Disusun oleh
Kelompok 3:
1. Aprilia Wahyu Fitri S.
(010112a012)
(010112a023)
3. Muhammad Siswandi
(010112a064)
4. Noor Anisya
(010112a067)
5. Nurul Chotimah
(010112a073)
(010111a071)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga
biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan
masing-masing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan
krisis yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan
remaja yang menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang
meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya),
kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara
orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap
perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari
identitas diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai
mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda
dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini adalah
teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya temantemannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada
usia ini banyak remaja yang kecanduan rokok karena mengikuti teman
sebayanya.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga dengan tahap anak
usia remaja adalah membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah
kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan
fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga, sehingga keluarga dapat
melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri, dan masalah yang
timbul bisa teratasi.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. REMAJA
1. Pengertian
Masa remaja merupakan salah satu
manusia. Masa ini merupakan masa
orang dewasa.
Remaja madya (middle adolescent) Pada tahap ini remaja sangat
membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang
mengakuinya. Ada kecenderungan narsistis yaitu mencintai diri sendiri,
dengan menyukai teman-teman yang sama dengan dirinya. Selainitu, ia
berada dalam kondisi kebingungan karena tidak tahu memilih yang
mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimistis atau
pesimistis, idealis atau materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus
membebaskan diri dari oedipuscomplex (perasaan cinta pada ibu sendiri
pada masa anak-anak) dengan mempererat hubungan dengan kawan
c.
kawan.
Remaja akhir (late adolescent).
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai
dkk
Penyebab
Menurut Lewin dalam Komasari dan Helmi (2000), perilaku merokok
disebabkan diri sendiri dan faktor lingkungan.
Suryaningrat (2007), perilaku merokok merupakan perilaku berbahaya
bagi kesehatan.Namun, masih banyak orang yang melakukannya. Adapun
faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok yaitu :
a. Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang
menjaga dan memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat
dengan rokok. Sedangkan orang yang berasal dari keluarga yang permisif
( keluarga yang tidak terlalu menjaga anaknya dan menerima perilaku
anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan
bahwa orang tua perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak
mereka menjadi perokok pemula di usia dini. Secara psikologis, toleransi
orang tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai bagi anak
bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan mereka merasa
bebas untuk merokok karena tidak ada sangsi moral yang diberikan oleh
orang tua (Mutadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga.
Misalnya, seorang anak berasal dari keluarga yang broken home,
diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua.Anak tersebut melakukan
aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap kedua
b.
(Suryaningrat, 2007).
Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak
tampilan-tampilan
reklame
yang
sangat
profokatif
dengan
menantang
dalam
iklan
membuat
masyarakat
Dampak
Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok.
Menurut Ogden (2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan
dampak negatif.
a. Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi
kesehatan. Graham dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok
dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat
membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet
(1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok)
yaitu mengurangi ketegangan, membantu konsentrasi, dukungan sosial
dan menyenangkan.
b. Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat
berpengaruh terhadap kesehatan (Sumartono, 2009).Perokok bukan
penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit.Rokok
juga tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat
mendorong
munculnya
penyakit
yang
dapat
menyebabkan
Penatalaksanaan
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu
dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan
oleh faktor pergaulan.Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam
melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering
dijadikan tempat merokok.Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih
tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan
hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Peringatan dari
keluarga juga menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan rokok. Berbicara
atau berkomunikasi dengan orang lain, menyibukkan diri, rajin berolahraga,
dan memberikan pengertian-pengertian tentang rokok pada remaja juga dapat
mengatasi kebiasaan merokok tersebut.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM
a. Nama Kk : Tn. M
b. Alamat : Candirejo
c. Pekerjaan KK : Wiraswasta
d. Pendidikan KK : SMA
e. Komposisi Keluarga :
Nama
No
Anggota
1
2
3
4
Klg
Tn. M
Ny. S
An. F
An. B
Sex
Hub.Dgn
L
P
L
L
Kk
suami
istri
anak
anak
Umur
Pnddkn
52
44
21
17
SMA
SMA
SMA
SMA
Bcg
Dpt
Imunisasi
Polio
Cmpk
Genogram
Keterangan:
Laki-laki
Keturunan
Perempuan
Tinggal bersama
Laki-laki meninggal
Klien
Hep. B
Ket
sehat
sehat
sehat
sehat
f. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. M adalalah Extended Family atau keluarga inti yang
terdiri dari Ayah yang bekerja sebagai wiraswasta, ibu yang hanya
menjadi ibu rumah tangga, dan 2 orang anak yang masih sekolah.
g. Suku Bangsa
Keluarga Tn. M adalah suku Jawa
h. Agama
Keyakinan yang dianut oleh keluarga Tn. M adalah islam. Tidak ada
perbedaan diantara anggota keluarga.Tn. M setiap hari selalu
menjalani ibadah sholat 5 waktu.Disekitar tempat tinggalnya terdapat
masjid.
i. Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn. M kuarang lebih Rp. 3.000.000 per
bulan.Dalam satu keluarga hanya Tn. M yang bekerja dengan
membuka
warung
sembako
dan
terkadang
dibantu
oleh
An. F mengatakan bahwa ia sebagai saudara kandung atau kakak dari An.
B mengetahui bahwa An. B merokok sejak kelas 2 SMA dan sudah
melarang An. B untuk berhenti merokok
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. M mengatakan Istrinya mengalami penyakit menurun yaitu hipertensi
yang didapat dari orang tuanya dan baru mengetahui 7 tahun yang lalu.
5. Data Lingkungan
a. Luas bangunan rumah yang ditempati 45m2 , terdiri dari 4 kamar tidur.
Terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi dan jamban. Tipe bangunan
permanen. Lantai terbuat dari semen, jumlah jendela depan ada 2
dengan ukuran 1 X 1 meter, pintu depan 2 buah. Sumber air minum
yang digunakan berasal dari sumur milik sendiri. Air tersebut
diperuntukan mandi, mencuci dan masak. Keluarga biasanya
menggunakan kompor gas untuk memasak. Tembok rumah terbuat
dari bata, atap rumah terbuat dari genteng. Udara didalam rumah
terasa lembab walaupun pintu sudah dibuka. Cahaya matahari yang
masuk kerumah kurang. Rumah tampak rapi, kamar mandi, dapur dan
tempat cuci piring bersih. Pekarangan rumah cukup luas dan bersih.
Menurut Ny. S rumahnya sudah cukup baik untuk digunakan sebagai
tempat tinggal.
S
1
5
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
RW
Ket :
1 : RuangTamu
2 : Kamar Tidur
3 : kamar tidur
4 : kamar tidur
5 : kamar tidur
6 : kamar
mandi
7 : jamban/WC
8 : Dapur
Ny. S =
d. Fungsi resproduksi
Keluarga Tn. M dan Ny. S memiliki 2 anak laki-laki.Ny. S
menggunakan KB suntik sudah 10 tahun
e. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhansehari-hari Tn. M bekerja sebagai
wiraswasta.
8. Stress dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka pendek dan panjang
1) Stressor jangka pendek
Ny. S mengatakan saat mengetahui anaknya merokok ia tidak
terlalu kaget karena Tn. M atau suaminya juga perokok
2) Stressor jangka panjang
Ny. S dan Tn. M mengatakan tidak memiliki stressor didalam
keluarganya yang berkepanjangan atau menahun
b. Kemampuan keluarga berespon terhadapa situasi / stressor
Tn. M dan Ny. S mengatakan akan berusaha merubah kebiasaan
anaknya yang merokok dengan membatasi konsumsi rokok secara
perlahan.
c. Strategi / koping yang digunakan
Keluarga mampu menghadapi
masalah
keluarganya
secara
Vital Sign
TD
: 180/100 mmHg
Nadi
: 88 X/menit
Suhu
: 37, 30
Head to toe :
1) Kepala
Inspeksi &palpasi : Mesocepal, bersih, warna hitam, kulit kepala
bersih, distribusi rambut merata, dan rambut merata, dan rambut
tidak mengalami kerontokan, tidak terdapat benjolan/ massa
dikepala.
2) Mata
Inspeksi : Kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik, kornea jernih, pupil isokor, tidak terdapat
peradangan, dan tidak mengguanakan alat bantu pengelihatan
Palapasi : tidak mengalami nyeri tekan
3) Telinga
Inspeksi : Simetris antar kanan dan kiri, bersih, tidak terdapat
serumen, fungsi pendengaran baik.
Palpasi : tidak mengalami nyeri tekan
4) Hidung
Inspeksi : Hidung simetris, tidak terdapat secret, tidak terdapat
polip
Palpasi : tidak mengalami nyeri tekan
5) Mulut dan faring
Inspeksi : bibir lembab, tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak
ada pembesaran tonsil. Tn. M mengatakan tidak nyeri saat
menelan.
6) Leher
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7) Dada
Inspeksi :pengembangan paru seimbang, bentuk dada simetris,
tidak ada jejas, tidak ada kelainan bentuk dada serta kelainan
tulang belakang
8) Pernafasan dan kardiovaskuler
a) Inspeksi :pengembangan paru seimbang, bentuk dada
simetris, tidak ada jejas, tidak ada kelainan bentuk dada serta
kelainan tulang belakang
b) Palpasi : tidak ada krepitasi, atau fraktur dan nyeri tekan
c) Perkusi : batas imaginer paru jelas, suara sonor pada kedua
lapang paru, dan redup pada jantung
4) Hidung
Inspeksi : Hidung simetris, tidak terdapat secret, tidak terdapat
polip
Palpasi : tidak mengalami nyeri tekan
5) Mulut dan faring
Inspeksi : bibir lembab, tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak
ada pembesaran tonsil. Tn. M mengatakan tidak nyeri saat
menelan.
6) Leher
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7) Dada
Inspeksi :pengembangan paru seimbang, bentuk dada simetris,
tidak ada jejas, tidak ada kelainan bentuk dada serta kelainan
tulang belakang
8) Pernafasan dan kardiovaskuler
a) Inspeksi :pengembangan paru seimbang, bentuk dada
simetris, tidak ada jejas, tidak ada kelainan bentuk dada serta
kelainan tulang belakang
b) Palpasi : tidak ada krepitasi, atau fraktur dan nyeri tekan
c) Perkusi : batas imaginer paru jelas, suara sonor pada kedua
lapang paru, dan redup pada jantung
d) Auskultasi : vesikuler pada paru-paru dan tidak terdapat suara
tambahan pada jantung, S1 dan S2 terdengar regular
9) Abdomen
a) Inspeksi : tidak terdapat jejes, lesi, atau luka
b) Auskultasi : Bunyi peristaltic usus 6 X/ menit
c) Perkusi : timpani pada lambung, redup pada hati dan ginjal
d) Pelpasi : tidak terdapat neyeri tekan ataupun nyeri angkat
10) Ekstremitas
Inspeksi : Anggota gerak lengkap tidak terdapat kelainan pada jari
tangan dan kaki
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur, kekuatan otot 5.
e. Harapan Keluarga
Ny. S berharap agar keluarganya selalu dalam keadaan sehat dan
membiasakan hidup sehat tanpa rokok.
Tn. M berharap agar dia bisa berhenti merokok walaupun
kemungkinan susah dan akan berusaha sedikit demi sedikit untuk
mengurangi rokok.
An. B berharap agar bisa berhenti merokok walaupun sedikit demi
sedikit.
membuang
cidera
puntung
rokok sembarangan
DO : tampak puntung
2
rokok di lantai
DS : Ny.S mengatakan ketidakmampuan keluarga
Resiko terjadinya
belum
gangguan
yang
tahu
bisa
pernafasan pada
rokok
DO : Ny.S dan keluarga
tampak
bingung
keluarga
saat
mengenal
tidak merokok
dengan usia remaja.
DO :Ny.S dan keluarga
tampak biasa saja dengan
perilaku merokok pada
anaknya
Skoring dan Prioritas Masalah
1. Risiko terjadinya cidera b.d ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
No. Kriteria
1
Sifat
2
Skor
masalah 2
kesehatan
Kemungkinan masalah 2
dapat diatasi
Bobot
1
Nilai
2/3
Potensial
masalah 3
dapat dicegah
Menonjolnya masalah
1
4 2/3
2. Rsiko terjadinya gangguan pernafasan pada keluarga b.d ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal bahaya merokok
No. Kriteria
1
Sifat
Skor
masalah 2
Bobot
1
Nilai
2/3
kesehatan
Kemungkinan masalah 1
dapat diatasi
Potensial
dapat dicegah
Menonjolnya masalah
masalah 3
2
1
3 2/3
3. Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
tugas perkembangan keluarga dengan usia remaja.
No. Kriteria
1
Sifat
Skor
masalah 2
Bobot
1
Nilai
2/3
kesehatan
Kemungkinan masalah 1
dapat diatasi
Potensial
dapat dicegah
Menonjolnya masalah
3 1/6
masalah 3
1
IMPLEMENTASI
EVALUASI FORMATIF
Selasa,
- kaji masalah
DS : klien mengatakan
17/3/2015
keperawatan keluarga
Tn. M
di lingkungan rumahnya
DO : klien tampak cemas
akan keadaan tersebut
DS : Klien mengatakan
- jelaskan bahaya
membuang putung
rokok sembarangan
2
Selasa
17/3/2015
Klien
mengerti
- Jelaskan bahaya asap DS : An.B dan keluarga
rokok bagi kesehatan mengatakan masih belum
terutama pernafasan.
Selasa
17/3/205
tampak
gangguan
pernafasan
DO : Klien
tampak
bingung
ditanya
saat
masih
belum
bagaimana
paham
cara
anaknya
agar
berhenti
merokok
DO : Klien tampak cemas
pada
keadan
anaknya
yang merokok
1
Rabu
18/3/2015
- Motivasi
keluarga
menjaga
agar
tidak
kecelakaan
terjadi
rokok
di
sudah
putung
sekitar
TTD
rumahnya,
tapi
An.B
Rabu
18/3/2015
rokok
anggota DS:An.B
- Ajarkan
keluarga
untuk akan
berhenti merokok
Rabu
18/3/2015
mengatakan
berusaha
untuk
berhenti merokok
DO: An.B tampak ingin
berhenti merokok
- Jelaskan dampak dan DS: Ny.S mengatakan
cara
mengatasi akan
kebiasaan merokok
melarang
dan
Kamis
19/3/2015
- evaluasi lingkungan
rumah klien
Kamis
19/3/2015
rokok
kebiasaan DS: An.B
- evaluasi
merokok
megatakan
An.B
tampak
bersungguh-sungguh
E. Catatan Perkembangn
NO
1
HARI/TGL
Selasa
17/3/2015
DIAGNOSA
EVALUASI SOMATIF
KEPERAWATAN
Risiko terjadinya cidera S : Ny.S dan keluarga
b.d
ketidakmampuan mengatakan
keluarga
memodifikasi putung
banyak
rokok
di
TTD
lingkungan
ligkungan rumahnya
O :Ny.S dan keluarga
tampak cemas
A : Masalah risiko cedera
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi:
- Motivasi
anggota
keluarga
untuk
menjaga
lingkungan
agar
tidak
terjadi
kecelakaan
Selasa
17/3/2015
Risiko
gangguan
pada
keluarga
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
merokok
pada
gangguan
dalam pernafasan
O: An. B dan keluarga
bahaya
tampak masih bingung
dan senyum-senyum
A:
Masalah
risiko
gangguan
pernafasan
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Ajarkan
An.B
untuk
berhenti merokok
3
Selasa
17/3/2015
S:
ketidakmampuan
masih
keluarga dalam
bagaimana
mengenal tugas
anaknya
perkembangan keluarga
merokok
O: Ny.S tampak sedih
Ny.S
mengatakan
belum
paham
cara
agar
berhenti
dan bingung
A: Masalah koping tidak
efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Jelaskan dampak dan
Rabu
18/3/2015
merokok
Risiko terjadinya cidera S : Ny.S dan keluarga
b.d
ketidakmampuan mengatakan
keluarga
sudah
memodifikasi membersihkan
lingkungan
rokok
putung
di
rumahnya,
sekitar
tapi
An.B
Rabu
18/3/2015
Rsiko terjadinya
S:
gangguan pernafasan
akan
berhenti merokok
O: An.B tampak ingin
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal bahaya
merokok
An.B
mengatakan
berusaha
berhenti merokok
A: Masalah Gangguan
pernafasan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Evaluasi
Rabu
18/3/2015
untuk
kebiasaan
merokok
S: Ny.S mengatakan akan
efektif b.d
melarang
ketidakmampuan
keluarga dalam
berhenti merokok
O: Ny.S tampak sudah
mengenal tugas
perkembangan keluarga
dengan usia remaja.
dan
tenang
A:
Masalah
koping
keluarga
efektif
tidak
teratasi
P: Hentikan intervensi
Kamis
19/3/2015
keluarga
lingkungan
sembarangan
O :Lingkungan tampak
lebih bersih dari putung
rokok
A : Masalah risiko cedera
Kamis
19/3/2015
Rsiko terjadinya
teratasi
P : Hentikan intervensi
S: An.B megatakan
gangguan pernafasan
rokok
O:
An.B
ketidakmampuan
keluarga dalam
mengenal bahaya
merokok
tampak
bersungguh-sungguh
A: Masalah Gangguan
pernafasan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
Evaluasi
kebiasaan
DAFTAR PUSTAKA