Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan informasi merupakan
suatu titik vital yang sangat penting. Kebanyakan perusahaan perusahaan
mengganggap teknologi informasi sebagai jalan keluar untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang timbul. Tidak ketinggalan pula peranan aplikasi
dalam hal tersebut, perkembangan aplikasi juga semakin pesat seiring dengan
semakin dibutuhkannya teknologi informasi. Aplikasi adalah perangkat lunak atau
software yang dibangun untuk mempermudah suatu pekerjaan manusia.
Perkembangan aplikasi ini juga berdampak pada berbagai instansi baik
instansi milik pemerintah maupun instansi milik swasta, salah satunya adalah
Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional Sulawesi Selatan (PPKK
Regional Sulawesi Selatan). PPKK Regional Sulawesi Selatan adalah suatu
pelaksana tugas regional penanggulangan krisis kesehatan yang memiliki anggota
regional sebanyak 7 provinsi. Tugas utama dari PPKK Regional Sulawesi Selatan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 783/MENKES/SK/X/2006
adalah menyiapkan dan memobilisasi sumber daya untuk mempercepat
mendekatkan bantuan pelayanan kesehatan. Bantuan pelayanan kesehatan yang
dimaksud dapat berupa logistik, sarana dan prasarana kesehatan. Untuk
mendukung tugas utama PPKK Regional Sulawesi Selatan, Departemen
Kesehatan memberikan sarana dan prasarana yang cukup memadai yang terdiri
dari Mobil Klinik, Ambulance, Perahut Karet, Tenda Rumah Sakit Lapangan
lengkap dengan peralatan operasi dan ruang ICU, dan perlengkapan lainnya.
Sedangkan untuk bantuan logistk berupa Biskuit MP ASI, Penjernih Air, Kaporit,
dan sebagainya. Seluruh barang logistik, sarana dan prasarana yang ada di
tempatkan dalam satu gudang yang cukup besar.
Jumlah petugas gudang yang ada pada PPKK Regional Sulawesi Selatan
sebanyak 4 orang tidak termasuk penanggungjawab gudang atau administrator
gudang. Petugas gudang berfungsi untuk mengecek dan mempersiapkan barang,

sedangkan administrator gudang berfungsi untuk mencatat semua perubahan datadata barang yang digudang.
Metode Sistem pencatatan dan pelaporan barang yang ada di PPKK Regional
Sulawesi Selatan menggunakan Microsoft Excel di salah satu laptop milik
Penanggungjawab gudang. Segala jenis kegiatan yang berkaitan dengan barang di
Gudang PPK Regional Sulawesi Selatan baik pemasukan, pengeluaran dan
peminjaman dicatat menggunakan Microsoft Excel.
Namun dalam pelaporan data barang seringkali terjadi kesalahan dalam
pendataan barang seperti jumlah barang, kondisi barang dan letak penyimpanan
barang. Kesalahan ini sering terjadi disebabkan karena belum adanya system yang
tetap dalam melakukan pendataan barang. Berbagai faktor dapat menyebabkan
masalah ini, diantaranya
-

Banyaknya Petugas gudang sehingga system yang diterapkan juga


seringkali berbeda.

Petugas dan administrator gudang seringkali kurang komunikasi satu


sama lain tentang informasi data barang dan transaksi-transaksi yang telah
terjadi di gudang yang menyebabkan adanya perbedaan informasi ketika
melakukan pelaporan.

Atas dasar masalah tersebut, maka dibangun suatu aplikasi yang dapat
mempermudah petugas dan administrator gudang dalam pendataan dan pelaporan
data barang yang ada di Gudang PPKK Regional Sulawesi Selatan yaitu Aplikasi
Inventarisasi Barang Milik Negara di PPKK Regional Sulawesi Selatan Berbasis
Client Server.
Aplikasi ini dibangun dengan tujuan untuk menangani masalah pencatatan
baik barang yang masuk, barang yang keluar, maupun barang yang dipinjam
instansi lain. Dan aplikasi ini juga dapat menangani masalah laporan barang baik
pelaporan stok barang maupun pelaporan kondisi barang. Dengan adanya aplikasi
berbasis client-server ini, pengguna tidak lagi saling ketergantungan antara yang
satu dengan yang lainnya dikarenakan data barang tidak lagi terpusat di pengguna
tertentu, akan tetapi terpusat pada sebuah komputer.

1.2. Rumusan Masalah


Dari pemaparan masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu
bagaimana

merancang dan membangun Aplikasi Inventarisasi Barang Milik

Negara di PPKK Regional Sulawesi Selatan Berbasis Client Server ?


1.3. Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah :
1. Aplikasi ini berbasis Client-Server dan hanya dapat dijalankan jika
terhubung dengan jaringan LAN/WLAN
2. Hanya dapat dijalankan di Sistem Operasi Windows
3. Aplikasi ini hanya diperuntukkan untuk Gudang PPKK Regional Sulawesi
Selatan.
4. Aplikasi ini menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi dan bahasa
antarmuka menggunakan Bahasa Indonesia.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuannya adalah untuk membangun Aplikasi Inventarisasi Barang
Milik Negara di PPKK Regional Sulawesi Selatan yang dibangun sedemikian
rupa agar dapat memudahkan dalam pengolahan data barang milik negara di
PPKK Regional Sulawesi Selatan.
1.5. Manfaat Penelitian
Berikut manfaat yang didapatkan dari aplikasi ini :
1. Menyimpan data barang
2. Memberikan informasi tempat penyimpanan barang
3. Memudahkan dalam pengolahan data barang yang masuk maupun yang
keluar.
4. Mencetak laporan barang baik stok barang maupun kondisi barang
5. Meng-Export laporan barang ke format Microsoft Excel di mana data
yang ada dalam file ini dapat dikembangkan kembali atau digunakan oleh
instansi lain.

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada skripsi ini dibagi menjadi 6 (enam) bab, dimana
tiap-tiap bab terdiri dari sub bab, diantaranya sebagai berikut:
BAB I :

PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
serta sistematika penulisan.

BAB II :

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisi pengertian dan istilah-istilah yang
digunakan dalam penulisan dan menerapkan teori-teori yang
digunakan untuk menganalisisa dan penjelasan mengenai
teknologi

informasi

yang

digunakan

dalam

rangkaian

pemecahan masalah.
BAB III :

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisi tentang metode dan tahapan menelitian
yang digunakan serta waktu dan tempat penelitian, alat dan
bahan yang digunakan untuk mendukung penelitian yang
dilakukan oleh penulis sampai dengan akhir penelitian.

BAB IV :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM


Dalam bab ini membahas tentang analisis sistem berjalan,
analisis sistem yang diusulkan dan perancangan sistemnya.

BAB V :

PENGUJIAN APLIKASI DAN IMPLEMENTASI


Dalam

bab

ini

membahas

tentang

pengujian

aplikasi

implementasi yang telah dirancang.


BAB IV :

PENUTUP
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran
yang diperoleh dari seluruh pembahas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aplikasi
Aplikasi menurut Rina Puspitasari, dkk (2002) merupakan sebuah penerapan,
lamaran dan penggunaan. Menurut istilah, aplikasi adalah program yang siap
pakai, yang dirancang dan dibangun untuk melaksanakan suatu fungsi bagi
pengguna atau aplikasi lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju.
Aplikasi juga dapat diartikan sebagai program di dalam komputer yang dibuat
untuk membantu user yakni manusia dalam melaksanakan tugas tertentu.
Aplikasi Inventarisasi Barang Milik Negara merupakan aplikasi yang
digunakan untuk mengetahui jumlah barang yang ada pada gudang dan jumlah
barang yang sedang terpakai milik PPKK Regional Sulawesi Selatan.

2.2. PPKK Regional Sulawesi Selatan


Berdasarkan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

Nomor

783/MENKES/ SK/X/2006 bahwa terdapat 9 PPKK Regional di Indonesia, salah


satunya adalah PPKK Regional Sulawesi Selatan yang membawahi 7 provinsi
dikawasan Indonesia Timur, yaitu :
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Sulawesi Barat
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Maluku
- Provinsi Papua
- Provinsi Papua Barat
Tugas utama dari PPKK Regional Sulawesi Selatan adalah menyiapkan
dan memobilisasi sumber daya untuk mempercepat dan mendekatkan bantuan
pelayanan kesehatan.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PPKK Regional Sulawesi Selatan

Uraian tugas PPKK Regional Sulawesi Selatan terdiri dari :


a. Pra Bencana
- Menyiapkan logistic kesehatan (bahan, alat, obat, dan perbekalan
kesehatan).
- Meningkatkan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC)
- Memperkuat jejaring kerja kesehatan
- Menyediakan informasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kesehatan
akibat bencana dan krisis kesehatan lainnya.
b. Saat dan Pasca Bencana
- Memobilisasi sumber daya kesehatan ke daerah yang memerlukan
bantuan akibat bencana dan krisis kesehatan lainnya.
- Membantu melakukan Rapid Health Assessment (RHA) atau Penilaian
Cepat Bidang Kesehatan.
- Membantu pelayanan kesehatan darurat (pelayanan gawat darurat
medik, pelayanan rujukan, survailans, air bersih dan sanitasi, pelayanan
kesehatan darurat, kesehatan jiwa, gizi darurat, dll).
- Membantu melakukan pemantauan dan evaluasi.

2.3. Inventarisasi Aset atau Barang Milik Negara


Inventarisasi atau inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk
melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan
mendokumentasikannya baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada
suatu waktu tertentu (Sugiama, 2013) atau dapat juga diartikan bahwa
inventarisasi aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu
inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi,
volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status
penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja
yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi/labelling, pengelompokkan dan
pembukuan/administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset (Siregar, 2014).
Berdasarkan definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Inventarisasi
Barang Milik Negara merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup proses
pendataan, pencatatan serta pengecekan mengenai kualitas dan kuantitas barang
secara

fisik

dan

yuridis/legal,

kemudian

selanjutnya

dilakukan

kodefikasi/labelling dan mendokumentasikannya untuk kepentingan pengelolaan


barang

bersangkutan

dalam

bentuk

laporan.

Inventarisasi

aset

dalam

perkembangannya sangat diperlukan bagi suatu perusahaan ataupun instansi


pemerintah untuk mengetahui jumlah dan kondisi aset yang riil pada saat itu.
Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada di seluruh bagian,
termasuk geung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenal
bagi semua fasilitas. Inventaris yang dibuat harus mengandung informasi yang
jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran
pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan perawatan akan lebih mudah.
2.3.1. Perencananaan Inventaris
Untuk Melakukan perencanaan dan penentuan kebutuhan barang
harus didasarkan alasan tertentu, yaitu :
1.

Untuk mengisi kebutuhan barang karena terjadinya perkembangan


organisasi atau personil

2.

Adanya barang-barang yang rusak, dihapus, dijual, hilang, mati atau


sebab

lainnya

yang

dapat

dipertanggunggjawabkan

sehingga

memerlukan penggantian
7

3.

Adanya peruntukan barang yang didasarkan pada jatah perorangan,


jika terjadi mutasi personil sehingga turut mempengaruhi kebutuhan
barang

4.

Untuk menjaga tingkat persediaan barang bagi setiap tahun anggaran


bersangkutan agar efesiensi dan efektif

5.

Pertimbangan teknologi

2.3.2. Penentuan Kebutuhan


Adalah kegiatan atau tindakan untuk merumuskan rincian kebutuhan
pada perencenaan sebagai pedoman dalam melaksanakan pemenuhan
kebutuhan barang daerah yang dituangkan dalam perkiraan anggaran.
2.3.3. Penganggaran
Adalah kegiatan penyusunan harga pada masing-masing barang
dengan memperhatikan standarisasi sarana dan prasarana perkantoran dan
standarisasi harga.
2.3.4. Pengadaan
Adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang dan
jasa. Pengadaan barang menggunakan skala prioritas dan menyesuaikan
anggaran yang ada.
2.3.5. Penyimpanan
Adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan penyelenggaraan dan
pengaturan barang persediaan di dalam gudang/ruang penyimpanan.
Kegiatan penyimpanan yaitu :
1.

Menerima, menyimpan, mengatur, merawat dan menjaga keutuhan


barang dalam gudang penyimpanan agar dapat dipergunakan sesuai
dengan rencana secara tertib, rapi dan aman,

2.

Menyelenggarakan administrasi penyimpanan atas semua barang yang


ada di dalam gudang.

3.

Melakukan stok opname secara berkala ataupun insidentil terhadap


barang persediaan yang ada di dalam gudang agar persediaan selalu
dapat memenuhi kebutuhan

4.

Membuat laporan tentang keadaan penyimpanan sesuai ketentuan


yang berlaku

2.3.6. Penyaluran
Adalah kegiatan untuk menyalurkan barang dari gudang ke pihak
yang membutuhkan. Kegiatan penyaluran yaitu :
1.

Menyelenggarakan

penyaluran

barang

kepada

pihak

yang

membutuhkan
2.

Menyelenggarakan administrasi penyaluran dengan tertib dan rapi

3.

Membuat laporan tentang keadaan penyaluran sesuai dengan


ketentuan yang berlaku

2.3.7. Pemeliharaan
Adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna
dan berhasil guna. Penyelenggaraan pemeliharaan dapat berupa :
1.

Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari


oleh pemakai/pengurus barang tanpa membebani anggaran

2.

Pemeliharaan sedang adalah pemeliharaan dan perawatan yang


dilakukan secara berkala oleh tenaga pendidik yang mengakibatkan
pembebanan anggaran

3.

Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang


dilakukan secara sewaktu-waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya
tidak dapat diduga sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan kebutuhanya
yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

2.4. Basis Data


Salah satu teknologi yang telah berperan penting dalam penggolahan data
menggunakan komputer. Basis data adalah sekumpulan data yang saling
berhubungan secara logis beserta deskripsinya, yang digunakan secara bersamasama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi disuatu tempat
(Pahlevi, 2013).
Salah satu software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management
System) adalah MySQL yang bersifat open source. Artinya bahwa software ini
dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL).

Bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam
sistem operasi. Dan bisa diperoleh secara gratis dengan mendownload di internet.
MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TeX yang berlokasi
di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada dibawah naungan MySQL AB
(Kadir, 2013). Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti
yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Mutliplatform
MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix dan lainlain).
2. Andal, Cepat dan Mudah Digunakan
MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani
permintaan terhadap database) yang handal, dapat menangani database yang
besar dengan kecepatan tinggi. Mendukung banyak sekali fungsi untuk
mengakses database dan sekaligus mudah untuk digunakan.
3. Jaminan Keamanan Akses
MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria
pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu
agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia (misal gaji pegawai),
sedangkan user lain tidak boleh sesuai dengan hak aksesnya.
4. Dukungan SQL
SQL

mendukung

perintah

SQL

(Structured

Query

Language).

Sebagaimana diketahui SQL merupakan bahasa standar dalam pengaksesan


database rasional. Pengetahuan akan SQL akan memudahkan siapapun untuk
menggunakan MySQL. Dalam pembuatan aplikasi, software pendukung
MySQL yang digunakan adalah SQL-Front merupakan software yang dapat
digunakan untuk mempermudah mengolah database melalui MySQL dengan
antarmuka Windows. Software ini juga di buat dengan Delphi yang
merupakan

salah satu pemprograman berbasis visual sehingga dapat

memberikan efek tampilan grafik yang bagus dan menarik.

10

2.5. XAMPP
XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source yang dikembangkan
oleh sebuah komunitas Open Source (Nugroho, 2008). Dengan menggunakan
XAMPP tidak dibingungkan dengan penginstalan program-program lain, karena
semua kebutuhan telah tersedia oleh XAMPP.
XAMPP sendiri berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),
yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama
XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache,
MySQL, PHP dan Perl. Pada paket XAMPP telah memiliki Apache (Web Server),
MySQL sebagai database, PHP sebagai Server Side Scripting, Perl sebagai FTP
Server. Dengan menginstall XAMPP tidak perlu lagi melakukan instalasi dan
konfigurasi webserver seperti yang di jelaskan sebelumnya secara manual,
dikarenakan XAMPP secara otomatis akan mengkonfigurasi.
2.6. Embarcadero RAD Studio XE5
Bahasa pemrograman Delphi adalah salah satu bahasa pemrograman yang
sangat popular dikarenakan bahasa yang digunakan merupakan turunan dari
bahasa Pascal. Delphi juga merupakan bahasa pemrograman yang berjalan
diplatform windows, yang paling popular adalah Delphi 7. Seiring berjalannya
waktu Delphi mengalami perubahan yang sangat signifikan, semuanya berawal
saat Borland menjual produknya kepihak embarcadero. Dipihak embarcadero
Delphi mulai memuncak dengan rilisnya versi terbaru, bahkan dalam beberapa
tahun terakhir ini Delphi sudah mengalami beberapa perubahan versi mulai dari
Delphi 2010, Delphi 2011 ( XE ), Delphi XE2, Delphi XE3, Delphi XE4, XE5,
XE6 dan yang paling teranyar adalah Delphi XE7 yang mampu berjalan di multi
platform seperti windows, android dan IOS.
RAD Studio XE5 memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi asli
yang benar untuk PC, tablet, dan smartphone dan membuat mereka untuk toko
aplikasi dan perusahaan cepat. Aplikasi asli benar berjalan secara langsung pada
perangkat keras tanpa scripting atau lapisan interpretatif, memungkinkan
pengembang untuk memberikan pengalaman pengguna yang terbaik mungkin.
Sebuah survei baru oleh Research Dimensi yang dirilis hari ini, menunjukkan
11

bahwa sementara 85 persen dari pengembang Windows adalah ditugaskan untuk


mengembangkan aplikasi mobile dan 85% lebih memilih aplikasi asli, hanya 17
persen percaya bahwa mereka dapat cukup memberikan aplikasi mobile asli untuk
dua atau lebih platform
Kami merancang RAD Studio XE5 menjadi game changer memungkinkan
pengembang untuk secara cepat membangun aplikasi asli dengan pengalaman
pengguna yang kaya di beberapa perangkat dengan basis kode tunggal," kata
Michael Swindell, Embarcadero wakil presiden senior dari produk. "Tantangan
terbesar yang dihadapi organisasi pengembangan perangkat lunak saat ini adalah
bagaimana memberikan yang terbaik bisnis mereka di daftar terus berkembang
dari perangkat. Dengan RAD Studio XE5, pengembang sekarang dapat
memberikan aplikasi asli untuk Android, iOS, Windows, dan perangkat OS X di
pecahan waktu dan biaya solusi lain
Embarcadero

Technologies,

Inc

adalah

penyedia

terkemuka

alat-

memenangkan penghargaan untuk pengembang aplikasi dan profesional database


sehingga mereka dapat merancang sistem yang tepat, membangun mereka lebih
cepat dan menjalankan mereka lebih baik, terlepas dari platform atau bahasa
pemrograman. Sembilan puluh dari Fortune 100 dan komunitas yang aktif lebih
dari tiga juta pengguna di seluruh dunia bergantung pada produk Embarcadero
untuk

meningkatkan

produktivitas,

mengurangi

biaya,

menyederhanakan

manajemen dan kepatuhan perubahan, dan mempercepat inovasi. Didirikan pada


tahun 1993, Embarcadero berkantor pusat di San Francisco, dengan kantor yang
berlokasi di seluruh dunia.

2.7. UML (Unified Modeling Language)


Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak (Yulianto, dkk, 2009). Pemodelan

12

(modeling) ialah suatu proses di dalam merancang suatu perangkat lunak sebelum
dilakukannya pengkodean (coding).
Semakin kompleksnya sebuah sistem maka semakin pentingnya teknik
pemodelan yang digunakan dalam merancang sistem tersebut. Unified Modelling
Language (UML) adalah sistem arsitektur yang menggunakan Object Oriented
Analysis Design dengan menggunakan satu bahasa yang konsisten untuk
menspesifisikan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan
obyek-obyek dari sebuah sistem software untuk memodelkan bisnis dan
komponennya. Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah
proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui
arsitektur rancangan dari proyek software tersebut.
Berdasarkan jenisnya, UML yang digunakan dalam proses perancangan
terdiri dari :
Use Case Diagram
Use case Diagram adalah sebuah teknik untuk merekam fungsional sebuah
sistem. Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem
dengan sisten itu sendiri. Dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana
sistem tersebut digunakan.

Sebelum mendeskripsikan use case secara

langsung, akan lebih mudah dengan menjabarkan scenario. Scenario adalah


rangkaian langkah-langkah yang menjabarkan sebuah interaksi antara seorang
pengguna dengan sebuah sistem.

13

Tabel 3.1 Keterangan simbol-simbol pada diagram use case


No
1.

Nama dan Simbol

Keterangan

Aktor

Menggambarkan tentang pelaku-pelaku yang


berperan aktif dalam penggunaan sistem.

2.

Use case

Menggambarkan bagian-bagian dari sistem


yang saling bertukar pesan dengan sesama

usecase

use

case

atau

aktor,

dan

biasanya

menggunakan kata kerja untuk penamaan use


case di awal kata
3.

Association

Mengidentifikasikan interaksi aktor tertentu


dan use case tertentu

4.

Generalization

Menggambarkan hubungan generalisasi dan


spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah
use case dimana fungsi yang satu merupakan
fungsi yang lebih umum dari lainnya

5.

Dependency

relasi use case tambahan ke sebuah use case


yang ditambahkan memerlukan use case ini

<<include>>

untuk menjalankan fungsinya atau sebagai


syarat dijalankan use case ini

6.

Dependency
<<extend>>

Menggambarkan relasi use case tambahan ke


sebuah use case, dimana use case

yang

ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa


use case tambahan itu

14

Class diagram
Diagram class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem

dengan menunjukkan kelas-kelasnya dan hubungan mereka.

Tabel 3.2 Keterangan simbol-simbol pada diagram class


No.
1.

Nama dan Simbol

Keterangan

Class

Menggambarkanblok-blok pembangun
pada pemrograman berbasis objek

2.

Association

Penghubung antar kelas

3.

Aggregation

Menggambarkan

bahwa

satu

kelas

merupakan bagian dari suatu kumpulan

4.

Generalization

Menggambarkan suatu turunan dengan


mengasumsikan satu kelas merupakan
superClass dari kelas lain

Activity Diagram
Diagram ini berhubungan dengan diagram statechart dimana diagram

statechart yang berfokus pada obyek yang dalam suatu prosesnya menjadi suatu
obyek, dan diagram activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang
terkait dalam suatu proses tunggal. Dengan kata lain, diagram activity
menunjukkan bagaimana aktifitas-aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

15

Table 3.3 keterangan simbol-simbol pada activity diagram


No.
1.

Nama dan Simbol

Keterangan

Status awal

Menggambarkan awal untuk memulai


sebuah aktivitas(kegiatan)

2.

Aktfitas

Menggambarkan

aktivitas

yang

dilakukan oleh sistem

3.

Decision

Menggambarkan percabangan dimana


jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu

4.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang


bertanggungjawab terhadap aktivitas
yang terjadi

5.

Synchronization

Menggambarkan penggabungan dimana


jika ada aktivitas yang lebih dari satu
ingin digabungkan menjadi satu

6.

Status akhir

Menggambarkan akhir untuk menutup


kegiatan(kegiatan)

16

Deployment Diagram
Diagram

deployment

merupakan

penggambaran/pemodelan

yang

menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi sistem.


Table 3.4 keterangan simbol-simbol pada deployment diagram
No.
1.

Nama dan Simbol

Keterangan

Package

Menggambarkan sebuah bungkusan dari


satu atau lebih node

Package

2.

Node

Biasanya mengacu pada perangkat keras,


perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri

3.

Dependency

Merupakan kebergantungan antar node

17

2.8. Kerangka Pikir


Permasalahan yang ada pada gudang PPKK Regional Sulawesi Selatan adalah
sistem pencatatan dan pelaporan data barang yang seringkali terjadi kesalahan
dalam pendataan barang seperti jumlah barang, kondisi barang dan letak
penyimpanan barang.

Melihat permasalahan yang ada, maka akan dibuatkan sebuah sistem aplikasi
yang berbasis client-server yang memudahkan pengguna untuk melakukan
pendataan barang dan pelaporan data-data barang.

Tahap pertama yang akan dilakukan yaitu teknik pengumpulan data terhadap
PPKK Regional Sulawesi Selatan dan melihat kemungkinan kebutuhan yang
dibutuhkan pada perancangan sistem yang akan dibuat nantinya. Untuk model
perancangan kami akan menggunakan Unified Modifying Language,
selanjutnya sistem akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman
Borland Delphi 7 dengan database MySQL.

Metode pengembangan yang dilakukan pada sistem yaitu metode Waterfall.


Serta akan dilakukan pengujian menggunakan Black Box Testing yang
berfokus pada spesifikasi pada data-data utama yang ada pada sistem

Implementasi sistem yang diharapkan memberikan kemudahan kepada pihak


PPKK Regional Sulawesi Selatan dalam proses pendataan dan pengolahan
data barang.

18

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Lokasi Penelitian
Kegiatan penelitian dilakukan pada kantor Pusat Penanggulangan Krisis

Kesehatan Regional Sulawesi Selatan yang terletak pada Jalan Perintis


Kemerdekaan Km. 11 Makassar dengan waktu penelitian dilakukan mulai Bulan
November sampai bulan Februari tahun 2015
3.2.

Arsitektur Sistem

3.2.1. Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.1 Arsitektur sistem yang berjalan


19

Pegawai dapat diartikan sebagai orang yang melakukan transaksi baik


pemakaian, peminjaman maupun pengembalian barang. Setiap pegawai yang akan
melakukan transaksi harus membawa surat pengantar atau informasi dari pihak
instansi baik melalui Sort Message System (SMS), melalui Electronic Mail
(E-Mail) maupun melalui telepon.
Petugas mempunyai peran untuk menangani permintaan dengan mengecek
barang, menyiapkan barang, dan menyusun letak barang sesuai tempat yang sudah
ditentukan. Petugas kemudian membuat berita acara serah terima sebanyak 2
lembar yang berfungsi sebagai bukti bahwa barang yang diminta telah diperiksa
dan siap di berikan ke pegawai yang meminta barang. Kemudian berita acara
serah terima ditandatangani oleh pelaksana harian kantor atau diwakili oleh
Pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setelah ditandatangani, satu
lembar berita acara serah terima diberikan kepada pegawai yang meminta dan satu
lembar diberikan ke pelaksana harian kantor.
Petugas kemudian memberikan info kepada administrator gudang untuk
memperbaharui data barang sesuai dengan data yang telah dikeluarkan.
Administrator gudang mengelolah data barang tersebut menjadi laporan triwulan
yang akan diberikan kepada pelaksana harian untuk memonitoring persediaan
barang pada gudang.

20

3.2.2. Sistem Yang Diusulkan

Gambar 3.2. Arsitektur Sistem Yang Diusulkan


Dengan adanya system aplikasi Inventarisasi Gudang, setiap transaksi
barang akan diinput ke dalam sistem. Setiap transaksi yang dilakukan akan secara
otomatis berita acara serah terima dapat dicetak tanpa membuat ulang di Ms.
Word dan juga secara otomatis mengurangi stok barang yang ada pada gudang.
Dengan adanya otomatisasi tersebut akan meminimalisir adanya kesalahan
informasi dan mempermudah pekerjaan petugas gudang.
Data yang sudah tersimpan pada system juga dapat dikelolah oleh
administrator untuk membuat laporan data barang secara berkala baik perbulan
maupun per triwulan.

21

3.3.

Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Data Primer


1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan bertemu dan
berbicara langsung dengan orang yang mempunyai tugas atau keahlian di
bidang tertentu. Dalam hal ini, narasumber yang telah diwawancara adalah
petugas gudang, administrator gudang, dan pelaksana harian PPKK
Regional Sulawesi Selatan. Semua materi wawancara yang disampaikan
berupa tugas dan wewenang dari peran masing-masing narasumber.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung
lokasi penelitian. Observasi yang dilakukan berupa mengamati struktur
gudang dan menyalin data yang menyangkut dengan penelitian.

Gambar 3.3. Sketsa Letak Barang Gudang Hasil Observasi

3.3.2. Data Sekunder


Data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada baik berasal dari artikel dan berbagai sumber lain yang

22

berhubungan dengan masalah yang peneliti sedang teliti. Pengumpulan data


sekunder ini menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang
diperoleh dari sumber-sumber artikel yang diperoleh dari internet dan
mempelajari atau membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti untuk memperoleh landasan teori yang dapat menunjang penelitian
serta dari catatan-catatan yang diberikan oleh sekolah tersebut.
3.4.

Alat Bantu Perancangan Aplikasi


Alat dan bahan yang digunakan untuk merancang dan membuat aplikasi

adalah sebagai berikut :


1. Perangkat keras komputer (hardware), yang terdiri atas :

Processor Intel Pentium Core i3

Harddisk 500 GB

RAM 4 GB

Printer

Mouse dan keyboard

Wireless LAN Atheros AR9485

2. Perangkat lunak komputer (software), yang terdiri atas :

Sistem Operasi Microsoft Windows 7.

Embarcadero Rad Studio XE5

MySQL.

XAMPP

3. Alat desain sistem, yang terdiri atas :

Use Case Diagram

Class Diagram

23

Sequence Diagram.

State Diagram

Activity Diagram

Deployment Diagram

3.5. Unified Modeling Language


3.5.1. Use Case

Gambar 3.4. Diagram Use Case


Gambar diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 aktor yaitu petugas dan
administrator gudang. Kedua Aktor tersebut mendapat hak akses yang sama yaitu
dapat mengakses seluruh use case yang ada. Terdapat 11 use case, antara lain :

24

3.5.2. Relasi Tabel

Gambar 3.5. Relasi Tabel


3.6. Metode Pengujian Aplikasi
Metode pengujian pada Aplikasi Inventarisasi Barang Milik Negara di
PPKK Regional Sulawesi Selatan menggunakan metode pengujian Black Box.

3.7. Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian kegiatan ini dibuat dengan tujuan agar perancangan
aplikasi dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
3.8.Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

25

No Jenis Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7

Maret
2016
1 2 3 4

April
Mei
Juni 2016
2016
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data
Analisis Aplikasi
Perancangan Aplikasi
Desain Aplikasi
Pengujian Aplikasi
Implementasi
Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit
Graha Ilmu.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 783/MENKES/SK/X/2006

26

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.


Yogyakarta : Graha Ilmu
Darmawi Herman, Manajemen Asuransi, cetakan I, Bumi Aksara, Jakarta,2000
Sutabri, Tata. (2004). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Mirza Pahlevi Said

(2003). Pembangunan Basis Data Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu.
Puspita Rina Dkk (2003). Aplikasi Pacitan: Penerbit Graha Ilmu.
Kadir, Abdul. (2008). BELAJAR DATABASE MENGGUNAKAN MYSQL
Bandung: Penerbit Andi Publisher .
Yulianto, Slamet.(2012) Pengantar Unified Modeling Language .

Manduro, (2010) Pengantar Unified Modeling Language .

27

Anda mungkin juga menyukai