Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Cara Menganalisis Dasar
Timbulnya Penyakit dengan tepat waktu.
Pada makalah ini kami menjabarkan tentang pengertian penyakit, cara menganalisis
penyakit sesuai annamese, tanda dan gejala dari penyakit tersebut serta pencegahan dan
penatalaksaannya.
Semoga makalah ini memiliki banyak manfaat pada pembaca dan kami sendiri yang
membuat makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan makalah ini dan kepada dosen yang telah membimbing kami sehingga makalah dapat
selesai dengan baik.
Makalah ini juga tidak luput dari kekurangan , kami menerima kritik dan saran dari para
pembaca agar tersempurnanya makalah ini. Terima kasih
Penulis
PENYAKIT DIARE
1.Pengertian Diare
a. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari
dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah. (Aziz, 2006).
b. Diare dapat juga didefenisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam
kepadatan dan karakter tinja, atau tinja cair dikeluarkan tiga kali atau lebih perhari. (Ramaiah,
2002).
c. Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain
diluar saluran pencernaan. (Ngastiyah, 2003).
2. Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkab timbulnya diare ialah :
1.Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolik ke dalam
rongga usus.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi
air dan elektrolik ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
3. Gangguan motilitis usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
timbul berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
3. Patofisiologi
Sebagai
akibat
diare
baik
akut
maupun
kronik
akan
terjadi
1.Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan
asam
basa
(asidosis
metabolik,
hipokalemia)
2.Gangguan
gizi
akibat
kelaparan
(masukan
kurang,
pengeluaran
bertambah)
3.Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah (Ngastiyah, 2003).
4. . Jenis-jenis diare
Diare akut
Diare yang disebabkan oleh virus yang disebut rotavirus yang ditandai dengan buang air
besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja. Frekuensinya biasanya (3x/lebih dalam sehari
dan berlangsung kurang dari 14 hari
Diare bermasalah
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasite,inteleransi laktosa, alergi protein
susu sapi, penularan secara fecal-oral kontak dari oranng ke orang atau kontak orang dengan alat
rumah tangga.
Diare persisten
Diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesisdiare persisten adalah kerusakan
mucosa usus penyebab diare persisten sama dengan diare akut
(pedoman pemberantasan penyakit diare edisi ke-3, tahun 2007)
5. Tanda dan gejala
Naunesa
Muntah
Nyeri perut
Demam
Diare
haus
lidah kering
tulang pipi menonjol
anoreksia
lemah
turgorkulit menurun
suara menjadi serak
frekuensi nafas menjadicepat
tekanan darah menurun
gelisah
pucat
ekstrinitas dingin siaknosis
anuria
6. Manifestasi klinis
Awalnya menjadi gelisah, suhu badan mungkin menigkat, nafsu makan berkurang atau
tidak ada. Kemudian timbul diare tinja makin cair mungkin mengandung darah atau lender,
warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur empedu.anus dan sekitarnya lecet
karena tinja menjadi asam
7. Komplikasi
kelainan elektrolit dan asam basa
kegagalan upaya rehidrasi oral
kejang
8. Pencegahan
9. Penatalaksanaan
a. Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1) Jenis cairans
-Oral : pedilyate atau oralit
-Parental : nael, isotanoc, infus
2) Jumlah cairan
Jumlah cairan yang dikeluarkan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan
3) Jalan masuk atau cara pemberian oral atau parental
4) Jadwal pemberian cairan, diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian
status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan.
b. Identifikasi penyebab diare
c. Terapi sistematik
Obat anti diare, obat motilitas dan sekresi usus, antiemetic
d. Terapi definitive
e.
Sebagai langkah pencegahan seperti personal hygiene, sanitasi lingkungan.
kembali
TINJAUAN KASUS
3.1
PENGKAJIAN
MRS
: 09 Mei 2011
No Ruangan
:5
Pengkajian tanggal : 10 Mei 2011
A.Identitas Pasien
Nama pasien
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 23 Tahun
Alamat
: Ds.Waru kulon pucuk
Agama
: islam
Pekerjaa
: Swasta
Suku bangsa
: Jawa
Diagnosa medic : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab
Nama
: Tn. F
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Ds. Waru Kulon Pucuk
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS
Saat pengkajian
Kesadaran
: composmentis
TTV
: jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal
k. Anus
: Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.
l. Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.
D. Pengkajian Fungsional Gordon
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Therapy :
1.
2.
3.
4.
Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik
Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus
Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.
Kesimpulan
Setelah melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Gastroenteritis didapatkan
kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data subjektif dan
obyektif. Dari pengkajian tersebut diambil suatu diagnosa dan masalah berdasarkan data yang
menunjang untuk diambil suatu diagnosa. Setelah melakukan pengkajian pada Ny. S
didapatkan diagnosa bahwa Ny. S degan Gastroenteritis dengan masalah gangguan
keseimbangan cairan dan resiko kerusakan integritas kulit.
Intervensi yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, sedangkan dalam
penerapannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Evaluasi dilakukan setelah
implementasi dilakukan. Dalam evaluasi Ny. S menunjukkan suatu kemajuan yaitu frekwensi
BAB mulai berkurang, dehidrasi dapat ditangani, resiko kerusakan integritas kulit yang lebih
parah tidak terjadi.
Adapun contoh format pengkajian pada penyakit lain, untuk lebih memudahkankita cara
membedakan timbulnya penyakit sesuai keluhan yang diderita pasien :
Format Pengkajian pada Sistem Perkemihan
Pengkajian pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan.
Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruh
yaitu :
Data biologis meliputi :
1) Identitas klien
2) Identitas penanggung jawab
Riwayat kesehatan :
1) Riwayat infeksi saluran kemih
2) Riwayat pernah menderita batu ginjal
3) Riwayat penyakit DM, jantung.
Pengkajian fisik :
1) Palpasi kandung kemih
2) Inspeksi daerah meatus
a) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urine
b) Pengkajian pada costovertebralis
Riwayat psikososial
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
2) Klien tenang
Intervensi :
1) Kaji tingkat kecemasan
Rasional :
Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
2) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengobatan
3) Beri support pada klien
Rasional :
4) Beri dorongan spiritual
Rasional :
Agar klien kembali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME.Beri support pada klien
5) Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional :
Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.
Pelaksanaan
Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat
dalam rencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat
tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan
mencatat respon pasien terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan serta
mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk, 2000)
Evaluasi
Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yang
hendak dicapai yakni apakah terdapat :
1.Nyeri yang menetap atau bertambah
2.Perubahan warna urine
3.Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetes
setelah berkemih.
Pemeriksaan diagnostik
Urinalisis
1)Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
2)Hematuria 5 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
Bakteriologis
1) Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.
2) Biakan bakteri102 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.
3) Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik.
Jenis kelamin
Suku / bangsa
Status pernikahan
Agama / keyakinan
Diagnosa medik
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
Therapy medik
1. Penanggung jawab
-
Nama
Usia
Jenis kelamin
RIWAYAT KESEHATAN
Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami :
Imunisasi
:
:
Anggota keluarga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung,
stroke,
anemia,
emosional
IV.
hemopilia,
arthritis,
migrain,
DM,
kanker
dan
gangguan
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
-
Identifikasi hubungan klien dengan yang lain dan kepuasan diri sendiri :
V. RIWAYAT SPIRITUAL
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
-
1. Tanda-tanda vital
-
Suhu
Nadi
Pernafasan :
Tekanan darah :
1. Sistem pernafasan
-
udara
-
Leher
Dada
:
:
1. Sistem kardiovaskuler
-
Arteri carotis :
Ukuran jantung
Ictus cordis/apex :
1. Sistem perncernaan
-
Sklera (ikterus/tidak)
gerakan lidah )
1. Sistem indra
1. Mata
-
Kelopak mata, bulu mata, alis, lipatan epikantus dengan ujung atas
telinga
Lapang pandang :
1. Hidung
- Penciuman, perih dihidung, trauma, mimisan
1. Telinga
- Keadan daun telinga, operasi telinga
- Kanal auditoris
- Membrana tympani
:
:
- Fungsi pendengaran
1. Sistem saraf
1. Fungsi cerebral
a. Status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan perhitungan, bahasa)
b. Kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan GCS
1. c.
4. Iritasi meningen (kaku kuduk, lasaque sign, kernig sign, brudzinski sign) :
1. Sistem muskuloskeletal
1. Kepala ( bentuk kepala )
3. Tangan
I.
Sistem integumen
ruam,
texture )
J.
Kelenjar tiroid
Percepatan pertumbuhan :
K. Sistem perkemihan
-
Edema palpebra :
Moon face
Edema anasarka :
L. Sistem reproduksi
1. Wanita
- Payudara (putting, areola mammae, besar, perbandingan kiri dan kanan) :
- Labia mayora dan minora
- Keadaan hymen
- Haid pertama
- Siklus haid
:
:
1. Laki-laki
- Keadaan gland penis (urethra) :
- Testis (sudah turun/belum)
- Perubahan suara
M. Sistem immun
-
Immunisasi
:
:
Selera makan :
1. Cairan
-
Frekuensi minum
:
:
Tempat pembuangan :
Konsistensi
:
:
D. Istirahat Tidur
-
1. Olahraga
-
apakah banyak minum ketika stress ? apakah minuman keras mengganggu prestasi
kerja ?
Kecanduan kopi, alkohol, tea atau minuman ringan ? berapa banyak /hari ? :
Apakah mengkonsumsi obat dari dokter (marihuana, pil tidur, obat bius)
G. Personal hygiene
-
Cuci rambut :
Gunting kuku
Gosok gigi
:
:
Kegiatan sehari-hari
:
:
1. Rekreasi
-
:
:
Ro foto
CT Scan
IX.
DATA FOKUS
( CP.1 A )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
RUANG RAWAT
.
:
DATA OBJEKTIF
DATA SUBJEKTIF
ANALISA DATA
( CP.1 B )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
RUANG RAWAT
N
O
.
:
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MASALAH
ETIOLOGI
( CP.2 )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
RUANG RAWAT
N
O
.
:
MASALAH/DIAGNOSA
TGL.DITEMUKA
TGL.TER
ATASI
RENCANA KEPERAWATAN
( CP.3 )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
:
.
DIAGNOSA MEDIK
TG
L
.
RENCAN
NDX.
DAN
DATA
PENUNJANG
TUJUA
RASION
TINDAK
AL
AN
CATATAN TINDAKAN
( CP.4 )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
RUANG RAWAT
TG
L
.
:
KOD
JA
NDx
CATATAN PERKEMBANGAN
( CP.5 )
NAMA PASIEN
: .
NAMA MAHASISWA
.
NO.REKAM
MEDIK
RUANG RAWAT
TG
L
.
:
KOD
E
JAM
NDx
RESUME KEPERAWATAN
EVALUASI / SOAP
( CP.6 )
N AM A
UMUR
RUANG RAWAT
J.KELAMIN
AG AM A
ALAMAT
TGL. MASUK RS
TGL. KELUAR RS
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Christina, S. Dra. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid 2. Jakarta : Bratara
Nelson. 2002. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 2. Jakarta : EGC
Saminem, Hj. 2008. Kehamilan Normal. Jakarta : EGC
Staf Pengajar IKA FKUI 1998. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : FKUI
Widjaja, M.C. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka