Anda di halaman 1dari 10

25Pengumpulan harga pokok produksi dalam penelitian inimenggunakan metode harga

pokok pesanan karena perusahaan yangdijadikan tempat penelitian melakukan kegiatan


produksi setelah menerimapesanan dari pelanggan/konsumen.2.4.3 Sistem Harga Pokok
ProduksiSistem harga pokok produksi dapat dikelompokkan menjadi duasistem harga pokok
yaitu1.
Sistem Harga Pokok SesungguhnyaSistem harga pokok sesungguhnya adalah sistem
pembebananharga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sesuaidengan
harga pokok atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Padasistem ini harga pokok produk,
pesanan atau jasa baru dapat dihitungpada akhir periode setelah biaya yang sesungguhnya
dikumpulkan(Supriyono, 1999: 40).Sistem harga pokok sesungguhnya hanya dapat dipakai
untuk tujuan penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan.Sedangkan untuk
tujuan yang lainnya yaitu perencanaan danpengendalian biaya serta pengambilan keputusan
oleh manajemen, sistemharga pokok yang sesungguhnya tidak dapat memuaskan
ataumenyajikan informasi untuk tujuan tersebut.2.
Sistem Harga Pokok Ditentukan di MukaSistem harga pokok yang ditentukan di muka adalah
sistempembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
26dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di muka sebelum suatuproduk atau
pesanan atau jasa mulai dikerjakan (Supriyono, 1999: 40).Biaya yang sesungguhnya dicatat
atau dikumpulkan, sehinggapada akhir periode dapat diperbandingkan atau dikomparasikan
antaraharga pokok yang dibebankan berdasarkan
predetermined cost
denganbiaya yang sesungguhnya, dari perbedaan yang timbul dapat dianalisapenyebab
adanya penyimpangan sesuai dengan tujuan pengendalianbiaya. Sehingga untuk mengetahui
efisiensi maupun efisiensi biaya dapatmelalui analisis selisih (varians).
A. Analisis Varians
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance).
Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standardianalisis, dan dari analisis ini diselidiki
penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih
yangmerugikan.(Mulyadi, 1999: 424).
1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku.
a. Selisih Harga Bahan Baku
Selisih harga bahan baku dapat dihitung dengan membandingkanantara harga bahan
baku yang sesungguhnya dengan harga bahan bakumenurut standar. Selisih ini timbul
karena perusahaan telah membelibahan baku lebih tinggi atau lebih rendah
dibandingkan harga standar.Jumlah selisih harga bahan baku dihitung dengan cara
mengalikan selisihharga bahan baku persatuan dengan kuantitas sesungguhnya yang
dibeli. selisih harga bahan baku menurut Supriyono (2000: 104)dapatdisebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
1.Fluktuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan.
2.Kontrak dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan.
3.Pembelian dari suplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau
tidak menguntungkan.

4. Kegagalan di dalam memanfaatkan kesempatan potongan pembelianatau ketepatan


jumlah potongan pembelian yang diharapkan.
5. Tambahan pembayaran harga bahan baku adanya pembelian khususyang harus
dilakukan.
6.Pembelian dalam jumlah yang ekonomis atau tidak ekonomis.
7.Faktor-faktor internal yang mengakibatkan harus dilakukan pembelianbahan yang
mendadak.
Analisis selisih harga bahan baku memberi manfaat sebagaiberikut:
1. Selisih harga bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawab daribagian
pembelian karena barang tersebut telah membeli bahan bakudengan harga lebih
tinggi atau lebih rendah dibandingkan standar. Olehkarena itu perhitungan selisih
harga bahan baku dapat dipakai menilaiprestasi bagian pembelian.
2. Perhitungan selisih harga bahan baku bermanfaat untuk mengukurakibat kenaikan
atau penurunan harga bahan baku terhadap laba yangdiperoleh perusahaan.
b.

Selisih Kuantitas Bahan


BakuSelisih kuantitas bahan baku adalah selisih yang timbul karenatelah dipakai
kuantitas bahan baku yang lebih besar atau lebih kecildibandingkan dengan kuantitas
standar di dalam pengolahan produk.Jumlah rupiah selisih kuantitas bahan baku dapat
dihitung sebesar selisihkuantitas bahan baku dikalikan harga standar per buah atau per
unit.Penyebab selisih kuantitas bahan baku menurut Supriyono (2000:106) sebagai
berikut:
1. Perubahan dari rancangan produk, mesin, peralatan, atau metodepengolahan
produk yang belum dinyatakan dalam standar.
2. Pemakaian bahan baku substitusi yang menguntungkan atau merugikan.
3. Selisih hasil dari bahan baku yang mengakibatkan kuantitas yangdipakai lebih
besar atau lebih kecil dibanding standar
4. Kerugian bahan baku karena rusak atau susut yang disebabkabkaryawan tidak
terlatih, tidak diawasi, teledor, atau bekerja tidak memuaskan baik di pabrik
maupun di gudang bahan.
5. Pengawasan yang terlalu kaku.
6. Kurangnya peralatan atau mesin.
7. Kegagalan dalam mengatur mesin dan peralatan dalam kondisi baik.

Analisis selisih kuantitas bahan baku memberi manfaat sebagaiberikut:


1. Selisih kuantitas bahan baku pada dasarnya adalah tanggung jawabkepala departemen
produksi di pabrik dimana terjadi selisih tersebut,hal itu disebabkan bagian atau
departemen tersebut telah memakaibahan dalam kuantitas yang besar atau lebih kecil
dibandingkandengan kuantitas standar. Oleh karena itu perhitungan selisih
kuantitasbahan baku dapat dipakai menilai prestasi departemen produksi ataupabrik.
2. Perhitungan selisih kuantitas bahan baku berguna untuk mengukurpengaruh akibat
efisiensi pemakaian bahan baku terhadap laba yangdiperoleh perusahaan.
B. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung.
Selisih Tarif Upah LangsungSelisih tarif upah langsung timbul karena perusahaan
telahmembayar upah langsung dengan tarif lebih tinggi atau lebih rendahdibandingkan
dengan tarif upah langsung standar. Jumlah total rupiahselisih tarif upah langsung dapat
dihitung sebesar selisih tarif upahlangsung perjam dikalikan jam kerja sesungguhnya. Apabila
sistem tarif upah dengan menggunakan dasar lain, maka selisih tarif upah langsungdapat

dihitung sebesar selisih tarif upah langsung per dasar pengupahandikalikan kapasitas
sesungguhnya dipakai dasar pengupahan.
1025
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document
2a87b128082143
doc

This is a private document.


Info and Rating
0

false

false

Follow
safrann hasibuan
Sections
show all prev | next

2.2.2 Alat Pengendalian Biaya

2.3 Biaya

2.3.1 Pengertian Biaya

2.3.2 Penggolongan Biaya

2.4 Harga Pokok Produksi

2.4.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

2.4.2 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

2.4.3 Sistem Harga Pokok Produksi

2.5 Analisis Varians

Share & Embed


More from this user
PreviousNext
1.
75 p.

85 p.

82 p.

2.
111 p.

82 p.

41 p.

3.
76 p.

85 p.

111 p.

4.
96 p.

60 p.

107 p.

5.
127 p.

83 p.

125 p.

6.
94 p.

301 p.

140 p.

7.
151 p.

88 p.

93 p.

8.
12 p.

23 p.

20 p.

9.
19 p.

Recent Readcasters

Add a Comment
2a87b128082143

Submit
Characters: 400
document_comme
4gen
http://w w w .scrib

http://w w w .scrib

2a87b128082143
default

Send me the Scribd Newsletter, and occasional account related communications.


Discover and connect with people of similar interests.
Publish your documents quickly and easily.
Share your reading interests on Scribd and social sites.

2a87b128082143
2a87b128082143

Email address:

Submit
Upload a Document
Search Documents
analisis bia

Follow Us!

scribd.com/scribd

twitter.com/scribd

facebook.com/scribd

About

Press

Blog

Partners

Scribd 101

Web Stuff

Support

FAQ

Developers / API

Jobs

Terms

Copyright

Privacy

Copyright 2011 Scribd Inc.


Language:
English
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd.

Anda mungkin juga menyukai