1306405686
Pembentukan Logam - 01
Introduksi
Proses pengecoran dapat diklasfikasikan berdasarkan cetakannya, apakah permanen
atau tidak. Untuk subkalsifikasinya, dapat dibedakan berdasarkan pola cetakan,
apakah permanen atau tidak. Pada cetakan yang tidak permanen, jenis cetakan dapat
diklasifikasikan lebih mendalam berdasarkan jenis ikatan yang menyusun cetakannya.
Untuk cetakan permanen, jenis cetakan dapat diklasifikasikan lebih mendalam
berdasarkan mekanisme lelehan logam memasuki cetakan. Di bawah ini merupakan
jenis-jenis pengecoran berdasarkan cetakannya.
Pasir
Metode pengecoran
dengan
cetakan
casting
dengan
satu
proses
pembentukan
metal
paling
serbaguna
dengan
keunggulan seperti dapat memproduksi benda cor dengan design, ukuran, bentuk
1
Gating system pada proses sand casting memiliki beberapa faktor penting,
yaitu :
Pouring Time
Tujuan utama penggunaan gating system adalah untuk mengalirkan lelehan
logam memenuhi cetakan pasir dengan waktu yang minimal. Waktu
penuangan lelehan logam yang terlalu lama akan membutuhkan suhu
penuangan yang tinggi dan jika waktu penunagan terlalu cepat akan
menghasilkan aliran yang turbulent di dalam cetakan. Waktu penuangan
ditentukan oleh bahan cetakan, kerumitan desain cetakan, ketebalan, dan
ukuran cetakan. Baja mengalami pelepasan panas yang cepat, sehingga
dibuthkan waktu penuangan yang cepat. Sedangkan pada material logam
nonferrous, pelepasan panas berlangsung tidak terlalu cepat, sehingga waktu
penuangan yang dibutuhkan tidak terlalu cepat.
o Steel Casting
t = (2,4335 0,3953 log W) W
Choke Area
Setelah mendapatkan waktu penuangan yang optimal, dibutuhkan daerah yang
dapat mengontrol laju aliran lelehan logam dalam memasuki cetakan, daerah
tersebut dinamakan Choke Area. Choke Area terjadi di bagian bawah sprue,
oleh karena itu, gating system yang pertama kali harus ditentukan adalah
ukuran sprue dan kesesuainnya terhadap keseluruhan cetakan. Choke Area
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Bernoulli di bawah ini :
W
A=
dtC 2 gH
Dimana
Sprue
Sprue digunakan untuk supply dan membuat aliran lelehan logam yang akan
memasuki cetakan menjadi lebih halus dan mencegah terjadinya penjebakan
Gating Ratios
Gating ratios merupakan sebuah perbandingan luas permukaan antara sprue :
riser : ingate pada cetakan. Berdasarkan kepada choke area, gating system
dapat diklasifikasikan menjadi pressurized dan unpressurized. Secara umum,
rasio yang digunakan pada pressurized gating system adalah 1 : 4 : 4 dan 1 : 2
: 1 pada unpressurized gating system. Untuk proses pengecoran aluminium,
runner ditempatkan pada bagian drag dan ingates pada bagian cope, sehingga
dross yang terbentuk akan terjebak. Berikut ini beberapa rasio yang biasa
digunakan pada proses pengecoran logam.
Ingate
Ingate merupakan sebuah bendungan tanpa adanya pengurangan luas
permukaan aliran pada gate. Laju aliran lelehan logam yang melalui gate
bergantung kepada free height dari logam di dalam runner dan gate, dan
kecepatan lelehan logam yang mengalir di dalam runner. Terdapat beberapa
pertimbangan dalam menentukan posisi ingate pada cetakan, beberapa di
antaranya adalah :
o Tidak boleh diletakan di dekat bagian cetakan yang menonjol untuk
mencegah hantaman pada dinding vertikal cetakan oleh aliran lelehan
logam
o Sebaiknya diletakan di sepanjang sumbu longitudinal dinding cetakan
o Tidak boleh diletakan di dekat alat pendingin (chiller)
o Luas permukaan ingate harus lebih kecil dari pada ketebalan paling
rendah dari cetakan, sehingga ingate akan tersoldifikasi terlebih
dahulu, sehinggan mencegah masuknya gas ke dalam proses.
Investment Casting
Dalam metode pengecoran investment casting, lumpur keramik ditempelkan
pada sekeliling pola cetakan yang berbahan dasar lilin dan akan menghasilkan
pola cetakan yang dapat dihancuran (disposable). Terdapat 2 jenis proses pada
proses investment casting, yaitu solid investment dan ceramic shell casting.
Proses investment casting merupakan proses pengecoran yang presisi dengan
menggunakan pola dari lilin atau wax. Pola lilin dibuat dengan cetakan induk
dengan cara menuangkan lilin cair ke dalam cetakan. Pola tersebut berbentuk
beberapa part yang nantinya akan digabung untuk dibuat cetakan keramiknya.
Pola lilin atau yang biasa disebut pattern tree dilapisi dengan cara pencelupan
ke bahan yang tahan api, misalnya ceramic slurry, untuk proses pembuatan
8
Permanent Mold
Permanent mold pada proses pengecoran umumnya menggunakan bahan baku
berupa logam. Permanent mold casting sering dianggap serupa dengan gravity die
casting karena cairan logam akan masuk ke dalam cetakan berdasarkan gaya
gravitasi. Proses ini biasanya cocok digunakan pada industri yang memproduksi suatu
10
11
Referensi:
ASM Vol.15, Casting
Power Point Prof. Bambang Suharno, Gating System
http://www.custompartnet.com/wu/SandCasting
http://www.progold.com/gb/files/publications/feeders_eng.pdf
http://www.themetalcasting.com/gating-system-types.html
http://efoundry.iitb.ac.in/TechnicalPapers/dissertations/DolarVo
ghasia2009.pdf
12