Anda di halaman 1dari 9

DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL UNTUK ARSITEK

Livian Teddy
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang

ABSTRAKSI
Pondasi merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban ke dalam lapisan tanah. Salah
satu jenis pondasi adalah pondasi dangkal. Pengetahuan tentang daya dukung pondasi dangkal bagi
arsitek berguna dalam preliminary design pondasi atau disain pondasi bangunan sederhana. Data tentang
daya dukung pondasi bisa didapatkan dari hasil penyelidikan tanah CPT atau sounding/sondir tetapi jika
belum ada dapat digunakan dari hasil-hasil sondir terdahulu dengan asumsi kondisi tanah sama.
Dari data sondir terdahulu dan 8 rumus-rumus daya dukung ijin pondasi dangkal berdasarkan
penetrasi konus (qc) dan jenis tanahnya terdapat 3 rumus yang kelihatannya paling sesuai untuk wilayah
Palembang yaitu Meyerhof untuk tanah organis/lempuk sangat lunak, CFEM untuk tanah lempung lunak
dan Owkati untuk lempung sedang. Jika daya dukung pondasi dari ketiga rumus tersebut dianggap kurang
mencukupi pondasi dangkal dapat diperkuat dengan cerucup gelam. Hasil-hasil daya dukung ijin pondasi
dangkal ketiga rumus dan perkuatan cerucup gelam dapat dimanfaatkan sebagai pedoman awal daya
dukung ijin pondasi dangkaL yang ada di Palembang.
Kata Kunci : pondasi dangkal, cerucup gelam, daya dukung ijin, CPT atau sounding/sondir

PENDAHULUAN
Pondasi
bangunan

yang

langsung

ke

Dalam

dunia

konstruksi

yang

merupakan

bagian

menentukan daya dukung ijin pondasi

menyalurkan

beban

dangkal

tanah.

geoteknik. Berdasarkan pengalaman dan

dalam

lapisan

biasanya

didukung

struktur

mampu

geoteknik menginterprestasikan informasi

berarti

hasil soil investigation untuk mendapatkan

mendukung

kuat

beban

dan

yang

ada

teori-teori,

insinyur

Seandainya kondisi tanah segera di bawah


cukup

oleh

adalah

pondasi plat setempat dapat digunakam

prediksi

untuk menyalurkan beban. Dilain pihak,

Penyelidikan tanah untuk pondasi dangkal

seandainya

di

kondisi

tanah

permukaan

performansi

insinyur

Indonesia

umumnya

pondasi.
menggunakan

adalah lunak berarti tiang atau pier dapat

metode Conus Penetration Test (CPT) atau

digunakan untuk menyalurkan beban lebih

sounding/sondir.

dalam pada kondisi tanah yang paling

tersebut

sesuai. Pada

rekomendasi yang dibuat oleh insinyur

tulisan

ini pembahasan

dibatasi hanya pada pondasi dangkal.

Dan

berakhir

hasil
pada

prediksi
laporan

geoteknik.
1

Arsitek
mungkin

dan

sangat

insinyur

struktur

dimanfaatkan hasil sondir-sondir terdahulu

familiar

dengan

dengan

mengasumsikan

jika

lokasi

pernyataan seperti Rekomendasi daya

rencana bangunan dekat dengan lokasi

dukung ijin pondasi plat setempat pada

sondir terdahulu, dianggap daya dukung

lokasi site yaitu 2 kg/cm2. Tetapi

tanahnya diasumsikan sama walaupun

bagaimana

dan

asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar

rekomendasi

tetapi paling tidak dapat memberikan

cara

menentukannya

mendapatkannya
sehingga

tersebut muncul ?

gambaran kondisi tanah pada wilayah

Pengetahuan

bagi

rencana. Sebagai sampel diambil beberapa

arsitek untuk keperluan preliminary design

hasil sondir yang ada di Palembang

pondasi atau disain pondasi bangunan

(Gambar 01)

sederhana,

yang

ini

berguna

paling

ideal

jika

didapatkan dari hasil penyelidikan tanah


seperti CPT atau sondir yang biasa diguna-

4
5,6,7

8
3 9

2
10
1

PENYELIDIKAN TANAH DENGAN


Peta lokasipondasi
sampel data SONDIR
CPT terdahulu di Palembang
kan di Indonesia Gambar.01.
dalam mendisain

dangkal tetapi jika belum ada dapat


2

Metoda sounding/sondir terdiri dari

penekanan suatu tiang pancang untuk

Harga Friction Ratio > 5 % atau 6 %


untuk jenis tanah organik (peat)

meneliti penetrasi atau tahanan gesernya.


Alat pancang dapat berupa suatu tiang

DAYA DUKUNG TANAH IJIN DARI

bulat atau pipa bulat tertutup dengan ujung

CONUS

yang berbentuk kerucut dan atau suatu

(CPT)

tabung pengambil contoh tanah, sehingga

PENETRATION

TEST

Salah satu cara menghitung daya

dapat diperkirakan (diestimasi) sifat-sifat

dukung

fisis pada strata dan lokasi dengan variasi

dilakukan di Indonesia dengan metode

tahanan pada waktu pemancangan alat

pengujian lapangan yaitu uji penetrasi

pancang itu. Metoda ini berfungsi untuk

konus (CPT) atau sondir. Dari cara ini

eksplorasi dan pengujian di lapangan.

didapatkan secara langsung kapasitas daya

Di Indonesia alat sondir sebagai

dukung

pondasi

dangkal

pondasi

yang

dangkal

biasa

dengan

alat tes di lapangan adalah sangat terkenal

menggunakan

karena di negara ini banyak dijumpai tanah

sederhana. Dibawah ini akan ditampilkan

lembek

beberapa

(misalnya

lempung)

hingga

rumus-rumus

rumus

daya

konversi

dukung

tanah

kedalaman yang cukup besar sehingga

pondasi dangkal berdasarkan data CPT :

mudah ditembus dengan alat sondir Di

Jenis tanah berpasir (sand) :

dunia penggunaan Sondir ini semakin

L. Helminier (1953)

populer terutama dalam menggantikan


SPT untuk test yang dilakukan pada jenis

q all = qc/10 ----------------------- (1)

tanah liat yang lunak dan untuk tanah pasir

Pondasi lajur

halus sampai tanah pasir sedang/kasar.


Pemeriksaan

ini

dimaksudkan

q ult=28 0.0052(300 qc)1.5----- (2)

untuk

Pondasi persegi
q ult=48 0.009(300 qc)1.5-------(3)

mengetahui perlawanan penetrasi konus


(qc), hambatan lekat (fs) tanah dan friction
ratio (rf) untuk memperkirakan jenis tanah
yang diselidiki.

Harga Friction Ratio < 1 % biasanya

Schmertmann (1978)
q ultDfN q 0.5BN------- (5)
N q N 1.25qc dan

Harga Friction Ratio > 1 % biasanya


adalah untuk tanah Lempung

Sanglerarat (1972)
q all = (B.qc/40) x (1+B/Df) -----(4)

adalah untuk tanah pasir.

Owkati (1970)

--------(6)
qc = q &
x qc2
Eslamizaad
(1996)
c1Robertson
q ult = kqc -------------------------(7)

q all = daya dukung ijin


k merupakan faktor korelasi dan

q ult = daya dukung ultimit

fungsi dari B/Df , bentuk pondasi dan

q all = q ult / 3 (nilai 3 merupakan faktor


safety)

kepadatan pasir, sebagaimana grafik 01

qc = nilai penetrasi konus

dibawah ini.

qc = rata-rata aritmetik nilai qc dari


dasar pondasi s/d 1.5B dibawah
pondasi
q c1 = rata-rata aritmetik nilai qc interval
antara dasar pondasi s/d 0.5B di
bawah pondasi.
q c2 = rata-rata aritmetik nilai qc interval
Grafik.01 Korelasi antara rasio daya dukung
rata-rata penetrasi konus dengan faktor lebar
pondasi (Sumber :A. Eslami & M. Gholami,
2006)

Jenis tanah berlempung (clay) :

Owkati (1970)

antara 0.5B s/d 1.5B dibawah


pondasi
B

= lebar pondasi (dimisalkan 1 m)

Df

= kedalaman pondasi

kepadatan tanah efektif sekitar

Pondasi lajur
q ult = 2 + 0.28qc ------------------ (8)

pondasi (1000 kg/m3)


N q& N=
faktor daya dukung non-

Pondasi persegi
q ult = 5 + 0.34qc ------------------ (9)

Canadian

Foundation

Engineering

Dimensional
Untuk mengetahui daya dukung

Manual CFEM (1992)

pondasi dangkal yang ada di Palembang,

q all = 0.1qc ----------------------- (10)

dengan mengumpulkan beberapa hasil


penyelidikan tanah dengan alat sondir

Jenis tanah berpasir (sand) atau

kemudian dihitung dengan rumus pondasi

berlempung (clay) :

dangkal diatas untuk mendapatkan daya

Meyerhof (1976)

dukun ijin (q_all) pondasi dangkal yang

q ult = qc( B ) (1 + Df) ---------(11)


12.2
B
Keterangan :

ada di Palembang dan menggunakan


software

CPT

V.4.0

untuk

untuk

memperkirakan jenis tanah yang ada.,


dengan hasil sebagaimana tabel 01 s/d 03 .
No.

Lokasi

Referensi

1 Gdg. Juang 45-Jakabaring

CV. Geosarana Persada

2 Gdg. Bahasa UMP-Plaju

Lab. Mektan UMP

3 Gdg. Ruko Duta II-Ilir Barat I

CV. Geosarana Persada

4 RS. Mata - Km 4.5

Lab. Mektan UMP

5 Gdg. Asrama IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

6 Gdg. Bisnis Center IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

7 Masjid IAIN - Jl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

8 Gdg. Dishub PropinsiJl. Kapt. Rivai

CV. Geosarana Persada

9 Gdg. Bappeda KotaJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

10 Gdg. DPRD KotaSimpang Jaka Baring

N/A

No. titik
Sondir
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.07

Jenis tanah
CLAY
ORGANIC, CLAY
ORGANIC, CLAY
CLAY
ORGANIC
ORGANIC, CLAY
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC, CLAY
ORGANIC
CLAY
CLAY
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY

qc
(kg/cm2)
3.50
3.24
4.59
12.50
5.75
3.75
2.90
2.90
28.00
34.13
22.47
23.33
22.68
14.12
16.56
27.80
24.66
19.34
4.47
18.01
2.54
3.87
11.97
10.00
8.13
8.25
11.38
7.38
8.25
6.00
5.00
7.00
7.38
6.13
6.50
6.13

q_all (kg/cm2)
Clay
Clay & Sand
rumus 9
rumus 10
rumus 11
2.06
0.35
0.19
2.03
0.32
0.18
2.19
0.46
0.25
3.08
1.25
0.68
2.32
0.58
0.31
2.09
0.37
0.20
2.00
0.29
0.16
2.00
0.29
0.16
4.84
2.80
1.53
5.53
3.41
1.86
4.21
2.25
1.23
4.31
2.33
1.27
4.24
2.27
1.24
3.27
1.41
0.77
3.54
1.66
0.90
4.82
2.78
1.52
4.46
2.47
1.35
3.86
1.93
1.06
2.17
0.45
0.24
3.71
1.80
0.98
1.95
0.25
0.14
2.10
0.39
0.21
3.02
1.20
0.65
2.80
1.00
0.55
2.59
0.81
0.44
2.60
0.83
0.45
2.96
1.14
0.62
2.50
0.74
0.40
2.60
0.83
0.45
2.35
0.60
0.33
2.23
0.50
0.27
2.46
0.70
0.38
2.50
0.74
0.40
2.36
0.61
0.33
2.40
0.65
0.36
2.36
0.61
0.33

Tabel.01. Daya dukung pondasi dangkal wilayah Palembang kedalaman pondasi 1 m


(Sumber : hasil analisa)
No.

Lokasi

Referensi

1 Gdg. Juang 45-Jakabaring

CV. Geosarana Persada

2 Gdg. Bahasa UMP-Plaju

Lab. Mektan UMP

3 Gdg. Ruko Duta II-Ilir Barat I

CV. Geosarana Persada

4 RS. Mata - Km 4.5

Lab. Mektan UMP

5 Gdg. Asrama IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

6 Gdg. Bisnis Center IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

7 Masjid IAIN - Jl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

8 Gdg. Dishub PropinsiJl. Kapt. Rivai

CV. Geosarana Persada

9 Gdg. Bappeda KotaJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

10 Gdg. DPRD KotaSimpang Jaka Baring

N/A

No. titik
Sondir
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.07

Jenis tanah
ORGANIC, CLAY
ORGANIC, CLAY
ORGANIC, CLAY
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
ORGANIC
CLAY

qc
(kg/cm2)
2.17
2.63
2.78
7.63
5.25
3.38
2.90
2.90
28.50
28.75
19.58
23.21
30.22
17.89
20.19
28.53
31.18
24.67
7.74
29.85
4.35
2.42
18.01
10.00
10.00
9.25
16.13
9.75
12.63
4.63
4.25
4.75
5.38
5.75
4.38
5.75

q_all (kg/cm2)
Clay
Clay & Sand
rumus 9
rumus 10
rumus 11
1.91
0.22
0.18
1.97
0.26
0.22
1.98
0.28
0.23
2.53
0.76
0.63
2.26
0.53
0.43
2.05
0.34
0.28
2.00
0.29
0.24
2.00
0.29
0.24
4.90
2.85
2.34
4.93
2.88
2.36
3.89
1.96
1.61
4.30
2.32
1.90
5.09
3.02
2.48
3.69
1.79
1.47
3.95
2.02
1.65
4.90
2.85
2.34
5.20
3.12
2.56
4.46
2.47
2.02
2.54
0.77
0.63
5.05
2.99
2.45
2.16
0.44
0.36
1.94
0.24
0.20
3.71
1.80
1.48
2.80
1.00
0.82
2.80
1.00
0.82
2.72
0.93
0.76
3.49
1.61
1.32
2.77
0.98
0.80
3.10
1.26
1.03
2.19
0.46
0.38
2.15
0.43
0.35
2.21
0.48
0.39
2.28
0.54
0.44
2.32
0.58
0.47
2.16
0.44
0.36
2.32
0.58
0.47

Tabel.02. Daya dukung pondasi dangkal wilayah Palembang kedalaman pondasi 2 m


(Sumber : hasil analisa)

No.

Lokasi

Referensi

1 Gdg. Juang 45-Jakabaring

CV. Geosarana Persada

2 Gdg. Bahasa UMP-Plaju

Lab. Mektan UMP

3 Gdg. Ruko Duta II-Ilir Barat I

CV. Geosarana Persada

4 RS. Mata - Km 4.5

Lab. Mektan UMP

5 Gdg. Asrama IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

6 Gdg. Bisnis Center IAINJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

7 Masjid IAIN - Jl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

8 Gdg. Dishub PropinsiJl. Kapt. Rivai

CV. Geosarana Persada

9 Gdg. Bappeda KotaJl. Sudirman

CV. Geosarana Persada

10 Gdg. DPRD KotaSimpang Jaka Baring

N/A

No. titik
Sondir
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.01
S.02
S.03
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
S.06
S.07

Jenis tanah
ORGANIC
CLAY
ORGANIC, CLAY
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY, SAND
CLAY
CLAY
ORGANIC
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC, CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
CLAY
ORGANIC
ORGANIC
CLAY
CLAY
ORGANIC
CLAY

q_all (kg/cm2)
qc
Sand
Clay
(kg/cm2) rumus 1 rumus 3 rumus 4 rumus 5 rumus 7 rumus 9 rumus 10 rumus 11
3.87
2.10
0.39
0.42
3.26
2.04
0.33
0.36
3.87
2.10
0.39
0.42
6.63
2.42
0.66
0.72
4.45
2.17
0.45
0.49
3.87
2.11
0.39
0.42
3.26
2.04
0.33
0.36
3.26
2.04
0.33
0.36
24.50
4.44
2.45
2.68
30.13
5.08
3.01
3.29
19.81
3.91
1.98
2.17
18.98
3.82
1.90
2.07
22.60
4.23
2.26
2.47
23.21
4.30
2.32
2.54
13.66
3.21
1.37
1.49
37.23
5.89
3.72
4.07
46.65
6.95
4.67
5.10
35.42
5.68
3.54
3.87
27.32 2.73
2.49
0.91
3.98
2.28
4.76
2.73
2.99
23.33
4.31
2.33
2.55
15.96
3.47
1.60
1.74
5.44
2.28
0.54
0.59
19.22
3.84
1.92
2.10
10.63
2.87
1.06
1.16
10.00
2.80
1.00
1.09
13.75
3.23
1.38
1.50
19.88
3.92
1.99
2.17
10.00
2.80
1.00
1.09
15.00
3.37
1.50
1.64
5.38
2.28
0.54
0.59
4.50
2.18
0.45
0.49
4.38
2.16
0.44
0.48
5.00
2.23
0.50
0.55
5.50
2.29
0.55
0.60
4.00
2.12
0.40
0.44
5.50
2.29
0.55
0.60

