Anda di halaman 1dari 95

Indonesia Australia Partnership for Skills Development

Batam Institutional Development Project

Paket Pembelajaran dan Penilaian


Kode Unit : BSDC-0752

TEKNIK FABRIKASI-1
(Fabrication Technique-1)

( April 2002 )

Daftar Isi
BAB 1

PENGANTAR......................................................................................................... 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !..................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?.......................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2

BAB 2

ARAHAN BAGI PELATIH......................................................................................5


Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................5
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan........................................6

BAB 3

STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal.......................................................................................................7
Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja..........................................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................9
Konteks Penilaian.....................................................................................................10
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini...............................10
Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....10

BAB 4

BAB 5

STRATEGI PENYAJIAN.......................................................................................11
A

Rencana Materi.................................................................................................11

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................13

Materi Pendukung untuk Pelatih........................................................................17


Lembar Informasi..........................................................................................18
Tugas............................................................................................................ 50
Transparansi.................................................................................................65
CARA MENILAI UNIT INI......................................................................................81

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?..................................................................81


Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?.................................................................81
Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki.......................................................................81
Kualifikasi Penilai.....................................................................................................81
Ujian yang Disarankan.............................................................................................82
Checklist yang Disarankan Bagi Penilai...................................................................91
Lembar Penilaian.....................................................................................................92
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Daftar Isi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Bab 1

Pengantar

BAB 1

PENGANTAR

Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !


Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan
kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara
nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa
yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang
paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu
secara aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :

kebutuhan peserta pelatihan

persyaratan-persyaratan organisasi

waktu yang tersedia untuk pelatihan

situasi pelatihan.

Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai
standar
kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.

Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung


Untuk melaksanakan pelatihan secara efektif dan agar dapat mencapai standar kompetensi
diperlukan tingkat kemampuan minimal dalam membaca, menulis dan menghitung berikut:
Kemampuan
membaca
dan menulis

Kemampuan baca, interpretasi dan membuat teks.

Kemampuan
menghitung

Kemampuan minimal untuk menggunakan matematika dan simbol


teknik, diagram dan terminologi dalam konteks umum dan yang
dapat diprediksi serta dimungkinkan untuk mengkomunikasikan
keduanya yaitu antara matematik dan teknik.

Kemampuan menggabungkan informasi untuk dapat menafsirkan


suatu pengertian

Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai peserta, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 1

Bab 1

Pengantar

Berapa Lama Mencapai Kompetensi ?


Dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya harus tertuju kepada
pencapaian suatu kompeterisi/keahlian, bukan pencapaian pada pemenuhan waktu tertentu;
dengan demikian dimungkinkan peserta pelatihan yang berbeda memerlukan waktu yang
berbeda pula untuk mencapai suatu kompetensi tertentu.

Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol

Keterangan

HO

Handout ( Pegangan Peserta )

OHT

Overhead Transparansi yang dapat digunakan


dalam penyampaian materi pelatihan

Penilaian
Tugas

Penilaian kompetensi yang harus dikuasai


Tugas / kegiatan
diselesaikan.

atau

aktivitas

yang

harus

Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.

Aspek Penting Penilaian


Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 2

Bab 1

Pengantar

Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknikmatematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat kemampuan
kompetensi ini

yang

harus

ditunjukkan

dalam

menguasai

Tingkat

Karakteristik

Tugas-tugas rutin dalam prosedur sudah tercapai dan secara periodik


kemajuannya diperiksa oleh supervisor.

Tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan


kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi. Supervisor
melakukan pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

Bertanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang


diarahkan dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 3

Bab 1

Pengantar

Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kriteria Unjuk kerja
Kriteria-kriteria atau patokan yang digunakan untuk menilai apakah seseorang sudah
mencapai suatu kompetensi dalam suatu unit kompetensi.
Variabel
Penjelasan tentang rincian tempat pelatihan dengan perbedaan konteks yang mungkin
dapat diterapkan pada suatu unit kompetensi tertentu.
Reliabel
Menggunakan metode-rnetode dan prosedur-prosedur yang menguatkan terhadap standar
kompetensi dan tingkatannya diinterpretasikan serta diterapkan secara konsisten kepada
seluruh konteks dan seluruh peserta pelatihan.
Valid
Penilian terhadap fakta-fakta dan kriteria unjuk kerja yang sama akan menghasilkan hasil
akhir penilaian yang sama dari penilai yang berbeda.
Pengakuan Kemampuan yang Dimiliki (RCC- Recognition of Current Competence)
Pengakuan akan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan sesseorang yang telah
dicapainya. (lihat RPL)
Pengakuan Terhadap Pengalaman Belajar (RPL- Recognition of Prior Learning)
Pengakuan terhadap hasil belajar sebelum mempelajari suatu unit kompetensi untuk
mendukung pencapaian unit kompetensi tersebut. Hal tersebut biasanya adalah kompetensi
yang berkaitan dengan standar kompetensi industi dan juga berkaitan dengan pembelajaran
dan pelatihan sebelumnya. (lihat RCC)
Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilakukan setetah pelatihan unit kompetensi selesai, yakni untuk memastikan
bahwa peserta pelatihan sudah mencapai kriteria unjuk kerja.
Peserta
Orang yang menerima / mengikuti pelatihan.
Pelatih
Orang yang memberikan pelatihan.
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok
Definisi atau uraian tentang keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu keahlian/keterampilan pada tingkat yang telah ditetapkan
Deskripsi Unit
Gambaran umum tentang program pembelajaran/ kompetensi yang hendak dicapai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 4

Bab 2

Arahan Bagi Pelatih

BAB 2

ARAHAN BAGI PELATIH

Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini:

Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri


yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?

Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?

Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktik?

Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan


pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?

Apakah anda menyadari ruang Iingkupan situasi industri dimana kompetensi


ini mungkin diterapkan?

Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis


serta keterampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standar kompetensi ini ?

Apakah anda menyadari tentang kemampuan membaca gambar peserta


pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standar kompetensi ini ?

Sudahkah anda pertimbangkan isu-isu yang wajar dan dapat diterima dalam
merencanakan penyampaian program pelatihan ini?

Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :

pengajaran ( tatap muka )

tugas-tugas praktik

melalui media (video, referensi, dll )

kerja kelompok

kunjungan/ kerja industri

Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.

Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini


Ruang kelas atau ruang belajar memenuhi syarat minimum untuk penyampaian teori kepada
peserta pelatihan, papan tulis, OHP dan kelengkapannya, flip chart dan kelengkapannya,
dan alat-alat lain yang diperlukan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 5

Bab 2

Arahan Bagi Pelatih

Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.

Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan


Sumber-sumber informasi meliputi beberapa kategori berikut ini :
Sumber bacaan yang dapat digunakan :
Judul:

Sheet Metal Technologi

Pengarang:

Budzik, Richard s.

Penerbit:

Bobbs-Merrill Education Publishing Indianapolis

Tahun Terbit:

1980

Judul:

Fabrication Techniques

Pengarang:

Departement of Education and Training


TAFE - NSW

Penerbit:

Manufacturing and Engineering Education Services


Devision
Southern Sydney Institute NSW

Tahun Terbit:

1997

Judul:

Kerja Pelat 1

Pengarang:

Drs. Rizal Sani

Penerbit:

PPPG Teknologi Bandung

Tahun Terbit:

1997

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 6

Bab 3

Standar Kompetensi

BAB 3

STANDAR KOMPETENSI

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau peserta untuk dapat :

mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan

mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan

memeriksa kemajuan peserta pelatihan

meyakinkan bahwa semua elemen ( Sub-Kompetensi ) dan kriteria unjuk


kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Unit
Teknik Fabrikasi-1

Deskripsi Unit
Unit ini merupakan unit dasar yang bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi di
bidang fabrikasi logam agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang
persiapan pekerjaan fabrikasi, penggunaan alat-alat potong, bahan-bahan fabrikasi dan
metode-metode penyambungan serta mesin-mesin yang digunakan pada pekerjaan
fabrikasi serta penerapannya di industri.

Kemampuan Awal

Menggambar Teknik Mesin

Peralatan Tangan dan Mesin-mesin Ringan

Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja


Sub Kompetensi / Elemen

Kriteria Unjuk Kerja

1.0 Menjelaskan prosesproses persiapan


perjaan fabrikasi .

1.1 Urutan proses produksi dan keterampilan-keterampilan yang


diperlukan untuk pekerjaan fabrikasi dijelaskan.

2.0 Menjelaskan dan


menggunakan alat-alat
potong yang digunakan
pada pekerjaan
fabrikasi.

2.1 Penggunaan dan pemilihan daun gergaji tangan serta


keselamatan penggunaannya diuraikan.
2.2 Penggunaan macam-macam gunting serta keselamatan
penggunaannya diuraikan dan diterapkan.
2.3 Penggunaan macam-macam kikir dan pahat serta
keselamatan penggunaannya diuraikan.

3.0 Menjelaskan bahanbahan yang dipakai


pada pekerjaan
fabrikasi.

3.1 Macam-macam bahan/ logam ferro dan non-ferro


diidentifikasi
3.2 Spesifikasi dan penggunaan bahan untuk pekerjaan fabrikasi
dijelaskan.

4.0 Menjelaskan dan


menerapkan metodemetode penyambungan
pada pekerjaan

4.1 Metode-metode penyambungan pada pekerjaan fabrikasi


logam dijelaskan.

1.2 Proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi dan


penggunaan alat-alatnya dijelaskan dan diterapkan.

4.2 Teknik-teknik penyambungan yang relevan dengan


pekerjaan fabrikasi logam didemonstrasikan dan diterapkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 7

Bab 3

Standar Kompetensi

Sub Kompetensi / Elemen

Kriteria Unjuk Kerja

fabrikasi.
5.0 Menjelaskan dan
menerapkan
penggunaan mesinmesin yang dipakai
pada pekerjaan
fabrikasi.

5.1 Mesin-mesin yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi


logam diidentifikasi dan dijelaskan.
5.2 Pengoperasian mesin-mesin yang relevan dengan pekerjaan
fabrikasi logam didemonstrasikan dan diterapkan.

Variabel
Unit ini bermaksud memberikan pengetahuan, sikap kerja serta keterampilan untuk
keahlian teknik fabrikasi .
a.

Sasarannya adalah berbagai produk fabrikasi yang secara luas digunakan di


bengkel pada industri-industri manufaktur di linkungan Pulau Batam dan
Bintan serta Indonesia umumnya.

b.

Penekanan dari unit ini adalah hal-hal yang mendasari pengetahuan dan
keterampilan tentang penggunaan berbagai alat dan mesin untuk keperluan
pekerjaan fabrikasi di dunia industri/ manufaktur.

c.

Pelatihan dapat dilaksanakan di ruang kelas dan/ atau bengkel atau di industri
/ lembaga diklat yang relevan dengan persyaratan ;

Tersedia ruang kelas dan bengkel kerja pelat dan ruang guru yang
sebaiknya saling berdekatan.

Tersedia alat-alat tangan dan mesin-mesin fabrikasi.

Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran.

Lingkungan belajar yang sehat dan aman dengan ventilasi/ sirkulasi udara
yang memadai.

