Mola Hidatidosa
Oleh:
Dimas Noor Zulfikar Fauzi
112011101079
Pembimbing:
dr. Dita Diana Parti, Sp.OG
STATUS PASIEN
1. IDENTITAS
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Menarche
Usia 11 tahun
Riwayat Menstruasi
Teratur / 7 hari / dismenorhea (+)
Riwayat Marital
1 / 16 tahun
Riwayat Obstetri
1. hamil ini
Riwayat KB
suntik
Riwayat penyakit terdahulu
Pasien mengaku riwayat darah tinggi kencing manis dan asma disangkal
pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak mengetahui riwayat penyakit hipertensi, asma, maupun
kencing manis dalam keluarganya.
Riwayat operasi
Pasien mengaku tidak pernah dioperasi sebelumnya.
: lemah
- Kesadaran
: CM
- TD
: 120/70 mmHg
- Nadi
: 106 x/ menit
- Pernapasan
: 24 x/ menit
- Suhu
: 370 C
- Berat Badan
: 50 kg
- Tinggi Badan
: 164 cm
Kulit :
- Warna
: sawo matang
- Turgor
: baik
: tidak membesar
- KGB aksila
: tidak membesar
- KGB inguinal
: tidak membesar
Kepala:
- Mata
: anemis
Sklera tidak ikterik
- Telinga
- Hidung
- Tenggorok
Leher:
- Tiroid
- Trakea
: Terletak di tengah
Thoraks:
-
Paru-paru:
Inspeksi
: simetris
Palpasi
Perkusi
: Sonor
Auskultasi
tidak ada
-
Jantung:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Mamae:
Abdomen:
-
BU (+) normal
Ekstremitas:
- Akral hangat, pulsasi kuat dan teratur
- Varises (-), Sianosis (-), edema (-)
Status Ginekologis
TINJAUAN PUSTAKA
MOLA HIDATIDOSA
Mola
hidatidosa
(MH)
merupakan
kehamilan
Penanganan cepat dan tepat yang dilalkukan seorang dokter dalam laporan
kasus ini dapat dijadikan contoh bagaimana cara kita menangani kejadian
mola hidatidosa, agar dapat terhindar dari komplikasi-komplikasi yang tidak
diinginkan.
DEFINISI
Mola hidatidosa (MH) disebut juga
hydatidiform
mole,
vesicular
mole,
buah
anggur,
maka
mola
10
ETIOLOGI
Etiologi MH belum diketahui pasti. Ada yang menyatakan akibat infeksi,
defisiensi makanan, dan genetik, serta faktor risiko yang ada. Yang paling
cocok ialah teori Acosta Sison, yaitu defisiensi protein.
PATOGENESIS
Mola hidatidosa berkembang dari trofoblas pada villus yang berproliferasi,
kadang ringan, kadang keras, dan mengeluarkan hormon Human Chorionic
Gonadotrophin (HCG) dalam jumlah lebih besar daripada kehamilan normal.
Patogenesis dari MH dapat dijabarkan sebagai berikut,
Tidak
sempurnanya
aliran
darah
fetus
(fetal
circulatory
inadequacy) yang terjadi pada sel telur patologik, yaitu pada hasil
pembuahan dimana embrionya mati kehamilan 3-5 minggu,
pembuluh darah villi tidak berfungsi , penimbunan cairan dijaringan
mesenkhim villi.
Defisiensi vitamin A.
Dari mola yang sifatnya jinak, dapat tumbuh tumor trofoblas yang bersifat
ganas. Tumor ini kadang masih mengandung villus di samping trofoblas
yang berproliferasi, dapat mengadakan invasi lokal yang dinamakan mola
destruens (invasive mole, penyakit ganas trofoblas villosum). Selain itu
terdapat pula tumor trofoblas yang hanya terdiri dari sel-sel trofoblas tanpa
11
stroma, yang umumnya tidak hanya berinvasi di otot uterus tetapi menyebar
ke organ lain, disebut dengan koriokarsinoma (penyakit ganas trofoblas non
villosum).
Mola hidatidosa ada yang berhubungan dengan kehamilan, dan ada
yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan. Mola hidatidosa terbagi
menjadi:
1. Mola hidatidosa komplit (klasik), merupakan hasil pembuahan yang
tidak normal, tidak terdapatnya mudigah (embrio) ataupun janin
(fetus), maupun tali pusat, dan selaput amnion.
2. Mola hidatidosa inkomplit (parsial), terdapat mudigah atau janin baik
hidup ataupun mati, tali pusat dan selaput amnion.
Mola Hidatidosa Komplit
Villi chorialis diubah menjadi massa gelembung-gelembung bening dengan
ukuran yang berbeda-beda dan biasanya bergantung dalam kelompok dengan
tangkai yang halus.
Secara histologik, mola jenis ini mempunyai gambaran :
Degenerasi hidropik dan pembengkakan stroma villi.
Tidak terdapat pembuluh darah di dalam villi yang bengkak.
Proliferasi sel epitel trofoblast dengan derajat yang beragam
Tidak terdapat janin dan amnion.
Gambaran secara sitogenetik :
Kromosom 46 XX, asal paternal
Khas : kromosom telah dibuahi oleh spermatozoa haploid, yang kemudian
mengadakan duplikasi kromosomnya sendiri. Kromosom asli yang berasal
dari ovum, tidak ada atau tidak aktif.
Kromosom 46 XY
12
Kromosom 45 X
Gambaran klinis :
Perdarahan pervaginam
Pembesaran uterus lebih dari usia kehamilan
Preeklamsia (27 %)
Hiperemesis gravidarum
Hipertiroid (7 %)
Distres pernapasan karena emboli trofoblas (2 %)
Kista teka lutein ( > 6 cm)
Mola komplit dapat timbul bersamaan dengan fetus normal pada
placenta yang lain.
Mola komplit potensial ke invasi lokal dan diseminasi dan mengalami
perubahan menjadi ganas. Setelah evakuasi mola, invasi lokal terjadi 15 %
dan metastase 4 %. Pasien dengan resiko tinggi kemungkinan invasi lokal 31
% dan metastase 8,8 %, sedangkan resiko rendah kemungkinan invasi lokal
3,4 % dan metastase 0,6 %.
Pasien dengan resiko tinggi, bila ditemukan :
Beta-hCG > 100.000 mIU/ml.
Pembesaran rahim berlebihan.
Kista lutein > 6 cm
Mola Hidatidosa Inkomplit
Bila perubahan mola hanya fokal, dan tidak berlanjut, dan terdapat janin atau
kantung amnion.
Gambaran secara patologi :
13
cairan
transervikal
kontras
kedalam
transabdominal
rongga
uterus,
akan
15
Patologi anatomi
Makroskopis. Gambaran khas MH berupa kista / gelembung dengan
berbagai macam ukuran, dindingnya tipis, kenyal, berwarna putih
jernih, berisi cairan. Tangkai melekat pada endometrium. Bila
tangkainya terlepas akan terjadi perdarahan.
16
maupun
sinsisiotrofoblast),
sehingga
terbentuk
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding uterus yang ukurannya lebih besar dari pada umur
kehamilan. Hidramnion, kehamilan multipel,dan uterus hamil disertai
adanya mioma uteri.
18
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W.I., Setiowulan W.
Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid 1. Jakarta. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI. 2001: 265-7.
2. Christina B. Gestational Trophoblastic Disease. Dalam Morgan M,
Siddighi S. National Medical Series for Independent Study Obstetrics
and Gynecology fifth ed. United States of America. Lippincot
Williams & Wilkins. 2005: 202-5.
3. Kurman RJ. Blausteins Pathology of the Female Genital Tract. 4th
Ed. New York: Springer-Verlag, 1994: 1051.
21