Teknik Fabrikasi 1
Teknik Fabrikasi 1
TEKNIK FABRIKASI-1
(Fabrication Technique-1)
( April 2002 )
Daftar Isi
BAB 1
PENGANTAR......................................................................................................... 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal.......................................................................................................7
Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..........................................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................10
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................10
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10
BAB 4
BAB 5
STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11
A
Rencana Materi.................................................................................................11
Daftar Isi
Bab 1
Pengantar
BAB 1
PENGANTAR
persyaratan-persyaratan organisasi
situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai
standar
kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Kemampuan
menghitung
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai peserta, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Page 1
Bab 1
Pengantar
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol
Keterangan
HO
OHT
Penilaian
Tugas
atau
aktivitas
yang
harus
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Page 2
Bab 1
Pengantar
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknikmatematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat kemampuan
kompetensi ini
yang
harus
ditunjukkan
dalam
menguasai
Tingkat
Karakteristik
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 3
Bab 1
Pengantar
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah
mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk
mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi
yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran
dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.
Page 4
Bab 2
BAB 2
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktik
kerja kelompok
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Page 5
Bab 2
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Pengarang:
Budzik, Richard s.
Penerbit:
Tahun Terbit:
1980
Judul:
Fabrication Techniques
Pengarang:
Penerbit:
Tahun Terbit:
1997
Judul:
Kerja Pelat 1
Pengarang:
Penerbit:
Tahun Terbit:
1997
Page 6
Bab 3
Standar Kompetensi
BAB 3
STANDAR KOMPETENSI
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau peserta untuk dapat :
Judul Unit
Teknik Fabrikasi-1
Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi di
bidang fabrikasi logam agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang
persiapan pekerjaan fabrikasi, penggunaan alat-alat potong, bahan-bahan fabrikasi dan
metode-metode penyambungan serta mesin-mesin yang digunakan pada pekerjaan
fabrikasi serta penerapannya di industri.
Kemampuan Awal
Page 7
Bab 3
Standar Kompetensi
fabrikasi.
5.0 Menjelaskan dan
menerapkan
penggunaan mesinmesin yang dipakai
pada pekerjaan
fabrikasi.
Variabel
Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan untuk
keahlian teknik fabrikasi .
a.
b.
Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasari pengetahuan dan
keterampilan tentang penggunaan berbagai alat dan mesin untuk keperluan
pekerjaan fabrikasi di dunia industri/ manufaktur.
c.
Pelatihan dapat dilaksanakan di ruang kelas dan/ atau bengkel atau di industri
/ lembaga diklat yang relevan dengan persyaratan ;
Tersedia ruang kelas dan bengkel kerja pelat dan ruang guru yang
sebaiknya saling berdekatan.
Lingkungan belajar yang sehat dan aman dengan ventilasi/ sirkulasi udara
yang memadai.
Page 8
Bab 3
Standar Kompetensi
Alat-alat potong :
- gergaji tangan
- gunting
- kikir
- pahat
Bahan-bahan fabrikasi :
- ferro
- non ferro
Metode-metode penyambungan :
- sambungan keling
- sambungan sekrup
- self tapping dan self drilling
- sambungan baut-mur
- sambungan lipat
- sambungan las
Mesin-mesin fabrikasi :
- mesin potong ( guillotine )
- mesin pelubang dan potong universal
- mesin nibler
- gergaji bundar dan grinda potong
- gergaji mesin
- mesin pres
- mesin bor
- mesin lipat
- mesin rol
Page 9
Bab 3
Standar Kompetensi
Konteks Penilaian
Unit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri
tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian pokok-pokok pengetahuan dan
keterampilan serta penilaian kemampuan unjuk kerja dengan beberapa metoda
penilaian.
Tingkat
Tingkat
Memecahkan Masalah
Menggunakan Teknologi
Karakteristik
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Page 10
Bab 4
Strategi Penyajian
BAB 4
A
Rencana Materi
STRATEGI PENYAJIAN
Rencana Materi
Catatan: 1.
2.
Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Elemen
Topik Pelatihan
Proses-proses persiapan
pekerjaan fabrikasi :
Kegiatan
Tampilan
Penyajian
Handout
Tanya-jawab
OHT
Latihan
Tugas
Penyajian
Handout
- gergaji tangan
Tanya jawab
OHT
- gunting
Demonstrasi
Tugas
- kikir
- pahat
Latihan
Page 11
Bab 4
Strategi Penyajian
Elemen
Topik Pelatihan
Kegiatan
Rencana Materi
Tampilan
Bahan-bahan fabrikasi :
Penyajian
Handout
- ferro
Tanya jawab
OHT
- non ferro
Diskusi
Metode-metode penyambungan :
Penyajian
Handout
- sambungan keling
Tanya jawab i
OHT
- sambungan sekrup
Demonstras
Tugas
Latihan
- sambungan lipat
- sambungan las
Penerapan/ latihan peyambungan
Mesin-mesin fabrikasi :
Penyajian
Handout
Tanya jawab i
OHT
Demonstras
Tugas
- mesin nibler
Latihan
Page 12
Bab 4
Strategi Penyajian
Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?
1.1 Urutan proses produksi dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk
pekerjaan fabrikasi dijelaskan.
Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang urutan proses produksi dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk pekerjaan fabrikasi, mulai dari membaca gambar
teknik sampai dengan membuat pola..
HO 2
OHT 1 s.d. 6
1.2 Proses-proses persiapan pekerjaan
fabrikasi dan penggunaan alat-alatnya
dijelaskan dan diterapkan.
HO 2 s.d. 9
Tugas 1 & 2
OHT 1 s.d. 6
2.1 Penggunaan dan pemilihan daun gergaji
tangan serta keselamatan penggunaannya
diuraikan.
HO 10 s.d. 11
Page 13
Bab 4
Strategi Penyajian
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?
Tugas 4 s.d. 6
OHT 7
2.2 Penggunaan macam-macam gunting
serta keselamatan penggunaannya
diuraikan dan diterapkan.
HO 11 s.d. 13
Tugas 4
OHT 7
Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang penggunaan macam-macam kikir dan pahat serta
keselamatan penggunaannya
HO 13 s.d. 15
Tugas 3 s.d. 6
OHT 7
Pelatih/ instruktor menerangkan tentang macam-macam bahan/ logam ferro dan non-ferro
yang dipakai pada pekerjaan fabrikasi.
HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 14
Bab 4
Strategi Penyajian
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?
OHT 8
3.2 Spesifikasi dan penggunaan bahan untuk
pekerjaan fabrikasi dijelaskan.
HO 16 s.d 18
OHT 8 & 9
4.1 Metode-metode penyambungan pada
pekerjaan fabrikasi logam dijelaskan.
HO 19 s.d. 23
OHT 10
4.2 Teknik-teknik penyambungan yang
relevan dengan pekerjaan fabrikasi logam
didemonstrasikan dan diterapkan.
Tugas 3 s.d. 6
5.1 Mesin-mesin yang digunakan pada
pekerjaan fabrikasi logam diidentifikasi
dan dijelaskan.
HO 24 s.d. 32
Page 15
Bab 4
Strategi Penyajian
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?
OHT 11 s.d. 16
5.2 Pengoperasian mesin-mesin yang relevan
dengan pekerjaan fabrikasi logam
didemonstrasikan dan diterapkan.
Tugas 3 s.d. 6
Page 16
Bab 4
Strategi Penyajian
2.
Tugas
: Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai
berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada
deskripsi unit.
3.
Page 17
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 1
Lembar Informasi
TEKNIK FABRIKASI-1
(Fabrication Technique-1)
BSDC-0752
Nama Peserta
No. Identitas
: ..
Page 18
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 2
1. PROSES-PROSES PERSIAPAN PEKERJAAN FABRIKASI
Pada industri fabrikasi logam, baik pekerjaan fabrikasi ringan ataupun pekerjaan fabrikasi
berat (light and heavy fabrication) secara umum adalah sama, di mana jenis bahan, alat-alat
tangan dan mesin-mesin yang digunakan relatif sama. Namun demikian, perbedaan yang
spesifik dapat dilihat dari penggunaan bahan dan kapasitas/ kemampuan mesin.
Industri yang melakukan pekerjaan fabrikasi ringan menggunakan bahan dengan ketebalan
sampai 3mm, sedang pada pekerjaan fabrikasi berat menggunakan tebal bahan di atas 3mm.
Adapun penggunaan mesin-mesin pada keduanya sepintas adalah sama, tetapi kapasitas
dan teknik-teknik pengaturannya berbeda.
Adapun proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi ( produksi ) dan keterampilanketerampilan yang dibutuhkan di industri-industri di bidang fabrikasi secara umum meliputi :
Merancang pekerjaan
b. Merancang Pekerjaan
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan fabrikasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut :
Membaca gambar kerja
Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
Mengatur penggunaan perlengkapan kerja, alat-alat tangan dan bahan
Menentukan urutan pekerjaan
Membuat gambar kerja atau model
Membuat mal atau pola
Page 19
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 3
c. Menghitung Penggunaan Bahan yang akan Dipotong
Ada tiga metode yang dipakai dalam menghitung penggunaan bahan yang akan dipotong :
Ukuran keseluruhan atau ukuran luar
Ukuran dalam
Ukuran nominal
Dengan dasar, bahwa semua pekerjaan fabrikasi harus dibuat dengan mengacu pada
spesifikasi dan sesuai dengan toleransi yang ditentukan, maka harus diyakinkan hal-hal
berikut ini :
Kesesuaian dengan disaian/ gambar kerja
Tiap-tiap bagian yang dikerjakan cocok satu sama lainnya secara akurat.
Kemudahan dalam memasang dan merakit.
Sedangkan pada spesifikasi pekerjaan, perlu dijelaskan tentang apa yang harus dikerjakan,
antara lain :
Kualitas hasil pekerjaan yang dibutuhkan.
Kualitas pengecatan ( jika perlu )
Kualitas pengelasan yang diperlukan
Pengujian yang diperlukan.
Adapun penerapan toleransi pada pekerjaan fabrikasi sangat beragam, sehingga harus
mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan. Sebagai contoh : jika ukuran akhir sebuah
komponen 1850 mm dan toleransinya adalah 1mm, maka ukuran yang diperbolehkan
pada komponen tersebut adalah antara 1849 1851 mm.
Page 20
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 4
( Lebih lanjut tentang Gambar Bentangan dapat dilihat/dipelajari pada Unit BSDC-0751)
Adapun penerapan pembuatan pola pada pekerjaan fabrikasi ( benda kerja ) adalah
dengan menggunakan alat-alat lukis/ penanda yang sesuai dengan jenis bahan yang akan
dibuat.
1. Penggores
a) Penggunaan penggores :
Penggores adalah salah satu alat lukis garis untuk benda kerja/ pelat yang hasil
goresannya bersifat permanen.
Penggores
Page 21
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 5
penggores
penggores
penggores
mistar baja
ukuran
bagian yang
runcing
Page 22
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 6
Keterbatasan penggunaan kapur teknik :
- Tidak permanen ( dapat terhapus sewaktu-waktu )
- Terhapus oleh air
- Sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro.
3. Penitik
Penitik terbuat dari bahan baja perkakas yang sebelum dilakukan perlakuan panas
dibentuk/ dibuat dengan mesin-mesin perkakas ( mis. mesin bubut atau frais ) dengan
ukuran berkisar antara 5 13 mm dan bentuk penampang yang beragam, spt. bulat, segi
empat atau segi enam.
Pada pekerjaan fabrikasi, penitik dipakai untuk : menandai dan membuat titik pusat.
Gambar 4 : Penitik
4. Garis Kapur
Garis kapur adalah salah satu cara cepat untuk membuat garis lurus yang panjang pada
bahan yang tidak dicat ( berlapis ) atau pada lantai.
Caranya adalah dengan mengikat/ klem salah satu ujung benang yang telah diberi kapur
kemudian diangkat benang tersebut secara vertikal sebelum dilepas secara kejut. Hasil
garis akan terlihat pada bekat benturan benang.
gulungan
benang
benang
pengikat
siku
Gambar 5 : Penggunaan Garis Kapur
Page 23
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 7
Keterbatasan penggunaan garis kapur :
- Tidak permanen ( dapat terhapus sewaktu-waktu )
- Garis yang terbentuk bisa lebar atau ganda
- Kurang akurat, jika kurang terlatih atau terlalu panjang
- Hanya dapat diterapkan pada bahan yang rata
- Sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro
Berikut ini adalah alat-alat yang dipergunakan untuk melukis pada benda kerja dan
membuat pola/ mal :
NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Mistar Baja
Mistar Lipat
Mistar Gulung
Page 24
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 8
NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Jangka Kaki
pegas
poros
baut pengatur
ujung
jangka
yang dikeraskan
dan tempere
Jangka Tongkat
baut pengikat
balok kayu
baut pengatur
Siku Blok
penggores
sudut bilah
lurus dan
sejajar
Siku Pelat
HO 9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 25
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Siku Bevel
Memindahkan sudut
baut pengatur
Palu Konde
Palu Pen
Siku Kombinasi
protractor
Page 26
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 10
2. ALAT-ALAT POTONG
Secara umum alat-alat potong pada pekerjaan fabrikasi ringan dan berat adalah sama, hanya
berbeda pada kapasitas atau kemampuannya saja.
Jangan menekan dan mendorong terlalu kuat karena akan menyebabkan patahnya
mata gergaji dan berbahaya.
2.
3.
4.
5.
Page 27
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 11
Adapun penggunaan daun gergaji untuk bermacam-macam bahan adalah sbb :
BAHAN
1. Besi/ profil baja lunak :
Digunakan : 14 gigi/ inchi
BAHAN
2. Baja perkakas pipa baja, besi siku:
Diguinakan : 18 gigi/ inchi
b. Gunting
Gunting adalah alat potong yang digunakan untuk memotong pelat, terutama pelat baja
lunak, seng, pelat lapis timah, pelat tembaga. Terbuat dari bahan baja tempa atau baja
perkakas; diperlukan terutama karena bentuk, konstruksi, posisi, serta kedudukan benda
kerja kadang-kadang tidak dapat dipotong menggunakan mesin potong.
Berbagai bentuk/tipe dari gunting yang kesemuanya bertujuan untuk lebih memudahkan
dan tidak melelahkan dalam pengerjaan. Secara umum gunting dibedakan atas dua fungsi,
yaitu : untuk menggunting lurus dan menggunting lengkung.
Untuk menggunting lurus digunakan
gunting lurus, gunting kombinasi/ universal,
sedangkan untuk menggunting lengkung diantaranya digunakan : gunting lingkaran dan
gunting dirgantara.
1. Gunting Lurus:
Gunting lurus digunakan untuk menggunting
lurus. Gunting ini mempunyai rahang lurus
yang panjangnya antara 2 sampai 4",
sedangkan panjang seluruhnya adalah antara
7 sampai 15 3/4".
Gunting lurus dalam penggunaannya dapat
digunakan dengan tangan kanan dan tangan
kiri.
Page 28
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 12
2. Gunting Kombinasi/ Universal
Gunting kombinasi mempunyai ukuran yang
sama dengan gunting lurus. Beda antara
gunting kombinasi dan gunting lurus adalah
pada penampang potongnya; kalau pada
gunting lurus berpenampang lurus, maka
pada gunting kombinasi berpenampang
sedikit lengkung (curva). Disamping itu juga
bisa digunakan untuk memotong bentukbentuk yang tidak teratur.
4. Gunting Dirgantara
Gunting dirgantara (aviation atau airplane snip) terdiri atas tiga bentuk, yaitu : digunakan
dengan tangan kiri dan kanan serta lurus dengan panjangnya sekitar 10 inchi (250 mm)
dengan panjang rahang 2 inchi. Sisi potong agak bergerigi dan dikeraskan, sehingga dapat
memotong pelat yang relatif tebal ( 0,8 mm )
Membedakan antara gunting kanan dan kiri adalah dengan melihat sisi potong dan warna
tangkainya. Sisi potong atas dari gunting kanan terletak sebelah kanan, demikian pula
sebaliknya; sisi potong atas gunting kiri terletak sebelah kiri.
Penggunaan gunting kanan adalah untuk pemotongan arah kiri, sedang gunting kiri adalah
untuk pemotongan arah kanan.
Tangan Kiri
Tangan Kanan
Lurus
Page 29
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 13
3. Jangan menggunakan mata potong gunting yang rusak, karena akan menyebabkan
hasil potong juga rusak.
4. Jaga tangkai gunting ( handle ) tidak menjepit tangan.
c. Kikir
Kikir terdapat beberapa jenis yang sesuai dengan hasil kekasaran permukaan yang
dihasilkan. Kikir kasar (bastard) digunakan untuk pengasaran, hasil pengikiran adalah
kasar. Kikir sedang (secound cut) ini digunakan untuk pengiriman secara umum dan
menghasilkan permukaan cukup bagus. Sedangkan kikir halus (smooth atau dead) untuk
mendapat permukaan yang halus.
Kikir dibersihkan dengan menggunakan sikat baja (wire brush). Dengan cara
pembersihan harus searah dengan alur kikir.
tangkai
ujung
panjang kikir
Gambar 12 : Kikir
2.
3.
Hati-hati tangan jangan sampai terjepit dan tidak menyentuh bendah kerja
4.
5.
d. Pahat
Ada 4 jenis mata pahat adalah :
Page 30
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 14
ujung potong
ujung potong
Gambar 14 : Pahat Rata Pendek
3. Pahat Radius.
Pahat radius digunakan untuk memahat alur radius, memperbesar lubang dan
mensenterkan kembali lubang bor yang telah terlanjur tidak senter.
ujung potong
radius
Gambar 15 : Pahat Radius
Page 31
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 15
4. Pahat Berujung Runcing/ Diamond ( Diamond Point Chisel )
Pahat ini digunakan untuk pemahatan pengerjaan akhir sudut bagian dalam, membuat
alur V pada retak rigi las yang perlu perbaikan dan membuat celah pada pelat dan pipa
supaya mudah dipatahkan.
2.
3.
4.
Page 32
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 16
3. BAHAN-BAHAN FABRIKASI
Baik fabrikasi ringan ataupun fabrikasi berat, secara umum menggunakan bahan yang sama;
hanya berbeda bentuk dan ukurannya saja. Bahan-bahan fabrikasi dibagi atas dua jenis, yaitu
bahan metalik dan non-metalik. Bahan metalik terdiri dari dua kelompok, yakni : logam ferro
dan non-ferro. Logam-logam ferro mengandung besi dan biasanya bersifat magnetik dan
logam non-ferro tidak mengandung besi.
Sedangkan bahan non-metalik atau plastik secara umum adalah polyvinilchloride ( PVC ).
Berikut ini adalah bahan-bahan yang biasa dipakai pada pekerjaan fabrikasi dan
spesifikasinya :
2. Logam Non-Ferro :
Aluminium
Tembaga
Kuningan
Suasa ( bronze )
Timah hitam, dll
Pelat tipis
Pelat tebal
Besi beton
Page 33
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 17
Pelat tipis yang diperdagangkan terdiri dari beberapa pilihan, di mana tersedia pelat tipis
tanpa lapis tahan karat dan berlapis tahan karat, yaitu :
Lapis metalik ( metallic coatings ), antara lain : galvanis ( galvabon ), zincaform dan
Zinc-Hi-Ten ( ZHT).
2. Pelat Tebal
Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 180 mm dengan lebar yang bervariasi,
yaitu antara 900 mm 3000 mm.
3. Pelat Strip/ Batangan
Pelat strip tidak selebar pelat tipis / tebal, tetapi tersedia dengan sudut / sisi yang siku dan
ridius dengan lebar antara 10 300 mm serta tebal antara 3 12 mm.
tebal
bahan
panjang
panjang
lebar
lebar
4. Besi Siku
Besi siku adalah baja profil yang dibentuk melalui proses pengerolan. Dalam perdagangan
tersedia besi siku dengan lebar kedua sisi siku yang sama dan ada yang tidak sama.
Page 34
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 18
lebar sisi
berbeda
lebar sisi
sama
Page 35
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 19
4. METODE-METODE PENYAMBUNGAN
Hampir semua pekerjaan/ produk fabrikasi membutuhkan penerapan berbagai metode
penyambungan atau pengikatan/ pengancingan. Pemilihan metode penyambungan tertsebut
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :
Jenis-jenis sambungan dan pengikatan yang banyak diterapkan pada pekerjaan fabrikasi
adalah sbb. :
a. Sambungan Keling
Menyambung pelat dengan menggunakan paku keling ( sambungan keling ) masih banyak
digunakan pada konstruksi pelat tipis, karena dapat dilakukan dengan mudah dan relatif
kuat, walaupun tidak begitu kedap.
Jenis paku keling cukup beragam, sehingga dilakukan dengan cara atau alat yang beragam
pula, namun yang banyak dipakai pada pekerjaan fabrikasi adalah sbb :
1. Rivet set
Sambungan keling dengan menggunakan
rivet set adalah dengan menggunakan paku
keling pejal yang terbuat dari bahan
aluminium, duraluminium, baja lunak, dll.
Gambar 19 : Paku Keling Pejal
Dahulukan
kedua ujung
Page 36
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 20
Cara kerja pengeling pop :
Tekan tuas pengeling pop beberapa kali sambil pengeling ditekan sampai paku
penariknya putus.
Tarik tuas pengeling dan keluarkan paku penarik yang telah putus..
Page 37
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 21
b. Sambungan Sekrup
Sambungan sekrup pada pengerjaan fabrikasi digunakan secara luas, karena mudah
digunakan, dan dapat dibongkar-pasang serta dapat diganti jika rusak.
Sesuai dengan kebutuhan konstruksi maka sekrup telah dibuat dengan berbagai ukuran
dan bentuk. Berikut ini adalah macam-macam bentuk kepala sekrup yang dapat diperoleh
dipasaran/ dalam perdagangan :
d. Sambungan Baut-Mur
Sambungan baut-mur digunakan secara luas untuk menyambung/ mengikat pelat pada
pekerjaan fabrikasi logam dan lebih banyak dipakai pada konstruksi pelat tebal.
Adapun bentuk-bentuk baut yang tersedia dalam perdagangan untuk pekerjaan fabrikasi
adalah sbb :
Page 38
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 22
e. Sambungan Lipat
Sambungan lipat hanya diterapkan pada konstruksi pelat yang relatif tipis ; dapat dikerjakan
secara manual, di mana hanya dengan menggunakan alat-alat tangan, seperti palu, perapat
( hand groover ) serta landasan atau dengan menggunakan mesin-mesin khusus untuk
sambungan lipat, misalnya untuk sambungan lipat pitttsburgh.
Ada beberapa macam sambungan lipat, antara lain :
2.
1.
4.
5.
7.
8.
3.
6.
9.
Page 39
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 23
Keterangan :
1. Sambungan lipat tunggal ( grooved seam )
2. Sambungan lipat pitttsburgh
3. Sambungan lipat tegak
4. Sambungan lipat tegak ganda
5. Sambungan lipat sudut tunggal
6. Sambungan lipat sudut ( ganda )
7. Sambungan lipat kotak
8. Sambungan lipat sudut-bilah
9. Sambungan lipat bilah ( slide seam )
f. Sambungan Las
Semua proses las digunakan pada pekerjaan fabrikasi, terutama untuk pengerjaan fabrikasi
berat. Proses-proses las yang banyak dipakai adalah sbb :
Las Oksi-asetilin
Khusus untuk materi tentang las tersebut di atas dibahas pada unit-unit lain yang
relevan.
Las Tahanan
Salah satu jenis las tahanan yang sering dipakai pada pekerjaan fabrikasi,
khususnya untuk fabrikasi ringan adalah : las titik ( spot welding ), di mana jenis las
ini dapat bekerja secara cepat dan efisien tanpa membutuhkan bahan tambah/
pengisi.
benda kerja
elektroda
hasil las
elektroda
Page 40
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 24
5. MESIN-MESIN FABRIKASI
a. Mesin Potong ( Guillotines )
Mesin potong digunakan untuk memotong lurus pelat yang panjang khusunya untuk
pemotongan yang berulang-ulang. Ini dapat dilakukan karena pada belakang terdapat
pembatasan sehingga pemotongan akan selalu sama dan tidak perlu pengukuran setiap
kali pemotongan. Keuntungan penggunaan mesin potong ini adalah lebih cepat dan
presisi sedangkan kerugiannya keterbatasan panjang pemotongan sangat tergantung
pada ukuran mesin dan hanya dapat memotong pelat.
2.
3.
Hati-hati terhadap hasil potong ( yang tajam ) atau tertimpa oleh pelat hang dipotong
4.
5.
6.
Page 41
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 25
2.
3.
c. Mesin Nibler
Mesin ini digunakan untuk memotong atau melubangi benda kerja pada posisi-posisi
yang sulit. Mesin ini dapat memotong lurus dan juga berliku-lliku
Page 42
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 26
d. Gergaji Bundar dan Grinda Potong ( Cold Cut-Off Saw
and Abrasive Cut-Off Saw )
Gergaji bundar dengan mata potong gergaji ini berputar dengan kecepatan rendah.
Sedangkan dengan gerinda potong berputar dengan kecepatan tinggi. Kedua alat potong
iini digunakan untuk pemotongan ringan baik padat maupun berongga. Kemampuan
potong sangat terbatas tergantung pada posisi penjepitan benda kerja dan diameter mata
gergaji atau diameter batu gerinda.
2.
3.
4.
5.
Page 43
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 27
Keselamatan Kerja Penggunaan Gergagi Mesin :
1. Penjepitan benda kerja harus benar-benar kuat.
2. Hati-hati tangan terhadap mata gergaji
3. Hati-hati terhadap jatuhnya benda kerja hasil gergaji
Page 44
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 28
h. Mesin Bor
1. Bor Tangan ( Portable Drill )
Bor ini digunakan untuk membuat lubang yang relatif kecil ( maks. 13mm ), mengebor
arah samping, reamer lubang untuk konstruksi baja dan pengerjaan pelat ringan.
Bor tangan ini dapat digerakkan dengan listrik atau udara bertekanan dan juga terdapat
tingkatan kecepatan, kejut dan putar balik. Bor dengan penggerak listrik dapat
dipasangkan dudukan magnit untuk menetapkan mesin bor pada permukaan logam yang
datar. Pemakanan bor tangan ini diatur secara manual.
Page 45
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 29
2. Mesin Bor Bangku
Mesin bor bangku digunakan untuk mengebor lubang-lubang pada benda kerja kecil
misalnya pada profil sudut, pipa bulat dan segi empat serta pelat dengan ukuran yang
sesuai.
rumah motor
dan belt
spindle
meja
tuas penekan
kuncimbeja
Besar lubang yang dibor terbatas oleh ukuran cekam bor dan batasan kecepatan
Pemakanan pengeboran harus dilakukan secara manual satu arah dan putaran juga
satu arah.
Page 46
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 30
i. Mesin Lipat
Penggunaan mesin lipat / tekuk pelat adalah untuk mempercepat suatu proses penekukan
dan untuk mencapai tingkat ketelitian tertentu. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi; mesin tekuk telah berkembang sedemikian rupa, mulai dari yang dioperasikan
secara manual sampai dengan yang dioperasikan secara otomatis. Ada tiga tipe mesin lipat
yang umum dipakai pada pekerjaan fabrikasi, yaitu :
1. Mesin Lipat Bangku/ Terbatas( Bench / Adjustable Folder )
Mesin lipat terbatas/ bangku digunakan untuk melipat pelat-pelat tipis secara cepat dan
presisi. Mesin ini bekerja secara serentak antara menjepit benda kerja dan melipat. Cocok
untuk pelipatan tunggal dan ganda, termasuk untuk membuat bentuk U .
Page 47
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 31
Page 48
Bab 4
Strategi Penyajian
Lembar Informasi
HO 32
j. Mesin Rol
Mesin rol digunakan untuk mengerol silinder, kerucut, dan membentuk kawat. Ada
beberapa tipe mesin rol yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi, yaitu :
Mesin rol bangku, yakni untuk mengerol pelat-pelat tipis dan untuk kerajinan/
membuat perhiasan.
Mesin rol standar ( slip roller ), dipakai untuk penggunaan umum, spt. mengerol
pelat dan membentuk kawat. Kemampuan mesin rol ini terbatas sampai dengan
ketebalan pelat 3 mm, karena mesin rol ini digerakkan secara manual (diputar
dengan tangan )
Mesin rol motor ( listrik / power roller ), digunakan untuk mengerol pelat diatas
ketebalan 3 mm ( sesuai kemampuan mesin ).
tuas pengatur
tekanan
tuas pelepas rol
baut pengatur
pemutar
kaki
Page 49
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas
Tugas 1
Menggambar Konstruksi Geometris
Petunjuk Umum :
1. Siapkan kertas gambar ukuran A4 serta alat-alat gambar, spt. mistar segi tiga, pensil,
dan jangka )
2. Buatlah gambar konstruksi geometris sesuai metode yang ditentukan dengan
penyimpangan maksimaum 0,5 mm.
3. Periksakan tiap gambar yang dibuat kepada pembimbing/ instruktor sebelum
melanjutkan ke gambar berikutnya.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada teknik-teknik atau metode menggambar yang
kurang difahami !
Lengkapi gambar sebelah kanan berdasarkan gambar sebelah kiri !
Latihan 1 : Membagi garis
Metode :
1. Buka jangka lebih dari setengah panjang AB
2. Dari titik A dan B buat garis silang X dan Y
3. Hubungkan X dan Y
Page 50
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Metode :
1. Dari B sebagai titik pusat, buat garis ED
2. Dari titik E dan F sebagai titik pusat, buat
garis silang F
3. Hubungkan B dan F sehingga ABF = CBF
Metode :
1. Dari A sebagai titik pusat, buat radius CD
memotong AB
2. Dari titik C sebagai titik pusat dan radius AC
buat garis potong pada titik E
3. Buat garis F dengan memotong titik E, maka
FAB = 60
4. Untuk membuat sudut 30, bagi dua sudut
FAB seperti metode pada latihan 2, maka
BAG dan GAF = 30,
Page 51
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Metode :
1. Dari O sebagai titik pusat, buat garis
lengkung yang berpotongan pada titik A dan
B pada garis XY
2. Dari titik A dan B sebagai titik pusat dan
radius OA atau OB, buat garis potong C dan
D
3. Dari titik C dan D, buat garis potong E.
4. Tarik garis dari O melalui titik E, maka sudut
EOY dan EOX keduanya adalah 90
Metode :
1. Lukis garis AB dengan 4 bagian/ unit yang
sama panjang.
2. Dari titik A sebagai titik pusat dan radius satu
unit, buat garis lengkung yang berpotongan
di titik X
3. Dari titik A sebagai titik pusat dan radius 3
unit, buat garis lengkung.
4. Dari titik B sebagai titik pusat dan radius 5
unit ( BX ), buat garis lengkung yang
berpotongan pada titik C.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 52
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 2
Menggambar Pola
Petunjuk Umum :
1. Siapkan 2 lembar pelat baja lunak ukuran 900 x 900 mm
2. Labur pelat tersebut dengan kapur atau cat tembok secara merata.
3. Siapkan alat-alat lukis pelat, spt. mistar baja, penggores, siku, dll.
4. Letakkan pelat di atas meja kerja sehingga memudahkan dalam melukis.
5. Kerjakan gambar secara benar dengan penyimpangan maksimum 0,5 mm.
6. Bertanyalah pada pembimbing jika ada teknik-teknik atau metode menggambar pola
yang kurang difahami !
Page 53
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
a.
b.
Page 54
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 3
Memotong, Menekuk dan Menyambung
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !
Gambar Kerja :
tekuk arah
bawah 90
6 x 3,5
5 x 32
6 x 3,5
Page 55
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Langkah Kerja :
1. Potong dua buah bahan sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin
potong ( guillotine )
2. Lukis dan tandai bagian-bagian yang akan dilubang dan ditekuk dengan
menggunakan penggores dan penitik.
3. Bor kedua benda kerja dengan menggunakan bor tangan ( portable ).
4. Bersihkan benda kerja dengan grinda dan/ atau kikir.
5. Tekuk kedua benda kerja sesuai sudut dan arah tekukan yang ditentukan dengan
menggunakan mesin tekuk.
6. Sambungkan kedua pelat dengan menggunakan paku keling pop ( blind rivet )
7. Periksakan hasil kerja pada pembimbing/ instruktor.
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
NO
ASPEK YANG
DINILAI
KRITERIA
1.
Ukuran benda
kerja
2.
Hasil sambungan
keling
3.
Hasil tekukan
- 90 dan 135, 3
4.
Kerapian
pekerjaan
L = Lulus
Checklist
L
TL
REKOMENDASI
------------------------------
Page 56
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 4
Membuat Tempat Kertas
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !
Gambar Kerja :
Tebal bahan = 1 mm
Page 57
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Bentangan :
R 50
Pelat 1
Pelat 2
Page 58
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Langkah Kerja :
1. Potong dua buah bahan sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin
potong ( guillotine )
2. Lukislah kedua pelat tersebut sesuai gambar kerja .
3. Bentuk pelat 1 dengan menggunakan mesin coak ( notcher ) atau gergaji tangan/
gunting, kemudian haluskan dengan grinda dan kikir ( R 50 ).
4. Buat lubang untuk sambungan keling pada pelat 2 dengan dengan bor 3,5 mm.
5. Tekuk pelat 1 dan 2 menggunakan mesin lipat kotak.
6. Tentukan posisi pemasangan pelat 2 pada pelat 1 dan tandai lubang sambungan
keling dengan menggunakan penitik.
7. Bor pelat 1 dengan diameter bor yang sama dengan pelat 2.
8. Sambungkan kedua pelat dengan menggunakan paku keling pejal ( aluminium )
kepala rata.
9. Periksakan hasil kerja pada pembimbing/ instruktor.
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
NO
ASPEK YANG
DINILAI
KRITERIA
1.
Ukuran benda
kerja
2.
Hasil sambungan
keling
3.
Hasil tekukan
- Tol. 3
4.
Kerapian
pekerjaan
L = Lulus
Checklist
L
TL
REKOMENDASI
------------------------------
Page 59
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 5
Sambungan Baut pada Besi Siku
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !
Gambar Kerja :
Langkah Kerja :
1. Potong dua buah besi siku ukuran 45 x 45 x 3 mm sesuai dengan gambar kerja
menggunakan gergaji tangan atau mesin gergaji ( cut off saw )
2. Tandai dan lubangi / bor ke dua benda kerja menggunakan bor 9 mm sesuai
gambar kerja.
3. Bersihkan benda kerja dengan menggunakan grinda dan kikir.
4. Rakit kedua benda kerja menggunakan baut M8 x 16 mm.
5. Rapikan benda kerja, dan serahkan kepada pembimbing/ instruktor untuk diperiksa.
Page 60
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
ASPEK YANG
DINILAI
KRITERIA
1.
Ukuran benda
kerja
2.
Lubang bor
3.
Hasil sambungan
baut
4.
Kerapian
pekerjaan
L = Lulus
Checklist
L
TL
REKOMENDASI
TL = Tidak Lulus
Penilai,
------------------------------
Page 61
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Tugas 6
Membuat Persambungan Sudut pada Besi Siku
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !
Gambar Kerja :
Page 62
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
Gambar Bagian :
150
Bag. 1 :
45
150
Bag. 2 :
148
45
Bag. 3 :
Langkah Kerja :
1. Potong dua buah besi siku ukuran 45 x 45 x 3 mm sesuai dengan gambar kerja
(panjang 150 mm)
2. Tandai sudut yang akan dipotong miring 45 ( bagian 1 dan 2 )
3. Potong kedua besi siku ( sudut 45 ) dengan menggunakan grinda potong ( cut off
saw ) atau dengan mesin gergaji secara cermat.
4. Potong pelat strip tebal 3 mm sesuai gambar kerja ( ukuran 148 x 45 mm dengan
kedua ujung sudut 45 ).
5. Bersihkan hasil potongan dengan menggunakan grinda dan/ atau kikir.
6. Rakit konsrtruksi persambungan sudut besi siku ( jika perlu boleh dilas catat dengan
menggunakan las busur manual atau GMAW )
7. Rapikan benda kerja, dan serahkan kepada pembimbing/ instruktor untuk diperiksa.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 63
Bab 4
Strategi Penyajian
Tugas
ASPEK YANG
DINILAI
KRITERIA
1.
Ukuran benda
kerja
2.
Sudut potongan
- 45, tol. 1
3.
Kerapian
pekerjaan
L = Lulus
Checklist
L
TL
REKOMENDASI
TL = Tidak Lulus
Penilai,
------------------------------
Page 64
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 1
Transparansi
Persiapan Fabrikasi
Membaca Gambar
Dimensi ukuran
Finishing
Standar gambar
Kemungkinan
penggantian/ perubahan
gambar
Merancang Pekerjaan :
PROSES
Melukis/ Menandai
Menghitung Bahan
Kesesuaian
Kesesuaian dengan
dengan disaian/
disaian/
gambar
gambarkerja
kerja
Tiap-tiap
Tiap-tiap bagian
bagian yang
yang dikerjakan
dikerjakan
cocok
cocoksatu
satusama
samalainnya
lainnya secara
secara
akurat.
akurat.
Kemudahan
Kemudahan dalam
dalammemasang
memasang
dan
danmerakit.
merakit.
datum point
Membuat Pola
Page 65
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 2
penggores
penggores
penggores
2. Kapur Teknik :
mistar baja
ukuran
bagian yang
runcing
Page 66
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 3
3. Penitik :
4. Garis Kapur :
gulungan
benang
benang
pengikat
siku
Page 67
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 4
PENGGUNAAN
Mistar Baja
Mistar Lipat
Mistar Gulung
Page 68
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 5
NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Jangka Kaki
pegas
poros
baut pengatur
ujung
jangka
yang dikeraskan
dan tempere
Jangka Tongkat
baut pengikat
balok kayu
baut pengatur
Siku Blok
penggores
sudut bilah
lurus dan
sejajar
Siku Pelat
Menyikukan
benda
kerja
dan
memeriksa kerataan benda kerja serta
menarik garis siku.
Page 69
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 6
NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Siku Bevel
Memindahkan sudut
baut pengatur
Palu Konde
Palu Pen
Siku Kombinasi
protractor
Page 70
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 7
ALAT-ALAT
POTONG
GERGAJI
1. Besi/ profil baja lunak : Digunakan : 14 gigi/ inchi
2. Baja perkakas pipa baja, besi siku: Diguinakan : 18 gigi/
inchi
3. Tembaga, kuningan, pipa medium : Digunakan : 24 gigi/ inchi
4. Tembaga, kuningan, pipa medium : Digunakan : 32 gigi/ inchi
GUNTING
1. Gunting Lurus
2. Gunting Universal
3. Gunting Lengkung
4. Gunting Dirgantara
( Tangan Kiri, Tangan Kanan, Lurus )
KIKIR
PAHAT
Rata
Crosscut
Radius
Diamond
Page 71
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 8
BAHAN-BAHAN FABRIKASI
Page 72
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 9
Pelat Strip :
tebal
bahan
panjang
panjang
lebar
lebar
Besi Siku :
lebar sisi
sama
lebar sisi
berbeda
Page 73
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 10
METODE
PENYAMBUNGAN
Sambungan Keling :
- Rivet set
- Pengeling Pop ( Blint Riveter)
Sambungan Sekrup:
- Dapat dibongkar-pasang
- Ukuran bervariasi
Sambungan Mur-Baut :
- Dapat dibongkar-pasang
- Ukuran bervariasi
Sambungan Lipat:
- Sambungan Lipat tunggal \
- Sambungan Tegak
- Sambungan Bilah
- Sambungan Sudut, dll
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc
Page 74
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 11
MESIN-MESIN FABRIKASI
a. Mesin Potong ( Guillotines )
Page 75
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 12
c. Mesin Nibler
d. Gergaji Bundar dan Grinda Potong ( Cold CutOff Saw and Abrasive Cut-Off Saw )
Page 76
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 13
f. Gergaji Pita Vertikal (Vertical Band saw)
h. Mesin Bor
1. Bor Tangan ( Portable Drill )
Page 77
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 14
2. Mesin Bor Bangku
rumah motor
dan belt
spindle
meja
tuas penekan
kuncimbeja
Page 78
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 15
i. Mesin Lipat
1. Mesin Lipat Bangku/ Terbatas( Bench / Adjustable Folder )
Page 79
Bab 4
Strategi Penyajian
Transparansi
OHT 16
j. Mesin Rol
1. Slip Roller
tuas pengatur
tekanan
tuas pelepas rol
baut pengatur
pemutar
kaki
2. Power Roller
Page 80
Bab 5
BAB 5
Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .
kualifikasi terdahulu
Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.
Page 81
Bab 5
(b)
Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen
kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar
menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi tugas seharusnya dinilai secara individu
untuk tiap Sub-Kompetensi.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda,
komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal
atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:
Page 82
Bab 5
Benar
Salah
Penggunaan :
..
Page 83
Bab 5
Nama : ..
Nama : ..
Nama : ..
Penggunaan :
..
Penggunaan :
..
Penggunaan :
.
..
..
Page 84
Bab 5
Page 85
Bab 5
a.
c.
b.
d.
e.
a. Nama :
Penggunaan :
b. Nama :
Penggunaan :
c. Nama :
Penggunaan :
d. Nama :
Penggunaan :
e. Nama :
Penggunaan :
Page 86
Bab 5
a. ..
b. .
c .
Nama
Penggunaan
: . . ..
Page 87
Bab 5
b.
Nama
Penggunaan
: . . ..
Nama
Penggunaan
: . . ..
Nama
Penggunaan
: . . ..
Page 88
Bab 5
e.
Nama
Penggunaan
: . . ..
..
Page 89
Bab 5
Tugas-tugas Penilaian
Ya
Tidak
Perlu
Latihan
Lanjutan
Page 90
Bab 5
Nama Penilai :
yang
cukup
Alat-alat potong :
- gergaji tangan
- gunting
- kikir
- pahat
Bahan-bahan fabrikasi :
- ferro
- non ferro
Metode-metode penyambungan :
- sambungan keling
- sambungan sekrup
- self tapping dan self drilling
- sambungan baut-mur
- sambungan lipat
- sambungan las
Mesin-mesin fabrikasi :
- mesin potong ( guillotine )
- mesin pelubang dan potong universal
- mesin nibler
- gergaji bundar dan grinda potong
- gergaji mesin
- mesin pres
- mesin bor
- mesin lipat
- mesin rol
Penerapan/
fabrikasi
latihan
pengoperasian
yang
Catatan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
mesin-mesin .
Page 91
Bab 5
Lembar Penilaian
Unit : BSDC 0752 / Teknik Fabrikasi-1
Nama Perserta Pelatihan
Nama Penilai
: ....
Kompeten
Kompetensi yang Dicapai
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG
HASIL PENILAIAN DAN ALASAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.
Tanggal:
Page 92