Anda di halaman 1dari 3

INHAL FISIKA

Bilateral Loss of Light Reflex and Accommodation Following 360


Peripheral Retinal Laser Therapy

Egtheastraqita Chithivema
G0011081

Bilateral Loss of Light Reflex and Accommodation Following 360


Peripheral Retinal Laser Therapy

Muskulus konstriktor pupil dan muskulus sialris dipersarafi oleh saraf parasimpatis
oleh nervus siliaris. Pupil tonik adalah suatu keadaan dimana pupil tidak responsive terhadap
rangsang cahaya dan adanya penurunan daya akomodasi. Biasanya pupil tonik disebabkan
karena idiopatik, tetapi penyebab yang paling sering adalah karena trauma.
Salah satu contoh kasus kehilangan reflek cahaya dan akomodasi pupil akibat
prosedur yang dilakukan pada retina, yaitu
Laki-laki 24 tahun melakukan pemeriksaan rutin matanya. pasien ini sudah
menggunakan kacamata sejak 15 tahun yang lalu. Pasien bisa dikatakan sehat tanpa adanya
riwayat penyakit keluarga, penggunaan obat-obatan terlarang dan narkoba. Pemeriksaan visus
dilakukan dengan koreksi mata kanan dengan -6.50 dioptri, mata kiri dengan -5.50 dioptri,
dan silindris -0.50 dioptri. Pada pemeriksaan mata eksternal didapatkan hasil normal secara
bilateral. Pasien ini menunjukan adanya pengenceran cairan vitous, penebalan retina, dan
terdapat degenerasi dari bagian perifer retina. Setelah melakukan konsultasi maka akan
dilakukan prosedur laser profilaksis pada retina kedua mata pasien. Seharusnya pasien
kembali setelah 6 minggu tetapi pasien kembali setelah 2 minggu pasca prosedur. Pasien
mengeluhkan adanya kesulitan dalam membaca, fotofobia, dan kabur saat melihat jauh.
Tanpa adanya riwayat trauma atau penyakit okular dan sistemik maka dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut. Pasien mengalami penurunan visus dan membaik saat dilakukan uji pinhole.
Pemeriksaan lebih lanjut didapatkan kedua pupil dilatasi tanpa adanya reaksi terhadap
cahaya. Tidak terdapat perbedaan besar pupil saat akomodasi maupun tidak akomodasi.
Pemeriksaan lainnya tidak mengalami perubahan.
Dari hasil pemeriksaan ditentukan bahwa laser menyebabkan hilangnya asupan
parasimpatis ke pupil dan muskulus siliaris. Pasien diberikan pilokarpin 0.125% lalu
dilakukan pengamatan setelah 45 menit dan diameter pupil pasien mengalami penurunan
hingga 2.5 mm. Namun pupil pasien tidak didapatkan reflek cahaya maupun reflek
akomodasi, serta pasien mengalami peningkatan miopi menjadi -8.00 dioptri pada mata
kanan dan -7.25 dioptri pada mata kiri dengan silindris -0.50 dioptri. Oleh karena itu dokter

menyarankan pemberian pilokarpin 1% 4 tetes sehari. Setelah 2 minggu pasien melakukan


pemeriksaan ulang dan menyatakan bahwa sudah dapat melakukan pekerjaan jarak dekat
tetapi pasien mengalami sakit kepala dan nyeri konjungtiva. Setelah pemeriksaan pasien
dianjurkan menggunakan pilokarpin sesuai kebutuhan dan terapi selanjutnya dilakukan untuk
memonitor efek samping dari pilokarpin dan pemulihan ophtalmoplegia interna.
Semua pasien yang akan melakukan prosedur laser retina bagian perifer seharusnya
diberitahukan sebelumnya tentang efek samping yang dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai