Anda di halaman 1dari 24

BIOLOGI UMUM

METABOLISME KARBOHIDRAT SECARA KATABOLISME

Diajukan kepada Prof. Dr. Rudiana Agustini, M.Pd

Oleh
Nungky Trisnawati

157795002

Jane Koswojo

157795007

Fransisca Chrisdiana Efendi

157795047

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Esa atas bimbingan
dan tuntunan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting
bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan
Hidrat/ air (H2O). Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer
gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar
gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau
ketosa).
Dengan adanya naluri rasa ingin tahu pada diri manusia menyebabkan
perkembangan yang sangat pesat dibidang apapun, termasuk masalah yang
berkaitan dengan metabolisme karbohidrat yang diangkat dari berbagai media
seperti buku, internet, dan lain-lain.
Isi makalah ini kiranya dapat membantu pembaca dalam memahami
metabolisme karbohidrat secara katabolisme. Tak ada gading yang tak retak maka
penulis mengharapkan usul dan saran yang dapat membangun isi tulisan ini.
Awal Oktober 2015
Nungky Trisnawati
Jane Koswojo

Fransisca Chrisdiana Efendi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

1.

Glikolisis

a.

Fosforilasi glukosa

b.

Produksi Fruktosa 6 fosfat

c.

Produksi fruktosa 1, 6-difosfat

d.

Memisahkan dari fruktosa 1, 6-difosfat

e.

Interkonversi dari dua gula

f.

Pembentukan NADH dan asam 1, 3- Diphoshoglyceric

g.

Produksi ATP dan asam 3-fosfogliserat

h.

Relokasi atom fosfor

i.

Penghapusan air

j.

Penciptaan piruvat asam dan ATP

2.

Dekarboksilasi Oksidatif

11

3.

Siklus Krebs

11

4.

Sistem Transport Elektron (STE)

15

PENUTUP

17

DAFTAR PUSTAKA

18

PENDAHULUAN

Metabolisme mengakar pada kata metabole dari bahasa Yunani yang


berarti berubah. Dalam dunia ilmu pengetahuan, secara sederhana metabolisme
diartikan sebagai proses kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup
yang bertujuan untuk menghasilkan energi.
Metabolisme dalam tubuh makhuk hidup dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme
Anabolisme adalah reaksi penyusunan molekul sederhana menjadi molekul
yang lebih komplek dengan memerlukan energi. Anabolisme merupakan
reaksi penyimpanan energi dalam bentuk energi kimia sebagai energi
cadangan bagi tubuh.
Contoh reaksi anabolisme meliputi: fotosintesis, kemosintesis, sintesis protein,
glukoneogenesis, glikogenesis dll.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang komplek
menjadi ikatan yang lebih sederhana dengan melepaskan energi. Katabolisme
merupakan reaksi yang membebaskan energi ATP dan panas. Reaksi ini
berlangsung enzimatis.

Contoh reaksi katabolisme meliputi: respirasi aerob, respirasi anaerob


(fermentasi), glikolisis, lipolisis, proteolisis, dan glikogenolisis.
Reaksi anabolisme dan katabolisme sangat berkaitan dengan energi. Pada
reaksi anabolisme terjadi penyimpanan energi, sedangkan pada reaksi katabolisme
terjadi pembebasan energi. Pada peristiwa ini dikenal istilah khusus, yaitu
eksergonik dan endergonik. Reaksi eksergonik adalah reaksi yang menghasilkan
atau membebaskan energi. Reaksi endergonik adalah reaksi yang memerlukan
energi dalam bentuk panas. Reaksi semacam ini disebut reaksi endoterm. Energi
untuk gerak berupa molekul berenergi tinggi, yang disebut molekul ATP. Molekul
tersebut berasal dari penggabungan glukosa melalui reaksi kimia yang panjag dan
kompleks. Glukosa sendiri dikenal sebagai sumber energi yang mengandung
energi ikatan kimia dan berasal dari proses transformasi energi matahari.
Metabolisme mempunyai 4 fungsi dasar, antara lain:
1. Menghasilkan energi kimia dari pemecahan zat makanan yang kaya energi.
2. Mengubah molekul zat makanan menjadi prekusor unit pembangunan bagi
makromolekul sel.
3. Menggabungkan unit pembangunan tersebut menjadi protein, asam nukleat,
lipid, polisakarida dan komponen sel.
4. Membentuk dan memecah biomolekul yang diperlukan oleh sel

PEMBAHASAN

Katabolisme karbohidrat didefinisikan sebagai suatu proses dimana terjadi


pemecahan bahan organic menjadi bahan anorganik dan melepaskan energi dalam
jumlah tertentu yang disebut reaksi eksergonik. Energi yang dilepaskan tersebut
difungsikan untuk membentuk senyawa bernama adenosine trifosfat (ATP) yang
berperan sebagai sumber energi bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya.
ATP merupakan gugusan adenine yang berikatan dengan tiga gugusan
fosfat. Terlepasnya ikatan fosfat dalam gugusan adenin menghasilkan energy yang
langsung dapat digunakan oleh sel. Energi itu digunakan untuk melangsungkan
reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, reproduksi, dan merespon
rangsangan.
Katabolisme karbohidrat terjadi dalam 4 tahap yaitu glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan transpor electron.
1. Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pengubahan satu molekul glukosa (6C) menjadi
dua molekul asam piruvat (3C), 2 molekul NADH dan 2 molekul ATP. NADH
adalah singkatan dari Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen yang
merupakan sebutan bagi NAD+ yang tereduksi dengan penambahan 1 atom
Hidrogen. NADH merupakan sumber electron berenergi tinggi. ATP adalah
singkatan dari Adenosin Trifosfat yang merupakan persenyawaan berenergi tinggi.
3

Proses glikolisis melibatkan 10 langkah dengan produk tertentu disetiap tahap dan
setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda.
a. Fosforilasi glukosa
Fosforilasi glukosa adalah penambahan gugus fosfat yang dilakukan oleh
enzim heksokinase yang memisahkan satu gugus fosfat dari ATP dan
menambahkannya ke glukosa sehingga mengubahnya menjadi glukosa 6fosfat. Dalam proses satu molekul ATP, yang merupakan sumber energi tubuh,
digunakan dan akan berubah menjadi ADP (Adenosin difosfat), karena
pemisahan satu gugus fosfat. Seluruh reaksi dapat diringkas sebagai berikut:
C6 H12O6 ATP Hexokinase C6 H11O6 P ADP
Glukosa

Glukosa- 6 - fosfat

Gambar 1. Reaksi pembentukan glukosa 6 fosfat


b. Produksi Fruktosa 6 fosfat
produksi fruktosa 6-fosfat dilakukan oleh enzim fosfoglukoisomerase. Proses
kerja enzim fosfoglukoisomerase adalah glukosa 6-fosfat

diubah menjadi

fruktosa 6-fosfat yang merupakan isomer nya (isomer adalah molekul yang
berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi pengaturan yang berbeda
dari atom). Seluruh reaksi dapat diringkas sebagai berikut:

C6 H11O6 P fosfogluko isomerase

C6 H11O6 P

enzim

Glukosa6 fosfat

Fruktosa 6 fosfat

Gambar 2. Reaksi pembentukan fruktosa 6 fosfat


c. Produksi fruktosa 1, 6-difosfat
Isomer Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6-difosfat dengan
penambahan gugus fosfat lain. Konversi ini dimungkinkan oleh enzim
fosfofruktokinase yang memanfaatkan satu lagi ATP molekul dalam proses.
Secara singkat reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

C6 H11O6 P fosfofrukt okinase ATP C6 H10O6 P2 ADP


Fruktosa 6 fosfat

enzim

Fruktosa1, 6 difosfat

Gambar 3. Reaksi pembentukan fruktosa 1, 6-difosfat

d. Memisahkan dari fruktosa 1, 6-difosfat


Enzim

adolase

melahirkan

satu

pemisahan

Fruktosa

1,

6-difosfat

menjadi dua molekul gula yang berbeda dimana keduanya merupakan isomer
satu sama lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Reaksi berjalan sebagai berikut:

C H O P Aldolase C3H 5O3P1

6 10 6 2
Fruktosa1, 6 difosfat

enzim

gliseraldehida fosfat

CHOP

3 5 3 1
Dihydroxyacetone fosfat

Gambar 4. Reaksi pembentukan gliseraldehida fosfat dan dihidroksiaseton


fosfat
e. Interkonversi dari dua gula
Dihidroksiaseton fosfat adalah molekul berumur pendek. Begitu dibuat, itu
akan dikonversi menjadi gliseraldehida fosfat oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, langkah keempat dan kelima dari glikolisis
menghasilkan dua molekul gliseraldehida fosfat.

CHOP

3 5 3 1
Dihydroxyacetone fosfat

Triose Fos fat C3H 5O3P1


enzim

gliseraldehida fosfa t

Gambar 5. Reaksi pembentukan gliseraldehida fosfat


f. Pembentukan NADH dan asam 1, 3- Diphoshoglyceric
Langkah keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan
NADH dari NAD+ (nikotinamida adenin dinukleotida) dengan menggunakan
enzim fosfat dehidrogenase triose dan kedua adalah penciptaan asam
1,3-difosfogliserat dari molekul fosfat dua gliseraldehida dihasilkan pada
langkah sebelumnya. Kedua reaksinya adalah sebagai berikut:
Fosfat deh idrogenase triose 2 NAD 2H
enzim

Fosfat deh idrogenase triose 2 C3H 5O3P1


enzim

gliseraldehida fosfa t

2 NADH

2H

reduksi Nikotinamida adenin dinukleotida

2P

dari sitoplasma

2 C3H 4O 4 P2

asam 1, 3-difosfogliserat

Gambar 6. Reaksi pembentukan NADH dan asam 1,3-difosfogliserat


g. Produksi ATP dan asam 3-fosfogliserat
Langkah ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua
molekul asam yang dihasilkan dari proses sebelumnya.
2 C H O P 2ADP phosphogly cerokinase 2 C3H 5O 4 P1

3 4 4 2
asam 1,3-difosfogliserat

enzim

asam 3 fosfogliserat

2ATP

Adenosin trifosfat

Gambar 7. Reaksi pembentukan ATP dan asam 3-fosfogliserat

h. Relokasi atom fosfor


Langkah delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam
rantai untuk karbon kedua dan menciptakan asam 2-fosfogliserat. Seluruh
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
2 C H O P phosphogly ceromutase 2 C3H 5O 4 P1

3 5 4 1
asam 3 fosfogliserat

enzim

asam 2 - fosfogliserat

Gambar 8. Reaksi pembentukan asam 2-fosfogliserat


i. Penghapusan air
Enzim enolase berperan penting dan menghilangkan sebuah molekul air dari
asam 2-fosfogliserat untuk membentuk asam lain yang disebut asam
fosfoenolpiruvat (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul asam 2fosfogliserat yang terbentuk pada langkah sebelumnya.
2 C3H 5O 4 P1 enolase 2 C3H 3O3P1 (PEP ) 2H 2O
asam 2 - fosfogliserat

enzim

asam fosfoenolpiruvat

Gambar 9. Reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat (PEP)


j. Penciptaan piruvat asam dan ATP
Langkah ini melibatkan pembentukan dua molekul ATP bersama dengan dua
molekul asam piruvat dari aksi piruvat kinase enzim pada dua molekul asam
fosfoenolpiruvat dihasilkan pada langkah sebelumnya. Hal ini dimungkinkan
oleh transfer atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi ADP
(Adenosin trifosfat).
2 C H O P (PEP ) 2ADP Piruvat Kinase 2ATP 2 C3H 4O3

3 3 3 1
asam fosfoenolpiruvat

enzim

asam piruvat

Gambar 10. Reaksi pembentukan asam piruvat dan 2 ATP


Secara ringkas dapat dikatakan bahwa proses glikolisis adalah proses
untuk memecah sebuah molekul glukosa tunggal menjadi 2 molekul asam piruvat,

10

2 molekul ATP, 2 molekul NADH, dan 2 molekul air. Persamaan reaksinya dalapt
dituliskan:

C6 H12O 6 + 2ADP + 2NAD+ + 2Pi 2C3H 4O3 + 2ATP + 2NADH + 2H + + 2H 2O

Gambar 11. Bagan Glikolisis

11

2. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang
beratom 3C menjadi senyawa baru yang beratom 2C, yaitu asetil koenzim-A
(asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga
disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini
mengambil tempat di intermembran mitokondria.
Reaksi Dekarboksilasi oksidatif dapat dituliskan sebagai berikut

C3H 4O3 NAD Koenzim


enzim
asam piruvat

A Asetil ko A NADH CO2

Gambar 12. Bagan Reaksi Dekarboksilasi Oksidatif (DO)


3. Siklus Krebs
Siklus Krebs dimulai dengan asetil KoA direaksikan dengan asam
oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C). selanjutnya asam oksaloasetat

12

memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya kembali menjadi asam
oksalosuksinat.
Dalam perjalananya, 1C (CO2) dilepaskan. Pada tiap tahapan dilepaskan
energy dalam bentuk ATP dan hydrogen. ATP yang dihasilkan langsung dapat
digunakan. Sebaliknya hydrogen berenergi digabungkan dengan penerima
hydrogen (aseptor hydrogen) yaitu NAD dan FAD untuk dibawa ke system
transport electron. Dalam tahap ini dilepaskan energy dan hydrogen direaksikan
dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung dengan
memerlukan oksigen bebas dan berlangsung di dalam mitokondria.
Secara keseluruhan, siklus krebs terjadi dalam 8 tahapan utama, antara
lain:
a. Penggabungan molekul asetil-KoA dengan oksaloasetat dan membentuk asam
sitrat. Enzim yang digunakan dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat
sintetase.
b. Tahap kedua yang disebut isomerase sitrat dibantu oleh enzim akonitase yang
menghasilkan isositrat.
c. Enzim isositrat dehidrogenase mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat
dengan bantuan NADH. Setiap satu reaksi melepaskan satu molekul karbon
dioksida
d. Alfa ketoglutarat diubah menjadi suksinil-CoA. Reaksi dikatalisasi oleh enzim
alfa-ketoglutarat dehidrogenase.
13

e. Suksinil-CoA diubah menjadi suksinat dengan mengubah GDP + Pi menjadi


GTP. GTP digunakan untuk membentuk ATP.
f. Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi
menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
g. Terjadi hidrasi yaitu penambahan atom hidrogen pada ikatan karbon ganda
(C=C) yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
h. Enzim

malat

dehidrogenase

mengubah

malat

menjadi

oksaloasetat.

Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA,


sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung. Pada tahap ini juga dihasilkan
NADH ketiga dari NAD+.

14

Gambar 13. Bagan Siklus Krebs


Hasil dari siklus krebs berupa ATP (2 molekul), FADH2 (2 molekul),
NADH (6 molekul), dan CO 2 (2 molekul). Selain itu, juga dihasilkan hidrogen (8
molekul) yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. FADH 2 dan NADH
digunakan dalam tahapan transpor elektron. Setiap molekul NADH menghasilkan
3 ATP, sedangkan setiap molekul FADH2 menghasilkan 2 ATP.

15

16

4. Sistem Transport Elektron (STE)


Energi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua
macam. Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi yaitu ATP atau GTP
(Guatosin trifosfat). Energy ini merupakan energy siap pakai yang langsung dapat
digunakan. Kedua dalam bentuk sumber electron yaitu NADH (Nikotin adenine
dinukleotida Hidrogen) dan FAD (flavin adenine dinukteotida) dalam bentuk
FADH2. Kedua macam sumber electron ini dibawa kesistem transpor electron.
Pada tahap transpor elektron inilah oksigen terlibat secara langsung dalam reaksi.
Sistem transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria. Tahap ini
berfungsi mengoksidasi NADH atau NADPH2 dan FADH2 dari tahap-tahap
sebelumnya. Elektron dan H+ dari senyawa-senyawa tersebut dialirkan melalui
senyawa-senyawa penerima elektron seperti NAD, FAD, koenzim Q, dan
sitokrom. Setiap terjadi perpindahan elektron, energi yang terlepas digunakan
untuk membentuk ATP. Oksigen berfungsi sebagai penerima elektron terakhir
pada proses tersebut.
Selanjutnya,

oksigen

bergabung

dengan

H+

membentuk

H2O.

Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi fosforilasi
oksidatif. Oksidasi 1 NADH dapat menghasilkan 3 ATP. Adapun oksidasi 1
FADH2 menghasilkan 2 ATP.
Pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2 terjadi dalam
membran mitokondria. Namun, NADH hasil glikolisis dibentuk di dalam sitosol.

17

Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan ke dalam mitokondria. Pemindahan


2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah
total ATP yang dihasilkan sebanyak 36.

18

PENUTUP

Dari pembahasan diatas diperoleh kesimpulan yang dinyatakan dalam table


sebagai berikut:
Tahap
Glikolisis

Bahan
Glukosa

Dekarboksilasi
oksidatif
Siklus krebs

Asam piruvat

Transport
elektron

Tempat
Sitosol

Hasil
2 ATP,2 NADH,2 asam
piruvat
2 asetil Ko-A, 2CO2,
2NADH
6NADH, 2FADH2, 4 CO2

Matriks
mitokondria
Asetil ko-A
Matriks
mitokondria
NADH dan Membran dalam 32 ATP, 6H2O
FADH2
mitokondria

19

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. indikator 25: Proses Katabolisme Karbohidrat. 22 September 2015.


http://douzesciencesdeux.blogspot.co.id/2015/04/indikator-25-proseskatabolisme.html
Anonim.

Glikolisis.

21

September

2015.

http://www.ilmukimia.org/2013/04/glikolisis.html
Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2. Jakarta: Erlangga
Lehninger. 2000. Principles of Biochemistry 3ed. Worth Publishers: New York
Ngili, Yohanis. 2010. Bio Kimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains

20

Anda mungkin juga menyukai