Oleh: KELOMPOK 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
ALFIAN ARIF
Ni WAYAN LASTINI
NI WAYAN NOVI ANDARI
PT.JIWATMAJA KRISNA KWYP
RIKA FARRDILA
RIRIS FATMA FATIMAH
SRI MULIANI
WAWAN
(010114A0)
(010114A079)
(010114A081)
(010114A096)
(010114A102)
(010114A105)
(010114A115)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tonsil atau yang lebih dikenal dengan amandel adalah massa yang
terdiri dari jaringan limfoid dan di tunjuang oleh jaringan ikat dengan
kriptus di dalamnya, bagian organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong
melekat pada kanan dan kiri tenggorokan. Terdapat tiga macam tonsil
yaitu tonsil pariengal atau adenoid, tonsil palatina, dan tonsil paringeal
yang membentu lingkaran disebut cincin waldeyer. Tonsil terletak dalam
sinus tonsilaris antara kedua pilar fausiumdan berasal dari invaginasi
hipoblas ditempat ini.
Tonsilitis sendiri adalah inflmasi pada tonsila palatini yang
disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Saat bakteria . Saat bakteri dan
virus masuk kedalam tubuh melalui hidung dan mulut, tonsil berfungsi
sebagai filter/ penyaring menyelimuti organisme berbahaya tersebut
dengan sel-sel darah putih. Hal ini akan memicu sistem kekebalan tubuh
utuk membentuk antibody terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila
tonsil sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau virus tersebut
maka akan timbul tonsilitis. Oleh karena itu penting bagi perawat untuk
mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan
asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien tonsilitis beserta
keluarganya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
DEFINISI
1. Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri berlangsung sekitar
lima hari dengan disertai disfagia dan demam (Megantara, Imam, 2006).
2. Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus
beta hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga
disebabkan oleh virus (Mansjoer, A. 2000).
3. Tonsilitis kronik merupakan hasil dari serangan tonsillitis akut yang berulang.
Tonsil tidak mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari suatu serangan akut
kripta mempertahankan bahan purulenta dan kelenjar regional tetap membesar
akhirnya tonsil memperlihatkan pembesaran permanen dan gambaran karet busa,
bentuk jaringan fibrosa, mencegah pelepasan bahan infeksi (Sacharin, R.M.
1993).
4. Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok A
streptococcus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain
atau oleh infeksi virus (Hembing, 2004).
5. Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat
sering ditemukan, terutama pada anak-anak (Firman sriyono, 2006).
6. Tonsilitis adalah inflamasi dari tonsil yang disebabkan oleh infeksi
(Harnawatiaj, 2006).
B. ETIOLOGI
1. Menurut Adams George (1999), tonsilitis bakterialis supuralis akut paling
sering disebabkan oleh streptokokus beta hemolitikus grup A.
1. Pneumococcus
2.
Staphilococcus
3.
Haemalphilus influenza
4.
D. PATHWAYS
Invasi kuman patogen (bakteri / virus)
Penyebaran limfogen
Proses inflamasi
Tonsilitis akut
Edema tonsil
hipertermi
Nyeri telan
Kurangnya pendengaran
Infeksi sekunder
kelemahan
Resiko perubahan
status nutrisi < dari
kebutuhan tubuh
Otitis media
Intoleransi
aktifitas
Gangguan persepsi sensori :
pendengaran
E. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala tonsilitis akut adalah :
1. Nyeri tenggorokan
2. Nyeri telan
3. Sulit menelan
4. Demam
5. Mual
6. Anoreksia
7. Kelenjar limfa leher membengkak
8. Faring hiperemis
9. Edema faring
10. Pembesaran tonsil
11. Tonsil hiperemia
12. Mulut berbau
13. Otalgia ( sakit di telinga )
14. Malaise
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk memperkuat
diagnosa tonsilitis akut adalah pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Leukosit : terjadi peningkatan
2. Hemoglobin : terjadi penurunan
3. Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas obat
G.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat muncul bila tonsilitis akut tidak tertangani
dengan baik adalah :
1. Abses pertonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole, abses
ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya disebabkan oleh
streptococcus group A.
H.
PENATALAKSANAAN
Penanganan pada klien dengan tonsilitis akut adalah :
1. Penatalaksanaan medis
Analgesik
2. Penatalaksanaan keperawatan
I.
PENCEGAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
A .PENGKAJIAN
1.Keluhan utama
- Sakit tenggorokan, nyeri telan, demam
2.Riwayat penyakit sekarang
- Serangan, karakteristik, insiden, perkembangan, efek terapi
1.
Riwayat kelahiran
Riwayat imunisasi
2.
Riwayat hospitalisasi
Pengkajian umum
4.
Nutrisi
-Sakit tenggorokan, nyeri telan, nafsu makan menurun, menolak
makan dan minum, turgor kurang
5.
Aktifitas / istirahat
-Anak tampak lemah, letargi, iritabel, malaise
6.
Keamanan / kenyamanan
-Kecemasan anak terhadap hospitalisasi
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada tonsilitis akut adalah
1.Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada faring dan tonsil
2.Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan adanya anoreksia
3.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan
4.Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan adanya
obstruksi pada tuba eustacius
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Tujuan NOC
Keperawatan
Hipertermi
berhubungan
selama
dengan
inflamasi
3x
proses diharapkan
pada pasien
Intervensi NIC
24
suhu
kembali
jam
tubuh
normal
suhu:
mencapai
atau
mempertahankan
suhu
tubuh
dalam
rentang
normal
Keseimbangan
antara
mengumpulkan
dan
produksi
panas,
menganalisis
data
kardiovaskuler,
kehilangan panas.
denyut
tubuh
menentukan
nadi,
darah
serta
mencegah komplikasi
untuk
rentang normal
penggunaan
linen,
pakaian
yang
dikenakan klien
5. Berikan kompres hangat
6. Berikan
cairan
yang
pemberian
antipiretik
2
Resiko perubahan
status nutrisi
kurang dari
untuk
kebutuhan tubuh
meminimialkan
berhubungan
hasil:
gizi
dengan adanya
anoreksia
dan
mencegah
dan
kurang
dan
untuk
menjalani pengobatan
Status
gizi
elektrolit
tingkat
kebutuhan
metabolik
Status gizi : Asupan gizi :
mengatur
Membantu
menyediakan
atau
asupan
komplikasi
Perawatan-diri:
makan:
mempersiapkan
dan
pencapaian
kenaikan
berat badan.
mandiri 6. Melakukan
secara
kolaborasi
bantu
diperlukan
kesesuain
berat
dengan
nutrisi
badan,
tubuh,
jumlah
tinggi
dan elektrolit
untuk 5. Memfasilitasi
kemampuan
cairan
akibat
kebutuhan
jenis
.Intoleransi
tingkat
aktifitas
selama
pasien
berhubungan
diharpakan
dengan kelemahan
aktivitas
24
jam
intolerasi
dapat
teratasi
kemampuan
unuk
berpindah
dari
ambulasi,
Mampu
aktivitas
melakukan
sehari
hari
untuk
dan
AKSI
2. Pantau asupan nutrisi
untuk
memastikan
sumber-sumber energi
yang adekuat
kepada
keluarga
dalam
pengguanaan
bantu
pengobatan
nyeri
pasien
megidenfikasi
4
Gangguan
sensori
: selama
3x
24
terjadi
dialami klien
berhubungan
dengan
tidak
pendengaran
diharapkan
adanya pendengaran
dengan
Test
pilihan
aktivitas
1. Kaji ulang gangguan
jam
pendengaran
untuk
yang
dengan
Rinnie,
Weber,
normal
Test arloji Normal
berkomunikasi
Fungsi
terdapat
pendengaran
pasien baik.
untuk
jika
kesulitan
dalam berkomunikasi
5. Kolaborasi
pemeriksaan
audiometric
6. Kolaborasi pemberian
tetes telinga
D. EVALUASI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan:
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Kebutuhan nutrisi pasien dalam keadaan baik
3. Intoleransi aktivitas dapat teratasi sehingga pasien dapat beraktivitas
seperti biasa
4. Tidak terjadi gangguan persepsi sensori: pendengara
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tonsilitis adalah massa jaringan limfoid yang terletak di rongga faring.
Tonsil menyaring dan melindungi saluran pernafasan serta saluran pencernaan
dari invasi organisme patogen dan berperan dalam pembentukan antibody.
Penyebab tonsilitis bermacam macam, diantaranya adalah yang tersebut
dibawah ini yaitu : Streptokokus Beta Hemolitikus, Streptokokus Viridans,
Streptokokus Piogenes, Virus Influenza. Pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk memperkuat diagnosa tonsilitis akut adalah pemeriksaan
laboratorium meliputi : Leukosit : terjadi peningkatan, Hemoglobin : terjadi
penurunan, Usap tonsil untuk pemeriksaan kultur bakteri dan tes sensitifitas
obat.
3.2 Saran
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada daerah tonsil oleh sebab itu ada
beberapa penatalaksaan keperawatan yang dapat dilakukan diantaranya:
Kompres dengan air hangat, Istirahat yang cukup, Pemberian cairan adekuat,
perbanyak minum hangat, Kumur dengan air hangat, Pemberian diit cair atau
lunak sesuai kondisi pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, George L. 1997. BOISE Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta:EGC.
Doengoes, Marilynn D. 1999. Rencana Asuhan Keparawatan. Jakarta:EGC.
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aeus Calpius.
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak Sakit. Jakarta:EGC.
Pracy R, dkk.1985. Pelajaran Ringkasan Telinga hidung Tenggorokan.
Jakarta:Gramedia.
Price, Silvia.1995.Patofisiologi Konsep Klinis Proses PenyakitJakarta:EGC.
Wilkinson, Judith.2000.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria hasil NOC Edisi 7.Jakarta:EGC.
http://www.medicastore.com
http://fkui.firmansriyono.org.com
http://imammegantara.blogspot.com