Anda di halaman 1dari 29

KOMPETENSI 4

GASTRITIS

Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam


RSUD Cilegon
Indah Ariyanti (110.2011.124)

Pembimbing : Dr. Didiet Pratignyo, Sp.PDFINASIM

Definisi
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa
lambung (Mansjoer Arif, 1999).
Gastritis adalah inflamasi pada dinding
gaster terutama pada lapisan mukosa gaster
(Sujono Hadi, 1999).
Gastritis dibagi menjadi 2, yaitu:
Gastritis akut ; suatu peradangan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan
erosif. Sering diakibatkan diet, Individu makan
terlalu banyak atau terlalu cepat.
Gastritis kronik ; adalah suatu peradangan
bagian permukaan mukosa lambung yang
menahun.

Beberapa jenis gastritis


berdasarkan penyebab:
Gastritis bakterialis :
akibat dr infeksi olh
Helicobacter pylori
(bakteri yg tmbh di
dlm sel pghsil lendir di
lapisan lambung).
Gastritis karena stres
akut: jns gastritis yg
plg brt, yg disbbkan
olh peny berat atau
trauma (cedera) yg
trjdi scr tiba-tiba.
Gastritis erosif kronis :
akibat dr bhn iritan
sprt obat-obatan,
trutma aspirin dan
obat anti peradangan
non-steroid lainnya
Gastritis karena virus
atau jamur : tjdi pd
pndrita peny. menahun
atau penderita yg
mngalami ggguan

Gastritis eosinofilik : tjdi


sbg akbt dr reaksi alergi
thdp infestasi cacing
gelang.
Gastritis atrofik: tjdi jk
antibodi menyerang
lapisan lambung, shgga
lapisan lambung mjdi
sangat tipis dan
kehilangan sbgn atau
slrh selnya yg mghsilkan
asam dan enzim.
Gastritis Mniere : jnis
gastritis yg
penyebabnya tdk
diketahui. Sekitar 10%
penderita peny ini
menderita kanker
lambung.
Gastritis sel plasma
merupakan gastritis
yang penyebabnya tidak
diketahui.

Fungsi lambung
Tempat
menyimpan
makanan
Absorbsi

Produksi faktor
intrinsik
Berupa
Glikoprotein yang
disekresi sel
parietal

Mensekresikan
HCl dan enzimenzim yang
memulai
pencernaan
protein

Produksi kimus

Produksi mukus

Digesti protein

Untuk melindungi
lambung terhadap
aksi pencernaan

Melalui sekresi
tripsin dan asam
klorida

ETIOLOGI
Infeksi kuman H. Pylori
Penggunaan antibiotika
Gangguan fungsi sistem imun sekresi asam lambung
Virus: enteric rotavirus, calicivirus, cytomegalovirus
Immunocompromized: Jamur Candida species, Histoplasma
capsulatum, Mukonaceae
Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)
Alkohol dan rokok
Kopi dan minuman ber-caffeine
Anxietas atau stress

Pembagian Gastritis

1. Gastritis akut

2. Gastritis kronis

Inflamasi akut dari dinding


lambung yang biasannya
terbatas pada bagian mukosa
saja.

Inflamasi kronis pada dinding


lambung yang bisa bagian
mukosa saja atas sudah
penetrasi kelapisan sub mukosa
lambung yang kaya akan
pembuluh darah.
Gastritis kronis terjadi karena
gastritis akut yang tidak
tertangani.

Gastritis Akut
Merupakan inflamasi akut
mukosa lambung

Gastritis akut erosifadalah


suatu peradangan mukosa
lambung yang akut dengan
kerusakan erosif. Disebut
erosifapabila kerusakan
yang terjadi tidak lebih
dalam daripada mukosa
muskularis

gastritis hemorhagik adalah


Iritasi pada mukosa gastrik
secara berlebihan Beberapa
ulserasi yang menyebabkan
perdarahan
gastrointestinalis

GASTRITIS KRONIS
suatu peradangan
bagian permukaan
mukosa lambung
yang
berkepanjangan
yang disebabkan
baik oleh ulkus
lambung jinak
maupun ganas atau
oleh bakteri

