Anda di halaman 1dari 19

THE OTHER SIDE OF ME

I'm not a perfect person, There's many things I wish I didn't do

September 07, 2012

MENCURANGI TES PAPI KOSTIK

PENGANTAR
"PAPI Kostick menggunakan forced choice format pada pasangan-pasangan pernyataan yang
setara. SANGAT SULIT untuk melakukan faking/ manipulasi. Item-item pendek, ringkas,
Interpretasi logik dan spesifik sehingga dapat difahami dengan jelas oleh tester maupun
testee" Tertantang dengan kalimat tersebut, maka terciptalah postingan di blog ini.
OK, Secara singkat, PAPI Kostick bisa disebut laporan inventori kepribadian (self report

inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja,
yang menyangkut 20 aspek kepribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan
(leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature),
gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan
(followership).

INSTRUKSI ALAT TEST


Ada 90 pasang pernyataan, pilih aja salah satu dari setiap pasangan pernyataan tersebut
yang kalian anggap paling dekat menggambarkan diri kalian. Bila ga satupun dari sebuah
pasangan pernyataan yang cocok, pilihlah yang kalian anggap benar.
Lingkarilah tanda panah pada setiap pernyataan yang kalian pilih pada lembar jawaban yang
disediain.
Contoh;
a. Saya adalah pekerja keras
b. Saya tidak mudah murung
Dalam hal ini, kalian bisa melingkari tanda anak panah "a" (Horizontal), karena pernyataan "a"
merupakan gambaran diri kalian. Tetapi jika pernyataan "b" (diagonal) lebih sesuai dengan diri
kalian, ya lingkari aja tanda anak panah pada pernyataan "b".
PROSEDUR SKORING
Menghitung skor peran, yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari, baik yang
horizontal maupun vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menuliskan jumlah skor pada masing masing kotak skor dibawah huruf G, L, I, T, V, S, R, D,
C, E yang telah tersedia pada lembar jawab.
Menghitung jumlah skor pada seluruh kotak skor peran secara horizontal, dan jumlah skor
harus 45.
Menghitung skor "kebutuhan" yaitu dengan menjumlahkan anak panah yang dilingkari baik
yang horizontal maupun yang vertical sesuai dengan arah tanda panah.
Menjumlahkan jumlah skor pada masing masing kotak dibawah huruf N, A, P, X, B, O, Z, K, F,
W yang telah tersedia pada lembar jawaban.
Mengitung jumlah skor pada seluruh kotak skor kebutuhan secara vertical, dan jumlah skor
harus 45.
Memindahkan setiap skor pada lembar jawaban ke lembar scoring sesuai dengan setiap
huruf pada aspek "peran" dan "kebutuhan" dengan cara melingkari angka di dalam lingkaran.
Membuat garis penghubung antara angka yang satu dengan angka lainnya sehingga
terbentuklah sebuah diagram pada lembar psikogram yang telah tersedia.

CELAH
BE SMART!
Come on. Test ini ga dikasih limit maksimum pengerjaan. Jadi jangan mudah terbujuk sama
Tester yang bilang "jawab secepat yang kalian bisa." kalo kalian ga gampang gugup, test ini

ga bakal makan waktu lebih dari 30menit ko, apalagi kalo kalian udah tau tujuan tes PAPI ini.
Kalian juga ga dibatasi harus menjawab berdasarkan urutan nomor soal. Jadi lakukanlah
improvisasi
DECODING
Yup, sekarang semakin terlihat apa aja sebenarnya yang dinilai dari tes ini. Setiap huruf
mungkin saja mewakili definisi yang berbeda. Jadi jangan terlalu focus ke sana, Tapi focus ke
pernyataan negative aja.. lho?
BE ALERT!
Coba lihat Tabel kedua. ini menggambarkan ada beberapa poin yang seharusnya berada pada
kapasitas yang diharuskan.
Contohnya;
G diharapkan >4 poin atau anda kemungkinan besar dimasukkan ke kategori 'bekerja untuk
kesenangan saja , bukan hasil optimal' (table diatas hanya dibuat sebagai gambaran
berdasarkan decode VERSI pribadi)
*dianjurkan nilai >5 untuk kotak dengan warna hijau, skala 4-6 untuk kotak kuning, dan jangan
member poin >3 untukkotak berwarna merah (negative)
Kelompok nomer yang mengarah pada kotak G kemungkinan besar merupakan kombinasi
pernyataan yang memang seharusnya memberikan kontribusi paling ga >4poin ke kotak G
WATCH OUT FOR SOME TRAPS!
Jika kalian meluangkan waktu 1 menit aja buat ngebaca 90 soal dengan cepat. Kalian pasti
menemukan banyak pernyataan yang sangaaaaat mirip. Ko bisa? Kenapa? Salah ketik? Ato
males bikin pernyataan lain?
Kemiripan disini sebenarnya lebih mengacu pada KONSISTENSI SIKAP kalian. Yang tentunya
juga bakal mempengaruhi hasil tes. Nahhh.. trus gua harus gimana??? #garuk2kepala
Triknya CARI PERNYATAAN PALING NEGATIF, DAN JANGAN PERNAH MEMILIH
PERNYATAAN INI.
Dimana nyarinya???
Ya dilembar soal lah.. so, karena soal PAPI ga sengaja menekankan konsistensi, maka satu
pernyataan negative kemungkinan berantai pada satu garis,entah itu garis horizontal atau
diagonal.reaksi berantai lah mungkin. Hehehehehe Jadi kalo kalian udah melihat deretan
kalimat negative, ya pilih opsi digaris yang lain aja. Yakin deh hasilnya ga bakal ngecewain.
Jadi tetep, ga disaranin ngejawab berdasarkan urutan nomer, tapi berdasarkan garis panah.

KESIMPULAN
Menurut gua, PAPI KOSTIK sebenernya lebih ke test penggambaran pribadi kita. Bukan tes
adu kepintaran. kita juga mesti berfikir kedepan bro! jangan asal anggap enteng. Bukan tanpa
alasan jika pernyataan yang digunakan berjumlah banyak namun berukuran ringkas.
Sebenernya melalui tes inilah letak konsistensi dan keterbukaan kita nantinya akan
terpampang#menurut gua aja sih. So, aku sih bukan ngajarin jadi diri orang lain yang seolaholah terlihat baik dengan gambaran hasil tes yang wow. Tapi jika kita harus dihadapkan pada
satu pilihan pahit, pilihan mana yang akan kalian ambil?

Fauzan at Friday, September 07, 2012


0

52 comments:
dari afi April 15, 2013 at 11:19 PM
well..saya tau anda bermaksud membantu dgn memberikan cara pengerjaan ini..tapi
masalahnya,anda justru tidak membantu..karena sebagai job seeker, yang kita tidak tau adalah apa
yg sebenarnya dicari oleh perusahaan..masih ada validitas dan reliabilitas yg lain,yakni melalui alat
ukur yg lain jg..so,jgn puas dulu deh kalo bs faking di tes ini :) ada angka konsistensi yang bisa
langsung tau kalo hasil tesnya faking..
Reply

Anonymous April 29, 2013 at 8:47 PM


^
^
Well said my friend!
Reply

Anonymous June 13, 2013 at 12:04 AM


Anonymous: Apa maksud Anda dg pernyataan "...karena sebagai job seeker, yang kita tidak tau
adalah apa yg sebenarnya dicari oleh perusahaan..masih ada validitas dan reliabilitas yg lain,yakni
melalui alat ukur yg lain jg..."
Bukankah sudah jelas bahwa setiap perusahaan menginginkan pribadi yg baik & bagus dari para
job seeker? Karena itulah mereka menerapkan tes ini. Saya yakin tes ini tidak 100% benar hasilnya
karena bisa saja seorang jobseeker yg punya kepribadian bagus karena banyaknya pertanyaan
yang membingungkan/menjebak di tes ini justru hasilnya JEBLOK. Dan ini tentu sangat merugikan.
Coba Anda hitung berapa banyak orang pintar di sekolah dan bandingkan berapa banyak yg
sukses? Soal kerajinan, ketelitian, menghargai waktu, dll saya kira semua orang akan melakukan itu
semua dg imbal balik ada penghargaan yg setimpal dari perusahaan. Kecuali soal kejujuran dan
tindak kriminal, ini yg harus diwaspadai. Tapi perusahaan justru mengutamakan tes kepribadian yg
dihitung terutama bukan dari kejujuran dan tindak kriminal melainkan dari tes seperti contoh tes di
blog ini.
Reply

Anonymous June 25, 2013 at 4:28 PM


buat apa anda bisa masuk ke suatu perusahaan, tapi ternyata malah tidak cocok dengan pekerjaan
yang anda lakukan? Pemberian tes ini kan untuk melihat apakah anda COCOK atau tidak dengan
pekerjaan yang akan anda lakukan. Jadi coba kalo mau berbagi tips, coba yang lebih

BERMANFAAT dan BERMORAL kedepannya.


Reply

Anonymous July 9, 2013 at 10:06 AM


yg buat blog ini kayanya ga paham esensi tes kepribadian
Reply

Anonymous July 24, 2013 at 2:03 PM


PAPIkostik itu cuma salah satu tes dari sekian banyaknya test masuk kerja. Jangan lupain juga
wawancara dan observasi. Kebayang nggak jika dari hasil test lainnya dan wawancara serta
observasi kamu, hasil PAPIkostik-nya tidak match? Pikirin deh resikonya apa. :)
lebih baik jujur aja dan yakin kalo awalnya jujur, usahanya jujur, kita pasti dapat tempat kerja yang
terbaik untuk kita.
Reply

Anonymous July 31, 2013 at 5:26 AM


Wahahahaha...
Ane seTubuh sama yg punya blog ini,ane dukung 1000% untuk membeberkan semua rahasia
psychopest.
Jangan salah ane jg lulusan psikologi tapi ane ga cari makan dari tes laknat macam begini,krn tes
semacam ini 1000000% tidak valid.
Banyak kelemahan-kelemahannya krn materi soalnya tidak upTo date,sudah usang & mudah
dipelajari.
Bagi yg sudah berulangkali tes atau belajar & memahami arah alur materi melalui buku yg dibeli di
emperan atau kios buku kaki lima,calon karyawan akan sangat mudah mengerjakan soal psikopest
ini bahkan semudah membalikan telapak tangan.
Materi soal dari jaman nenek moyang masih dipakai,tidak ada perubahan sama sekali.
Pantas saja masih banyak saja anggota DPR,DPRD,hakim,jaksa & bla-bla yg korupsi nyolong uang
rakyat,padahal mereka bisa dipastikan sudah lulus psikopest.
Masih banyak pula anggota TNI & POLRI yang maen dar der dor bak koboi menembak kepala
atasanya sendiri krn hal yg sepele,padahal mereka pun yg memegang pistol sudah dapat dipastikan
lulus psikotest.
Seharusnya diperbaharui materi soal tesnya,sudah punya teorinya seharusnya materi soalnya
diperbaharui dengan keadaan saat ini & ada masa expairednya atau diperbaharui setiap setahun
sekali maka hasilnya akan dipastikan ke-Validitas-anya.
Terlepas dari itu semua,psikotes semacam ini dapat menutup jalan rizki orang.
Kasihan mereka yang bersemangat kerja tinggi & kandas cita-citanya hanya karena tes konyol
semacam ini,akhirnya frustasi kemudian gantung diri atau menjadi perampok pencuri bahkan
pelacur hanya karena perut mereka orang tua mereka istri & anak-anak mereka lapar.
Lapaarrr...!!!
Sia-sia mereka bersekolah dari SD SMP SMA S1 untuk satu tujuan mencari nafkah yg halal dengan
cara bekerja,krn mungkin satu-satunya cara mereka mencari nafkah dengan cara bekerja bukan

dengan cara berwirausaha krn mungkin tidak ada modal.


Bagi anda-anda yg menjabat HRD seharusnya bukan dengan cara psikopest semacam ini untuk
mendapatkan karyawan yang berkompeten dibidangnya,cari calon karyawan dari universitas
setempat dengan kriteria -kriteria sesuai kebutuhan posisi pekerjaan lalu didik karakter & skill
seperti apa yg perusahaan butuhkan kemudian adakan observasi secara berkala.
Atau mungkin dengan tes wawancara akan lebih valid ketimbang psikopest,krn tes wawancara
dapat langsung bertemu & dapat bertatap muka dengan calon karyawannya.
Hasilnya akan lebih valid karena secara langsung dapat membaca bahasa tubuh menatap mata
serta cara menjawab pertanyaan anda,saya yakin bagi anda yg memang kuliah secara serius dan
mendengarkan dengan seksama serta mengadakan observasi & penelitian akan sangat mudah
membaca bahasa tubuh & gerak-gerik mata orang.
Seharusnya HRD & tester psikotest lebih bisa menggunakan simpati & empati anda,bukan mencari
uang diatas kegagalan & penderitaan orang lain.
Sama aja rizki anda tidak halal & tidak berkah,kasihan keluarga anda dinafkahi dengan uang
penderitaan orang lain.
Ingat TUHAN Y.M.E tidak tidur & bagi anda yg percaya "Hukum Sebab Akibat" itu pasti ada krn doa
orang yg kecewa didengar langsung oleh TUHAN tanpa pembatas,mungkin hukum itu tidak jatuh
kepada anda saja bisa orang tua suami/istri anak bahkan cucu anda kelak yg
merasakannya,mungkin bukan saat ini tapi entah kapan cepat atau lambat pasti adzab akan tiba.
Reply
Replies
The RPH March 27, 2016 at 1:16 PM
Well said my friend hahahaha

The RPH March 27, 2016 at 1:35 PM


Well said my friend hahahaha
Reply

woodmack rave September 3, 2013 at 12:16 PM


buat atas saya...
well sebagai sesama anak psikologi pasti tau dong ya fungsi psikotest itu buat apa. Selama saya
kuliah di psikologi sih gak pernah diajarkan bahwa hasil psikologi itu menggambarkan seseorang
'sesungguhnya'. hasil psikotest pun validitasnya berbatas waktu gak berlaku seumur hidup. Banyak
faktor-faktor X yang berpengaruh untuk hasilnya termasuk kondisi psikologis dll.
dari pengalaman saya sih ada beberapa pelatihan psikotest, tapi itupun tidak berpengaruh
maksimal, karena akan terlihat di beberapa test tertentu yang tidak konsisten.
Pengalaman saya sebagai rekruitmen pun performa seseorang 90% terlihat dari test psikotest.

mengenai komentar anda bahwa psikotest TNI, POLRI dll ujung2nya negatif masih terdengar agak
aneh.. harusnya selama kuliah di psikologi tau dong ya ada yang istilahnya itu potensi. tau dong ya
kalau manusia itu 'unik' dan segalanya bisa dirubah... kecuali 'satu' harusnya anda tau.
dalam dunia PIO psikologi difungsikan untuk menempatkan seseorang sebagai "right man in the
right place". bukan untuk membuang dll, saya sering tidak meluluskan seseorang meskipun dia
pintar, sikapnya juga baik seolah tiada cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang seperti dia
yang sesuai dengan budaya perusahaan karena posisi saat itu menuntut orang yang bisa bermain
'kotor' istilahnya.
Jika hanya mengandalkan simpati dan empati adakalanya kita salah meletakkan potensi
seseorang.. dan justru merugikan mereka... dan bagaimana pertanggung jawaban anda pada tuhan
jika karena 'kesalahan' anda pada akhirnya menghancurkan hidup seseorang..
hahahahahahaha
Reply

Novi Bolita September 28, 2013 at 8:01 AM


Sy sependapat dgn yg anda yg mengatakan bahwa "dalam dunia PIO, psikologi difungsikan untuk
menempatkan seseorang sebagai Right Man in the Right Place" masalahnya kemampuan anda
untuk "meraba rasa" hasil pengerjaan psikotes yg telah dilakukan oleh kandidat anda memiliki
banyak faktor dimana hasil akhirnya dpt mengecewakan atau sesuai dgn impression pd saat anda
mengobservasi ybs pd saat mengerjakan rangkaian tes tsb. Sehingga sesi wawancara menjadi
bahan pertimbangan yg jauh lbh penting (as my experience) ini ddasari kemampuan kandidat untuk
faking good or bad. Namun tugas utama seorang Recruitment HR adlh mampu mendapatkan
kandidat new hire bagi user. Sy jg anak psikologi yg kecemplung di PIO, tetapi kini pindah haluan ke
klinis anak-dewasa, sebab pendekatan ranah ilmu tsb tentu berbeda sekali. Jika anda termasuk sprt
sy yg cenderung menggunakayan empati anda, maka pekerjaan di PIO akan trs menyiksa batin
anda khususnya sbg seseorang recruitment selection. Percayalah setiap profesi tentu
membutuhkan konsekuensi dan tanggung jwb. Kuncinya "setiap pribadi memiliki keunikannya
sendiri, individual deferences"
Reply

distridnea September 30, 2013 at 2:47 PM


Saya setuju sekali pendpt atas sy yg bilang bahwa "saya sering tidak meluluskan seseorang
meskipun dia pintar, sikapnya juga baik seolah tiada cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang
seperti dia yang sesuai dengan budaya perusahaan karena posisi saat itu menuntut orang yang
bisa bermain 'kotor' istilahnya." karena bukan hanya orang baik yg mungkin dibutuhkan
perusahaan, tp jg orang yg mampu bermain 'kotor' sesuai kebudayaan perusahaan masing2. jd
memng bukan org baik yg di'takdir'kan bekerja di situ..... sy org konseling....
Reply

Anonymous November 3, 2013 at 10:30 PM


sangat membantu,, thanks sharing nya,,,kami tidk butuh tes gini pada dasarnya,sebagai pencari
kerja,, cuman karena untuk bekerja , harus ikut tes ini , yah cari solusi..setidak nya kami juga udah
usah cari solusi disini. buat yang HRD yah , itu urusan anda anda supaya lebih pintar lagi kalau tes
ginian sudah gak uptodate lagi,,
Reply

Anonymous November 3, 2013 at 10:33 PM


>>"saya sering tidak meluluskan seseorang meskipun dia pintar, sikapnya juga baik seolah tiada
cela, dan itu dilakukan karena bukan tipe orang seperti dia yang sesuai dengan budaya perusahaan
karena posisi saat itu menuntut orang yang bisa bermain 'kotor' istilahnya." ,kayak rekrut bandit
atau mafia yah.
Reply

Anonymous November 17, 2013 at 1:41 PM


TIPS: STRATEGI LULUS PSIKOTES PAPI
ASLI NO HOAX
Reply

Anonymous November 26, 2013 at 1:59 PM


psicotes emang dapat di pelajari,sebagai contoh teman saya test 1 gak lolos,di ulang
lolos,sebelumnya saya suruh brousing tentang psicotes,padahal untuk tempat kerja yang sama.
Reply

Anonymous January 20, 2014 at 5:07 PM


dari judulnya ajah udah ga bener, "mencurangi" masih mau percaya sama tulisan macam ini? no
offense, but in psychology, everything is count. So tulisan seperti ini pun juga sedikit banyak
menggambarkan pribadi anda.
Reply

Anonymous January 27, 2014 at 1:29 AM


Saya cuma mau bilang, org kerja itu utk ibadah utk ksh mkn keluarga di rmh, org mau kerja aja udh
bgs tandanya mau ikhtiar dan bertanggung jwb sama keluarga, intinya kerja itu utk cari uang, bkn
utk sok pinter2an, org hidup jgn terlalu idealis, kt cm sementara di dunia, lbh baik saling bantu aja,
ada org yg kesulitan ya dibantu, yg posting ini saya rasa jg punya niat baik utk saling bantu bkn
mengajak utk berbuat yg tdk baik, yg penting bnyk belajar, intinya kan ketika bekerja kt tunjukkan
kinerja kt yg maksimal, bekerja dgn giat, fleksible, ikhlas, pengembangan potensi, dan yg plg

penting jgn lupa bersyukur atas apa yg udh kt dapat, mudah2an dgn itu semua kt bs jd org yg
sukses. Terima kasih... Oh ya maaf mas dan mba, cuma ingin berbagi, saya adalah salah seorang
general manager di sebuah perusahaan swasta yg bergerak di bidang property termasuk yg
terbesar di indonesia, saya bs spt skg bkn semata2 hasil usaha sendiri, tetapi bnyk tmn2 yg
membantu dan mensupport saya, jd marilah kt saling membantu sesama rekan yg membutuhkan....
Reply

Kata Kata Penuh Makna March 5, 2014 at 12:56 PM


Sipp,, nice info.. Bermanfaat
Reply

Sowan March 25, 2014 at 3:11 AM


Saya ingin berbagi, saya sangat setuju dgn orang yg membuat blok ini, saya ada satu cerita, teman
sekantor saya ujian kenaikan pangkat, seluruh karyawan tahu dan menyaksikkan cara kerja yg
bersangkutan, mempunyai sifat pemalas, masa bodoh, semaunya dalam bekerja, selama 22 tahun,
tdk pernah berubah, tapi bisa lulus dalam ujian psikotest baik tertulis dan wawancara, aneh benar
.....
Reply

Sowan March 25, 2014 at 3:14 AM


Setuju saling membantu, jalan terus mas, tetap terus berbagi kepada sesama
Reply

Sowan March 25, 2014 at 4:23 AM


Mas , mohon info, jawaban untuk posisi leadership atau pemimpin, no nya berapa aja.terima kasih
Reply

rivie corleone April 4, 2014 at 4:03 AM


psikotest menurut saya belum tentu valid 100 %. kenapa ? bisa aja jawabnya karena ga teliti, atau
human error karena kecapean atau ada masalah keluarga. saya setuju dengan comment yg diatas
bahwa kita harus saling membantu terhadap sesama. LIFE IS JUST ONCE, brother !!! saya punya
cerita sedikit nih. Dulu saya pernah melamar kerja ke bank syariah, dimana calon plamar hanya
tinggal 2 orang, dan antara 2 orang itu akan dipilih salah satu.
Kasus Posisi :
1. dari awal si HRD bilang kalo yg dicari hanya yg sudah berpengalaman
2. saya akhirnya lulus dan disuruh buat ke jakarta untuk psikotest
3. setelah psikotest langsung wawancara dengan KADIV
4. hasil akhir adalah dua-duanya tidak lolos dengan alasan harus berpengalaman di kantor notaris.

5. tiba-tiba yang keterima akhirnya justru fresh greduate yang belum berpengalaman sama sekali
dan orang tersebut entah dari mana ceritanya kok bisa keterima.
6. harusnya ngomong dari awal donk kalo memang butuh fresh graduate yang masih ga punya
pengalaman apa apa. jangan ngerjain orang uda berangkat ke jakarta, tes psikotest seharian dan
KADIV nya juga seenak perut. janji jam berapa eh nunggu ampe 4 jam. NAH INI GIMIANA
CERITANYA DIA BISA JADI KADIV TAPI KELAKUAN GA BISA MENGHARGAI WAKTU ?? ngomong
aja penuh dengan agamis, solat tapi tidak mencerminkan sama sekali perilaku agamanya.
nah uda pasti itu kenalan / koneksi. nah HRD dalam menghadapi yang seperti ini karena digaji juga
sama perusahaan pasti ga bisa apa apa. ujung-ujungnya gimana bos/ atasanya yg lebih tinggi aja
lah. jadi intinya dari cerita ini adalah beberapa HRD bahkan kadiv tidak pernah konsisten sama
omongannya padahal dia tugasnya adalah melakukan tes kekonsistenan kan terhadap orang lain
kan ??
skrg alhamdulilah saya bisa keterima di kantor pengacara dan walaupun dalam keadaan magang
tetap digaji.
"RIGHT MAN IN RIGHT PLACE = TALK TO MY HAND
oke sekali lagi kalo dibilang mana yang masuk neraka duluan.
HRD = PENEGAK HUKUM PALING BANCI walupun ga semua HRD seperti yang sudah diceritakan
diatas. bwt teman-teman yang mau lulus psikotest silahkan langsung aja dtg ke tempat psikolog yg
mata duitan. bayar lalu belajar biar kita semua triknya.
NOTHING IMPOSIBLE IN THIS WORLD. smua bisa dipelajari. money talk !!!!

Reply
Replies
Buna Zara November 10, 2015 at 1:13 PM
Artinya faktor KKN (baca:kecurangan) lebih besar ya mas dr faktor luck.. Lalu salah si
psikotes dmn????
Mungkin anda termasuk the right man on the right place, u can always talk that to ur own
face in a mirror..hanya saja sayangnya anda menjadi korban dr salah satu "kecurangan"
yg ada di kantor tsb. Alhamdulillah anda dihindarkan dr kemudharatan, yakinlah anda
lebih bermanfaat di tempat lain

Buna Zara November 10, 2015 at 1:16 PM


Artinya faktor KKN (baca:kecurangan) lebih besar ya mas dr faktor luck.. Lalu salah si
psikotes dmn????
Mungkin anda termasuk the right man on the right place, u can always talk that to ur own
face in a mirror..hanya saja sayangnya anda menjadi korban dr salah satu "kecurangan"
yg ada di kantor tsb. Alhamdulillah anda dihindarkan dr kemudharatan, yakinlah anda
lebih bermanfaat di tempat lain

Reply

rivie corleone April 4, 2014 at 4:14 AM


HRD / user bukan penegak hukum tapi belaga sok jadi penegak hukum. dia penentu segalanya di
suatu perusahaan yang kadangkala juga salah dalam menentukan calon pekerja. pada saat
psikotest untuk jabatan sebagai kepala divisi , orang tersebut jawab juga pasti fake makanya
perilakunya tidak mencerminkan. jadi intinya psikotest tidak valid 10000 % itu saya setuju.
Reply

rivie corleone April 4, 2014 at 4:17 AM


terakhir saya sangat setuju dengan blog ini. yang buat blog ini itu dia mau mebantu orang lain.
membantu orang lain merupakan perbuatan yg akan dilihat oleh Tuhan. smoga yg buat blog ini
mendapatkan bantuan dan rezeki juga kelak , bro.
Reply

Toni Wijaya April 26, 2014 at 6:00 PM


FREE DOWNLOAD PAPIKostick Test
http://downloads.ziddu.com/download/23702709/RAHASIA-dan-KEKUATAN-DI-BALIKPAPIKostick-Test.pdf.html
Reply

JUST C@BtG May 7, 2014 at 8:37 AM


kedalaman laut bisa diukur,,,,tetapi kedalaman jiwa manusia hanya Tuhan yg tau,,, bener gak
kawan,,??
Positive thinking aj tho kawan,,,
Reply

JUST C@BtG May 7, 2014 at 8:42 AM


kedalaman laut bisa diukur,,,,tetapi kedalaman jiwa manusia hanya Tuhan yg tau,,, bener gak
kawan,,??
Positive thinking aj tho kawan,,,
Reply

Anonymous July 8, 2014 at 12:55 PM


sudahlah teman, kejujuran adalah hal yang utama.. walaupun saat ini itu hal tersulit yang akan

didapat. kalau anda mengkritik orang lain tidak jujur, apakah diri anda sendiri sudah jujur? hehehe...
*just asking*
Reply

jobseeker October 7, 2014 at 4:44 AM


Buatan manusia
Reply

Anonymous December 10, 2014 at 1:19 AM


Setubuh dg kejujuran! Klo ada prusahaan yg nolak jobseeker krn jujur, trus malah nerima yg bisa
nge-fake, kesimpulan tu perusahaan kurang pinter, just say goodbye. Ngapain klo bisanya main
kotor, itu namanya perusak, terang aja indonesia ga maju2, ga usah bangga klo jago curang
Reply

Anonymous December 30, 2014 at 7:32 PM


Bagus blognya, gw termasuk yang pro dengan isi blog ttg papi test ini. Buat org yg sudah tau ttg
personalitynya tentu akan mudah memahami siapa dirinya dengan baik, "you sholud now your
MBTI personality first".
Karena dengan mengetahui akan tujuan/hakekat ttg sesuatu itu sangat penting,kawan!
Dengan si om yg udh share ttg apa tujuan/hakekat dilakukannya papi test ini tentunya akan dengan
mudah utk seseorang yang telah mengenali dirinya sendiri, mengenai seperti apa personalitynya
baik strength or weaknessnya, maka dia akan mampu beradaptasi dan achieve target sikap ttg
bagaimana sebaiknya dia menjawab dan menyesuaikan soal papi test sesuai dengan
kepribadiannya yg dia punya. Jadinya match. Untuk lebih menyakinkan, ajak interview lagsung.
Seseorang akan mantabh dan jujur menjawab jika ia tahu ttg siapa dia itu sebenarnya.
Itu pandangan sisi positif menurut gw dari sharing gimana cara menjawab papi test. Ya kalo
misalkan nanti org yg direkrut ga sesuai dgn gimana hasil papi tesnya, itu possibly ada something
yg mempengaruhi dia, bs lingkungan kerja, senior, saingan, threat, dsb.
Reply

Henry February 3, 2015 at 12:01 AM


Yang pasti...bagi kubu HRD/org yg sudah bekerja akan tdk setuju dgn blog ini, namun bagi org yang
lagi mencari kerja blog ini akan bermanfaat bgt. Jadi yang bener yang mana !!? yang bener itu, bagi
HRD dkk silakan mencari cara utk memperbarui test2 yang ada sehingga tdk mudah di temukan
kunci jawabannya, sedangkan bagi pencari kerja dkk silakan mencari kunci jawaban utk semua test
yg ada serta silakan menyebar luaskan sehingga manfaatnya banyak kerasa kepada pencari kerja
#kecuali klo menyebar luaskan ada hukumannya jgn coba2 ya hehehe
Reply

Reply

Anonymous February 28, 2015 at 12:13 AM


Gw barusan tes papi. Gw gak tau apa trik2 psikotes. Terakhir psikotes tahun 2009
Gw pas ngerjain, udah berhasil tau apa maksud tes papi. Kemungkinan sih, gw juga ga bego2 amat,
gw udah tau pola nya, begitu liat ada panah panah dan pertanyaan yg sama. Gw coba konsisten,
sesuai dgn etika profesionalisme menjalankan pekerjaan.
Maksud gw adalah, gw setuju kalo dibilang psikotes bukan segala nya. Utk parameter professional
worker, mungkin tidak akan berhasil, karena mereka sudah paham apa arti dari kerja keras dan
dedikasi, TAPI mungkin tes papi bisa valid utk fresh grad / entry level employment
Salam
Yogi
Reply

jihan balbeid March 2, 2015 at 1:23 PM


persiapan apa yang sebaiknya dilakukan agar mendapatkan hasil test papi kostik yang maksimal?
bagi individu yang ingin melakukan test ini dapat menjalankan dmn? terima kasih
Reply

Anonymous April 1, 2015 at 11:24 PM


Yang jadi permasalah ituu sih sebenernya ga ada haknya untuk membocorkan hal ini ke medsos.
Meski tujuan anda menolong orang atau apalah mereka punya jalannya kok dan yups bener banget
test ini emang udah lama tapi inget psikotest kan ga cuma ini :) dan tahapan seleksi ga cuma
psikotest tapi ada yg lainnya .
Kalo baca diatas ada yemennya yg pemalas dll to dia lolos kenaikan pangkat krn psikotest berhasil.
Ya wajar mba mas wong info beginian aja udah lesebar ya dia bisa belajar lah sebelumnya. Be
smart :)
Salam
Diana
Reply

Anonymous May 4, 2015 at 8:25 PM


huahahaha...
Psikotes udah ga up to date dan kuno...
luu tau ga gimana cara bikin itu psikotes?
luu tau ga butuh berapa subjek untuk mengadaptasi sebuah tes?

otak luu ajah mungkin ga nyampe buat mikir kenapa itu bisa nentuin kinerja seseorang...
yang ngomong anak psikologi dan bilang itu kuno, coba luu bikin alat tes yang valid yang bisa di
pake dan diakui....
jangan cuma bacot tanpa otak ajah, malu-maluin anak psikologi ajah...
Reply

Anonymous June 3, 2015 at 6:21 PM


Inget ya, PAPI kostick itu interpretasinya berkaitan antara satu faktor dengan faktor lain. Misalnya...
item pekerja keras tinggi
item keinginan untuk berhasil rendah,
kebayang ga orangnya gimana?
pekerja kerasnya tinggi
keinginan untuk mengikuti peraturan rendah
orangnya gimana ya?
Nah karena ga mungkin semua tinggi, silahkan semua faktor diperhitungkan hubungannya satu
sama lain.
Karakteristik2 yang bertolak belakang dipelajari juga. Misalnya, orang yang kreatif biasanya bukan
orang yang prosedural, karena untuk menjadi kreatif,,orang akan cenderung bekerja dengan caracara unik dan baru yang "di luar dari prosedur". Kalau hasil psikotesnya kreatif tapi skor lain
menunjukkan dia tidak fleksibel dan tidak suka mencoba hal-hal baru....nah lo... gimana tuh
jelasinnya?
Untuk beberapa tes psikologi, malah ada item untuk mengidentifikasi "lie". Misalnya jebakan
betmen seperti "saya tidak pernah berbohong". Come on, siapa sih di dunia ini yang tidak pernah
berbohong.
Kalau sudah ahli sama tes PAPI, jangan lupa belajar tes lainnya. Gak lucu kalau di PAPI anda tampil
sebagai pribadi yg percaya diri tapi di DISC anda tidak berani maju ke depan umum bradehhhh.
Belajar juga job desc yang kalian lamar. Misalnya, untuk jadi trainer kita cari yang bawel dan hobi
ketemu orang baru. Tapi untuk orang accounting, hobi ketemu orang baru itu ga penting.
Gimana cara menciptakan profil super yang bisa diterima di semua jenis pekerjaan? Hmmm, yg
kuliah 6 tahun di Psikologi + pengalaman kerja 10 tahun aja ga tau gimana caranya. Memang
mungkin bener ada yang ngakal-ngakali dan lolos ke tahap selanjutnya. Tapi jangan sampai karena
ngakal ngakali malah hasil tesnya langsung masuk folder invalid karena skor "bohong"nya
melonjaaakkkkk ke langit2.
Sakseeesss....
Reply

Anonymous July 28, 2015 at 10:38 PM


menurut saya, esensi bhwa pd psikotest tdk ad benar/salah itu merupakan kbohongn. kenapa?
karena hny yg bs menjawab benar (dlm artian sesuai dgn permintaan perusahaan) yg bs lulus pd
suatu perusahaan. jstru kberadaan psikotest dn intrview inilah yang membuat pelamar tidak mjd
diri mreka sendiri. kenapa? krn mreka tahu, hny jawaban yg "benar" lah yg membuat mereka bs
dterima. Terlebih lg, prusahaan membuat tipe rekrutmen dgn psikotes yg menyita wktu pelamar (bs
sampe 5jam) , blm tntu mau menginfokan hasilnya jk hasilnya negatif/tdk diterima. hny bs blg,
dtunggu hasilnya krg lebih 2 mggu wlopn knyataan bs smpe berbulan2 mghilang.
kembali pada esensi psikologi dn kelemahan nya. seperti yg sdh diakui diatas bhw manusia
memiliki "keunikan" yg membuat mrka tdk bs diukur dgn ilmu pasti, trmasuk psikologi. jadi menurut
saya drpd capek2 membuat psikotes utk mencari kriteria trtentu (e.g. yg cocoknya jadi HR , jadi
engineer atau jd apalah apalah), knp tdk membuat psikotes yg hny menekankan utk mencari ORG
YG MAU BELAJAR? prtanyaan mendasar: apakah anda mencari org yg BISA mengerjakan pkrjaan
ini atau anda mencari org yg mau BELAJAR mengerjakan pekerjaan ini? terlihat simpel kan. tapi
perbedaan mencolok. org yg BISA blm tntu mau brkembang. tapi org yg MAU BELAJAR sdh pasti
bs brkembang. jadi cukup satu kriteria saja; mau belajar. sama halnya dengan contoh cerita ttg
ssorg yg mencari pekerja mndpat 2 kandidat. pertanyaan simpel hanya 1+1 = berapa. yang
menjawab 2 , tdk lolos. yg menjawab "Bapak maunya berapa" malah lolos.
memang sh kembali kpd kbutuhan perusahaan. tp apakh perusahaan ini akan survive dgn kriteria
rekruitmen sperti ini?
human can learn , change and then grow. something that even psychotest can't touch.
ya begitulah menurut saya.
Reply

Dedi Prasetiawan August 13, 2015 at 2:11 PM


Kemauan belajar juga termasuk salah satu aspek psikologi yg bisa diukur melalui psikotes. Jadi
salah besar ada yg bilang bhw kemampuan belajar, berubah dan tumbuh tidak bisa dites. kemauan
belajar yg tinggi tanpa diimbangi potensi psikologis yang kuat ya berat untuk dikembangkan.
Tujuan dari dilakukannya asesmen psikologi, entah itu observasi, wawancara, atau tes adalah utk
memprakirakan apakah pelamar bisa berkinerja dgn baik di tempat kerja yg dituju. Knp hrs
prakiraan? Karena dia blm bekerja di tempat yg dituju jadi tidak ada bukti kinerjanya bgmn di
tempat itu.
Reply

AJANG SUKA SUKA September 5, 2015 at 3:22 PM


gue pengen lolos tes psiko, bukan dengerin komen kalian yg pada sok pinter, kalo masalah duit
mah bisa dicari lewat bisnis dan usaha kreatif, tapi yang jadi masalah ijazah gue nganggur, ga
pernah masuk dinas atau perusahaan,, dan gue pegen ijazah gue itu pernah diterima di instansi,, itu
aja... ada yang bisa bantu,,, email gue di romanz@rocketmail.com
Reply

Reply

Anonymous September 23, 2015 at 10:55 PM


sama halnya dengan artificial intelegent yng dirintis alan touring adalah buatan manusia juga, dia
bermain dengan
kriptologi, mengenkripsi pesan tertentu sehingga dpt mengetahui jejak lawan, membom jalur lawan
namun tak dapat
mencegah korban dari pihaknya sendiri, selalu ada yg dikorbankan dalam mencapai tujuan, alan
touring tampak menyesal
begitu juga einstein yang menciptakan atom yg menghancurkan hiroshima & nagasaki.
itulah sifat alamiah manusia yang selalu terobsesi dengan tujuan2, namun disetiap perkara yang
telah terjadi selalu mampu
menambah wawasan dan cakrawala pengetahuan akan pengetahuan kondisi dan pemahaman
problem solving.
AI atau setiap kecerdasan buatan manusia pasti memiliki celah, saya lulusan informatika dmn saya
dapat mengenal yang namanya
hacker dan cracker, walaupun dketahui kegiatan mrk cenderung negatif tetapi dapat menarik
jempol masyarakat dikarenakan
kemampuan mereka untuk memuaskan keinginan sebagian org yang tidak mampu dari segi materi
untuk membeli, contohnya : membuat
key tiruan sebuah aplikasi sehingga kalangan yg tidak mampu pun mampu menikmati aplikasi
tersebut tanpa harus merogoh kantong
dalam2, atau juga dmn dapat mengajari kita yang namanya KEREN - SEKERENKERENNYA|apa itu?
seorang yang berhasil membobol
web/jaringan sistem informasi sebuah perusahaan, setelah mencapai tujuannya dia logout dan
hanya meninggalkan pesan bahwa
situs anda telah berhasil dibobol, ia!! hanyalah sebuah peringatan bagi perusahaan agar membuat
situs yang memiliki sistem
pertahanan yang baik, iya!! keren ketika mampu untuk menghancurkan tapi memilih untuk tidak
melakukan lebih, tetapi ramai
ini yang terjadi sebaliknya dmn: targetnya ialah mencari consumer daging untuk dicabik sedikit
demi sedikit, kemudian
muncul lagi adiknya, targetnya : walaupun bukan daging, setidaknya bisa untuk diisep2 tulangnya
buat jadi makanan (jenis maka
nannya kaya sup konro/tulang) ya kaya gitu macemnya yg lagi gencar2nya skrg.
ok. contoh kasarnya seperti filosofi tionghoa yaitu yin dan yang: kekuatan yang saling berlawanan
namun mampu untuk saling
membangun satu sama lain, dalam hal konsep tatanan hidup saat ini walaupun belum
menunjukkan tanda2 adanya kedamaian hidup
yang sama2 kita inginkan, perbedaan pendapat menjadi hal wajar dmn mengharuskan kita lebih
bijak dan tak jarang menjadi
berpikir simple (ok cukup tau aja) tanpa menghasilkan tujuan damai yang lebih baik tanpa harus
memunculkan perkara baru.
sudah sangat jelas bahwa hidup ini hanyalah panggung sandiwara, yang bagus aktingnya yg selalu
berada dipuncak, sangat jelas
juga bahwa hidup adalah pilihan, kita di berikan hidup untuk manjadi pribadi yang mampu

memberikan pesan, inspirasi bagi


orang2 disekitar kita dan kita tidak mampu melakukan lebih banyak krn melakukan sebagian kecil
saja sudah sangat sulit
dikarenakan byk maunya ini dan maunya itu, pilihlah peran kalian!!
saya tambahkan beberapa kutipan hidup dari beberapa figur, contohnya: dalam hidup ini hanya ada
dua kondisi, yaitu menjadi
palu dan menjadi paku... pilihlah yang kalian mau, kemudian kutipan dave ghrol (pentolan nirvana &
foo fighter) dalam hidup
"pertemanan terjalin karena adanya kebutuhan dan ikatan darah/persaudaraan adalah hal yang
kebetulan".
kutipan tersebut sangat bisa diterima bahkan secara tidak sadar itu telah terjadi bahkan mungkin
mendarah daging dalam
kehidupan kita, tetapi apa yang kita tanam maka itu yang akan kita tuai = akan ada jaman dimana
banyak ronin (pedang tak bertuan)
atau anak tak berorang tua, lihatlah anak anda yang masih kecil yang telah mampu melakukan
kesalahan besar, dikarenakan
saat ini mengucapkan kata "mereka juga pernah merasakan saat mudah menjadi sangat mudah",
dan lihatlah anak laki-laki dan
perempuan anda yang tampak haram krn dicekoki duit haram oleh orang tuanya.... ya semuanya
hanyalah SOCIAL ENGINEERING
rekayasa sosial semata
Reply

Anonymous October 3, 2015 at 10:13 PM


Gan ada yang tau kunci jawaban tes EPPS, ente nyari muter2 di google dr pagi sampe malem gak
nemu2 :(. mohon share gan, ente belipun no problem
Reply

Anonymous October 3, 2015 at 10:16 PM


Assalamualaykum agan2 saya mau cari pencerahan. Bedanya MT akuntansi sama staf Akuntansi,
variabel papi kostik yang perlu dibedakan diantara kedua posisi tsb dimana ya. Mohon pencerahan
Reply

Anonymous November 11, 2015 at 9:30 AM


Kita hidup dinegeri dimana jumlah pengangguran lebih bannyak dari jumlah pekerjaan jadi wajar
banyak yang melakukan kecurangan walapun curang belum tentu berhasil
Reply

Anonymous November 27, 2015 at 4:51 PM


#wajar sih...

Namun kalau kerja akan kelihatan performance-nya, so... "apakah akan lulus probation"??
Reply

Anonymous December 2, 2015 at 10:33 AM


CACAT NIH
Reply

Just Writer January 7, 2016 at 12:53 PM


terimakasih infonya yah.. jadi ngerti sedikit soal papi tes
Reply

Unknown February 7, 2016 at 5:40 PM


Ya udah bikin perusahaan aja lah. Biar ga test terus, gaji selalu berbanding lurus dengan
pekerjaannya tanggungannya.
Reply

Anonymous March 27, 2016 at 1:34 PM


Nah kalo yg mau d tes itu calom HRD dan anak psikolog gmn? Apa tes ini masih berlaku?
Reply

Enter your comment...

Comment as:

Publish

Johanes (Google)

Preview

Links to this post

Sign out

Notify me

Create a Link

Home

View web version

About Me
Fauzan
I was hung from the tree made of tongues of the weak The branches were bones of liars and
thieves...
View my complete profile
Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai