"Dia sendiri cukup berbakat. Dia memiliki dua dari tiga kualitas yang diperlukan
untuk menjadi seorang detektif ideal. Dia memiliki kelebihan dalam pengamatan d
an deduksi. Dia hanya perlu menambah pengetahuan, dan itu bisa diperoleh seiring
dengan waktu. "
"Singkirkan semua faktor lainnya, dan satu-satunya faktor yang tersisa pasti mer
upakan kebenarannya."
"Dengan senang hati akan kupelajari masalah apa pun yang kauberikan padaku."
"Aku tidak pernah menebak. Itu kebiasaan yang mengejutkan-merusak kebiasaan berp
ikir logis. Apa yang tampak aneh bagimu, tampak begitu karena kau tidak mengikut
i jalan pemikiranku atau mengamati fakta-fakta kecil dari mana kau bisa mendapat
kan informasi besar."
"Aku tak bisa hidup tanpa pekerjaan untuk otakku. Untuk apa aku hidup kalau buka
n untuk itu? Berdirilah di jendela. Apa pernah ada dunia yang begitu suram, meny
edihkan, dan tidak menguntungkan seperti ini? Lihat bagaimana kabut kekuningan b
ergulung-gulung di jalan dan melayang melewati rumah-rumah berwarna cokelat pasi
r. Apa yang bisa lebih menyedihkan lagi? Apa gunanya memiliki kemampuan, Dokter,
kalau tak ada tempat untuk melampiaskannya? Kejahatan merupakan hal yang umum,
keberadaan merupakan sesuatu yang umum, dan tidak ada kualitas di dunia ini yang
memiliki fungsi apa pun, kecuali kedua hal yang umum itu."
"Sangat penting untuk tidak membiarkan penilaianmu dikacaukan oleh kualitas prib
adi," katanya. "Seorang klien bagiku sekadar sebuah unit, sebuah faktor dalam ma
salah. Kualitas emosional merupakan penghalang untuk bisa berpikir jernih.
"Aku tidak pernah membuat perkecualian. Perkecualian merusak peraturannya."
"Orang yang memiliki karakter kuat selalu menulis huruf-hurufnya dengan perbedaa
n yang jelas tak peduli seberapa jelek tulisan mereka."
"Kusarankan kau membaca buku ini-salah satu buku terbaik yang pernah diterbitkan
. Martyrdom of Man karya Winwood Reade."
"Aku mulai menduga bahwa mungkin masalah ini jauh lebih dalam dan lebih tersembu
nyi daripada dugaanku semula. Aku harus mempertimbangkan kembali gagasan-gagasan
ku."
"Aku tidak mudah terkesan, tapi malam yang suram, dengan masalah aneh yang akan
kami hadapi, menyebabkan aku merasa gugup dan tertekan."
"Kasusku, sebagaimana sudah kukatakan padamu, sudah hampir selesai. Tapi jangan
sampai kita melakukan kesalahan dengan bersikap terlalu percaya diri. Sekalipun
kasus ini sekarang tampak sederhana, mungkin ada sesuatu yang lebih dalam di bal
iknya."
"Sudah berapa kali kukatakan bahwa kalau kausingkirkan semua yang mustahil, apa
pun yang tersisa, betapapun mustahilnya, adalah kebenaran?"
"Il n'y a pas des sots si incommodes que ceux qui ont de l'esprit!-Tidak ada ora
ng bodoh yang lebih menyulitkan daripada yang punya sedikit akal!"
"Wir sind gewohnt dass die Menscben verhhnen was sie nicht verstehen.-Kita sudah
biasa melihat Manusia memandang rendah apa yang tidak bisa dipahaminya."
"Jangan membayangkan aku mengandalkan keberhasilanku memecahkan kasus ini semata
-mata pada ketidaksengajaan salah satu dari mereka mencelupkan kakinya ke bahan
kimia," kata Holmes. "Aku punya pengetahuan untuk melacak mereka dalam beberapa
cara berbeda. Tapi ini yang paling mudah. Dan karena kita sudah mendapatkan kebe
runtungan ini, sangat tidak layak kalau kusia-siakan. Tapi, dengan begini, kasus
ini tidak menjadi masalah intelektual yang bagus, sebagaimana semula. Kalau buk
an gara- gara petunjuk yang mencolok ini, kita mungkin bisa mendapat nama."
"Bukti utama kebesaran sejati manusia adalah persepsi akan kekecilan dirinya."
Jean Paul, alias J.P.F. Richter, penulis Jerman
"Masalah utama dengan orang-orang seperti itu," kata Holmes saat kami duduk di k
apal, "adalah jangan pernah membiarkan mereka menganggap bahwa informasi yang me
reka berikan punya arti penting bagimu. Kalau mereka sampai berpikiran begitu, m
ereka seketika akan menutup mulut serapat tiram. Kalau kau mendengarkan keluhankeluhan mereka, kemungkinan besar kau akan mendapatkan apa yang kau butuhkan."
"Sebaiknya jangan memberitahu terlalu banyak," kata Holmes. "Wanita tidak boleh
dipercayai sepenuhnya- sebagian besar di antaranya."
"Winwood Reade memang pandai dalam hal itu," kata Holmes. "Dia mengatakan bahwa,
sekalipun seorang individu merupakan teka-teki yang tidak terpecahkan, secara a
gregat dia menjadi sebuah kepastian matematis. Misalnya, kau mungkin tak mampu m
enebak apa yang akan dilakukan seseorang, tapi kau bisa
mengatakan dengan tepat apa yang akan dilakukan sejumlah orang. Individu bervari
asi, tapi persentase tetap konstan. Begitu kata ahli statistik.
"Tapi cinta merupakan sesuatu yang emosional, dan apa pun yang emosional bertent
angan dengan penjelasan sejati yang kuletakkan paling tinggi di atas semuanya."
Kutipan Jonathan Small :
"Aku tidak perlu merahasiakan apa pun. Pembelaan terbaik yang bisa kulakukan ada
lah dengan menceritakan kebenarannya."
"Aku pernah mengalami kejayaan dalam hidupku, dan aku pernah menjalani kegagalan
, tapi aku sudah belajar untuk tidak menyesali apa yang sudah terjadi."