Anda di halaman 1dari 85

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN BERBADAN HUKUM


BADAN KERJASAMA ANTAR DESA BONTOCANI
KECAMATAN BONTOCANI, KABUPATEN BONE
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1.

Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan


pelengkap Anggaran Dasar yang bertujuan memberikan penjelasan
dan rinciannya.

2.

Segala hal yang tidak dan atau belum diatur pada Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan diatur pada standar
operasional dan/atau peraturan BKAD sesuai kebutuhan dan
perkembangannya.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2

1.

Keanggotaan BKAD yang berasal dari utusan wakil desa,


masing-masing berjumlah 5 (lima) orang dari Badan Kerjasama
Desa yang ditetapkan berdasarkan Surat Tugas Kepala Desa,
dengan memperhatikan keadilan gender.

2.

Utusan Wakil Desa merupakan pemegang hak suara dalam


Musyawarah Antar Desa sebagai lembaga tertinggi dalam struktur
organisasi BKAD di Kecamatan Bontocani.

Pasal 3
Anggota BKAD BONTOCANI berhak :
1.

Dipilih sebagai Pengurus Harian, Pengurus Unit Kerja Bersama


dan Pengurus BUM Desa Bersama BKAD pada forum Musyawarah
Antar Desa;

2.

Memilih Pengurus Harian, Pengurus Unit Kerja Bersama dan


Pengurus BUM Desa Bersama BKAD pada Forum Musyawarah
Antar Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan Musyawarah


Antar Desa baik secara mufakat dan/atau berdasarkan suara
terbanyak;

4.

Mengeluarkan pendapat baik secara lisan maupun tertulis pada


Musyawarah Antar Desa;

5.

Menerima atau menolak rencana anggaran pembiayaan, rencana


anggaran belanja, rencana program kerja, laporan tahunan dan
laporan pertanggungjawaban dari Pengurus Harian BKAD, Unit
Kerja Bersama BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD dalam forum
Musyawarah Antar Desa;

6.

Memiliki hak bertanya dan hak penyelidikan terhadap rencana


anggaran pembiayaan, rencana anggaran belanja, rencana program
kerja, laporan tahunan dan laporan pertanggungjawaban Pengurus
Harian, Unit Kerja Bersama BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD,
apabila diindikasikan awal terdapat ketidakwajaran, penyelewengan
dan penyalahgunaan Anggaran, program kerja Pengurus Harian
Unit Kerja Bersama BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD;

7.

Memanggil Pengurus harian, Unit Kerja Bersama BKAD dan


BUM Desa Bersama BKAD, apabila diperlukan dalam rangka
pengambilan keputusan yang bersifat strategis Musyawarah Antar
Desa;

8.

Mengangkat dan memberhentikan Pengurus Harian Unit Kerja


Bersama BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD dalam forum
Musyawarah Antar Desa.
Pasal 4

1.

Utusan Wakil Desa yang dipilih sebagai Pengurus Harian, Unit


Kerja Bersama BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD, secara
otomatis tidak lagi sebagai anggota BKAD.

2.

Keanggotaan Utusan Wakil Desa yang diangkat dan ditetapkan


sebagai Pengurus Harian, Unit Kerja Bersama BKAD dan BUM
Desa Bersama BKAD, keanggotaannya digantikan oleh Utusan
Wakil Desa dari anggota Badan Kerjasama Desa yang lain, sebagai
Anggota BKAD Penggantian Antar Waktu, melalui Surat Tugas

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Kepala
Desa
setelah
Permusyawaratan Desa.

dikonsultasikan

dengan

Badan

Pasal 5
Anggota BKAD BONTOCANI berkewajiban :
1.

Menjunjungi tinggi Moralitas, Integritas, Asas dan nama baik,


secara pribadi maupun secara kelembagaan BKAD;

2.

Memiliki motivasi, ide kreatifitas, semangat dan usaha dalam


rangka mengembangkan dan memajukan BKAD BONTOCANI;

3.

Menghadiri Musyawarah Antar Desa dan undangan rapat


kordinasi Pengurus Harian Unit Kerja Bersama BKAD dan BUM
Desa
Bersama
BKAD,
dengan
berperan
aktif
untuk
menyumbangkan pendapat dan pemikiran yang mendukung
perkembangan dan kemajuan BKAD BONTOCANI;

4.

Menjaga semangat kebersamaan, gotong royong, asas mufakat


dan tata tertib dalam penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa;

5.

Menjaga objektifitas pengambilan keputusan dalam Musyawarah


Antar Desa, yang didasarkan pada pemikiran untuk perkembangan
dan kemajuan BKAD;

6.

Tidak berafiliasi dengan partai politik dan/atau untuk


kepentingan partai politik tertentu dalam proses pengambilan
keputusan;

7.

Berwawasan kesatuan wilayah Kecamatan Bontocani dengan


tidak semata-mata hanya memperjuangkan kepentingan sektoral
Desa yang diwakilinya;

8.

Menciptakan dan Menjaga kondisi yang baik dan kondisi dalam


pelaksanaan program kerja Pengurus Harian Unit Kerja Bersama
BKAD dan BUM Desa Bersama BKAD;

9.

Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan dan tugas yang


menjadi tanggungjawabnya, serta melaporkan hasil tugas dan
tanggungjawabnya kepada Kepala Desa sebagai Penanggungjawab
Badan Kerjasama Desa.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 6
Syarat sebagai anggota BKAD BONTOCANI :
1.

Warga masyarakat di kesatuan wilayah Kecamatan Bontocani


yang dibuktikan dengan Kartu tanda Penduduk dan menjadi
Anggota dari Badan Kerjasama Desa;

2.

Ditetapkan sebagai Utusan Wakil Desa melalui Surat Tugas


Kepala Desa;

3.

Memiliki kualifikasi : jujur, bertanggungjawab, memiliki jiwa


kader
dan
pengabdian
kepada
masyarakat,
mempunyai
pengalaman
dalam
berorganisasi,
mempunyai
bakat
kepemimpinan, mempunyai visi dan perspektif membangun
masyarakat, mempunyai sifat kegotongroyongan, partisipatif, dan
kebersamaan, mampu menjalin komunikasi dan fasilitatif dan
memiliki motivasi mengembangkan kelembagaan dan organisasi
kerja BKAD BONTOCANI;

Pasal 7
Berhentinya status keanggotaan BKAD BONTOCANI :
1.

2.

Tidak berdomisili lagi di wilayah Kecamatan Bontocani dan/atau


tidak lagi ber Kartu Tanda Penduduk di wilayah Kecamatan
Bontocani;
Tidak lagi sebagai anggota Badan Kerjasama Desa;

3.

Mengundurkan diri secara suka rela sebagai Anggota BKAD


BONTOCANI;

4.

Diberhentikan dengan hormat maupun tidak hormat sebagai


Anggota BKAD BONTOCANI;

5.

Berhalangan tetap selama lebih dari 3 bulan berturut-turut;

6.

Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Utusan Wakil Desa.

BAB III
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PENGURUS HARIAN
BKAD

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 8
Tugas Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Melaksanakan Peraturan Bersama Kepala Desa, Anggaran


Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan BKAD;

2.

Melaksanakan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama


serta mewakili BKAD BONTOCANI di hadapan dan di luar
Pengadilan;

3.

Mengkoordinasikan pertemuan atau rapat Musyawarah Antar


Desa bersama Camat selaku pembina;

4.

Menyelenggarakan dan memimpin Musyawarah Antar Desa;

5.

Membentuk dan menetapkan Panitia Musyawarah Antar Desa


melalui Surat Keputusan ketua BKAD yang berlaku untuk waktu
satu (1) tahun atau sesuai kebutuhan;

6.

Memberikan bantuan
Kerjasama Antar Desa;

7.

Bersama Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama membuat


Rencana Kerja serta Anggaran Biaya Kegiatan;

8.

Melakukan pengendalian melalui monitoring, evaluasi kinerja


pengurus pada Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama;

9.

Memelihara dan memastikan keamanan dokumen hasil


kegiatan, pembukuan, bukti-bukti kas dan surat surat penting
berkaitan dengan pengelolaan BKAD;

10.

Mengikuti pelatihan yang berkompeten untuk pengembangan


kelembagan BKAD;

11.

Melaksanakan tugas lain yang diamanatkan oleh Musyawarah


Antar Desa.

12.

Memfasilitasi
penyelesaian
Kerjasama Antar Desa.

13.

teknis

dan

advis

masalah

ke

akibat

Desa

terkait

pengelolaan

melaporkan kegiatan BKAD kepada Bupati melalui Camat.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 9

Kewenangan Pengurus Harian dalam pelaksanaan tugas BKAD


BONTOCANI:
1.

Membuat peraturan teknis tentang pengelolaan atau operasional


Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama;

2.

Mengusulkan calon pengurus Unit Kerja Bersama dan BUM


Desa Bersama pada forum Musyawarah Antar Desa;

3.

Melakukan penyertaan modal dan/atau sebagai pemegang


saham pada Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

4.

Mengelola dana Unit Kerja Bersama dan Unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa yang merupakan hasil dari kegiatan dan/atau
usaha Unit Kerja Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa, dengan besarnya pembagian hak pengelolaan diatur dalam
Peraturan BKAD;

5.

Besarnya pembagian hak pengelolaan disepakati melalui rapat


kordinasi dengan Unit Kerja Bersama dan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa kemudian diusulkan dan disahkan dalam
forum Musyawarah Antar Desa;

6.

Pembagian besarnya hak pengelolaan dana oleh BKAD yang


telah disetujui dan disahkan dalam forum Musyawarah Antar
Desa, dituangkan dalam Peraturan BKAD;

7.

Pembagian besarnya hak pengelolaan dana oleh BKAD berlaku


untuk 1 (satu) tahun periode anggaran dan selanjutnya dilakukan
musyawarah dan kesepakatan kembali dalam forum Musayawarah
Antar Desa.

Pasal 10
Pengurus Harian dalam pelaksanaan tugas BKAD bertanggungjawab
kepada Forum Musyawarah Antar Desa terhadap:
1.
2.

Kebijaksanaan Manajemen Kerjasama Antar Desa;


Pengembangan dan kemajuan Unit Kerja Bersama dan BUM
Desa Bersama;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

4.

Pelestarian dan Pengelolaan aset produktif Unit Kerja Bersama


dan BUM Desa Bersama;
Kebijaksanaan Keuangan Kerjasama Antar Desa;

5.

Kebijaksanaan pembagian keuntungan setelah dipotong biaya,


bunga, pajak-pajak dan penambahan modal tetap atau modal kerja
Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama kepada pemeritahan
Desa;

6.

Kebijaksanaan pembangunan partisipasif dan pemberdayaan


masyarakat Desa, antar Desa dan/atau Kawasan Perdesaan;

7.

Kebijaksanaan kerjasama BKAD dengan pihak ketiga;

8.

Kebijaksanaan perjanjian atau kerjasama dengan pihak investor


atau lembaga perbankan dan/atau pembiayaan yang bertujuan
untuk meningkatkan permodalan dan pengembangan Unit Kerja
Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

9.

Kebijaksanaan pelayanan kepada masyarakat desa, kelompok


usaha masyarakat desa, dan kegiatan sosial dan penanggulangan
bencana.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS HARIAN BKAD
Pasal 11
Hak Pengurus Harian dalam pelaksanaan tugas BKAD BONTOCANI :
1.

menerima honor serta tunjangan biaya operasional kegiatan


yang besarnya diatur dan ditetapkan oleh Musyawarah Antar Desa;

2.

meminta keterangan laporan keuangan dan/atau kegiatan dari


pengurus Unit Kerja Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa melalui BUM Desa Bersama;

3.

mengajukan hak inisiatif untuk menyelenggarakan Musyawarah


Antar Desa;

4.

mengusulkan pemberhentian pengurus Unit Kerja Bersama dan


BUM Desa Bersama, untuk memperoleh persetujuan dalam
Musyawarah Antar Desa.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Kewajiban Pengurus
BONTOCANI :
1.

Pasal 12
Harian dalam

pelaksanaan

tugas

BKAD

Menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan BKAD setiap


akhir tahun anggaran kepada forum Musyawarah Antar Desa, yang
sedikitnya memuat :
1.

pertanggungjawaban pengelolaan biaya operasional;

2.

pertanggungjawaban pengelolaan dana bergulir;

3.

pelaksanaan peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan;

4.

pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

2.

Menyampaikan laporan penyelenggaraan kegiatan BKAD pada


akhir masa jabatan kepada forum Musyawarah Antar Desa;

3.

Menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan Kerjasama


Antar Desa secara tertulis kepada kepala Desa dan Camat setiap
akhir tahun anggaran.

4.

Laporan penyelenggaraan dan keterangan penyelenggaraan


kegiatan BKAD akhir tahun masa jabatan dalam forum
Musyawarah Antar Desa sedikitnya dihadir 2/3 (dua pertiga)
Utusan Wakil Desa yang memenuhi keadilan gender.

BAB V
SYARAT DAN TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS HARIAN BKAD
Pasal 13
Kualifikasi untuk diangkat dan ditetapkan sebagai Pengurus Harian
BKAD BONTOCANI :
1.

Merupakan Utusan wakil Desa di wilayah Kecamatan Bontocani


dan dipilih dalam forum Musyawarah Antar Desa;

2.

Mempunyai pengetahuan tentang


partisipatif,
pengelolaan
lembaga
pengembangan ekonomi perdesaan;

sistem pembangunan
kemasyarakatan
dan

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

4.

Memiliki dedikasi dan integritas moral yang baik, memiliki


keterampilan kerja, jujur dan bertanggungjawab, mempunyai sifat
kegotongroyongan, dan kebersamaan;
Lulus Seleksi yang dilakukan oleh Tim Seleksi;

Pasal 14
Selain Kualifikasi yang diatur dalam Pasal 13 di atas, untuk diangkat
dan ditetapkan sebagai Pengurus Harian BKAD BONTOCANI, harus
memenuhi syarat :
1.

Minimal Lulusan SLTA atau sederajat;

2.

Minimal telah berusia 25 tahun, maksimal berusia 60 tahun;

3.

Bukan Aparat Pemerintah Desa;

4.

Tidak
sedang
menjabat
organisasi/institusi swasta;

5.

Bukan
Legislatif;

Pengurus

Partai

pada
Politik

posisi

penting

dan/atau

Calon

suatu
Anggota

Pasal 15
1.

Tata cara pemilihan Pengurus Harian BKAD sebagai berikut:


1. Membentuk Panitia Seleksi Pengurus Harian BKAD dalam forum

Musyawarah Antar Desa sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga)


orang dari anggota BKAD yang hadir dan dinilai memenuhi
syarat kualifikasi untuk melakukan seleksi secara jujur, adil,
bertanggung-jawab;
2. Tim Seleksi ditetapkan dengan Surat Tugas Camat selaku

Pembina BKAD BONTOCANI,


Musyawarah Antar Desa;

berdasarkan

berita

acara

3. Setiap desa dapat mengajukan nama calon Pengurus Harian

melalui pemilihan dalam Musyawarah Desa, dengan syarat


memenuhi kriteria sebagaimana diatur pada Pasal 13 dan Pasal
14 diatas;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4. Terhadap nama nama calon yang diajukan desa dilakukan

seleksi di tingkat kecamataan oleh Tim Seleksi meliputi Tes


Tertulis, Wawancara dan uji kompetensi lainnya sesuai
kebutuhan;
5. Tim Seleksi dapat menetapkan standar nilai untuk menentukan

nama calon yang lulus seleksi dengan mempertimbangkan


jumlah formasi pengurus harian yang dibutuhkan, dengan
ketentuan jumlah yang lulus seleksi sekurang-kurangnya 2 kali
lipat dari jumlah formasi pengurus harian yang dibutuhkan;
6. Apabila belum terpenuhi minimal 2 orang yang lulus seleksi

maka akan diadakan seleksi tambahan untuk memenuhi


ketentuan yang diatur dalam huruf (e);
7. Calon pengurus harian yang lulus seleksi diajukan untuk dipilih

secara demokratis dalam Musyawarah Antar Desa.


2.

Pemilihan Calon Pengurus Harian dilaksanakan dalam


Musyawarah Antar Desa secara demokratis melalui pemungutan
suara langsung, bebas dan rahasia serta jujur dan adil dengan
ketentuan:
1. Setiap peserta dari Utusan Wakil Desa anggota BKAD memiliki 1

(satu) hak suara;


2. Pemungutan suara dilakukan untuk menetapkan satu jabatan

dan untuk pertama kalinya memilih Ketua, selanjutnya memilih


Sekretaris dan terakhir memilih Bendahara;
3. Penetapan

calon

terpilih

berdasarkan

perolehan

suara

terbanyak;
4. Jika

terdapat perolehan
pemungutan suara ulang.

3.

suara

sama

maka

dilakukan

Pengurus Harian terpilih diditetapkan dengan Surat Keputusan


Camat selaku Pembina BKAD BONTOCANI.
BAB VI
PENGURUS HARIAN BKAD

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Paragraf 1
Susunan Pengurus Harian
Pasal 16
Pengurus Harian BKAD BONTOCANI terdiri dari :
1.

Musyawarah Antar Desa;

2.

Pembina;

3.

Dewan Pengawas;

4.

Pengurus Harian;

5.

Unit Kerja Bersama;

6.

BUM Desa Bersama; dan

7.

Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa.

Paragraf 2
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Ketua Pengurus Harian BKAD
Pasal 17
Tugas Ketua Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Memimpin Organisasi Kerja BKAD BONTOCANI secara


menyeluruh berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga;

2.

Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan BKAD Unit


Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama;

3.

Mengorganisir,
mengatur
dan
membagi
tanggungjawab dan/atau pendelegasian kepada
dibawahnya;

4.

Mengelola dana Unit Kerja Bersama dan Unit Usaha Bersama


BUM Desa sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan BKAD;

5.

Mengontrol dan/atau mengecek dan meminta laporan kemajuan


kegiatan Pengurus Harian BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM
Desa Bersama;

tugas
dan
organ BKAD

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

6.

Mengkordinasi, membagi tugas dan kerja sama antar Unit-Unit


Usaha Bersama BUM Desa, baik dalam kegiatan diluar maupun
dalam rapat kordinasi;

7.

Memimpin Musyawarah Antar Desa dan rapat kordinasi Unit


Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa;

8.

Menyusun Kebijaksanaan umum pada rapat kordinasi dalam


rangka menyusun strategi dan rencana kerja Pengurus Harian
BKAD, Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa;

9.

Menciptakan
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, menjunjung tinggi nilai
moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap pimpinan, organisasi kerja BKAD;

10.

Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama serta


mewakili BKAD BONTOCANI di hadapan dan di luar Pengadilan;

Pasal 18
Wewenang Ketua Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Menerbitkan Peraturan Ketua Harian BKAD BONTOCANI, yang


mengatur tentang teknis pelaksanaan kegiatan Organisasi BKAD,
yang tidak bertentangan dengan Peraturan di atasnya;

2.

Mengangkat dan menetapkan melalui Surat Keputusan Ketua


Pengurus Harian BKAD Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama
dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Menerbitkan Surat Pemberhentian, Surat Pemberhentian


Sementara, Surat Pencabutan Pemberhentian Sementara bagi Unit
Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa, apabila melakukan pelanggaran, indisipliner dan
perbuatan lain yang telah diputuskan dalam Musyawarah Antar
Desa sebagai pelanggaran dan sebagai sanksi atas pelanggaran
yang dilakukan;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Menyusun dan mengusulkan besarnya honor, biaya operasional,


honor sidang, bonus, Tunjangan Hari Raya bagi Pembina, Dewan
Pengawas, Utusan Wakil Desa dan Pengurus Harian BKAD, Unit
Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa dalam forum Musyawarah Antar Desa;

5.

Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada


Sekretaris dan/atau bendahara Pengurus Harian BKAD;

6.

Membentuk
dan
menetapkan
Panitia
Penyelenggara
Musyawarah Antar Desa melalui Surat Keputusan Ketua Pengurus
Harian BKAD;

7.

Mengangkat Staf Ahli, Staf Ahli Khusus dan/atau konsultan


dalam rangka lebih mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan BKAD,
Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

8.

Memanggil untuk meminta keterangan tentang laporan


keuangan dan kegiatan Pengurus Unit Kerja Bersama, BUM Desa
Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

9.

Menandatangani
Nota
Kesepahaman
(Memorandum
of
Understanding) untuk jangka waktu yang ditentukan dengan pihak
ketiga;

10.

Menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pemerintah,


Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pihak Ketiga.

11.

Pelaksanaan kewenangan Ketua Pengurus Harian BKAD diatur


lebih lanjut dalam Stanndar Operasional Prosedur.

Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Ketua Pengurus Harian
BKAD bertanggungjawab:
1.

Menjaga reputasi dan nama baik BKAD Unit Kerja Bersama,


BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Pelaksanaan kegiatan dan usaha Unit Kerja Bersama, BUM


Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, sesuai

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

dengan Program Kerja, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga


dan Standar Operasional Prosedur;
3.

Merealisasikan Rencana target penerimaan keuntungan bagi


Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa melalui BUM Desa Bersama;

4.

Pengelolaan dana unit-unit kerja yang menjadi kewenangannya,


sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BKAD;

5.

Ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan


Unit Kerja BKAD;

6.

Ketertiban dalam pelaksanaan Musyawarah Antar Desa;

Paragraf 3
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Sekretaris Pengurus Harian
BKAD
Pasal 20
Tugas Sekretaris Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Membantu Ketua dalam mengarahkan dan mengendalikan


kegiatan operasional organisasi kerja BKAD;

2.

Membina hubungan dengan pihak ketiga maupun pemerintah


dalam kaitannya dengan kerjasama dan penguatan citra organisasi
kerja BKAD BONTOCANI;

3.

Mengendalikan operasional administrasi internal dan eksternal


dalam kaitannya dengan operasional Unit Kerja Bersama, BUM
Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, dan mitra
kerjasama strategis;

4.

Melaksanakan mandat delegasi dari Ketua untuk melaksankan


tugas dan wewenang Ketua pengurus Harian BKAD sesuai
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga BKAD;

5.
6.

Notulen dalam pelaksanaan Musyawarah Antar Desa;


Membuat berita acara dan membuat risalah Musyawarah Antar
Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

7.

Mempersiapkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai


bahan dan bukti penyusunan laporan tahunan dan laporan
pertanggungjawaban akhir masa jabatan Pengurus Harian BKAD;

8.

Membuat agenda surat dinas dan agenda kegiatan operasional


rutin BKAD;

9.

Melaksanakan tugas lainnya yang ditugaskan oleh Ketua


Pengurus Harian BKAD.

Pasal 21
Wewenang Sekretaris Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian BKAD;

2.

Berkoordinasi dengan Sekretaris Pengurus usaha Unit Kerja


Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa,, untuk mewujudkan tertib administrasi dan tata
komunikasi;

3.

Merancang, memelihara, dan melakukan perbaikan sistem


aplikasi yang diaplikasikan dalam kegiatan kesekretariatan;

4.

Membuat rancangan aturan tata tertib administrasi dan tata


tertib organ BKAD;

5.

Mengadministrasikan rencana dan laporan pengelolaan kegiatan


dan usaha Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa;

6.

Membuat
rancangan
naskah
kerjasama
dan
naskah
kesepahaman
dengan
pemerintah,
pemerintah
propinsi,
pemerintah kabupaten dan/atau pihak ketiga;

7.

Apabila dibutuhkan dapat mengusulkan untuk mengangkat staf


administrasi untuk membantu dan mengoptimalkan tugas dan
wewenang sekretaris BKAD;

8.

Menyusun rencana kebutuhan, perlengkapan dan peralatan


serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor.
Pasal 22

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Tanggungjawab Sekretaris Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :


1.

Pengelolaan seluruh berkas dan dokumen yang ada di lembaga


BKAD;

2.

Mendokumenatasikan seluruh kegiatan lembaga BKAD;

3.

Pelayanan publik dan ketersediaan data kegiatan BKAD;

4.

Menjaga hubungan yang baik dengan Pemerintah, Pemerintah


Propinsi Pemerintah Kabupaten, Pemerintahan Desa dan pihak
ketiga;

5.

Ketersediaan dan menjaga inventarisasi perlengkapan kantor;

6.

pembuatan, pendokumentasian surat masuk dan keluar.

Paragraf 4
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Bendahara Pengurus Harian
BKAD
Pasal 23
Tugas Bendahara Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Mewujudkan tertib keuangan lembaga BKAD;

2.

Melakukan koordinasi
komponen yang terkait;

mengenai

keuangan

dengan

semua

3.

Mencatat setiap transaksi keuangan secara tertib dan tepat


waktu (hard dan soft copy);

4.

Membuat atau menyusun laporan keuangan secara lengkap dan


akuntable;

5.

Membuat perencanaan keuangan harian atas persetujuan Ketua


Harian BKAD;

6.

Menyusun laporan keuangan bulananan, akhir tahun anggaran


dan akhir masa jabatan;

7.

Menyusun rancangan penerimaan dan belanja BKAD untuk 1


(satu) tahun anggaran;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

8.

Menyimpan dan menarik dana BKAD atas persetujuan Ketua


Pengurus Harian BKAD;

9.

Melakukan tugas lain yang ditugaskan oleh Ketua Pengurus


Harian BKAD yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BKAD.

Pasal 24
Wewenang Bendahara Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Meminta laporan keuangan harian, bulanan atau tahunan


kepada Pengurus Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Pengurus


Harian BKAD tentang situasi khususnya kondisi keuangan BKAD,
Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

3.

Memberikan informasi keuangan BKAD, Unit Kerja Bersama,


BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa,
kepada Ketua Pengurus Harian BKAD sebagai dasar pertimbangan
pengambilan keputusan;

4.

Memerintahkan kepada bendahara Unit Kerja Bersama, BUM


Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, untuk
melaporkan dan/atau memperbaiki sistem administrasi keuangan
serta dapat pula memerintahkan kepada bendahara Unit Kerja
Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa, untuk menyetorkan keuangan Unit Kerja Bersama, BUM
Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa di Bank
yang telah ditunjuk berdasarkan hasil rapat kordinasi Pengurus
Harian BKAD dengan Pengurus Unit Kerja Bersama, BUM Desa
Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

5.

Mendistribusikan keuangan BKAD kepada Bendahara Unit Kerja


Bersama dan BUM Desa Bersama khususnya untuk pengeluaran
rutin Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama tiap bulannya;

6.

Menyimpan di rekening Bank yang telah ditunjuk yang


bersumber dari dana-dana BKAD Unit Kerja Bersama, BUM Desa

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang


diperuntukan sebagai dana cadangan atau sisa hasil usaha setelah
dipotong biaya-biaya, pajak dan bagi hasil;
7.

Menolak perintah terhadap pengeluaran dan penerimaan kas


atau dana BKAD Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama yang
tidak sesuai dan/atau bertentangan dengan Peraturan Bersama
Kepala Desa tentang Kerjasama Antar Desa, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, Standar Operasional Prosedur, Rencana
Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran serta alasan lain yang
merugikan lembaga BKAD Unit Kerja Bersama, BUM Desa
Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

8.

Memiliki wewenang lain yang ditugaskan oleh Ketua Pengurus


Harian BKAD sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD.

Pasal 25
Tanggungjawab Bendahara Pengurus Harian BKAD BONTOCANI :
1.

Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan BKAD;

2.

Pertanggungjawaban yang dimaksud dalam huruf (a) di atas


meliputi : pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran Dana
Persediaan BKAD Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama dan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, Dana Operasional Rutin
BKAD Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit
Usaha
Bersama
BUM
Desa,
pertangungjawaban
secara
administratif atas penerimaan dan pengeluaran keuangan yang
menjadi kewenangannya,
dan
pertanggungjawaban
secara
fungsional yang merupakan rekapan pertanggungjawaban
administratif pada masa akhir tahun anggaran dan masa akhir
jabatan sebagai bagian dari Laporan Pertanggungjawaban;

3.

Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara setiap


bulan kepada Ketua Pengurus Harian dan Pengurus Unit Kerja
Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa tentang :

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,


penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku
Pembantu;

2.

keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di


brankas dan saldo di rekening bank/pos;

3.

penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo
kas.

4.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang di maksud


dalam huruf (c) di atas disertai dengan Salinan rekening koran
yang menunjukkan saldo rekening untuk bulan berkenaan dan
daftar saldo rekening;

5.

Bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi apabila terbukti


bersalah melakukan penyalahgunaan pengelolaan keuangan BKAD
Unit Kerja Bersama, BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa untuk kepentingan pribadi bendahara
dan/atau pembantu/staf bendahara.
BAB VII
UNIT KERJA BERSAMA BKAD
Paragraf 1
Susunan Pengurus Unit Kerja
Pasal 26

1.

Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI terdiri dari :


1. Ketua;
2. Sekretaris;
3. Bendahara;
4. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat;
5. Kepala Bidang Pembangunan;
6. Kepala Bidang Keamanan dan Ketertiban.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2.

Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD dilarang merangkap


jabatan BUM Desa Bersama.

3.

Dapat dari Utusan Wakil Desa di wilayah Kecamatan Bontocani.

Paragraf 2
Hubungan Kelembagaan Pengurus Harian BKAD dengan Unit Kerja
Bersama
Pasal 27
Hubungan kelembagaan yang dibangun dalam organisasi kerja BKAD
BONTOCANI adalah hubungan fungsional yang bertumpu pada
pendelegasian yang bermuara dari kerjasama antar Desa di kesatuan
wilayah Kecamatan Bontocani.
Paragraf 3
Bidang Kegiatan Unit Kerja Bersama
Pasal 28
1.

2.

Unit Kerja Bersama adalah organ BKAD BONTOCANI yang


melakukan bidang kegiatan Kerjasama Antar Desa di wilayah
Kecamatan Bontocani yang tidak berorientasi pada keuntungan
(profit oriented).
Bidang kegiatan Unit Kerja Bersama meliputi :
1. kegiatan kemasyarakatan;
2. pelayanan;
3. pembangunan;
4. pemberdayaan masyarakat antar-Desa; dan
5. bidang keamanan dan ketertiban.

3.

Dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksud pada ayat (2),


Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI dapat melakukan
kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, Organisasi Non Pemerintah dan melakukan perjanjian
dengan Pihak Ketiga.

4.

Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI dapat juga mengajukan


proposal bantuan kepada Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pemerintah Kabupaten, Organisasi Non Pemerintah melalui


Kementerian dan/atau Dinas yang terkait dengan bidang kegiatan
yang dimaksud pada ayat (2).
5.

Pelaksanaan bidang kegiatan Unit Kerja Bersama BKAD


BONTOCANI dapat dalam satu wilayah Desa atau lebih dan/atau
kawasan Perdesaan.
Pasal 29

1.

Pembiayaan pelaksanaan bidang kegiatan Unit Kerja Bersama


BKAD BONTOCANI, bersumber dari :
1. Modal awal bersumber hibah dari Unit Pelaksana Kegiatan (UPK)

Dana Bergulir PNPM-MP, yang tidak di hibahkan sebagai Aset


Desa di wilayah Kecamatan Bontocani;
2. Pembagian hasil berupa deviden dari pengelolaan Lembaga

Keuangan Mikro yang berbentuk Perseroan Terbatas eks. Dana


Bergulir PNPM-MP;
3. Pembagian hasil keuntungan setelah dikurangi biaya, bunga,

denda atau pajak dari penyertaan modal BKAD sebagaimana


yang dimaksud pada ayat (1) di Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa;
4. Bantuan

Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten, Organisasi Non Pemerintah dan perjanjian dengan
Pihak Ketiga, dalam bentuk program bantuan bidang kegiatan
Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI.

2.

Pembiayaan bidang kegiatan Unit Kerja Bersama BKAD


BONTOCANI berdasarkan kesepakatan dalam forum Musyawarah
Antar Desa yang tertuang pada Peraturan BKAD yang mengatur
tentang Program Kerja BKAD BONTOCANI.

Paragraf 4
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Pengurus Unit Kerja Bersama
BKAD
Pasal 30
Tugas Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga BKAD,


Peraturan BKAD dan Peraturan Ketua BKAD, Program Kerja Unit
Kerja Bersama;

2.

Membangun dan melaksanakan sistem kerja yang terorganisir


dalam hubungan kerja organ-organ Unit Kerja Bersama yang
terintegrasi dan terkonsep;

3.

Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja organ Unit Kerja


Bersama;

4.

Menciptakan
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, menjunjung tinggi nilai
moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap pimpinan dan organisasi kerja BKAD;

5.

Melestarikan hasil kegiatan Unit


ketentuan pada Peraturan BKAD;

Kerja

Bersama

sesuai

6.

Menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah, Pemerintah


Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Lembaga Non Pemerintah dan
pihak ketiga serta masyarakat Kecamatan Bontocani, sebagai mitra
strategis untuk mengemban dan meningkatkan kapasitas kegitan
Unit Kerja Bersama;

7.

Mencatatat setiap penerimaan dan pengeluaran anggaran Unit


Kerja Bersama ;

8.

Melaporkan setiap penggunaan, pengeluaran, biaya, investasi


dan penerimaan dana pengelolaan kegiataan Unit Kerja Bersama
kepada Pengurus Harian;

9.

Memelihara dan memastikan keamanan dokumen hasil


kegiatan, pembukuan, bukti-bukti kas dan surat surat penting
berkaitan dengan pelaksanaann kegiatan Unit Kerja Bersama;

10.

Mengikuti pelatihan yang berkompeten untuk pengembangan


Unit Kerja Bersama;

11.

Melaksanakan tugas lain yang diamanatkan dalam Musyawarah


Antar Desa atau Pengurus Harian BKAD.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 31
Wewenang Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Melakukan kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,


Pemerintah Kabupaten dan Organisasi Non Pemerintah yang
berkaitan dengan bidang kegiatan Unit Kerja Bersama BKAD;

2.

Mengajukan proposal bidang kegiatan yang ditujukan kepada


Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten,
Organisasi Non Pemerintah dan Pihak Ketiga;

3.

Mengambil keputusan dalam melaksanakan strategi kegiatan


Unit Kerja Bersama;

4.

Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan dilapangan dengan


Kepala Bidang yang berhubungan dengan kegiatan yang sedang
dilaksanakan;

5.

Mengelola dana Unit Kerja Bersama dari pelaksanaa kegiatan


usaha Unit Kerja Bersama;

6.

Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap


kelompok pemberdayaan masayarakat di tingkat desa melalui
Badan Kerjasama Desa;

7.
8.

Menyusun program kerja Unit Kerja Bersama;


Kewenangan lain yang berasal dari tugas dan kewenangan
Pengurus Harian BKAD.

Pasal 32
Tanggungjawab Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Terselenggaranya kegiatan Unit Kerja sesuai dengan Anggaran


Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD BONTOCANI;

2.

Segala keputusan yang telah diambil dalam melaksanakan


strategi kegiatan Unit Kerja;

3.

Pengelolaan keuangan dari pelaksanaan kegiatan Unit Kerja


Bersama;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Kelengkapan dan ketersediaan dokumen anggaran kegiatan atau


Unit Kerja Bersama.

Paragraf 5
Hak dan Kewajiban Pengurus Unit Kerja Bersama
Pasal 33
Hak Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Menerima honor serta tunjangan biaya operasional kegiatan;

2.

Besarnya pengahasilan tetap yang dimaksud dalam huruf (a)


diatur pada Peraturan Ketua Pengurus Harian BKAD setelah
disetujui dan disahkan pada Musyawarah Antar Desa;

3.

Menjajaki rencana kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah


Propinsi, Pemerintah Kabupaten, organisasi non pemerintah, dan
pihak ketiga yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
kegiatan Unit Kerja Bersama;

4.

Memberikan usulan dan pendapat dalam forum Musyawarah


Antar Desa melalui Pengurus Harian BKAD yang bertujuan untuk
pengembangan dan peningkatan kapasitas kegiatan Unit Kerja
Bersama;

5.

Mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan


keahlian yang berhubungan dengan bidang yang menjadi
tanggungjawabnya;

6.

Mengusulkan untuk mengangkat Tenaga Ahli, dan/atau


konsultan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja Unit Kerja
Bersama.

Pasal 34
Kewajiban Pengurus Unit Kerja BKAD BONTOCANI :
1.
2.

Membangun citra positif Unit Kerja BKAD BONTOCANI;


Menjunjung tinggi nilai moralitas, kejujuran, kedisiplinan,
bertanggungjawab, loyalitas terhadap pimpinan dan organisasi
kerja Unit Kerja Bersama;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Membangun
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, etos kerja untuk
meningkatkan kapasitas kegiatan Unit Kerja Bersama;

4.

Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, kelompok


pemberdayaan sebagai mitra strategis Unit Kerja Bersama;

5.

Melaksanakan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan


dalam Peraturan Bersama Kepala Desa, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BKAD, Peraturan BKAD, Keputusan
Ketua BKAD, Program Kerja Unit Kerja Bersama, dan menjunjung
tinggi hasil kesepakatan dalam Musyawarah Antar Desa;

6.

Melaporkan setiap hasil kegiatan dan masalah yang dihadapi


Unit Kerja Bersama;

7.

Mendokumentasikan dan
kegiatan Unit Kerja Bersama;

8.

Mendungkung dan ikut serta secara aktif dalam setiap rapat


kordinasi dan/atau Musyawarah Antar Desa sesuai dengan
kapasitas, fungsi dan peran Unit Kerja Bersama;

menjamin

ketersediaan

dokumen

Paragraf 6
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Ketua Pengurus Unit Kerja
Bersama
Pasal 35
Tugas Ketua Pengurus Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Memimpin Organisasi Unit Kerja Bersama secara menyeluruh


berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;

2.

Bersama Sekretaris dan Bendahara melakukan perencanaan


bidang kegiatan strategis dan biaya operasional yang akan
dilaksanakan Unit Kerja Bersama;

3.

Mengorganisir,
mengatur
dan
membagi
tugas
dan
tanggungjawab dan/atau pendelegasian kepada organ dibawahnya;

4.

Mengontrol dan meminta laporan kemajuan program kegiatan


Unit Kerja Bersama;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5.

6.

Mengkordinasi, membagi tugas dan kerja sama Kepala Bidang


baik dalam kegiatan diluar maupun dalam rapat kordinasi;
Memimpin rapat Unit Kerja Bersama yang dipimpin;

7.

Menyusun Kebijaksanaan umum pada rapat dalam rangka


menyusun strategi dan rencana kerja Unit Kerja Bersama;

8.

Menjalin hubungan yang baik dengan organ atau kelompok


pembinaan pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa;

9.

Menciptakan
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, menjunjung tinggi nilai
moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap pimpinan, organisasi kerja BKAD;

10.

Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama


serta mewakili Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI di hadapan
dan di luar Pengadilan

Pasal 36
Wewenang Ketua Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Mengendalikan pelaksanaan kegiatan organisasi Unit Kerja


Bersama;

2.

Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik


bagi kelangsungan dan perkembangan Unit Kerja Bersama
berdasarkan hasil analisis data dan fakta, baik yang telah menjadi
jejak rekam (record) Unit Kerja Bersama maupun analisis terhadap
berbagai faktor lingkungan Unit Kerja Bersama;

3.

Mengontrol dan mengendalikan dalam pencapaian target bidang


kegiatan yang telah ditetapkan melalui rencana kerja Unit Kerja
Bersama;

4.

Menyetujui atau menolak pengajuan dana dari bendahara Unit


Kerja Bersama;

5.

Melakukan validasi atas laporan keuangan yang dilakukan oleh


bendahara dan Melakukan pengecekan data rekening yang
disampaikan oleh bendahara;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

6.

Memanggil untuk meminta


pengurus Unit Kerja Bersama;

keterangan

laporan

kegiatan

7.

Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada


Sekretaris dan/atau bendahara Unit Kerja Bersama;

8.

Mengusulkan pengangkatan Staf Ahli, Staf Ahli Khusus


dan/atau konsultan dalam rangka lebih mengoptimalkan kegiatan
Unit Kerja Bersama kepada Pengurus Harian BKAD;

9.

Mengusulkan hubungan kerjasama dengan pihak ketiga, kepada


Pengurus Harian BKAD;

10.

Memfasilitasi
penandatanganan
Nota
Kesepahaman
(Memorandum of Understanding) untuk jangka waktu yang
ditentukan antara pihak ketiga dengan Pengurus Harian BKAD;

11.

Memfasilitasi kegiatan di tingkat Desa dan/atau Kecamatan


yang berkaitan dengan kegiatan Unit Kerja Bersama;

Pasal 37
Tanggungjawab Ketua Unit Kerja BKAD BONTOCANI :
1.

Berjalannya kegiatan operasional sesuai dengan Rencana Kerja


Unit Kerja BKAD;

2.

Berlakunya peraturan dan kebijaksanaan Pengurus Harian


BKAD;

3.

Tercapainya target perolehan sesuai dengan Rencana Kerja Unit


Kerja yang dipimpinnya;

4.

Ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan


Unit Kerja yang dipimpinnya;

5.

Menyusun laporan bulanan, kegiatan


dipimpinnya kepada Pengurus Harian BKAD;

6.

Pengendalian keuangan unit kerja yang sehat dan kemampuan


mempertahankan rasio kecukupan modal (likuiditas) dan
kemampuan pembayaran biaya, hutang dan bunga pinjaman unit
kerja yang dipimpinnya.

unit

kerja

yang

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

7.

Tanggungjawab lainya yang


operasional prosedur unit kerja.

dibebankan

dalam

standar

Paragraf 7
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Sekretaris Unit Kerja Bersama
Pasal 38
Tugas Sekretaris Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Membantu Ketua mengarahkan dan mengendalikan kegiatan


Unit Kerja Bersama;

2.

Mengagendakan rencana dan kegiatan Ketua yang diteruskan


kepada Kepala Bidang Unit Kerja Bersama untuk dilaksanakan;

3.

Memberikan saran dan pandangan kepada ketua tentang


berbagai situasi dan untuk memperlancar kinerja Unit Kerja
Bersama;

4.

Membina hubungan dengan pihak ketiga maupun pemerintah


dalam kaitannya dengan kerjasama dan penguatan citra organisasi
BKAD BONTOCANI;

5.

Mengendalikan operasional administrasi internal dan eksternal


dan mitra kerjasama strategis Unit Kerja Bersama;

6.

Mencatat, mendokumentasikan
rapat Unit Kerja Bersama;

7.

Mempersiapkan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai


bahan dan bukti penyusunan laporan bulan, laporan akhir tahun
dan laporan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Unit Kerja
Bersama.

proses dan hasil keputusan

Pasal 39
Wewenang Sekretaris Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Membuat rancangan Anggaran kebutuhan rumah tangga Unit


Kerja Bersama;

2.

Membuat rancangan naskah kesepahaman Unit Kerja Bersama


dengan pihak ketiga;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Membuat berita acara dan risalah hasil rapat Unit Kerja


Bersama;

4.

Apabila dibutuhkan dapat mengusulkan untuk mengangkat staf


administrasi untuk membantu dan mengoptimalkan tugas dan
wewenang sekretaris Unit Kerja Bersama;

5.

Menerima mandat tugas dan tanggungjawab Ketua Unit Kerja


Bersama, yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BKAD;

6.

Menjalin komunikasi dengan mitra strategis Unit Kerja Bersama


yang bertujuan untuk melanggengkan hubungan dan membangun
citra baik dari BKAD BONTOCANI;

Pasal 40
Tanggungjawab Sekretaris Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Pengelolaan seluruh berkas dan dokumen Unit Kerja Bersama;

2.

Mendokumenatasikan seluruh kegiatan Unit Kerja Bersama;

3.

Pelayanan publik dan ketersediaan data kegiatan Unit Kerja


Bersama;

4.

Ketersediaan dan menjaga inventarisasi perlengkapan kantor


yang menunjang kegiatan rutin Unit Kerja Bersama;

5.

Penyusunan laporan bulanan, laporan tahunan program kerja


Unit Kerja Bersama dan laporan pertanggungjawaban akhir
jabatan Pengurus Unit Kerja Bersama;

Paragraf 8
Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Bendahara Unit Kerja Bersama
Pasal 41
Tugas Bendahara Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Mencatatat
Bersama;

setiap

transaksi

kuangan

harian

Unit

Kerja

2.

Membuat atau menyusun laporan keuangan secara lengkap dan


akuntabel;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Menyusun rancangan laporan keuangan bulananan, akhir


tahun anggaran dan akhir masa jabatan;

4.

Menyimpan dan menarik dana Unit Kerja Bersama atas


persetujuan Ketua;

5.

Menciptakan kondisi keuangan yang sehat, efisien dan visiable


untuk mengembangkan kelembagaan yang profesional di masa
akan datang;

Pasal 42
Wewenang Bendahara Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Mem-validasi setiap transaksi keuangan yang menjadi kegiatan


Unit Kerja Bersama;

2.

Mengeluarkan dana setelah memperoleh persetujuan dari Ketua


Unit Kerja Bersama;

3.

Menyimpan dana kegiatan Unit Kerja Bersama di lembaga


keuangan bank atas nama lembaga Unit Kerja Bersama;

4.

Menolak perintah penarikan dana yang tidak sesuai dan/atau


melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BKAD, serta ketentuan dalam standar operasional prosedur
Unit Kerja Bersama;

5.

Untuk mengusulkan pengangkatan staf bendahara kepada


Ketua Unit Kerja Bersama yang diteruskan kepada Pengurus
Harian BKAD;

6.

Mengoreksi kesalahan laporan keuangan Unit Kerja Bersama


sebelum dilimpahkan kepada Bendahara Pengurus Harian BKAD;

7.

Bersama Bendahara BKAD merumuskan kebijaksanaan


keuangan Unit Kerja Bersama, rancangan laporan keuangan dan
pertanggungjawaban jabatan sebelum diajukan dalam Musyawarah
Antar Desa;

8.

Wewenang lain yang ditugaskan oleh Bendahara BKAD dan


wewenang lainnya yang diatur dalam Peraturan BKAD dan standar
operasional prosedur.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 43
Tanggungjawab Bendahara Unit Kerja Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Unit Kerja


Bersama yang menjadi kewenangannya;

2.

Pertanggungjawaban yang dimaksud dalam huruf (a) di atas


meliputi : pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran Dana
Persediaan Unit Kerja Bersama, Dana Operasional Rutin Unit Kerja
Bersama,
pertangungjawaban
secara
administratif
atas
penerimaan
dan
pengeluaran
keuangan
yang
menjadi
kewenangannya, dan pertanggungjawaban secara fungsional yang
merupakan rekapan pertanggungjawaban administratif pada masa
akhir tahun anggaran dan/atau masa akhir jabatan sebagai bagian
dari Laporan Pertanggungjawaban;

6.

Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara setiap


bulan kepada Ketua Pengurus Harian dan Ketua Unit Kerja
Bersama tentang :
1.

keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,


penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku
Pembantu;

2.

keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di


brankas dan saldo di rekening bank/pos;

3.

penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo
kas.

7.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang di maksud


dalam huruf (c) di atas disertai dengan Salinan rekening koran
yang menunjukkan saldo rekening untuk bulan berkenaan dan
daftar saldo rekening;

8.

Bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi apabila terbukti


bersalah melakukan penyalahgunaan pengelolaan keuangan Unit
Kerja Bersama untuk kepentingan pribadi bendahara dan/atau
pembantu/staf bendahara.
Paragraf 9

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Tugas dan Tanggungjawab Kepala Bidang Unit Kerja Bersama


Pasal 44
1.

Tugas dan tanggungjawab Kepala Bidang Pemberdayaan Unit


Kerja Bersama:
1. Melakukan

kerjasama di bidang pemberdayaan masyarakat


Desa dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, Lembaga atau Organisasi Non Pemerintah,
Perguruan Tinggi dan melakukan perjanjian dengan Pihak
Ketiga;

2. Melakukan kordinasi terhadap pelaksanaan bidang kegiatan

pemberdayaan
masyarakat
pelaksanaan program ;

Desa

penerima

manfaat

3. Bidang-bidang

kegiatan pemberdayaan masyarakat meliputi


bidang
pemberdayaan
kelompok
perempuan,
bidang
pemberdayaan kelompok pertanian, peternakan, perikanan dan
perkebunan, Kader Posyandu, Kader Kesehatan Masyarakat
Desa, Pemberdayaan di bidang Pendidikan dan Keagamaan,
Pemberdayaan Potensi Ekonomi Desa, sanggar-sanggar
Kepemudaan, Balai Latihan Usaha, Balai Latihan Kerja dan
pemberdayaan lainnya sesuai kondisi Desa dan kawasan
perdesaan;

4. Menjalin hubungan yang baik dengan mitra strategis, dalam

usaha untuk merealisasikan kerjasama dibidang pemberdayaan


masyarakat Desa;
5. Melakukan pendampingan terhadap kelompok binaan dan/atau

penerima manfaat program pemberdayaan masyarakat, dengan


membentuk kader-kader pendampingan di tingkat Desa;
6. Melakukan

verifikasi, monitoring, evaluasi, pelestarian dan


pengembangan program pemberdayaan masyarakat Desa sesuai
dengan kesepakatan dalam naskah kesepahaman kerjasama
dan/atau program bantuan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis Operasional dan Prosedur;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

7. Menyampaikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat

terhadap pelaksanaan
masyarakat Desa;

kegiatan

program

pemberdayaan

8. Melakukan sosialisasi terhadap rencana pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat Desa baik secara langsung maupun


melalui media informasi;
9. Melaporkan setiap kegiatan dan hasil kegiatan pelaksanaan

program pemberdayaan masyarakat Desa, sesuai dengan


kesepakatan dalam naskah kesepahaman kerjasama dan/atau
program bantuan yang tertuang dalam Petunjuk Teknis
Operasional dan Prosedur;
10. Bertanggungjawab

terhadap penggunaan dana program


pemberdayaan masyarakat Desa sesuai kesepakatan dalam
naskah kesepahaman kerjasama dan/atau program bantuan
yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Operasional dan
Prosedur;

11. Bertanggungjawab

terhadap
keberlanjutan
program
pemberdayaan masyarakat Desa dengan tidak membebani
Pemerintah Desa setelah program berakhir;

2.

Tugas dan tanggungjawab Kepala Bidang Pembangunan Unit


Kerja Bersama :
1. Melakukan kerjasama di bidang pembangunan sarana dan

prasarana fisik yang mendukung pemberdayaan masyarakat


dan potensi Desa, dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten, Lembaga atau Organisasi Non
Pemerintah, Perguruan Tinggi dan melakukan perjanjian
dengan Pihak Ketiga;
2. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana dan

prasarana yang menjadi program kerja BKAD yang telah


disepakati melalui forum Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Bontocani;
3. Merencanakan pembangunan sarana dan prasarana fisik dalam

ruang lingkup antar Desa dan/atau kawasan perdesaan;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4. Melakukan survey awal atau pendahuluan terhadap kebutuhan

sarana dan prasarana di wilayah Kecamatan Bontocani, sebagai


data permulaan untuk mengajukan usulan proposal bantuan
program pembangunan kepada Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Lembaga atau Organisasi Non
Pemerintah, dan melakukan perjanjian dengan Pihak Ketiga;
5. Bersama-sama

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa


mendorong atau mengusahakan swadaya masyarakat Desa
dalam rangka pelaksanaan pembangunan sarana dan
prasarana fisik yang pembiayaan utamanya bersumber dari
bantuan
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten, Lembaga atau Organisasi Non Pemerintah, dan
melakukan perjanjian dengan Pihak Ketiga;

6. Melaporkan setiap kegiatan dan hasil kegiatan pelaksanaan

program pembangunan sarana dan prasaranan fisik, sesuai


dengan kesepakatan dalam naskah kesepahaman kerjasama
dan/atau program bantuan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis Operasional dan Prosedur;
7. Bertanggungjawab

terhadap penggunaan dana program


pembangunan sarana dan prasaranan fisik, sesuai kesepakatan
dalam naskah kesepahaman kerjasama atau program bantuan
yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Operasional dan
Prosedur.

3.

Tugas dan tanggungjawab


Ketertiban Unit Kerja Bersama:

Kepala Bidang Keamanan

dan

1. Melakukan

kerjasama di bidang keamanan dan ketertiban


dengan
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten, Lembaga atau Organisasi Non Pemerintah,
Perguruan Tinggi dan melakukan perjanjian dengan Pihak
Ketiga;

2. Bidang-bidang

kegiatan keamanan dan ketertiban meliputi


bidang keamanan aset-aset BKAD, BUM Desa Bersama
dan/atau aset Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang
merupakan hasil Kerjasama Antar Desa, menyelenggarakan
pendidikan Satuan Tugas Pengamanan (SATPAM), bidang

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

pencegahan dan penanggulangan bencana alam dengan


membentuk Satgas Penanggulangan Bencana Alam, bidang
pencegahan dan penanggulangan wabah penyakit, bidang
pelestarian lingkungan hidup dan pencegahan kerusakan
lingkungan, bidang kebersihan dan keindahan lingkungan di
wilayah Kecamatan Bontocani.
3. Melakukan kordinasi terhadap pelaksanaan bidang kegiatan

keamanan dan ketertiban masyarakat dengan Kepolisian


khususnya Kepolisaian sektor Kedungbangteng, Komando
Rayon Militer Bontocani, Satuan tugas Polisi Pamong Praja
Kecamatan Bontocani dan Dinas Kabupaten yang terkait
dengan bidang kegiatan Keamanan dan Ketertiban;
4. Menciptakan suasana yang kondusif dan representatif bagi

pelaksanaan program kerja BKAD di Kecamatan Bontocani;


5. Memberikan

rasa aman, nyaman dan temtram kepada


masyarakat yang berhubungan dengan semua kegiatan dan
usaha BKAD BONTOCANI;

6. Merencanakan,

mengusulkan dan melaksanakan program


bantuan di bidang kegiatan yang dimaksud pada huruf (b)
kepada
Pemerintah,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten dan Organsasi Non Pemerintah;

7. penggunaan dana program di bidang keamanan dan ketertiban,

sesuai kesepakatan dalam naskah kesepahaman kerjasama


dan/atau program bantuan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis Operasional dan Prosedur.
8. Melaporkan setiap kegiatan dan hasil kegiatan pelaksanaan

program di bidang keamanan dan ketertiban, sesuai dengan


kesepakatan dalam naskah kesepahaman kerjasama dan/atau
program bantuan yang tertuang dalam Petunjuk Teknis
Operasional dan Prosedur.
4.

Pengaturan lebih lanjut tentang prinsip, fungsi dan tata cara


pelaksanaan tugas secara lebih rinci diatur dalam standar
operasional prosedur masing-masing Bidang Unit Kerja Bersama
BKAD BONTOCANI Kecamatan Bontocani.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

BAB VIII
BUM DESA BERSAMA
Paragraf 1
Struktur BUM Desa Bersama
Pasal 45
1.

BUM Desa Bersama adalah organ pengelola kerjasama BUM


Desa Antar Desa yang dilaksanakan dalam Badan Kerjasama Antar
Desa.

2.

BUM Desa Bersama merupakan organ BKAD yang bertugas, dan


bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pengelolaan kegiatan
di bidang pengembangan usaha bersama antar Desa dengan
membentuk Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang dimiliki
Desa.

3.

Dalam pelaksanaannya BUM Desa Bersama bertanggungjawab


kepada forum MAD melalui Pengurus Harian BKAD.
Pasal 46

1.

Pengurus BUM Desa Bersama BKAD terdiri dari :


1. Ketua;
2. Sekretaris;
3. Bendahara;
4. Kepala Bidang Kerjasama BUM Desa Bersama;
5. Kepala Bidang Pengelolaan Unit Usaha Bersama BUM Desa;
6. Kepala Bidang Pemantauan Unit-unit Usaha Bersama BUM

Desa.
2.

Pengurus BUM Desa Bersama BKAD dilarang merangkap


jabatan pada Unit Kerja Bersama BKAD.

3.

Pengurus BUM Desa Bersama BKAD dapat dari Utusan Wakil


Desa.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Paragraf 2
Hubungan Kelembagaan BUM Desa Bersama dengan BKAD
Pasal 47
Hubungan kelembagaan BUM Desa Bersama dibangun dalam
organisasi kerja BKAD BONTOCANI adalah hubungan fungsional yang
bertumpu pada pendelegasian yang bermuara dari kerjasama antar
Desa di kesatuan wilayah Kecamatan Bontocani.
Pasal 48
1.

BUM Desa Bersama adalah organ BKAD BONTOCANI yang


melaksanakan Kerjasama Antar Desa di wilayah Kecamatan
Bontocani di bidang pengembangan usaha yang dimiliki oleh Desa
untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing dan berorientasi
pada keuntungan (profit oriented).

2.

BUM Desa Bersama dalam melaksanakan kegiatan yang


dimaksud pada ayat (1) di atas, melalui kerjasama BUM Desa
Antar Desa di wilayah Kecamatan Bontocani dengan mendirikan
Unit Usaha Bersama BUM Desa.

Paragraf 3
Tugas, Kewengan dan Tanggungjawab Pengurus BUM Desa Bersama
Pasal 49
Tugas Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga BKAD,


Peraturan BKAD dan Peraturan Ketua BKAD, Program Kerja BUM
Desa Bersama;

2.

Membangun dan melaksanakan sistem kerja yang terorganisir


dalam hubungan kerja organ-organ BUM Desa Bersama yang
terintegrasi dan terkonsep dalam wadah kerjasama BUM Desa
Antar Desa;

3.

Inisiator pembentukan Unit Usaha Bersama BUM Desa sebagai


bentuk kesepakatan kerjasama BUM Desa Antar Desa di wilayah
Kecamatan Bontocani;

4.

Melakukan studi kelayakan untuk memperoleh data awal


tentang layak atau tidaknya rencana usaha yang akan ditawarkan
sebagai objek kerjasama BUM Desa Antar Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5.

Membuat proposal kerjasama pembentukan Unit Usaha


Bersama BUM Desa yang memuat rancangan bidang usaha dan
prospek usaha termasuk didalamnya peluang pemasaran,
ketersediaan bahan baku, sumber daya manusia dan target
penerimaan keuntungan dalam jangka waktu pendek, menengah
atau panjang;

6.

Menciptakan
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, menjunjung tinggi nilai
moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki loyalitas
yang tinggi terhadap pimpinan dan organisasi kerja BKAD;

7.

Melestarikan hasil usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

8.

Menjalin hubungan yang baik dengan Pemerintah Desa, Badan


Permusyawaratan Desa dan BUM Desa di wilayah Kecamatan
Bontocani, sebagai mitra strategis untuk mengemban dan
meningkatkan kapasitas kegitan BUM Desa Bersama BKAD;

9.

Mencatatat setiap penerimaan dan pengeluaran anggaran BUM


Desa Bersama ;

10.

Melaporkan setiap penggunaan, pengeluaran, biaya, investasi


dan penerimaan dana pengelolaan kegiataan BUM Desa Bersama
kepada Pengurus Harian BKAD;

11.

Memelihara dan memastikan keamanan dokumen hasil usaha,


pembukuan, bukti-bukti kas dan surat surat penting berkaitan
dengan pelaksanaann usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

12.

Mengikuti pelatihan yang berkompeten untuk pengembangan


BUM Desa Bersama;

13.

Melaksanakan tugas lain yang diamanatkan dalam Musyawarah


Antar Desa atau Pengurus Harian BKAD.

Pasal 50
Kewenangan Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Melaksanakan kerjasama BUM Desa Antar Desa di wilayah


Kecamatan Bontocani, dengan membentuk Unit-Unit Usaha

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Bersama BUM Desa sebagai lembaga bisnis untuk pengembangan


usaha BUM Desa yang dimiliki oleh Desa;
2.

Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa;

3.

Memanggil Pengelola Unit Usaha Bersama BUM Desa untuk


meminta keterangan tentang laporan keuangan dan perkembangan
usaha Unit Usaha Bersama BUM Desa;

4.

Mengadakan dan memimpin penyelenggaraan Rapat Koordinasi


dan Rapat Kerja dengan pengelolan Direktur Utama BUM Desa
dan/atau Kepala Divisi Kerjasama BUM Desa Antar Desa, Unit
Usaha Bersama BUM Desa, untuk membahas kebijaksanaan dan
langkah strategis pengelolaan Unit-unit Usaha Bersama BUM Desa;

5.

Mengusulkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Penerimaan


dan Biaya, Perubahan Rencana Anggaran Penerimaan dan Biaya,
dalam forum Rapat Kerja dan Rapat Kordinasi Pengurus Harian
BKAD BONTOCANI;

6.

Mengambil langkah strategis penyelamatan atau penyehatan


Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang mengalami kerugian
atau ancaman kepailitan dengan berkordinasi dengan Pengelola
Unit Usaha Bersana BUM Desa;

7.

Melakukan kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,


Pemerintah Kabupaten dan Organisasi Non Pemerintah;

8.

Kewenangan lain yang berasal dari tugas dan kewenangan


Pengurus Harian BKAD.

Pasal 51
Tanggungjawab Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Terselenggaranya kegiatan usaha Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa di wilayah Kecamatan Bontocani sesuai kesepakatan
kerjasama BUM Desa Antar Desa pada forum Musyawarah Antar
Desa;

2.

Terciptanya
hubungan
yang
harmonis,
kondusif
berkelanjutan dalam kerjasama BUM Desa Antar Desa;

dan

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Turut serta bersama Pengurus Harian BKAD dalam membantu


penyelesaian sengketa dan/atau perselisihan akibat kerjasama
BUM Desa Antar Desa;

4.

Segala keputusan yang telah diambil dalam melaksanakan


strategi BUM Desa Bersama;

5.

Pengelolaan keuangan dari pelaksanaan kegiatan BUM Desa


Bersama;

6.

Kelengkapan dan ketersediaan dokumen anggaran kegiatan atau


Unit Kerja Bersama.

Paragraf 4
Hak dan Kewajiban Pengurus BUM Desa Bersama
Pasal 52
Hak Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Mengusulkan pendirian Unit Usaha Bersama BUM Desa sebagai


bentuk Kerjasama BUM Desa Antar Desa diwilayah Kecamatan
Bontocani, yang telah dilakukan lebih dahulu studi kelayakan
tentang bidang usaha yang akan dilakasanakan;

2.

Melakukan kordinasi, pemantauan atau monitoring,


evaluasi kinerja Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Mengusulkan rencana anggaran operasional BUM Desa Bersama


kepada Ketua Pengurus Harian BKAD BONTOCANI;

4.

Mendapatkan honor, biaya operasional dan tunjangan jabatan


yang bersarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan BKAD
BONTOCANI;

5.

Menyampaikan pandangan umum, pendapat dan saran dalam


rapat kerja, rapat kordinasi BKAD BONTOCANI dan Musyawarah
Antar Desa sesuai dengan tugas, kewenangan dan tanggungjawab
Pengurus BUM Desa Bersama.

Pasal 53
Kewajiban Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :

dan

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

Melaksanakan tugas, kewenangan dan tanggungjawab sesuai


dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD
BONTOCANI;

2.

Melaksanakan Kerjasama BUM Desa Antar Desa dengan


membentuk atau mendirikan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Menjalin hubungan yang baik, harmonis, kondusif dan


berkelanjutan dengan mitra strategis Kerjasama BUM Desa Antar
Desa
khususnya
dengan
Pemerintah
Desa,
Badan
Permusyawaratan Desa, BUM Desa, Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa di wilayah Kecamatan Bontocani;

4.

Ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen dan berkas


kegiatan BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa dan Kerjasama BUM Desa Antar-Desa Kecamatan Bontocani;

5.

Menyampaikan laporan minimal 1 (satu) bulan


pelaksanaan program kerja BUM Desa Bersama
meliputi Laporan kegiatan usaha Unit-Unit Usaha
Desa dan melaporkan penggunaan anggaran BUM
kepada Ketua Pengurus Harian BKAD BONTOCANI.

6.

Kewajiban lainnya yang merupakan hasil kesepakatan dalam


forum Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.

sekali tentang
yang minimal
Bersama BUM
Desa Bersama

Paragraf 4
Tata Cara Kerjasama BUM Desa Antar Desa
Pasal 54
1.

Direktur Utama BUM Desa dan/atau Kepala Divisi Kerjasama


BUM Desa Antar Desa di wilayah Kecamatan Bontocani, bersamasama dengan Pengurus BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI
melaksanakan rapat kerja dengan agenda rapat yaitu pemaparan
atau presentasi dari BUM Desa Bersama tentang Rencana
Pembentukan Unit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Hasil rapat kerja disampaikan dalam rapat kordinasi Pengurus


BUM Desa bersama, Penasihat dan Dewan Pengawas untuk
mendapat persetujuan atau penolakan;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Apabila rapat kordinasi menghasilkan persetujuan pendirian


Unit Usaha Bersama BUM Desa, maka ditindaklanjuti dengan
menugaskan Direktur Utama dan/atau Kepala Divisi Kerjasama
BUM Desa Antar Desa untuk menghadiri rapat kerja yang
diadakan oleh BUM Desa Bersama;

4.

Rapat lanjutan kedua beragendakan tentang pendandatanganan


Naskah Kesepahaman (memorandum of understanding) tentang
pendirian Unit Usaha Bersama BUM Desa;

5.

BUM Desa Bersama sebagai inisiator pendirian Unit Usaha


Bersama BUM Desa menyampaikan hasil rapat kerja yang
dimaksud pada ayat (4) kepada Ketua Pengurus Harian BKAD
BONTOCANI;

6.

Ketua BKAD BONTOCANI melalui panitia Musyawarah Antar


Desa mempersiapkan penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa
untuk membahas hasil rapat kerja BUM Desa Bersama tentang
pendirian Unit Usaha Bersama BUM Desa;

7.

Penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa bertujuan untuk


memperoleh persetujuan dari anggota BKAD BONTOCANI tentang
pendirian Unit Usaha Bersama BUM Desa;

8.

Apabila Musyawarah Antar Desa yang dimaksud pada ayat (7)


menghasilkan persetujuan untuk pendirian Unit Usaha Bersama
BUM Desa, maka dilanjutkan dengan legalisasi status hukum Unit
Usaha Bersama BUM Desa oleh BUM Desa Bersama.
Paragraf 5
Pembiayaan BUM Desa Bersama
Pasal 55

1.

Sumber pembiayaan utama operasional BUM Desa Bersama


berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja BKAD BONTOCANI
yang dialokasikan untuk pembiayaan BUM Desa Bersama.

2.

Sumber pembiayaan lain yang berasal dari pembagian hasil


usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa minimal sebesar 2%
dan maksimal sebesar 5% dari keuntungan bersih Unit-Unit Usaha
BUM Desa Bersama.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Pembiayaan dari hasil keuntungan penyertaan modal BKAD


BONTOCANI dan/atau sebagai pemegang saham pada Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa melalui mekanisme Anggaran
Penerimaan dan Belanja BKAD BONTOCANI yang dialokasikan
untuk BUM Desa Bersama.

Paragraf 6
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Ketua BUM Desa Bersama
Pasal 56
Tugas Ketua BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Memimpin Organisasi Kerja BUM Desa Bersama secara


menyeluruh berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BKAD BONTOCANI;

2.

Merencanakan Program kerja dan strategi pengelolaan kegiatan


yang akan dilaksanakan BUM Desa Bersama dan Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

3.

Mengorganisir,
mengatur
dan
membagi
tugas
dan
tanggungjawab dan/atau pendelegasian kepada organ BUM Desa
Bersama dibawahnya;

4.

Mengontrol dan/atau mengecek dan meminta laporan kemajuan


kegiatan usaha kepada Organ Pengurus Harian dibawahnya;

5.

Mengkordinasi, membagi tugas dan kerja sama antar Unit-Unit


Usaha Bersama BUM Desa baik dalam kegiatan diluar maupun
dalam rapat kordinasi;

6.

Memimpin rapat kordinasi BUM Desa Bersama atau Unit-Usaha


Bersama BUM Desa;

7.

Menyusun Kebijaksanaan umum pada rapat kordinasi dalam


rangka menyusun strategi dan rencana kerja Pengurus Harian
BUM Desa Bersama, Unit-Unit Usaha BUM Desa;

8.

Menciptakan
budaya
kerja
dengan
mengedepankan
kebersamaan, budaya gotong royong, menjunjung tinggi nilai
moralitas, disiplin, jujur dan bertanggungjawab, memiliki loyalitas
terhadap pimpinan, organisasi BUM Desa Bersama;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

9.

Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama serta


mewakili BUM Desa Bersama di hadapan dan di luar Pengadilan.

Pasal 57
Kewenangan Ketua BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI :
1.

Menerbitkan Surat Edaran Ketua BUM Desa Bersama, yang


mengatur tentang teknis pelaksanaan kegiatan Organisasi BUM
Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, yang
tidak bertentangan dengan Peraturan di atasnya;

2.

Menyusun dan mengusulkan besarnya honor, biaya operasional,


bagi Pengurus Harian BUM Desa Bersama;

3.

Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggungjawabnya kepada


Sekretaris, Bendahara dan Kepala-Kepala Bagian BUM Desa
Bersama;

4.

Mengangkat Staf Ahli, Staf Ahli Khusus dan/atau konsultan


dalam rangka lebih mengoptimalkan pelaksanaan Usaha BUM
Desa Bersama dan/atau Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

5.

Memanggil untuk meminta keterangan tentang laporan


keuangan dan kegiatan usaha Bendahara BUM Desa Bersama,
atau Bendahara Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

Pasal 58
Tanggungjawab Ketua BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Menjaga reputasi dan nama baik BKAD BONTOCANI, Unit-Unit


Usaha Bersama BUM, dan Kerjasama BUM Desa Antar-Desa
Kecamatan Bontocani;

2.

Pelaksanaan kegiatan BUM Desa Bersama, dan Unit-Unit


Usaha Bersama BUM Desa sesuai dengan Rencana Program Kerja,
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Standar
Operasional Prosedur;

3.

Merealisasikan Rencana target keuntungan Unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Pengelolaan dana BUM Desa Bersama yang menjadi


kewenangannya, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan BKAD;

5.

Ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen kegiatan


BUM Desa Bersama;

Paragraf 7
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Sekretaris BUM Desa
Bersama
Pasal 59
Tugas Sekretaris BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Membantu Ketua dalam mengarahkan dan mengendalikan


kegiatan operasional organisasi kerja BUM Desa Bersama dan UnitUnit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Membina hubungan dengan Pengurus Harian BKAD,


Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dalam
kaitannya dengan kerjasama dan penguatan citra organisasi BKAD,
BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Turut serta pada pengedalian operasional BUM Desa Bersama


dan mitra kerjasama strategis BUM Desa Bersama;

4.

Melaksanakan mandat delegasi dari Ketua untuk melaksanakan


tugas dan wewenang dan tanggungjawab Ketua BUM Desa
Bersama sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga BKAD
BONTOCANI;

5.

Notulen dalam pelaksanaan, Rapat Koordinasi, Rapat Kerja yang


membahas tentang BUM Desa Bersama dan Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

6.

Membuat berita acara dan membuat risalah Rapat Koordinasi,


Rapat Kerja yang membahas tentang BUM Desa Bersama dan UnitUnit Usaha Bersama BUM Desa;

7.

Mempersiapkan dokumen dan berkas yang digunakan sebagai


bahan dan bukti penyusunan laporan tahunan dan laporan
pertanggungjawaban akhir masa jabatan Pengurus Harian BKAD
BONTOCANI;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

8.

Menyusunan Laporan kegiatan Usaha BUM Desa Bersama


tahunan dan Laporan Pertanggungjawabab akhir masa jabatan;

9.

Penata
administrasian
BONTOCANI;

10.

Membuat agenda surat dinas dan agenda operasional rutin BUM


Desa Bersama;

aset-aset

yang

dimiliki

BKAD

Pasal 60
Kewenangan Sekretaris BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Melaksanakan kegiatan administrasi keseharian BUM Desa


Bersama;

2.

Berkoordinasi dengan Pepengelola Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa, untuk mewujudkan tertib administrasi dan tata
komunikasi;

3.

Merancang, memelihara, dan melakukan perbaikan sistem


aplikasi yang diaplikasikan dalam kegiatan kesekretariatan;

4.

Membuat rancangan aturan tata tertib administrasi BUM Desa


Bersama;

5.

Mengadministrasikan rencana dan laporan pengelolaan BUM


Desa Bersama yang menjadi kewenangan BUM Desa Bersama;

6.

Membuat
rancangan
naskah
kerjasama
dan
naskah
kesepahaman (Memorandum of Understanding) Kerjasama BUM
Desa Antar Desa untuk pembentukan Unit Usaha Bersama BUM
Desa;

7.

Apabila dibutuhkan dapat mengusulkan untuk mengangkat staf


administrasi untuk membantu dan mengoptimalkan tugas dan
wewenang Sekretaris BUM Desa Bersama;

8.

Menyusun rencana kebutuhan, perlengkapan dan peralatan


serta pelaksanaan keamanan dan kebersihan kantor;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

9.

Mengusulkan Staf, staf ahli atau konsultan dalam pelaksanaan


tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Ketua untuk
diusulkan pada Musyawarah Antar Desa.

Pasal 61
Tanggungjawab Sekretaris BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Pengelolaan seluruh berkas dan dokumen BUM Desa Bersama;

2.

Mendokumenatasikan
Bersama;

3.

Pelayanan publik dan ketersediaan data usaha Unit-Unit Usaha


Bersma BUM Desa;

4.

Menjaga hubungan yang baik dengan Pemerintah, Pemerintah


Propinsi Pemerintah Kabupaten, BKAD,Pemerintah Desa, Badan
Permusyawaratan Desa, Lembaga non Pemerintah, Kerjasama BUM
Desa Antar-Desa, Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, pihak
ketiga dan Masyarakat Kecamatan Bontocani;

5.

Ketersediaan dan menjaga inventarisasi perlengkapan kantor


yang menunjang kegiatan rutin BUM Desa Bersama;

6.

seluruh

kegiatan

usaha

BUM

Desa

pembuatan, pendokumentasian surat masuk dan keluar.

Paragraf 8
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Bendahara BUM Desa
Bersama
Pasal 62
Tugas Bendahara BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Mewujudkan tertib keuangan BUM Desa Bersama;

2.

Melakukan koordinasi
komponen yang terkait;

mengenai

keuangan

dengan

semua

3.

Mencatat setiap transaksi keuangan dengan tertib dan tepat


waktu (hard dan soft copy);

4.

Membuat atau menyusun laporan keuangan secara lengkap dan


akuntable;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5.

Membuat perencanaan keuangan harian atas persetujuan Ketua


BUM Desa Bersama;

6.

Menyusun rancangan laporan keuangan bulananan, akhir


tahun anggaran dan akhir masa jabatan;

7.

Menyusun rancangan penerimaan dan belanja BUM Desa


Bersama untuk jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran;

8.

Menyimpan dan menarik dana atas persetujuan Ketua BUM


Desa Bersama;

9.

Melakukan tugas lain yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa


Bersama yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga BKAD.

Pasal 63
Kewenangan Bendahara BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Meminta laporan keuangan harian, bulanan atau tahunan


kepada Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua BUM Desa


Bersama, tentang kondisi keuangan BUM Desa Bersama dan/atau
Unit-Unit Usaha Bersmaa BUM Desa;

3.

Memberikan informasi keuangan BUM Desa Bersma atau UnitUnit Usaha Bersama BUM Desa kepada Ketua BUM Desa Bersama
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan;

4.

Memerintahkan kepada bendahara Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa untuk melaporkan atau memperbaiki sistem
administrasi keuangan serta dapat pula memerintahkan kepada
pengelola keuangan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa untuk
menyetorkan keuangan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa di
bank yang telah ditunjuk berdasarkan hasil rapat kordinasi
Pengurus BUM Desa Bersama dengan Pengelola Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

5.

Menyimpan di rekening Bank yang telah ditunjuk yang


bersumber dari dana BUM Desa Bersama dan/atau Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa yang diperuntukan sebagai dana

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

cadangan atau sisa hasil usaha setelah dipotong biaya-biaya, pajak


dan bagi hasil;
6.

Menolak perintah terhadap pengeluaran dan penerimaan kas


atau dana BUM Desa Bersama yang tidak sesuai dan/atau
bertentangan dengan Peraturan Bersama Kepala Desa, Peraturan
BKAD, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Standar
Operasional Prosedur, Rencana Anggaran Penerimaan dan
Pengeluaran serta alasan lain yang merugikan BUM Desa Bersama
dan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

7.

Mengusulkan Staf, staf ahli, dan konsultan dalam pelaksanaan


tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Ketua untuk
diusulkan dalam Musyawarah Antar Desa;

8.

Memiliki wewenang lain yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa


Bersama sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BUM BKAD.

Pasal 64
Tanggungjawab Bendahara BUM Desa Bersama BKAD BONTOCANI:
1.

Mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan BUM Desa


Bersama yang terdapat dalam kewenangannya;

2.

Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara setiap


bulan kepada Ketua BUM Desa Bersama tentang :

3.

1.

keadaan pembukuan pada bulan pelaporan, meliputi saldo awal,


penambahan, pengurangan, dan saldo akhir dari Buku-Buku
Pembantu;

2.

keadaan kas pada akhir bulan pelaporan, meliputi uang tunai di


brankas dan saldo di rekening bank/pos;

3.

penjelasan atas selisih (jika ada), antara saldo buku dan saldo
kas.

Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban yang di maksud


dalam huruf (c) di atas disertai dengan Salinan rekening koran
yang menunjukkan saldo rekening untuk bulan berkenaan dan
daftar saldo rekening;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Bertanggungjawab sampai dengan harta pribadi apabila terbukti


bersalah melakukan penyalahgunaan pengelolaan keuangan BUM
Desa Bersama dan/atau Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa
untuk kepentingan pribadi bendahara dan/atau staf bendahara.

Paragraf 9
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Kepala Bagian Kerjasama
BUM Desa Bersama
Pasal 65
Tugas Kepala Bagian Kerjasama BUM Desa Bersama BKAD
BONTOCANI:
1.

Mengkordinasikan Rencana Kerjasama BUM Desa Antar Desa di


wilayah Kecamatan Bontocani dalam rangka pendirian Unit-Unit
Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Menjamin kepastian hukum bahwa satu-satunya wadah


Kerjasama BUM Desa AntarDesa adalah Badan Kerjasama Antar
Desa Kecamatan Bontocani berdasarkan Peraturan Bersama
Kepala Desa tentang Kerjasama Antar Desa;

3.

Mengalisis dan melaksanakan studi kelayakan Rencana


Pendirian Unit Usaha Bersama BUM Desa, dari aspek ekonomi,
sosial, budaya, prospek usaha dan ketersediaan bahan baku dan
pemasaran;

4.

Menyelenggarakan Rapat Kerja yang membahas tentang


Rencana Kerjasama BUM Desa AntarDesa dengan Pengurus
Harian BUM Desa di wilayah Kecamatan Bontocani;

5.

Bersama-sama Pengurus Harian BKAD, mempersiapkan Naskah


Kesepahaman Kerjasama BUM Desa Antar Desa;

6.

Melaksanakan tugas lainnya yang ditugaskan oleh Ketua BUM


Desa Bersama dan hasil kesepakatan dalam Musyawarah Antar
Desa, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 66
Kewenangan Kepala Bagian Kerjasama BUM Desa Bersama BKAD
BONTOCANI:

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

Mengusulkan Rencana Pembentukan Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa dalam Rapat Kerja dan/atau Rapat Koordinasi
Pengurus Harian BKAD untuk diusulkan pada forum Musyawarah
Antar Desa;

2.

Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


untuk meminta keterangan tentang laporan keuangan dan
perkembangan kegiatan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa;

3.

Meminta Laporan keuangan dan laporan usaha Unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa;

4.

Miliki kewenangan hak bertanya dalam forum Musyawarah


Antar Desa di Kecamatan Bontocani, terhadap permasalahan baik
internal maupun eksternal yang sedang dihadapi pengelola UnitUnit Usaha Bersama BUM Desa;

5.

Mengusulkan dalam Musyawarah Antar Desa terhadap bentuk


usaha dan status hukum rencana pendirian Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

6.

Kewenangan lain yang diamanatkan oleh Ketua BUM Desa


Bersama dan hasil kesepakatan dalam Musyawarah Anta Desa,
sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Bersama Kepala
Desa, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD,
Peraturan BKAD, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Unit Usaha Bersama BUM Desa.

Pasal 67
Tanggungjawab Kepala Bagian Kerjasama BUM Desa Bersama BKAD
BONTOCANI:
1.

Pelaksanaan kerjasama BUM Desa Antar Desa berjalan sesuai


Rencana dan kesepakatan dalam Musyawarah Antar Desa;

2.

Menjaga Hubungan yang baik dengan Badan Kerjasama Antar


Desa (BKAD) sebagai badan penyelenggara Kerjasama BUM Desa
Antar Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Hubungan yang baik dan saling menguntung diantara BUM


Desa yang terikat dalam Kerjasama Antar Desa;

4.

Keamanan dan kertersediaan dokumen-dokumen dan berkas


laporan keuangan danpertanggungjawaban kerjasama BUM Desa
Antar Desa;

5.

Menjaga nama baik dan Citra baik Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa.

Paragraf 10
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Kepala Bagian Pengelolaan
Unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 68
Tugas Kepala Bagian Pengelolaan Unit Usaha bersama BUM Desa:
1.

Melakukan kordinasi sistem kerja manajerial dengan Unit-Unit


Bersama BUM Desa;

2.

Kordinasi kebijaksanaan strategi pengelolaan usaha Unit Usaha


Bersama BUM Desa;

3.

Bersama-sama Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa untuk


melakukan rapat kerja dan rapat kordinasi Rencana Program Kerja
jangka pendek dan Menengah, Usulan Rencana Anggaran
Penerimaan dan Belanja Unit-Unit usaha Bersama BUM Desa,
untuk disampaikan dalam rapat kordinasi dan rapat kerja BKAD;

4.

Bersama-sama
Unit-Unit
Usaha
Bersama
BUM
Desa
menganalisis, merumuskan dan penyelesaian hambatan dan
permasalahan yang dihadapi Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa;

5.

Mendorong tercapainya target pengembangan kapasitas usaha


dan target penerimaan keuntungan dari Unit-Unit Usaha Bersama
Desa;

6.

Mendorong peningkatan kinerja kerja organ Unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

7.

Melakukan analisis secara umum dan studi kelayakan bersama


BKAD terhadap rencana pengembangan Unit Usaha Bersama BUM
Desa;.

8.

Tugas lainnya yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa Bersama,


sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 69
Kewenangan Kepala Bagian Pengelolaan Unit Usaha bersama BUM
Desa:
1.

Mengusulkan Rencana pembentukan Unit-Unit Usaha Bersama


BUM Desa bersama BKAD, yang lebih dahulu telah dilakukan studi
analisis dan kelayakan pendahuluan terhadap rencana tersebut;

2.

Mengambil langkah-langkah strategis penyelamatan atau


penyehatan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, bersamasama BKAD yang mengalami kerugian dan/atau ancaman
kepailitan, berkordinasi dengan Pengelola Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa yang bersangkutan;

3.

Kewenangan lainnya yang ditugaskan oleh Tugas BUM Desa


Bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 70
Tanggungjawab Kepala Bagian Pengelolaan Unit Usaha bersama BUM
Desa:
1.

Berjalannya kegiatan operasional usaha unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa sesuai dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

2.

Berlakunya Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama


Antar Desa, Kesepakatan Musyawarah Antar Desa yang tertuang
dalam Peraturan BKAD, Peraturan Ketua BKAD, Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BKAD, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa
yang berbadan hukum dan kebijaksanaan strategis pengelolaan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

3.

Tercapainya target perolehan keuntungan dan kapasitas sesuai


dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

4.

Bersama Pengurus Harian BKAD melakukan pengendalian


keuangan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang sehat dan
kemampuan mempertahankan rasio kecukupan modal (likuiditas)
dan kemampuan pembayaran biaya, hutang dan bunga pinjaman;

5.

Memastikan ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen


kegiatan usaha unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

6.

Tanggungjawab lainnya yang dibebankan kepada Kepala Divisi


bidang Pengelolaan dan Pemantauan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.

Paragraf 11
Tugas, Kewenangan dan Tanggungjawab Kepala Bagian Pemantauan
Unit-unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 71
Tugas Kepala Bagian Pemantauan Unit-unit Usaha Bersama BUM
Desa:
1.

Melakukan evaluasi
Bersama BUM Desa;

pengelolaan

usaha

Unit-Unit

Usaha

2.

Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


untuk meminta keterangan tentang laporan keuangan dan
perkembangan usahanya;

3.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja personal


dan pelaksanaan program kerja, rencana anggaran pembelanjaan
dan pendapatan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, progres
pencapaian target keuntungan Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa;

4.

Bersama-sama Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


menganalisis, merumuskan dan penyelesaian hambatan dan
permasalahan yang dihadapi Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5.

Mengusulkan pembubaran Unit-Unit Usaha BUM Desa Bersama


yang sudah tidak layak untuk dipertahankan dengan lebih dahulu
melakukan analisis dari aspek ekonomi, sosial dan budaya
terhadap Unit Usaha Bersama BUM Desa;

6.

Mengusulkan penerbitan Surat Peringatan I dan II, kepada


Dewan Pengawas BKAD dalam rapat kordinasi BKAD, terhadap
personal pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang
melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Bersama Kepala Desa,
Kesepakatan Musyawarah Antar Desa, Anggaran Dasar dan Rumah
Tangga Unit Usaha Bersama BUM Desa, dan pelanggaran terhadap
kode etik profesi dan moral religius;

7.

Kewenangan lainnya yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa


Bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 72
Kewenangan Kepala Bagian Pemantauan Unit-unit Usaha Bersama
BUM Desa:
1.

Melakukan pemantauan, monitoring, penilaian dan evaluasi


terhadap pengelolaan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

2.

Memanggil Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


meminta keterangan laporan keuangan dan perkembangan usaha
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Mengambil langkah-langkah strategis penyelamatan atau


penyehatan usaha Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa bersamasama BKAD yang mengalami kerugian dan/atau ancaman
kepailitan, berkordinasi dengan Direktur Utama Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa dan Pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM
Desa yang bersangkutan;

4.

Mengusulkan penerbitan Surat Peringatan I dan II, kepada


Dewan Pengawas BKAD dalam rapat kordinasi BKAD, terhadap
personal pengelola Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang
melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Bersama Kepala Desa,
Kesepakatan Musyawarah Antar Desa, Anggaran Dasar dan Rumah
Tangga Unit Usaha Bersama BUM Desa, Surat Edaran Direktur

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Utama Unit Usaha Bersama BUM Desa, , dan pelanggaran


terhadap kode etik profesi dan moral religius;
5.

Mengusulkan pembubaran Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


dalam forum Musyawarah Antar Desa yang sudah tidak layak
untuk dipertahankan dengan lebih dahulu melakukan analisis dari
aspek ekonomi, sosial dan budaya terhadap Unit Usaha Bersama
BUM Desa yang bersangkutan;

6.

Mengusulkan Staf, staf ahli, dan konsultan dalam pelaksanaan


tugas, kewenangan dan tanggungjawabnya, kepada Ketua untuk
diusulkan dalam Musyawarah Antar Desa;

7.

Kewenangan lainnya yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa


Bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 73
Tanggungjawab Kepala Bagian Pemantauan Unit-Unit Usaha Bersama
BUM Desa :
1.

Berjalannya kegiatan operasional usaha unit-Unit Usaha


Bersama BUM Desa sesuai dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha
Bersama BUM Desa;

2.

Berlakunya Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama


Antar Desa, Kesepakatan Musyawarah Antar Desa yang tertuang
dalam Peraturan BKAD, Peraturan Ketua BKAD, Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BKAD, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa
yang berbadan hukum dan kebijaksanaan strategis pengelolaan
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

3.

Tercapainya target perolehan keuntungan dan kapasitas sesuai


dengan Rencana Kerja Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

4.

Bersama Pengurus Harian BKAD melakukan pengendalian


keuangan Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang sehat dan
kemampuan mempertahankan rasio kecukupan modal (likuiditas)
dan kemampuan pembayaran biaya, hutang dan bunga pinjaman;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5.

Memastikan ketersediaan, kelengkapan dan keamanan dokumen


kegiatan usaha unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa;

6.

Tanggungjawab lainnya yang ditugaskan oleh Ketua BUM Desa


Bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
berlaku.
BAB IX
UNIT USAHA BERSAMA BUM DESA
Paragraf 1
Kelembagaan Unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 74

1.

Unit Usaha Bersama BUM Desa adalah pelaksana usaha BUM


Desa Bersama pada kelembagaan BKAD, sebagai pelaksanaan
kesepakatan pada Kerjasama BUM Desa Antar Desa berdasarkan
pada Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Kerjasama Antar
Desa dan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.

2.

Unit Usaha Bersama BUM Desa memiliki status hukum yang


memenuhi asas legalitas, asas kepastian hukum. sebagai
pelaksana usaha BUM Desa Bersama.

3.

Status hukum Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa yang


dimaksud pada ayat (2), dapat berbadan hukum atau bukan
berbadan hukum.

4.

Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa, baik yang berbadan


hukum maupun bukan berbadan hukum dimiliki oleh BUM Desa
di wilayah Kecamatan Bontocani dan/atau BKAD BONTOCANI.

5.

BKAD BONTOCANI sebagai satu-satunya wadah kerjasama


antar Desa di wilayah Kecamatan Bontocani dapat sebagai pemilik
Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa dengan cara melakukan
penyertaan modal.
Pasal 75

1.

Status hukum untuk Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


BKAD BONTOCANI dalam bentuk :

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1. Perseroan Terbatas;
2. Koperasi; dan
3. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennootschap/CV).
2.

Penentuan status hukum Unit-Unit Usaha Bersama BUM Desa


BKAD BONTOCANI melalui kesepakatan Kerjasama BUM Desa
Antar Desa.
Pasal 76

1.

Status hukum untuk Unit Usaha Bersama BUM Desa yang


berbentuk Badan hukum Perseroan Terbatas harus sesuai
ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan
tentang Perseroan Terbatas.

2.

Status hukum untuk Unit Usaha Bersama BUM Desa yang


berbentuk Badan Hukum Koperasi harus sesuai peraturan
perundang-undangan tentang Koperasi.

3.

Status hukum untuk Unit Usaha Bersama BUM Desa yang


berbentuk
Persekutuan
Komanditer
(Commanditaire
Vennootschap/CV) peraturan perundang-undangan Persekutuan
Komanditer.
Pasal 77

1.

Status hukum untuk Unit Usaha Bersama BUM Desa BKAD


BONTOCANI yang berbadan hukum dan bergerak dibidang
kegiatan atau usaha jasa pengelolaan keuangan masyarakat atau
sebagai perantara keuangan masyarakat, harus tunduk pada
ketentuan
perundang-undangan
tentang
Perbankan
dan
ketentuan perundang-undangan tentang Lembaga Keuangan
Mikro.

2.

Status hukum yang dimaksud dalam ayat (1) di atas melalui


kesepakatan kerjasama BUM Desa Antar Desa.

3.

Bentuk Badan Hukum untuk Unit Usaha Bersama BUM Desa


BKAD BONTOCANI yang dimaksud dalam ayat (1) berbentuk
Perseroan Terbatas.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Kepemilikan saham yang dimaksud dalam ayat (3) dimiliki BUM


Desa yang menandatangani naskah kesepahaman dan perjanjian
kerjasama Bum Desa Antar Desa untuk pendirian Unit Usaha
Bersama dan dimiliki BKAD BONTOCANI.
Paragraf 2
Susunan Organ Unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 78

1.

Susunan organ Unit Usaha Bersama BUM Desa sesuai


ketentuan perundangan-undangan yang mengatur tentang bentuk
badan hukum atau bukan badan hukum unit usaha Bersama yang
bersangkutan.

2.

Tugas, kewenangan dan tanggungjawab pengelola Unit Usaha


Bersama BUM Desa diatur pada Anggaran Rumah Tangga Unit
Usaha Bersama BUM Desa

3.

Anggaran Rumah Tangga Unit Usaha Bersama BUM Desa tidak


boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga BKAD BONTOCANI.
Paragraf 3
Modal Unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 79

1.

Modal awal Unit Usaha Bersama BUM Desa bersumber dari


penyertaan modal BUM Desa yang tertuang dalam kesepakatan
Kerjasama BUM Desa Antar Desa.

2.

Bentuk penyertaan modal ke dalam Unit Usaha Bersama BUM


Desa sesuai dengan bentuk Badan Hukum atau bukan Badan
Hukum Unit Usaha Bersama BUM Desa.
Paragraf 4
Tata Kelola Keuangan Unit Usaha Bersama BUM Desa
Pasal 80

1.

Pengelolaan keuangan Unit Usaha Bersama BUM Desa


diserahkan kepada pengelola Unit Usaha Bersama BUM Desa.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2.

Alokasi hasil pengelolaan keuangan Unit Usaha Bersama BUM


Desa yang berupa keuntungan bersih, dilakukan dengan
pembagian hasil sesuai ketentuan anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga masing-masing Unit Usaha Bersama BUM Desa.

3.

Unit Usaha Bersama BUM Desa BKAD BONTOCANI wajib


membagi keuntungan bersihnya kepada BKAD BONTOCANI
minimal 2% dan maksimal 5% sebagai Dana Sosial Kelembagaan
BKAD.

4.

Dana Sosial yang dimaksud pada ayat (3) harus dipergunakan


untuk pembiayaan kegiatan pemberdayaan masyarakat misikin,
pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tingkat Desa di
wilayah Kecamatan Bontocani.
BAB X
DEWAN PENGAWAS
Paragraf 1
Struktur Dewan Pengawas
Pasal 81

1.

Untuk memaksimalkan kinerja BKAD BONTOCANI, membentuk


Dewan Pengawas;

2.

Dewan Pengawas yang dimaksud pada ayat 1 di atas adalah


yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap keseluruhan
organ kelembagaan BKAD;
Pasal 82

1.

Struktur Dewan Pengawas BKAD BONTOCANI :


1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota

2.

Dewan Pengawas dapat mengangkat Staf Ahli untuk membantu


pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas.
Paragraf 2

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Dewan Pengawas


Pasal 83
Tugas Pokok Dewan Pengawas BKAD BONTOCANI :
1.

Melakukan pengawasan kelembagaan dan personal organ BKAD,


Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD;
Pengawasan kelembagaan meliputi :

2.

3.

1.

Pelaksanaan Peraturan Bersama Kepala Desa, Keputusan dalam


forum Musyawarah Antar Desa, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BKAD, Peraturan BKAD, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Unit Kerja yang berbentuk Badan
Hukum, Program Kerja BKAD dan Unit Kerja, Rencana Anggaran
dan Pembelajaan BKAD dan Unit-unit Kerja BKAD;

2.

Pelaksanaan sistem kerja sesuai hubungan kelembagaan BKAD


dengan Unit Kerja Bersama dan BUM Desa BKAD;

3.

Pelaksanaan sistem kerja dalam setiap organ kelembagaan


BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD;

4.

Pencapaian target dari perencanaan yang telah ditetapkan


sebelumnya
untuk
mengetahui
tingkat
kinerja
dan
perkembangan kelembagaan BKAD, Unit Kerja Bersama dan
BUM Desa Bersama BKAD;

5.

Pelaksanaan hubungan dan kerjasama dengan pihak


Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten,
Kordinator Kecamatan Bontocani, Lembaga Non Pemerintah,
diantara unit kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD,
Pihak Ketiga, dan masyarakat;

6.

Pelaksanaan
penggunaan
anggaran
dan
penerimaan
kelembagaan BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM Desa
Bersama BKAD;

7.

Pelaksanaan pelaporan terhadap pengelolaan kegiatan dan


usaha kelembagaan BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM Desa
BKAD.
Pengawasan Personal meliputi :

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

1.

Penilaian
terhadap
kemampuan
dan
kemauan
dalam
menjalakan jabatannya bagi pengurus Harian BKAD, Unit Kerja
Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD;

2.

Penilaian terhadap kejujuran, kedisiplinan, moralitas, loyalitas,


etos kerja seluruh personal BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM
Desa Bersama BKAD;

3.

Penilaian
efektifitas
dan
efisiensi
dalam
pengelolaan
kelembagaan BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM Desa
Bersama BKAD;

4.

Penilaian terhadap kemauan untuk meningkatkan kemampuan


personal kelembagaan BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM Desa
Bersama BKAD;

5.

Penilaian terhadap kreatifitas dan aktivitas hubungan


kemasyarakatan seluruh personal kelembagaan BKAD, Unit
Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD.

Tugas lain yang diamanatkan dalam Forum Musyawarah Antar


Desa.

Pasal 84
Wewenang Dewan Pengawas BKAD BONTOCANI :
Melakukan langkah-langkah preventif (pencegahan), melalui :

1.
1.

Mengawal setiap tahapan perumusan kebijaksanaan umum


dalam penyusunan rencana strategis kelembagaan BKAD, Unit
Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD, tanpa
mencampuri dalam pelaksanaan rencana strategis yang
dimaksud;

2.

Melakukan pembinaan terus menerus untuk meningkatkan


kualitas sumber daya manusia Kelembagaan BKAD, Unit Kerja
Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

3.

Mengikuti setiap pelaksanaan Musyawarah Antar Desa dan


memberikan pendapat dan masukan dalam pelaksanaan
Musyawarah Antar Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2.

4.

Melakukan
pemantauan
terhadap
setiap
pelaksanaan
pengelolaan kegiatan dan/atau usaha kelembagaan BKAD, Unit
Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

5.

Memantau hubungan dan pelaksanaan kerjasama dengan


Pemerintah, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten,
Kordinator Kecamatan, Pemerintahan Desa, lembaga non
Pemerintah, antar unit-unit kerja dan pihak ketiga;

6.

Mamantau pengembangan citra baik kelembagaan BKAD, Unit


Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

7.

Melakukan penilaian, pemantauan dan evaluasi rencana


dan/atau pelaksanaan kegiatan dan/atau usaha Kelembagaan
BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD
terhadap aspek dampak sosial dan lingkungan hidup;

8.

Memastikan tidak berafiliasi dengan Partai Politik dan Ormas


tertentu;

9.

Pengawasan dan pemantauan lain yang dianggap perlu untuk


menjaga stabilitas, ketertiban dan keamanan Kelembagaan
BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD.

Melakukan
melalui :

langkah-langkah

represif

(penanggulangan),

1.

Melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dokumen dan berkas


kegiatan dan/atau usaha dari kelembagaan BKAD, Unit Kerja
Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

2.

Melakukan pemanggilan untuk mencari alat bukti, sebagai


upaya penyelesaian masalah melalui musyawarah untuk
mufakat;

3.

Memberikan sanksi administrasi berupa Surat Peringatan


apabila terbukti terjadi pelanggaran terhadap Peraturan Bersama
Kepala Desa, kesepakatan Musyawarah Antar Desa, Peraturan
BKAD, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BKAD,
Standar Operasional Prosedur;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Pemberian sanksi administrasi bertahap sampai dengan


pemberian Surat Peringatan ke 3 (tiga) apabila menurut
penilaian Dewan Pengawas belum ada iktikat baik untuk
memperbaiki;

5.

Sebelum pemberian sanksi administrasi ini lebih dahulu


dilakukan musyawarah Dewan Pengawas;

6.

Melakukan pemecatan apabila benar-benar terbukti telah


melakukan pelanggaran berat terhadap Peraturan Bersama
Kepala Desa, kesepakatan Musyawarah Antar Desa, Peraturan
BKAD, Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga
BKAD,
Standar Operasional Prosedur yang merugikan
kelembagaan BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama
BKAD, sehingga membahayakan kelangsungan kegiatan dan
usaha kelembagaan BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa
Bersama BKAD;

7.

Pemberian sanksi pemecatan yang diatur dalam kurung angka 6


di atas diikuti dengan sanksi kewajiban untuk mengembalikan
kerugian yang dialami kelembagaan BKAD, Unit Kerja Besama
dan BUM Desa Bersama BKAD tidak terbatas sampai dengan
harta pribadi;

8.

Melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk penyelesaian


melalui jalur hukum;

9.

Dewan Pengawas berwenang untuk menggunakan Advokat


dalam penyelesaian perselisihan baik masalah Perdata maupun
tindak pidana.

3.

Wewenang yang diatur dalam huruf (a) dan huruf (b) di atas
berlaku juga bagi Dewan Pengawas;

4.

Mengangkat staf kesekretariatan, staf ahli, konsultan dan/atau


fasilitator untuk mengoptimalkan kegiatan Dewan Pengawas;

5.

Melakukan kordinasi kegiatan pengawasan dengan Pembina.

Pasal 85
Tanggungjawab Dewan Pengawas BKAD BONTOCANI :

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

Membuat laporan kegiatan pengawasan yang berisi kondisi dan


keadaan kegiatan operasional kelembagaan BKAD, Unit Kerja
Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

2.

Melakukan
pembinaan
yang
terus
menerus
dan
berkesinambungan agar terciptanya suasana dan semangat kerja
bagi seluruh personal kelembagaan BKAD, Unit Kerja Besama dan
BUM Desa Bersama BKAD;

3.

Kualitas penyelesaian masalah yang ditimbulkan dari kegiatan


dan/atau usaha kelembagaan BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM
Desa Bersama BKAD;

4.

Pelaksanaan proses penyelesaian masalah internal kelembagaan


BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD dengan
mengedepankan penyelesaian melalui musyawarah untuk mufakat;

5.

Memenuhi undangan Musayawarah Antar Desa


menjelaskan peramsalahan yang sedang diselesaikan;

6.

Memenuhi panggilan pihak berwajib dan Pengadilan apabila


penyelesaian masalah diselesaikan melalui jalur hukum;

7.

Penggunaan dana anggaran yang diperuntukan dalam kegiatan


kelembagaan Dewan Pengawas;

8.

Tanggungjawab lain yang dibebankan dalam forum Musyawarah


Antar Desa.

untuk

Paragraf 3
Hak dan Kewajiban Dewan Pengawas
Pasal 86
Hak Dewan Pengawas BKAD BONTOCANI :
1.

Mengelola anggaran operasional Dewan Pengawas;

2.

Mengusulkan
Pengawas;

perubahan

anggaran

operasional

Dewan

3.

Menyampaikan pandangan umum dan/atau pendapat dalam


Musyawarah Antar Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

4.

Menyelenggarakan rapat kordinasi dengan Pengurus Harian


BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

5.

Membentuk struktur dan tata kelola pengawasan sampai


dengan organ dan/atau staf terendah dalam BKAD, Unit Kerja
Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

6.

Membentuk tim satgas pengawasan apabila dibutuhkan dalam


rangka penyelesaian masalah dan/atau sengketa BKAD, Unit Kerja
Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

7.

Mendapatkan honor, uang transport, uang sidang, biaya


operasional kegiatan setiap bulannya, yang besarnya ditentukan
dalam Musyawarah Antar Desa melalui usulan anggaran BKAD;

Pasal 87
Kewajiban Dewan Pengawas BKAD Kecamatan Bontocani :
1.

Merumuskan standar operasional prosedur pengawasan;

2.

Memeriksa dokumen administrasi untuk mengklarifikasi awal


timbulnya masalah;

3.

Mengklarifikasi lanjutan dengan memanggil pimpinan dan/atau


pengurus terhadap permasalahan yang ada dalam kewenangan
yang bersangkutan;

4.

Mengkordinasikan penyelesaian masalah pada rapat kordinasi


internal Dewan Pengawas;

5.

Menyelesaikan masalah sampai


menyisahkan masalah berikutnya;

6.

Melaporkan perkembangan penyelesaian dan hasil penyelesaian


masalah dalam forum Musayawarah Antar Desa;

7.

Melaksanakan pengawasan
Musyawarah Antar Desa.

lain

tuntas

yang

sehingga

ditugaskan

BAB XI
TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA
Pasal 88

tidak

melalui

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Tugas Pokok Pembina BKAD BONTOCANI :


1. Mengendalikan dan menggerakan kegiatan dan/atau usaha

BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;


2. Memberikan masukan atau saran dan pendapat pada
Musyawarah Antar Desa, Unit Kerja Besama dan BUM Desa
Bersama BKAD, Rapat Kordinasi BKAD, Unit Kerja Besama dan
BUM Desa Bersama BKAD;
3. Memfasilitasi musyawarah penyelesaian sengketa dan masalah
internal BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama
BKAD, yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas;
4. Memberikan saran dan pendapat terhadap rencana kerjasama
BKAD, Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD
dengan
Pemerintah,
Pemerintah
Propinsi,
Pemerintah
Kabupaten, Lembaga Non Pemerintah, Pemerintahan Desa, dan
Pihak Ketiga;
5.

Berkedudukan sebagai saksi dalam penandatanganan naskah


kesepahaman (memorandum of understanding) dengan Pemerintah,
Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten, Lembaga Non
Pemerintah, Pemerintahan Desa, dan Pihak Ketiga;

6.

Melakukan kordinasi dan menjebatani hubungan antara


Pemerintahan Desa atau Badan Kerjasama Desa dengan BKAD,
Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

7.

Memberikan pendapat
Musyawarah Antar Desa;

8.

Melakukan tugas lain yang bersifat penting dan strategis dalam


mengkordinasikan kegiatan dan usaha BKAD, Unit Kerja Besama
dan BUM Desa Bersama BKAD yang berhubungan langsung
dengan masyarakat Kecamatan Bontocani.

dan

saran

dalam

penyelenggaraan

Pasal 89
Wewenang Pembina BKAD BONTOCANI :
1.

Meminta keterangan Dewan Pengawas terhadap masalah yang


sedang diselesaikan;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2.

Melakukan pembinaan seluruh personal dalam organ BKAD,


Unit Kerja Besama dan BUM Desa Bersama BKAD;

3.

Mengangkat dan menetapkan Surat Keputusan sebagai Dewan


Pengawas, Pengurus Harian dan Tim seleksi Pengurus Harian
BKAD;

4.

Memberhentikan dengan hormat dan tidak hormat Dewan


Pengawas BKAD dengan kewajiban menggantinya dengan
Pergantian Antar Waktu yang diangkat dari Perangkat Desa yang
bersangkutan;

5.

Mengusulkan anggaran operasional Pembina dalam Rancangan


Anggaran BKAD;

6.

Mengangkat 1 (satu) staf sebagai pelaksana harian tugas


Pembina dalam BKAD;

7.

Pembina berhak atas honor, uang sidang, biaya operasional


kegiatan;

8.

Staf Pembina berhak atas honor, biaya transportasi dan biaya


makan;

9.

Besarnya ketentuan yang dimaksud dalam huruf (g) dan (h) di


atas disepakati dalam musyawarah anggaran Kelembagan BKAD
yang kemudian diusulkan dalam Musyawarah Antar Desa untuk
memperoleh persetujuan.
BAB XII
PENGELOLAAN KEUANGAN
Paragraf 1
Prinsip Pengelolaan Keuangan BKAD
Pasal 90

1.

Prinsip pengelolaan keuangan BKAD didasarkan pada :


1. Tugas

pokok BKAD sebagai lembaga pengelola partisipasi


masyarakat, aset produktif, dan kegiatan Kerjasama Antar
Desa;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2. Fungsi BKAD dalam kaitannya dengan Unit Kerja Dana Bergulir

Eks. PNPM Mandiri Perdesaan, adalah merumuskan,


membahas, dan menetapkan rencana strategis untuk
pengembangan Unit Kerja Dana Bergulir Eks. PNPM Mandiri
Perdesaan, dalam bidangmicro finance, pelaksanaan program,
dan pelayanan usaha kelompok;
3. Hubungan dengan lembaga-lembaga bentukan eks. PPK dan

eks. PNPM Mandiri Perdesaan, BKAD menjadi jalan keluar dari


masalah status hukum dan menjelaskan tentang status
kepemilikan, keterwakilan, dan batas kewenangan;
4. Pengembangan Unit-unit Usaha Bersama BUM Desa khususnya

Unit Usaha Bersama BUM Desa dari Dana Bergulir Eks. PNPM
Mandiri Perdesaan sebagai pengelola kegiatan yang handal,
dengan basis kegiatan sebagai Lembaga Keuangan Mikro atau
Lembaga Keuangan Bank.
2.

Berdasarkan dasar pertimbangan yang diatur dalam ayat (1),


maka prinsip pengelolaan keuangan BKAD, merupakan tugas,
kewenangan dan tanggungjawab BKAD;
Paragraf 2
Tata Kelola Keuangan BKAD
Pasal 91

1.

Dalam tata kelola keuangan BKAD, berperan sebagai kordinator


terhadap pengelolaan keuangan usaha BUM Desa Bersama dan
Unit Kerja Bersama BKAD.

2.

Peran BKAD sebagai kordinator pengelolaan keuangan


dilakukan dengan memberikan hak otonomi dan kewenangan
kepada BUM Desa Bersama dan Unit Kerja Bersama BKAD, sesuai
dengan Rencana Anggaran dan Belanja BKAD yang sebelumnya
telah dimusyawarahkan dan telah mendapat persetujuan pada
Musayawarah Antar Desa;

3.

Rencana Anggaran dan Belanja BKAD yang dimaksud dalam


ayat (2) di atas selanjutnya diatur dalam Peraturan BKAD dan
digunakan sebagai dasar hukum pemberian hak otonomi dan

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

kewenangan BUM Desa Bersama dan Unit Kerja Bersama BKAD


untuk melaksanakan pengelolaan keuangan;
4.

Tata Kelola keuangan BKAD diatur lebih lanjut dalam Peraturan


BKAD berupa standar operasional prosedur tentang Tata Kelola
Keuangan.
BAB XIII
KELEMBAGAAN BKAD
Pasal 92

1.

BKAD sebagai wadah pelaksana Kerjasama Antar Desa di


Wilayah Kecamatan Bontocani harus memiliki status hukum yang
memenuhi asas legalitas, asas kepastian hukum sebagai Badan
Hukum.

2.

Bentuk Badan Hukum untuk kelembagaan BKAD yang


dimaksud dalam ayat (1) di atas adalah:Perkumpulan Berbadan
Hukum.

3.

Penentuan bentuk Badan Hukum kelembagaan BKAD melalui


kesepakatan dalam forum Musyawarah Antar Desa Kecamatan
Bontocani.

4.

Penentuan bentuk Badan Hukum kelembagaan BKAD harus


tidak merubah atau mengesampingan asas dan prinsip Kerjasama
Antar Desa di wilayah Kecamatan Bontocani.
Pasal 93

1.

Pendiri atau pemilik Badan Hukum dimiliki oleh masyarakat


Desa di wilayah Kecamatan Bontocani sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk
mengatur
dan
mengurus
urusan
pemerintahan,
kepentingan
masyarakat
setempat
berdasarkan
prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang didelegasi kepada Pemerintahan Desa
sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat Desa setempat, melalui Badan Usaha Milik Desa atau
Badan Kerjasama Desa setempat.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

2.

Pendiri atau Pemilik Badan Hukum Badan Kerjasama Antar


Desa Kecamatan Bontocani, jika didirikan atau dimiliki oleh Badan
Usaha Milik Desa maka BUM Desa yang dimaksud didirikan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengelolaan dan Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa.

3.

Apabila berbentuk Perkumpulan Berbadan Hukum, pendirian


kelembagaan BKAD harus sesuai ketentuan perundang-undangan
tentang Perkumpulan Berbadan Hukum.
BAB XIV
LAMBANG DAN STEMPEL
Pasal 94

1.

Lambang BKAD BONTOCANI adalah sebagai ciri khas Badan


Kerjasama Antar Desa dan menjadi indentitas diri pengurus BKAD
dan anggota ,sedangkan model, bentuk dan warna akan
ditentukan kemudian dan dipergunakan secara resmi kepada
pengurus dan anggota BKAD.

2.

Stempel BKAD BONTOCANI merupakan legalitas resmi


pengurus BKAD baik bersifat internal dan eksternal, dan
dipergunakan sebagai Stempel resmi pengurus, unutuk bentuk,
model dan warna akan ditentukan kemudian.

BAB XV
MUSYAWARAH ANTAR DESA
Bagian Kesatu
Kedudukan Musyawarah Antar Desa
Pasal 95
Musyawarah Antar Desa untuk selanjutnya disingkat MAD adalah
Forum Musyawarah para wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota
BKAD BONTOCANI berkedudukan di tingkat kecamatan dan atau
antar Desa, berperan sebagai lembaga tertinggi dalam pengambilan
keputusan
sekaligus
pemegang
kekuasaan
tertinggi
dalam
menetapkan arah kebijakan pengelolaan kegiatan Kerjasama Antar
Desa.
Bagian Kedua
Kewenangan Musyawarah Antar Desa

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 96
MAD mempunyai wewenang :
a.
Menetapkan dan/atau mengusulkan perubahan Peraturan
Bersama Kepala Desa tentang Pelaksanaan Kerjasama Antar Desa,
Anggaran dasar dan rumah tangga;
b.
Memilih, menetapkan atau memberhentikan Pengurus Harian,
Pengurus Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama.
c.
Menerima atau menolak Laporan Pertanggungjawaban
Pengurus harian BKAD;
d.
Menetapkan atau merubah Standar Operasional Prosedur
pada Unit;Kerja Bersama dan BUM Desa Bersam BKAD;
e.
Menetapkan tata-tertib Pengelolaan kegiatan yang dikerjasamakan;
f.
Membahas dan menetapkan Prioritas usulan Desa dan atau
kelompok masyarakat;
g.
Membahas pelaksanaan program Pemerintah dan Pemerintah
Daerah yang dapat dilaksanakan melalui skema Kerjasama Antar
Desa;
h.
Menetapkan
pengalokasian
dana
Bantuan
Langsung
Masyarakat (BLM) terkait pelaksanaan program dari Pemerintah
dan atau Pemerintah Daerah;
i.
Membahas dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Biaya
Operasional Unit Kerja Bersama dan BUM Desa Bersama BKAD;
j.
Menetapkan honor dan tunjangan Pembina, Dewan Pengawas,
Pengurus Harian BKAD, Unit Kerja Bersama dan BUM desa
Bersama BKAD;
k.
Menetapkan alokasi penggunaan laba dari BUM Desa
Bersama;
l.
Menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam pengelolaan
kegiatan BKAD termasuk menetapkan sanksi-sanksi kepada pihakpihak yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Bersama
Kepala Desa dan/atau Peraturan-peraturan BKAD lainnya.
Bagian Ketiga
Tata Cara Penyelenggaraan Musyawarah Antar Desa
Paragraf 1
Pembentukan dan Penetapan Panitia
Pasal 97
(1)
Pengurus Harian BKAD di Kecamatan Bontocani membentuk
dan menetapkan panitia Musyawarah Antar Desa.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(2)

(1)
(2)

(3)

(4)

(5)

(1)

Penetapan panitia Musyawarah Antar Desa di Kecamatan


Bontocani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui surat
keputusan ketua BKAD yang berlaku untuk waktu satu (1) tahun
atau sesuai kebutuhan.
Paragraf 2
Pimpinan, Sekretaris dan Pemandu Acara Musyawarah
Pasal 98
Ketua Harian BKAD bertindak selaku pimpinan Musyawarah
Antar Desa.
Anggota BKAD yang merupakan bagian dari panitia
Musyawarah Desa bertindak selaku sekretaris Musyawarah Antar
Desa.
Anggota BKAD yang merupakan bagian dari panitia
Musyawarah Desa bertindak selaku pemandu acara Musyawarah
Antar Desa.
Dalam hal Ketua BKAD selaku pimpinan Musyawarah Antar
Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas berhalangan
hadir, posisi pimpinan Musyawarah Antar Desa dapat digantikan
oleh Sekretaris atau anggota BKAD lainnya.
Dalam hal Ketua BKAD berhalangan hadir, harus
memberitahukan ketidakhadirannya dengan alasan yang benar
untuk selanjutnya diinformasikan kepada peserta Musyawarah
Antar Desa.
Paragraf 3
Peserta Musyawarah
Pasal 99
Peserta Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
meliputi :
a.
Peserta dengan hak suara yaitu peserta yang memiliki hak
untuk memilih dan dipilih, memiliki hak berbicara, serta suara
diperhitungan apabila keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak;
b.
Peserta yang tidak memiliki hak suara, yaitu Dewan
Pengawas dan Pembina BKAD pelaksanaan Musyawarah Antar
Desa yang hadir sebagai pengawas dan pembina tanpa memiliki
hak suara tetapi memiliki hak bicara dalam Musyawarah Antar
Desa;
c.
Peserta yang tidak memiliki hak bicara yaitu peserta yang
tidak memiliki hak suara dan hak berbicara, yang sengaja hadir
karena di undang oleh Panitia Musyawarah Antar Desa di

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(2)

(1)

(2)

(3)

(1)

(2)

(3)

(4)

Kecamatan Bontocani, sebagai pendamping utusan wakil Desa


dan/atau sebagai tamu undangan.
Peserta yang memiliki hak suara dalam Musyawarah Antar
Desa di Kecamatan Bontocani yaitu Utusan Wakil Desa dari BKD
yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa.
Pasal 100
Peserta yang hadir dalam kegiatan Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani harus menandatangani daftar hadir yang
telah disiapkan panitia.
Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani dimulai dan
dibuka oleh pimpinan musyawarah apabila daftar hadir telah
ditandatangani oleh 2/3 (dua pertiga) dari jumlah utusan wakil
desa dan telah memenuhi keadilan gender serta telah ditetapkan
sebagai peserta Musyawarah Antar Desa.
Peserta Musyawarah Antar Desa yang telah menandatangani
daftar hadir dapat meninggalkan tempat musyawarah berdasarkan
ijin pimpinan musyawarah dan tidak mengganggu jalannya
musyawarah.
Paragraf 4
Tata Cara Permusyawaratan
Pasal 101
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
menjaga agar permusyawaratan Antar Desa berjalan sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan tentang Tata Tertib
Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
hanya berbicara selaku pimpinan musyawarah untuk menjelaskan
masalah yang menjadi pembicaraan, menunjukkan duduk
persoalan yang sebenarnya, mengembalikan pembicaraan kepada
pokok persoalan, dan menyimpulkan pembicaraan peserta
musyawarah.
Dalam hal pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Bontocani hendak berbicara selaku peserta musyawarah, untuk
sementara pimpinan musyawarah diserahkan kepada sekretaris
atau anggota BKAD.
Pimpinan yang hendak berbicara selaku peserta Musyawarah
Antar Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berpindah dari
tempat pimpinan ke tempat peserta.
Pasal 102

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(1)
(2)

(3)

(1)

(2)

(3)

(1)

(2)

(1)

Peserta Musyawarah Antar Desa tidak boleh diganggu selama


berbicara.
Pimpinan Musyawarah Antar Desa dapat memperpanjang dan
menentukan lamanya perpanjangan waktu peserta yang berbicara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
memperingatkan dan meminta peserta yang berbicara untuk
mengakhiri pembicaraan apabila melampaui batas waktu yang
telah ditentukan.
Pasal 103
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
tidak dapat memberikan kesempatan kepada peserta musyawarah
yang melakukan interupsi untuk meminta penjelasan tentang
duduk persoalan sebenarnya mengenai hal stratgeis yang sedang
dibicarakan oleh pimpinan Musyawarah Antar Desa.
Peserta musyawarah yang sependapat dan/atau berkeberatan
dengan pendapat pembicara yang sedang menyampaikan
aspiranya
dapat
mengajukan
aspirasinya
setelah
diberi
kesempatan oleh pimpinan Musyawarah Antar Desa.
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
harus memberikan kesempatan berbicara kepada pihak yang
sependapat maupun pihak yang berkeberatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2).
Pasal 104
Pembicara dalam mengajukan aspirasinya tidak boleh
menyimpang dari pokok pembicaraan tentang hal yang bersifat
strategis.
Apabila peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menurut pendapat pimpinan Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani menyimpang dari pokok pembicaraan,
kepada yang bersangkutan oleh pimpinan Musyawarah Antar Desa
diberi peringatan dan diminta supaya pembicara kembali kepada
pokok pembicaraan.
Pasal 105
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
memperingatkan pembicara yang menggunakan kata yang tidak
layak, melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban acara
musyawarah, atau menganjurkan peserta lain untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(2)

(3)

(1)

(2)

(3)

(4)

(1)

(2)

(3)

Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani


meminta agar yang bersangkutan menghentikan perbuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau memberikan
kesempatan kepadanya untuk menarik kembali kata yang tidak
layak dan menghentikan perbuatannya.
Dalam hal pembicara memenuhi permintaan pimpinan
Musyawarah Antar Desa, kata yang tidak layak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dianggap tidak pernah diucapkan dan
tidak dimuat dalam risalah atau catatan Musyawarah Antar Desa.
Pasal 106
Dalam hal pembicara tidak memenuhi peringatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, pimpinan Musyawarah
Antar Desa melarang pembicara meneruskan pembicaraan dan
perbuatannya.
Dalam hal larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
masih juga tidak diindahkan oleh pembicara, pimpinan
Musyawarah Antar Desa meminta kepada yang bersangkutan
meninggalkan Musyawarah Antar Desa.
Dalam hal pembicara tersebut tidak mengindahkan
permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pembicara
tersebut dikeluarkan dengan paksa dari ruang Musyawarah Anta
Desa atas perintah pimpinan Musyawarah Antar Desa.
Ruang Musyawarah Antar Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat
(3)
adalah
ruangan
yang
dipergunakan
untuk
bermusyawarah, termasuk ruangan untuk undangan.
Pasal 107
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
dapat menutup atau menunda Musyawarah Antar Desa apabila
berpendapat bahwa acara Musyawarah Antar Desa tidak mungkin
dilanjutkan karena terjadi peristiwa yang yang mengganggu
ketertiban Musyawarah Antar Desa atau perbuatan yang
menganjurkan peserta Musyawarah Antar Desa untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Dalam hal kejadian luar biasa, Pimpinan Musyawarah Antar
Desa di Kecamatan Bontocani dapat menutup atau menunda
acara Musyawarah Antar Desa yang sedang berlangsung dengan
meminta persetujuan peserta Musyawarah Antar Desa.
Lama penundaan Musyawarah Antar Desa, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak boleh lebih dari 24 (dua
puluh empat) jam.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(1)

(2)

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

Paragraf 5
Risalah, Catatan dan Laporan Singkat
Pasal 108
Sekretaris Musyawarah Antar Desa bertugas untuk
menyusun risalah, catatan dan laporan singkat Musyawarah Antar
Desa di Kecamatan Bontocani.
Risalah adalah catatan Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani yang dibuat secara lengkap dan berisi
seluruh jalannya pembicaraan yang dilakukan dalam pembahasan
serta dilengkapi dengan catatan tentang:
a.
hal-hal strategis yang dibahas;
b.
hari dan tanggal Musyawarah Antar Desa;
c.
tempat Musyawarah Antar Desa;
d.
acara Musyawarah Antar Desa;
e.
waktu pembukaan dan penutupan Musyawarah Antar
Desa;
f.
pimpinan dan sekretaris Musyawarah Antar Desa;
g.
jumlah dan nama peserta Musyawarah Antar Desa yang
menandatangani daftar hadir; dan
h.
undangan yang hadir.
Pasal 109
Sekretaris Musyawarah Antar Desa menyusun risalah untuk
dibagikan kepada anggota dan pihak yang bersangkutan setelah
acara Musyawarah Antar Desa selesai.
Risalah Musyawarah Antar Desa terbuka dipublikasikan
melalui media komunikasi yang ada di desa agar diketahui oleh
seluruh masyarakat desa.
Pasal 110
Sekretaris Musyawarah Antar Desa dengan dibantu tim
perumus menyusun catatan (notulensi) dan laporan singkat yang
ditandangani pimpinan atau sekretaris atas nama pimpinan
Musyawarah Antar Desa yang bersangkutan.
Catatan (notulensi) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah catatan yang memuat pokok pembicaraan, kesimpulan,
dan/atau keputusan yang dihasilkan dalam Musyawarah Antar
Desa serta dilengkapi dengan risalah musyawarah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 109.
Laporan singkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat
kesimpulan dan/atau keputusan Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(4)

(1)

(2)

(3)
(4)

(5)

(6)

(1)

Tim perumus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal


dari peserta Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
yang dipilih dan disepakati dalam Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani.
Paragraf 6
Penutupan Acara Musyawarah Antar Desa
Pasal 111
Pimpinan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
menutup rangkaian acara Musyawarah Antar Desa di Keecamatan
Bontocani.
Penutupan acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh pimpinan sidang dengan terlebih dahulu dilakukan
penyampaian catatan sementara dan laporan singkat hasil
Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.
Sekretaris Musyawarah Antar Desa menyampaikan catatan
sementara dan laporan singkat hasil Musyawarah Antar Desa.
Apabila seluruh peserta atau sebagian besar peserta yang
hadir dalam Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
menyepakati catatan sementara dan laporan singkat sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), catatan sementara diubah menjadi
catatan tetap dan laporan singkat ditetapkan sebagai hasil
Musyawarah Antar Desa.
Catatan tetap dan laporan singkat sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) ditandatangani oleh pimpinan Musyawarah Antar
Desa, sekretaris Musyawarah Antar Desa dan 3 (tiga) orang wakil
peserta Musyawarah Antar Desa yang derasal dari utusan wakil
Desa di Kecamatan Bontocani.
Apabila sudah tercapai keputusan Musyawarah Antar Desa,
pimpinan Musyawarah Antar Desa menutup secara resmi acara
Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.
Bagian keempat
Mekanisme Pengambilan Keputusan
Paragraf 1
Umum
Pasal 112
Pengambilan keputusan dalam Musyawarah Antar Desa di
Kecamatan Bontocani pada dasarnya dilakukan dengan cara
musyawarah untuk mufakat.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(2)

Dalam hal cara pengambilan keputusan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
Paragraf 2
Keputusan Berdasarkan Mufakat
Pasal 113
(1)
Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat dilakukan
setelah kepada peserta yang hadir diberikan kesempatan untuk
mengemukakan pendapat serta saran, yang kemudian dipandang
cukup untuk diterima oleh Musyawarah Antar Desa sebagai
sumbangan pendapat dan pemikiran bagi perumusan kesepakatan
terkait hal bersifat strategis yang sedang dimusyawarahkan.
(2)
Untuk dapat mengambil keputusan, sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pimpinan Musyawarah Antar Desa berhak untuk
menyiapkan rancangan keputusan yang mencerminkan pendapat
dalam Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani.
Pasal 114
(1)
Keputusan berdasarkan mufakat adalah sah apabila diambil
dalam Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani yang
dihadiri oleh peserta sejumlah 2/3 (dua pertiga) dari jumlah
utusan wakil desa yang telah ditetapkan sebagai peserta
Musyawarah Antar Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66
ayat (2) dan/atau disetujui semua peserta yang hadir.
(2)
Keputusan berdasarkan mufakat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sah apabila ditetapkan penyelenggaraan
Musyawarah
Antar
Desa
setelah
dilakukan
penundaan
sebagaimana dimaksud Pasal 107, dan disetujui semua peserta
yang hadir.
Paragaf 3
Keputusan Berdasarkan Suara Terbanyak
Pasal 115
Keputusan berdasarkan suara terbanyak diambil apabila keputusan
berdasarkan mufakat sudah tidak terpenuhi karena adanya pendirian
sebagian peserta Musyawarah Antar Desa yang tidak dapat
dipertemukan dengan pendirian peserta Musyawarah Antar Desa
yang lain.
Pasal 116
(1)
Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat
dilakukan secara terbuka atau secara tertutup.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(2)
(3)

(1)

(2)

(3)

(4)

(1)

(2)

(3)

(4)

Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara


terbuka dilakukan apabila menyangkut kebijakan.
Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara
tertutup dilakukan apabila menyangkut orang atau masalah lain
yang ditentukan dalam Musyawarah Antar Desa.
Pasal 117
Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila
diambil dalam Musyawarah Antar Desa dihadiri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 113 dan disetujui oleh separuh ditambah 1
(satu) orang dari jumlah peserta yang hadir.
Dalam hal sifat masalah yang dihadapi tidak tercapai dengan
1 (satu) kali pemungutan suara, mengusahakan agar diperoleh
jalan keluar yang disepakati atau melaksanakan pemungutan
suara secara berjenjang.
Pemungutan suara secara berjenjang, sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dilakukan untuk memperoleh 2 (dua) pilihan
berdasarkan peringkat jumlah suara terbanyak.
Dalam hal telah diperoleh 2 (dua) pilihan, sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), pemungutan suara selanjutnya dilakukan
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 118
Pemberian suara secara terbuka untuk menyatakan setuju,
menolak, atau tidak menyatakan pilihan (abstain) dilakukan oleh
peserta Musyawarah Antar Desa yang hadir dengan cara lisan,
mengangkat tangan, berdiri, tertulis, atau dengan cara lain yang
disepakati oleh peserta Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Kedungbantang.
Penghitungan suara dilakukan dengan menghitung secara
langsung tiap-tiap peserta Musyawarah Antar Desa di Kecamatan
Bontocani.
Peserta Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani
yang meninggalkan acara dianggap telah hadir dan tidak
mempengaruhi sahnya keputusan.
Dalam hal hasil pemungutan suara tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (2),
dilakukan pemungutan suara ulangan yang pelaksanaannya
ditangguhkan sampai Musyawarah Antar Desa di Kecamtan
Bontocani berikutnya dengan tenggang waktu tidak lebih dari 24
(dua puluh empat) jam.

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

(5)

Dalam hal hasil pemungutan suara ulangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (4) ternyata tidak juga memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (3), pemungutan
suara menjadi batal.
Pasal 119
(1)
Pemberian suara secara tertutup dilakukan dengan tertulis,
tanpa mencantumkan nama, tanda tangan pemberi suara, atau
tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan.
(2)
Pemberian suara secara tertutup dapat juga dilakukan
dengan cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaan.
(3)
Dalam hal hasil pemungutan suara tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (2),
pemungutan suara diulang sekali lagi saat itu juga.
(4)
Dalam hal hasil pemungutan suara ulang, sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), tidak juga memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (3), pemungutan
suara secara tertutup, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi batal.
Pasal 120
Setiap keputusan Musyawarah Antar Desa di Kecamatan Bontocani,
baik berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat maupun
berdasarkan suara terbanyak bersifat mengikat bagi semua pihak
yang terkait dalam pengambilan keputusan.
BAB XVI
SANKSI
Pasal 121
Anggota, pengurus harian, pengurus Unit Kerja Bersama, BUM Desa
Bersama BKAD, Pengelola Unit Usaha Bersama BUM Desa, Dewan
Pengawas dan Pembina yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga BKAD atau Peraturan lain yang berlaku
dikenakan sanksi.
Pasal 122
Sanksi atas pelanggaran yang dimaksud dalam Pasal 121 berupa :
1.

Sanksi Administrasi

2.

Sanksi Ganti kerugian

3.

Sanksi Hukum

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

Pasal 123
1.

Sanksi Administrasi diputuskan apabila terjadi pelanggaran


yang dilakukan oleh personal yang dimaksud dalam Pasal 121 di
atas berupa:
1. Ketidak-disiplin-an, ketidak-jujur-an, dalam menjalankan tugas,

wewenang dan tanggungjawabnya;


2. Tidak menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya

sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan


Peraturan liannya yang berlaku tanpa keterangan yang dapat
diper-tanggungjawab-kan;
3. Menyalahgunakan

wewenang dan tanggungjawabnya untuk


kepentingan pribadi dan/atau kelompoknya yang merugikan
Kelembagaan BKAD;

4. Dengan sengaja membocorkan rahasia yang merupakan blue

print BKAD;
5. Mencemarkan nama baik Kelembagaan BKAD;
6. Kode Etik Profesi yang berlaku secara umum dan moralitas

pribadi.
2.

Pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang diatur dalam ayat


(1) di atas, melalui tahapan sebagai berikut :
1. Teguran dari atasan baik secara lesan maupun secara tertulis;
2. Teguran melalui surat resmi dari Dewan Pengawas;
3. Apabila

dengan teguran tidak ada itikad baik untuk


memperbaiki, di berikan Surat Peringatan ke I (SP I), untuk
jangka waktu 1 (satu) bulan, sejak diterbitkannya Surat
Peringatan ke I (SP I) oleh Dewan Pengawas BKAD;

4. Mencopot

jabatan yang sedang jabatnya dan menetapkan


sebagai staf;

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

5. Dengan Surat Peringatan ke I (SP I) tetap tidak beritikad baik

untuk memperbaiki dan/atau melaksanakan isi Surat


Peringatan ke I (SP I), diterbitkan Surat Peringatan II (SP II),
untuk jangka waktu 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya Surat
Peringatan ke II (SP II) oleh Dewan Pengawas BKAD;
6. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam huruf

(d) di atas tetap tidak melaksanakan kewajibannya, maka


diterbitkan Surat Peringatan ke III (SP III) berupa
pemberhentian dengan tidak hormat sebagai karyawan
Kelembagaan BKAD atau Unit Kerja BKAD, dengan tidak
mendapatan hak sebagai karyawan;
7. Penerbitan

Surat Peringatan ke I lebih dahulu dilakukan


musyawarah Dewan Pengawas;

8. Penerbitan Surat Peringatan ke II dan ke III lebih dahulu

dilakukan musyawarah Dewan Pengawas dengan Pembina dan


Ketua Pengurus Harian BKAD;
9. Pemberhentian dengan tidak hormat tidak menggugurkan unsur

pelanggaran Hukum Perdata dan/atau unsur tindak Pidana.


Pasal 124
1. Sanksi Ganti Kerugian diputuskan apabila terjadi pelanggaran

yang dilakukan oleh personal yang dimaksud dalam Pasal 121


di atas:
1. Menghentikan secara sepihak sebelum jangka waktu kontrak

dan/atau perjanjian kerja berakhir;


2. Terbukti telah menyebabkan kerugian terhadap Kelembagaan

BKAD, yang disebabkan kelalaian atau kesengajaan telah


menyalahgunaan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
untuk kepentingan dan/atau memperkaya diri sendiri atau
secara kelompok;
3. Terbukti dengan sengaja merusak atau mengambil untuk

dimiliki secara pribadi dengan tidak melalui prosedur yang

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

diatur dalam peraturan yang berlaku, terhadap aset BKAD,


BUM Desa Bersama dan Unit Kerja Bersama BKAD;
2. Ganti kerugian yang disebabkan karena perbuatan pelanggaran

yang diatur pada Pasal di atas besarnya sesuai dengan kerugian


yang diderita BKAD.
3. Sanksi ganti kerugian dapat diputuskan bersamaan dengan

pemberian sanksi administrasi.


4. Penggantian ganti kerugian yang diatur pada ayat 2 di atas tidak

menggugurkan atau menghilangkan unsur tindak pidana.


Pasal 125
1. Sanksi hukum diberlakukan apabila terjadi pelanggaran yang

dilakukan oleh personal yang dimaksud dalam Pasal 121 di


atas, memenuhi unsur kerugian, perbuatan melawan hukum
dan tindak pidana.
2. Sanksi hukum diberlakukan apabila ganti kerugian tidak dapat

dipenuhi oleh pelaku.


3. Kuasa

untuk mewakili perbuatan hukum di Pengadilan


diberikan kepada Ketua Harian BKAD, atau Ketua Unit Kerja.

BAB XVII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 126
Perubahan Anggaran Dasar baik sebagian maupun keseluruhan
hanya dapat dilaksanakan dengan keputusan Musyawarah Antar
Desa yang diadakan secara khusus dan dihadiri sekurang-kurangnya
2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Utusan Wakil Desa dengan
memperhatikan keadilan gender dan disetujui dengan suara bulat.
Pasal 127
Segala hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dalam Peraturan BKAD atau standar operasional prosedur.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 128

ART BKAD VERSI UNDANG-UNDANG DESA

1.

Anggaran Rumah Tangga


Musyawarah Antar Desa.

ini

disetujui/

disahkan

2.

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan/


ditetapkan.
Ditetapkan
:
Bontocani
Pada tanggal
:

Ketua
Sekretaris
Pengurus Harian BKAD BONTOCANI
BONTOCANI
Materai 6000

dalam

di

Pengurus Harian BKAD

Anda mungkin juga menyukai