Gambaran Histologis
Gastritis Kronik Atrofik

Klasifikasi
Histologi:

Gastritis
kronik
superfisialis :
dijumpai sel-sel
radang kronik
terbatas pd
lamina propia
mukosa
superficialis &
edema yg
memisahkan
kel.mukosa

Gastritis
Kronik atrofik
: sebukan selsel radang
menyebar
lebih dalam
disertai dgn
distorsi &
destruksi sel
kel.mukosa >>
nyata.
Merupakan
kelanjutan dari
gastritis kronik
superfisialis

Metaplasia
Intestinal

Atrofi lambung :
merupakan
stadium akhir
gastritis kronis.
struktur kelenjar
menghilang &
menghilang satu
sama lain scr nyata
dgn jar.ikat,
sebukan sel radang
menurun, mukosa
sangat tipis

Metaplasia
intestinal :
perubahan
histologis kelenjar2
mukosa lambung
menjadi kelenjar2
mukosa usus halus
yg mengandung
sel goblet.

Gastritis Kronis Tipe A


Autoimun adanya autoantibodi terhadap sel parietal kelenjar
lambung dan faktor intrinsik
Tidak adanya sel parietal danchief cell menurunkan
sekresi asam dan menyebabkan tingginya kadar gastrin.
Kekurangan faktor intrinsik kegagalan absorpsi vitamin B12
anemia pernisiosa akibat
Gastritis Kronis Tipe B
Gastritis kronis tipe B disebut juga sebagaigastritis antral
Sering terjadi pada penderita yang berusia tua.
Infeksi kronis oleh Helicobacter pylori; asupan alkohol yang
berlebihan, merokok, dan refluks empedu kronis dengan
kofaktor H.pylori
Gastritiskronistipe AB
Menyebar keseluruh gaster.
Cendrung meningkat dengan bertambahnya usia

Patofisiologi
Stress/obat/a
lkohol/makan
an pedas
rangsangan
saraf simpati
NV

penurunan
sekresi
mukus
kontak HCl
dgn mukosa
gaster

prod. HCl
dlm lambung

prod. HCl

prod.mukus oleh sel


spitel : menimbulkan
rasa mual, muntah

vasodilatasi
sel mukosa
gaster

Membuat
erosi pada
sel mukosa

nyeri
abdomen
bgn atas
akibat
eksfeliasi.

Patofisiologi
Gastritis kronik
Helicobacter pylori menyerang sel permukaan gaster
memperberat timbulnya dequamasi sel respon radang
kronis ; destruksi kelenjar dan metaplasia (mknisme
prtahanan tbuh dgn cra mgganti sel mukosa gaster dgn
sel desquamosa yg lbh kuat elastisitas brkurang saat
mncerna tjdi gerakan peristaltik kekakuan akibat
elastisitas nyeri abdomen bgn ats akbat kekakuan.
Metaplasia jga dpat mnyebabkan hilangnya sel mukosa
pd lapisan lambung, shgga dpt mnyebabkan perdarahan.

DIAGNOSIS
Klinis:
Asimptomatik
(tidak khas)
Nyeri, panas
Bersendawa
Pedih di ulu hati
Mual
Kadang sampai
muntah

Gastritis
akut
erosive,
pada
kasus
yang
sangat
berat,
gejala
yang
sangat
mencolok
adalah :

Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat


hebat sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah.
Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan
bahkan asimtomatis (nyeri timbul pada uluhati, biasanya
ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya).
Disertai dengan mual muntah.
Perdarahan saluran cerna sering merupakan satusatunya gejala.
Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan
kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebat
sehingga menimbulkan tanda dan gejala gangguan
hemodinamik yang nyata (hipotensi, pucat, keringat
dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran).

Tanpa keluhan
(asimptomatik)
Perasaan penuh,
anoreksia
Distress epigastrik
yang tidak nyata
Cepat kenyang

Gastritis
kronis

DIAGNOSIS
Endoskopi

Pemeriksa
an
penunjan
g:

Histopatolog
i + px.
Kuman H.
Pylori
Biopsi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
EGD
(esofagogastriduodenos
kopi) : dilakukan untuk
melihat sisi perdarahan
/ derajat ulkus
jaringan / cedera.
Analisa gaster :dapat
dilakukan untuk
menentukan adanya
darah, mengkaji
aktivitas sekretori
mukosa gaster.
Angiografi :
vaskularisasi GI daat
dilihat bila endoskopi
tidak dapat

Amilase
serum
:
meningkat dengan ulkus
duodenal, kadar rendah
diduga gastritis.
Ronsen saluran cerna
bagian atas : Tes ini akan
melihat adanya tandatanda
gastritis
atau
penyakit
pencernaan
lainnya.
Pemeriksaan darah : Tes
ini
digunakan
untuk
memeriksa
adanya
antibodi H. pylori dalam
darah.

Gastritis Erosif
Lesi mukosa tidak menembus lapisan muskularis
mukosa. Erosi ada sebagai laserasi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran
Endoskopi:
Eritema
Eksudatif
Flat-erosion
Raised erosion
Perdarahan
Edematous rugae

Gambaran Histopatologi:
Degradasi epitel
Hyperplasia foveolar
Infiltrasi netrofil
Inflamasi sel
mononuklear
Folikel limpoid
Atropi
Intestinal metaplasia
Hyperplasia sel endokrin
Kerusakan sel parietal

penatalaksanaan
1. non farmakologi

Diet lambung : porsi kecil dan sering


Menghindari penyebab
Istirahat
Mengurangi stress

2. Farmakologi
1. Antasida
mengandung kalsium
karbonat
dan
magnesium hidroksida. Ada yang berupa tablet atau
cair. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat
menghilangkan rasa sakit akibat asam lambung
dengan cepat.
2. H2
antagonis
seperti
ranitidine,
cimetidine,
nizatidine, and famotidine yang berfungsi untuk
mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi.

3. Penghambat pompa proton : mengurangi


asam dengan cara menutup kerja dari pompa
pompa dari sel sel di lambung yang
menghasilkan asal lambung. Yang termasuk obat
golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole,
rabeprazole
dan
esomeprazole.Obat-obat
golongan ini juga menghambat kerja H. pylori.
4. Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini
membantu untuk melindungi jaringan-jaringan
yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang
termasuk ke dalamnya adalah sucraflate dan
misoprostol.

Regimen Eradikasi Infeksi


Helicobacter pylori
Sesuai konsensus kelompok studi
Helicobacter pylori Indonesia :

Terapi tripel selama 1 atau 2 minggu


PPI + amoksisilin + klaritromisin
PPI + metronidazol + klaritromisin
PPI + metronidazol + tetrasiklin (bila alergi terhadap
klaritromisin)

Penatalaksanaan
Terapi kuadripel
selama 1 atau 2
minggu Jika gagal
dengan terapi
kombinasi 3 obat,
dianjurkan :

Bismuth + PPI + amoksisilin +


klaritromisin
bismuth + PPI + metronidazol
+ klaritromisin

Untuk yang
resistensi tinggi
terhadap
klaritromisin,
maka dapat
digantikan dgn:

Bismuth + PPI + metronidazol


+ tetrasiklin

Penatalaksanaan
PPI
(omeprazol
20 mg,
lansoprazol
30 mg dan
pantoprazol
40 mg)
bismuth
:
4x 120
mg/hari

amoksisilin:
2 x 1000
mg/hari

Dosis
masingmasing
obat:
tetrasiklin:
4x250mg/ha
ri

klaritromisin:
2x 500
mg/hari

metronidazol
:
3x500mg/ha
ri

Pencegahan
Makan secara teratur
Hindari rokok
Hindari minum-minuman yang
beralkohol
Olahraga teratur
Dianjurkan minum susu karena bisa
menetralkan asam lambung yang
berlebihan

Komplikasi
Gastritis Akut:
Perdarahan saluran cerna
bagian atas (SCBA) berupa
hemotemesis dan melena
Berakhir dengan syock
hemoragik
Ulkus
Jarang terjadi perforasi

Gastritis Kronik:
Gangguan penyerapan vitamin
B 12
Anemia pernisiosa
Penyerapan besi terganggu
Penyempitan daerah antrum
pylorus

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai