PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gagal ginjal akut atau Acute renal failure (ARF) dapat diartikan sebagai
penurunan cepat/tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini
biasanya ditandai oleh peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia
(peningkatan konsentrasi BUN [Blood Urea Nitrogen] ). Akan tetapi biasanya
segera setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN kembali normal,
sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal adalah penurunan
produksi urin.
Angka kematian di dunia akibat gagal ginjal akut berkisar antara 4-12%.
Kematian di dalam RS 40-50% dan di ICU sebesar 70-89%. Kenaikan 0,3 mg/dL
kreatinin serum merupakan prognostik penting yang signifikan.
Peningkatan kadar kreatinin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan
(misalnya cimetidin dan trimehoprim) yang menghambat sekresi tubular ginjal.
Peningkatan tingkat BUN juga dapat terjadi tanpa disertai kerusakan ginjal,
seperti pada perdarahan mukosa atau saluran pencernaan, penggunaan steroid,
pemasukan protein.
1.2 Tujuan
Untuk mengatahui anatomi, fisiologi, dan embryology pada ginjal serta
unit-unitnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.4 PEMBAHASAN
2.4.1 Pembahasan Permasalahan
1. Definisi Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut ( GGA ) adalah suatu keadaan fisiologik dan klinik yang
ditandai dengan pengurangan tiba-tiba glomerular filtration rate (GFR) dan
perubahan kemampuan fungsional ginjal untuk mempertahankan eksresi air yang
cukup untuk keseimbangan dalam tubuh. Atau sindroma klinis akibat kerusakan
metabolik atau patologik pada ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang
nyata dan cepat serta terjadinya azotemia.
Gagal ginjal akut adalah penurunan laju filtrasi glomerulus secara tibatiba, sering kali dengan oliguri, peningkatan kadar urea dan kreatinin darah, serta
asidosis metabolic dan hiperkalemia.
B. Fisiologi
Ginjal adalah organ yang mempunyai pembuluh darah yang sangat banyak
(sangat
vaskuler)
tugasnya
memang
pada
dasarnya
adalah
menyaring/membersihkan darah. Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit
atau 1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi cairan filtrat sebanyak 120
ml/menit (170 liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses dalam Tubulus
sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari.
Fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
2. Mesonefros
Mesonefros dan salurannya berasal dari mesoderm intermedia (dari
segmen dada bagian atas lumbal bagian atas L3). Pada minggu ke 4,
sistem mesonefros mulai tampak. Saluran ini memanjang dengan cepat,
membentuk sebuah gelung yang berbentuk huruf S dan terdapat
glomerolus diujung medialnya dan membentuk simpai bowman. Simpai
bowman + glomerolus => korpuskulus mesonefrikus (ginjal). Di sebelah
lateral, saluran yang bermuara pada saluran pengumpul memanjang =>
duktus mesonefrikus/duktus wolf.
Pada pertengahan minggu ke 2, mesonefros membentuk organ
bulat telur yang besar (terdapat di kiri dan kanan garis tengah). Pada
medial mesonefros terdapat gonad, sehingga rigi-rigi yang dibentuk ke 2
organ besar tadi disebut rigi urogenital.
Dimana aliran darah akibat hipoperfusi ginjal dan turunnya laju filtrasi
glomerulus.
Anemia
Hiperkalemia
Asidosis metabolic
Udema
Anoreksia,nause,vomitus
Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan dimana tak
dapat melakukan tugas sehari-hari sebagaimana mestinya. Gejala-gejala yang
timbul antara lain mual, muntah, nafsu makan berkurang, kurang tidur, kejangkejang dan akhirnya terjadi penurunan kesadaran sampai koma. Stadium akhir
timbul pada sekitar 90 % dari masa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 % dari
keadaan normal dan kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml/menit atau kurang.
Pada keadaan ini kreatnin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat
mencolok sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita
merasakan gejala yang cukup parah karene ginjal tidak sanggup lagi
mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Penderita
biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/hari karena
kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula-mula menyerang tubulus
ginjal. Kompleks menyerang tubulus ginjal, kompleks perubahan biokimia dan
gejala-gejala yang dinamakan sindrom uremik memepengaruhi setip sisitem
dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti akan meninggal
kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ginjal merupakan organ utama dalam pengaturan metabolik dalam tubuh
yang sangat penting untuk menyeimbangkan kadar ion yang masih di perlukan
maupun yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, jadi di perlukan ginjal yang
sehat serta berkerja secara lancar agar metabolisme di dalam tubuh dapat berjalan
sempurna. Gagal ginjal merupakan hal yang harus di hindari oleh setiap individu
karena dapat menyebabkan terganggunya metabolism tubuh bahkan sampai
menyebabkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Kedokteran EGC
Leeson, C Roland. Leeson, C Thomas, Paparo, A Anthony. Buku ajar histologi. 5 th
EGC;2001.
Guyton, C Arthur: Fisiologi manusia dan mekanisme penaykit. 3 rd ed. Jakarta:
EGC;1990.
10