Anda di halaman 1dari 17

Kementerian Keuangan Republik

Indonesia
Direktorat Jenderal Pajak

Wajib Pajak
Orang Pribadi Pengusaha
Tertentu (OPPT)
Yang Mempunyai Peredaran Bruto Usaha
(Omzet) Melebihi Dari Rp4,8 M Dalam Setahun

PENGERTIAN
WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu :
WP OP yang melakukan kegiatan usaha
sebagai
Pedagang Pengecer yang mempunyai 1 (satu)
atau
lebih tempat usaha
Pedagang Pengecer :
WP OP yang melakukan penjualan barang
baik
secara grosir maupun eceran, dan/atau
penyerahan
jasa melalui suatu tempat usaha
Angsuran PPh Pasal 25 :
Per-32/PJ/2010
Angsuran PPh dalam Tahun Pajak
berjalan
untuk

KEWAJIBAN MEMILIKI N P W P
WP Orang Pribadi Pengusaha Tertentu wajib
mendaftarkan diri untuk mempunyai NPWP
:
Tempat tinggal sekaligus tempat usaha
hanya diterbitkan satu NPWP
Tempat usaha dan tempat tinggalnya berbeda
baik dalam satu wilayah KPP maupun berbeda
diterbitkan bagi setiap tempat usaha (NPWP
cabang dan di tempat tinggalnya NPWP Domisili)

PPh PASAL 25 BAGI WP OP PENGUSAHA TERTENTU

0,75%
TARIF

dari jumlah peredaran


bruto setiap bulan dimasing-masing
tempat usaha

Dibayar
menggunakan
SSP dengan
NPWP masingmasing tempat
Bank/Kantor Pos yang dapat usaha terdaftar

menerima pembayaran pajak

Merupakan kredit pajak


atas PPh terutang pada akhir
Tahun Pajak

CARA PENGHITUNGAN PPh PASAL 25


Angsuran PPh
Pasal 25=
0,75% X
Peredaran Bruto
setiap bulan

PER32/PJ/2010

CARA PENGHITUNGAN PPh PASAL 29


BAGI WP OPPT

lam ib
a
d aj
t
ze M, w
m
ro 4,8
e
g b dari an
n
ya bih uku
OP n le emb
P
p
W tahu
se

Pasal 28 UU
KUP
Pasal 14
(2) UU
PPh

CARA PENGHITUNGAN PPh PASAL 29

CARA PENGHITUNGAN PPN

PPN

Kewajiban untuk memungut dan menyetorkan PPN


melekat pada Pengusaha yang telah dikukuhkan men
Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Mekanisme
penghitungan PPN
terutang

Mekanisme
PK-PM

Pedoman
Penghitungan
Pengkreditan
PM

Tarif 10%

CARA PENGHITUNGAN PPN


Mekanisme
PK-PM

Wajib bagi PKP yang peredaran usahanya


dalam 1 (satu) tahun buku di atas Rp
1.800.000.000

PKP X membeli Barang Kena Pajak (BKP) dari PKP A sebagai barang
modal dengan harga beli Rp 15.000.000
PPN yang terutang = 10% x Rp15.000.000 = Rp1.500.000
PPN sebesar Rp1.500.000 tersebut merupakan Pajak Masukan
(PM) bagi PKP X yang dipungut oleh PKP A

PKP X menjual tunai BKP dengan Harga Jual Rp25.000.000


PPN yang terutang= 10% x Rp25.000.000 = Rp2.500.000
PPN sebesar Rp2.500.000 tersebut merupakan Pajak Keluaran (PK) yang dipungut
oleh PKP X.

PPN yang harus disetor ke Kas Negara = PK-PM


= Rp2.500.000-Rp1.500.000
= Rp1.000.000

CARA PENGHITUNGAN PPN

PKP
usaha
kegiat
an
terten
tu

PKP kegiatan Usaha Tertentu adalah kegiatan usaha


yang semata-mata melakukan :
a.penyerahan kendaraan bermotor bekas secara
eceran; atau
b.penyerahan emas perhiasan secara eceran.
PPN Masukan dari suppliertidak dapat dikreditkandi
SPT Masa PPN dan jugatidak dapat dijadikan sebagai
biaya pengurang pada perhitungan SPT Tahunan PPh.

PKP tetap memungut PPN ke konsumen sebesar 10% dari


DPP dengan ketentuan PPN Masukan yang dapat
dikreditkan adalah sebesar:
1.90% dari PPN Keluaran untuk penyerahan kendaraan
bermotor bekas
2.80% dari PPN Keluaran untuk penyerahan emas
Apabila PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu
perhiasan secara eceran
beralih usaha di luar kegiatan usaha tertentu, maka
ketentuan pengkreditannya sama dengan usaha lainnya.
PMK79/PMK.03/2010

CARA PENGHITUNGAN PPN


Contoh:

PKP
usaha
kegiat
an
terten
tu

PKP Y seorang penjual emas perhiasan eceran, membeli


emas perhiasan dari PKP Z sebagai barang modal
dengan harga beli Rp 15.000.000, kemudian PKP Y
menjual kembali emas perhiasan tersebut dengan
harga jual Rp25.000.000
PPN yang dipungut PKP Z = 10% x Rp15.000.000 =
Rp1.500.000
PPN sebesar Rp1.500.000 tersebut merupakan Pajak
Masukan (PM) bagi PKP Y namun TIDAK DAPAT
DIKREDITKAN.
PPN yang dipungut PKP Y dari pembeli emas di
tokonya = 10 X Rp25.000.000 = Rp 2.500.000

PENYETORAN PAJAK TERUTANG

Bank / Kantor
Pos Persepsi

PER-38/PJ/2009 stdd PER23/PJ/2010 dan SE54/PJ/2010

PELAPORAN SPT MASA PPh Pasal 25


WP OP PENGUSAHA TERTENTU

Apabila di tempat tinggalnya WP OP


PengusahaTertentu tidak melakukan usaha
sebagai Pedagang Pengecer maka tidak wajib
melaporkan SPT Masa PPh Pasal 25

PELAPORAN SPT PPN dan SPT Tahunan


WP OP PENGUSAHA TERTENTU
Setiap KPP/
KP2KP tempat
NPWPnya
terdaftar/tem
pat PKP
dikukuhkan

KPP/ KP2KP
tempat
NPWP
Pusat/Domi
sili
terdaftar

SANKSI KETERLAMBATAN PEMBAYARAN &


PELAPORAN
PPh PASAL 25 WP OP PENGUSAHA TERTENTU

Tanggal 20
bulan
berikutnya

Tanggal
15 bulan
berikutn
ya

Pasal 7 ayat (1) jo. Pasal 9 ayat


(2a) jo.Pasal 14 ayat(3) UU KUP

Untuk
keperluan
penyuluhan,
bahan
presentasi ini (slide) dapat dimodifikasi atau
dikondisikan sesuai dengan keperluan
seperti
dengan
menambah
atau
mengurangi slide yang ada.
Jika diperlukan, softcopy slide dapat
dibagikan kepada wajib pajak hanya dalam
bentuk .pdf (untuk menjaga isi dari materi
dan menghindari penyalahgunaan)

Anda mungkin juga menyukai