BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Infeksi virus Dengue merupakan suatu penyakit yang dapat menular yang
disebabkan oleh virus Dengue dengan manifestasi klinis adanya panas tinggi
mendadak tanpa disertai kebocoran plasma dan perdarahan yang bertendensi
menimbulkan DHF bahkan DSS, (Rejeki dkk., 1999) Infeksi virus Dengue sampai
saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia yang
cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin luas penyebarannya
(Hendarwanto, 1997). Hal ini karena masih tersebarnya nyamuk Aedes aegypti di
seluruh pelosok tanah air, kecuali pada daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 m
diatas permukaan air laut (Rejeki, 1999)
Infeksi virus Dengue pertama kali dilaporkan di Surabaya tahun 1968 (Subdit
Arbovirus, 1999). Dalam waktu relatif singkat dilaporkan dari berbagai daerah di
Indonesia, sehingga sampai tahun 1984 seluruh propinsi di Indonesia telah terjangkit
penyakit ini. (Soemarmo, 2000).Infeksi virus Dengue di wilayah Semarang
merupakan penyakit endemis(Hadinegoro, 2001). Menurut catatan Subdit Arbovirus,
Ditjen pemberantasan penyakit menular didapatkan angka kejadian Infeksi virus
Dengue sekitar 2816 orang dalam kurun waktu 1 tahun yaitu 1 januari 1999 sampai
31 desember 1999 (Subdit Arbovirus, 1999). Di wilayah Bangetayu sendiri kasus
DBD pada tahun 2014 sebanyak 56/ 100.000 penduduk dimana angka kesakitan
paling tinggi berada di bangetayu kulon dan case fatality rate paling tinggi berada di
Karangroto (Laporan DBD Bangetayu, 2015)
1.3 TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh informasi mengenai diagnosis Holistik Dan Terapi
Komprehensif Dalam Layanan Kedokteran Keluarga Terhadap Seorang Lakilaki 22tahun Dengan Infeksi Dengue Dengan Pendekatan HL Blum.
1.3.2. Tujuan Khusus
a) Untuk memperoleh
informasi
mengenai
faktor
perilaku
yang
lingkungan
yang
BAB II
ANALISA SITUASI
2.1 CARA PENGAMATAN DAN WAKTU PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap aspek perilaku, lingkungan
dan pelayanan kesehatan. Aspek Perilaku dan lingkungan dilakukan diamati dengan
melakukan kunjungan rumah pasien di Karaangtoto 002/ 004 wilayah kerja
Puskesmas Bangetayu Semarang.
Waktu pengamatan:
1) Jumat, 23 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB
2) Senin, 26 Oktober 2015 pukul 13.00 WIB
3) Selasa, 27 Oktober 2015 pukul 13.00 WIB
2.2 HASIL PENGAMATAN
2.2.1 Anamnesis Holistik
2.2.1.1 Aspek 1 Personal
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn Enggar
Usia
: 22 th
Jenis kelamin
: laki-laki
Pekerjaan
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Karangroto 2/ 3 Semarang
Keluhan utama
: panas mendadak
Harapan
Kekhawatiran
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
6 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien panas tinggi mendadak,
terus menerus, tanpa sebab, menggigil (-),batuk (-), nyeri perut (+),
mual (+), muntah (-), mencret (-) bintik merah seperti digigit nyamuk
(-), riwayat pergi keluar kota(1 minggu terakhir) disangkal, berak
seperti petis (-), muntah darah (-), berak tak ada kelainan, kencing tak
ada kelainan, warna kuning jernih. Pasien dibawa ke klinik As Syifa
mendapatkan pengobatan jalan obat penurun panas, dan 2 obat lainnya
yang menurut keterangan pasien, pasien lupa.
Tetangga maupun teman penderita tidak ada yang sakit seperti ini.
3 hari sebelum masuk RS pasien hanya mampu bekerja setengah hari
dan keadaan pasien tidak kunjung membaik, keluarga membawa
pasien ke puskesmas.
Penderita dibawa ke puskesmas, tes torniquet (+), kemudian dirujuk
ke RSISA.Di RSISA penderita disarankan mondok dan diberi
parasetamol.
sebagainya.
Riwayat Penyakit Keluarga
-
: 2 (dua)
ANAMNESIS KELUARGA
Genogram
keterangangabar:
:
Laki-laki
Perepuan
Pasien
pauk
Sumber penghasilan dari ayah yang bekerja sebagai serabutan
dengan upah Rp400.000/ bulan, dari kakak pasien Rp 65.000/
Keadaan Lingkungan
10
1. Kamar tidur
2. Kamar mandi
3. Dapur
11
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat sekitar rumah tempat tinggal juga berada dalam
wilayah cakupan Puskesmas Bangetayu. Akses terhadap puskesmas
juga mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum.
2.2.2
Pemeriksaan Fisik
Status praesens
Umur
: 22 th
BB
: 68kg
PB
: 163 cm
Keadaan umum
: baik
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital
Nadi
: 100 x/menit, isi dan tegangan cukup
RR
: 26 x/menit
Temperatur 37,2 C
Keadaan tubuh
Anemik : (-)
Sianotik : (-)
Ikterik
: (-)
Turgor
: cukup
Tonus
: normotoni
Rambut : kemerahan, tidak mudah dicabut
Kulit
: petechie (-)
Oedema : (-)
Cerebral : kejang (-)
Dyspnoe : (-)
12
Kepala
Lingkar kepala : mesosefal (lingkar kepala 49 cm)
UUB
: datar
Mata
: konjungtiva palpebra anemis - / Hidung : napas cuping (-), perdarahan hidung (-)
Telinga : sekret (-)
Mulut
: sianosis (-), kering (-)
Bibir
: kering (-), mukosa dalam sianosis (-)
Selaput lendir: kering (-)
Lidah
: kotor (-), tremor (-)
Gigi
: karies (-)
Tenggorokan : T1-1, faring hiperemi(-), pseudomembran (-)
Leher
: Pembesaran nnll (-)
Dada
Paru
Inspeksi
: simetris, statis, dinamis, retraksi (-)
Palpasi
: stem fremitus kanan = kiri
Perkusi
: sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi
:
suara dasar
: vesikuler
suara tambahan : ronkhi -/-, bising -/-, hantaran -/- seluruh lapangan
paru
Jantung
Batas kiri : SIC V 2 cm
medial LMCS
Batas atas : SIC II LPS
sinistra
Batas kanan : SIC II LPS
Bunyi jantung
: BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
dextra
Apex cordis
: tidak kuat angkat dan tidak melebar
Frekuensi : 120 x/menit
Aktivitas : normoaktif
Thrill
: (-)
Irama
: reguler
Souffle
: (-)
Mitral
: M1 > M2
Aortal
: A1 < A2
Pulmonal : P1 < P2
Abdomen
Inspeksi : Datar, lemas, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Perkusi : Hepar
: - BH, tympani
Lien
: So
Palpasi
: Hepar teraba
13
Inferior
-/-/-/< 2
+/+N
-/-
Tidak dilakukan
Diagnosis Holistik
a Aspek 1 Personal
Keluhan
: panas mendadak
Kekhawatiran
Harapan
Diagnosis kerja
: susp. DHF
Diagnosis Banding
: typhoid
14
2.2.4
Diagnosis keluarga
a Aspek 1 Personal
-
Keluhan
: panas mendadak
Kekhawatiran
15
Harapan
Diagnosis kerja
: susp. DHF
Diagnosis Banding
: typhoid
16
2.
3.
4.
pencahayaan
Tngkat pengetahuan pasien dan lingkungan yang kurang dalam
5.
GENETIKA
Tidak ada peran genetic dalam
kejadian infeksi dengue
LINGKUNGAN
Banyak dedaunan/ bekas
semen yang digenangi
air
Rumah yang kurang
pencahayaan
ABJ rendah
PERILAKU
INFEKSI
DENGUE
Pengetahuan kurang
Kebiasaan menggantung
pakaian
17
2
3
5
6
18
3
4
1
2
3
4
5
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Banyakpakaiantergantung di beberapasudut
Jentiknyamuk
Pengetahuankurang
Pencahayaankurang
Lingkunganrumahterdapatdaun yang digenangi air
Tabel 2.4 Urutan Prioritas Masalah
Masalah
Total
Prioritas
19
20
Jentiknyamuk
Lingkunganrumahterdapatdaun yang digenangi air
Pencahayaankurang
Banyakpakaiantergantung di beberapasudut
Pengetahuankurang
N
o
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Tempa
t
Waktu
Pelaks
P.dan
a
Metode
Tolokukur
program
Tolokukur
hasil
Pembera
ntasanje
ntiknya
muk
Mengurangi
vector dengue
Rumah
warga
+ jentik
Kudu
2/ 3
Senin,
26/10/15
Koas
Koas
Ikanisasi
Terbagin
yaikanpa
da
5
rumah +
jentik
berkuran
gnyabakb
erjentikn
yamuk
Kudu
2/3
Selasa
27/10/15
Koas
Koas
Memang
kasdaun
Pemangk
asandaun
di
sekitarru
mahwarg
a
Berkuran
gnyagena
ngan air
di daun
Memang
kasdaun Meniadakant Rumah
genanga empatberkem warga
bangbiaknyav yang
n air
ektor
adagen
angand
aun
Pencaha
yaanrum
ah
Pencahayaanr
umahbaik,
rumahtidakle
mbab
Rumah
pasieni
nfeksi
dengue
Kudu
2/3
Selasa
27/10/15
Koas
Koas
Gentingk
aca
Terpasan
gnyagent
ingkaca
Pencahay
aanrumah
baik,
rumahtdk
lembab
Pembagi
an
containe
r
PSN
Rumah
pasieni
nfeksi
dengue
Kudu
2/3
Selasa
27/10/15
Koas
Koas
Containe
r
Penempa
tan
container
pakaian
Pengguna
an
container
untukpak
aianbekas
pakai
Penyulu
han
Wargamenger
tittg DBD
Warga
Kudu
2/3
Selasa
27/10/15
Koas
Koas
Penyuluh Terbagin
an
+ ya leaflet
leaflet
minimal
20 rumah
Meningk
atnyaeng
etahuantt
g
PSN
dan DBD
21
2) Intervensi
Promotif
Patient centered
Pasien dijelaskan tentang infeksi dengue serta cara-cara yang dapat dilakukan
dalam rangka pemberantasan dan pencegahan penyakit tersebut.
Penjelasan tentang infeksi dengue meliputi : Penyebab dari penyakit ini adalah
virus dengue yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk tersebut hitam berbintik-bintik putih di seluruh tubuh dan kaki,
berkeliaran pada waktu siang sampai sore hari yaitu kurang lebih pukul 10.00
sampai pukul 17.00 dan lebih suka pada tempat genangan air yang bersih.
Dijelaskan pula bahwa penyakit tersebut sangat berbahaya karena dapat
mematikan.
Family oriented
Penjelasan tentang infeksi dengue meliputi : Penyebab dari penyakit ini
adalah virus dengue yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk Aedes
aegypti. Nyamuk tersebut hitam berbintik-bintik putih di seluruh tubuh dan
kaki, berkeliaran pada waktu siang sampai sore hari yaitu kurang lebih pukul
10.00 sampai pukul 17.00 dan lebih suka pada tempat genangan air yang
bersih. Dijelaskan pula bahwa penyakit tersebut sangat berbahaya karena
dapat mematikan.
Community oriented
22
sesama balita
Kuratif
Patient centered
1. Perawatan
Infus kristaloid iv6-7cc/kgBB/jam
23
2. Medikamentosa
PO : Parasetamol 3x500mg
Vit B complex 3x1 tab
Vit. C 3x500 mg
3. Diet
3 x lunak
3 x 200 cc susu
1 x buah
banyak minum
Kebutuhan
Cairan (cc)
Kalori (kkal)
Protein (gr)
24 jam
4896
1360
64
Iv 2 jalur
3000
576
3 x 100 lunak
saring
300
1017
43,26
3 x 200 cc susu
600
366
18,6
1 x buah
100
50
9,6
24
Family oriented
1) Memeriksakan anggota keluarga yang sedang sakit ke pelayanan
kesehatan terdekat
Community oriented
1) Memeriksakan warga yang sedang sakit ke pelayanan kesehatan
terdekat
25
Rehabilitatif
Patient centered
1) Rutin kontrol pengobatan hingga pasien ditanyakan sembuh oleh
dokter
2) Untuk menjaga gizi tetap baik, maka penderita diberitahukan untuk
menjaga kualitas dan kuantitas makanan anak sehari-hari di rumah,
agar kebutuhan asupan makanan anak tetap terpenuhi dengan baik.
Family oriented
1) Memotivasi keluarga untuk menghindarkan pasien hal-hal yang
memungkinkan memperburuk keadaan pasien atau menyebabkan
kekambuhan
2) Memotivasi keluarga untuk mengantarkan pasien kontrol ke puskesmas
hingga dinyatakan sembuh oleh dokter
3) Untuk menjaga gizi tetap baik, maka penderita diberitahukan untuk
Community oriented
26
1) Follow up
Kondisi Pasien
Hari/ tanggal
SOAP
S: tak
Jumat/ 23
Oktober 2015
O: RR 16 x/menit, T 37,10C
A: Post DD
S: tak
Senin/26
Oktober 2015
O: RR 16x/menit, T 36,80C
A: Post DD
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
LINGKUNGAN
PERILAKU
INFEKSI
DENGUE
Pengetahuan kurang
Kebiasaan menggantung
pakaian
3.2.
KESEHATAN
URAIAN TEMUAN PADA SETIAP
ASPEK
Tidak ada permasalahan
dalam pelayanan kesehatan
Berdasarkan masalah yang ditemukan dari aspek yang berhubungan dengan
dengan infeksi dengue
munculnya infeksi dengue pada pasien, analisis terhadap masalah tersebut didasarkan
pada teori adalah sebagai berikut:
1. Perilaku
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon individu terhadap
rangsangan yang terkait dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan serta lingkungan. Blum mengatakan derajat kesehatan manusia
28
29
2. Lingkungan
Penyebaran penyakit DBD dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kondisi
lingkungan, movilitas penduduk, kepadatan penduduk, adanya kontainer buatan
atau alami di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) ataupun di tempat sampah
lainnya, faktor lingkungan berupa keberadaan kontainer air, merupakan faktor
yang sangat berperan terhadap penularan ataupun terjadinya KLB penyakit DBD.
Kepadatan populasi sangat nyata pengaruhnya terhadap kasus penularan DBD.
Mengatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, kebiasaan menggantung
baju, kondisi tempat penampungan air (TPA), kebersihan lingkungan dengan
kejadian DBD.
Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat memberikan peluang
yang besar terhadap terjadinya penyakit DBD, di mana keadaan rumah
berdasarkan kepadatan penghuni merupakan salah satu faktor yang mendukung,
karena luas bangunan rumah harus sesuai dengan jumlah penghuninya, sebab
akan mengakibatkan over crowding atau kepadatan yang berlebihan. Banyak
orang atau anggota keluarga yang tinggal dalam rumah akan berpengaruh
terhadap keadaan rumah dan lingkungannya. Demikian pula terhadap kejadian
demam berdarah yang banyak di pengaruhi oleh keadaan lingkungan, banyak
penghuni yang tinggal dalam satu rumah akan mempengaruhi pola hidup dan
keadaan lingkungan serta kepadatan penduduk tempat itu sendiri. Jadi selain akan
berpengaruh terhadap pola hidup kebiasaan masyarakat, kepadatan rumah juga
akan berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di lingkungan yang dapat
memudahkan terjadinya penularan di wilayah tersebut karena jarak terbang
30
nyamuk 50-100 meter, sehingga mudah bagi nyamuk Aedes aegypti untuk
berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya.
3. Pelayanan Kesehatan
Tidak ada masalah pada pelayanan kesehatan dalam hubungannya dengan
infeksi dengue.
\
31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan kasus ini adalah:
1.1.1
1.1.2 Perilaku masyarakat sebagai faktor resiko timbulnya infeksi dengue seperti tidak
menguras bak mandi, menggantung pakaian, masih ditemukan.
1.1.3 Faktor lingkungan seperti, banyak dedauan di halaman rumah yang digenangi air,
pencahayaan rumh yang kurang sehingga lembab, menjadi faktor resiko
timbulnya infeksi dengue.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan laporan kasus di atas:
5.2.1 Pasien dapat menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku sehat yang
kaitannya mencegah infeksi dengue, seperti menguras bak mandi secara teratur,
membersihkan dedaunan di halaman rumah yang digenangi air, tidak
menggantung pakaian, memperhatikan pencahayaan rumah, dan mengerti cara
penularan, tindakan yang harus dilakukan dalam mencegah dan terkena infeksi
dengue.
5.2.2 Untuk puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan dan pendidikan keluarga
seperti menggandeng kelurahan untuk mengadakan kegiatan aktif kebersihan
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Sri Rezeki, Soegeng Soegijanto, Suharyono Wuryadi, Thomas Suroso, editors. Tatalaksana demam
dengue/demam berdarah dengue. Edisi pertama. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1999.
Hendarwanto. Dengue. Di dalam : Sjaifoellah Noer, Sarwono Waspadji, A Muin Rachman dkk,
editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 1. Edisi ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1997 :
417-26.
Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku kuliah ilmu kesehatan anak jilid 2. Rusepno Hassan,
Husein Alatas, editors. Edisi ketujuh. Jakarta : Infomedika, 1997 : 607-21.
Subdit Arbovirus ,Ditjen PPM dan PLP .1 januari sampai 31 desember 1999
Scott
B.Halstead.
Dengue
fever/Dengue
Hemorrhagic
Fever.Nelson.Textbook
of
th
34
No Rm
Identitas
Umum Pasien
Nama Lengkap
Tempat
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Alamat
DESA/KELURA
HAN
KABUPATEN/K
OTA
Agama
Status
Perkawinan
Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan
Kewarganegar
aan
Cara
Pembayaran
Nama
Penanggung
Jawab
Notelp/ Hp
Klinik Yang
Dituju
LAKI LAKI
PEREMPUAN
ISLAM
KATHOL
IK
HINDU
JANDA
DUDA
KAWIN
KRISTEN
BELUM
KAWIN
BUDHA
SD
SMP
SMA
PNS
WIRASW
ASTA
TNI/POL
RI
DIPLOMA
PELAJAR/
MAHASIS
WA
BPJS
UMUM/MANDIRI
WNI
WNA
ASURANSI
SWASTA
S1
LAIN LAIN
S2
LAIN
LAIN
LAIN - LAIN
Dengan ini saya menyatakan setuju untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan
yang diperlukan dalam upaya kesembuhan / keselamatan jiwa saya/ pasien
tersebut di atas
Semarang,
35
(.)
36
37
38
LAMPIRAN 3 Penyuluhan