Tabel.03. Daya dukung pondasi dangkal wilayah Palembang kedalaman pondasi 3 m


(Sumber : hasil analisa)
mad (1997), rumus daya dukung pondasi

Dari hasil tabel 01 s/d 03 terlihat

dangkal dari data CPT belum tentu sesuai

diperkirakan jenis tanah pada lokasi studi

dengan kondisi tanah pada suatu wilayah.

pada kedalaman 0 3 m, dominan

Jadi untuk menentukan daya dukung ijin

merupakan

dengan

lempung.

jenis
Untuk

tanah
hasil

organik
daya

dan

dukung

pondasi dengan menggunakan rumus daya

rumus

diatas

juga

harus

mempertimbangkan hal lainnya misalnya


jenis tanah.

dukung pondasi untuk tanah berlempung

Jika memperhatikan jenis tanah

(clay) menunjukkan hasil yang cukup

pada tabel 1 s/d 3, pada kedalaman 0 3

berbeda.

m,

Rumus

Owkati

(1970)

dominan

merupakan

jenis

tanah

menunjukkan daya dukung ijin yang

organik/ lempung sangat lunak (qc=0-17.4

paling tinggi, dan rumus Meyerhof (1976)

kg/cm2), lempung lunak (qc=17.4-29.2

menghasilkan daya dukung yang paling

kg/cm2) dan lempung sedang (qc=29.2-

rendah sedangkan rumus CFEM (1992)

50.5 kg/cm2) Dalam menentukan rumus

mendapatkan hasil daya dukung menengah

daya dukung pada tanah organik dan

dibandingkan keduanya.

lempung lunak harus berhati-hati terutama

Dari ketiga rumus tersebut mana


yang

paling

sesuai

untuk

wilayah

Palembang ? Hasil penelitian Mazlan Ah-

pada tanah organik.


Karena tanah dengan kandungan
bahan organik yang tinggi bila digunakan
untuk mendukung beban pondasi akan
6

menghasilkan penurunan yang besar (Hary


Christiady

H,

2002).

Jadi

Perbaikan tanah dasar yang biasa

untuk

dilakukan di Indonesia untuk pondasi

mengurangi penurunan pondasi yang besar

dangkal adalah dengan cerucup gelam.

pada jenis tanah organik dan lempung

Rumus empiris dengan data sondir yang

sangat

bisa

dipergunakan untuk menghitung daya

digunakan rumus Meyerhof (1976) dan

dukung ijin (P all) pondasi tiang, dengan

CFEM (1992) untuk lempung lunak (17.4

menggunakan rumus :

kg/cm2<qc<29.2 kg/cm2). CFEM dan

Pall= A.qc + (O x JHP) --------------(12)


3
5

lunak (qc<17.4 kg/cm2)

Meyerhof mempunyai faktor safety cukup


tinggi. Sedangkan untuk lempung sedang
(qc>29.2
rumus

kg/cm2)
Owkati

bisa

menggunakan

(1970).

Penerapan

pemilihan rumus diatas dapat dilihat pada


tabel 04.

Dimana :
A = Luas penampang tiang (cm2)
qc = Nilai penetrasi konus (kg/cm2)
O = Keliling penampang tiang (cm)
JHP = Jumlah hambatan pelekat (kg/cm)

No.

Lokasi

Referensi

1 Gdg. Juang 45-Jakabaring

2 Gdg. Bahasa UMP-Plaju


3 Gdg. Ruko Duta II-Ilir Barat I

4 RS. Mata - Km 4.5


5 Gdg. Asrama IAINJl. Sudirman

6 Gdg. Bisnis Center IAINJl. Sudirman


7 Masjid IAIN - Jl. Sudirman
8 Gdg. Dishub PropinsiJl. Kapt. Rivai
9 Gdg. Bappeda KotaJl. Merdeka

10 Gdg. DPRD KotaSimpang Jaka Baring

No. titik
Sondir
S.01
S.02
S.03
Lab. Mektan UMP
S.01
S.02
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
S.03
Lab. Mektan UMP
S.01
S.02
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
S.03
S.04
S.05
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
S.03
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
S.03
No.
Lokasi
CV. Geosarana Persada
S.01
S.02
1 Gdg. Juang 45-Jakabaring
S.03
S.04
S.05
2 Gdg. Bahasa UMP-Plaju
S.06
N/A
S.01I
3 Gdg. Ruko Duta II-Ilir Barat
S.02
S.03
S.04
4 RS. Mata - Km 4.5
S.05
S.06
5 Gdg. Asrama IAINS.07
Jl. Sudirman
CV. Geosarana Persada

q_all (kg/cm2)
Kedalaman pondasi - 1m Kedalaman pondasi - 2m Kedalaman pondasi - 3m
0.19
0.18
0.42
0.18
0.22
0.36
0.25
0.23
0.42
0.68
0.63
0.72
0.31
0.43
0.49
0.20
0.28
0.42
0.16
0.24
0.36
0.16
0.24
0.36
2.80
2.85
2.45
5.53
2.88
5.08
2.25
1.96
1.98
2.33
2.32
1.90
2.27
5.09
2.26
0.77
1.79
2.32
0.90
2.02
1.49
2.78
2.85
5.89
2.47
5.20
6.95
1.93
2.47
5.68
0.24
0.63
2.73
1.80
5.05
2.33
0.14
0.36
1.74
0.21
0.20
0.59
0.65
1.92
Referensi
No. titik 1.80
q_all cerucup (kg/cm2)*
0.55
0.82
Sondir
Kedalaman pondasi - 1m1.16
Kedalaman pondasi - 2m Kedalaman pondasi - 3m
0.44
0.82
1.09
CV. Geosarana
Persada
S.01
0.77
0.86
1.57
0.45
0.76
1.50
S.02
1.21
0.75
0.74
0.62
1.32
2.17
S.03
0.91
0.98
1.21
0.40
0.80
1.09
Lab. Mektan UMP
S.01
2.15
3.21
3.57
0.45
1.03
1.64
S.02
1.86
1.86
3.21
0.33
0.38
0.59
CV. Geosarana
Persada
S.01
0.97
1.05
1.15
0.27
0.35
0.49
S.02
0.97
1.07
1.17
0.38
0.39
0.48
S.03
1.04
0.94
1.08
0.40
0.44
0.55
Lab. Mektan UMP
S.01
7.43
6.57
7.67
0.33
0.47
0.60
S.02
6.03
7.41
9.43
0.36
0.36
0.44
CV. Geosarana
Persada
S.01
5.34
5.18
5.13
0.33
0.47
0.60
S.02
6.11
5.43
4.74
S.03
5.21
5.62
4.78
S.04
3.76
4.21
4.71
S.05
4.68
4.24
4.03
CV. Geosarana Persada
S.01
6.16
7.92
9.11
S.02
6.48
8.32
12.21
S.03
4.76
6.96
9.05
CV. Geosarana Persada
S.01
1.43
4.19
5.22
S.02
5.56
4.85
4.44
CV. Geosarana Persada
S.01
0.89
2.64
4.83
S.02
0.91
1.17
3.15
S.03
4.42
4.94
4.47
CV. Geosarana Persada
S.01
3.10
2.92
3.30
S.02
2.74
2.56
3.66
S.03
1.91
3.08
4.40
S.04
3.67
4.26
5.28
S.05
2.24
2.67
3.34
S.06
2.47
2.43
3.24
N/A
S.01
1.10
1.10
1.14
S.02
1.35
1.43
1.31
S.03
1.35
3.80
1.28
S.04
1.17
1.14
1.21
S.05
0.99
1.25
1.46
S.06
1.35
1.31
1.46
S.07
0.99
1.25
1.46

Tabel.04. Pedoman awal daya dukung pondasi dangkal wilayah Palembang


(Sumber : hasil analisa)6 Gdg. Bisnis Center IAINJl. Sudirman

Atau

bisa

juga

7 Masjid IAIN - Jl. Sudirman

dilakukan
untuk
8 Gdg. Dishub PropinsiJl. Kapt. Rivai

meningkatkan daya dukung


pondasi pada
9 Gdg. Bappeda Kotatanah

lempung

Jl. Merdeka

dengan

melakukan

10 Gdg. DPRD Kotaperbaikan tanah dasar pondasi.


Simpang Jaka Baring

Daya dukung pondasi dangkal dengan


perkuatan cerucup gelam untuk wilayah
Palembang dapat dilihat pada tabel 05.

Tabel.05. Pedoman awal daya dukung pondasi dangkal dengan perkuatan cerucup gelam wilayah
Palembang (Sumber : hasil analisa)
*1m2 luas pondasi diasumsikan terdiri dari 36 tiang cerucup, panjang tiang 2 m, diameter tiang 10 cm
& efisiensi 80%

3. Kemudian tentukan dimensi pondasi,


Tabel 05 tersebut menunjukkan, perbaikan

dengan

tanah dasar dengan cerucup gelam dapat

layan kolom bangunan dengan daya

meningkatkan

dukung ijin pondasi. Seandainya dirasa

cukup

signifikan

daya

dukung pondasi dangkal.

terlalu

memperbandingkan

besar

beban

dimensinya

bisa

dipertimbangkan perbaikan tanah dasar


KESIMPULAN & SARAN

pondasi

dengan

cerucup

gelam.

Dari hasil yang pembahasan diatas, dapat

Gunakan rumus pondasi tiang (rumus

diambil kesimpulan :

12).

1. Dari tabel data sondir, tentukan jenis

4. Jika data sondir tidak tersedia dan

lapisan tanah dengan harga friction

bangunan yang direncanakan cukup

ratio atau untuk lebih detail dapat

dekat dengan lokasi sondir terdahulu,

menggunakan freeware CPT V.4.0.

dapat dipergunakan tabel 4 dan 5

2. Setelah memperbandingkan qc dengan

sebagai pedoman awal daya dukung

jenis tanah, gunakan rumus daya


dukung yang sesuai, untuk wilayah

ijin pondasi dangkal.


5. Dengan kedua cara diatas ternyata

Palembang yang paling sesuai bisa

dimensi

pondasi

masih

dianggap

menggunakan rumus Meyerhof, CFEM

terlalu

besar,

mungkin

atau Owkati.

dipertimbangkan penggunaan pondasi

bisa

dalam.
8

Untuk

memperluas

wilayah

Mazlan Ahmad, 1997, Correlation

pedoman awal daya dukung ijin pondasi

Between Cone Penetration Test And

dangkal yang ada di Palembang dengan

Bearing,

Universiti

juga memperbanyak sampel hasil-hasil

Malaysia

sondir

Engineering (Civil Geotechnics)

yang

dilakukan

di

wilayah

Palembang. Yang nantinya dapat dibuat

Thesis

Teknologi
Master

of

Muhrozi, , Soil Test, Masalah dan

peta daya dukung tanah yang ada di

Aplikasinya pada Tanah Lunak, Lab.

Palembang.

Mekanika Tanah Jur. Teknik Sipil

Selain itu, mendapatkan hasil yang


lebih valid rumus pondasi dangkal dari

Universitas Diponegoro Semarang.

Rudi Iskandar, , Beberapa Kendala

data CPT yang mana yang paling sesuai

Aplikasi

Teori

yang digunakan di wilayah Palembang

Dukung

Aksial

dengan membandingkannya perhitungan

Laporan Penelitian, Fakultas Teknik

daya dukung pondasi dangkal dengan cara

Jurusan Sipil Universitas Sumatera

yang lain misalnya loading test.

Utara.

DAFTAR PUSTAKA

Bearing
foundations

capacity
from

of
CPT

shallow

Daya

Pondasi

Dalam,

Richard P. Weber, , Bearing Capacity


of

A. Eslami and M. Gholami, 2002.

Perhitungan

Shallow

Footings

Geotechnical

for

Non-

Engineers,

PDHengineer.com.

data,

proceeding of 3rd Iranian International


Conference

on

Geotechnical

Engineering and Soil Mechanics, pp.


93-97.

A. Eslami and M. Gholami, 2006,


Analytical Model for the Ultimate
BearingCapacity of Foundations from
Cone Resistance, Sharif University of
Technology : Scientia Iranica, Vol. 13,
No. 3, pp 223-233.

Hary Christiadi H, 2002,

Teknik

Pondasi 1, Yogyakarta : Beta Offset.


9

Anda mungkin juga menyukai