Buku IV PKB Edisi Revisi
Buku IV PKB Edisi Revisi
PEDOMAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)
DAN ANGKA KREDITNYA
Kata Pengantar
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan
kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan
yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif. Oleh
karena itu, profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, diperlukan
suatu sistem pembinaan dan pengembangan terhadap profesi guru
secara terprogram dan berkelanjutan. Pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu kegiatan yang dirancang
untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Buku ini
merupakan Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan untuk digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, baik oleh guru,
tim penilai, maupun pemangku kepentingan (stake holder).
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan
Angka Kreditnya yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan Nasional, sejalan dengan perubahan struktur organisasi
Kementerian Pendidikan Nasional berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Eselon I Kementetian Negara Sebagaimana Telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun2010 serta berbagai masukan
dari hasil ujicoba yang dilakukan selama tahun 2011.
ii
Buku 2
Buku 4
Buku 5
iii
DAFTAR ISI
BAB IV ............................................................................... 97
PENUTUP ........................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 98
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................... 99
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Negara
Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)sebagai salah satu
unsur utama selain kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan
tugas tambahan lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
yang diberikan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan
fungsional guru. Harapannya melalui PKB akan terwujud guru yang
profesional yang bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan
yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah, tetapi tidak kalah
pentingnya juga memiliki kepribadian yang matang, kuat dan
seimbang.
Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah serta kepemilikan
kepribadian yang prima, maka diharapkan guru terampil
membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui penyajian layanan pendidikan yang bermutu.
Mereka mampu membantu dan membimbing peserta didik untuk
berkembang dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi yang secara cepat berubah sebagai ciri dari masyarakat
abad ke-21.
Agar pelaksanaan PKB di lapangan sesuai dengan tujuan, maka
disusunlah Buku Pedoman Kegiatan PKB dan Angka Kreditnya.
B. Dasar Hukum Kegiatan PKB
Dasar hukum kegiatan PKB ini adalah:
1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
1
guru,
kepala sekolah/madrasah,
pengawas sekolah/madrasah,
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota,
Badan Kepegawaian Daerah (BKD),
Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru,
UPT DinasPendidikanKecamatan, dan
pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan PKB.
BAB II
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
A. Pengertian Umum
PKB adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalismenya.
Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan, dan
memperluas
pengetahuan
dan
keterampilannya
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran
secara
profesional.
Pembelajaran yang berkualitas diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik.
PKB adalah bagian penting dari proses pengembangan
keprofesian guru yang merupakan tanggung-jawab guru secara
individu sebagai masyarakat pembelajar. Oleh karena itu, kegiatan
PKB harus mendukung kebutuhan individu dalam meningkatkan
praktik keprofesian guru dan fokus pada pemenuhan dan
pengembangan kompetensi guru untuk mendukung pengembangan
karirnya. Kegiatan ini dapat mencakup kegiatan sebagai berikut.
1. Pengembangan diri untuk mencapai kompetensi dasar yang
disyaratkan bagi profesi guru.
2. Pengembangan diri untuk pendalaman dan pemutakhiran
pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
kompetensinya sebagai guru.
3. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru
menghasilkan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
untuk
4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan yang menunjang pengembangan
karirnya sebagai guru.
5. Kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru
saat ini dan di masa mendatang.
B. Jumlah Angka Kredit yang Dipersyaratkan PKB
Berdasarkan Permennegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009
Pasal 17, jumlah minimum angka kredit untuk memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat/jabatan guru dari unsur PKB adalah
sebagai berikut.
Dari Jabatan
Guru Pertama
golongan ruang
III/a
Guru Pertama
golongan ruang
III/b
Guru Muda
golongan ruang
III/c
Guru Muda
golongan ruang
III/d
Guru Madya
golongan IV/a
Guru Madya
golongan ruang
IV/b
Ke Jabatan
Guru Pertama
golongan ruang
III/b
Guru Muda
golongan ruang
III/c
Guru Muda
golongan
ruangIII/d
Guru Madya
golongan ruang
IV/a
Guru Madya
golongan IV/b
Guru Madya
golongan ruang
IV/c
3 (tiga)
4 (empat)
3 (tiga)
6 (enam)
4 (empat)
8 (delapan)
4 (empat)
12 (duabelas)
4 (empat)
12 (duabelas)
Dari Jabatan
Guru Madya
golongan ruang
IV/c
Guru Utama
golongan ruang
IV/d
Ke Jabatan
Guru Utama *)
golongan ruang
IV/d
Guru Utama
golongan ruang
IV/e
5 (lima)
20 (duapuluh)
*) bagi Guru Madya, golongan ruang IV/c, yang akan naik jabatan
menjadi Guru Utama, golongan ruang IV/d, wajib melaksanakan
presentasi ilmiah.
Penulis
Pembantu I
Penulis
Pembantu II
Penulis
Pembantu III
60%
40%
3 orang
50%
25%
25%
4 orang
40%
20%
20%
20%
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
-
Guru
Pertama
golongan
ruangIII/a
Guru
Pertama
golongan
ruang III/b
Guru Muda
golongan
ruang III/c
Guru
Pertama
golongan
ruang III/b
Guru Muda
golongan
ruang III/c
Guru Muda
golongan
ruangIII/d
6 (enam)
Guru Muda
golongan
ruangIII/d
Guru Madya
golongan
ruangIV/a
8 (delapan)
4 (empat)
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pedoman guru paling
banyak 1 (satu)
buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang dibutuhkan.
Guru Madya
golongan
ruang IV/a
Guru Madya
golongan
ruang IV/b
12 (duabelas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu)
Artikel yang
dimuat di jurnal
yang ber-ISSN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya ter-
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
Guru Madya
golongan
ruangIV/c
12 (duabelas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber-ISSN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
tulisan ilmiah
populer paling
10
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pedoman guru paling
banyak 1 (satu)
buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
Guru Madya
golongan
ruangIV/c
Guru Utama
golongan
ruangIV/d
14
(empatbelas)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber-ISSN dan 1
(satu) buku
pelajaran atau
buku pendidikan
yang ber-ISBN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
diktat, karya terjemahan, atau
11
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
tulisan ilmiah
populer paling
banyak 3 (tiga)
buah. Buku pedoman guru
paling banyak 1
(satu) buah.
Untuk penulisan
laporan penelitian maksimal 2
laporan per
tahun.
Untuk karya inovatif maksimal
50% dari angka
kredit yang
dibutuhkan.
Guru Utama
golongan
ruangIV/d
Guru Utama
golongan
ruangIV/e
20 (duapuluh)
Minimal terdapat
1(satu) laporan
hasil penelitian
dan 1 (satu) artikel yang dimuat
di jurnal yang
ber ISSN dan 1
(satu) buku pelajaran atau buku
pendidikan yang
ber-ISBN
Jumlah publikasi
yang berbentuk
12
Dari Jabatan
Ke Jabatan
Jumlah
A.K.SubUnsur
Publikasi
Ilmiah dan/
atau Karya
Inovatif yang
dibutuhkan
Jenis Publikasi
Ilmiah/Karya
Inovatif yang Wajib
Ada
pengembangan
bersangkutan.
Manfaat
keprofesian
tersebut
dari
guru
diutamakan
yang
untuk
14
BAB III
KEGIATAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan salah
satu unsur dari unsur-unsur yang diperlukan untuk memenuhi
angka kredit jabatan fungsional guru.
Pasal11 Permennegpan dan RB Nomor 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa unsur, sub-unsur, dan kegiatan PKB sepertipada
tabel berikut.
Unsur: PKB
Sub-unsur PKB
A
B
Melaksanakan
Pengembangan Diri
Publikasi Ilmiah
Karya Inovatif
Kegiatan
1.
2.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
A. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah upaya guru untuk meningkatkan
profesionalisme diri agar memilki kompetensi sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan sesuai
dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni.Menurut PermennegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2009
15
Daerah,
lembaga
Diklat
yang
diselenggarakan
oleh
Guru BK
Matapelajaran
Pertama
Guru yang m
kompetensi pedagogik,
pedagogik,
dan profesi
mampu me
dapat mera
kembang p
konseling.
secara optim
memasuki j
selanjutnya
Muda
Guru yang m
kompetensi pedagogik,
pedagogik,
dan profesi
mampu me
serta mampu
dapat mera
mengelola sekolah.
mengembangkan pelayanan
tumbuhkem
BK dengan menggunakan
didik secara
mengemba
teknik BK.
kreatifitasn
jenjang pen
Madya
Guru yang m
kompetensi pedagogik,
pedagogik,
dan profesi
mampu me
17
Jenjang
Guru BK
Matapelajaran
peserta didik, serta mampu
mampu mengembangkan
dapat mera
mengelola dan
pelayanan BK dengan
kembang p
mengembangkan sekolah.
menggunakan berbagai
secara optim
menegemb
agar siap m
mengembangkan sekolah.
pendidikan
mampu me
mengemba
Utama
Guru yang m
kompetensi pedagogik,
pedagogik,
dan profesi
mampu me
mampu mengembangkan
dapat mera
pelayanan BK dengan
kembang p
menggunakan berbagai
peserta did
pengembangan profesi.
mampu me
mengemba
mengembangkan sekolah,
mampu me
serta mampu
pengemba
mengembangkan pelayanan
BK melalui berbagai
inovasi dan kajian ilmiah,
serta mampu melakukan
pengembangan profesi.
18
berdasarkan
bidang/matapelajaran
yang
Contoh:
1) Diklat Peningkatan Kemampuan Guru SD dalam substansi
Bilangan Asli, Cacah, dan Bulat, paling sedikit 32 jam
pelajaran (4 hari tidak menginap).
2) Diklat
Peningkatan
Kemampuan
Pengintegrasian
a. Diklat Lanjut
Diklat Lanjut adalah diklat fungsional yang diperuntukkan bagi
guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan
fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan
prestasi peserta didik dan mengelola sekolah.
Kriteria guru yang dikelompokkan untuk mengikuti Diklat
Lanjutini adalah:
20
pendekatan
pembelajaran
yang
lebih
kreatif,
sikap
(attitude),
keterampilan
(skill),
dan
Harus ada kelulusan setiap peserta diklat, dan yang lulus akan
mendapatkan sertifikat dan angka kredit sesuai dengan lamanya
pelatihan.
Contoh:
1) Diklat Peningkatan Kemampuan Pendekatan Pembelajaran
Berbasis Proyek bagi Guru Fisika SMA, paling sedikit 85 jam
pelajaran (11 hari tidak menginap).
21
Peningkatan
Kemampuan
Calon
Kepala
Perpustakaan
Sekolah,
Kepala
b. Diklat Menengah
22
pedagogisnya
mencapai
batas
kelulusan
yang
ditetapkan, dan
2) hasil penilaian kinerja gurunya mendapatkan sebutan Baik
atau Amat Baik.
prestasi
peserta
didik,
mengelola
dan
c. DiklatTinggi
Diklat Tinggi adalah diklat fungsional yang diperuntukkan bagi
guru untuk mencapai persyaratan kompetensi inti jabatan
fungsionalnya dan pengembangannya dalam meningkatkan
prestasi peserta didik,mengelola danmengembangkan sekolah,
serta melakukan pengembangan profesi.
Kriteria Diklat Tinggiini diperuntukkan bagi guru jenjang jabatan
fungsional:
1)
AMAT
Contoh:
1) Diklat
Pemantapan
Tingkat
Nasional
bagi
Guru
Hasil UK Guru
AB/ B (Memenuhi SK
< Baik
Guru Minimal)
(Tidak Memenuhi)
Profesional
Pedagogis
Profesional
Hasil PK Guru
Jenis
AB / B
Diklat
<
Baik
Pedago
gis
Pertama
V AB
V AB
V AB
Diklat
Lanjut
VB
VAB
VB
Diklat
Lanjut
VB
VB
VB
Diklat
Lanjut
26
Jabatan
Hasil UK Guru
AB/ B (Memenuhi SK
< Baik
Guru Minimal)
(Tidak Memenuhi)
Profesional
Pedagogis
Profesional
Hasil PK Guru
Jenis
AB / B
Diklat
<
Baik
Pedago
gis
V AB
VB
V AB
Diklat
Lanjut
VB
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Muda
V AB
V AB
V AB
Diklat
Menen
gah
VB
VAB
VB
Diklat
Lanjut
VB
VB
VB
V AB
VB
V AB
Diklat
Lanjut
Diklat
Menen
gah
VB
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
27
Jabatan
Hasil UK Guru
AB/ B (Memenuhi SK
< Baik
Guru Minimal)
(Tidak Memenuhi)
Profesional
Pedagogis
Profesional
Hasil PK Guru
Jenis
AB / B
Diklat
<
Baik
Pedago
gis
Dasar
VB
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Madya
V AB
V AB
V AB
Diklat
Tinggi
VB
VAB
VB
Diklat
Lanjut
VB
VB
VB
Diklat
Lanjut
V AB
VB
V AB
Diklat
Menen
gah
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Utama
V AB
V AB
V AB
VB
VAB
VB
Diklat
Tinggi
Diklat
28
Jabatan
Hasil UK Guru
AB/ B (Memenuhi SK
< Baik
Guru Minimal)
(Tidak Memenuhi)
Profesional
Pedagogis
Profesional
Hasil PK Guru
Jenis
AB / B
Diklat
<
Baik
Pedago
gis
Menen
gah
VB
VB
VB
Diklat
Lanjut
V AB
VB
V AB
Diklat
Tinggi
VB
VB
VB
Diklat
Dasar
V
Diklat
Dasar
VB
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Diklat
Dasar
Kegiatan
Kode
Angka
Kredit
19
15
29
20
21
22
23
1.1.f
24
antara 30 s.d. 80
a.
aket Pengembangan Silabus, RPP, Bahan Ajar
minimum 3 kali pertemuan = 0.15
perlu
b.
aket Pengembangan Instrumen Penilaian perlu minimum 3
kali pertemuan = 0.15
c.
aket Pengembangan Model-model Pembelajaran dan Jurnal
Belajar perlu minimum 3 kali pertemuan = 0.15
d.
aket Pembuatan/Pengembangan
minimum 3 kali pertemuan = 0.15
Alat
Peraga
perlu
e.
aket Pengembangan Karya Ilmiah Guru (PTK/Tinjauan
Ilmiah/Buku/Modul/Diktat/ Kajian Buku/karya terjemahan)
perlu minimal 4 kali pertemuan = 0.15
Untuk mendapatkan angka kredit, setiap paket yang diambil
oleh KKG/MGMP atau guru adalah paket minimal dan
kelipatannya. Oleh karena itu, misalnya apabila kegiatan
KKG/MGMP Kota Bunga dalam 1 tahun merencanakan 4 paket
kegiatan huruf a, b, c, dan d yang memenuhi kriteria minimal 3
kali pertemuan sebagaimana tersebut di atas, maka setiap
guru yang aktif akan memperoleh angka kredit sebesar 4 x 0.15
= 0.60. Jika yang diperlukan adalah huruf a adalah 4 kali
pertemuan, maka nilai angka kredit yang diperoleh tetap 0.15.
Apabila kebutuhan guru untuk mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan dari kegiatan di atas lebih besar, , maka yang
diambil harus 2 paket yang sama, dan konsekuensinya guru
akan mendapatkan angka kredit yang lebih besar dari 0.15,
yaitu 2 x 0.15 = 0.3.
Setiap paket kegiatan yang diikuti oleh setiap guru harus
dibuatkan laporannya dan produk kegiatannya. Apabila dalam
1 tahun seorang guru mengambil 4 paket kegiatan, maka ia
harus menyiapkan 4 laporan hasil kegiatan KKG/MGMP
32
Ke Jabatan
Golong Ruang
Guru Pertama
golongan ruang
III/a
Guru Pertama
golongan
ruang III/b
Guru Pertama
golongan ruang
III/b
Guru Muda
golongan
ruang III/c
Guru Muda
golongan ruang
III/c
Guru Muda
golongan
ruang III/d
Guru Muda
golongan ruang
III/d
Guru Madya
golongan
ruang IV/a
Guru Madya
golongan IV/a
Guru Madya
golongan IV/b
Guru Madya
golongan ruang
Guru Madya
golongan
34
Dari Jabatan
Golongan
Ruang
Ke Jabatan
Golong Ruang
IV/b
ruang IV/c
Guru Madya
golongan ruang
IV/c
Guru Utama *)
golongan
ruang IV/d
Guru Utama
golongan ruang
IV/d
Guru Utama
golongan
ruang IV/e
Kegiatan
1.2.a Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti
kelompok/ musyawarah kerja guru) untuk
penyusunan perangkat kurikulum dan
atau pembelajaran.
Kegiatan ilmiah, seperti seminar, koloqium, disku-
kode
25
Angka
Kredit
0,15
35
Kegiatan
si panel, atau bentuk pertemuan ilmiah yang lain:
1.2.b Sebagai pembahas atau pemakalah
1.2.c Sebagai peserta
1.2.d Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai
dengan tugas dan kewajiban guru,
termasuk in house training (<30jam)
kode
26
27
28
Angka
Kredit
0,2
0,1
0,1
36
37
Kode
Angka
Kredit
29
0,2
30
0,2
c)
d)
e)
b)
c)
d)
Kegiatan
Kode
Angka
Kredit
4
3
40
Kegiatan
dimuat di jurnal ilmiah tingkat nasional
yang terakreditasi
2.2.c Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang dimuat
di jurnal ilmiah tingkat provinsi
2.2.d Berupa tulisan (artikel ilmiah) yang
dimuat di jurnal ilmiah tingkat
kabupaten/kota
2.2.e Berupa makalah hasil penelitian dan telah
diseminarkan di Sekolah/madrasah
penulis.
b.
Kode
Angka
Kredit
33
34
35
Kode
37
Angka
Kredit
2
38
1,5
b)
ajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori
yang relevan.
c)
embahasan, yang mengemukakan tentang
gagasan/ide penulis dalam upaya memecahkan
masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasahnya.
Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan
data yang relevan.
d)
esimpulan.
2) Bukti fisik yang dinilai
Kegiatan guru yang menghasilkan artikel ilmiah
dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan harus
dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut.
a) Jurnal ilmiah asli atau fotokopi yang menunjukkan
adanya nomor ISSN, surat keterangan akreditasi
untuk tingkat nasional, (atau surat keterangan
bahwa jurnal tersebut adalah tingkat nasional tetapi
tidak terakreditasi), surat keterangan jika jurnal
tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota,
atautingkat
lokal
(kabupaten/kota/Sekolah/madrasah).
b) Jika 1 (satu) artikel ilmiah yang sama dimuat di
beberapa majalah/jurnah ilmiah, maka yang dapat
dinilai hanya 1 (satu) dan dipilih artikel yang
berpeluang mendapatkan angka kreditnya terbesar.
Semua bukti fisik di atas memerlukan surat
pernyataankeaslian dari kepala sekolah/madrasah
yang disertai tanda tangan kepala sekolah/
madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan.
44
3) Angka Kredit
Besaran angka kredit artikel ilmiah dalam bidang
pendidikan ditunjukkan pada tabel berikut.
2.2.h1
2.2.h2
2.2.h3
Kegiatan
Kode
39
Angka
Kredit
2
40
1,5
41
buku
Kegiatan
Kode
42
Angka
Kredit
6
43
44
pelajaran
b) Modul/Diktat Pembelajaran
1) Pengertian
(a) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan
46
Kode
45
Angka
Kredit
1,5
46
47
0,5
49
Sasaran
Pembaca
Tujuan
Penulis
Buku Pelajaran
Berisi pengetahuan
untuk bidang ilmu atau
mata pelajaran
tertentu
Peserta didik pada
jenjang pendidikan
tertentu
Membantu Peserta
didik dalam memahami
mata pelajaran
tertentu, atau sebagai
bahan pegangan
mengajar guru, baik
pegangan utama
maupun pelengkap
50
Kode
Angka
Kredit
48
49
1,5
d) Karya Terjemahan
1) Pengertian
Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari
penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam
bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa
51
Kegiatan
Kode
Angka
Kredit
50
52
Kegiatan
Kode
Angka
Kredit
Buku pedoman
guru
51
1,5
54
C. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi
pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari (1) menemukan
teknologi tepatguna (karya sains dan teknologi); (2) menemukan/
menciptakan karya seni; (3) membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum; (4) mengikuti pengembangan/
penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
Penilaian Karya Inovatif untuk individu dan kelompok dilakukan
dengan aturan sebagai berikut:
1 orang = 100%
2 orang = 60% dan 40%
3 orang = 50% dan 25%-25%
4 orang = 40% dan 20%-20%-20%
Hubungan antara Karya Inovatif dengan Tugas Mengajar
Guru diatur sebagai berikut:
1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru
2. Karya sains/teknologi berupa alat/mesin dan software
aplikasi, dapat dilakukan oleh semua guru
3. Karya sains dan teknologi berupa media pembelajaran,
penelitian bidang sains/teknologi (eksperimen), model
pembelajaran/evaluasi, alat pelajaran/peraga/ praktikum
harus sesuai dengan tugas mengajar guru.
Kategori Karya Inovatif:
Dalam karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu kompleks dan
sederhana. Kategori kompleks dan sederhana pada Karya Non
Seni ditinjau dari jumlah karya yang dihasilkan. Kategori
kompleks dan sederhana pada Karya Seni ditinjau dari jumlah
karya yang dihasilkan dan karya tersebut dipublikasikan
(dipamerkan/dipertunjukkan/diterbitkan) minimal pada tingkat
kabupaten/kota.
55
1)
2)
3)
e. Bukti fisik
Kegiatan yang menunjukan guru telah menemukan karya
sains/teknologi harus dibuktikan sebagai berikut.
1) Laporan cara pembuatan dan penggunaan alat/mesin
dilengkapi dengan VCD/gambar/foto karya teknologi
tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu.
2) Laporan cara pembuatan dan penggunaan media
pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis komputer
dilengkapi
dengan
hasil
pembuatan
media
pembelajaran/bahan ajar tersebut dalam Compact Disk
atau Flashdisk.
3) Laporan hasil eksperimen sains/ teknologi dilengkapi
dengan foto saat melakukan penelitian dan bukti
pendukung lainnya.
4) Laporan hasil pengembangan metodologi/evaluasi
pembelajaran dilengkapi video atau film hasil
pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran
dalam Compact Disk atau Flashdisk.
57
Angka
Kredit
52
53
Kegiatan
Kategori Kompleks:
Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis
komputer = durasi pembelajaran minimal 60 menit
Program aplikasi komputer = 2 (dua) program
Alat/mesin = 2 (dua) unit
Hasil eksperimen sains/teknologi = 2 (dua) hasil
eksperimen
Hasil pengembangan model metodologi/evaluasi
pembelajaran= 2 (dua) hasil pengembangan
Kategori Sederhana:
Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis
komputer = durasi pembelajaran minimal 30 menit
Program aplikasi komputer = 2 (dua) program
Alat/mesin = 2 (dua) unit
Hasil eksperimen sains/teknologi = 2 (dua) hasil
eksperimen
58
g) Format Laporan
Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat/Mesin,
Pembuatan Media Pembelajaran/Bahan Ajar Interaktif
Berbasis Komputer, Pembuatan Program Aplikasi Komputer,
dan Pengembangan Metodologi/Evaluasi Pembelajaran
atau Bimbingan danKonseling adalah sebagai berikut.
1) HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan
Karya Sains/Teknologi), nama karya sains/teknologi,
nama pembuat, NIP kalau PNS dan Nama
Sekolah/Madrasah.
2) HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
3) HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh
guru yang bersangkutan.
4) KATA PENGANTAR.
5) DAFTAR ISI.
6) NAMA KARYA SAINS/TEKNOLOGI.
7) TUJUAN.
8) MANFAAT
9) RANCANGAN/DESAIN KARYA SAINS/TEKNOLOGI
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir
serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
10) PROSEDUR PEMBUATAN KARYA SAINS/TEKNOLOGI
(dilengkapi dengan foto pembuatan).
59
11) PENGGUNAAN
KARYA
SAINS/TEKNOLOGI
DI
SEKOLAH/MADRASAH
ATAU
DI
MASYARAKAT
(dilengkapi dengan foto penggunaan).
lainnya
61
62
g. Angka Kredit
Besaran angka kredit karya seni sebagai berikut.
Kode
Angka
Kredit
52
53
Kegiatan
Kategori Kompleks:
1) Seni sastra:
(a) Dua buah buku novel, naskah drama/film, atau
buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,
ber-ISBN, dan diedarkan secara luas.
(b) Buku kumpulan minimal 10 cerpen, buku kumpulan
puisi minimal 40 puisi, buku kumpulan aransemen
lagu minimal 10 naskah aransemen lagu, ber-ISBN,
dan diedarkan secara luas.
2) Desain komunikasi visual:
(a) Setiap judul film/sinetron/wayang
atau judul
company profile berdurasi minimal 30 menit,
diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat
(b) Setiap minimal 6 baliho/poster seni yang berbeda,
dipasang di tempat umum dan diakui oleh
masyarakat.
(c) Setiap minimal 20 poster/ pamflet/brosur seni yang
berbeda, ukuran kecil, dicetak berwarna dan
diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat.
3)Seni Musik
64
5)Seni rupa:
a) Setiap 3 lukisan/patung/ukiran/keramik yang
berbeda, dipamerkan dan diakui oleh masyarakat.
b) Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda,
dipublikasikan/dipamerkan dan
diakui oleh
masyarakat
c) Setiap 5 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi
sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui
oleh masyarakat.
d) Setiap film animasi cerita dengan durasi minimal 15
menit
6) Seni pertunjukan:
Setiap satu judul atau maksimal 5 judul drama tari
modern/klasik atau sendratari dengan total durasi
minimal 30 menit dan diakui oleh masyarakat
g) Format Laporan
Format Laporan Deskripsi Kreatif Penciptaan Karya Seni
adalah sebagai berikut.
i. HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan karya seninya (tuliskan Laporan
Deskripsi Kreatif Karya Seni), nama karya seni, nama
pencipta, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/madrasah.
1. HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
2. HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan
oleh guru yang bersangkutan.
3. KATA PENGANTAR
4. DAFTAR ISI
5. NAMA KARYA SENI
6. TUJUAN
67
7. PROSEDUR PENCIPTAAN
- Latar belakang
- Proses kreatif (dilengkapi dengan foto proses kreatif
penciptaan)
- Hasil penciptaan
8. BUKTI PUBLIKASI (dilengkapi dengan foto penggunaan).
3. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat
Praktikum
Kegiatan ini meliputi membuat/memodifikasi alat pelajaran/
alat peraga; dan membuat/memodifikasi alat praktikum.
a. Alat Pelajaran/Peraga
1) Pengertian
Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk
memper-jelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
Alat pelajaran/peraga mempunyai ciri memperjelas
konsep/teori/cara kerja suatu alat dan ada unsur
modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di
sekolah/madrasah tersebut.
1) Jenis alat pelajaran/peraga adalah
a) Poster/gambar untuk pelajaran,
b) Alat permainan pendidikan,
c) Model benda/barang atau alat tertentu,
d) Benda potongan (cutaway object),
e) Film/video pelajaran pendek,
f) Gambar animasi komputer, dan
g) Alat peraga lain.
2) Kriteria Alat Pelajaran/Peraga
68
Angka
Kredit
58
59
Kegiatan
69
Kategori Kompleks:
Poster/gambar = berjumlah 4 poster
Alat permainan pendidikan = berjumlah 4 set
Model = berjumlah 4 set
Benda potongan (cutaway) = berjumlah = 2 buah
Film/video=durasi minimal 30 menit
Animasi komputer = durasi minimal 30 menit
Kategori Sederhana:
Poster/gambar = berjumlah 2 poster
Alat permainan pendidikan = berjumlah 2 set
Model = berjumlah 2 set
Benda potongan (cutaway)= berjumlah = 1 buah
Film/video=durasi minimal 15 menit
Animasi komputer = durasi minimal15 menit
g) Format Laporan
Format Laporan Pembuatan dan Penggunaan Alat
Pelajaran/Peraga adalah sebagai berikut.
a. HALAMAN JUDUL,
memuat jenis laporan (tuliskan Laporan Pembuatan Alat
Pelajaran/Peraga), nama alat pelajaran/peraga, nama
pembuat, NIP kalau PNS dan Nama Sekolah/Madrasah.
b. HALAMAN PENGESAHAN
Berisi pengesahan oleh kepala Sekolah/Madrasah.
c. HALAMAN PERNYATAAN
Berisi pernyataan keaslian/belum pernah diusulkan oleh
guru yang bersangkutan.
d. KATA PENGANTAR
e. DAFTAR ISI
f. NAMA ALAT PELAJARAN/PERAGA
70
g. TUJUAN
h. MANFAAT
i. RANCANGAN/DESAIN
ALAT
PELAJARAN/PERAGA
(dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alir
serta daftar dan foto alat dan bahan yang digunakan).
j. PROSEDUR PEMBUATAN ALAT PELAJARAN/ PERAGA
(dilengkapi dengan foto pembuatan).
k. PENGGUNAAN
ALAT
PELAJARAN/PERAGA
DI
SEKOLAH/MADRASAH(dilengkapi
dengan
foto
penggunaan).
b. Membuat Alat Praktikum
1) Pengertian
Alat praktikum adalah alat yang digunakan untuk praktikum
sains, matematika, teknik, bahasa, ilmu sosial, humaniora,
dan keilmuan lainnya.
Alat praktikum tersebut mempunyai ciri dapat
digunakan untuk praktikum di sekolah/madrasah dan ada
unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada
di sekolah/madrasah tersebut
2) Jenis alat praktikum
a) Alat praktikum sains (matematika, fisika, kimia, biologi).
b) Alat praktikum teknik (mesin, listrik, sipil dll).
3) Kriteria Alat Praktikum
a) Berupa alat praktikum yang dipergunakan dalam
pembelajaran.
b) Pelaksanaan praktikum menjadi lebih mudah dan lebih
efektif.
c) Alat praktikum yang dibuat harus sesuai dengan tugas
mengajar guru yang bersangkutan.
71
2) Bukti fisik
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat/memodifikasi alat praktikum harus dibuktikan dengan:
a) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat praktikum yang dilengkapi dengan VCD
atau gambar/foto alat praktikum tersebut bila alat
praktikum tidak memungkinkan untuk dikirim.
b) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan
penggunaan alat praktikum yang dilengkapi dengan alat
praktikum yang dibuat bila alat praktikum tersebut
memungkinkan untuk dikirim.
Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar
pengesahan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat
praktikum tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
Kerangka isi laporan pembuatan alat praktikum terdapat
pada Lampiran 15.
5) Angka Kredit
Angka kredit untuk setiap karya alat peraga yang telah
dibuat adalah sebagai berikut.
Kode
Angka
Kredit
60
61
Kegiatan
Kategori Kompleks:
Alat praktikum sains = berjumlah 4 set
Alat praktikum teknik = berjumlah 4 set
Kategori Sederhana:
72
73
Kode
Angka
Kredit
62
74
63
Penggunaan
Alat
C. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi
pendidikan dan/atau masyarakat yang terdiri dari (1) menemukan
teknologi tepatguna (karya sains dan teknologi); (2) menemukan/
menciptakan karya seni; (3) membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/praktikum; (4) mengikuti pengembangan/
penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.
Penilaian Karya Inovatif untuk kelompok dilakukan dengan
aturan sebagai berikut:
1 orang = 100%
2 orang = 60% dan 40%
3 orang = 50% dan 25%-25%
4 orang = 40% dan 20%-20%-20%
Hubungan antara Karya Inovatif dengan Tugas Mengajar
Guru diatur sebagai berikut:
4. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru
5. Karya sains/teknologi berupa alat/bahan/ konstruksi
tertentu utk masyarakat, dapat dilakukan oleh semua guru
6. Karya sains/teknologi berupa software aplikasi untuk
sekolah/pendidikan, dapat dilakukan oleh semua guru
7. Karya sains dan teknologi berupa media pembelajaran,
penelitian bidang sains/teknologi (eksperimen), model
pembelajaran/evaluasi, alat pelajaran/peraga/ praktikum
harus sesuai dengan tugas mengajar guru.
Kategori Karya Inovatif:
Komplek
Sederhana
Karya Seni: kategori kompleks dan sederhana pada karya seni
ditinjau dari nilai seni yang dikandung atau dari lingkup
sebaran/ publikasinya.
76
guru
yang
77
Angka
Kredit
52
53
Kegiatan
Kategori Sederhana:
Media pembelajaran/bahan ajar interaktif berbasis
komputer = durasi pembelajaran antara 30-45 menit
Program aplikasi komputer = pernah ada dan ada
inovasi/modifikasi kurang dari 50%= 1 program
Alat/mesin = pernah ada dan ada inovasi/modifikasi
kurang dari 50%=1 alat/mesin
Bahan tertentu = pernah ada dan ada
inovasi/modifikasi kurang dari 50%= 1-2 jenis bahan
Konstruksi dengan bahan tertentu = pernah ada dan
ada inovasi/modifikasi kurang dari 50%= 1 konstrruksi
Hasil eksperimen= pernah ada dan ada
inovasi/modifikasi kurang dari 50%= 1 eksperimen
Hasil pengembangan metodologi = pernah ada dan
ada inovasi/modifikasi kurang dari 50%.
Tinjauan kategori dari sisi lingkup penggunaan/sebaran:
Kategori Kompleks:
digunakan pada dua sekolah atau lebih atau
pengakuan dari tingkat Kecamatan/Kabupaten/
Kota/Provinsi/ Nasional
Kategori Sederhana:
digunakan pada satu sekolah tempat guru yang
bersangkutan, atau
pengakuan dari tingkat kelurahan/desa.
81
Angka
Kredit
54
55
Kegiatan
85
86
a) Berupa alat kelengkapan yang digunakan dalam pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah.
b) Pelaksanaan pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di
sekolah/madrasah menjadi lebih mudah dan lebih efektif.
c) Alat lain yang membantu kelancaran proses pembelajaran/bimbingan atau pendidikan di sekolah/madrasah.
d) Alat pelajaran yang dibuat harus sesuai dengan tugas
mengajar/membimbing guru yang bersangkutan.
3) Bukti fisik yang dinilai
Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat/memodifikasi alat pelajaran harus dibuktikan dengan:
a) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan
alat pelajaran yang dilengkapi dengan gambar/foto alat
pelajaran tersebut bila alat pelajaran tidak memungkinkan
untuk dikirim.
b) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan
alat pelajaran yang dilengkapi dengan alat pelajaran yang
dibuat bila alat pelajaran tersebut memungkinkan untuk
dikirim.
Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar
pengesahan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat
pelajaran tersebut dipergunakan di sekolah/madrasah.
4) Angka Kredit
Angka kredit untuk setiap karya alat pelajaran yang telah
dibuat/dimodifikasi adalah sebagai berikut.
Kode
Angka
Kredit
3.3.a.1Kategori Kompleks
56
3.3.a.2Kategori Sederhana
57
Kegiatan
87
Angka
Kredit
58
59
Kegiatan
satu
sekolah
tempat
guru
yang
Kode
Angka
Kredit
60
61
Kegiatan
93
Kode
Angka
94
Kredit
3.4.aTingkat Nasional
62
63
95
96
BAB IV
PENUTUP
Buku ini memberikan informasi informasi tentang kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan landasan
hukum diambil dari Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnyadan
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Dengan adanya buku ini, diharapkan para guru secara individual
maupun kelompok dapat mengembangkan profesinya melalui 3
unsur, yaitu (1) Pengembangan Diri, (2) Publikasi Ilmiah, dan (3)
Karya Inovatif. Isi buku yang sudah terinci sedemikian rupa
sehingga para guru diharapkan tidak akan menemui kesulitan
dalam mengembangkan profesinya, mengingat buku ini juga
dilengkapi dengan berbagai matrik golongan, jabatan fungsional
guru, angka kredit yang diperoleh untuk tiap jenis kegiatan yang
lakukan.
Buku ini juga telah dilengkapi dengan format laporan dan
contoh cara menghitung kenaikan golongan berdasarkan 3 (tiga)
aktifitas kegiatan pembelajaran, publikasi ilmiah/karya
inovatifdan pengembangan diri.
Semoga dengan mengkombinasikan antara landasan hukum,
mekanisme pengembangan profesi dan melengkapinya dengan
berbagai matrik pengembangan dan contoh-contoh pelaporan
serta perhitungan-perhitungan angka kredit guru semakin
percaya diri dalam berkarya untuk mengembangkan profesinya
secara berkelanjutan dalam rangka merubah dirinya menjadi guru
profesional yang bermartabat dan sejahtera.
97
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14
Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya
Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi Widyaiswara. Jakarta: Depdikbud,
Dikdasmen.
Suhardjono. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah pada Diklat
Pengembangan Profesi bagi Jabatan Fungsional Guru,
Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional.
Suhardjono. (2005). Menilai KTI Guru, Makalah pada Peningkatan
Mutu Guru di Makasar. Jakarta tahun 2005.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. (2006). Penelitian
Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Suhardjono. (2009) Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian
Tindakan Sekolah/Madrasah. Malang: Cakrawala Indonesia
LP3 Universitas Negeri Malang.
Sulipan. (2009) Teknik Mudah Menulis Karya Ilmiah.Bandung:
Tantiarama.
98
99
Bagian Awal:
Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan
waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu
pelaksanaan diklat, surat penugasan, penyelenggara/pelaksana
diklat, surat persetujuan dari kepala Sekolah/madrasah, serta
fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.
2)
Bagian Isi:
a)
ujuan dan alasan mengikuti diklat/pengembangan diri
yang dilakukan.
b)
eskripsi materi yang diberikan dalam diklat/pengembangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan
keprofesian. guru yang bersangkutan.
c)
indak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru
peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari
mengikuti diklat tersebut.
d)
ampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam
peningkatan mutu. KBM dan siswanya.
e)
enutup
3)
Bagian Akhir
Lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat yang
disajikan sebagaimana tabel berikut:
Nama Tempat
Diklat Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan
Diklat
Nama
Fasilitator
Mata
Diklat/
Kompet
ensi
Nama
Penyelen
g-gara
Kegiatan
Dampak*)
100
101
3)
agian Akhir
Lampiran, yang terdiri dari:
a)
akalah (materi) yang disajikan dalam kegiatan
pertemuan;
b)
atriks ringkasan pelaksanaan kegiatan kolektif yang
disajikan sebagaimana tabel berikut.
NamaInstitusi
Nama
Nama Tanggal/waktu
Tempat Waktu
Penyelanggar
Fasilitator Dampak*)
Kegiatan pelaksanaan
Kegiatan Kegiatan
a
/Pemakalah
/Pembahas
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
F. Bukti
pendukung
lainnya
114
116
117
119
Tim Penyusun:
Dr. Unifah Rosyidi,M.Pd (Pusbangprodik)
Dra. Maria Widiani, MA (P2TK Dimen Ditjen Dikmen)
Dian Wahyuni,M.Ed
Prof. Dr. Ir. Suhardjono Dipl.HE, M.Pd (Universitas Brawijaya)
Prof. Dr. Supardi (Universitas Negeri Semarang)
Drs. Achmad Dasuki, MM, M.Pd. (Universitas Pakuan Bogor)
Dr. Suparno, M.Pd. (Universitas Tirtayasa Banten )
Dra. Supriatun, M.Pd (P4TK Seni & Budaya Yogayakarta)
Dr. Sulipan, M.Pd (P4TK BMTI Bandung)
Drs. Haryono (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Drs. Dahlan M Noor (Biro Kepegawaian Kemendiknas)
Temu Ismail, M.Si
Dr. Omay Sumarna
Ir. Bambang Parikesit, M.Ed
Asyikin
Editor:
Dra. Supriatun, M.Pd
Design Layout:
Saymsul Bachri (Pusbangprodik)
120