Environment
Artikel ini bertujuan untuk mengenalkan sistem audit berkelanjutan yang
berdasar pada pengawasan yang berkelanjutan pula dan metodologi dalam
mengimplementasikannya. Artikel ini juga menyajikan studi kasus mengenai
pengimplementasian sistem audit berkelanjutan pada industri keuangan dan
manufaktur. Untuk mengaplikasikan sistem tersebut pada fungsi audit internal, pihak
perusahaan harus menitikberatkan perhatiannya pada perubahan siklus periodik
menjadi
audit
berkelanjutan,
menggunakan
sistem
yang
dimiliki
dalam
operasi yang dimiliki secara tepat waktu. Sistem audit berkelanjutan sangat cocok
digunakan dalam lingkungan sistem ERP dalam meraih tujuan perusahaan.
Pengimplementasian audit berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting bagi
keberlangsungan hidup operasi perusahaan.
Sistem audit berkelanjutan ini memiliki peran dalam mendeteksi permasalahan
secara cepat, dalam ruang lingkup aktivitas yang luas dapat diawasi melalui analisis
data total dan pengawasannya dilakukan secara terpusat. Akan tetapi, penggunaan
sistem ini mengubah fungsi audit internal dalam perusahaan. Perusahaan yang
mengadopsi sistem audit berkelanjutan menggunakan proses penilaian risiko. Proses
ini melihat pada area-area yang memiliki tingkat risiko yang tinggi.
Implikasi kasus pada industri keuangan dan manufaktur adalah sebagai berikut.
Pertama, ini menjadi hal yang penting bagi perusahaan untuk menyinergikan antara
pegawai dalam level operasional dengan departemen teknologi informasi dalam
rangka mencapai keefektifan dan kelengkapan skneario pengawasan berkelanjutan.
Kedua, agar sistem pengawasan berkelanjutan dapat dimanfaatkan dengan
sepenuhnya maka Kepala departemen audit internal atau kepala departemen lainnya
harus memahami tujuan dan standar yang dimiliki. Jika pengguna gagal dalam
memahami skenario tersebut maka akan sulit dalam memanfaatkan data yang
dihasilkan
dari
pengawasan
berkelanjutan.
Ketiga,
skenario
pengawasan