Anda di halaman 1dari 7

PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

PORTOFOLIO

DR. TASHA

PENDAMPING:
DR. INU HARYO HARIMURTI

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
MEI 2016

Borang Portofolio

Nama wahana
: Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Topik
: Anemia dalam kehamilan
Tanggal (kasus)
: Senin, 4 April 2016
Nama peserta
Tanggal presentasi
:
Nama pendamping
Tempat presentasi
:
Objektif presentasi
:
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
La
Deskripsi
: Perempuan, 22 tahun, mudah lelah, G1P0A0 hamil 29-30 minggu, hemoglobin
: 25,90 pg, anemia dalam kehamilan et causa tersangkan anemia defisiensi besi d
: thalassemia.
Tujuan
: Mengobati anemia dalam kehamilan untuk mencegah komplikasi pada ibu dan
Bahan bahasan
: Tinjauan pustaka
Riset
Kasus
Cara membahas
: Diskusi
Presentasi dan diskusi
E-mail
Data pasien
Nama
: Ny. EK
Nomor registrasi
Nama klinik: Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Telepon: +6221 421 9548 Terdaftar sejak:
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Riwayat kesehatan / penyakit:

Pasien datang dengan keluhan mudah lelah. Pasien sedang hamil anak pertama dengan usia keh
disangkal. Pasien menarche pada usia 14 tahun. Haid teratur setiap bulannya dengan durasi 5-6 hari d
sehari. Dismenorrhea disangkal. Hari pertama haid terakhir tanggal 10 September 2015, usia kehamilan 2
tanggal 17 Juni 2016. Pasien mengetahui dirinya hamil pada saat usia kehamilan 3 minggu dengan pemeri
itu, pasien rutin melakukan kunjungan kehamilan setiap 1 bulan sekali di bidan dan telah mendapatka
mendapat imunisasi wajib saat masih kecil. Pasien rutin mengonsumsi suplemen dari bidan yang berwarn
setelah makan. Riwayat konsumsi obat lain disangkal. Pasien belum pernah menjalani pemeriksaan labora
Pasien merasa badannya mudah lelah akhir-akhir ini, sehingga pasien memutuskan untuk mel
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih. Pasien merasa mudah lelah, terutama saat beraktivitas, namun tid
kejang. Keluhan serupa sebelum hamil disangkal. Keluhan bintik merah, gusi berdarah, mimisan, perda
perdarahan lainnya disangkal. Badan berwarna kekuningan disangkal. Buang air besar tidak ada keluha
sehari dengan konsistensi padat dan tidak ada lendir atau darah. Buang air kecil tidak ada keluhan. Ai
kekuningan.
Terdapat riwayat mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan, namun saat ini sudah t
demam dan bercak merah selama kehamilan disangkal. Terdapat keputihan berwarna bening, terutama ke
tetapi, keputihan tidak begitu banyak, bau, atau gatal. Pasien rajin mengganti celana dalamnya 2 kal
pembalut. Akan tetapi pasien belum mengobati keputihannya. Keluhan lain selama kehamilan disangkal.

Riwayat merokok, konsumsi alkohol, hubungan seks bebas disangkal. Kelainan pembekuan dara
penyakit paru, penyakit hati, penyakit kelamin, hipertensi, diabetes melitus, atau alergi disangkal. Pasie
sakit sebelumnya.
2. Riwayat nutrisi:

Pasien biasanya makan pagi dengan bubur ayam setengah porsi, susu setengah gelas, dan madu 2
makan siang dengan nasi seporsi dan telur setengah butir. Pasien biasanya makan malam dengan nasi se
setengah porsi, susu setengah gelas, dan madu 2 sendok makan. Pasien sering mengonsumsi teh manis. Pa
3. Riwayat pernikahan:

Pernikahan ini merupakan pernikahan yang pertama bagi pasien dan suaminya dengan usia pernik
mahasiswi dan dirasakan semakin mudah lelah dan nyeri kepala saat tugas kuliah sedang banyak. Suami
penghasilan suami pasien menurut pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien sekarang
kesehatan, pasien menggunakan jaminan BPJS.
4. Riwayat penyakit keluarga:

Keluhan serupa dengan pasien, kelainan pembekuan darah, thalasemia, penyakit jantung, penya
kelamin, hipertensi, diabetes melitus, alergi obat atau makanan di keluarga disangkal.
5. Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum
Kesan keadaan sakit : Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis

Tanda vital
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu

: 110/70 mmHg
: 80 kali per menit, teratur, isi cukup, ekual
: 16 kali per menit, teratur, pola pernapasan abdominotorakal, kedalaman cukup
: Kesan afebris

Data antropometrik
Kesan status gizi
Tinggi badan
Berat badan
Lingkar lengan atas
Habitus

: Kesan gizi cukup


: 153 cm
: 53,5 kg
: 24 cm
: Astenikus

Status generalis
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Payudara
Jantung
Paru
Abdomen

: Tidak ada deformitas, normosefal.


: Hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut.
: Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, injeksi tidak ada, pupil isokor, refleks
: Tidak ada deformitas, nyeri tekan tragus dan mastoid, sekret, atau fistula.
: Tidak ada deviasi septum, sekret, epistaksis, atau polip.
: Mukosa licin dan pucat. Tidak ada perdarahan gusi, karies, atau stomatitis. Li
dan tidak berkripta. Uvula di tengah dan dinding faring posterior tidak hiperem
: Simetris, tidak ada retraksi puting atau inflamasi.
: Bunyi jantung I dan II normal dan teratur, tidak ada bising jantung atau derap
: Bunyi napas pokok vesikular di kedua lapang paru, tidak ada mengi atau ronk
: Membuncit, terdapat linea nigra dan striae gravidarum, bentuk uterus ovoid, g
tidak dapat diperiksa.

Kelenjar getah bening : Tidak ada perbesaran KGB.


Tulang dan saraf
: Tidak ada deformitas.
Kulit
: Akral hangat. Capillary refill time <2 detik. Tidak ada perdarahan, ikterus, ede

Status obstetrik
Tinggi fundus uteri
Taksiran berat janin klinis
Bagian di fundus
Letak janin
Punggung
Presentasi
Penurunan kepala
Denyut jantung janin
Kontraksi uterus
Inspeksi
Inspekulo

Pemeriksaan dalam
6. Pemeriksaan penunjang:

: 27 cm
: 2.325 gram
: Kesan bokong
: Memanjang
: Kanan
: Kepala
: Belum turun
: 136 kali per menit, teratur
: Tidak teraba
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan

Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Mean corpuscular volume (MCV)
Mean corpuscular hemoglobin (MCH)
Mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC)
Random distribution of width (RDW)
Leukosit
Trombosit
Gula darah sewaktu
Golongan darah
Urinalisis

Rapid test human immunodeficiency virus (HIV)

: 9,50 g/dL
: 29,10%
: 3,65 juta/L
: 79,70 fL
: 25,90 pg
: 32,60 g/dL
: 11,7%
: 12.250/L
: 282.000/L
: 92 mg/dL
: O+
: Warna kuning keruh, berat jenis 1.020, pH 7,0,
urobilinogen (-), bilirubin (-), darah samar (
pandang, leukosit 2-5 sel per lapang pandang, s
kristal (-)
: Nonreaktif

Rapid plasma reagin syphilis


: Nonreaktif
7. Diagnosis / gambaran klinis: - G1P0A0 hamil 29-30 minggu.
Diagnosis / gambaran klinis: - Anemia dalam kehamilan et causa tersangkan anemia defisiensi besi dengan
Daftar pustaka:
1. Abdulmuthalib. Kelainan hematologik. Dalam: Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, penyu
Prawirohardjo. Ed 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2014.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehata
bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
3. Tanto C, Kayika IPG. Anemia pada kehamilan. Dalam: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta
3

Kedokteran. Ed 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.


Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis anemia dalam kehamilan.
2. Penyebab anemia dalam kehamilan.
3. Tata laksana anemia dalam kehamilan.
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

1. Subjective:

Perempuan, 22 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 7 bulan, dan keluhan mudah lelah. Hari
September 2015, usia kehamilan 29-30 minggu, dan taksiran partus tanggal 17 Juni 2016. Pasien rutin
setiap 1 bulan sekali di bidan dan mengonsumsi suplemen dari bidan yang berwarna merah dan kun
Riwayat konsumsi obat lain disangkal Pasien merasa badannya mudah lelah akhir-akhir ini, terutama sa
penurunan kesadaran atau kejang. Keluhan serupa sebelum hamil disangkal. Keluhan perdarahan disang
disangkal. Terdapat riwayat mual dan muntah pada trimester pertama kehamilan, namun saat ini sudah t
pembekuan darah, thalassemia, penyakit kronik. Pasien sering mengonsumsi teh dan jarang mengonsums
pasien, kelainan pembekuan darah, thalasemia, penyakit kronis di keluarga disangkal.
2. Objective:
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva dan mukosa mulut pucat, sklera dan kulit tidak ik
atau infeksi, tanda vital normal, bunyi jantung dalam batas normal, hati dan limpa tidak dapat diper
membuncit sesuai dengan usia kehamilan 29-30 minggu, dan janin presentasi kepala, tunggal, hidup.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan anemia mikrositik hipokrom dengan hemoglobin 9,50 g
pg, dan MCHC 32,60 g/dL. Eritrosit dan RDW dalam batas normal. Tidak ada tanda infeksi atau ikterik.
3. Assessment:
Perempuan 22 tahun dengan keluhan mudah lelah, terutama saat beraktivitas, dapat mengarahka
sehingga perlu digali lebih dalam untuk menyingkirkan diagnosis banding. Pada pasien tidak ada penurun
juga sedang hamil 29-30 minggu, sehingga sesuai epidemiologi dicurigai adanya anemia dalam keha
konjungtiva dan mukosa mulut pasien yang pucat.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hemoglobin 9,50 g/dL yang menandakan adanya an
hemoglobin <11 g/dL pada trimester satu dan ketiga atau <10,5 g/dL pada trimester kedua. Lebih
menderita anemia mikrositik hipokromik yang ditandai dengan MCV 79,70 fL dan MCH 25,90 pg.
mikrositik hipokromik pada perempuan hamil adalah anemia defisiensi besi dan thalassemia. Diagnosis
dengan pola makan pasien yang sering mengonsumsi teh dan jarang mengonsumsi daging. Suplemen ber
bidan juga dikonsumsi 1 kali sehari setelah makan. Diagnosis thalassemia kurang memungkinkan karen
dan riwayat keluarga dengan thalassemia disangkal. Selain itu, distribusi sel darah merah juga normal. Pe
hemolisis, perdarahan, obat-obatan, penyakit kronis, atau anemia megaloblastik juga dapat disingkirkan d
dan pemeriksaan penunjang. Oleh karena itu, pasien didiagnosis dengan G1P0A0 hamil 29-30 minggu
causa tersangkan anemia defisiensi besi dengan diagnosis banding thalassemia.
4. Plan:
Diagnosis

Pemeriksaan hematologi ulang setelah 1 bulan pengobatan.


Skrining thalassemia pada pasien dan suami pasien.
Pemeriksaan hapus darah tepi, ferritin, serum iron (SI), dan total iron binding capacity (TIBC) jika ti
pengobatan.
Pemeriksaan ultrasonografi.

Terapi

Ferro sulfat eksikatus 200 mg (setara dengan Fe elemen 60 mg) dan asam folat 0,25 mg tablet salut
tablet per oral sebelum makan hingga 42 hari paskamelahirkan.
Vitamin C tablet 50 mg 3 kali sehari 1 tablet per oral sebelum makan.

Edukasi

Edukasi diagnosis, penyebab, komplikasi, dan tata laksana anemia dalam kehamilan.
Edukasi untuk mengurangi makanan dan minuman yang menghambat absorbsi besi, seperti sereal, teh,
Edukasi untuk memperbanyak makanan dan minum yang meningkatkan absorbsi besi, seperti vita
unggas, dan ikan.
Konseling penyakit yang harus diwaspadai pada kehamilan, inisiasi menyusu dini, air susu ibu (
paskamelahirkan.

Rujukan

Pasien akan dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi jika kadar hemoglobin tidak meni
untuk mencari penyebab anemia.

Kontrol

Kontrol kehamilan rutin 2 minggu sekali hingga usia kehamilan 36 minggu.

Anda mungkin juga menyukai