Anda di halaman 1dari 5

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN KREDIT

18 Februari 2014 pukul 4:07


Begitu banyaknya orang yang mau usaha, walaupun modal tidak ada / tidak cukup, ini terbukti
dari banyaknya yang masuk ke blog ini dengan keyword atau kata kunci contoh proposal kerja
sama dan contoh proposal untuk pengajuan kredit atau pinjaman modal uantuk usaha. Untuk itu
saya sharingkan dari webnya pak Jalaludin sebagai slah satu gambaran.
Intinya yang perlu disampaikan untuk proposal sederhana adalah sebagai berikut :
1. Tanggal pengajuan kredit.
2. Perihal surat
3. Surat ditujukan kepada Kepala Cabang
4. Dalam pembukaan surat disampaikan tentang jenis usahanya dibidang apa dan usaha telah
berlangsung berapa lama.
5. Permohonan pembiayaan untuk membiayai apa. Modal kerja, Investasi atau konsumtif.
6. Tujuan dari kredit nantinya bagaimana. Maksudnya dengan ada kredit kita bisa meningkatkan
target penjualan berapa besar (prosentasi / dlm angka), keuntungungan ditargetkan bisa
mencapai berapa, atau adanya penambahan asset yang bisa meningkatkan kinerja usaha, atau
dll.
7. Sebutkan besarnya dana yang dimohon dan jangan lupa sebutkan modal sendiri ada berapa
sehingga bank hanya akan memberikan kekurangannya. Biasanya bank hanya memberi
maksimal 80% dari project cost, 20% adalah dari modal kita sendiri. Ilustrasinya adalah
katakanlah untuk pemenuhan SPK pengadaan komputer dari PT. A, kita memerlukan dana
sebesar 100 juta, maka yang bisa dimohonkan kepada Bank maksimal hanya 80 juta, sisanya
adalah dari dana kita sendiri.
8. Sampaikan skim kredit yang sesuai dengan pola usaha kita yang akan dibiayai bank. Bila
usaha mendapatkan penghasilan tetap perbulan maka skim installment dapat digunakan, bila
usahanya berupa proyek finance maka lebih baik gunakan skim modal kerja dengan sistim bagi
hasil atau mengangsur pokok dan bunganya ketika proyek sudah selesai. Ada baiknya
diskusikan dengan petugas bank, skim apa yang tepat, apakah perlu grace period dll. Ingat
konsekuensi salah skim kredit, implikasinya kepada beban bunga dan lack liquidity yang harus
ditanggung.
9. Penutup.
10. Sampaikan bahwa kita siap disurvey oleh Tim survey Bank.
Melihat paparan diatas mungkin tidak terlalu sulit untuk membuat surat pengajuan kredit kebank.
Wong cuma satu lembar saja dan lagian anda nantinya akan diwawancari oleh petugas bank.
Tapi perlu juga diketahui, semakin banyak informasi yang diterima petugas bank dan mereka
paham bisnis anda maka semakin cepat juga persetujuan akan diberikan. Untuk syarat-syarat
kredit dibank, tentunya standar namun agar lebih jelas anda bisa dapatkan melalui website bank
tersebut, atau brochure bank atau malah lebih baik telephone langsung ke Customer Service
dan Petugas Banknya. Sederhana kan? (**)
SOLUSI LAIN :
1. kalau anda wiraswasta :
- rekening koran
- neraca rugi laba

- agunan yang akan di gunakan bisa sertifikat tanah dan bangunan atau bpkb
- rekening tabungan 3 bulan terakhir
- keterangan domisili dari kelurahan.
- siup npwp
- ada juga yang minta rekening telepon n listrik (tergantung kebijakan bank
2. kalau pegawai.
- rekening 3 bulan terakhir
- slip gaji.
- surat keterangan pajak penghasilan
- referensi dari perusahaan.
Mungkin yang paling ringan bunganya BRI dan BNI
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGAJUAN KREDIT / PINJAMAN
1. Pembuatan proposal harus sesuai dengan kondisi di lapangan, tidak buat-buat karena pihak
bank juga pastinya melakukan cek ke lapangan. warbis dapat membantu UKM membuat
proposal tersebut yang terdiri dari latar belakang perusahaan berdiri, pengalaman perusahaan
dalam usahanya, target market, bahan baku dan cara mendapatkannya, omset perbulannya
yang diakumulasikan pertahun, dan mencantumkan laporan keuangan. warung layanan bisnis
(Warbis) tidak menjamin semua proposal yang diajukan disetujui pihak bank, karena tergantung
kenyataan di lapangan.
2. UKM ketika akan mengajukan pendanaan ke bank harus melihat kemampuan dan manfaat
dana yang diajukan sesuai dengan usahanya, jangan sampai jumlah pengajuan pendanaan
melebihi omset yang bisa di capai. jangan sampai memaksakan diri terhadap ajuan pendanaan
yang di lakukan ke bank karena akan menyulitkan diri sendiri.
3. Penuhi persyaratan bank sesuai prosedurnya. Bila memenuhin syarat sesuai permintaan bank
pasti bank akan menyetujui . kalau sesuai penilaian bank juga akan memberikan proses yang
berbelit-belit UKM juga serius terhadap pengajuan pendanaannya.
4. Bila ingin mengajukan kredit ke bank lain meskipun sudah memiliki kredit dari sebuah bank
diperbolehkan, selama UKm itu punya jaminan lain yang bisa dijaminkan. Biasanya untuk tanah
dan bangunan nilai jaminannya 60-80% . misalnya sebuah rumah nilainya Rp.200 juta, sebesar
80%-nya bisa disetujui bank.sedangkan tanah kosong sebesar 60%-nya. kendaraan roda empat
biasanya juga ditanyakan bank sebagai tambahan agunan.
5. Selain UKM itu bankble sesuai penilaian bank, feasibel sesuai persyaratan bank, juga perluh
credible atau bisa dipercaya bank. itu modal utama bagi UMKM. suatu saat bila UKM itu tidak
credible pihak bank juga akan tahu, bila UKM itu tidak jujur, misalnya mengaku tidak memiliki
pinjaman di bank lain. pihak bank juga akan tahu setelah melakukan cek. Bank juga akan
memberikan sanksi dan menjatuhkan black list bila ada UKM yang memberikan informasi yang
kurang tepat. Jadi UKM sebaiknya perluh menjaga Kredibilitas.
PROPOSAL PENGAJUAN KREDIT KOPERASI
Banyak kalangan pengusaha KUKM ingin mengajukan pinjaman ke bank tapi bingung
bagaimana membuat proposal kredit yang bankable? Atau mungkin Anda sering membuat
proposal, tetapi masih ragu apakah proposal yang disusun sudah visible dan bankable?
Kemampuan untuk menyusun proposal kredit akan memberi banyak manfaat dalam usaha Anda.
Karena pihak lain tidak mungkin langsung menerima permohonan pinjaman Anda tanpa
mempelajari proposal Anda. Proposal merupakan komplemen dalam mengajukan kredit ke bank.
Proposal juga urgen untuk menarik perhatian pihak bank, karena proposal mendeskripsikan
usaha Anda viable prospektif atau tidak.

Keuntungan yang akan Anda peroleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:
a. Kreditur akan memprioritaskan pinjaman Anda
b. Anda memperoleh kesempatan untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar
c. Anda akan mendapat penghargaan jika usaha Anda menjadi besar dan teladan
d. Anda akan mempunyai relasi yang lebih luas.
Berikut ini adalah susunan dari suatu Proposal:
1. COVER
Halaman pertama yang memuat nama usaha/koperasi (di atas/ tengah halaman), tempat usaha,
bulan dan tahun pembuatan proposal (biasanya di bawah).
2. HALAMAN KEDUA
Memuat profil singkat usaha dan identitas pemilik:
i. Nama, alamat dan telepon koperasi/perusahaan
ii. Nama pengurus, karyawan, dan manajer
iii. Lokasi usaha
iv. Jumlah anggota koperasi/karyawan
3. RINGKASAN PROPOSAL
Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang memuat :
i. Profil singkat usaha dan identitas pemilik
ii. Total kredit yang diminta
iii. Paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi)
iv. Jangka waktu pengembalian kredit
v. Grace period (tenggang waktu)
vi. Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
vii. Klasifikasi dan kemandirian koperasi
viii. Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan
4. ISI PROPOSAL
a. Pendahuluan
Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi
dan modal kerja, dan iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.
b. Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan dan Jumlah Yang Diperlukan
Disini Anda perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana
pembiayaan yang diperlukan.
Bagaimana Anda akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.
c. Sejarah dan Eksplanasi Mengenai Usaha Koperasi
i. Informatif
ii. Faktual
iii. Tanpa emosi
Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha didirikan, teknologi dan peralatan yang
digunakan awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan
jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja
d. Informasi Pasar Mengenai Produk dan Jasa Spesifik
Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka- angka dan nama-nama, misalnya:
Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan)
Siapakah para pembeli produk dan saingannya
Apakah ada perusahaan mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau

memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan


Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga atau meningkatkan bagiannya dalam
pasar (market share)
Permintaan-penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan
permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu
wilayah, pemasaran produk dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.
Analisa persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis,
terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.
Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan
saluran distribusi pemasaran yang digunakan.
Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di lokal, antar kota, propinsi,
dan eksport.
Perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir
e. Aspek Produksi
Proses produksi dan teknologi
Untuk usaha produksi, dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta
spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.
Untuk bidang perdagangan, ditulis proses pengadaan barang terjadinya transaksi hingga
penyerahan barang.
Kapasitas produksi, Untuk Jenis usaha produksi perlu dicantumkan kapasitas produksi dan
rencana produksi per tahun.
Lokasi Usaha, dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Dijelaskan dimana
lokasi usaha berada. Yang penting lokasi usaha tidak terkena larangan pemerintah
Lahan dan bangunan, Jelaskan rincian lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/m) apakah
lahan tersebut merupakan hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan apakah
ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.
Bahan baku dan Bahan Pembantu, Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan
pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem
pembelian (tunai/kredit)
f. Aspek Sosial Ekonomi
Terhadap Lapangan Kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja,
dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.
Keterkaitan Usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil
menengah lain, dengan koperasi dan lainnya.
Pendapatan. Penjelasan mengenai usaha Anda akan memberi peningkatan
g. Sejarah Keuangan Usaha/Koperasi
Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa:
1. Neraca
2. Laporan laba/rugi
3. Jenis, jumlah, dan penggunaan kredit
4. Cashflow(arus kas) penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
5. Administrasi dan laporan-laporan
6. Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor
7. Data-data menyangkut SDM, modal, dan material
Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.

h. Proyeksi Keuangan
1. Bentuk proyeksi keuangan:
Kapasitas usaha, pembelian, dan produksi
Data penjualan dan ekspor
Biaya proyek dan rencana pembiayaan
Anggaran uang tunai (cash budget)
Laporan pendapatan (laba/rugi) proforma
Neraca pro forma untuk satu tahun fiskal mendatang
Sumber dan penggunaan dana
2. Sifat Proyeksi Keuangan: Realistik
Didasarkan atas asumsi-asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang
kemungkinan profit atau loss.
i. Daftar Jaminan yang mungkin diberikan
Wujud jaminan
Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu Misalnya: tanah dan
bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan barang, dll.
j. Penutup
Harapan dan ucapan terimakasih pada pihak bank
5. LAMPIRAN
Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain :
a. Fotokopi KTP, SIM
b. Rencana-rencana dalam blueprint
c. Gambar-gambar atau foto-foto
d. Fotocopy dokumen-dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta
Pendirian Usaha, Identitas Pengurus dan catatan-catatan penting
e. Data sensus dan data demografis.
Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis
usaha. Pada substansinya, proposal yang komprehesif dan menarik sangat diperlukan untuk
meyakinkan pihak perbankan untuk memberikan kredit. (*)
Satu lagi yang perlu diingat, dalam pengajuan proposal atau berkas pinjaman / kredit ke Bank
juga harus mempunyai kecermatan dan kesabaran, karena tips diatas tidak akan terwujud jika
kita sembrono dan meremehkan hal-hal yang kecil, apalagi saat krisis ekonomi global sekarang
ini, pihak Bank akan lebih berhati-hati dalam mengucurkan kredit/pinjaman kepada calon
nasabahnya sehingga tidak terjadi kredit macet.
<Sumber:http://jalaludinweb.wordpress.com,www.papua.go.id/ddpkoperasi, yusuf.blogdetik.com,
id.answers.yahoo.com>
Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai