Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS PUCANG SEWU


Jl. Pucang Anom Timur No. 72, Surabaya, Telp. (031)5018527

KERANGKA ACUAN KEGIATAN CONTACT TRACING KASUS TUBERCULOSIS


PUSKESMAS PUCANG SEWU TAHUN 2016
I. Pendahuluan
Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia yang memerlukan perhatian, karena sampai dengan tahun 2014
Indonesia merupakan salah satu dari 5 negara di dunia sebagai penyumbang
penderita TB terbanyak setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Diperkirakan dii
Indonesia setiap tahun ditemukan 429.730 kasus TB baru dan kematian sebanyak
62.246 orang. Sedangkan di Surabaya, setiap tahunnya ditemukan lebih kurang 4.000
kasus baru dan merupakan penyumbang kasus TB tertinggi di Jawa Timur.
II. Latar Belakang
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis ). Adapun tanda dan gejala Tb adalah batuk
berdahak lebih dari 2 minggu dengan atau tidak disertai darah,sesak nafas,berta
badan menurun.demam dan keringat dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bisa
disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan.
Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-Shortcourse)
dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective).
Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap
penderita TB-Paru agar menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai
dinyatakan sembuh sehingga dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa
lebih cepat. Fokus utama DOTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien,
prioritas diberikan pada pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA
Positif). Strategi ini diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan
dengan demikian akan menurunkan insidens TB di masyarakat.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru juga ditentukan dari banyaknya
angka penemuan penderita baru karena semakin banyak penderita baru yang
ditemukan, maka akan semakin banyak yang akan diobati dengan segera sehingga
dapat memotong rantai penularan ke orang lain dan menurunkan insidens TB-Paru di

masyarakat. Untuk itu juga perlu dilakukan kegiatan Contact Tracing (Pelacakan
Kontak) untuk menemukan siapa saja yang telah terpapar dengan penderita ini.
III. Tujuan
Tujuan Umum
Untuk Mencegah penularan penyakit TB Paru dengan meningkatkan penemuan kasus
baru.
Tujuan Khusus
a) Menemukan kontak pasien TB BTA Positif di sekitar tempat tinggal pasien
b) Mendapatkan data tentang status kesehatan (tertular TB atau tidak) pada

kontak

pasien
c) Mendapatkan gambaran kondisi lingkungan tempat tinggal pasien TB BTA Positif
sebagai salah satu faktor penularan.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Melakukan contact tracing pada keluarga pasien dengan hasil BTA positif.
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
1) Petugas Puskesmas mendata pasien-pasien TB BTA positif yang berada di wilayah
kerjanya;
2) Menyiapkan instrumen survey berupa checklist;
3) Mengunjungi tempat tinggal pasien TB BTA Positif untuk melakukan pemeriksaan
berdasar checklist yang telah disiapkan
VI. Sasaran
a.Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pasien TB BTA Positif;
b.Orang-orang yang tinggal di lingkungan sekitar tempat tinggal pasien TB BTA Positif.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Contact tracing dilakukan ketika ditemukan pasien TB baru dengan hasil BTA Positif.

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Laporan hasil contact tracing disampaikan kepada Kepala Puskesmas oleh
penanggungjawab program TB.
IX.

Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi


No
1.

Kegiatan
Contact

Pencatatan
Pencatatan di

Pelaporan
Pelaporan ada di

Evaluasi
Evaluasi

No

Kegiatan
tracing pasien

Pencatatan
instrument

Pelaporan
dalam laporan

Evaluasi
kegiatan

TB

survey

contact tracing

dilaksanakan

(checklist) dan

kemudian

1 tahun sekali

TB 01

dilaporkan ke

untuk menjadi

Dinas Kesehatan

acuan
pelaksanaan
kegiatan pada
periode
berikutnya

Surabaya, 4 Januari 2016


KEPALA PUSKESMAS PUCANG SEWU

drg. Prasukma Yogawarti


Pembina Tingkat I
NIP 19650411 199003 2005

Anda mungkin juga menyukai