Anda di halaman 1dari 5

Perlakuan Awal Sample

A. Pengantar
Sample mengandung partikulat atau material organik umumnya memerlukan
perlakuan awal sebelum analisis spektroskopi, Logam Total termasuk semua
logam, anorganik dan organik terikat, baik terlarut maupun partikulat. Sample tidak
berwarna dan transparan (terutama air minum) mempunyai kekeruhan < 1 NTU,
tidak berbau dan memiliki satu fasa dapat dianalisis secara langsung menggunakan
Spetrofotometri Serapan Atom / AAS (flame atau penguapan elektrothermal) atau
Spektrofotometri Induktif dengan Plasma / ICP (emisi atom atau spektrometer
massa) untuk logam total tanpa ekstraksi. Untuk verifikasi lebih lanjut atau jika
ditemui perubahan matriks yang ada, bandingkan sample yang diekstrak dan yang
tidak untuk memastikan hasil perbandingan. Pada pengambilan sample, asamkan
sample tersebut pada pH <2 dengan asam nitrat pekat (1.5 mL HNO3/L biasanya
cukup untuk air minum) dan analisa secara langsung. Ekstrak semua sample
sebelum menentukan logam total, pengawet HNO3 pekat harus ada di dalam botol
paling tidak 16 jam sebelum sebagian hilang untuk ekstraksi. Untuk menganalisa
logam terlarut, saring sample, asamkan filtrat, lalu simpan sampai analisa dapat
dilakukan. Untuk menentukan logam tersuspensi, saring sample, ekstrak filter dan
bahan yang ada disana, lalu analisa. Untuk menentukan logam terekstraksi asam,
ekstraksi logam seperti yang ditujukkan pada Sections 3030 E sampai K, lalu
ekstrak analisa.
Bagian ini menjelaskan perlakuan awal yang umum dilakukan untuk sample
pada logam yang ditentukan menurut Sections 3110 sampai 3500-Zn dengan
beberapa pengecualian. Teknik khusus ekstraksi untuk merkuri terdapat pada
Sections 3112B. 4b dan c, dan untuk arsenik dan selenium pada Sections 3114 dan
3500-Se.
Hati-hati untuk tidak memasukkan logam ke dalam sample selama perlakuan
awal. Selama perlakuan awal hindari kontak dengan karet, cat yang mengandung
logam, asap rokok, kertas, tisu dan semua barang berbahan logam termasuk yang
terbuat dari baja stainless, logam galvanis, dan kuningan. Lemari asam
konvensional dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kontaminasi
sample, terutama selama ekstraksi dengan asam pada wadah sample yang terbuka.
Pastikan wadah sample tertutup dengan kaca arloji, dan putar cerat untuk
menghindari udara masuk untuk mengurangi kontaminasi udara. Ujung pipet plastik
sering terkontaminasi oleh Cu, Fe, Zn, dan Cd, sebelum digunakan rendam dengan
2N HCl atau HNO3 untuk beberapa hari kemudian bilas dengan air suling. Hindari
penggunaan plastik berwarna, yang dapat mengandung logam. Gunakan wadah
plastik yang sudah tersertifikasi bebas logam dan ujung pipet jika perlu. Hindari
penggunaan gelas jika menganalisa parameter alumunium dan silika.
Gunakan air bebas logam (lihat Sections 3111B.3c) untuk semua operasi. Cek
grade dari asam yang digunakan untuk pengawetan, ekstraksi, dan digesti untuk
pemurnian. Jika ditemukan konsentrasi logam yang tinggi, untuk pemurnian asam
menggunakan destilasi menggunakan asam kemurnian tinggi. ICP-MS seharusnya
membutuhkan asam dan reagen kemurnian tinggi untuk menghindari kontaminasi
pengukuran. Blanko proses digunakan pada semua proses digesti dan tahap
penyaringan, dan evaluasi hasil blanko relatif sesuai terhadap hasil sample. Salah

satu penerapan koreksi untuk hasil sample atau lakukan tindakan koreksi yang lain
seperti perlu atau sesuai.
B. Penyaringan untuk logam terlarut dan logam tersuspensi
Jika logam terlarut atau logam tersuspensi (lihat Section 3010A.3) yang akan
ditentukan. Saring sample pada saat pengambilan sample menggunakan
paerangkat penyaringan plastik yang sesuai dengan salah satu vakum atau
bertekanan, berisi penyangga filter dari plastik atau fluorocarbon, menggunakan
filter membran pori berdiameter 0.4 0.45m (polycarbonate atau ester selulosa).
Sebelumnya, gunakan blanko yang terdiri dari saringan air bebas logam (ionisasi)
untuk menjamin terbebas dari kontaminasi. Persiapkan filter dan perangkatnya
dengan pencucian 50 mL air suling. Jika blanko filter mengandung konsentrasi
logam yang signifikan, rendam membran filter ke dalam kira-kira 0.5 N HCl atau 1 N
HNO3 (dianjurkan untuk analisa menggunakan Spektrofotometri serapan atom
elektrothermal dan ICP-MS), kemudian bilas dengan air suling sebelum digunakan.
Catatan : hati-hati untuk menghindari potensi kontaminasi selama penyaringan
sample.
Sebelum penyaringan, sentrifuse sample yang sangat keruh dalam fluorocarbon
yang diasamkan atau tabung plastik dengan kepadatan tinggi untuk mengurangi
kejenuhan pada filter. Aduk, beri tekanan pada filter yang agak kotor lalu segera
vakum filter. Filter pada tekanan 70 130 kPa. Setelah penyaringan, asamkan filtrat
sampai pH 2 dengan HNO3 pekat dan simpan sampai analisa dapat dilakukan. Jika
pada pengasaman berbentuk endapan , digesti filtrat terasamkan sebelum
dilakukan analisa secara langsung. Simpan filter dan digest untuk penentuan logam
tersuspensi secara langsung.
Jika tidak memungkinkan untuk penyaringan sampel di lapangan tanpa
mengkontaminasi sampel, simpan sample pada botol yang belum berisi pengawet
seperti diatas dan segera dinginkan sampai suhu 4 C. Jangan lakukan pengawetan
asam pada sampel. Lalu, tanpa menunda, saring sample di dalam kondisi yang
bersih di laboratorium.
Cek pH untuk sampel dalam bentuk larutan setelah diterima laboratorium untuk
memastikan bahwa sample telah dilakukan penyaringan dan pengawetan asam
dengan tepat.
Catatan : perbedaan filter memperlihatkan karakteristik dan penyerapan yang
berbeda, untuk analisa yang tertelusur, uji filter dan sistem penyaringan untuk
memverifikasi proses recovery logam secara lengkap.
Jika logam tersuspensi (lihat Section 3010A.3) sangat berpengaruh, saring
sample seperti diatas untuk logam terlarut, tapi jangan lakukan sentrifuse sebelum
penyaringan. Simpan filter dan digest untuk penentuan logam tersuspensi secara
langsung. Catat volume sample yang disaring dan termasuk penyaringan yang
mempengaruhi blanko.
Catatan : jangan gunakan asam perklorat untuk mendigest membran filter.
C. Perlakuan untuk logam yang terekstraksi asam
Logam terekstraksi (lihat Section 3010A.3) adalah logam yang terserap
secara ringan oleh bahan partikel. Karena beberapan sampel digesti mungkin sulit
dihindari, digunakan kondisi terkontrol yang kaku untuk mendapatkan hasil yang
bermakna dan dapa digunakan. Jaga sample volume yang tetap, volume asam dan

waktu kontak. Nyatakan hasil seperti logam terekstraksi dan kondisi ekstraksi
tertentu.
Seperti pengambilan sample, asamkan seluruh sampe sampai pH kurang dari
2 menggunakan 5 mL HNO3 pekat per liter sample. Untuk persiapan sample, aduk
sempurna, pindahkan 100 mL ke gelas atau botol, lalu tambah 5 mL 1 + 1 HCl
kemurnian tinggi. Panaskan 15 menit pada steam bath, lewatkan filter pada
membran filter (pengkondisian awal seperti pada Section 3030B) dan pindahkan
filtrat dengan hati-hati ke dalam labu ukur yang telah dipanaskan. Tera volume
sampai 100 mL dengan air bebas logam, aduk dan analisa. Jika volume melibihi 100
mL, tentukan volume terdekat dengan 0.1 mL melalui penimbangan, analisa dan
perbaiki ke dalam konsentrasi akhir penimbangan dengan mengalikan faktor
pengenceran (volume akhir dibagi 100).
D. Digesti untuk logam
Untuk mengurangi gangguan dari material organik dan untuk mengkonversi
logam terkait dengan partikuat untuk membentuk (biasanya logam ion bebas) yang
dapat ditentukan dengan spektrofotometri
serapan atom elektrotermal atau
spetrokopi ICP, digunakan salah satu teknik digesti dibawah ini. Menggunakan
metode digesti yang ketat, setidaknya diperlukan untuk memberikan nilai
keberterimaan dan recovery yang konsisten sesuai dengan metoda analisa dan
logam yang akan dianalisa.
1. Pemilihan asam
Asam nitrat dapat mendigest cukup banyak sampel (3030E). Nitrat adalah
matriks yang dapat diterima untuk flame dan elektrothermal serapan atom dan
matriks yang disarankan untuk ICP-MS. Beberapa sample akan membutuhkan
penambahan perklorat, hidroklorat, hidroflourat atau asam sulfat untuk digesti yang
lengkap. Asam ini akan mengganggu pada analisa beberapa logam dan semua
memberikan matriks yang buruk untuk analisa elektrothermal dan ICP-MS.
Memastikan recovery logam untuk setiap digesti dan prosedur analisa yang
digunakan. Gunakan tabel 3030:1 sebagai panduan dalam menentukan asam
(dalam penambahan HNO3) untuk penggunakan digesti lengkap. Pada aturan
umum. HNO3 saja sudah cukup untuk membersihkan sample atau dengan mudah
mengoksidasi material; digesti HNO3-H2SO4 atau HNO3-HCl sudah cukup untuk
bahan organik mudah teroksidasi; digesti HNO3-HClO4 atau HNO3-HClO4-HF perlu
untuk bahan organik sulit teroksidasi atau mineral mengandung silika. Melalui
pengabuan kering adalah tidak umum dianjurkan karena akan menghilangkan
banyak elemen yang mudah menguap, itu dapat membantu jika material organik
memiliki jumlah yang banyak.
Tabel 3030:1. Penggunaan asam pada hubungan dengan HNO3 untuk preparasi
sample
Asam
HCl
H2SO4

Rekomendasi
untuk
Ag
Ti

Dapat membantu
untuk
Sb, Ru, Sn
-

Tidak
direkomendasikan
Th, Pb
Ag, Pb, Ba

HClO4
HF

Material organik
Material silika

2. Prosedur Digest
Encerkan sampel yang memiliki konsentrasi Ag lebih dari 1 mg/L menjadi
kurang dari 1 mg Ag/L untuk metoda serapan atom flame dan 25 g/L atau kurang
untuk analisa elektrothermal. Untuk masalah yang berkaitan dengan kelarutan
halida perak dalam HNO3, digunakan metoda digest 3030F.3b.
Laporakan teknik digest yang digunakan.
Teknik digesti asam (Section 3030 E - I) umumnya dihasilkan bias dan presisi
yang sebanding untuk kebanyakan jenis sample tersebut yang secara keseluruhan
digesti melalui teknik tersebut. Karena asam yang digunakan dalam digest akan
menambah logam ke dalam sample dan blanko, perkecil volume asam yang
digunakan.
Karena teknik digesti asam (3030 E dan F) secara normal tidak mendigest
seluruhnya, prosedur digesti menggunakan oven (3030K) mungkin dapat digunakan
sebagai alternatif. Metoda menggunakan oven merupakan suatu prosedur wadah
tertutup dan dengan demikian diharapkan dapat memberikan peningkatan presisi
ketika dibandingkan dengan teknik hot plate. Metoda digesti menggunakan oven
sangat dianjurkan untuk analisa Ag, Al, As, Ba, Be, Ca, Cd, Co, Cr, Cu, Fe, K, Mg, Mn,
Mo, Na, Ni, Pb, Sb, Se, Tl, V, dan Zn. Digesti menggunakan oven diperbolehkan
untuk disediakan penambahan analit, itu dapat dilakukan untuk elemen-elemen
yang sudah divalidasi.
Volume sample yang disarankan adalah rendah untuk AAS flame. Volume
yang lebih rendah, sampai minimum 5 mL, sangat sesuai untuk metoda tungku
grafit, ICP dan ICP-MS. Volume sample jangan kurang dari 5 mL, khususnya ketika
diketahui terdapat partikulat. Jangan encerkan sampel dengan analit tinggi setelah
digesti. Jika volume digest yang disarankan melebihi kapasitas wadah digest,
tambahkan sample hasil penguapan. Untuk sample yang mengandung partikulat,
pipet dengan pori yang lebar dapat digunakan untuk pengukuran volume dan
pemindahan.
Ketika sampel terkonsentrasi selama digest (conthnya, >100 mL sample yang
digunakan) menentukan proses recovery logam untuk setiap matriks yang didegest,
untuk memverifikasi validitas method. Penggunaan sampel yang banyak akan
membutuhkan penambahan asam, yang juga akan menambah konsentrasi dari
kemurnia.
Estimasi konsentrasi logam
(mg/L)
< 0.1
0.1 10
10 100 +

Volume sampel (mL)


1000
100
10

Pelaporan hasil mengikuti :


Konsentrasi logam, mg/L = A x (B/C)
Dimana :
A = kensentrasi logam dalam larutan digesti, mg/L
B = volume akhir larutan digesti, mL

C = ukuran sampel, mL.


Persiapan sample padatan atau lumpur cair dengan kandungan padatan yang
tinggi dalam sebuah basis bobot. Campurkan samle dan pindahkan dengan jumlah
yang cukup (khususnya 1 g lumpur dengan 15% padatan total) secara langsung ke
dalam wadah digesti yang sudah dilakukan penimbangan awal. Timbangan bobot
tetap dan hitung bobot sample. Teknik digest secara khusus dijelaskan dibawah ini.
Seperti metoda digesti ini yang dominan untuk pelarutan dan ektraksi metal di
dalam larutan sample, pendekatan lain yang sesuai untuk sample padatan. Untuk
mineralisasi lengkap dari sample padatan, metoda yang dikonsultasikan tersedia di
tempat lain. Hasil pelaporan pada basis bobot basah atau kering mengikuti seperti :
Konsentrasi logam, mg/kg (basis bobot basah) = (A x B) / g sample
Konsentrasi logam, mg/kg (basis bobot kering) = ((A x B) / g sample) x
(100/D))
Dimana :
A = konsentrasi logam dalam larutan digest, mg/L
B = volume akhir larutan digest, mL
D = padatan total, % (lihat section 2540G)
Selalu siapkan blanko asam untuk setiap jenis digesti yang dilakukan.
Meskipun itu selalu lebih baik untuk menghilangkan semua sumber kontaminasi
yang relevan, blanko reagen disiapkan dengan asam yang sama dan digunakan
untuk prosedur digesti yang sama seperti sample, dapat memperbaiki kemurnian
yang ada pada asam dan larutan reagen.

Anda mungkin juga menyukai