Anda di halaman 1dari 21

O B AT TO P IK A L PA D A

P EN YA K IT K U LIT

Irene Qitta Pranindita


132010101100
Erdian Dwi
132010101101
Desi Suryani Dewi
132010101102
M Buyung Muslimin
132010101103

O bat TopikalPenyakit
Bahan dasar (Vehikulum):

cairan,bedak,salap.Kemudian ada
beberapa yang dikombinasikan dari bahan
dasar yaitu seperti bedak kocok
(lotion),krim,pasta,linimen.
Bahan Aktif:

alumunium asetat,asam asetat,asam


benzoat,asam borat,asam salisilat,asam
undeselinat,asam vit.A,benokain,benil
benzoat,camphora,kortikosteroid
topikal,mentol,podofilin,selenium
disulfid,sulfur,ter,urea,zat antiseptik,obat

AN TIBAKTERIA TO PIKAL

Basitrasin
golongan peptida
aktif terhadap gram positif,seperti

stafilokokus,streptokokus,dan
pneumokokus.Juga bereaksi
terhadap beberapa kokus anaerob
seperti neiserrria,basil tetanus dan
basil difteri
Basitrasin stabil dalam bentuk salep
namun tidak stabil dalam bentuk
krim

Polim iksin B sulfat


antibiotik peptida yang efektif terhadap

organisme gram negatif


bekerja dengan cara menggangu fungsi
pengaturan osmosis oleh membran
sitoplasma kuman.
Tersedia dalam bentukan salep yang
mengandung 5000-10000 unit/gram
Penggunaan pada kulit yang terkelupas atau
luka bakar jangan melebih 200 mg untuk
mengurangi kemungkinan terjadi
nefroktoksis dan neurotoksik.

N eom isin & G entam isin


antibiotik aminogliosida yang aktif terhadap

mikroorganisme gram negatif


Gentamisin umumnya memperlihatkan aktivitas
yang lebih besar terhadap P.aeruginosa
dibanding neomisin
Gentamisin juga lebih aktif terhadap stafilokokus
dan streptokokus B-hemolitius grup A
Kedua obat ini larut di air dan dieksresikan di
urinGagal ginjal dapat menyebabkan
penimbunan dan terjadi kemungkinan
nerotoksisitas,neurotoksisitas,dan ototoksisitas.

Klindam isin
memiliki aktivitas in vitro terhadap

Proppioni bacterium acne,


Formulasi vehikulum gel dan losio
berbasis air lebih ditoleransi dengan
baik dan kecil kemungkinannya terjadi
iritasi dibandingkan dengan formulasi
busa dan hidroalkohol
Efek samping utama adalah diare
berdarah dan kolitis namun pada
penggunaan topikal jarang ditemukan.

N atrium Sulfasetam id
Sulfasetamid topikal tersedia dalam bentuk tunggal

ebagai losio 10% (klaron) dan sabun 10% (ovace)


serta dalam beberapa sediaan kombinasi dengan
sulfur
untuk mengobati akne vulgaris dan akne rosasea.
Mekanisme kerjanya diperkirakan adalah inhibisi
P.Acnes melalui inhibisi kompetitif dari pemakain
asam dari p-aminobenzoat.
Sekitar 4% sulfasetamid diserap perkutan sehingga
pemakaiannya dikontraindikasikan pada pasien
yang diketahui hipersensitif terhadap sulfonamid.

AN TIM IKO TIK TO PIKAL

Golongan Azol Topikal


memilik rentang aktivitas yang luas terhadap

dermatofita dan ragi yang mencakup candida


albicans dan pityrosporum arbiculare.
Terdapat sediaan kombinasi tetap antimikotik
dengan kortikosteroid topikal yang dibuat
untuk mempercepat redanya gejala
dibandingkan dengan obat antijamur saja.
Pemakaian satu atau dua kali sehari ke bagian
yang terkena umumnya menyebaban
lenyapnya infeksi dermatofit superfisial dalam
2-3 minggu meskipun pengobatannya perlu
dilanjutkan sampai dipastikan telah terjadi
eradikasi organisme
Reaksi samping lokal adalah berupa rasa

Nistatin & Amfoterisin B


berguna dalam terapi topikal infeksi

C.Albicans,tetapi tidak efektif dalam


dermatofitosis.
Nistatin terbatas untuk pengobatan topikal
infeksi kandida kulit dan mukosa karena
spektrumnya yang sempit
Amfoterisin B memiliki spektrum antijamur
yang lebih luas.
Aplikasi topikal tidak menyebabkan iritasi dan
frekuensi hipersensitivitas alergik sangat
jarang.Obat ini dapat menyebabkan warna
kekuningan sementara pada kulit,khususnya
jika digunakan vehikulum krim.

KO RTIKO STERO ID TO PIKAL

Indikasi
Beberapa jenis penyakit kulit yang

responsif terhadap kortikosteroid

Potensi
KT potensi rendah paling aman untuk

penggunaan jangka panjang, pada area


permukaan besar, pada wajah, atau pada
daerah dengan kulit tipis dan untuk anak-anak.
KT yang lebih kuat untuk penyakit yang parah
dan untuk kulit yang lebih tebal di telapak kaki
dan telapak tangan.
KT potensi tinggi dan super poten tidak boleh
digunakan di selangkangan, wajah, aksila dan
di bawah oklusi, kecuali dalam situasi yang
jarang dan untuk durasi pendek

D osis Pem akaian


Menggunakan FTU
Berbeda pada anak dan dewasa

Efek Sam ping

BAH AN KERATO LITIK D AN


D ESTRU KTIF

Asam Salisilat
asam salisilat melarutkan protein-protein

permukaan sel yang menjaga keutuhan


stratum korneum sehingga terjadi deskuamasi
debris keratotik.
Asam salisilat bersifat keratolitik pada
konsentrasi 3-6%,jika lebih dari 6% maka
bersifat destruktif bagi jaringan.
Salisilisme dan kematian dapat terjadi jika
kandungan pada serum mencapai ambang
toksisitas 30-5- mg/dL atau lebih.
dapat terjadi urtikaria,anafilaksis,dan eritema
multiforme.
dapat menyebaabkan iritasi lokal,peradangan
akut,dan bahkan ulserasi jika kadar yang

Urea
Memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa

berminyak pada penggunaan krim dan losio


distribusi urea terutama di ruang ekstrasel
dan diekskresikan di urin
Urea adalah bahan metabolisme alami tidak
menyebabkan toksisitas sistemik.
mekanisme merubah prakeratin dan kertin
yang menyebabkan meningkatnya ruang daya
larut.
keratolitik konsentrasi 20% untuk penyakit
seperti iktiosis vulgaris,hiperkeratosis
palmoplantar,xerosis,dan keratosis pilaris.
konsentrasi 30-50% lempeng kuku untuk

Anda mungkin juga menyukai