Pencahayaan yang cukup.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 8

Bab 3

Standar Kompetensi

Pengetahuan dan Keterampilan Pokok


Pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang harus dinilai penguasaan dan
penampilannya adalah sebagai berikut :

Proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi :


- membaca gambar teknik
- merancang pekerjaan
- menghitung penggunaan bahan
- menerapkan teknik-teknik melukis/ menandai
- membuat pola/ mal

Penerapan/ latihan membuat pola

Alat-alat potong :
- gergaji tangan
- gunting
- kikir
- pahat

Penerapan / latihan penggunaan alat-alat potong

Bahan-bahan fabrikasi :
- ferro
- non ferro

Spesifikasi dan penggunaan bahan

Metode-metode penyambungan :
- sambungan keling
- sambungan sekrup
- self tapping dan self drilling
- sambungan baut-mur
- sambungan lipat
- sambungan las

Penerapan/ latihan peyambungan

Mesin-mesin fabrikasi :
- mesin potong ( guillotine )
- mesin pelubang dan potong universal
- mesin nibler
- gergaji bundar dan grinda potong
- gergaji mesin
- mesin pres
- mesin bor
- mesin lipat
- mesin rol

Penerapan/ latihan pengoperasian mesin-mesin fabrikasi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 9

Bab 3

Standar Kompetensi

Konteks Penilaian
Unit ini dapat dilakukan penilaiannya oleh lembaga pelatihan, asosiasi atau industri
tempat bekerja. Penilaian seharusnya meliputi penilaian pokok-pokok pengetahuan dan
keterampilan serta penilaian kemampuan unjuk kerja dengan beberapa metoda
penilaian.

Aspek Penting Penilaian


Fokus penilaian unit ini akan tergantung pada kebutuhan sektor industri yang mencakup
dalam program pelatihan, yaitu :

Adanya integrasi antara teori-praktik.


Penekanan pelatihan adalah pemahaman secara utuh terhadap materi
serta pengaplikasiannya dalam pekerjaan pelat.
Metode-metode penilain sebaiknya terdiri dari proses dan penerapan.
Aplikasi seharusnya berhubungan dengan kegiatan penganalisaan suaru
pekerjaan konstruksi las dan fabrikasi logam.

Keterkaitan dengan Unit Lain


Unit ini merupakan unit dasar yang membekali pengetahuan untuk memudahkan
pemahaman pada unit-unit lain atau yang akan dipelajari pada tingkat berikutnya.
Kondisi unjuk kerja akan membantu memenuhi maksud ini. Sedangkan untuk
penyelenggaraan pelatihan bagi industri yang khusus, perlu diupayakan pelatihan khusus
juga agar apa yang dibutuhkan industri tersebut dapat dipenuhi.

Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan dalam Unit Ini


Kompetensi Umum dalam Unit Ini

Tingkat

Kompetensi Umum dalam Unit Ini

Tingkat

Mengumpulkan, Mengelola dan


Menganalisa Informasi

Menggunakan Ide-ide dan Teknik


Matematika

Mengkomunikasikan Ide-ide dan


Inforrnasi

Memecahkan Masalah

Merencanakan dan Mengorganisir


Aktifitas-aktifitas

Menggunakan Teknologi

Bekerja dengan Orang Lain dan


Kelompok

Tingkat Kemampuan yang Harus Ditunjukkan dalam Menguasai


Kompetensi ini
Tingkat

Karakteristik

Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.

Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekeijaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.

Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 10

Bab 4

Strategi Penyajian

BAB 4
A

Rencana Materi

STRATEGI PENYAJIAN

Rencana Materi

Catatan: 1.
2.

Penyajian bahan, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar
kompetensi.
Isi perencanaan merupakan kaitan antara kriteria unjuk kerja dengan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan .
Elemen

1.0 Menjelaskan proses-proses


persiapan perjaan fabrikasi .

Kriteria Unjuk Kerja

Topik Pelatihan

1.1 Urutan proses produksi dan


keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk pekerjaan
fabrikasi dijelaskan.

Proses-proses persiapan
pekerjaan fabrikasi :

1.2 Proses-proses persiapan


pekerjaan fabrikasi dan
penggunaan alat-alatnya
dijelaskan dan diterapkan.

- menghitung penggunaan bahan

- membaca gambar teknik


- merancang pekerjaan

Kegiatan

Tampilan

Penyajian

Handout

Tanya-jawab

OHT

Latihan

Tugas

- menerapkan teknik-teknik melukis/


menandai
- membuat pola/ mal
Penerapan/ latihan membuat pola

2.0 Menjelaskan dan menggunakan 2.1 Penggunaan dan pemilihan daun


alat-alat potong yang digunakan
gergaji tangan serta
pada pekerjaan fabrikasi.
keselamatan penggunaannya
diuraikan.
2.2 Penggunaan macam-macam
gunting serta keselamatan
penggunaannya diuraikan dan
diterapkan.
2.3 Penggunaan macam-macam
kikir dan pahat serta
keselamatan penggunaannya
diuraikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Penggunaan alat-alat potong :

Penyajian

Handout

- gergaji tangan

Tanya jawab

OHT

- gunting

Demonstrasi

Tugas

- kikir
- pahat

Latihan

Penerapan / latihan penggunaan


alat-alat potong

Page 11

Bab 4

Strategi Penyajian

Elemen

Kriteria Unjuk Kerja

Topik Pelatihan

Kegiatan

Rencana Materi

Tampilan

3.0 Menjelaskan bahan-bahan yang 3.1 Macam-macam bahan/ logam


dipakai pada pekerjaan
ferro dan non-ferro diidentifikasi
fabrikasi.
3.2 Spesifikasi dan penggunaan
bahan untuk pekerjaan fabrikasi
dijelaskan.

Bahan-bahan fabrikasi :

Penyajian

Handout

- ferro

Tanya jawab

OHT

- non ferro

Diskusi

4.0 Menjelaskan dan menerapkan


4.1 Metode-metode penyambungan
metode-metode penyambungan
pada pekerjaan fabrikasi logam
pada pekerjaan fabrikasi.
dijelaskan.

Metode-metode penyambungan :

Penyajian

Handout

- sambungan keling

Tanya jawab i

OHT

- sambungan sekrup

Demonstras

Tugas

4.2 Teknik-teknik penyambungan


yang relevan dengan pekerjaan
fabrikasi logam
didemonstrasikan dan
diterapkan.

Spesifikasi dan penggunaan


bahan

- self tapping dan self drilling


- sambungan baut-mur

Latihan

- sambungan lipat
- sambungan las
Penerapan/ latihan peyambungan

5.0 Menjelaskan dan menerapkan


penggunaan mesin-mesin yang
dipakai pada pekerjaan
fabrikasi.

5.1 Mesin-mesin yang digunakan


pada pekerjaan fabrikasi logam
diidentifikasi dan dijelaskan.
5.2 Pengoperasian mesin-mesin
yang relevan dengan pekerjaan
fabrikasi logam
didemonstrasikan dan
diterapkan.

Mesin-mesin fabrikasi :

Penyajian

Handout

- mesin potong ( guillotine )

Tanya jawab i

OHT

- mesin pelubang dan potong


universal

Demonstras

Tugas

- mesin nibler

Latihan

- gergaji bundar dan grinda potong


- gergaji mesin
- mesin pres
- mesin bor
- mesin lipat
Penerapan/ latihan pengoperasian
mesin-mesin fabrikasi

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 12

Bab 4

Strategi Penyajian

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Sesi ini menunjukkan hand-out, tugas / praktik dan transparansi yang cocok/sesuai dengan standar kompetensi.
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?
1.1 Urutan proses produksi dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk
pekerjaan fabrikasi dijelaskan.

Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang urutan proses produksi dan keterampilanketerampilan yang diperlukan untuk pekerjaan fabrikasi, mulai dari membaca gambar
teknik sampai dengan membuat pola..

HO 2
OHT 1 s.d. 6
1.2 Proses-proses persiapan pekerjaan
fabrikasi dan penggunaan alat-alatnya
dijelaskan dan diterapkan.

Pelatih/ instruktor menerangkan dan memberi tugas-tugas tentang proses-proses


persiapan pekerjaan fabrikasi dan penggunaan alat-alatnya, a.l. : aplikasi gambar
konstruksi dan membuat pola.

HO 2 s.d. 9
Tugas 1 & 2
OHT 1 s.d. 6
2.1 Penggunaan dan pemilihan daun gergaji
tangan serta keselamatan penggunaannya
diuraikan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Pelatih/ instruktor menerangkan, mendemonstrasikan dan memberi tugas tentang


penggunaan dan pemilihan daun gergaji tangan serta keselamatan penggunaannya.

HO 10 s.d. 11

Page 13

Bab 4

Strategi Penyajian

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?

Tugas 4 s.d. 6
OHT 7
2.2 Penggunaan macam-macam gunting
serta keselamatan penggunaannya
diuraikan dan diterapkan.

Pelatih/ instruktor menerangkan, mendemonstrasikan dan memberi tugas tentang


penggunaan macam-macam gunting serta keselamatan penggunaannya

HO 11 s.d. 13
Tugas 4
OHT 7

2.3 Penggunaan macam-macam kikir dan


pahat serta keselamatan penggunaannya
diuraikan.

Pelatih/ instruktor menjelaskan tentang penggunaan macam-macam kikir dan pahat serta
keselamatan penggunaannya

HO 13 s.d. 15
Tugas 3 s.d. 6
OHT 7

3.1 Macam-macam bahan/ logam ferro dan


non-ferro diidentifikasi

Pelatih/ instruktor menerangkan tentang macam-macam bahan/ logam ferro dan non-ferro
yang dipakai pada pekerjaan fabrikasi.

HO 16
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 14

Bab 4

Strategi Penyajian

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?

OHT 8
3.2 Spesifikasi dan penggunaan bahan untuk
pekerjaan fabrikasi dijelaskan.

Pelatih/ instruktor menerangkan tentang spesifikasi dan penggunaan bahan untuk


pekerjaan fabrikasi.

HO 16 s.d 18
OHT 8 & 9
4.1 Metode-metode penyambungan pada
pekerjaan fabrikasi logam dijelaskan.

Pelatih/ instruktor menerangkan tentang berbagai metode penyambungan pada pekerjaan


fabrikasi logam.

HO 19 s.d. 23
OHT 10
4.2 Teknik-teknik penyambungan yang
relevan dengan pekerjaan fabrikasi logam
didemonstrasikan dan diterapkan.

Pelatih/ instruktor mendemonstrasikan dan memberi tugas-tugas tentang aplikasi


penggunaan sambungan pada pekerjaan fabrikasi logam.

Tugas 3 s.d. 6
5.1 Mesin-mesin yang digunakan pada
pekerjaan fabrikasi logam diidentifikasi
dan dijelaskan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Pelatih/ instruktor menerangkan tentang mesin-mesin yang digunakan pada pekerjaan


fabrikasi logam.

HO 24 s.d. 32

Page 15

Bab 4

Strategi Penyajian

Cara Mengajarkan Standar Kompetensi

Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan menyampaikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
seperti apakah yang saya inginkan untuk peserta?
dimiliki peserta.?

OHT 11 s.d. 16
5.2 Pengoperasian mesin-mesin yang relevan
dengan pekerjaan fabrikasi logam
didemonstrasikan dan diterapkan.

Pelatih/ instruktor mendemonstrasikan dan memberi tugas-tugas tentang pengoperasian


mesin-mesin yang relevan dengan pekerjaan fabrikasi logam

Tugas 3 s.d. 6

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 16

Bab 4

Strategi Penyajian

Materi Pendukung untuk Pelatih

Materi Pendukung untuk Pelatih

Materi pendukung bagi guru dibagi dalam tiga hal, yaitu:


1.

Lembar Informasi (Handout) : Merupakan pegangan peserta pelatihan yang


berisi materi/teori penunjang dan informasi yang sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang melingkupinya.

2.

Tugas
: Merupakan latihan keterampilan praktik yang harus dicapai
berkenaan dengan kemampuan yang sesuai dengan rincian kompetensi pada
deskripsi unit.

3.

Transparansi (Overhead Transparancy /OHT) : Isinya melingkupi setiap


kriteria unjuk kerja yang dilengkapi dengan pokok-pokok sajian dan/ atau
gambar-gambar yang diperlukan untuk penyampaian materi.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 17

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 1

Lembar Informasi

TEKNIK FABRIKASI-1
(Fabrication Technique-1)

BSDC-0752

Nama Peserta

No. Identitas

: ..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 18

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 2
1. PROSES-PROSES PERSIAPAN PEKERJAAN FABRIKASI
Pada industri fabrikasi logam, baik pekerjaan fabrikasi ringan ataupun pekerjaan fabrikasi
berat (light and heavy fabrication) secara umum adalah sama, di mana jenis bahan, alat-alat
tangan dan mesin-mesin yang digunakan relatif sama. Namun demikian, perbedaan yang
spesifik dapat dilihat dari penggunaan bahan dan kapasitas/ kemampuan mesin.
Industri yang melakukan pekerjaan fabrikasi ringan menggunakan bahan dengan ketebalan
sampai 3mm, sedang pada pekerjaan fabrikasi berat menggunakan tebal bahan di atas 3mm.
Adapun penggunaan mesin-mesin pada keduanya sepintas adalah sama, tetapi kapasitas
dan teknik-teknik pengaturannya berbeda.
Adapun proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi ( produksi ) dan keterampilanketerampilan yang dibutuhkan di industri-industri di bidang fabrikasi secara umum meliputi :

Membaca gambar teknik

Merancang pekerjaan

Menghitung penggunaan bahan yang akan dipotong

Menerapkan teknik-teknik melukis/ menandai

Membuat pola/ mal

a. Membaca Gambar Teknik


Semua pekerjaan pada pekerjaan fabrikasi dimulai dari gambar. Gambar tersebut dapat
berupa gambar kerja lengkap ataupun hanya gambar sket saja yang menginformasikan
segala sesuatu tentang pekerjaan yang akan dikerjakan, antara lain :
Dimensi ukuran
Jenis dan ukuran bahan serta bagian-bagian
Spesifikasi dan toleransi
Finishing
Standar gambar
Kemungkinan penggantian/ perubahan gambar

b. Merancang Pekerjaan
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan fabrikasi, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai
berikut :
Membaca gambar kerja
Mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
Mengatur penggunaan perlengkapan kerja, alat-alat tangan dan bahan
Menentukan urutan pekerjaan
Membuat gambar kerja atau model
Membuat mal atau pola

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 19

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 3
c. Menghitung Penggunaan Bahan yang akan Dipotong
Ada tiga metode yang dipakai dalam menghitung penggunaan bahan yang akan dipotong :
Ukuran keseluruhan atau ukuran luar
Ukuran dalam
Ukuran nominal

Dengan dasar, bahwa semua pekerjaan fabrikasi harus dibuat dengan mengacu pada
spesifikasi dan sesuai dengan toleransi yang ditentukan, maka harus diyakinkan hal-hal
berikut ini :
Kesesuaian dengan disaian/ gambar kerja
Tiap-tiap bagian yang dikerjakan cocok satu sama lainnya secara akurat.
Kemudahan dalam memasang dan merakit.

Sedangkan pada spesifikasi pekerjaan, perlu dijelaskan tentang apa yang harus dikerjakan,
antara lain :
Kualitas hasil pekerjaan yang dibutuhkan.
Kualitas pengecatan ( jika perlu )
Kualitas pengelasan yang diperlukan
Pengujian yang diperlukan.

Adapun penerapan toleransi pada pekerjaan fabrikasi sangat beragam, sehingga harus
mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan. Sebagai contoh : jika ukuran akhir sebuah
komponen 1850 mm dan toleransinya adalah 1mm, maka ukuran yang diperbolehkan
pada komponen tersebut adalah antara 1849 1851 mm.

d. Menerapkan Teknik-teknik Melukis/ Menandai


Semua alat ukur yang digunakan dalam melukis atau menandai pada bahan harus alat-alat
ukur yang mempunyai akurasi tinggi dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Hal ini
akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengukuran itu sendiri dan hasil benda kerja
secara keseluruhan.
Pengaruh yang sama juga dapat terjadi karena penyimpangan/ ketepatan ( keakurasian )
dalam melukis garis sumbu, penggunaan siku pada sudut bahan atau dalam menentukan
garis dasar pengukuran, penempatan bahan atau komponen, penyimpangan pemotongan
dan lain-lain.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam menerapkan teknik-teknik melukis/
menandai, maka dapat diterapkan metode-metode pengukuran, antara lain adalah
pengukuran dengan satu patokan ( datum point ) dan penerapan teknik-teknik konstruksi
geometris.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 20

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 4

Gambar 1 : Contoh Aplikasi Pengukuran

e. Membuat Pola/ Mal


Pembuatan pola/ mal pada pekerjaan fabrikasi sangat diperlukan untuk membuat berbagai
bentuk komponen. Penerapan teknik-teknik gambar bentangan digunakan, baik pada
fabrikasi ringan maupun pada fabrikasi berat. Metode-metode pembuatan gambar
bentangan yang biasa digunakan pada pekerjaan fabrikasi adalah :
Metode garis paralel
Metode garis radial
Metode segi tiga.

( Lebih lanjut tentang Gambar Bentangan dapat dilihat/dipelajari pada Unit BSDC-0751)
Adapun penerapan pembuatan pola pada pekerjaan fabrikasi ( benda kerja ) adalah
dengan menggunakan alat-alat lukis/ penanda yang sesuai dengan jenis bahan yang akan
dibuat.
1. Penggores
a) Penggunaan penggores :
Penggores adalah salah satu alat lukis garis untuk benda kerja/ pelat yang hasil
goresannya bersifat permanen.
Penggores

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 21

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 5
penggores
penggores

Penggunaan yang salah

penggores

Penggunaan yang benar

Gambar 2 : Penggores dan Contoh Penggunaan

b) Keterbatasan penggunaan penggores :


- Sulit terlihat, bila untuk pekerjaan pemotongan dengan gas.
- Perlu pengecatan ulang pada permukaan benda kerja, bila terjadi kesalahan garis.
- Dapat menimbul karat, walaupun pada bahan berlapis stainless steel.
- Hanya disarankan untuk digunakan pada bahan ferro
2. Kapur Teknik ( Engineers Chalk )
Kapur teknik adalah jenis kapur yang relatif keras dan dapat diruncing ulang serta hasil
goresannya bersifat non-permanen ( dapat dihapus ). Hampir semua jenis bahan dapat
dilukis dengan kapur teknik ini, termasuk untuk garis potong pada pemotongan dengan
gas.

mistar baja

ukuran
bagian yang
runcing

Gambar 3 : Kapur Teknik dan Penggunaannya

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 22

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 6
Keterbatasan penggunaan kapur teknik :
- Tidak permanen ( dapat terhapus sewaktu-waktu )
- Terhapus oleh air
- Sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro.
3. Penitik
Penitik terbuat dari bahan baja perkakas yang sebelum dilakukan perlakuan panas
dibentuk/ dibuat dengan mesin-mesin perkakas ( mis. mesin bubut atau frais ) dengan
ukuran berkisar antara 5 13 mm dan bentuk penampang yang beragam, spt. bulat, segi
empat atau segi enam.
Pada pekerjaan fabrikasi, penitik dipakai untuk : menandai dan membuat titik pusat.

Gambar 4 : Penitik

4. Garis Kapur
Garis kapur adalah salah satu cara cepat untuk membuat garis lurus yang panjang pada
bahan yang tidak dicat ( berlapis ) atau pada lantai.
Caranya adalah dengan mengikat/ klem salah satu ujung benang yang telah diberi kapur
kemudian diangkat benang tersebut secara vertikal sebelum dilepas secara kejut. Hasil
garis akan terlihat pada bekat benturan benang.
gulungan
benang

benang

pengikat

siku
Gambar 5 : Penggunaan Garis Kapur

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 23

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 7
Keterbatasan penggunaan garis kapur :
- Tidak permanen ( dapat terhapus sewaktu-waktu )
- Garis yang terbentuk bisa lebar atau ganda
- Kurang akurat, jika kurang terlatih atau terlalu panjang
- Hanya dapat diterapkan pada bahan yang rata
- Sulit terlihat pada beberapa bahan non-ferro
Berikut ini adalah alat-alat yang dipergunakan untuk melukis pada benda kerja dan
membuat pola/ mal :
NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Mistar Baja

Mengukur dan menarik garis

Mistar Lipat

Mungukur dan memindahkan sudut


poros

Mistar Gulung

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Mengukur benda kerja yang panjang dan


radius/ lingkaran

Page 24

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 8
NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Jangka Kaki

- Melukis garis lengkung dan lingkaran


pegangan

- Memindahkan ukuran dan sudut


- Melukis konstruksi geometrik

pegas
poros

baut pengatur

ujung
jangka
yang dikeraskan
dan tempere

Jangka Tongkat

- Konstruksi dan lingkaran yang besar


- Memindahkan ukuran dan sudut

baut pengikat

- Melukis konstruksi geometrik

balok kayu
baut pengatur

Siku Blok

penggores

sudut bilah
lurus dan
sejajar

Siku Pelat

Menyikukan benda kerja dan memeriksa


kerataan benda kerja serta menarik garis
siku.

Menyikukan benda kerja dan menarik


garis siku.
sudut bilah lurus
dan sejajar

HO 9
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 25

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Siku Bevel

Memindahkan sudut

baut pengatur

Palu Konde

- Membentuk paku keling


- Memukul ( secara umum )

Palu Pen

- Memukul ( secara umum )


- Peregangan

Siku Kombinasi
protractor

Melukis berbagai ukuran sudut dan


menentukan titik pusat suatu benda kerja
yang berpenampang bulat/ linkaran.

Keselamatan kerja pada penggunaan alat-alat untuk mempola :


1. Jaga agar alat-alat selalu dalam keadaan tajam
2. Buang bagian yang rusak pada kepala penitik dan pahat
3. Jangan menyimpang penggores di dalam kantong
4. Jangan meletakkan alat-alat di atas kursi/ bangku tempat duduk
5. Jaga agar tangkai paku selalu terpasang secara kuat.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 26

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 10
2. ALAT-ALAT POTONG
Secara umum alat-alat potong pada pekerjaan fabrikasi ringan dan berat adalah sama, hanya
berbeda pada kapasitas atau kemampuannya saja.

a. Gengaji Tangan ( Hacksaw )


Gergaji tangan digunakan untuk memotong benda-benda konstruksi logam kecil seperti
besi profil, pipa bulat atau segi empat dan besi plat.

Gambar 6 : Gergaji Tangan

Keselamatan kerja pada penggunaan gergaji tangan :


1.

Jangan menekan dan mendorong terlalu kuat karena akan menyebabkan patahnya
mata gergaji dan berbahaya.

2.

Gunakan kaca mata untuk melindungi kalau mata gergaji patah

3.

Ganjal bahan yang dipotong supaya mata gergaji tidak terjepit.

4.

Hati-hati sisi bekas gergaji yang tajam

5.

Jangan menggosokkan tangan ke mata gergaji

Pemilihan daun gergaji :


Daun gergaji dibuat dalam berbagai ukuran dan jumlah rigi/ gigi. Khusus untuk gergaji
tangan, ukuran gergaji ditentukan oleh berapa banyak gigi per inchi ( 25,4 mm ). Untuk
pemakaian umum digunakan daun gergaji dengan jumlah 18 gigi per inchi.

Jumlah gigi per inchi ( 25,4 mm )


Gambar 7 : Gigi Gergaji

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 27

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 11
Adapun penggunaan daun gergaji untuk bermacam-macam bahan adalah sbb :
BAHAN
1. Besi/ profil baja lunak :
Digunakan : 14 gigi/ inchi

BAHAN
2. Baja perkakas pipa baja, besi siku:
Diguinakan : 18 gigi/ inchi

3. Tembaga, kuningan, pipa medium :


Digunakan : 24 gigi/ inchi

4. Tembaga, kuningan, pipa medium :


Digunakan : 32 gigi/ inchi

b. Gunting
Gunting adalah alat potong yang digunakan untuk memotong pelat, terutama pelat baja
lunak, seng, pelat lapis timah, pelat tembaga. Terbuat dari bahan baja tempa atau baja
perkakas; diperlukan terutama karena bentuk, konstruksi, posisi, serta kedudukan benda
kerja kadang-kadang tidak dapat dipotong menggunakan mesin potong.
Berbagai bentuk/tipe dari gunting yang kesemuanya bertujuan untuk lebih memudahkan
dan tidak melelahkan dalam pengerjaan. Secara umum gunting dibedakan atas dua fungsi,
yaitu : untuk menggunting lurus dan menggunting lengkung.
Untuk menggunting lurus digunakan
gunting lurus, gunting kombinasi/ universal,
sedangkan untuk menggunting lengkung diantaranya digunakan : gunting lingkaran dan
gunting dirgantara.
1. Gunting Lurus:
Gunting lurus digunakan untuk menggunting
lurus. Gunting ini mempunyai rahang lurus
yang panjangnya antara 2 sampai 4",
sedangkan panjang seluruhnya adalah antara
7 sampai 15 3/4".
Gunting lurus dalam penggunaannya dapat
digunakan dengan tangan kanan dan tangan
kiri.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Gambar 8 : Gunting Lurus

Page 28

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 12
2. Gunting Kombinasi/ Universal
Gunting kombinasi mempunyai ukuran yang
sama dengan gunting lurus. Beda antara
gunting kombinasi dan gunting lurus adalah
pada penampang potongnya; kalau pada
gunting lurus berpenampang lurus, maka
pada gunting kombinasi berpenampang
sedikit lengkung (curva). Disamping itu juga
bisa digunakan untuk memotong bentukbentuk yang tidak teratur.

Gambar 9 : Gunting Kombinasi

3. Gunting Lingkaran/ Lengkung


Gunting lingkaran/ lengkung digunakan
untuk pemotong lengkung, karena sisi
potongnya berbentuk lengkung. Dalam
pemakaiannya dapat digunakan dengan
tangan ataupun tangan kiri. Ukuran dari
gunting lingkaran ini adalah sama dengan
gunting lurus, yaitu panjang seluruhnya
adalah 7 sampai 15" dan rahang 2 sampai
4 ".

Gambar 10 : Gunting Lengkung

4. Gunting Dirgantara
Gunting dirgantara (aviation atau airplane snip) terdiri atas tiga bentuk, yaitu : digunakan
dengan tangan kiri dan kanan serta lurus dengan panjangnya sekitar 10 inchi (250 mm)
dengan panjang rahang 2 inchi. Sisi potong agak bergerigi dan dikeraskan, sehingga dapat
memotong pelat yang relatif tebal ( 0,8 mm )
Membedakan antara gunting kanan dan kiri adalah dengan melihat sisi potong dan warna
tangkainya. Sisi potong atas dari gunting kanan terletak sebelah kanan, demikian pula
sebaliknya; sisi potong atas gunting kiri terletak sebelah kiri.
Penggunaan gunting kanan adalah untuk pemotongan arah kiri, sedang gunting kiri adalah
untuk pemotongan arah kanan.

Tangan Kiri

Tangan Kanan

Lurus

Gambar 11 : Gunting Dirgantara

Keselamatan kerja bila menggunakan gunting :


1. Gunakan gunting sesuai kemampuan gunting. Jangan memotong bukan pelat.
2. Jaga agar hasil potongan ( yang tajam ) jauh dari tubuh
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 29

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 13
3. Jangan menggunakan mata potong gunting yang rusak, karena akan menyebabkan
hasil potong juga rusak.
4. Jaga tangkai gunting ( handle ) tidak menjepit tangan.

c. Kikir
Kikir terdapat beberapa jenis yang sesuai dengan hasil kekasaran permukaan yang
dihasilkan. Kikir kasar (bastard) digunakan untuk pengasaran, hasil pengikiran adalah
kasar. Kikir sedang (secound cut) ini digunakan untuk pengiriman secara umum dan
menghasilkan permukaan cukup bagus. Sedangkan kikir halus (smooth atau dead) untuk
mendapat permukaan yang halus.
Kikir dibersihkan dengan menggunakan sikat baja (wire brush). Dengan cara
pembersihan harus searah dengan alur kikir.
tangkai

ujung

panjang kikir

Gambar 12 : Kikir

Keselamatan kerja bila menggunakan kikir :


1.

Jangan menggunakan kikir yang tidak mempunyai tangkai

2.

Lakukan pengikiran dengan cara yang benar

3.

Hati-hati tangan jangan sampai terjepit dan tidak menyentuh bendah kerja

4.

Berdirilah dengan sempurna

5.

Jangan mengikir secara terburu-buru

d. Pahat
Ada 4 jenis mata pahat adalah :

Rata /lebar (flat)

Rata pendek (crosscut)

Radius (round nose)

Berujung runcing (diamond point)

1. Pahat Rata / Lebar ( Flat )


Pahat rata/ lebar ini digunakan untuk membersihkan gerigi las, memahat alur dangkal,
membersihkan sisa pengerjaan dan memotong paku keling serta baut.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 30

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 14

ujung potong

Gambar 13 : Pahat Rata

2. Pahat Rata Pendek ( Crosscut )


Pahat rata pendek digunakan untuk memahat alur tegak lurus atau segi empat dan
membersihkan bahan pada bagian yang sempit.

ujung potong
Gambar 14 : Pahat Rata Pendek

3. Pahat Radius.
Pahat radius digunakan untuk memahat alur radius, memperbesar lubang dan
mensenterkan kembali lubang bor yang telah terlanjur tidak senter.

ujung potong
radius
Gambar 15 : Pahat Radius

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 31

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 15
4. Pahat Berujung Runcing/ Diamond ( Diamond Point Chisel )
Pahat ini digunakan untuk pemahatan pengerjaan akhir sudut bagian dalam, membuat
alur V pada retak rigi las yang perlu perbaikan dan membuat celah pada pelat dan pipa
supaya mudah dipatahkan.

Gambar 16 : Pahat Diamond

Keselamatan kerja pada penggunaan pahat :


1.

Jangan gunakan pahat dengan kepala yang telah kembang/ rusak

2.

Pakai kaca mata bila sedang memahat.

3.

Pastikan bahwa pahat diasah dengan benar.

4.

Gunakan pahat yang sesuai dengan jenis pekerjaan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 32

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 16
3. BAHAN-BAHAN FABRIKASI
Baik fabrikasi ringan ataupun fabrikasi berat, secara umum menggunakan bahan yang sama;
hanya berbeda bentuk dan ukurannya saja. Bahan-bahan fabrikasi dibagi atas dua jenis, yaitu
bahan metalik dan non-metalik. Bahan metalik terdiri dari dua kelompok, yakni : logam ferro
dan non-ferro. Logam-logam ferro mengandung besi dan biasanya bersifat magnetik dan
logam non-ferro tidak mengandung besi.
Sedangkan bahan non-metalik atau plastik secara umum adalah polyvinilchloride ( PVC ).
Berikut ini adalah bahan-bahan yang biasa dipakai pada pekerjaan fabrikasi dan
spesifikasinya :

a. Logam Ferro dan Non-Ferro


1. Logam Ferro :

Pelat baja hitam ( hot rolled steel )


Pelat baja putih ( cold rolled steel )
Bahan galvanis
Pelat seng
Verisclad
Pelat timah
Bahan tahan karat ( Stainless steel ), dll

2. Logam Non-Ferro :
Aluminium
Tembaga
Kuningan
Suasa ( bronze )
Timah hitam, dll

b. Spesifikasi dan Penggunaan Bahan


Dalam perdagangan, bahan-bahan fabrikasi tersedia dalam beberapa spesifikasi ( ukuran
dan profil/ bentuk ), yaitu :

Pelat tipis

Pelat tebal

Pelat strip atau batangan

Siku ( besi siku )

Besi beton

Pipa/ baja profil

1. Pelat Tipis ( Sheetmetal )


Pelat tipis biasanya tersedia dalam bentuk lembaran dan gulungan ( rol ) dengan ketebalan
antara 0,25 3,0 mm dan lebar antara 150 1500 mm. Untuk pasar Indonesia yang umum
tersedia adalah dengan lebar 900, 1000 dan 1220 mm.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 33

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 17
Pelat tipis yang diperdagangkan terdiri dari beberapa pilihan, di mana tersedia pelat tipis
tanpa lapis tahan karat dan berlapis tahan karat, yaitu :

Lapis organik ( PVC film ) yang biasa disebut verisclad

Lapis metalik ( metallic coatings ), antara lain : galvanis ( galvabon ), zincaform dan
Zinc-Hi-Ten ( ZHT).

Lapis seng/ aluminium, disebut : Zincalume

Lapis seng/ besi, disebut : Zincanneal

Lapis timah hitam/ putih, disebut : Terne

Electro-Zinc, disebut : Zincseal

Rol dingin ( cold rolled )

Rol panas (hot rolled )

2. Pelat Tebal
Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 180 mm dengan lebar yang bervariasi,
yaitu antara 900 mm 3000 mm.
3. Pelat Strip/ Batangan
Pelat strip tidak selebar pelat tipis / tebal, tetapi tersedia dengan sudut / sisi yang siku dan
ridius dengan lebar antara 10 300 mm serta tebal antara 3 12 mm.
tebal
bahan

panjang

panjang
lebar

lebar

Gambar 17 : Pelat Strip

4. Besi Siku
Besi siku adalah baja profil yang dibentuk melalui proses pengerolan. Dalam perdagangan
tersedia besi siku dengan lebar kedua sisi siku yang sama dan ada yang tidak sama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 34

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 18

lebar sisi
berbeda

lebar sisi
sama

Gambar 18 : Besi Siku

5. Besi Beton ( Round Bar )


Besi beton dalam perdagangan dapat berupa kawat sampai dengan batangan yang
berdiameter yang besar.
6. Pipa / Baja Profil
Pipa / baja profil dibuat melalui proses rol dan tarik untuk dibentuk menjadi berpenampang
segi empat, segi panjang dan pipa bulat dengan panjang yang beragam, a.l : 4 meter dan 6
meter.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 35

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 19
4. METODE-METODE PENYAMBUNGAN
Hampir semua pekerjaan/ produk fabrikasi membutuhkan penerapan berbagai metode
penyambungan atau pengikatan/ pengancingan. Pemilihan metode penyambungan tertsebut
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain :

Kualitas atau hasil akhir produk yang akan disambung

Kekuatan, fleksibelitas, kemudahan bongkar-pasang, ketahanan terhadap panas, dll

Nilai ekonomi pruduk itu sendiri, dampak lingkungan, dll

Kemungkinan penerapan penggunaan jenis-jenis sambungan, spt. las, baut-mur, dll.

Jenis-jenis sambungan dan pengikatan yang banyak diterapkan pada pekerjaan fabrikasi
adalah sbb. :

a. Sambungan Keling
Menyambung pelat dengan menggunakan paku keling ( sambungan keling ) masih banyak
digunakan pada konstruksi pelat tipis, karena dapat dilakukan dengan mudah dan relatif
kuat, walaupun tidak begitu kedap.
Jenis paku keling cukup beragam, sehingga dilakukan dengan cara atau alat yang beragam
pula, namun yang banyak dipakai pada pekerjaan fabrikasi adalah sbb :
1. Rivet set
Sambungan keling dengan menggunakan
rivet set adalah dengan menggunakan paku
keling pejal yang terbuat dari bahan
aluminium, duraluminium, baja lunak, dll.
Gambar 19 : Paku Keling Pejal

Gambar 20 : Penggunaan Rivet Set

Dahulukan
kedua ujung

2. Pengeling Pop ( Blint Riveter)

Gambar 21 : Pengeling Pop dan Paku Keling Pop


Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 36

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 20
Cara kerja pengeling pop :

Tempatkan/ masukkan paku keling pop ke lubang sambungan keling dan


pasangkan pengeling pop sampai rapat dengan permukaan paku kelin.

Tekan tuas pengeling pop beberapa kali sambil pengeling ditekan sampai paku
penariknya putus.

Tarik tuas pengeling dan keluarkan paku penarik yang telah putus..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 37

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 21
b. Sambungan Sekrup
Sambungan sekrup pada pengerjaan fabrikasi digunakan secara luas, karena mudah
digunakan, dan dapat dibongkar-pasang serta dapat diganti jika rusak.
Sesuai dengan kebutuhan konstruksi maka sekrup telah dibuat dengan berbagai ukuran
dan bentuk. Berikut ini adalah macam-macam bentuk kepala sekrup yang dapat diperoleh
dipasaran/ dalam perdagangan :

Gambar 22: Bentuk-bentukKepala Sekrup

c. Self Tapping dan Self Drilling


Sekrup self tapping adalah salah satu jenis sekrup yang dapat mengulir sendiri sehingga
dapat mengikat secara cepat tanpa perlu ada persiapan ulir pada benda kerja yang akan
disambung, tapi cukup berupa lubang yang ukurannya maksimum sama dengan diameter
dalam ulir sekrup.
Sedang sekrup self drilling mempunyai ujung yang memungkinkan untuk membuat lubang
sebagai awal penguliran dan kemudian dengan cara yang sama dengan self tapping dapat
mengulir sendiri.

Gambar 23 : Self Tapping dan Self Drilling

d. Sambungan Baut-Mur
Sambungan baut-mur digunakan secara luas untuk menyambung/ mengikat pelat pada
pekerjaan fabrikasi logam dan lebih banyak dipakai pada konstruksi pelat tebal.
Adapun bentuk-bentuk baut yang tersedia dalam perdagangan untuk pekerjaan fabrikasi
adalah sbb :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 38

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 22

Gambar 24 : Bentuk-bentuk Baut

e. Sambungan Lipat
Sambungan lipat hanya diterapkan pada konstruksi pelat yang relatif tipis ; dapat dikerjakan
secara manual, di mana hanya dengan menggunakan alat-alat tangan, seperti palu, perapat
( hand groover ) serta landasan atau dengan menggunakan mesin-mesin khusus untuk
sambungan lipat, misalnya untuk sambungan lipat pitttsburgh.
Ada beberapa macam sambungan lipat, antara lain :

2.

1.

4.

5.

7.

8.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

3.

6.

9.

Page 39

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 23
Keterangan :
1. Sambungan lipat tunggal ( grooved seam )
2. Sambungan lipat pitttsburgh
3. Sambungan lipat tegak
4. Sambungan lipat tegak ganda
5. Sambungan lipat sudut tunggal
6. Sambungan lipat sudut ( ganda )
7. Sambungan lipat kotak
8. Sambungan lipat sudut-bilah
9. Sambungan lipat bilah ( slide seam )
f. Sambungan Las
Semua proses las digunakan pada pekerjaan fabrikasi, terutama untuk pengerjaan fabrikasi
berat. Proses-proses las yang banyak dipakai adalah sbb :

Las busur Manual ( SMAW/MMAW )

Las Oksi-asetilin

Las MIG/MAG ( GMAW ) dan flux core

Las TIG ( GTAW )

Las Busur Rendam ( SAW )

Khusus untuk materi tentang las tersebut di atas dibahas pada unit-unit lain yang
relevan.

Las Tahanan
Salah satu jenis las tahanan yang sering dipakai pada pekerjaan fabrikasi,
khususnya untuk fabrikasi ringan adalah : las titik ( spot welding ), di mana jenis las
ini dapat bekerja secara cepat dan efisien tanpa membutuhkan bahan tambah/
pengisi.

benda kerja

elektroda

hasil las

elektroda

Gambar 25 : Las Titik

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 40

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 24
5. MESIN-MESIN FABRIKASI
a. Mesin Potong ( Guillotines )
Mesin potong digunakan untuk memotong lurus pelat yang panjang khusunya untuk
pemotongan yang berulang-ulang. Ini dapat dilakukan karena pada belakang terdapat
pembatasan sehingga pemotongan akan selalu sama dan tidak perlu pengukuran setiap
kali pemotongan. Keuntungan penggunaan mesin potong ini adalah lebih cepat dan
presisi sedangkan kerugiannya keterbatasan panjang pemotongan sangat tergantung
pada ukuran mesin dan hanya dapat memotong pelat.

Gambar 26 : Mesin Potong

Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Potong. :


1.

Jangan menjalankan mesin kalau ada orang di belakang mesin.

2.

Jaga tangan terhadap pisau potong dan klem bahan.

3.

Hati-hati terhadap hasil potong ( yang tajam ) atau tertimpa oleh pelat hang dipotong

4.

Jangan memasukkan bahan dari arah belakang

5.

Jangan mengoperasikan tanpa sekat pengaman.

6.

Pastikan lokasi tombol keadaan darurat.

b. Mesin Pelubang dan Potong Universal (Punch and Shear)


Mesin ini digunakan untuk pemotongan, pengguntingan, dan pelubang pelat, profil sudut,
besi batangan (segi empat, bulat atau bujur sangkar). Mesin ini dapat bekerja secara
cepat, presisi dan akurat tetapi kemampuannya sangat terbatas sesuai dengan ukuran
dan kemampuan potong, tebal bahan dan hasilnya sedikit akan terjadi perubahan bentuk
pada pinggir pemotongan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 41

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 25

Gambar 27 : Mesin Pelubang dan Potong Universal

Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Pelubang dan Potong Universal :


1.

Hati-hati jari tangan terhadap mata potong

2.

Hati-hati tangan terhadap sisi tajam bekas pemotongan

3.

Yakinkan seluruh pelindung/pengaman terpasang dengan benar

c. Mesin Nibler
Mesin ini digunakan untuk memotong atau melubangi benda kerja pada posisi-posisi
yang sulit. Mesin ini dapat memotong lurus dan juga berliku-lliku

Gambar 28 : Mesin Nibler

Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Nibler :


1. Gunakan sarung tangan pada saat pengoperasian mesin
2. Hati-hati tangan terhadap pisau potong .
3. Jaga badan agar terhindar dari bekas pemotongan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 42

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 26
d. Gergaji Bundar dan Grinda Potong ( Cold Cut-Off Saw
and Abrasive Cut-Off Saw )
Gergaji bundar dengan mata potong gergaji ini berputar dengan kecepatan rendah.
Sedangkan dengan gerinda potong berputar dengan kecepatan tinggi. Kedua alat potong
iini digunakan untuk pemotongan ringan baik padat maupun berongga. Kemampuan
potong sangat terbatas tergantung pada posisi penjepitan benda kerja dan diameter mata
gergaji atau diameter batu gerinda.

Gambar 29 : Gergaji Bundar dan Grinda Potong

Keselamatan Kerja Penggunaan Gergaji Bundar dan Grinda Potong :


1.

Jaga penutup mata gergaji atau gerinda selalu pada posisinya

2.

Jangan terlalu kuat menekan pada saat penggergajian

3.

Pakai pelindung telinga dan mata

4.

Yakinkan bahwa benda kerja dijepit dengan kuat

5.

Jaga selalu tempat pemotongan bersih dari bekas pemotongan.

e. Gergaji Mesin ( Power Hacksaws )


Gergaji ini digunakan untuk memotong bahan padat/ pejal atau pipa tebal ( bahan
berongga ). Walau kecepatan potongnya lebih lambat tetapi dapat memotong lebih besar
dari gergaji bundar.

Gambar 30 : Gergaji Mesin


Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 43

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 27
Keselamatan Kerja Penggunaan Gergagi Mesin :
1. Penjepitan benda kerja harus benar-benar kuat.
2. Hati-hati tangan terhadap mata gergaji
3. Hati-hati terhadap jatuhnya benda kerja hasil gergaji

f. Gergaji Pita Vertikal (Vertical Band saw)


Pada umumnya mesin ini digunakan untuk memotong aluminium dan pelat tipis; dapat
memotong lurus dan lengkung. Ini adalah mesin potong yang paling lambat dan mata
gergaji harus selalu disesuaikan dengan jenis yang dipotong.

Gambar 31 : Gergaji Pita Vertikal

Keselamatan Kerja Penggunaan Gergaji Pita Vertikal :


1. Hati-hati tangan terhadap mata gergaji
2. Gunakan kayu untuk membantu mengarahkan benda kerja yang kecil dekat mata
gergaji.
3. Periksa ketegangan dan kondisi mata gergaji sebelum digunakan
4. Gunakan kacamata pengaman.

g. Mesin Pres ( Press Brake )


Mesin pres ini digunakan untuk membengkokkan/ menekuk pelat-pelat yang relatif tebal ,
membentuk radius, pelengkungan awal sebelum dirol, dan pembentukan kerucut serta
pengerjaan sulit lainnya. Pengerjaan pembentukan silinder dan kerucut hanya setengah
bagian saja dan kemudian baru disambungkan.
Panjang langkah dapat disetel sehingga dalam pengepressan akan sama sehingga hasil
bengkokan/ tekukan akan selalu sama.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 44

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 28

Gambar 32 : Mesin Pres

Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Pres :


1. Fahami penggunaan mesin sebelum mengoperasikannya.
2. Hati-hati tangan terhadap sepatu tekuk pada saat proses penekukan.
3. Sesuaikan tekanan mesin dengan tebal bahan dan ukuran/ lebar V-blok ( bending
beam ).

h. Mesin Bor
1. Bor Tangan ( Portable Drill )
Bor ini digunakan untuk membuat lubang yang relatif kecil ( maks. 13mm ), mengebor
arah samping, reamer lubang untuk konstruksi baja dan pengerjaan pelat ringan.
Bor tangan ini dapat digerakkan dengan listrik atau udara bertekanan dan juga terdapat
tingkatan kecepatan, kejut dan putar balik. Bor dengan penggerak listrik dapat
dipasangkan dudukan magnit untuk menetapkan mesin bor pada permukaan logam yang
datar. Pemakanan bor tangan ini diatur secara manual.

Gambar 33 : Bor Tangan

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 45

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 29
2. Mesin Bor Bangku
Mesin bor bangku digunakan untuk mengebor lubang-lubang pada benda kerja kecil
misalnya pada profil sudut, pipa bulat dan segi empat serta pelat dengan ukuran yang
sesuai.
rumah motor
dan belt

spindle

meja

tuas penekan

kuncimbeja

Gambar 34 : Mesin Bor Bangku

Kelemahan mesin bor bangku :

Besar benda kerja sangat terbatas

Besar lubang yang dibor terbatas oleh ukuran cekam bor dan batasan kecepatan

Pemakanan pengeboran harus dilakukan secara manual satu arah dan putaran juga
satu arah.

3. Mesin Bor Radial


Mesin bor ini digunakan untuk mengebor benda kerja yang lebih besar dari benda kerja
yang tidak dapat dibor pada mesin bor bangku.
Panjang langkah dapat dilakukan antara 600 mm sampai 3600 mm. Kepala bor dapat
diturunkan dan dinaikkan sepanjang tiang penyangga dan dapat diputar 360o
Posisi bor dapat terkunci dengan baik disegala posisi disepanjang tiang penyangga dan
bila diperlukan benda kerja dapat diikatkan dilantai. Ukuran mata bor dan batasan
kecepatan tersedia lebih banyak. Mesin ini dapat dimakankan secara manual atau
atomatis serta dapat bergerak mundur sehingga memungkin untuk melaksanakan
mengetap ulir pada lubang yang baru selesai di bor.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 46

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 30

Gambar 35: Mesin Bor Radial

Keselamatan Kerja Penggunaan Mesin Bor :


1. Jangan memakai pakaian yang longgar pada saat mengebor.
2. Pakailah sepatu kerja dan kaca mata pengaman selama bekerja.
3. Lindungi rambut dari putaran bor; jika berambut panjang, maka ikat rambut
kebelakang dan / atau pakailah topi pengaman.
4. Pasang mata bor dengan cukup kuat
5. Sesuaikan kecepatan potong bor dengan ukuran mata bor.
6. Gunakan sikat untuk membersihkan tatal dari meja bor.

i. Mesin Lipat
Penggunaan mesin lipat / tekuk pelat adalah untuk mempercepat suatu proses penekukan
dan untuk mencapai tingkat ketelitian tertentu. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi; mesin tekuk telah berkembang sedemikian rupa, mulai dari yang dioperasikan
secara manual sampai dengan yang dioperasikan secara otomatis. Ada tiga tipe mesin lipat
yang umum dipakai pada pekerjaan fabrikasi, yaitu :
1. Mesin Lipat Bangku/ Terbatas( Bench / Adjustable Folder )
Mesin lipat terbatas/ bangku digunakan untuk melipat pelat-pelat tipis secara cepat dan
presisi. Mesin ini bekerja secara serentak antara menjepit benda kerja dan melipat. Cocok
untuk pelipatan tunggal dan ganda, termasuk untuk membuat bentuk U .

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 47

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 31

Gambar 36 : Mesin Tekuk Terbatas

2. Mesin Lipat Universal ( Cramp Folder )


Mesin lipat tipe ini mampu melipat antara 1 2,4 meter dengan ketebalan 0,4 2,0 mm
serta dengan sudut tekuk mencapai 135.

Gambar 37 : Mesin Tekuk Universal

3. Mesin Tekuk Kotak ( Box and Pan Brake )


Prinsip penggunaan mesin lipat kotak relatif sama dengan mesin lipat universal. Mesin lipat
kotak mempunyai sepatu tekuk dengan berbagai ukuran dan dapat dipasang sesuai dengan
kebutuhan atau ukuran kotak yang akan dibuat.

Gambar 38 : Mesin Tekuk Kotak

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 48

Bab 4

Strategi Penyajian

Lembar Informasi

HO 32
j. Mesin Rol
Mesin rol digunakan untuk mengerol silinder, kerucut, dan membentuk kawat. Ada
beberapa tipe mesin rol yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi, yaitu :

Mesin rol bangku, yakni untuk mengerol pelat-pelat tipis dan untuk kerajinan/
membuat perhiasan.

Mesin rol standar ( slip roller ), dipakai untuk penggunaan umum, spt. mengerol
pelat dan membentuk kawat. Kemampuan mesin rol ini terbatas sampai dengan
ketebalan pelat 3 mm, karena mesin rol ini digerakkan secara manual (diputar
dengan tangan )

Mesin rol motor ( listrik / power roller ), digunakan untuk mengerol pelat diatas
ketebalan 3 mm ( sesuai kemampuan mesin ).
tuas pengatur
tekanan
tuas pelepas rol

baut pengatur

pemutar

kaki

Gambar 39 : Mesin Rol Standar dan Power Roller

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 49

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Tugas

Tugas 1
Menggambar Konstruksi Geometris
Petunjuk Umum :
1. Siapkan kertas gambar ukuran A4 serta alat-alat gambar, spt. mistar segi tiga, pensil,
dan jangka )
2. Buatlah gambar konstruksi geometris sesuai metode yang ditentukan dengan
penyimpangan maksimaum 0,5 mm.
3. Periksakan tiap gambar yang dibuat kepada pembimbing/ instruktor sebelum
melanjutkan ke gambar berikutnya.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada teknik-teknik atau metode menggambar yang
kurang difahami !
Lengkapi gambar sebelah kanan berdasarkan gambar sebelah kiri !
Latihan 1 : Membagi garis

Metode :
1. Buka jangka lebih dari setengah panjang AB
2. Dari titik A dan B buat garis silang X dan Y
3. Hubungkan X dan Y

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 50

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Latihan 2 : Membagi sudut

Metode :
1. Dari B sebagai titik pusat, buat garis ED
2. Dari titik E dan F sebagai titik pusat, buat
garis silang F
3. Hubungkan B dan F sehingga ABF = CBF

Latihan 3 : Membentuk sudut 30 dan 60

Metode :
1. Dari A sebagai titik pusat, buat radius CD
memotong AB
2. Dari titik C sebagai titik pusat dan radius AC
buat garis potong pada titik E
3. Buat garis F dengan memotong titik E, maka
FAB = 60
4. Untuk membuat sudut 30, bagi dua sudut
FAB seperti metode pada latihan 2, maka
BAG dan GAF = 30,

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 51

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Latihan 4 : Membuat sudut 90

Metode :
1. Dari O sebagai titik pusat, buat garis
lengkung yang berpotongan pada titik A dan
B pada garis XY
2. Dari titik A dan B sebagai titik pusat dan
radius OA atau OB, buat garis potong C dan
D
3. Dari titik C dan D, buat garis potong E.
4. Tarik garis dari O melalui titik E, maka sudut
EOY dan EOX keduanya adalah 90

Latihan 5 : Membuat sudut 90 menggunakan perbandingan segi tiga (3, 4, 5)

Metode :
1. Lukis garis AB dengan 4 bagian/ unit yang
sama panjang.
2. Dari titik A sebagai titik pusat dan radius satu
unit, buat garis lengkung yang berpotongan
di titik X
3. Dari titik A sebagai titik pusat dan radius 3
unit, buat garis lengkung.
4. Dari titik B sebagai titik pusat dan radius 5
unit ( BX ), buat garis lengkung yang
berpotongan pada titik C.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 52

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

5. Hubungkan titik C dan A.

Tugas 2
Menggambar Pola
Petunjuk Umum :
1. Siapkan 2 lembar pelat baja lunak ukuran 900 x 900 mm
2. Labur pelat tersebut dengan kapur atau cat tembok secara merata.
3. Siapkan alat-alat lukis pelat, spt. mistar baja, penggores, siku, dll.
4. Letakkan pelat di atas meja kerja sehingga memudahkan dalam melukis.
5. Kerjakan gambar secara benar dengan penyimpangan maksimum 0,5 mm.
6. Bertanyalah pada pembimbing jika ada teknik-teknik atau metode menggambar pola
yang kurang difahami !

Kerjakan gambar-gambar berikut pada pelat yang telah disediakan !


Latihan 1 : Membagi bidang

Latihan 2 : Membuat sudut 90 dan radius

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 53

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Latihan 3 : Melukis garis dan lingkaran


( Jika pelat tidak mencukupi, maka labur ulang pelat yang telah diperiksa )

a.

b.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 54

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Tugas 3
Memotong, Menekuk dan Menyambung
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !

Gambar Kerja :

Tebal bahan = 2mm

tekuk arah
bawah 90

6 x 3,5

5 x 32

6 x 3,5

tekuk arah atas 135

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 55

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Langkah Kerja :
1. Potong dua buah bahan sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin
potong ( guillotine )
2. Lukis dan tandai bagian-bagian yang akan dilubang dan ditekuk dengan
menggunakan penggores dan penitik.
3. Bor kedua benda kerja dengan menggunakan bor tangan ( portable ).
4. Bersihkan benda kerja dengan grinda dan/ atau kikir.
5. Tekuk kedua benda kerja sesuai sudut dan arah tekukan yang ditentukan dengan
menggunakan mesin tekuk.
6. Sambungkan kedua pelat dengan menggunakan paku keling pop ( blind rivet )
7. Periksakan hasil kerja pada pembimbing/ instruktor.
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
NO

ASPEK YANG
DINILAI

KRITERIA

1.

Ukuran benda
kerja

- Sesuai dengan gambar


kerja, tol. . 0,5mm

2.

Hasil sambungan
keling

- 5 dari 6 paku keling tidak


rusak/ pecah dan terpasang
lurus dan rapat.

3.

Hasil tekukan

- 90 dan 135, 3

4.

Kerapian
pekerjaan

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus

Checklist
L

TL

REKOMENDASI

- 90% permukaan pelat tidak


rusak
TL = Tidak Lulus
Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 56

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Tugas 4
Membuat Tempat Kertas
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !

Gambar Kerja :

Tebal bahan = 1 mm

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 57

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Bentangan :

R 50

Pelat 1

Pelat 2

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 58

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Langkah Kerja :
1. Potong dua buah bahan sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin
potong ( guillotine )
2. Lukislah kedua pelat tersebut sesuai gambar kerja .
3. Bentuk pelat 1 dengan menggunakan mesin coak ( notcher ) atau gergaji tangan/
gunting, kemudian haluskan dengan grinda dan kikir ( R 50 ).
4. Buat lubang untuk sambungan keling pada pelat 2 dengan dengan bor 3,5 mm.
5. Tekuk pelat 1 dan 2 menggunakan mesin lipat kotak.
6. Tentukan posisi pemasangan pelat 2 pada pelat 1 dan tandai lubang sambungan
keling dengan menggunakan penitik.
7. Bor pelat 1 dengan diameter bor yang sama dengan pelat 2.
8. Sambungkan kedua pelat dengan menggunakan paku keling pejal ( aluminium )
kepala rata.
9. Periksakan hasil kerja pada pembimbing/ instruktor.
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK
NO

ASPEK YANG
DINILAI

KRITERIA

1.

Ukuran benda
kerja

- Sesuai dengan gambar


kerja, tol. . 0,5mm

2.

Hasil sambungan
keling

- 11 dari 12 paku keling tidak


rusak/ pecah dan terpasang
lurus dan rapat.

3.

Hasil tekukan

- Tol. 3

4.

Kerapian
pekerjaan

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus

Checklist
L

TL

REKOMENDASI

- 90% permukaan pelat tidak


rusak
TL = Tidak Lulus
Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 59

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Tugas 5
Sambungan Baut pada Besi Siku
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !

Gambar Kerja :

Langkah Kerja :
1. Potong dua buah besi siku ukuran 45 x 45 x 3 mm sesuai dengan gambar kerja
menggunakan gergaji tangan atau mesin gergaji ( cut off saw )
2. Tandai dan lubangi / bor ke dua benda kerja menggunakan bor 9 mm sesuai
gambar kerja.
3. Bersihkan benda kerja dengan menggunakan grinda dan kikir.
4. Rakit kedua benda kerja menggunakan baut M8 x 16 mm.
5. Rapikan benda kerja, dan serahkan kepada pembimbing/ instruktor untuk diperiksa.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 60

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK


NO

ASPEK YANG
DINILAI

KRITERIA

1.

Ukuran benda
kerja

- Sesuai dengan gambar


kerja, tol. . 0,5mm

2.

Lubang bor

- Posisi lubang sesuai gambar


kerja , tol. . 0,5mm

3.

Hasil sambungan
baut

- Terpasang lurus dan rapat.

4.

Kerapian
pekerjaan

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus

Checklist
L

TL

REKOMENDASI

TL = Tidak Lulus
Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 61

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Tugas 6
Membuat Persambungan Sudut pada Besi Siku
Petunjuk Umum :
1. Siapkan alat-alat/ mesin kerja dan perlengkapan keselamatan kerja yang diperlukan.
2. Fahami gambar kerja sebelum memulai bekerja.
3. Pakailah alat-alat keselamatan kerja yang sesuai.
4. Bertanyalah pada pembimbing jika ada hal-hal yang kurang difahami !

Gambar Kerja :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 62

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

Gambar Bagian :
150

Bag. 1 :
45

150

Bag. 2 :

148

45

Bag. 3 :

Langkah Kerja :
1. Potong dua buah besi siku ukuran 45 x 45 x 3 mm sesuai dengan gambar kerja
(panjang 150 mm)
2. Tandai sudut yang akan dipotong miring 45 ( bagian 1 dan 2 )
3. Potong kedua besi siku ( sudut 45 ) dengan menggunakan grinda potong ( cut off
saw ) atau dengan mesin gergaji secara cermat.
4. Potong pelat strip tebal 3 mm sesuai gambar kerja ( ukuran 148 x 45 mm dengan
kedua ujung sudut 45 ).
5. Bersihkan hasil potongan dengan menggunakan grinda dan/ atau kikir.
6. Rakit konsrtruksi persambungan sudut besi siku ( jika perlu boleh dilas catat dengan
menggunakan las busur manual atau GMAW )
7. Rapikan benda kerja, dan serahkan kepada pembimbing/ instruktor untuk diperiksa.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 63

Bab 4

Strategi Penyajian

Tugas

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK


NO

ASPEK YANG
DINILAI

KRITERIA

1.

Ukuran benda
kerja

- Sesuai dengan gambar


kerja, tol. . 0,5mm

2.

Sudut potongan

- 45, tol. 1

3.

Kerapian
pekerjaan

- Tidak ada sisi yang tajam

L = Lulus

Checklist
L

TL

REKOMENDASI

TL = Tidak Lulus
Penilai,

------------------------------

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 64

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 1
Transparansi

Persiapan Fabrikasi
Membaca Gambar

Dimensi ukuran

Jenis dan ukuran bahan


serta bagian-bagian

Spesifikasi dan toleransi

Finishing

Standar gambar

Kemungkinan
penggantian/ perubahan
gambar

Merancang Pekerjaan :

Membaca gambar kerja


Mengidentifikasi pekerjaanpekerjaan yang akan dilakukan
Mengatur penggunaan
perlengkapan kerja, alat-alat
tangan dan bahan
Menentukan urutan pekerjaan
Membuat gambar kerja atau model
Membuat mal atau pola

PROSES
Melukis/ Menandai

Menghitung Bahan

Kesesuaian
Kesesuaian dengan
dengan disaian/
disaian/
gambar
gambarkerja
kerja

Tiap-tiap
Tiap-tiap bagian
bagian yang
yang dikerjakan
dikerjakan
cocok
cocoksatu
satusama
samalainnya
lainnya secara
secara
akurat.
akurat.

Kemudahan
Kemudahan dalam
dalammemasang
memasang
dan
danmerakit.
merakit.

datum point

penerapan teknikteknik konstruksi


geometris.

Membuat Pola

Metode garis paralel

Metode garis radial

Metode segi tiga.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 65

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 2

Alat-alat untuk membuat Pola :


1. Penggores :

penggores
penggores

Penggunaan yang salah

penggores

Penggunaan yang benar

2. Kapur Teknik :

mistar baja

ukuran
bagian yang
runcing

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 66

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 3
3. Penitik :

4. Garis Kapur :
gulungan
benang

benang

pengikat

siku

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 67

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 4

ALAT-ALAT LUKIS / GAMBAR POLA


NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Mistar Baja

Mengukur dan menarik garis

Mistar Lipat

Mungukur dan memindahkan sudut


poros

Mistar Gulung

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Mengukur benda kerja yang panjang


dan radius/ lingkaran

Page 68

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 5
NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Jangka Kaki

- Melukis garis lengkung dan lingkaran


pegangan

- Memindahkan ukuran dan sudut


- Melukis konstruksi geometrik

pegas
poros

baut pengatur

ujung
jangka
yang dikeraskan
dan tempere

Jangka Tongkat

- Konstruksi dan lingkaran yang besar


- Memindahkan ukuran dan sudut

baut pengikat

- Melukis konstruksi geometrik

balok kayu
baut pengatur

Siku Blok

penggores

sudut bilah
lurus dan
sejajar

Siku Pelat

Menyikukan
benda
kerja
dan
memeriksa kerataan benda kerja serta
menarik garis siku.

Menyikukan benda kerja dan menarik


garis siku.
sudut bilah lurus
dan sejajar

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 69

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 6
NAMA ALAT

PENGGUNAAN

Siku Bevel

Memindahkan sudut

baut pengatur

Palu Konde

- Membentuk paku keling


- Memukul ( secara umum )

Palu Pen

- Memukul ( secara umum )


- Peregangan

Siku Kombinasi
protractor

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Melukis berbagai ukuran sudut dan


menentukan titik pusat suatu benda
kerja yang berpenampang bulat/
linkaran.

Page 70

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 7

ALAT-ALAT
POTONG
GERGAJI
1. Besi/ profil baja lunak : Digunakan : 14 gigi/ inchi
2. Baja perkakas pipa baja, besi siku: Diguinakan : 18 gigi/
inchi
3. Tembaga, kuningan, pipa medium : Digunakan : 24 gigi/ inchi
4. Tembaga, kuningan, pipa medium : Digunakan : 32 gigi/ inchi

GUNTING
1. Gunting Lurus

2. Gunting Universal

3. Gunting Lengkung
4. Gunting Dirgantara
( Tangan Kiri, Tangan Kanan, Lurus )

KIKIR

PAHAT

Rata

Crosscut

Radius

Diamond

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 71

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 8

BAHAN-BAHAN FABRIKASI

Dalam perdagangan bahan-bahan fabrikasi


tersedia dalam beberapa spesifikasi ( ukuran dan
profil/ bentuk ), yaitu :
1. Pelat tipis yang diperdagangkan terdiri dari beberapa pilihan, di
mana tersedia pelat tipis tanpa lapis tahan karat dan berlapis
tahan karat, yaitu :
- Lapis organik ( PVC film ) yang biasa disebut verisclad
- Lapis metalik ( metallic coatings ), antara lain : galvanis
(galvabon), zincaform dan Zinc-Hi-Ten ( ZHT).
- Lapis seng/ aluminium, disebut : Zincalume
- Lapis seng/ besi, disebut : Zincanneal
- Lapis timah hitam/ putih, disebut : Terne
- Electro-Zinc, disebut : Zincseal
- Rol dingin ( cold rolled )
- Rol panas (hot rolled )
2. Pelat tebal tersedia dengan ketebalan antara 3,0 180 mm
dengan lebar yang bervariasi, yaitu antara 900 mm 3000
mm.
3. Pelat strip tidak selebar pelat tipis / tebal, tetapi tersedia
dengan sudut / sisi yang siku dan ridius dengan lebar antara
10 300 mm serta tebal antara 3 12 mm.
4. Besi Siku, dalam perdagangan tersedia besi siku dengan
lebar kedua sisi siku yang sama dan ada yang tidak sama
5. Besi beton dalam perdagangan dapat berupa kawat sampai
dengan batangan yang berdiameter yang besar.
6. Pipa / baja profil dibuat melalui proses rol dan tarik untuk
dibentuk menjadi berpenampang segi empat, segi panjang
dan pipa bulat dengan panjang yang beragam, a.l : 4 meter
dan 6 meter.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 72

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 9

Pelat Strip :
tebal
bahan

panjang

panjang
lebar

lebar

Besi Siku :

lebar sisi
sama

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

lebar sisi
berbeda

Page 73

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 10

METODE
PENYAMBUNGAN

Sambungan Keling :
- Rivet set
- Pengeling Pop ( Blint Riveter)

Sambungan Sekrup:
- Dapat dibongkar-pasang
- Ukuran bervariasi

Self Tapping & Drilling:


- Dapat dibongkar-pasang
- Mengulir sendiri
- Ukuran bervariasi

Sambungan Mur-Baut :
- Dapat dibongkar-pasang
- Ukuran bervariasi

Sambungan Lipat:
- Sambungan Lipat tunggal \
- Sambungan Tegak
- Sambungan Bilah
- Sambungan Sudut, dll
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 74

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 11

MESIN-MESIN FABRIKASI
a. Mesin Potong ( Guillotines )

b. Mesin Pelubang dan Potong Universal (Punch and Shear)

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 75

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 12
c. Mesin Nibler

d. Gergaji Bundar dan Grinda Potong ( Cold CutOff Saw and Abrasive Cut-Off Saw )

e. Gergaji Mesin ( Power Hacksaws )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 76

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 13
f. Gergaji Pita Vertikal (Vertical Band saw)

g. Mesin Pres ( Press Brake )

h. Mesin Bor
1. Bor Tangan ( Portable Drill )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 77

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 14
2. Mesin Bor Bangku
rumah motor
dan belt

spindle

meja

tuas penekan

kuncimbeja

3. Mesin Bor Radial

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 78

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 15
i. Mesin Lipat
1. Mesin Lipat Bangku/ Terbatas( Bench / Adjustable Folder )

2. Mesin Lipat Universal ( Cramp Folder )

3. Mesin Tekuk Kotak ( Box and Pan Brake )

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 79

Bab 4

Strategi Penyajian

Transparansi

OHT 16
j. Mesin Rol
1. Slip Roller
tuas pengatur
tekanan
tuas pelepas rol

baut pengatur

pemutar

kaki

2. Power Roller

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 80

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

BAB 5

CARA MENILAI UNIT INI

Apa yang Dimaksud dengan Penilaian ?


Penilaian adalah proses pengumpulan bukti-bukti hasil ujian/pekerjaan dan pemberian nilai
atas kemajuan peserta pelatihan dalam mencapai kriteria unjuk kerja seperti yang
dimaksud dalam Standar Kompetensi. Bila pada nilai yang ditetapkan telah tercapai, maka
dinyatakan bahwa kompetensi sudah dicapai . Penilaian lebih untuk mengidentifikasi
pencapaian dan penguasaan kompetensi peserta pelatihan dari pada hanya untuk
membandingkan prestasi peserta terhadap peserta lain.

Apa yang Dimaksud dengan Kompeten?


Tanyakan pada diri Anda sendiri : Kemampuan kerja apa yang benar-benar dibutuhkan oleh
peserta pelatihan?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengatakan kepada Anda tentang apa yang kita
maksud dengan kata kompeten. Untuk menjadi kompeten dalam suatu pekerjaan yang
berkaitan dengan keterampilan berarti bahwa orang tersebut harus mampu untuk :

menampilkan unjuk kerja pada level (tingkat) yang dapat diterima

mengorganisikan tugas-tugas yang dibutuhkan.

merespon dan bereaksi secara layak bila sesuatu salah

memenuhi suatu peranan dalam sesuatu rangkaian tugas-tugas pada


pekerjaan

mentransfer/mengimplementasikan keterampilan dan pengetahuan pada


situasi baru.

Bila Anda menilai kompetensi ini Anda harus mempertimbangkan seluruh issue-issue di atas
untuk mencerminkan sifat kerja yang nyata .

Pengakuan Kompetensi yang Dimiliki


Prinsip penilaian terpadu memberikan pengakuan terhadap kompetensi yang ada tanpa
memandang dari mana kompetensi tersebut diperoleh. Penilai mengakui bahwa individuindividu dapat mencapai kompetensi dalam berbagai cara:

kualifikasi terdahulu

belajar secara informal.

Pengakuan terhadap kompetensi yang ada dengan mengumpulkan bukti-bukti kemampuan


untuk dinilai apakah seseorang telah memenuhi standar kompetensi, baik memenuhi
standar kompetensi untuk suatu pekerjaan maupun untuk kualifikasi formal.

Kualifikasi Penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Untuk menilai unit ini mungkin Anda akan memilih metode yang ditawarkan dalam pedoman
ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk melakukan penilaian. Para penilai
harus memperhatikan petunjuk penilaian dalam standar kompetensi sebelum memutuskan
metode penilaian yang akan dipakai.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 81

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Ujian yang Disarankan


Umum
Unit Kompetensi ini, secara umum mengikuti format berikut:
(a)

Menampilkan pokok pengetahuan untuk setiap sub-kompetensi/kriteria unjuk


kerja.

(b)

Berhubungan dengan sesi tugas untuk memperkuat teori

Hal ini penting sekali, di mana peserta dinilai (penilaian formatif) pada setiap elemen
kompetensi. Mereka tidak boleh melanjutkan unit berikutnya sebelum mereka benar-benar
menguasai (kompeten) pada materi yang sedang dilatihkan .
Sebagai patokan disini seharusnya paling sedikit satu penilaian tugas untuk pengetahuan
pokok pada setiap elemen kompetensi. Setiap sesi tugas seharusnya dinilai secara individu
untuk tiap Sub-Kompetensi.
Tes pengetahuan pokok biasanya digunakan tes obyektif. Sebagai contoh, pilihan ganda,
komparasi, mengisi/melengkapi kalimat. Tes essay dapat juga digunakan dengan soal-soal
atau pertanyaan yang relevan dengan unit ini.
Penilaian untuk unit ini, berdasar pada dua hal yaitu:

pengetahuan dan keterampilan pokok

hubungan dengan tugas.

Untuk penilaian unit Teknik Fabrikasi-1 disarankan hal-hal sebagai berikut ::

Penilaian Pengetahuan Pokok


Penilaian Teori

Elemen 1 : Proses-proses Persiapan Pekerjaan Fabrikasi


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyan-pertanyan berikut secara singkat dan tepat !
1. Tuliskan minimum 4 keterampilan yang perlu dikuasai seseoramg yang bekerja di
bidang fabrikasi.
..
..
..
..
..
2. Tuliskan minimum 4 hal yang dapat diinformasikan oleh gambar fabrikasi yang
dijadikan dasar untuk bekerja.
..
..
..
..
..
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 82

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

3. Tuliskan empat hal yang harus dijelaskan pada spesifikasi pekerjaan !


..
..
..
..
4. Pada penerapan pembuatan pola untuk pekerjaan fabrikasi digunakan metode-metode
gambar bentangan. Tuliskan tiga metode gambar bentangan tersebut !
..
..
..
5. Gambarkan posisi penggunaan penggores yang salah dan yang benar !

Benar

Salah

6. Jelaskan kelemahan/ keterbatasan penggunaan kapur teknik !


..
..
..
7. Tuliskan nama dan penggunaan alat-alat berikut ini !
Nama : ..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Penggunaan :

..

Page 83

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Nama : ..

Nama : ..

Nama : ..

Penggunaan :

..

Penggunaan :

..

Penggunaan :
.
..
..

Elemen 2 : Alat-alat Potong


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyan-pertanyan berikut secara singkat dan tepat !
1. Daun gergaji dibuat dalam berbagai ukuran dan jumlah rigi/ gigi. Jelaskan
penggunaan daun gergaji dengan jumlah gigi 14, 18 dan 32.
..
..
..
2. Jelaskan penggunaan : a) gunting lurus, b) gunting lengkung, c) gunting dirgantara,
d).pahat rata pendek (crosscut ), e) pahat radius.
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..
.. ..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 84

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

3. Uraikan minimum ( masing-masing ) 2 upaya keselamatan kerja penggunaan alat-alat


berikut ini :
a. Gergaji
.. ..
.. ..
b. Gunting
.. ..
.. ..
c. Pahat
.. ..
.. ..

Elemen 3 : Bahan-bahan Fabrikasi


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyan-pertanyan berikut secara singkat dan tepat !
1. Tuliskan 5 logam ferro yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi !
..
..
..
..
..
2. Tuliskan 3 logam non-ferro yang digunakan pada pekerjaan fabrikasi !
..
..
..
3. Pelat tipis yang diperdagangkan terdiri dari beberapa pilihan, di mana tersedia pelat
tipis tanpa lapis tahan karat dan berlapis tahan karat. Tuliskan 5 macam bahan yang
banyak dipakai dalam pekerjaan fabrikasi logam.
..
..
..
..
..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 85

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Elemen 4 : Metode-metode Penyambungan


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyan-pertanyan berikut secara singkat dan tepat !
1. Pemilihan metode penyambungan pada pekerjaan fabrikasi ditentukan oleh beberapa
faktor. Tuliskan faktor-faktor tersebut !
..
..
..
..
2. Tuliskan dan jelaskan penggunaan alat pengikat/ penyambung berikut ini !

a.

c.

b.

d.

e.

a. Nama :
Penggunaan :
b. Nama :
Penggunaan :
c. Nama :
Penggunaan :
d. Nama :
Penggunaan :
e. Nama :
Penggunaan :

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 86

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

3. Tuliskan nama-nama sambungan lipat berikut ini !

a. ..

b. .

c .

Elemen 5 : Mesin-mesin Fabrikasi


Tes berdasarkan pada soal-soal berikut :
Jawablah pertanyan-pertanyan berikut secara singkat dan tepat !
1. Tuliskan dua tipe mesin bor yang dipakai pada pekerjaan fabrikasi logam.
.. ..
.. ..
2. Tuliskan nama dan penggunaan serta ( minimum ) satu upaya keselamatan kerja
penggunaan mesin-mesin berikut ini :
a.

Nama

Penggunaan

: . . ..

Upaya keselamatan kerja : . .


Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 87

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

b.

Nama

Penggunaan

: . . ..

Upaya keselamatan kerja : . .


c.

Nama

Penggunaan

: . . ..

Upaya keselamatan kerja : . .


d.

Nama

Penggunaan

: . . ..

Upaya keselamatan kerja : . .


Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 88

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

e.

Nama

Penggunaan

: . . ..

Upaya keselamatan kerja : . .


3. Ada tiga tipe mesin lipat yang sering dipakai pada pekerjaan fabrikasi. Tuliskan namanya
dan jelaskan penggunaannya.
1. Nama : . .
Penggunaan : .. .
2. Nama : . .
Penggunaan : .. .
3. Nama : . .
Penggunaan : .. .
4. Jelaskan penggunaan dari mesin rol standar ( slip roller ) dan mesin rol bangku !

..

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 89

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Ringkasan Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan


Gunakan tugas-tugas ini untuk menetapkan apakah peserta pelatihan telah menguasai
pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Pokok-pokok
Pengetahuan dan
Keterampilan
1.0 Menjelaskan
proses-proses
persiapan perjaan
fabrikasi .

Tugas-tugas Penilaian

Ya

Tidak

Perlu
Latihan
Lanjutan

1.1 Urutan proses produksi dan


keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk pekerjaan fabrikasi
dijelaskan.
1.2 Proses-proses persiapan pekerjaan
fabrikasi dan penggunaan alatalatnya dijelaskan dan diterapkan.

2.0 Menjelaskan dan


2.1 Penggunaan dan pemilihan daun
menggunakan alatgergaji tangan serta keselamatan
alat potong yang
penggunaannya diuraikan.
digunakan pada
2.2 Penggunaan macam-macam gunting
pekerjaan
serta keselamatan penggunaannya
fabrikasi.
diuraikan dan diterapkan.
2.3 Penggunaan macam-macam kikir
dan pahat serta keselamatan
penggunaannya diuraikan.
3.0 Menjelaskan
bahan-bahan yang
dipakai pada
pekerjaan
fabrikasi.

3.1 Macam-macam bahan/ logam ferro


dan non-ferro diidentifikasi
3.2 Spesifikasi dan penggunaan bahan
untuk pekerjaan fabrikasi dijelaskan.

4.0 Menjelaskan dan


menerapkan
metode-metode
penyambungan
pada pekerjaan
fabrikasi.

4.1 Metode-metode penyambungan pada


pekerjaan fabrikasi logam dijelaskan.

5.0 Menjelaskan dan


menerapkan
penggunaan
mesin-mesin yang
dipakai pada
pekerjaan
fabrikasi.

5.1 Mesin-mesin yang digunakan pada


pekerjaan fabrikasi logam
diidentifikasi dan dijelaskan.

4.2 Teknik-teknik penyambungan yang


relevan dengan pekerjaan fabrikasi
logam didemonstrasikan dan
diterapkan.

5.2 Pengoperasian mesin-mesin yang


relevan dengan pekerjaan fabrikasi
logam didemonstrasikan dan
diterapkan.

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 90

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Checklist yang Disarankan Bagi Penilai


Modul : Teknik Fabrikasi-1
Nama Peserta :

Nama Penilai :

Apakah telah memberikan bukti-bukti


menunjukkan bahwa peserta dapat :

yang

cukup

Proses-proses persiapan pekerjaan fabrikasi :


- membaca gambar teknik
- merancang pekerjaan
- menghitung penggunaan bahan
- menerapkan teknik-teknik melukis/ menandai
- membuat pola/ mal

Penerapan/ latihan membuat pola

Alat-alat potong :
- gergaji tangan
- gunting
- kikir
- pahat

Penerapan / latihan penggunaan alat-alat potong

Bahan-bahan fabrikasi :
- ferro
- non ferro

Spesifikasi dan penggunaan bahan

Metode-metode penyambungan :
- sambungan keling
- sambungan sekrup
- self tapping dan self drilling
- sambungan baut-mur
- sambungan lipat
- sambungan las

Penerapan/ latihan peyambungan

Mesin-mesin fabrikasi :
- mesin potong ( guillotine )
- mesin pelubang dan potong universal
- mesin nibler
- gergaji bundar dan grinda potong
- gergaji mesin
- mesin pres
- mesin bor
- mesin lipat
- mesin rol

Penerapan/
fabrikasi

latihan

pengoperasian

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

yang
Catatan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
mesin-mesin .

Page 91

Bab 5

Cara Menilai Unit Ini

Lembar Penilaian
Unit : BSDC 0752 / Teknik Fabrikasi-1
Nama Perserta Pelatihan

Nama Penilai

: ....

Peserta yang Dinilai :

Kompeten
Kompetensi yang Dicapai

Umpan balik untuk Peserta:

Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan

Tanggal:
SAYA SUDAH DIBERITAHU TENTANG
HASIL PENILAIAN DAN ALASAN
MENGAMBIL KEPUTUSAN TERSEBUT.

Tanda tangan Peserta Pelatihan:

Tanggal:

Indonesia Australia Partnership for Skills Development


Batam Institutional Development Project
310370657.doc

Page 92

Anda mungkin juga menyukai