Anda di halaman 1dari 175

i

Pengarah
Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih MPPMM
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya

Penanggung Jawab
• Drs Ade Palguna R
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
• Ir Sudirman, M. M
Direktur Pengelolaan Sampah
• Ir. Yun Insiani , M. Sc
Direktur Pengelolaan B3
• Ir. Laksmi Dhewanthi, M.A
Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
• Drs Sayid Muhadhar, M. Si
Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
• Ir. Qurie Purnamasari, M. Si
Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3

Tim Penyusun
• Fery Huston, S.H
Kepala Bagian Program dan Evaluasi
• Sri Murwani Nurfadilastuti, S.Si, M. E
Kepala SubBagian Program dan Anggaran
• R. Susanto
Kepala SubBagian Pelaporan, Evaluasi, Data dan Informasi
• Lutfi Susanto
Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Teknik
• Wistinoviani
Kepala SubBagian Hukum
• Moh. Noor Andi Kusumah, S.T, M. Sc
Kepala Subdit Penilaian Kinerja Pengelolaan Sampah
• Ujang Solihin Sidik, S. Si, M. Sc
Kepala Subdit Barang dan Kemasan
• Ir. Ria Rosmayani, M. Si
Kepala Subdit Inventarisasi Penggunnaan B3
• Yunik K Purwandari, S.T, MAS
Kepala Seksi Pelaksanaan
• Rima Yulianti, S. Hut
Kepala Seksi Industri Pangan
• Upik Siti Aslia, S.T, M. Sc
Kepala Subdit Penetapan dan Notifikasi Limbah B3 dan Limbah Non B3
• Amsor, S.T
Kepala Subdit Pengumpulan dan Pemanfaatan Limbah B3
• Dra Melda Mardalina, M. Sc
Kepala Subdit Pemulihan Sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
• Drs. Haneda Sri Mulyanto, MAS
Kepala Subdit Pemulihan Sektor Manufaktur, Agroindustri dan Jasa

Tim Editor
• Yasin Hermansyah, S.T, M. Si
• Lilis Sartika,
• Dwi Indrawan, S.E
• Arwit Danuaji,
• Yudi Yanto,
• Angga Pebriant S. Kom,
• Hana Anggraeni S.T,
• Destiana Puspasari
• Raisa Nur Latifah
ii
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN

NOMOR : /PSLB3-Sesdit/2015

TENTANG

RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN TAHUN 2015-2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH, DAN BAHAN


BERBAHAYA DAN BERACUN

Menimbang a. bahwa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004


tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan P erat ur an Pr es id en Nomo r 2 Tah u n 2 015
tentang RPJMN, mengamanatkan setiap
Kementerian/Lembaga Negara menyusun Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019
yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dengan berpedoman kepada RPJMN Nasional;

b. b a h w a da la m p en y u s u na n R en c a n a St r a t eg is
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan
Bahan Berbahaya dan Beracun Pengelolaan telah
mengacu pada Rencana Strategis Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015 -
2019;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah
Limbah dan Bahan Berbahaya dan
B e r a c u n Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan
Berbahay a dan Beracun Kementerian
L i n g k u n g a n H i d u p d a n Kehutanan Tahun 2015-
2019;

iii
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
3. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)
4. Peraturan Menteri Perencanaan dan Pembangunan/Kepala
Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Renstra 2015-2019 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 860)
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P. 18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor P39/Menlhk-Setjen/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2015-2019 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1195).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN


SAMPAH, LIMBAH, DAN BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN TENTANG RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH,
LIMBAH, DAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
TAHUN 2015-2019

Pasal 1

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan


Bahan Berbahaya dan Beracun Tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

Pasal 2

(1) Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan


Bahan Berbahaya dan Beracun ini menjadi acuan dalam penyusunan
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 Eselon II di lingkungan Direktorat
Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun.

iv
(2) Eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyusun rencana
strategis unit kerjanya paling lama 3 (tiga) bulan sejak Rencana Strategis
Direktorat Jenderal ditetapkan.
(3) Rencana strategis unit kerja eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disusun sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor: P.40/Menlhk-Setjen/2015.

Pasal 3

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal Oktober 2015

v
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan beracun berbahaya

PENGANTAR

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam Pasal 15 ayat (1) dan
Pasal 19 ayat (2), mengamatkan kepada setiap pimpinan
Kementerian/Lembaga agar menyusun Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra–KL) untuk menjamin keterkaitan
dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Di
samping itu, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dalam Diktum
Kedua, dinyatakan bahwa setiap instansi pemerintah, sampai
tingkat Eselon II, wajib menyusun Rencana Strategis untuk
melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
wujud pertanggung-jawaban kinerja instansi pemerintah. Untuk menindaklanjuti hal tersebut,
selanjutnya ditetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.40/Menlhk-
Setjen/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Tahun 2015-2019, yang mempertegas bahwa setiap Eselon I selaku penanggung jawab
Program, dan Eselon II serta Unit Pelaksana Teknis (UPT) selaku penanggung jawab kegiatan dan Satuan
Kerja, wajib menyusun Renstra tahun 2015-2019 yang berpedoman pada Renstra Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019.

Renstra Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun ini disusun
untuk mencapai sasaran strategis program yang telah ditetapkan melalui uraian kegiatan yang
dilaksanakan dengan komitmen dan motivasi sesuai dengan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, disertai dukungan dan kerjasama yang
sinergis dari berbagai pihak.

vi | R e n c a n a S t r a t e g i s 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan beracun berbahaya

Akhirnya, dengan segala upaya dari seluruh jajaran Direktorat


Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan
Beracun kami berharap agar seluruh target sebagaimana ditetapkan
dalam Renstra ini dapat diimplementasikan untuk mensukseskan
program Pemerintah, terutama untuk upaya-upaya pelestarian
lingkungan hidup dan kehutanan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja, dan berpartisipasi aktif memberikan dukungan dalam
penyusunan Renstra ini.

Jakarta, Oktober 2015


Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan
Berbahaya dan Beracun

Ir. Tuti Hendrawati Mintarsih, MPPPM

vii | R e n c a n a S t r a t e g i s 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan beracun berbahaya

DAFTAR ISI
PENGANTAR ............................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. KONDISI UMUM.................................................................................................. 7
1.2. MASUKAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS)......................... 16
1.3. KINERJA PELAKSANAAN TAHUN 2010 – 2014 .................................................... 16
1.4. POTENSI DAN PERMASALAHAN ......................................................................... 19
ANALISIS SWOT.......................................................................................................... 22

BAB II SASARAN DAN INDIKATOR ............................................................................... 25


2.1. SASARAN PROGRAM........................................................................................... 28
2.2. SASARAN KEGIATAN ........................................................................................... 31
2.3 SASARAN UNIT KEGIATAN .................................................................................. 37
Direktorat Pengelolaan Sampah ........................................................................ 37
Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun .................................... 39
Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 .................... 41
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 ........ 44
Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3................................. 48
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen
Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 ................................................................ 49
2.4. STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN ...................................................................... 51

BAB III KERANGKA REGULASI ...................................................................................... 52


BAB IV KERANGKA PENDANAAN ................................................................................. 57
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 59

viii | R e n c a n a S t r a t e g i s 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan beracun berbahaya

ix | R e n c a n a S t r a t e g i s 2 0 1 5 - 2 0 1 9
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

BAB I
PENDAHULUAN

1|Rencana Strategis 2015-2019


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kebijakan mengenai Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (selanjutnya disingkat SPPN)1


menetapkan bahwa Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (disingkat dengan
UUD 1945) dilaksanakan oleh Pemerintah melalui pembangunan yang terstruktur, sistematis dan
berkelanjutan, melalui perencanaan yang baik. Secara garis besar, SPPN terdiri atas perencanaan
pembangunan jangka panjang, menengah, dan tahunan.

1 Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana Strategis 2015-2019 | 2


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tugas tersebut, Ditjen PSLB3 menyelenggarakan
Tahun 2005–20252 (disingkat dengan RPJPN 2005 fungsi sebagai berikut:
– 2025) telah menetapkan Visi dan Misi serta a. perumusan kebijakan di bidang
agenda RPJPN 2005 – 2025. Pelaksanaan RPJPN penyelenggaraan pengelolaan sampah, B3,
tersebut dibagi menjadi empat tahapan Rencana dan limbah B3, serta pemulihan lahan
Pembangunan Jangka Menengah Nasional terkontaminasi sampah dan limbah;
(disingkat dengan RPJMN). RPJMN periode b. pelaksanaan kebijakan di bidang
sekarang ini, yaitu RPJMN Tahun 2015 – 2019, penyelenggaraan pengelolaan sampah, B3,
yang merupakan RPJMN III, telah ditetapkan dan limbah B3, serta pemulihan lahan
dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015. terkontaminasi sampah dan limbah;
Selanjutnya RPJMN III tersebut dijabarkan c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan
menjadi Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 kriteria di bidang penyelenggaraan
– 2019 Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah pengelolaan sampah, B3, dan limbah B3,
Daerah. serta pemulihan lahan terkontaminasi
sampah dan limbah;
Dalam rangka menindak-lanjuti RPJMN Tahun d. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
2015 – 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan kebijakan penyelenggaraan pengelolaan
Kehutanan telah menetapkan Renstra Tahun sampah, B3, dan limbah B3, serta
2015 – 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan pemulihan lahan terkontaminasi sampah
Kehutanan (disingkat dengan Renstra 2015-2019 dan limbah;
Kementerian LHK), dan kemudian ditindak-lanjuti e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dengan penetapan Renstra tiap unit kerja eselon atas pelaksanan urusan penyelenggaraan
satu, antara lain Direktorat Jenderal Pengelolaan pengelolaan sampah, B3, dan limbah B3,
Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan serta pemulihan lahan terkontaminasi
Beracun (Ditjen PSLB3), yang lingkup Renstra-nya sampah dan limbah di daerah;
disesuaikan dengan ranah tugas dan fungsi yang f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan
diamanatkan kepadanya3. penyelenggaraan pengelolaan sampah, B3,
dan limbah B3, serta pemulihan lahan
Ditjen PSLB3 mengemban tugas untuk terkontaminasi sampah dan limbah;
“menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan g. pelaksanaan administrasi Direktorat
kebijakan, sinkronisasi kebijakan di bidang Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan
sampah, Bahan Berbahaya dan Beracun dan Bahan Berbahaya dan Beracun; dan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun” h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
(selanjutnya disingkat dengan pengelolaan Menteri.
sampah, B3, dan limbah B3). Untuk melaksanakan

2 Sebagaimana dimuat dalam Bab Kedua dari Lampiran Kehutanan Nomor P.18/MENLH-II/2015 tentang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Kehutanan
Nasional Tahun 2005 – 2025.
3 Sebagaimana ditetapkan pada Pasal 763 dan Pasal 764
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

3|Rencana Strategis 2015-2019


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Susunan organisasi Ditjen PSLB3 terdiri atas enam unit kerja eselon satu, dengan struktur organisasi
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar I.1.

Bertolak dari tugas dan fungsi serta struktur organisasi Ditjen PSLB3 tersebut di atas maka rantai nilai
Ditjen PSLB3 digambarkan berupa susunan diagram pada Gambar I.2.

Gambar I.2 – Rantai Nilai Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan
Beracun (PSLB3)

PENGELOLAAN SAMPAH

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)

VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3, DAN


LIMBAH NON B3 PENILAIAN KINERJA SASARAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3 PROGRAM
PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DAN LIMBAH NON B3 PENGELOLAAN
DARURAT LIMBAH B3 SAMPAH,
LIMBAH,
DAN B3
DUKUNGAN JEJARING KERJA SAMA DAN KEMITRAAN SERTA KOORDINASI

DUKUNGAN MANAJEMEN
(Program, Anggaran, Tata laksana, Hukum, Kepegawaian, Perlengkapan, Data &
Informasi)

Rencana Strategis 2015-2019 | 4


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Rangkaian pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen PSLB3 termaksud di atas mesti mengarah pada
pencapaian Sasaran Program yang diamanatkan oleh Renstra Kementerian LHK kepada kepada Ditjen
PSLB3, dan selanjutnya Sasaran Program tersebut mesti mengarah pada arah tujuan Kementerian LHK
sebagaimana ditunjukkan dalam diagram Rantai Nilai Kementerian LHK pada Gambar I.3.

Gambar I.3 - Rantai nilai Kementerian LHK

Penyusunan Renstra Ditjen PSLB3 Kementerian


Gambar I.4 – Langkah Teknis Penyusunan Rencana
LHK ini dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Strategis (Renstra) Unit Kerja Eselon Satu
Pemerintah Nomor 40 Tahun 20064, pedoman
penyusunan Renstra yang ditetapkan oleh
PERMEN-PPN/Kepala Bappenas Nomor 5/20145,
panduan pelaksanaan reformasi birokrasi6, dan
Peraturan Menteri-LHK Nomor: P.40/Menlhk-
Setjen/2015 Tentang “Pedoman Penyusunan
Rencana Strategis Lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-
2019”. Penyusunan Renstra ini dilakukan melalui
tahapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar
I.4, yaitu sesuai dengan Peratutran Menteri-LHK
Nomor: P.40/Menlhk-Setjen/2015 termaksud di
atas.

Penyusunan Renstra Ditjen PSLB3 ini selain mengacu pada Renstra Kementerian LHK, dan amanat
kebijakan nasional yang berkenaan dengan bidang tugas Ditjen PSLB3, yaitu Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun, juga disesuaikan lingkupannya dengan ranah tugas dan
fungsi Ditjen PSLB3, serta dengan mempertimbangkan kondisi, potensi dan permasalahan aktualnya,
terutama dalam kurun waktu tahun 2015 – 2019. Rangkaian proses tersebut ditunjukkan dengan
diagram alir dalam Gambar I.5.

4 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional
5 Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
(RENSTRA K/L) 2015–2019.
6 Kriteria penyusunan Renstra yang baik tersirat dalam “guidance questions” dalam pedoman mengenai Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB)

5|Rencana Strategis 2015-2019


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Gambar I.3 - Rantai nilai Kementerian LHK

1.1

Rencana Strategis 2015-2019 | 6


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

KONDISI UMUM
Lingkup kondisi yang dimaksud dalam hal ini sebagaimana mestinya akan merusak tatanan
adalah selain kondisi substantif juga kondisi ekologis. Sebagian besar produk-produk kimiawi
institusional. Adapun yang dimaksud kondisi termaksud di atas akan menimbulkan limbah
substantif adalah kondisi yang mengenai pada proses pembuatannya, dan sebagian
substansi bidang tugas dan fungsi Ditjen ini,yakni produk-produk kimiawi tersebut akan menjadi
sampah, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sampah dan limbah domestik. Apabila B3
limbah B3, dan lahan terkontaminasi terpapar ke lingkungan tanpa terkendali, antara
sampah/limbah B3. Sedangkan kondisi lain sebagai akibat dari tidak dikelolanya B3
institusional secara generik meliputi perihal sebagaimana mestinya, maka akan menimbulkan
manajemen, administrasi, dan organisasi. resiko berupa ancaman pada
kesehatan/keselamatan manusia, dan kehidupan
Kurun waktu kondisi yang dikemukakan dalam hal makhluk hidup lainnya. Jika B3, limbah dan atau
ini adalah tahun 2010 – 2014. Lingkup lokasi sampah masuk/dimasukkan ke lingkungan hidup
pengelolaannya meliputi wilayah Indonesia, dan maka akan menurunkan kualitas lingkungan
mencakup urusan lintas negara dengan hidup. Diharapkan, dengan dilakukan
Indonesia, serta urusan global/regional yang pengelolaan sampah, pengelolaan B3, dan
berkaitan dengan Indonesia. pengelolaan limbah B3, serta pemulihan lahan
terkontaminasi sampah dan limbah, maka akan
Kementerian LHK mengemban amanat kebijakan mengurangi kemungkinan terpaparnya B3 ke
konstitusional untuk mewujudkan lingkungan lingkungan hidup dan akan mengurangi jumlah
hidup yang baik dan sehat, serta untuk polutan dan kontaminan yang masuk/
melestarikan peran lingkungan hidup dalam dimasukkan ke lingkungan hidup. Dengan
pembangunan nasional, yaitu sebagai modal demikian maka keberhasilan pelaksanaan tugas
pembangunan dan juga sebagai penopang sistem Ditjen PSLB3 akan berkontribusi untuk mencapai
kehidupan. Sebagian amanat tersebut Sasaran Strategis Renstra 2015-2019
merupakan ranah bidang tugas dan fungsi Ditjen Kementerian LHK.
PSLB3, yaitu pengelolaan sampah, pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan Jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia
pengelolaan limbah B3, serta pemulihan lahan yang besar, serta pola konsumsi masyarakat
terkontaminasi sampah dan limbah. Dalam seperti sekarang ini akan menyebabkan jumlah
melaksanakan amanat tersebut, Ditjen PSLB3 timbulan sampah dan limbah domestik semakin
menghadapi kondisi aktual, serta memiliki meningkat dari waktu ke waktu. Pola konsumsi
potensi dan juga permasalahan. masyarakat juga akan mempengaruhi komposisi
material kandungan sampah dan limbahnya,
Dalam beberapa dekade terakhir ini, ilmu antara lain kandungan material yang sulit diurai
pengetahuan dan teknologi serta industri telah secara alami, dan kandungan material yang
berkembang amat pesat. Perkembangannya membahayakan kesehatan manusia dan
telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
juga mengubah gaya hidup serta pola konsumsi
dan produksi. Pemakaian produk-produk kimiawi Pertumbuhan ekonomi memang dipacu untuk
telah meningkatkan ragam dan jumlah bahan selalu meningkat, namun tidak berarti tanpa
kimiawi, yang beberapa diantaranya berupa rambu pengamanan, antara lain rambu-rambu
bahan yang jika tidak dikelola dan atau ditangani mengenai pengelolaan B3, pengelolaan limbah
sebagaimana mestinya maka akan menjadi B3, pengelolaan sampah, yang pada hakekatnya
membahayakan dan atau meracuni, yaitu bahan- untuk memastikan keberlanjutan pembangunan
bahan yang disebut dengan “Bahan Berbahaya itu sendiri, dan demi hak manusia atas kesehatan
dan Beracun (B3)”. Selain itu juga ada material dan keselamatan. Keberhasilan berupa
yang disebut “bahan tak ramah lingkungan”, yaitu pertumbuhan ekonomi tidak akan paripurna jika
bahan yang jika tidak dikelola dan atau ditangani disertai dengan kotor dan cemar serta rusaknya

7|Rencana Strategis 2015-2019


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

lingkungan hidup yang mengancam kesehatan keberhasilan menuju tata-kelola kepemerintahan


dan keselamatan manusia. yang baik dalam pengelolaan sampah,
pengelolaan B3, dan pengelolaan limbah B3.
Dalam rangka pertumbuhan ekonomi tersebut Peran masyarakat akan sangat menentukan
maka investasi akan didorong untuk meningkat, keberhasilan upaya pengelolaan sampah melalui
antara lain dorongan untuk meningkatkan sektor- pendekatan pengurangan sampah pada
sektor pertanian, pertambangan, dan sumbernya dan pendauran material sampah.
perindustrian. Beberapa jenis usaha/kegiatan
ekonomi tersebut diketahui akan menggunakan Peran swasta untuk swa-taat dalam pengelolaan
sejumlah B3, dan atau berpotensi menghasilkan B3 dan pengelolaan limbah B3 akan menghemat
limbah serta sampah, dan atau berpotensi sumber daya yang digunakan untuk penegakan
membuat lahan terkontaminasi limbah/sampah. hukum. Upaya swa-taat termaksud di atas telah
Kemungkinan-kemungkinan peningkatan sumber banyak diterapkan melalui cara-cara
B3, limbah, dan sampah termaksud di atas cendekia/cerdas, antara lain dengan kiat yang
merupakan tantangan yang akan dihadapi oleh disebut “mencegah pencemaran
Ditjen PSLB3. menguntungkan”, “reduksi limbah
menguntungkan”, “produksi yang efisien
Kondisi pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan mengurangi polutan”, “produksi bersih
peran serta masyarakat juga akan menentukan menguntungkan”, dan sebagainya.

GAMBARAN KONDISI UMUM

Gambaran kondisi umum yang berkenaan dengan pengelolaan sampah, Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3), dan limbah B3 adalah sebagaimana dikemukakan berikut ini.

 Pengelolaan Sampah

Sebagian besar penanganan sampah di Indonesia Dengan perkembangan tantangan saat ini dan
masih dilakukan dengan pola yang disebut tahun-tahun mendatang maka perlu untuk
“kumpul - angkut - buang”. Timbunan sampah di melakukan perubahan dari pola seperti biasanya
tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi (as usual) tersebut menjadi pola yang didasari
menimbulkan gas Metan, yang jika tidak dengan paradigma baru dan teknologi
didayagunakan, akan terlepas ke udara, sehingga pengelolaan sampah yang lebih mutakhir.
akan meningkatkan emisi “gas rumah kaca
(GRK)”.

Gambar I.6 – Tipologi Sumber Timbulan Sampah pada Area Urban di


Indonesia

Rencana Strategis 2015-2019 | 8


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Adapun tipologi sumber timbulan sampah pada area urban di Indonesia ditunjukkan dengan grafik
pada Gambar I.6, sedangkan tipologi komposisi sampah pada area urban di Indonesia ditunjukkan
dengan grafik pada Gambar I.7.

Jumlah timbulan sampah secara rata-rata 0,7 kg. Jumlah timbulan sampah rata-rata harian
nasional adalah sebesar 175.000 ton per hari, di kota-kota metropolitan (jumlah penduduk >1
atau 64 juta ton per tahun. Angka tersebut juta jiwa) dan kota-kota besar (jumlah penduduk
didasarkan pada asumsi bahwa sampah yang 500 ribu-1 juta jiwa) masing-masing adalah 1.300
dihasilkan setiap orang per hari adalah sebanyak ton dan 480 ton.

Berdasarkan data non fisik Program Adipura melalui pola pengurangan di sumber (reduce at
2013, pola penanganan sampah pada area urban sources) dan daur ulang sumberdaya sampah
di Indonesia adalah seperti ditunjukkan dalam (reuse dan recycle). Melalui implementasi 3 R
grafik pada Gambar I.8. Pola penanganan sampah (Reduce, Reuse dan Recycle), EPR (Extended
yang diangkut kemudian ditimbun di TPA masih Producer Responsibility), pemanfaatan sampah
mendominasi pola penanganan sampah di sebagai alternative energy (waste to energy) dan
Indonesia, yaitu sebesar 69%. Adapun pemrosesan akhir sampah (TPA) diharapkan
pendekatan dengan paradigma baru dalam dapat menyelesaikan permasalahan sampah yang
pengelolaan sampah yang dilakukan adalah dihadapi saat ini.

9|Rencana Strategis 2015-2019


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Jenis dan jumlah B3 terus bertambah dari waktu Agenda pengembangan konsep “Sistem Informasi
ke waktu. Dokumen yang diterbitkan UNEP pada Tata Kelola B3 Nasional” belum efektif
tahun 2013 mengemukakan bahwa di dunia implementasinya. Sistem informasi tersebut
terdapat lebih dari 140.000 jenis bahan kimia meliputi antara lain sistem aplikasi terpadu online
yang digunakan dalam sistem produksi, dan dalam pelaporan data realisasi impor, ekspor,
produksi bahan kimia tersebut berperan penting peredaran dan penggunaan B3, serta data
dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Peredaran registrasi dan notifikasi B3. Data yang tersedia
dan penggunaan B3 di Indonesia sejak 2010 – dalam sistem tersebut masih secara terbatas
2014 tercatat sekitar 200 jenis dengan jumlah hanya menghimpun data importasi B3
sebanyak 3 juta ton. Jumlah dan jenis B3 yang teregistrasi dan ternotifikasi. Adapun pencatatan
beredar dan dipergunakan tersebut cenderung realisasi impor dan produksi B3 yang teregistrasi
meningkat. Belum semua B3 yang beredar dan sejak 2013 hingga 2015 dapat dilihat pada grafik
dipergunakan di Indonesia dapat dibawah dalam Gambar I.9.
dicatat/dipantau, terutama B3 yang masuknya ke
Indonesia secara illegal seperti Merkuri dan
pestisida yang sudah dilarang penggunaannya
tetapi masih digunakan oleh masyarakat.

Gambar I.9 – Total Realisasi Impor dan Produksi B3 Yang Teregistrasi Pada Tahun 2013 - 2015

Pada tahun 2015, Jumlah dari jenis B3 yang melakukan permohonan registrasi adalah sebanyak 117
jenis B3 dengan kategori yang dapat digunakan, dan 152 jenis B3 dengan kategori B3 baru.
Dikategorikan baru karena belum tercantum didalam daftar lampiran PP 74 Tahun 2001.

Rencana Strategis 2015-2019 | 10


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Adapun data 6 jenis B3 dengan rencana impor terbesar dalam kurun waktu Januari sampai dengan
Desember 2015 dapat dilihat pada grafik dalam gambar 1.10.

Gambar I.10 – Enam Jenis B3 Dengan Rencana Impor Terbesar Tahun 2015

Untuk kegiatan ekspor dan impor B3 dengan Swedia, Bulgaria, Finlandia, Denmark, Inggris,
kategori B3 terbatas dilakukan notifikasi antar Korea, India, China, Thailand, Malaysia dan
negara. Pada tahun 2015 Kementerian LHK Singapura. Dengan status notifikasi sebagaimana
memproses 68 surat notifikasi B3 dari negara ditunjukkan dalam Gambar 1.11.
Belgia, Perancis, Italia, Belanda, Irlandia, Jerman,

Gambar I.10 – Status Notifikasi B3 Tahun 2015

Kementerian LHK telah ditunjuk sebagai National mengkoordinasikan penerapan konvensi di setiap
Focal Point pelaksanaan konvensi mengenai B3 di sektor terkait mengawasi pelaksanaan dan
Indonesia. Dalam rangka itu, Kementerian LHK kepatuhan di tingkat nasional, melaporkan
mempunyai tanggung jawab untuk perkembangan penerapan konvensi kepada

11 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Sekretariat Konvensi, serta menyebarluaskan kepentingan di tingkat nasional. Sehubungan


informasi terkait pengaturan pengelolaan B3 di dengan itu, maka peran Ditjen PSLB3 menjadi
tingkat internasional kepada para pemangku sangat penting.

 Pengelolaan Limbah B3

Peraturan perundang-undangan menetapkan dilengkapi dengan izin. Izin pengelolaan limbah


bahwa penghasil limbah B3 berkewajiban untuk B3 merupakan instrumen administratif preventif
mengelola limbah B3 yang dihasilkannya. yang penerbitannya dapat dilakukan dalam 1
Kewajiban tiap usaha/kegiatan untuk melakukan (satu) izin yang terintegrasi oleh Menteri,
pengelolaan limbah B3 yang menjadi tanggung Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
jawabnya merupakan upaya untuk mengurangi kewenangannya berdasarkan pengajuan
kemungkinan terjadinya resiko terhadap pemohon izin, kecuali izin pengelolaan limbah
lingkungan hidup akibat masuk/dimasukkannya untuk kegiatan pengangkutan limbah B3.
polutan B3 yang terkandung dalam limbah B3,
dan upaya untuk mencegah pencemaran Selama kurun waktu 2010-2014, telah dilakukan
dan/atau perusakan lingkungan hidup akibat verifikasi sebanyak 5.248 permohonan perizinan
limbah B3. pengelolaan limbah B3, dengan rata-rata seribu
permohonan per tahun sebagaimana
Pengelolaan Limbah B3 merupakan suatu diperlihatkan pada Gambar I.11. Permohonan ini
rangkaian kegiatan yang mencakup Penyimpanan terdiri dari: Izin pengelolaan limbah untuk
Limbah B3, Pengumpulan Limbah B3, kegiatan penyimpanan limbah B3; Izin
Pemanfaatan Limbah B3, Pengangkutan Limbah pengelolaan limbah untuk kegiatan pengumpulan
B3, dan Pengolahan Limbah B3 termasuk limbah B3; Izin pengelolaan limbah untuk
Penimbunan Limbah B3. Dalam rangkaian kegiatan pengangkutan limbah B3; Izin
Pengelolaan Limbah B3 terkait beberapa pihak pengelolaan limbah untuk kegiatan pemanfaatan
yang masing-masing merupakan mata rantai, limbah B3; Izin pengelolaan limbah untuk
yaitu: Penghasil Limbah B3, Pengumpul Limbah kegiatan pengolahan limbah B3; Izin pengelolaan
B3, Pengangkut Limbah B3, Pemanfaat Limbah limbah untuk kegiatan penimbunan limbah B3;
B3, Pengolah Limbah B3, dan Penimbun Limbah Izin dumping limbah B3; Rekomendasi
B3. pengangkutan limbah B3, Notifikasi ekspor
limbah B3; dan Rekomendasi impor limbah non
Untuk memastikan bahwa setiap mata rantai B3. Secara keseluruhan telah dilayani sebanyak
pengelolaan limbah B3 sebagaimana tersebut di 3034 izin, rekomendasi, dan notifikasi yang telah
atas dilakukan secara benar, tepat, dan sesuai diterbitkan selama periode tahun 2010-2014,
dengan tujuan dan persyaratan pengelolaan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar I.12.
limbah B3 maka pengelolaan limbah B3 wajib

Rencana Strategis 2015-2019 | 12


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Gambar I.11 – Jumlah Permohonan Perizinan Limbah B3

Gambar I.12 – Jumlah Izin, Rekomendasi, dan Notifikasi Yang Terbit

Jumlah perusahaan yang dipantau kinerjanya yang belum dikelola sesuai peraturan. Limbah B3
dalam pelaksanaan pengelolaan B3 dan yang belum dikelola ini akan memberikan potensi
pengelolaan limbah B3 semakin bertambah pencemaran lingkungan, yang salah satunya
sebagaimana grafik pada Gambar I.13. Data hasil mengakibatkan terjadinya lahan terkontaminasi
pemantauan lahan terkontaminasi limbah B3 limbah B3 yang kedepannya harus segera
menunjukkan bahwa masih terdapat limbah B3 dipulihkan.

13 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Gambar I.13 – Jumlah Industri Yang Dipantau dalam Pengelolaan Limbah B3

 Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3

Data jumlah lahan terkontaminasi dari tahun 2012-2014 adalah sebagaimana ditunjukkan dengan
grafik dalam Gambar I.14.

Gambar I.14 – Grafik Jumlah dan Luas Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Sedangkan data Jumlah dan Luas Lahan Terkontaminasi Limbah B3 per sektor ditunjukkan dalam
Gambar I.15.

Rencana Strategis 2015-2019 | 14


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Gambar I.15 – Grafik Jumlah Lahan Terkontaminasi Limbah B3 per Sektor

Berdasarkan data baseline tahun 2014, jumlah tanah terkontaminasi limbah B3 yang perlu dibersihkan
adalah 500,000.00 ton. Data kompilasi lahan terkontaminasi yang masuk dalam proses pemulihan
tahun 2014 sampai dengan 2015 ditunjukkan pada tabel I.1.

Tabel I.1 -Pemulihan Lahan Terkontaminasi Tahun 2014 – 2015


Lahan Terkontaminasi Pemulihan Yang Telah Pemulihan Yang Masih
Limbah B3 Selesai Dalam Proses
Luas (M2) 745.320,34 65.673,11 679.647,23
Jumlah (Ton) 676.429,13 389.354,07 287.075,06

Pelaksanaan penanganan lahan terkontaminasi representative/tepat, sesuai dengan karakter


limbah B3 wajib dilakukan oleh kontaminan dan lokasi lahan terkontaminasi
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan, limbah B3 seperti sludge oil, sludge IPAL, limbah
namun apabila tidak diketahui pelakunya maka batubara, slag besi, dan oli bekas. Pelaksanaan
Pemerintah bertanggungjawab untuk pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 untuk
melaksanakan kegiatan pemulihan dengan tahun 2014-2015 adalah sebagaimana
menggunakan teknologi yang dianggap ditunjukkan dengan grafik dalam Gambar I.16.

15 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Gambar I.16 – Grafik Pemulihan Lahan Terkontaminasi Tahun 2014 – 2015

KONDISI TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DI INDONESIA

Fakta menunjukkan bahwa banyak terjadi masih perlu disempurnakan secara struktur,
kecelakaan limbah B3 sebagai konsekuensi dari mekanisme dan substansi sesuai dengan PP
penggunaan B3 dan/atau pengelolaan limbah B3. 101/2014 tersebut. Pada tahun 2015 mulai
Kementerian Lingkungan Hidup telah menyusun dilakukan penyusunan draf Peraturan Menteri
Pedoman Penerapan Sistem Tanggap Darurat LHK sebagai salah satu bentuk pedoman dalam
Pengelolaan B3 dan/atau limbah B3. Pada tahun penerapan Sistem Tanggap Darurat PLB3.
2014 secara eksplisit dimandatkan dalam Selanjutnya diperlukan sosialisasi Peraturan
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Menteri tersebut terkait dengan mekanisme kerja
tentang Pengelolaan Limbah B3 (PLB3) bahwa dan penerapan program kedaruratan PLB3
harus ada peraturan tentang upaya pencegahan kepada sektor terkait lainnya, pemerintah daerah
untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serta pihak industri.
Pengelolaan Limbah B3. Pedoman yang telah ada

1.2 MASUKAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDERS)


Masukan dari para pemangku kepentingan  Peran serta masyarakat dalam mengelola
(stakeholders) dan masyarakat, mengenai kondisi sampah, termasuk dalam rangka bisnis
Ditjen PSLB3, yang disampaikan dalam berbagai pengelolaan sampah menuju Indonesia Bebas
kesempatan, meliputi pokok-pokok sebagai Sampah 2020;
berikut:  Merealisasi pelaksanaan kebijakan mengenai
 Sinergitas peraturan dan NSPK dari setiap EPR (Extended Producer Responsibility), dan
Kementerian/Lembaga terkait masih harus pelaksanaan program EPR yang terintegrasi
lebih diefektifkan; dengan Bank Sampah;

Rencana Strategis 2015-2019 | 16


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

 Dorongan kepada seluruh kota/kabupaten  Regulasi yang telah ada semestinya ditinjau
untuk membentuk bank sampah dan tiap dua tahun, untuk penyempurnaannya,
memperbaiki tata kelola bank sampah yang dan untuk mengetahui kebutuhan regulasi.
telah ada;  Metoda dan teknik identifikasi limbah B3 perlu
 Pengembangan industri daur ulang, antara dilengkapi dan disempurnakan.
lain dengan penerapan insentif dan  Kriteria keberhasilan pemulihan lahan
disinsentif; terkontaminasi limbah/sampah dan tolak
 Pengembangan inovasi penanganan sampah, ukurnya perlu segera ditetapkan.
terutama pemanfaatan produk daur ulang  Data mengenai pengelolaan limbah B3 dan
dan pengurangan kemasan plastik. pemulihan lahan terkontaminasi limbah dan
 Perlunya penguatan kerjasama antar para atau sampah perlu dikelola lebih baik lagi.
pemangku kepentingan pada agenda yang  Kapasitas perusahaan dalam pengelolaan
berkaitan dengan kebijakan, dan penerapan limbah B3 perlu dibina pengembangannya,
konvensi internasional terutama tentang cara-cara pengelolaan
 Perlunya untuk melihat kembali kesepakatan- limbah yang ramah lingkungan, dan cara-cara
kesepakatan yang telah dibuat bersama para pengelolaan limbah yang menguntungkan.
pemangku kepentingan, dan meningkatkan Untuk ini maka perlu segera ditetapkan
konsistensi implementasi kesepakatan instrumen kebijakan ekonomi dan kebijakan
tersebut. insentif, serta perlu digalang koordinasi dan
 Kinerja pengelolaan limbah B3 masih harus kerjasama dengan instansi terkait, terutama
ditingkatkan. dengan lembaga-lembaga penelitian,
 Instrumen-instrumen kebijakan yang pengembangan dan penerapan ilmu
diamanatkan oleh peraturan perundang- pengetahuan dan teknologi.
undangan perlu dipercepat penetapannya.  Peluang bisnis baru di bidang jasa pengelolaan
limbah yang inovatif semestinya
dikembangkan pendaya-gunaannya.

