Anda di halaman 1dari 439

STATISTIK

KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN

2014

STATISTIK KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN 2014
Ministry of Environment and Forestry Statistics 2014

Penyunting/Editor :
Pusat Data dan Informasi
Data and Information Centre

Diterbitkan Oleh/Published by :

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


Ministry of Environment and Forestry

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya


May be cited with reference to the source

KATA PENGANTAR

Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014 ini merupakan
publikasi perdana sejak Organisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan digabung
menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Data dan Informasi yang dituangkan dalam Buku Statistik Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2014 meliputi Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks
Kualitas Tutupan Lahan yang merupakan 3 parameter pokok Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Indonesia, data sumber daya hutan dan hasil pembangunan kehutanan khususnya pada tahun
2014
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Buku Statistik ini.
Kami menyadari adanya berbagai kekurangan dalam Buku Statistik ini, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat dinantikan.
Semoga Buku Statistik ini dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.

Jakarta,
Desember 2015
SEKRETARIS JENDERAL,

Ir. BAMBANG HENDROYONO, MM


NIP. 19640930 198903 1 001

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

DAFTAR ISI/CONTENTS
Halaman
KATA PENGANTAR/PREFACE
DAFTAR ISI/Contents
DAFTAR GRAFIK/Figure List

i
i
i

1.

1
4

2.

STATISTIK KUALITAS AIR


Tabel 1.1
Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014
Tabel 1.2
Parameter TSS per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter TSS per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.3
Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter DO per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.4
Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter BOD per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.5
Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter COD per
province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.6
Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total
Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014
Tabel 1.7
Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Fecal
Coli per province from 2010 s.d. 2014
Tabel 1.8
Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total
Coli of the Year 2010 sd 2014

7
9
11
13
15
17
19

STATISTIK KUALITAS UDARA


Tabel 2.1
Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2)
Tabel 2.2
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2014-2014
Tabel 2.3
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 - 2014
Tabel 2.4
Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2014-2014
Tabel 2.5
Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2014-2014
Tabel 2.6
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun
2014 - 2014
Tabel 2.7
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2014-2014
Tabel 2.8
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.9
Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bengkulu
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.10 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.11 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Banten
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.12 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.13 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

25
27
28
30
31
32
34
35
36
38
39
40
41
43

iii

3.

Tabel 2.14 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.15 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2014
s.d 2014
Tabel 2.16 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.17 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2014
s.d. 2014
Tabel 2.18 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari
Tahun 2014 s .d. 2014
Tabel 2.19 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari
Tahun 2014 s .d. 2014
Tabel 2.20 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Selatan dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.21 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.22 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari
Tahun 2014 - 2014
Tabel 2.23 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.24 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Utara dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.25 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun
2014 s.d. 2014
Tabel 2.26 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.27 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari
Tahun 2014 s.d 2014
Tabel 2.28 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.29 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari
Tahun 2014 s.d 2014
Tabel 2.30 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku dari Tahun
2014 s.d. 2014
Tabel 2.31 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2014
s.d. 2014
Tabel 2.32 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari
Tahun 2014 s.d. 2014
Tabel 2.33 Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku Utara dari Tahun
2012 s.d. 2014

68

PKTL (PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN)

71

3.1. Kawasan Hutan/Forest Area

75

44
45
47
48
50
51
52
54
55
56
58
59
60
61
63
64
65
66
67

Tabel/Table 3.1.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi/
Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem Based on
Forestry Ministerial Decree on the Designation of Provincial Forest Area,
Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem
77

iv

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan
Luar Kawasan Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat
7 Etm+ s/d 2014/Extent of Land Cover Inside and Outside Forest
Area Based on the Interpretation of Satelite Image Landsat 7 ETM+
2014

79

Tabel/Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per
Provinsi Periode 2010-2014 (Ha/Th)/Deforestation Rate Inside and
Outside Forest Area by Province for the Period of 2010-2014
(ha/year)

88

Tabel/Table 3.1.4. Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam
dan Hutan Tanaman s/d Tahun 2014 /Progress of Boundary
Demarcation Until 2014

93

Tabel/Table 3.1.5 Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan
Parsial Tahun 2008-2014/Progress of Endorsement of Partial Forest
Boundary in 2008-2014

94

Tabel/Table 3.1.6 Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/d Tahun 2014/


Progress of Forest Area Establishment Until 2014

95

Tabel/Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun 2014
Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014

96

3.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN DAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN/


The Alteration of Forest Area and Approval Of Forenst Area

97

Tabel/Table 3.2.1. Tukar Menukar Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/ The Exchanges of
Forest Area in 2008-2014

99

Tabel/Table 3.2.2. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan/


Perkebunan Tahap Sk Pelepasan/Progress of Forest Areas for Release
Agriculture/Plantation SK Release Stages of Forest

101

Tabel/Table 3.2.3. Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman


Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/Progress of Forest
Areas for Release Transmigration SK Release Stages Of Forest

103

Tabel/Table 3.2.4. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/Progress of
Temporary Use of Forest Area Exploitation for Mining and Non
Mining Activities 2008-2014
105
Tabel 3.2.5.
Tabel 3.2.6.

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Non


Tambang

107

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi Tambang

109

Tabel/Table 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan
Survey atau Eksploitasi Tambang dan Non Tambang Tahun 20082014/Progress of Temporary Use of Forest Area Exploitation for
Mining and Non Mining Activities 2008-2014

111

Tabel/Table 3.2.8. Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/


Progress Function of Changes of Forest est Area Establishment in
2008-2014
112

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

4.

3.3. PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)/Designation of Forest


Management Unit (FMU)
Tabel 3.3.1.
Penetapan Wilayah KPH Model Sampai Dengan Tahun 2014
Tabel 3.3.2.
Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP Dan KPHL) 2014
Tabel 3.3.3.
Penetapan Wilayah KPH Konservasi Sampai dengan Tahun 2014
Tabel 3.3.4.
Daftar Kelembagaan KPH sampai dengan 2014
Tabel 3.3.5.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan
Hutan (PKH)

147

KSDAE (KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM)

149

4.1. KAWASAN KONSERVASI/Conservation Areas

155

Tabel/Table 4.1.1. Jumlah Pengunjung Taman Nasional Tahun 2014/Number of


National Park Visitors in 2014
Tabel 4.1.2.
Data Jumlah Pengunjung Taman Wisata Alam Tahun 2014
Tabel 4.1.3.
Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014
Tabel 4.1.4.
Data Jumlah Pengunjung Suaka Margasatwa 2014

5.

vi

121
123
129
133
135

157
160
166
174

4.2. FLORA & FAUNA


Tabel 4.2.1.
Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014
Tabel 4.2.2.
PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010
sampai dengan Tahun 2014
Tabel 4.2.3.
Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 sampai
dengan Tahun 2014
Tabel 4.2.4.
Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014
Tabel 4.2.5.
Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan
Satwa Liar ke Luar Negeri Tahun 2014

179
181

4.3. KEAMANAN HUTAN DAN KEBAKARAN HUTAN/Forest Security and Forest Fire
Tabel 4.3.1.
Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun
2014
Tabel 4.3.2.
Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi
Tahun 2014
Tabel 4.3.3.
Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.4.
Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014
Tabel 4.3.5.
Jumlah Anggota MA UPT Pembina Brigdalkarhut Daops Tahun
2010-2014
Tabel 4.3.6.
Jumlah Anggota Manggala Agni UPT Pembina Brigdalkarhut Non
Daops Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.7.
Jumlah Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Tahun 2010-2014
Tabel 4.3.8.
Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun
2010-2014
Tabel 4.3.9.
Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014

189

182
183
184
186

191
193
194
195
196
198
200
202
203

BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAN PERHUTANAN SOSIAL

205

5.1. LAHAN KRITIS/Critical Land


Tabel 5.1.1.
Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/
Extent and Distribution of Critical Land 2011 and 2013

215

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

217

5.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN/Forest and Land Rehabilitation


Tabel 5.2.
Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009 - 2014
Tabel 5.2.1.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun
2010-2014
Tabel/Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/Reforestation
Activities in 2010-2014
Tabel 5.2.3.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014
Tabel 5.2.3.1.
Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/Hutan Rakyat Tahun
2010-2014
Tabel 5.2.3.2
Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014
Tabel 5.2.3.3
Rehabilitasi Hutan Mangrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/
Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tabel 5.2.3.4.
Pembangunan DAM Pengendali & DAM Penahan Tahun
2010-2014
Tabel/Table 5.2.3.5.Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/Construction
of Gully Plug in 2010- 2014
Tabel/Table 5.2.3.6.Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 /Construction
RI,QOWUDWLRQ:HOOVLQ
Tabel/Table 5.2.3.7.Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/Construction of
Water Ponds in 2010 - 2014
5.3. KEBUN BIBIT RAKYAT/Community Owned Nursery
Tabel 5.3.1.
Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014
Tabel 5.3.2.
Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014
Tabel/Table 5.3.3. Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun 2010-2014/Development
of Community Nursery in 2010 2014
5.4. HASIL HUTAN KEMASYARAKATAN/Forest Products Community
Tabel/Table 5.4. Jumlah Koloni Lebah dan Produksi Madu Hasil Kegiatan Perlebahan
Tahun 2008-2014/The Number of Bee Colonies and Honey Production
in 2008-2014
Tabel/Table 5.4.1. Hasil -hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2008-2014/The Result
Actitvities of Natural Silk in 2008 - 2014
Tabel/Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2008-2014/
Realization of Development Rattan Cultivation in 2008-2014
Tabel/Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2008- 2014/Realization
of bamboo area in 2008-2014
5.5. SATU MILIAR POHON/One Billion Indonesia Trees
Tabel/Table 55.1 Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010 (Kegiatan Sektor
Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in 2010
(Forestry Activity)
Tabel/Table 5.5.2 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 (Kegiatan
Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in
2011 (Forestry Activity)
Tabel/Table 5.5.3 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012 (Kegiatan
Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in
2012 (Forestry Activity)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

219
221
224
225
226
227
228
229
230
232
233
234
235
237
248
258
261

263
265
269
270
271

257

275

277

vii

Tabel/Table 5.5.4 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2013 (Kegiatan Sektor
Kehutanan) /Realization of One Billion
Indonesian Trees in 2013 (Forestry Activity)
Tabel/Table 5.5.5 Realisasi Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010-2014/
Recapitulation of planting one billion trees in 2010 - 2014
6.

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI


6.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI BERDASARKAN SK MENTERI KEHUTANAN
TAHUN 2014
Tabel 6.1.
Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan
Tahun 2014
6.2. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN PRODUKSI
YANG TIDAK DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014
Tabel 6.2.
Luas Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi
yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Tahun 2014
6.3. LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK PER PROPINSI SAMPAI DENGAN
TAHUN 2014
Tabel 6.3.
Luas Hutan Produksi yang Dibebani Hak Per Propinsi sampai
dengan Tahun 2014

7.

281
283
285
287

289

291
293
295

6.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP MODEL


Tabel 6.4.
Penetapan Wilayah KPHP Model

297
299

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA/Human Resources Development

305

7.1. JUMLAH DAN SEBARAN PEGAWAI/Number and Distribution of Personne


Tabel/Table 7.1.1. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan
Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and
'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IFHUVRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\
Education and Gender in 2014
Tabel/Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan
Menurut Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and
'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IFHUVRIWKH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGH
and Gender in 2014
Tabel/Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti s/d Desember 2014/
Number and Distribution of Researchers up to December 2014

307

7.2. PELATIHAN PEGAWAI/Staff Training


Tabel/Table 7.2.1 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Tahun
2008-2014/Forestry Education and Training in 2008-2014
Tabel/Table 7.2.2 Jumlah Karya Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan Tahun 2008-2014/
2IFHUVLQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQ in 2008-2014
8.

279

SARANA PRASARANA/Infrastructures and Facilities


Tabel 8.1.
Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan Intrakomptabel Rincian
Per Kelompok Barang
Tabel 8.2.
Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi Per Tanggal 31
Desember 2014

viii

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

309

311
312
313
315
318
319
321
325

9.

RINGKASAN PENGELUARAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN

327

9.1. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN REALISASI


ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 30 JUNI
2015
Tabel 9.1.
Target dan Realisasi PNBP Tahun 2010 SD 2015

331
333

10. ITJEN KEMENHUT TAHUN 2014


Tabel 10.1.
Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/Tematik/Dana
Dekonsentrasi)
Tabel 10.2.
Realisasi Audit Khusus/Investigasi Tahun 2010-2014 Rekapitulasi
Laporan Perkembamngan Penyetoran PNBP Penggunaan Kawasan
Hutan
Tabel 10.3.
Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT Audit
Kinerja/Operasional/Tematik/Dana Dekonsentrasi*) Tahun
2010 2014
Tabel 10.4.
Rekapitulasi Realisasi Auditan Audit Khusus/Investigasi Per Provinsi
Tahun 2010 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

337
339

341

343
345

ix

DAFTAR GRAFIK

*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN

*UDN
*UDN
*UDN
*UDN
*UDN

3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
*UDN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
.XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU12GDQ62 
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHK3HU.DEXSDWHQ.RWD
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUD3HU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDX3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJ3HU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQVG
2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPEL3HU.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
2012
s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XPDWHUD6HODWDQGDUL7DKXQ
s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
.RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
28
29
29
30
31
31
32
33
33
34
34

35
36
37
37
38
38

*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQVG
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQVG
2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD%DUDWGDUL7DKXQVG
2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQVG
2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL',<RJ\DNDUWDSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL',<RJ\DNDUWDGDUL7DKXQVG
2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7LPXUSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL-DZD7LPXUGDUL7DKXQVG
2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DOLSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL%DOLGDUL7DKXQVG
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWSHU
Kabupaten/Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUSHU
Kabupaten/Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ6HODWDQGDUL7DKXQ
2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWGDUL7DKXQ
s.d. 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

39
39
40
41
42
42
43
43
44
45
46
46
47
48
49
49
50
50
51
52
53
53
54
54

xi

*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
55
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7LPXUGDUL7DKXQ
s.d. 2014
56
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
57
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ7HQJDKGDUL7DKXQ
s.d. 2014
57
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
58
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
58
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
59
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQVG
60
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
60
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ
s.d. 2014
61
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
62
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ
s.d. 2014
62
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
63
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJJDUDGDUL7DKXQ
s.d. 2014
63
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWSHU.DEXSDWHQ
Kota dari Tahun 2012 s.d. 2014
64
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ
s.d. 2014
65
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
65
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG
66
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
Tahun 2012 s.d. 2014
66
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG
67
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL3DSXD%DUDWSHU.DEXSDWHQ.RWD
dari Tahun 2012 s.d. 2014
67
*UDN .RQVHQWUDVL3DUWLNHO12GDQ62GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQVG
2014
68
*UDN
3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQVG
181
*UDN
3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQVDPSDL7DKXQ
192
335
*UDN
7DUJHWGDQ5HDOLVDVL31%36'$.HPHQWHULDQ/+. GDODPMXWDDQ 

xii

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

DAFTAR LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI
KEHUTANAN NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG
KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH

349

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.35/Menhut-II/2013


TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 422/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA
ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR

355

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : SK.579/Menhut-II/2014


TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

361

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


Nomor : SK. 76/MenLHK-II/20 15 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN
MENJADI BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS
ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS 60.299
(ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN
BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS 536 (LIMA RATUS TIGA
PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

365

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK.866/Menhut-II/2014


TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

375

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 863/Menhut-II/2014


TENTANG KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI

381

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: SK. 784/Menhut-II/2012


TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN
DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU SELUAS 920.964 (SEMBILAN RATUS
DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR

387

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor 256/Kpts-II/2000


TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSI LAMPUNG
SELUAS 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIMA) HEKTAR

391

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 419/Kpts-II/1999


TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA
BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR

395

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN Nomor: 220/Kpte-II/ 2000


TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH PROPINSl DAERAH
KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45 (SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH
PULUH LIMA EMPAT PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR.

399

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 195 /Kpts-II/2003


TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS
816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR

403

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

xiii

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor: SK. 3 59 /Menhut-II/2004


TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 435/KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN
HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH

407

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Nomor: 17i /Kpts-II/2000


TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA
PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR

411

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: SK.395/Menhut- II/2011


TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
417 /Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU
DUA RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR
415

1
STATISTIK KUALITAS AIR

STATISTIK KUALITAS AIR


TAHUN 2010 2014
Air, terutama air sungai mempunyai peranan yang sangat strategis dalam kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Evaluasi pencemaran air selama tahun 2010 2014 menunjukkan
kondisi kualitas air sungai umumnya berada pada status tercemar. Karena peranannya tersebut
maka sangat layak jika kualitas air sungai dijadikan indikator kualitas lingkungan hidup.
Pencemaran sungai yang terjadi saat ini semakin beragam dan menunjukkan gejala kerusakan
OLQJNXQJDQ\DQJFXNXSVHULXVVHUWDVHULQJPHQLPEXONDQNRQLNGLPDV\DUDNDW.HODQJNDDQGDQ
kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai menjadi permasalahan yang sering muncul
pada berbagai tempat setiap tahun (Suwari 2010).
Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga
perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta mahkluk
hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk menunjang seluruh kehidupan manusia jika tidak
diimbangi dengan tindakan bijaksana dalam pengelolaannya akan mengakibatkan kerusakan
pada sumberdaya air. Air permukaan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia seperti
: sumber air minum, perumahan, irigasi, peternakan, perikanan pembangkit listrik, transportasi,
dan sebagai tempat rekreasi.
Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam menghitung indeks kualitas air, yang
dianggap mewakili kondisi riil kualitas air sungai yaitu :
1.

TSS (Total Suspended Solid)


Zat padat tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan
GHQJDQXNXUDQSDUWLNHOPDNVLPDOPDWDXOHELKEHVDUGDULXNXUDQSDUWLNHONRORLG7RWDO
VXVSHQGHGVROLGVGDSDWEHUXSDNRPSRQHQKLGXS ELRWLN VHSHUWLWRSODQNWRQ]RRSODQNWRQ
bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel
anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
yang heterogen, dan berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan
dapat menghalangikemampuan produksi zat organik di suatu perairan.
Konsentrasi Total Suspended Solid merupakan salah satu parameter perairan untuk
indikator tingkat sedimentasi. Konsentrasi Total Suspended Solid dapat digunakan untuk
perkiraan laju sedimentasi yang terjadi pada lokasi perairan.

2.

DO (Dissolved Oxygen)
Dissolved oxygen (DO) atau oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung
dalam air. Oksigen terlarut ini merupakan salah satu parameter dalam menentukan kualitas
air. Air yang memiliki DO tinggi menunjukkan tingkat pencemaran yang rendah, dan
sebaliknya air yang memiliki DO rendah menunjukkan tingkat pencemaran yang tinggi.
Oksigen terlarut dibutuhkan oleh mikroorganisme air sebagai sumber oksigen dalam
proses pernafasan. Semakin sedikit oksigen ditunjukkan dengan mikroorganisme air yang
semakin sedikit, bahkan seringkali tumbuh mikroorganisme anaerob.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

3.

BOD (Biochemical Oxygen Demand)


Biochemical oxygen demand (BOD) atau kebutuhan oksigen biokimiawi adalah jumlah
oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik pada
kondisi aerobik. Kebutuhan oksigen biokimiawi ini berbanding terbalik dengan keberadaan
oksigen terlarut. Bila nilai BOD tinggi berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
dalam air banyak, sehingga sisa oksigen yang berada dalam air sedikit, sebaliknya bila
nilai BOD rendah berarti oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air sedikit,
sehingga sisa oksigen dalam air banyak. Tingginya nilai BOD mengindikasikan bahwa
banyaknya senyawa organik yang harus diuraikan oleh mikroorganisme. Proses pengujian
BOD dilakukan selama lima hari (BOD5) untuk mengetahui pola kebutuhan oksigen
biokimiawinya. Pada umumnya nilai BOD akan menurun dari hari ke hari karena senyawa
organik yang harus diuraikan semakin sedikit sehingga kebutuhan oksigen untuk proses
penguraian semakin sedikit.

4.

COD (Chemical Oxygen Demand)


Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimiawi adalah pengukuran
jumlah senyawa organik dalam air yang setara dengan kebutuhan jumlah oksigen untuk
mengoksidasi senyawa organik secara kimiawi. Kedua parameter (BOD dan COD) ini
mengukur jumlah senyawa organik, namun nilai COD umumnya lebih besar dari nilai
BOD, hal ini dikarenakan terdapat senyawa yang tidak dapat terurai oleh mikroorganisme
namun masih dapat diurai oleh proses kimiawi.

5.

T-P (Total Phosfat)


Phospat juga menunjukkan keberadaan senyawa organik seperti protein, urea, dan hasil
proses penguraian. Keberadaan Phospat dapat menyebabkan perkembangan pesat alga
dan tanaman air yang mengakibatkan turunnya nilai oksigen terlarut karena pengonsumsian
berlebihan di waktu bersamaan.

6.

Fecal Coli
Mikroorganisme yang pada umumnya terdapat pada limbah domestik dalam jumlah
banyak yaitu bakteri kelompok Coliform, Escherichia coli dan Streptococcus faecalis. Bakteri
yang merupakanindikator kualitas suatu perairan adalah coliform, fecal coli, dan salmonella.

7.

Total Coli
Sebagai indikator adanya pencemaran yang disebabkan oleh tinja manusia.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PENGAMBILAN SAMPEL
1.

Tahun 2010 2014 Pemantauan kualitas air sungai untuk perhitungan Indeks Kualitas Air
(IKA) dilakukan oleh pemerintah provinsi.

2.

Sungai yang dijadikan sampel dalam perhitungan indeks kualitas air adalah hanya sungai
lintas provinsi.

3.

Setiap sungai dilakukan pemantauan minimal sebanyak 4 kali dalam setahun

4.

Ada 7 (tujuh) parameter yang digunakan dalam perhitungan IKA yaitu : TSS, DO, BOD,
COD, T-P, Fecal Coli dan Total Coli.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 1.1 Daftar Sungai Hasil Pemantauan Kualitas Air Tahun 2010 - 2014
No

Nama Provinsi

Nama Sungai

Aceh

Sungai Krueng Tamiang

Sumatera Utara

Sungai Batahan

Sumatera Barat

1.
2.
3.
4.
5.

Sungai Batang Hari


Sungai Batang Sangir
Sungai Batang Momong
Sungai Batang Pangiang
Sungai Batang Sipotar

Riau

1.
2.

Sungai Siak
Sungai Kampar

Kepulauan Riau

DAM Duriangkang

Sumatera Selatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Sungai Musi
Sungai Semangus
Sungai Kikim
Sungai Kelingi
Sungai Lakitan
Sungai Rawas
Sungai Batanghari Leko
Sungai Lematang
Sungai Keramasan
Sungai Ogan
Sungai Komering
Sungai Mesuji
Sungai Warkuk
Danau Ranau

Bangka Belitung

1.
2.

Sungai Buding
Sungai Baturasa

Jambi

Sungai Batanghari

Lampung

Sungai Way Mesuji

10

Bengkulu

Sungai Musi

11

Banten

1.
2.

Sungai Cidurian
Sungai Cisadane

12

DKI Jakarta

1.
2.

Sungai Ciliwung
Sungai Gajah Mada

13

Jawa Barat

1.
2.
3.
4.

Sungai Cisadane
Sungai Ciliwung
Sungai Citarum
Sungai Citanduy

14

Jawa Tengah

1.
2.
3.
4.

Sungai Citanduy
Sungai Cisanggarung
Sungai Progo
Sungai Bengawan Solo

15

D.I. Yogyakarta

1.
2.
3.
4.

Sungai Progo
Anak Sungai Progo (Kresek)
Sungai Opak
Sungai Serang

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

No

Nama Provinsi

Nama Sungai

16

Jawa Timur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sungai Madiun
Sungai Bengawan Solo
Sungai Berantas
Kali Tengah
Kali Porong
Kali Surabaya
Kali Mas

17

Bali

1.
2.
3.

Sungai Tukad Ayung


Sungai Tukad Ho
Sungai Tukad Saba

18

Nusa Tenggara Barat

1.
2.
3.
4.

Sungai Jangkok
Sungai Meniting
Anak Sungai Meniting (Sungai Ranjok)
Anak Sungai Meniting (Sungai Sidemen)

19

Nusa Tenggara Timur

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sungai Benanain
Sungai Baen (Anak Sungai Benanain)
Sungai Asesa
Sungai Dendeng
Sungai Noelmina
Sungai Liliba

20

Kalimantan Barat

1.
2.

Sungai Kapuas
Sungai Jelay

21

Kalimantan Tengah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Sungai Barito
Sungai Mangakahuiu
Sungai Manawing
Sungai Laung
Sungai Tuhup
Sungai Lahei
Sungai Teweh
Sungai Montalat
Sungai Ayuh
Sungai Karau
Sungai Mengkatip
Sungai Kalanis

22

Kalimantan Selatan

1.
2.

Sungai Barito
Sungai Martapura

23

Kalimantan Timur

1.
2.
3.

Sungai Mahakam
Sungai Segah
Sungai Kelay

24

Sulawesi Selatan

1.
2.

Sungai Saadan
Sungai Jeneberang

25

Sulawesi Barat

1.
2.
3.
4.

Sungai Lariang
Sungai Mamasa
Sungai Mandar
Anak Sungai Sangngora

26

Gorontalo

1.
2.

Sungai Randangan
Sungai Andagile

27

Sulawesi Tengah

1.
2.
3.
4.

Sungai Lariang
Sungai Makapa
Sungai Rompo
Sungai Torire

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

No

Nama Provinsi

Nama Sungai

28

Sulawesi Tenggara

Sungai Lasolo-Lalindu

29

Sulawesi Utara

1.
2.
3.

Sungai Sangkub
Sungai Talawan
Sungai Sangkub

30

Maluku

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sungai Bomaki
Sungai Wae Siah
Sungai Wai Batu Gajah
Sungai Wae Batu Gantong
Sungai Wae Batu Merah
Sungai Wae Tomu

31

Maluku Utara

1.
2.

Sungai Tabobo
Sungai Tanjung Buli

32

Papua Barat

Sungai Remu

33

Papua

Sungai Fly

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

%HULNXWLQLGLVDMLNDQGDWDGDQLQIRUPDVLGDODPEHQWXN7DEHOWDEHOGDQ*UDNJUDNXQWXN
setiap parameter yang dijadikan sebagai indikator dalam pengukuran kualitas air.
Tabel/Table.1.2. Parameter TSS per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter TSS per province
from 2010 s.d. 2014
Provinsi

No
1

Aceh

Parameter TSS (mg/l)


2010

2011

2012

2013

2014

127.36

66.84

36.07

31.12

47.03

Sumatera Utara

13.95

19.75

10.07

11.43

31.63

Sumatera Barat

54.89

93.23

90.73

61.81

49.98

Riau

83.12

96.28

51.89

55.10

36.89

Kepulauan Riau

18.03

16.70

21.03

21.03

13.83

Bangka Belitung

16.97

33.61

19.54

16.65

31.54

Jambi

84.23

58.27

24.23

18.86

23.18

Sumatera Selatan

35.43

16.27

18.72

19.49

Bengkulu

8.66

8.66

9.67

17.97

54.74

10

Lampung

9.13

15.74

18.54

23.18

11

Banten

224.57

322.43

111.24

2,558.12

12

DKI Jakarta

27.30

21.50

69.82

39.69

52.74

13

Jawa Barat

101.05

77.73

25.82

58.35

82.35

14

Jawa Tengah

198.58

23.96

29.15

67.37

40.70

15

DIY

53.07

57.30

28.42

31.48

38.93

16

Jawa Timur

382.55

115.20

75.28

168.19

38.93

17

Bali

17.40

11.03

29.35

49.37

38.81

18

NUSA TENGGARA BARAT

23.77

18.80

48.39

37.62

25.92

19

NUSA TENGGARA TIMUR

181.69

58.99

39.09

9.18

39.65

20

Kalimantan Barat

29.87

24.07

42.26

42.26

27.36

21

Kalimantan Tengah

96.73

46.78

157.86

78.62

22

Kalimantan Selatan

65.08

101.95

49.00

80.93

43.37

23

Kalimantan Timur

86.63

51.44

95.73

51.43

36.58

24

Sulawesi Selatan

231.83

84.93

56.22

137.11

113.91

25

Gorontalo

3.02

11.50

120.83

213.92

202.12

26

Sulawesi Barat

238.05

52.92

71.48

108.62

27

Sulawesi Tengah

33.10

38.60

14.50

69.71

28

Sulawesi Tenggara

11.00

9.82

6.02

73.48

85.33

29

Sulawesi Utara

61.14

16.54

12.81

40.95

30.15

30

Maluku

55.97

3.03

49.32

22.89

31

Maluku Utara

23.20

3.74

18.86

31.71

32

Papua Barat

158.75

297.99

23.06

42.80

33

Papua

28.00

134.73

94.10

76.51

84.37

54.73

51.52

58.94

127.80

Rata-rata Nasional

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU766SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

Kualitas air sungai-sungai di Indonesia dari parameter TSS (Total Suspended Solid) dari
WDKXQVDPSDLGHQJDQGDSDWGLOLKDWGDULJUDNGLDWDV.XDOLWDV766VHPDNLQWLQJJL
mengindikasikan bahwa kondisi hutan di DAS kondisinya semakin buruk, banyak terjadi
kerusakan hutan, tutupan hutan semakin kecil sehingga laju erosi semakin besar.
Kandungan TSS pada tahun 2011 sampai dengan 2013 mengalami penurunan dari tahun
2010, namun pada tahun 2014 kandungan TSS meningkat cukup tajam. Hal ini menunjukkan,
bahwa kondisi sungai lintas provinsi banyak mengalami pengendapan yang berasal dari hulu
sungai(tutupan lahan di sepanjang sungai semakin berkurang). Dengan kata lain, tingkat
endapan di sepanjang sungai akibat adanya erosi tanah semakin besar. Untuk lebih jelasnya
GDSDWGLOLKDWSDGDJUDNVHEDJDLEHULNXW

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU766VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
Tabel/Table.1.3. Parameter DO per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter DO per
province from 2010 s.d. 2014
Provinsi

No

Parameter DO (mg/l)
2010

2011

2012

2013

2014

Aceh

6.96

7.08

6.31

7.08

6.87

Sumatera Utara

6.75

5.73

7.28

5.91

6.84

Sumatera Barat

6.32

6.48

6.83

6.98

9.47

Riau

4.02

4.22

3.33

3.24

3.46

Kepulauan Riau

6.08

6.49

6.43

6.13

6.68

Bangka Belitung

4.33

5.67

5.38

4.88

5.25

Jambi

5.45

5.40

5.90

5.96

6.01

Sumatera Selatan

7.66

4.98

5.66

5.84

Bengkulu

4.33

4.33

5.05

5.95

4.27

10

Lampung

5.52

4.23

7.15

4.40

6.01

11

Banten

4.21

4.51

5.99

1.27

12

DKI Jakarta

3.45

2.63

2.63

3.54

3.74

13

Jawa Barat

4.38

5.90

4.20

5.10

4.28

14

Jawa Tengah

6.72

6.32

5.96

6.16

6.13

15

DIY

5.28

7.26

7.21

6.44

6.73

16

Jawa Timur

5.43

5.78

6.83

5.15

6.73

17

Bali

5.90

6.47

7.13

7.61

7.20

18

NUSA TENGGARA BARAT

6.16

5.52

5.71

5.66

4.30

19

NUSA TENGGARA TIMUR

5.10

6.72

7.66

6.09

6.55

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Provinsi

No

Parameter DO (mg/l)
2010

2011

2012

2013

2014

20

Kalimantan Barat

6.93

7.53

6.75

6.75

6.50

21

Kalimantan Tengah

4.87

6.94

2.96

5.08

5.36

22

Kalimantan Selatan

3.49

5.49

6.55

6.68

5.59

23

Kalimantan Timur

4.18

5.69

5.88

5.71

5.57

24

Sulawesi Selatan

7.18

7.19

7.23

6.77

6.68

25

Gorontalo

6.01

6.25

6.07

5.39

8.17

26

Sulawesi Barat

6.01

5.07

6.96

5.51

27

Sulawesi Tengah

7.54

7.04

6.91

3.94

28

Sulawesi Tenggara

3.51

3.73

4.58

4.08

3.78

8.26

7.65

7.90

6.16

4.90

6.37

7.74

7.91

3.97

5.81

5.35

5.39

5.74

5.82

29

Sulawesi Utara

7.56

7.67

30

Maluku

6.93

7.56

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua
Rata-rata Nasional

4.27

5.17

7.06

4.50

5.61

5.82

6.02

*UDN*UDN3DUDPHWHU'2SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
Dalam pengukuran parameter DO (Dissolved Oxygen) atau oksigen terlarut pada air sungai,
maka semakin tinggi konsentrasi kandungan DO hal ini mengindikasikan bahwa kualitas air
semakin baik.

10

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU'2VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVGDSDWGLOLKDWEDKZDSDUDPHWHU'2PHQJDODPLSHQXUXQDQ+DO
ini menunjukkan bahwa secara Nasional kualitas air pada sungai-sungai di Indonesia memiliki
kecenderungan menurun.
Tabel/Table.1.4. Parameter BOD per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter BOD per
province from 2010 s.d. 2014
Provinsi

No

Parameter BOD (mg/l)


2010

2011

2012

2013

2014

Aceh

7.44

1.96

1.41

1.48

1.78

Sumatera Utara

7.63

22.28

2.92

2.68

20.89

Sumatera Barat

1.51

9.00

1.60

2.60

2.33

Riau

5.41

7.95

9.26

5.97

18.10

Kepulauan Riau

2.68

2.60

2.94

2.94

2.51

Bangka Belitung

2.36

1.16

2.56

3.07

2.83

Jambi

3.15

3.80

5.15

4.05

3.19

Sumatera Selatan

1.64

1.20

1.51

1.45

Bengkulu

1.17

1.17

4.96

1.74

1.55

10

Lampung

5.47

2.67

19.06

2.98

3.19

11

Banten

5.17

4.50

2.44

21.51

12

DKI Jakarta

18.26

11.43

13.40

16.70

12.26

13

Jawa Barat

15.77

7.46

22.68

14.13

16.84

14

Jawa Tengah

4.29

6.91

7.00

10.83

10.33

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

11

Provinsi

No

Parameter BOD (mg/l)


2010

2011

2012

2013

2014

15

DIY

2.84

2.09

5.94

7.02

10.28

16

Jawa Timur

5.24

3.88

6.26

4.62

10.28

17

Bali

3.13

11.08

1.87

2.87

2.36

18

NUSA TENGGARA BARAT

4.53

5.71

7.55

4.07

11.95

19

NUSA TENGGARA TIMUR

3.55

11.85

2.01

2.00

3.96

20

Kalimantan Barat

1.57

2.32

2.26

2.47

2.04

21

Kalimantan Tengah

17.28

15.24

15.35

1.33

12.25

22

Kalimantan Selatan

11.39

9.40

8.88

7.90

9.49

23

Kalimantan Timur

31.05

6.58

7.98

6.50

4.98

24

Sulawesi Selatan

1.92

2.12

1.79

2.28

2.09

25

Gorontalo

4.82

5.04

19.77

16.80

2.08

26

Sulawesi Barat

5.69

1.31

1.53

1.95

27

Sulawesi Tengah

2.45

1.31

1.34

6.05

28

Sulawesi Tenggara

9.06

24.97

26.94

19.03

2.95

29

Sulawesi Utara

3.80

2.60

0.51

4.05

2.00

30

Maluku

8.63

2.72

32.81

2.44

2.51

31

Maluku Utara

5.00

2.03

2.03

2.02

32

Papua Barat

3.75

5.59

6.44

6.11

33

Papua

1.97

7.06

6.35

6.29

8.32

5.50

6.69

Rata-rata Nasional

*UDN*UDN3DUDPHWHU%2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG

12

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU%2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ %2' SDGD
sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa banyak
WHUMDGLSHQFHPDUDQVXQJDLROHKDNWLWDVUXPDKWDQJJDSHPEXDQJDQVDPSDKGDQOLPEDKGDUL
pelaku usaha kecil
Tabel/Table.1.5. Parameter COD Per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter COD per
province from 2010 s.d. 2014
No

Provinsi

Parameter COD (mg/l)


2010

2011

2012

2013

2014

Aceh

17.36

44.81

38.75

30.61

26.94

Sumatera Utara

13.53

38.73

3.44

5.83

43.35

Sumatera Barat

204.47

18.50

13.33

16.54

20.54

51.43

30.50

57.53

Riau

21.09

27.25

Kepulauan Riau

17.05

66.24

19.07

19.07

20.59

Bangka Belitung

17.37

7.48

65.10

9.63

15.32

Jambi

7.86

11.32

14.08

12.81

18.40

9.61

9.59

Sumatera Selatan

8.03

7.89

Bengkulu

1.38

1.38

2.03

9.38

8.90

10

Lampung

13.12

20.79

41.46

12.11

18.40

11

Banten

24.87

19.91

85.73

12

DKI Jakarta

49.71

35.83

59.25

54.22

53.06

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

13

No

Provinsi

Parameter COD (mg/l)


2010

2011

2012

2013

2014

13

Jawa Barat

52.53

33.40

76.65

45.46

43.32

14

Jawa Tengah

33.42

37.37

33.67

30.89

31.71

15

DIY

10.94

17.82

14.24

14.61

21.55

16

Jawa Timur

20.95

16.99

15.78

11.38

21.55

17

Bali

6.88

31.76

7.37

7.80

6.72

18

NUSA TENGGARA BARAT

12.53

38.21

45.04

22.84

26.81

19

NUSA TENGGARA TIMUR

151.11

64.19

14.42

6.94

20.79

20

Kalimantan Barat

15.96

22.05

28.43

28.43

14.74

21

Kalimantan Tengah

35.47

30.76

51.07

55.61

22

Kalimantan Selatan

23.78

23.53

22.41

19.92

23.66

23

Kalimantan Timur

42.54

27.53

60.76

37.00

14.18

24

Sulawesi Selatan

18.22

18.95

6.38

11.92

16.58

25

Gorontalo

12.02

12.28

49.48

42.13

10.00

26

Sulawesi Barat

4.84

5.65

5.66

11.71

27

Sulawesi Tengah

3.19

4.67

5.72

53.03

28

Sulawesi Tenggara

55.69

95.58

26.01

79.00

37.25

29

Sulawesi Utara

12.17

16.06

6.18

13.11

10.00

30

Maluku

35.89

15.12

61.15

11.24

10.14

31

Maluku Utara

10.60

13.03

11.72

10.73

32

Papua Barat

139.86

43.01

21.40

12.34

33

Papua

5.67

31.06

9.09

13.53

33.34

26.98

29.65

22.78

25.59

Rata-rata Nasional

*UDN*UDN3DUDPHWHU&2'SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
14

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU&2'VHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ &2' SDGD
sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa telah
terjadi pencemaran sungai, banyak kegiatan industri besar disepanjang DAS
Tabel/Table.1.6. Parameter Total Phosfat (T-P) dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total
Phosfat (TP) of the Year 2010 sd 2014
No

Provinsi

Parameter Total Phosfat (T-P) mg/l


2010

2011

2012

2013

2014

Aceh

5.55

0.14

0.34

0.63

0.23

Sumatera Utara

0.17

0.45

0.33

0.37

0.67

Sumatera Barat

0.11

0.10

0.47

0.06

Riau

0.05

0.03

0.03

0.04

0.07

Kepulauan Riau

0.25

1.17

0.40

0.41

0.13

Bangka Belitung

0.06

0.07

0.04

0.12

0.06

Jambi

0.25

0.10

0.07

0.05

0.10

Sumatera Selatan

0.17

0.04

0.10

0.13

Bengkulu

0.01

0.28

10

Lampung

0.42

0.57

0.01

0.10

11

Banten

0.03

0.09

0.11

0.04

12

DKI Jakarta

0.39

4.16

0.44

0.53

0.57

13

Jawa Barat

0.11

0.08

0.14

0.28

0.12

0.57

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

15

No

Provinsi

Parameter Total Phosfat (T-P) mg/l


2010

2011

2012

2013

2014

14

Jawa Tengah

0.19

0.15

0.09

0.07

0.08

15

DIY

1.39

0.41

0.98

0.16

0.26

16

Jawa Timur

0.13

0.12

0.20

0.20

0.26

17

Bali

0.22

0.34

0.32

0.29

0.25

18

NUSA TENGGARA BARAT

0.08

0.15

0.12

0.12

0.18

19

NUSA TENGGARA TIMUR

0.66

0.54

0.28

0.50

0.46

20

Kalimantan Barat

0.01

0.01

0.05

0.05

0.04

21

Kalimantan Tengah

0.02

0.14

0.11

0.37

0.19

22

Kalimantan Selatan

0.13

0.03

0.04

0.10

0.18

23

Kalimantan Timur

0.11

0.01

0.03

0.03

24

Sulawesi Selatan

1.82

0.08

0.09

0.13

0.11

25

Gorontalo

0.10

0.11

0.19

0.22

0.15

26

Sulawesi Barat

1.19

1.74

0.15

0.18

27

Sulawesi Tengah

0.06

0.07

0.03

0.08

28

Sulawesi Tenggara

0.01

29

Sulawesi Utara

0.08

0.04

0.15

0.13

0.23

30

Maluku

0.10

0.05

0.06

0.19

31

Maluku Utara

0.08

0.10

0.21

32

Papua Barat

2.27

0.63

0.31

0.09

33

Papua

0.14

0.16

0.10

0.06

0.53

0.42

0.20

0.18

Rata-rata Nasional

0.21

*UDN*UDN3DUDPHWHU7RWDO3KRVIDW 73 SHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG


16

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU7RWDO3KRVSDWVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVGDSDWPHPEHULNDQJDPEDUDQEDKZDNDQGXQJDQ7RWDO3KRVIDW
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa kondisi
sungai di Indonesia tidak tercemar oleh Phosfat yang ditimbulkan oleh kegiatan pertanian.
Tabel/Table.1.7. Parameter Fecal Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Fecal Coli
per province from 2010 s.d. 2014
Provinsi
No
1

Aceh

Sumatera Utara

Parameter Fecal Coli (jml/100ml)


2010

2011

3,494.13

2012

717.13

2013

2014

672.77

451.06

457.14

332.44

104.27

34.11

238.13

Sumatera Barat

222.22

15.38

127,055.12

83,978.62

Riau

378.72

339.54

5,356.64

4,284.58

7,681.64

Kepulauan Riau

36.67

76.93

36.60

36.60

38.73

Bangka Belitung

476.59

43.06

1,637.84

Jambi

440.18

6,141.67

5,047.38

Sumatera Selatan

196.11

141.67

Bengkulu

10

Lampung

5.03

121.50

118.04

11

Banten

497.10

1,540.27

12

DKI Jakarta

106,010,873.33

8,934,850.00

13

Jawa Barat

3,916.49

445,970.11

1,337.93
6,125.00

2,988.75

200.00

803.16

44.59

621.28
2,988.75

16,617.14

12,177.38

32,780,245.61

12,522,176.67

1,239,140.00

439,257.22

72,616.34

2,847,024.51

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

17

Provinsi
No
14

Jawa Tengah

15

DIY

16

Jawa Timur

17

Bali

18

Parameter Fecal Coli (jml/100ml)


2010

2011

2012

2013

2014

347.29

7,096.67

8,746.93

16,453.57

10,830.67

815,021.55

47,439.54

42,791.67

18,650.00

110,191.67

1,025.65

501.10

2,115.31

4,871.85

110,191.67

80.33

195.00

129.43

107.55

243.88

NUSA TENGGARA BARAT

201,211.83

37,800.77

121,579.75

149,229.84

3,241,795.40

19

NUSA TENGGARA TIMUR

5,834.65

2,677.20

11,684.27

3,347.86

3,106.68

20

Kalimantan Barat

19.50

22.00

132.83

177.11

494.63

21

Kalimantan Tengah

10.78

8.64

2,220.00

438.71

5,658.55

22

Kalimantan Selatan

265.52

6,386.32

6,017.51

8,177.98

4,568.00

23

Kalimantan Timur

15,912.98

1,060.84

1,991.57

1,007.10

1,639.69

24

Sulawesi Selatan

890.88

768.37

369.27

564.40

295.26

25

Gorontalo

147,846.80

645.00

4,297.38

9,174.69

3,347.88

26

Sulawesi Barat

1,768.07

850.63

234.28

292.59

27

Sulawesi Tengah

33.53

29.17

45.19

2,693.33

28

Sulawesi Tenggara

173.77

129.94

152.81

131.11

282.00

29

Sulawesi Utara

3,785.71

2,881.18

5,064.92

5,233.85

4,324.84

30

Maluku

64,955.76

53,172.83

1,319,919.81

43,230.18

922,087.66

31

Maluku Utara

1,790.80

1,847.65

941.81

1,731.88

32

Papua Barat

206.90

133.71

194.76

310.50

33

Papua

334.33

17.20

3,352,574.55

329,430.07

1,241,432.80

464,699.06

269,486.34

Rata-rata Nasional

*UDN*UDN3DUDPHWHU)HFDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
18

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU)HFDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ )HFDO &ROL
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa
DNWLWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD
peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK)
masih diatas ambang batas.
Tabel/Table.1.8. Parameter Total Coli per Provinsi dari Tahun 2010 s.d. 2014/Parameter Total Coli
of the Year 2010 sd 2014
Provinsi

No
1

Aceh

Parameter Total Coli (jml/100ml)


2010

2011

2012

2013

2014

7,330.33

1,208.00

1,095.03

631.75

995.71

Sumatera Utara

587.17

843.00

380.27

41.03

407.80

Sumatera Barat

22,506.81

7,357.54

154,805.70

104,028.57

Riau

8,547.08

44,488.87

47,525.41

45,679.12

Kepulauan Riau

79.46

155.83

159.67

159.67

126.33

Bangka Belitung

1,267.31

23.77

2,189.03

1,726.69

Jambi

912.67

12,115.00

7,611.25

8,145.57

4,078.75

Sumatera Selatan

1,010.00

953.89

4,807.16

1,474.04

Bengkulu

259.77

1,803.25

10

Lampung

219.27

132.33

591.86

4,078.75

11

Banten

965.67

2,734.67

59,449.28

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

19

Provinsi

No

Parameter Total Coli (jml/100ml)


2010

2011

2012

2013

2014

12

DKI Jakarta

3,734,777,860.00

1,213,650.00

246,693,693.88

1,404,908,588.24

2,602,990.00

13

Jawa Barat

36,193.14

828,725.56

1,034,922.50

18,769,360.71

26,051,002.73

14

Jawa Tengah

763.84

13,172.34

26,091.36

32,167.73

31,057.48

15

DIY

1,208,088.15

52,194.79

73,288.33

112,092.44

325,956.52

16

Jawa Timur

3,974.31

2,164.90

2,664.37

7,719.68

325,956.52

17

Bali

249.00

6,248.07

376.32

431.83

1,071.26

18

NUSA TENGGARA BARAT

242,709.67

32,634.81

134,241.77

246,763.63

5,783,700.00

19

NUSA TENGGARA TIMUR

18,535.75

3,781.23

29,850.56

12,444.83

12,183.10

20

Kalimantan Barat

69.25

254.69

267.70

281.79

898.02

21

Kalimantan Tengah

41.20

12.44

4,355.00

648.11

11,436.02

22

Kalimantan Selatan

584.93

15,245.52

10,216.07

13,312.74

10,984.70

23

Kalimantan Timur

296,481,857.65

483,041.79

391,694,318.89

71,114.00

1,097.77

24

Sulawesi Selatan

2,622.40

9,246.32

7,645.71

6,383.27

5,284.29

25

Gorontalo

465,424.00

144,033.00

14,286.96

15,997.27

20,004.64

26

Sulawesi Barat

6,691.67

3,578.75

3,935.92

4,226.15

27

Sulawesi Tengah

84.73

124.90

537.19

4,253.33

28

Sulawesi Tenggara

141.18

134.47

169.06

193.31

404.18

29

Sulawesi Utara

16,111.43

3,125.14

18,216.92

22,315.38

22,340.00

30

Maluku

122,440.53

51,079.43

2,726,393.63

165,455.24

1,736,103.81

31

Maluku Utara

8,508.89

18,196.76

14,072.78

19,118.33

32

Papua Barat

447.10

384.65

822.17

1,714.77

33

Papua

1,376.63

869.87

130,110,634.00

96,940.94

22,947,847.51

50,881,285.38

1,197,941.37

Rata-rata Nasional

*UDN*UDN3DUDPHWHU7RWDO&ROLSHU3URYLQVLGDUL7DKXQVG
20

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN3DUDPHWHU7RWDO&ROLVHFDUD1DVLRQDOGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQ JUDN GLDWDV GDSDW PHPEHULNDQ JDPEDUDQ EDKZD NDQGXQJDQ 7RWDO &ROL
pada sungai-sungai di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini mengandung arti bahwa
DNWLWDVPDQXVLDGLVHSDQMDQJ'$6EHUNXUDQJDWDXNHJLDWDQSHQJHORODDQVXQJDLVXGDKDGD
peningkatan. Tetapi secara umum pencemaran oleh kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK)
masih diatas ambang batas.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

21

2
STATISTIK KUALITAS UDARA
TAHUN 2012 2014

STATISTIK KUALITAS UDARA


TAHUN 2012 - 2014
Salah satu penopang kehidupan manusia saat ini adalah ketersediaan energi.Semakin
bertambah jumlah penduduk semakin meningkat kebutuhan energi.Tingkat produksi batubara
Indonesia terus meningkat baik untuk dimanfaatkan di dalam negeri maupun untuk ekspor.
Selain kebutuhan listrik yang melonjak, kebutuhan akan bahan bakar seperti solar pun
ikut melonjak untuk industri dan transportasi. Pertumbuhan industri bergerak secara paralel
dengan pertumbuhan pemanfaatan bahan bakar minyak untuk transportasi.
Namun ternyata pemanfaatan batubara dan solar (bahan bakar fosil) sebagai sumber
energi pembangkit listrik dan transportasi juga membawa dampak negatif yang mempengaruhi
kualitas udara.
Pencemaran udara yang umum dihasilkan dari proses pembakaran, termasuk bahan
bakar fosil adalah nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), debu
diameter 10 mikron dan 2,5 mikron ke bawah (PM10 dan PM2,5) dan hidrokarbon (HC).
SO2 yang menyebabkan hujan asam belum terlihat ada trend yang tinggi, meskipun
pemanfaatan batubara dan solar secara statistik meningkat.Ini terjadi karena adanya konversi
VLN NLPLD JDV 62 GL DWPRVIHU PHQMDGL DHURVRO VXOIDW 62  \DQJ WLGDN WHUGHWHNVL ROHK
pemantau gas termasuk oleh passive sampler yang mempunyai prinsip difusi gas.Hal ini dapat
dideteksi dari adanya sulfat dalam air hujan maupun partikel aerosol. Akan tetapi sebuah kota
dengan aktivitas industri yang tinggi akan menunjukkan konsentrasi SO2 yang relatif tinggi
dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
Hujan asam akan berdampak negatif bagi bangunan, pertanian/lahan, dan air hujan asam
akan mengakibatkan korosi bangunan dan juga akan mempercepat rusaknya suatu bangunan.
%DJL SHUWDQLDQODKDQ KXMDQ DVDP DNDQ PHQJXUDQJL ]DW NORURO WDQDPDQ GDQ WHUKDPEDWQ\D
pertumbuhan tanaman (malnutrisi).
Hujan asam pun akan membawa dampak negatif bagi air. Pasalnya, hujan asam akan
mengakibatkan badan air manjadi asam, sehingga tidak layak untuk kehidupan ikan yaitu
berkurangnya populasi ikan dan pertumbuhan biota air terganggu.
Hujan asam akan mengganggu keseimbangan ekosistem seperti membuat keasaman air
danau semakin tinggi. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya spesies tertentu. Jenis
plankton dan invertabrata adalah makhluk yang paling cepat terpengaruh oleh pengasaman.
Jika pH danau dibawah lima, lebih dari 75 persen spesies ikan akan hilang karena pengaruh
rantai makanan. Ini tentunya berpengaruh pada kelangsungan ekosistem.
Deposisi asam juga akan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan tanah. Deposisi asam
dapat membebaskan senyawa beracun alamiah dalam tanah seperti alumunim dan mercuri.
Akibatnya sungai, air tanah dan tumbuhan sekitarnya akan teracuni.
Deposisi asam yang larut bersama nutrisi tanah akan menghilangkan nutrisi itu sebelum
dimanfaatkan pepohonan untuk tumbuh. Sementara senyawa beracun yang larut dapat
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

25

menghambat pertumbuhan, daun cepat gugur, pohon terserang penyakit, kekeringan dan mati.
Daun yang terkena deposisi asam akan kekurangan magnesium (salah satu nutrisi esensial bagi
tanaman). (Sumarmoto, 1992).
Karena rentan perubahan ekstrim, spesies hewan renik dalam tanah akan langsung mati
pada saat pH tanah meningkat. Spesies hewan langka pun terancam mati karena jumlah
produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit akan menyerang karena kulit hewan
terpapar air asam.
SO2 dari hujan asam juga dapat bereaksi kimia di udara yang menyebabkan penyakit
pernapasan.Selain itu, resiko kena kanker kulit meningkat, jika kulit terpapar langsung dengan
senyawa sulfat dan nitrat.
Deposisi asam dapat mempercepat proses pengaratan beberapa material seperti batu
kapur, pasir, besi, marmer, batu pada dinding beton, dan logam. Hujan asam merusak batuan
dengan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan.
KUALITAS UDARA PASSIVE SAMPLER
Data Kualitas Udara dibawah ini memberikan gambaran mengenai kecenderungan kualitas
udara passive sampleryang dilakukan pada tahun 2012 dan tahun 2014 seluruh provinsi di
Indonesia.
A. Metode Pengambilan Sampel
Adapun metode pengambilan sampel untuk mengetahui kualitas udara pada setiap
provinsi dilakukan sebagai berikut :
  3HQJDPELODQVDPSHOGLODNXNDQGHQJDQPHQHPSDWNDQDODWGDQOWHUGLVXDWXWHPSDW
oleh petugas (BLHKabupaten/Kota).
2) Alat tersebut ditempatkan selama 3 kali dalam 2 minggu
  6HODQMXWQ\D DODW GDQ OWHU GLDPELO ROHK SHWXJDV XQWXN GLNLULPNDQ NH .HPHQWHULDQ
Lingkungan Hidup cq. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal)
XQWXNGLODNXNDQYHULNDVL
B. Waktu Pengambilan Sampel
$GDSXQZDNWX\DQJGLSHUOXNDQSDGDSHPDVDQJDQDODWSHPDQWDXNXDOLWDVXGDUDGDQOWHUQ\D
dilakukan selama 3 kali dalam 2 minggu. Berikut ini disajikan data dalam bentuk Tabel-tabel
GDQ*UDNJUDNXQWXNVHWLDSSDUDPHWHU\DQJGLMDGLNDQVHEDJDLLQGLNDWRUGDODPSHQJXNXUDQ
kualitas udara.

26

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 2.1

Kondisi Kualitas Udara Tingkat Provinsi 2012-2014 (Parameter NO2 dan SO2)

No.

Provinsi

Aceh

NO2
2012

2013

SO2
2014

2012

2013

2014

7.44

7.46

6.82

7.73

6.51

6.51

Sumatera Utara

12.28

8.84

12.30

12.34

3.97

6.35

Sumatare Baarat

8.99

8.35

7.87

9.57

8.03

7.28

Riau

41.09

12.44

12.44

28.89

9.40

9.40

Kep.ulauan Riau

8.10

7.22

2.73

4.67

4.39

2.90

Bangka Belitung

9.30

7.42

7.42

10.92

7.74

7.74

Jambi

10.37

12.08

9.17

9.98

8.43

7.19

Sumatera Selatan

13.48

13.77

11.71

8.73

8.74

7.76

Bengkulu

11.54

11.54

5.02

6.95

7.15

2.96

10

Lampung

11.82

12.16

12.16

13.61

12.90

12.90

11

Banten

27.48

25.48

25.48

24.00

21.65

21.65

12

DKI Jakarta

26.63

43.37

43.37

30.79

24.43

24.43

13

Jawa Barat

21.32

22.74

22.74

18.16

15.58

15.58

14

Jawa Tengah

15.64

16.64

14.83

11.10

10.49

9.71

15

DI. Yogyakarta

11.67

13.34

10.38

7.00

7.38

5.53

16

Jawa Timur

18.80

20.95

19.03

17.01

13.36

11.94

17

Bali

13.12

13.66

11.11

9.22

9.56

7.58

18

Nusa Tenggara Barat

9.89

10.31

8.31

8.99

8.34

6.56

19

Nusa Tenggara Timur

9.80

11.05

11.05

9.93

10.35

10.35

20

Kalimantan Selatan

12.23

13.31

10.50

14.11

11.32

9.10

21

Kalimantan Barat

8.38

9.02

9.02

7.59

8.32

8.32

22

Kalimantan Timur

12.11

10.58

10.58

9.51

7.52

7.52

23

Kalimantan Tengah

8.70

8.05

7.05

9.89

7.95

6.66

24

Sulawesi Utara

8.02

8.91

8.91

12.75

11.09

11.09

25

Gorontalo

7.21

7.12

4.90

8.19

7.46

6.09

26

Sulawesi Tengah

8.33

8.33

3.17

8.51

8.51

3.36

27

Sulawesi Selatan

8.80

8.75

8.75

8.25

8.28

8.28

28

Sulawesi Tenggara

9.14

9.25

8.77

17.84

9.09

5.36

29

Sulawesi Barat

7.71

8.23

7.43

9.48

9.55

6.84

30

Maluku

5.26

4.44

3.45

8.78

8.33

4.62

31

Papua

8.09

8.09

4.24

9.18

9.18

3.18

32

Papua Barat

8.63

7.75

7.75

6.14

6.14

6.14

33

Maluku Utara

3.39

0.00

0.00

8.87

0.00

0.00

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

27

*UDN.XDOLWDV8GDUD7LQJNDW3URYLQVL 3DUDPHWHU122 GDQ622)


Tabel.2.2. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Aceh Tahun 2012 - 2014
NO.
1

PROVINSI
Aceh

KABUPATEN/KOTA

2012

2013

2014

2012

2013

2014

Aceh Barat

9.58

9.58

9.58

5.87

6.39

6.39

Aceh Besar

5.65

5.25

5.25

2.68

2.94

2.94

Aceh Jaya

3.36

3.36

3.36

9.81

5.50

5.50

Aceh Selatan

8.03

6.53

6.53

14.96

7.05

7.05

Aceh Singkil

3.32

3.32

3.32

7.90

8.54

8.54

Aceh Tamiang

8.63

8.63

8.63

15.62

15.62

15.62

Aceh Tengah

7.55

7.56

7.56

4.63

3.61

3.61

Aceh Timur

8.10

8.02

8.02

9.04

9.04

9.04

Nagan Raya

4.32

4.32

4.32

4.06

4.06

4.06

14.03

21.70

14.03

7.15

7.15

7.15

6.10

6.10

6.10

6.65

6.06

6.06

10.65

5.13

5.13

4.43

2.11

2.11

Pidie
Simeulue
Banda Aceh-1

28

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL $FHK SHU .DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL$FHKGDUL7DKXQVG


Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

29

Tabel.2.3. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi SumateraUtaraTahun 2012 - 2014
NO.
2

PROVINSI
Sumatera Utara

KABUPATEN/KOTA
Medan-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

5.29

0.00

0.00

9.24

0.00

Karo

12.00

12.00

12.00

3.76

4.72

4.72

Labuhan Batu Selatan

13.48

11.87

11.87

9.55

6.88

6.88

Labuhan Batu Utara

14.44

14.44

14.44

61.26

5.37

5.37

Langkat

6.45

9.20

9.20

8.82

8.82

8.82

Tapanuli Selatan

7.08

7.08

7.08

3.64

3.64

3.64

Tapanuli Utara

4.58

4.58

4.58

4.24

4.24

4.24

Binjai

17.22

17.22

17.22

7.27

7.27

7.27

Medan-2

29.72

29.72

29.72

11.79

6.74

6.74

6.94

0.00

5.75

9.01

0.00

9.01

Tebing Tinggi

18.01

0.00

18.01

12.81

0.00

12.81

UPT Lab.Lingkungan

12.13

0.00

17.74

6.73

0.00

6.73

Padang Sidempuan

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

30

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XPDWHUD8WDUDGDUL7DKXQ
VG
%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQ
SDUWLNHO122 di Provinsi Sumatera
Utara semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Sumatera
Utara dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Sumatera
kondisi membaik.
Tabel.2.4. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Riau Tahun 2012 - 2014
NO.
4

PROVINSI
Riau

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Pekanbaru-1

92.96

0.00

0.00

70.45

0.00

Dumai

12.45

19.68

19.68

19.57

16.24

16.24

Pekanbaru-2

47.29

25.89

25.89

20.02

15.86

15.86

Rokan Hilir

11.64

4.21

4.21

5.49

5.49

5.49

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXSHU.DEXSDWHQ.RWDGDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

31

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL5LDXGDUL7DKXQVG

%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Riau
semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Riau
hal ini
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Riau semakin menurun dalam
menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Riau dalam kondisi membaik.
Tabel.2.5. Tabel Konsentrasi partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2014
NO.
5

32

PROVINSI
Kepulauan
Riau

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Batam-1

15.79

13.47

0.00

4.48

4.48

0.00

Karimun

6.11

6.11

6.11

3.87

3.87

3.87

Lingga

2.40

2.08

2.08

5.65

4.82

4.82

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622 GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.HSXODXDQ5LDXGDUL7DKXQ
VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

33

Tabel. 2.6.
NO.
6

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bangka Belitung Tahun 2012 - 2014
PROVINSI

Bangka Belitung

KABUPATEN/KOTA
Pangkal Pinang-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

10.62

12.98

15.90

9.43

Belitung

7.97

7.97

7.97

7.27

7.27

7.27

Bangka

10.08

10.08

10.08

10.11

10.11

10.11

4.83

6.08

6.08

11.89

11.89

11.89

12.98

12.98

0.00

9.43

9.43

0.00

Bangka Barat
Pangkal Pinang-2

*UDN*UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQJND %HOLWXQJ SHU
.DQEXSHWDQ.RWD7DKXQ

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQJND%HOLWXQJGDUL7DKXQ
VG
34

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO622 di Provinsi Bangka


Belitung semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Bangka
Belitung dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi
Bangka Belitung semakin menurun hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara di
Provinsi
Bangkakondisi membaik.
Belitung dalam
Tabel.2.7. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jambi Tahun 2012 - 2014
NO.
7

PROVINSI
Jambi

KABUPATEN/KOTA
Jambi-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

20.38

20.38

0.00

14.52

8.67

0.00

5.96

5.96

5.96

9.06

9.06

9.06

Kota Jambi

12.42

16.73

16.73

5.19

5.19

5.19

Muaro Jambi

6.16

11.41

11.41

9.53

9.53

9.53

Sarolangon

9.66

10.49

10.49

6.90

6.90

6.90

Tanjung Jabung Barat

7.95

9.62

9.62

9.49

7.82

7.82

10.04

9.95

9.95

15.18

11.84

11.84

Tanjung Jabung Timur

Sungai Penuh

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DPELSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

35

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ122GL3URYLQVL-DPELGDUL7DKXQVG
%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jambi
semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi
hal
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jambi semakin menurun
dalam
ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Jambi dalam kondisi membaik.
Tabel 2.8. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sumatera SelatanTahun 2012 - 2014
NO.
8

PROVINSI
Sumatera Selatan

KABUPATEN/KOTA

2012

2013

2014

2012

2013

2014

Palembang-1

30.35

30.96

0.00

14.58

14.61

0.00

Banyuasin

10.54

10.54

10.54

10.92

10.92

10.92

7.00

9.50

9.50

7.48

7.48

7.48

Lahat

11.15

12.15

12.15

11.41

11.41

11.41

Muara Enim

15.35

15.35

15.35

12.09

12.09

12.09

9.34

11.00

11.00

11.07

11.07

11.07

Musi Rawas

12.09

12.09

12.09

5.66

5.66

5.66

Ogan Komering Ilir

15.37

14.95

14.95

8.20

8.20

8.20

Ogan Komering ULU

11.99

11.99

11.99

8.59

8.59

8.59

Ogan Komering Ulu Selatan

22.05

17.55

17.55

8.08

8.08

8.08

Ogan Komering Ulu Timur

8.92

8.93

8.93

5.22

5.22

5.22

Pagar Alam

7.56

7.79

7.79

1.81

1.81

1.81

BLH Prabumulih

11.29

11.29

11.29

4.34

4.34

4.34

Palembang-2

17.24

20.57

20.57

10.81

10.81

10.81

Kota Prabumulih

11.95

11.95

11.95

10.76

10.76

10.76

Empat Lawang

Musi Banyuasin

36

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XPDWHUD 6HODWDQ GDUL
7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

37

Tabel 2.9. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BengkuluTahun 2012 - 2014
NO.
9

PROVINSI
Bengkulu

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Bengkulu-1

13.04

13.04

0.00

8.39

8.39

0.00

Lebong

10.04

10.04

10.04

5.51

5.91

5.91

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%HQJNXOXGDUL7DKXQ
VG

38

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 2.10. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Lampung Tahun 2012 - 2014
NO.
10

PROVINSI
Lampung

KABUPATEN/KOTA
Lampung Barat

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

6.60

9.10

9.10

7.30

7.30

7.30

Lampung Selatan

15.57

15.57

15.57

17.35

16.10

16.10

Lampung Timur

10.21

10.21

10.21

11.13

11.99

11.99

Lampung Utara

13.41

14.25

14.25

22.23

16.40

16.40

4.72

4.72

4.72

13.63

9.88

9.88

16.67

16.67

16.67

13.79

13.79

13.79

8.64

8.64

8.64

9.61

10.27

10.27

Metro

13.42

13.42

13.42

12.55

13.68

13.68

Pesawaran

10.30

10.30

10.30

11.33

12.99

12.99

Bandar Lampung-2

18.67

18.67

18.67

17.17

16.65

16.65

Tanggamus
Tulang Bawang
Way Kanan

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQ

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL/DPSXQJGDUL7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

39

Tabel. 2.11. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi BantenTahun 2012 - 2014
NO.
11

PROVINSI
Banten

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

Tangerang

14.54

14.54

14.54

25.48

20.19

20.19

Serang

19.90

19.90

19.90

30.76

30.76

30.76

Pandeglang

18.15

18.15

18.15

35.10

25.17

25.17

Tangerang-2

45.01

45.01

45.01

18.88

18.88

18.88

Serang

19.06

19.06

19.06

13.68

11.43

11.43

Cilegon

57.42

39.21

39.21

31.34

31.34

31.34

Tangerang Selatan

18.30

22.47

22.47

12.79

13.79

13.79

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DQWHQ SHU .DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

40

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DQWHQGDUL7DKXQVG


%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Banten


semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Banten
hal
kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Banten semakin menurun
dalam
ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Provinsi Banten dalam kondisi membaik.
Tabel. 2.12. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi DKI Jakarta dari Tahun 2012s.d.
2014
NO.
12

PROVINSI
DKI Jakarta

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

Jakarta Barat

19.47

26.45

26.45

11.49

11.49

11.49

Jakarta Utara

7.06

55.68

55.68

76.08

36.79

36.79

Jakarta Selatan-2

39.59

39.59

39.59

12.45

15.78

15.78

Jakarta Pusat

26.59

34.09

34.09

20.65

23.99

23.99

Jakarta Timur

40.43

61.02

61.02

33.26

34.09

34.09

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

41

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL'.,-DNDUWDGDUL7DKXQ


VG

42

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.13. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Baratdari Tahun 2012s.d.
2014
NO.

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

2012
13

Jawa Barat

Bandung-1
BLH Kab.Sukabumi

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2013

2014

26.89

2012

2013

2014

15.23

6.07

15.79

15.79

38.42

22.58

22.58

Bogor

23.87

24.70

24.70

13.23

13.23

13.23

BLH Kota Depok

37.51

40.84

40.84

14.11

14.11

14.11

Tasikmalaya

16.51

16.25

16.25

8.47

8.47

8.47

Subang

17.07

16.12

16.12

19.51

19.51

19.51

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD%DUDWSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZDEDUDWGDUL7DKXQ
VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

43

Tabel. 2.14. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Tengah dari Tahun 2012
s.d. 2014
NO.
14

PROVINSI
Jawa Tengah

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

Semarang-1

36.17

36.17

0.00

15.70

15.70

0.00

Banjarnegara

12.71

13.65

13.65

6.14

6.22

6.22

Banyumas

12.50

12.50

12.50

7.72

8.47

8.47

Boyolali

13.09

18.09

18.09

8.00

8.00

8.00

Cilacap

9.88

12.38

12.38

4.74

4.74

4.74

Demak

7.34

7.34

7.34

3.88

3.88

3.88

Jepara

12.64

12.64

12.64

10.02

13.08

13.08

Karanganyar

11.95

11.95

11.95

7.92

7.92

7.92

Klaten

15.05

15.88

15.88

15.31

14.06

14.06

Kudus

15.14

15.14

15.14

11.53

11.89

11.89

Magelang

11.24

11.12

11.12

8.15

8.15

8.15

Pekalongan

21.19

21.19

21.19

7.61

10.11

10.11

Pemalang

16.52

16.52

16.52

26.65

15.82

15.82

Purworejo

8.73

9.56

9.56

4.71

4.71

4.71

Sragen

16.28

16.28

16.28

28.50

21.00

21.00

Sukoharjo

18.82

18.82

18.82

12.46

12.46

12.46

Wonosobo

10.10

10.93

10.93

3.55

3.55

3.55

Salatiga

36.76

35.93

35.93

15.78

15.78

15.78

8.36

8.43

8.43

5.96

6.55

6.55

18.32

28.21

28.21

17.72

17.72

17.72

Surakarta
Semarang-2

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG

44

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7HQJDKGDUL7DKXQ
VG
%HUGDVDUNDQJUDNGLDWDVPHQXQMXNNDQEDKZDNDQGXQJDQSDUWLNHO122 di Provinsi Jawa
Barat semakin meningkat hal ini mengandung arti bahwa kualitas udara di Provinsi Jawa barat
dalam kondisi menurun Sedangkan kandungan partikel SO2 di Provinsi Jawa Barat

Tabel. 2.15.

NO.
15

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi D.I. Yogyakarta dari Tahun
2012 s.d. 2014

PROVINSI
DI Yogyakarta

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Yogyakarta-1

12.31

14.81

0.00

7.72

9.28

0.00

Gunung Kidul

8.26

11.59

11.59

5.33

5.33

5.33

Kulon Progo

10.44

10.44

10.44

11.00

11.00

11.00

Sleman

12.62

13.45

13.45

6.96

6.96

6.96

Yogyakarta-2

14.74

16.41

16.41

4.00

4.35

4.35

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

45

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL ', <RJ\DNDUWD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL ', <RJ\DNDUWD GDUL 7DKXQ
VG

46

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.16. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Jawa Timur dari Tahun 2012 s.d.
2014
NO.
16

PROVINSI
Jawa Timur

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Surabaya-1

19.72

28.83

0.00

54.24

21.24

0.00

Gresik

22.85

28.93

28.93

18.57

18.57

18.57

Jombang

22.97

29.22

29.22

29.20

17.95

17.95

Magetan

10.99

11.83

11.83

14.33

12.66

12.66

Mojokerto

28.60

26.10

26.10

37.96

27.47

27.47

Nganjuk

11.00

12.66

12.66

6.41

6.41

6.41

Pasuruan

23.78

23.78

23.78

13.32

13.32

13.32

Probolinggo

16.10

17.76

17.76

4.69

4.69

4.69

Sidoarjo

24.35

24.35

24.35

20.65

22.31

22.31

Tuban

11.73

15.06

15.06

13.25

13.25

13.25

Tulungagung

17.42

18.25

18.25

12.72

12.72

12.72

Batu

25.37

26.20

26.20

4.52

4.52

4.52

Blitar

13.57

14.40

14.40

7.80

7.80

7.80

Madiun

17.95

21.29

21.29

6.79

6.79

6.79

Malang

15.61

15.61

15.61

10.67

10.67

10.67

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUSHU.DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

47

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL-DZD7LPXUGDUL7DKXQ
VG

Tabel. 2.17.
NO.
17

48

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Bali dari Tahun 2012s.d. 2014

PROVINSI
Bali

KABUPATEN/KOTA
Denpasar-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

25.47

25.47

0.00

19.40

19.77

0.00

Badung

7.88

8.47

8.47

10.35

10.35

10.35

Bangli

8.67

6.88

6.88

10.77

11.02

11.02

Buleleng

20.46

20.46

20.46

7.21

7.21

7.21

Gianyar

14.87

16.54

16.54

7.76

7.76

7.76

Jembrana

11.49

11.49

11.49

2.39

2.66

2.66

Karangasem

8.36

8.36

8.36

4.49

6.16

6.16

Klungkung

3.07

3.83

3.83

5.84

6.67

6.67

Tabanan

17.37

18.21

18.21

12.93

12.93

12.93

Denpasar-2

13.53

16.86

16.86

11.03

11.03

11.03

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL%DOLSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG

*UDN*UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL %DOL GDUL 7DKXQ  VG


Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

49

Tabel. 2.18.

NO.
18

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Barat dari
Tahun 2012s.d.2014
PROVINSI

NUSA TENGGARA
BARAT

KABUPATEN/KOTA
Mataram-1

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

16.28

17.94

0.00

15.98

15.98

0.00

Bima

8.44

9.27

9.27

5.59

5.20

5.20

Lombok Tengah

9.07

9.07

9.07

3.97

3.97

3.97

Lombok Timur

9.24

10.07

10.07

8.86

8.86

8.86

Lombok Utara

7.24

7.24

7.24

8.44

8.44

8.44

Sumbawa

9.20

9.20

9.20

6.69

6.69

6.69

Sumbawa Barat

8.64

8.64

8.64

15.98

9.25

9.25

Bima

9.25

10.08

10.08

6.66

7.11

7.11

11.68

11.24

11.24

8.72

9.55

9.55

Mataram-2

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 1XVD 7HQJJDUD %DUDWSHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD%DUDWGDUL
7DKXQVG
50

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.19. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari
Tahun 2012 s.d. 2014
NO.
19

PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR

KABUPATEN/KOTA
Kupang-1
Sikka

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

13.10

15.60

15.60

10.44

11.27

11.27

6.50

6.50

6.50

9.43

9.43

9.43

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUSHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

51

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL1XVD7HQJJDUD7LPXUGDUL
7DKXQVG

Tabel. 2.20. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Selatan dari Tahun
2012 s.d.2014
NO.

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

2012
20

Kalimantan Selatan

2013

2014

2012

2013

2014

Banjarmasin-1

21.67

22.51

0.00

17.77

17.77

Balangan

12.14

12.14

12.14

7.73

7.98

7.98

8.13

9.80

9.80

5.39

5.39

5.39

Barito Kuala

13.19

15.19

15.19

27.63

19.30

19.30

Hulu Sungai Tengah

10.52

12.19

12.19

11.59

9.18

9.18

8.27

10.77

10.77

11.87

11.87

11.87

Tapin

11.87

11.87

11.87

19.07

12.48

12.48

Banjarbaru

12.04

12.04

12.04

11.82

6.61

6.61

Banjar

Tabalong

52

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 6HODWDQ GDUL
7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

53

Tabel. 2.21. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Barat dari Tahun
2012s.d. 2014
NO.
21

PROVINSI
Kalimantan Barat

KABUPATEN/KOTA
Ketapang

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

12.57

12.57

12.57

10.17

10.17

10.17

Sambas

4.00

4.00

4.00

10.54

10.57

10.57

Sekadau

5.88

8.21

8.21

4.59

4.73

4.73

Sintang

11.84

11.84

11.84

8.35

10.10

10.10

7.63

8.47

8.47

4.28

6.02

6.02

Singkawang

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ %DUDW SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDWGDUL7DKXQ
VG
54

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.22.

NO.
22

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Timur dari Tahun
2012 - 2014

PROVINSI
Kalimantan Timur

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Samarinda-1

14.08

0.00

13.92

0.00

Berau

12.45

12.45

12.45

4.11

4.11

4.11

3.63

4.48

4.48

3.48

3.48

3.48

14.73

14.73

14.73

14.04

14.04

14.04

8.65

8.65

8.65

15.33

15.33

15.33

Balikpapan

16.92

16.92

16.92

6.51

6.51

6.51

Samarinda-2

14.29

16.87

16.87

9.17

9.17

9.17

Kutai Barat
Kutai Timur
Paser

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL
7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

55

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7LPXU GDUL
7DKXQVG

Tabel. 2.23.

NO.
23

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun
2012s.d. 2014
PROVINSI

KalimantanTengah

KABUPATEN/KOTA

2012

2013

2014

2012

2013

2014

Palangkaraya-1

9.02

9.02

0.00

11.61

11.61

0.00

Barito Utara

7.74

8.57

8.57

8.00

8.00

8.00

Gunung Mas

2.95

4.07

4.07

6.54

6.54

6.54

20.16

10.16

10.16

25.83

8.33

8.33

Katingan

3.84

4.75

4.75

6.31

7.15

7.15

Kotawaringin Timur

9.98

9.98

9.98

9.34

9.34

9.34

Pulang Pisau

6.15

4.95

4.95

7.38

6.63

6.63

Sukamara

6.45

6.45

6.45

5.55

5.55

5.55

11.99

14.49

14.49

8.41

8.41

8.41

Kapuas

Palangkaraya-2

56

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7HQJDK SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL .DOLPDQWDQ 7HQJDK GDUL
7DKXQVG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

57

Tabel. 2.24. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Utara dari Tahun
2012s.d. 2014
NO.
24

PROVINSI
Sulawesi Utara

KABUPATEN/KOTA
Bitung

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

12.72

13.49

13.49

13.77

13.44

13.44

Kotambagu

5.78

7.12

7.12

12.52

10.19

10.19

Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

5.58

6.41

6.41

9.98

9.98

9.98

BLH Kota Tomohon

6.73

8.23

8.23

10.65

10.65

10.65

Minahasa

9.31

9.31

9.31

16.83

11.18

11.18

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 8WDUD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL8WDUDGDUL7DKXQ


VG
58

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.25. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Gorontalo dari Tahun 2012 s.d.
2014
NO.
25

PROVINSI
Gorontalo

KABUPATEN/KOTA
Gorontalo-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

13.32

13.32

0.00

7.04

8.24

0.00

3.99

3.99

3.99

3.93

4.44

4.44

12.35

12.35

12.35

9.21

3.15

3.15

Bone Balango

4.04

4.04

4.04

5.03

5.03

5.03

Gorontalo Utara

6.42

6.42

6.42

6.27

6.27

6.27

Pohuwanto

3.14

2.60

2.60

17.66

17.66

17.66

Boalemo
Gorontalo-2

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL *RURQWDOR  GDUL 7DKXQ
VG

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

59

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL*RURQWDORGDUL7DKXQ
VG

Tabel. 2.26. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tengah dari Tahun
2012s.d.2014
NO.
26

PROVINSI
Sulawesi Tengah

KABUPATEN/KOTA
Palu-1
Donggala

60

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

10.31

10.31

0.00

10.29

10.29

0.00

6.35

6.35

6.35

6.72

6.72

6.72

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJDK SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL7HQJDKGDUL7DKXQ
VG

Tabel. 2.27. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Selatan dari Tahun
2012 s.d. 2014
NO.
27

PROVINSI
Sulawesi Selatan

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

Luwu

4.50

4.50

4.50

10.72

10.72

10.72

Luwu Timur

3.06

3.06

3.06

10.56

10.56

10.56

Parepare

7.57

7.57

7.57

14.05

14.05

14.05

Bone

14.03

14.03

14.03

5.39

6.05

6.05

Maros

14.31

15.14

15.14

6.59

6.59

6.59

Enrekang

6.50

7.33

7.33

3.37

2.23

2.23

Pangkep

7.76

7.76

7.76

10.41

11.52

11.52

Gowa

19.59

19.59

19.59

9.96

7.66

7.66

Barru

10.50

9.54

9.54

3.16

5.24

5.24

Pinrang

8.18

8.18

8.18

5.22

5.22

5.22

Wajo

5.99

5.99

5.99

10.66

10.66

10.66

SIDRAP

8.37

8.37

8.37

6.59

6.59

6.59

Sinjai

5.89

4.51

4.51

10.57

10.57

10.57

Palopo

6.99

6.99

6.99

8.28

8.28

8.28

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

61

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 6HODWDQ SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQVG

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122 GDQ122GL3URYLQVL6XODZHVL6HODWDQGDUL7DKXQ


VG

62

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel. 2.28. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Tenggara dari Tahun
2012 s.d. 2014
NO.
28

PROVINSI
Sulawesi Tenggara

KABUPATEN/KOTA
Kendari-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

2.91

2.91

0.00

22.38

22.38

0.00

Kolaka

14.63

14.63

14.63

6.34

6.34

6.34

Kolaka Utara

12.42

12.42

12.42

17.71

7.70

7.70

Konawe

5.31

5.68

5.68

47.08

4.58

4.58

Konawe Selatan

5.48

5.79

5.79

9.85

9.85

9.85

14.11

14.11

14.11

3.69

3.69

3.69

Kendari-2

*UDN  *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL 7HQJJDUD GDUL
7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

63

Tabel. 2.29. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Sulawesi Barat dari Tahun
2012s.d.2014
NO.
29

PROVINSI
Sulawesi Barat

KABUPATEN/KOTA
Mamuju-1
BLH Majene
Mamasa
Mamuju-2
Mamuju Utara

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

3.91

3.99

0.00

13.55

13.55

0.00

12.50

12.50

12.50

7.94

7.94

7.94

6.07

6.27

6.27

8.16

8.16

8.16

11.75

14.18

14.18

9.75

10.92

10.92

4.31

4.22

4.22

8.01

7.18

7.18

*UDN*UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 6XODZHVL %DUDW SHU
.DEXSDWHQ.RWDGDUL7DKXQ

64

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL6XODZHVL%DUDWGDUL7DKXQ
VG

Tabel. 2.30. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku dari Tahun 2012s.d.2014
NO.
30

PROVINSI
Maluku

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012

2013

2014

2012

2013

2014

Ambon-1

3.63

1.99

0.00

7.43

7.43

0.00

Ambon-2

6.89

6.89

6.89

10.12

9.23

9.23

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL 3URYLQVL 0DOXNX SHU .DEXSDWHQ
.RWDGDUL7DKXQVG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

65

*UDN*UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNXGDUL7DKXQVG


Tabel.2.31. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua dari Tahun 2012s.d. 2014
NO.
31

PROVINSI
Papua

KABUPATEN/KOTA

PARAMETER NO2
2012

2013

PARAMETER SO2

2014

2012

2013

2014

Jayapura-1

7.70

7.70

0.00

12.00

12.00

0.00

Jayapura-2

8.49

8.49

8.49

6.36

6.36

6.36

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDSHU.DEXSDWHQ.RWD
GDUL7DKXQVG
66

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL3DSXDGDUL7DKXQVG

Tabel. 2.32. Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Papua Barat dari Tahun 2012
s.d. 2014
NO.
32

PROVINSI
Papua Barat

KABUPATEN/KOTA
Sorong-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012
8.63

2013
7.75

2014
7.75

2012
6.14

2013
6.14

2014
6.14

*UDN *UDN .RQVHQWUDVL 3DUWLNHO 122 GDQ 622 GL3URYLQVL 3DSXD %DUDW GDUL 7DKXQ
VG
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

67

Tabel. 2.33.

NO.
33

Tabel Konsentrasi Partikel NO2 dan SO2 di Provinsi Maluku Utara dari Tahun 2012
s.d. 2014

PROVINSI
Maluku Utara

KABUPATEN/KOTA
Maluku Utara-1

PARAMETER SO2

PARAMETER NO2
2012
3.39

2013
0.00

2014
0.00

2012
8.87

2013
0.00

2014
0

*UDN *UDN.RQVHQWUDVL3DUWLNHO122GDQ622GL3URYLQVL0DOXNX8WDUDGDUL7DKXQ
VG

68

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

3
PKTL (PLANOLOGI
KEHUTANAN DAN TATA
LINGKUNGAN)

PLANOLOGI KEHUTANAN DAN


TATA LINGKUNGAN
2014
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-II/2014 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan , mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemantapan kawasan
hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
a.

Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan


sumber daya alam, lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan sumber
daya hutan, kehutanan, rencanakawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan,
pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat
sumber daya hutan, serta kajian lingkungan hidup strategis, rencana perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, dan kajian dampak lingkungan;

b.

Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan pengelolaan


sumber daya alam, dan lingkungan hidup dan kehutanan,inventarisasi dan pemantauan
sumber daya hutan, rencana kawasan hutan,pembentukan wilayah pengelolaan hutan,
pengukuhan kawasan hutan,penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat
sumber daya hutan,serta kajian dampak lingkungan;

c.

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan rencana


perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, inventarisasi
dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah
pengelolaan hutan,pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan,
pengalokasian manfaat sumber daya hutan, serta kajian dampak lingkungan;

d.

Kordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kajian lingkungan hidup


strategis, rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, serta
kajian dampak lingkungan;

e.

Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan


rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi
dan pemantauan sumber daya hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah
pengelolaan hutan, pengukuhan kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan,
pengalokasian manfaat sumber daya hutan, dan kajian lingkungan hidup strategis, serta
kajian dampak lingkungan di daerah;

f.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan rencana perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, inventarisasi dan pemantauan sumber daya
hutan, rencana kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan hutan, pengukuhan
kawasan hutan, penatagunaan kawasan hutan, pengalokasian manfaat sumber daya
hutan,dan kajian lingkungan hidup strategis, serta kajian dampak lingkungan;

g.

Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; dan

h.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.


Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

71

KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu, yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan
untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas dan luas suatu
wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan menjadi kawasan hutan tetap.
Penetapan kawasan hutan juga ditujukan untuk menjaga dan mengamankan keberadaan
dan keutuhan kawasan hutan sebagai penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional
serta sebagai penyangga kehidupan lokal, regional, nasional dan global.
Kawasan Hutan Indonesia ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dalam bentuk Surat
Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi.
Penunjukan kawasan hutan mencakup pula kawasan perairan yang menjadi bagian dari
Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan hutan
dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Produksi dengan
pengertian sebagai berikut :


+XWDQNRQVHUYDVLDGDODKNDZDVDQKXWDQGHQJDQFLULNKDVWHUWHQWX\DQJPHPSXQ\DLIXQJVL
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

  +XWDQ/LQGXQJDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNVHEDJDLSHUOLQGXQJDQ
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.


+XWDQSURGXNVLDGDODKNDZDVDQKXWDQ\DQJPHPSXQ\DLIXQJVLSRNRNPHPSURGXNVLKDVLO
hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas
(HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.

Hutan konservasi terdiri dari :




.DZDVDQVXDNDDODPEHUXSD&DJDU$ODP &$ GDQ6XDND0DUJDVDWZD 60 

.DZDVDQ SHOHVWDULDQ DODP EHUXSD 7DPDQ 1DVLRQDO 71  7DPDQ +XWDQ 5D\D 7+5  GDQ
Taman Wisata Alam (TWA); dan

7DPDQ%XUX 7% 

Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun
di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem
penyangga kehidupan.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan,
luas kawasan hutan dan perairan Indonesia sampai dengan 2014 adalah 126,302,229.98 hektar
72

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

(Tabel 3.1.1) Luas Kawasan Hutan Dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Tentang Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Provinsi
PENUTUPAN LAHAN/ VEGETASI
Penutupan Lahan/Vegetasi adalah kondisi permukaan bumi yang menggambarkan
kenampakan penutupan lahan dan vegetasi.
Keadaaan penutupan lahan/vegetasi Indonesia diperoleh dari hasil penafsiran citra
satelit Landsat 8 OLI secara lengkap menggunakan data liputan tahun 2013. Penafsiran untuk
SHQXWXSDQODKDQYHJHWDVLGLEDJLNHGDODPGXDNODVLNDVLXWDPD\DLWX$UHDO%HUKXWDQGDQ$UHDO
7LGDN%HUKXWDQ\DQJNHPXGLDQPDVLQJPDVLQJGLNODVLNDVLNDQODJLVHFDUDOHELKGHWLOPHQMDGL
kelas-kelas sebagai berikut :
$UHDO%HUKXWDQ


+XWDQ3ULPHU

+XWDQ6HNXQGHU

+XWDQ7DQDPDQ

$UHDO7LGDN%HUKXWDQ
Berdasarkan hasil penafsiran citra satelit Landsat 8 OLI tahun 2013, total daratan Indonesia
yang ditafsir adalah sebesar 187.918.3 Juta ha, dengan hasil sebagai berikut :


$UHDOEHUKXWDQMXWDKD 

$UHDOWLGDNEHUKXWDQMXWDKD 

DEFORESTASI
Deforestasi merupakan perubahan kondisi penutupan lahan dari hutan menjadi bukan
hutan (termasuk perubahan untuk perkebunan, pemukiman, kawasan industri, dan lain-lain).
Laju deforestasi di dalam dan di luar kawasan hutan setiap tahun untuk setiap provinsi (ha/
tahun) untuk periode tahun 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 3.1.3.
PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN
Penataan batas kawasan hutan adalah suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batasbatas yang pasti mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya yaitu fungsi hutan
konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan
batas sementara di lapangan. Selanjutnya deliniasi batas kawasan hutan didiskusikan dengan
segenap pihak yang terkait dengan penggunaan lahan dan kemudian disetujui Pemerintah
Daerah untuk disahkan oleh Departemen Kehutanan.
Pada tahun 2014 pelaksanaan penataan batas kawasan hutan sepanjang 191.626.18
km Batas luar,dan Batas fungsi sebesar 79,370.24 km sedangkan penataan batas areal kerja
IUPHHK Hutan Alam dan Hutan Tanaman 98,615.35 km (lihat Tabel 3.1.4 dan 3.1.7).
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

73

INVENTARISASI HUTAN
Inventarisasi hutan adalah kegiatan untuk mengetahui keadaan potensi hutan berupa
RUD IDXQD VXPEHUGD\D PDQXVLD GDQ VRVLDO HNRQRPL VHUWD SRWHQVL EXGD\D PDV\DUDNDW GL
dalam dan di luar kawasan hutan.
Untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sejak tahun 1990 telah dilaksanakan pengukuran
Temporary Sample Plot dan Permanent Sample Plot ( TSP - PSP) di kawasan hutan di bawah
ketinggian 1.000 m dpl di seluruh Indonesia (kecuali Pulau Jawa). Pengukuran TSP dilaksanakan
untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sedangkan PSP dilaksanakan untuk mengetahui
riap tegakan dan monitoring perubahan tegakan hutan. Sampai dengan saat ini kegiatan PSP
masih dilaksanakan oleh daerah (BPKH). Hasil pengukuran TSP dan PSP antara lain digunakan
untuk menentukan rata-rata potensi tegakan per HA untuk semua jenis di masing-masing
Provinsi dan secara nasional.
PERUBAHAN KAWASAN HUTAN
Perubahan kawasan hutan adalah berubahnya luas kawasan hutan sebagai akibat dari
adanya pelepasan kawasan hutan (untuk keperluan non kehutanan), adanya tukar menukar
kawasan atau adanya perubahan fungsi hutan.
Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan lahan untuk kegiatan pembangunan,
Kementerian Kehutanan telah melakukan tukar menukar Kawasan Hutan tahun s.d 2014 Tanah
Masuk seluas 24,710.64 dan Tanah keluar 16,890.45 ha. (Tabel 3.2.1)
Pada tahun 2014 terdapat perubahan peruntukan Kawasan Hutan Produksi yang Dapat
Dikonversi untuk pertanian/perkebunan seluas 495,008.57 Tahap Persetujuan prinsip dan tahap
SK pelepasan seluas 642.45 ha (Tabel 3.2.2 dan Tabel 3.2.3)
Perkembangan perubahan fungsi Kawasan Hutan disajikan pada tabel I.2.9.
PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN
Pada tahun 2012 Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Operasi Produksi
Tambang sebanyak 97 unit dengan luas 52,209.60 ha (Tabel 3.2.4).
Dan pinjam pakai kawasan hutan untuk eksploitasi tambang dan non tambang untuk
tahun 2011 sebanyak 110 unit dengan luas - ha (Tabel 3.2.7 )
PEMBENTUKAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan unit pengelolaan hutan terkecil yang
GDSDWGLNHORODVHFDUDHVLHQGDQOHVWDUL%HEHUDSDSULQVLSSHPEHQWXNDQ.3+3LDODKNHELMDNDQ
ekologi, sosial budaya serta ekonomi. Sampai dengan tahun 2014, telah ditetapkan KPH model
sebanyak 60 Unit dengan luas 10,191,333.70 ha (Tabel 3.3.1), penetapan KPH (KPHP dan KPHL)
dan Penetapan wilayah KPH Konservasi (Tabel 3.3.2 dan 3.3.3).

74

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

III.1. KAWASAN HUTAN


Forest Area

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

77

Sumatera Barat

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Bengkulu

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat

Banten

Jawa Tengah

D.I Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

NTB

NTT

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Kalimantan Barat

Sumatera Utara

20

D. I. Aceh

Province

NO

PROVINSI/

Decree No.

SURAT
KEPUTUSAN/

02 September 2014

14 Mei 2014

3911/Menhut-VII/
KUH/2014

733/Menhut-II/2014

02 Oktober 2009

15 Juni 1999

21 Juli 2011

29 Juni 2000

01 Oktober 2004

15 Juni 1999

04 Juli 2003

02 Agustus 2000

23 Agustus 2000

27 Desember 2012

29 September 2014

27 Desember 2012

29 September 2014

29 September 2014

29 September 2014

15 Januari 2013

24 Juni 2014

598/Menhut-II/2009

433/Kpts-II/1999

395/Menhut-II/2011

171/Kpts-II/2000

359/Menhut-II/2004

419/Kpts-II/1999

195/Kpts-II/2003

220/Kpts-II/2000

256/Kpts-II/2000

798/Menhut-II/2012

866/Menhut-II/2014

784/Menhut-II/2012

863/Menhut-II/2014

867/Menhut-II/2014

878/Menhut-II/2014

35/Menhut-II/2013

579/Menhut-II/2014

29 September 2014

Tanggal

0,00

190.945,00

256.482,00

11.121,00

3.415,00

3.506,00

110.117,00

51.467,00

108.000,00

48.707,00

37.164,00

Perairan/
Waters

1.430.101,00

260.219,00

168.044,00

22.878,59

230.126,00

910,34

16.413,00

112.991,00

132.180,00

272,34

462.030,00

35.454,00

741.918,00

462.965,00

685.471,00

633.420,00

769.775,00

427.008,00

1.058.131,00

Daratan/Land

1.621.046,00

516.701,00

179.165,00

26.293,59

233.632,00

910,34

126.530,00

164.458,00

132.180,00

108.272,34

462.030,00

35.454,00

790.625,00

462.965,00

685.471,00

633.420,00

806.939,00

427.008,00

1.058.131,00

Jumlah/Total

Kws Suaka Alam+Kws Pelestarian Alam/ **)


Sanctuary Reserve Area+Nature Conservation Area

2.310.874,00

684.403,00

430.485,00

95.766,06

344.742,00

2.057,90

84.430,00

12.359,00

291.306,00

44,76

317.615,00

185.531,00

577.327,00

250.750,00

179.588,00

234.015,00

791.671,00

1.206.881,00

1.744.240,00

2.132.398,00

173.979,00

286.700,00

6.719,26

183.930,00

49.439,00

190.152,00

33.358,00

208.724,00

173.280,00

258.285,00

1.031.600,00

233.211,00

641.769,00

141.771,00

2.127.365,00

296.064,00

150.609,00

1.907,10

782.772,00

13.851,28

362.360,00

26.998,00

202.965,00

158,35

191.732,00

432.884,00

1.713.531,00

25.873,00

963.792,00

2.331.891,00

360.608,00

704.452,00

598.365,00

10

Protection
Forest
9

Production
Forest

Limited
Production
Forest

Hutan
Produksi
Tetap/

Hutan
Produksi
Terbatas/

Hutan
Lindung/

197.918,00

113.604,00

693,00

176.694,00

11.763,00

11.399,00

1.268.767,00

187.629,00

75.684,00

15.409,00

8.198.656,00

1.528.269,00

1.035.838,00

127.271,01

1.357.640,00

16.819,52

647.133,00

201.787,00

816.603,00

475,45

1.004.735,00

654.562,00

3.418.194,00

924.631,00

2.098.535,00

590.020,00

5.499.693,00

2.342.894,00

3.055.794,00

3.557.916,00

12

DI SK Tidak dibedakan Konservasi


darat dan perairan

14

Keterangan

DI SK Tidak dibedakan Konservasi


darat dan perairan

DI SK Tidak dibedakan Konservasi


darat dan perairan

8.389.601,00

1.784.751,00

1.046.959,00

130.686,01

1.361.146,00

16.819,52

757.250,00

253.254,00 Perhitungan Secara digital

816.603,00

108.475,45

1.004.735,00

654.562,00

3.466.901,00

924.631,00

2.098.535,00

Saat ini (bulan maret 2015) telah


590.020,00 terbit SK Kawasan Provinsi Kepri
pengganti SK.867/Menhut-II/2014

5.499.693,00

2.380.058,00

3.055.794,00

3.557.916,00

13

Total of Forest
& Water Area

Total of
Terresterial
Forest Area

Convertible
Production
Forest
11

JUMLAH
LUAS KWSN
HUTAN DAN
PERAIRAN/

JUMLAH LUAS
DARATAN Kwsn
HUTAN/

Htn Produksi
yg dpt
dikonversi/

Luas Kawasan Hutan dan Perairan Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan/Extent of Forest Area, Inland Water,
Coastal and Marine Ecosystem Based on Forestry Ministerial Decree

865/Menhut-II/2014

Tabel /Table 3.1.1

78

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

783/Menhut-II/2014

782/Menhut-II/2012

302/Menhut-II/2013

854/Menhut-II/2014

862/Menhut-II/2014

434/Menhut-II/2009

465/Menhut-II/2011

869/Menhut-II/2014

325/Menhut-II/2010

734/Menhut-II/2014

22 September 2014

27 Desember 2012

01 Mei 2013

29 September 2014

29 September 2014

23 Juli 2009

09 Agustus 2011

29 September 2014

25 Mei 2010

02 September 2014

23 Juli 2009

29 Agustus 2014

25 September 2012

Tanggal

1.711.908,00

6.736.267,00

218.499,00

420.330,00

215.190,00

244.463,00

282.924,00

648.374,00

196.653,00

245.165,00

213.285,00

1.704.666,00

1.608.286,00

Daratan/Land

2.640.258,00

7.755.284,00

218.499,00

429.538,00

215.190,00

851.267,00

1.787.084,00

988.493,00

196.653,00

314.965,00

213.285,00

1.704.666,00

1.630.828,00

Jumlah/Total

1.631.589,00

7.815.283,00

584.058,00

627.256,00

452.030,00

1.232.683,00

1.081.489,00

1.276.087,00

204.608,00

161.784,00

526.425,00

2.848.243,00

1.346.066,00

Protection
Forest

Hutan
Lindung/

1.778.480,00

5.961.240,00

666.851,00

894.258,00

330.700,00

494.846,00

466.854,00

1.390.971,00

251.097,00

208.927,00

126.660,00

5.045.879,00

3.317.461,00

2.188.160,00

4.739.327,00

481.730,00

643.699,00

71.859,00

124.024,00

401.581,00

401.814,00

89.879,00

64.367,00

762.188,00

4.077.346,00

3.881.817,00

10

Production
Forest

Limited
Production
Forest
9

Hutan
Produksi
Tetap/

Hutan
Produksi
Terbatas/

1.474.650,00

4.116.365,00

564.082,00

1.324.866,00

22.597,00

22.976,00

93.571,00

217.322,00

82.431,00

14.696,00

151.424,00

2.543.535,00

120.981.305,98

8.784.787,00

29.368.482,00

2.515.220,00

3.910.409,00

1.092.376,00

2.118.992,00

2.326.419,00

3.934.568,00

824.668,00

694.939,00

1.779.982,00

13.855.833,00

12.697.165,00

12

126.302.229,98

9.713.137,00

30.387.499,00

2.515.220,00

3.919.617,00

1.092.376,00

2.725.796,00

3.830.579,00

4.274.687,00

824.668,00

764.739,00

1.779.982,00

13.855.833,00

12.719.707,00

13

Total of Forest
& Water Area

Total of
Terresterial
Forest Area

Convertible
Production
Forest
11

JUMLAH
LUAS KWSN
HUTAN DAN
PERAIRAN/

JUMLAH LUAS
DARATAN Kwsn
HUTAN/

Htn Produksi
yg dpt
dikonversi/

5.320.924,00 22.113.417,27 27.434.341,27 29.637.565,72 26.844.201,26 29.265.407,73 13.120.714,00

928.350,00

1.019.017,00

9.208,00

606.804,00

1.504.160,00

69.800,00

0,00

22.542,00

Perairan/
Waters

Kws Suaka Alam+Kws Pelestarian Alam/ **)


Sanctuary Reserve Area+Nature Conservation Area

Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Panning


Catatan :
a. Luas Darat dan Luas darat dan Perairan masih terhitung konservasi darat atau perairan akibat tidak dibedakan luas konservasi darat dan air didalam SK
b. Perkembangan SK Kawasan Hutan terkahir yang terbit hingga bulan Desember 2014

JUMLAH

718/Menhut-II/2014

22

435/Menhut-II/2009

529/Menhut-II/2012

Kalimantan Timur dan


Kalimantan Utara

Decree No.

Kalimantan Tengah

Province

SURAT
KEPUTUSAN/

21

NO

PROVINSI/

14

Keterangan

Tabel/Table 3.1.2. Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan
Hutan Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit Landsat 7 ETM+ s/d 2014/Extent
of Land Cover Inside and Outside Forest Area Based on the Interpretation of
Satelite Image Landsat 7 ETM+ 2014
KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

1
1

HPT

HP

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

1.658,2

103,8

373,1

2.908,3

2,2

2.910,4

259,6

3.170,1

56,0

- Hutan Primer

546,0

666,1

2,2

4,6

1.218,8

1.218,8

3,0

1.221,8

21,6

- Hutan Sekunder

221,5

989,0

101,6

342,5

1.654,6

2,0

1.656,6

244,1

1.900,7

33,6

5,8

3,1

26,0

34,8

0,2

35,0

12,5

47,5

0,8

76,3

166,7

38,0

183,6

464,6

13,3

477,8

2.012,8

2.490,7

44,0

849,5

1.824,9

141,8

556,7

3.372,8

15,4

3.388,3

2.272,4

5.660,7

100,0

SUMATERA UTARA
A. Hutan

420,1

582,9

367,5

342,8

1.713,2

1,7

1.714,9

145,2

1.860,1

26,1

- Hutan Primer

329,3

217,6

37,7

29,5

614,1

614,1

1,0

615,1

8,6

- Hutan Sekunder

90,7

327,0

320,8

241,9

980,3

1,3

981,6

125,4

1.107,0

15,5

- Hutan Tanaman *

0,2

38,4

9,0

71,4

118,9

0,4

119,3

18,7

138,0

1,9

B. Non Hutan

56,9

714,5

511,8

692,9

1.976,1

51,1

2.027,2

3.245,8

5.273,0

73,9

477,1

1.297,3

879,3

1.035,7

3.689,4

52,8

3.742,1

3.391,0

7.133,2

100,0

A. Hutan

487,5

92,8

553,4

1.208,6

2.342,3

232,5

2.574,8

90,1

2.664,8

30,1

- Hutan Primer

144,5

20,0

43,2

21,5

229,1

7,2

236,2

1,9

238,2

2,7

- Hutan Sekunder

336,8

70,8

297,0

613,7

1.318,4

175,8

1.494,1

49,1

1.543,2

17,4

6,3

1,9

213,2

573,4

794,8

49,5

844,4

39,1

883,5

10,0

129,7

120,4

987,9

685,1

1.923,1

2.623,5

4.546,6

1.650,5

6.197,1

69,9

617,2

213,1

1.541,3

1.893,7

4.265,3

2.856,0

7.121,3

1.740,6

8.861,9

100,0

A. Hutan

686,6

584,9

155,4

259,4

1.686,3

91,7

1.778,1

165,7

1.943,7

46,5

- Hutan Primer

393,4

172,2

5,2

7,2

578,0

5,9

583,9

14,9

598,8

14,3

- Hutan Sekunder

293,2

412,3

150,0

243,1

1.098,6

85,7

1.184,3

145,7

1.330,1

31,8

0,0

0,4

0,2

9,1

9,7

0,1

9,8

5,0

14,9

0,4

83,2

206,8

77,8

101,2

468,9

95,9

564,8

1.673,4

2.238,3

53,5

769,8

791,7

233,2

360,6

2.155,3

187,6

2.342,9

1.839,1

4.182,0

100,0

A. Hutan

585,3

145,5

168,5

377,3

1.276,6

0,0

1.276,7

85,2

1.361,9

28,1

- Hutan Primer

494,6

108,7

90,1

75,4

768,8

0,0

768,8

42,3

811,1

16,7

90,7

36,6

77,7

137,3

342,3

0,0

342,3

35,7

377,9

7,8

0,2

0,8

164,6

165,6

0,0

165,6

7,3

172,9

3,6

100,8

34,4

92,9

591,6

819,7

11,4

831,1

2.656,6

3.487,8

71,9

686,1

179,9

261,5

968,9

2.096,4

11,4

2.107,8

2.741,9

4.849,7

100,0

Total
RIAU

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
SUMATERA BARAT

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
5

HL

Jumlah

773,3

Total

KSA-KPA

HPK

A. Hutan

B. Non Hutan

HUTAN TETAP

ACEH

- Hutan Tanaman *

TOTAL

JAMBI

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

79

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

SUMATERA SELATAN

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

10

JUMLAH

11

12

76,9

569,7

1.346,6

0,1

1.346,8

142,7

1.489,4

17,3

- Hutan Primer

282,6

81,9

9,9

4,8

379,2

0,0

379,2

1,9

381,1

4,4

- Hutan Sekunder

127,0

183,9

53,9

123,6

488,4

0,1

488,5

64,3

552,7

6,4

8,4

16,2

13,1

441,3

479,1

0,1

479,1

76,4

555,6

6,5

321,8

303,6

137,4

1.141,4

1.904,1

172,0

2.076,2

5.045,4

7.121,6

82,7

739,8

585,6

214,2

1.711,1

3.250,8

172,2

3.422,9

5.188,1

8.611,0

100,0

11,2

81,7

0,0

111,2

204,1

0,0

204,2

52,0

256,2

15,4

- Hutan Primer

1,6

23,6

0,0

8,3

33,5

0,0

33,5

5,6

39,1

2,4

- Hutan Sekunder

9,6

58,1

0,0

102,9

170,7

0,0

170,7

46,4

217,0

13,0

0,0

24,2

103,8

321,7

449,7

0,7

450,4

957,5

1.407,9

84,6

35,5

185,5

432,9

653,9

0,7

654,6

1.009,5

1.664,1

100,0

A. Hutan

403,4

181,7

71,5

15,6

672,2

0,2

672,4

31,1

703,6

35,2

- Hutan Primer

319,5

103,2

16,8

2,9

442,4

442,4

0,2

442,7

22,2

- Hutan Sekunder

83,5

78,5

54,7

12,7

229,4

0,2

229,6

25,9

255,4

12,8

- Hutan Tanaman *

0,4

0,4

0,1

0,4

5,0

5,4

0,3

59,6

69,1

101,8

10,2

240,6

11,5

252,2

1.041,3

1.293,5

64,8

463,0

250,8

173,3

25,9

912,9

11,8

924,6

1.072,3

1.997,0

100,0

254,7

52,5

3,7

25,9

336,8

0,0

336,8

9,0

345,8

10,2

KEP. BANGKA BELITUNG


A. Hutan

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
BENGKULU

B. Non Hutan
Total
LAMPUNG
A. Hutan
- Hutan Primer

118,6

6,3

2,5

0,0

127,4

0,0

127,4

0,0

127,4

3,8

- Hutan Sekunder

136,1

46,3

1,2

0,0

183,5

0,0

183,5

3,7

187,2

5,5

25,9

25,9

25,9

5,3

31,2

0,9

207,3

265,1

29,7

165,9

667,9

667,9

2.369,9

3.037,9

89,8

462,0

317,6

33,4

191,7

1.004,7

1.004,7

2.378,9

3.383,7

100,0

A. Hutan

4,2

48,3

79,9

34,3

166,7

76,5

243,2

32,2

275,4

33,6

- Hutan Primer

0,5

0,7

4,7

1,9

7,9

9,9

17,8

0,7

18,4

2,3

- Hutan Sekunder

3,7

47,5

75,2

31,9

158,4

66,6

225,1

30,5

255,6

31,2

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
10

APL

282,1

Total

Jumlah

418,0

B. Non Hutan

HPK

A. Hutan

- Hutan Tanaman *

TOTAL

KEPULAUAN RIAU

0,4

0,4

0,0

0,4

1,0

1,4

0,2

B. Non Hutan

- Hutan Tanaman *

12,9

58,5

84,3

15,2

170,9

189,3

360,1

183,3

543,4

66,4

Total

17,1

106,8

164,2

49,4

337,5

265,8

603,4

215,5

818,9

100,0

A. Hutan

4.044,4

3.710,5

1.580,6

3.317,7

12.653,3

405,0

13.058,3

1.012,8

14.071,1

29,8

- Hutan Primer

2.630,6

1.400,2

212,2

156,1

4.399,1

23,0

4.422,1

71,7

4.493,8

9,5

- Hutan Sekunder

1.392,8

2.250,0

1.132,2

1.849,6

6.624,6

331,7

6.956,3

770,7

7.727,0

16,4

21,0

60,2

236,3

1.312,0

1.629,6

50,3

1.679,9

170,4

1.850,3

3,9

1.072,6

2.042,8

2.061,4

3.908,8

9.085,7

3.168,7

12.254,4

20.836,7

33.091,0

70,2

5.117,0

5.753,3

3.642,1

7.226,6

21.738,9

3.573,7

25.312,6

21.849,5

47.162,1

100,0

SUMATERA

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

80

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

1
11

HPT

HP

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

22,9

10,6

125,4

0,0

125,4

28,1

153,5

16,3

7,3

0,0

0,0

0,0

7,3

0,0

7,3

0,2

7,5

0,8

- Hutan Sekunder

54,2

3,7

3,3

0,5

61,7

0,0

61,7

3,5

65,2

6,9

- Hutan Tanaman *

24,2

2,5

19,7

10,1

56,4

56,4

24,4

80,8

8,6

B. Non Hutan

27,3

6,1

26,5

16,4

76,3

76,3

712,9

789,3

83,7

113,0

12,4

49,4

27,0

201,8

201,8

741,0

942,8

100,0

A. Hutan

0,1

0,0

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,2

0,3

0,5

- Hutan Primer

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

- Hutan Sekunder

0,1

0,0

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,2

0,3

0,5

0,0

0,2

0,0

0,2

0,3

0,3

64,8

65,1

99,5

0,3

0,0

0,2

0,5

0,5

64,9

65,4

100,0

109,4

186,1

99,3

94,0

488,8

0,0

488,8

149,1

637,9

17,1

8,7

3,9

1,9

0,0

14,5

0,0

14,5

0,6

15,1

0,4

- Hutan Sekunder

65,4

66,7

12,1

11,6

155,8

0,0

155,8

15,5

171,3

4,6

- Hutan Tanaman *

35,4

115,4

85,3

82,4

318,5

318,5

133,0

451,5

12,1

B. Non Hutan

22,8

105,2

90,9

109,0

327,8

327,8

2.759,0

3.086,8

82,9

132,2

291,3

190,2

203,0

816,6

816,6

2.908,1

3.724,7

100,0

11,5

67,2

140,7

249,5

468,8

0,0

468,8

564,9

1.033,7

29,8

- Hutan Primer

0,0

0,1

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,0

0,1

0,0

- Hutan Sekunder

3,8

20,8

22,1

5,9

52,7

0,0

52,7

15,0

67,8

2,0

- Hutan Tanaman *

7,7

46,2

118,5

243,6

416,0

416,0

549,8

965,9

27,8

B. Non Hutan

4,9

17,3

43,3

112,9

178,3

178,3

2.256,6

2.434,9

70,2

16,4

84,4

183,9

362,4

647,1

647,1

2.821,5

3.468,6

100,0

A. Hutan

0,6

0,8

0,0

10,0

11,4

0,0

11,4

24,6

36,1

11,2

- Hutan Primer

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

0,0

- Hutan Sekunder

0,1

0,0

0,0

0,0

0,1

0,0

0,1

0,4

0,5

0,2

- Hutan Tanaman *

0,5

0,8

10,0

11,3

11,3

24,3

35,6

11,0

B. Non Hutan

0,3

1,3

3,9

5,4

5,4

280,4

285,8

88,8

0,9

2,1

13,9

16,8

16,8

305,1

321,9

100,0

DKI JAKARTA

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
JAWA BARAT
A. Hutan
- Hutan Primer

Total
JAWA TENGAH
A. Hutan

Total
15

HL

Jumlah

6,3

Total

14

KSA-KPA

HPK

85,7

- Hutan Primer

13

HUTAN TETAP

BANTEN
A. Hutan

12

TOTAL

DI YOGYAKARTA

Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

81

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

1
16

TOTAL

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

JAWA TIMUR
A. Hutan

182,8

270,5

0,0

626,7

1.080,0

0,0

1.080,0

321,8

1.401,9

28,8

0,7

9,9

0,0

0,5

11,2

0,0

11,2

1,3

12,5

0,3

- Hutan Sekunder

171,7

180,9

0,0

73,5

426,1

0,0

426,1

45,1

471,1

9,7

- Hutan Tanaman *

10,4

79,7

552,7

642,7

642,7

275,5

918,2

18,9

B. Non Hutan

47,3

74,3

156,0

277,6

277,6

3.185,0

3.462,7

71,2

230,1

344,7

782,8

1.357,6

1.357,6

3.506,9

4.864,5

100,0

390,2

530,9

262,9

990,8

2.174,7

2.174,7

1.088,7

3.263,4

24,4

16,7

14,0

1,9

0,6

33,1

33,1

2,0

35,1

0,3

- Hutan Sekunder

295,3

272,2

37,6

91,5

696,6

696,6

79,7

776,3

5,8

- Hutan Tanaman *

78,1

244,7

223,4

898,7

1.445,0

1.445,0

1.007,0

2.452,0

18,3

102,7

204,1

160,6

398,3

865,8

865,8

9.258,7

10.124,5

75,6

492,9

734,9

423,5

1.389,1

3.040,5

3.040,5

10.347,5

13.387,9

100,0

1.156,7

1.803,9

1.385,2

782,8

5.128,5

67,0

5.195,5

607,4

5.802,9

39,9

- Hutan Primer

971,1

954,1

317,6

35,0

2.277,7

3,4

2.281,2

7,4

2.288,6

15,7

- Hutan Sekunder

185,5

849,9

1.067,6

710,0

2.813,0

63,6

2.876,6

594,1

3.470,7

23,8

- Hutan Primer

Total
JAWA
A. Hutan
- Hutan Primer

B. Non Hutan
Total
17

KALIMANTAN BARAT
A. Hutan

- Hutan Tanaman *

B. Non Hutan

284,5

Total
18

502,5

1.441,2

2.306,4

37,8

37,8

37,8

5,9

43,7

0,3

731,7

1.314,7

2.833,5

139,1

2.972,6

5.777,9

8.750,5

2.116,9

2.097,5

7.962,0

206,1

8.168,1

6.385,3

14.553,4

60,1
100,0

KALIMANTAN SELATAN
A. Hutan

136,5

372,5

80,0

260,2

849,2

4,8

854,0

91,9

945,8

25,6

- Hutan Primer

18,9

38,3

1,8

0,4

59,2

0,0

59,2

2,7

61,9

1,7

- Hutan Sekunder

82,0

332,3

76,1

204,3

694,7

1,2

695,9

41,2

737,1

19,9

- Hutan Tanaman *

35,7

1,9

2,2

55,5

95,2

3,6

98,8

48,0

146,8

4,0

B. Non Hutan

76,7

154,0

46,7

502,0

779,4

146,6

926,0

1.826,6

2.752,6

74,4

213,3

526,4

126,7

762,2

1.628,6

151,4

1.780,0

1.918,4

3.698,4

100,0

1.123,3

980,8

2.889,5

2.000,8

6.994,4

688,3

7.682,7

178,5

7.861,2

51,6

- Hutan Primer

301,8

451,9

447,2

32,6

1.233,5

4,9

1.238,5

1,0

1.239,5

8,1

- Hutan Sekunder

821,4

528,9

2.435,1

1.904,2

5.689,6

663,6

6.353,2

157,4

6.510,6

42,7

0,0

7,2

64,0

71,2

19,8

91,0

20,1

111,0

0,7

485,0

365,3

428,0

1.881,0

3.159,2

1.855,3

5.014,5

2.369,6

7.384,1

48,4

1.608,3

1.346,1

3.317,5

3.881,8

10.153,6

2.543,5

12.697,2

2.548,1

15.245,3

100,0

Total
19

KALIMANTAN TENGAH
A. Hutan

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

82

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

TOTAL

HUTAN TETAP

20

KALIMANTAN TIMUR

KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

A. Hutan

1.441,3

2.741,2

4.588,5

2.489,3

11.260,3

99,4

11.359,8

1.610,2

12.970,0

66,6

- Hutan Primer

1.203,5

2.117,1

2.265,3

381,6

5.967,5

5,0

5.972,5

236,3

6.208,9

31,9

237,8

623,7

2.319,4

1.801,1

4.981,9

93,1

5.075,1

1.309,0

6.384,1

32,8

0,0

0,4

3,8

306,6

310,8

1,3

312,1

64,9

377,1

1,9

300,1

125,9

478,7

1.601,3

2.506,0

86,8

2.592,7

3.898,2

6.490,9

33,4

1.741,4

2.867,1

5.067,2

4.090,5

13.766,3

186,2

13.952,5

5.508,4

19.460,9

100,0

A. Hutan

3.857,8

5.898,4

8.943,2

5.533,0

24.232,4

859,6

25.091,9

2.487,9

27.579,9

52,1

- Hutan Primer

2.495,3

3.561,4

3.031,8

449,6

9.538,1

13,4

9.551,4

247,4

9.798,9

18,5

- Hutan Sekunder

1.326,7

2.334,7

5.898,2

4.619,5

14.179,2

821,5

15.000,8

2.101,6

17.102,4

32,3

35,7

2,3

13,2

463,9

515,1

24,6

539,7

138,9

678,6

1,3

1.146,4

1.147,6

1.685,0

5.299,0

9.278,1

2.227,7

11.505,8

13.872,2

25.378,1

47,9

5.004,2

7.046,1

10.628,2

10.832,0

33.510,5

3.087,3

36.597,7

16.360,2

52.957,9

100,0

A. Hutan

212,3

111,4

146,5

31,7

501,9

12,3

514,2

50,0

564,2

39,2

- Hutan Primer

130,8

73,1

45,8

13,9

263,6

0,0

263,6

9,9

273,5

19,0

81,5

38,3

100,8

17,8

238,3

12,3

250,6

40,1

290,7

20,2

0,0

32,9

50,4

62,4

32,9

178,6

2,4

181,0

692,6

873,6

60,8

245,2

161,8

208,9

64,6

680,5

14,7

695,2

742,7

1.437,8

100,0

A. Hutan

186,0

181,4

200,3

67,7

635,4

46,4

681,8

30,4

712,2

59,5

- Hutan Primer

130,1

87,1

69,9

6,2

293,2

1,2

294,4

2,2

296,6

24,8

55,9

94,4

130,4

61,5

342,2

45,3

387,4

28,1

415,6

34,7

0,0

10,6

23,2

50,8

22,2

106,8

36,0

142,8

341,9

484,7

40,5

196,7

204,6

251,1

89,9

742,2

82,4

824,7

372,3

1.196,9

100,0

A. Hutan

561,2

1.195,0

1.167,2

298,1

3.221,4

171,4

3.392,8

576,0

3.968,8

65,1

- Hutan Primer

421,0

756,7

602,5

143,9

1.924,1

69,1

1.993,1

160,7

2.153,8

35,3

- Hutan Sekunder

140,2

438,3

564,5

154,2

1.297,2

100,9

1.398,1

414,8

1.812,9

29,7

0,1

0,0

0,2

1,4

1,6

0,5

2,1

0,0

92,9

115,4

205,8

106,4

520,4

51,6

572,0

1.560,0

2.132,0

34,9

654,0

1.310,3

1.373,0

404,5

3.741,8

223,0

3.964,8

2.136,0

6.100,8

100,0

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
KALIMANTAN

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
21

SULAWESI UTARA

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
22

GORONTALO

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
23

SULAWESI TENGAH

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

83

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

24

SULAWESI TENGGARA
A. Hutan

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

200,2

958,9

390,9

213,6

1.763,6

37,3

1.800,9

164,3

1.965,2

53,6

30,0

147,8

44,9

23,5

246,3

0,6

246,9

11,7

258,6

7,1

170,1

811,0

346,0

188,3

1.515,5

36,6

1.552,1

152,1

1.704,3

46,5

1,8

1,8

0,1

1,8

0,5

2,4

0,1

82,8

122,6

75,9

188,0

469,3

56,2

525,5

1.176,6

1.702,2

46,4

282,9

1.081,5

466,9

401,6

2.232,8

93,6

2.326,4

1.341,0

3.667,4

100,0

A. Hutan

200,7

298,2

236,5

48,5

783,9

6,0

789,9

34,5

824,5

49,1

- Hutan Primer

118,6

117,1

77,5

12,9

326,1

0,1

326,2

1,8

328,1

19,5

82,1

181,1

159,1

35,5

457,8

5,9

463,7

32,7

496,4

29,6

0,0

13,5

154,1

99,5

28,9

296,1

21,1

317,1

537,6

854,8

50,9

214,2

452,4

336,1

77,3

1.080,0

27,1

1.107,1

572,2

1.679,2

100,0

A. Hutan

185,7

843,9

292,2

41,4

1.363,1

10,7

1.373,8

56,3

1.430,1

32,2

- Hutan Primer

106,5

379,0

99,5

2,0

586,9

5,0

592,0

3,3

595,2

13,4

- Hutan Sekunder

78,6

462,6

186,3

37,7

765,2

5,7

770,9

50,3

821,2

18,5

- Hutan Tanaman *

0,6

2,3

6,4

1,7

11,0

11,0

2,7

13,6

0,3

B. Non Hutan

58,8

388,8

202,7

82,7

732,9

12,3

745,2

2.270,7

3.015,8

67,8

Total

244,5

1.232,7

494,8

124,0

2.096,0

23,0

2.119,0

2.326,9

4.445,9

100,0

1.546,0

3.588,8

2.433,7

700,9

8.269,3

284,2

8.553,5

911,5

9.465,0

51,1

- Hutan Primer

936,9

1.560,8

940,2

202,4

3.640,2

76,0

3.716,2

189,6

3.905,8

21,1

- Hutan Sekunder

608,4

2.025,7

1.487,0

495,1

4.616,2

206,7

4.822,9

718,2

5.541,1

29,9

0,6

2,3

6,5

3,4

12,9

1,5

14,4

3,8

18,2

0,1

B. Non Hutan

291,5

854,5

697,1

461,0

2.304,1

179,6

2.483,6

6.579,4

9.063,1

48,9

Total

1.837,4

4.443,3

3.130,7

1.161,9

10.573,4

463,8

11.037,1

7.490,9

18.528,1

100,0

12,8

72,4

1,0

0,4

86,6

0,0

86,6

17,0

103,6

18,3

- Hutan Primer

3,6

40,2

0,0

0,0

43,8

0,0

43,8

1,3

45,2

8,0

- Hutan Sekunder

8,6

31,8

0,6

0,0

41,1

0,0

41,1

15,6

56,6

10,0

- Hutan Tanaman *

0,6

0,4

0,4

0,4

1,7

1,7

0,1

1,8

0,3

10,1

23,3

5,8

1,5

40,6

40,6

420,9

461,5

81,7

22,9

95,8

6,7

1,9

127,3

127,3

437,8

565,1

100,0

- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
25

SULAWESI BARAT

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
26

TOTAL

SULAWESI SELATAN

SULAWESI
A. Hutan

- Hutan Tanaman *

27

BALI
A. Hutan

B. Non Hutan
Total

84

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

1
28

29

TOTAL

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

NUSA TENGGARA BARAT


A. Hutan

74,2

368,2

211,8

80,0

734,2

0,0

734,2

99,4

833,6

41,6

- Hutan Primer

46,5

256,6

106,3

25,0

434,4

0,0

434,4

24,4

458,7

22,9

- Hutan Sekunder

27,2

111,4

105,4

54,4

298,4

0,0

298,4

73,8

372,2

18,6

- Hutan Tanaman *

0,5

0,2

0,0

0,7

1,5

1,5

1,2

2,7

0,1

B. Non Hutan

93,9

62,3

74,9

70,6

301,7

301,7

866,2

1.167,9

58,4

Total

168,0

430,5

286,7

150,6

1.035,8

1.035,8

965,6

2.001,4

100,0

129,5

414,8

125,8

248,4

918,6

17,6

936,2

1.065,7

2.002,0

42,1

- Hutan Primer

62,2

51,7

6,7

25,9

146,6

2,0

148,6

71,6

220,2

4,6

- Hutan Sekunder

67,3

362,8

119,1

221,6

770,8

15,6

786,4

993,3

1.779,7

37,4

0,3

0,0

0,9

1,3

1,3

0,8

2,0

0,0

B. Non Hutan

98,5

316,4

71,4

179,9

666,2

84,2

750,4

2.004,2

2.754,6

57,9

Total

228,0

731,2

197,3

428,4

1.584,8

101,8

1.686,6

3.070,0

4.756,6

100,0

A. Hutan

216,5

855,4

338,6

328,9

1.739,4

17,6

1.757,0

1.182,1

2.939,1

40,1

- Hutan Primer

112,3

348,5

113,1

50,8

624,8

2,0

626,8

97,3

724,1

9,9

- Hutan Sekunder

103,1

506,0

225,1

276,0

1.110,2

15,6

1.125,8

1.082,7

2.208,5

30,2

1,1

0,9

0,4

2,0

4,4

4,4

2,1

6,5

0,1

B. Non Hutan

202,4

402,0

152,1

252,0

1.008,5

84,2

1.092,7

3.291,3

4.384,0

59,9

Total

418,9

1.257,5

490,7

580,9

2.747,9

101,8

2.849,7

4.473,4

7.323,1

100,0

205,0

506,4

561,4

375,1

1.647,9

320,4

1.968,3

103,8

2.072,1

66,4

76,7

159,2

101,3

31,2

368,4

17,6

386,0

8,2

394,2

12,6

128,3

346,7

456,1

315,0

1.246,0

301,3

1.547,3

95,7

1.643,0

52,6

0,5

4,0

28,9

33,5

1,5

35,0

34,9

1,1

13,5

77,7

105,4

106,7

303,3

243,7

546,9

502,4

1.049,3

33,6

218,5

584,1

666,9

481,7

1.951,1

564,1

2.515,2

606,2

3.121,4

100,0

A. Hutan

377,1

509,6

754,8

424,2

2.065,7

810,3

2.876,0

162,8

3.038,8

65,4

- Hutan Primer

136,0

117,1

39,3

78,0

370,3

175,5

545,8

15,7

561,5

12,1

- Hutan Sekunder

241,1

392,6

715,5

346,2

1.695,4

634,8

2.330,2

147,1

2.477,3

53,3

0,0

52,5

121,7

139,3

217,4

530,9

516,6

1.047,6

559,3

1.606,8

34,6

429,5

631,4

894,2

641,6

2.596,7

1.326,9

3.923,6

722,1

4.645,6

100,0

NUSA TENGGARA TIMUR


A. Hutan

- Hutan Tanaman *

BALI NUSA TENGGARA

- Hutan Tanaman *

30

MALUKU UTARA
A. Hutan
- Hutan Primer
- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

31

MALUKU

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

85

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

TOTAL

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

MALUKU
A. Hutan

582,0

1.016,0

1.316,3

799,3

3.713,6

1.130,7

4.844,3

266,6

5.110,9

65,8

- Hutan Primer

212,7

276,3

140,6

109,2

738,8

193,1

931,8

23,8

955,7

12,3

- Hutan Sekunder

369,4

739,2

1.171,7

661,1

2.941,4

936,1

3.877,5

242,8

4.120,3

53,0

0,5

4,0

28,9

33,5

1,5

35,0

34,9

0,4

66,0

199,4

244,7

324,1

834,2

760,3

1.594,5

1.061,6

2.656,1

34,2

648,0

1.215,4

1.561,0

1.123,3

4.547,8

1.891,0

6.438,8

1.328,3

7.767,0

100,0

A. Hutan

5.240,8

7.002,0

5.237,5

3.933,6

21.413,8

2.758,5

24.172,3

1.101,6

25.273,9

81,1

- Hutan Primer

4.567,2

6.238,3

4.283,7

2.636,2

17.725,5

1.623,5

19.348,9

669,1

20.018,1

64,2

673,5

763,6

953,7

1.296,9

3.687,8

1.133,8

4.821,6

432,3

5.253,9

16,9

0,1

0,0

0,5

0,6

1,2

1,8

0,1

1,9

0,0

B. Non Hutan

1.495,5

813,3

723,8

805,7

3.838,3

1.357,9

5.196,2

703,4

5.899,5

18,9

Total

6.736,3

7.815,3

5.961,2

4.739,3

25.252,1

4.116,4

29.368,5

1.804,9

31.173,4

100,0

A. Hutan

1.665,6

1.489,0

1.756,0

1.706,5

6.617,0

2.054,5

8.671,5

116,1

8.787,5

91,4

- Hutan Primer

1.549,5

1.294,7

1.287,1

964,2

5.095,4

1.026,3

6.121,8

5,4

6.127,2

63,7

116,1

194,3

468,8

742,3

1.521,5

1.028,1

2.549,7

110,7

2.660,3

27,7

0,0

B. Non Hutan

75,7

162,8

93,3

137,5

469,4

237,0

706,4

124,7

831,1

8,6

Total

1.741,3

1.651,8

1.849,2

1.844,0

7.086,4

2.291,5

9.377,9

240,8

9.618,6

100,0

A. Hutan

6.906,3

8.491,0

6.993,4

5.640,1

28.030,8

4.812,9

32.843,8

1.217,6

34.061,4

83,5

- Hutan Primer

6.116,7

7.533,0

5.570,8

3.600,4

22.820,9

2.649,8

25.470,7

674,5

26.145,3

64,1

789,6

957,9

1.422,6

2.039,2

5.209,3

2.162,0

7.371,3

543,0

7.914,3

19,4

0,1

0,0

0,5

0,6

1,2

1,8

0,1

1,9

0,0

B. Non Hutan

1.571,2

976,1

817,0

943,3

4.307,7

1.594,9

5.902,6

828,1

6.730,6

16,5

Total

8.477,5

9.467,1

7.810,5

6.583,4

32.338,5

6.407,9

38.746,3

2.045,7

40.792,0

100,0

- Hutan Tanaman *
B. Non Hutan
Total
32

PAPUA

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *

33

PAPUA BARAT

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *

PAPUA

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *

86

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KAWASAN HUTAN
NO.

PROVINSI

TOTAL

HUTAN TETAP
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

HPK

Jumlah

APL

10

JUMLAH

11

12

INDONESIA
A. Hutan

17.543,2

24.091,0

21.868,7

17.310,6

80.813,4

7.510,1

88.323,5

8.167,3

96.490,8

51,3

- Hutan Primer

12.521,3

14.694,1

10.010,5

4.569,0

41.794,9

2.957,3

44.752,2

1.306,4

46.058,7

24,5

4.885,3

9.085,8

11.374,3

10.032,1

35.377,5

4.473,6

39.851,1

5.538,7

45.389,8

24,2

136,6

311,0

483,9

2.709,5

3.641,0

79,2

3.720,2

1.322,2

5.042,4

2,7

B. Non Hutan

4.452,8

5.826,6

5.818,0

11.586,6

27.684,0

8.015,4

35.699,4

55.728,1

91.427,5

48,7

Total

21.996,0

29.917,6

27.686,7

28.897,2

108.497,4

15.525,4

124.022,8

63.895,4

187.918,3

100,0

- Hutan Sekunder
- Hutan Tanaman *

Sumber: - Hasil Penafsiran citra Landsat 8 OLI liputan tahun 2013, Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya
Hutan
- Data digital kawasan hutan dan perairan berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Kawasan Konservasi
Perairan per Desember 2013,
Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Ket : Tubuh air (danau, sungai besar, laut (kawasan konservasi perairan) tidak termasuk dalam penghitungan.
* : Hutan tanaman berdasarkan penafsiran penafsiran citra adalah kelas penutupan lahan hutan yang merupakan hasil
budidaya manusia, meliputi seluruh Hutan tanaman baik Hutan Tanaman Industri/IUPHHK-HT maupun Hutan tanaman
yang merupakan hasil reboisasi/penghijauan yang berada di dalam maupun di luar kawasan hutan;
terlihat dari citra mempunyai pola tanam yang teratur pada area datar, sedangkan untuk daerah bergelombang terlihat
warna citra yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

87

abel/Table 3.1.3. Angka Deforestasi di dalam dan di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Periode
2012-2013 (Ha/Th)/Deforestation Rate Inside and Outside Forest Area by
Province for the Period of 2012/2013(ha/year)
PROVINSI/
NO.

DEFORESTASI PADA
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

332,0

332,0

354,2

1.053,0

158,5

5.191,4

6.757,1

196,8

6.953,9

25.184,9

32.138,8

29,5

29,5

7,8

37,3

37,3

414,2

1.325,0

158,5

5.220,8

7.118,6

204,6

7.323,2

25.184,9

32.508,1

85,5

65,5

8,7

159,8

159,8

850,8

1.010,6

102,0

2.092,1

3.569,6

3.681,0

9.444,7

9.444,7

8.250,5

17.695,2

-21,8

598,1

576,3

576,3

225,6

801,9

187,5

2.135,8

3.578,3

4.279,2

10.180,8

10.180,8

9.326,9

19.507,7

11,0

104,5

223,2

338,7

15,5

354,2

2,4

356,7

5.234,8

4.888,1

22.462,6

12.503,2

45.088,8

6.626,8

51.715,6

5.487,6

57.203,3

22

0,0

-6.273,2

-42.534,1

-48.785,8

-2.763,5

-51.549,3

-197,9

-51.747,3

5.267,3

4.992,6

16.412,6

-30.030,8

-3.358,3

3.878,8

520,5

5.292,2

5.812,7

A. Hutan Primer

160,7

194,8

355,5

355,5

51,4

406,9

B. Hutan Sekunder

733,7

3.731,2

3.018,7

233,9

7.717,6

2.456,6

10.174,2

9.792,1

19.966,3

-156,7

-2.597,3

-2.754,0

-111,8

-2.865,9

-413,8

-3.279,7

894,4

3.769,3

3.018,7

-2.363,4

5.319,1

2.344,8

7.663,9

9.429,6

17.093,5

A. Hutan Primer

2.188,5

152,8

1.956,7

2.029,7

6.327,8

6.327,8

1.130,5

7.458,3

B. Hutan Sekunder

2.166,7

1.842,2

4.229,6

55.461,6

63.700,2

79,2

63.779,4

14.031,7

77.811,1

-19,0

4,3

3.251,7

3.237,0

57,4

3.294,3

2.684,6

5.978,9

4.355,2

1.976,1

6.190,6

60.743,0

73.264,9

136,6

73.401,5

17.846,8

91.248,3

927,2

106,9

735,3

1.008,2

2.777,5

4,2

2.781,7

2.781,7

1.334,5

1.775,2

2.730,1

33.349,6

39.189,4

106,4

39.295,8

8.311,6

47.607,5

- -11.184,9

4,3

-29.346,7

-40.527,3

-40.527,3

-2.498,5

-43.025,8

-9.302,8

3.469,7

5.011,1

1.439,7

110,6

1.550,3

5.813,1

7.363,4

69,7

69,7

69,7

24,4

94,2

-241,8

45,9

-405,5

-601,4

-601,4

360,8

-240,6

-241,8

45,9

-335,8

-531,6

-531,6

385,2

-146,4

SUMATERA UTARA

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
RIAU
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SUMATERA BARAT

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
JAMBI

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SUMATERA SELATAN
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL

2.261,7

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL

88

11

332,0

B. Hutan Sekunder

10

A. Hutan Primer

TOTAL

TOTAL

APL

272,0

C. Hutan Tanaman*

Jumlah

60,0

B. Hutan Sekunder

HPK

ACEH
A. Hutan Primer

HUTAN TETAP

TIPE HUTAN
1
1

KAWASAN HUTAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PROVINSI/
NO.

KAWASAN HUTAN

DEFORESTASI PADA

HUTAN TETAP

HPK

Jumlah

APL

TOTAL

10

11

TIPE HUTAN

KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

BENGKULU
A. Hutan Primer

138,7

100,9

270,5

510,1

510,1

16,1

526,2

B. Hutan Sekunder

558,7

311,0

6.328,6

627,8

7.826,0

1.064,3

8.890,3

4.135,4

13.025,7

697,4

411,9

6.599,1

627,8

8.336,2

1.064,3

9.400,4

4.151,5

13.551,9

1.416,6

1.416,6

1.416,6

126,4

1.543,0

1.416,6

0,0

0,0

1.416,6

1.416,6

126,4

1.543,0

A. Hutan Primer

14,4

14,4

14,4

14,4

B. Hutan Sekunder

369,6

959,9

165,0

1.494,5

-11,1

1.483,5

1.413,1

2.896,6

C. Hutan Tanaman*

0,0

369,6

974,2

165,0

1.508,9

-11,1

1.497,9

1.413,1

2.910,9

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

C. Hutan Tanaman*

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

0,8

0,8

C. Hutan Tanaman*

0,8

0,8

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

C. Hutan Tanaman*

124

-267,9

-200,0

-344,3

-344,3

-90,9

-435,1

123,7

-267,9

-200,0

-344,3

-344,3

-90,9

-435,1

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

999,9

999,9

999,9

289,4

1.289,3

C. Hutan Tanaman*

9,9

9,9

9,9

92,9

102,8

1.009,8

1.009,8

1.009,8

382,3

1.392,1

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
9

LAMPUNG
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL

10

KEPULAUAN RIAU

TOTAL
11

BANTEN

TOTAL
12

DKI JAKARTA

TOTAL
13

JAWA BARAT

TOTAL
14

JAWA TENGAH

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

89

PROVINSI/
NO.

1
15

KAWASAN HUTAN

DEFORESTASI PADA

HUTAN TETAP

TIPE HUTAN

KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

B. Hutan Sekunder

-102,8

-102,8

-102,8

68,6

-34,2

-102,8

-102,8

-102,8

68,6

-34,2

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

2.059,5

694,5

2.754,1

2.754,1

-1,9

2.752,1

14,7

0,0

123,0

137,6

137,6

454,6

592,2

14,7

2.059,5

817,5

2.891,7

2.891,7

452,7

3.344,4

1.823,1

3.251,9

3.025,5

1.078,7

9.179,3

42,9

9.222,2

4.132,6

13.354,8

10.049,8

17.862,8

36.101,3

43.381,4

107.395,4

3.634,7

111.030,1

156.658,3

267.688,4

-7.211,8

-7.211,8

-7.211,8

-476,3

-7.688,2

11.872,9 21.114,7

39.126,8

37.248,3

109.362,8

3.677,6

JAWA TIMUR

KALIMANTAN BARAT

B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL

A. Hutan Primer

140,7

140,7

140,7

338,1

478,8

B. Hutan Sekunder

104,4

252,8

73,8

7.475,5

7.906,4

7.906,4

-442,6

7.463,8

1.364,9

1.364,9

1.364,9

0,0

1.364,9

245,1

252,8

73,8

8.840,4

9.412,0

9.412,0

-104,5

9.307,5

5.289,4

1.387,1

15.718,5

27.132,5

49.527,6

18.916,4

68.444,0

18.145,2

86.589,2

5,5

5,5

43,5

49,0

660,2

709,2

5.289,4

1.387,1

15.718,5

27.138,1

49.533,1 18.959,9

68.493,0

18.805,4

87.298,4

77,2

546,3

623,5

623,5

1.862,2

2.485,8

466,0

259,2

2.048,9

13.624,1

16.398,2

1.517,2

17.915,4

77.228,9

95.144,3

103

0,0

-18.633,0

-18.530,3

13,7

-18.516,6

4.276,2

-14.240,4

466,0

361,9

2.126,1

-4.462,6

-1.508,6

1.530,9

22,3

83.367,4

83.389,7

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

10,8

10,8

10,8

2,5

13,3

C. Hutan Tanaman*

10,8

10,8

10,8

2,5

13,3

TOTAL
KALIMANTAN TENGAH
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
KALIMANTAN TIMUR
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SULAWESI UTARA

TOTAL

90

113.040,4 160.314,6 273.355,0

KALIMANTAN SELATAN

C. Hutan Tanaman*

21

11

A. Hutan Primer

20

10

TOTAL

19

TOTAL

C. Hutan Tanaman*

18

APL

A. Hutan Primer

TOTAL

17

Jumlah

D.I. YOGYAKARTA

C. Hutan Tanaman*

16

HPK

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PROVINSI/
NO.

DEFORESTASI PADA

HUTAN TETAP

TIPE HUTAN

KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

1
22

KAWASAN HUTAN

142,5

29,6

56,6

0,1

228,9

899,7

1.128,6

3.927,6

5.056,2

142,5

29,6

56,6

0,1

228,9

899,7

1.128,6

3.927,6

5.056,2

11,6

97,0

169,3

41,3

319,2

130,1

449,3

6.123,7

6.573,0

227,6

2.364,5

3.435,0

1.852,4

7.879,4

2.102,9

9.982,3

15.137,1

25.119,5

239,2

2.461,5

3.604,2

1.893,7

8.198,7

2.233,0

10.431,7

21.260,8

31.692,5

A. Hutan Primer

83,4

124,0

207,4

207,4

11,1

218,5

B. Hutan Sekunder

78,3

462,5

768,2

1.309,0

0,2

1.309,2

1.767,9

3.077,2

C. Hutan Tanaman*

161,7

586,5

768,2

1.516,4

0,2

1.516,6

1.779,0

3.295,6

A. Hutan Primer

8,4

20,5

28,9

28,9

28,9

B. Hutan Sekunder

390,2

532,3

384,8

1.307,2

15,1

1.322,3

1.052,6

2.375,0

C. Hutan Tanaman*

390,2

540,7

405,3

1.336,1

15,1

1.351,2

1.052,6

2.403,9

12,1

12,1

12,1

42,9

55,0

11,1

1.787,3

726,6

17,2

2.542,2

2.542,2

614,5

3.156,7

11,1

1.799,4

726,6

17,2

2.554,4

2.554,4

657,3

3.211,7

26,4

26,4

26,4

36,3

62,7

26,4

26,4

26,4

36,3

62,7

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

117,7

631,5

749,2

749,2

50,8

800,0

C. Hutan Tanaman*

117,7

631,5

749,2

749,2

50,8

800,0

SULAWESI TENGAH

B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
SULAWESI TENGGARA

TOTAL
SULAWESI BARAT

TOTAL
SULAWESI SELATAN
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
BALI
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
28

11

A. Hutan Primer

27

10

TOTAL

26

TOTAL

C. Hutan Tanaman*

25

APL

B. Hutan Sekunder

24

Jumlah

GORONTALO
A. Hutan Primer

23

HPK

NUSA TENGGARA BARAT

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

91

PROVINSI/
NO.

DEFORESTASI PADA
KSA-KPA

HL

HPT

HP

Jumlah

TOTAL

10

11

906,3

906,3

88,5

994,8

-23,0

1.255,1

145,7

-724,6

653,2

207,7

860,9

-200,2

660,7

-23,0

2.161,4

145,7

-724,6

1.559,5

207,7

1.767,2

-111,7

1.655,5

4,6

9,8

14,4

0,5

14,9

54,5

69,3

10,6

1.214,9

979,4

396,5

2.601,4

793,9

3.395,3

2.218,1

5.613,4

10,6

1.219,5

989,2

396,5

2.616

794,4

3.410,2

2.272,6

5.682,8

A. Hutan Primer

B. Hutan Sekunder

1.113,1

1.113,1

141,7

1.254,8

C. Hutan Tanaman*

1.113,1

1.113,1

141,7

1.254,8

A. Hutan Primer

405,8

102,2

211,3

158,6

877,9

44,0

921,9

2.484,0

3.405,9

B. Hutan Sekunder

195,6

258,2

320,9

774,7

409,7

1.184,4

8.629,9

9.814,3

601,4

360,4

211,3

479,5

1.653

453,8

2.106,3

11.113,9

13.220,2

A. Hutan Primer

218,9

667,0

756,0

281,9

1.923,8

369,1

2.293,0

528,2

2.821,2

B. Hutan Sekunder

126,0

799,6

1.003,3

526,0

2.455,0

1.718,1

4.173,1

3.625,9

7.799,0

345,0

1.466,6

1.759,3

808,0

4.379

2.087,2

6.466,1

4.154,1

10.620,2

6.171,7

6.122,0

7.590,3

5.235,1

25.119,0

606,4

25.725,4

17.741,4

43.466,8

28.285,8

46.225,2

104.752,4

208.289,2

387.552,6

41.847,8

429.400,4

365.977,3

795.377,7

-66,6 -11.156,1

-6.532,6

-95.140,3

-112.895,6

-2.753,0

-115.648,6

34.390,9 41.191,1 105.810,1

118.383,9

TOTAL
MALUKU UTARA
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL
MALUKU

TOTAL
PAPUA

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
33

APL

906,3

C. Hutan Tanaman*

32

Jumlah

B. Hutan Sekunder

31

HPK

NUSA TENGGARA TIMUR


A. Hutan Primer

30

HUTAN TETAP

TIPE HUTAN
1
29

KAWASAN HUTAN

PAPUA BARAT

C. Hutan Tanaman*
TOTAL
INDONESIA
A. Hutan Primer
B. Hutan Sekunder
C. Hutan Tanaman*
TOTAL

299.776,1 39.701,2

339.477,3 388.503,9 727.981,2

Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Panning

92

4.785,2 -110.863,3

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 3.1.4 Perkembangan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK Hutan Alam dan Hutan
Tanaman s/d Tahun 2014 /Progress of Boundary Demarcation Until 2014
Tahun/Year
PROVINSI/
Province

No

S/D 2011

2012

2013

2014

S/D 2014

(km)

(km)

(km)

(km)

(km)

HA
1

HT

HA

HT

HA

HT

HA

HT

HA

10

HT

11

12

Aceh

2.366,97

1.066,00

2.366,97

1.066,00

Sumatera Utara

1.973,28

1.383,20

- 350,20

99,73

1.973,28

1.833,13

Sumatera Barat

1.698,74

1.999,55

0,00

1.698,74

1.999,55

Riau

7.648,64

872,61

- 594,91

0,00

457,37

7.648,64

1.924,89

Jambi

3.161,87

756,10

0,00

0,00

3.161,87

756,10

Sumatera Selatan

2.554,95

882,49

270,06

2.554,95

1.152,55

Bengkulu

356,98

356,98

Lampung

52,35

52,35

Kep. Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

D.I. Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

457,78

24,34

457,78

24,34

19

Nusa Tenggara Timur

20

Kalimantan Barat

8.637,75

146,81 356,11 141,92

260,97

8.926,48

617,08

21

Kalimantan Timur

13.334,37

2.493,54

- 254,98

81,80

13.589,35

2.575,34

22

Kalimantan Selatan

1.559,10

466,55

115,13

1.559,10

581,68

23

Kalimantan Tengah

14.202,92

417,36

56,19

- 314,22

182,81

14.573,33

600,17

24

Sulawesi Utara

1.531,72

1.531,72

25

Sulawesi Tengah

3.852,04

3.852,04

26

Sulawesi Selatan

1.188,61

1.188,61

27

Sulawesi Tenggara

920,05

920,05

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

7.275,38

162,00

7.275,38

162,00

31

Maluku Utara

246,47

246,47

32

Papua Barat

- 114,49

114,49

33

Papua

11.273,94

203,00 356,11 711,12 1.467,87

85.322,52

13.292,83

Jumlah/Total

11.273,94
84.293,91

10.499,40 114,49 969,45

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

93

Tabel/Table 3.1.5. Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan Parsial
s/d Tahun 2014/Progress of Endorsement of Partial Forest Boundary Until
2014
NO

PROVINSI/Province

S/D TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

TAHUN 2014

S/D TAHUN 2014

BA

KM

BA

KM

BA

KM

BA

KM

BA

KM

10

11

12

Aceh

71

5.807,32

71

5.807,32

Sumatera Utara

66

4.781,02

15

65,21

12

89,67

180,03

98

5.115,93

Sumatera Barat

100

4.705,72

61,16

43

1.437,85

148

6.204,73

Riau

119

11.315,24

274,10

122

11.589,34

Jambi

81

5.376,53

29,05

129,75

90

5.535,33

137,00

193

7.545,27

Sumatera Selatan

191

7.408,27

Bengkulu

119

2.457,14

9,90

120

2.467,04

Lampung

54

4.164,59

12

49,54

26

2,00

92

4.216,13

Kep. Bangka Belitung

32

443,42

31,69

72,90

40

548,01

25,01

115,79

10

Kepulauan Riau

90,78

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

116

411,71

17,28

63,38

123

492,37

13

Jawa Tengah

50

50,38

26,79

7,54

56

84,71

14

D.I. Yogyakarta

15

Jawa Timur

27

407,63

100,65

1,95

32

510,23

16

Banten

17

Bali

39

1.616,40

9,40

40

1.625,80

18

Nusa Tenggara Barat

97

5.337,11

28,69

100

5.365,80

19

Nusa Tenggara Timur

101

7.219,37

101

7.219,37

20

Kalimantan Barat

228

13.325,40

392,89

35

794,76

269

14.513,05

21

Kalimantan Tengah

47

3.855,09

180,27

51

4.035,36

22

Kalimantan Selatan

57

3.578,46

139,12

283,31

72

4.000,89

23

Kalimantan Timur

223

15.458,81

183,54

14,30

32

1.311,38

259

16.968,03

24

Sulawesi Utara

60

6.737,07

210,40

101,44

70

7.048,91

25

Sulawesi Tengah

139

10.860,87

81,75

63

1.667,61

204

12.610,23

26

Sulawesi Selatan

124

9.764,84

124

9.764,84

27

Sulawesi Tenggara

115

10.201,80

50,03

103,52

119

10.355,35

28

Gorontalo

72,12

39

1.234,87

43

1.306,99

29

Sulawesi Barat

255,75

255,75

30

Maluku

158

9.499,60

14

44,29

101,91

26

411,18

205

10.056,98

31

Maluku Utara

178,55

30,15

33,18

36

1.253,28

48

1.495,16

32

Papua Barat

10

1.558,26

207,86

17

1.126,40

30

2.892,52

33

Papua

175

14.787,45

339,23

90

7.795,19

272

22.921,87

2.623

161.398,83

80

1.538,10

53

833,71

462

18.898,47

3.218

182.669,11

JUMLAH

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

94

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 3.1.6

NO

PROVINSI/Province

Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/d Tahun 2014/Progress of


Forest Area Establishment Until 2014
S/D TAHUN 2011

TAHUN 2012

2013

TAHUN 2014

S/D TAHUN 2014

UNIT

(Ha)

UNIT

(Ha)

UNIT

(Ha)

UNIT

(Ha)

UNIT

(Ha)

10

11

12

Aceh

18

31.131,00

877.638,37

23

908.769,37

Sumatera Utara

14

20.855,40

202,40

27

1.668.412,53

42

1.689.470,33

Sumatera Barat

11

101.711,08

31

834.478,38

42

936.189,46

Riau

49

193.989,30

13

678.454,03

62

872.443,33

Jambi

49.700,40

15

274.056,89

21

323.757,29

Sumatera Selatan

50

370.294,01

32

2.314.165,72

82

2.684.459,73

Bengkulu

23

257.304,30

17

68.522,66

40

325.826,96

Lampung

12

216.010,76

2.424,58

14

218.435,34

Kep. Bangka Belitung

9.591,00

1.256,09

36

211.589,27

40

222.436,36

10

Kepulauan Riau

957,30

11.615,85

11

37.425,12

15

49.998,27

11

DKI Jakarta

367,20

367,20

12

Jawa Barat

91

1.092.189,51

510,06

827,70

60

732.860,96

157

1.826.388,23

13

Jawa Tengah

15

7.637,17

258,77

72

331.306,47

91

339.202,41

14

D.I. Yogyakarta

11

651.361,44

8.048,08

18

659.409,52

15

Jawa Timur

22

2.897,58

40,95

22

268.192,38

51

279.513,15

16

Banten

112.385,41

112.385,41

17

Bali

32

105.587,50

14

128.545,84

46

234.133,34

18

Nusa Tenggara Barat

37

520.108,43

26

504.023,64

63

1.024.132,07

19

Nusa Tenggara Timur

67

782.078,77

25

150.197,26

92

932.276,03

20

Kalimantan Barat

57

916.400,18

17.714,37

22.171,60

71

4.806.971,00

132

5.763.257,15

21

Kalimantan Tengah

63.210,58

10

3.079.248,86

14

3.142.459,44

22

Kalimantan Selatan

26

1.074.441,24

20.617,00

22

1.447.228,77

54

2.542.287,01

23

Kalimantan Timur

33

714.926,33

29,45

676,33

26

9.160.139,63

63

9.875.771,74

24

Sulawesi Utara

24

436.698,02

41

243.541,02

65

680.239,04

25

Sulawesi Tengah

17

393.098,72

31

1.699.118,99

48

2.092.217,71

26

Sulawesi Selatan

42

92.209,34

17

1.308.052,01

59

1.400.261,35

27

Sulawesi Tenggara

21

1.743.993,09

19

950.772,36

40

2.694.765,45

28

Gorontalo

15

699.183,29

15

699.183,29

29

Sulawesi Barat

325.912,29

325.912,29

30

Maluku

88

1.662.236,95

11

5.007,39

4.978,53

38

2.144.573,09

146

3.816.795,96

31

Maluku Utara

6.934,21

6.934,21

28

417.497,02

36

431.365,44

32

Papua Barat

43.866,60

16.430,45

16.430,45

17

5.297.407,02

20

5.374.134,52

33

Papua

41

2.265.079,52

535.332,78

62.312,73

58

21.181.295,05

104

24.044.020,08

819

13.819.932,72

40 615.691,00

31

122.972,56

821

61.963.667,99

1.711

76.522.264,27

JUMLAH

8.382,24

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

95

Tabel/Table 3.1.7. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d


Implementation of Forest Boundary Demarcation until 2014
Realisasi s/d Tahun
2011

No.

Provinsi/Province

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun

2014

Realisasi s/d Tahun


2014

Tahun 2014

Batas Luar

Batas
Fungsi

Batas
Luar

Batas
Fungsi

Batas Luar

Batas
Fungsi

Batas
Luar

Batas
Fungsi

Batas Luar

Batas
Fungsi

Outer

Functional

Total

Outer

Functional

Total

Outer

Functional

Total

Outer

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

Boundary

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

(Km)

10

11

12

Aceh

4.430,93

1.097,67

23,81

4.454,74

1.097,67

Sumatera Utara

7.543,21

1.009,88

0,93

114,69

353,00

533,00

634

230,39

8.531,55

1.887,96

Sumatera Barat

3.126,12

1.350,35

842,00

308,00

88,18

4.056,30

1.658,35

Riau

8.760,42

1.347,56

59,60

118,00

8.878,42

1.407,16

Jambi

3.566,48

775,52

29,65

110,99

35,66

3.677,47

840,83

Sumatera Selatan

4.513,52

710,86

1,20

276,00

124,00

550

7,00

5.340,72

841,86

Bengkulu

1.524,49

489,85

1.524,49

489,85

Lampung

3.152,64

1.044,58

23,75

62,27

3.238,66

1.044,58

Kep. Bangka Belitung

140,26

3,02

124,94

3,02

217,10

65,72

7,72

490,02

71,76

10

Kepulauan Riau

18,04

25,01

18,00

36,04

25,01

11

DKI Jakarta

44,00

44,00

12

Jawa Barat

19.549,92

2,84

14,53

283,11

175,37

20.022,93

2,84

13

Jawa Tengah

19.010,31

14,30

40,04

19.064,65

14

D.I. Yogyakarta

142,00

11,85

49,66

72,77

276,28

15

Jawa Timur

19.129,15

152,53

100,69

12,53

19.394,90

16

Banten

46,91

43,56

46,91

43,56

17

Bali

1.610,00

240,12

1.610,00

240,12

18

Nusa Tenggara Barat

4.806,47

856,16

4.806,47

856,16

19

Nusa Tenggara
Timur

4.614,56

13,30

246,38

309,00

309,99

247,73

5.417,67

323,29

20

Kalimantan Barat

7.687,96

6.782,35

253,60

810,80

1.384,89

139,14

201,30

599,55

9.527,75

8.331,84

21

Kalimantan Tengah

3.189,50

2.536,33

31,99

322,12

210,82

250,07

3.432,31

3.108,52

22

Kalimantan Selatan

2.868,16

1.544,88

1.434,00

1.492,00

162,29

78,25

216,59

226,45

4.681,04

3.341,58

23

Kalimantan Timur

10.413,14

8.118,20

294,53

575,54

1.064,27

2.359,13

2.935,84

380,82

14.707,78

11.433,69

24

Sulawesi Utara

2.012,24

6.909,53

579,00

494,00

23,73

20,19

59,59

25,38

2.674,56

7.449,10

25

Sulawesi Tengah

4.896,01

4.759,53

361,60

128,70

638,53

1.454,87

545,32

190,99

6.441,46

6.534,09

26

Sulawesi Selatan

9.893,92

538,77

57,00

1.115,00

9.950,92

1.653,77

27

Sulawesi Tenggara

5.789,45

3.984,60

289,20

317,36

9,68

6.106,81

4.283,48

28

Gorontalo

58,83

517,68

651,80

389,05

376,43

85,96

120,19

13,87

1.207,25

1.006,56

29

Sulawesi Barat

727,21

125,83

55,87

1.096,85

783,08

1.222,68

30

Maluku

7.470,54

3.559,04

146,30

9,90

382,39

146,80

82,04

7.763,64

4.033,37

31

Maluku Utara

75,03

146,16

20,12

198,33

125,47

593,84

96,65

673,67

317,27

1.612,00

32

Papua Barat

184,97

258,04

527,52

535,82

277,37

818,16

123,75

536,81

1.113,61

2.148,83

33

Papua

11.162,46

6.422,42

307,20

2.303,25

236,39

2.420,83

300,43

1.233,23

12.006,48

12.379,73

171.431,64

55.087,81

5.223,08

8.548,55

7.996,34

10.151,10

6.975,12

5.582,78 191.626,18

79.370,24

JUMLAH

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

96

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

III.2. PERUBAHAN KAWASAN HUTAN


DAN PENGGUNAAN KAWASAN
HUTAN
The Alteration of
Forest Area and Approval Of Forenst
Area

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

99

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Kep. Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I. Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

NTB

NTT

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Sulawesi Selatan

Sumatera Barat

26

Sumatera Utara

Aceh

PROPINSI

NO

15

19

Unit

523

103

1.594

234,40

5.147

90

13.414

Luas (ha)

Tanah Masuk

15

18

Unit

579

76

1.040

65,04

1.008

30

13.414

10

Luas (ha)

Tanah Keluar

S/D TAHUN 2009

11

850,50

12

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

13

119,60

14

Luas
(ha)

15

Unit

675,50

0,91

277,30

16

Luas
(ha)

17

Unit

0,45

271,10

18

Luas
(ha)

19

Unit

40,44

20

Luas
(ha)

21

Unit

40,20

22

Luas
(ha)

23

Unit

139,08

10,15

24

Luas
(ha)

25

Unit

72,58

6,85

26

Luas
(ha)

Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar

Unit Luas (ha) Unit

Tanah Masuk

TAHUN 2010

Tabel/Table 3.2.1. Tukar Menukar Kawasan Hutan Tahun/The Exchanges of Forest Area

27

127,821

110,80

1.373,67

28

29

56,85

110,79

30

15

23

10

31

1.198,00

103,00

1.773,07

362,22

5.269

850,50

1.464

13.414

277,30

32

Luas (ha)

15

22

10

33

Unit

578,80

76,00

1.152,48

121,89

1.127

119,60

30

13.414

271,10

34

Luas (ha)

Tanah Keluar

S/D TAHUN 2014


Tanah Masuk

Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit

Tanah Keluar

TAHUN 2014
Tanah Masuk

100

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

49

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

JUMLAH

29

30

31

32

33

21.104,47

Luas (ha)

47

Unit

16.212,03

10

Luas (ha)

850,50

12

13

Unit Luas (ha) Unit


11

TAHUN 2011

Ket :
TM : Tanah Masuk/Compensated area for forest
TK : Tanah Keluar/Converted forest area for non forest
0 : Nihil/Tidak ada kegiatan

TAHUN 2012

TAHUN 2013

119,60

14

Luas
(ha)

15

Unit

953,71

16

Luas
(ha)

17

Unit

271,55

18

Luas
(ha)

19

Unit

40,44

20

Luas
(ha)

21

Unit

40,20

22

Luas
(ha)

23

Unit

149,23

24

Luas
(ha)

25

Unit

79,43

26

Luas
(ha)

Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar Tanah Masuk Tanah Keluar

TAHUN 2010
Tanah Masuk

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Gorontalo

28

Unit

Sulawesi Tenggara

PROPINSI

27

NO

Tanah Keluar

S/D TAHUN 2009

Tanah Masuk

27

1.612,29

28

29

167,64

30

62

31

24.710,64

32

Luas (ha)

58

33

Unit

16.890,45

34

Luas (ha)

Tanah Keluar

S/D TAHUN 2014


Tanah Masuk

Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit

Tanah Keluar

TAHUN 2014
Tanah Masuk

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

101

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Kep. Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I. Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Kalimantan Selatan

Sumatera Utara

22

Aceh

PROVINSI/Province

NO

265744

366.926

1523126

157956

847

48.498

83.964

57.581

17 209.130,53

55 625.966,13

12 139.223,26

11

23 170.244,74

44

134

26

27 142.762,33

58

6.512,00

2.101,00

LUAS
(Ha)

TAHUN 2010

UNIT LUAS (Ha) UNIT

S/D TAHUN 2009

UNIT

20.944,10

84.817,67

6.834,57

71.083,12

LUAS (Ha)

TAHUN 2011

UNIT

50.224,95

17.499,21

84.759,42

18.410,34

LUAS (Ha)

TAHUN 2012

11

UNIT

5.074,30

81.093,79

16.999,20

14.628,36

5.543,00

LUAS (Ha)

TAHUN 2013

14

UNIT

111.622,20

14.732,43

9.694,84

15.503,63

8.061,60

6.429,52

LUAS (Ha)

TAHUN 2014

18

89

24

11

43

44

139

27

27

58

UNIT

214.204,83

896.363,17

273.271,77

0,00

846,86

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

65.027,87

0,00

83.964,15

57.581,25

358.320,27

366.925,98

1.555.141,30

164.385,89

142.762,33

265.743,70

LUAS (Ha)

S/D TAHUN 2014

Tabel/Table 3.2.2 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan/Perkebunan Tahap SK Pelepasan/Progress of Forest Areas
for Release Agriculture/Plantation SK Release Stages of Forest

102

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

38.626,00

12658

103777

6888

20784

4585

72805

2000

494475

542

4.908.530

83.200,40

10 276.762,54

12

10

57

8.613,00

LUAS
(Ha)

TAHUN 2010

UNIT LUAS (Ha) UNIT

S/D TAHUN 2009

27

UNIT

366.271,35

34.147,00

99.813,80

8.486,72

40.144,37

LUAS (Ha)

TAHUN 2011

30

10

536.667,23

64.248,41

287.430,30

1432,22

6934,48

5.727,90

LUAS (Ha)

TAHUN 2012
UNIT

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

JUMLAH

Kalimantan Timur

PROVINSI/Province

23

NO

23

UNIT

216.501,85

55.696,20

37.467,00

LUAS (Ha)

TAHUN 2013

115.460,33

192.850,49

11.404,20

386,33

8.863,00

LUAS (Ha)

42 495.008,57

UNIT

TAHUN 2014

666

19

34

11

13

10

57

UNIT

6.531.591,83

352.752,34

894.324,13

59.949,14

13.044,07

103.776,71

62.829,68

20.784,20

4.584,50

78.532,90

2.000,00

494.474,79

LUAS (Ha)

S/D TAHUN 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

103

18 Nusa Tenggara Barat

19 Nusa Tenggara Timur

22 Kalimantan Selatan

27

17 Bali

21 Kalimantan Tengah

16 Banten

17

15 Jawa Timur

20 Kalimantan Barat

14 D.I. Yogyakarta

Kep. Bangka Belitung

16

Lampung

13 Jawa Tengah

Bengkulu

29

Sumatera Selatan

14

12 Jawa Barat

Jambi

11

Riau

11 DKI Jakarta

Sumatera Barat

12

Sumatera Utara

12

UNIT

31.916

66.136

28.805

1.137

2.950

7.530

134.147

14.327

120.593

78.413

66.500

16.242

28.054

39.377

LUAS (Ha)

S/D TAHUN 2009

10 Kepulauan Riau

Aceh

PROVINSI

NO

UNIT

LUAS
(Ha)

TAHUN 2010

UNIT

1.117,83

629,18

1.191,60

LUAS
(Ha)

TAHUN 2011

UNIT

1.257,92

LUAS
(Ha)

TAHUN 2012

UNIT

2.266,65

918,34

2.313,30

LUAS
(Ha)

TAHUN 2013

UNIT

609,70

LUAS
(Ha)

TAHUN 2014

34

17

16

33

14

12

10

12

12

UNIT

31.916,00

71.387,87

28.804,72

1.137,00

2.950,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

7.530,00

0,00

134.147,20

14.327,45

122.140,80

78.412,53

68.812,98

17.433,85

28.054,00

39.376,65

LUAS (Ha)

S/D TAHUN 2014

Tabel /Table 3.2.3 Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pemukiman Transmigrasi Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan/
Progress of Forest Areas for Release Transmigration SK Release Stages of Forest

104

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

31 Maluku Utara

256

7
875.682

15.319

92.304

18.434

4.964

2.486

5.090

37.036

4.015

20.017

39.891

LUAS (Ha)

UNIT

LUAS
(Ha)

TAHUN 2010

UNIT

3.639,19

700,58

LUAS
(Ha)

TAHUN 2011

Sumber/Source: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Panning

JUMLAH

33 Papua Barat

15

30 Maluku

32 Papua

21

27 Sulawesi Tenggara

29 Sulawesi Barat

26 Sulawesi Selatan

16

25 Sulawesi Tengah

28 Gorontalo

24 Sulawesi Utara

UNIT

S/D TAHUN 2009

PROVINSI

23 Kalimantan Timur

NO

UNIT

2.247,45

664,97

324,56

LUAS
(Ha)

TAHUN 2012

10

UNIT

8.348,60

1.078,36

555,09

1.216,86

LUAS
(Ha)

TAHUN 2013

UNIT

642,45

32,75

LUAS
(Ha)

TAHUN 2014

277

16

11

21

18

UNIT

890.560,07

16.397,74

92.336,70

19.654,14

5.664,58

2.486,00

5.089,56

37.035,71

4.015,35

21.558,15

0,00

39.891,09

LUAS (Ha)

S/D TAHUN 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

105

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Dki Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

Di Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

10

19

Unit

2,32

32.087,84

2.403,13

117,42

6.417,30

0,08

16,00

546,56

177,09

1.791,48

3.140,35

40,05

128,58

4.918,16

1.120,90

433,04

911,64

Luas

s/d 2010

11

12

Unit

12.172,03

205,72

59,83

35,36

473,31

563,16

2.816,22

Luas

2011

7
-

12

Unit

66,69

9.895,58

1.735,57

3,40

116,33

116,34

45,00

792,49

1.244,85

2.682,16

Luas

2012

14

10

Unit

15.522,78

1.895,70

125,76

16,85

168,35

1.834,47

754,84

17,20

2.164,07

2.909,91

612,02

538,04

620,26

295,00

344,00

10

Luas

2013

11

11

Unit

11.398,96

316,20

255,23

431,74

1.414,97

72,16

2.897,32

2.120,27

1.125,59

153,89

100,42

12

Luas

2014

13

58

10

16

35

18

26

45

13

Unit

81.077,18

6.556,32

117,42

6.417,30

0,08

16,00

930,94

193,94

2.567,73

1.834,47

5.461,85

174,41

2.292,65

11.991,19

5.661,20

7.595,05

1.685,79

364,01

444,42

14

Luas

TOTAL

Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Eksploitasi Tambang uan Non Tambang Tahun 20082014/Progress of Temporary use of Forest Area Exploitation for Mining and Non Mining Activities 2008-2014

PROVINSI

NO

Tabel/TablE 3.2.4

106

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

180

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

Grand Total

241.733,93

20,44

4.119,30

562,42

6.636,91

75,00

3.577,74

443,40

140.826,64

31.220,15

Luas
5

62

Unit

33.421,94

75,05

2.093,43

2.318,93

31,98

5.144,17

7.432,76

Luas

2011

85

14

11

Unit

47.961,34

4.580,21

603,50

3.383,32

1.072,94

130,83

561,96

18.207,07

2.723,10

Luas

2012

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

49

Kalimantan Timur

35

23

Kalimantan Selatan

Unit

s/d 2010

22

PROVINSI

NO

11

16

15

114

Unit

74.560,25

2.678,68

134,63

6.547,77

80,35

3.167,53

99,99

28.594,00

5.438,05

10

Luas

2013

97

15

15

11

Unit

52.209,60

4.809,48

4,94

2.470,84

121,39

903,23

15.471,41

8.141,57

12

Luas

2014

84

538

32

29

12

103

13

Unit

449.887,06

95,49

18.281,10

701,99

603,50

21.357,77

1.381,66

6.876,10

1.105,35

903,23

208.243,29

54.955,63

14

Luas

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

107

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Dki Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

Di Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Aceh

PROVINSI

42

27

28

Unit

18,06

27,32

2,34

2,46

8,41

280,16

1.080,57

347,17

25,84

27,00

57,00

49,35

144,45

14,11

12.068,75

361,82

4.448,73

Luas

s/d 2010
5

Unit

6
-

710,60

0,96

478,79

10,01

0,06

23,63

Luas

2011
7

Unit

8
-

3,54

3,70

11,76

741,98

297,32

139,06

79,60

Luas

2012
9

Unit

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Operasi Produksi Non Tambang

NO

Tabel 3.2.5.

12,02

11.881,50

1,82

0,08

1,57

15,15

14,90

95,39

136,18

8,37

231,70

10

Luas

2013
11

Unit

59,28

71,26

10,30

49,75

0,52

51,35

1,97

4,47

185,74

38,83

237,99

12

Luas

2014

10

42

29

10

12

12

45

13

Unit

30,08

27,32

710,60

11.884,80

75,55

501,12

280,16

1.130,32

349,26

92,34

1,97

27,00

90,08

235,09

195,09

1.089,47

136,18

12.366,07

509,25

4.842,94

14

Luas

TOTAL

108

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

160

Unit

41,00

129,37

24,46

445,86

0,52

37,74

21.106,69

1.464,21

Luas

s/d 2010
5

12

Unit

53,97

9,60

43,02

58,00

1.388,64

Luas

2011
7

23

Unit

2.642,04

153,26

1.211,83

Luas

2012

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Grand Total

Kalimantan Timur

23

PROVINSI

NO
9

25

Unit

57,40

18.972,64

45,67

5.702,99

233,40

194,36

340,13

10

Luas

2013

35

11

Unit

49,09

88,41

61,71

1.627,43

716,77

12

Luas

2014

255

12

11

13

Unit

45.737,43

2.226,65

5.702,99

53,97

274,40

138,97

267,91

1.070,68

0,52

1.426,68

14

Luas

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

109

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

Dki Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

Di Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

PROVINSI

17

11

12

12

19

Unit

14.942,28

166.464,65

80.161,77

25,28

0,65

39.975,90

5.052,56

9.872,80

18.043,00

1.652,00

17.140,23

10.876,61

166,42

340,00

35.717,17

59.845,00

Luas

s/d 2010

22

Unit

9,89

1.889,86

87.387,53

3.239,00

1.433,00

19.451,62

7.812,06

140,64

481,72

38.200,05

67.487,66

Luas

2011

20

Unit

3.075,40

123.547,38

15.617,00

25.357,00

1.989,93

243,57

10,07

1.576,00

2.279,00

18.203,00

11.827,27

365.021,00

4.370,64

21.201,01

Luas

2012

11

10

10

Unit

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Survey/Eksplorasi Tambang

NO

Tabel 3.2.6.

861,12

153.374,90

27.364,22

3.983,30

779,77

4,69

8.626,44

4.635,00

112.506,95

95.615,70

48.779,95

18.191,00

10

Luas

2013

11

13

Unit

44.790,01

88.195,10

9.433,00

4.320,00

2.189,00

115,78

4.013,60

50,00

156,04

5.666,73

1.587,02

50.193,27

12

Luas

2014

13
8

17

83

15

20

18

18

40

45

12

Unit

65.558,67

618.969,56

28.289,00

138.635,99

25,28

2.189,65

65.516,53

17.901,56

10.028,21

20.100,72

8.676,44

8.722,04

191.716,95

187.394,26

413.967,37

4.720,53

125.302,45

59.845,00

14

Luas

TOTAL

110

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

190

12

16

25

Unit

755.447,02

58.439,78

10.870,29

35.456,19

103,33

33,55

52.854,93

4.232,40

2.277,00

7.857,10

123.046,14

Luas

s/d 2010

97

31

Unit

408.197,22

9.307,46

16.907,99

8,00

5.761,00

25.182,00

123.497,74

Luas

2011

141

25

34

Unit

901.576,62

18,80

6.371,26

99.784,91

7.017,50

2.674,00

19.686,00

21.181,55

40.121,98

26.017,00

84.385,36

Luas

2012

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Grand Total

PROVINSI

NO

97

10

23

Unit

689.690,33

9.834,00

8.722,99

81.671,24

11,05

22.126,24

9.127,00

821,28

82.653,49

Luas

2013

93

33

Unit

451.538,89

9.941,00

22.290,84

90.431,43

6.285,55

5.557,00

13.442,53

22.329,11

3.041,13

9.767,87

57.742,88

Luas

2014

618

25

84

17

21

14

121

Unit

3.206.450,08

78.233,58

57.562,84

324.251,76

13.425,43

33,55

30.357,24

91.744,46

25.413,95

99.037,09

37.736,51

9.767,87

471.325,61

Luas

TOTAL

Tabel/Table 3.2.7. Perkembangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Survey
atau Eksplorasi Tambang dan Non Tambang Tahun 2008-2014/Progress
of Temporary Use of Forest Area Activity Exploitation for Mining and Non
Mining Activities 2008-2014
NO

PROVINSI

s/d 2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

Unit

Luas

Unit

Luas

Unit

Luas

Unit

Luas

Unit

Luas

Unit

Luas

10

11

12

13

14

Bangka Belitung

1.081,00

1.081,00

Jawa Timur

1,24

1,24

1,24

1.081,00

1.082,24

Grand Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

111

112

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

PROVINSI

NO

2011

2012

2013

2014

Sd. 2014

2012

2014

Sd. 2014

2011

2013

2009

2010

2010

Sd. 2008

2009

5.657,00

5.657,00

Sd. 2008

31,65

2014

Sd. 2014

2012

2013

2010

2011

2009

31,65

2014

Sd. 2014

Sd. 2008

2012

2013

2010

SM (Ha)

2011

Sd. 2008

CA (Ha)

2009

TAHUN

TB (Ha)

(Ha)

TN

TWA (Ha)
9

(Ha)

TAHURA

60.680,00

60.680,00

70.755,00

70.755,00

2.725,00

2.725

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA

359.984,00

55.680,00

304.304,00

11.148,00

11.148,00

234.131,75

234.131,75

11

HPT (Ha)

7.200,00

7.200,00

9.840,00

9.840,00

43.900,00

43.900,00

12

HP (Ha)

188.858,00

15.630,00

173.228,00

41.636,00

4.105,00

37.531,00

180,00

180,00

13

HPK (Ha)

2.725

616.722,00

71.310,00

545.412,00

62.624,00

4.105,00

58.519,00

354.655,40

354.655,40

2.725,00

14

(Ha)

JUMLAH

5.852,00

5.852,00

15

CA (Ha)
16

SM (Ha)

8.350,00

8.350,00

17

TB (Ha)

177.766,00

44.492,00

133.274,00

108.000,00

108.000,00

18

TN (Ha)

3.505,40

3.505,40

19

(Ha)

TWA

5.920,00

5.920,00

20

(Ha)

TAHURA

14.780,00

14.780,00

21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI

71.190,00

71.190,00

12.150,00

12.150,00

22

HPT (Ha)

327.678,00

15.630,00

312.048,00

40.634,00

4.105,00

36.529,00

213.401,00

213.401,00

2.725,00

2.725,00

23

HP (Ha)

19.388,00

11.188,00

8.200,00

9.840,00

9.840,00

15.547,00

15.547,00

24

HPK (Ha)

616.722,00

71.310,00

545.412,00

62.624,00

4.105,00

58.519,00

354.655,40

354.655,40

2.725,00

2.725,00

25

LUAS (Ha)

JUMLAH

Tabel/Table 3.2.8 Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Tahun 2008-2014/Progress Function of Changes of Forest est Area
Establishment in 2008-2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

113

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Jambi

PROVINSI

NO

2012

2013

2014

Sd. 2014

2013

2014

Sd. 2014

2011

2012

2009

2010

2011

Sd. 2008

2010

2009

Sd. 2014

2014

Sd. 2008

2012

2013

2010

2011

Sd. 2008

2009

27.200,00

2014

Sd. 2014

2012

2013

2010

SM (Ha)

2011

27.200,00

CA (Ha)

2009

Sd. 2008

TAHUN

490,00

490,00

TB (Ha)
7

(Ha)

TN

TWA (Ha)
9

(Ha)

583,00

583,00

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

20.700,00

20.700,00

11

HPT (Ha)

29.924,85

29.924,85

25.560,00

25.560,00

12

HP (Ha)
13

HPK (Ha)

1.073,00

1.073,00

29.924,85

29.924,85

73.460,00

73.460,00

14

(Ha)

JUMLAH

15

CA (Ha)
16

SM (Ha)

17

TB (Ha)

73.460,00

73.460,00

18

TN (Ha)
19

(Ha)

TWA

20

(Ha)

21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

22

HPT (Ha)

1.073,00

1.073,00

23

HP (Ha)

29.924,85

29.924,85

24

HPK (Ha)

JUMLAH

1.073,00

1.073,00

29.924,85

29.924,85

73.460,00

73.460,00

25

LUAS (Ha)

114

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

TAHUN

DKI Jakarta

Jawa Barat dan

11

12

Banten

Kepualaun Riau

10

14.100,75

Sd. 2014

2014

2013

2011

2012

2009

2010

14.100,75

Sd. 2014

Sd. 2008

2013

2014

2011

2010

2012

Sd. 2014

Sd. 2008

2014

2009

2012

2011

2013

2009

2010

Sd. 2014

Sd. 2008

2013

2014

2011

2012

SM (Ha)

CA (Ha)

2010

Kepulauan Bangka Sd. 2008


Belitung
2009

PROVINSI

NO

TB (Ha)

0,00

(Ha)

TN

195,00

95,00

100,00

TWA (Ha)
9

(Ha)

37.855,70

37.855,70

6.351,22

6.223

128,10

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

41.025,56

833,00

40.192,56

13.292,82

343

12.950,00

11

HPT (Ha)

24.804,80

662,00

24.142,80

12

HP (Ha)

25.652,00

25.652,00

13

HPK (Ha)

117.981,81

1.590,00

116.391,81

45.296,04

6.566

38.730,10

14

(Ha)

JUMLAH

15

CA (Ha)
16

SM (Ha)

17

TB (Ha)

111.186,00

111.186,00

18

TN (Ha)
19

(Ha)

TWA

1.625,81

1.590,00

35,81

20

(Ha)

34.700,00

34.700,00

21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

3.902,00

3.902,00

22

HPT (Ha)

5.170,00

5.170,00

6.694,04

6.566

128,10

23

HP (Ha)
24

HPK (Ha)

JUMLAH

117.981,81

1.590,00

116.391,81

45.296,04

6.566

38.730,10

25

LUAS (Ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

115

Jawa Timur

Bali

Nusa Tenggara

15

16

17

Barat

D.I. Yogyakarta

14

Jawa Tengah

13

PROVINSI

NO

Sd. 2014

2006

2013

2014

2011

2012

2009

2010

2014

Sd. 2014

Sd. 2008

2012

2013

2010

2009

SM (Ha)

2011

Sd. 2008

282,50

2014

Sd. 2014

2012

2013

2010

2011

Sd. 2008

2009

282,50

Sd. 2014

2014

2012

2013

2010

2011

Sd. 2008

CA (Ha)

2009

TAHUN

TB (Ha)

(Ha)

TN

1,08

1,08

6,50

TWA (Ha)

169,95

169,95

(Ha)

1.942,00

1.942,00

1.000,66

1.000,66

11.130,56

55,00

11.075,56

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

11
0

0,00

HPT (Ha)

0,00

617,00

617,00

12

HP (Ha)
13
0

0,00

HPK (Ha)

169,95

169,95

1.942,00

1.942,00

1.901,24

1.901,24

11.137,06

55,00

11.082,06

14

(Ha)

JUMLAH

15

CA (Ha)
16

SM (Ha)

17

TB (Ha)

1.284,24

1.284,24

10.850,76

10.850,76

18

TN (Ha)
19

(Ha)

TWA

617,00

617,00

231,30

231,30

20

(Ha)
21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

55,00

55,00

22

HPT (Ha)

0,00

1.942,00

1.942,00

23

HP (Ha)

169,95

169,95

24

HPK (Ha)

JUMLAH

169,95

169,95

1.942,00

1.942,00

1.901,24

1.901,24

11.137,06

55,00

11.082,06

25

LUAS (Ha)

116

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

2014

Sd. 2014

21

Sd. 2014

2009

Kalimantan Selatan Sd. 2008

(64)

63,60

2014

Sd. 2014

2013

0 (300.040,00)

2011

300.040,00

SM (Ha)

2012

2009

2010

2013

2014

2011

2010

2012

Sd. 2008

2009

Kalimantan Tengah Sd. 2008

2013

20

2011

2012

2009

2010

Sd. 2014

Sd. 2008

Kalimantan Barat

Timur

Nusa Tenggara

2013

2014

2011

2012

2009

CA (Ha)

2010

Sd. 2008

TAHUN

19

18

Barat

Nusa Tenggara

17

PROVINSI

NO

0,00

TB (Ha)

0,00

(Ha)

TN

0,00

TWA (Ha)
9

0,00

(Ha)

154.922,00

2.710,00

2.710,00

11

HPT (Ha)

672.656,00

352,62

352,62

12

HP (Ha)

147.363,00

15.349,50

15.349,50

13

HPK (Ha)

1.336.856,00

84.469,50

15.349,50

69.120,00

352,62

352,62

8.855,00

8.855,00

14

(Ha)

JUMLAH

(6.745)

6.745,00

(11.260)

11260,00

0,00

(33.230)

33230,00

(11.702)

117.701,60

0,00

(61.875,00) (154.922,00) (672.656,00) (147.363,00) (1.336.856,00)

61.875,00

69.120,00

69.120,00

6.145,00

6.145,00

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

76110,00

16

SM (Ha)

(64)

63,60

0,00 (76.110,00)

15

CA (Ha)

958740,00

18

TN (Ha)

0,00 (958.740,00)

17

TB (Ha)

0,00

19

(Ha)

TWA

133075,00

79,75

79,75

21

(66.000)

66.000,00

0,00

0,00 (133.075,00)

352,62

352,62

3.155,00

3.155,00

20

(Ha)

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

115.545,00

15.269,75

15.269,75

5.700,00

5700,000

23

HP (Ha)

0,00

(51.235)

51.235,00

0,00

(53.125,00) (115.545,00)

53.125,00

69.120,00

69.120,00

22

HPT (Ha)

(403)

403,00

(261,00)

261,00

24

HPK (Ha)

JUMLAH

(117.702)

117.701,60

0,00

(1.336.856,00)

1.336.856,00

84.469,50

15.349,50

69.120,00

352,62

352,62

8.855,00

8855,000

25

LUAS (Ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

117

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

23

24

25

22

PROVINSI

NO

2014

2012

2013

2014

Sd. 2014

2013

2014

Sd. 2014

2012

2013

2014

Sd. 2014

2012

2010

2011

(10.283)

2009

10.282,65

2011

Sd. 2008

2010

(3.475)

3.475,00

Sd. 2008

2009

2011

2012

2009

2010

2011

Sd. 2008

2010

Sd. 2008

94,89

2009

Sd. 2014

SM (Ha)

94,89

2012

2013

2010

CA (Ha)

2011

TAHUN

24.669,00

24.669,00

TB (Ha)
7

(Ha)

TN

(1.624)

1.624,25

61.850,00

61.850,00

TWA (Ha)
9

(Ha)

(22.063)

22.063,10

10.659,00

10.659,00

738,75

738,75

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

(380)

379,50

193,00

193,00

11

HPT (Ha)

0,00

(10.419)

10.419,00

11.759,00

11.759,00

12

HP (Ha)

20.776,00

20.776,00

12.460,00

12.460,00

13

HPK (Ha)

(48.244)

48.243,50

43.387,00

43.387,00

24.669,00

24.669,00

74.310,00

74.310,00

106.833,64

833,64

14

(Ha)

JUMLAH

15

CA (Ha)

0,00

24.669,00

24.669,00

16

SM (Ha)
17

TB (Ha)

(43.750)

43.750,00

25.832,00

25.832,00

18

TN (Ha)
19

(Ha)

TWA

(4.195)

4195,00

61.850,00

61.850,00

20

(Ha)
21
0

0,00

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

57

57,21

22

HPT (Ha)

17.555,00

17.555,00

12.460,00

12.460,00

776,43

776,43

23

HP (Ha)

0,00

(299)

298,50

24

HPK (Ha)

JUMLAH

834

(48.244)

48.243,50

43.387,00

43.387,00

24.669,00

24.669,00

74.310,00

74.310,00

833,64

25

LUAS (Ha)

118

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

27

28

29

30

2013

2010

2014

Sd. 2014

Sd. 2008

2013

2009

2012

2010

2011

2009

Sd. 2014

Sd. 2008

2013

2014

2011

2012

2009

2010

Sd. 2014

Sd. 2008

2012

2014

2010

2011

2014

Sd. 2014

2013

Sd. 2008

2012

2009

2011

0,00

2009

SM (Ha)

2010

0,00

2014

Sd. 2014

CA (Ha)

2013

TAHUN

Sulawesi Tenggara Sd. 2008

26

PROVINSI

NO

TB (Ha)

(Ha)

TN

0,00

TWA (Ha)
9

(Ha)

153.575,00

2.258,15

2.258,15

(4.000)

4.000,00

10

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

7.650,00

3.200,00

3.200,00

11

HPT (Ha)

6.075,00

3.915,00

3.915,00

12

HP (Ha)

2.860,00

9.125,00

9.125,00

(18.446)

18.445,50

13

HPK (Ha)

0,00

170.160,00

16.240,00

16.240,00

2.258,15

2.258,15

(22.446)

22.445,50

14

(Ha)

JUMLAH

15

CA (Ha)
16

SM (Ha)

17

TB (Ha)

0,00

167.300,00

18

TN (Ha)

0,00

(4.000)

4.000,00

19

(Ha)

TWA

20

0,00

(Ha)
21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

9.125,00

9.125,00

1.962,75

1.962,75

22

HPT (Ha)

2.860,00

295,40

295,40

(18.446)

18.445,50

23

HP (Ha)

0,00

7.115,00

7.115,00

24

HPK (Ha)

JUMLAH

0,00

170.160,00

16.240,00

16.240,00

2.258,15

2.258,15

(22.446)

22.445,50

25

LUAS (Ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

119

Papua Barat

32

Sd. 2014

41.709,79

2013

2014

2011

2010

2012

Sd. 2008

2014

Sd. 2014

2009

2012

2013

5.657,00

2010

SM (Ha)

2011

Sd. 2008

Sd. 2014

2009

2013

2014

2011

CA (Ha)

2012

TAHUN

25.159,00

TB (Ha)

0,00

(Ha)

TN

62.052,58

TWA (Ha)

10
0

288.493,80

6.549,76

6.549,76

0 (153.575,00)

169,95

(Ha)

HL (Ha)

FUNGSI SEMULA
TAHURA

687.415,13

1.030,00

1.030,00

0,00

(7.650,00)

11

HPT (Ha)

160.309,27

2.436,00

2.436,00

0,00

(6.075,00)

12

HP (Ha)

10.398,00

10.398,00

6.549,76

6.549,76

(170.160,00)

14

(Ha)

320.968,50 1.697.935,02

6.932,00

6.932,00

0,00

(2.860,00)

13

HPK (Ha)

JUMLAH

5.852,00

15

CA (Ha)

24.669,00

16

SM (Ha)

18

TN (Ha)

508.379,00

0,00

0 (167.300,00)

8.350,00

17

TB (Ha)

3.505,40

0,00

19

(Ha)

TWA

0,00

73.751,73

20

(Ha)

0,00

49.559,75

21

HL (Ha)

FUNGSI MENJADI
TAHURA

0
0,00

176.967,72

2.856,00

2.856,00

6.549,76

6.549,76

22

HPT (Ha)

655.449,62

4.076,00

4.076,00

0,00

(2.860,00)

23

HP (Ha)

0,00

85.450,80

3.466,00

3.466,00

24

HPK (Ha)

JUMLAH

1.591.935,02

10.398,00

10.398,00

6.549,76

6.549,76

(170.160,00)

25

LUAS (Ha)

Keterangan :
1. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan didasarkan atas Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi (Lampiran Kep. Menhutbun/Menhut).
2. Untuk Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara menggunakan TGHK.
3. Untuk Provinsi Kalteng, Kalsel,Sulsel, Sultera, Gorontalo, Maluku Utara, Papua sudah mengunakan peta penunjukan yang baru jadi data kembali menjadi nol sesuai tahun terbitnya peta
penunjukan
0 : Nihil/Tidak ada kegiatan

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

JUMLAH

Papua

31

PROVINSI

NO

III.3. PEMBENTUKAN KESATUAN


PENGELOLAAN HUTAN (KPH)
Designation of Forest Management
Unit (FMU)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

123

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Utara

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Kepulauan Riau

Riau

Riau

Riau

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

PROVINSI

NO

Kepulauan Meranti

Kampar

Siak, Kampar dan Kota Pekanbaru

Karimun

Musi Banyuasin

Mus Rawas

Ogan Komering Ulu,


Muara Enim dan Lahat

Musi Rawas

Musi Banyuasin

Banyuasin

Solok

Sijunjung

Lima Puluh Kota

Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota


Sawahlunto, Kota Solok, Limapuluh Kota, Padang
Pariaman, Pesisir Selatan, Solok dan Tanah Datar

Pesisir Selatan

Dharmasraya

Toba Samosir

Toba Samosir dan


Labuhan Batu Utara

Mandailing Natal

Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh


Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Kota Langsa

KABUPATEN/KOTA

KPHP Tebing Tinggi (Unit XXIV)

KPHP Kampar Kiri (Unit XVIII)

KPHP Minas Tahura

KPHL Karimun

KPHP Lalan

KPHP Lakitan Unit VI

KPHP Unit XIV Benakat Revisi

KPHP Rawas

KPHP Meranti

KPHL Banyuasin

KPHL Solok (unit VI)

KPHL Sijunjung

KPHL Lima Puluh Kota (Unit II)

KPHL Bukit Barisan

KPHP Pesisir Selatan

KPHP Dharmasraya

KPHL Tobasamosir

KPHL Unit XXII

KPHP Mandailing Natal

KPHL Unit III Aceh

KPH MODEL

Tabel 3.3.1. Penetapan Wilayah KPH Model sampai dengan Tahun 2014

SK.343/MenhutII/2011

SK. 640/MenhutII/2011

SK.765/Menhut-II/2012

SK.442/MenhutII/2012

SK. 789/Menhutll/2009

SK. 790/Menhutll/2009

SK.827/Menhut-II/2013

SK.688/Menhut-VII/2012

SK.689/Menhut-VII/2012

SK.961/Menhut-II/2013

SK.42/MenhutII/2012

SK. 331/MenhutII/2010

SK.44/MenhutII/2012

SK.867/Menhut-II/2013

SK.696/Menhut-II/2013

SK.695/Menhut-II/2013

SK.866/Menhut-II/2013

SK.993/Menhut-II/2013

SK. 332/MenhutII/2010

SK.992/Menhut-II/2013

NO SK

28/06/2011

07/11/2011

26/12/2012

09/08/2012

07/12/2009

07/12/2009

19/11/2013

29/11/2012

29/11/2012

27/12/2013

02/02/2012

25/05/2010

02/02/2012

05/12/2013

21/11/2013

21/11/2013

05/12/2013

27/12/2013

25/05/2010

27/12/2013

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

412

24.028

9.605

20.082

69.147

114.061

83.952

94.883

69.504

9.091

75.762

65.038

12.681

406.273

Hutan
Lindung

265.953

76.776

256.594

89.511

134.597

5.660

3.481

40.785

5.286

16.759

4.563

17.721

5.191

14.704

276.118

Hutan
Produksi

69.335

119.755

140.562

8.002

32.074

97.588

12.804

25.755

17.383

245

46.274

15.829

6.294

51.189

131.781

Hutan
Produksi
Terbatas
10

6.172

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

69.747

143.783

146.734

17.607

265.953

76.776

256.594

121.585

252.267

74.807

130.346

150.492

117.552

86.508

59.928

33.550

87.247

116.227

159.166

682.391

12

Luas Total
(ha)

124

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Riau

Kep. Bangka Belitung

Kep. Bangka Belitung

Kep. Bangka Belitung

Kep. Bangka Belitung

Bengkulu

Bengkulu

Bengkulu

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

DI Yogyakarta

Bali

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

PROVINSI

21

NO

Buleleng, Bangli, Tabanan, Badung

Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo

Tulang Bawang, Way Kanan

Tanggamus

Mesuji

Lampung Tengah

Lampung Selatan, Lampung Timur

Lampung Selatan

Lampung Barat, Lampung Tengah, Tanggamus

Way Kanan

Pesawaran

Tanjung Jabung Barat

Sarolangun

Merangin

Kerinci

Rejang Lebong

Muko-Muko

Bengkulu Utara

Belitung Timur

Bangka Barat

Bangka Tengah

Bangka

Pelalawan, Siak

KABUPATEN/KOTA

KPHL Bali Tengah (Unit II)

KPHP Yogyakarta

KPHP Muara Dua

KPHL Kotaagung Utara (Unit X)

KPHP Sungai Buaya

KPHP Register 47 Way Terusan

KPHP Gedong Wani (Unit XVI)

KPHL Rajabasa (Unit XIV)

KPHL Batu Tegi

KPHP Bukit Punggur

KPHL Pesawaran

KPHL Sungai Beram Hitam

KPHP Limau unit VII

KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu Landai

KPHP Kerinci

KPHL Bukit Balai Rejang

KPHP Muko-Muko

KPHP Bengkulu Utara

KPHP Gunung Duren

KPHP Rambat Menduyung

KPHP Sungai Sembulan

KPHP Sigambir-Kotawaringin

KPHP Tasik Besar Serkap

KPH MODEL

SK. 620/MenhutII/2011

SK. 721/MenhutII/2011

SK.236/MenhutII/2011

SK.379/MenhutII/2011

SK.996/Menhut-II/2013

SK. 794/Menhutll/2009

SK.427/MenhutII/2011

SK.367/MenhutII/2011

SK. 650/Menhutll/2010

SK.439/Menhut-II/2012

SK.438/Menhut-II/2012

SK. 787/Menhutll/2009

SK. 714/MenhutII/2011

SK.43/MenhutII/2012

SK.960/Menhut-II/2013

SK.994/Menhut-II/2013

SK. 330/MenhutII/2010

SK.995/Menhut-II/2013

SK.764/Menhut-II/2012

SK.763/Menhut-II/2012

SK. 329/MenhutII/2010

SK.962/Menhut-II/2013

SK. 509/MenhutII/2010

NO SK

01/11/2011

20/12/2011

10/05/2012

18/07/2011

27/12/2013

07/12/2009

27/07/2011

07/07/2011

22/11/2010

09/08/2012

09/08/2012

07/12/2009

19/12/2011

02/02/2012

27/12/2013

27/12/2013

25/05/2010

27/12/2013

26/12/2012

26/12/2012

25/05/2010

27/12/2013

21/09/2010

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

14.651

2.313

56.020

5.160

58.162

19.131

9.944

15.965

54.793

36.088

16.059

165

12.615

8.803

5.185

4.769

Hutan
Lindung

13.412

49.134

44.249

12.500

30.243

21.995

1.260

43.807

9.944

34.250

11.937

9.546

45.620

50.819

34.228

30.169

491.768

Hutan
Produksi

22.502

30.105

66.337

42.640

2.660

Hutan
Produksi
Terbatas

18.848

10

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

14.651

15.725

49.134

56.020

44.249

12.500

30.243

5.160

58.162

41.126

11.204

15.965

121.102

76.137

34.250

16.059

78.274

52.351

58.235

59.622

39.413

34.938

513.276

12

Luas Total
(ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

125

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

Bali

44

PROVINSI

NO

Malinau

Kota Tarakan

Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Paser, Penajam


Paser Utara dan Kota Balikpapan

Bulungan

Berau

Sintang

Ketapang

Kapuas Hulu

Manggarai Barat

Kupang, Timor Tengah Utara, Timour Tengah


Selatan

Alor

Flores Timur

Rote Ndao

Sumbawa Barat

Sumbawa

Lombok Timur

Lombok Tengah

Lombok Barat, Lombok Utara

Sumbawa

Bima dan Kota Bima

Bima, Dompu

Jembrana, Buleleng, Tabanan

Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung

KABUPATEN/KOTA

KPHP Malinau

KPHL Tarakan

KPHP Meratus

KPHP Kayan

KPHP Berau Barat

KPHP Sungai Merakai

KPHP Kendawangan

KPHP Kapuas Hulu (Unit XVIII dan


Unit XIX)

KPHP Manggarai Barat

KPHL Mutis Timau (Unit XIX)

KPHL Alor Pantar

KPHL Flores Timur

KPHP Rote Ndao

KPHP Sejorong

KPHP Batulanteh (Unit IX)

KPHL Rinjani Timur

KPHL Tastura

KPHL Rinjani Barat

KPHL Ampang

KPHP Maria Unit XXIII

KPHP Tambora Utara

KPHL Bali Barat

KPHL Bali Timur (Unit III)

KPH MODEL

SK.224/MenhutII/2012

SK. 783/Menhutll/2009

SK.768/Menhut-II/2012

SK.223/MenhutII/2012

SK. 649/Menhutll/2010

SK. 791/Menhutll/2009

SK.680/MenhutII/2012

SK.380/MenhutII/2011

SK.973/Menhut-II/2013

SK.41/MenhutII/2012

SK.767/Menhut-II/2012

SK.972/Menhut-II/2013

SK. 333/MenhutII/2010

SK.971/Menhut-II/2013

SK.342/MenhutII/2011

SK.225/MenhutII/2012

SK.963/Menhut-II/2013

SK. 785/Menhutll/2009

SK.751/Menhut-II/2012

SK.752/Menhut-II/2012

SK.970/Menhut-II/2013

SK. 784/Menhutll/2009

SK. 621/MenhutII/2011

NO SK

04/05/2012

07/12/2009

26/12/2012

04/05/2012

22/11/2010

07/12/2009

23/11/2012

18/07/2011

27/12/2013

02/02/2012

26/12/2012

27/12/2013

25/05/2010

27/12/2013

28/06/2011

04/05/2012

27/12/2013

07/12/2009

26/12/2012

26/12/2012

27/12/2013

07/12/2009

01/11/2011

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

220.723

2.400

168.198

247.025

10.420

16.268

224.522

27.113

97.005

59.419

39.856

15.509

15.762

14.303

31.987

11.153

28.911

24.168

8.515

59.848

21.891

Hutan
Lindung

110.518

274.159

9.776

118.261

46.473

162.583

83.241

18.613

22.938

1.793

25.221

5.274

14.842

5.602

5.000

5.075

8.261

4.554

14.769

1.892

1.087

Hutan
Produksi

384.271

2.223

113.329

309.868

410.253

150.262

14.571

18.375

21.977

13.759

19.952

3.631

6.977

6.252

14.563

12.151

1.610

Hutan
Produksi
Terbatas
10

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

715.512

4.623

387.488

487.842

775.539

56.893

178.851

458.025

60.297

115.380

104.334

55.408

40.730

40.988

32.776

37.589

16.153

40.963

38.681

27.632

26.920

63.350

22.978

12

Luas Total
(ha)

126

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Sulawesi Utara

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

PROVINSI

67

NO

Parigi Moutong, Sigi,


Donggala dan Kota Palu

Buol

Banggai

Donggala, Parigi, Moutong

Banggai, Tojo Una-Una Morowali

Pohuwato

Gorontalo Utara

Gorontalo

Boalemo

Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan

Seruyan

Murung Raya

Kapuas

Lamandau

Kotawaringin Barat

Gunung Mas

Barito Selatan

Tanah Laut

Tabalong

Kota baru

Hulu Sungai Selatan

Banjar

Paser

KABUPATEN/KOTA

SK.750/Menhut-II/2012

SK. 793/Menhutll/2009

SK.966/Menhut-II/2013

NO SK

KPHP Dolago Tanggunung

KPHP Pogogul

KPHP Balantak

KPHP Dampelas Tinombo

KPHP Toili Baturube

KPHL Unit III Pohuwato

KPHP Gorontalo Utara

KPHP Gorontalo

KPHP Bolaemo (Unit V)

KPHP Poigar

KPHP Seruyan (Unit XXI)

KPHP Murung Raya

KPHL Kapuas

KPHP Lamandau

KPHP Kota Waringin Barat

KPHP Gunung Mas

KPHL Gerbang Barito

KPHP Tanah Laut

KPHP Tabalong

SK.755/Menhut-II/2012

SK.756/Menhut-II/2012

SK.754/Menhut-II/2012

SK. 792/Menhutll/2009

SK.967/Menhut-II/2013

SK. 334/MenhutII/2010

SK.766/Menhut-II/2012

SK.976/Menhut-II/2013

SK.402/MenhutII/2011

SK. 788/Menhutll/2009

SK. 716/MenhutII/2011

SK.965/Menhut-II/2013

SK. 247/MenhutII/2011

SK.717/Menhut-II/2012

SK.749/Menhut-II/2012

SK.974/Menhut-II/2013

SK.964/Menhut-II/2013

SK.440/MenhutII/2012

SK.997/Menhut-II/2013

KPHP Pulau Laut dan Sebuku (UNIT III) SK.226/MenhutII/2012

KPHL Hulu Sungai Selatan

KPHP Banjar

KPHP Kendilo

KPH MODEL

26/12/2012

26/12/2012

26/12/2012

07/12/2009

27/12/2013

25/05/2010

26/12/2012

27/12/2013

21/07/2011

07/12/2009

19/12/2011

27/12/2013

02/05/2011

26/12/2012

19/12/2011

27/12/2013

27/12/2013

09/08/2012

27/12/2013

04/05/2012

26/12/2012

07/12/2009

27/12/2013

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

67.794

44.257

30.418

21.017

126.447

59.301

18.632

13.126

29.383

5.265

38.970

103.578

105.372

25.432

9.672

57.337

90.361

15.862

48.776

12.863

21.221

42.090

44.152

Hutan
Lindung

19.008

54.008

28.049

10.244

55.389

13.605

15.759

17.781

12.403

19.739

6.112

205.729

19.906

257.160

50.107

43.345

71.490

44.759

99.395

11.530

72.513

61.051

Hutan
Produksi

57.548

101.268

58.936

69.651

94.800

43.369

71.417

40.775

55.140

16.594

328.827

598.948

180.951

49.303

187.291

20.961

5.289

23.822

52

25.354

34.032

Hutan
Produksi
Terbatas
10

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

144.350

199.533

117.403

100.912

276.636

116.275

105.808

71.682

96.926

41.598

373.909

908.255

105.372

226.289

316.135

294.735

154.667

92.641

117.357

112.258

32.803

139.957

139.235

12

Luas Total
(ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

127

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

Maluku Utara

Maluku Utara

Maluku

Maluku

Maluku

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

Maluku

Sulawesi Barat

92

112

Sulawesi Tengah

91

Sulawesi Tengah

90

PROVINSI

NO

KPHP Unit XXIV Gularaya

KPHL Konawe

KPHL PeropaEa Gantara

KPHP Unit III Lakompa

KPHP Tina Orima bombana

KPHL Mapili

KPHP Budong-Buddong

KPHL Unit II Lariang

KPHP Mamasa Barat (Unit VII)

KPHL Mamasa Tengah (Unit VIII)

KPHL Malunda

KPHL Ganda Dewata

KPHP Unit XVII Tojo Una-Una

KPHP Sintuwu Maroso/Rano Patanu

KPH MODEL

Seram Bagian Timur

Buru, Buru Selatan

Maluku Tengah

Buru

Halmahera Tengah, Kota Tidore Kepulauan

Halmahera Selatan

Wajo

Luwu Timur

KPHP Wae Bubi

KPHP Wae Tina

KPHP Wae Sapalewa

KPHP Wae Apu

KPHP Gunung Sinopa

KPHP Bacan

KPHP Awota

KPHL Larona Malili (Unit I)

Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Gowa, Takalar, KPHP Jeneberang (Unit IX)
Jeneponto

Konawe Selatan, Kota Kendari

Konawe

Buton Utara

Buton

Bombana

Polewali Mandar

Mamuju, Mamuju Tengah

Mamuju Utara

Mamasa

Majene

Mamuju, Mamasa

Tojo Una-Una

Poso

KABUPATEN/KOTA

SK.978/Menhut-II/2013

SK.977/Menhut-II/2013

SK. 336/MenhutII/2010

SK.770/Menhut-II/2012

SK. 337/MenhutII/2010

SK.969/Menhut-II/2013

SK.979/Menhut-II/2013

SK. 722/MenhutII/2011

SK. 715/MenhutII/2011

SK. 61/MenhutII/2011

SK.762/Menhut-II/2012

SK.975/Menhut-II/2013

SK. 795/Menhutll/2009

SK.426/Menhut-II/2011

SK. 651/Menhutll/2010

SK.998/Menhut-II/2013

SK. 60/MenhutII/2011

SK.341/MenhutII/2011

SK.340/MenhutII/2011

SK.753/Menhut-II/2012

SK.441/Menhut-II/2012

SK.968/Menhut-II/2013

SK. 639/MenhutII/2011

NO SK

27/12/2013

27/12/2013

25/05/2010

26/12/2012

25/05/2010

27/12/2013

27/12/2013

20/12/2011

19/12/2011

28/02/2011

26/12/2012

27/12/2013

07/12/2009

27/07/2011

22/11/2010

27/12/2013

28/02/2011

27/06/2011

27/06/2011

26/12/2012

09/08/2012

27/12/2013

07/11/2011

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

12.666

51.599

4.545

73.478

21.056

62.836

5.539

156.593

60.451

41.405

96.941

15.157

12.432

23.659

53.485

5.463

34.512

17.352

33.218

45.109

157.598

39.921

46.341

Hutan
Lindung

11.059

86.938

34.609

62.921

9.604

7.760

13.532

6.391

45.471

89.343

8.018

11.880

74.514

36.461

2.394

10.827

28.740

Hutan
Produksi

42.739

65.847

27.903

96.033

13.917

70.212

79.008

54.932

3.671

35.668

2.571

6.288

17.953

23.711

86.172

21.010

36.203

4.744

6.962

61.744

62.349

Hutan
Produksi
Terbatas
10

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

66.464

204.384

67.057

232.432

44.577

140.808

19.071

241.992

160.854

134.419

140.627

17.728

30.600

116.126

77.196

128.096

57.916

53.555

37.962

52.071

157.598

112.492

137.430

12

Luas Total
(ha)

128

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Papua Barat

Papua Barat

Papua

Papua

Papua

Papua

Papua

114

115

116

117

118

119

120

Kepulauan Yapen

Waropen

Sarmi dan Jayapura

Keerom

Biak Numfor

Sorong

Kota Sorong

Sorong Selatan

KABUPATEN/KOTA

KPHP Yapen

KPHP Waropen

KPHP Mamberamo Revisi

KPHP Keerom Revisi

KPHL Biak Numfor

KPHP Sorong

KPHL Kota Sorong (remu)

KPHP Sorong Selatan

KPH MODEL

NO SK

SK. 786/Menhutll/2009

SK.760/Menhut-II/2012

SK.829/Menhut-II/2013

SK.828/Menhut-II/2013

SK. 648/Menhutll/2010

SK. 701/MenhutII/2010

SK.999/Menhut-II/2013

SK.771/Menhut-II/2012

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Papua Barat

PROVINSI

113

NO

07/12/2009

26/12/2012

19/11/2013

19/11/2013

22/11/2010

20/12/2010

27/12/2013

26/12/2012

TANGGAL

SURAT KEPUTUSAN

15.100

83.372

50.492

49.196

120.340

11.789

6.602

121.361

Hutan
Lindung

90.767

97.691

46.105

30.330

30.527

111.444

73.189

Hutan
Produksi

5.899

159.217

93.930

55.149

100.136

6.173

88.710

Hutan
Produksi
Terbatas
10

11

Hutan
Produksi
Tahura
yang
Dikonversi

Luas (ha)

PENETAPAN

105.867

186.962

255.814

173.456

206.016

223.369

12.775

283.260

12

Luas Total
(ha)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

129

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Bengkulu

Bangka Belitung

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Aceh

PROVINSI

2.

1.

NO

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

TAHAPAN

SK. 797/MenhutVII/2009

SK. 91/MenhutVII/2010

SK. 77/MenhutVII/2010

SK.798/MenhutVII/2009

SK. 102/MenhutII/2010

SK.932/MenhutII/2014

NOMOR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)

7
Desember
2009

19 Pebruari
2010

10 Pebruari
2010

7
Desember
2009

5 Maret
2010

31
Desember
2014

TANGGAL

462.734,00

Luas (Ha)

Unit

2007

18

38

Unit

1.503.320,00

3.634.974,00

1.681.204,00

Luas (Ha)

2008

Tabel 3.3.2: Perkembangan Penetapan Wilayah KPH (KPHP dan KPHL)

Unit

13

13

13

17

11

35

Luas
(Ha)

2009

641.801,00

628.165,00

1.444.198,00

1.679.564,00

1.681.204,00

3.202.990,00

Unit

2010

17

17

30

33

33

Luas
(Ha)

TAHUN

472.664,00

481.195,00

1.458.934,00

1.461.000,00

259.617,00

3.661.304,87

3.196.381,00

3.204.780,00

Unit

2011

Luas
(Ha)
Unit

2012

Luas
(Ha)
Unit

2013
Luas
(Ha)

Luas (Ha)
2.521.333

Unit
6

2014

130

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sumatera Selatan

Lampung

DI. Yogyakarta

Bali

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

PROVINSI

9.

NO

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Penetapan

4.

4.

Usulan Penetapan

3.

Usulan Penetapan

Arahan Pencadangan

2.

Arahan Pencadangan

Rancang Bangun*)

1.

3.

Penetapan

4.

2.

Usulan Penetapan

3.

Rancang Bangun

Arahan Pencadangan

2.

Penetapan

Rancang Bangun

1.

1.

Penetapan

4.

4.

Usulan Penetapan

3.

Usulan Penetapan

Arahan Pencadangan

2.

3.

Rancang Bangun*)

1.

Rancang Bangun*)

Penetapan

4.

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

3.

1.

Arahan Pencadangan

2.

2.

Rancang Bangun*)

1.

TAHAPAN

SK.02/MenhutII/2012

SK. 67/MenhutII/2010

SK. 591/MenhutII/2010

SK. 337/MenhutVII/2009

SK. 800/MenhutII/2009

SK. 439/MenhutII/2007

SK. 68/MenhutII/2010

SK.76/MenhutII/2010

NOMOR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)

9 Januari
2012

28 Januari
2010

19 Oktober
2010

15 Juni
2009

7
Desember
2009

13
Desember
2007

28 Januari
2010

10 Pebruari
2010

TANGGAL

23

12

Unit

2007

908.834,00

106.427,00

16.358,60

16.358,60

501.549,00

Luas (Ha)

38

23

Unit

6.966.136,00

903.816,30

Luas (Ha)

2008
Unit

33

17

17

23

16

20

Luas
(Ha)

2009

6.966.136,00

1.240.787,00

1.240.787,00

889.210,00

105.765,92

110.309,62

542.704,80

2.601.689,00

Unit

2010

31

34

22

17

16

24

24

Luas
(Ha)

TAHUN

8.535.128,10

6.973.613,00

1.247.962,00

1.240.787,00

518.913,00

2.558.407,00

2.433.934,00

Unit

2011

34

Luas
(Ha)

8.510.524

Unit

2012
Unit

2013

33 8.510.524

Luas
(Ha)

Luas
(Ha)
Unit

Luas (Ha)

2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

131

Kalimantan Selatan

Gorontalo

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Kalimantan Timur

17.

18.

PROVINSI

NO

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Usulan Penetapan

3.

Penetapan

Arahan Pencadangan

2.

4.

Rancang Bangun

1.

TAHAPAN

SK. 799/MenhutII/2009

Sk. 338/MenhutVII/2009

SK.88/MenhutII/2011

Sk. 79/MenhutII/2010

SK. 796/MenhutII/2009

SK. 65/MenhutII/2010

SK. 78/MenhutII/2010

SK.674/MenhutII/2011

NOMOR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)

7
Desember
2009

15 Juni
2009

09 Maret
2011

10 Pebruari
2010

7
Desember
2009

28 Januari
2010

10 Februari
2010

01
Desember
2011

TANGGAL

11

28

Unit

2007

862.491,00

2.083.166,00

974.232,00

620.082,00

Luas (Ha)

11

25

22

24

Unit

861.745,00

2.137.155,03

1.835.163,00

3.549.606,00

Luas (Ha)

2008

*))

Unit

13

25

10

Luas
(Ha)

2009

1.099.827,00

2.056.922,00

429.988,00

583.290,21

1.390.224,00

Unit

2010

10

21

21

10

10

34

33

Luas
(Ha)
Unit

2011

2.068.188,80

3.199.086,00

3.218.226,00

581.500,00

1.403.761,00

1.315.485,29

12.567.139,00

12.486.355,00

TAHUN

10

34

36

Luas
(Ha)

1.814.490

12.567.139,00

12.606.634

Unit

2012
Luas
(Ha)
Unit

2013
Luas
(Ha)
Unit

Luas (Ha)

2014

132

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

26.

27

28

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

Rancang Bangun*)

Arahan Pencadangan

Usulan Penetapan

Penetapan

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

TAHAPAN

SK. 744/MenhutII/2009

SK. 481/MenhutII/2009

SK. 73/MenhutII/2010

SK. 66/MenhutII/2010

19 Oktober
2009

18 Agustus
2009

8 Pebruari
2010

28 Januari
2010

TANGGAL

18

Unit

2007

2.246.425,00

Luas (Ha)

21

56

Unit

5.388.407,00

18.180.146,00

Luas (Ha)

2008
Unit

21

21

56

56

16

Luas
(Ha)

2009

5.404.745,00

5.404.745,00

18.180.201,00

18.239.238,00

1.730.281,00

Unit

2010

16

22

Luas
(Ha)

TAHUN

Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak memiliki wilayah KPH

Ket :
0 : Belum ada Proses
*) :Rancang bangun dilaksanakan sebelum tahun 2007
*)) : Ada koreksi data

Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan, Data S/D 31 Desember 2014

Maluku

PROVINSI

25

NO

NOMOR
SURAT
KEPUTUSAN
(SK)

1.768.424,00

2.207.864,00

Unit

2011
Luas
(Ha)
Unit

2012
Luas
(Ha)
Unit

2013
Luas
(Ha)
Unit

Luas (Ha)

2014

Tabel 3.3.3.
NO

Penetapan Wilayah KPH Konservasi sampai dengan Tahun 2014


KPHK

PROVINSI

PENETAPAN KPHK
Surat Keputusan

Tanggal

Luas (ha)

Taman Nasional Batang Gadis

Sumatera Utara

SK.786/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

72.150,00

Taman Nasional Siberut

Sumatera Barat

SK.787/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

190.500,00

Taman Nasional Sembilang

Sumatera Selatan

SK. 748/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

202.896,31

Taman Nasional Tesso Nilo

Riau

SK.788/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

38.576,00

Taman Nasional Bukit Tigapuluh

Riau

SK.789/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

144.223,00

Taman Nasional Berbak

Jambi

SK. 774/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

62.700,00

Taman Nasional Bukit Duabelas

Jambi

SK. 720/Menhut -II/2010

29 Desember 2010

60.500,00

Taman Nasional Way Kambas

Lampung

SK. 712/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

130.000,00

Taman Nasional Ujung Kulon

Banten

SK. 775/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

122.956,00

10

Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Banten dan Jawa Barat

SK. 776/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

113.357,00

11

Taman Nasional Gunung Ciremai

Jawa Barat

SK.790/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

15.500,00

12

Taman Nasional Gunung Merapi

DIY dan Jawa Tengah

SK. 713/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

6.410,00

13

Taman Nasional Karimun Jawa

Jawa Tengah

SK. 749/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

111.625,00

14

Taman Nasional Gunung Merbabu

Jawa Tengah

SK. 751/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

5.725,00

15

Taman Nasional Meru Betiri

Jawa Timur

SK. 779/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

58.000,00

16

Taman Nasional Alas Purwo

Jawa Timur

SK. 801/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

43.420,00

17

Taman Nasional Baluran

Jawa Timur

SK. 718/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

25.000,00

18

Taman Nasional Bali Barat

Bali

SK. 780/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

19.002,89

19

Taman Nasional Gunung Rinjani

Nusa Tenggara Barat

SK. 781/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

41.330,00

20

Taman Nasional Laiwangi Wanggameti

Nusa Tenggara Timur

SK. 714/Menhut II/2010

29 Desember 2010

47.014,00

21

Taman Nasional Manupeu Tanah Daru

Nusa Tenggara Timur

SK. 719/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

87.984,00

22

Taman Nasional Komodo

Nusa Tenggara Timur

SK. 753/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

173.000,00

23

Taman Nasional Danau Kelimutu

Nusa Tenggara Timur

SK. 754/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

5.356,50

24

Taman Nasional Danau Sentarum

Kalimantan Barat

SK. 715/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

132.000,00

25

Taman Nasional Gunung Palung

Kalimantan Barat

SK. 721/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

90.000,00

26

Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Kalimantan Barat dan


Kalimantan Tengah

SK. 750/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

181.090,00

27

Taman Nasional Kutai

Kalimantan Timur

SK. 778/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

198.629,00

28

Taman Nasional Kayan Mentarang

Kalimantan Timur

SK. 752./Menhut-II/2011

30 Desember 2011

29

Taman Nasional Tanjung Putting

Kalimantan Tengah

SK. 777/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

415.040,00

30

Taman Nasional Sebangau

Kalimantan Tengah

SK.791/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

568.700,00

31

Taman Nasional Bunaken

Sulawesi Utara

SK. 782/Menhut-II/2009

7 Desember 2009

89.065,00

32

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

Sulawesi Utara dan


Gorontalo

SK. 716/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

287.115,00

33

Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Sulawesi Tenggara

SK. 755/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

105.194,00

1.360.500,00

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

133

NO

KPHK

PROVINSI

PENETAPAN KPHK
Surat Keputusan

Tanggal

Luas (ha)

34

Taman Nasional Bantimurung


Bulusaraung

Sulawesi Selatan

SK. 717/Menhut-II/2010

29 Desember 2010

43.750,00

35

Taman Nasional Manusela

Maluku

SK. 756/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

189.000,00

36

Taman Nasional Aketajawe Lolobata

Maluku Utara

SK.757/Menhut-II/2011

30 Desember 2011

167.300,00

37

Taman Nasional Lorentz

Papua

SK.792/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

2.354.644,00

38

Taman Nasional Wasur

Papua

SK.793/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

413.810,00

39

Rawa Singkil

Aceh

SK.980/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

102.500

40

Kerumutan

Riau

SK.981/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

120.000

41

Arau Hilir

Padang

SK.982/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

105.375

42

Danku Bentayan

Sumatera Selatan

SK.983/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

89.574

43

Guntur-Papandayan

Jawa Barat

SK.984/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

15.318

44

Tambora

Nusa Tenggara Barat

SK.985/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

78.116

45

Ruteng

Nusa Tenggara Timur

SK.986/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

32.248

46

Gunung Melintang

Kalimantan Barat

SK.987/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

25.125

47

Morowali

Sulawesi Tengah

SK.988/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

209.400

48

Towuti

Sulawesi Tengah

SK.989/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

209.400

49

Nantu

Gorontalo

SK.990/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

31.215

50

Jayawijaya

Papua

SK.991/Menhut-II/2013

27 Desember 2013

800.000

Luas Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

134

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

10.191.333,70

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

135

Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Utara

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

10

11

PROVINSI

NO

Tabel 3.3.4.

Musi Rawas

Kota: Padang, Padang Panjang,


Sawahlunto, Solok; Kab: Padang
Pariaman, Pesisir Selatan, Solok,
Tanah Datar

Solok

Lima Puluh Kota

Sijunjung

Dharmasraya

Pesisir Selatan

Asahan, Labuhan Batu, Labuhan


Batu Utara, Toba Samosir

Toba Samosir

Mandailing Natal

Lintas Kabupaten

KABUPATEN/KOTA

Peraturan Gubernur Aceh No.20


Tahun 2013

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA
Susunan Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas Kehutanan Aceh

PERIHAL

PENETAPAN

KPHP Model Lakitan

KPHL Bukit Barisan (Unit


IV)

KPHL Model Solok

KPHL Model Lima Puluh


Kota

KPHL Model Sijunjung

KPHP Model
Dharmasraya Unit VIII

KPHP Model Pesisir


Selatan Unit IX

KPHL Unit XXII

KPHL Model Toba


Samosir

Peraturan Bupati Musi Rawas No.


27 Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati Musi Rawas
Utara No.22 Tahun 2014

Peraturan Gubernur Sumatera


barat No.24 Tahun 2014

Peraturan Bupati Solok 56 Tahun


2011

Peraturan Bupati Lima Puluh Kota


Nomor 122 Tahun 2011

Peraturan Bupati Sijunjung No. 18


Tahun 2011

Peraturan Bupati Dharmasraya


No.29 Tahun 2013

Peraturan Bupati Pesisir Selatan


No.95 Tahun 2013

Peraturan Gubernur Sumatera


Utara Nomor: 40 Tahun 2014

Peraturan Bupati Toba Samosir


No.27 Tahun 2013

21 Desember 2011

12 April 2013

Tanggal

01 Agustus 2013

05 Juli 2013

Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian, Kehutanan dan


Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Utara

Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat

Perubahan atas Peraturan Bupati Solok Nomor 11 Tahun


2011 Tentang Unit Pelaksana Teknis

Susunan dan Tata Kerja UPT KPHL Model pada Dinas


Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Lima Puluh Kota

04 Oktober 2010

25 Februari 2014

02 Desember 2011

18 Oktober 2011

Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHL Model Kab. Sijunjung 08 Agustus 2011

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten


Dharmasraya

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis


Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP Model) Pada
Dinas Kehutanan Energi dan Energi Sumber Daya Mineral

27 November 2014

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis


01 Agustus 2013
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Model pada
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toba Samosir

KPHP Model Mandailing Peraturan Bupati Mandailing Natal Pembentukan UPT KPHP pada Dinas Kehutanan dan
Natal
No 81 Tahun 2011
Perkebunan Kabupaten Mandailing Natal

KPHL Model Aceh

KPH MODEL

Penetapan Kelembagaan KPH Model sampai dengan Tahun 2014

136

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Kepulauan Riau

Riau

Riau

Riau

13

14

15

16

17

18

19

20

PROVINSI

12

NO

Kab: Siak, Kampar danKota


Pekanbaru

Pelalawan, Siak

Kepulauan Meranti

Kep.Karimun

Banyuasin

Ogan Komering Ulu , Muara


Enim , Lahat

Musi Banyuasin

Musi Banyuasin

Musi Rawas

KABUPATEN/KOTA

KPHP Minas - Tahura

KPHP Model Tasik Besar


Serkap

KPHP Model Tebing


Tinggi

KPHL Model Karimun

KPHL Model Banyuasin

KPHP Model Benakat

KPHP Model Meranti

KPHP Model Lalan

KPHP Model Rawas

KPH MODEL

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan


Kabupaten Musi Rawas

PERIHAL

Peraturan Gubernur Riau Nomor


10 Tahun 2014

Peraturan Gubernur Riau No 47


Tahun 2011

Peraturan Bupati Kepulauan


Meranti Nomor 58 Tahun 2011

Keputusan Bupati Karimun No.97


Tahun 2012

Peraturan Bupati Banyuasin


No.420 Tahun 2013

Peraturan Daerah Provinsi


Sumatera Selatan No.16 Tahun
2013

Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Lembaga


Teknis daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau

Organisasi, Tata Kerja dan Uraian Tugas UPT KPHP Model


Tasik Besar Serkap

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP Model


Tebing Tinggi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Kepulauan Meranti

Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dinas


Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Karimun Tahun 2012

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis kesatuan Pengelolaan


Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuasin

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi Provinsi Sumatera Selatan

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Pembentukan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan


Banyuasin Nomor 6 Tahun 2011
Produksi Kabupaten Musi Banyuasin

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Pembentukan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan


Banyuasin Nomor 6 Tahun 2011
Produksi Kabupaten Musi Banyuasin

Peraturan Bupati Musi Rawas No.


27 Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati Musi Rawas
Utara No.22 Tahun 2014

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

PENETAPAN

17 Januari 2014

31 Oktober 2011

08 Agustus 2011

28 Maret 2012

24 April 2013

30 Desember 2013

19 Desember 2011

19 Desember 2011

04 Oktober 2010

Tanggal

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

137

Kepulauan Bangka Belitung Timur


Belitung

Kepulauan Bangka Bangka


Belitung

Bengkulu

Bengkulu

24

25

26

27

Bengkulu Utara

Muko-Muko

Kepulauan Bangka Bangka Barat


Belitung

23

Kampar

KABUPATEN/KOTA

Kepulauan Bangka Bangka Tengah


Belitung

Riau

PROVINSI

22

21

NO

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Model Bengkulu


Utara

KPHP Model MukoMuko

KPHP Model SigambirKotawringin

KPHP Model Gunung


Duren

KPHP Model Rambat


Menduyung

KPHP Model Sungai


Sembulan

Perubahan Ketiga Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun


2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kampar

Peraturan Bupati Kampar No. 24a


Tahun 2012

Peraturan Bupati Bengkulu Utara


No.20 Tahun 2013

Peraturan Bupati Muko Muko No


02 2012

Peraturan Bupati Bangka No.19


Tahun 2012

Peraturan Bupati Belitung Timur


No.22 Tahun 2012

Peraturan Bupati Bangka Barat


No.19 Tahun 2012

Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan


Produksi Model Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Bengkulu Utara

Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata kerja KPH


Model Kabupaten Muko Muko

Perubahan Atas Peraturan Bupati Bangka Nomor 5 Tahun


2012 tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas
Daerah dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada struktur
organisasi lembaga teknis daerah

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Belitung Timur

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit pelaksana


Teknis pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
Bangka Tengah

Perubahan Kedua Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun


2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kampar

Peraturan Bupati Kampar No. 35


Tahun 2010

Peraturan Bupati Bangka Tengah


No. 10 Tahun 2011

Perubahan Peraturan Bupati Kampar No. 08 Tahun 2009


tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kampar

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kampar

PERIHAL

Peraturan Bupati Kampar No. 27


Tahun 2010

KPHL Model Kampar Kiri Peraturan Bupati Kampar No.08


Tahun 2009

KPH MODEL

PENETAPAN

08 Agustus 2013

05 Januari 2012

20 Nopember 2012

30 Juli 2012

05 Juli 2012

14 Februari 2011

13 Juli 2012

7 Oktober 2010

7 Juni 2010

24 Febuari 2009

Tanggal

138

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Bengkulu

Jambi

Jambi

Jambi

Jambi

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

PROVINSI

28

NO

Way Kanan

Tanggamus

Lampung Selatan

Tulang Bawang dan Way Kanan

Lampung Selatan dan Lampung


Timur

Tanggamus, Lampung Tengah,


Lampung Barat

Lampung Tengah

Kerinci

Sarolangun

Merangin

Tanjung Jabung Barat

Rejang Lebong

KABUPATEN/KOTA

KPHP Model Bukit


Punggur

KPHL Model Kota


Agung Utara (Unit X)

KPHL Model Rajabasa

KPHP Model Muara Dua

KPHP Model Gedong


Wani (Unit XVI)

KPHL Model Batu Tegi

KPHP Model Reg. 47


Way Terusan

KPHP Model Kerinci

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis


Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kehutanan


dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong

PERIHAL

8 Oktober 2010

1 November 2013

Tanggal

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kehutanan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi pada
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kerinci

Peraturan Bupati Way Kanan


No.12 Tahun 2013

Peraturan Daerah Kabupa


tentanggamus No 21 Tahun 2011

Peraturan Bupati Lampung


Selatan No 26 Tahun 2011

Pembentukan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan


Pengelolaan Hutan Bukit Punggur (unitIII) pada Dinas
Kabupaten Way Kanan

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupa


tentanggamus

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis (UPT) KPHL Rajabasa pada Dinas Kehutanan
Kabupaten Lampung Selatan

Peraturan Gubernur Lampung No. Perbentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
27 Tahun 2010
Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Provinsi Lampung

Peraturan Gubernur Lampung No. Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas
27 Tahun 2010
Daerah Provinsi Lampung

Peraturan Gubernur Lampung No. Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas
27 Tahun 2010
Daerah Provinsi Lampung

Peraturan Bupati Lampung Tengah Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP
No. 10 Tahun 2008
Register 47 Way Terusan Kab. Lampung Tengah

Peraturan Bupati Kerinci No.14


Tahun 2013

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit PelaksanaTeknis


Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun

06 Maret 2013

30 Desember 2011

15 September 2011

06 Agustus 2010

06 Agustus 2010

06 Agustus 2010

18 Maret 2008

17 Juni 2013

10 April 2012

Peraturan Bupati Merangin No 33 Tugas dan Fungsi UPT Dinas KPHP Bukit Lubuk Pekak-Hulu 30 Desember 2011
Tahun 2011
Landai

Peraturan Bupati Tanjung Jabung


Barat No 18 Tahun 2010

Peraturan Bupati Rejang Lebong


No.27 Tahun 2013

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Model Limau (Unit Peraturan Bupati No 15 Tahun


VII)
2012

KPHP Model Merangin

KPHL Model Sungai


Beram Hitam

KPHL Model Rejang


Lebong

KPH MODEL

PENETAPAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

139

Lampung

D.I Yogyakarta

Bali

Bali

Bali

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Lampung

PROVINSI

41

40

NO

Bima, Kota Bima

Lombok Timur

Sumbawa

Batu Lanteh

Lombok Barat, Lombok Utara

Buleleng, Karang Asem, Bangli


dan Klungkung

Buleleng, Bangli, Tabanan dan


Badung

Jembrana, Buleleng, Tabanan

Kulon Progo, Bantul, dan


Gunung Kidul

Mesuji

Pesawaran

KABUPATEN/KOTA
PERIHAL

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
2 Tahun 2008

KPHP Model Maria

KPHL Model Rinjani


Timur (Unit IV)

KPHL Model Ampang

KPHP Model Batu


Lanteh

KPHL Model Rinjani


Barat

KPHL Model Bali Timur


(Unit III)

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun


2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB

Peraturan Daerah Provinsi NTB


No.13 Tahun 2014

Peraturan Bupati Lombok Timur


No.13 Tahun 2012

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun


2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB

UPT Dinas pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan


Kabupaten Lombok Timur

Peraturan Bupati Sumbawa Nomor Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan
1 Tahun 2008
Perkebunan Kabupaten Sumbawa

Perda Kab.Sumbawa No.11 Tahun Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
2013
Produksi batulanteh Kab.Sumbawa

Peraturan Daerah Provinsi NTB


No.13 Tahun 2014

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
2 Tahun 2008

KPHL Model Bali Tengah Peraturan Daerah Provinsi Bali No. Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
(Unit II)
2 Tahun 2008

KPHL Model Bali Barat

Organisasi dan tata kerja UPTD dan UPT Lembaga Teknis


Daerah Provinsi DIY

Peraturan Gubernur DIY No 36


Tahun 2008

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit V/Register 45
Sungai Buaya Mesuji (UPTD KPHP V Sungai Buaya)
Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Peraturan Bupati Kabupaten


Mesuji No. 16 Tahun 2012

Peraturan Bupati Pesawaran No.10 Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Tahun 2013
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Pesawaran
Kabupaten Pesawaran

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Model Yogyakarta Peraturan Gubernur DIY No. 50


Tahun 2008

KPHP Model Sungai


Buaya

KPHP Model Pesawaran

KPH MODEL

PENETAPAN

17 Desember 2014

05 Maret 2012

21 Januari 2008

15 Juli 2013

17 Desember 2014

10 Juli 2008

10 Juli 2008

10 Juli 2008

04 Desember 2008

04 September 2012

27 Mei 2013

Tanggal

140

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Timur

Nusa Tenggara
Timur

Nusa Tenggara
Timur

Nusa Tenggara
Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

PROVINSI

51

NO

Kota Tarakan

Ketapang

Kapuas Hulu

Sintang

Manggarai Barat

Alor

Kupang, Timor Tengah Selatan


dan Timor Tengah Utara

Rote Ndao

Lombok Tengah

Sumbawa Barat

Bima, Dompu

KABUPATEN/KOTA

KPHL Model Tarakan

KPHP Model
Kendawangan

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Tastura Dinas
Kehutaban dan Perkebunan Kab.Lombok Tenggah

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas


(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) pada Dinas
Kehutanan dan Pertanian Kab.Sumbawa Barat

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun


2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Lembaga lain
sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Provinsi NTB

PERIHAL

Peraturan Bupati Sintang No. 62


Tahun 2010

Peraturan Bupati Manggarai Barat


Nomor 29 Tahun 2013

Peraturan Bupati Alor Nomor 2


Tahun 2013

Peraturan Daerah Prov NTT No.2


Tahun 2012

Menunjuk Unit Pelaksana Pengamanan dan Rehabilitasi


Hutan (UPPRH) Kendawangan sebagai Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model yang
Pembinaan dan Pendanaannya oleh Kementerian
Kehutanan

Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Model


Kabupaten Kapuas Hulu

Peraturan Walikota Tarakan No. 67 Tupoksi serta Tata Kerja Organisasi UPT KPHL di
Tahun 2009
Lingkungan Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi
Kota Tarakan

Surat Penunjukan Bupati


Kendawangan No.522/2722/
dkn/2012

30 Oktober 2013

15 Februari 2013

09 Agustus 2012

16 Oktober 2012

18 Oktober 2013

23 Juli 2012

17 Desember 2014

Tanggal

09 Desember 2009

20 November 2012

16 November 2011

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan 23 Desember 2010


Hutan Produksi Sungai Merakai pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Sintang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Manggarai
Barat

Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan


Lindung (KPHL) Model Alor Pantar

Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan


Lindung Model Mutis Timau Unit XIX Prov NTT

Peraturan Daerah Kabupaten Rote Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan
Ndao Nomor 9 Tahun 2012
HutanProduksi Model Rote Ndao Kabupaten Rote Ndao

Peraturan Bupati Lombok Tengah


No.37 Tahun 2013

Peraturan Bupati Sumbawa Barat


No.20 Tahun 2012

Peraturan Daerah Provinsi NTB


No.13 Tahun 2014

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHL Model Kapuas


Peraturan Bupati Kapuas Hulu
Hulu (Unit XVIII dan XIX) No.35 Tahun 2011

KPHP Model Sintang

KPHP Model Manggarai


Barat

KPHP Model Alor Pantar

KPHL Model Mutis


Timau

KPHP Model Rote Ndao

KPHL Model Tastura

KPHP Model Sejorong

KPHP Model Tambora


Utara

KPH MODEL

PENETAPAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

141

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan
Selatan

Kalimantan
Selatan

Kalimantan
Selatan

Kalimantan
Selatan

Kalimantan
Selatan

Kalimantan
Tengah

64

65

66

67

68

69

70

71

72

Kalimantan Timur

62

63

PROVINSI

NO

Kapuas

Tabalong

Hulu Sungai Selatan

Kota Baru

Tanah Laut

Banjar

Paser

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Model Malinau

KPHP Model Kayan


Bulungan

KPHL Model Kapuas

KPHP Model Tabalong

KPHL Model Hulu


Sungai Selatan

KPHP Model Pulau Laut


dan Sebuku (Unit III)

KPHP Model Tanah Laut

KPHP Model Banjar

KPHP Model Kendilo

Peraturan Bupati Kapuas No.197


Tahun 2011

Peraturan Bupati Tabalong No.36


Tahun 2012

Peraturan Bupati Hulu Sungai


Selatan No 33 Tahun 2012

Peraturan Bupati Kota Baru No.37


Tahun 2012

Tanggal

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPH Kab.


Banjar

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada


Dinas Kehutanan Kabupaten Paser

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas KPHP


pada Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas


Kehutanan Kabupaten Bulungan

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit


Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL) Model Kapuas Dinas Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten Kapuas

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Tabalong

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan


Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kabupaten Hulu
Sungai Selatan

Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP dan


UPT KPHL Kabupaten Kotabaru

06 Desember 2011

17 Desember 2012

24 Desember 2012

03 Februari 2012

01 Desember 2011

01 Juli 2009

07 Januari 2013

30 Desember 2013

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


29 Desember 2011
Teknis Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Model Berau Barat pada Dinas Kehutanan Kabupaten Berau

PERIHAL

Peraturan Bupati Tanah Laut No.48 Perubahan atas Peraturan Bupati Tanah Laut No.9 Tahun
Tahun 2011
2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintahan Tanah Laut

Peraturan Bupati Banjar No. 13


Tahun 2009

Peraturan Bupati Paser Nomor 17


Tahun 2013

Peraturan Gubernur Kalimantan


Timur No.77 Tahun 2013

Peraturan Bupati Malinau No.199


Tahun 2013

Peraturan Bupati Bulungan No.27


Tahun 2009

KPHP Model Berau Barat Peraturan Bupati Berau Nomor 53


Tahun 2011

KPH MODEL

Kutai Kartanegara, Kutai Barat,


KPHP Model Meratus
Paser, Penajam Paser Utara, Kota
Balikpapan

Malinau

Bulungan

Berau

KABUPATEN/KOTA

PENETAPAN

142

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan
Tengah

Kalimantan
Tengah

Kalimantan
Tengah

Kalimantan
Tengah

Kalimantan
Tengah

Kalimantan
Tengah

Sulawesi Utara

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

74

75

76

77

78

79

80

81

82

PROVINSI

73

NO

Gorontalo Utara

Boalemo

Pohuwato

Bolaang Mongondow, Minahasa


Selatan

Barito Selatan

Gunung Mas

Murung Raya

Kotawaringin Barat

Lamandau

Seruyan

KABUPATEN/KOTA

KPHP Model Gorontalo


Utara

KPHP Model Boalemo


(Unit V)

KPHL Model Unit III


Pohuwato

KPHP Model Poigar

KPHP Model Gerbang


Barito

KPHP Model Gunung


Mas

KPHP Model Murung


Raya

KPHP Model
Kotawaringin Barat

KPHP Model Lamandau


(Unit XXXIII)

KPHP Model Seruyan


(Unit XXI)

KPH MODEL

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah


(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Model Seruyan di Kabupaten Seruyan

PERIHAL

Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)


Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit XVI
Dinas Kehutanan Kabupaten Gunung Mas

Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)


Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) pada Dinas
Kehutanan Kabupaten Murung Raya

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model
Kotawaringin Barat Pada Dinas Kehutanan

Peraturan Bupati Gorontalo Utara


No.6 Tahun 2012

Peraturan Bupati Boalemo No. 12


Tahun 2011

Peraturan Bupati Pohuwato No. 9


Tahun 2008

Peraturan Gubernur Sulawesi


Utara No. 4 Tahun 2011

08 April 2008

16 Maret 2011

04 Maret 2013

26 Nopember 2012

02 Januari 2013

24 Mei 2013

02 Januari 2012

04 Februari 2012

Tanggal

Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis


23 Juli 2012
Dinas Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPTD KPHP) Dinas
Kehutanan Pertambangan dan Energi Kabupaten Gorontalo
Utara

Pembentukan Organisasi UPTD Kesatuan Pengelolaan


12 Mei 2011
Hutan Produksi Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi
Kab. Boalemo.

Pelaksanaan Peraturan Daerah Kab. Pohuwato No. 1 Tahun


2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Pohuwato

Perubahan Peraturan Gubernur No 94 Tahun 2008 tentang


Pembentukan UPT Dinas pada Dinas Kehutanan Prov.
Sulawesi Utara

Peraturan Bupati Kabupaten Barito Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Selatan No.24 Tahun 2013
Kehutanan dan Perkembunan Kabupaten Barito Selatan

Peraturan Bupati Gunung Mas


No.17 Tahun 2012

Peraturan Bupati Murung Raya


No.7 Tahun 2013

Peraturan Bupati Kotawaringin


Barat No. 25 Tahun 2013

Peraturan Bupati Lamandau No.10 Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Tahun 2012
(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Daerah
Kabupaten Lamandau

Peraturan Bupati Seruyan No 26


Tahun 2012

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

PENETAPAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

143

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Barat

85

86

87

88

89

90

91

Gorontalo

PROVINSI

84

83

NO

Polewali Mandar

Tojo Una-Una

Banggai, Tojo Una-Una,


Morowali

Buol

Banggai

Parigi Moutong , Sigi, Donggala


, Kota Palu

Donggala, Parigi Moutong

Poso

Gorontalo

KABUPATEN/KOTA

KPHL Model Mapilli

KPHP Sivia Patuju/ Tojo


Una-Una (Unit XVII)

KPHP Model Toili


Baturube

KPHP Model Pogogul

KPHP Model Balantak

KPHP Model Dolago


Tanggunung

KPHP Model Dampelas


Tinombo

KPHP Model Rano


Patanu (Unit XI)

KPHP Model Gorontalo

KPH MODEL

Penunjukan dan Penetapan Struktural Kepala dan Staf


Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHL) Balantak Dinas
Kehutanan Kabupaten Banggai

Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah


No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintah Sulawesi Tengah

Perubahan atas Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah


No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di Lingkungan
Pemerintah Sulawesi Tengah

Organisasi dan Tata Kerja KPHP Model Sintuwu Maroso


Kabupaten Poso

Nama dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis


Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Energi Kabupaten
Gorontalo

PERIHAL

Keputusan Bupati Polewali


Mandar No. 91 Tahun 2010

Peraturan Bupati Tojo Una-Una


No.21 Tahun 2014

Peraturan Gubernur Sulawesi


Tengah No.45 Tahun 2012

Peraturan Bupati Buol No.04/


Dishut Tahun 2013

Pembentukan Organisasi/Kelembagaan dan Penunjukan


Personil pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Mapili

Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Tengah


No.05 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas dan Badan di lingkungan
pemerintahan daerah Sulawesi Tengah

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Unit 1 Pogogul
pada Dinas Kehutanan Kabupaten Buol

Keputusan Bupati Buol No.800/10- Penunjukan dan Penetapan Pejabat Struktural Kepala
71/Dishut
dan Staf Pengelolah UPTD KPHP Unit I Pogugol Dinas
Kehutanan Kabupaten Buol

Keputusan Bupati Banggai No


821.2/698/Dishut

Peraturan Gubernur Sulawesi


Tengah No.45 Tahun 2012

Peraturan Gubernur Sulawesi


Tengah No. 45 Tahun 2012

Peraturan Bupati Poso No.54


Tahun 2011

Peraturan Bupati Gorontalo No.17


Tahun 2013

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

PENETAPAN

10 Maret 2010

27 Nopember 2012

07 Maret 2013

30 April 2013

27 November 2012

27 Nopember 2012

03 Desember 2011

27 Maret 2013

Tanggal

144

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Tenggara Buton

Sulawesi Tenggara Konawe Selatan, Kota Kendari

94

95

96

97

98

99

Mamuju, Mamuju Tengah

Majene

Mamuju, Mamasa

Mamasa

Mamasa

Sulawesi Barat

93

Mamuju Utara

KABUPATEN/KOTA

Sulawesi Barat

PROVINSI

92

NO

KPHP Model Unit XXIV


Gularaya

KPHP Model Unit III


Lakompa

KPHP Model BudongBudong

KPHL Model Malunda

KPHL Model Ganda


Dewata (Unit XII)

KPHP Model Mamasa


Barat

KPHL Model Mamasa


Tengah

KPHL Model Unit II


Lariang

KPH MODEL

Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) pada Dinas Kehutanan

Keputusan Bupati Mamasa No,


522.7/Kpts-126/X/2010

Peraturan Gubernur Sultra No.42


Tahun 2011

Perda Kab. Buton No.27 Tahun


2013

Peraturan Gubernur Sulawesi


barat No.07 Tahun 2013

Peraturan Bupati Majene No.1


Tahun 2012

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP


Gularaya (Unit XXIV) Kab Konawe Selatan dan Kota Kendari

Perubahan atas peraturan Gubernur Sulawesi Barat No.7


Tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan Gubernur
Sulawesi Barat No.1 Tahun 2013 Tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja UPTD pada Dinas-Dinas Daerah
Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana


Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Malunda pada Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Majene

Peraturan Gubernur Sulawesi Barat tentang Organisasi dan


Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) Ganda Dewata pada Dinas
Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah


pada Dinas Kehutanan Kabupaten Mamasa

Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) pada Dinas Kehutanan

Keputusan Bupati Mamasa No,


522.7/Kpts-126/X/2010
Peraturan Bupati Mamasa No.8
Tahun 2010

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah


pada Dinas Kehutanan Kabupaten Mamasa

Peraturan Gubernur Sulawesi


Barat No.27 Tahun 2011

Tanggal

27 Oktober 2011

04 April 2013

25 Januari 2012

30 Desember 2011

7 Oktober 2010

05 Oktober 2010

7 Oktober 2010

05 Oktober 2010

Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPH pada Dinas Kehutanan 03 Januari 2011
Kabupaten Mamuju Utara dan tentang Personel UPTD
Lariang Dinas Kehutanan Kabupaten Mamuju Utara

PERIHAL

Peraturan Bupati Mamasa No.8


Tahun 2010

Keputusan Bupati Mamuju


Utara No 542 Tahun 2010 dan
Keputusan Bupati Mamuju Utara
No. 015 Tahun 2011

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

PENETAPAN

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

145

PROVINSI

KABUPATEN/KOTA

KPHP Model Konawe

KPHL Model Larona


Malili

102 Sulawesi Tenggara Konawe

Luwu Timur

Bone, Sinjai, Bulukumba,


Bantaeng, Gowa,Jeneponto,
Takalar

Wajo

Halmahera Tengah, Kota Tidore


Kepulauan

Halmahera Selatan

Maluku Tengah

Buru

Seram Timur

103 Sulawesi Selatan

104 Sulawesi Selatan

105 Sulawesi Selatan

106 Maluku Utara

107 Maluku Utara

108 Maluku

109 Maluku

110 Maluku

KPHP Model Wae Bubi

KPHP Model Wae Apu

KPHP Model Wae


Sapalewa

KPHP Model Bacan

KPHP Model Gunung


Sinopa

KPHP Model Awota

Peraturan Bupati Seram Bagian


Timur No.06 Tahun 2013

Peraturan Bupati Buru No.37


Tahun 2012

Peraturan Bupati Maluku Tengah


No. 03 Tahun 2012

Peraturan Bupati Halmahera


Selatan No.11 Tahun 2013

Peraturan Gubernur Maluku Utara


No.7 Tahun 2011

Peraturan Bupati Wajo No.21


Tahun 2010 diganti dengan
Peraturan Bupati Wajo No.14
Tahun 2014

12 September 2012

Tanggal

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan


Pengelolaan Hutan Lindung Model Unit XXII Laiwoi Kab.
Konawe

15 Nopember 2011

22 April 2014

29 Juni 2012

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Seram Bagian
Timur

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi Kabupaten Buru

10 April 2013

07 Desember 2012

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja UPT KPHP 19 Januari 2012
Model Wae Sapalewa pada Dishutbun Kab. Maluku Tengah

Organisasi dan Tata Kerja UPTD KPHP Dinas Kehutanan


Kabupaten Halmahera Selatan

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit


Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Kesatuan Pengelolaan
Hutan Lindung (KPHL) Model Gunung Sinopa pada Dinas
Kehutanan Provinsi Maluku Utara

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan


Perkebunan Kabupaten Wajo

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan

31 Desember 2011

13 Februari 2013

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja serta Tugas Pokok 26 Juli 2013
dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Kabupaten Buton Utara

Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan


Hutan Produksi (KPHP) Model Unit X Tina Orima Kab.
Bombana

PERIHAL

Peraturan Daerah Kab. Luwu Timur Organisasi dan Tata Kerja KPHL Kabupaten Luwu Timur
No.38 Tahun 2011

Peraturan Bupati Konawe No.6


Tahun 2013

Peraturan Bupati Buton Utara


No.22 Tahun 2013

Peraturan Bupati Bombana No.17


Tahun 2012

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Model Jeneberang Peraturan Gubernur Sulawesi


(Unit IX)
Selatan No.29 Tahun 2012

KPHP Model Peropaea


Gantara

KPHP Model Bombana


(Unit X)

KPH MODEL

101 Sulawesi Tenggara Buton Utara

100 Sulawesi Tenggara Bombana

NO

PENETAPAN

146

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kota Sorong

Sorong

Kepulauan Yapen

Biak Numfor

Keerom

Waropen

Sarmi, Jayapura

113 Papua Barat

114 Papua Barat

115 Papua

116 Papua

117 Papua

118 Papua

119 Papua

Keputusan Bupati Kabupaten


Waropen No.7 Tahun 2012

Peraturan Bupati Keerom No. 10


Tahun 2012

Peraturan Daerah Kabupaten Biak


Numfor Nomor 28 Tahun 2011

Peraturan Bupati Kabupaten


Kepulauan Yapen No. 16 Tahun
2010

Peraturan Bupati Sorong Nomor


237 Tahun 2010

Peraturan Walikota Sorong No.11


Tahun 2013

Peraturan Bupati Sorong


Selatan No.07 Tahun 2013

Ada

NOMOR SK/PERATURAN
DAERAH/GUBERNUR/BUPATI/
WALIKOTA

KPHP Memberamo (Unit Peraturan Gubernur Papua No.19


XXI)
Tahun 2014

KPHP Model Waropen

KPHP Model Keerom

KPHL Model Biak


Numfor

KPHP Model Yapen

KPHP Model Sorong

KPHP Model Remu

KPHP Model Sorong


Selatan

KPHP Wae Tina (Unit III)

KPH MODEL

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

Sorong Selatan

112 Papua Barat

KABUPATEN/KOTA

Buru, Buru Selatan

PROVINSI

111 Maluku

NO

29 Maret 2012

26 Nopember 2012

14 Desember 2011

01 Nopember 2010

08 Nopember 2010

19 Juni 2013

20 Mei 2013

Tanggal

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas- 12 September 2014
Dinas Daerah Provinsi papua

Pembentukan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Dinas


Kesatuan Pengelolaan Hutan UPTD KPH Model Waropen
Kabupaten Waropen Provinsi Papua

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit


Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (UPTD-KPHP) pada Dinas Perkebunan dan
Kehutanan

Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja KPHL


Kabupaten Biak Numfor

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit


Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan (UPT-KPH)
Model Yapen pada Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan
Yapen

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan


Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Kabupaten
Sorong

Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan


Lindung Kota Sorong

Organisasi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas


(UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPHP) Model Unit V
pada Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong Selatan

PERIHAL

PENETAPAN

Bangka Belitung

Sumatera Selatan

17 Sulawesi Utara

18 Gorontalo

223.660.500

24.528.000

6.568.277.555

2.038.559.298

14.834.880

685.880.640

250.056.724.301

110.058.569.868

20.148.196.728

4.753.463.369

25.490.640

10.689.635.246

17.425.432.606

3.967.750.491

611.929.663

589.331.500

1.805.871.988

493.296.000

TAMBANG

114.585.000

31.147.139

256.748.970

370.953.000

25.410.000

71.778.000

92.229.250

9.804.400

187.299.000

28.196.757

4.269.150

1.020.769.160

47.603.485

356.587.073

NON
TAMBANG

9.285.149.353

4.602.984.910

361.387.050

258.216.000

1.640.376.000

221.175.300.327

128.255.565.280

38.397.491.481

7.304.087.075

11.892.000

11.359.677.360

34.031.653.450

5.024.365.769

282.696.256

1.349.213.948

3.042.769.963

2.188.121.554

126.657.500

TAMBANG

Tahun 2011

314.372.891

114.585.000

18.191.700

282.542.850

117.479.400

12.705.000

71.778.000

51.160.000

3.058.676

9.804.400

1.885.586.273

52.387.200

53.959.371

989.791.038

52.889.632

229.080.139

NON
TAMBANG

176.473.009

114.585.000

44.021.034

294.782.983

545.514.423

338.193.557

159.810.075

49.160.000

11.413.617

6.804.000

4.149.660.380

23.638.500

1.145.275.114

648.048.000

100.057.135

395.824.316

18.765.768

10

NON
TAMBANG

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan/Directorate General of Forestry Planning

1.606.577.575

121.289.000

8.063.661

28.882.383

306.056.400

180.844.171

395.464.800

71.778.000

1.594.321

120.848.000

5.720.700

102.755.621

20.120.497

1.927.216.366

6.975.882

309.171.600

1.244.431.601

648.048.000

49.038.000

1.052.418.018

12

NON
TAMBANG

66.846.276.161

1.045.810.560

33.312.989.138

1.794.081.614

716.160.442

15.120.191.666

3.851.102.199

3.168.686.552

1.269.731.892.144

618.061.916.021

218.748.143.518

45.481.862.694

160.064.177

74.900.285.876

124.259.968.207

17.910.107.557

3.329.156.959

9.580.373.544

996.714.615

11.657.782.820

3.680.927.920

387.161.120

107.647.318

13

TAMBANG

Tahun 2014

2.321.083.975

489.572.000

8.063.661

198.523.256

1.412.433.184

1.328.973.694

771.773.357

375.144.075

93.823.571

221.168.000

20.192.993

102.755.621

63.130.109

8.486.077.601

87.559.839

416.123.985

5.286.717.752

1.296.096.000

300.685.829

2.089.301.910

18.765.768

14

NON
TAMBANG

2.321.083.975

489.572.000

66.846.276.161

1.053.874.221

33.511.512.394

3.206.514.798

716.160.442

16.449.165.360

771.773.357

3.851.102.199

3.168.686.552

1.270.107.036.219

618.155.739.592

218.969.311.518

45.502.055.687

262.819.798

74.963.415.985

132.746.045.808

17.997.667.396

3.745.280.944

14.867.091.296

996.714.615

12.953.878.820

3.981.613.749

2.476.463.030

126.413.086

15

Total (Rp.)

s/d tahun 2014

872.702.416.076 8.207.294.596 2.524.849.302.822 25.387.966.180 2.550.237.269.002

27.558.871.094

528.082.560

16.430.949.784

967.433.382

9.322.148.134

2.442.048.759

3.168.686.552

417.011.700.857

190.454.411.246

92.010.733.381

16.864.212.764

72.057.844

30.753.222.219

52.201.237.739

2.162.037.377

1.098.523.433

4.440.913.081

537.804.254

3.945.943.975

497.367.823

126.382.500

107.647.318

11

TAMBANG

Tahun 2013

579.738.683.467 8.222.026.911

19.898.040.669

517.728.000

9.280.257.783

450.426.302

457.944.442

3.014.833.007

1.409.053.440

325.049.203.830

114.132.165.105

54.317.563.694

14.234.873.725

50.623.693

12.206.962.551

16.328.754.667

931.335.940

923.448.207

2.769.049.994

458.910.361

2.863.196.894

310.190.043

134.121.120

TAMBANG

Tahun 2012

173.777.353.230 2.081.892.719 429.933.244.773 2.617.380.384 468.697.605.276 4.259.371.570

26 Papua

3.535.937.490

76.281.000

272.301.981

960.237.363

114.182.700

TOTAL

25 Papua Barat

24 Maluku Utara

23 Maluku

22 Sulawesi Tenggara

21 Sulawesi Selatan

20 Sulawesi Barat

456.953.885

56.438.962.829

15 Kalimantan Timur

16 Kalimantan Utara

13.874.158.234

75.161.204.522

2.325.225.761

16.596.812

9.890.788.500

25.085.364

886.450.839

51.097.577

336.315.582

13 Kalimantan Tengah

19 Sulawesi Tengah

55.392.364

NON
TAMBANG

Tahun 2010

4.272.889.745

5.824.617.980

412.559.400

431.865.021

191.952.500

TAMBANG

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penggunaan Kawasan Hutan (PKH)

14 Kalimantan Selatan

12 Kalimantan Barat

11 Nusa Tenggara Timur

10 NTB

Jambi

BENGKULU

Kepulauan Riau

Riau

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Nangro Aceh D

PROVINSI/Province

NO

Tabel 3.3.5.

4
KSDAE (KONSERVASI SUMBER
DAYA ALAM DAN EKOSISTEM)

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM


DAN EKOSISTEM
2014
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan kosistem mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi
sumber daya alam dan ekosistemnya.
Penyelenggarakan fungsi:
a.

Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman


wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan, cagar alam, suaka
margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik
insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan,
dan pengelolaan ekosistem esensial;

b.

Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pengelolaan taman nasional dan taman


wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya,pengelolaan cagar alam, suaka
margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies dan genetik
baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi pengelolaan
kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;

c.

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidangpenyelenggaraan pengelolaan


taman nasional dan taman wisata alam,pembinaan pengelolaan taman hutan raya,
pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman
hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan
kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;

d.

Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pengelolaan taman


nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan
cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati
spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi
pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;

e.

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan


pengelolaan taman nasional dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman
hutan raya, pengelolaan cagar alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi
keanekaragaman hayati spesies dan genetik baik insitu maupun eksitu, pemanfaatan jasa
lingkungan dan kolaborasi pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial di
daerah;

f.

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pengelolaan taman nasional


dan taman wisata alam, pembinaan pengelolaan taman hutan raya, pengelolaan cagar
alam, suaka margasatwa serta taman buru, konservasi keanekaragaman hayati spesies
dan genetik baik insitu maupun eksitu,pemanfaatan jasa lingkungan dan kolaborasi
pengelolaan kawasan, dan pengelolaan ekosistem esensial;

h.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.


Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

151

PERLINDUNGAN HUTAN
Perlindungan terhadap kawasan hutan diarahkan untuk mempertahankan eksistensi
kawasan hutan dan keanekaragaman hayatinya serta menjaga agar peranan hutan sebagai
sistem penyangga kehidupan dapat terus berlangsung.
Untuk mencegah kerusakan lebih parah, telah dilakukan operasi Pengamanan Hutan dan
upaya penegakan hukum. Pada tahun 2014 tercatat beberapa perkara tindak pidana Keamanan
hutan sebagaimana tabel 4.3.1.
Sebagaimana dilaporkan oleh pemerintah daerah/UPT, kebakaran melanda kawasan
hutan seluas 32,527.20 ha. Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan, antara lain dengan
mendeteksi titik api, dimana pada tahun 2014 dideteksi sebanyak 31,266 titik panas.
Sampai dengan akhir tahun 2014, tenaga pengamanan hutan terdiri dari Polisi Kehutanan
(Polhut) sebanyak 8433 orang, Penyidik PNS (PPNS) sebanyak 791 orang dan TPHL sebanyak
2188 orang.
KONSERVASI KAWASAN
Berdasarkan UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan, Hutan Konservasi adalah kawasan
hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman hayati serta ekosistemnya. Kawasan hutan konservasi dibedakan menjadi
Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru.
Kawasan Suaka Alam adalah hutan yang dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi
pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya,
yang juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan. Termasuk dalam kategori kawasan
ini ialah Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa. Kedua kategori kawasan tersebut dilindungi
secara ketat, sehingga tidak boleh ada sedikitpun campur tangan manusia dalam proses-proses
alami yang terjadi di dalam kawasan tersebut. Kawasan ini hanya diperuntukkan bagi keperluan
ilmu pengetahuan dan pendidikan. Saat ini terdapat 245 unit Cagar Alam Darat dengan total
luas 3.957.691,66 hektar, dan 5 unit Cagar Alam perairan dengan luas sekitar 152.610 hektar;
sedangkan Suaka Margasatwa darat sebanyak 71 unit dengan luas 5.024.138,29 hektar serta 4
unit Suaka Margasatwa perairan dengan luas sekitar 5.588,25 hektar.
Kawasan Pelestarian Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya. Termasuk ke dalam kategori kawasan ini adalah Taman Nasional, Taman Wisata
Alam dan Taman Hutan Raya.
Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli
yang dikelola dengan sistem zonasi untuk keperluan ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang
budidaya tumbuhan dan/atau satwa, pariwisata, dan rekreasi. Pada tahun 2012 telah ada 43
unit Taman Nasional Darat dengan luas 12.328.523,34 hektar, dan 7 unit Taman Nasional Laut
dengan luas 4.043.541,30 hektar.

152

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Saat ini terdapat 101 unit
Taman Wisata Alam Darat dengan total luas sekitar 257.323,85 hektar, dan 14 Taman Wisata
Laut dengan total luas sekitar 491.248,00 hektar.
Taman Hutan Raya merupakan kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk tujuan
koleksi tumbuh-tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau bukan alami, dari jenis asli atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
penunjang budidaya tumbuhan dan/atau satwa, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Saat ini
terdapat 23 unit Taman Hutan Raya dengan luas total sekitar 351.680,41 hektar.
Taman Buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata buru. Saat ini
terdapat 13 unit Taman Buru dengan total luas sekitar 220.951,44 hektar.
Hutan sebagai penyedia keanekaragaman hayati tertinggi tidak hanya menyimpan sumber
daya alam berupa kayu tetapi juga memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
Sampai tahun 2014, lembaga konservasi sejumlah 54 unit, dan dalam pelaksanaannya
dikelola bersama mitra. Sedangkan unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar sampai dengan
tahun 2011 sebanyak 681 unit.

EKSPOR SATWA DAN TUMBUHAN


Pada tahun 2014, perdagangan ke luar negeri/eksport satwa dan tumbuhan liar dari
alam serta hasil penangkaran seperti ikan arwana dan buaya telah menghasilkan penerimaan
negara yang cukup besar sekitar Rp. 8,372,397,198,- dimana kontribusi nilai ekspor dari satwa
menghasilkan perkiraan devisa sebesar Rp. 4,559,034,548,- (terbesar dihasilkan dari ekspor
ikan arwana yang mencapai Rp. 1,711,733,000,-).
Nilai ekspor beberapa jenis tumbuhan, di antaranya anggrek, gaharu, pakis dan ramin
menghasilkan perkiraan devisa sebesar 2,702,422,659 dan kontribusi dari nilai beberapa jenis
tumbuhan menghasilkan perkiraan devisa sebesar $ 5,921,414,-

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

153

IV.1 KAWASAN KONSERVASI


Conservation Areas

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

157

Kerinci Seblat

Bukit Barisan Selatan

Bromo Tengger Semeru

Gunung Gede Pangrango

Betung Kerihun

Lore Lindu

Teluk Cenderawasih

Batang Gadis

Siberut

Bukit Tigapuluh

Berbak

Bukit Dua Belas

Sembilang

Way Kambas

Kepulauan Seribu

Ujung Kulon

Gunung Halimun

Karimun Jawa

Meru Betiri

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

II. BALAI TAMAN NASIONAL

Gunung Leuser

I. BALAI BESAR TAMAN NASIONAL

TAMAN NASIONAL

NO

Tabel/Table 4.1.1

296

181

106

10

770

31

114

79

20

125

90

65

11

263

1.113

DN
4

LN

Penelitian &
Pengembangan

21

50.756

83.008

11.100

7.261

14.287

23.931

195

24

1.400

585

2.706

17

942

6.171

10

11

21

DN

Rekreasi

730

210

23

20

885

252

35

176

444

2.152

13.572

99

1.186

LN

2.878

3.224

374

471

1.209

1.432

81

417

13

12

211

59.479

546.433

204

4.383

DN

11

614

23.712

9.777

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

827

199

20

204

130

8.018

1.011

DN
10

LN

Berkemah

206

61

206

3.469

806

3.357

24

52

10

68

132

96.378

11

DN
12

LN

Lain-Lain

18

14

25

221

13

100

57.940

87.808

11.704

11.223

15.599

25.363

153

330

114

2.094

13

77

596

3.442

17

164.988

547.445

1.444

6.617

4.695

13

DN

Jumlah Pengunjung Taman Nasional Tahun 2014/Number of National Park Visitors in 2014

2.152

13.611

102

1.206

741

210

30

30

16

886

287

35

835

23.713

200

450

9.898

14

LN

JUMLAH

60.092

101.419

11.806

12.429

16.340

25.573

153

360

144

2.110

13

82

1.482

3.729

52

165.823

571.158

1.644

7.067

14.593

15

TOTAL

158

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Baluran

Alas Purwo

Bali Barat

Gunung Rinjani

Manupeu Tanadaru

Laiwangi Wanggameti

Komodo

Kelimutu

Gunung Palung

Bukit Baka Bukit Raya

Danau Sentarum

Tanjung Puting

Kutai

Kayan Mentarang

Bunaken

Bogani Nani Wartabone

Taka Bone Rate

Rawa Aopa Watumohai

Kepulauan Wakatobi

Manusela

Lorentz

Wasur

Gunung Ciremai

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

TAMAN NASIONAL

21

NO

DN

16

15

11

21

30

26

36

24

21

11

13

18

15

66

56

LN

Penelitian &
Pengembangan

20

336.742

3.750

61

348

118

1.689

35.262

9.605

5.315

45

18.246

36

20

129

34.619

11.981

72.115

54.031

DN

Rekreasi

37

47

1.923

378

9.853

309

10.965

16

26.396

26.073

43.900

2.980

1.212

LN

385

62

165

266

244

617

13.447

461

8.125

5.058

DN

92

200

86

196

2.889

1.584

DN
10

LN

Berkemah

79

67.077

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

20

46

50

13

11

54

1.899

60

120

99

41

62

48.687

11

DN
12

LN

Lain-Lain

11

117

18

11

336.796

4.401

13

173

421

554

2.178

1.779

35.288

9.641

5.703

644

108

49

18.257

13.537

20

129

34.699

15.346

130.577

59.165

13

DN

37

65

1.924

209

397

9.859

310

10.986

79

17

26.396

67.089

26.073

43.902

2.980

1.220

14

LN

JUMLAH

336.796

4.438

17

238

2.345

562

2.387

2.176

45.147

9.951

16.689

723

108

66

44.653

80.626

29

134

60.772

59.248

133.557

60.385

15

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

159

Sebangau

Bantimurung Bulusaraung

Aketajawe Lolobata

Kepulauan Togean

Gunung Merapi

46

47

48

49

50

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014

JUMLAH

Tesso Nillo

45

Gunung Merbabu

44

TAMAN NASIONAL

NO

81

26

25

31

3.852

DN
4

123

LN

Penelitian &
Pengembangan

112

76

1.327.365

174.767

10

206

365.699

DN

Rekreasi

29

13

149.461

1.705

12

3.799

LN

788

479

110

654.071

3.042

DN

101.374

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

403

15.775

DN
10

LN

Berkemah

187.179

20.031

54

17

31

11.108

11

DN
12

279

862

LN

Lain-Lain

2.188.242

198.324

12

206

366.567

154

617

11.218

13

DN

35

17

251.829

1.984

12

3.803

14

LN

JUMLAH

2.440.071

200.308

12

218

370.370

189

634

11.220

15

TOTAL

160

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

SUMATERA SELATAN

DKI JAKARTA

BANTEN

KEP. RIAU

JAMBI

RIAU

BENGKULU

SUMATERA BARAT

SUMATERA UTARA

DARAT

A.

PROVINSI

Way Hawang

17

21

20

Carita

Angke Kapuk

Bukit Serelo

Air Hitam

16

19

Pantai Panjang & P. Baai

15

Punti Kayu

Lubuk Tapi-Kayu Ajaran

14

18

Bukit Kaba

Bukit Sari

Muka Kuning

Sungai Dumai

13

12

11

10

Rimbo Panti

Sibolangit

Lau debuk-debuk

Mega Mendung

Deleng Lancuk

Sijaba Hutaginjang

Lembah Harau

Sicikeh-cikeh

Holiday Resort

Nama Taman Wisata Alam

DN

LN

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

654

600

433

255

127.913

148.295

DN

Rekreasi

273

LN
8

DN

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

DATA JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM TAHUN 2014

NO.

Tabel 4.1.2

10

DN

11

LN

Berkemah

12

DN

13

LN

Lain-Lain

655

600

433

255

127.913

148.295

14

DN
15

LN

273

JUMLAH

664

600

433

255

128.186

148.295

16

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

161

JAWA TENGAH

D.I. YOGYAKARTA

JAWA TIMUR

11

12

13

JAWA BARAT

10

PROVINSI

NO.

Telaga Bodas

G.Papandayan

Kawah Kamojang

Gunung Guntur

P.Pangandaran

Linggarjati

30

31

32

33

34

35

Tretes

42

43

Gunung Baung

25

Kawah Ijen Merapi Ungupungup

Gunung Gamping

DN

41

40

Telogo Warno/Pengilon

Gunung Tampomas

29

39

Telaga Patengang

28

Sumber Semen

Tangkuban Perahu

27

38

Cimanggu

26

Gunung Selok

Sukawayana

25

37

Jember

24

Grojogan Sewu

Gunung Pancar

23

36

Telaga Warna

22

Nama Taman Wisata Alam

LN

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

5.815

3.888

337.624

3.328

1.993

386.041

66.830

76.172

17.833

72.004

12.213

122.729

1.270.241

124.513

6.443

72.102

23.514

DN

65

920

6.055

LN

423

7.769

1.645

1.109

173

464

1.259

187.683

Rekreasi

LN

314

300

150

45

179

524

DN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

1.146

10

DN
11

LN

Berkemah

47.635

203

12

DN

9.982

13

LN

Lain-Lain

5.815

47.635

3.889

1.349

337.624

3.328

1.993

386.041

66.830

76.488

18.158

72.157

12.258

122.911

1.270.765

124.518

6.443

72.102

23.516

14

DN

9.982

423

7.769

1.645

1.109

173

464

1.259

187.683

65

920

6.055

15

LN

JUMLAH

5.815

57.617

4.312

1.349

345.393

3.328

1.993

387.686

66.830

77.597

18.331

72.621

12.266

124.170

1.458.448

124.583

6.450

73.022

29.571

16

TOTAL

162

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

BALI

NUSA TENGGARA BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

15

16

PROVINSI

14

NO.

Ruteng (Pucuk Ranaka)

Bipolo

Pulau Besar

Pulau Rusa

Iegon Ilemedo

Pulau Lapang

Baumata

Camplong (RTK.12)

60

61

62

63

64

65

66

67

Madapangga

55

Kemang Beleng

Danau Rawa Taliwang

54

59

Gn. Tunak

53

Pulau Manipo

Semongkat

52

58

Tanjung Tampa

51

Pulau Batang

Bangko-bangko

50

57

Kerandangan

49

Tuti Adigae

Pelangan

48

56

Suranadi

Sangeh

46

47

Danau Buyan /D.


Tamblingan

45

Panelokan

DN
5

LN

90

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

44

Nama Taman Wisata Alam

10.891

1.613

299

562

1.280

2.890

3.204

61.021

3.276

23.625

DN

Rekreasi

4.081

20

657

191

20.413

4.455

23.900

LN
8

500

DN
9

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

359

315

10

DN
11

LN

Berkemah

700

355

456

706

12

DN
13

LN

Lain-Lain

43

12.091

4.081

0
0

29

657

234

20.413

4.545

23.900

15

LN

1.613

300

566

1.280

3.605

3.975

61.021

3.982

23.625

14

DN

JUMLAH

16.172

1.613

300

595

1.280

4.262

4.209

81.434

8.527

47.525

16

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

163

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN SELATAN

SULAWESI UTARA

SULAWESI TENGAH

SULAWESI SELATAN

18

19

20

21

22

KALIMANTAN BARAT

17

PROVINSI

NO.

Sungai Liku

Tanjung Belimbing

Gn. Melintang

72

73

74

Danau Matano

Sidrap

Nanggala III

Danau Matalano-Mahalano

Danau Towuti

Cani Sirenreng

Lejja

Malino

85

86

87

88

89

90

91

Bancea

83

84

Air Terjun Wera

82

Batu Putih

81

Pulau Bakut

79

Batu Angus

Pulau Kembang

78

80

Pleihari Tanah Laut

77

Tanjung Keluang

Gunung Dungan

71

76

Asuansang

70

Bukit Tangkiling

Bukit Kelam

69

75

Baning

68

Nama Taman Wisata Alam

DN

30

LN

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

316

92.327

370

109

176

1.874

15.646

52.685

40.100

7.735

DN

Rekreasi

171

545

LN
8

DN

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

10

DN

11

LN

Berkemah

12

DN

13

LN

Lain-Lain

316

92.327

370

171

545

15

LN

109

176

1.874

15.646

52.685

40.103

7.765

14

DN

JUMLAH

316

92.327

370

109

176

1.874

15.646

52.856

40.648

7.765

16

TOTAL

164

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

MALUKU *)

PAPUA

PAPUA BARAT

P E R A I R A N/L A U T

NANGROE ACEH

DARUSSALAM *)

25

26

B.

Gunung Meja

Pasir Putih

Sorong

99

100

101

BANTEN

NUSA TENGGARA BARAT *)

NUSA TENGGARA TIMUR *)

KALIMANTAN TIMUR

SULAWESI TENGGARA

Pulau Sangalaki

Teluk Lasolo

Pulau Padamarang

10

11

Pulau Riung

Teluk Maumere

P.Satonda

Teluk Kupang

Pulau Moyo **)

Pulau Sangiang

Pulau Weh

Kepulauan Banyak

Klamono

98

JUMLAH A

Bariat

Nabire

96

97

Teluk Yotefa

Gunung Api Banda

95

94

Mangolo

93

24

Tirta Rimba Air Jatuh

Nama Taman Wisata Alam

92

SULAWESI TENGGARA

PROVINSI

23

NO.

131

DN

95

16

32

LN

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

1.676

637

15

52.464

3.201.436

DN
7

296

LN

590

583

283

262.599

Rekreasi

36

17

5.505

3.490

DN
9

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

80

2.645

824

10

DN
11

LN

Berkemah

10

63

50.055

12

DN

202

315

10.034

13

LN

Lain-Lain

32

1.719

739

78

52.464

3.259.772

4.334

14

DN

296

802

898

283

272.728

15

LN

JUMLAH

32

296

1.719

1.541

976

52.747

3.532.500

4.342

16

TOTAL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

165

Pulau Pombo

P. Marsegu

13

14

Jumlah A + B

JUMLAH B

Pulau Kassa

Nama Taman Wisata Alam

12

Keterangan :
*)
: Angka sementara
**) : Masih bergabung dengan provinsi induk

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014

MALUKU *)

PROVINSI

NO.

135

DN
5

LN

95

PENELITIAN &
PENGEMBANGAN

3.256.230

54.794

DN

1.456

LN

264.055

Rekreasi

53

5.558

DN
9

LN

Pendidikan/Ilmu
Pengetahuan

80

2.725

10

DN
11

LN

Berkemah

10

10

71

50.126

12

DN

517

10.551

13

LN

Lain-Lain

3.314.774

55.002

14

DN

274.711

1.983

15

LN

JUMLAH

3.589.485

56.985

16

TOTAL

Tabel 4.1.3.

Data Jumlah Pengunjung Cagar Alam Tahun 2014


PENELITIAN

NO.

PROVINSI

1
1

2
NANGROE ACEH D.

SUMATERA UTARA

SUMATERA BARAT

SUMATERA SELATAN

166

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

Hutan Pinus Jamthoi

14

15

23

5HHVLD,,,6HUERMDGL

Dolog Tinggi Raya

Dolog Sibuak-Buali

Martelu Purba

Batu Ginurit

Batu Gajah

Liang Balik

Dolok Sipirok

10

Dolok Sibual-buali

11

Sibolangit

12

Dolok Saut

13

Sei Ledong

14

Lembah Harau

19

94

113

113

15

Rimbo Panti

14

18

18

16

Melampah Alahan
Panjang

10

10

10

17

Gunung Sago

5 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

18

Air Putih

3 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

19

Pangean II

20

Pangean I

21

Arau Hilir

22

Beringin Sati

23

Lembah Anai Perluasan


Lembah Anai

15

79

94

94

24

Barisan I

17

116

57

133

57

25

Batang Palupuh

26

Maninjau Utara Dan


Selatan

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

27

Gunung Singgalang
Tandikat

25

30

30 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

28

Gn. Merapi

45

51

51 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

29

Air Terusan

Bungamas kikim

30

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

190 Status Kawasan


Masih KSA/KPA

PENELITIAN
NO.

PROVINSI

1
5

2
BANGKA BELITUNG

RIAU

KEP. RIAU

JAMBI

BENGKULU

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

31

G. Menumbing

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

32

Jening Mendayung

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

33

G. Maros

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

34

G. Mangkol

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

35

G. Permisan

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

36

G. Lalang

0 Status Kawasan
Masih KSA/KPA

37

Bukit Bunguk

38

Pulau Berkeh

39

Pulau Laut

40

Pulau Burung

41

Kel. H. Bakau Pantai


Timur

42

Kel. Ht.Durian Luncuk I

43

Kel.Ht. Durian Luncuk II

11

11

13

44

Gua Ulu Tiangko

45

Buluh Hitam

46

Sungai Batara

47

Taba Penanjung I/II

48

Danau Dusun Besar

49

Air Seblat

50

Muko-muko 1*

51

Muko-muko 2 Reg.
100*

52

Air Rami Reg 87*

53

Air Rami I-II Reg.87 A*

54

Pasar Telo

55

Tanjung Laksaha

56

Sungai Bahewo Reg 57

57

Kioyo I dan II

58

Air Ketebat Danau Tes


Reg 57

59

Teluk Klowe

60

Pager Gunung I/II

61

Pager Gunung III/IV/V

62

Talang Ulu I/II

63

Danau Menghijau

64

Pasar Ngalam

65

Pasar Seluma

66

Air Alas

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

167

PENELITIAN
NO.

PROVINSI

10

LAMPUNG

67

Pulau Anak Krakatau

11

DKI JAKARTA

68

12

BANTEN

13

JAWA BARAT

168

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

217

340

182

739

739

Pulau Bokor

69

Rawa Danau

70

Pulau Dua

71

Gunung Tukung Gede

72

Gunung Burangrang

40

40

40

73

Leuweung Sancang

74

Gunung Jagat

75

Telaga Bodas

76

Telaga Warna

77

Gn. Tangkuban Perahu

800

125

927

927

78

Pananjung
Pangandaran

461

470

470

79

Telaga Pantengang

30

31

31

80

Cadas Malang

81

Cibanteng

82

Sukawayana

83

Yanlapa

84

Bojonglarang Jayanti

85

Gn. Tilu

100

107

107

86

Gn Simpang

87

Malabar

88

Dungus Iwul

89

Gunung Papandayan

354

355

355

90

Arca Domas

91

Cigenteng Cipanji I-II

92

Nusa Gede Panjalu

93

Takokak

94

Junghuhn

95

Kawah Kamojang

40

401

441

441

96

Gn. Tangkuban Perahu


(Pel. Ratu)

97

Leuweung Sancang
(CAL)

935

937

937

98

Pananjung
Pangandaran (CAL)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PENELITIAN
NO.

1
14

15

PROVINSI

2
JAWA TENGAH

DI. YOGYAKARTA

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

3
99

Telaga Ranjeng

100

Guci

101

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

300

301

301

28

24.508

24.536

24.536

Curug Bengkawah

95

95

95

102

Donoloyo

7.250

7.250

7.250

103

Cabak I, II

104

Bekutuk

105

Nusa Kambangan
Timur

106

Keling II/III

107

Pager Wunung
Doruprono

105

105

105

108

Gebungan

109

Sepakung

110

Pringombo I/II

111

Getas

112

Bandar Bolang

113

Wijaya Kusumo

114

Telogo Dringo

115

Telogo Sumurup

116

Gunung Butak

117

Gunung Celering

118

Kembang

119

Ullolanang Kecubung

120

Keling I (A B C)

121

Pantodomas

122

Karang Bolong

123

Nusa Kambangan Barat

124

Moga

10

16

16

125

Vak 53 Comal

126

Sub Vak 18c & 19b


Jatinegara

127

Peson Subah I

128

Peson Subah II

129

Mangunan

130

Gunung Batu Gamping

1.349

1.349

1.349

131

Imogiri

205

205

210

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

169

PENELITIAN
NO.

PROVINSI

1
16

2
JAWA TIMUR

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

132

Watangan Puger I-VI

1.560

1.560

1.560

133

Ceding

233

233

233

134

Pulau Sempu

11

15.137

79

15.148

79

15.227

135

Pulau Bawean

3.475

3.475

3.475

136

Gunung Picis

137

Besowo Gadungan

138

Manggis Gadungan

20

12

32

32

139

Pulau Nusa-Nuko

140

Kawah Ijen Merapi


Ungup-ungup

141

Pulau Nusa Barong

142

Gua Nglirip

143

Janggangan
Ronggojampi

144

Curah Manis Sempolan


I-VIII

145

Panjur Ijen I-II

146

Sungai Kalbu Iyang


Plateau

21

3.090

3.111

3.111

147

Pulau Saobi (Kangean)

148

Gunung Abang

80

80

80

149

Gunung Sigogor

17

BALI

150

Batu Kau I, II, III

18

NUSA TENGGARA
BARAT

151

Tanah Pedauh

152

Pulau Panjang

153

Jereweh (Sekongkang)*

154

Tofo Kota Lambu*

155

Pulau Sangiang

156

G. Tambora Selatan

157

Gunung Mutis

158

Wae Wuul (Manggarai


B)

159

Wolo Tadho

160

Watu Ata

161

Tambora

162

Maubesi (RTK 189)

163

Riung

19

NUSA TENGGARA
TIMUR

170

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PENELITIAN
NO.

1
20

21

22

23

24

25

26

27

PROVINSI

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN
TENGAH

KALIMANTAN
SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

SULAWESI TENGAH

SULAWESI UTARA

GORONTALO

SULAWESI
TENGGARA

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

164

Nyiut Penrinssen

165

Gunung Raya Pasi

166

Muara Kendawanngan

167

Mandor

168

/R)DW)XQH

169

Kep. Karimata

170

Bukit Tangkiling

171

Pararawen I/II

172

Bukit Sapat Hawung

173

Gn. Kentawan

174

Tel.Kelumpang/Sel
Laut/Sel Sebuku

175

Teluk Pamukan

176

Sungai Lulan dan S.


Bulan

177

Gunung Sebatung

178

Muara Kaman Sedulang

179

Teluk Adang

180

Padang Luway

1.717

166

1.717

166

1.883

181

Teluk Apar

182

Morowali

183

Gunung Sojol

184

Guung Dako

185

Pangi Binangga

186

Gunung Tinombala

187

Pamona

188

Tanjung Api

189

Gunung Lokon

190

Dua Saudara

191

Tangkoko Batuangus

192

Gunung Ambang

193

Mas Popaya Raja

194

Panua

195

Tanggale

196

Tanjung Panjang

197

Kakinauwe

198

Napabalona

13

13

13

199

Lamedae

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

171

PENELITIAN
NO.

PROVINSI

1
28

29

30

31

2
SULAWESI SELATAN

MALUKU UTARA

MALUKU

PAPUA

172

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

200

Pegunungan
Faruhumpenai

606

606

606

201

Kalaena

202

Ponda-Ponda

203

Gunung Sibela

204

Pulau Obi

205

Lifamatola

206

Pulau Tobalai

207

Pulau Seho

208

Taliabu

209

Tanjung sial

210

Masarate

211

Pulau Nustaram

212

P. Nuswator

213

Pulau Angwarmase

214

Gunung Api Kisar

215

Pulau Pombo

216

Gunung Sahuwai

217

Daab

218

Pulau Larat

219

Bekau Huhun

220

Tafemaar

221

Waeplau

222

Masbait

223

Pegunungan Cycloop

224

Bupul/Kumbe

225

Peg. Wailand

226

Enarotali

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PENELITIAN
NO.

1
32

PROVINSI

2
PAPUA BARAT

PENDIDIKAN

LAIN-LAIN

JUMLAH

NAMA KAWASAN

KETERANGAN
DN

LN

DN

LN

DN

LN

DN

LN

TOTAL

10

11

227

Peg Fakfak

228

Pegunungan Arfak

229

Biak Utara

230

Salawati Utara

231

Pulau Supriori

232

Yapen Tengah

233

Batanta Barat

234

Kumawa

235

Wagura Kote

236

Pulau Waigeo Barat

12

232

244

244

237

Pulau Waigeo Timur

238

Wondi Boy

239

Misool Selatan

240

Tamrau Selatan

241

Tamrau Utara

242

Teluk Bintuni

243

3XODX.RDX

244

Tanjung Wiay

245

Pantai Sausapor

503

3.837

57

60.318

JUMLAH TOTAL

255 64.658

317 64.975

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014


Keterangan :
0
*)
DN
LN

: Nihil
: Data belum masuk dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PHKA
: Pengunjung Dalam Negeri
: Pengunjung Luar Negeri

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

173

174

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

NANGROE ACEH D.

SUMATERA UTARA

RIAU

SUMATERA BARAT

SUMATERA SELATAN

PROVINSI

D. P. Besar/D. P. Bawah

Tasik Tanjung Padang

Tasik Belat

Bukit Batu

Giam Siak Kecil

Balai Raja

Bukit Rimbang-Bukit Baling

10

11

12

13

14

15

Gumai Pasemah

Padang Sugihan

Bentayan

Dangku

Isau-isau Pasemah

Gunung Raya

17

18

19

20

21

22

Pagai Selatan

Tasik Serkap - Tasik Sarang Burung

16

Tasik Besar-Tasik Metas

Barumun

Dolok Surungan

Kerumutan

Siranggas

Karang Gading/Langkat TL

Rawa Singkil

NAMA KAWASAN

Data Jumlah Pengunjung Suaka Margasatwa

NO.

Tabel 4.1.4.

DN

LN

PENELITIAN

DN

LN

WISATA TERBATAS

DN

57

LN

WISATA TERBATAS

12

DN

25

13

LN

PENDIDIKAN/
ILMU PENGETAHUAN

14

DN

57

25

15

LN

LAIN-LAIN

16

57

25

TOTAL

JUMLAH

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

175

JAWA BARAT

JAWA TENGAH

DI. YOGYAKARTA

JAWA TIMUR

NUSA TENGGARA BARAT

NUSA TENGGARA TIMUR

KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN TENGAH *)

KALIMANTAN SELATAN *)

SULAWESI UTARA

GORONTALO

10

11

12

13

14

15

16

17

DKI JAKARTA

PROVINSI

NO.

Sindangkerta

27

Kateri (RTK 77)

Perhatu

Ale Alsio (RTK 198)

36

37

38

46

Nantu

Gunung Manembo-Nembo

45

Pulau Kaget

43

Karakelang

Nusa Gede Panjalu

42

44

Pleihari Tanah laut

Lamandau

41

40

Pulau Semana

Harlu

35

39

Danau Tuadate

34

Gunung Tambora Selatan

P. Bawean

32

33

Dataran Tinggi Yang

Sermo

30

31

Paliyan

29

Gunung Tunggangan

Cikepuh

26

28

Gunung Sawal

Muara Angke

Pulau Rambut & Perairan dsk

25

24

23

NAMA KAWASAN

DN

10

LN

PENELITIAN

6.602

DN

LN

21

WISATA TERBATAS

583

392

463

25

58

300

855

969

DN

LN

WISATA TERBATAS

17

46

878

1.332

12

DN

13

LN

26

41

PENDIDIKAN/
ILMU PENGETAHUAN

25

59

302

856

969

17

6.648

1.463

392

1.805

14

DN

64

6.648

1.463

392

25

59

302

862

969

1.852

16

TOTAL

JUMLAH

47

47

15

LN

LAIN-LAIN

176

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

SULAWESI TENGAH

SULAWESI BARAT

SULAWESI TENGGARA

SULAWESI SELATAN

MALUKU *)

PAPUA

19

20

21

22

23

PROVINSI

18

NO.

Pati-pati

Lombuyan

Tanjung Santigi

Bangkiriang

49

50

51

52

Tajung Peropa

Tanjung Batikalo

Lambusango

56

57

58

Mamberamo Foja

Peg. Jayawijaya

Pulau Pombo

Pulau Komolon

67

68

69

70

Tanimbar

64

Danau Bian

P. Baun

63

66

P. Kobror

62

Pulau Dolok

P. Manuk

61

65

Tl. P. Kassa

60

Komara

Buton Utara

55

59

Tanjung Amalengo

54

Lampoko dan Mampie

Pinjan-Tanjung Matop

48

53

Pulau Dolangan

47

NAMA KAWASAN

DN

LN

PENELITIAN

DN

LN

WISATA TERBATAS

562

DN
9

LN

WISATA TERBATAS

12

DN

13

LN

PENDIDIKAN/
ILMU PENGETAHUAN

571

14

DN
15

LN

LAIN-LAIN

0
0

571

16

TOTAL

JUMLAH

Tanjung Mubrani Kaironi

Pulau Venu

Pulau Sabuda & Pulau Tuturuga

Pantai Jamursba Medi

72

73

74

75

JUMLAH

Jamursba Medi

NAMA KAWASAN

71

Sumber Data : SIDAK PHKA 2014


Keterangan :
*)
: Angka sementara
**) : Masih bergabung dengan provinsi induk

PAPUA BARAT

24

PROVINSI

NO.

39

DN

LN

PENELITIAN

6.602

DN

LN

21

WISATA TERBATAS

4.264

DN
9

LN

12

WISATA TERBATAS

2.307

12

DN
13

LN

67

PENDIDIKAN/
ILMU PENGETAHUAN

13.212

14

DN

100

15

LN

LAIN-LAIN

13.312

16

TOTAL

JUMLAH

IV.2. FLORA & FAUNA

Tabel 4.2.1.

Perkembangan Spesies Prioritas Terancam Punah Tahun 2010-2014

NO.

NAMA SATWA

BANTENG (Bos javanicus)

JUMLAH POPULASI
2010

2011

2012

2013

2014

338

355

352

357

365

BADAK JAWA (Rhinoceros Sondaicus)

48

35

51

58

58

HARIMAU SUMATERA (Panthera Tigris


Sumatrae)

267

283

297

298

322

GAJAH SUMATERA (Elephas Maximus)

1,085

1,02

1,065

969

928

BABI RUSA (Babyroussa babyrussa)

674

675

716

719

777

ANOA (Bubalus)

1,018

1,019

1,046

1,059

1,02

OWA JAWA (Hylobates Moloch)

592

593

595

596

682

ORANGUTAN (Pongo Pygmaeus)

12,912

13,137

14,003

10,817

4,181

BEKANTAN (Nasalis Larvatus)

117

116

161

344

375

10

KOMODO (Varanus Komodoensis)

5,483

4,646

5,414

6,336

5,966

11

JALAK BALI (Leucapsar Rothchildi)

114

135

161

133

146

12

MALEO (Macrocephalon Maleo)

7,114

7,162

7,928

8,005

8,839

13

ELANG JAWA (Spizaetus Bartelsi)

77

81

83

54

89

14

KAKATUA KECIL JAMBUL KUNING


(Cacatua Sulphurea)

621

629

803

781

780

*UDN3RSXODVL6DWZD7HUDQFDP3XQDK7DKXQ

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

181

Tabel 4.2.2.

PNBP Hasil Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai
Dengan Tahun 2014

No.

Kelas/jenis

Anthozoa/karang hias

Aves/burung

2011

2012

2013

2014

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

182.342.634

631.200

1.418.400

8.335.800

7.073.180

Buaya (kulit, daging)

62.172.000

84.223.000

67.177.940

247.170.500

Insecta/kupu-kupu

15.635.610

10.631.910

11.163.210

11.086.825

Kuda Laut

1.134.000

1.347.120

36.000

Moluska/kima

504.000

Arwana (S. formosus)

1.934.856.000

2.160.362.000

2.414.580.000

1.648.612.000

Arwana Irian (S. Jardinii)

18.362.400

63.120.000

Monyet

8.241.000

900.000

2.460.000

10

Reptil Pet

48.291.435

42.622.705

60.938.040

81.625.155

11

$PEL3HW

420

12

Mamalia Pet

2.159.492

1.336.290

2.168.220

1.941.560

13

Tumbuhan/anggrek

5.679.900

122.888.550

2.896.380

60.677.750

14

Izin penangkaran

7.500.000

2.097.163.457

2.425.729.975

2.569.719.590

2.311.689.604

JUMLAH

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

182

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 4.2.3.

Data Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar Tahun 2010 Sampai Dengan
Tahun 2014
Tahun

No.

Kelas/jenis

2010

2011

2012

2013

2014

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

Anthozoa

58

58

71

78

80

Crustacea

Aves

64

64

185

214

217

Buaya

27

27

27

27

27

Insecta

12

12

10

11

Kuda Laut

Mamalia

61

61

245

254

263

Moluska

Pisces

138

138

134

123

112

10

5HSWLO$PEL0DPDOLD 5$0 3HW

37

37

34

34

34

11

Tumbuhan

32

32

22

22

29

432

433

734

769

776

JUMLAH

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

183

Tabel 4.2.4.

Jenis Satwa yang ada di Lembaga Konservasi Tahun 2014


Jenis Satwa

No

Nama Pengelola

Aves

Mamalia

Reptil/Amphibi

Pisces

Jumlah

Ragunan

744

983

253

177

2.157

KB Bandung

470

274

245

115

1.104

Taman Safari Indonesia 1

733

1.300

229

20

2.282

Taman Safari Indonesia 2

278

673

232

1.183

Taman Safari Indonesia 3

89

278

170

537

Taman Mini Indonesia Indah

KB Surabaya

785

603

1.606

1.094

4.088

KB Gembira Loka

224

294

103

9.255

9.876

TIJ Ancol

38

99

10

150

10

CV. Andy Antique

366

100

22

488

11

Bali Zoo

165

166

48

379

12

Bali Bird Park

1.071

1.079

13

Kasianan

21

25

14

Gajah Taro

30

30

15

PT. Bakas

10

10

16

Melka Satwa

23

85

49

21

178

17

Senka Island Park

117

115

39

271

18

PT. Samarinda Golden Prima

19

Bumi Kedaton

103

19

11

133

20

KB. Jambi

80

45

17

142

21

KB. Bukit Tinggi

82

63

28

173

22

TM. Sengkaling Malang

23

KB Medan

132

135

24

Seruling Mas Jateng

74

66

11

151

25

Maharani Zoo

64

45

109

26

Jatim Park

43

12

55

27

PT. WSI

38

42

28

PT. Dankam

50

50

29

Pematang Siantar

507

186

63

756

30

TWM Kasang Kulim Riau

39

14

61

31

Batu Payung Indah

17

23

32

CV. Mirah Pantasia

97

38

12

147

184

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Jenis Satwa
No

Nama Pengelola

33

PT. Gunung Bayan Lestari

34

UPTD Probolinggo

35

Aves

Mamalia

Reptil/Amphibi

Pisces

Jumlah

357

114

478

47

20

21

89

Piayu Samudra Loka

10

10

36

Sea World Indonesia

19

21

37

Ndayu Alam Lestari

38

Hotel Candi Baru

39

TS YKAY Yogyakarta

40

TR Bentoel

41

Museum Mardiwiyata

42

Bali Shell Museum

43

TB Gilimeno NTB

44

Rahmat Museum

45

Lembah Hijau

46

TS Sriwijaya

47

CV. Alam Raya Pancur Aji

48

TS Bengkalis Riau

49

KB Tandu Rusa

50

TS Sawah Lunto

51

Jhonlin Lestari

52

Taman Safari Indonesia 4

12

16

53

Museum Fauna Indoensia

54

TS Bongohulawa

55

TS Lagoi Bintan

56

Celebes

57

Mirah Megah Wisata

58

TS Tarunjurug

59

Tambling Wildlife Conservation

60

Citra Pesona Ladangku

Jumlah

6.792

5.725

3.235

10.688

26.440

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

185

Tabel 4.2.5.

Realisasi Penerimaan Negara dari Perdagangan Tumbuhan dan Satwa Liar ke


Luar Negeri Tahun 2014

NO.

JENIS KOMODITI

SATUAN

REALISASI
SATS-LN

PENERIMAAN
IASL/TA (Rp)

PERKIRAAN
DEVISA ($)

KETERANGAN

SATWA

MAMALIA

Mamalia

ekor

482

1.856.100

3.437

Mamalia *1)

ekor

1.645

1.941.560

3.595

Primata

ekor

Tanduk Rusa

kg

25.600

125.700.000

232.778

REPTIL

Reptil Hidup

ekor

164.971

130.392.745

241.468

Reptil Hidup *1)

ekor

1.151.707

81.625.155

151.158

Kulit Reptil

lembar

774.584

875.085.570

1.620.529

Kulit Buaya

lembar

14.416

216.590.500

401.094

Daging Buaya *2)

kg

11.040

30.580.000

56.630

Daging Reptil *2)

kg

428.192

392.951.400

727.688

Empedu Ular *2)

buah

135

494.000

915

&

AMPHIBI

Amphibi Hidup

ekor

49.898

8.327.920

15.422

Amphibi Hidup *1)

ekor

Kulit Amphibi

lembar

BURUNG

Burung N-App

ekor

24.000

44

Burung App *1)

ekor

3.357

7.073.180

13.098

Sarang Burung Walet *3)

kg

39.803

66.338.333

ARTHROPODA

Kupu-kupu *1)

ekor

68.828

11.086.825

20.531

Insekta Lainnya

ekor

360

21.600

40

AROWANA *1)

ekor

70.685

1.648.612.000

3.052.985

AROWANA IRIAN *1)

ekor

31.300

63.120.000

116.889

&25$/ 

buah

496.308

182.342.634

165.436

&25$/

buah/kg

1.540.740

767.544.359

1.421.378

IKAN NAPOLEON

ekor

1.225

13.125.000

24.306

KIMA *1)

ekor

700

504.000

778

186

*1) Hasil Penangkaran/Transplantasi


*2) Kuota disesuaikan dengan kuota
jenis ybs
*3) Hasil budidaya masyarakat,
*4) IHH sudah dipungut di daerah
Asumsi : 1 US $ setara dengan Rp
9,000.00
Kolom Perkiraan Devisa merupakan
angka perkiraan yang diperoleh dari
hasil perkalian realisasi ekspor TSL
dengan harga patokan dan dikonversi
ke US $.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

NO.

JENIS KOMODITI

SATUAN

REALISASI
SATS-LN

PENERIMAAN
IASL/TA (Rp)

PERKIRAAN
DEVISA ($)

KETERANGAN

LOLA MERAH

kg

KUDA LAUT

ekor

JUMLAH I (SATWA)

300

36.000

67

4.876.278

4.559.034.548

74.608.599

171.740

60.677.750

5.000

18.000.000

II

TUMBUHAN

ANGGREK *1)

GAHARU

Grinops

Gaharu (Malaccensis)

kg

Kemedangan

kg

114.701

499.299.600

Abuk

kg

Budi Daya

kg

Gaharu Indonesia Timur


(Filaria)

kg

Kemedangan

kg

482.796

1.690.462.700

3.130.486

Abuk

kg

346.274

6.000.000

961.872

Budi Daya

kg

74.055

180.448.500

334.164

Resin

kg

120

38.800.000

71.852

&

PAKIS

kg

94.181

208.734.100

386.545

3(1*+$:$5-$0%,

kg

'$81/,'$+%8$<$ 

kg

SAMBUNG TULANG

batang

LIMBAH ANGGREK

kg

RAMIN *4)

M3

2.702.422.650

5.921.914

batang

112.366 *1) Hasil Penangkaran/Transplantasi


*2) Kuota disesuaikan dengan kuota
jenis ybs
*3) Hasil budidaya masyarakat,
*4) IHH sudah dipungut di daerah
Asumsi : 1 US $ setara dengan
Rp 9,000.00

JUMLAH II (TUMBUHAN)

924.629

Kolom Perkiraan Devisa merupakan


0 angka perkiraan yang diperoleh dari
hasil perkalian realisasi ekspor TSL
0 dengan harga patokan dan dikonversi
ke US $.

III

Pungutan administrasi pemanfaatan TSL

Blanko SAT-LN

677.920.000

1.255.407

Izin Pengedar LN

425.000.000

787.037

Izin Pengambilan Sampel

Izin Penangkaran

520.000
7.500.000

13.889

JUMLAH III

1.110.940.000

2.056.333

JUMLAH I + II

8.372.397.198

82.586.846

Sumber Data : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

187

IV.3. KEAMANAN HUTAN DAN


KEBAKARAN HUTAN
Forest Security and Forest Fire

Tabel 4.3.1.

Perkembangan Kasus Tindak Pidana Kehutanan sampai Tahun 2014


KATEGORI KASUS

TAHUN

3526(6<867,6,

2012

2011

2010

Kasus

TSL

PENAMBANGAN
ILLEGAL

-80/$+

KEBAKARAN

39

37

Non Yustisi

Lidik

182

174

Sidik

96

39

32

SP3

P21

65

29

32

131

Sidang

27

13

47

Vonis

22

37

Tunggakan

32

10

49

Kasus

59

58

43

162

Non Yustisi

Lidik

160

Sidik

59

58

42

SP3

P21

49

45

42

Sidang

Vonis

Tunggakan

10

13

25

Kasus

75

75

50

11

211

137

Non Yustisi

Lidik

35

45
159

Sidik

70

38

43

SP3

P21

58

28

38

126

Vonis

2013

PERAMBAHAN

98

Sidang

2014

ILLEGAL LOGGING

21

Tunggakan

15

45

78

Kasus

70

24

45

146

Non Yustisi

Lidik

Sidik

70

24

45

145

SP3

P21

101

56

12

31

Sidang

Vonis

Tunggakan

14

11

14

43

Kasus

79

27

30

18

Non Yustisi

Lidik

0
79

Sidik

27

30

18

SP3

P21

26

27

15

72

Vonis

Tunggakan

Sidang

Sumber Data : Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan, Direktorat Jenderal PHKA Tahun 2014
Keterangan :
0
: Nihil
TSL : Tumbuhan dan Satwa Liar

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

191

*UDN3HUNHPEDQJDQ.DVXV7LQGDN3LGDQD.HKXWDQDQ6DPSDL7DKXQ

192

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 4.3.2.
No

Sebaran Titik Panas (Hotspot) di Seluruh Indonesia Per Provinsi Tahun 2014

Provinsi

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Juni

Juli

Agust

Okt

Nov

Des

Jumlah

Aceh

36

397

305

20

72

89

22

969

Sumatera Utara

31

293

214

32

18

102

269

56

1.052

Sumatera Barat

85

23

13

12

37

53

16

10

285

Riau

50

1.342

1.229

52

87

563

661

149

70

36

13

4.400

Kepulauan Riau

27

53

101

Jambi

11

124

171

14

39

111

227

97

117

43

1.244

Sumatera Selatan

15

36

55

18

76

73

202

374

728

684

3.794

Bangka Belitung

33

28

29

216

123

100

919

Bengkulu

17

54

10

Lampung

11

25

16

25

61

85

107

570

11

Banten

28

12

DKI Jakarta

13

Jawa Barat

14

27

34

17

198

14

D.I Yogyakarta

15

Jawa Tengah

12

18

37

20

182

16

Jawa Timur

11

18

22

57

82

128

51

554

17

Bali

21

18

Nusa Tenggara Barat

19

Nusa Tenggara Timur

20

Kalimantan Barat

297

581

203

113

68

146

1.308

1.082

333

133

17

5.381

21

Kalimantan Tengah

125

86

65

46

47

33

244

661

1.585

282

14

5.434

22

Kalimantan Selatan

13

39

119

606

45

1.528

23

Kalimantan Timur

Batam

161

33

49

22

74

145

997

45

12

2.190

24

Kalimantan Utara

40

62

80

19

26

20

43

40

11

434

25

Gorontalo

15

45

26

Sulawesi Utara

11

33

27

Sulawesi Tengah

11

26

38

10

43

162

32

503

28

Sulawesi Barat

17

29

87

29

Sulawesi Selatan

12

36

34

18

11

14

65

182

45

13

559

30

Sulawesi Tenggara

15

15

46

285

158

31

Maluku

32

Maluku Utara

33

Papua

675

3.186

2.767

415

514

1.239

3.397

3.365

5.567

1.797

117

31.266

Jumlah

699

Keterangan :

Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit Monitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian Kebakaran
Hutan, 2014)
Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006, dan Peta
Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).
Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2014
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

193

Tabel 4.3.3.
Tahun

Sebaran Hotspot Per Bulan di Seluruh Indonesia Tahun 2010-2014


Bulan

Januari

Februari

Maret

2010

243

557

563

238

419

372

2011

384

874

522

845

1.113

2012

996

679

1.146

991

2013

519

634

1.618

2014

721

3.275

2.767

194

April

Mei

Juni

Juli

Jumlah

Agustus

September

November

Desember

392

1.321

1.861

664

467

9.880

2.019

3.741

9.209

7.272

486

225

28.474

1.040

4.198

3.537

8.441

10.143

382

191

34.789

547

888

2.860

1.786

4.007

3.271

337

142

19.353

415

514

1.239

3.397

3.365

8.227

1.797

140

31.424

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 4.3.4.

Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014


Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2014 (ha)

No.

II

III

IV

Pulau/Propinsi

Hutan
Produksi

Hutan
Lindung

Total Luas
Kebakaran di
Kawasan Hutan

Hutan
Konservasi

Lahan/APL

Total luas
kebakaran di kaw.
Hutan dan Lahan

Sumatera
a.

Aceh

0,02

155,64

155,66

155,66

b.
c.

Sumatera Utara

2.243,00

142,00

50,00

2.435,00

784,90

3.219,90

Sumatera Barat

66,50

47,50

114,00

6,50

120,50

d.

Riau

69,10

22,50

2.874,50

2.966,10

3.335,00

6.301,10

e.

Kepulauan Riau

0,00

0,00

f.

Jambi

1.292,60

320,50

616,50

2.229,60

1.241,01

3.470,61

g.

Sumatera Selatan

7.695,71

407,40

8.103,11

401,75

8.504,86

h.

Bangka Belitung

0,00

i.

Bengkulu

0,00

5,25

5,25

j.

Lampung

3,30

19,50

22,80

22,80

Kalimantan
a.

Kalimantan Barat

b.

Kalimantan Tengah

c.

Kalimantan Timur

d.

Kalimantan Selatan

e.

Kalimantan Utara

0,17

630,48

630,65

2.925,45

3.556,10

110,00

65,00

1.005,37

1.180,37

2.842,48

4.022,85

289,39

289,39

35,80

325,19

22,50

2,50

227,00

252,00

89,00

341,00

0,00

0,00

0,00

0,00

2,00

2,00

2,00

Sulawesi
a.

Sulawesi Utara

b.

Batam

c.

Sulawesi Tengah

70,73

70,73

70,73

d.

Sulawesi Selatan

45,70

375,60

81,00

502,30

116,28

618,58

174,15

2.235,05

2.409,20

1,66

2.410,86

0,00

0,00

e.

Sulawesi Tenggara

f.

Sulawesi Barat

Pulau Lainnya
a.

DKI Jakarta

0,00

0,00

b.

Banten

2,00

2,00

2,00

c.

Jawa Barat

547,69

552,69

552,69

d.

Jawa Tengah

159,76

159,76

159,76

e.

Jawa Timur

14,00

4.961,32

4.975,32

4.975,32

f.

D.I.Yogyakarta

0,27

0,27

0,27

g.

Bali

20,00

10,00

30,00

30,00

5,00

h.

Nusa Tenggara Barat

24,50

877,45

3.075,60

3.977,55

3.977,55

i.

Nusa Tenggara Timur

980,87

980,87

980,87

j.

Maluku

179,83

179,83

179,83

k.

Maluku Utara

6,00

6,00

0,50

6,50

300,00

300,00

300,00

12.050,95

1.890,35

18.585,90

32.527,20

11.785,58

44.312,78

l.
JUMLAH

Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2014
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

195

196

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

BKSDA KALBAR

TN Danau Sentarum

BKSDA KALSEL

BKSDA KALTENG

BKSDA KALTIM

BBKSDA SUMUT

BBKSDA RIAU

2.

3.

4.

5.

6.

7.

UPT

2
4

Ketapang

Sintang

Pangkalan Bun

4
4
4
2

Siak

Dumai

Rengat

Batam

P. Siantar
3

Labuhan Batu

Pekanbaru

Sibolangit

Muara Teweh

Paser

Kapuas

Tanah Bumbu
4

Tanah Laut

Palangkaraya

Banjar

Pontianak

Putussibau

Regu

Singkawang

NAMA DAOPS

30

60

60

60

45

60

60

60

45

60

60

30

60

60

60

30

60

30

60

45

JUMLAH
PERSONIL

2010

SMART

Regu

30

60

60

60

45

60

60

60

30

60

60

60

30

60

60

60

60

60

30

45

45

JUMLAH
PERSONIL

2011

SMART

Regu

13

15

14

18

17

15

13

15

11

14

13

17

13

12

17

17

16

16

15

SMART

2012

Jumlah Anggota MA UPT Pembina Brigdalkarhut Daops Tahun 2010-2014

1.

NO

Tabel 4.3.5.
Regu

2013

30

56

52

56

28

59

55

60

60

42

28

42

84

60

60

60

45

60

30

60

60

JUMLAH
PERSONIL

13

15

18

14

17

15

13

15

11

14

13

17

12

12

17

17

16

16

15

SMART

Regu

2014

27

52

52

52

26

59

55

60

60

42

28

41

84

60

60

60

45

60

30

60

60

JUMLAH
PERSONIL

12

14

14

15

13

12

17

12

13

11

16

12

13

15

16

SMART

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

197

Tinanggea

Sangkima

Bitung

1605

60

60

60

60

60

60

60

60

60

30

JUMLAH
PERSONIL

2010

193

SMART

113

Regu

1695

30

60

60

60

60

60

60

60

45

60

45

JUMLAH
PERSONIL

2011

200

SMART

117

Regu

461

19

17

18

16

19

12

16

15

17

17

SMART

2012

Catatan: Jumlah personil MA dalam 1 regu 15 orang termasuk di dalamnya Komandan Regu/Kepala Regu

Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).

107

Malili

Banyuasin
4

Muba

Gowa

Sarolangun

Lahat

M. Tebo

M. Bulian

OKI

Bkt. Tempurung

Regu
2

NAMA DAOPS

Kota Jambi

JUMLAH

13. TN. RAWA AOPA

12. TN. KUTAI

11. BKSDA SULUT

10. BBKSDA SULSEL

BKSDA SUMSEL

BKSDA Jambi

8.

9.

UPT

NO

117

Regu

1654

30

60

60

59

59

59

60

60

45

30

45

JUMLAH
PERSONIL

2013

461

19

17

19

18

12

16

16

15

17

17

SMART

121

Regu

1758

30

30

30

60

60

59

59

58

59

60

60

45

30

45

JUMLAH
PERSONIL

2014

390

14

12

17

11

15

13

14

15

13

16

SMART

198

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

ACEH

SUMUT

SUMBAR

RIAU

JAMBI

BENGKULU

SUMSEL

LAMPUNG

JABAR

JATENG

DI YOGYA

JATIM

10

11

12

PROPINSI

No

Tabel 4.3.6.

BTN Berbak

2
2
2
2
-

22 BBTN Bromo Tengger Semeru

23 BTN Alas Purwo

24 BTN Baluran

25 BTN Meru Betiri

20 BTN Gn. Merapi

21 BBKSDA Jatim

19 BKSDA DI Yogyakarta

16 BTN Gn. Ciremai

18 BTN Gn. Merbabu

15 BTN Gn. Halimun Salak

14 BBTN Gn. Gede Pangrango

17 BKSDA Jateng

12 BTN Way Kambas

13 BBKSDA Jabar

Regu

11 BKSDA Lampung

10 BTN Sembilang

BKSDA Bengkulu

BTN Bukit 12

BBTN Kerinci Seblat

BTN Teso Nilo

BTN Bukit Tigapuluh

BKSDA Sumbar

BBTN Gn. Leuser

BKSDA ACEH

Lokasi/UPT

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Orang SMART Regu

2010

2012

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Orang SMART Orang SMART Regu

2011

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Orang SMART Regu

2013

Jumlah Anggota Manggala Agni UPT Pembina Brigdalkarhut Non Daops Tahun 2010-2014

30

30

30

30

30
30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Orang SMART

2014

Keterangan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

199

KALBAR

KALTENG

KALTIM

SULUT

SULSEL

SULTRA

16

17

18

19

20

21

42 BKSDA Nusa Tenggara Barat

43 BKSDA Sulawesi Tengah


60

41 BBKSDA Nusa Tenggara Timur

Jumlah Total

40 BTN Rawa Aopa Watumohai

38 BTN Bogani Nani Wartabone

39 BTN Bantimurung Bulusaraung

37 BKSDA Sulut

36 BTN Kutai /sangkima

35 BTN Sebangau

33 BTN Bukit Baka Bukit Raya


2

32 BTN Gn. Palung

34 BTN Tanjung Puting

30 BTN Laiwangi Wanggameti

31 BBTN Betung Kerihun

29 BTN Manupeu Tanah Daru

27 BKSDA Bali

28 BTN Gn. Rinjani

Regu

26 BTN Bali Barat

Lokasi/UPT

Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

NTT

NTB

14

15

BALI

PROPINSI

13

No

870

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

64

Orang SMART Regu

2010

2012

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

1080

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

70

76

Orang SMART Orang SMART Regu

2011

1170

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

70

80

Orang SMART Regu

2013

1170

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Keterangan

66

- Menjadi UPT
daops tahun 2014

- Menjadi UPT
daops Tahun
2011

- Menjadi UPT
daops Tahun
2014

Orang SMART

2014

Tabel 4.3.7.
NO
1

Jumlah Anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Tahun 2010-2014

PROVINSI

UPT

38

120

120

BKSDA Aceh

100

130

245

BBKSDA Riau

60

280

360

390

BTN Teso Nilo

80

150

150

150

30

30

53

53

53

281

251

145

145

145

30

90

380

380

136

136

136

279

120

250

250

250

30

30

30

159

309

309

309

210

210

60

30

30

30

60

210

60

BBKSDA Jatim

90

90

90

BTN Baluran

30

30

30

BTN Alas Purwo

20

20

20

BBTN Bromo Tengger Semeru

170

416

416

189

120

240

240

240

400

400

400

69

70

100

150

150

150

418

358

635

635

635

210

210

210

30

90

180

180

889

919

30

450

610

610

Riau

Banten

Jawa Barat

BTN Gunung Halimun Salak


Jawa Tengah
BKSDA Jateng
BTN Karimunjawa
BTN Gunung Merbabu
BTN Gunung Merapi
DIY /Yogyakarta
BKSDA Yogya
BTN Gunung Merapi
7

Jawa Timur

Lampung
BKSDA Lampung
BTN Bukit Barisan Selatan
BTN Way Kambas

Bengkulu
BKSDA Bengkulu

10

Jambi
BKSDA Jambi
BTN Berbak
BTN Bukit Dua Belas

11

Tahun
2014

BTN Gunung Ceremai

Tahun
2013

BBKSDA Jawa Barat

Tahun
2012

BBTN Gunung Leuser

BTN Ujung Kulon


4

Tahun
2011

Aceh

BTN Bukit tiga puluh


3

Tahun
2010

Sumatera Utara
BBKSDA Sumut

200

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

NO
12

13

PROVINSI

UPT

Sumatera Selatan

BKSDA Sumsel

540

680

660

660

BTN Sembilang

88

113

113

30

60

30

30

30

40

147

30

120

225

225

45

45

45

1.220

1.370

BKSDA Kalteng

120

BTN Sebangau

270

105

105

BTN Tanjung Puting

90

90

90

350

792

352

120

579

609

60

60

60

60

160

160

160

137

167

317

30

317

317

90

90

80

80

80

60

60

BKSDA NTB

60

60

60

BTN Gunung Rinjani

45

45

45

BTN Kelimutu

156

156

156

BTN Laiwangi wangameti

67

67

67

BTN Manupeu Tana Daru

63

63

63

280

340

120

180

180

63

63

63

120

150

60

318

625

685

60

60

60

BKSDA Sultra

30

30

30

BTN Rawa Aopa Watumohai

30

30

30

8.802

9.252

7.278

9.127

9.277

Sumatera Barat

Kalimantan Timur

Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat

BTN Gunung Palung


BTN Bukit Baka Bukit Raya
Kalimantan Selatan
BKSDA Kalimantan Selatan
18

Bali
BKSDA Bali

19

20

21

NTB

NTT

Sulawesi Tengah
BKSDA Sulteng

22

Sulawesi Utara
BTN Bogani Nani Wartabone

23

Sulawesi Selatan
BBKSDA Sulsel
BTN Bantimurung Bulusaraung

24

Tahun
2014
-

BKSDA Kalimantan Barat

17

Tahun
2013
-

BTN Kutai

16

Tahun
2012

3.525

BKSDA Kaltim

15

Tahun
2011

2.955

BKSDA Sumbar
14

Tahun
2010

Sulawesi Tenggara

Jumlah

Sumber: Direktorat pengendalian Kebakaran Hutan (2014)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

201

Tabel 4.3.8.

Rekapitulasi Luas Kebakaran Lahan Per Provinsi di Indonesia Tahun 20102014

No.

PROVINSI

Aceh

Tahun
2010

2011

2012

2013

2014

5,00

13,00

155,66

Sumatera Utara

80,00

5,00

1.181,00

295,40

2.435,00

Sumatera Barat

56,00

3,50

114,00

Riau

26,00

74,50

1.060,00

1.077,50

2.966,10

Kep. Riau

Jambi

2,50

89,00

11,25

199,10

2.229,60

Sumatera Selatan

84,50

484,15

8.103,11

Bangka Belitung

Bengkulu

0,50

10

Lampung

106,00

31,00

22,80

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

1.278,55

1.945,50

252,80

2,00

13

Banten

552,69

14

Jawa Tengah

712,24

454,00

31,20

159,76

15

DI Yogyakarta

2.818,50

6,45

6,00

4.975,32

16

Jawa Timur

204,90

48,35

2.960,05

1.352,14

0,27

17

Bali

10,10

250,00

60,50

30,00

18

Nusa Tenggara Barat

2,00

12,00

3.977,55

19

Nusa Tenggara Timur

95,00

553,20

649,90

980,87

20

Kalimantan Barat

577,40

22,70

630,65

21

Kalimantan Tengah

22,00

55,15

3,10

1.180,37

22

Kalimantan Selatan

60,50

417,50

289,39

23

Kalimantan Timur

148,80

51,50

252,00

24

Kalimantan Utara

25

Sulawesi Utara

1,80

0,25

236,06

26

Gorontalo

27

Sulawesi Tengah

30,83

1,00

70,73

28

Sulawesi Selatan

28,00

31,75

45,30

40,50

502,30

29

Sulawesi Tenggara

16,00

85,90

346,10

13,00

2.409,20

30

Sulawesi Barat

31

Maluku

179,83

32

Maluku Utara

10,00

6,00

33

Papua

39,00

300,00

34

Papua Barat

1,12

3.500,12

2.612,09

9.606,53

4.918,74

32.761,26

Jumlah

Sumber : Laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan serta groundchek dari BBKSDA/BKSDA/BBTN/BTN/Dinas Kehutanan/
Perusahaan Tahun 2010-2014 (Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan, 2010-2014)
Catatan : - = tidak ada data
Sumber : Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan (2014).

202

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel 4.3.9.

Sebaran Hotspot di Provinsi Rawan Tahun 2010-2014

No.

Provinsi

Sumatera Utara

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Tahun
2010

2011

2012

2013

2014

530

893

882

997

1.052

1.707

3.536

4.686

5.182

4.400

55

33

71

56

101

603

1.523

2.462

1.144

1.244

Sumatera Selatan

1.481

4.705

6.367

1.558

3.794

Kalimantan Barat

1.785

4.740

6.550

3.221

5.381

Kalimantan Tengah

831

4.285

4.139

2.288

5.434

Kalimantan Selatan

111

1.292

1.016

491

1.528

Kalimantan Timur

974

1.482

1.889

1.196

2.325

10

Kalimantan Utara

434

11

Sulawesi Selatan

175

344

302

261

559

8.252

22.833

28.364

16.394

26.252

Jumlah

Keterangan :
Sumber data hotspot : Satelit NOAA 18 (Subdit Monitoring Hotspot dan Pencegahan, Direktorat Pengendalian
Kebakaran Hutan, 2010-2014)
Sumber Peta : Peta TGHK Badan Planologi Kehutanan 1999, Peta Administrasi Indonesia Bakosurtanal Tahun 2006,
dan Peta Dasar Tematik Kehutanan Tahun 2010
Catatan: -= Provinsi Kalimantan Utara masih merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Timur sehingga tidak
terdapat data hospot pada tahun 2010-2013

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

203

5
BINA PENGELOLAAN
DAERAH ALIRAN SUNGAN
PERHUTANAN SOSIAL

PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI


DAN PERHUTANAN SOSIAL
Kegiatan utama yang termasuk bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan perhutanan
sosial mencakup perencanaan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), rehabilitasi hutan
dan lahan, perbenihan tanaman hutan serta perhutanan sosial.
1.

PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN DAS


Daerah Aliran Sungai merupakan suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
ekosistem sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
EDWDV GL GDUDW PHUXSDNDQ SHPLVDK WRSRJUDV GDQ EDWDV GL ODXW VDPSDL GHQJDQ GDHUDK
SHQJDLUDQ\DQJPDVLKWHUSHQJDUXKDNWLWDVGDUDWDQ
1.1. Lahan Kritis
Lahan Kritis adalah lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan hutan yang sudah
tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur produktivas lahan
sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS.
Penetapan lahan kritis mengacu pada lahan yang telah sangat rusak karena kehilangan
penutupan vegetasinya, sehingga kehilangan atau berkurang fungsinya sebagai
penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon.
.HNULWLVDQ ODKDQ GLNODVLNDVLNDQ NH GDODP NDWHJRUL VDQJDW NULWLV NULWLV DJDN NULWLV
potensial kritis dan tidak kritis.
Direktorat Jenderal BPDASPS memprioritaskan penanganan lahan kritis pada lahan
dengan kriteria kritis dan sangat kritis. Luas lahan sangat kritis dan kritis di Indonesia
pada tahun 2013 tanpa DKI Jakarta seluas 24.303.294 ha, yang terdiri dari:
Sangat kritis

4.738.383 ha

Kritis

19.564.911 ha

Luas lahan kritis dan sangat kritis per provinsi hasil inventarisasi tahun 2011 dan tahun
2013 adalah sebagaimana tabel 3.1.1 terlampir.
1.2. Rencana Pengelolan DAS Terpadu (RPDAS-T)
Rencana pengelolaan DAS Terpadu (RPDAS-T) merupakan rencana multipihak yang
disusun dengan pendekatan partisipatif dalam pengelolaan sumber daya alam
GHQJDQPDQXVLDGLGDODP'$6GHQJDQVHJDODDNWLWDVQ\DDJDUWHUZXMXGNHOHVWDULDQ
dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumber daya alam bagi
manusia secara berkelanjutan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

207

Jumlah RPDAS-T yang telah disusun sd 2014 adalah sebanyak 108 RPDAST.
2.

REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN


Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
Dalam periode 5 tahun terakhir, tahun 2010 sd tahun 2014, capaian kegiatan RHL yang
dibiayai APBN seluas 2.279.380 Ha. Dengan realisasi per tahun sebagaimana tercantum
dalam tabel 3.2.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan diselenggarakan melalui kegiatan :
2.1 REHABILITASI HUTAN
Kegiatan rehabilitasi hutan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan
penanaman/ reboisasi pada lahan sangat kritis dan kritis.
a.

Reboisasi
Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak
yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan
fungsi hutan. Kegiatan reboisasi diprioritaskan pada kawasan konservasi dan
hutan lindung.
Reboisasi di dalam kawasan hutan lindung ditujukan untuk memulihkan fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
Reboisasi di dalam kawasan hutan konservasi ditujukan untuk pembinaan habitat
dan peningkatan keanekaragaman hayati.
Dalam periode 5 tahun terakhir sejak Tahun 2010 s.d tahun 2014, capaian kegiatan
reboisasi adalah seluas 434.286 Ha, sebagaimana Tabel 3.2.1.

2.2 REHABILITASI LAHAN


Kegiatan rehabilitasi lahan yang dilaksanakan lebih diprioritaskan pada kegiatan
penanaman pohon/penghijauan pada lahan sangat kritis dan kritis di luar kawasan
hutan, serta pembuatan bangunan konservasi tanah.
Capaian kegiatan rehabilitasi lahan selama tahun 2010 sd 2014 adalah seluas
1.882.236,41 Ha, dengan realisasi per tahun sebagaimana tabel 3.2.2.
b. Penghijauan
Penghijauan adalah upaya pemulihan lahan kritis di luar kawasan hutan untuk
mengembalikan fungsi lahan.

208

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Penghijauan dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


2.2.b.1 Hutan Kota
Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohonpohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada
tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota
oleh pejabat yang berwenang.
Perkembangan kegiatan rehabilitasi lahan pada Hutan Kota dapat dilihat
pada Tabel. 3.2.2.b. Kegiatan pembuatan hutan kota tahun 2010 sd 2014
tercapai seluas 1.035,7 ha.
2.2.b.2 Hutan Rakyat
Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak
milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25 Ha.
Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk mengembalikan produktivitas
lahan kritis, konservasi lahan, perlindungan hutan dan pengentasan
kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2010 s.d 2014, kegiatan
pembangunan hutan rakyat yang dibiayai APBN mencapai 1.877.235,73
dan dapat dilihat pada tabel 3.2.2.a.
2.3 REHABILITASI MANGROVE, RAWA DAN GAMBUT
Hutan mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh dan
berkembang pada daerah pasang surut, terutama di laguna, muara sungai dan pantai
yang terlindung dengan subtrat lumpur atau lumpur berpasir.
Total luas kegiatan penanaman hutan mangrove/pantai yang dilaksanakan di seluruh
Indonesia pada tahun 2010 s.d 2014 adalah 33.394 ha, dapat dilihat pada Tabel 3.2.3.
2.4 TEKHNIK KONSERVASI TANAH
Terhadap lahan kritis perlu dilakukan upaya rehabilitasi dan terhadap lahan potensial
kritis yang kondisinya masih baik perlu dilakukan upaya pencegahan kerusakan agar
lahan dapat berfungsi optimal sebagai media pengatur tata air dan produksi. Untuk
mencapai keadaan yang diinginkan seperti di atas dilakukan melalui upaya konservasi
tanah.
Teknologi konservasi tanah diterapkan melalui bangunan konservasi tanah yang dalam
pelaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
dan dapat diterima masyarakat, terdapat di lokasi serta tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan.
Bangunan teknik konservasi tanah dimaksud adalah :

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

209

2.4.a Bangunan Dam Pengendali/Dam Penahan.


Dam Pengendali adalah bendungan kecil yang dapat menampung air (tidak
lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap
air atau konstruksi beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan
dibuat pada alur jurang/ sungai kecil, dengan tinggi maksimum 8 m. Manfaat
dari Dam Pengendali antara lain dapat mengendalikan endapan aliran air yang
ada di permukaan tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian
hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat dan irigasi.
Dam Penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong
batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi
maksimum 4 m, yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran
air permukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu dan meningkatkan
permukaan air tanah di bagian hilirnya.
Selama tahun 2010 sd 2014 telah terbangun dam pengendali sebanyak 281
unit dan dam penahan sebanyak 2.220 unit. Dengan rincian sebagaimana
ditampilkan pada tabel 3.2.4.a.
2.4.b Bangunan Pengendali Jurang (Gully Plug)
Bangunan pengendali jurang adalah suatu konservasi tanah teknik sipil yang
berfungsi sebagai pengendali jurang berupa bendungan kecil yang lolos air
yang dibuat pada parit-parit melintang alur dengan konstruksi bronjong batu,
kayu/ bambu atau pemasangan batu spesi.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan pengendali jurang
(gully plug) sebanyak 547 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada
tabel 3.2.4.b.
2.4.c Bangunan Sumur Resapan
Sumur Resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh dari atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam
tanah.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan sumur resapan
sebanyak 6.092 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.c.
2.4.d Bangunan Embung Air
Embung air adalah bangunan penampung air berbentuk kolam yang berfungsi
untuk menampoung air hujan/air limpasan atau air rembesan pada lahan tadah
hujan yang berguna sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan pada
musim kemarau.
Selama tahun 2010 sd tahun 2014 telah terbangun bangunan embung air
sebanyak 578 unit. Dengan rincian sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.2.4.d.
210

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

3.

PERBENIHAN TANAMAN HUTAN


Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995, perbenihan
tanaman adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan, pengelolaan dan
peredaran benih tanaman.
3.1 Pembibitan
'HQLVL%LELWGDODP3HUDWXUDQ0HQWHUL.HKXWDQDQ1RPRU30HQKXW,,DGDODK
tumbuhan muda hasil pengembangbiakan secara generatif atau vegetatif. Kegiatan
pembuatan bibit disajikan pada Tabel 3.3.1.
3.2 Kebun Bibit Rakyat (KBR)
Kebun Bibit Rakyat (KBR) adalah kebun bibit yang dikelola oleh kelompok masyarakat
yang beranggotakan baik laki-laki maupun perempuan, melalui pembuatan
bibit berbagai jenis tanaman hutan dan atau tanaman serbaguna (MPTS) yang
pembiayaannya dapat bersumber dari dana pemerintah atau non pemerintah.
(Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor: P.17/Menhut-II/2012).
Jumlah unit Kebun Bibit Rakyat yang telah terbangun disajikan pada Tabel 3.3.2.

4.

PERHUTANAN SOSIAL
Perhutanan Sosial adalah usaha berbasis hutan dan lahan dengan hasil kayu dan bukan
kayu, yang pengelolaannya diutamakan untuk pengembangan ekonomi rakyat dengan
memperhatikan aspek sosial, budaya dan penyelamatan lingkungan.
4.1 Hutan Desa
Hutan Desa adalah hutan negara yang dikelola oleh desa dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan desa serta belum dibebani izin/hak. Areal kerja Hutan Desa adalah satu
kesatuan hamparan kawasan hutan yang dapat dikelola oleh lembaga desa secara
lestari.
Penyelenggaraan Hutan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
setempat secara berkelanjutan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Menteri
Kehutanan RI Nomor : P.49/Menhut-II/2010.
4.2 Hutan Kemasyarakatan
Hutan kemasyarakatan berdasarkan Permenhut No. 37 Tahun 2007 tanggal 7
September 2007 jo No. 13 tahun 2010 adalah hutan negara yang pemanfaatan
utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.
Pemberdayaan masyarakat setempat adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
dan kemandirian masyarakat setempat untuk mendapatkan manfaat sumber daya
hutan secara optimal dan adil melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

211

'DWDOXDVDUHD\DQJWHODKGLYHULNDVL3HQHWDSDQ$UHDO.HUMDGDQ,MLQ8VDKD3HQJHORODDQ
Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) sebagaimana pada Tabel 3.4.2.
4.3 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Hasil Hutan adalah benda-benda hayati, non hayati dan turunannya, serta jasa yang
berasal dari hutan.
Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil hutan hayati
baik nabati maupun hewani beserta produk turunan dan budidaya kecuali kayu yang
berasal dari hutan (Permenhut No. P.35/Menhut-II/2007).
4.3.a. Perlebahan
Perlebahan adalah kegiatan pemanfaatan lebah dan produk-produknya (madu,
jelly, lilin dan hasil lainnya) serta vegetasi penunjangnya untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dengan
memperhatikan aspek kelestariannya.
Kegiatan iini memberikan manfaat langsung seperti menciptakan lapangan
usaha baru, meningkatkan pendapatan dan dapat membantu meningkatkan
gizi masyarakat. Selain itu secara tidak langsung dapat membantu proses
penyerbukan beberapa jenis pohon tertentu.
Hasil kegiatan perlebahan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia disajikan
pada tabel 3.4.3.a.
4.3.b. Persuteraan Alam
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor 50/Kpts-II/1997 tanggal 20
Januari 1997, yang dimaksud dengan persuteraan alam adalah bagian kegiatan
perhutanan sosial dengan hasil kokon atau benang sutera yang terdiri dari
kegiatan penanaman murbei, pembibitan ulat sutera, pemeliharaan ulat sutera
dan pengolahan kokon.
Usaha tani persuteraan alam bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, penyediaan bahan baku industri persuteraan alam dan peningkatan
mutu lingkungan. Pelaksanaan usahatani persuteraan alam dilakukan melalui
unit-unit usaha. Satu unit usahatani merupakan unit pengelolaan usahatani
persuteraan alam dengan luas kebun murbei minimal 50 ha atau setara dengan
jumlah tanaman murbei sebanyak 500.000 batang.
Usahatani persuteraan alam dapat dikembangkan pada lahan hak milik atau
lahan yang dibebani hak-hak lainnya di luar kawasan hutan yang memenuhi
persyaratan untuk kegiatan usahatani persuteraan alam.
Realisasi kegiatan persuteraan alam tahun 2014 disajikan pada tabel 3.4.3.b.
4.3.c Rotan
Pelaksanaan pengembangan rotan saat ini telah diserahkan kepada pemerintah
daerah kabupaten/kota dimana tugas pemerintah adalah mengatur, membina,
212

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

mendorong, membantu memonitor dan mengendalikan, yang diwujudkan


GDODP SHPEDQJXQDQ LQIUDVWUXNWXU EDLN VLN PDXSXQ VRVLDO NHOHPEDJDDQ
masyarakat) sebagai landasan keberlangsungan investasi publik/masyarakat.
Realisasi luas area pembangunan budidaya tanaman rotan dan jumlah KK yang
terlibat dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir disampaikan dalam tabel 3.4.3.c.
4.3.d Bambu
Bambu adalah tumbuhan jenis rumput-rumputan yang berbentuk pohon dan
digolongkan dalam keluarga Gramineae, tumbuh berumpun yang terdiri dari
beberapa batang (buluh).
Dengan kemajuan pembangunan dan teknologi, dari tanaman bambu dapat
dihasilkan produk-produk bambu yang bervariasi, jumlahnya banyak, proses
produksi lebih cepat dan mempunyai pasar lebih luas. Untuk menyediakan
bahan baku bambu yang sesuai dengan tingkat kebutuhan maka diperlukan
pengetahuan jenis-jenis bambu, penyebaran dan kegunaannya.
5.

PENANAMAN SATU MILIAR POHON


Maksud dilaksanakannya Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon adalah (1) salah satu
sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan kemandirian seluruh komponen
bangsa akan pentingnya menanam dan memelihara pohon (2) mengajak seluruh komponen
bangsa untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan
untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan.
Gerakan penanaman satu miliar pohon ini bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan
hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap karbon dioksida
akibat dari mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan baku industri pengolahan
kayu, pangan dan energi terbarukan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

213

V.1. LAHAN KRITIS


Critical Land

Tabel/Table 5.1.1. Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun 2011 dan Tahun 2013/Extent and
Distribution of Critical Land 2011 and 2013
Luas Lahan Kritis Hasil Inventarisasi/Extent of critical land
Tahun/Year 2011

No.

Provinsi/Province

Tingkat kekritisan Lahan/


Level of Critical

Tahun/Year 2013
Tingkat kekritisan Lahan/
Level of Critical

JUMLAH/
Total

Kritis/

Sangat
Kritis/

Critical

Very Critical

(ha)

(ha)

JUMLAH/
Total

Kritis/

Sangat
Kritis/

Critical

Very Critical

(ha)

(ha)

(ha)

(Ha)
8

Nanggroe Aceh Darussalam

623.665

121.290

744.954

474.664

150.694

625.358

Sumatera Utara

854.610

280.731

1.135.341

580.944

478.523

1.059.467

Sumatera Barat

419.524

90.453

509.977

485.907

144.788

630.695

Riau

739.935

100.723

840.658

1.737.809

151.813

1.889.622

Jambi

341.685

1.078.917

1.420.602

515.192

264.582

779.774

Sumatera Selatan

3.668.355

217.707

3.886.062

299.172

13.692

312.864

Bengkulu

531.470

111.117

642.587

586.026

135.648

721.674

Lampung

512.168

77.061

589.229

238.322

84.602

322.924

Kepulauan Riau

24.519

230.230

254.749

224.031

114.177

338.208

10

Bangka Belitung

88.212

26.624

114.836

155.388

60.720

216.108

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

415.806

68.139

483.944

302.014

40.952

342.966

13

Jawa Tengah

149.976

9.877

159.853

105.633

5.210

110.843

14

D.I. Yogyakarta

33.088

471

33.559

25.272

845

26.117

15

Jawa Timur

506.336

102.577

608.913

485.042

736.877

1.221.919

16

Banten

56.753

10.750

67.503

33.239

3.716

36.955

17

Bali

45.112

2.940

48.052

43.087

2.910

45.997

18

Nusa Tenggara Barat

68.611

23.248

91.859

154.358

23.219

177.577

19

Nusa Tenggara Timur

1.006.526

35.162

1.041.688

942.976

17.878

960.854

20

Kalimantan Barat

2.844.134

325.357

3.169.491

752.711

106.864

859.575

21

Kalimantan Tengah

3.498.036

1.138.854

4.636.890

4.785.299

359.405

5.144.704

22

Kalimantan Selatan

708.130

78.781

786.911

508.941

132.645

641.586

23

Kalimantan Timur

314.464

4.372

318.836

847.590

63.230

910.820

24

Kalimantan Utara

245.215

29.125

274.340

25

Sulawesi Utara

242.354

33.702

276.056

189.816

79.395

269.211

26

Sulawesi Tengah

293.638

24.131

317.769

347.955

104.277

452.232

27

Sulawesi Selatan

810.504

109.948

920.452

388.509

144.152

532.661

28

Sulawesi Barat

105.546

8.414

113.960

263.404

55.749

319.153

29

Sulawesi Tenggara

617.519

267.944

885.463

631.628

313.477

945.105

30

Gorontalo

184.652

72.524

257.176

319.393

247.244

566.637

31

Maluku

490.521

271.803

762.324

471.015

257.761

728.776

32

Maluku Utara

447.669

163.438

611.106

322.948

97.153

420.101

33

Papua

971.464

105.235

1.076.699

1.973.165

266.064

2.239.229

34

Papua Barat

410.601

76.742

487.343

128.244

50.997

179.241

22.025.581

5.269.260

27.294.842

19.564.911

4.738.383

24.303.294

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) : Tidak ada data/No activa

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

217

V.2. REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN


Forest and Land Rehabilitation

Tabel/Table 5.2. Rencana Pengelolaan DAS Terpadu Tahun 2009-2014/Integrated watershed


management plan in 2009-2014
No

DAS Prioritas

Provinsi

Peusangan

Krueng Aceh

Jambu Aye

Luas (Ha)

Wilayah Kerja

Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6

10

11

255.780,28 BPDAS Krueng Aceh

197.852,34 BPDAS Krueng Aceh

462.062,43 BPDAS Krueng Aceh

699.510,11 BPDAS Krueng Aceh

Peureulak
Tamiang
Wampu

Nanggroe Aceh
Darussalam
Nanggroe Aceh
Darussalam
Nanggroe Aceh
Darussalam
Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara

415.617,46 BPDAS Wampu Sei Ular

Padang

Sumatera Utara

110.339,69 BPDAS Wampu Sei Ular

Sei Ular

Sumatera Utara

130.929,01 BPDAS Wampu Sei Ular

Besitang

Sumatera Utara

96.494,12 BPDAS Wampu Sei Ular

Lepan

Sumatera Utara

57.407,74 BPDAS Wampu Sei Ular

10

Deli

Sumatera Utara

34.501,79 BPDAS Wampu Sei Ular

11

Asahan Toba

Sumatera Utara

737.185,03 BPDAS Asahan Barumun

12

Batang Gadis

Sumatera Utara

483.528,97 BPDAS Asahan Barumun

13

Mujoi (Nias)

Sumatera Utara

14

Pasaman

Sumatera Barat

166.110,00 BPDAS Agam Kuantan

15

Antokan

Sumatera Barat

73,00 BPDAS Agam Kuantan

16

Tarusan

Sumatera Barat

52.982,91 BPDAS Agam Kuantan

17

Harau

Sumatera Barat

17.467,52 BPDAS Agam Kuantan

18

Gasan Gadang

Sumatera Barat

8.866,51 BPDAS Agam Kuantan

19

Siak

Riau

1.117.408,04 BPDAS Indragiri Rokan

20

Kampar

Riau, Sumatera Barat

2.558.076,36 BPDAS Indragiri Rokan

21

Rokan

2.009.768,05 BPDAS Indragiri Rokan

22

Indragiri

Riau, Sumatera Utara,


Sumatera Barat
Riau, Sumatera Barat

2.267.249,81 BPDAS Indragiri Rokan

23

Batanghari

Jambi, Sumatera Barat

4.470.839,54 BPDAS Batanghari

24

Musi

7.759.888,66 BPDAS Musi

25

124.873,30 BPDAS Ketahun

26

Manna Padang
Guci
Ketahun

Sumatera Selatan,
Jambi, Bengkulu
Bengkulu, Sumatera
Selatan
Bengkulu

239.109,43 BPDAS Ketahun

27

Bengkulu

Bengkulu

28

Sekampung

Lampung

29

Tulang Bawang

Lampung

30

Duriangkang

31

77.947,22 BPDAS Asahan Barumun

Kepulauan Riau

482.316,03 BPDAS Way Seputih


Sekampung
979.818,78 BPDAS Way Seputih
Sekampung
10.419,40 BPDAS Kepulauan Riau

57.936,78 BPDAS Ketahun

Sei Jang

Kepulauan Riau

7.910,83 BPDAS Kepulauan Riau

32

Mancang

Bangka Belitung

85.592,74 BPDAS Baturusa Cerucuk

33

Ajang Mabat

Bangka Belitung

67.993,76 BPDAS Baturusa Cerucuk

34

Citarum

Jawa Barat

689.998,47 BPDAS Citarum Ciliwung

35

Cisadane

Jawa Barat, Banten

139.204,73 BPDAS Citarum Ciliwung

36

Ciliwung

38.664,20 BPDAS Citarum Ciliwung

37

Cisadea

Jawa Barat, D K I
Jakarta
Jawa Barat

35.240,12 BPDAS Citarum Ciliwung

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

221

No

DAS Prioritas

Provinsi

Luas (Ha)

Wilayah Kerja

Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6

10

11

38

Cimanuk

Jawa Barat

363.489,63 BPDAS Cimanuk Citanduy

39

Jawa Barat, Jawa


Tengah
Jawa Tengah

463.585,43 BPDAS Cimanuk Citanduy

40

Citanduy (segara
anakan)
Serang

400.891,11 BPDAS Pemali Jratun

41

Juwana

Jawa Tengah

130.069,92 BPDAS Pemali Jratun

42

Tuntang

Jawa Tengah

130.100,17 BPDAS Pemali Jratun

43

Pemali

Jawa Tengah

126.972,02 BPDAS Pemali Jratun

44

Garang (Babon)

Jawa Tengah

21.329,19 BPDAS Pemali Jratun

45

Bodri

Jawa Tengah

65.081,97 BPDAS Pemali Jratun

46

Cacaban

Jawa Tengah

22.396,84 BPDAS Pemali Jratun

47

Comal

Jawa Tengah

81.855,76 BPDAS Pemali Jratun

48

Babakan

Jawa tengah

12.542,07 BPDAS Pemali Jratun

49

Gangsa

Jawa Tengah

19.840,73 BPDAS Pemali Jratun

50

Kupang

Jawa Tengah

18.207,11 BPDAS Pemali Jratun

51

Serayu

Jawa tengah

52

Progo

Jawa Tengah

53

Luk Ulo

Jawa Tengah

54

Bogowonto

55

Serang

56

Wawar Medono

D I Yogyakarta, Jawa
tengah
D I Yogyakarta, Jawa
tengah
Jawa Tengah

57

Bribin

58

Solo

59

Brantas

D I Yogyakarta, Jawa
tengah
Jawa Tengah, D I
Yogyakarta, Jawa
Timur
Jawa Timur

365.661,13 BPDAS Serayu Opak


Progo
246.119,02 BPDAS Serayu Opak
Progo
64.356,87 BPDAS Serayu Opak
Progo
59.725,67 BPDAS Serayu Opak
Progo
23.940,31 BPDAS Serayu Opak
Progo
75.322,44 BPDAS Serayu Opak
Progo
2.743,89 BPDAS Serayu Opak
Progo
1.594.716,07 BPDAS Solo

1.189.776,12 BPDAS Brantas

60

Sampean

Jawa Timur

124.413,65 BPDAS Sampean

61

Bedadung

Jawa Timur

128.000,18 BPDAS Sampean

62

Deluang

Jawa Timur

18.860,62 BPDAS Sampean

63

Tukad Unda

Bali

23.166,92 BPDAS Unda Anyar

64

Blingkang Anyar

Bali

11.837,46 BPDAS Unda Anyar

65

Palung

Nusa Tenggara Barat

66

Moyo

Nusa Tenggara Barat

67

Mangkung

Nusa Tenggara Barat

68

Benain

Nusa Tenggara Timur

12.712,14 BPDAS Dodokan


Moyosari
79.036,95 BPDAS Dodokan
Moyosari
56.253,04 BPDAS Dodokan
Moyosari
348.489,81 BPDAS Benain Noelmina

69

Nusa Tenggara Timur

197.254,07 BPDAS Benain Noelmina

70

Noelmina
(Benueke)
Kapuas

Kalimantan Barat

10.063.599,82 BPDAS Kapuas

71

Sambas

Kalimantan Barat

744.406,35 BPDAS Kapuas

72

Kapuas (Barito)

Kalimantan Tengah

1.633.794,30 BPDAS Kahayan

73

Mentaya

Kalimantan Tengah

1.468.064.083,00 BPDAS Kahayan

74

Kahayan

Kalimantan Tengah

1.539.305,65 BPDAS Kahayan

222

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

No

DAS Prioritas

Provinsi

75

Barito

76

Luas (Ha)

Wilayah Kerja

Disusun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 2014
6

10

11

6.234.743,45 BPDAS Barito

Batu Licin

Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan

142.783,37 BPDAS Barito

77

Mahakam

Kalimantan Timur

7.816.327,35 BPDAS Mahakam Berau

78

Dumoga

Sulawesi Utara

204.602,21 BPDAS Tondano

79

Tondano

Sulawesi Utara

53.965,50 BPDAS Tondano

80

Sangihe

Sulawesi Utara

55.162,79 BPDAS Tondano

81

Gorontalo, Sulawesi
Utara
Gorontalo

274.699,75 BPDAS Bone Bolango

82

Limboto Bone
Blango
Paguyaman

239.967,26 BPDAS Bone Bolango

83

Palu

Sulawesi Tengah

307.022,67 BPDAS Palu Poso

84

Poso

266.385,76 BPDAS Palu Poso

85

Budong Budong

Sulawesi Tengah,
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat

212.447,37 BPDAS Lariang Mamasa

86

Mapili

Sulawesi Barat

178.995,14 BPDAS Lariang Mamasa

87

Mandar

Sulawesi Barat

63.662,41 BPDAS Lariang Mamasa

88

Saddang

661.932,35 BPDAS Saddang

89

Rongkong

Sulawesi Selatan,
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan

172.795,10 BPDAS Saddang

90

Latuppa

Sulawesi Selatan

3.143,49 BPDAS Saddang

91

Sulawesi Selatan

93

Lasolo

94

Konaweha

Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara

731.581,59 BPDAS Jeneberang


Walanae
78.883,90 BPDAS Jeneberang
Walanae
597.228,43 BPDAS Sampara

92

Bila Walanae (
Cenranae)
Jeneberang

697.947,51 BPDAS Sampara

95

Laea Wanggu

Sulawesi Tenggara

75.407,65 BPDAS Sampara

96

Wae Apu

Maluku

97

Wae Manumbai

Maluku

98

Wae Hatu Merah

Maluku

99

Akemalamo

Maluku Utara

Sulawesi Selatan

219.528,09 BPDAS Wae Hapu Batu


Merah
27.746,29 BPDAS Wae Hapu Batu
Merah
8.758,83 BPDAS Wae Hapu Batu
Merah
67.003,92 BPDAS Ake Malamo

100 Kao

Maluku Utara

46.759,58 BPDAS Ake Malamo

101 Oba

Maluku Utara

2.497,63 BPDAS Ake Malamo

102 Remu

Papua Barat

62.185,31 BPDAS Remu Ransiki

103 Arui

Papua Barat

23.235,23 BPDAS Remu Ransiki

104 3UD

Papua Barat

67.557,96 BPDAS Remu Ransiki

105 Memberamo

Papua

7.782.704,68 BPDAS Memberamo

106 Baliem (Eilenden)

Papua

3.687.987,51 BPDAS Memberamo

107 Tami

Papua

325.379,18 BPDAS Memberamo

108 Sentani

Papua

87.163,56 BPDAS Memberamo

14

27

31

23

10

Jumlah

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

223

Tabel/Table 5.2.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2010-2014/
Progress of forest and land rehabilitation activities in 2010-2014
No

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun/Year
2009 (ha)

2010 (ha)

2011 (ha)

2012 (ha)

2013 (ha)

2014 (ha)

1.789

18.103

23.402

19.984

7.806

Sumatera Utara

1.960

5.724

27.700

25.023

34.290

17.671

Sumatera Barat

1.022

5.603

5.687

1.025

6.713

6.425

Riau

3.027

8.950

17.071

19.203

20.729

11.100

Jambi

25

53.665

6.909

15.630

13.952

14.038

Sumatera Selatan

125

1.583

16.540

11.360

22.788

17.958

Bengkulu

3.024

7.582

47.085

19.941

15.112

14.075

Lampung

48.170

3.720

16.764

16.431

55.652

33.734

Bangka Belitung

485

979

3.165

3.288

5.733

1.954

10

Kepulauan Riau

5.338

1.035

3.703

753

2.576

1.333

11

DKI Jakarta

53

20

270

12

Jawa Barat

19.209

12.188

25.886

18.561

39.253

14.394

13

Jawa Tengah

15.356

8.256

64.595

73.170

80.021

55.640

14

DI Yogyakarta

383

1.650

8.188

607

21.413

30

15

Jawa Timur

33.842

23.727

25.794

49.378

53.888

13.265

16

Banten

8.291

3.574

12.179

6.700

8.340

11.771

17

Bali

1.030

936

10.915

4.846

8.850

15.318

18

Nusa Tenggara Barat

4.466

1.700

19.429

12.386

25.714

18.464

19

Nusa Tenggara Timur

2.710

4.173

69.044

20.937

24.623

35.057

20

Kalimantan Barat

1.457

7.031

20.356

23.151

15.694

10.749

21

Kalimantan Tengah

3.422

165

6.711

7.048

11.640

5.094

22

Kalimantan Selatan

24

2.108

11.925

8.669

6.656

23

Kalimantan Timur

1.980

6.012

9.101

9.968

7.868

24

Sulawesi Utara

1.604

2.019

17.492

7.148

17.534

16.070

25

Sulawesi Tengah

20

5.307

26.343

15.534

7.211

26

Sulawesi Selatan

8.107

2.607

45.759

26.098

29.897

25.894

27

Sulawesi Tenggara

9.125

2.210

19.471

6.040

21.241

11.168

28

Gorontalo

200

641

6.510

11.830

11.804

6.778

29

Sulawesi Barat

12

14

3.062

520

23.017

21.298

30

Maluku

200

2.614

6.970

16.061

6.778

4.192

31

Maluku Utara

1.268

1.412

2.478

15.204

5.324

7.280

32

Papua Barat

37

909

8.447

12.807

11.015

10.466

33

Papua

951

1.933

7.217

11.529

16.322

18.865

174.899

170.414

556.677

507.716

664.067

449.630

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

224

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 5.2.2. Perkembangan Kegiatan Reboisasi Tahun 2010-2014/Reforestation Activities


in 2010-2014
No

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun/Year
2009 (ha)

2010 (ha)

2011 (ha)

2012 (ha)

2013 (ha)

2014 (ha)

1.500

2.815

5.000

500

500

Sumatera Utara

1.785

4.829

11.410

7.005

6.500

1.050

Sumatera Barat

1.022

2.687

500

745

1.500

200

Riau

1.725

6.000

3.615

2.562

1.500

850

Jambi

515

3.690

7.750

6.350

800

Sumatera Selatan

1.530

1.760

5.000

3.500

400

Bengkulu

1.765

5.014

5.300

5.000

6.000

2.050

Lampung

46.920

7.500

15.000

8.800

8.300

1.750

Bangka Belitung

375

60

10

Kepulauan Riau

5.188

900

850

100

11

DKI Jakarta

37

10

12

Jawa Barat

3.245

10.964

5.600

3.496

1.740

350

13

Jawa Tengah

7.050

3.730

200

939

500

70

14

DI Yogyakarta

283

5.377

453

447

456

30

15

Jawa Timur

15.998

4.533

1.500

650

500

100

16

Banten

260

1.250

225

17

Bali

530

636

200

200

1.000

300

18

Nusa Tenggara Barat

3.991

1.000

500

3.000

4.000

550

19

Nusa Tenggara Timur

1.340

975

3.500

4.552

3.900

700

20

Kalimantan Barat

1.457

6.325

5.000

5.000

7.000

800

21

Kalimantan Tengah

3.422

7.750

5.000

5.000

6.000

750

22

Kalimantan Selatan

4.825

650

666

1.300

500

23

Kalimantan Timur

5.125

1.700

2.000

2.700

800

24

Sulawesi Utara

1.590

1.400

1.350

1.100

1.300

700

25

Sulawesi Tengah

1.008

3.000

3.000

2.750

425

26

Sulawesi Selatan

4.872

4.150

7.000

6.000

11.000

5.500

27

Sulawesi Tenggara

8.200

2.150

5.000

6.425

7.000

2.000

28

Gorontalo

1.253

2.500

2.650

2.500

500

29

Sulawesi Barat

1.000

500

6.750

2.037

30

Maluku

150

1.000

3.000

3.000

1.500

300

31

Maluku Utara

1.043

3.930

500

500

500

250

32

Papua Barat

2.027

5.000

5.000

3.000

1.000

33

Papua

794

1.045

5.000

5.000

4.000

575

113.042

100.738

100.743

100.987

105.656

26.162

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

225

Tabel/Table 5.2.3. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan Tahun 2010-2014/Progress of


land rehabilitation activities in 2010-2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh Darussalam

2010

2011

2012

2013

2014

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

23,37

8.891,00

10.629,00

19.484,00

7.306,00

Sumatera Utara

1.049,00

16.190,00

29.531,00

27.789,72

16.621,00

Sumatera Barat

86,00

4.834,00

5.720,00

5.212,61

6.225,00

Riau

89,29

13.456,00

7.065,00

19.229,00

10.250,00

Jambi

3.219,00

3.280,40

7.602,40

13.238,00

Sumatera Selatan

14.780,00

13.529,00

19.288,00

17.558,00

Bengkulu

4,00

5.785,00

14.849,00

9.112,00

12.025,00

Lampung

801,00

1.764,00

26.682,00

47.352,00

31.984,00

Bangka Belitung

50,00

3.165,00

5.124,00

5.732,72

1.954,00

10

Kepulauan Riau

21,24

2.532,00

1.105,00

1.726,00

1.233,00

11

DKI Jakarta

20,00

15,10

8,00

12

Jawa Barat

3.883,00

29.266,00

26.858,00

37.502,77

14.044,00

13

Jawa Tengah

13.397,00

53.877,00

39.591,40

79.200,21

55.570,00

14

DI Yogyakarta

15.626,00

26.442,00

21.278,00

15

Jawa Timur

11.102,09

16.089,00

33.586,20

53.387,60

50.394,00

16

Banten

15,00

62,00

7.090,00

11.546,00

17

Bali

150,00

10.230,00

2.151,00

7.850,00

15.018,00

18

Nusa Tenggara Barat

17.129,00

11.925,00

21.714,00

17.914,00

19

Nusa Tenggara Timur

225,00

64.559,00

16.569,00

20.723,33

34.357,00

20

Kalimantan Barat

15.356,00

9.030,00

8.694,00

9.949,00

21

Kalimantan Tengah

165,00

1.711,00

9.380,00

5.640,00

4.344,00

22

Kalimantan Selatan

3.024,00

1.458,00

14.543,40

7.369,48

6.156,00

23

Kalimantan Timur

80,40

4.312,00

5.623,00

7.268,00

7.068,00

24

Sulawesi Utara

20,00

16.142,00

19.641,00

16.233,90

15.370,00

25

Sulawesi Tengah

20,30

2.307,00

19.348,00

12.784,00

6.786,00

26

Sulawesi Selatan

2.180,00

36.639,00

15.878,00

18.897,00

20.394,00

27

Sulawesi Tenggara

15,00

14.471,00

13.215,00

14.241,00

9.168,00

28

Gorontalo

25,00

3.710,00

14.340,00

9.304,00

6.278,00

29

Sulawesi Barat

514,00

3.062,00

8.422,00

16.267,00

19.261,00

30

Maluku

20,00

3.970,00

1.954,00

5.278,00

3.892,00

31

Maluku Utara

37,40

1.376,00

5.017,00

4.824,00

7.030,00

32

Papua Barat

9,38

3.447,00

14.353,00

8.015,00

9.466,00

33

Papua

62,00

1.799,00

9.429,00

12.321,70

18.290,00

52.679,47

402.003,00

408.445,50

558.411,44

460.697,00

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

226

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 5.2.3.1. Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Lahan/Hutan Rakyat Tahun 20102014/Progress of land rehabilitation activities/community forest development
in 2010-2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

2010

2011

2012

2013

2014

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

2
Nanggroe Aceh
Darussalam

8.816,00

10.623,00

19.464,00

7.296,00

Sumatera Utara

1.039,00

16.160,00

29.531,00

27.774,72

16.561,20

Sumatera Barat

4.785,00

5.705,00

5.187,61

6.215,00

Riau

13.318,00

7.024,00

19.159,00

10.250,00

Jambi

3.174,00

3.265,00

7.572,40

13.238,00

Sumatera Selatan

14.760,00

13.514,00

19.278,00

17.548,08

Bengkulu

5.715,00

14.814,00

9.077,00

12.000,00

Lampung

751,00

1.727,00

26.682,00

47.352,00

31.984,00

Bangka Belitung

3.125,00

5.099,00

5.697,92

1.953,60

10 Kepulauan Riau

2.520,00

1.095,00

1.726,00

1.233,00

11 DKI Jakarta

12 Jawa Barat

3.844,00

29.186,00

26.799,00

37.456,77

14.027,00

13 Jawa Tengah

13.367,00

53.814,00

39.549,00

79.165,21

55.560,08

14 DI Yogyakarta

15.626,00

26.411,00

21.263,00

15 Jawa Timur

11.077,00

16.079,00

33.548,00

53.357,60

50.326,00

7.080,00

11.546,30

150,00

10.230,00

2.151,00

7.850,00

15.017,50

18 Nusa Tenggara Barat

17.129,00

11.915,00

21.704,00

17.904,00

19 Nusa Tenggara Timur

64.539,00

16.503,00

20.673,33

34.337,00

20 Kalimantan Barat

15.316,00

8.980,00

8.674,00

9.937,50

21 Kalimantan Tengah

1.652,00

9.320,00

5.580,00

4.284,00

22 Kalimantan Selatan

3.000,00

1.424,00

14.507,00

7.329,48

6.136,00

23 Kalimantan Timur

4.282,00

5.608,00

7.203,00

7.068,00

24 Sulawesi Utara

16.122,00

19.596,00

16.204,00

15.360,00

25 Sulawesi Tengah

2.187,00

19.278,00

12.714,00

6.786,00

26 Sulawesi Selatan

2.150,00

36.564,00

15.832,00

18.857,00

20.374,00

27 Sulawesi Tenggara

14.431,00

13.175,00

14.136,00

9.088,00

28 Gorontalo

3.613,00

14.285,00

9.249,00

6.273,00

500,00

3.022,00

8.402,00

16.247,00

19.261,00

30 Maluku

3.930,00

1.900,00

5.228,00

3.877,00

31 Maluku Utara

1.376,00

5.097,00

4.809,00

7.030,00

32 Papua Barat

3.417,00

14.313,00

8.000,00

9.455,73

33 Papua

1.784,00

9.393,00

12.306,70

18.285,00

51.504,00

400.608,00

407.503,00

557.375,74

460.211,99

1
1

16 Banten
17 Bali

29 Sulawesi Barat

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

227

Tabel/Table 5.2.3.2. Perkembangan Kegiatan Hutan Kota Tahun 2010-2014//Progress of Urban


Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

2010

2011

2012

2013

2014

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

Nanggroe Aceh Darussalam

23,37

75,00

6,00

20,00

10

Sumatera Utara

10,00

30,00

15,00

60

Sumatera Barat

86,00

49,00

23,00

25,00

10

Riau

89,29

138,00

33,00

70,00

Jambi

45,00

15,40

30,00

Sumatera Selatan

20,00

15,00

10,00

10

Bengkulu

4,00

70,00

35,00

35,00

25

Lampung

50,00

37,00

Bangka Belitung

50,00

40,00

25,00

34,80

10

Kepulauan Riau

21,24

12,00

10,00

11

DKI Jakarta

15,10

12

Jawa Barat

38,99

115,00

59,00

46,00

17

13

Jawa Tengah

29,99

63,00

42,40

35,00

10

14

DI Yogyakarta

31,00

15,00

15

Jawa Timur

25,09

10,00

38,20

30,00

68

16

Banten

62,00

10,00

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

10,00

10,00

10

19

Nusa Tenggara Timur

225,00

20,00

66,00

50,00

20

20

Kalimantan Barat

40,00

50,00

20,00

11

21

Kalimantan Tengah

165,00

59,00

60,00

60,00

60

22

Kalimantan Selatan

24,00

34,00

36,40

40,00

20

23

Kalimantan Timur

80,40

30,00

15,00

65,00

24

Sulawesi Utara

20,00

20,00

45,00

29,90

10,00

25

Sulawesi Tengah

20,30

120,00

70,00

70,00

26

Sulawesi Selatan

30,00

75,00

46,00

40,00

20

27

Sulawesi Tenggara

15,00

40,00

40,00

105,00

80

28

Gorontalo

25,00

97,00

55,00

55,00

29

Sulawesi Barat

14,00

40,00

20,00

20,00

30

Maluku

20,00

40,00

54,00

50,00

15

31

Maluku Utara

37,40

10,00

15,00

32

Papua Barat

9,38

30,00

40,00

15,00

10

33

Papua

62,00

15,00

36,00

15,00

1.175,45

1.395,00

1.032,50

1.035,70

484,00

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

228

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 5.2.3.3. Rehabilitasi Hutan Mangrove, Rawa dan Gambut Tahun 2010-2014/
Mangrove and Peat Swamp Forest Rehabilitation in 2010-2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh Darussalam

2009

2010

2011

2012

2013

2014

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

(ha)

1.520

117

650

Sumatera Utara

322

100

295

400

Sumatera Barat

100

300

Riau

327

500

2.850

600

Jambi

200

150

Sumatera Selatan

400

Bengkulu

170

100

Lampung

250

400

Bangka Belitung

90

193

10

Kepulauan Riau

2.025

255

105

480

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

350

330

736

240

13

Jawa Tengah

18.200

290

454

600

14

DI Yogyakarta

5.060

381

100

15

Jawa Timur

168

250

1.160

1.050

16

Banten

409

17

Bali

25

150

18

Nusa Tenggara Barat

75

150

140

19

Nusa Tenggara Timur

45

400

150

20

Kalimantan Barat

200

736

1.000

21

Kalimantan Tengah

500

22

Kalimantan Selatan

200

67

300

23

Kalimantan Timur

600

1.125

800

24

Sulawesi Utara

150

400

25

Sulawesi Tengah

600

200

26

Sulawesi Selatan

725

325

100

500

27

Sulawesi Tenggara

300

460

28

Gorontalo

81

790

150

400

29

Sulawesi Barat

330

150

30

Maluku

35

200

268

100

31

Maluku Utara

11

270

140

140

32

Papua Barat

500

160

1.000

33

Papua

300

1.713

1.000

27.464

10.401

10.590

12.403

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities
Tahun 2010 dan 2014 tidak ada kegiatan penanaman hutan mangrove/In 2010 no mangrove forest plantation/rehabilitation
activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

229

230

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

No

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

3
-

10

10

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
4

21

56

91

20

27

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2010

19

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
6

31

188

33

28

32

16

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2011

35

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
8

24

164

12

145

32

11

29

Dam
Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2012

Tahun/Year

22

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
10

138

11

170

70

12

40

11

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)

2014

12

31

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2013

12

20

144

13

138

Dam
Penahan/
Retaining
Dam (Unit)

Tabel/Table 5.2.3.4. Pembangunan DAM Pengendali dan DAM Penahan Tahun 2010-2014/Check Dam/and Retaining Dam Construction in
2010-2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

231

39

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Jumlah/Total

243

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)
5

44

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
6

407

22

35

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2011

67

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
8

541

51

47

Dam
Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2012

57

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)
10

648

169

13

19

Dam Penahan/
Retaining
Dam(Unit)

2013

11

Keterangan/Note :
( - ) tidak ada kegiatan/No Activities
*)Data belum tersedia

74

2014
Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry

Kalimantan Timur

23

Kalimantan Selatan

Dam
Pengendali/
Check Dam
(Unit)

2010

22

Provinsi/Province

No

Tahun/Year

12

381

43

Dam
Penahan/
Retaining
Dam (Unit)

Tabel/Table 5.2.3.5. Pembangunan Pengendali Jurang Tahun 2010-2014/Construction of Gully


Plug in 2010- 2014
No

Provinsi/Province

Tahun/Year
2010 (Unit)

2011 (Unit)

2012 (Unit)

2013 (Unit)

2014*) (Unit)

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

D.I. Yogyakarta

24

79

14

34

78

94

31

28

43

15

Jawa Timur

14

26

12

16

Banten

12

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

19

Nusa Tenggara Timur

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

20

10

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua

103

85

43

134

182

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note :
( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

232

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tabel/Table 5.2.3.6. Pembangunan Sumur Resapan Tahun 2010-2014 /&RQVWUXFWLRQRI,QOWUDWLRQ


Wells in 2010-2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

2010

2011

2012

2013

2014

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

(Unit)

Nanggroe Aceh Darussalam

40

20

Sumatera Utara

25

49

40

Sumatera Barat

20

Riau

22

34

118

Jambi

Sumatera Selatan

25

20

12

Bengkulu

34

26

54

Lampung

121

32

84

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

353

306

184

102

12

13

Jawa Tengah

214

72

494

350

194

14

D.I. Yogyakarta

31

16

28

17

45

15

Jawa Timur

174

263

312

117

344

16

Banten

50

10

17

Bali

53

218

185

100

18

Nusa Tenggara Barat

25

19

Nusa Tenggara Timur

85

62

68

67

61

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

29

15

19

23

Kalimantan Timur

30

24

Sulawesi Utara

46

152

119

15

15

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

32

25

45

30

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

14

29

Sulawesi Barat

14

30

Maluku

31

Maluku Utara

24

19

15

32

Papua Barat

33

Papua

19

1.172

1.482

1.641

1.095

702

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note :
( - ) tidak ada kegiatan/No Activities
*)Data belum tersedia

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

233

Tabel/Table 5.2.3.7. Pembangunan Embung Air Tahun 2010-2014/Construction of Water ponds


in 2010 - 2014
No

Provinsi/Province

1
1

2
Nanggroe Aceh Darussalam

Tahun/Year
2010 (Unit)

2011 (Unit)

2012 (Unit)

2013 (Unit)

2014 (Unit)

Sumatera Utara

22

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

16

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

19

15

13

Jawa Tengah

11

12

12

14

D.I. Yogyakarta

15

Jawa Timur

10

28

12

16

Banten

17

Bali

18

14

11

18

Nusa Tenggara Barat

18

13

19

Nusa Tenggara Timur

18

34

39

25

23

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

11

17

17

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

14

19

23

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua
Jumlah/Total

73

131

168

133

73

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

234

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

V.3. KEBUN BIBIT RAKYAT


Community Owned Nursery

Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
Tahun/Year
2010

PROVINSI/
Province

No

Kabupaten/
Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
SK Menhut
Kawasan

Tanggal
6

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10 Kepulauan Riau

11 DKI Jakarta

12 Jawa Barat

13 Jawa Tengah

14 DI Yogyakarta

15 Jawa Timur

16 Banten

17 Bali

18 Nusa Tenggara Barat

19 Nusa Tenggara Timur

20 Kalimantan Barat

21 Kalimantan Tengah

22 Kalimantan Selatan

23 Kalimantan Timur

24 Sulawesi Utara

25 Sulawesi Tengah

1. Bantaeng

342

HL

SK.57/Menhut-II/2010

21 Januari 2010

2. Bantaeng

339

HL

SK.56/Menhut-II/2010

21 Januari 2010

3. Bantaeng

23

HL

SK.55/Menhut-II/2010

21 Januari 2010

27 Sulawesi Tenggara

28 Gorontalo

29 Sulawesi Barat

30 Maluku

31 Maluku Utara

32 Papua Barat

33 Papua

704

26 Sulawesi Selatan

Jumlah/Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

237

Lanjutan ....
Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province

No
1

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Tahun/Year
2011
Kabupaten/
Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

1. Solok

1.088

HL

SK.572/Menhut-II/2011

3 Oktober 2011

650

HL

SK.573/Menhut-II/2011

3 Oktober 2011

1. Bungo

2.356

HL

SK.543/Menhut-II/2011

26 September 2011

2. Bungo

1.224

HL

SK.362/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

3. Bungo

1.051

HL

SK.360/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

4. Batanghari

721

HP

SK.434/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

5. Batanghari

2.752

HP

SK.435/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

6. Merangin

2.788

HP

SK.128/Menhut-II/2011

21 Maret 2011

7. Merangin

2.712

HP

SK.359/menhut-II/2011

7 Juli 2011

8. Merangin

4.638

HP

SK.361/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

9. Merangin

4.484

HP

SK.436/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

10. Merangin

1.855

HP

SK.438/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

11. Merangin

2.235

HP

SK.437/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

12. Merangin

2.160

HPT

SK.441/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

13. Merangin

1.254

HPT

SK.442/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

14. Merangin

1.766

HPT

SK.443/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

15. Merangin

762

HPT

SK.42/Menhut-II/2011

17 Februari 2011

16. Merangin

912

HPT

SK.444/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

17. Merangin

1.058

HPT

SK.125/Menhut-II/2011

21 Maret 2011

18. Merangin

4.467

HPT

SK.445/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

19. Merangin

2.038

HPT

SK.440/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

20. Merangin

2.957

HPT

SK.126/Menhut-II/2011

21 Maret 2011

21. Merangin

2.707

HPT

SK.439/Menhut-II/2011

1 Agustus 2011

2. Solok Selatan

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12 Jawa Barat
13 Jawa Tengah
14 DI Yogyakarta
15 Jawa Timur
16 Banten
17 Bali

238

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PROVINSI/
Province

No
1

Tahun/Year
2011
Kabupaten/
Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

HL

SK.588/Menhut-II/2011

18 Nusa Tenggara Barat


19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat

1. Ketapang

1.645

11 Oktober 2011

2. Ketapang

1.750

HL

3. Ketapang

6.825

HP

SK.494/Menhut-II/2011

24 Agustus 2011

4. Ketapang

610

HP

SK.493/Menhut-II/2011

24 Agustus 2011

5. Ketapang

1.070

HPK

SK.495/Menhut-II/2011

24 Agustus 2011

6. Ketapang

2.425

HP

490

HL

SK.64/Menhut-II/2011

28 Februari 2011

63.450

21 Kalimantan Tengah
22 Kalimantan Selatan
23 Kalimantan Timur
24 Sulawesi Utara
25 Sulawesi Tengah

1. Sigi

26 Sulawesi Selatan
27 Sulawesi Tenggara
28 Gorontalo
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua Barat
33 Papua
Jumlah/Total

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

239

Lanjutan ....
Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province

No
1

Tahun/Year
2012
Kabupaten/
Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Kepahiang *)

995

HL

Sumatera Selatan

Musi Banyuasin*) 7.250

HP

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

1. Buleleng *)

552

HL

2. Buleleng *)

250

HL

HL

10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12 Jawa Barat
13 Jawa Tengah
14 DI Yogyakarta
15 Jawa Timur
16 Banten
17 Bali

3. Buleleng *)

90

4. Buleleng *)

988

HL

5. Buleleng *)

712

HL

HL

6. Buleleng *)

96

7. Buleleng *)

353

HL

22 Kalimantan Selatan

Hulu Sungai
Tengah

565

HP

SK.510/Menhut-II/2012

13 September 2012

23 Kalimantan Timur

Kutai Timur

880

HPT

SK.184/Menhut-II/2012

18 April 2012

18 Nusa Tenggara Barat


19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Tengah

24 Sulawesi Utara
25 Sulawesi Tengah
26 Sulawesi Selatan
27 Sulawesi Tenggara
28 Gorontalo
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua Barat
33 Papua

240

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Lanjutan ....
Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
PROVINSI/
Province

No
1

Tahun/Year
2013
Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Nanggroe Aceh
Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Fungsi
SK Menhut
Kawasan
5

Tanggal
6

Tapanuli Selatan

1.000

SK. 727, 728, 729, 730,


25 Oktober 2013
731, 732/Menhut-II/2013

Solok Selatan

12.065

SK. 852, 853, 854, 855/


Menhut-II/2013

2 Desember 2013

Padang Pariaman

1.336

SK. 856/Menhut-II/2013

2 Desember 2013

Pelalawan

4.226

SK. 154, 155/MenhutII/2013

8 Maret 2013

Musi Banyuasin

5.170

SK. 573/Menhut-II/2013

23 Agustus 2013

Musi Rawas

2.320

S. 268/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12 Jawa Barat
13 Jawa Tengah
14 DI Yogyakarta

Gunungkidul

627

25 Juli 2013
SK. 527, 528, 529, 530,
531, 532/Menhut-II/2013

Jembrana

681

S. 101/V-BPS/2013

2 Mei 2013

Bangli

157

S. 101/V-BPS/2013

2 Mei 2013

15 Jawa Timur
16 Banten
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat

Kayong Utara

15.585

SK. 533, 534, 535, 536,


537/Menhut-II/2013

25 Juli 2013

Ketapang

14.415

S. 41/V-BPS/2013

29 Januari 2013

Kapuas Hulu

1.995

S. 218/V-BPS/2013

16 September 2013

Sintang

7.650

S. 211/V-BPS/2013

11 September 2013

Hulu Sungai Tengah 1.750

S. 219/V-BPS/2013

16 September 2013

21 Kalimantan Tengah

Kapuas Hulu

S. 1491/VIII-WP3H/2013 21 Nopember 2013

22 Kalimantan Selatan

Tanah Laut

23 Kalimantan Timur

26.980
160

S. 965/VII-WP3H/2013

24 Juli 2013

Tanah Bumbu

2.280

S. 965/VII-WP3H/2013

24 Juli 2013

Tanah Bumbu

3.080

S. 965/VII-WP3H/2013

24 Juli 2013

Hulu Sungai Selatan 1.405

S.1217/VII-WP3h/2013

23 September 2013

Banjar

1.220

S.1217/VII-WP3h/2013

23 September 2013

Malinau

4.330

SK. 526/Menhut-II/2013

25 Juli 2013

Berau

8.245

S. 212/V-BPS/2013

11 September 2013

Kutai Barat

41.125

S. 534/VIII-WP3H/2013

18 April 2013

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

241

PROVINSI/
Province

No
1

Tahun/Year
2013
Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
SK Menhut
Kawasan
5

Tanggal
6

24 Sulawesi Utara
25 Sulawesi Tengah
26 Sulawesi Selatan

Sigi

685

SK. 525/Menhut-II/2013 25 Juli 2013

Bantaeng

2.250

SK. 577, 578, 579, 580,


23 Agustus 2013
581, 582/Menhut-II/2013

Jeneponto

400

SK. 47, 48, 49/MenhutII/2013

Luwu Utara

765

SK. 519/Menhut-II/2013 23 Agustus 2013

Sidrap

695

SK. 574, 575, 576/


Menhut-II/2013

18 Januari 2013

23 Agustus 2013

Luwu

7.425

S.1491/VIII-WP3H/2013 21 Nopember 2013

Bone

1.270

S.1491/VIII-WP3H/2013

Barru

680

S.1491/VIII-WP3H/2013

27 Sulawesi Tenggara

Kolaka

28 Gorontalo

Boalemo

2.940

S. 37/V-BPS/2013

22 Januari 2013

350

SK. 836, 837/MenhutII/2013

27 Nopember 2013

Bone Bolango

160

SK. 838/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

Gorontalo

235

SK. 840/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

Pohuwato

210

SK. 841/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

Gorontalo Utara

140

SK. 839/Menhut-II/2013 27 Nopember 2013

29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua Barat

Kaimana

11.005

S.1217/VII-WP3h/2013

33 Papua
Jumlah/Total

242

187.012

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

23 September 2013

Lanjutan ....
Tabel/Table 5.3.1. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2010-2014/Determination of Rural
Forest Working Area in 2010-2014
Tahun
2014

PROVINSI

No
1

Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

Nanggroe Aceh
Darussalam

Sumatera Utara

1. Toba Samosir

Sumatera Barat

1. Sijunjung

4.500

HL

2. Sijunjung

1.628

3. Solok

3.398

HL

SK. 701/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014

4. Solok

6.787

SK. 702/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014

5. Solok

4.300

SK. 703/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014

6. Pasaman Barat

3.518

ND.384/BPS-3/2014

18 Desember 2014

14.690

ND. 383/BPS-3/2014

18 Desember 2014

1. Aceh Timur

370
813

S. 1115/BPS-3/2014

11 Nopember 2014

ND. 362/BPS-3/2014

5 Desember 2014

SK. 508/Menhut-II/2014 4 Juni 2014


S. 1180/BPS-3/2014

27 Nopember 2014

Riau

1. Rokan Hulu

Jambi

1. Tanjung Jabung Timur

5.088

HL

SK. 706/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014

2. Tanjung Jabung Timur

2.200

HL

SK. 707/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014

3. Tanjung Jabung Timur


6

7
8

Sumatera Selatan

Bengkulu
Lampung

4.405

HL

4. Sarolangun

23.188

SK. 705/Menhut-II/2014 21 Agustus 2014

1. Muara Enim

2.000

HL

SK. 621/Menhut-II/2014 11 Juli 2014

2. Muara Enim

2.400

HL

SK. 620/Menhut-II/2014 11 Juli 2014

3. Muara Enim

1.000

HL

SK. 619/Menhut-II/2014 11 Juli 2014

4. Muara Enim

260

HL

SK. 622/Menhut-II/2014 11 Juli 2014

5. Muara Enim

600

HL

SK. 331/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

6. Muara Enim

1.135

HL

SK. 333/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

7. Muara Enim

1.145

HL

SK. 328/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

8. Muara Enim

1.075

HL

SK. 327/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

9. Muara Enim

1.685

HL

SK. 329/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

10. Muara Enim

3.245

HL

SK. 330/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

11. Muara Enim

1.400

HL

SK. 332/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

12. Muara Enim

900

HL

SK. 326/Menhut-II/2014 27 Maret 2014

13. Muara Enim

2.555

S. 1115/BPS-3/2014

11 Nopember 2014

14. Muara Enim

1.700

ND. 382/BPS-3/2014

18 Desember 2014

1. Bengkulu Utara

1.125

HL

2. Bengkulu Utara

1.053

S. 82/V-BPS/2014

22 April 2014

SK. 508/Menhut-II/2014 4 Juni 2014


S. 940/BPS-3/2014

29 September 2014

1. Lampung Selatan

181

HL

SK. 405/Menhut-II/2014 24 April 2014

2. Lampung Selatan

217

HL

SK. 403/Menhut-II/2014 24 April 2014

3. Lampung Selatan

170

HL

SK. 399/Menhut-II/2014 24 April 2014

4. Lampung Selatan

104

HL

SK. 396/Menhut-II/2014 24 April 2014

5. Lampung Selatan

156

HL

SK. 397/Menhut-II/2014 24 April 2014

6. Lampung Selatan

115

HL

SK. 398/Menhut-II/2014 24 April 2014

7. Lampung Selatan

92

HL

SK. 400/Menhut-II/2014 24 April 2014

8. Lampung Selatan

120

HL

SK. 401/Menhut-II/2014 24 April 2014

9. Lampung Selatan

143

HL

SK. 402/Menhut-II/2014 24 April 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

243

No
1

Tahun
2014

PROVINSI
Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

Bangka Belitung

10. Lampung Selatan

25

HL

SK. 404/Menhut-II/2014 24 April 2014

11. Lampung Selatan

32

HL

SK. 406/Menhut-II/2014 24 April 2014

12. Lampung Selatan

14

HL

SK. 409/Menhut-II/2014 24 April 2014

13. Lampung Selatan

70

HL

SK. 410/Menhut-II/2014 24 April 2014

14. Lampung Selatan

100

HL

SK. 411/Menhut-II/2014 24 April 2014

15. Lampung Selatan

122

HL

SK. 412/Menhut-II/2014 24 April 2014

16. Lampung Selatan

52

HL

SK. 414/Menhut-II/2014 24 April 2014

17. Lampung Selatan

153

HL

SK. 413/Menhut-II/2014 24 April 2014

18. Lampung Selatan

127

HL

SK. 415/Menhut-II/2014 24 April 2014

19. Lampung Selatan

16

HL

SK. 407/Menhut-II/2014 24 April 2014

20. Lampung Selatan

12

HL

SK. 408/Menhut-II/2014 24 April 2014

21. Lampung Selatan

32

HL

SK. 417/Menhut-II/2014 24 April 2014

22. Lampung Selatan

144

HL

SK. 416/Menhut-II/2014 24 April 2014

1. Bangka Tengah

200

S. 264/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

10 Kepulauan Riau

11 DKI Jakarta

12 Jawa Barat

13 Jawa Tengah

14 DI Yogyakarta

15 Jawa Timur

16 Banten

17 Bali

1. Jembrana

76

HL

SK. 69/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

2. Jembrana

101

HL

SK. 70/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

3. Jembrana

102

HL

SK. 73/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

4. Jembrana

201

HL

SK. 71/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

5. Jembrana

201

HL

SK. 72/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

6. Jembrana

356

HL

SK. 608/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

7. Jembrana

222

HL

SK. 607/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

8. Jembrana

135

HL

SK. 606/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

9. Jembrana

122

HL

SK. 609/Menhut-II/2014 8 Juli 2014

10. Jembrana

76

11. Bangli

100

12. Bangli

57

S. 1115/BPS-3/2014

11 Nopember 2014

HL

SK. 74/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

HL

SK. 75/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

Nusa Tenggara
18
Barat

Nusa Tenggara
Timur

19

20 Kalimantan Barat

244

1. Kapuas Hulu

1.240

HL

SK. 66/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

2. Kapuas Hulu

1.395

HP/HPT/
HPK

SK. 61/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

3. Kapuas Hulu

1.995

HP/HPT/
HPK

SK. 27/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

4. Kapuas Hulu

1.430

HL

SK. 63/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

No
1

Tahun
2014

PROVINSI
Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

5. Kapuas Hulu

1.285

HL

SK. 64/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

6. Kapuas Hulu

4.375

SK. 62/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

7. Kapuas Hulu

2.520

HL

SK. 66/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

8. Kapuas Hulu

335

SK. 65/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

9. Kapuas Hulu

1.240

SK. 67/Menhut-II/2014

21 Januari 2014

10. Sintang

2.150

HP/HPT/
HPK

SK. 24/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

11. Sintang

5.155

HP/HPT/
HPK

SK. 25/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

12. Sintang

345

HL

SK. 26/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

1. Kapuas

3.230

HL

SK. 212/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

2. Kapuas

7.855

HL

SK. 213/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

3. Kapuas

9.580

HL

SK. 214/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

4. Kapuas

6.315

HL

SK. 509/Menhut-II/2014 4 Juni 2014

5. Gunung Mas

2.190

S. 1115/BPS-3/2014

11 Nopember 2014

1. Hulu Sungai Tengah

1.360

SK. 22/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

2. Hulu Sungai Tengah

390

HP/HPT/
HPK

SK. 23/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

3. Tanah Laut

160

HL

SK. 284/Menhut-II/2014 19 Maret 2014

4. Hulu Sungai Selatan

1.405

HL

SK. 285/Menhut-II/2014 19 Maret 2014

5. Banjar

1.220

HL

SK. 283/Menhut-II/2014 19 Maret 2014

6. Tanah Bumbu

5.360

S. 525/WP3H-3/2014

7. Tabalong

1.005

S. 1202/VII-WP3H/2014 10 Desember 2014,

1. Kutai Barat

2.835

HP/HPT/
HPK

SK. 161/Menhut-II/2014 18 Februari 2014

2. Kutai Barat

5.440

HP/HPT/
HPK

SK. 160/Menhut-II/2014 18 Februari 2014

3. Kutai Barat

155

HP/HPT/
HPK

SK. 159/Menhut-II/2014 18 Februari 2014

4. Kutai Barat

3.490

S. 539/WP3H-3/2014

9 Desember 2014

5. Berau

8.245

SK. 28/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

27.535

S. 539/WP3H-3/2014

9 Desember 2014

7. Kutai Timur

9.475

S. 525/WP3H-3/2014

3 Desember 2014

24 Kalimantan Utara *)

1. Malinau

4.415

SK. 755/Menhut-II/2014 17 September 2014

25 Sulawesi Utara

26 Sulawesi Tengah

1. Buol

165

SK. 529/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

2. Buol

120

SK. 527/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

3. Buol

95

SK. 530/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

710

SK. 528/Menhut-II/2014 11 Juni 2014

5. Poso

5.500

S. 986/BPS-3/2014

7 Oktober 2014

6. Toli - toli

1.156

S. 985/BPS-3/2014

7 Oktober 2014

21 Kalimantan Tengah

22 Kalimantan Selatan

23 Kalimantan Timur

6. Mahakam Hulu

4. Banggai Kepulauan

3 Desember 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

245

No

Tahun
2014

PROVINSI

Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

27 Sulawesi Selatan

1. Luwu

520

SK. 215/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

2. Luwu

950

SK. 216/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

3. Luwu

600

SK. 217/Menhut-II/2014 6 Maret 2014

4. Luwu

345

SK. 307/Menhut-II/2014 25 Maret 2014

5. Luwu

465

S. 1189/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

6. Luwu

360

S.548/WP3H-3/2014

11 Desember 2014

7. Luwu

1.790

ND. 375/BPS-2/2014

15 Desember 2014

8. Luwu

315

S. 1188/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

9. Luwu

300

S. 624/BPS-2/2014

23 Juni 2014

10. Luwu

280

S. 1191/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

11. Luwu

470

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

12. Luwu

310

S. 1192/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

13. Luwu

720

S. 1187/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

14. Luwu

895

S. 1190/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

15. Bone

135

SK. 650/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

16. Bone

115

SK. 652/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

17. Bone

100

SK. 651/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

18. Bone

80

SK. 655/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

19. Bone

160

SK. 656/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

20. Bone

160

SK. 654/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

21. Bone

110

SK. 657/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

22. Bone

60

SK. 653/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

23. Bone

195

SK. 649/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

24. Bone

155

SK. 658/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

25. Barru

205

SK. 643/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

26. Barru

40

SK. 647/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

27. Barru

70

SK. 648/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

28. Barru

100

SK. 645/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

29. Barru

25

SK. 644/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

30. Barru

50

SK. 644/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

31. Barru

30

SK. 646/Menhut-II/2014 23 Juli 2014

32. Barru

760

S. 525/WP3H-3/2014

33. Enrekang

100

SK. 699/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014

34. Enrekang

100

SK. 700/Menhut-II/2014 20 Agustus 2014

2.570

S. 549/WP3H-3/2014

11 Desember 2014

23 Juli 2014

28 Sulawesi Tenggara

1. Kolaka

29 Gorontalo

30 Sulawesi Barat

31 Maluku

32 Maluku Utara

246

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

No

Tahun
2014

PROVINSI

Kabupaten/Kota

Luas
(Ha)

Fungsi
Kawasan

SK Menhut

Tanggal

33 Papua Barat

34 Papua

11.005

HP/HPT/
HPK

SK. 228/Menhut-II/2014 12 Maret 2014

2. Sorong Selatan

1.695

HP/HPT/
HPK

SK. 767/Menhut-II/2014 18 September 2014

3. Sorong Selatan

1.850

HP/HPT/
SK. 768/Menhut-II/2014
HPK

1. Kaimana

Jumlah

18 September 2014
-

262.130

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watersheed Management and Social Forestry
Keterangan/Note:
(-)
: tidak ada kegiatan/No Activities
HPT
: Hutan Produksi Terbatas
HL
: Hutan Lindung
HP
: Hutan Produksi
HPK
: Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

247

Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year 2010
No

PROVINSI/Province

Kabupaten/Kota

Nanggroe Aceh
Darussalam

1. Aceh Timur

Sumatera Utara

1. Serdang Bedagai

Fungsi
Luas

HL

HP

HPT

HPK

NO SK Menhut

Tanggal

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

10

7.563

3.964

3.569

SK.607/Menhut-II/2010

28 Oktober 2010

200

200

SK.589/Menhut-II/2010

18 Oktober 2010

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

1. Lampung Tengah

5.745

5.745

SK.53/Menhut-II/2010

21 Januari 2010

2. Lampung Barat

6.490

6.490

SK.58/Menhut-II/2010

21 Januari 2010

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

16.755

16.755

SK.388/Menhut-II/2010

5 Juni 2010

652

652

SK.658/Menhut-II/2010

23 November 2010

18

Nusa Tenggara Barat

19

Nusa Tenggara Timur

1. Sikka

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

1. Palangkaraya

3.590

3.590

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

1. Jeneponto

2. Ngada

27

Sulawesi Tenggara

SK.518/Menhut-II/2010

27September 2010

890

890

SK.59/Menhut-II/2010

2. Toraja Utara

4.380

4.380

SK.628/Menhut-II/2010

3. Sidrap

1.130

10

SK.679/Menhut-II/2010

9 Desember 2010

160

60

100

SK.685/Menhut-II/2010

13 Desember 2010

1. Konawe Selatan

21 Januari 2010
11 November 2010

2. Konawe Selatan

360

360

SK.682/Menhut-II/2010

13 Desember 2010

3. Kolaka

515

515

SK.683/Menhut-II/2010

13 Desember 2010

4. Kota Kendari

210

154

56

SK.678/menhut-II/2010

9 Desember 2010

5. Kota Kendari

35

28

SK.684/Menhut-II/2010

13 Desember 2010

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua

Jumlah/Total

248

48.675

38.455

4.881

84

4.105

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Lanjutan.......
Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year 2011
No

PROVINSI/Province

Kabupaten/Kota

Fungsi
Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal

10

Nanggroe Aceh Darussalam -

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

1. Way Kanan

SK.447/Menhut-II/2011

Bangka Belitung

1.295
-

1.295
-

3 Agustus 2011
-

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

1. Bima

1.999

SK.357/Menhut-II/2011

1.999

7 Juli 2011

2. Lombok Utara

1.284

1.284

SK.352/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

3. Lombok Barat

226

226

SK.358/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

4. Lombok Timur

1.450

1.450

SK.356/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

5. Lombok Timur

360

360

SK.355/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

6. Kota Bima

1.050

1.050

SK.354/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

7. Dompu

4.400

4.400

214

214

1. Sanggau

76.090

32.500

2. Sekadau

2.375

2.375

19

Nusa Tenggara Timur

1. Flores Timur

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

1. Balikpapan

24

Sulawesi Utara

1.400
-

1.400
-

25

Sulawesi Tengah

1. Sigi

2.630

26

Sulawesi Selatan

1. Bulukumba

2.265

1.365

265

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

2. Soppeng

SK.353/Menhut-II/2011

SK.10/Menhut-II/2011

SK.364/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

SK.563/Menhut-II/2011

30September 2011

43.590

SK.129/Menhut-II/2011

2.145

7 Juli 2011
19 Januari 2011

23 Maret 2011
-

485

SK.574/Menhut-II/2011

3 Oktober 2011

900

SK.363/Menhut-II/2011

7 Juli 2011

265

SK.589/Menhut-II/2011

10 November 2011

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua

Jumlah/Total

97.303

42.374

46.849

7.595

485

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

249

Lanjutan.......
Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
2012
No

PROVINSI/Province

1
1

Fungsi

Kabupaten/Kota

Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal
10

Nanggroe Aceh
Darussalam

1. Aceh Timur

6.095

6.095

SK.55/Menhut-II/2012

26 Maret 2012

2. Aceh Tamiang

3.352

3.352

SK.54/Menhut-II/2012

26 Maret 2012

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

19

Nusa Tenggara Timur

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua

Jumlah/Total

250

9.447

9.447

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Lanjutan.......
Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
203
No

PROVINSI/Province

1
1

2
Nanggroe Aceh
Darussalam
Sumatera Utara

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal

10

95

SK. 541/Menhut-II/2013

30 Juli 2013

Aceh Tamiang

5.148

SK. 740/Menhut-II/2013

31 Oktober 2013

Toba Samosir

610

SK. 542/Menhut-II/2013

30 Juli 2013
31 Oktober 2013

Mandailing Natal
Sumatera Barat

Luas

Bener Meriah

Padang Lawas Utara

Fungsi

Kabupaten/Kota

5.963

SK. 739/Menhut-II/2013

17.600

S. 100/V-BPS/2013

2 Mei 2013

Pasaman

1.635

SK.514/Menhut-II/2013

25 Juli 2013

Pasaman Barat

1.360

SK. 520/Menhut-II/2013

25 Juli 2013

Pasaman Barat

145

SK. 521/menhut-II/2013

25 Juli 2013

Solok

558

SK. 522/Menhut-II/2013

25 Juli 2013

Pasaman Barat

1.360

S. 103/V-BPS/2013

3 Mei 2013

Solok

558

S. 105/V-BPS/2013

8 Mei 2013

Padang Pariaman

400

S. 73/V-BPS/2013

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lahat

474

SK. 540/Menhut-II/2013

Musi Rawas

380

S. 206/V-BPS/2013

Bengkulu Selatan

605

SK. 543/Menhut-II/2013

30 Juli 2013

Bengkulu Selatan

600

SK. 544/Menhut-II/2013

30 Juli 2013

Lampung

30 Juli 2013
11 September 2013

Rejang Lebong

1.165

SK. 545/Menhut-II/2013

Bengkulu Tengah

4.325

S. 246/V-BPS/2013

4 Oktober 2013

Rejang Lebong

22 Maret 2013

30 Juli 2013

310

S. 319/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Lebong

3.950

S. 321/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Bengkulu Utara

3.842

S. 324/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Tanggamus

1.910

SK. 588/Menhut-II/2013

29 Agustus 2013

Tanggamus

665

SK. 589/Menhut-II/2013

29 Agustus 2013

Pringsewu

1.412

SK. 708/Menhut-II/2013

25 Oktober 2013

Pringsewu

2.230

SK. 709/Menhut-II/2013

25 Oktober 2013

Lampung Tengah

7.343

SK. 761/Menhut-II/2013

1 Nopember 2013

545

SK. 762/Menhut-II/2013

1 Nopember 2013

Lampung Utara
Lampung Timur

920

SK. 763/Menhut-II/2013

1 Nopember 2013

Tanggamus

2.306

SK. 628/Menhut-II/2013

11 Oktober 2013

Tanggamus

4.834

SK. 683/Menhut-II/2013

11 Oktober 2013

Lampung Selatan

3.132

SK. 934/Menhut-II/2013

18 Desember 2013

Tanggamus

926

SK. 935/Menhut-II/2013

18 Desember 2013

Way Kanan

6.116

S. 4/V-BPS/2013

7 Januari 2013

Tanggamus

8.959

S. 61/V-BPS/2013

Tanggamus

10.835

S. 118/V-BPS/2013

25 Februari 2013
21 Mei 2013

Way Kanan

4.352

S. 323/V-BPS/2013

12 Nopember 2013
12 Desember 2013

Lampung Barat

16.055

S. 363/V-BPS/2013

Lampung

12.036

S. 10/V-BPS/2013

9 Januari 2013

3.717

S. 10/V-BPS/2013

9 Januari 2013

16.474

S.166/V-BPS/2013

27 Juni 2013

Lampung Selatan
Lampung Barat

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

251

Tahun / Year
203
No

PROVINSI/Province

1
9

2
Bangka Belitung

Fungsi

Kabupaten/Kota

Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal
10

Belitung

115

SK. 627/Menhut-II/2013

18 September 2013

Belitung

120

SK. 628/Menhut-II/2013

18 September 2013

Belitung Timur

1.550

SK. 663/Menhut-II/2013

29 September 2013

Belitung Timur

3.062

S. 10/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Bangka Belitung

210

S. 73/V-BPS/2013

22 Maret 2013

295

S. 102/V-BPS/2013

10

Kepulauan Riau

Bintan

11

DKI Jakarta

3 Mei 2013
-

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

Lombok Barat

1.800

S. 322/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Sumbawa

2.100

S. 343/V-BPS/2013

2 Desember 2013

Bima

585

S. 10/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Bima

1.600

S. 10/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Dompu

2.242

S. 175/V-BPS/2013

9 Juli 2013

Sumbawa

1.002

S. 175/V-BPS/2013

9 Juli 2013

431

S. 175/V-BPS/2013

9 Juli 2013

Sumbawa Barat

2.444

S. 267/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Manggarai

2.570

S. 267/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

391

S. 267/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

2.754

S. 267/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Lombok Barat

19

Nusa Tenggara Timur

Ngada
Sumba Timur

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

Alor

4.000

S. 267/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Sambas

1.400

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Kubu Raya

4.700

24 Oktober 2013

Tabalong
Hulu Sungai Selatan
Tapin
Tabalong
Tanah Bumbu
Hulu Sungai Utara

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

Minahasa Tenggara

Sulawesi Tengah

S. 266/V-BPS/2013

730

S. 115/V-BPS/2013

15 Mei 2013

5.550

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

800

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

527

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

4.460

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013
9 Januari 2013

860

S. 11/V-BPS/2013

250

SK. 688/Menhut-II/2013

S. 167/V-BPS/2013

27 Juni 2013

Bolaang
Mangondow

846

S. 167/V-BPS/2013

27 Juni 2013

Sigi

590

SK. 515/Menhut-II/2013

2.598

SK. 171/V-BPS-/2013

Morowali

21 Oktober 2013

25 Juli 2013
5 Juli 2013

Banggai Kepulauan

3.250

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Banggai

3.200

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Poso

3.800

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

Buol

800

S. 266/V-BPS/2013

24 Oktober 2013

1.350

S. 11/V-BPS/2013

Sigi

252

3.298

Bitung

25

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

9 Januari 2013

Tahun / Year
203
No

PROVINSI/Province

1
26

2
Sulawesi Selatan

Fungsi

Kabupaten/Kota

Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

Bantaeng
Luwu

29

Sulawesi Barat

10

SK. 591/Menhut-II/2013

8.630

S. 111/V-BPS/2013

15 Mei 2013

110

S. 117/V-BPS/2013

21 Mei 2013

Pangkajene
Kepulauan

505

S. 226/V-BPS/2013

27 September 2013

Sidenreng Rappang

2.570

S. 316/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Barru

1.165

S. 369/V-BPS/2013

18 Desember 2013

Majene

1.500

S. 70/V-BPS/2013

Sinjai

Gorontalo

21 Maret 2013

700

S. 167/V-BPS/2013

2.600

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

475

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

1.827

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Pangkajene
Kepulauan

28

Pare-pare

Sidenreng Rappang

Sulawesi Tenggara

Tanggal

270

Barru

27

NO SK Menhut

27 Juni 2013

Konawe Selatan

930

SK. 689/menhut-II/2013

21 Oktober 2013

Kota Kendari

210

SK. 690/Menhut-II/2013

21 Oktober 2013

Boalemo

1.580

S. 318/V-BPS/2013

12 Nopember 2013

Gorontalo

1.023

S. 167/V-BPS/2013

27 Juni 2013

Pohuwato

1.950

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Boalemo

1.900

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Polewali Mandar

1.980

SK. 516/Menhut-II/2013

Polewali Mandar

2.020

SK. 517/menhut-II/2013

Polewali Mandar

4.000

S. 80/V-BPS/2013

25 Juli 2013
25 Juli 2013
27 Maret 2013

30

Maluku

31

Maluku Utara

Ternate

290

SK. 426/Menhut-II/2013

Halmahera Timur

600

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

Halmahera Barat

500

S. 11/V-BPS/2013

9 Januari 2013

25 Juli 2013

32

Papua Barat

33

Papua

259.469

Jumlah/Total

Keterangan / Note :
(-)

: tidak ada kegiatan/ No Activities

HPT

: Hutan Produksi Terbatas

HL

: Hutan Lindung

HP

: Hutan Produksi

HPK

: Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

253

Lanjutan.......
Tabel/Table 5.3.2. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2010 - 2014/
Determination of Community Forest Working Area in 2010-2014
Tahun / Year
2014
No

PROVINSI/Province

1
1

Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

1. Kota Sabang

1.100

1.100

SK. 503/Menhut-II/2014

2. Aceh Tengah

20.928

S. 249/V-BPS/2014

2 Oktober 2014

3. Aceh Barat Daya

200

S. 1056/BPS-2/2014

27 Oktober 2014

4. Aceh Barat Daya

441

S. 685/VII-WP3H/2014

1.845

S. 264/V-BPS/2014

400

2
Nanggroe Aceh
Darussalam

5. Simeuleu
2

Sumatera Utara

Sumatera Barat

1. Padang Pariaman

30 Mei 2014

7 Juli 2014
27 Oktober 2014
-

SK. 210/Menhut-II/2014

ND. 358/BPS-2/2014

3 Desember 2014

3. Pasaman Barat

2.000

S. 316/V-BPS/2014

8 Desember 2014

4. Sijunjung

1.635

S. 521/BPS-2/2014

2 Juni 2014

5. Pasaman

1.000

S. 546/BPS-2/2014

3 Juni 2014

1. Muaro Jambi

Sumatera Selatan

1. Musi Rawas

S. 1211/VII-WP3H/2014

380

SK. 34/Menhut-II/2014

ND. 315/BPS-2/2014

310

310

SK. 19/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

2. Lebong

3.950

3.950

SK. 21/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

1. Rejang Lebong

4 Maret 2014

2. Kota Pagar Alam

2.764
380
2.750

11 Desember 2014
10 Januari 2014
24 Oktober 2014

3. Bengkulu Tengah

4.325

4.325

SK. 20/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

4. Bengkulu Utara

3.842

3.842

SK. 18/Menhut-II/2014

9 Januari 2014

5. Bengkulu Utara

3.176

S. 157/V-BPS/2014

10 Juni 2014

6. Bengkulu Selatan

5.112

S.257/V-BPS/2014

21 Oktober 2014

7. Kepahiang

3.964

S.157/V-BPS/2014

10 Juni 2014

8. Seluma

14.808

S. 157/V-BPS/2014

10 Juni 2014

9. Seluma

14.478

S. 1010/VII-WP3H/2014

7.055

S. 215/VII-WP3H/2014

27 Februari 2014

10. Kaur

24 September 2014

1. Tanggamus

288

288

SK. 81/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

2. Tanggamus

917

917

SK. 80/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

3. Tanggamus

1.507

1.507

SK. 82/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

4. Tanggamus

2.340

2.340

SK. 78/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

5. Tanggamus

3.382

3.382

SK. 76/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

6. Tanggamus

1.514

1.514

SK. 77/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

7. Tanggamus

887

887

SK. 79/Menhut-II/2014

22 Januari 2014

8. Lampung Barat

6.130

6.130

SK. 53/Menhut-II/2014

16 Januari 2014

9. Lampung Barat

1.590

1.590

SK. 52/Menhut-II/2014

16 Januari 2014

620

620

SK. 54/Menhut-II/2014

S. 315/V-BPS/2014

10. Lampung Barat


11. Pringsewu

254

10

Riau

Lampung

400

Jambi

Tanggal

4.050

Bengkulu

NO SK Menhut

2. Pasaman Barat

Fungsi

Kabupaten/Kota

1.116

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

16 Januari 2014
8 Desember 2014

Tahun / Year
2014
No

PROVINSI/Province

1
9

Fungsi

Kabupaten/Kota

Bangka Belitung

Luas

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal

10

1. Belitung

757

S. 1056/BPS-2/2014

27 Oktober 2014

2. Belitung

902

S. 255/V-BPS/2014

14 Oktober 2014

1.038

S. 157/V-BPS/2014

10 Juni 2014

295

SK. 114/Menhut-II/2014

3. Bangka Tengah
10

Kepulauan Riau

1. Bintan

11

DKI Jakarta

295
-

30 Januari 2014
-

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara Barat

370

SK. 500/Menhut-II/2014

2. Lombok Barat

1. Lombok Tengah

1.800

SK. 32/Menhut-II/2014

3. Lombok Barat

477

SK. 469/Menhut-II/2014

4. Lombok Barat

166

ND. 311/BPS-2/2014

5. Sumbawa

2.100

SK.36/Menhut-II/2014

6. Sumbawa

1.035

SK. 495/Menhut-II/2014

28 Mei 2014

7. Kota Bima

585

SK. 120/Menhut-II/2014

7 Februari 2014

1.983

SK. 486/Menhut-III/2014

21 Mei 2014

9. Bima

965

SK. 504/Menhut-II/2014

30 Mei 2014

10. Lombok Timur

450

SK. 497/Menhut-II/2014

28 Mei 2014

11. Lombok Utara

750

ND. 310/BPS-2/2014
S. 333/VII-WP3H/2014

8. Dompu

19

Nusa Tenggara Timur

21

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

30 Mei 2014
10 Januari 2014
12 Mei 2014
23 Oktober 2014
10 Januari 2014

23 Oktober 2014

12. Sumbawa Barat

2.405

1. Sumba Timur

2.120

SK. 610/Menhut-II/2014

8 Juli 2014

2. Manggarai

915

SK. 524/Menhut-II/2014

11 Juni 2014

3. Manggarai

1.525

S. 206/V-BPS/2014

14 Juli 2014

4. Manggarai Barat

5.332

S. 242/V-BPS/2014

24 September 2014

400

S. 1056/BPS-2/2014

27 Oktober 2014

5. Ngada

20

370

8 April 2014

6. Flores Timur

7.125

S. 512/BPS-2/2014

30 Mei 2014

7. Timur Tengah
Utara

1.003

S. 157/V-BPS/2014

10 Juni 2014

1. Sambas

1.375

SK. 713/Menhut-II/2014

27 Agustus 2014

2. Sambas

600

ND. 358/BPS-2/2014

3 Desember 2014

3. Sambas

1.400

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

4. Kubu Raya

4.400

S. 515/BPS-2/2014

30 Mei 2014

5. Kubu Raya

3.690

S. 177/V-BPS/2014

12 Juni 2014

6. Kubu Raya

4.700

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

1. Gunung Mas

1.890

S. 199/V-BPS/2014

8 Juli 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

255

Tahun / Year
2014
No

PROVINSI/Province

1
22

2
Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

26

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal

10

730

SK. 41/Menhut-II/2014

10 Januari 2014

2. Tabalong

765

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

3. Hulu Sungai
Selatan

765

SK. 334/Menhut-II/2014

27 Maret 2014

4. Hulu Sungai
Selatan

5.550

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

5. Hulu Sungai
Selatan

8.365

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

16.245

S. 1222/BPS-2/2014

8 Desember 2014

7. Tanah Bumbu

600

S. 649/BPS-2/2014

2 Juli 2014

8. Tapin

855

S. 436/BPS-2/2014

7 Mei 2014

500

SK. 501/Menhut-II/2014

30 Mei 2014

2. Bitung

3.190

S. 454/BPS-2/2014

13 Mei 2014

3. Bolaang
Mongondow

6.330

S. 1207/VII-WP3H/2014

10 Desember 2014

1. Bolmon Timur

1. Morowali Utara

1.165

SK. 605/Menhut-II/2014

8 Juli 2014

2. Poso

1.550

S. 437/BPS-2/2014

7 Mei 2014

3. Poso

3.800

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

4. Banggai

3.200

S. 612/VII-WP3H/2014

24 Juni 2014

5. Banggai
Kepulauan

3.250

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

6. Banggai
Kepulauan

3.150

S. 545/VII-WP3H/2014

9 Desember 2014

7. Buol

800

S. 266/V-BPS/2014

24 Oktober 2014

8. Buol

715

S. 1195/VII-WP3H/2014

10 Desember 2014

9. Toli-toli

7.101

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

10. Toli-toli

4.405

S. 1051/VII-WP3H/2014

15 Oktober 2014

1. Pangkajene
Kepulauan

505

SK. 33/Menhut-II/2014

10 Januari 2014

2. Pare-pare

110

SK. 105/Menhut-II/2014

29 Januari 2014

3. Barru

1.165

SK. 121/Menhut-II/2014

7 Februari 2014

4. Barru

790

S. 1186/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

5. Sinjai

1.845

S. 1189/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

6. Sinjai

1.845

S. 548/WP3H-3/2014

11 Desember 2014

7. Luwu Utara

3.007

ND. 375/BPS-2/2014

15 Desember 2014

640

S. 1188/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

8. Maros
9. Soppeng

256

Luas

1. Tabalong

6. Tanah Laut

23

Fungsi

Kabupaten/Kota

1.090

S. 624/BPS-2/2014

23 Juni 2014

10. Soppeng

100

S. 1191/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

11. Soppeng

250

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

12. Takalar

160

S. 1192/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

13. Bone

3.830

S. 1187/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

14. Bone

405

S. 1190/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

15. Bone

400

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

16. Wajo

1.728

S. 256/V-BPS/2014

14 Oktober 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Tahun / Year
2014
No

PROVINSI/Province

3
17. Luwu Timur

28

29

30

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

HL

HP

HPT

HPK

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

NO SK Menhut

Tanggal

10

S. 317/V-BPS/2014

8 Desember 2014

3.115

S. 541/WP3H-3/2014

9 Desember 2014

1. Konawe Selatan

370

SK. 502/Menhut-II/2014

30 Mei 2014

2. Konawe Selatan

700

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

3. Buton

425

SK. 493/Menhut-II/2014

28 Mei 2014

4. Buton

850

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

5. Kolaka Timur

7.744

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

1. Boalemo

1.580

SK. 35/Menhut-II/2014

10 Januari 2014

2. Gorontalo

1.105

SK. 336/Menhut-II/2014

27 Maret 2014

3. Gorontalo

860

SK. 494/Menhut-II/2014

28 Mei 2014

4. Gorontalo Utara

1.440

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

1. Majene

1.575

S. 1189/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

2. Polewali Mandar

12.460

S. 21/V-BPS/2014

22 Januari 2014

3. Polewali Mandar

12.910

S. 768/VII-WP3H/2014

6 Agustus 201

1. Seram Timur

695

S. 1189/BPS-2/2014

27 Nopember 2014

2. Seram Timur

700

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

2.000

S. 166/V-BPS/2014

10 Juni 2014

3. Maluku Tengah
31

Luas

680

18. Luwu
27

Fungsi

Kabupaten/Kota

1. Halmahera Barat

205

S. 1057/BPS-2/2014

27 Oktober 2014

2. Halmahera Timur

600

S. 1010/VII-WP3H/2014

24 September 2014

32

Papua Barat

33

Papua

Jumlah

314.272

Keterangan / Note :
(-)

: tidak ada kegiatan/ No Activities

HPT

: Hutan Produksi Terbatas

HL

: Hutan Lindung

HP

: Hutan Produksi

HPK

: Hutan Produksi Konversi

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

257

258

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

BPDAS Krueng Aceh

BPDAS Wampu Sei Ular

BPDAS Asahan Barumun

BPDAS Agam Kuantan

BPDAS Indragiri Rokan

BPDAS Batanghari

BPDAS Musi

BPDAS Ketahun

BPDAS Way Seputih Sekampung

BPDAS Kepulauan Riau

BPDAS Baturusa Cerucuk

BPDAS Citarum Ciliwung

BPDAS Cimanuk Citanduy

BPDAS Pemali Jratun

BPDAS Serayu Opak Progo

BPDAS Solo

BPDAS Brantas

BPDAS Sampean

BPDAS Kapuas

BPDAS Kahayan

BPDAS Barito

BPDAS Mahakam Berau

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

206

244

64

335

278

308

406

240

397

223

267

29

48

362

78

167

69

242

114

376

330

266

Unit

5.150.000

6.100.000

1.600.000

8.375.000

11.120.000

12.320.000

16.240.000

9.600.000

15.880.000

8.920.000

10.680.000

725.000

1.200.000

9.050.000

1.950.000

4.175.000

1.725.000

6.050.000

2.850.000

9.400.000

8.250.000

6.650.000

Batang/Trees

2010
5

251

373

109

393

310

444

366

368

364

250

321

56

56

518

268

328

195

341

98

544

368

356

Unit

6.275.000

9.325.000

2.725.000

9.825.000

12.400.000

17.760.000

14.640.000

14.720.000

14.560.000

10.000.000

12.840.000

1.400.000

1.400.000

12.950.000

6.700.000

8.200.000

4.875.000

8.525.000

2.450.000

13.600.000

9.200.000

8.900.000

Batang/Trees

2011
7

183

200

96

214

390

477

493

446

517

474

430

74

75

655

384

306

211

433

105

300

227

360

Unit

4.575.000

5.000.000

2.400.000

5.350.000

15.600.000

19.080.000

19.720.000

17.840.000

20.680.000

18.960.000

17.200.000

1.850.000

1.875.000

16.375.000

9.600.000

7.650.000

5.275.000

10.825.000

2.625.000

7.500.000

5.675.000

9.000.000

Batang/Trees

2012

Tahun/Year

200

200

100

248

280

300

400

366

500

200

400

76

75

667

300

300

293

250

150

300

295

175

Unit

5.000.000

5.000.000

2.500.000

6.200.000

11.200.000

12.000.000

16.000.000

14.640.000

20.000.000

8.000.000

16.000.000

1.900.000

1.875.000

16.675.000

7.500.000

7.500.000

7.325.000

6.250.000

3.750.000

7.500.000

7.375.000

4.375.000

10

Batang/Trees

2013
11

80

82

40

99

112

120

160

200

200

80

200

20

40

240

120

80

117

100

60

120

120

70

Unit

Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun 2010-2013/Development of Community Nursery in 2010-2013

BPDAS

5.3.3.

No

Tabel/Table

12

2.000.000

2.050.000

1.000.000

2.475.000

2.800.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

5.000.000

2.000.000

5.000.000

500.000

1.000.000

6.000.000

3.000.000

2.000.000

2.925.000

2.500.000

1.500.000

3.000.000

3.000.000

1.750.000

Batang/Trees

2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

259

147
8.016

BPDAS Tondano

BPDAS Bone Bolango

BPDAS Palu Poso

BPDAS Lariang Mamasa

BPDAS Saddang

BPDAS Jeneberang Walanae

BPDAS Sampara

BPDAS Ake Malamo

BPDAS Wae Hapu Batu Merah

BPDAS Remu Ransiki

BPDAS Memberamo

Jumlah/Total

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36
232.185.000

3.675.000

3.200.000

2.475.000

2.200.000

5.500.000

11.550.000

5.325.000

4.400.000

4.250.000

2.200.000

5.325.000

15.050.000

6.150.000

2.875.000

Batang/Trees

2010

192

123

152

157

379

464

268

195

214

150

296

600

292

111

10.270

Unit

293.095.000

4.800.000

3.075.000

3.800.000

3.925.000

9.475.000

11.600.000

6.700.000

4.875.000

5.350.000

3.750.000

7.400.000

15.000.000

7.300.000

2.775.000

Batang/Trees

2011

200

128

100

109

247

282

221

279

238

166

224

352

300

157

10.053

Unit

299.730.000

5.000.000

3.200.000

2.500.000

2.725.000

6.175.000

7.050.000

5.525.000

6.975.000

5.950.000

4.150.000

5.600.000

8.800.000

7.500.000

3.925.000

Batang/Trees

2012

470

152

125

150

400

307

250

350

152

175

378

600

300

167

10.051

Unit

287.965.000

11.750.000

3.800.000

3.125.000

3.750.000

10.000.000

7.675.000

6.250.000

8.750.000

3.800.000

4.375.000

9.450.000

15.000.000

7.500.000

4.175.000

10

Batang/Trees

2013

150

60

50

90

160

145

100

140

61

70

191

210

120

69

4.076

11

Unit

Keterangan/Note : ( - ) tidak ada kegiatan/No Activities

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry

128

99

88

220

462

213

176

170

88

213

602

BPDAS Benain Noelmina

246

115

25

BPDAS Unda Anyar

23

BPDAS Dodokan Moyosari

Unit

24

BPDAS

No

Tahun/Year

3.750.000

1.500.000

1.250.000

2.250.000

4.000.000

3.625.000

2.500.000

3.500.000

1.525.000

1.750.000

4.775.000

5.250.000

3.000.000

1.725.000

101.900.000

12

Batang/Trees

2014

V.4. HASIL HUTAN KEMASYARAKATAN


Forest Products Community

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

263

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

19

20

21

22

23

24

DI Yogyakarta

14

18

Jawa Tengah

13

Bali

Jawa Barat

12

17

DKI Jakarta

11

Jawa Timur

Kepulauan Riau

10

Banten

Bangka Belitung

15

Lampung

16

Bengkulu

Riau

Jambi

Sumatera Barat

Sumatera Selatan

Sumatera Utara

Nanggroe Aceh Darussalam

PROVINSI/Province

769

60

8.634

100

9,03

0,20

1,94

4,21

1.052

200

1.188

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

8.634

1,94

106

Produksi
Koloni/
Madu/
Colony
Madu
(Box) Production
(Ton)
8

181

8.634

106

JUMLAH/Total

2012

10

1.188

1,94

11

Produksi
Jumlah
Koloni/
Madu/
Kepala
Colony
Madu
Keluarga/
(Box) Production
householder
(Ton)

1.188

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

JUMLAH/Total

JUMLAH/Total

Koloni/ Produksi/
Colony Production
(Box)
(Ton)

2011

2010

12

50

13

14

Produksi
Jumlah
Koloni/
Madu/
Kepala
Colony
Madu
Keluarga/
(Box) Production
householder
(Ton)

JUMLAH/Total

2013

8.637

15

16

1,94

Produksi
Koloni/
Madu/
Colony
Madu
(Box) Production
(Ton)

17

1.188

15

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

JUMLAH/Total

2014

Hasil Kegiatan Perlebahan Tahun 2010-2014/The Result of bee colonies and honey production in 2010- 2014

No

Tabel/Table 5.4.

264

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

31

32

33

15,40

10.043

0,02

480

Koloni/ Produksi/
Colony Production
(Box)
(Ton)
5

2.525

85

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

8.634

6
-

107,94

Produksi
Koloni/
Madu/
Colony
Madu
(Box) Production
(Ton)
8

1.188

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

JUMLAH/Total

JUMLAH/Total

20

8.941

10
-

1,94

1.190

11

Produksi
Jumlah
Koloni/
Madu/
Kepala
Colony
Madu
Keluarga/
(Box) Production
householder
(Ton)

JUMLAH/Total

2012

12
-

64

10

13

14

Produksi
Jumlah
Koloni/
Madu/
Kepala
Colony
Madu
Keluarga/
(Box) Production
householder
(Ton)

JUMLAH/Total

2013

2014

8.644

15

16

1,94

Produksi
Koloni/
Madu/
Colony
Madu
(Box) Production
(Ton)

1.203

17

Jumlah
Kepala
Keluarga/
householder

JUMLAH/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry

Jumlah/Total

Sulawesi Barat

Maluku

Gorontalo

28

29

Sulawesi Tenggara

27

30

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

25

26

PROVINSI/Province

No

2011

2010

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

265

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

21

22

23

Kalimantan Barat

Bali

17

20

Banten

16

Jawa Timur

15

Nusa Tenggara Barat

DI Yogyakarta

14

Nusa Tenggara Timur

Jawa Tengah

13

18

Jawa Barat

12

Penanaman
Murbei
(Ha)

266

23

237

115

23

36.680

3.337

172

247

167

Produksi
Kokon (Kg)

1.501

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

2010

774

21

30

20

28

14

4.310

Produksi
Raw Silk
(Kg)

170

98

134

636

945

31

22

Jumlah
Kepala
Keluarga

Penanaman
Murbei
(Ha)

138

20

1.116

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

49

109

176

643

67

31.651

3.881

10

Produksi
Kokon (Kg)

2011

TAHUN/Year

569

14

22

79

3.756

11

Produksi
Raw Silk
(Kg)

12

170

98

134

636

945

31

22

Jumlah
Kepala
Keluarga

13

Penanaman
Murbei
(Ha)

131

65

117

595

110

17

44.890

4.016

133

544

15

Produksi
Kokon (Kg)

18

1.527

14

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

2012

446

15

58

13

74

11

4.641

16

Produksi
Raw Silk
(Kg)

Hasil- Hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2010-2014 /The Result of natural silk activities in 2010-2014

19

DKI Jakarta

11

Kepulauan Riau

Bengkulu

10

Sumatera Selatan

Lampung

Jambi

Bangka Belitung

Riau

Sumatera Barat

Sumatera Utara

PROVINSI /Province

Nanggroe Aceh
Darussalam

No

Tabel/Table 5.4.1.

17

170

118

134

636

945

14

22

Jumlah
Kepala
Keluarga

266

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Papua

33

Jumlah

Papua Barat

32

Sulawesi Barat

29

Maluku

Gorontalo

28

Maluku Utara

Sulawesi Tenggara

27

30

Sulawesi Selatan

26

31

Sulawesi Tengah

25

15,00

15

Sulawesi Utara

Penanaman
Murbei
(Ha)

PROVINSI /Province

24

No

6.402,00

34

4.568

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

20

158.545,31

89

1.005

116.431

Produksi
Kokon (Kg)

2010

20.349,70

11

134

15.004

Produksi
Raw Silk
(Kg)

25

22

3.606,00

135

10

1.378

Jumlah
Kepala
Keluarga

97

110,00

Penanaman
Murbei
(Ha)

14

5.385,50

24

4.062

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

311

159.766,50

724

122.156

10

Produksi
Kokon (Kg)

2011

TAHUN/Year

39

17.601,50

82

13.026

11

Produksi
Raw Silk
(Kg)

25

22

3.731,00

179

10

1.459

12

Jumlah
Kepala
Keluarga

10,00

13

Penanaman
Murbei
(Ha)

4.968,88

68

3.192

14

Penyerapan Telur
Ulat
(Boks)

20

163.118,50

1.775

110.854

15

Produksi
Kokon (Kg)

2012

19.056,17

183

13.606

16

Produksi
Raw Silk
(Kg)

25

37

3.773,00

179

10

1.483

17

Jumlah
Kepala
Keluarga

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

267

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Kalimantan Timur

Nanggroe Aceh Darussalam

23

PROVINSI/Province

5,00

Penana- man
Murbei (Ha)

123,00

6,00

2,00

7,00

9,00

12,50

1.548,50

Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)

203,00

65,00

239,00

296,00

414,00

52.550,00

4.132,00

Produksi
Kokon (Kg)

2013

480,00

22,00

7,00

26,50

34,00

48,50

5.841,00

Produksi Raw
Silk (Kg)
7

170,00

15,00

77,00

134,00

614,00

360,00

10,00

Jumlah Kepala
Keluarga
8

4,00

4,50

5,00

0,50

1.204,50

175,00

4,00
-

18,00

2,00

Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)

Penana- man
Murbei (Ha)

TAHUN/Year

61,00

147,00

181,00

15,00

39.834,00

6.339,00

125,00

669,00

10

Produksi
Kokon (Kg)

2014

12,00

72,00

6,00

16,00

20,00

1,00

4.377,00

709,50

11

Produksi Raw
Silk (Kg)

Hasil- Hasil Kegiatan Persuteraan Alam Tahun 2010-2014 /The Result of natural silk activities in 2010-2014

No

Tabel/Table 5.4.1.

Lanjutan....

10,00

10,00

47,00

30,00

67,00

15,00

274,00

360,00

12

Jumlah Kepala
Keluarga

268

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

28

29

30

31

32

33

20,00

15,00

Penana- man
Murbei (Ha)

4.636,13

44,00

2.884,13

Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)

160.744,00

1.490,00

101.355,00

Produksi
Kokon (Kg)

2013

18.713,00

177,50

12.076,50

Produksi Raw
Silk (Kg)

36,00

42,00

2.702,00

95,00

12,00

1.137,00

Jumlah Kepala
Keluarga
8

9,00

5,00

Penana- man
Murbei (Ha)

4,00

4.229,00

3,00

123,00

12,00

2.673,50

Penyera- pan
Telur Ulat
(Boks)
-

152.807,00

92,00

4.343,00

142,00

100.733,00

126,00

10

Produksi
Kokon (Kg)

2014

14,50

Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities

16.890,00

9,00

483,00

16,00

11.154,00

11

Produksi Raw
Silk (Kg)

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watershed Management and Social Forestry

Jumlah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

25

26

Sulawesi Utara

24

27

PROVINSI/Province

No

TAHUN/Year

36,00

42,00

2.087,00

113,00

10,00

1.073,00

12

Jumlah Kepala
Keluarga

Tabel/Table 5.4.2. Realisasi Pembangunan Budidaya Tanaman Rotan Tahun 2010-2014 /


Realization of development rattan cultivation in 2010-2014
TAHUN/Year
2010

PROVINSI/
No

Province

2011

2012

2013

2014

LUAS/
Area
(Ha)

Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group

LUAS/
Area
(Ha)

Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group

LUAS/
Area
(Ha)

Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group

LUAS/
Area
(Ha)

Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group

LUAS/
Area
(Ha)

Jumlah
Kelompok
Kerja/
Working
Group

10

11

12

Nanggroe Aceh
Darussalam

Sumatera Utara

10

Sumatera Barat

Riau

10

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

13

Jawa Tengah

14

DI Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

Banten

17

Bali

18

Nusa Tenggara
Barat

10

19

Nusa Tenggara
Timur

20

Kalimantan Barat

30

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

10

27

Sulawesi Tenggara

10

40

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

43.933

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua
Jumlah/Total

40

40

30

10

43.973

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

269

Tabel/Table 5.4.3. Realisasi Pembuatan Tanaman Bambu Tahun 2010- 2014 /Realization of
bamboo area in 2010-2014
TAHUN/Year
No

PROVINSI/Province

2010

2011

2012

2013

2014

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

(Ha)

Nanggroe Aceh Darussalam

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

10

Kepulauan Riau

11

DKI Jakarta

12

Jawa Barat

39

13

Jawa Tengah

60

280

14

DI Yogyakarta

20

61

50

30

15

Jawa Timur

30

30

50

31

16

Banten

17

Bali

50

18

Nusa Tenggara Barat

19

Nusa Tenggara Timur

20

Kalimantan Barat

21

Kalimantan Tengah

22

Kalimantan Selatan

10

23

Kalimantan Timur

24

Sulawesi Utara

10

25

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Selatan

27

Sulawesi Tenggara

28

Gorontalo

29

Sulawesi Barat

30

Maluku

1.080

1.821

31

Maluku Utara

32

Papua Barat

33

Papua

99

50

1.261

55

2.200

Jumlah/Total

Sumber/Source : Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watershed Management and Social Forestry
Keterangan/Note : ( - ) : tidak ada kegiatan/No Activities

270

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

V.5. SATU MILIAR POHON


One Billion Indonesia Trees

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

273

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I. Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Timur

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Kalimantan Barat

1.081.317

Riau

20

1.109.044

Sumatera Barat

7.014.697

760.803

2.445.440

5.199.305

410.346

9.960.757

9.475.665

998.139

66.543

8.977.705

6.287.166

1.330.851

571.157

3.910.043

5.724.325

4.791.842

Sumatera Utara

2.226.847

Provinsi/Province

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

1.445.164

4.674.645

7.788.393

4.296.246

1.437.114

12.035.327

5.504.911

27.014.326

4.622.314

1.471.330

2.876.241

1.769.220

514.262

54.345

3.145.933

4.116.103

1.692.736

RHL
Sumber
Dana
RHL Sumber
APBD
Dana DAK/
Provinsi,
DBHDR
Kab/
(Batang)
Kota
(Batang)

17.372.360

62.257.681

4.767.972

3.836.301

38.034.182

3.945.909

40.335.959

15.619.225

2.192.171

1.424.911

18.688.265

6.083.278

12.002.141

1.698.933

6.960.744

10.029.186

30.854.817

22.140.935

Kebun Bibit
Rakyat
(KBR)
(Batang)

45.335

1.015.274

3.328.293

7
-

19.941

3.162.616

2.204.249

526.438

99.882

138.131

74.114

5.558

12.729

7.407

5.519

1.112

7.938

18.528

18.529

1.482

33.088

30.017

3.706

8.660

74.903

631.704

1.899.314

902.652

21.018

2.938.779

2.401.086

8.324.882

1.138.061

205.600

874.373

194.135

222.796

1.079.973

668.773

26.751

10

Reklamasi
Hutan
Penghijauan
Hutan
Hutan
Rakyat
Lingkungan
Bekas
Kota
Kemitraan
(APBN)
Tambang
(Batang)
(Batang)
(Batang)
(Batang)

11.538.057

1.798.293

415.961

10.963.826

112.420.976

40.181.805

239.642.854

57.351.911

66.554

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

12

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

1.370.497

52.261.618

27.123.271

21.382.876

13

Perhutani
(Batang)

14

Lain-lain
(Batang)

37.445.181

70.517.754

10.842.086

10.727.673

9.135.869

110.481.940

15.424.868

114.970.851

52.770.098

1.112

4.213.522

3.602.873

42.498.821

14.335.281

129.819.319

42.451.895

250.601.074

20.009.434

97.925.283

26.162.483

15

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian Trees in
2010 (Forestry Activity)

Nanggroe Aceh
Darussalam

No

Tabel/Table 5.5.1

274

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Keterangan/Note :

Sumber/Source :

113.240.072

1.355.256

2.248.030

4.347.450

1.109.043

1.109.043

1.389.187

2.384.442

4.602.530

1.170.374

1.552.660

5.683.847

4.574.803

9.371.415

104.385.000

724.597

226.453

340.157

1.194.575

521.306

1.352.578

4.708.863

5.481.769

1.770.226

1.881.934

1.049.656

674.276

RHL
Sumber
Dana
RHL Sumber
APBD
Dana DAK/
Provinsi,
DBHDR
Kab/
(Batang)
Kota
(Batang)

403.250.000

5.535.233

6.686.125

4.767.974

4.548.757

9.700.361

4.932.387

11.508.901

22.688.976

11.344.490

7.179.362

12.440.575

3.671.889

Kebun Bibit
Rakyat
(KBR)
(Batang)

4.990.803

80.609

328.712

192.580

6.902.400

66.472

285.834

398.837

422.000

22.975

3.476

13.860

7.412

5.182

9.265

5.559

11.117

7.523

7.412

29.794

3.706

66.332

25.100.000

166.619

30.572

483.810

121.526

29.808

972.204

886.604

222.033

529.287

4.968

47.769

10

Reklamasi
Hutan
Penghijauan
Hutan
Hutan
Rakyat
Lingkungan
Bekas
Kota
Kemitraan
(APBN)
Tambang
(Batang)
(Batang)
(Batang)
(Batang)

550.000.000

6.104.755

53.631.885

8.120.931

7.762.192

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

12

13

Perhutani
(Batang)

- 102.138.262

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

14

(-) :
*)
:

tidak ada kegiatan/No Activities


tanggal SK belum terlaporkan

7.885.289

9.164.084

9.500.013

7.343.597

11.457.418

7.779.697

19.579.969

33.670.996

3.455.990

21.420.538

66.853.600

26.387.219

21.992.710

15

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

- 1.310.428.537

Lain-lain
(Batang)

Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry

Jumlah/Total

Provinsi/Province

No

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

275

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D. I. Yogyakarta

Jawa timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Provinsi/Province

Nanggroe Aceh
Darussalam

No

Tabel/Table 5.5.2

1.381.220

972.000

5.502.000

2.572.035

2.640.000

22.000

1.918.270

673.560

1.523.410

264.450

1.225.130

2.258.031

3.850.000

2.817.500

262.190

9.131.940

3.074.600

2.774.000

2.404.030

7.124.300

1.283.990

3.593.040

2.822.000

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

224.452

2.926.605

255.424

3.534.242

234.000

973.990

11.202.756

380.756

2.243.136

13.835.026

1.750

44.000

857.900

600.000

256.861

62.771

6.056.624

23.525

435.900

2.902.841

RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/Kota
(Batang)

165.000

56.000

2.896.075

2.611.578

924.067

1.076.150

5.291.837

303.595

5.102.779

1.285.796

534.230

2.331.813

255.200

122.798

25.984

1.438.890

642.594

1.329.352

RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)

2.177.622

17.550.000

6.050.000

13.550.000

29.950.000

4.610.000

5.108.000

4.200.000

70.547.004

4.211.289

44.302.754

10.879.000

2.176.800

1.109.804

27.920.000

3.961.186

16.400.000

1.600.000

10.050.000

10.500.000

38.396.444

17.800.000

Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)

2.793.338

8.243.455

71.509

40.000

20.200

249.733

744.656

Reklamasi
Hutan Bekas
Tambang
(Batang)

146.400

61.600

467.492

5.120.528

55.200

14.831.529

2.638.516

297.800

1.267.100

387.500

4.013.968

253.300

11.000

Hutan
Rakyat
(Batang)

17.160

14.960

25.960

17.600

880

5.419

23.760

61.776

8.800

8.800

22.000

16.280

149.600

27.720

41.600

16.000

13.200

33.000

Hutan
Kota
(Batang)

7.077

983.248

2.578.850

115.000

1.099.705

559.790

6.253.095

438.416

7.127.078

1.859.782

12.000

342.075

277.878

2.344.310

1.000.000

1.653.458

650.000

917.478

2.928.268

1.339.288

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

29.662.148

19.614.615

4.900.040

12.796.265

1.436.505

7.093.482

85.030.660

41.091.725

131.869.200

2.171.457

24.443.160

51.860

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

2.623.248

7.580.700

3.612.400

12.400

50.744

13.600

12

IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)

1.685.146

12.330.898

419.330

4.040

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

4.400

600.000

25.000

140.800

299.282

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

50

670

560.000

6.660

276.459

2.101.705

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

502.408

43.766.114

19.414.783

14.579.557

16

Perhutani
(Batang)

381.797

25.236.350

27.528.355

44.966

13.416.553

8.071.065

294.412

4.500

107.365

360.200

57.750

378.052

28.223.676

76.829

385.499

12.400

17

Lain-lain
(Batang)

40.568.734

50.046.635

36.605.735

37.545.774

41.315.550

30.654.859

9.751.534

8.025.898

171.238.518

5.698.672

107.707.702

55.718.282

4.166.962

5.349.675

5.112.887

53.424.730

9.098.336

107.003.329

74.110.906

159.168.092

16.483.003

71.246.475

26.601.023

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2011 (Forestry Activity)

276

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Sumber/Source :

Jumlah/Total

Sulawesi Utara

24

Provinsi/Province

No

49.088.689

125.500

404.540

133.600

417.984

140.000

573.816

12.140

228.550

RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/Kota
(Batang)

36.242.375

495.130

181.981

957.943

284.024

558.536

3.229.785

1.984.561

2.156.677

RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)

446.021.871

5.950.000

6.150.000

7.850.000

7.543.330

8.841.171

4.951.000

8.100.000

37.666.116

8.500.000

7.420.351

Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)

5.875

12.691.398

301.712

220.920

Reklamasi
Hutan Bekas
Tambang
(Batang)

31.473.079

26.950

51.556

206.000

19.567

274.800

50.000

17.600

1.274.673

Hutan
Rakyat
(Batang)

741.275

6.600

13.200

50.600

17.600

42.680

16.000

32.400

48.000

9.680

Hutan
Kota
(Batang)

39.701.203

1.086.110

53.120

10.000

70.359

927.400

369.900

3.028.787

1.000.000

668.731

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

362.080.504

1.919.387

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

200

18.073.792

1.532.680

2.647.820

12

IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)

14.868.670

178.868

400

249.988

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

1.601.963

340.000

192.481

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

16

Perhutani
(Batang)

2.945.544 78.262.862

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

107.548.845

983.940

1.000

2.200

1.320

1.860.216

50.000

70.400

17

Lain-lain
(Batang)

Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry

83.170.404

3.393.800

2.289.161

2.470.767

1.320.000

1.158.300

2.840.880

2.038.000

4.100.004

1.433.996

2.035.800

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

1.284.512.474

15.016.737

12.137.641

10.815.292

9.594.829

12.057.781

9.182.588

10.852.536

51.102.044

13.052.172

14.057.543

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

277

Riau

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I.Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Sumatera Barat

Sumatera Utara

Nanggroe Aceh
Darussalam

Provinsi/Province

No

Tabel/Table 5.5.3

887.160

1.116.244

623.444

3.200.400

2.594.407

2.468.800

1.224.404

463.654

211.712

584.682

104.200

1.164.046

1.749.762

888.800

563.500

52.438

5.940.888

2.614.920

2.754.800

3.866.806

1.681.440

1.886.738

4.122.094

2.764.400

859.744

83.600

110.805

4.579.394

288.691

304.180

1.438.650

2.109.912

470.371

6.537.281

323.902

1.071.372

3.994.888

760.000

5.000

7.800.340

1.516.557

1.000.000

58.235

430.123

201.161

88.200

570.000

218.000

658.507

184.650

251.043

872.669

5.459.495

561.895

1.742.673

1.930.190

457.560

6.005.474

778.178

3.589.911

1.459.260

237.450

666.229

1.567.096

304.250

73.000

135.470

907.000

1.385.370

256.100

1.909.994

5.625.000

4.575.000

4.325.000

3.150.000

5.350.000

8.800.000

9.570.000

3.925.000

6.960.000

43.480.000

3.960.000

39.720.000

26.560.000

1.875.000

1.875.000

13.900.000

9.600.000

7.650.000

3.025.000

7.300.000

7.400.000

11.200.000

10.975.000

235.994

19.608.930

4.018.454

1.965.382

266.497

549.560

1.169.000

320.300

10.000

13.530

8.205

19.000

298.628

2.378.519

7.416

221.661

RHL APBN
RHL Sumber
Reklamasi
RHL Sumber
Kawasan
Kebun Bibit
Dana APBD
Hutan Bekas
Dana DAK/
Konservasi/
Rakyat (KBR)
Provinsi,
Tambang
DBHDR
Lindung/
(Batang)
Kab/Kota
(Batang)
(Batang)
Mangrove
(Batang)
(Batang)

257.000

388.888

516.000

963.728

72.200

455.000

16.059.128

1.070.480

2.076.396

13.078.803

10.010

291.190

1.270.000

989.600

486.000

306.752

62.700

22.400

Hutan
Rakyat
(Batang)

18.000

6.000

14.000

24.000

18.800

19.200

4.400

10.500

23.049

12.536

24.220

3.000

4.000

22.000

14.000

5.000

4.440

14.520

9.520

6.000

Hutan
Kota
(Batang)

500.000

2.860.121

209.378

633.164

266.693

4.308.999

384.300

254.561

225.130

4.782.113

451.992

1.646.236

59.944.396

32.000

219.100

119.743

100.000

943.050

1.318.250

17.840

135.286

600.968

152.620

181.145

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

76.800

70.974.320

11.128.000

10.915.472

20.632.816

287.200

393.600

3.084.800

132.319.776

64.961.280

210.976.592

3.069.520

28.848.000

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

14.116.776

107.679

8.392.615

3.105.432

220.000

12

IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)

7.672

2.168.134

13.974.631

1.342.250

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

200.000

63.903

88.000

148.250

4.675.860

210.000

32.000

3.800.819

5.323.498

561.000

2.500.719

146.000

50.000

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

66.696

33.373

480.500

27.071.705

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

2.184.093

45.869.794

522.099

25.610.215

24.823.293

16

Perhutani
(Batang)

1.106.500

700

81.210

5.672.717

144.396

10.009.965

376.073

304.820

22.528.355

175.000

3.459.989

32.363.759

55.500

75.709

94.000

2.315.000

204.895

37.500

15.449

33.960

51.600

15.000

17

Lain-lain
(Batang)

10.090.905

115.761.171

21.126.013

53.833.235

40.106.850

17.426.802

25.912.102

9.514.390

15.500.046

147.248.876

7.738.151

82.161.520

169.335.409

1.739.300

2.989.769

11.322.745

57.346.046

15.969.343

147.081.080

72.983.160

223.820.794

14.815.649

45.272.814

16.146.339

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2012 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2012 (Forestry Activity)

278

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

26

27

28

29

30

31

32

33

Sumber/Source :

Jumlah/Total

Sulawesi Tengah

Provinsi/Province

25

No

38.771.395

120.310

375.000

20.000

404.540

861.850

270.650

486.275

1.145.864

266.500

40.682.403

450.690

394.510

1.145.388

497.390

1.060.472

379.600

4.324.662

1.036.227

287.675.000

3.025.000

3.200.000

2.725.000

2.500.000

7.800.000

4.500.000

6.225.000

11.750.000

5.150.000

6
-

33.838.579

285.571

1.216.446

105.886

1.139.600

41.707.767

26.100

6.000

76.000

2.886.435

30.000

26.757

240.200

40.000

Hutan
Rakyat
(Batang)

419.935

26.000

16.000

3.800

21.600

8.800

24.200

16.000

18.350

28.000

Hutan
Kota
(Batang)

84.979.157

1.135.000

200.000

220.400

73.830

810.150

482.600

59.691

1.191.396

519.005

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

24.000

559.476.176

1.676.800

107.200

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

29.791.171

55.000

3.793.669

12

IUPHHK
Hutan Alam
( Batang)

17.853.858

124.699

236.472

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

18.341.749

352.500

189.200

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

27.789.774

137.500

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

99.009.494

16

Perhutani
(Batang)

83.211.528

44.100

11.530

34.000

1.789

8.696

1.330.919

2.658.397

17

Lain-lain
(Batang)

Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry

60.821.760

2.678.760

2.658.272

610.753

1.464.000

441.660

1.734.176

2.977.600

3.240.001

1.486.799

RHL APBN
RHL Sumber
Reklamasi
RHL Sumber
Kawasan
Kebun Bibit
Dana APBD
Hutan Bekas
Dana DAK/
Konservasi/
Rakyat (KBR)
Provinsi,
Tambang
DBHDR
Lindung/
(Batang)
Kab/Kota
(Batang)
(Batang)
Mangrove
(Batang)
(Batang)

1.424.369.746

9.603.930

10.242.941

5.477.481

5.804.088

13.340.285

8.127.887

10.285.505

24.733.492

11.511.628

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

279

Jambi

Sumatera Selatan

Bengkulu

Lampung

Bangka Belitung

Kepulauan Riau

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

D.I.Yogyakarta

Jawa Timur

Banten

Bali

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Kalimantan Timur

537.792

Riau

23

5.226.400

Sumatera Barat

4.835.664

591.648

3.717.600

6.538.000

904.625

2.335.600

4.171.884

2.500

1.019.430

6.097.027

80.000

432.500

2.767.250

3.330.000

1.534.500

4.954.750

16.251.620

3.281.300

11.595.600

Sumatera Utara

4.095.500

Nanggroe Aceh
Darussalam

Provinsi/Province

No

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

227.888

132.160

76.611

309.324

26.000

1.594.400

3.002.430

17.469.812

7.336.318

1.850.033

4.424.179

1.586.800

39.800

978.964

329.645

213.903

801.180

562.815

21.447

1.343.780

553.289

RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/Kota
(Batang)

40.000

182.420

3.843.282

4.253.154

539.171

2.089.039

1.657.474

7.328.062

17.520

4.037.966

2.515.896

50.284

65.000

2.031.683

386.000

809.306

502.210

2.235.120

646.800

1.971.961

1.963.801

RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)

3.457.992

1.633.849

2.742.349

5.880.686

1.625.000

10.792.500

4.175.000

7.080.000

51.094.965

2.000.000

25.865.207

29.401.079

1.483.691

775.000

14.787.246

7.752.210

4.925.675

3.887.052

6.937.680

7.203.972

8.996.270

11.578.163

Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)

750

7.025.087

1.810.481

70.700

151.419

3.127.500

15.769

490.000

30.238

5.450

169.675

2.014.116

13.294

89.900

451.888

Reklamasi
Hutan
Bekas
Tambang
(Batang)

100.500

741.500

139.880

368.930

50.880

445.360

542.800

16.414.650

49.500

3.900.540

11.410.026

2.225.510

286.000

621.620

25.000

765.100

277.500

276.700

144.600

Hutan
Rakyat
(Batang)

26.550

35.690

110.600

57.640

20.800

1.000

91.960

115.639

912.560

88.000

14.500

3.200

800

90.740

86.154

16.500

35.200

Hutan
Kota
(Batang)

804.354

23.660

616.476

95.748

74.025

1.669.200

968.903

4.317.650

668.570

36.881.958

61.000

10.700

1.104.184

58.150

61.406

67.822

1.643.789

270.480

761.360

218.196

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

2.874.168

35.200

19.904.882

24.048.502

100.000

1.047.917

264.000

473.336

17.026.175

148.146.238

61.833.767

129.970.954

1.801.840

18.441.756

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

12

IUPHHK
Hutan
Alam
(Batang)

2.168.134

1.342.250

7.672

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

150.811

18.756

246.960

726.000

17.000

2.725.532

5.541.666

1.133.171

875.034

10.000

41.600

26.923

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

263.095

10.800

134.980

4.236.221

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

700.000

831.890

35.146.820

18.039.434

51.261.859

116.040

16

Perhutani
(Batang)

318.417

66.155

10.623.640

197.800

998.986

1.554.286

645.840

80.000

28.807.588

84.926

4.552.942

3.552.445

75.500

142.788

2.016.135

498.180

604.510

2.700.000

314.710

75.150

155.793

255.630

17

Lain-lain
(Batang)

22.141.849

5.952.763

41.996.831

43.243.453

3.870.610

26.866.445

11.898.072

27.797.302

156.499.583

2.171.446

63.529.293

152.039.733

155.500

4.978.234

1.504.266

43.826.681

12.809.860

163.296.735

74.785.875

158.862.428

14.165.803

43.587.393

18.844.379

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

TTabel/Table 5.5.4 Realisasi Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2013 (Kegiatan Sektor Kehutanan) /Realization of One Billion Indonesian
Trees in 2013 (Forestry Activity)

280

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Gorontalo

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua Barat

Papua

28

29

30

31

32

33

Sumber/Source :

Jumlah/Total

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

27

Sulawesi Tengah

26

Sulawesi Utara

25

Provinsi/Province

24

No

46.109.429

99.297

321.264

275.441

141.823

103.000

226.000

800

162.395

1.854.631

44.000

RHL Sumber
Dana APBD
Provinsi,
Kab/Kota
(Batang)

46.415.614

291.474

691.535

1.800.420

781.994

133.000

659.100

1.397.400

2.538.379

850.463

105.700

RHL Sumber
Dana DAK/
DBHDR
(Batang)

262.956.785

2.511.750

3.427.500

4.027.385

763.704

5.233.100

5.230.000

6.783.200

12.928.059

6.428.047

1.548.454

Kebun Bibit
Rakyat (KBR)
(Batang)

20.826.456

24.444

1.471.545

1.675.000

2.055.112

134.088

Reklamasi
Hutan
Bekas
Tambang
(Batang)

43.623.830

27.600

47.670

142.556

2.800

3.926.724

468.300

191.584

30.000

Hutan
Rakyat
(Batang)

800

2.145.078

12.000

23.200

180.750

24.587

13.800

17.265

62.743

102.400

Hutan
Kota
(Batang)

51.888.032

23.355

55.490

119.644

9.675

65.150

206.844

367.500

436.491

56.050

170.202

10

Penghijauan
Lingkungan
(APBN)
(Batang)

1.000

9.000

425.978.735

11

Hutan
Tanaman
Industri
(Batang)

201.000

60.000

141.000

12

IUPHHK
Hutan
Alam
(Batang)

3.879.227

124.699

236.472

13

Silvikultur
Insentif
(Batang)

17.771.670

27.500

5.606.567

150.000

128.000

174.150

172.000

14

Hutan
Tanaman
Rakyat
(Batang)

4.693.096

48.000

15

Inhutani
I s/d IV
(Batang)

106.096.043

16

Perhutani
(Batang)

67.091.324

28.844

419.750

7.000

48.000

1.064.545

709.065

360.149

6.132.550

17

Lain-lain
(Batang)

Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of Watersheed Management and Social Forestry

140.246.210

185.000

33.961.633

1.344.307

80.500

5.606.567

2.309.750

1.953.070

6.335.920

4.168.273

RHL APBN
Kawasan
Konservasi/
Lindung/
Mangrove
(Batang)

1.239.922.529

3.275.175

38.669.080

10.018.270

1.812.083

18.532.184

8.772.694

15.660.504

25.825.464

14.194.747

8.337.794

18

Jumlah Tiap
Provinsi
(Batang)

Tabel/Table 5.5.5 Rekapitulasi Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2010-2014 /Recapitulation
of planting one billion trees in 2010 - 2014
Tahun/Year
No

Provinsi/Province

2010

2011

2012

2013

2014*)

(Batang/Trees)

(Batang/Trees)

(Batang/Trees)

(Batang/Trees)

(Batang/Trees)

Nanggroe Aceh Darussalam

26.515.712

43.480.973

26.596.808

46.254.654

Sumatera Utara

98.867.680

83.310.009

51.953.702

149.963.386

Sumatera Barat

20.265.292

25.271.567

21.457.352

20.303.764

Riau

264.056.794

162.696.292

224.376.144

203.068.136

Jambi

42.680.433

76.378.732

77.688.348

92.569.350

Sumatera Selatan

135.171.178

119.315.390

153.688.339

213.198.467

Bengkulu

14.598.424

14.318.473

17.921.869

22.511.800

Lampung

43.209.014

64.459.571

63.204.517

68.546.279

Bangka Belitung

5.174.011

5.635.306

11.382.188

2.878.074

10

Kepulauan Riau

3.658.653

5.359.947

3.241.022

8.051.471

11

DKI Jakarta

710.144

6.486.948

3.063.251

63.527.910

12

Jawa Barat

55.044.543

64.280.027

175.917.443

209.989.056

13

Jawa Tengah

116.446.468

121.610.799

86.248.480

94.271.730

14

D.I. Yogyakarta

12.381.950

6.151.325

11.419.753

2.337.076

15

Jawa Timur

115.369.160

187.667.123

197.890.682

206.961.617

16

Banten

9.258.058

9.085.902

16.799.753

32.116.551

17

Bali

11.365.963

12.773.122

14.161.492

12.517.951

18

Nusa Tenggara Barat

13.131.529

35.560.415

28.520.315

30.613.756

19

Nusa Tenggara Timur

69.443.761

48.539.340

20.249.585

4.165.083

20

Kalimantan Barat

48.922.993

39.427.802

53.536.407

58.755.711

21

Kalimantan Tengah

34.842.346

36.863.532

54.913.154

54.414.712

22

Kalimantan Selatan

29.504.723

50.699.802

22.220.235

21.846.866

23

Kalimantan Timur

74.766.883

53.659.392

116.940.228

29.654.207

24

Sulawesi Utara

21.811.953

16.303.078

11.098.046

12.667.250

25

Sulawesi Tengah

9.207.631

28.025.236

16.826.443

16.717.600

26

Sulawesi Selatan

38.567.605

74.113.770

39.850.689

30.792.865

27

Sulawesi Tenggara

24.433.289

34.789.424

15.770.632

15.855.036

28

Gorontalo

8.195.314

10.204.041

8.836.836

9.622.456

29

Sulawesi Barat

14.848.690

25.053.263

21.722.726

26.070.791

30

Maluku

7.809.356

11.054.928

6.441.013

1.914.883

31

Maluku Utara

9.924.838

13.319.676

6.364.201

10.319.023

32

Papua Barat

9.961.784

12.826.793

10.532.969

38.011.753

33

Papua

8.406.295

17.870.333

13.413.330

4.691.272

Jumlah/Total

Sumber/Source :
Keterangan/Note :

1.398.552.467

1.516.592.331

1.604.247.952

1.815.180.535

Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial/Directorate General of
Watersheed Management and Social Forestry
(-) :
*)
:

tidak ada kegiatan/No Activities


tanggal SK belum terlaporkan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

281

6
PENGELOLAAN HUTAN
PRODUKSI LESTARI

VI.1. LUAS KAWASAN HUTAN PRODUKSI


BERDASARKAN SK MENTERI
KEHUTANAN TAHUN 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

287

529/Menhut-II/2012

718/Menhut-II/2014

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Bengkulu

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat

Banten

Jawa Tengah

D.I Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

NTB

NTT

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur dan


Kalimantan Utara

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

733/Menhut-II/2014

3911/Menhut-VII/KUH/2014

598/Menhut-II/2009

433/Kpts-II/1999

395/Menhut-II/2011

171/Kpts-II/2000

359/Menhut-II/2004

419/Kpts-II/1999

195/Kpts-II/2003

220/Kpts-II/2000

256/Kpts-II/2000

798/Menhut-II/2012

866/Menhut-II/2014

784/Menhut-II/2012

863/Menhut-II/2014

463/Menhut-II/2013

878/Menhut-II/2014

35/Menhut-II/2013

Sumatera Barat

579/Menhut-II/2014

865/Menhut-II/2014

SK

Sumatera Utara

D. I. Aceh

Provinsi

29 Agustus 2014

25 September 2012

02 September 2014

14 Mei 2014

02 Oktober 2009

15 Juni 1999

21 Juli 2011

29 Juni 2000

01 Oktober 2004

15 Juni 1999

04 Juli 2003

02 Agustus 2000

23 Agustus 2000

27 Desember 2012

29 September 2014

27 Desember 2012

29 September 2014

27 Juni 2013

29 September 2014

15 Januari 2013

24 Juni 2014

29 September 2014

Tanggal

5.045.879,00

3.317.461,00

2.132.398,00

173.979,00

286.700,00

6.719,26

0,00

0,00

183.930,00

49.439,00

190.152,00

0,00

33.358,00

0,00

208.724,00

173.280,00

258.285,00

164.208,87

1.031.600,00

233.211,00

641.769,00

141.771,00

Hutan Produksi
Terbatas
(HPT)

4.077.346,00

3.881.817,00

2.127.365,00

296.064,00

150.609,00

1.907,10

782.772,00

13.851,28

362.360,00

26.998,00

202.965,00

158,35

191.732,00

432.884,00

1.713.531,00

25.873,00

963.792,00

49.441,04

2.331.891,00

360.608,00

704.452,00

598.365,00

Hutan Produksi
Tetap
(HP)

179.699,00

2.543.535,00

197.918,00

113.604,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

693,00

176.694,00

11.763,00

11.399,00

265.805,87

1.268.767,00

187.629,00

75.684,00

15.409,00

Hutan Produksi
Konversi
(HPK)

Luas Kawasan Hutan Produksi

Luas Kawasan Hutan Produksi Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Tahun 2014

No

Tabel 6.1.

9.302.924,00

9.742.813,00

4.457.681,00

583.647,00

437.309,00

8.626,36

782.772,00

13.851,28

546.290,00

76.437,00

393.117,00

158,35

225.090,00

433.577,00

2.098.949,00

210.916,00

1.233.476,00

479.455,78

4.632.258,00

781.448,00

1.421.905,00

755.545,00

Jumlah

288

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Sumber : Direktorat BRPUK

Kalimantan Selatan

Provinsi

23

No

783/Menhut-II/2014

782/Menhut-II/2012

302/Menhut-II/2013

854/Menhut-II/2014

862/Menhut-II/2014

434/Menhut-II/2009

465/Menhut-II/2011

869/Menhut-II/2014

325/Menhut-II/2010

734/Menhut-II/2014

435/Menhut-II/2009

SK

22 September 2014

27 Desember 2012

01 Mei 2013

29 September 2014

29 September 2014

23 Juli 2009

09 Agustus 2011

29 September 2014

25 Mei 2010

02 September 2014

23 Juli 2009

Tanggal

2.188.160,00
29.265.409,77

26.843.748,13

4.739.327,00

481.730,00

643.699,00

71.859,00

124.024,00

401.581,00

401.814,00

89.879,00

64.367,00

762.188,00

Hutan Produksi
Tetap
(HP)

1.778.480,00

5.961.240,00

666.851,00

894.258,00

330.700,00

494.846,00

466.854,00

1.390.971,00

251.097,00

208.927,00

126.660,00

Hutan Produksi
Terbatas
(HPT)

13.133.579,87

1.474.650,00

4.116.365,00

564.082,00

1.324.866,00

22.597,00

22.976,00

93.571,00

217.322,00

82.431,00

14.696,00

151.424,00

Hutan Produksi
Konversi
(HPK)

Luas Kawasan Hutan Produksi

69.242.740,77

5.441.290,00

14.816.932,00

1.712.663,00

2.862.823,00

425.156,00

641.846,00

962.006,00

2.010.107,00

423.407,00

287.990,00

1.040.272,00

Jumlah

VI.2. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN


HUTAN PADA KAWASAN
HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK
DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA
PEMANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

291

Sumatera Utara

Riau

Kepulauan Riau

Sumatera Barat

Jambi

Kep. Bangka Belitung

Bengkulu

Sumatera Selatan

Lampung

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

10

11

12

308.810
941.524

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Jumlah

15

16

123.435

393.314

Kalimantan Tengah

14

115.965

225.140

141.230

83.910



47.375

208.627

50.375

41.385

67.010

129.375

4.385

192.826

120.260

141.770

Kalimantan Barat

Kawasan HP Tidak
Dibebani Izin Dalam 120
KPHP/L Model (ha)

13

Jumlah

-XPODK

Aceh

Provinsi

1.118.220

589.645

1.390

379.365

147.820

106.120

13.090

93.030



2.280

22.310

2.940

9.170

28.220

5.380

3.195

423.175

63.930

2.850

Hutan Primer dan


Gambut (ha)

308.920

155.035

159.800

623.755



19.775

168.555

54.405

UPHHK-HA

18.150

99.550

101.435

99.840

573.824

330.080

104.830

1.327.438

521.050

32.825

456.723

316.840

241.665

127.615

114.050



UPHHK-RE

164.465

94.935

870.260

290.010

170.005

159.655

10.350



9.830

57.630

2.340

119.900

100.880

31.380

6.180

67.201

433.780

42.480

1.419.670

UPHHK-HTI/HTR

8.290

40.480

45.845

14.145

28.360

34.570

51.168

85.440

13.430

64.850

16.800

7.680

15.560

24.810

34.300

10.400

23.900



HD/HKm

ALOKASI ARAHAN PEMANFAATAN (ha)

3.435.713

1.011.235

135.440

1.497.578

791.460

445.970

297.670

148.300



18.120

116.260

48.185

119.900

214.575

180.950

140.590

692.193

1.017.855

215.145

JUMLAH (5+6+7+8)

Luas Arahan Pemanfaatan Hutan Pada Kawasan Hutan Produksi yang Tidak Dibebani Izin untuk Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Tahun 2014

No.

Tabel 6.2.

292

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Papua Barat

Papua

26

Sumber : Direktorat BRPUK

Total

Jumlah

25

Jumlah

-XPODK

Maluku

Sulawesi Tenggara

22

24

Sulawesi Selatan

21

Maluku Utara



Sulawesi Barat

20

23

159.735

Sulawesi Tengah

19



243.390

206.925

36.465

124.450

60.350

64.100

177.625

112.215

454.645

182.785

Gorontalo

31.945

18

Kawasan HP Tidak
Dibebani Izin Dalam 120
KPHP/L Model (ha)

Sulawesi Utara

Provinsi

17

No.



4.692.340

3.382.240

1.310.100

127.710

66.400

61.310



72.735

92.120

14.075

197.720

31.220

40.815

Hutan Primer dan


Gambut (ha)

623.115





1.534.640

1.341.970

192.670

301.455

321.660

315.165

47.510

21.360

289.575

40.730

60.770

UPHHK-HA

166.657

52.490



60.790

189.160

32.625

79.650

5.470

55.090



372.050

334.890

37.160

219.147

UPHHK-RE

270.711

237.076

33.635

256.626

163.000

93.626



90.545

22.135

4.100

85.600

2.000

8.805



UPHHK-HTI/HTR

28.495

8.425

20.070

24.360

12.745

11.615



11.570

13.330

1.235

20.560

830

8.655



HD/HKm

ALOKASI ARAHAN PEMANFAATAN (ha)



2.205.896

1.922.361

283.535

1.123.248

643.857

479.391



478.070

272.135

59.320

475.385

49.030

133.320

JUMLAH (5+6+7+8)

VI.3. LUAS ARAHAN PEMANFAATAN


HUTAN PADA KAWASAN
HUTAN PRODUKSI YANG TIDAK
DIBEBANI IZIN UNTUK USAHA
PEMANFAATAN HASIL HUTAN
KAYU TAHUN 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

295

D. I. Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Kepulauan Riau

Jambi

Bengkulu

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat

Banten

Jawa Tengah

D.I Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

NTB

NTT

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

PROVINSI

9.742.813,00

4.457.681,00

583.647,00

437.309,00

8.626,36

782.772,00

13.851,28

546.290,00

76.437,00

393.117,00

158,35

225.090,00

433.577,00

2.098.949,00

210.916,00

1.233.476,00

479.455,78

4.632.258,00

781.448,00

1.421.905,00

755.545,00

Ha

LUAS HUTAN
PRODUKSI

4.042.201,37

1.169.430,00

0,00

28.644,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

56.000,00

56.070,00

56.045,00

0,00

229.228,00

183.705,00

343.603,00

249.161,16

Ha

IUPHHK-HA

0,00

0,00

0,00

145.406,00

14.080,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

60.470,00

12.672,00

46.385,00

0,00

149.807,00

Ha

IUPHHK-RE

HUTAN ALAM

623.884,43

1.901.491,00

54.175,00

68.590,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

115.834,00

214.912,00

1.303.010,00

0,00

694.657,00

0,00

1.653.184,00

51.464,90

368.650,00

237.204,00

Ha

IUPHHK-HTI

2.074,96

826,00

413,77

3.122,55

0,00

0,00

327,73

0,00

0,00

0,00

0,00

16.651,00

1.607,36

2.799,36

22.177,00

5.327,25

21.530,00

2.792,00

2.246,89

12.478,61

3.545,40

Ha

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

8.000,00

0,00

0,00

8.706,00

Ha

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

21.620,00

Ha

IUPHHBK-HT

IUPHHBK

IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA

HUTAN TANAMAN

LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK

Luas Hutan Produksi yang Dibebani Hak Per Propinsi sampai dengan Tahun 2014

No

Tabel 6.3.

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

543,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

73,00

0,00

IUPK
SYLVOPASTURA

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

25.800,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

22.800,00

Ha

IUPJL

4.839.366,76

3.085.827,00

54.588,77

100.356,55

0,00

0,00

327,73

0,00

0,00

0,00

0,00

133.028,00

216.519,36

1.445.079,36

90.919,00

802.414,25

21.530,00

2.064.631,00

237.416,79

724.804,61

498.616,56

Ha

JUMLAH

296

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

5.441.290,00

69.242.740,77

Kalimantan Timur dan


Kalimantan Utara

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Barat

Maluku

Maluku Utara

Papua

Papua Barat

JUMLAH

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33
20.174.149,09

2.476.948,00

3.823.340,00

611.659,00

692.645,00

163.205,00

0,00

0,00

610.125,00

0,00

26.800,00

231.066,00

5.124.273,56

Ha

IUPHHK-HA

515.270,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

86.450,00

Ha

IUPHHK-RE

HUTAN ALAM

Sumber : Ditjen Planologi Kehutanan dan Ditjen BUK (2014)

14.816.932,00

1.712.663,00

2.862.823,00

425.156,00

641.846,00

962.006,00

2.010.107,00

423.407,00

287.990,00

1.040.272,00

9.302.924,00

Ha

PROVINSI

No

LUAS HUTAN
PRODUKSI

10.539.210,33

178.980,00

233.450,00

65.908,00

66.205,00

47.610,00

18.350,00

29.865,00

73.320,00

75.920,00

7.500,00

552.255,00

1.902.791,00

Ha

IUPHHK-HTI

92,75

196.615,46

0,00

16.892,35

19.438,00

0,00

6.005,06

7.302,17

10.219,01

3.198,70

707,01

28.104,01

6.736,52

Ha

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

570.842,00

165.055,00

389.081,00

Ha

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

21.797,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

177,00

Ha

IUPHHBK-HT

IUPHHBK

IUPHHK-HTR IUPHHBK-HA

HUTAN TANAMAN

LUAS HUTAN PRODUKSI YANG DIBEBANI HAK

616,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

IUPK
SYLVOPASTURA

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

48.600,00

Ha

IUPJL

32.067.099,88

2.820.983,00

4.462.763,35

697.005,00

758.850,00

216.820,06

25.652,17

40.261,01

686.643,70

76.627,01

62.404,01

790.057,52

7.113.607,31

Ha

JUMLAH

VI.4. PENETAPAN WILAYAH KPHP


MODEL

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

299

Nama KPH

KPHP Mandailing Natal

KPHP Dharmasraya

KPHP Pesisir Selatan

KPHP Lalan

KPHP Lakitan Unit VI

KPHP Unit XIV Benakat


Revisi

KPHP Meranti

KPHP Rawas

KPHP Tebing Tinggi


(Unit XXIV)

KPHP Tasik Besar Serkap

KPHP Kampar Kiri (Unit


XVIII)

KPHP Minas Tahura

KPHP Sungai Sembulan

KPHP Rambat
Menduyung

KPHP Gunung Duren

10

11

12

13

14

15

Kep. Bangka
Belitung

Kep. Bangka
Belitung

Kep. Bangka
Belitung

Riau

Riau

Riau

Riau

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Selatan

Sumatera Barat

Sumatera Barat

Sumatera Utara

Provinsi

Kab. Belitung Timur

Kab. Bangka Barat

Bangka Tengah

Kab. Siak, Kab. Kampar


dan Kota Pekanbaru

Kampar

Pelalawan, Siak

Kepulauan Meranti

Kab. Musi Rawas

Kab. Musi Banyuasin

Kab. Ogan Komering Ulu,


Kab. Muara Enim dan
Kab. Lahat

Mus Rawas

Musi Banyuasin

Kab. Pesisir Selatan

Kab. Dharmasraya

Mandailing Natal

Kabupaten/Kota

LOKASI

Penetapan Wilayah KPHP Model

NO,

Tabel 6.4.

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

SKPD

SKPD

UPTD

SKPD

UPTD

UPTD

UPTD

Kelembagaan
7

Nomor SK

SK.827/Menhut-II/2013

SK. 509/MenhutII/2010

SK.765/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.764/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.763/Menhut-II/2012

Kabupaten SK. 329/MenhutII/2010

Lintas

Kabupaten SK. 640/MenhutII/2011

Lintas

Kabupaten SK.343/MenhutII/2011

Kabupaten SK.688/MenhutVII/2012

Kabupaten SK.689/MenhutVII/2012

Lintas

Kabupaten SK. 790/Menhutll/2009

Kabupaten SK. 789/Menhutll/2009

Kabupaten SK.696/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.695/Menhut-II/2013

26 Desember
2012

26 Desember
2012

25 Mei 2010

26 Desember
2012

07 Nopember
2011

21 September
2010

28 Juni 2011

29 Nopember
2012

29 Nopember
2012

19 Nopember
2013

07 Desember
2009

07 Desember
2009

21 Nopember
2013

21 Nopember
2013

25 Mei 2010

Tanggal

SK KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kabupaten SK. 332/MenhutII/2010

Kendali

STATUS

12.615

8.803

5.185

24.028

412

20.082

9.091

12.681

HL

45.620

50.819

34.228

491.768

89.511

134.597

256.594

76.776

265.953

4.563

17.721

14.704

10

HP

140.562

119.755

2.660

69.335

32.074

97.588

46.274

15.829

131.781

11

HPT

18.848

12

HPK

LUAS (HA)

6.172

13

Tahura

58.235

59.622

39.413

146.734

143.783

513.276

69.747

121.585

252.267

256.594

76.776

265.953

59.928

33.550

159.166

14

Jumlah

15

TIPOLOGI

300

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KPHP SigambirKotawaringin

KPHP Muko-Muko

KPHP Bengkulu Utara

KPHP Bukit Lubuk


Pekak-Hulu Landai

KPHP Limau unit VII

KPHP Kerinci

KPHP Register 47 Way


Terusan

KPHP Gedong Wani


(Unit XVI)

KPHP Muara Dua

KPHP Bukit Punggur

KPHP Sungai Buaya

KPHP Yogyakarta

KPHP Batulanteh (Unit


IX)

KPHP Maria Unit XXIII

KPHP Tambora Utara

KPHP Sejorong

KPHP Rote Ndao

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

Nama KPH

16

NO,

Nusa Tenggara
Timur

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

Nusa Tenggara
Barat

DI Yogyakarta

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Lampung

Jambi

Jambi

Jambi

Bengkulu

Bengkulu

Kep. Bangka
Belitung

Provinsi

Rote Ndao

Sumbawa Barat

Bima, Dompu

Kab. Bima dan Kota Bima

Sumbawa

Gunung Kidul, Bantul,


Kulon Progo

Mesuji

Kab. Way Kanan

Tulang Bawang,
Way Kanan

Lampung Selatan,
Lampung Timur

Lampung Tengah

Kerinci

Sarolangun

Merangin

Bengkulu Utara

Muko-Muko

Bangka

Kabupaten/Kota

LOKASI

SKPD

UPTD

UPTD

UPTD

SKPD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

SKPD

UPTD

Kelembagaan
7

Nomor SK

SK.236/MenhutII/2011

SK.427/MenhutII/2011

SK. 721/MenhutII/2011

970/Menhut-II/2013

SK.752/Menhut-II/2012

Kabupaten SK. 333/MenhutII/2010

Kabupaten 971/Menhut-II/2013

lintas

Lintas

Kabupaten SK.342/MenhutII/2011

Lintas

Kabupaten 996/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.439/Menhut-II/2012

Lintas

Lintas

Kabupaten SK. 794/Menhutll/2009

Kabupaten 960/Menhut-II/2013

Kabupaten SK. 714/MenhutII/2011

Kabupaten SK.43/MenhutII/2012

Kabupaten 995/Menhut-II/2013

Kabupaten SK. 330/MenhutII/2010

25 Mei 2010

27 Desember
2013

27 Desember
2013

26 Desember
2012

28 Juni 2011

20 Desember
2011

27 Desember
2013

09 Agustus
2012

10 Mei 2012

27 Juli 2011

07 Desember
2009

27 Desember
2013

19 Desember
2011

02 Februari
2012

27 Desember
2013

25 Mei 2010

27 Desember
2013

Tanggal

SK KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kabupaten 962/Menhut-II/2013

Kendali

STATUS

15.509

15.762

8.515

14.303

2.313

19.131

54.793

36.088

165

4.769

HL

25.221

5.274

14.769

4.554

14.842

13.412

44.249

21.995

49.134

30.243

12.500

34.250

43.807

9.944

9.546

11.937

30.169

10

HP

19.952

12.151

14.563

3.631

22.502

30.105

42.640

66.337

11

HPT
12

HPK

LUAS (HA)

13

Tahura

40.730

40.988

26.920

27.632

32.776

15.725

44.249

41.126

49.134

30.243

12.500

34.250

121.102

76.137

52.351

78.274

34.938

14

Jumlah

15

TIPOLOGI

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

301

KPHP Berau Barat

KPHP Malinau

KPHP Kayan

KPHP Meratus

KPHP Kendilo

KPHP Pulau Laut dan


Sebuku (UNIT III)

KPHP Tanah Laut

KPHP Banjar

KPHP Tabalong

KPHP Seruyan (Unit XXI)

KPHP Kota Waringin


Barat

KPHP Lamandau

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

KPHP Murung Raya

KPHP Kapuas Hulu (Unit


XVIII dan Unit XIX)

36

49

KPHP Kendawangan

35

KPHP Manggarai Barat

33

KPHP Sungai Merakai

34

Nama KPH

NO,

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Kalimantan Barat

Nusa Tenggara
Timur

Provinsi

Murung Raya

Kab. Lamandau

Kab. Kotawaringin Barat

Seruyan

Tabalong

Banjar

Tanah Laut

Kota baru

Paser

Kab. Kutai Kartanegara,


Kab. Kutai Barat,
Kab. Paser,
Kab. Penajam Paser Utara
dan Kota Balikpapan

Bulungan

Malinau

Berau

Kapuas Hulu

Dibang

Sintang

Manggarai Barat

Kabupaten/Kota

LOKASI

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

Kelembagaan
7

Nomor SK

SK.768/Menhut-II/2012

Kabupaten 965/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.717/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.749/Menhut-II/2012

Kabupaten SK. 716/MenhutII/2011

Kabupaten 997/Menhut-II/2013

Kabupaten SK. 793/Menhutll/2009

Kabupaten SK.440/MenhutII/2012

Kabupaten SK.226/MenhutII/2012

Kabupaten 966/Menhut-II/2013

Lintas

Kabupaten SK.223/MenhutII/2012

Kabupaten SK.224/MenhutII/2012

Kabupaten SK. 649/Menhutll/2010

Kabupaten SK.380/MenhutII/2011

Kabupaten SK.680/MenhutII/2012

Kabupaten SK. 791/Menhutll/2009

27 Desember
2013

26 Desember
2012

19 Desember
2011

19 Desember
2011

27 Desember
2013

07 Desember
2009

09 Agustus
2012

04 Mei 2012

27 Desember
2013

26 Desember
2012

04 Mei 2012

04 Mei 2012

22 Nopember
2010

18 Juli 2011

23 Nopember
2012

07 Desember
2009

27 Desember
2013

Tanggal

SK KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kabupaten 973/Menhut-II/2013

Kendali

STATUS

103.578

25.432

9.672

38.970

48.776

42.090

15.862

12.863

44.152

168.198

220.723

247.025

224.522

16.268

10.420

27.113

HL

205.729

19.906

257.160

6.112

44.759

72.513

71.490

99.395

61.051

274.159

9.776

110.518

118.261

83.241

162.583

46.473

18.613

10

HP

598.948

180.951

49.303

328.827

23.822

25.354

5.289

34.032

113.329

309.868

384.271

410.253

150.262

14.571

11

HPT
12

HPK

LUAS (HA)

13

Tahura

908.255

226.289

316.135

373.909

117.357

139.957

92.641

112.258

139.235

387.488

487.842

715.512

775.539

458.025

178.851

56.893

60.297

14

Jumlah

15

TIPOLOGI

302

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KPHP Gunung Mas

KPHP Poigar

KPHP Bolaemo (Unit V)

KPHP Gorontalo Utara

KPHP Gorontalo

KPHP Dampelas
Tinombo

KPHP Sintuwu Maroso/


Rano Patanu

KPHP Dolago
Tanggunung

KPHP Pogogul

KPHP Balantak

KPHP Toili Baturube

KPHP Unit XVII Tojo


Una-Una (Sivia Patuju)

KPHP Mamasa Barat


(Unit VII)

KPHP Budong-Buddong

KPHP Unit III Lakompa

KPHP Unit XXIV


Gularaya

KPHP Tina Orima


bombana

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

Nama KPH

50

NO,

Konawe Selatan, Kota


Kendari

BOMBANA

Sulawesi Tenggara

Buton

Mamuju, Mamuju Tengah

Mamasa

Tojo Una-Una

Banggai, Tojo Una-Una


Morowali

Kab. Banggai

Kab. Buol

Kab. Parigi Moutong,


Kab.Sigi,
Kab. Donggala dan Kota
Palu

Poso

Donggala, Parigi,
Moutong

Gorontalo

Kab. Gorontalo Utara

Boalemo

Bolaang Mongondow,
Minahasa Selatan

Gunung Mas

Kabupaten/Kota

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Barat

Sulawesi Barat

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tengah

Gorontalo

Gorontalo

Gorontalo

Sulawesi Utara

Kalimantan Tengah

Provinsi

LOKASI

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

SKPD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

Kelembagaan
7

Nomor SK

SK. 788/Menhutll/2009

SK. 792/Menhutll/2009

SK.755/Menhut-II/2012

967/Menhut-II/2013

998/Menhut-II/2013

SK. 61/MenhutII/2011
Kabupaten SK.426/Menhut-II/2011

Lintas

Kabupaten SK. 795/Menhutll/2009

lintas

Kabupaten SK.341/MenhutII/2011

Kabupaten 968/Menhut-II/2013

lintas

Kabupaten SK.754/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.756/Menhut-II/2012

Lintas

Kabupaten SK. 639/MenhutII/2011

Lintas

Kabupaten 976/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.766/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.402/MenhutII/2011

Lintas

27 Juli 2011

28 Februari
2011

07 Desember
2009

27 Desember
2013

27 Juni 2011

27 Desember
2013

27 Desember
2013

26 Desember
2012

26 Desember
2012

26 Desember
2012

07 Nopember
2011

07 Desember
2009

27 Desember
2013

26 Desember
2012

21 Juli 2011

07 Desember
2009

27 Desember
2013

Tanggal

SK KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kabupaten 974/Menhut-II/2013

Kendali

STATUS

23.659

41.405

12.432

5.463

17.352

39.921

126.447

30.418

44.257

67.794

46.341

21.017

13.126

18.632

29.383

5.265

57.337

HL

74.514

89.343

11.880

36.461

10.827

55.389

28.049

54.008

19.008

28.740

10.244

17.781

15.759

12.403

19.739

50.107

10

HP

17.953

3.671

6.288

86.172

36.203

61.744

94.800

58.936

101.268

57.548

62.349

69.651

40.775

71.417

55.140

16.594

187.291

11

HPT
12

HPK

LUAS (HA)

13

Tahura

116.126

134.419

30.600

128.096

53.555

112.492

276.636

117.403

199.533

144.350

137.430

100.912

71.682

105.808

96.926

41.598

294.735

14

Jumlah

15

TIPOLOGI

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

303

KPHP Bacan

KPHP Wae Sapalewa

KPHP Wae Apu

KPHP Wae Tina

KPHP Wae Bubi

KPHP Sorong

KPHP Sorong Selatan

KPHP Yapen

KPHP Keerom

KPHP Waropen

KPHP Mamberamo

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

Papua

Papua

Papua

Papua

Papua Barat

Papua Barat

Maluku

Maluku

Maluku

Maluku

Maluku Utara

Maluku Utara

Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan

Provinsi

Kab. Sarmi dan Kab.


Jayapura

Kab. Waropen

Kab. Keerom

Kepulauan Yapen

Kab. Sorong Selatan

Sorong

Seram Bagian Timur

Prov. Maluku

Kab. Buru

Maluku Tengah

Halmahera Selatan

Halmahera Tengah, Kota


Tidore Kepulauan

Wajo

Bone, Sinjai, Bulukumba,


Bantaeng, Gowa, Takalar,
Jeneponto

Kabupaten/Kota

LOKASI

Keterangan :
A
: RPHJP Telah disyahkan (19 KPHP)
B
: RPHJP sedang dinilai (21 KPHP)
C
: RPHJP sedang disusun ( 40 KPHP)

KPHP Gunung Sinopa

69

KPHP Jeneberang (Unit


IX)

67

KPHP Awota

68

Nama KPH

NO,

SK. 337/MenhutII/2010

SK.829/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.760/Menhut-II/2012

Kabupaten SK.828/Menhut-II/2013

Kabupaten SK. 786/Menhutll/2009

Kabupaten SK.771/Menhut-II/2012

Kabupaten SK. 701/MenhutII/2010

Kabupaten 978/Menhut-II/2013

977/Menhut-II/2013

Kabupaten SK.770/Menhut-II/2012

Kabupaten SK. 336/MenhutII/2010

Kabupaten 969/Menhut-II/2013

Lintas

Belum
Lintas
Berlembaga

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

SK. 715/MenhutII/2011

Nomor SK

JUMLAH

19 Nopember
2013

26 Desember
2012

19 Nopember
2013

07 Desember
2009

26 Desember
2012

20 Desember
2010

27 Desember
2013

27 Desember
2013

26 Desember
2012

25 Mei 2010

27 Desember
2013

25 Mei 2010

27 Desember
2013

19 Desember
2011

Tanggal

SK KEMENTERIAN KEHUTANAN

Kabupaten 979/Menhut-II/2013

Lintas

Kendali

Belum
Lintas
Berlembaga

SKPD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

UPTD

Kelembagaan

STATUS

2.743.638

50.492

83.372

49.196

15.100

121.361

11.789

12.666

51.599

73.478

4.545

62.836

21.056

5.539

60.451

HL

4.776.111

46.105

97.691

30.330

90.767

73.189

111.444

11.059

86.938

62.921

34.609

7.760

9.604

13.532

45.471

10

HP
12

HPK

5.344.094 18.848

159.217

5.899

93.930

88.710

100.136

42.739

65.847

96.033

27.903

70.212

13.917

54.932

11

HPT

LUAS (HA)

255.814

186.962

173.456

105.867

283.260

223.369

66.464

204.384

232.432

67.057

140.808

44.577

19.071

160.854

14

Jumlah

6.172 12.888.863

13

Tahura

15

TIPOLOGI

7
PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
DEVELOPMENT

VII.1. JUMLAH DAN SEBARAN PEGAWAI


Number and Distribution of Personne

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

309

Balai Persuteraan Alam [ 1 ]

BPTH. [ 6 ]

BPH. Mangrove [ 2 ]

Balai Besar KSDA. [ 8 ]

BKSDA. [ 19 ]

Balai Besar Taman Nasional [ 8 ]

Balai Taman Nasional [ 42 ]

BPKH. [ 22 ]

BB. Penelitian Biotek. & PTH. [ 1 ]

BB. Penelitian Dipterokarpa [ 1 ]

10

11

12

Jumlah I :

BPDAS. [ 36 ]

Badan Luhbang. SDM. Kehutanan

Badan Litbang. Kehutanan

BPPHP. [ 18 ]

Direktorat Jenderal Planologi

Direktorat Jenderal PHKA.

Unit Pelaksana Teknis

75

Direktorat Jenderal BPDAS & PS

II

Direktorat Jenderal BUK.

30

Inspektorat Jenderal

18

Sekretariat Jenderal

Kantor Pusat

(L)

S3

I.

Lokasi

NO
4

26

15

(P)

49

70

49

68

49

66

50

98

12

16

84

134

55

65

71

21

139

72

499

(L)

S2

11

69

35

44

27

20

18

50

14

21

33

11

35

18

52

16

274

(P)

14

19

221

613

204

350

257

13

89

11

487

221

682

32

65

101

109

55

84

78

158

(L)

18

19

97

159

63

171

116

15

33

229

99

494

47

65

74

73

50

51

19

115

(P)

S1/D4

17

23

15

19

44

72

157

44

49

35

23

24

134

(L)

D3

26

38

352

64
2

1.698

568

1.043

776

19

70

10

620

161

647

44

122

99

84

33

41

23

201

11

(L)

88

20

41

37

26

17

158

18

27

23

10

10

17

44

10

(P)

SLTA

94

109

56

171

107

19

142

44

290

16

44

40

61

22

19

12

76

12

(P)

44

16

56

37

14

52

24

13

(L)

SLTP

14

(P)

15

21

49

21

14

25

66

18

16

15

(L)

SD

16

(P)

55

85

742

2.664

908

1.614

1.198

39

187

43

1.311

482

2.155

146

321

280

305

153

215

176

559

17

(L)

30

50

276

390

152

419

282

19

62

11

451

177

1.248

99

204

179

202

109

101

66

288

18

(P)

Jumlah

85

135

1.018

3.054

1.060

2.033

1.480

58

249

54

1.762

659

3.403

245

525

459

507

262

316

242

847

19

Total

Tabel/Table 7.1.1. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Departemen Kehutanan Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/
1XPEHUDQG'LVWULEXWLRQRI)RUHVWU\2IFHUVRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\(GXFDWLRQDQG*HQGHULQ

310

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014


111

Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ]

Balai Diklat Kehutanan [ 7 ]

SMK. Kehutanan [ 5 ]

Jumlah II :

Jumlah I + II :

19

20

21

Jumlah I s/d III :

Badan Usaha Milik Negara

20

36

Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ]

18

III

Balai Lit. Tek. Serat Tnm. Hut [ 1 ]

17

111

46

46

Balai Lit. Tek. HH. Bukan Kayu [ 1 ]

16

Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ]

15

Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ]

14

(P)

Balai Penelitian Kehutanan [ 7 ]

(L)

S3

13

Lokasi

NO

64

14

15

57

1.362

1.361

862

(L)

S2

25

10

35

577

577

303

(P)

3.544

3.541

2.859

64

87

10

17

18

13

135

(L)

41

28

14

58

1.694

1.692

1.198

(P)

S1/D4

577

577

443

(L)

D3

486

486

328

14

10

(P)

6.508

6.508

5.861

59

168

24

18

14

17

17

156

11

(L)

886

33

44

26

12

(P)

1.178

1.176

SLTA

284

284

232

29

13

(L)

SLTP

11

11

14

(P)

284

284

218

21

19

15

(L)

SD

12

12

16

(P)

12.670

12.666

10.511

151

385

49

39

32

34

58

49

386

17

(L)

4.004

4.000

2.752

83

116

16

29

15

11

23

17

123

18

(P)

Jumlah

16.674

16.666

13.263

234

501

65

68

47

45

81

66

509

19

Total

Tabel/Table 7.1.2. Rekapitulasi Jumlah dan Sebaran PNS Kementerian Kehutanan Menurut
Golongan dan Jenis Kelamin Tahun 2014/Number and Distribution of Forestry
2IFHRI7KH0LQLVWU\RI)RUHVWU\E\*UDGHDQG*HQGHU8SWR
NO

Lokasi

Golongan
IV

Golongan III

(L)

(P)

(L)

(P)

(L)

(P)

(L)

(P)

(L)

(P)

Total

10

11

12

13

Golongan II

Golongan
I

Jumlah

Kantor Pusat

Sekretariat Jenderal

92

37

326

217

119

34

22

559

288

847

Inspektorat Jenderal

34

115

47

26

16

176

66

242

Direktorat Jenderal BUK

48

12

149

80

17

215

101

316

Direktorat Jenderal BPDASPS

41

18

104

87

153

109

262

Direktorat Jenderal PHKA

42

23

207

164

56

15

305

202

507

Direktorat Jenderal Planologi

35

26

211

124

30

29

280

179

459

Badan Litbang Kehutanan

85

43

153

143

72

17

11

321

204

525

Badan Penyuluhan dan


Pengembangan SDM Kehutanan

42

13

81

69

22

17

146

99

245

419

175

1.346

931

350

141

40

2.155

1.248

3.403

II

Unit Pelaksana Teknis

BPPHP. [ 18 ]

27

363

145

90

27

482

177

659

BPDAS. [ 36 ]

58

16

963

393

272

42

18

1.311

451

1.762

Balai Persuteraan Alam [ 1 ]

22

19

43

11

54

BPTH. [ 6 ]

187

62

249

BPH. Mangrove [ 2 ]

39

19

58

Jumlah I :

11

142

49

32

10

23

16

12

Balai Besar KSDA. [ 8 ]

27

739

212

410

61

22

1.198

282

1.480

BKSDA. [ 19 ]

23

861

311

655

99

75

1.614

419

2.033

Balai Besar Taman Nasional [ 8 ]

32

523

107

335

38

18

908

152

1.060

Balai Taman Nasional [ 42 ]

46

1.525

250

1.071

135

22

2.664

390

3.054

10

BPKH. [ 22 ]

31

524

193

182

75

742

276

1.018

11

BB. Penelitian Biotek. & PTH. [ 1 ]

13

38

34

31

85

50

135

12

BB. Penelitian Dipterokarpa [ 1 ]

31

27

15

55

30

85

13

Balai Penelitian Kehutanan [ 7 ]

27

232

96

115

17

12

386

123

509

14

Balai Lit. Tek. Agroforestry [ 1 ]

33

12

10

49

17

66

15

Balai Lit. Tek. Pengel. DAS. [ 1 ]

12

34

15

11

58

23

81

16

Balai Lit. Tek. HH. Bukan Kayu [ 1 ]

23

10

34

11

45

17

Balai Lit. Tek. Serat Tnm. Hut [ 1 ]

16

11

32

15

47

18

Balai Lit. Tek. Perbenihan TH. [ 1 ]

14

17

15

39

29

68

19

Balai Lit. Tek. KSDA. [ 1 ]

25

10

21

49

16

65

20

Balai Diklat Kehutanan [ 7 ]

61

20

165

61

134

34

25

385

116

501

21

SMK. Kehutanan [ 5 ]

81

55

56

24

151

83

234

Jumlah II :

406

113

6.377

2.031

3.504

597

224

11

10.511

2.752

13.263

Jumlah I + II :

825

288

7.723

2.962

3.854

738

264

12

12.666

4.000

16.666

825

288

7.727

2.964

3.854

740

264

12

12.670

4.004

16.674

III

Badan Usaha Milik Negara


Jumlah I s/d III :

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

311

Tabel/Table 7.1.3. Jumlah dan Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti Tahun 2010-2014/ Number
and Distribution of Researcher in 2010-2014
Tahun
No

Jenjang Peneliti/ Researcher Level

Peneliti Utama/ Principal Researcher

2010

2011

2012

2013

Jumlah

2014

10

11

12

32

28

11

28

13

29

13

31

17

202

Peneliti Madya/ Senior Researcher

117

80

31

90

36

86

46

88

44

618

Peneliti Muda/ Junior Researcher

128

81

69

81

77

84

71

88

83

762

Peneliti Pertama/ Assistant Researcher

101

55

55

47

46

45

57

59

56

521

Calon Peneliti/ Candidate Researcher

107

47

46

42

41

20

22

10

23

358

485

291

212

288

213

264

209

276

223

2461

Jumlah/Total

312

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

VII.2. PELATIHAN PEGAWAI


Staff Training

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

315

'LNODW3UDMDEDWDQPre-Service Training

Prajabatan Gol.II/PUH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,RIFHUV

Prajabatan Gol.III/3UH6HUYLFHWUDLQLQJIRUUDQN,,,RIFHUV

A.

Diklat Struktural/Structural Leadership Training

Diklat Kepemimpinan Tk. I/Training on leadership level I

Diklat Kepemimpinan Tk. II/Training on leadership level II

Diklat Kepemimpinan Tk. III/Training on leadership level III

Diklat Kepemimpinan Tk. IV/Training on leadership level IV

1,1

1,2

1,3

1,4

1.136
1.231

Rehabilitasi Hutan dan Lahan/Forest Area and Land


Rehabilitation

KSDA Hayati dan Ekosistemnya/Conservation of Natural


Resources and Their Ecosystems

Perlindungan dan Pengamanan Hutan/Forest Protection

Administrasi dan Kepemimpinan Organisasi/Administrative


and Organizational Leadership

2,3

2,4

2,5

2,6

JUMLAH/Total B.2

739

Pemanfaatan Hutan/Forest Utilization

2,2

5.405

1.511

185

Perencanaan Kehutanan/Forestry Planning

2,1

603

Diklat Teknis/Technical Training

263

137

120

276

195

81

3.462

645

507

691

1.094

155

370

93

40

40

10

829

24

805

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

JUMLAH/Total B.1

'LNODW'DODP-DEDWDQIn Service Training

B.

JUMLAH/Total A

DIKLAT PEGAWAI/TUDLQLQJIRU2IFHUV

Bidang Pelatihan/Target of Activities

2007

2006

1.939

542

87

437

468

148

257

248

158

80

10

1.135

375

760

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2008

2.029

319

222

450

456

107

475

90

40

40

10

579

186

393

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2009

2.450

456

170

653

534

111

526

168

118

40

10

1.149

618

531

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2010

Tahun/Year

2.554

401

118

389

915

119

612

85

40

40

600

380

220

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2011

2.294

340

247

404

592

269

442

42

40

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2012

2.501

547

120

290

610

195

739

248

160

80

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2013

1.639

593

151

60

328

143

364

70

30

30

10

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2014

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Tahun 2006-2012/Forestry Education and Training in 2006-2014

No

Tabel/Table 7.2.1.

316

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014


253
316

Pembentukan Kemampuan Calon Guru

Pembentukan Pengendali Ekosistem Hutan/Training for


Forestry Ecosystem Supervisor

Pembentukan Penyuluh Kehutanan/Training for Forestry


Extension Offocers

Pembentukan Polisi Kehutnan/Training for Rangers

3,3

3,4

3,5

3,6
815
6.483
6.759

JUMLAH/Total B.3

JUMLAH/Total B (B1+B2+B3)

JUMLAH/Total (A+B)

246

Peneliti

3,2

Widyaiswara

3,1

5.534

4.705

1.150

662

390

30

68

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

Diklat Fungsional/Functional Training

Bidang Pelatihan/Target of Activities

No

2007

2006

3.719

2.584

397

59

134

188

16

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2008

3.004

2.425

306

138

99

60

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2009

4.536

3.387

769

335

160

232

42

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2010

Tahun/Year

2.847

2.847

511

150

198

159

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2012

3.684

3.684

935

147

706

82

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2013

2.049

2.049

340

90

180

30

40

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2014

NIP.19570516 198502 1 001

Drs. Antonius Tumidja Tjahjana

Mengetahui :
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi,

4.082

3.482

843

54

318

418

53

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2011

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

317

'LNODW3UDMDEDWDQ3UH6HUYLFH7UDLQLQJ

'LNODW'DODP-DEDWDQ,Q6HUYLFH7UDLQLQJ

A.

B.

KSDA Hayati dan Ekosistemnya/Conservation of Natural


Resources and Their Ecosystems

Perlindungan dan Pengamanan Hutan/Forest Protection

JUMLAH/Total II

2,4

2,5

3.364

360

30

60

270

5.190

654

90

181

383

9.231

5.149

60

5.089

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2011

3.036

189

189

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2012

4.667

983

30

63

890

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2013

2.720

711

179

60

442

30

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2014

NIP.19570516 198502 1 001

Drs. Antonius Tumidja Tjahjana

Mengetahui :
Kepala Sub Bagian Data dan Informasi,

5.480

4.185

466

30

28

408

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2010

JUMLAH/Total (I+II+III)

5.979

445

29

86

330

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2009

2.720
7.857

320

509

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2008

Tahun/Year

JUMLAH/Total III

DIKLAT KERJASAMA

1.098

Rehabilitasi Hutan dan Lahan/Forest Area and Land


Rehabilitation

2,3

III

209

Pemanfaatan Hutan/Forest Utilization

2,2

60

Perencanaan Kehutanan/Forestry Planning

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

Jumlah
Peserta/
Participants
(Orang/
persons)

2007

2006

2,1

'LNODW7HNQLV7HFKQLFDO7UDLQLQJ

',./$71213(*$:$,7UDLQLQJIRU1RQ2IFHUV

Bidang Pelatihan/ Target of Activities

II

No

Tabel/Table 7.2.1 (Lanjutan/Continued)

318

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

1. Dalam Negeri/In Country

10

1. Dalam Negeri/In Country

2. Luar Negeri/Overseas

15

Doktor (S-3)/Doctor

40

15

21

10

119

129

16

19

11

131

142

168

12

16

13

67

80

292

23

27

16

177

193

303

21

25

12

125

137

299

13

10

149

159

320

20

21

18

133

151

461

10

23

93

116

474

11

34

132

166

120

1.119

1.239

2.397

12

29
25

23

54

23

194

217

122

14

14

37

23

135

158

104

93

121

13

Ket: * Karyasiswa yang sedang pendidikan adalah keadaan pada bulan Desember

125

Magister (S-2)/Master

2. Luar Negeri/Overseas

132

Sarjana (S-1)/Bachelor

Diploma IV (D-IV)/Diploma IV

40

Menengah Kehutanan (SMKK)/


Forestry High School

Bidang Pelatihan/Target of
Activities

No

Karyasiswa Sedang Pendidikan/In Training *

Karyasiswa Lulus Pendidikan/Graduate

24

44

68

27

269

296

250

15

24

56

80

28

224

252

461

16

26

72

98

34

276

310

774

17

24

83

107

38

286

324

1.055

18

20

79

99

31

318

349

1.190

19

15

90

105

33

311

344

1.383

20

13

77

90

40

249

289

1.451

21

43

49

99

93

33

22

10

60

70

33

23

56

63

37

24

12

112

124

38

25

10

125

135

37

26

11

111

119

27

13

21

17

116

133

158

28

15

16

140

156

267

29

11

12

122

134

296

30

31

37

45

82

98

885

983

104

93

899

Jumlah
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014 Karyasiswa 2006
orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/
Lulusan Th
orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/ orang/
Baru Th.
persons persons persons persons persons persons persons persons persons 2006 s.d persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons persons 2006 s.d 2014
2014

Karyasiswa Baru Pendidikan/New Enrollment

Tabel/Table 7.2.2 Jumlah Karya Siswa Sesuai Tingkat Pendidikan Tahun 2006-2011/2IFHULQ7UDLQLQJE\/HYHORI(GXFDWLRQLQ

8
SARANA PRASARANA
INFRASTRUCTURES AND
FACILITIES

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

321

LAPANGAN

2.01.03

UNIT ALAT LABORATORIUM KIMIA NUKLIR

ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/


ELEKTRONIKA

3.08.03

PERALATAN PEMANCAR

3.06.03

UNIT ALAT LABORATORIUM

ALAT KOMUNIKASI

3.06.02

3.08.02

ALAT STUDIO

3.06.01

3.08.01

ALAT RUMAH TANGGA

3.05.02

PERALATAN KOMUNIKASI NAVIGASI

ALAT KANTOR

3.05.01

ALAT KEDOKTERAN

ALAT PENGOLAHAN

3.04.01

3.06.04

ALAT UKUR

3.03.03

3.07.01

ALAT BENGKEL BERMESIN

ALAT BENGKEL TAK BERMESIN

ALAT ANGKUTAN BERMOTOR UDARA

3.02.05

3.03.01

ALAT ANGKUTAN APUNG BERMOTOR

3.02.03

3.03.02

ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR

ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR

3.02.01

ALAT BANTU

3.01.03

3.02.02

ALAT BESAR DARAT

3.01.01

PERALATAN DAN MESIN

TANAH NON PERSIL

2.01.02

132111

TANAH PERSIL

TANAH

URAIAN

2.01.01

1
131111

KODE

AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

M2

SAT

87,805,000
3,208,179,580
2,345,405,736
97,185,800
85,880,950

575
1
23

907,836,872

59
7

9,156,581,156

1,011

316

8,621,756,908

418

319,705,900

67
8,581,247,818

190,313,650

65

19,049,305,259

23,287,000

13

8,090

62,569,130

24

3,454

167,135,000
5,517,177,000

66,654,796

38
3

64,626,437,841

664
4

12,928,000
4,286,249,065

27

154,716,316,633

17,894
35

77,880,000
2,261,385,981

4,757

96,772,508,945

5
99,111,774,926

200,380

2,305,627

4
2,510,764

NILAI

SALDO PER
1 JANUARI 2014
KUANTITAS

Nama UAPPB-E1 : 029.01 Sekretariat Jenderal

16

47

23

136

52

20

15

559

45,639,000

596,689,000

29,910,000

6,610,909

254,128,750

75,694,782

967,289,609

1,425,072,100

2,398,000

82,075,000

21,282,500

68,900,000

291,765,000

1,000,013,076

199,725,000

6,835,110,359

0
0

NILAI
8

53

19

10

134

36,532,000

478,682,233

104,363,000

90,714,000

2,210,000

339,125,500

1,631,178,543

NILAI

BERKURANG
KUANTITAS

MUTASI

KUANTITAS

BERTAMBAH

Tabel 8.1. Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan


Intrakomp Tabel Rincian Per Kelompok Barang
Tahun Anggaran 2014

24

591

319

62

1,053

440

8,173

3,487

69

75

14

25

11

38

663

42

35

18,319

4,757

200,380

2,305,627

10
2,510,764

KUANTITAS

131,519,950

97,185,800

2,942,094,736

3,238,089,580

87,805,000

914,447,781

9,374,177,906

8,218,769,457

19,912,231,868

9,915,605,918

322,103,900

270,178,650

44,569,500

131,469,130

5,517,177,000

458,900,000

66,654,796

65,287,325,417

4,485,974,065

12,928,000

159,920,248,449

2,261,385,981

77,880,000

96,772,508,945

11
99,111,774,926

NILAI

SALDO PER
31 DESEMBER 2014

322

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

ALAT KHUSUS KEPOLISIAN

KOMPUTER UNIT

PERALATAN KOMPUTER

ALAT EKSPLORASI GEOFISIKA

ALAT BANTU EKSPLORASI

ALAT SAR

ALAT KERJA PENERBANGAN

UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI

PERALATAN OLAH RAGA

TANDA PENGHARGAAN BIDANG OLAH RAGA Buah

3.09.04

3.10.01

3.10.02

3.11.02

3.14.01

3.15.03

3.15.04

3.17.01

3.19.01

6.02.03

TUGU/TANDA BATAS

4.04.01

BANGUNAN AIR IRIGASI

BANGUNAN PENGAMAN SUNGAI/PANTAI &


PENANGGULANGAN BENCANA ALAM

5.02.01

5.02.04

IRIGASI

JEMBATAN

5.01.02

134112

JALAN

5.01.01

JALAN DAN JEMBATAN

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL

4.01.02

134111

BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA

4.01.01

GEDUNG DAN BANGUNAN

ALAT LABORATORIUM STANDARISASI


KALIBRASI & INSTRUMENTASI

3.08.08

133111

PERALATAN LABORATORIUM
HYDRODINAMICA

3.08.07

Unit

Unit

M2

M2

Unit

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

34,980,000
75,439,672
19,860,000
1,865,729,789
1,330,000

1
13
16
215
38

463,212,813

204,837,836

970,684,621

18
10

144,575,000

3,839,812,455

3,984,387,455

1,942,457,133

24,523,373,570

84

84,118

84,202

14

45

175,077,277,551

56

201,543,108,254

8,027,849,775

1,375

115

16,718,725,858

1,269

11,799,000

1
466,100,078

68,860,000

23

45

12,000,000

NILAI

3
Buah

ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP

KUANTITAS

SALDO PER
1 JANUARI 2014

URAIAN

SAT

3.08.06

KODE

AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG

50

90

69

KUANTITAS

4,740,600,975

4,740,600,975

199,500,000

190,950,000

48,967,273

14,740,000

6,127,000

218,567,402

875,390,958

213,675,000

NILAI

BERTAMBAH

23

18

42,525,992

42,525,992

39,154,000

540,397,810

NILAI

BERKURANG
KUANTITAS

MUTASI

14

45

56

115

38

217

24

17

1,402

1,341

114

23

10

18

84

84,118

84,202

10

KUANTITAS

463,212,813

204,837,836

970,684,621

144,575,000

3,839,812,455

3,984,387,455

1,942,457,133

24,523,373,570

179,775,352,534

206,241,183,237

1,330,000

2,065,229,789

210,810,000

124,406,945

34,980,000

14,740,000

6,127,000

8,207,263,177

17,053,719,006

679,775,078

11,799,000

68,860,000

12,000,000

11

NILAI

SALDO PER
31 DESEMBER 2014

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

323

INSTALASI GARDU LISTRIK

INSTALASI LAIN

JARINGAN AIR MINUM

JARINGAN TELEPON

5.03.06

5.03.10

5.04.01

5.04.03

GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM RENOVASI

ASET TETAP LAINNYA DALAM RENOVASI

6.07.03

6.07.05

ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR

ALAT BENGKEL BERMESIN

3.02.01

3.03.01

ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN

ALAT BERCORAK KEBUDAYAAN

6.02.02

166112

KARTOGRAFI, NASKAH DAN LUKISAN

BARANG BERCORAK KESENIAN

6.01.03

BAHAN PERPUSTAKAAN TEREKAM DAN


BENTUK MIKRO

6.01.02

6.02.01

BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK

6.01.01

ASET TETAP LAINNYA

PERALATAN DAN MESIN DALAM RENOVASI

6.07.02

135121

TANAH DALAM RENOVASI

6.07.01

ASET TETAP DALAM RENOVASI

INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK

5.03.05

135111

INSTALASI AIR BERSIH/AIR BAKU

INSTALASI AIR KOTOR

5.03.01

5.03.02

JARINGAN

BANGUNAN AIR KOTOR

5.02.07

134113

BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR


DAN AIR TANAH

5.02.05

URAIAN

KODE

AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG

Buah

Unit

Buah

Buah

Buah

Unit

Unit

Unit

Unit

SAT

783,686,745
458,777,715
414,274,200
1,623,630,196
18,506,934,161
9,991,667
56,409,875
1,273,063,046
35,250,598
13,801,563

4
5
3
2
8
1
2
11
1
1

108,150,500
102,129,000
247,378,500
1,065,084,770
210,000,000

34
482
340
260
1

3,000,000

29,685,925

9,066

5,661,111,951

48,309

203,108,750
6,148,455,876

1,020,902,135

21,853,704,559

25

82,395,175

220,238,797

NILAI

58,231

KUANTITAS

SALDO PER
1 JANUARI 2014

133

65

65

KUANTITAS

339,125,500

1,060,436,310

28,783,500

28,783,500

178,152,500

150,475,860

328,628,360

NILAI

BERTAMBAH

189

549,125,500

1,867,739,310

381,261,250

814,202,135

1,195,463,385

NILAI

BERKURANG
KUANTITAS

MUTASI

25

204

340

482

34

9,066

48,374

58,296

10

KUANTITAS

3,000,000

257,781,770

247,378,500

102,129,000

108,150,500

29,685,925

5,689,895,451

6,177,239,376

357,175,860

13,801,563

35,250,598

406,228,021

56,409,875

9,991,667

18,506,934,161

1,623,630,196

414,274,200

458,777,715

783,686,745

21,853,704,559

82,395,175

220,238,797

11

NILAI

SALDO PER
31 DESEMBER 2014

324

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

ALAT KANTOR

ALAT RUMAH TANGGA

ALAT STUDIO

ALAT KOMUNIKASI

ALAT KEDOKTERAN

ALAT KESEHATAN UMUM

UNIT ALAT LABORATORIUM

KOMPUTER UNIT

PERALATAN KOMPUTER

UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI

PERALATAN OLAH RAGA

BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK

3.05.01

3.05.02

3.06.01

3.06.02

3.07.01

3.07.02

3.08.01

3.10.01

3.10.02

3.17.01

3.19.01

6.01.01

TOTAL

ALAT UKUR

3.03.03

URAIAN

KODE

AKUN NERACA/KELOMPOK BARANG

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

SAT

35

20

490,666,580,140

23,500,000

1,576,000

34,000

79,062,000

474,382,000

126,000

15,000

20,000,000

8
13,561,000

38,044,000

23

16

121,227,020

98

582,000
79,975,750

NILAI

37

KUANTITAS

SALDO PER
1 JANUARI 2014

23

17

53

19

10

KUANTITAS

12,993,559,504

39,154,000

438,537,810

36,532,000

9,800,000

104,363,000

90,714,000

2,210,000

NILAI

BERTAMBAH

34

35

60

37

10

4,736,907,230

103,911,000

889,215,810

36,532,000

19,600,000

129,022,000

138,123,000

2,210,000

NILAI

BERKURANG
KUANTITAS

MUTASI

10

24

16

22

91

19

KUANTITAS

582,000

498,923,232,414

23,500,000

1,576,000

34,000

14,305,000

23,704,000

126,000

15,000

13,561,000

20,000,000

28,244,000

96,568,020

32,566,750

11

NILAI

SALDO PER
31 DESEMBER 2014

Tabel 8.2. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca


Posisi Per Tanggal 31 Desember 2014
Tahun Anggaran 2014
Nama UAPB : 029 Kementerian Kehutanan
AKUN NERACA

JUMLAH

KODE

URAIAN

NILAI BMN

AKM
PENYUSUTAN

NILAI NETTO

117111

Barang Konsumsi

13,323,595,341

13,323,595,341

117112

Amunisi

2,336,012,545

2,336,012,545

117113

Bahan untuk Pemeliharaan

389,788,869

389,788,869

117114

Suku Cadang

1,834,594,847

1,834,594,847

117121

Pita Cukai, Materai dan Leges

3,279,756,641

3,279,756,641

117122

Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat

25,498,956,726

25,498,956,726

117123

Hewan dan Tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada

10,056,400,451

10,056,400,451

117124

Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada

22,744,439,346

22,744,439,346

117125

Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada Masyarakat

117126

Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat

381,694,929

381,694,929

117127

Aset Lain-Lain untuk diserahkan kepada Masyarakat

1,142,646,708

1,142,646,708

117128

Barang Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke

2,919,465,242

2,919,465,242

117131

Bahan Baku

848,523,946

848,523,946

117191

Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga - jaga

411,016,764

411,016,764

117199

Persediaan Lainnya

2,422,949,951

2,422,949,951

131111

Tanah

2,219,590,248,042

2,219,590,248,042

132111

Peralatan dan Mesin

2,304,388,044,093

1,512,488,574,669

791,899,469,424

133111

Gedung dan Bangunan

1,793,447,883,029

243,021,432,404

1,550,426,450,625

134111

Jalan dan Jembatan

100,054,430,989

49,631,640,599

50,422,790,390

134112

Irigasi

48,532,848,655

15,856,737,353

32,676,111,302

134113

Jaringan

53,662,052,545

15,971,113,784

37,690,938,761

135111

Aset Tetap dalam Renovasi

7,589,111,718

7,589,111,718

135121

Aset Tetap Lainnya

59,921,495,776

651,467,575

59,270,028,201

136111

Konstruksi Dalam pengerjaan

53,873,308,768

53,873,308,768

162151

Software

31,619,578,453

31,619,578,453

162161

Lisensi

568,017,250

568,017,250

162171

Hasil Kajian/Penelitian

17,570,456,828

17,570,456,828

162191

Aset Tak Berwujud Lainnya

31,103,954,307

31,103,954,307

162311

Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan

166112

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi


pemerintahan
J U M L A H

98,707,641,401

76,560,563,953

22,147,077,448

6,908,218,914,160

1,914,181,530,337

4,994,037,383,823

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

325

9
RINGKASAN PENGELUARAN
KEMENTERIAN LHK

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah
dengan 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun
dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri
.HXDQJDQVHODNXSHQJHORODVNDOGDODPUDQJNDSHQ\XVXQDQ/DSRUDQ.HXDQJDQ3HPHULQWDK
Pusat (LKPP).

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

329

IX.1. KEMENTERIAN LINGKUNGAN


HIDUP DAN KEHUTANAN
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN UNTUK PERIODE
YANG BERAKHIR SAMPAI
DENGAN 30 JUNI 2015

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

333

423738

Ganti Rugi Nilai


Tegakan

423732

423735

423736

423739

PIPPA

Pungutan Masuk
Obyek Wisata
(PMOWA)

IHUPPA

Pungutan Hasil
Usaha Jasa
Wisata Alam

10

11

423731

IMMMSL/TA

638,00

25.680,14

1.056,37

71.500,00

PNBP LAINNYA

100.000,00

421441

33.869,83

135,24

1.076,86

19.453,73

294,32

6.174,10

175.859,25

(dalam
jutaan)

TA. 2011

TARGET
PNBP

(dalam
jutaan)

TA.2011

REALISASI

97.295,16

4.254,46

119.261,87

868.554,32

102.629,64

168,79

75,75

27,86

8,64

175,86

638,00

17.155,26

1.056,37

10.036,69

175.018,70

118,21

26.679,14

102,92

6.201,58

432.550,63

101,80 2.733.124,24 2.912.284,33

94.894,43

71,00 1.359.053,34

75.500,00

100,23 1.203.676,48 1.720.288,87

271.527,60 1.375,45

797.324,74

86.062,55

2.774.416,00 2.824.255,64

19.741,00

Piutang PNBP
PKH

Penggunaan
Kawasan Hutan

Jumlah

421751

DPEH

421433

IIUPH

DR dari
Pengembalian
Pinjaman/kredit

421421 1.123.025,00

PSDH

(dalam
jutaan)

(dalam
jutaan)

TA.2010

TA. 2010

REALISASI

421411 1.631.650,00 1.635.335,68

MAP

Piutang DR

Dana Reboisasi

PNBP SDA

JENIS PNBP

NO

TARGET
PNBP

10

(dalam
jutaan)

TA. 2012

TARGET
PNBP

11

(dalam
jutaan)

TA. 2012

REALISASI

75.500,00

38.083,30

157.288,85

13.432,69

102.557,11

986.268,94

105.737,23

18,53

155,52

9,74

61,79

247,15

95,40

22.138,07

3.019,90

6.571,83

227.293,59

188,26

20.040,16

358,42

6.430,98

472.956,98

106,56 2.847.592,60 2.856.684,46

125,68

63,91 1.304.885,76

135,93

142,92 1.429.123,55 1.491.399,65

Tabel 9.1 Target dan Realisasi PNBP Tahun 2010 SD 2015

13

(dalam
jutaan)

TA. 2013

14

(dalam
jutaan)

TA. 2013

REALISASI

75.500,00

2,00

12.550,00

86.893,77

197,34

90,52

11,87

97,86

208,08

124,13

29.347,06

102,30

6.511,66

495.168,49

241,62

36.073,74

55,79

6.887,57

582.413,14

16

(dalam
jutaan)

TA. 2014

TARGET
PNBP

17

(dalam
jutaan)

TA. 2014

REALISASI

130.000,00

840,07

290.278,32

18.990,85

195.937,40

827.472,11

87.808,22

194,66

122,92

54,53

105,77

117,62

273,36

46.395,58

1.761,73

9.533,54

640.322,00

287,26

50.409,55

6.567,14

8.856,34

738.483,64

68,21 4.376.694,00 3.126.612,68

146.250,00

36,76 1.790.444,00

231,13

84,24 2.310.000,00 1.706.125,77

15

5.703,99 285.199

105.428,36

697.368,08

174.505,22

100,32 3.758.790,57 2.563.893,56

269,30

75,58 1.897.252,90

140,05

104,36 1.773.485,67 1.493.994,14

12

TARGET
PNBP

19

(dalam
jutaan)

TA. 2015

20

(dalam
jutaan)

2015 (sd.
Okt)

REALISASI

113.404,34

162.000,00

368.417,85

50.589,76

57.196,13

909.012,98

56.926,77

105,09

108,65

372,77

92,90

115,33

392,04

35.794,47

2.500,70

5.220,84

849.588,38

641,28

82.827,69

2.978,89

10.093,21

664.138,42

71,44 3.869.711,62 2.826.184,42

133,97

46,22 1.071.550,00

67,54

73,86 2.522.757,28 1.384.040,93

18

TARGET
RAPBN P

163,58

231,40

119,12

193,33

78,17

73,03

35,31

84,83

50,20

54,86

21

334

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

11

JUMLAH

BLU

424911

423773

12

Jumlah

MAP

Iuran Izin Usaha


Penyedia Jasa
Wisata Alam

JENIS PNBP

NO

26.999,00

2.973.290,51 3.027.113,89

98.874,51

(dalam
jutaan)

(dalam
jutaan)

TA.2010

REALISASI

TA. 2010

TARGET
PNBP

3.007,38

28.886,33

(dalam
jutaan)

TA. 2011

33.101,85

(dalam
jutaan)

TA.2011

REALISASI

101,81 2.940.036,65 3.377.936,80

27,31

TARGET
PNBP

31.825,20

10

(dalam
jutaan)

TA. 2012

101.194,22

27.017,82

11

(dalam
jutaan)

TA. 2012

REALISASI

114,89 3.106.711,39 3.457.853,48

114,59

TARGET
PNBP

103.947,52

36.085,14

13

(dalam
jutaan)

TA. 2013

134.676,81

43.258,73

14

(dalam
jutaan)

TA. 2013

REALISASI

111,30 4.393.991,71 3.324.242,24

84,89

12

TARGET
PNBP

107.396,76

57.964,21

16

(dalam
jutaan)

TA. 2014

221.421,02

66.120,30

17

(dalam
jutaan)

TA. 2014

REALISASI

75,65 5.182.376,97 4.152.637,63

129,56

119,88

15

TARGET
PNBP

100.839,65

43.908,05

19

(dalam
jutaan)

TA. 2015

135.836,73

96.541,08

20

(dalam
jutaan)

2015 (sd.
Okt)

REALISASI

80,13 4.864.047,70 3.722.700,64

206,17

114,07

18

TARGET
RAPBN P

76,54

134,71

219,87

21

7$5*(7'$15($/,6$6,31%36'$.(0(17(5,$1/+.
GDODPMXWDDQ

*UDN7DUJHWGDQ5HDOLVDVL3QESSDA Kementerian LHK 2010 2015 (dalam jutaan)

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

335

10
ITJEN KEMENHUT TAHUN 2014

Tabel 10.1.

Realisasi Audit Reguler Tahun 2010-2014 (Kinerja/Tematik/Dana Dekonsentrasi )

No.

Tahun

Target

Realisasi

2010

240

262

109,16

2011

275

342

124,36

2012

273

285

104,40

2013

281

306

108,89

2014

170

170

100,00

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan


Ket : Berdasarkan jumlah auditan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

339

Tabel 10.2.

Realisasi Audit Khusus/Investigasi Tahun 2010-2014

No.

Tahun

Target

Realisasi

2010

25

25

100,00

2011

27

31

114,81

2012

25

26

104,00

2013

25

23

92,00

2014

20

22

110,00

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Berdasarkan jumlah kasus

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

341

Tabel 10.3.

Rekapitulasi Realisasi Auditan Per Provinsi Berdasarkan PKPT (Audit Kinerja/


Operasional/Tematik/Dana Dekonsentrasi*) TAHUN 2010 2014
TAHUN

No

PROVINSI

Aceh

2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

20

Sumut

12

16

11

45

Sumbar

18

Riau

37

Kep. Riau

Jambi

12

28

Bengkulu

13

Sumsel

13

42

Bangka Belitung

11

10

Lampung

25

11

DKI Jakarta **)

43

55

12

Banten

14

13

Jabar

14

10

11

47

14

D I Yogya

10

25

15

Jateng

14

11

39

16

Jatim

11

12

44

17

Kalbar

10

10

40

18

Kalteng

15

10

37

19

Kalsel

31

20

Kaltim

13

18

13

54

21

Gorontalo

14

22

Sulut

34

23

Sulsel

14

14

11

54

24

Sultra

29

25

Sulteng

11

37

26

Sulbar

27

Bali

11

39

28

NTT

14

24

29

NTB

21

30

Maluku

12

37

31

Maluku Utara

10

20

32

Papua

35

33

Papua Barat

31

34

Pusat

32

28

18

78

262

342

159

165

170

1.098

TOTAL

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan


**) dari tahun 2010 s/d 2011 termasuk pusat

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

343

Tabel 10.4.

Rekapitulasi
2010 - 2014

No

Realisasi

PROVINSI

Auditan

Audit

Khusus/Investigasi

Per

Provinsi

Tahun

TAHUN
2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL

Aceh

Sumut

Sumbar

Riau

Kep. Riau

Jambi

Bengkulu

Sumsel

Bangka Belitung

10

Lampung

11

DKI Jakarta

12

Banten

13

Jabar

14

D I Yogya

15

Jateng

16

Jatim

17

Kalbar

18

Kalteng

19

Kalsel

20

Kaltim

10

27

21

Gorontalo

22

Sulut

23

Sulsel

24

Sultra

25

Sulteng

26

Sulbar

27

Bali

28

NTT

29

NTB

30

Maluku

31

Maluku Utara

32

Papua

33

Papua Barat

34

Pusat

25

29

26

23

16

119

TOTAL

Sumber : Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan

Kepala Bagian Program dan Pelaporan

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

345

LAMPIRAN

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.103/MenLHK-II/2015
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014
TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG KAWASAN HUTAN
DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI ACEH
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/MenhutII/2013 tanggal 23 Desember 2013, telah ditetapkan Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 42.616 (empat puluh dua
ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas
130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan
Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 26.461 (dua puluh enam
ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014


tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan dan Konservasi
Perairan Provinsi Aceh seluas 3 .557.916 (tigajuta lima ratus lima puluh tujuh
ribu sembilan ratus enam belas) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas
sebagai berikut:
1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
1.058.131 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus tiga puluh satu) hektar;
2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas 1.744.240 (satu juta tujuh ratus
empat puluh empat ribu dua ratus empat puluh) hektar;
3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas 141.771 (seratus empat
puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar;
4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas 598.365 (lima ratus sembilan
puluh delapan ribu tiga ratus enam puluh lima) hektar;
5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas + 15.409
(lima belas ribu empat ratus sembilan) hektar;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

349

c.

bahwa Gubernur Aceh dengan surat Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015, mohon
pencermatan kembali atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014;

Mengingat :

d.

bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.268/VIIKUH/2015 tanggal 19 Maret 2015, berdasarkan hasil pencermatan kembali
pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi
Perairan Provinsi Aceh, terdapat kesalahan teknis mapping yang menyebabkan
tergabungnya sebagian poligon Kawasan Hutan Lindung menjadi poligon Kawasan
Hutan Produksi Tetap, sebagai akibatnya terdapat Kawasan Hutan Lindung pada
Peta Lampingan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013
tanggal 23 Desember 2013 tergambar sebagai Kawasan Hutan Produksi Tetap
pada Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, sehingga perlu mengubah Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh dan peta lampirannya;

e.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai


dengan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014 tentang Kawasan Hutan dan
Konservasi Perairan Provinsi Aceh;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

7.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan;

8.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan


Perusakan Hutan;

9.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;


11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

350

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

12.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
N asional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
16. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;
17. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kernen terian Negara;
18. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 170/Kpts-II/2000 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa
Aceh seluas 3.549.813 (tiga juta lima ratus empat puluh sembilan ribu delapan
ratus tiga belas) hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 42.616
(empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan
Hutan seluas 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar
dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 26.461
(dua puluh enam ribu empat ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;
24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata
Batas Kawasan Hutan;
25. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29
September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh;

Memperhatikan:

Surat Gubernur Aceh Nomor 522/2226 tanggal 29 Januari 2015;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

351

MEMUTUSKAN:
Menetapkan:

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR SK.865/MENHUT-II/2014 TANGGAL 29 SEPTEMBER 2014
TENTANG KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI
ACEH.

Pasal I
Mengubah Amar KESATU dan Amar KEDUA Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh,
sehingga Amar KESATU dan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut:

KESATU

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh seluas 3.557.928 (tiga
juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh delapan) hektar,
yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:
1. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
1.058.144 (satu juta lima puluh delapan ribu seratus empat puluh empat)
hektar;
2. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas 1.788.265 (satu juta tujuh ratus
delapan puluh delapan ribu dua ratus enam puluh lima) hektar;
3. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas 141.771 (seratus empat
puluh satu ribu tujuh ratus tujuh puluh satu) hektar;
4. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas 554.339 (lima ratus lima puluh
empat ribu tiga ratus tiga puluh sembilan) hektar;
5. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas 15.409 (lima
belas ribu empat ratus sembilan) hektar.

KEDUA

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh sebagaimana dimaksud


dalam Amar KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan.

Pasal II
(1) Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:
a. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.941/Menhut-II/2013 tanggal 23 Desember 2013
tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 42
.616 (empat puluh dua ribu enam ratus enam belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
seluas 130.542 (seratus tiga puluh ribu lima ratus empat puluh dua) hektar dan Perubahan
Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 26.461 (dua puluh enam ribu empat
ratus enam puluh satu) hektar di Provinsi Aceh;
b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29 September 2014,
tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan;

352

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

c.

Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/Menhut-II/2014 tanggal 29


September 2014, tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi;

(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN
ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 April 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN
KEHUTANAN REPUBLIK
INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA

SITI NURBAYA

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6 . Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
7 . Menteri Agraria dan Tata Ruang.
8 . Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
9. Kepala Badan Informasi Geospasial.
10. Gubernur Aceh.
11. Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup.
12. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
13. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan.
14. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
15. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan.
16. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial.
17. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Aceh.
18. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Aceh.
19. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/ Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Aceh.
20. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVIII Banda Aceh.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

353

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.35/Menhut-II/2013
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 422/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA
BARAT SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS
DELAPAN PULUH ENAM) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 623/Kpts/Um/8/1982


tanggal 25 Agustus 1982, telah ditunjuk areal hutan {Tata Guna Hutan Kesepakatan
(TGHK)} di Provinsi Sumatera Barat seluas 3.380.602 (tiga juta tiga ratus
delapan puluh ribu enam ratus dua) hektar;

b.

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan


Ruang, Menteri Kehutanan dan Perkebunan dengan Keputusan Nomor 422/KptsII/ 1999 tanggal 15 Juni 1999, menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh
enam) hektar, hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Barat;

c.

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


Ruang, Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor SK.304/Menhut-II/2011
tanggal 9 Juni 2011, mengubah kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas
96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, mengubah antar
fungsi kawasan hutan seluas 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus
tiga belas) hektar, menunjuk bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas
9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar, hasil penelitian Tim Terpadu;

d.

bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Koordinator Bidang


Industri dan Perdagangan dengan surat Nomor PW.02/ 11069/DPR-RI/XII/2011
tanggal 23 Desember 2011, menyetujui perubahan kawasan hutan dalam Revisi
RTRWP Sumatera Barat yang berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai
strategis seluas 29.382 (dua puluh sembilan ribu tiga ratus delapan puluh dua) hektar
dengan mengutamakan dan mengoptimalkan pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

355

Mengingat :

e.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012


tanggal 15 Maret 2012, telah diubah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/
Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011, yang menyangkut luas perubahan peruntukan
kawasan hutan yang semula seluas 96.904 (sembilan puluh enam ribu sembilan
ratus empat) hektar menjadi seluas 126.286 (seratus dua puluh enam ribu dua ratus
delapan puluh enam) hektar;

f.

bahwa selain perubahan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan huruf e, terdapat
perubahan kawasan hutan akibat tata batas dan perubahan kawasan hutan secara
parsial;

g.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d,


huruf e dan huruf f, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/KptsII/ 1999 Tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus
ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

8.

Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor .60 Tahun 2012;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
356

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

13. Peraturan Presiden Nomor 4 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I;
15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diu bah dengan Keputusan Presiden
Nomor 59 /P Tahun 2011;
16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat
seluas 2.600.286 (dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang Perubahan
Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 96.904 (sembilan puluh
enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan
seluas 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga belas) hektar
dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 9.906
(sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar;
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40 /Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/ 2012 tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011, tentang
Perubahan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 96.904
(sembilan puluh enam ribu sembilan ratus empat) hektar, Perubahan Antar Fungsi
Kawasan Hutan seluas 147.213 (seratus empat puluh tujuh ribu dua ratus tiga
belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan
seluas 9.906 (sembilan ribu sembilan ratus enam) hektar;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS


KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 422/
KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN
HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I SUMATERA BARAT
SELUAS 2.600.286 (DUA JUTA ENAM RATUS RIBU DUA RATUS DELAPAN
PULUH ENAM) HEKTAR.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

357

Pasal I
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286
(dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar, diubah menjadi sebagai berikut :
1.

Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:


PERTAMA: Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Barat seluas 2.380.057 (dua juta tiga ratus delapan
puluh ribu lima puluh tujuh) hektar.

2.

Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:


KEDUA : Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar PERTAMA dirinci dengan fungsi dan luas
sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : 806.939 Hektar.
Terdiri dari :
1. Daratan seluas : 769.775 Hektar.
2. Perairan seluas : 3 7. 164 Hektar.
b. Hutan Lindung (HL) seluas : 791.671 Hektar.
c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : 233.211 Hektar.
d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : 360.608 Hektar.
e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : 187.629 Hektar.

3.

Ketentuan Amar KETIGA diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:


KETIGA Kawasan hutan dan konservasi perairan serta wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai
kawasan sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan lnl.

4.

Ketentuan Amar KEEMPAT diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :


KEEMPAT: Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini, dinyatakan masih berlaku.

5.

Ketentuan Amar KELIMA dihapus.

Pasal II
(1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.304/Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni
2011 dan Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.141/Menhut-II/2012 tanggal
15 Maret 2012, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran
Keputusan ini.
(2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 422/Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas 2.600.286
(dua juta enam ratus ribu dua ratus delapan puluh enam) hektar.

358

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Januari 2013
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA

ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6 . Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Bad an Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Barat.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Bupati dan Walikota di Provinsi Sumatera Barat.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Barat.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

359

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK.579/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005


tanggal 16 Pebruari 2005, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5 Juni 2006, telah ditunjuk
kawasan hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas 3.742.120 (tiga juta
tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, di Provinsi Sumatera
Utara;

b.

bahwa dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang dalam revisi Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Utara
melalui surat Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor 522/8939 tanggal
9 September 2011, dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18 September 2012,
mengusulkan perubahan peruntukan clan fungsi kawasan hutan serta penunjukan
bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara kepada
Menteri Kehutanan;

c.

bahwa berdasarkan hasil Penelitian Terpadu sesuai laporan Tim Terpadu


ReviewRTRWPSumatera Utara kepada Menteri Kehutanan Nomor 001/RTRWSumut/2012 tanggal 18 Oktober 2012, terdapat perubahan peruntukan dan fungsi
kawasan hutan serta penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan, di
Provinsi Sumatera Utara;

d.

bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi


fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara
sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dilakukan penataan batas dan/ atau
penetapan kawasan hutan serta penunjukan, perubahan peruntukan dan perubahan
fungsi kawasan hutan secara parsial;

e.

bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/


HUM/2011 tanggal 2 Mei 2012:
1. Memerintahkan Menteri Kehutanan Republik Indonesia urituk mencabut
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.44/Menhut-II/2005 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas
3.742.120 (tiga juta tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh)
hektar, tanggal 16 Pebruari 2005;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

361

2.

Mengingat :

Memerintahkan Menteri Kehutanan untuk menerbitkan Surat Keputusan


baru tentang Penunjukan. Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku, atau dengan memperhatikan RTRW
Kabupaten/Kota yang baru, sebagai akibat terjadinya pemekaran-pemekaran
beberapa wilayah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara;

f.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai


dengan huruf e, untuk menjamin kepastian hukum atas kawasan hutan dl Provinsi
Sumatera Utara, perlu menetapkan Keputusan Menten Kehutanan tentang Kawasan
Hutan Provinsi Sumatera Utara;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Undang-Undang Nornor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pernberantasan


Perusakan Hutan;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009,

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah bcberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
362

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 50/P Tahun 2014;
16. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SKA4/Menhut-II/2005 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas 3.742.120 (tiga juta
tujuh ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006;
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.320/Menhut-VII/2010 tentang
Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan
Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)Sumatera
Utara;
Memperhatikan: 1.

Surat Gubernur Sumatera Utara Nomor 522/7585 tanggal 7 Oktober 2009, Nomor
522/8939 tangga19 September 2011 dan Nomor 522/8787/2012 tanggal 18
September 2012;

2.

Laporan Tim Terpadu, Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan


Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 001/RTRW-Sumut/2012 tanggal 18 Oktober
2012; 3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 47 P/HUM/2011
tanggal2 Mei 2012;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan:
KESATU

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN


PROVINSI SUMATERA UTARA.
:

Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara adalah seluas 3.055.795 (tiga juta lima
puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh lima) hektar, yang dirinci menurut
fungsi dengan luas sebagai berikut:
a. awasan Suaka Alam (KSA)/Kawasan Pelestarian Alam (KPA)/Taman Buru
(TBl, seluas 2: 427.008 (empat ratus dua puluh tujuh ribu delapan) hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas 1.206.881 (satu juta dua ratus enam
ribu delapan ratus delapan puluh satu) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas 641.769 (enam ratus
empat puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh sembilan) hektar;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

363

d.
e.

Kawasan Hutan Produksi (HP), seluas 704.452 (tujuh ratus empat ribu
empat ratus lima puluh dual hektar;
Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas .:!=. 75.684
(tujuh puluh lima ribu enam ratus delapan puluh empat) hektar.

KEDUA

Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana


tergambar pada peta lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan.

KETIGA

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor


SK.44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara seluas 3.742.120 (tiga juta tujuh
ratus empat puluh dua ribu seratus dua puluh) hektar, sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.201/Menhut-II/2006 tanggal 5
Juni 2006, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KEEMPAT

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Juni 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,

ZULKIFLI HASAN
KRISNA RYA
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1. Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
2. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
4. Menteri Dalam Negeri.
5. Menteri Pertanian.
6. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
7. Menteri Perhubungan.
8. Menteri Pekerjaan Umum.
9. Menteri Lingkungan Hidup.
10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
11. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
12. Kepala Badan Informasi Geospasial.
13. Gubernur Sumatera Utara.
14. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
15. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Utara.
16. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
17. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Utara.
18. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah I Medan.
364

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : SK. 76/MenLHK-II/20 15
TENTANG
PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI BUKAN KAWASAN
HUTAN SELUAS 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU LIMA RATUS ENAM PULUH
SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN SELUAS 60.299
(ENAM PULUH RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN
PERUBAHAN BUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS 536
(LIMA RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 173/Kpts-II/1986


tanggal 6 Juni 1986 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Riau seluas
9.456.160 (sembilan juta empat ratus lima puluh enam ribu seratus enam puluh)
hektar;

b.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 47/Kpts-II/1987


tanggal 24 Pebruari 1987 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Kotamadya
Batam, Provinsi Riau seluas 23.430 (dua puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh)
hektar;

c.

bahwa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan atas


nama Menteri Kehutanan Nomor SK.7652/Menhut-VII/KUH/2011 tanggal 30
November 2011 telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi Kepulauan Riau seluas
739.902 (tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua) hektar;

d.

bahwa dalam rangka revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan
Riau, Gubernur Kepulauan Riau dengan surat Nomor 0224/KDhKepri.520/
04.09 tanggal 14 April 009, Nomor 0012/KDhKepri/01.10 tanggal 19 Januari
2010, Nomor 0350/ KDhKepri/ 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/
KdhKepri.522.11/12.11 tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11
tanggal 18 Mei 2011, Nomor 346/ KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember
2011, Nomor 109/KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor
252/KdhKepri.520/11.12 tanggal 12 Nopem_ber 2012, mengusulkan perubahan
peruntukan dan fungsi kawasan hutan dalam rangka Revisi Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau kepada Menteri Kehutanan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

365

366

e.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/MenhutVII/2009 tanggal 15 Oktober 2009, sebagairnana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.513/Menhut-VII/2010 tanggal 22 September
2010, Menteri Kehutanan membentuk Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian
Perubahan Kawasan Hutan Dalarn Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (RTRWP) Kepulauan Riau;

f.

bahwa terhadap usulan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang
diusulkan oleh Gubernur Kepulauan Riau sebagaimana dimaksud pada huruf d,
setelah dilakukan penelitian oleh Tim Terpadu, dan berdasarkan Laporan Tim
Terpadu yang dipaparkan di hadapan Menteri Kehutanan, Gubernur Kepulauan
Riau, Bupati/Walikota se Provinsi Kepulauan Riau dan Badan Koordinasi Penataan
Ruang Nasional, tanggal 3 Desember 2012, direkomendasikan:
1. Perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas
367.635 (tiga ratus enam puluh tujuh ribu enarn ratus tiga puluh lima) hektar,
terdiri dari:
a) Berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas
147.826 (em pat puluh tujuh ribu delapan ratus dua puluh enam) hektar;
b) Tidak berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis
seluas 319.809 (tiga ratus sembilan belas ribu delapan ratus sembilan)
hekatr;
2. Perubahan fungsi kawasan hutan seluas 147.161 (seratus ernpat puluh tujuh
ribu seratus enarn puluh satu) hektar;
3. Penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas 2.370
(dua ribu tiga ratus tujuh puluh) hektar;

g.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/MenhutII/2013 tanggal 27 Juni 2013, telah ditetapkan perubahan peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 124.775 (seratus dua puluh empat
ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, perubahan fungsi Kawasan Hutan seluas
86.663 (delapan puluh enam ribu enam ratus enam puluh tiga) hektar dan
Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan seluas 1.834 (seribu
delapan ratus tiga puluh ernpat) hektar;

h.

bahwa Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator


Bidang Industri dan Pembangunan dengan surat Nomor PW /09502/DPR RI/
IX/2014 tanggal 24 September 2014, menyampaikan Dewan Perwakilan Rakyat
Repubhk Indonesia rnenyetujui perubahan peruntukan kawasan hutan yang
berdarnpak penting dan cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas 6. 734
(en am ribu tujuh ratus tiga puluh ernpat) hektar;

i.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 jMenhutII/2014 tanggal 29 September 2014, telah ditetapkan Kawasan Hutan Provinsi
Kepulauan Riau seluas 590.020 (lima ratus sembilan puluh ribu dua puluh)
hektar, dengan menetapkan hasil perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
serta penunJukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan skala provinsi
sebagaimana dimaksud pada huruf g, menetapkan perubahan peruntukan kawasan
hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

sebagaimana dimaksud pada huruf h, dan perubahan peruntukan dan fungsi secara
parsial serta hasil penataan batas;
j.

bahwa berdasarkan Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/


REK/0906.2013/PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014, merekomendasikan
kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera menerbitkan keputusan
baru pengganti Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013
tanggal 27 Juni 2013 berdasarkan hasil penelitian secara utuh Tim Terpadu yang
dibentuk dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009
tanggal 15 Oktober 2009 jis Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.513/
Menhut-VII/2010 tanggal 22 September 2010, Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.115/Menhut-VII/2012 tanggal 22 Februari 2012, sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;

k.

bahwa sesuai surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor S.161 /VIIRen/2015 tanggal 23 Februari 2015, menyampaikan:
1. Perubahan peruntukan kawasan hutan secara parsial berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/2014 tanggal 29 September
2014 sebagaimana dimaksud pada huruf i, termasuk perubahan peruntukan
kawasan hutan seluas 4.685 (empat ribu enam ratus delapan puluh lima)
hektar yang semula termasuk dalam rekomendasi perubahan peruntukan
kawasan hutan oleh Tim Terpadu, dan perubahan peruntukan kawasan hutan
seluas 199 (seratus sembilan puluh sembilan) hektar, yang semula termasuk
dalam rekomendasi perubahan fungsi oleh Tim Terpadu;
2. Mengingat kriteria yang dibangun bahwa perubahan peruntukan kawasan
hutan yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis
adalah perubahan peruntukan kawasan hutan yang berasal dari Kawasan
Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam/Taman Buru dan Hutan Lindung,
maka perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting dan
cakupan yang luas serta bemilai strategis seluas 17.220 (tuju belas ribu
dua ratus dua puluh) hektar masuk kategon non yang berdampak penting dan
cakupan yang luas serta bernilai strategis, karena berasal dari Hutan Produksi
TerbatasfHutan Produksi/Hutan Produksi yang dapat Dikonversi;
dengan demikian yang dapat ditetapkan perubahan peruntukan kawasan hutan
menjadi bukan kawasan hutan seluas 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus
enam puluh sembilan) hektar, perubahan fungsi kawasan hutan seluas 60.299
(enam puluh ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar, dan perubahan bukan
kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas 536 (lima ratus tiga puluh enam)
hektar;

l.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai


dengan huruf k, dan untuk menjamin kepastian hukum atas Kawasan Hutan
Provinsi Kepulauan Riau, perlu menetapkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas 207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh
sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 60.299 (enam puluh

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

367

ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan
Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 536 (lima ratus tiga puluh enam) hektar
di Provinsi Kepulauan Riau;
Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

5.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

6.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan


Perusakan Hutan;

7.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

10. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemcrintah Nomor 3 Tahun 2008;
11. Peraturan Pemerintah N omor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian
dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Tahun 2014-2019;
15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.676/Menhut-VII/2009 tentang
Pembentukan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Kawasan Hutan
Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kepulauan
Riau, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.513/Menhut-VII/20 10;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalarn Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
368

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/ 2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 124.775
(seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar, Perubahan
Fungsi Kawasan Hutan seluas 86.663 (delapan puluh enrun ribu enam ratus
enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan menjadi Kawasan
Hutan seluas 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh empat) hektar;
20. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867 /Menhut-II/20 14 tentang Kawasan
Hutan Provinsi Kepulaan Riau;
Memperhatikan: 1.

Surat Gubernur Kepulauan Riau Nomor 0224/KDhKepri. 520/04.09 tanggal 14


April 2009, Nomor 0012/KDhKepri/0 1.10 tanggal 19 Januari 2010, Nomor 0350/
KDhKeprif 12.10 tanggal 30 Desember 2010, Nomor 111/KdhKepri.522.11/12.11
tanggal 4 April 2011, Nomor 156/KdhKepri/522/5.11 tanggal 18 Mei 2011,
Nomor 346/KdhKepri.522/12.11 tanggal 6 Desember 2011, Nomor 109/
KdhKepri.050.13/4.12 tanggal 27 April 2012, dan Nomor 252/KdhKepri.520/
11.12 tanggal 12 Nopember 2012;

2.

Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan


Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau;

3. Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator


Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal
24 September 2014;
4.

Rekomendasi Ombudsman Republik Indonesia Nomor 0014/REK/0906.2013/


PBP.41/XII/2014 tanggal 24 Desember 2014;

5.

Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor Nomor 8.80/VII-Ren/2015


tanggal 11 Februari 2015 dan Nomor 8.161/VII-Ren/2015 tanggal 23 Februari
2015;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan:

KESATU

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN KAWASAN HUTAN MENJADI
BUKAN KAWASAN HUTAN SELUAS 207.569 (DUA RATUS TUJUH RIBU
LIMA RATUS ENAM PULUH SEMBILAN) HEKTAR, PERUBAHAN FUNGSI
KAWASAN HUTAN SELUAS 60.299 (ENAM PULUH RIBU DUA RATUS
SEMBILAN PULUH SEMBILAN) HEKTAR DAN PERUBAHAN BUKAN
KAWASAN HUTAN MENJADI KAWASAN HUTAN SELUAS 536 (LIMA
RATUS TIGA PULUH ENAM) HEKTAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU.
:

Mengubah peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas


207.569 (dua ratus tujuh ribu lima ratus enam puluh sembilan) hektar yang dirinci
menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

369

No

Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan

HPT meniadi APL

HP menjadi APL

HPK meniadi APL

Luas (Ha)
52.427
8.743
146.399

Jumlah

KEDUA

207.569

Mengubah fungsi kawasan hutan seluas 60.299 (enam puluh ribu dua ratus
sembilan puluh sembilan) hektar yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai
berikut:
No

Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan

Luas (Ha)

KSA meniadi HPT

45

KSA/TB meniadi HL

3.655

HL menjadi HPT

2.231

HL menjadi HP

8.518

HL meniadi HPK

984

HPT meniadi HL

1.231

HPT menjadi HP

10.250

HPT meniadi HPK

HP menjadi HPT

269

10 HPK meniadi HL

299

3.638

11 HPK menjadi HPT

18.369

12 HPK meniadi HP

10.783
Jumlah

KETIGA

60.299

Mengubah bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas 536 (lima ratus
tiga puluh enam) hektar, dengan fungsi sebagai berikut:
No

Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan

Luas (Ha)

APL menjadi HL

274

APL menjadi HP

262

Jumlah

KELIMA

370

536

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka:


a. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang tidak mengalami
peru bah an perun tukan dan fungsi kawasan hutan yang secara teknis tidak
dapat dipetakan dalam Lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

b.

c.

d.

KEENAM

dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai,
pantai atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti
fenomena alam perubahan batas alam tersebut;
hasil tata batas kawasan hutan yang berada pada kawasan hutan yang
mengalami perubahan peruntukan menjadi bukan kawasan hutan dinyatakan
tidak berlaku;
izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang masih berlaku
dan berada dalam kawasan hutan yang mengalami perubahan peruntukan atau
perubahan fungsi kawasan hutan masih tetap berlaku sampai dengan izinnya
berakhir.

Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau untuk melaksanakan


rekomendasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai berikut:
a. memberikan kepastian hukum dalam pemanfaatan ruang, dan memanfaatkan
ruang secara optimal dalam rangka distribusi ruang yang berkeadilan untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat;
b. memberikan hak atau penguatan hak atas kawasan hutan yang berubah
menjadi APL dimana selama ini oleh masyarakat setempat telah menjadi
tempat bermukim dan bertani/berkebun, agar ada kepastian di kawasan
tersebut;
c. memberi peran kepada pemerintah kabupatenjkota dalam optimalisasi
SHPDQIDDWDQ SHQJJXQDDQ NDZDVDQ KXWDQ GDQ VROXVL NRQLN SHQJHORODDQ
sumber daya alam bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan
Daya Dukung Lingkungan;
d. mengoptimalisasikan kawasan hutan dalam DAS atau Satuan Hidrologis
minimal 30% dengan memenuhi asas berkelanjutan sebagai jaminan
kelestarian dan kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan
untuk kepentingan generasi mendatang;
e. memantapkan alokasi dan posisi kawasan lindung (Hutan Lindung dan Hutan
Konservasi) dan kawasan budidaya kehutanan di dalam pola ruang RTRWP
untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penduduk, pengembangan investasi,
pemekaran wilayah administrasi pemerintahan dengan memperhatikan Daya
Dukung Lingkungan;
f. melakukan kajian tipologi dan konsep tindakan pengelolaan konservasi tanah
GDQDLUSDGD$3/GHQJDQVLRJUDEHUDWPHODOXLSHQGHNDWDQYHJHWDWLIGDQ
atau pendekatan sipil teknis;
g. mengoptimalkan kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam pemanfaatan
ruang pada kawasan hutan yang diubah peruntukan danjatau fungsinya
dengan arah mendukung ekosistem atau fungsi kawasan di sekitarnya;
h. menerapkan tata kelola dalam regulasi yang menyangkut mekanisme
redistribusi atas kawasan hutan yang diubah peruntukannya menjadi APL,
untuk menghindari dominasi penguasaan hak serta mencegah perluasan/
perpindahan penduduk ke dalam kawasan hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

371

i.

j.

k.

l.
KETUJUH

menata kembali perizinan yang terkait dengan pemanfaatan ruang sesuai


dengan keberadaan dan posisi kawasan lindung dan kawasan budidaya di
dalam pola ruang RTRWP dan RTRWK yang baru dengan tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan untuk memberikan kepastian hukum;
menyusun Rencana Detail Tata Ruang dan irnplementasinya serta mekanisme
pengendalian pemanfaatan ruang dan mekanisme pengaduan masyarakat
tentang pelanggaran pemanfaatan ruang dengan melibatkan para pihak di
daerah;
mendukung pelaksanaan tata batas baru pada kawasan hutan sebagai
konsekuensi dari perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan yang
ditetapkan dalam revisi RTRWP;
melakukan pengamanan dan penegakan hukum untuk mencegah pemanfaatan
ruang kawasan hutan secara ilegal.

Memerintahkan kepada Gubernur Kepulauan Riau mencantumkan rekomendasi


Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagaimana dimaksud dalam Amar KEENAM
di dalam Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang mengatur Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi.

KEDELAPAN :

Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur


pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar
KESATU, Amar KEDUA dan Amar KETIGA.

KESEMBILAN :

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, tidak menghilangkan proses hukum yang


ada.

KESEPULUH :

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka:


1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.463/Menhut-II/2013 tentang
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas
124.775 (seratus dua puluh empat ribu tujuh ratus tujuh puluh lima) hektar,
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 86.663 (delapan puluh enam ribu
enam ratus enam puluh tiga) hektar dan Perubahan Bukan Kawasan Hutan
menjadi Kawasan Hutan seluas 1.834 (seribu delapan ratus tiga puluh
empat) hektar;
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.867/Menhut-II/2014 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Kepulaan Riau;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan ini.

372

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KESEBELAS

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Maret 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA

SITI NURBAYA

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
3. Menteri Dalam Negeri.
4. Menteri Pertanian.
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
6. Menteri Perhubungan.
7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
9. Menteri Agraria dan Tata Ruang.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Kepulauan Riau.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Kepulauan Riau.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Kepulauan Riau.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XII Tanjung Pinang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

373

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK.866/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN DAN KONSERVASI PERAIRAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 925/Kpts/Um/12/1982


tanggal 27 Desember 1982 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 410 /Kpts-II/ 1986 tanggal 29 Desember 1986, telah ditu njuk
areal hutan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas 5.214.652 (lima juta
dua ratus empat belas ribu enam ratus lima puluh dua) hektar;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001


tanggal 15 Maret 2001 telah ditunjuk kawasan hutan dan perairan di Wilayah
Provinsi Sumatera Selatan seluas 4.416.837 (empat juta empat ratus enam
belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar, hasil padu serasi antara
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sumatera Selatan dengan
Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang;
c.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/MenhutII/2013 tanggal 19 November 2013, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 210.559 (dua ratus sepuluh
ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan fungsi Kawasan Hutan
seluas 44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan)
hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas
41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di Provinsi
Sumatera Selatan, dalam rangka penyesuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

d. bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/Menhut-II/2013


tanggal 19 November 2013, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, mohon
persetujuan perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting
dan cakupan luas bernilai strategis (DPCLS) seluas 19.645 (sembilan betas
ribu enam ratus empat lima) hektar, di Provinsi Sumatera Selatan, yang berasal
dari Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam seluas 12.574 (dua
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

375

betas ribu lima ratus tujuh puluh empat) hektar dan Kawasan Hutan Lindung
seluas 7.071 (tujuh ribu tujuh puluh satu) hektar;

Mengingat :

376

e.

bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/
Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW /09557/DPR Rl/IX/2014
tanggal 25 September 2014 hal Penyampaian Hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR Rl
dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan
dalam revisi RTRW Provinsi Sumatera Selatan, Komisi IV menyetujui permohonan
Menteri Kehutanan terhadap usulan perubahan peruntukan kawasan hutan yang
berdampak penting dan cakupan luas serta bernilai strategis dalam revisi RTRW
Provinsi Sumatera Selatan, sesuai surat Menteri Kehutanan Nomor 8.673/MenhutII/2013 tanggal 19 November 2013 dengan luasan yang termasuk kategori DPCLS
seluas 19.645 (sembilan belas ribu enam ratus empat puluh lima) hektar;

f.

bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi


fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan Perubahan peruntukan dan perubahan fungsi
kawasan hutan secara parsial;

g.

bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan


sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan
batas dan / atau penetapan kawasan hutan;

h.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai


dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan
Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

7.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan;

8.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan


Perusakan Hutan;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 50/P Tahun 2014;
18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
19. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sumatera Selatan seluas
4.416.837 (empat juta empat ratus enam belas ribu delapan ratus tiga puluh tujuh)
hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P. 33/ Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 210.559
(dua ratus sepuluh ribu lima ratus lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan seluas 44.299 (empat puluh cempat ribu dua ratus sembilan
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

377

puluh sembilan) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan
Hutan seluas 41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar
di Provinsi Sumatera Selatan;
24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tala
Batas Kawasan Hutan;
Memperhatikan: 1.

Surat Gubernur Sumatera Selatan Nomor 522/1297/Bappeda/2011 tanggal 2


Mei 2011, Nomor 522/3519/Bappeda/2011 tanggal 20 Desember 2011, Nomor
522/0912/Bappeda/2012 tanggal 24 Januari 2012, Nomor 522/1409/Bappeda/2012
tanggal 9 Mei 2012, Nomor 593/1516/1/2012 tanggal 22 Mei 2012, Nomor 522/522/
Bappeda/2012 tanggal 19 Juli 2012 dan Nomor 522/3188/Bappeda/2012 tanggal 13
Nopember 2012;

2.

Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan;

3.

Surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia/Koordinator


Bidang Industri dan Pembangunan Nomor PW /09557 /DPR RI/IX/2014 tanggal 25
September 2014.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN DAN


KONSERVASI PERAIRAN PROVINSI SUMATERA SELATAN.

KESATU

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Sumatera Selatan seluas


3.466.901 (tiga juta empat ratus enam puluh enam ribu sembilan ratus satu)
hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
790.625 (tujuh ratus sembilan puluh ribu enam ratus dua puluh lima)
hektar, terdiri dari:
1. Daratan, seluas 741.918 (tujuh ratus empat puluh satu ribu sembilan
ratus delapan belas) hektar;
2. Perairan, seluas 48.707 (empat puluh dclapan ribu tujuh ratus tujuh)
hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas 577.327 (lima ratus tujuh puluh
tujuh ribu tiga ratus dua puluh tujuh) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas 208.724 (dua ratus
delapan ribu tujuh ratus dua puluh empat) hektar;
d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas 1.713.581 (satu juta tujuh
ratus tiga belas ribu lima ratus delapan puluh satu) hektar;
e. Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK), seluas 176.694
(seratus tujuh puluh enam ribu enam ratus sembilan puluh empat) hektar.

KEDUA

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan sebagaimana dimaksud dalam Amar


KESATU, sebagaimana tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Keputusan.

KETIGA

Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:

378

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

a.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret


2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi
Sumatera Selatan seluas 4.416.837 (empat juta empat ratus enam betas
ribu delapan ratus tiga puluh tujuh) hektar;
b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.822/Menhut-II/2013 tanggal 19
November 2013 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas 210.559 (dua ratus sepuluh ribu lima ratus
lima puluh sembilan) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas
44.299 (empat puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh sembilan) hektar
dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hulan seluas
41.191 (empat puluh satu ribu seratus sembilan puluh satu) hektar di
Provinsi Sumatera Selatan;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan.
KEEMPAT

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 September 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA

ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Sumatera Selatan.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Sumatera Selatan.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

379

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK. 863/Menhut-II/2014
TENTANG
KAWASAN HUTAN PROVINSI JAMBI
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 767/Kpts/Um/10/1982


tanggal 16 Oktober 1982 sebagaimana Lelah diubah dengan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 46/Kpts-II/1987 Langgal 12 Pebruari 1987, telah ditunjuk areal
hutan di wilayah Provinsi Jambi seluas 2.947.200 (dua juta sembilan ratus empat
puluh tujuh ribu dua ratus) hektar;

b.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/


Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Jambi seluas 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus
empat puluh) hektar, hasil paduserasi antara Rencana rata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) Jambi dengan Kawasan Hutan Provinsi Jambi sebagaimana dimaksud
pada huruf a, sesuai diamanatkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang;

c.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/MenhutII/2012 tanggal 10 Desember 2012, ditetapkan Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 13.712 (tiga belas ribu tujuh
ratus dua betas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 20.529 (dua
puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi, dalam rangka
penycsuaian pemanfaatan ruang, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

d.

bahwa berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor S.558/Menhut-II/2012 tanggal


10 Desember 2012, kepada Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia/Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan, mohon persetujuan
perubahan peruntukan kawasan hutan yang bcrdampak penting dan cakupan luas
serta bernilai strategis (DPCLS) seluas 336 (Liga ratus tiga puluh enam) hektar,
di Provinsi Jambi;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

381

Mengingat :

e.

bahwa berdasarkan surat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
/ Koordinator Bidang lndustri dan Pembangunan Nomor PW/ 09502/ DPR Rl / lX/
2014 tanggal 24 September 2014 rnenyampaikan hasil Rapat Kerja Komisi IV DPR
RI dengan Menteri Kehutanan mengenai usulan perubahan peruntukan kawasan hutan
dalam Revisi RTRW Provinsi Jambi, Pimpinan DPR RI memutuskan meneruskan
surat Pimpinan Komisi IV DPR Rl Nomor 123/Kom IV/DPR Rl/IX/2014 tanggal
22 September 2014, untuk ditindak lanjuti sesuai dengan mekanisme dan Peraturan
Perundang-undangan;

f.

bahwa dalam rangka memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan optimalisasi


fungsi kawasan hutan, sebagian kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan perubahan peruntukan dan Perubahan fungsi
kawasan hutan secara parsial;

g.

bahwa dalam rangka pengukuhan kawasan hutan, sebagian kawasan hutan


sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, telah dilakukan penataan
batas dan/atau penetapan kawasan hutan;

h.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai


dengan huruf g, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Kawasan
Hutan Provinsi Jambi;

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

7.

Undang Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan;

8.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan


Perusakan Hutan;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

382

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupatenl Kota;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pcnyelengga raan Penataan
Ruang;
16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013;
17. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II , sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor SOIP Tahun 2014;
18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon
I, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2013;
19. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jambi seluas
2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus empat puluh)
hektar;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2010 tentang Tim Terpadu
Dalam Rangka Penelitian Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
21. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
22. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan, sebagaimana Lelah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.62/ Menhut-II/2013;
23. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan seluas 13.712 (tiga
belas ribu tujuh ratus dua belas) hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas
20.529 (dua puluh ribu lima ratus dua puluh sembilan) di Provinsi Jambi;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

383

24. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.25/Menhut-II/2014 tentang Panitia Tata


Batas Kawasan Hutan;
Memperhatikan: 1.

Surat Gubernur Jambi Nomor 522/1275/III/Bappeda tanggal 16 Maret 2007,


Nomor 522/269/III/Bappeda tanggal 10 Desember 2009, Nomor 522/Dishut/2011
tanggal 24 Oktober 2011, Nomor 522/4065/III/Bappeda tanggal 1 Desember
2011, Nomor 522/4109/4-Ekbang dan SDM tanggal 14 Desember 2011, Nomor
522/2052/BAPPEDA-4.1/IV/2012 tanggal 9 April 2012, Nomor 522/2268/Dishut/
BIPH-I/TV/2012 tanggal 24 April 2012;

2.

Laporan Tim Terpadu Dalam Rangka Pengkajian Perubahan Peruntukan dan


Fungsi Kawasan Hutan Dalam Usulan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jambi, bulan Agustus 2012;

3.

Surat Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan Nomor
PW /09502/DPR RI/IX/2014 tanggal 24 September 2014;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

KEPUTUSAN MENTER! KEHUTANAN TENTANG KAWASAN HUTAN


PROVINSI JAMBI.

KESATU

Kawasan Hutan Provinsi Jambi seluas 2.098.535 (dua juta sembilan puluh
delapan ribu lima ratus tiga puluh lima) hektar, yang dirinci menurut fungsi dengan
luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA), seluas
685.471 (enam ratus delapan puluh lima ribu empat ratus tujuh puluh salu)
hektar;
b. Kawasan Hutan Lindung (HL), seluas 179.588 (seratus tujuh puluh sembilan
ribu lima ratus delapan puluh delapan) hektar;
c. Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT), seluas 258.285 (dua ratus lima
puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh lima) hektar;
d. Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP), seluas 963.792 (sembilan ratus enam
puluh tiga ribu tujuh ratus sembilan puluh dua) hektar;
e. Kawasan Hutan Produksi yang dapal Dikonversi (HPK), seluas 11.399
(sebelas ribu tiga ratus sembilan puluh sembilan) hektar.

KEDUA

Kawasan Hutan sebagaimana dimaksud dalam Amar KESATU, sebagaimana


tergambar pada Peta Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan.

KETIGA

Dengan ditetapkannya Keputusan, maka:


a. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 421/Kpts-II/1999
tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Wilayah Provinsi
Daerah Tingkat I Jambi seluas 2.179.440 (dua juta seratus tujuh puluh
sembilan ribu empat ratus empat puluh) hektar;

384

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

b.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.727/Menhut-II/2012 tanggal 10


Desember 2012 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan seluas 13.712 (tiga belas ribu tujuh ratus dua belas)
hektar, Perubahan Fungsi Kawasan Hutan seluas 20.529 (dua puluh ribu
lima ratus dua puluh sembilan) hektar di Provinsi Jambi;
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Keputusan.
KEEMPAT

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 September 2014
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Jambi.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Jambi.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIII Pangkal Pinang.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

385

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor: SK. 784/Menhut-II/2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I BENGKULU
SELUAS 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU SEMBILAN RATUS
ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 383/Kpts-II/ 1985


tanggal 27 Desember 1985 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi
Bengkulu seluas 1.157.045 (satu juta seratus lima puluh tujuh ribu empat puluh
lima) hektar;

b.

bahwa berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna Hutan Kesepakatan


(TGHK) dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, telah dilakukan
penunjukan kembali kawasan hutan di Provinsi Bengkulu dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu seluas 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam
puluh empat) hektar;

c.

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


Ruang, maka telah dilakukan penelitian terpadu yang telah ditindaklanjuti dengan
ditetapkannya Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011
tanggal 10 Nopember 2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas
2.192 (dua ribu seratus sembilan puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi
Kawasan Hutan seluas 31.013 (tiga puluh satu ribu tiga belas) hektar dan
Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan seluas 101 (seratus
satu) hektar di Provinsi Bengkulu;

d.

bahwa selain perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan sebagaimana


dimaksud pada huruf c, terdapat perubahan kawasan hutan yang diakibatkan
penataan batas dan perubahan kawasan hutan secara parsial serta pemutahiran
data;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

387

e.

Mengingat :

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu


menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I
Bengkulu seluas 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam
puluh empat) hektar;

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;


2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah


diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,


sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008;

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,


sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;

9.

Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan


Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2012;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
15. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I;
16. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 59 /P Tahun 2011;
388

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

17. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/ 1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu
seluas 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat)
hektar;
18. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal tentang
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan seluas 2.192 (dua ribu seratus sembilan
puluh dua) hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan seluas 31.013 (tiga
puluh satu ribu tiga belas) hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi
Kawasan Hutan seluas 101 (seratus satu) hektar di Provinsi Bengkulu;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kehutanan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kehutanan Nomor P.33/Menhut-II/2012;
20. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.50/Menhut-II/2011 tentang Pengukuhan
Kawasan Hutan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS


KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
420/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I
BENGKULU SELUAS 920.964 (SEMBILAN RATUS DUA PULUH RIBU
SEMBILAN RATUS ENAM PULUH EMPAT) HEKTAR.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420 /Kpts-II/ 1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas 920.964
(sembilan ratus dua puluh ribu sembilan ratus enam puluh empat) hektar, diubah menjadi sebagai berikut :
1.

Ketentuan Amar PERTAMA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:


KESATU Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan di Wilayah
Provinsi Bengkulu seluas 924.631 (sembilan ratus dua puluh empat ribu enam ratus tiga puluh
satu) hektar.

2.

Ketentuan Amar KEDUA diubah, sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:


KEDUA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk sebagai kawasan hutan sebagaimana
dimaksud dalam Amar KESATU dengan fungsi dan luas sebagai berikut:
a. Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA) seluas : 462.965 hektar.
b. Hutan Lindung (HL) seluas : 250.750 hektar.
c. Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas : 173.280 hektar.
d. Hutan Produksi Tetap (HP) seluas : 25.873 hektar.
e. Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas : 11.763 hektar.

3.

Ketentuan Amar KETIGA diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:


KETIGA Kawasan hutan dan wilayah tertentu yang ditunjuk menjadi kawasan hutan sebagaimana
dimaksud dalam Amar KEDUA, sebagaimana tergambar dalam Peta Lampiran Keputusan ini.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

389

4.

Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan berbunyi sebagai berikut:


KEEMPAT Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih berlaku.

5.

Ketentuan Amar KELIMA dihapus.

Pasal II
(1) Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 643/Menhut-II/2011 tanggal 10
Nopember 2011, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peta Lampiran
Keputusan ini.
(2) Keputusan Menteri Kehutanan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 420/Kpts-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu seluas 920.964 (sembilan ratus dua puluh ribu
sembilan ratus enam puluh empat) hektar.
(3) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2012
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd

KRISNA RYA
ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2 . Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Pertanian.
4 . Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
5. Menteri Perhubungan.
6. Menteri Pekerjaan Umum.
7. Menteri Lingkungan Hidup.
8. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala BAPPENAS.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Kepala Badan Informasi Geospasial.
11. Gubernur Sumatera Selatan.
12. Pejabat Eselon I Lingkup Kementerian Kehutanan.
13. Seluruh Bupati/Walikota di Provinsi Bengkulu.
14. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu.
15. Seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi kehutanan di Provinsi Bengkulu.
16. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Palembang.
390

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor 256/Kpts-II/2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSI LAMPUNG SELUAS 1.004.735
(SATU JUTA EMPAT RIBU TUJUH RATUS TlGA PULUH LIMA) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Mcnimbang :

Mengingat :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanun dan Perkebunan Nomor 4 16/


Kpts-II/1999 telah ditetapkan Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi
Daerah Tingknt I Lampung Seluas 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh
empat ribu lima ratus dua belas) hektar;

b.

bahwa sehubungan dengan perkembangan arahan tata gunu hutan maka Keputusan
Menheri Kehutanan dan Perkebunan sebagaimana tersebut butir a, dipandang
tidak sesuai lagi sehingga perlu disempurnakan;

c.

bahwa Gubernur Lampung melalui surat Nomor 522.11/1753/Bappedu/2000


tanggal 15 Agustus 2000 telah mengajukan usulan Penataan Ulang Kawasan
hutan di Propinsi Lampung:

d.

bahwa sehubungan hal tersebul di atas, maku dipandang perlu untuk mengubah
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tentang
Penunjukan Kawasan Hulan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung
seluas 1.144.512 (satu juta seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua belas)
hektar;

1.

Undang-undang Nmnor 5 Tahun 1960 tentang Peraturun Dasar Pokok-Pokok


Agmria:

2.

Undang-undung Nomor 5 Tahun 1990 tentnng Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dau Ekosistemnya;

3.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang:

4.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah:

5.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah


dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

391

8.

Keputusan Presiden Nomor 32 Tabun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

9.

Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisosi:

10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasionul;
11. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan :

Surat Gubernur Lampung Nomor 522. II/1753/Bappeda/2000 tanggal 15 Agustus


2000 tentang Usulan Penataan Ulang Kawasan Hutan di Propinsi Lampung.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG


PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSI LAMPUNG SELUAS 1.004.735 (SATU JUTA EMPAT RIBU
TUJUH RATUS TIGA PULUH LIMA) HEKTAR.

PERTAMA

Menunjuk dan atau menetapkan kembali kawasan hutan dan perairan di wilayah
Propinsi Lampung seluas 1.004.735 (satujuta empat ribu tujuh ratus tiga puluh
lima) hektar.

KEDUA

Kawasan hutan sebagairnana dimaksud amar PERTAMA di rinci menurut fungsi


hutan dengan luas sebagai berikut :
A

Kawasan Suaka Alam, Kawasan


Pelestarian Alam (Darat dan Perairan),
Tamam Buru

: 462.030 hektar

Hutan Lindung

: 31 7.6 15 hektar

&

Hutan Produksi Terbatas

: 33.358 hektar

Hutan Produksi Tetap

: 191.732 hektar

-XPODKKHNWDr

KETIGA

Lokasi kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA
adalah sebagaimana rerlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan
Hutan dan Perairan Propinsi Lampung skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian
tak terpisahkan dengan Keputusan ini.

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :


a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku.
b. Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis
tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap
berlaku.
c. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dalam amar KEDUA sepanjang masih dibebani Hak Pengusahaan di bidang
kehutanan, tetap menjadi kewenangan Mcnteri Kehutanan dan Perkebunan
sampai hak yang bersangkutan habis masa berlakunya.

KELIMA

Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan untuk


mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan dan perairan sebagaimana
dimaksud dalam amar PERTAMA.

392

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KEENAM

Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan dan


Perkebunan Nomor 416/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan
Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung seluas 1.144.512
(satu jura seratus empat puluh empat ribu lima ratus dua betas) hektar, dinyatakan
tidak berlaku lagi.

KETUJUH

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Agustus 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,

Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Sdr. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri.
2. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan;
3. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
4. Sdr. Menteri Pertanian:
5. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
7. Sdr. Menteri Perhubungan;
8. Sdr. Menteri Negara Pemukiman dan Pengembangan Wilayah;
9. Sdr. Kepala Badan Pertanahan Nasional:
10. Sdr. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
11. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional;
12. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
13. Sdr. Gubernur lampung;
14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehmanan dan Perkebunan Propinsi Lampung;
15. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Lampung;
16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Lampung;
17. Sdr. Bupati/Wali kota di wilayah Propinsi Lampung;
18. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi
Lampung;
19. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah
Daerah Tingkat II Propinsi Lampung.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

393

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor: 419/Kpts-II/1999
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071
(SATU JUTA EMPAT PULUH LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang:

Mengingat :

a.

bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
telah ditujuk kawasan hutan secara Partial (Register) seluas 968.100 (sembilan
ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar;

b.

bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan Hutan
tersebut telah dilakukan perataan batas di lapangan;

c.

bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan


Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian amara Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi (RTRWP) dengan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK), perlu
ditunjuk kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tersebut;

d.

bahwa sehubungan hal tersebur, untuk menjamin kepastian Hukum mengenai


status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu
menunjukan kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 1.04 5.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar,
dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan.

1.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agrnria;

2.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Kehutanan;

3.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

4.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tertang Perencanaan Hutan;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan


Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

395

8.

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

9.

Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabinet


Reformasi Pembangunan;

10. Keputusan Presiden Nomor 192 Tahun 1998 tentang Susunan Organisasi
Departemen;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/ 1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 035/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tara Batas Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan
Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dau Perkebunan Nomor 138/Kpts-II/1999 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan : 1

Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 3 Tahun 1994
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat.

2.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 17 Tahun 1996
tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dengan Rencana Tata Rencana Wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat.

3.

Peta Revisi Lampiran Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat
Nomor 17 Tahun 1996 tentatng Pemaduserasian Guna Hutan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tmgkat I Jawa Barat.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG


PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I JAWA BARAT SELUAS 1.045.071 (SATU JUTA EMPAT PULUH
LIMA RIBU TUJUH PULUH SATU) HEKTAR

PERTAMA

Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayali Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat
seluas 1.045.071 (Satu Juta Empat Puluh Lima Ribu Tujuh Puluh Satu) Hektar

KEDUA

Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTERTAMA di rinci menurut


fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :
A

B
C
D
KETIGA

396

Kawasan Suaka Alam, Kawasan


Pelestarian Alam (Darat dan Perairan),
Tamam Buru
Hutan Lindung
Hutan Produksi Terbatas
Hutan Produksi Tetap
Jumlah

: 252 .604 hektar

: 240.402 hektar
: 213.4 12 hektar
: 338 653 hektar
: 1.045.071 hektar

Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah


sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Per Kawasan Hutan
Propinsi Jawa Barat, Skala 1 : 250.000 yang merupakan bagian takterpisahkan
dengan keputusan ini.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :


a. Kawasan Hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam kawasan
hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih tetap berlaku.
b. Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak
dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih tetap berlaku.

KELIMA

Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan


untuk mengatur pelaksanaan pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud
dalam amar PERTAMA.

KEENAM

Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Hutan tentang Penunjukan
secara Partial (Register) areal hutan di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 968.100 (sembilan ratus enam puluh delapan ribu seratus) hektar,
dinyatakan tidak berlaku lagi.

KETUJUH

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

YB. WIDODO SUTOYO. SH. MM.MBA


NIP. 080023934.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juni 1999
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,
ttd
Dr.lr. MUSLIMIN NASUTION.

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Sdr. Ketua Badan Pemerluasa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
3. Sdr. Menteri Pertanian:
4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
5. Sdr. Menteri Perhubungan;
6. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal.
7. Sdr. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
8. Sur. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas.
9 Sdr. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.
10. Sdr. Pejabat eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
11. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat.
12. Sdr. Direktur Utama Perum Perhutani.
13. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa Barat.
14. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat
15. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II diwilayah Propinsi Jawa Barat.
16. Sdr. Kepala Unit III Pcrum Perhutani Jawa Barat.
17. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Jawa
Barat.
18. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Pehutanan dan Konservasi
Tanah Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

397

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANA DAN PERKEBUNAN
Nomor: 220/Kpte-II/ 2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN DI WILAYAH
PROPINSl DAERAH KHUSUS lBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475,45
(SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LIMA EMPAT
PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR.
MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang :

Mengingat :

a.

bahwa di wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah ditunjuk kawasan
hutan dan perairan secara Partial (Register), dan sebagian kawasan hutan tersebut
telah dikukuhkan sebagai kawasan hutan tetap;

b.

bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang


Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil paduserasi antara Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi (RTRWP) dan Tata Guna Hutan Kesepakatan (TOHK), perlu di
tunjuk kembali kawasan hutan dan perairan yang merupakan bagian dari Rencana
Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

c.

bahwa sehubungun dengan hal tersebut untuk memperoleh kepastian hukum


mengenai status kawasan hutan dan perairan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi,
maka, dipandang perlu untuk menunjuk kembali kawasan hutan dan perairan
seluas 108.475,45 (seratus delapan ribu empat ratus tujuh puluh lima, empat
puluh lima perseratus) hektar di wilanyah Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;

2.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasa Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosisiemnya;

3.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

4.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

5.

Undang-Undang Nomor 41 Tabun I 999 tentang Kehutanan;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

399

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Nasional;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah


dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi;

10. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan


Lindung;
11. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
12. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasional;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/l996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
14 . Keputusan Memeri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman
Penataan Batas Fungsi;
16. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan: 1.

Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10 Tahun 1999 tentang Rencana
Umum Tata Ruang Daerah Khusus lbukota Jakarta.

2.

Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Daerah


Khusus Ibukota Jakarta Nomor 107/Kunwil-IV/2000 tentang Resume Rapat
Pembahasan Konsep Surat Keputusan Penujukan Kawasan Hutan dan Perairan
di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
MEMUTUSKAN:

menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG


PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN Dl WILAYAH
PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA SELUAS 108.475.45
(SERATUS DELAPAN RIBU EMPAT RATUS TUJUH PULUH LlMA EMPAT
PULUH LIMA PERSERATUS) HEKTAR.

PERTAMA

Menunjuk atau menetapkan kembali wilayah kawasan hutan dan perairan di


Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta seluas 108.475,45 (seratus delapan
ribu empat ratus tujuh puluh lima empat puluh lima perseratus) hektar sebagai
kawasan hutan dan perairan.

KEDUA

Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci


menurut fungsi dan luas sebagai berikut :

400

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

A. Kawasan Polostariun Alam


1. Taman Nasional Kepulauan Seribu
Darutun (Pulau Penjaliran Barat dan
Pulau Penjaliran Timur).
Perniran
2. Taman Wisata Alam Angke Kapuk
B. Kawasan Suaka Alam
1. Cagar Alam Pulau Bogor
2. Suaka Margasatwa
a). Pulau Rambut
Daratan
Perairan
b). Muara Angke
C. Hutan Lindung Angke Kapuk
D. Hutan Produksi Angke Kapuk
Jumlah Daratan
Jumlah Perairan
Jumlah Daratan dan Perairan

39.50 hektar
108.000,00 hektar
99.82 hektar
18.00 hektar

45,00 hektar
45,00 hektar
44,6 hektar
158,35 hektar
430,45 hektar
108.045.00 hektar
108.475.45 hektar

KETIGA

Lokasi kawasan hutan dan perairan sehagaimana dimaksud dalam amar KEDUA
dalam sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang beerjudul Peta Kawasan
Hutan dan Perairan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta skala 1 : 100.000
yang merupakan bagian yang tak terpisahknn tenngan Keputusan ini.

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :


a. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di
dalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA masih
tetap berlaku.
b. Kawasan hutan dan perairan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara
teknis tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih
tetap berlaku.
c. Kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
b di atas yang telah dibebani hak utau izin pengusahaan, sepanjang tidak
mengalami perubahan peruntukan maupun fungsi maka hak atau izin
pengusahaan dimaksud masih tetap berlaku.
d. Areal yang letaknya berada di luar kawasan hutan dan perairan sebagaimana
dimaksud dalam amar KEDUA yang telah ditunjuk atau ditetapkan oleh
Menteri Kehutanan dan sebelum keputusan ini, sepanjang masih dibebani
Izin Pemanfaatan Kawasan atau Izin Pengusahaan Pariwisata Alam, tetap
munjadi kewenangan Menteri Kehutanan dan Perkebunan sampai hak yang
bersangkutan habis masa berlakunya.

KELIMA

Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan


untuk mengarur pelaksanaan pengukuhan pada kawasnn hutan sebagaimana
dimaksud pada amar PERTAMA.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

401

KEENAM

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,

Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri/Kepala Badan Pertanahan Nasional.
3. Sdr. Menteri Pertanian:
4. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
5. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
6. Sdr. Menteri Perhubungan;
7. Sdr. Menteri Pariwisata dan Kesenian.
8. Sdr. Ketua Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional;
9. Sdr. Gubemur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
10. Sdr. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan;
11. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
13. Sdr. Kepala Kantor Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
14. Sdr. Kepala Kantor Dinas Perkebunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
15. Sdr. Walikota di Wilayah Propinsi Daerah Klmsus Ibukota Jakarta.
16. Sdr. Kepala Unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan di Wilayah
Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

402

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor : 195 /Kpts-II/2003
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS
816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang :

Mengingat :

a.

bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 419/Kpts-II/1999 tanggal 15


Juni 1999 telah menunjuk Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat seluas 1:1.045.071 (satu juta empat puluh lima ribu tujuh puluh satu) hektar;

b.

bahwa berdasarkan perkembangan saat ini dengan terbentuknya Provinsi


Banten menyebabkan berkurangnya luas wilayah Provinsi Jawa Barat, sehingga
penunjukan kawasan hutan di wilayah Provinsi Jawa Barat perlu disesuaikan;

c.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dipandang perlu menunjuk
kembali Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat dengan Keputusan
Menteri Kehutanan.

1.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok - Pokok


Agraria;

2.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;

3.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati dan Ekosistemnya;

4.

Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Pelindungan Hutan;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan


Pemerintahan di Bidang Kehutanan kepada Daerah;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan
Hutan;

8.

Keputusan Presiden R.I. Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan


Undung;

9.

Keputusan Presiden R.I. Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan
Tugas Departemen;

10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet
Gotong Royong;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

403

11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri


Kehutanan No. 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Batas Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman Penataan
Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kehutanan.
Memperhatikan : 1.

2.

Surat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat No. 522.81/3497/Bappeda


tanggal 4 Desember 2002 tentang tanggapan atas Surat Menteri Kehutanan
berkaitan dengan usulan kawasan hutan lindung dalam kawasan hutan.
Peta hasil rescoring Kawasan Hutan Provinsi Jawa Barat.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PENUNJUKAN


KAWASAN HUTAN Dl WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT SELUAS
816.603 (DELAPAN RATUS ENAM BELAS RIBU ENAM RATUS TIGA)
HEKTAR.

PERTAMA

Menunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat seluas 816.603


(delapan ratus enam belas ribu enam ratus tiga) hektar.

KEDUA

Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi


hutan dengan luas sebagai berlkut :
FUNGSI

LUAS (HEKTAR)

Hutan Konservasi

132.180

3,57

Hutan lindung
- Lereng > = 40 %
- Tinggi > = 2000 m
- Skor > = 175
- P. Miyawak
- H. Payau

291.306
244.234
6.535
4.723
1.161
34.653

7,86
6,59
0,94
0,12
0,03
0,94

Hutan Produksi
- Hutan Produksi Terbatas
- Hutan Produksi Tetap

393.117
190.152
202.965

10,60
5,13
5,47

Jumlah kawasan hutan

816.603

22 03

Luas daratan Provinsi Jawa Barat

3 .706.021

100

KETIGA

Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah


sebagaimana terlukis pada peta lampiran Keputusan ini yang berjudul Peta
Kawasan Hutan dan Pera iran Provinsi Jawa Barat.

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :


a. Kawasan hutan yang telah ditetapkan secara partial sebelum keputusan ini
tetap berlaku dengan fungsi hutan mengikuti Peta Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan Provinsi Jawa Barat dalam keputusan ini.

404

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

b.

Kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis karena
luasannya tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan
masih tetap berlaku.

KELIMA

Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan untuk mengatur


pelaksanaan pengukuran kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar
PERTAMA.

KEENAM

(1) Dalam hal terdapat areal atau kawasan hutan dengan tanaman pinus atau
tanaman sejenis lainnya yang berdasarkan penilalan teknis tidak cocok untuk
hutan lindung, dan berdasarkan keputusan ini ditunjuk sebagai hutan lindung,
maka tanaman pinus atau tanaman yang sejenis tersebut dapat diganti secara
bertahap dan hati-hati dengan jenis tanaman lokal campuran yang cocok
dengan fungsi hutan lindung.
(2) Penggantian hutan tanaman sebagaimana dimaksud ayat (1) sesuai dengan
petunjuk teknis yang dltetapkan oleh Kepala Badan Planologi Kehutanan.

KETUJUH

Dengan berlakunya keputusan ini, maka Keputusan Menteri Kehutanan Nomor


419/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 dinyatakan :
a. Tetap berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Banten.
b. Tidak berlaku untuk Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Jawa Barat.

KEDElAPAN

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 4 Juli 2003
MENTERI KEHUTANAN

MUHAMMAD PRAKOSO
Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Menteri Dalam Negeri;


Menteri Pertanian;
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;
Menteri Pehubungan;
Menteri Permukiman dan Prasa rana Wilayah;
Menteri Negara Lingkungan Hidup;
Kepala Badan Pertanahan Nasional;
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas;
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Kepala Badan Koordinasl Survey dan Pemetaan Nasional;
Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan;
Gubernur Jawa Barat;
Direktur Utama PT. Perhutani (Persero);
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat;
Bupati/Walikota di seluruh Jawa Barat;
Kepala Unit III PT. Perhutani (Persero) Jawa Barat;
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/ Kota di seluruh Jawa Barat;
Kepala Unit Pelaksana Teknis Departemen Kehutanan di Jawa Barat.
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

405

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
Nomor: SK. 359 /Menhut-II/2004
TENTANG
PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
NOMOR 435/KPTS-II/ 1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH
MENTERI KEHUTANAN,
Menimbang :

a. bahwa dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/


Kpts-II/ 1999 tanggal 15 Juni 1999 telah ditunjuk Kawasan Hutan di Wilayah
Provinsi Jawa Tengah seluas 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu lima
ratus enam puluh) hektar;
b. bahwa dalam rangka pengelolaan sumberdaya hutan berdasarkan prinsip-prinsip
kelestarian, Gubernur Jawa Tengah mengusulkan adanya peninjauan kembali
fungsi hutan di Jawa Tengah;
c. bahwa sehubungan butir b tersebut telah dilakukan peninjauan kembali
(rescoring) terhadap fungsi kawasan hutan dengan menggunakan data dasar
(kelas lereng, jenis tanah dan curah hujan) yang lebih akurat;
d. bahwa berdasarkan hasil scoring tersebut butir c terjadi perbedaan luas fungsi
hutannya;
e. bahwa kawasan hutan dan perairan di Provin di Jawa Tengah setelah dihitung
secara digital terhadap hasil scoring fungsi hutan tersebut pada butir c, maka
terjadi perubahan luas yang semula 761.560 (tujuh ratus enam puluh satu ribu
lima ratus enam puluh) hektar menjadi 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh
ribu dua ratus lima puluh) hektar;
f.

Mengingat :

bahwa untuk menjamin kepastian hukum mengenai status, batas dan luas
kawasan hutan tersebut sesuai Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan, maka dipandang perlu untuk mengubah penunjukan kawasan hutan
Provinsi Jawa Tengah dengan Keputusan Menteri Kehutanan.

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960;


2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990;
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1992;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

407

6. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999;


7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002;
10. Keputusan Presiden R.I Nornor 32 Tahun 1990;
11. Keputusan Presiden R.I Nomor 165 Tahun 2000; jo Keputusan Presiden R.I
Nomor 177 Tahun 2000;
12. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001.
Memperhatikan :

Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 522/11959 tanggal 4 Agustus 2003 perihal
perubahan fungsi kawasan hutan negara Jawa Tengah.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN


KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
435/KPTS-II/1999 TANGGAL 15 JUNI 1999 TENTANG PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PERTAMA

Menunjuk Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Jawa Tengah


seluas 757.250 (tujuh ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus lima puluh) hektar.

KEDUA

Kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada amar PERTAMA dirinci menurut


fungsi hutan dengan luas sebagai berikut :

FUNGSI

LUAS (HEKTAR)

Hutan Konservasi
Kawasan Suaka Alam,
Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan Konservasl Perairan
Hutan lindung

126.530
16.413

0,51

110.117
84.430

2,59

Hutan Produksi
- Hutan Produksi Terbatas
- Hutan Produksi Tetap

546.290
183.930
362.360

16,78
5,65
11,13

Jumlah kawasan hutan

647,133

19,88

Jumlah Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan

757.250

3.254.900

100,00

B
C

Luas Daratan Provensi Jawa Tengah

KETIGA

Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah


sebagaimana tergambar pada peta lampiran keputusan ini.

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka ketentuan di dalam Keputusan


Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 435/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni
1999 yang tidak bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tetap berlaku.

408

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

KELIMA

Keputusan ini berlaku sejak tan9gal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Oktober 2004
MENTERI KEHUTANAN

MUHAMMAD PRAKOSO

Salinan Keputusan
disampalkan kepada Yth. :
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
2. Menteri Dalam Negeri.
3. Menteri Negara Lingkungan Hidup.
4. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasionai/Kepala Bappenas.
5. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
6. Gubernur Jawa Tengah.
7. Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan.
8. Direktur Utama Perum Perhutani.
9. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
10. Kepala Unit I Perum Perhutani Jawa Tengah.
11. Kepala Balal Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Yogyakarta.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

409

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Nomor: 171 /Kpts-II/2000
TENTANG
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU DELAPAN RATUS
SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS) HEKTAR
MENTERJ KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN,
Menimbang :

a. bahwa berdasarkan Tata Guna Hutan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


telah ditunjuk kawasan hutan secara Partial (Register);
b. bahwa atas dasar penunjukan tersebut butir a, maka sebagian kawasan hutan
telah dilakukan penataan batas di lapangan;
c. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang
Penataan Ruang, maka berdasarkan hasil pemaduserasian antara Tata Guna
Hutan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP), perlu ditunjuk
kembali kawasan hutan yang merupakan bagian dari Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut;
d. bahwa sehubungan hal tersebut, untuk menjamin kepastian hukum mengenai
status kawasan hutan pada Tata Ruang Wilayah Propinsi, maka dipandang perlu
untuk menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas,
lima puluh dua perseratus) hektar dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentang Perlindungan Hutan;

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

411

7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian


Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;
8. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung;
9. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang Susunan Organisasi;
10. Keputusan Presiden Nomor 355/M Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabinet
Persatuan Nasional;
11. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 399/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas
Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1994 tentang Pedoman
Penataan Batas Fungsi;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 002/Kpts-II/2000
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
Memperhatikan : 1. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992
tentang Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
2. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2221/Bangda tanggal 9 September
1998 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan Kesepakatan dan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
3. Surat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
188.44/227 tanggal 26 April 1999 perihal persetujuan Pemaduserasian Tata
Guna Hutan Pada Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1992;
4. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 62 Tahun
1999 tentang Pemaduserasian Tata Guna Hutan dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

412

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN TENTANG


PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH PROPINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA SELUAS 16.819,52 (ENAM BELAS RIBU
DELAPAN RATUS SEMBILAN BELAS LIMA PULUH DUA PERSERATUS)
HEKTAR.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

PERTAMA

Menunjuk kembali kawasan hutan di wilayah Propinsi Daerah Istimewa


Yogyakarta seluas 16.819,52 (enam belas ribu delapan ratus sembilan belas,
lima puluh dua perseratus) hektar.

KEDUA

Kawasan hutan sebagaimana dimaksud amar PERTAMA dirinci menurut fungsi


hutan dengan luas sebagai berikut:
A. Kawasan Suaka Alam dan :
Kawasan Pelestarian Alam
1. Cagar Alam
2. Suaka Margasatwa
3. Taman Wisata Alam

175,08 hektar.
615,60 hektar.
119,66 hektar.

B. Hutan Lindung

2.057,90 hektar.

C. Hutan Produksi

13.851,28 hektar.

JUMLAH

16.8 19,52 hektar.

KETIGA

Lokasi kawasan hutan sebagaimana dimaksud dalam amar KEDUA adalah


sebagaimana terlukis pada peta lampiran yang berjudul Peta Kawasan Hutan
dan Perairan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, skala 1:250.000 yang
merupakan bagian tak terpisahkan dengan keputusan ini.

KEEMPAT

Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka :


a.

Kawasan hutan yang telah ditetapkan yang letaknya berada di dalam


kawasan hutan dan perairan sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA
masih tetap berlaku.

b.

Kawasan Hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis
tidak dapat dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan masih
tetap berlaku.

KELIMA

Memerintahkan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan


untuk mengatur pelaksanaan penataan batas di lapangan atas kawasan hutan
sebagaimana dimaksud dalam amar PERTAMA.

KEENAM

Dengan diberlakukannya Keputusan ini, maka Tata Guna Rutan tentang


Penunjukan Secara Partial (Register) areal hutan di Wilayah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

413

KETUJUH

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

SOEPRAYITNO, SH.
NIP. 080020023.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Juni 2000
MENTERI KEHUTANAN DAN
PERKEBUNAN,

Dr. Ir. NUR MAHMUDI ISMAIL, MSc.

Salinan Keputusan ini


disampaikan kepada Yth. :
1. Sdr. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Sdr. Menteri Dalam Negeri;
3. Sdr. Menteri Pertambangan dan Energi;
4. Sdr. Menteri Perhubungan;
5. Sdr. Menteri Pertanian;
6. Sdr. Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan;
7. Sdr. Menteri Negara Lingkungan Hidup;
8. Sdr. Kepala Badan Pertanahan N asional;
9. Sdr. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan.
10. Sdr. Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta.
11 . Sdr. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
12. Sdr. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
13. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
14. Sdr. Bupati Kepala Daerah Tingkat II wilayah Propinsi D.I Yogyakarta.
15. Sdr. Kepala Unit Pelaksana teknis lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
16. Sdr. Kepala Dinas Kehutanan Daerah Tingkat II/Kepala Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah
Daerah Tingkat II Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

414

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: SK.395/Menhut- II/2011
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
417 /Kpts-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN DI WILAYAH
PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR
SELUAS 1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA
RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang:

a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/


Kpts-II/1999 telah ditunjuk kawasan hutan di Wilayah Provinsi Jawa Timur
seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam
dan tiga puluh perseratus) hektar;
b. bahwa kawasan hutan di Provinsi Jawa Timur perlu dilakukan pemutakhiran
dengan mengakomodasikan perubahan kawasan hutan akibat tata batas kawasan
hutan, perubahan peruntukan kawasan hutan, perubahan fungsi kawasan hutan,
dan penunjukan kawasan hutan secara parsial;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf
b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kehutanan tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa
Timur seluas 1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus
enam dan tiga puluh perseratus) hektar;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok


Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya;
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

415

6. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan;


7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009;
8. Peraturan Pemerintan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan
Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
13. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara;
14. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan
Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon
I Kementerian Negara;
15. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet
Indonesia Bersatu II;
16. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;
Memperhatikan : 1. Surat Gubernur Jawa Timur Nomor 414.34/7495/202.6/2010 tanggal 20
Menetapkan Oktober 2010 hal Permohonan Persetujuan Substansi Kehutanan;
2. Surat Menteri Kehutanan Nomor S. 581/Menhut-VII/2010 tanggal 11 November
2010 hal Persetujuan Substansi Kehutanan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

416

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS


KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR
417/KPTS-II/1999 TENTANG PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN 01
WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR SELUAS
1.357.206,30 (SATU JUTA TIGA RATUS LIMA PULUH TUJUH RIBU DUA
RATUS ENAM DAN TIGA PULUH PERSERATUS) HEKTAR.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999
tentang Penunjukan Kawasan Hutan di Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur seluas
1.357.206,30 (satu juta tiga ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus enam dan tiga puluh perseratus) hektar,
diubah sebagai berikut :
1.

Ketentuan Amar PERTAMA diubah sehingga keseluruhan Amar PERTAMA berbunyi sebagai
berikut:
PERTAMA : Kawasan hutan dan konservasi perairan di wilayah Provinsi Jawa Timur seluas
1.361. 146 (satu juta tiga ratus enam puluh satu ribu seratus empat puluh enam) hektar.

2.

Ketentuan Amar KEDUA diubah sehingga keseluruhan Amar KEDUA berbunyi sebagai berikut:
KEDUA : Kawasan hutan sebagaimana dimaksud Amar PERTAMA dirinci menurut fungsi dengan
luas sebagai berikut:
a.

Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (KSA/KPA)


1) Daratan
: 230.126 hektar (4,80 %)
2) Perairan
: 3.506 hektar (0,07 %)

b.

Hutan Lindung (HL)

c.

Hutan Produksi Tetap (HP) : 782.772 hektar (16,31 %)

: 344.742 hektar (7,18 %)

Jumlah Kawasan Hutan

: 1.361.146 hektar (28,36 %)

Areal Penggunaan Lain

: 3.438.923 hektar (71,64 %)

Luas Jawa Timur

: 4.800.069 hektar (100 %)

3.

Ketentuan Amar KEEMPAT diubah sehingga keseluruhan Amar KEEMPAT berbunyi sebagai
berikut:
KEEMPAT : a. kawasan hutan yang telah ditatabatas dan atau ditetapkan secara parsial sebelum
Keputusan ini tetap berlaku.
b. kawasan hutan yang telah ditunjuk atau ditetapkan yang secara teknis tidak dapat
dipetakan dalam lampiran Keputusan ini dinyatakan tetap berlaku.
c. dalam proses tukar menukar kawasan hutan dan proses pinjam pakai kawasan
hutan yang telah disetujui/ditunjuk/dilepaskan yang secara teknis tidak dapat
dilukiskan dalam peta lampiran keputusan ini, maka sebagai acuannya digunakan
dokumen yang terkait Perjanjian Tukar Menukar/Berita Acara Tukar Menukar/
Perjanjian Pinjam Pakai/Berita Acara Serah Terima.
d. dalam hal batas kawasan hutan berimpit dengan batas-batas alam sungai, pantai
atau danau, maka batas kawasan hutan bersifat dinamis mengikuti fenomena
alam perubahan batas alam tersebut.

4.

Ketentuan Amar KELIMA diubah sehingga keseluruhan Amar KELIMA berbunyi sebagai berikut:
KELIMA : Memerintahkan kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan untuk mengatur
pelaksanaan penataan batas dan penetapan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada Amar
PERTAMA sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

417

Pasal II
(1) Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 417/Kpts-II/1999 tetap berlaku sepanjang
tidak diubah berdasarkan Keputusan ini.
(2) Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juli 2011
MENTERI KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd

Krisna Rya, S.H., M.H.


NIP.19590730 199003 1 001

ZULKIFLI HASAN

Salinan Keputusan disampaikan kepada Yth:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
3. Menteri Dalam Negeri.
4. Menteri Pertanian.
5. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
6. Menteri Perhubungan.
7. Menteri Pekerjaan Umum.
8. Menteri Lingkungan Hidup.
9. Kepala Badan Pertanahan Nasional.
10. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas.
11. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional.
12. Gubernur Jawa Timur.
13. Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan.
14. Inspektur Jenderal Kementerian Kehutanan.
15. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan.
16. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.
17. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial.
18. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan.
19. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
20. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan.
21. Para Bupati di Provinsi Jawa Timur.
22. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
23. Para Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi kehutanan di Provinsi Jawa Timur.
24. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa-Madura.

418

Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai