Anda di halaman 1dari 25

Kompetensi

3A

BATU SALURAN
KEMIH

Indah Ariyanti (110.2011.124)


Pembimbing: dr. Didiet Pratignyo, Sp. PDFINASIM

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN


ILMU PENYAKIT DALAM RSUD
CILEGON
Januari 2016

DEFINISI
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana
didapatkan massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa
menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih dan infeksi.

LOKASI
Ginjal

: Nefrolitiasis

Ureter :
Ureterolitiasis
Kandung Kemih :
Visikolitiasis
Uretra :
Uretrolitiasis

FAKTOR RESIKO
Ekstrinsik
Asupan air : kurangnya
asupan air dan tingginya
kadar mineral kalsium
meningkatkan
insiden
BSK
Geografi
Iklim dan temperatur
Diet : purin, oksalat, dan
kalsium
Pekerjaan
:
banyak
duduk
dan
kurang
aktifitas
Kebiasaan
menahan
buang air kecil

Intrinsik
Herediter (keturunan)
Umur : paling sering pada
usia 30-50 tahun
Jenis kelamin : laki-laki >
perempuan

TEORI PEMBENTUKAN BATU


TEORI NUKLEASI
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti
batu sabuk batu (nukleus). Partikel-partikel yang
berada
dalam
larutan
yang
terlalu
jenuh
(supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus
itu sehingga akhirnya membentuk batu.
TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine
(albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan
kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.

PENGHAMBAT KRISTALISASI
Urine orang normal mengandung zat
penghambat pembentuk kristal, antara lain :
magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein
dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu
atau beberapa zat itu berkurang, akan
memudahkan terbentuknya batu di dalam
saluran kemih.

KOMPOSISI BATU
umumnya mengandung unsur kalsium oksalat
atau kalsium fosfat (75%), asam urat (8%),
magnesium-amonium-fosfat (MAP) (15%),
xanthyn, dan sistin, silikat dan senyawa lain
(1%)

BATU KALSIUM
Dijumpai lebih dari 80% batu saluran kemih, baik
yang berikatan dengan oksalat maupun fosfat.
Etiologi :
- Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih besar dari
250-300 mg/24 jam
- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine melebihi 45
gram per hari
- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam urine
melebihi 850 mg/24 jam.
- Hipersitraturi
- Hipomagnesuria

BATU STRUVIT
- Disebut juga batu infeksi.
- Kuman penyebab adalah kuman golongan pemecah
urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan
enzim urease dan mengubah pH urine menjadi basa
melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana
basa ini memudahkan garam-garam magnesium,
amonium, fosfat dan karbonat untuk membentuk
batu magnesium amonium fosfat (MAP)
- Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea
diantaranya adalah : Proteus spp, Klebsiella,
Serratia,
Enterobakter,
Pseudomonas
dan
Stafilokokus. E.coli bukan termasuk pemecah urea.

BATU URAT
- merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih.
- Penyakit ini banyak diderita oleh pasien dengan
penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, pasien
yang mendapatkan terapi antikanker, dan yang
banyak menggunakan obat urikosurik. Obesitas,
peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai
peluang besar untuk mendapatkan penyakit ini
- Ukuran batu ini mulai dari kecil sampai ukuran besar
sehingga membentuk staghorn (tanduk rusa)

Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu


asam urat adalah :
1. urine yang terlalu asam (pH urine < 6),
2. volume urine yang jumlahnya sedikit (< 2
liter/hari) atau dehidrasi,
3. hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi.
. Bersifat radiolusen, sehingga pada pemeriksaan
PIV tampak sebagai bayangan filling defect

BATU JENIS LAIN


Batu sistin, batu xanthin, batu triamteren, dan batu
silikat sangat jarang dijumpai.

Batu sistin didapatkan karena kelainan metabolisme


sistin, yaitu kelainan absorpsi sistin di mukosa
usus. Batu xantin terbentuk karena penyakit
bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase.

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIS
1. Batu di ginjal
Nyeri dalam dan terus-menerus di area
kastovertebral.
Hematuri dan piuria
Nyeri berasal dari area renal menyebar
secara anterior dan pada wanita nyeri
bawah
mendekati
kandung
kemih
sedangkan pada pria mendekati testis.
Mual dan muntah.
Diare.

2. Batu di ureter
Nyeri menyebar ke paha dan genitalia.
Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang
keluar.
Hematuri akibat aksi abrasi batu.
Biasanya batu bisa keluar secara spontan dengan
diametr batu 0,5-1 cm.
3. Batu di kandung kemih
Biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan
dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri.
Jika batu menyebabkan obstruksi pada leher kandung
kemih akan terjadi retensi urine.

DIAGNOSIS
Anamnesis
keluhan
Penyakit terdahulu
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris,
anemia, syok
Pemeriksaan fisik khusus urologi

Sudut kosto vertebra


Supra simfisis
Genitalia eksterna
Colok dubur

Pemeriksaan laboratorium
Urinalisa : warna kuning, coklat gelap, berdarah. Secara umum
menunjukkan adanya sel darah merah, sel darah putih dan kristal serta
serpihan, mineral, bakteri, pus, pH urine asam.
Urine (24 jam) : kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin
meningkat.
Kultur urine : menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.
Kadar klorida dan bikarbonat serum : peningkatan kadar klorida dan
penurunan kadar bikarbonat menunjukkan terjadinya asidosis tubulus
ginjal.
Darah lengkap :
-Sel darah putih : meningkat menunjukkan adanya infeksi.
-Sel darah merah : biasanya normal.
-Hb, Ht : abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia.
Faal ginjal : untuk melihat ada tidaknya penuruan fungsi ginjal

Pemeriksaan
Penunjang:

Sinar X abdomen

Untuk melihat batu di daerah


ginjal, ureter dan kandung
kemih.
Batu dengan densitas tinggi
biasanya menunjukan jenis
batu kalsium oksalat dan
kalsium fosfat, sedangkan
dengan densitas rendah
menunjukan jenis batu struvit,
sistin dan campuran.

Intravenous Pyelogram (IVP) :


menilai anatomi &fungsi ginjal.
Ultrasonografi (USG)

Dapat menunjukan ukuran,


bentuk, posisi batu dan
adanya obstruksi.

Computed Tomographic (CT) scan

DIAGNOSIS BANDING
Pielonefritis akut,
Tumor ginjal, ureter dan vesika
urinaria,
Tuberkulosis ginjal,
Kolesistitis akut, dan
Appendisitis akut.

PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa
Diet atau pengaturan makanan
sesuai jenis batu yang ditemukan
-Batu kalsium oksalat: Kurangi jenis
makanan
yang
mengandung
kalsium oksalat
-Batu asam urat: Kurangi jenis
makanan yang mengandung purin
-Batu
struvite:
Kurangi
konsumsikeju, telur, susu dan
daging.
-Batu cystin: Kurangi konsumsi sari
buah, susu, kentang.
Anjurkan pasien banyak minum
2L/hari serta olahraga yang
teratur.

Medikamentosa

Kolik diatasi dengan injeksi


spasmolitik : atropin 0.5 1 mg
i.m untuk dewasa.
Bila
terdapat
infeksi
perlu
diberikan
antibiotik
:
kotrimoksazol dan amoksisilin

ESWL
(Extracorporea
l Shockwave
Lithotripsy)
Merupakan tindakan
non invasif dan tanpa
pembiusan
Tindakan ini digunakan
gelombang kejut
eksternal yang
dialirkan melalui tubuh
untuk memecah batu

Endourologi
Merupakan tindakan
invasil minimal untuk
mengeluarkan BSK
yang terdiri atas
memecah batu, dan
kemudian
mengeluarkan dari
saluran kemih memulai
alat yang langsung
kedalam saluran kemih

Algoritme tatalaksana
nefrolitiasis pada sistem
pelviokalises
Pasien dengan
batu ginjal

>5mm

5-10mm

1. SWL/RIRS
2. PNL

<5mm

10-20mm

Kaliks inferior

>20mm

Kaliks superior
atau medial

SWL atau
Endourologi

Konservatif,
observasi atau
medical expulsive
therapy (MET)

1. PNL
2. RIRS atau SWL

Retrograde intrarenal surgery


Shockwave lithotripsy
Percutaneous neprholithotomy

PENCEGAHAN

Intake cairan out put 2-3 L/Hr


Diet rendah protein : protein hewani
Batu urat : rendah purin
Batu kalsium : rendah kalsium
Batu oksalat : rendah oksalat, coklat, kacang

KOMPLIKASI

Hidronefrosis
Pielonefrosis
Uremia
Gagal ginjal

Prognosis :
Baik bila tidak ada komplikasi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai