DESA PENEMPATAN
: TANJUNG AGUNG
KECAMAATAN
: SUKAMERINDU
KABUPATEN
: LAHAT
PROVINSI
: SUMATERA SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Desa
Tanjung Agung merupakan satu dari 10 desa di kecamatan suka merindu, kabupaten
lahat, provinsi sumatera selatan. Sebelumnya Tanjung Agung secara administrative masuk
kecamatan pajar bulan, namun pada pertengahan tahun 2013 sepuluh dari 33 desa di
kecamatan pajar bulan resmi memisahkan diri dan membentuk kecamatan sukamerindu.
Secara geografis desa Tanjung Agung terletak jauh dari ibukota kabupaten Lahat.
Diperlukan waktu kurang lebih 2 jam dari ibukota kabupaten. Desa Tanjung Agung juga
merupakan desa terakhir dari kecamatn sukamerindu yang bebatasan langsung dengan kaki
bukit barisan. Sebelah barat berbatasan dengan desa bajao, sebelah timur berbatasan dengan
bukit barisan, sebelah utara berbatasan dengan desa Jentian dan sebelah selatan dengan desa
Sukaraja.
Desa Tanjung Agung dibagi menjadi 3 dusun, masing masing dusun dipimpin oleh
ketua dusun. Selain itu didesa tersebut terdapat dua sekolah dasar yaitu SD N Pajar bulan 14
dan SD N Pajar Bulan 15, sementara untuk jenjang lebih tinggi anak-anak desa harus
bersekolah di ibukota kecamatan yaitu di Pajar Bulan atau di Kecamatan Jarai. Adapun di
sukamerindu belum berdiri sekolah lanjutan pertama maupun sekolah lanjutan Menengah
atas Karena baru 5 bulan mekar, bahkan kantor camatnya masih menumpang di kantor
Koperasi Unit Desa (KUD).
Adapun mata pencaharaian penduduk Tanjung Agung adalah bertani di sawah dan
berkebun kopi. Sawah penduduk ditanami dengan padi dimusim penghujan dan beragam
sayuran ketika musim kemarau. Adapun perkebunan kopi terletak di kaki bukit, bahkan ada
yang memmpuanyai kebun di punggung bukit. Sementara sebagian lahan ditanami cabai, ubi
rambat, tomat dan lain-lain. Selain itu desa Tanjung Agung juga dikenal sebagai desa PNS
karena jumlah PNS didesa tersebut cukup banyak jika dibandingkan di desa lain di
kecamatan sukamerindu dan pajar bulan.
B. Program Pembangunan
Desa Tanjung Agung sebelum menjadi bagian dari kecamatan Sukamerindu
merupakan salah satu desa utama di kecamatan Pajar Bulan. Sebab sebalumnya kantor
PNPM kecamatan Pajar Bulan bermarkas di desa ini. Adapun program yang diperolah
dari PNPM antara lain adalah pembanguna jalan perkebunan yang menghubungkan desa
dengan perkebunan warga. Namun untuk program Unit Pelayanan Kredit belun berjalan
optimal karena menurut warga sayarat dan proses pengajuannya berbelit-belit, lama serta
jumlah pinjaman yang dibatasi. sehingga mereka lebih memilih meminjam di BRI unit
atau Di Bank Danamon Simpan Pinjam meski dengan bunga dua kali lipat lebih tinggi.
Selain PNPM, di desa Tanjung Agung juga terdapat Kelompok Tani dan Nelayan
Andalan (KTNA), beberapa hari setelah penggerak berada di desa tanjung agung, Ketua
KTNA mengajak mereka menunggu bantuan berupa sapi dan kandangnya yang
merupakan program Unit Pupuk Organik (UPO) KTNA. Sedianya kotoran dari sapi-sapi
lokal tersebut akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Sementara Perempuan Tani
yang merupakan bagian dari KTNA mempuanyai kegiatan penggalangan Toga.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) juga aktif di desa tanjung agung, bahkan
sebulan sebelum kedatangan Penggerak di desa Tanjung Agung mereka mendapatkan
bantuan berupa mesin pembajak sawah (traktor) untuk kelompok I, Mesin Penggiling
Kopi untuk kelompok II dan sapi untuk kelompok III.
BAB II
BENTUK KEGIATAN
A. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan PSP3 di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sukamerindu, Kabupaten Lahat,
provinsi Sumatera Selatan selama 17-30 September adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan Masalah dan Potensi Desa
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui permasalahan desa dan potensi
yang dimiliki oleh desa untuk dikembagkan. Kegiatan dilaksanakan 17-25 September
2013 dengan cara interview kepada tokoh masyarakat dan pengamatan langsung dan
menggali dokumen desa. Tokoh yang berhasil diwawancarai oleh Penggerak antara
lain:
a. Kepala Desa
b. Kepala Dusun
c. Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan
d. Penggerak PKK
e. Karang Taruna
Sealain itu penggerak juga turun ke sawah untuk melihat praktek bercocok tanam
para petani. Hasil dari kegiatan ini diperoleh informasi bahwa desa Sukajaya
memiliki masalah utama, yaitu mahalnya biaya produksi pertanian dan peternakan,
terutama harga pupuk bagi petani dan harga pakan ikan yang melambung tinggi paska
kenaikan harga BBM. Di sisi lain, desa Tanjung Agung memiliki potensi yang besar
dari sumber daya alam, yaitu tanah yang subur, air yang melimpah,
2. Mempersiapkan UPO (Unit Pupuk Organik)
Seperti yang telah dijelaskan sebalumnya, bahwa KTNA desa tanjung agung
dipercaya untyuk menyelenggarakan UPO atau Unit Pupuk Organik. Pupuk organic
yang dimaksud berasala dari kotoran sapi yang kemudian diolah menjadi pupuk
kompos. Dan untuk menghasilkan kotoran sapi maka peerintah menghibahkan 12
ekor sapi untuk menghasilkan kotoran guna dijadikan pupuk yang kemudian bias
digunakan untuk kebutuhan pertanian, termasuk untuk mengurangi ketergantungan
pupuk kimia yang harganya selalu naik setiap tahunnya.
BAB III
PERMASALAHAN DAN KENDALA
A. PERMASALAHAN DAN KENDALA
Dalam proses sosialisasi butuh dialek dan bahasa yang merakyat, pada dasarnya
peserta Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di pedesaan belum banyak mengetahui
bahasa melayu Lahat, dikarenakan latarbelakang peserta dari luar pulau sumatera sehingga
komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia, namun terekadang orang yang tua kurang
mengerti bahasa Indonesia. Untung beberapa kata dalam bahasa lahat seeperti bahasa
melayu pada umumnya
Pada spesifik kami jelaskan sebagai berikut :
1. Bidang pertanian
a. Pada umumnya kendala yang dihadapi oleh masyarakat Tanjung Agung adalah
system irigasi yang masih tradisional.
b. Harga bibit lebih mahal harga jual hasil panen, sehingga profit yang di dapatkan
sesuai
c. Harga pupuk yang mahal sehingga margin antara tanam dan panen rendah
2. Bidang Perikanan
a. Harga bibit ikan yang mahal
b. Masyarakat belum bisa menghasilkan ikan yang berkualitas, sehingga kalah
dengan produksi ikan lubuk linggau
c. Mahalnya harga pakan sehingga keuntungan menipis.
3. Bidang Perkebunan
a. Harga kopi yang sering anjlok saat panen
b. Ancaman hama yang merusak tanaman kopi
4. Bidang Peternakan.
1. Cara beternak sapi dan kambing masih konvensional, yaitu dilepas di lading
sementara dalam perda kabupaten lahat dilarang melepas ternak di ruang terbuka
2. Kurang memahami inovasi pakan
3. Ketakutan akan terjadinya pencurian ternak
5. Bidang pendidikan
a. Banyak lansia buta aksara
b. Hganya tersedia lembaga pendidikan sampai jenjang Sekolah Dasar, sehingga jika
harus sekolah lebih tinggi harus ke ibukota kecamatan
6. Bidang kebudayaan
a. Kurang minatnya generasi muda untuk melestarikan budaya lokal
b. Tidak ada transformasi budaya oleh masyarakat kepada generasi muda
7. Bidang kepemudaan
a. Karang taruna berjalan ditempat dikarenakan para pemuda selesai Sekolah
Menengah Atas (SMA) lebih memilih untuk merantau ke ibu kota atau
meneruskan kuliah ke luar kota
b. Para pemuda lebih memilih menjadi PNS daripada berwirausaha
c. Pemuda cenderung diam atau kurang perhatian terhadap potensi alam yang ada di
desa
BAB IV
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Pada dasarnya desa Tanjung Agung memiliki potensi SDM dan SDA yang
memadai namun tidak dikelola dengan baik kemudian wilayahnya yang luas meliputi
sektor pertanian mayoritas masyarakat desa Tanjung Agung adalah petani yang
mengelolah sawah dan perkebunan yang mulai meninggalkan perikanan karena dirasa
kurang menguntungkan. Sektor pendidikan para pemudanya banyak yang melanjutkan
pendidikan di tingkat perguruan tinggi namun berorientasi bekerja sebagai PNS atau di
sector Swasta, dan belum berorientasi mengembangan potensi desa
B. Tindak Lanjut
a. Menggali Informasi desa Tanjung Agung yang lebih mendalam
b. Dari sektor Pertanian tindak lanjutnya PSP3 menjadi mediator dalam teknik pertanian
yang lebih baik
c. Mengajak masyarakat berinovasi pupuk organic bagi tanaman dan pakan organic bagi
ikan yang nantinya mampu menghemat biaya produksi
d. Memperdayakan lahan Bercobaan
e. Pemanfaatna lahan yang kosong
f. Latihan Kepemimpin Pemuda dalam rangka menanamkan 4 Pilar Kebangsaan
BAB V
PENUTUP
Demikianlah laporan ini kami buat sesuai petunjuk yang telah disampaikan oleh
fasilitator selama karantina di rindam Jaya. Semoga apa yang telah kami sampaikan
dapat menjadi manfaat dan pertimbangan dalam melakukan tindak lanjut terhadap
program yang harus kami laksanakan.
Selebihnya kami sampaikan terimakasih telah membaca dan mempelajari laporan
yang kami susun selama dua minggu melaksanakan program. Semoga laporan ini
bermanfaat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
Nama
Tempat, tgl Lahir
No. Telp/HP
No.Rekening
LokasiPenempatan
1.
Desa
2.
Kecamatan
3.
Kab/Kota
No
Waktu
Kegiatan
Sasaran kegiatan
Hasil kegiatan
Aparat
Desa
Perangkat
1. 16/09/2013
Aparat perangkat
mengetahui kedatangan
PSP3 Angkatan XXIII
2. 16/09/2013
Aparat
Desa
Perangkat
Warga Desa
Aparat
perangkat
mengetahui kedatangan
PSP3 Angkatan XXIII
Mengetahui bahasa dan
dialeg yang di gunakan di
desa terseebut
Mengetahui bahasa dan
dialeg yang di gunakan di
desa terseebut
Mengetahui
masalah
yang ada di Dusun I
Kepala dusun II
Mengetahui
3. 17/09/2013
4. 18/09/2013
Warga Desa
5. 19/09/2013
6. 20/09/2013
masalah
dusun II
7. 21/09/2013
8.
LIBUR
22/09/2013
9. 23/09/2013
Perkenalan di Masjid
Warga Desa
dengan
10. 24/09/2013
Berinteraksi
sekitar
ke
11. 25/09/2013
Silaturahmi
KADES
Bapak Hartani
12. 26/09/2013
Kelompok Tani
13. 27/09/2013
14. 28/09/2013
warga
rumahnya
16. 30/09/2013
Warga Desa
KADES
Ketua
Karang
Taruna Kustian dan
anggota
Karang
Taruna
Ketua
Karang
Taruna dan anggota
Karang Taruna
Warga Desa
NAMA
TANGGAL
MOHAMAD
.
2
RIDWAN, SEI
KUDRAT, SPd
Keterangan :
1. Peserta I Jumlah Kehadiran Hari
Persentase kehadiran .%
2. Peserta I Jumlah Kehadiran Hari
Persentase kehadiran .%
diket
Diketahui oleh
Kepala Desa Tanjung Agung
Yanawi
Peserta
Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan
Pedesaan (PSP-3)
Tembusan :
1. Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kab. Lahat
2. Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Prov. Sumatra Selatan
3. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda c.q Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda,
Kemenpora