Anda di halaman 1dari 27

REPLACEMENT AND

DISPOSAL
Oleh :
Ating Sudradjat
PENGGANTIAN
 
 Pengertian :
Penggantian yang dimaksud terkait
dengan kondisi/performansi/efisiensi dr
fasilitas yang kian memburuk seiring dg
waktu
 Alasan :
 Semakin lama fasilitas dipertahankan akan semakin
besar cost operation yang dikeluarkan shg
diperlukan perbaikan dan atau pengantian baik
system maupun komponen system.
 Teknologi
STRATEGI PENGGANTIAN
 
 Katagori penggantian :
 Terjadi penurunan atau memburuknya
kondisi suatu alat ataupun komponen yang
diakibatkan oleh penggunaan.
 Peralatan yang sudah tidak layak pakai

contoh :
 bearing, poros dll.
 pengembangan baru dengan diperkenalkannya peralatan
baru
STRATEGI PENGGANTIAN
 
 (Lanjutan)
 Kerusakan, bukan karena akibat terjadi
penurunan atau memburuknya kondisi, tetapi
akibat terjadinya kegagalan
contoh : lampu pijar putus, pipa karet bocor, dll.

 Strategi Usaha
contoh : akibat adanya perubahan produk

 Perkembangan teknologi
Klasifikasi fasilitas berdasarkan
penggunaan :
 
 Fasilitas dioperasikan secara terus-
menerus, artinya fasilitas tersebut digunakan secara
kontinu dan berkesinambungan sepanjang waktu. Sebagai
contoh mesin-mesin produksi, pembangkit tenaga listrik
dll. Biasanya umur ekonomis dari fasilitas tersebut diukur
atas dasar skala waktu.
 Fasilitas yang digunakan atau dioperasikan
tidak kontinu. Pada kenyataanya bahwa fasilitas yang
dimaksud pengoperasiannya tergantung pada pemakaian,
dan umurnya diukur dari lamanya pelayanan.
Jenis ongkos penggantian :
 

 Ongkos tetap, meliputi ongkos-ongkos pengadaan


awal, ongkos instalasi, penelitian dan pengembangan ,
ongkos kerusakan awal dan lainnya yang merupakan
ongkos yang dikatagorikan tidak terjadi pengulangan.
 Ongkos operasi, meliputi ongkos perawatan,
perbaikan dan ongkos operasi. Ongkos ini umumnya
dihitung untuk setiap satuan umur penggunaan alat.
 Ongkos penghapusan, suatu harga dari peralatan
yang diganti tetapi masih memberikan keuntungan.
MODEL PENGGANTIAN
 
Dasar penggantian :
 Total ongkos untuk mengoperasikan suatu peralatan / mesin
akan sama dengan Ongkos pembelian ditambah Biaya
operasi dan dikurangi Nilai sisa peralatan

= C + r(t) - S
dimana :
C = Ongkos pembelian
S = Nilai sisa
r(t) = Ongkos operasi pada waktu ke t
Contoh :
  Ongkos pengadaan dari mesin bubut adalah $ 15000 dan nilai sisanya $ 1000. Ongkos perawatan mesin bubut
(diperoleh dari kartu riwayat mesin) terlihat seperti tabel 2.2.1 di bawah :

Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Biaya perbaikan 200 300 500 650 800 1000 1600 2100 2700

 Kapan mesin bubut perlu diganti ?


 Dalam masalah ini, r(t) mempunyai ciri tersendiri, dimana dengan :
 K(T) =  r(t)
 Diharapkan akan didapatkan nilai minimum dari A(T), seperti berikut :
 C = $ 15000, S = $ 1000. Nilai A(T), dihitung pada setiap tahun yang berbeda sehingga didapat :

Tahun r(t) K(T) C-S+K(T) A(T)


t
1 200 200 14200 14200
2 300 500 14500 7250
3 500 1000 15000 5000
4 650 1650 15650 3912
5 800 2450 16450 3290
6 1000 3450 17450 2908
7 1600 5050 19050 2721
8 2100 7150 21150 2643
9 2700 9850 23850 2650
MODEL PENGGANTIAN
 
Dasar penggantian :
 Rata-rata biaya pertahun :
C + K(T) - S
A(T) =
T
dimana :
- Jika peralatan / mesin tersebut digunakan untuk T tahun
- Total mengadakan biaya pada peralatan pada T tahun
= Biaya utama + Total biaya menjalankan pada T tahun - Nilai sisa
= C + K (T) - S
Contoh :
   Seorang pemilik armada mobil menemukan dari catatan lamanya biaya mengoperasikan armada mobil
pertahun dan nilai penjualan mobil, seperti tabel 2.2.3 Harga jual mobil $ 25000. Pada keadaan
bagaimana mobilnya perlu diganti ?
Tabel 2.2.3 Data Biaya Mengoperasikan Mobil (harga jual mobil $ 25000)
Tahun Nilai Jual Biaya Operasi Biaya Perawatan
Operasi pada akhir tahun Tahunan Tahunan

1 15000 6300 300


2 13500 7000 500
3 12000 7700 1000
4 9000 9500 1500
5 8000 11500 2500
6 7500 13000 3500
7 7000 14200 4500

 Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai sisa mengurangi fungsi waktu. Dengan meminimalkan nilai A(T).
Analisis terhadap persoalan ini digambarkan dalam tabel 2.2.3.1
Contoh :
  Tabel 2.2.3.1 Contoh Analisis

Tahun Nilai Jual Biaya Biaya Operasi Kumulatif, Total Biaya Biaya
Operasi Akhir Tahun, Investasi, Tahunan, Tahunan, Rata-rata,
S(t) C - S(t) r(t) r(t), K(t) C-S(t)+K(t) A(T)

1 15000 10000 6300 6300 16300 16300


2 13500 11500 7000 13300 24800 12400
3 12000 13000 7700 21000 34000 11333
4 9000 16000 9500 30500 46500 11625
5 8000 17000 11500 42000 59000 11800
6 7500 17500 13000 55000 72500 12083
7 7000 18000 14300 69300 87300 12471

 Tabel tersebut menjelaskan tentang nilai A(T) minimum yang berada pada tahun ketiga.
Dengan demikian memberikan informasi tentang penggantian dari setiap armada mobil
yang harus diganti setelah setiap tiga tahun. Dengan menjelaskan ongkos yang terjadi di
bawah rata-rata ongkos operasi tahunan sebesar $ 11333.
MODEL PENGGANTIAN
 
Model penggantian komponen rusak secara
kontinu :
Ongkos total rata-rata = Rata-rata dari ongkos
investasi + Rata-rata ongkos operasi + Rata-rata
ongkos perawatan.

a (r  1)
C  (b  m)  Co1  C p1
r 2

dimana :
a = Ongkos investasi Co1 = Ongkos operasi untuk perawatan dan
r = Waktu antara penggantian (tahun) service lainnya ditahun pertama
b = Dasar kenaikan pada biaya operasi per periode waktu C p1 = Biaya perawatan untuk service tahun
pertama
m = Dasar kenaikan pada biaya perawatan per periode waktu
MODEL PENGGANTIAN
 
Lanjutan :
Untuk memperoleh rata-rata total ongkos
minimum, Dari persamaan diatas dengan
assumsi nilai r = 0. Maka, waktu optimum antar
penggantian :
2a
r* 
(b  m)

Rata-rata total biaya minimum, C* diperoleh :



C*  2a(b  m)  (b  m)  Co1  C p1 
Contoh :
  Sebuah perusahaan, melakukan perawatan terhadap instalasi perpipaan. Didapat data
beberapa
pompa yang terpasang, seperti :
a = $. 25000, b = $. 1000, C = $. 600,
C = $. 500, m = $. 400
Cari waktu optimum antar penggantian dan rata-rata total biaya minimum.
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka diperoleh waktu optimum antar penggantian
berikut :

( 2 x 25000)
r*   5,98 tahun
(1000  400)

Dengan rata-rata total biaya minimum, berikut :

 (1000  400) 
C*  2 x 25000(1000  400)   6000  500
 2 

= $ 14166.60 per tahun.


SPARE PART
 

 Perbedaan barang umum dan spare part


 Barang umum penggunaannya tdk tergantung
peralatan tertentu,frekuensi dan jlh penggunaan
relatif tetap,kebutuhannya mudah diprediksi, jenisnya
banyak, dpt distandarisasi, dapat saling dipertukarkan.
 Spare part penggunaannya tergantung dari fasilitas
tertentu, pembuatnya terbatas, tdk tersedia dalam
bentuk siap ada dipasaran kecuali jenis-jenis standard,
frekuensi dan penggunaan bervariasi, relatif sulit
untuk memprediksi kebutuhannya, sulit distandarisasi
dan dipertukarkan.
KLASIFIKASI SPARE PART
 
 Spare part habis pakai (consumable parts atau routine spare part)
 Spare part utk pemakaian biasa yg akan cepat rusak dan atau aus
 Perlu ada persediaan, karena kerusakan akan terjadi sewaktu-waktu,
misal ; seal, v-belt, bearing, filter dll.
 Spare part pengganti (replacement parts atau overhaul Spare part )
 Penggantianya diperlukan pada saat overhaul atau repair
 Biasanya tidak melakukan persediaan, kecuali utk yg vital, contoh ;
gasket, piston dll.
 Spare part jaminan (insurance parts)
 Jenis :
 Extended Spare part
 Major failure Spare part
 Spare part yang jarang rusak, bila rusak akan vatal
 Bentuknya dan umumnya besar, mahal, waktu pembuatan lama,
contoh ; cylinder head, crankshaft dll.
PRISIP
 

 Spare part pengganti dan spare part overhaul tdk


perlu dilakukan persediaan, kecuali untuk
peralatan vital dan penting.
 Pengendalian persediaan dilakukan tergantung
jadwal atau rencana yang telah ditetapkan baik
waktu, jumlah maupun jenisnya.
KLASIFIKASI EQUIPMENT
 

 Vital equipment, peralatan utama produksi,


peralatan penting yang terkait dg safety,dll.
 Essential equipment, peralatan bantu utama,
peralatan yang tidak termasuk dlm katagori vital
equipment.
 Suport equipment, peralatan pendukung
 Operating equipment, bukan equipment utama
industri, sesuai kebijaksanaan.
Matrik Penyediaan
 

Consumable Replacement Insurance


parts parts parts
Vital Perlu Perlu Perlu
disediakan disediakan disediakan
equipment
Essential Perlu
disediakan Sebagian
equipment
Suport Perlu
disediakan
equipment
Operating Perlu
disediakan
equipment
PERBEDAAN SPARE PARTS
 

 Spare part khusus


 Hanya digunakan pada satu jenis equipment
 Pembuat terbatas (biasanya hanya satu pabrik)
 Merek spare part adalah pabrik pembuat equipment
 Tdk distandarisasi
 Spare part umum
 Dapat digunakan oleh berbagai equipment
 Pembuatan dilakukan oleh banyak pabrik
 Ada standarisasi material, bentuk, ukuran maupun
jenis.
Adm. Spare part
   Untuk kebutuhan dlm pemasanan/pengadaan :
 Umur equipment
 Standard
 Specifikasi
 Sumber pembelian
 Dapat dipertukarkan
 Untuk kepentingan penyimpanan :
 No. Idenditas equipment  Gambar dan nomor gambar
 Tingkat kritis pengunaan  Model dan type
 Jenis spare part  No. seri
 Deskripsi
 Nama pabrik pembuat
 Spesifikasi material
 Jumlah
 Nomor sukucadang
 Kode, harga,waktu pesan,failure
rate dan kebutuhan
WRITE-OFF & DISPOSAL
 
Pengertian
 Write-off (penghapusan) merupakan tindakan yg
berhubungan dg pembukuan barang (persediaan)
dalam tata pembukuan keuangan.
 Disposal (penyisihan) adalah tindakan fisik untuk
“menyingkirkan” (persediaan), tindakan al :
 Membuang, membakar dll.
 Menjual
 Menukarkan
 Menghibahkan
PERTIMBANGAN DISPOSAL
 
 Perusahaan swasta tergantung kebijakan
 BUMN, diatur dalam keputusan Presiden mengenai
Pelaksanaan APBN No. 17/2000 tertgl 21 Feb.2000 pasal 7 :
 (1) Barang bergerak milik Negara yang berlebih atau tdk dpt digunakan
lagi dapat dimusnahkan/ dipindahtangankan, setelah dinyatakan
dihapuskan dg Keputusan Menteri/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang bersangkutan
 (2) Barang tdk bergerak milik Negara yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan lagi secara optimal dan efisien untuk menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi pokok Departemen/Lembaga Pemerintah
Non Departemen kecuali tanah, dapat dimusnahkan/ dipindahtangankan
setelah dinyatakan dihapuskan dengan keputusan Menteri/pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bersangkutan setelah terlebih
dahulu mendapat persetujuan Menteri keuangan.
(Sumber : Undang-undang Perbendaharaan Negara RI)
Transaksi pembukuan barang
 

Secara garis besar :


 Pada saat pembayaran pembelian, terjadi arus
kas atau bank keluar
 Pada waktu barang diterima, terjadi penambahan
kekayaan perusahaan
 Pada waktu barang diambil dan digunakan oleh
suatu bagian, terjadi pembebanan biaya pada
bagian ybs.
Rincian transaksi
 
1. Penentuan harga buku atas barang sediaan
2. Pembukuan atas barang yg sdh diterima tapi blm dibayar
3. Pembukuan atas barang yg sdh dibayar tapi blm diterima
4. Pembukuan atas klaim
5. Pembukuan atas barang yg rusak
6. Pembukuan atas barang yg langsung digunakan, tdk melalui persediaan
7. Pembukuan atas barang yg berbentuk peralatan maupun mesin
8. Pembukuan atas spare parts jaminan
9. Pembukuan atas barang persediaan surplus
10. Pembukuan atas barang dgn harga kecil
11. Pembukuan atas barang yg dibeli dgn valuta
12. Pembukuan atas barang utk proyek
13. Pembukuan utk penghapusan
14. Pembukuan atas barang yang ditukar dgn barang lain
15. Pembukuan atas barang bekas perbaikan
16. Pembukuan atas transfer barang antar gudang
Dokumen atau bukti :
 

1. Penerimaan
2. Pengeluaran
3. Pengembalian
4. Pengiriman
5. Penghapusan
6. Pemindahan ke akun lain
7. Pemindahan antar gudang
8. Pengajuan klaim
Metoda penentuan harga :
 

1. FIFO
Metode penentuan harga barang sediaan dimana barang yg
dikeluarkan terlebih dahulu perolehan harga paling lama
2. LIFO
Barang yg dikeluarkan terlebih dahulu diberi harga dengan
harga yang diterima terakhir
3. Harga rata-rata
4. Harga dg perhitungan khusus
 Harga pasar
 Harga pasar atau harga beli, lihat yg terkecil
 Kebijakan khusus

Anda mungkin juga menyukai