1.3 KINERJA PELAKSANAAN TAHUN 2010 – 2014


Sebelum menjadi Kementerian LHK, pada tahun 1. Memprioritaskan pelaksanaan minimisasi,
2015, pelaksanaan pengelolaan sampah, B3, dan baik sampah, maupun B3 dan limbah B3;
limbah B3 merupakan tanggung jawab Deputi 2. Lokasi pengolahan harus sedekat mungkin
Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan dengan tempat limbah yang dihasilkan
Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (proximity) agar resiko yang ditimbulkan
dan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup. dapat ditekan seminimal mungkin;
3. Siapapun yang menghasilkan limbah maka
Kinerja pengelolaan sampah, pengelolaan B3, dan wajib bertanggung jawab untuk
limbah B3 ini ditekankan pada perlindungan mengelolanya (Polluter pays principle); dan
terhadap lingkungan. Selain itu juga didasarkan 4. Prinsip “from cradle to grave” dalam
pada perlindungan kesehatan manusia, pengendalian atas pengelolaannya.
sebagaimana disepakati dalam setiap pertemuan
Internasional di bidang pengelolaan sampah, Dalam rangka pencapaian sasaran strategis
pengelolaan B3, dan limbah B3. Terkait dengan Deputi IV Kementerian Lingkungan Hidup, yaitu
perihal tersebut, kebijakan nasional mengenai “Terwujudnya Penurunan Beban Pencemaran
pengelolaan sampah, pengelolaan B3, dan limbah dari B3, Limbah B3 dan Sampah”, maka
B3 diarahkan untuk sesuai dengan prinsip-prinsip ditetapkan indikator capaian kinerja sebagai
pengelolaan sebagai berikut: berikut :

17 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1. Terkait dengan Penyusunan kebijakan 3. Disamping itu untuk mencapai sasaran


(peraturan perundang-undangan) dalam strategis yang telah ditetapkan dilakukan
pengelolaan B3, limbah B3 dan sampah pada juga upaya-upaya penguatan dan
tahun 2014 dilakukan: peningkatan kapasitas Sumber Daya
a. Penyusunan Peraturan Pemerintah Manusia aparatur pusat dan daerah serta
tentang Pengelolaan Limbah B3. usaha/kegiatan/stakeholders, dengan
b. Penyusunan Rancangan Peraturan melakukan :
Pemerintah tentang Pengelolaan B3. a. Pelaksanaan bimbingan teknis kegiatan
c. Penyusunan Rancangan Peraturan pengelolaan limbah B3 terhadap 19
Pemerintah tentang Pengelolaan Pemerintah Provinsi.
sampah spesifik. b. Pelaksanaan bimbingan teknis
2. Dalam rangka terlaksananya penurunan pengelolaan B3 terhadap 6 daerah
beban pencemar melalui pengelolaan B3, prioritas.
limbah B3 dan sampah, maka ditetapkan c. Pelaksanaan bimbingan teknis kepada
indikator kinerja sebagai berikut: pemerintah kabupaten/kota dalam
a. Pengawasan Penaatan Izin Pengelolaan dalam pengelolaan sampah terhadap 35
Limbah B3 terhadap 150 industri. kota.
b. Pelaksanaan Pemantauan pengelolaan d. Disamping itu untuk meningkatkan
B3 terhadap 50 Industri. kapasitas aparatur daerah, industri dan
c. Pelaksanaan pelayanan Registrasi B3 mitra strategis, juga dilakukan kegiatan
dan Notifikasi B3 dengan target 300 peningkatan kinerja pengurangan
surat Registrasi dan Notifikasi B3. timbulan sampah:
d. Pelaksanaan verifikasi dan evaluasi e. Penerapan upaya pengurangan volume
Permohonan Perizinan Pengelolaan sampah skala kota terhadap 28 kota
Limbah B3 terhadap 500 surat peserta.
permohonan. f. Peningkatan kinerja pengelolaan sampah
e. Inventarisasi pengelolaan B3 industri melalui program Adipura terhadap 373
sebanyak 500.000 ton. kabupaten/kota.
f. Jumlah limbah B3 yang terkelola dari g. Inventarisasi iyaprofil pengurangan
kegiatan Pemulihan Lahan sampah kota melalui program 3R.
Terkontaminasi Limbah B3 sebanyak
62.400 ton.
g. Inventarisasi timbulan limbah B3
melalui rekapitulasi pelaporan limbah
B3 industri sebanyak 10.005.500 ton.

Tabel I.2– Capaian Kinerja Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3
dan Sampah - Tahun 2014

Sasaran %
Indikator Kinerja Target Capaian
Strategis Realisasi

Terwujudnya Peraturan Pemerintah tentang 100 % 100 % 100,0%


penurunan Pengelolaan Limbah B3
beban
Rancangan Peraturan Pemerintah 100 % 100 % 100,0%
pencemaran
tentang Pengelolaan B3
dari B3, Limbah
Rancangan Peraturan Pemerintah 100 % 100 % 100,0%
tentang Pengelolaan Sampah Spesifik

Rencana Strategis 2015-2019 | 18


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

Tabel I.2– Capaian Kinerja Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan B3, Limbah B3
dan Sampah - Tahun 2014

Sasaran %
Indikator Kinerja Target Capaian
Strategis Realisasi

B3, dan
Jumlah Industri yang diawasi Izin 150 industri 158 industri 105,3%
Sampah
pengelolaan Limbah B3
Jumlah Industri yang diawasi 50 industri 54 industri 108,0%
pengelolaan B3
Kapasitas pelayanan Registrasi dan 300 surat 1899 surat 633,0%
Notifikasi B3
Kapasitas pelayan verifikasi perijinan 500 1122 224,4%
limbah B3 verifikasi verifikasi
Jumlah B3 terkelola yang 500.000 834.722 181,6%
terinventarisir Ton Ton, dan
73.131 Liter
Jumlah limbah B3 di media yang 62.400 Ton 1.088.411 1.744 %
terkelola, dari kegiatan pemulihan Ton
lahan terkontaminasi yang
terinventarisir
Jumlah limbah B3 terkelola dari 10.005.500 19.089.567 190,8%
industri yang terinventarisir Ton Ton
Jumlah Propinsi yang mendapat 19 Provinsi 26 Provinsi 136,8%
bimbingan teknis verifikasi
pengelolaan limbah B3
Jumlah Daerah yang mendapat 6 Daerah 20 provinsi 333,3%
bimbingan teknis pengelolaan B3
Jumlah kota/kabupaten yang 35 Kota 35 Kota 100,0%
mendapat bimbingan teknis
pengelolaan sampah
Jumlah Kota Peserta penerapan 28 Kota 29 Kota 103,6%
upaya pengurangan volume sampah
skala kota
Jumlah kota peserta peningkatan 373 Kota/ 373 kota/ 100,0%
kinerja pengelolaan sampah Kabupaten Kabupaten
(ADIPURA)
Terinventarisir profil pengurangan 1 profil 1 profil 100,0%
sampah kota melalui program 3R
yang termutahir

Secara umum tingkat pencapaian kinerja tahun 2014 mencapai target, tetapi dalam rangka
meningkatkan kinerja pengelolaan sampah, limbah B3 dan B3 perlu dilakukan reviu dan evaluasi
terhadap kinerja yang telah dilakukan untuk peningkatan dan perbaikan kinerja kedepan, dan dengan

19 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

mempertimbangkan kebutuhan, kondisi dan permasalahan dalam pengelolaan sampah, limbah B3


dan B3 saat ini dan di masa mendatang.

1.4 POTENSI DAN PERMASALAHAN


Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, pada kurun waktu tahun 2015 – 2019, Ditjen PSLB3
memiliki potensi dan juga menghadapi permasalahan, baik internal maupun eksternal. Sebagian
potensi dan permasalahan termaksud di atas telah mengemukakan dalam uraian sebelumnya. Hasil
identifikasi potensi dan permasalahan termaksud di atas disarikan dengan rumusan sebagai berikut:

A. POTENSI DAN PERMASALAHAN INTERNAL


strata kelulusan pendidikan formalnya,
Potensi Internal: kompetensi pendidikan non formalnya, dan
pengalaman kerjanya, terutama kiprahnya di
a. Ditjen PSLB3 memiliki mandat yang landasan kancah internasional, pengembangan
hukum normatifnya cukup kuat sehingga konsep, dan dalam melakukan kerja
dapat dijadikan kekuatan pendorong dalam koordinasi serta kerja sama.
melaksanakan tugas dan fungsi Ditjen PSLB3.
Untuk kepraktisan penulisan, maka kalimat Kalimat tersebut di atas selanjutnya disingkat
tersebut di atas selanjutnya disingkat dengan “Sumber Daya Manusia pada
dengan “mandat yang landasan hukum tingkatan manajerial”.
normatifnya cukup kuat”.
Permasalahan Internal:
b. Ditjen PSLB3 memiliki wewenang yang
“kuat” karena pengelolaan sampah, B3, dan a. Ketersediaan data aktual yang tidak
limbah B3 diamanatkan oleh perundang- memadai, relatif dibandingkan dengan
undangan, baik perundang-undangan di tantangan yang dihadapi. Permasalahan ini
tingkat nasional maupun konvensi di tingkat sebagaimana nampak dari kurang
internasional, sehingga potensial menjadi memadainya data aktual yang tersedia,
faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan antara lain data baseline untuk penyusunan
tugas dan fungsinya. RPJMN, Renstra, LAKIP, dan data aktual yang
strategis untuk penyusunan proposal,
Ditjen PSLB3 memiliki kewenangan yang terutama data aktual untuk meyakinkan
bertambah besar dan dengan lingkungan bahwa masalah sampah, B3, dan limbah B3
yang bertambah luas, sebagai implikasi dari pada tingkat tapak di Indonesia adalah
bergabungnya dua Kementerian LHK, antara masalah urgen dan serius serta mendesak
lain sebagai implikasi dari perubahan unit untuk segera diatasi. Data aktual diperlukan
kerja eselon satu yang bertanggung jawab antara lain untuk mendukung upaya
pada urusan PSLB3, yang berubah dari memperoleh dana yang diperlukan. Hal ini
Deputi Menteri menjadi Ditjen. dapat menjadi faktor penghambat, antara
lain dalam upaya meyakinkan para pihak
Untuk kepraktisan penulisan maka kalimat mengenai seriusnya masalah sampah, B3,
tersebut di atas selanjutnya disingkat dan limbah B3, serta pentingnya
dengan “wewenang yang kuat”. pengelolaan sampah, pengelolaan B3,
limbah B3, pemulihan lahan terkontaminasi
c. Sumber Daya Manusia aparatur di jajaran limbah/sampah. Upaya termaksud di atas
Ditjen PSLB3 cukup potensial, ditinjau dari antara lain dalam rangka peningkatan

Rencana Strategis 2015-2019 | 20


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

anggara belanja dari APBN dan dari Namun demikian, Sumber Daya Manusia
penyandang dana, peningkatan kinerja aparatur di tingkatan manajerial cukup
koordinasi, penggalangan kerja sama, dan potensial, ditinjau dari strata kelulusan
sebagainya. pendidikan formalnya, kompetensi
pendidikan non formalnya, dan pengalaman
Dengan pertimbangan untuk kepraktisan kerjanya, terutama kiprahnya di kancah
penulisan, maka kalimat di atas selanjutnya internasional, pengembangan konsep, dan
disingkat menjadi “ketersediaan data dalam melakukan kerja koordinasi serta
aktual”. kerjasama.

b. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Kalimat di atas selanjutnya disingkat dengan
Manusia aparatur pada tingkatan “sumber daya aparatur pada tingkatan
operasional, relatif dibandingkan dengan operasional”.
tantangan dan persoalan di tingkat tapak.
Permasalahan ini nampak dari belum c. Kapasitas untuk menggalang dana belum
ditetapkannya peraturan berupa petunjuk berhasil memperoleh jumlah ideal untuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis yang dapat mencapai critical mass dalam
dibutuhkan pada pelaksanaan operasional pelaksanaan program dan kegiatan. Perihal
dan kendali mutunya di tingkat tapak. di atas disingkat dengan “kapasitas
peningkatan dana”.

B. POTENSI DAN PERMASALAHAN EKSTERNAL

Potensi Eksternal:

a. Perundang-undangan mengenai Perihal ini selanjutnya disingkat dengan


pengelolaan sampah, pengelolaan B3, “besarnya harapan dan dukungan para mitra
pengelolaan limbah B3 pada tingkatan dan publik”.
normatif, merupakan landasan hukum yang c. Kementerian LHK adalah wakil Pemerintah
amat kuat, yang merupakan peluang bagi Republik Indonesia pada beberapa agenda
Ditjen PSLB3 untuk menjadikan faktor ini global dan kerja sama teknik multilateral
sebagai pendorong keberhasilan. mengenai pengelolaan B3 dan pengelolaan
limbah B3. Kementerian LHK saat ini ditunjuk
Dengan pertimbangan untuk kepraktisan sebagai National Focal Point pelaksanaan
penulisan, maka kalimat di atas selanjutnya beberapa konvensi mengenai B3 di
disingkat menjadi “perundang-undangan”. Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian LHK
mempunyai tanggung jawab untuk
b. Besarnya harapan para mitra pada mengkoordinasikan penerapan konvensi di
Kepemimpinan Ditjen ini, dalam pengelolaan setiap sektor terkait mengawasi pelaksanaan
sampah, pengelolaan B3, dan pengelolaan dan kepatuhan di tingkat nasional,
limbah B3 di Indonesia, merupakan peluang melaporkan perkembangan penerapan
yang dapat didayagunakan oleh Ditjen PSLB3 konvensi kepada Sekretariat Konvensi, serta
sebagai faktor pendorong menuju menyebarluaskan informasi terkait
keberhasilan. Demikian juga perhatian, pengaturan pengelolaan B3 di tingkat
dukungan, aspirasi, dan ekspetasi publik internasional kepada para pemangku
serta media massa yang besar pada Ditjen kepentingan di tingkat nasional. Dalam
ini. pelaksanaannya, posisi dan peran
Kementerian LHK termaksud di atas
dilakukan oleh Ditjen PSLB3.

21 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Untuk kepraktisan penulisan maka kalimat Pemerintah RI pada agenda global dan kerja
tersebut di atas selanjutnya disingkat sama teknik multilateral yang berkenaan
dengan “Kementerian LHK sebagai wakil dengan B3 dan limbah B3”.

Permasalahan Eksternal:
a. Walaupun peraturan perundang-undangan serta lingkup wewenang, tugas, dan fungsi
pada tingkatan normatif telah cukup kuat, Ditjen PSLB3.
namun peraturan pelaksanaannya masih
sedikit yang telah ditetapkan, sehingga Perihal ini selanjutnya disingkat dengan
dapat menghambat upaya pelaksanaan pada “wawasan masyarakat mengenai kebijakan
tingkatan operasional. yang berkenaan dengan PSLB3”.

Dengan pertimbangan untuk kepraktisan


penulisan, selanjutnya kalimat di atas
disingkat dengan “peraturan pelaksanaan
pada tingkatan operasional”.

b. Walaupun capaian kinerja pada tataran


administrasi dan manajemen telah cukup
berhasil, namun keberhasilan pengelolaan
sampah, B3, dan limbah B3 belum nampak
secara signifikan di tingkat tapak, sehingga
mempengaruhi opini masyarakat atas
kinerja Ditjen PSLB3 Kementerian LHK.

Kalimat tersebut di atas selanjutnya


disingkat dengan “opini masyarakat atas
keberhasilan pada tingkat tapak”.

c. Masih cukup banyak masyarakat yang belum


mengetahui kebijakan mengenai
pengelolaan sampah, pengelolaan B3,
pengelolaan limbah B3, serta pemulihan
lahan terkontaminasi sampah dan limbah,

ANALISIS SWOT
Sesuai dengan petunjuk mengenai tahapan faktor peluang (opportunity) dan faktor ancaman
penyusunan Renstra, proses penyusunan Renstra (threats). Faktor-faktor internal terdiri dari faktor
ini melalui tahapan analisis untuk kekuatan (strength) dan faktor kelemahan
mendeterminasi strategi pencapaian sasaran. (weekness).
Adapun metoda yang digunakannya adalah
analisis “SWOT” (“Strength –Weekness – Sehubungan dengan itu maka dengan
Opportunity –Threats”). Analisis “SWOT” berdasarkan pada hasil identifikasi potensi dan
merupakan analisis terhadap faktor-faktor kunci permasalahan termaksud kemudian dilakukan
keberhasilan (critical success factors) organisasi, determinasi faktor-faktor kunci SWOT. Dalam
yang terdiri atas faktor-faktor eksternal dan analisis SWOT, potensi internal akan menjadi
internal. Faktor-faktor eksternal terdiri atas faktor “kekuatan”, dan potensi eksternal akan

Rencana Strategis 2015-2019 | 22


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Berbahaya dan Beracun

menjadi faktor “peluang”, yang keduanya dapat dijadikan penghambat menuju keberhasilan.
dijadikan pendorong menuju keberhasilan. Berikut ini hasil dari determinasi tersebut.
Permasalahan internal akan menjadi faktor
“kelemahan”, dan permasalahan eksternal akan
menjadi faktor “ancaman”, yang keduanya dapat

Tabel I.3 – Faktor-faktor Kunci Lingkungan Internal

Kekuatan Kelemahan

 “mandat yang landasan hukum  “ketersediaan data aktual”.


normatifnya cukup kuat”.
 “sumber daya aparatur pada tingkatan
 “wewenang yang kuat”. operasional”.
 “sumber daya manusia pada tingkatan  “kapasitas peningkatan dana”
manajerial”.

Tabel I.4– Faktor-faktor Kunci Lingkungan Eksternal

Peluang Ancaman

 “perundang-undangan”.  “peraturan pelaksanaan pada tingkatan


operasional”.
 “besarnya harapan dan dukungan para
mitra dan publik”.  “opini masyarakat atas keberhasilan pada
tingkat tapak”.
 “sebagai wakil Pemerintah RI pada agenda
global dan kerja sama teknik multilateral  “wawasan masyarakat mengenai kebijakan
yang berkenaan dengan B3 dan limbah yang berkenaan dengan PSLB3”
B3”.

Hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, dengan berada pada posisi yang relatif lebih berpeluang
menggunakan “koordinat”, menunjukkan bahwa cukup besar, maka posisi Ditjen PSLB3 pada
resultante vektor dari faktor-faktor kunci internal “kuadran SWOT” berada pada kuadran “S-O”,
(kekuatan dan kelemahan) tersebut di atas yaitu kombinasi antara memiliki “kekuatan dan
berada pada posisi yang relatif sedikit lebih kuat, peluang”, dengan sebagaimana ditunjukkan pada
sedangkan resultante vektor dari faktor-faktor Gambar I.10.
kunci eksternalnya (peluang dan ancaman)

23 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Gambar I.15. Kuadran SWOT

Dengan demikian maka strategi generiknya adalah strategi “tipe S-O”, yang secara singkat dijelaskan
sebagai berikut:
Faktor-faktor kunci kekuatan disinergikan untuk mendayagunakan faktor-faktor kunci peluang guna
mempercepat dan meningkatkan keberhasilan pelaksanaan tugas, sekaligus mengurangi faktor-faktor
kunci ancaman, serta memperkuat faktor-faktor kelemahan yang masih ada. Faktor-faktor kunci
tersebut adalah sebagaimana pada tabel di atas.

Rencana Strategis 2015-2019 | 24


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

25 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB II
SASARAN DAN
INDIKATOR

Rencana Strategis 2015-2019 | 26


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 (selanjutnya disingkat dengan
RPJMN 2015-2019) telah ditetapkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2015. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (selanjutnya disingkat dengan Kementerian LHK)
telah menindak-lanjuti RPJMN 2015-2019 tersebut dengan penetapan Rencana Strategis Kementerian
LHK Tahun 2015-2019 (selanjutnya disingkat dengan Renstra Kementerian LHK 2015-2019)

27 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Oleh karena seluruh aktifitas pembangunan Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian LHK
diarahkan untuk memenuhi Visi dan Misi diwujudkan secara bersama oleh seluruh unit
Presiden Republik Indonesia (selanjutnya kerjanya, secara berjenjang sesuai dengan
disingkat dengan Presiden RI), maka Visi dan Misi struktur organisasi, melalui pencapaian
Kementerian LHK adalah sama dengan Visi dan serangkaian sasaran sebagaimana ditunjukkan
Misi Presiden RI, sebagaimana dinyatakan dalam pada Gambar II.1. Oleh karena Sasaran-sasaran
RPJMN 2015-2019. Demikian pula halnya dengan Program dan Sasaran-sasaran Kegiatan telah
seluruh unit kerja di bawah Kementerian LHK, ditentukan dalam Renstra 2015-2019
termasuk Direktorat Jenderal Pengelolaan Kementerian LHK, maka Sasaran Program dan
Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun Sasaran-sasaran Kegiatan yang dimuat dalam bab
(selanjutnya disingkat dengan Ditjen PSLB3) ini. ini adalah kutipan dari dokumen Renstra 2015-
Atas pertimbangan itu maka dalam Renstra Ditjen 2019 Kementerian LHK. Adapun sasaran-sasaran
PSLB3 ini tidak memuat lagi perihal yang telah ada yang dikutip hanya yang merupakan tanggung-
dalam RPJMN 2015-2019 dan Renstra 2015-2019 jawab Ditjen PSLB3 saja. Sedangkan pengertian
Kementerian LHK, yaitu pernyatan Visi, Misi, “sasaran” dalam dokumen ini mengacu pada
Tujuan, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan dan pedoman penyusunan Renstra di jajaran
Strategi, baik pada tingkatan RPJMN maupun Kementerian LHK7, bahwa sasaran adalah kondisi
pada tingkatan Renstra Kementerian LHK. Dengan yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian,
demikian maka Bab Kedua ini hanya berisikan dan unit-unit kerjanya secara berantai dan
perihal sasaran dan indikatornya, serta strategi berjenjang. Struktur sasaran dalam sistem
pencapaiannya. perencanaan pada Kementerian LHK adalah
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel II.1.

Tabel II.1 – Struktur Sasaran Dalam Sistem Perencanaan Kementerian LHK


JENJANG SASARAN TINGKATAN ORGANISASI KETERANGAN
 Sasaran Strategis  Kementerian Penggunaan istilah-istilah
 Sasaran Program  Unit Kerja Eselon 1 “program”, “kegiatan”,
 Sasaran Kegiatan  Unit Kerja Eselon 2, dan unit lain “unit kegiatan”, dan
yang merupakan penanggung-jawab “elemen kegiatan”,
kegiatan dalam hal ini,

7 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian
Nomor: P.40/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Pedoman Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rencana Strategis 2015-2019 | 28


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

Tabel II.1 – Struktur Sasaran Dalam Sistem Perencanaan Kementerian LHK


JENJANG SASARAN TINGKATAN ORGANISASI KETERANGAN
 Sasaran Unit  Unit Kerja Eselon 3, dan unit lain dimaksudkan hanya
Kegiatan yang merupakan penanggung-jawab untuk pembedaan
sub kegiatan sasaran pada tingkatan
 Sasaran Elemen  Unit Kerja Eselon 4, dan unit lain di Renstra.
Kegiatan bawah Unit Kerja Eselon 3

Sasaran Strategis tahun 2015 – 2019 Kementerian meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan
LHK, sebagaimana ditetapkan dalam Renstra masyarakat yang berkeadilan;
2015-2019 Kementerian LHK, adalah sebagai 3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan
berikut: keanekaragaman hayati serta keberadaan
1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk sumberdaya alam sebagai sistem
meningkatkan daya dukung lingkungan, penyangga kehidupan untuk mendukung
ketahanan air, dan kesehatan masyarakat; pembangunan berkelanjutan.
2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan Pencapaian tiga Sasaran Strategis tersebut di atas
dan lingkungan hidup secara lestari untuk dilakukan melalui 13 Program.

2.1 SASARAN PROGRAM


Satu diantara 13 Program termaksud di atas, disingkat dengan “Program P11”, yakni sesuai
adalah “Program Pengelolaan Sampah, Limbah dengan kodefikasi program ini dalam Renstra
dan Bahan Berbahaya dan Beracun”, yang 2015-2019 Kementerian LHK. Sasaran Program
pengelolaannya dikuasakan kepada Ditjen dari “Program P11” ini dan Indikator Kinerja
PSLB3.8 Atas pertimbangan untuk kepraktisan Program (IKP) -nya adalah sebagaimana
penulisannya maka program ini selanjutnya ditunjukkan pada Tabel II.2.

Tabel II.2 – Sasaran “Program P11” dan Indikator Kinerja Programnya

Sasaran Program P11 Indikator Kinerja Program (IKP)


Meningkatnya kesehatan masyarakat dan 1. Jumlah sampah yang dikelola sebesar 124,6 juta
kualitas lingkungan dengan berkurangnya ton di 380 kota.
resiko akibat paparan B3, limbah B3, dan (S1.P11.IKP1)
sampah. 2. Jumlah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
Catatan: dikelola sebesar 3 juta ton selama 5 tahun.
Sasaran “Program 11” ini dirancang untuk (S1.P11. IKP2)
berkontribusi pada pencapaian Sasaran 3. Jumlah limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Strategis Pertama. Oleh karena itu maka yang dikelola sebesar 755.595.000 ton dalam 5
kodefikasi Sasaran Program ini adalah tahun.
“S1.P11” (S1. P11. IKP3)
4. Efektifitas dukungan manajemen
(S1. P11. IKP4)

Sasaran Program ini dirancang untuk berkontribusi pada pencapaian Sasaran Strategis Pertama
Kementerian LHK, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar II.2.

8Sebagaimanaditetapkan dalam dokumen Renstra 2015-


2019 Kementerian LHK.

29 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Gambar II.2 – Sasaran Strategis dan Sasaran Program berserta Indikator Kinerjanya masing-masing

SASARAN INDIKATOR SASARAN INDIKATOR


STRATEGIS KINERJA PROGRAM KINERJA
STRATEGIS
Jumlah sampah yang
di kelola sebesar
Menjaga kualitas 124,6 juta ton di 380
kota
lingkungan hidup Meningkatnya
untuk Indek Kualitas kesehatan
meningkatkan Lingkungan masyarakat dan
Jumlah B3 yang
kualitas lingkungan
daya dukung Hidup berapa dikelola sebesar 3 juta
dengan berkurangnya
lingkungan, pada kisaran ton selama 5 tahun
resiko akibat paparan
ketahanan air, 66,5 - 68,5 B3, limbah B3, dan
dan kesehatan sampah.
masyarakat Jumlah limbah B3
yang dikelola sebesar
755. 595.000 ton
dalam 5 tahun

Efektifitas Dukungan
Manajemen

Alur logika diatas digambarkan dengan pemodelan pada Gambar II.3.

Rencana Strategis 2015-2019 | 30


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

31 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2.2 SASARAN KEGIATAN

Pencapaian sasaran program dari “Program P11” Program, Indikator KinerjaProgram dan Kegiatan-
tersebut di atas dilakukan melalui lima kegiatan kegiatannya tersebut ditunjukkan pada Gambar
substantif dan satu kegiatan pendukung, II.4 dan Tabel II.3. Sedangkan Sasaran Kegiatan
sebagaimana ditetapkan dalam Renstra 2015- dari tiap kegiatan tersebut ditunjukkan pada
2019 Kementerian LHK9. Adapun Sasaran Tabel II.4.

9 Renstra Kementerian LHK, halaman 30, 32, 36, dan 50.

Rencana Strategis 2015-2019 | 32


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

Indikator Kegiatan menunjukkan suatu ukuran yang harus dicapai oleh masing-masing penanggung-
jawab kegiatan. Indikator kegiatan ini telah ditentukan dalam Renstra 2015-2019 Kementerian LHK.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dari tiap Sasaran Kegiatan ditunjukkan pada Gambar II.5 sampai
dengan Gambar II.10.

33 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rencana Strategis 2015-2019 | 34


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

35 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Indikator Kinerja Kegiatan tersebut di atas Setiap unit kerja eselon dua tersebut merupakan
semestinya selaras dengan hasil pelaksanaan penanggungjawab “kegiatan” dari Program P11
tugas dan fungsi tiap Direktorat dan Sekretariat termaksud di atas, sebagaimana ditunjukkan
Ditjen, mengingat bahwa Direktorat dan pada Tabel II.6.
Sekretariat Ditjen merupakan penanggung-jawab
“kegiatan”.

Rencana Strategis 2015-2019 | 36


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

Tiap “kegiatan” tersebut terdiri dari beberapa “unit kegiatan” (disingkat dengan “UK”). Daftar
Kegiatan dan Unit-unit Kegiatannya adalah sebagaimana disusun pada Tabel II.7.

37 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2.3 SASARAN UNIT KEGIATAN


Sasaran dari tiap Unit Kegiatan termaksud di atas akan diuraikan berikut ini dengan sistematika
berdasarkan kegiatannya dan pengorganisasian penanggung-jawabnya.

 Unit-unit Kegiatan di bawah “Kegiatan Pengelolaan Sampah”

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K1) adalah Direktorat Pengelolaan Sampah. Direktorat ini membawahi empat Sub
Direktorat, yang masing-masing bertanggung-jawab pada satu “Unit Kegiatan”, sesuai dengan
tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

Sub Direktorat Barang dan Kemasan merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Pengelolaan
Sampah Barang dan Kemasan”. Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan
pada Gambar II.11.

Rencana Strategis 2015-2019 | 38


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Sub Direktorat Sampah Spesifik dan Daur Ulang, merupakan penanggung-jawab ”Unit
Kegiatan Pengelolaan Sampah Spesifik dan Daur-ulang”. Sasaran Unit Kegiatan dan Indikator
Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.12.

 Sub Direktorat Sarana dan Prasarana, merupakan penanggung-jawab ”Unit Kegiatan


Pengelolaan Sarana dan Prasarana” (S1.P11.K1.UK3). Sasaran Unit Kegiatan dan Indikator
Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.13.

39 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Sub Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Sampah, merupakan penanggung-jawab ”Unit


Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Sampah” (S1.P11.K1.UK4). Sasaran Unit Kegiatan dan
Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.14.

Rencana Strategis 2015-2019 | 40


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Unit-unit Kegiatan di bawah “Kegiatan Pengelolaan B3”

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K2) adalah Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Direktorat
ini membawahi empat Sub Direktorat, yang masing-masing bertanggung-jawab pada satu “Unit
Kegiatan”, sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

 Sub Direktorat Penerapan Konvensi B3 merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan


Penerapan Konvensi B3” (S1.P11.K2.UK1). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya
ditunjukkan pada Gambar II.15

 Sub Direktorat Pengendalian B3 merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Pengendalian


B3” (S1.P11.K2.UK2). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada
Gambar II.16.

41 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Sub Direktorat Inventarisasi Penggunaan B3 merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan


Inventarisasi Penggunaan B3” (S1.P11.K2.UK3). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator
Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.17

 Sub Direktorat Penanganan B3 merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Penanganan


B3” (S1.P11.K2.UK4). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada
Gambar II.18

Rencana Strategis 2015-2019 | 42


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Unit-unit Kegiatan di bawah “Kegiatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3”

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K3) adalah Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3.
Direktorat ini membawahi empat Sub Direktorat, yang masing-masing bertanggung-jawab pada
satu “Unit Kegiatan”, sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

 Sub Direktorat Pengumpulan dan Pemanfaatan Limbah B3 merupakan penanggung-jawab


“Unit Kegiatan Verifikasi Pengumpulan dan Pemanfaatan Limbah B3” (S1.P11.K3.UK1).
Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.19

 Sub Direktorat Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3 merupakan penanggung-jawab


“Unit Kegiatan Verifikasi Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3” (S1.P11.K3.UK2). Sasaran
Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.20

43 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Sub Direktorat Penimbunan dan Dumping Limbah B3 merupakan penanggung-jawab “Unit


Kegiatan Verifikasi Penimbunan dan Dumping Limbah B3” (S1.P11.K3.UK3). Sasaran Unit
Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.21

 Sub Direktorat Penetapan dan Notifikasi Limbah B3 dan Limbah Non B3 merupakan
penanggung-jawab “Unit Kegiatan Penetapan dan Notifikasi Limbah B3 dan Limbah Non B3”
(S1.P11.K3.UK4). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar
II.22

 Unit-unit Kegiatan di bawah “Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah
Non B3”

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K4) adalah Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non

Rencana Strategis 2015-2019 | 44


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

B3. Direktorat ini membawahi empat Sub Direktorat, yang masing-masing bertanggung-jawab
pada satu “Unit Kegiatan”, sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

 Sub Direktorat Pertambangan, Energi, dan Minyak dan Gas merupakan penanggung-jawab
“Unit Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada sektor
Pertambangan, Energi, dan Minyak dan Gas” (S1.P11.K4.UK1). Sasaran Unit Kegiatan ini dan
Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.23

45 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Sub Direktorat Manufaktur merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Penilaian Kinerja


Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada sektor Manufaktur” (S1.P11.K4.UK2).
Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.24

Rencana Strategis 2015-2019 | 46


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Sub Direktorat Agroindustri merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Penilaian Kinerja


Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada sektor Agroindustri” (S1.P11.K4.UK3).
Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.25

47 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Sub Direktorat Prasarana dan Jasa merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada sektor Prasarana dan Jasa”
(S1.P11.K4.UK4). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar
II.26

Rencana Strategis 2015-2019 | 48


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Unit Kegiatan di bawah Kegiatan Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K5) adalah Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3.
Direktorat ini membawahi tiga Sub Direktorat dan satu Sub Bagian, yang masing-masing
bertanggung-jawab pada suatu “Unit Kegiatan”, sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai
berikut:

 Sub Direktorat Pemulihan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas merupakan penanggung-
jawab “Unit Kegiatan Pemulihan Kontaminasi pada Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas”
(S1.P11.K5.UK1). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar
II.27

49 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Rencana Strategis 2015-2019 | 50


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Sub Direktorat Pemulihan Manufaktur, Agroindustri dan Jasa merupakan penanggung-jawab


“Unit Kegiatan Pemulihan Kontaminasi pada Manufaktur, Agroindustri dan Jasa”
(S1.P11.K5.UK2). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar
II.28

 Sub Direktorat Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi merupakan penanggung-jawab
“Unit Kegiatan Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi” (S1.P11.K5.UK3). Sasaran Unit
Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.29

51 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

 Unit Kegiatan di bawah Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainya
di Ditjen PSLB3

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penanggung jawab kegiatan ini (yang diberi kode
dengan S1.P11.K6) adalah Sekretariat Direktorat Jenderal (Setditjen) PSLB3. Setditjen ini
membawahi empat bagian, yang masing-masing bertanggung-jawab pada satu “Unit Kegiatan”,
sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagai berikut:

 Bagian Program dan Evaluasi merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Dukungan


Manajemen Bidang Program dan Evaluasi” (S1.P11.K6.UK1). Sasaran Unit Kegiatan ini dan
Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.30

 Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana merupakan penanggung-jawab “Unit


Kegiatan Dukungan Manajemen Bidang Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana”
(S1.P11.K6.UK2). Sasaran Unit Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar
II.31.

Rencana Strategis 2015-2019 | 52


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

 Bagian Keuangan dan Umum merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan Dukungan


Manajemen Bidang Keuangan dan Umum” (S1.P11.K6.UK3). Sasaran Unit Kegiatan ini dan
Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.32.

 Bagian Hukum dan Kerja Sama Teknik merupakan penanggung-jawab “Unit Kegiatan
Dukungan Manajemen Bidang Hukum dan Kerja Sama Teknik” (S1.P11.K6.UK3). Sasaran Unit
Kegiatan ini dan Indikator Kinerjanya ditunjukkan pada Gambar II.33.

53 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

2.4 STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN

Untuk meningkatkan kinerja dari setiap unit kerja internalnya. Melalui proses-proses internal
dalam jajaran Ditjen PSLB3 dalam rangka tersebut, diarahkan agar Jejaring Kemitraan
pencapaian sasaran-sasaran tersebut di atas dapat dikembangkan dan dimobilisasi, serta agar
maka diperlukan strategi yang disusun Pemangku Kepentingan dapat dilayani dengan
berdasarkan hasil analisis SWOT sebagaimana efektif serta disinergikan. Selain itu, dengan
diutarakan dalam Bab I. Sehubungan dengan itu memanfaatkan Sumber Daya dan Kekuatan,
maka disusun peta strategi, yang akan dijadikan melalui proses-proses internal, Ditjen PSLB3
acuan bagi jajaran Ditjen PSLB3. Peta Strategi diarahkan untuk mendayagunakan sumber-
tersebut merupakan suatu rancangan cara sumber daya finansial yang diperlukan untuk
mencapai sasaran, mewujudkan target, dengan mewujudkan sasaran, serta mengisi kekurangan
mendayagunakan sumber-sumber daya yang telah diprioritaskan.
organisasi, baik internal maupun eksternal.
Dengan Sumber Daya dan Kekuatan, melalui
Peta Strategi terdiri dari 5 perspektif, yaitu: Proses-proses Internal, serta bersama Jejaring
Perspektif Sumber Daya dan Kekuatan, Perspektif Kemitraan, Pemangku Kepentingan, dan
Proses Internal, Perspektif Jejaring Kemitraan dan pendayagunaan secara efektif sumber-sumber
Pemangku Kepentingan, Perspektif Sumber Daya daya finansial, maka Ditjen PSLB3 akan
Finansial, Perspektif Sasaran Strategis Program mewujudkan sasaran-sasaran yang diembannya.
PSLB3. Dalam tiap perspektif terdapat tujuan dan Peta Strategi digunakan, karena dalam
proses kunci. Tujuan dan proses kunci ini merencanakan dan melaksanakan langkah-
mencerminkan pihak-pihak, unit-unit, dan/atau langkah strategis, diperlukan gerak langkah, arah
langkah-langkah yang diperlukan, sebagai dan sumber daya yang terpadu serta jelas
elemen-elemen strategis. keterkaitan satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan Peta Strategi ini, kemudian sasaran
Perspektif Sumber Daya dan Kekuatan dan target untuk tiap Unit Kegiatan,
merupakan modal, enabler, penunjang, untuk dikembangkan, dipadukan dan diselaraskan. Hal
Ditjen PSLB3 menjalankan proses-proses ini diuraikan pada bagian-bagian selanjutnya.

Rencana Strategis 2015-2019 | 54


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

BAB III
KERANGKA
REGULASI

55 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengertian kerangka regulasi yang dimaksud dalam bab ini mengacu pada pedoman penyusunan
“Rencana Strategis” yang ditetapkan oleh Permen-LHK Nomor: P.40/Menlhk-Setjen/2015 , dan
Permen-PPN/Ka.Bappenas Nomor 5/2014 . Dalam pedoman tersebut didefinisikan bahwa kerangka
regulasi adalah gambaran umum mengenai regulasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dan
fungsi organisasi, serta untuk mencapai sasaran program yang menjadi tanggung-jawabnya. Kerangka
regulasi ini merupakan arah penyiapan regulasi dan atau kebutuhan regulasi, yang disusun dengan
mempertimbangkan regulasi-regulasi yang ada, dan berdasarkan hasil analisis dan atau evaluasi
terhadap efektifitas regulasi yang telah ada tersebut, serta dengan mengacu pada asas pembentukan
dan asas materi peraturan perundang-undangan yang baik, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 dan
Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.

Rencana Strategis 2015-2019 | 56


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

Kerangka regulasi sebagaimana dimaksud di atas disingkat dengan UU Nomor 10/2013 –


berkaitan dengan tugas setiap Direktorat Jenderal Konvensi Rotterdam), beserta peraturan
yang mengenai penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaannya;
pelaksanaan kebijakan serta sinkronisasi  Undang Undang Republik Indonesia Nomor
kebijakan di masing-masing bidang tugasnya. 19 Tahun 2009 Tentang Pengesahan Konvensi
Stockholm tentang Bahan Pencemar Organik
Pelaksanaan tugas, fungsi dan atau kewenangan yang Persisten (selanjutnya disingkat dengan
Ditjen PSLB3 untuk mencapai sasaran UU Nomor 10/2013 – Konvensi Stockholm),
programnya, diselenggarakan sesuai dengan beserta peraturan pelaksanaannya;
kebijakan yang diatur dalam peraturan  Keputusan Presiden Republik Indonesia
perundang-undangan yang berkenaan dengan Nomor 61 Tahun 1993 Tentang Pengesahan
lingkup tugas Ditjen PSLB3, yaitu pengelolaan Konvensi Basel yang kemudian di
sampah, pengelolaan B3, pengelolaan limbah B3. amandemen dengan Peraturan Presiden
Adapun peraturan perundang-undangan yang Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2005
merupakan induk dari dasar hukum bagi Tentang Pengesahan Amandemen Atas
pelaksanaan tugas, fungsi dan atau kewenangan Konvensi Basel tentang Pengawasan
Ditjen PSLB3, sebagaimana dimaksud di atas, Perpindahan Lintas Batas Limbah Berbahaya
adalah sebagai berikut: dan Pembuangannya (selanjutnya disingkat
 Undang Undang Republik Indonesia Nomor dengan Perpres Nomor 47/2005 – Konvensi
18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Basel).
Sampah (selanjutnya disingkat dengan UU
Nomor 18/2008 – Sampah), beserta Peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan
peraturan pelaksanaannya; tersebut di atas belum semuanya ditetapkan,
 Undang Undang Republik Indonesia Nomor sehingga perlu untuk disiapkan rancangan
32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan peraturannya. Selain itu, beberapa peraturan
Pengelolaan Lingkungan Hidup pelaksanaannya yang telah ditetapkan mesti
(selanjutnya disingkat dengan UU Nomor direvisi karena perlu penyempurnaan dan atau
32/2009 - Lingkungan), beserta peraturan karena perlu dimutakhirkan. Dengan demikian
pelaksanaannya yang berkenaan dengan maka penyusunan rancangan dan revisi
B3 dan limbah B3; peraturan-peraturan pelaksanaan termaksud di
 Undang Undang Republik Indonesia Nomor atas menjadi kerangka regulasi Ditjen PSLB3.
10 Tahun 2013 Tentang Pengesahan Konvensi Gambaran umum mengenai regulasi yang
Rotterdam tentang Prosedur Persetujuan dibutuhkan dan arah penyiapan regulasi oleh
atas Dasar Informasi Awal Untuk Bahan Kimia Ditjen PSLB3, dalam kurun waktu tahun 2015 –
dan Pestisida Berbahaya Tertentu Dalam 2019, adalah sebagaimana dikemukakan berikut
Perdagangan Internasional (selanjutnya ini.

3.1 Kerangka Regulasi Dalam rangka Pengelolaan Sampah

No Jenis Regulasi
1 Perpres Jakranas
2 PP Pengelolaan Sampah Spesifik
3 Permen LHK Pengurangan Kantong Belanja Plasti Sekali Pakai pada Ritel dan Toko Modern
4 Permen LHK Peta Jalan Kewajiban Produsen dalam Pengurangan Sampah
5 Permen LHK Pedoman Pengurangan Sampah dalam Penyelenggaraan Acara
6 Permen LHK Pedoman PelaksanaanPemberian Penghargaan Kinerja Pengurangan Sampah
oleh Produsen
7 Permen LHK Pedoman 3R Perkantoran

57 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

8 Permen LHK Penerapan 3R melalui Bank Sampah


9 Permen LHK Pedoman Urban Farming
10 Permen LHK Pedoman Pengelolaan Sampah yang Mengandung B3 dan Limbah B3

3.2 Kerangka Regulasi Dalam rangka Pengelolaan B3

No Jenis Regulasi
1 UU Pengesahan Konvensi Minamata
2 PP Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
3 Permen LHK Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun
4 Permen LHK Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun
5 Permen LHK Simbol dan Label bahan Berbahaya dan Beracun

3.3 Kerangka Regulasi Dalam rangka Pengelolaan Limbah B3

No Jenis Regulasi
1 Permen LHK Persyaratan dan tata Cara Pengolahan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
2 Permen LHK Uji Karakteristik Limbah B3
3 Permen LHK Pengelolaan Limbah B3 secara Thermal menggunakan Insinerator
4 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan Limbah B3
5 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Pemanfaatan Limbah B3
6 Permen LHK Pengangkutan dan Manifest Limbah B3
7 Permen LHK Pengelolaan Limbah Elektronik Nasional
8 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Notifikasi Ekspor Limbah B3
9 Permen LHK Rekomendasi Impor Limbah B3
10 Permen LHK Pengelolaan Kemasan Bekas B3
11 Permen LHK Pengelolaan Limbah Non B3
12 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Penimbunan Limbah B3 menggunakan Fasilitas
Penimbunan Akhir Limbah B3
13 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Dumping Limbah B3
14 Permen LHK Tata Cara dan Persyaratan Penimbunan Limbah B3 di Fasilitas Dam Filling dan Back
Filling
15 Permen LHK Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
16 Permen LHK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3
17 Permen LHK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah Non B3
18 Permen LHK Pengelolaan Limbah di Pelabuhan

Rencana Strategis 2015-2019 | 58


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

BAB IV
KERANGKA
PENDANAAN

59 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Skenario pendanaan Direktorat Jenderal Kebutuhan pendanaan lima tahun tersebut dirinci
Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan setiap tahunnya berdasarkan target indikator
Berbahaya dan Beracun berdasarkan Program kinerja yang telah ditetapkan pada Bab II di atas.
dan Sasaran Strategis tahun 2015-2019 per Kebutuhan dana tahunan tersebut dapat
tahunnya sebagaimana digambarkan tabel di dimanfaatkan langsung oleh unit kerja di
bawah ini. Skenario tersebut telah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
mempertimbangkan kebutuhan pengembangan dan Bahan Berbahaya dan Beracun dan/atau
infrastruktur, kemampuan organisasi, SDM, serta disalurkan kepada Pemerintah Propinsi melalui
pengembangan wilayah, dan hasil evaluasi Dana Dekonsentrasi atau kepada Kepala Daerah
pelaksanaaan RPJMN 2009-2014. Diperkirakan kabupaten/Kota melalui Dana Alokasi Khusus
total alokasi dana tahun 2015-2019 kurang lebih untuk mendukung tugas Direktorat Jenderal
mencapai Rp 924.890.000,-. Sumber pendanaan Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan
tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Berbahaya dan Beracun. Rincian kebutuhan
dan Belanja Negara (APBN), kerja sama luar pendanaan tahunan tercantum dalam tabel
negeri dan kerja sama dalam negeri yang tidak sebagai berikut.
merugikan pemerintah.

TABEL IV.1 KERANGKA PENDANAAN PROGRAM


KERANGKA PENDANAAN PROGRAM
(Rp ‘000)
2015 2016 2017 2018 2019
Program Pengelolaan
Sampah, Limbah dan
133.290.000 405.700.000 126.100.000 132.600.000 127.200.000
Bahan Berbahaya
Beracun
Pengelolaan Sampah 40.000.000 207.600.000 27.500.000 28.700.000 27.700.000
Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan 26.000.000 15.900.000 22.200.000 23.000.000 22.200.000
Beracun
Penilaian Kinerja
Pengelolaan Limbah 15.500.000 50.700.000 26.600.000 27.700.000 26.800.000
B3 Dan Limbah Non B3
Verifikasi Pengelolaan
Limbah B3, Dan 15.500.000 15.600.000 19.000.000 20.800.000 19.100.000
Limbah Non B3
Pemulihan
Kontaminasi dan
Tanggap Darurat 26.000.000 99.100.000 26.000.000 27.300.000 26.100.000
Limbah Bahan
Berbahaya Beracun
Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan 50.970.000 30.660.000 48.700.000 51.230.000 53.430.000
Tugas Teknis Lainnya

Rencana Strategis 2015-2019 | 60


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan Bahan Beracun Berbahaya

BAB V
PENUTUP
Perencanaan (planning) adalah satu dari empat merencanakan untuk gagal (if you fail to plan, you
fungsi utama manajemen yang paling penting. plan to fail)”. Namun sebaik-baiknya perencanaan
Bagaimana pentingnya fungsi perencanaan, akan menjadi sia-sia jika rencana yang dihasilkan
dicerminkan antara lain dengan peribahasa bahwa tidak dilaksanakan.
”Jika kamu gagal membuat rencana, maka kamu
pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan
Rencana Strategis (Renstra) ini merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:
dokumen perencanaan lima tahunan, yang P.40/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Pedoman
selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam Penyusunan Rencana Strategis Lingkup
penyusunan Renstra unit kerja di bawahnya, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Rencana Kinerja Tahunan dalam kurun waktu lima Tahun 2015-2019. Dalam pedoman tersebut
tahun kedepan. Selain itu, Renstra merupakan ditegaskan bahwa Eselon II selaku penanggung
bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi jawab kegiatan wajib menyusun Renstra Tahun
Pemerintah (AKIP). 2015-2019, dengan berpedoman pada Renstra
2015-2019 Ditjen PSLB3, serta berfokus pada
Dokumen ini merupakan Renstra Ditjen PSLB3 kegiatan yang menjadi tanggung-jawabnya
yang selanjutnya ditindak-lanjuti dengan masing-masing, sebagaimana telah ditentukan
penyusunan dan penetapan Renstra tiap unit kerja dalam Renstra 2015-2019 Kementerian LHK, dan
eselon 2 di bawahnya, yang meliputi: dikutip dalam Bab II dokumen Renstra 2015-2019
 Sekretariat Direktorat Jenderal; Ditjen PSLB3 ini.
 Direktorat Pengelolaan Sampah;
 Direktorat Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Setelah dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Beracun; ditetapkan maka tahap selanjutnya adalah
 Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan lainnya, yakni pengorganisasian (organizing),
limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun; pengarahan (directing), dan pengendalian
 Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah (controlling).
Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Non
Bahan Berbahaya dan Beracun; dan Rencana Strategis ini dengan harapan akan
 Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan memberikan dampak yang nyata dalam
Tanggap Darurat Limbah Bahan Berbahaya mendukung pembangunan nasional seperti
dan Beracun. tertuang pada Rencana Strategis Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015 –
Penyusunan Renstra unit kerja eselon 2 tersebut 2019.
di atas adalah sebagaimana diatur dalam

61 | R e n c a n a Strategis 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Dengan adanya dokumen Renstra ini maka lebih dapat


diharapkan bahwa seluruh aparatur di jajaran Ditjen
PSLB3 mengetahui apa yang semestinya dicapai dari
tahun ke tahun, hingga akhir tahun 2019, apa yang
sebaiknya dilakukan untuk mencapai target-target dari
tiap sasaran yang ditetapkan oleh organisasi, dengan
siapa semestinya bermitra dan atau bekerjasama, serta
bagaimana agar sasaran dapat dicapai secara lebih
efektif dan efisien. Dengan adanya dokumen rencana
strategis ini juga diharapkan akan mengurangi
ketidakpastian, karena dalam proses penyusunannya
telah mempertimbangkan situasi dalam kurun waktu
tahun 2015 – 2019.

Selain itu, dengan adanya rencana strategis ini maka


dapat ditentukan proses kontrol dan evaluasi kinerja
yang lebih sistematis dan lebih akuntabel. Hal ini
ditegaskan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, yaitu dalam Diktum Kedua yang
menyatakan bahwa setiap instansi pemerintah, sampai
tingkat Eselon II, wajib menyusun Rencana Strategis
untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai wujud pertanggung-jawaban
kinerja instansi pemerintah. Amanat termaksud di atas
juga dimuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, yang dalam beberapa pasalnya menyiratkan
bahwa penyusunan Rencana Strategis adalah untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

Rencana Strategis 2015-2019 | 62


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A

SASARAN DAN INDIKATOR


A. Sasaran Program dan Indikator Program
Tabel Kinerja Program

SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM


Menjaga kualitas lingkungan hidup Meningkatnya kesehatan Jumlah sampah yang dikelola sebesar 124.6 juta ton di 380
untuk meningkatkan daya dukung masyarakat dan kualitas kota (S1.P11.IKP1)
lingkungan, ketahanan air, dan lingkungan dengan Jumlah bahan berbahaya dan beracun yang dikelola sebesar 3
kesehatan masyarakat (S1) berkurangnya resiko akibat juta ton selama 5 tahun (S1.P11.IKP2)
paparan B3, limbah B3, dan Jumlah limbah bahan berbaya dan beracun yang dikelola
sampah (S1.P11) sebesar 755,595,000 ton dalam 5 tahun (S1.P11.IKP3)
Efektifitas Dukugan Manajemen (S1.P11.K4)

B. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kegiatan


Tabel Kinerja Kegiatan

SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


Pengelolaan Sampah, Limbah , dan B3 (P11)
Pengelolaan Sampah (K1)
Meningkatnya kesehatan Berkurangnya jumlah timbulan Jumlah timbulan sampah yang berkurang melalui penerapan EPR
masyarakat dan kualitas sampah pada sumbernya sebesar sebesar 85 ton dalam 5 tahun (S1.P11.K1.1.IKK.a)
lingkungan dengan 20% dari 124,6 juta ton atau Jumlah timbulan sampah yang berkurang melalui pusat daur ulang
berkurangnya resiko akibat sebesar 24,5 juta ton dalam 5 (recycle center) kapasitas 20 ton/hari sebesar 124.100 ton dalam 5
paparan B3, limbah B3, dan tahun di 380 kota (S1.P11.K1.1) tahun (S1.P11.K1.1.IKK.b)
sampah (S1.P11) Jumlah timbulan sampah yang berkurang melalui pusat daur ulang
(recycle center) kapasitas 10 ton/hari sebesar 131.400 ton dalam 5
tahun (S1.P11.K1.1.IKK.c)

62 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A

SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


Pengurangan jumlah timbulan sampah melalui bank sampah kapasitas 1
ton/hari sebesar 113.150 ton dalam 5 tahun (S1.P11.K1.1.IKK.d)
Jumlah kota berwawasan lingkungan berbasis 3 R sebagai destinasi
wisata sebanyak 20 kota (S1.P11.K1.1.IKK.e)
Tertanganinya jumlah sampah Jumlah sampah tertangani di 380 kota melalui pemantauan dan
sebesar 75% dari 124,6 jt ton evaluasi kota bersih, teduh dan sehat berkelanjutan (S1.P11.K1.2.IKK.a)
atau sebesar 97,8 jt ton dalam 5 Jumlah sampah yang tertangani melalui kegiatan composting yang
tahun di 380 kota (S1.P11.K1.2) terpadu dengan pertanian perkotaan kapasitas 0,5 ton per hari = 6
lokasi (S1.P11.K1.2.IKK.b)
Jumlah timbunan sampah yang terkelola menjadi energi terbarukan di
380 kota (S1.P11.K1.2.IKK.c)
Jumlah kota yang membangun urban farming sebanyak 100 kota
(S1.P11.K1.2.IKK.d)
Persentase produksi biomassa dari industri sebagai sumber energi
sebesar 80% (S1.P11.K1.2.IKK.d)
Pengelolaan B3 (K2)
Meningkatnya jumlah B3 yang Persentase jumlah dan Jenis B3 yang beredar dan digunakan melalui
terdata dalam sistem informasi registrasi, notifikasi, rekomendasi dan perizinan sebesar 100 %
nasional mengenai B3 sebesar (S1.P11.K2.1.IKK.a)
100% (S1.P11.K2.1) Presentase kapasitas layanan registrasi, notifikasi, rekomendasi dan
perizinan sebesar 100 % (S1.P11.K2.1.IKK.b)
Meningkatnya jumlah dan jenis Persentase jumlah dan jenis B3 yang dipantau peredaran dan/atau
B3 yang terkelola sesuai dengan pemanfaatannya meningkat setiap tahun (S1.P11.K2.2.IKK.a)
peraturan menjadi 100% Jumlah Jenis B3 yang dibatasi peredaran dan penggunaannya sebanyak
(S1.P11.K2.2) 2 jenis (S1.P11.K2.2.IKK.b)
Jumlah Jenis B3 yang dihapuskan sebanyak 2 jenis (S1.P11.K2.2.IKK.c)
Kegiatan Verifikasi Pengelolaan limbah B3 dan Limbah Non B3 (K3)
Meningkatnya penetapan limbah Persentase layanan perizinan pengumpulan limbah B3 nasional 100%
B3 dan limbah non B3 melalui (S1.P11.K3.1.IKK.a)

63 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A

SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


kegiatan pelayanan pengelolaan Persentase layanan perizinan pengangkutan limbah B3 100%
limbah B3 dan limbah non B3 (S1.P11.K3.1.IKK.b)
menjadi 100% (S1.P11.K3.1) Persentase layanan perizinan pemanfaatan limbah B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.c)
Persentase layanan usaha pengolahan limbah B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.d)
Persentase layanan perizinan penimbunan limbah B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.e)
Persentase layanan perizinan dumping limbah B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.f)
Persentase layanan perizinan ekspor limbah B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.g)
Persentase layanan perizinan impor limbah Non B3 100%
(S1.P11.K3.1.IKK.h)
Persentase layanan penetapan status limbah B3 dan limbah Non B3
100% (S1.P11.K3.1.IKK.i)
Persentase penanganan kegiatan limbah lintas batas ilegal dan
pembuangan limbah B3 ke laut ilegal(S1.P11.K3.1.IKK.j)
Meningkatnya pemanfaatan Volume dan jenis limbah yang dimanfaatkan sebagai sumber daya
limbah B3 dan limbah non B3 meningkat setiap tahun (S1.P11.K3.2.IKK.a)
yang dikelola sebagai sumber
daya sebesar 30% melalui
fasilitasi (S1.P11.K3.2)
Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 (K4)
Meningkatnya jumlah limbah B3 Persentase peningkatan lmbah B3 yang terdata dalam system informasi
dan Limbah Non B3 yang nasional sebesar 100% dari baseline 2014 (S1.P11.K4.IKK.a)
dipantau pengelolaannya Jumlah limbah B3 yang terkelola sebesar 80% dari baseline 2014
(S1.P11.K4) (S1.P11.K4.IKK.b)
Jumlah limbah B3 cair dan padat (oli bekas dan sludge oil) yang

64 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A

SASARAN PROGRAM SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


dimanfaatkan mencapai 1.014.000 ton sebagai bahan bakar alternatif
(setara penurunan emisi Gas rumah kaca sebesar 121 ribu ton
CO2e/tahun) (S1.P11.K4.IKK.c)
Kegiatan Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 (K5)
Meningkatnya Volume lahan Sistem dan mekanisme inventarisasi dan identifikasi lahan
terkontaminasi yang terpulihkan terkontaminasi limbah B3 tersedia (S1.P11.K5.IKK.a)
(S1.P11.K5) Lahan terkontaminasi limbah B3 terinventarisasi dan teridentifikasi
setiap tahun (S1.P11.K5.IKK.b)
Lahan terkontaminasi limbah B3 yang dipulihkan oleh penanggung
jawab Usaha /kegiatan meningkat setiap tahun (S1.P11.K5.IKK.c)
Lahan terkontaminasi limbah B3 yang difasilitasi pemulihannya
meningkat setiap tahun(S1.P11.K5.IKK.d)
Sistem dan mekanisme tanggap darurat limbah B3 tersedia dan
beroperasi (S1.P11.K5.IKK.e)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (K6)
Terwujudnya reformasi tata Nilai SAKIP Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah , dan
kelola kepemerintahan yang baik Bahan Beracun Berbahaya minimal 78,00 (S1.P11.K6.IKK.a)
di lingkungan Direktorat Jenderal
Sampah, Limbah dan B3
(S1.P11.K6)

65 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A

C. Sasaran Unit Kegiatan dan Indikator Unit Kegiatan


Tabel Kinerja Unit Kegiatan

SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN


Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (P11)
Pengelolaan Sampah (K1)
Berkurangnya jumlah Barang dan Kemasan (UK1)
timbulan sampah pada
Berkurangnya jumlah timbulan sampah Terkelolanya sampah dari barang dan kemasan melalui
sumbernya sebesar 20% dari
melalui penerapan kewajiban produsen penerapan kewajiban produsen dalam pengurangan sampah
124,6 juta ton atau sebesar
dalam pengurangan sampah (EPR) (EPR) (S1.P11.K1.1.UI1)
24,5 juta ton dalam 5 tahun
(S1.P11.K1.1.UK1)
di 380 kota (S1.P11.K1.1)
Sampah Spesifik dan Daur Ulang (UK2)
Berkurangnya jumlah timbulan sampah Terkelolanya sampah melalui kegiatan daur ulang dalam
dan meningkatnya jumlah sampah penerapan EPR (S1.P11.K1.1.UK2.1.UI1)
tertangani melalui kegiatan daur ulang
dalam penerapan EPR (S1.P11.K1.1.UK2.1)
Terkelolanya sampah spesifik dan sampah rumah tangga/sampah
Berkurangnya jumlah timbulan sampah
sejenis sampah rumah tangga melalui kegiatan daur ulang
dan meningkatnya jumlah sampah
(S1.P11.K1.1.UK2.2.UI1)
tertangani melalui pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan daur ulang
(S1.P11.K1.1.UK2.2)
Terkelolanya sampah spesifik dan sampah rumah tangga/sampah
Berkurangnya jumlah timbulan sampah
sejenis sampah rumah tangga melalui kegiatan
dan meningkatnya jumlah sampah
(S1.P11.K1.1.UK2.3.UI1)
tertangani melalui pengelolaan bank
sampah untuk sampah spesifik dan
kegiatan daur ulang (S1.P11.K1.1.UK2.3)

66 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Terkelolanya kota berwawasan lingkungan berbasis 3R sebagai
Meningkatnya jumlah kota berwawasan
destinasi wisata melalui pengelolaan sampah spesifik dan
lingkungan berbasis 3R sebagai destinasi
kegiatan daur ulang
wisata melalui pengelolaan sampah
(S1.P11.K1.1.UK2.4.UI1)
spesifik dan kegiatan daur ulang
(S1.P11.K1.1.UK2.4)
Sarana dan Prasarana (UK3)
Berkurangnya jumlah timbulan sampah Terkelolanya sampah melalui penyediaan sarana dan prasarana
dan meningkatnya jumlah sampah pusat daur ulang (S1.P11.K1.1.UK3.1.UI1)
tertangani melalui penyediaan sarana dan
prasarana pusat daur ulang (recycle center)
(S1.P11.K1.1.UK3.1)
Berkurangnya jumlah timbulan sampah
Terkelolanya sampah melalui penyediaan sarana dan prasarana
dan meningkatnya jumlah sampah
bank sampah (S1.P11.K1.1.UK3.2.UI1)
tertangani melalui penyediaan sarana dan
prasarana bank sampah
(S1.P11.K1.1.UK3.2)
Meningkatnya jumlah kota berwawasan
Terkelolanya kota berwawasan lingkungan sebagai destinasi
lingkungan sebagai destinasi wisata melalui
wisata melalui penyediaan sarana dan prasarana berbasis 3R
penyediaan sarana dan prasarana berbasis
(S1.P11.K1.1.UK3.3.UI1)
3R (S1.P11.K1.1.UK3.3)
Penilaian Kinerja Pengelolaan Sampah (UK4)
Meningkatnya jumlah sampah tertangani Terkelolanya sampah melalui melalui pemantaun dan evaluasi
melalui melalui pemantaun dan evaluasi kota bersih, teduh, dan sehat berkelanjutan
kota bersih, teduh, dan sehat (S1.P11.K1.1.UK4.1.UI1)
berkelanjutan (S1.P11.K1.1.UK4.1)
Meningkatnya jumlah sampah yang Terkelolanya sampah melalui kegiatan composting terpadu
tertangani melalui kegiatan composting (S1.P11.K1.1.UK4.2.UI1)
terpadu (S1.P11.K1.1.UK4.2)
Meningkatnya jumlah timbunan sampah Terkelolanya jumlah timbunan sampah yang menjadi energi

67 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
yang terkelola menjadi energi terbarukan terbarukan (S1.P11.K1.1.UK4.3.UI1)
(S1.P11.K1.1.UK4.3)
Meningkatnya jumlah kota yang Terkelolanya kota yang membangun urban farming melalui
membangun urban farming melalui pengelolaan sampah spesifik dan daur ulang
pengelolaan sampah spesifik dan daur (S1.P11.K1.1.UK4.4.UI1)
ulang (S1.P11.K1.1.UK4.4)
Pengelolaan B3 (K2)
Meningkatnya jumlah B3 Penerapan Konvensi Bahan Berbahaya dan Beracun (UK1)
yang terdata dalam sistem Meningkatnya tata kelola B3 melalui Tersedianya 8 Rancangan peraturan penerapan konvensi B3
informasi nasional mengenai penerapan konvensi, penyusunan (S1.P11.K2.1.UK1.UI1)
B3 sebesar 100% peraturan dan pelaksanaan bimbingan Terlaksananya 9 bimbingan teknis penerapan konvensi B3 di 6
(S1.P11.K2.1) teknis (S1.P11.K2.1.UK1) lokasi P3E (S1.P11.K2.1.UK1.UI2)
Terlaksananya supervisi penerapan Rencana Aksi Nasional
Konvensi Pengelolaan B3 di 24 Provinsi (S1.P11.K2.1.UK1.UI3)
Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (UK2)
Meningkatnya jumlah registrasi, notifikasi Terlaksananya kegiatan registrasi B3 sebesar 100%
dan rekomendasi (S1.P11.K2.1.UK2) (S1.P11.K2.1.UK2.UI1)
Terlaksananya kegiatan notifikasi B3 sebesar 100%
(S1.P11.K2.1.UK2.UI2)
Terlaksananya kegiatan rekomendasi pengangkutan B3 sebesar
100% (S1.P11.K2.1.UK2.UI3)
Inventarisasi Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (UK3)
Meningkatnya data jumlah dan jenis B3 Tersedianya data jumlah dan jenis B3 di sektor Manufaktur, Jasa,
melalui kegiatan inventarisasi Kesehatan dan Pertanian (MJKP) sebesar 100%
(S1.P11.K2.1.UK3.1) (S1.P11.K2.1.UK3.1.UI1)
Tersedianya data jumlah dan jenis B3 di sektor Pertambangan,
Energi, Minyak dan Gas (PEM) sebesar 100%
(S1.P11.K2.1.UK3.1.UI2)
Membangun dan mengembangkan sistem Tersedianya aplikasi sistem data dan informasi tata kelola B3
informasi tata kelola B3 nasional nasional yang aplikatif (S1.P11.K2.1.UK3.2.UI1)

68 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
(S1.P11.K2.1.UK3.2)
Meningkatnya jumlah dan Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (UK4)
jenis B3 yang terkelola sesuai Menyediakan rekomendasi B3 yang Tersedianya rekomendasi B3 yang dibatasi dan rekomendasi
dengan peraturan menjadi dibatasi dan rekomendasi bahan alternatif bahan alternatif pengganti bahan B3 yag dibatasi
100% (S1.P11.K2.2) pengganti bahan B3 yang dibatasi (S1.P11.K2.2.UK4.1.UI1)
(S1.P11.K2.2.UK4.1)
Menyediakan rekomendasi B3 yang Tersedianya rekomendasi B3 yang dihapuskan
dihapuskan (S1.P11.K2.2.UK4.2) (S1.P11.K2.2.UK4.2.UI1)
Menyediakan rekomendasi teknologi Tersedianya rekomendasi teknologi untuk B3 yang dihapuskan
pemusnahan B3 (S1.P11.K2.2.UK4.3) (S1.P11.K2.2.UK4.3.UI1)
Kegiatan Verifikasi Pengelolaan limbah B3 dan Limbah Non B3 (K3)
Pengumpulan dan Pemanfaatan Limbah B3 (UK1)
Meningkatnya penetapan Meningkatnya persentase pencapaian
Meningkatnya persentase pencapaian target verifikasi
limbah B3 dan limbah non target, terbitnya izin pengumpulan dan
pengumpulan limbah B3. (S1.P11.K3.1.UK1.UI1)
B3 melalui kegiatan pemanfaatan limbah B3.
pelayanan pengelolaan (S1.P11.K3.1.UK1) Meningkatnya persentase pencapaian target verifikasi
limbah B3 dan limbah non pemanfaatan limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK1.UI2)
B3 menjadi 100% Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3 (UK2)
(S1.P11.K3.1) Meningkatnya persentase pencapaian
Meningkatnya persentase pencapaian target verifikasi
target verifikasi pengangkutan dan
pengangkutan limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK2.UI1)
pengolahan limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK2)
Meningkatnya persentase pencapaian target verifikasi
pengolahan limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK2.UI1)

Penimbunan dan Dumping Limbah B3 (UK3)


Meningkatnya persentase pencapaian Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan verifikasi
target. kegiatan verifikasi penimbunan dan penimbunan limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK3.UI1)
dumping limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK3)
Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan verifikasi
dumping limbah B3 (S1.P11.K3.1.UK3.UI2)

69 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Penetapan dan Notifikasi Limbah B3 dan Limbah Non B3 (UK4)
Meningkatnya persentase pencapaian Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan penetapan
target kegiatan penetapan dan notifikasi limbah B3 dan limbah non B3 (S1.P11.K3.1.UK4.1.UI1)
limbah B3 dan limbah non B3 Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan notifikasi
(S1.P11.K3.1.UK4.1) limbah B3 dan limbah non B3 (S1.P11.K3.1.UK4.1.UI2)
Pemanfaatan Limbah B3 dan Limbah Non Meningkatnya limbah yang dimanfaatkan sebagai sumber daya
B3 yang dikelola sebagai sumber daya setiap tahun (S1.P11.K3.1.UK4.2.UI1)
sebesar 30% melalui fasilitasi
(S1.P11.K3.1.UK4.2)
Meningkatnya volume dan Jenis limbah yang dimanfaatkan
sebagai sumber daya setiap tahun (S1.P11.K3.1.UK4.2.UI2)
Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 (K4)
Sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas (UK1)
Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah limbah B3 dan Terdatanya timbulan jenis dan jumlah limbah B3 dan Limbah
limbah B3 dan Limbah Non Limbah Non B3 yang didata Non B3 dari industri yang dipantau pada sektor pertambangan,
B3 yang dipantau pengelolaannya untuk sektor energi, minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.1.UI1)
pengelolaannya (S1.P11.K4) pertambangan, energi, minyak dan gas
(S1.P11.K4.UK1.1)
Pembangunan dan pemutakhiran sistem Portal sistem data dan informasi Limbah B3 dan limbah non B3
data dan informasi nasional limbah B3 sektor pertambangan, energi, minyak dan gas
sektor pertambangan, energi, minyak dan (S1.P11.K4.UK1.2.UI1)
gas (S1.P11.K4.UK1.2)
Tersedianya data persebaran jumlah limbah B3 industri
pertambangan, energi, minyak dan gas berbasis webGIS
(S1.P11.K4.UK1.2.UI2)
Meningkatnya jumlah limbah B3 sektor Tersedianya kebijakan dan pedoman penilaian kinerja sektor
pertambangan, energi, minyak dan gas pertambangan, energi, minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.3.UI1)
yang terkelola melalui penyediaan
kebijakan, peraturan dan pedoman teknis
(S1.P11.K4.UK1.3)

70 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan teknis terkait
terkelola melalui pemahaman terhadap penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dan limbah B3 sektor
peraturan penilaian kinerja pengelolaan pertambangan, energi, minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.4.UI1)
limah B3 sektor pertambangan, energi, Terselenggaranya supervisi penilaian kinerja pengelolaan limbah
minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.4) B3 sektor pertambangan, energi, minyak dan gas kepada
pemerintah daerah (S1.P11.K4.UK1.4.UI2)
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah Tersedianya data dan informasi indeks kinerja pengelolaan
B3 melalui penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 Industri pertambangan, energi, minyak dan gas
limbah B3 sektor pertambangan, energi, (S1.P11.K4.UK1.5.UI1)
minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.5)
Penyediaan fasilitas pengelolaan limbah B3 Tersedianya fasilitas pengelolaan Limbah B3 dan limbah Non B3
dan Limbah B3 industri pertambangan, sektor pertambangan, energi, minyak dan gas
energi, minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.6) (S1.P11.K4.UK1.6.UI1)

Jumlah Limbah B3 terkelola sektor Teranalisisnya jumlah limbah B3 terkelola sektor pertambangan,
pertambangan, energi, minyak dan gas energi, minyak dan gas (S1.P11.K4.UK1.7.UI1)
(S1.P11.K4.UK1.7)
Meningkatnya jumlah limbah B3 cair dan ersedianya data limbah B3 cair dan padat sektor pertambangan,
padat sektor pertambangan, energi, energi, minyak dan gas yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar
minyak dan gas yang dimanfaatkan alternatif (S1.P11.K4.UK1.8.UI1)
(S1.P11.K4.UK1.8)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya pembinaan teknis pemanfaatan limbah B3
dimanfaatkan melalui peningkatan sektor pertambangan, energi, minyak dan gas
pemahaman teknis pemanfaatan limbah (S1.P11.K4.UK1.9.UI1)
B3 sektor pertambangan, energi, minyak
dan gas (S1.P11.K4.UK1.9)
Tersusunnya buku panduan/best practices dan pedoman
pemanfaatan LIMBAH B3 sektor pertambangan, energi, minyak
dan gas (S1.P11.K4.UK1.9.UI2)
Sektor Manufaktur (UK2)

71 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Meningkatnya jumlah limbah B3 dan Terdatanya timbulan jenis dan jumlah limbah B3 dan limbah
Limbah Non B3 yang didata Non B3 dari industri yang dipantau pada sektor manufaktur
pengelolaannya untuk sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.1.UI1)
(S1.P11.K4.UK2.1)
Pembangunan dan pemutakhiran sistem Portal sistem data dan informasi Limbah B3 dan limbah non B3
data dan informasi nasional limbah B3 sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.2.UI1)
sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.2)
Tersedianya data persebaran jumlah limbah B3 industri
manufaktur berbasis webGIS (S1.P11.K4.UK2.2.UI2)
Meningkatnya jumlah limbah B3 sektor Tersedianya kebijakan dan pedoman penilaian kinerja sektor
manufaktur yang terkelola melalui manufaktur (S1.P11.K4.UK2.3.UI1)
penyediaan kebijakan, peraturan dan
pedoman teknis (S1.P11.K4.UK2.3)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan teknis terkait
terkelola melalui pemahaman terhadap penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dan limbah B3 sektor
peraturan penilaian kinerja pengelolaan manufaktur (S1.P11.K4.UK2.4.UI1)
limbah B3 sektor manufaktur
(S1.P11.K4.UK2.4)
Terselenggaranya supervisi penilaian kinerja pengelolaan limbah
B3 sektor manufaktur kepada pemerintah daerah
(S1.P11.K4.UK2.4.UI2)
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah Tersedianya data dan informasi indeks kinerja pengelolaan
B3 melalui penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 Industri manufaktur
limbah B3 sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.5.UI1)
(S1.P11.K4.UK2.5)
Penyediaan fasilitas pengelolaan limbah Tersedianya fasilitas pengelolaan Limbah B3 dan limbah Non B3
B3 dan Limbah B3 industri manufaktur sektor manufaktur
(S1.P11.K4.UK2.6) (S1.P11.K4.UK2.6.UI1)

Jumlah limbah B3 terkelola sektor Teranalisisnya jumlah limbah B3 terkelola sektor manufaktur

72 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
manufaktur (S1.P11.K4.UK2.7) (S1.P11.K4.UK2.7.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 cair dan Tersedianya data limbah B3 cair dan padat sektor manufaktur
padat sektor manufaktur yang yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif
dimanfaatkan (S1.P11.K4.UK2.8) (S1.P11.K4.UK2.8.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya pembinaan teknis pemanfaatan limbah B3
dimanfaatkan melalui peningkatan sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.9.UI1)
pemahaman teknis pemanfaatan LIMBAH
B3 sektor manufaktur (S1.P11.K4.UK2.9)
Tersusunnya buku panduan/best practices dan pedoman
pemanfaatan LIMBAH B3 sektor manufaktur
(S1.P11.K4.UK2.9.UI2)
Sektor Agroindustri (UK3)
Meningkatnya jumlah limbah B3 dan Terdatanya timbulan jenis dan jumlah limbah B3 dan Limbah
Limbah Non B3 yang didata Non B3 dari industri yang dipantau pada sektor agroindustri
pengelolaannya untuk sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.1.UI1)
(S1.P11.K4.UK3.1)
Pembangunan dan pemutakhiran sistem Portal sistem data dan informasi limbah B3 dan limbah non B3
data dan informasi nasional limbah B3 sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.2.UI1)
sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.2)
Tersedianya data persebaran jumlah limbah B3 industri
agroindustri berbasis webGIS (S1.P11.K4.UK3.2.UI2)
Meningkatnya jumlah limbah B3 sektor Tersedianya kebijakan dan pedoman penilaian kinerja sektor
agroindustri yang terkelola melalui agroindustri (S1.P11.K4.UK3.3.UI1)
penyediaan kebijakan, peraturan dan
pedoman teknis (S1.P11.K4.UK3.3)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan teknis terkait
terkelola melalui pemahaman terhadap penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dan limbah B3 sektor
peraturan penilaian kinerja pengelolaan agroindustri (S1.P11.K4.UK3.4.UI1)
limbah B3 sektor agroindustri
(S1.P11.K4.UK3.4)

73 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Terselenggaranya supervisi penilaian kinerja pengelolaan limbah
B3 sektor agroindustri kepada pemerintah daerah
(S1.P11.K4.UK3.4.UI2)
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah Tersedianya data dan informasi indeks kinerja pengelolaan
B3 melalui penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 Industri agroindustri
limbah B3 sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.5.UI1)
(S1.P11.K4.UK3.5)
Penyediaan fasilitas pengelolaan limbah Tersedianya fasilitas pengelolaan Limbah B3 dan limbah Non B3
B3 dan Limbah B3 industri agroindustri sektor agroindustri
(S1.P11.K4.UK3.6) (S1.P11.K4.UK3.6.UI1)

Jumlah Limbah B3 terkelola sektor Teranalisisnya jumlah limbah B3 terkelola sektor agroindustri
agroindustri (S1.P11.K4.UK3.7) (S1.P11.K4.UK3.7.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 cair dan Tersedianya data limbah B3 cair dan padat sektor agroindustri
padat sektor agroindustri yang yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif
dimanfaatkan (S1.P11.K4.UK3.8) (S1.P11.K4.UK3.8.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya pembinaan teknis pemanfaatan limbah B3
dimanfaatkan melalui peningkatan sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.9.UI1)
pemahaman teknis pemanfaatan limbah
B3 sektor agroindustri (S1.P11.K4.UK3.9)
Tersusunnya buku panduan/best practices dan pedoman
pemanfaatan limbah B3 sektor agroindustri
(S1.P11.K4.UK3.9.UI2)
Sektor Prasarana dan Jasa (UK4)
Meningkatnya jumlah limbah B3 dan Terdatanya timbulan jenis dan jumlah limbah B3 dan Limbah
Limbah Non B3 yang didata Non B3 dari industri yang dipantau pada sektor Prasarana dan
pengelolaannya untuk sektor Prasarana Jasa (S1.P11.K4.UK4.1.UI1)
dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.1)
Pembangunan dan pemutakhiran sistem Portal sistem data dan informasi Limbah B3 dan limbah non B3
data dan informasi nasional limbah B3 sektor Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.2.UI1)

74 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
sektor Prasarana dan Jasa
(S1.P11.K4.UK4.2)
Tersedianya data persebaran jumlah limbah B3 industri
Prasarana dan Jasa berbasis webGIS (S1.P11.K4.UK4.2.UI2)
Meningkatnya jumlah limbah B3 sektor Tersedianya kebijakan dan pedoman penilaian kinerja sektor
Prasarana dan Jasa yang terkelola melalui Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.3.UI1)
penyediaan kebijakan, peraturan dan
pedoman teknis (S1.P11.K4.UK4.3)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya sosialisasi dan pembinaan teknis terkait
terkelola melalui pemahaman terhadap penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 dan Limbah B3 sektor
peraturan penilaian kinerja pengelolaan Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.4.UI1)
limbah B3 sektor Prasarana dan Jasa
(S1.P11.K4.UK4.4)
Terselenggaranya supervisi penilaian kinerja pengelolaan limbah
B3 sektor Prasarana dan Jasa kepada pemerintah daerah
(S1.P11.K4.UK4.4.UI2)
Meningkatnya kinerja pengelolaan limbah Tersedianya data dan informasi indeks kinerja pengelolaan
B3 melalui penilaian kinerja pengelolaan limbah B3 Industri Prasarana dan Jasa
limbah B3 sektor Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.5.UI1)
(S1.P11.K4.UK4.5)
Penyediaan fasilitas pengelolaan limbah Tersedianya fasilitas pengelolaan limbah B3 dan limbah non B3
B3 dan Limbah B3 industri Prasarana dan sektor Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.6.UI1)
Jasa (S1.P11.K4.UK4.6)

Jumlah limbah B3 terkelola sektor Teranalisisnya jumlah limbah B3 terkelola sektor Prasarana dan
Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.7) Jasa (S1.P11.K4.UK4.7.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 cair dan Tersedianya data limbah B3 cair dan padat sektor Prasarana dan
padat sektor Prasarana dan Jasa yang Jasa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif
dimanfaatkan (S1.P11.K4.UK4.8) (S1.P11.K4.UK4.8.UI1)
Meningkatnya jumlah limbah B3 yang Terselenggaranya pembinaan teknis pemanfaatan limbah B3

75 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
dimanfaatkan melalui peningkatan sektor Prasarana dan Jasa (S1.P11.K4.UK4.9.UI1)
pemahaman teknis pemanfaatan limbah
B3 sektor Prasarana dan Jasa
(S1.P11.K4.UK4.9)
Tersusunnya buku panduan/best practices dan pedoman
pemanfaatan limbah B3 sektor Prasarana dan Jasa
(S1.P11.K4.UK4.9.UI2)
Kegiatan Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 (K5)
Meningkatnya volume lahan Pemulihan Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas (UK1)
terkontaminasi yang Inventarisasi dan identifikasi lahan Tersedianya informasi dalam portal sistem informasi dan
terpulihkan (S1.P11.K5) terkontaminasi limbah B3 database sistem informasi lahan terkontaminasi limbah B3
(S1.P11.K5.UK1.1) (S1.P11.K5.UK1.1.UI1)
Pemantauan dan evaluasi keberhasilan Meningkatnya lahan terkokntainasi Limbah B3 yang
pelaksanaa pemulihan lahan terkontaminasi Limbah B3 yang terpulihkan oleh penanggung
terkontaminasi limbah B3 oleh jawab kegiatan/usaha sesuai target yang ditetapkan
penanggung jawab (S1.P11.K5.UK1.2) (S1.P11.K5.UK1.2.UI1)
Penyusunan peta / mapping sebaran lahan Tersedianya peta sebaran lahan terkontaminasi Limbah B3
terkontaminasi limbah B3 di Indonesia (S1.P11.K5.UK1.3.UI1)
(S1.P11.K5.UK1.3)
Pemulihan Manufaktur, Agroindustri dan Jasa (UK2)
Inventarisasi dan identifikasi lahan Tersedianya informasi dalam portal sistem informasi dan
terkontaminasi limbah B3 database sistem informasi lahan terkontaminasi Limbah B3
(S1.P11.K5.UK2.1) (S1.P11.K5.UK2.1.UI1)
Pemantauan dan evaluasi keberhasilan Meningkatnya lahan terkontaminasi limbah B3 yang
pelaksanaan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 yang terpulihkan oleh penanggung
terkontaminasi limbah B3 oleh jawab kegiatan/usaha sesuai target yang ditetapkan
penanggung jawab (S1.P11.K5.UK2.2) (S1.P11.K5.UK2.2.UI1)
Penyusunan peta / mapping sebaran lahan Tersedianya peta sebaran lahan terkontaminasi limbah B3
terkontaminasi limbah B3 di Indonesia (S1.P11.K5.UK2.3.UI1)
(S1.P11.K5.UK2.3)

76 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi (UK3)
Inventarisasi dan identifikasi lahan Tersedianya informasi dalam portal sistem informasi dan
terkontaminasi limbah B3 database sistem informasi lahan terkontaminasi limbah B3
(S1.P11.K5.UK3.1) (S1.P11.K5.UK3.1.UI1)
Pelaksanaan fasilitasi pemulihan lahan Terlaksananya fasilitasi pelaksanaan pemulihan lahan
terkontaminasi Limbah B3 yang tidak terkontaminasi Limbah B3 yang tidak ada/tidak diketahui
ada/tidak diketahui penangung jawabnya penangung jawabnya (S1.P11.K5.UK3.2.UI1)
(S1.P11.K5.UK3.2)
Penyusunan peta / mapping sebaran lahan Tersedianya peta sebaran lahan terkontaminasi limbah B3
terkontaminasi limbah B3 di Indonesia (S1.P11.K5.UK3.3.UI1)
(S1.P11.K5.UK3.3)

Penerapan sistem serta mekanisme Diterapkannya sistem serta mekanisme tanggap darurat
tanggap darurat pengelolaan limbah B3 pengelolaan limbah B3 (S1.P11.K5.UK3.4.UI1)
(S1.P11.K5.UK3.4)
Dapat ditanggulanginya keadaan darurat Tingkat keberhasilan penanggulangan keadaaan darurat
pengelolaan limbah B3 (S1.P11.K5.UK3.5) Pengelolaan Limbah B3 (S1.P11.K5.UK3.5.UI1)
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (K6)
Pelaksanaan Program dan Evaluasi (UK1)
Meningkatnya persentase pencapaian Meningkatnya persentase pencapaian target pelaksanaan
target pelaksanaan dukungan manajemen dukungan manajemen bidang program dan anggaran
bidang program dan evaluasi (S1.P11.K6.UK1.UI1)
(S1.P11.K6.UK1) Meningkatnya persentase pencapaian target pelaksanaan
dukungan manajemen bidang evaluasi, pelaporan, data dan
informasi (S1.P11.K6.UK1.UI2)
Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana (UK2)
Meningkatnya persentase pencapaian Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
target kegiatan dukungan manajemen manajemen bidang kepegawaian (S1.P11.K6.UK2.UI1)
bidang kepegawaian, organisasi dan tata Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
laksana (S1.P11.K6.UK2) manajemen bidang organisasi dan tata laksana

77 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN A
SASARAN KEGIATAN SASARAN UNIT KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UNIT KEGIATAN
(S1.P11.K6.UK2.UI2)
Keuangan dan Umum (UK3)
Meningkatnya persentase pencapaian Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
target kegiatan dukungan manajemen manajemen bidang tata usaha (S1.P11.K6.UK3.UI1)
bidang keuangan dan umum Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
(S1.P11.K6.UK3) manajemen bidang perlengkapan (S1.P11.K6.UK3.UI2)
Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
manajemen bidang administrasi keuangan (S1.P11.K6.UK3.UI3)
Hukum dan Kerjasama Teknis (UK4)
Meningkatnya persentase pencapaian
Meningkatnya persentase pencapaian target
target kegiatan dukungan manajemen
bidang hukum dan kerja sama teknik kegiatan dukungan manajemen bidang hukum
(S1.P11.K6.UK4.) (S1.P11.K6.UK4.UI1)
Meningkatnya persentase pencapaian target kegiatan dukungan
manajemen bidang kerja sama teknik (S1.P11.K6.UK4.UI1)

78 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B

Matrik Target Kinerja Direktorat Pengelolaan Sampah

Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target


Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K1:
Pengelolaan Sampah
UK1:
Barang dan
Kemasan
S1.P11.K1.1.UK1:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
melalui penerapan
kewajiban produsen
dalam pengurangan
sampah (EPR)
S1.P11.K1.1.UI1: 23 ton
Terkelolanya sampah
dari barang dan
kemasan melalui
15 ton 38 ton 60 ton 70 ton 85 ton
penerapan kewajiban
produsen dalam
pengurangan sampah
(EPR)
UK2:
Sampah Spesifik
dan Daur Ulang
S1.P11.K1.1.UK2.1:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
kegiatan daur ulang
dalam penerapan
EPR
S1.P11.K1.1.UK2.1.UI1:
Terkelolanya sampah 15 ton 10 ton 20 ton 50 ton 60 ton 70 ton
melalui kegiatan daur

73 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
ulang dalam penerapan
EPR
S1.P11.K1.1.UK2.2:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.2.UI1: 26,098 26,098 37,413 49,275 72,08 105,85 Dari kegiatan
Terkelolanya sampah ton ton ton ton 8 ton 0 ton composting/
spesifik dan sampah urban farming
rumah tangga/sampah dan PDU
sejenis sampah rumah
tangga melalui kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.3:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
pengelolaan bank
sampah untuk
sampah spesifik dan
kegiatan daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.3.UI1: 1,298,8 1,277,5 1,387,0 1,496,5 1,606, 1,752,0
Terkelolanya sampah 45 ton 00 ton 00 ton 00 ton 000 00 ton
spesifik dan sampah ton
rumah tangga/sampah
sejenis sampah rumah
tangga melalui kegiatan
pengelolaan bank
sampah
S1.P11.K1.1.UK2.4:
Meningkatnya

74 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
jumlah kota
berwawasan
lingkungan berbasis
3R sebagai destinasi
wisata melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.4.UI1: 3 kota 3 kota 5 kota 8 kota 12 16 kota
Terkelolanya kota kota
berwawasan lingkungan
berbasis 3R sebagai
destinasi wisata melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
UK3:
Sarana dan
Prasarana
S1.P11.K1.1.UK3.1:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
penyediaan sarana
dan prasarana pusat
daur ulang (recycle
center)
1.P11.K1.1.UK3.1.UI1: 10,950 25,550 36,500 47,450 69,35 102,20
Terkelolanya sampah ton ton ton ton 0 ton 0 ton
melalui penyediaan
sarana dan prasarana
pusat daur ulang
S1.P11.K1.1.UK3.2:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya

75 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
jumlah sampah
tertangani melalui
penyediaan sarana
dan prasarana bank
sampah
S1.P11.K1.1.UK3.2.UI1: 730 ton 36,500 36,500 36,500 109,50
Terkelolanya sampah ton ton ton 73,00 0 ton
melalui penyediaan 0 ton
sarana dan prasarana
bank sampah
S1.P11.K1.1.UK3.3:
Meningkatnya
jumlah kota
berwawasan
lingkungan sebagai
destinasi wisata
melalui penyediaan
sarana dan
prasarana berbasis
3R
S1.P11.K1.1.UK3.3.UI1: 1 kota 3 kota 4 kota 5 kota 7 kota 10 kota
Terkelolanya kota
berwawasan lingkungan
sebagai destinasi wisata
melalui penyediaan
sarana dan prasarana
berbasis 3R
UK4:
Penilaian Kinerja
Pengelolaan
Sampah
S1.P11.K1.2.UK4.1:
Meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
melalui pemantaun
dan evaluasi kota
bersih, teduh, dan

76 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
sehat berkelanjutan
S1.P11.K1.2.UK4.1.UI1: 6,304,2 13,439, 14,067, 14,955, 16,36 17,798,
Terkelolanya sampah 12.31 212 ton 190 ton 644 ton 3,967 961 ton
melalui melalui ton ton
pemantaun dan
evaluasi kota bersih,
teduh, dan sehat
berkelanjutan
S1.P11.K1.2.UK4.2:
Meningkatnya
jumlah sampah yang
tertangani melalui
kegiatan composting
terpadu
S1.P11.K1.2.UK4.2.UI1: 183 ton 548 ton 913 ton 1,825 2,738 3,650
Terkelolanya sampah ton ton ton
melalui kegiatan
composting terpadu
S1.P11.K1.2.UK4.3:
Meningkatnya
jumlah timbunan
sampah yang
terkelola menjadi
energi terbarukan
S1.P11.K1.2.UK4.3.UI1: 328,500 438,000 547,500 876,000 1,642, 2,190,0
Terkelolanya jumlah ton ton ton ton 500 00 ton
timbunan sampah yang ton
menjadi energi
terbarukan
S1.P11.K1.2.UK4.4:
Meningkatnya
jumlah kota yang
membangun urban
farming melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan daur
ulang
S1.P11.K1.2.UK4.4.UI1: 1 kota 3 kota 5 kota 10 kota 15 20 kota

77 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Kegiatan Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terkelolanya kota yang kota
membangun urban
farming melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan daur ulang

78 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Matrik Target Kinerja Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya

Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target


Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K2:
Pengelolaan B3
UK1:
Penerapan
Konvensi Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK1:
Meningkatnya tata
kelola B3 melalui
penerapan konvensi,
penyusunan
peraturan dan
pelaksanaan
bimbingan teknis
S1.P11.K2.1.UK1.UI1:
Tersedianya 8
0 2 4 6 8 0 2 2 2 2
Rancangan peraturan
penerapan konvensi B3
S1.P11.K2.1.UK1.UI2:
Terlaksananya 9
bimbingan teknis 50 100 170 250 310 50 50 70 80 60
penerapan konvensi B3
di 6 lokasi P3E
S1.P11.K2.1.UK1.UI3:
Terlaksananya Supervisi
penerapan Rencana
30 70 120 170 220 0 30 40 50 50
Aksi Nasional Konvensi
Pengelolaan B3 di 24
Provinsi
UK2:
Pengendalian
Bahan Berancun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK2:

79 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
jumlah registrasi,
notifikasi dan
rekomendasi
S1.P11.K2.1.UK2.UI1:
Terlaksananya kegiatan
1500 3000 4500 6000 7500 1500 1500 1500 1500 1500
registrasi B3 sebesar
100%
S1.P11.K2.1.UK2.UI2:
Terlaksananya kegiatan
20 40 60 80 100 20 20 20 20 20
notifikasi B3 sebesar
100%
S1.P11.K2.1.UK2.UI3:
Terlaksananya kegiatan
rekomendasi 60 120 195 270 345 60 60 75 75 75
pengangkutan B3
sebesar 100%
UK3:
Inventarisasi
Penggunaan Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK3.1:
Meningkatnya data
jumlah dan jenis B3
melalui kegiatan
inventarisasi
S1.P11.K2.1.UK3.1.UI1: 120.000 840.000 1.260.0 1.680.0 2.100.0 120.000 840.000 1.260.00 1.680.0 2.100.00
Tersedianya data 00 00 00 ton ton 0 ton 00 ton 0 ton
jumlah dan jenis B3 di
sektor Manufaktur,
Jasa, Kesehatan dan
Pertanian (MJKP)
sebesar 100%
S1.P11.K2.1.UK3.1.UI2:
Tersedianya data 720
90 360 540 720 900 90 ton 360 ton 540 ton 900 ton
jumlah dan jenis B3 di ton
sektor Pertambangan,

80 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Energi, Minyak dan Gas
(PEM) sebesar 100%
S1.P11.K2.1.UK3.2:
Membangun dan
mengembangkan
sistem informasi tata
kelola B3 nasional
S1.P11.K2.1.UK3.2.UI1:
Tersedianya aplikasi
sistem data dan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
informasi tata kelola B3
nasional yang aplikatif
UK4:
Penanganan Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.2.UK4.1:
Menyediakan
rekomendasi B3 yang
dibatasi dan
rekomendasi bahan
alternatif pengganti
bahan B3 yang
dibatasi
S1.P11.K2.2.UK4.1.UI1:
Tersedianya
rekomendasi B3 yang
dibatasi dan 0 2 4 6 8 0 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis
rekomendasi bahan
alternatif pengganti
bahan B3 yang dibatasi
S1.P11.K2.2.UK4.2:
Menyediakan
rekomendasi B3 yang
dihapuskan
S1.P11.K2.2.UK4.2.UI1:
Tersedianya 0 2 4 6 8 0 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis
rekomendasi B3 yang

81 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
dihapuskan
S1.P11.K2.2.UK4.3:
Menyediakan
rekomendasi
teknologi
pemusnahan B3
S1.P11.K2.2.UK4.3.UI1:
Tersedianya
rekomendasi teknologi 0 1 2 3 4 0 1 1 1 1
untuk B3 yang
dihapuskan

82 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Matrik Target Kinerja Direktorat Kegiatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K3:
Kegiatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non
B3
UK1:
Pengumpulan
dan
Pemanfaatan
Limbah B3
S1.P11.K3.1.UK1:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target,
terbitnya izin
pengumpulan dan
pemanfaatan limbah
B3
S1.P11.K3.1.UK1.UI1:
Meningkatnya
persentase pencapaian
76 80 80 80 80 76 90 90 90 90
target verifikasi
pengumpulan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK1.UI2:
Meningkatnya
persentase pencapaian
52 70 70 70 70 52 90 90 90 90
target verifikasi
pemanfaatan limbah
B3
UK2:
Pengangkutan
dan Pengolahan
Limbah B3
S1.P11.K3.1.UK2:
Meningkatnya
persentase

83 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
pencapaian target
verifikasi
pengangkutan dan
pengolahan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK2.UI1:
Meningkatnya
persentase pencapaian
83 85 85 85 85 83 90 90 90 90
target verifikasi
pengangkutan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK2.UI2:
Meningkatnya
persentase pencapaian 54 65 65 65 65 54 80 80 80 80
target verifikasi
pengolahan limbah B3.
UK3:
Penimbunan dan
Dumping Limbah
B3
S1.P11.K3.1.UK3:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target.
kegiatan verifikasi
penimbunan dan
dumping limbah B3.
S1.P11.K3.1.UK3.UI1:
Meningkatnya
persentase pencapaian
45 50 50 50 50 45 60 60 60 60
target kegiatan
verifikasi penimbunan
limbah B3.
S1.P11.K3.1.UK3.UI2:
Meningkatnya
persentase pencapaian 63 80 80 80 80 63 90 90 90 90
target kegiatan
verifikasi dumping

84 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
limbah B3.
UK4:
Penetapan dan
Notifikasi
Limbah B3 dan
Limbah Non B3
S1.P11.K3.1.UK4:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan penetapan
dan notifikasi limbah
B3 dan limbah non
B3
S1.P11.K3.1.UK4.UI1:
Meningkatnya
persentase pencapaian
0 30 50 90 80 0 30 50 90 80
target kegiatan
penetapan limbah B3
dan limbah non B3
S1.P11.K3.1.UK4.UI2:
Meningkatnya
persentase pencapaian
93 95 95 95 95 93 95 95 95 95
target kegiatan
notifikasi limbah B3
dan limbah non B3.
S1.P11.K3.2.UK4:
Pemanfaatan Limbah
B3 dan Limbah Non
B3 yang dikelola
sebagai sumber daya
sebesar 30% melalui
fasilitasi
S1.P11.K3.2.IKK.a
Meningkatnya limbah
yang dimanfaatkan 15 20 25 25 30 15 20 25 25 30
sebagai sumber daya
setiap tahun

85 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Baseline Target
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K3.2.IKK.b
245.0
Meningkatnya volume 294.00
147.000 196.000 245.000 245.000 294.000 147.000 196.000 245.000 00 ton
dan Jenis limbah yang 0 ton
ton dan ton dan ton dan ton dan ton dan ton dan ton dan ton dan dan
dimanfaatkan sebagai dan 50
30 Jenis 35 Jenis 40 Jenis 45 Jenis 50 Jenis 30 Jenis 35 Jenis 40 Jenis 45
sumber daya setiap Jenis
Jenis
tahun

86 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B

Matrik Target Kinerja Direktorat Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K4:
Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non
B3
UK1:
Sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan Limbah Non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 50 30 40 50 60
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

87 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100%
Portal sistem data dan
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6
Tersedianya data regional regiona regiona
persebaran jumlah l l
limbah B3 industri
pertambangan, energi,
minyak dan gas
berbasis webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 1
Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedom
dan pedoman penilaian n; 5 n an
kinerja sektor pedoma
pertambangan, energi, n
minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limah

88 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
B3 sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 225 450 585 850 1000


Terselenggaranya industri; industri; industri; industri industri
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; ; 34 ; 34
pembinaan teknis 100 100 100 prov; prov;
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ 100 100
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kab/ kab/
dan limbah non B3 kota kota
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempr pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan ov dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemka pemka
pertambangan, energi, /kot /kot b/kot b/kot
minyak dan gas kepada
pemerintah daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
LIMBAH B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 200 200 200
Tersedianya data dan industri industri industri
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3

89 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Industri pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan Limbah non
B3 industri
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1
Tersedianya fasilitas
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 56,100 61,610 67,721 74,493.


Teranalisisnya jumlah jt ton jt ton jt ton 1 jt ton
limbah B3 terkelola
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat

90 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas yang
dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb
Tersedianya data ton ton ton ton
limbah B3 cair dan
padat sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
pertambangan,
energy, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 200 300 350 400


Terselenggaranya industri Industri Industri Industri
pembinaan teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 2 6 5 3
Tersusunnya buku
panduan/best practices
dan pedoman
pemanfaatan limbah

91 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
B3 sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas

UK2:
Sektor Manufaktur

S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah Non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 100 100 120 140 160
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah Non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100%
Portal sistem data dan
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6
Tersedianya data regional regiona regiona
persebaran jumlah l l
limbah B3 industri
manufaktur berbasis
webGIS

92 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor manufaktur
yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2
Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedom
dan pedoman penilaian n; n an
kinerja sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
manufaktur

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 225 325 500 650 750


Terselenggaranya industri; industri; industri; industri industri
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; ; 34 ; 34
pembinaan teknis 100 100 100 prov; prov;
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ 100 100
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kab/ kab/
dan limbah non B3 kota kota
sektor manufaktur

93 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempr pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan ov dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 bidang /kot pemkab pemkab pemka pemka
manufaktur kepada /kot /kot b/kot b/kot
pemerintah daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 75 75 75
Tersedianya data dan industri industri industri
informasi indeks kinerja Manufa Manufa Manufa
pengelolaan limbah B3 ktur ktur ktur
Industri manufaktur

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan Limbah non
B3 industri
manufaktur

94 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1
Tersedianya fasilitas
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
manufaktur

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 5 jt ton 5,5 jt 6 jt ton 6,5 jt


Teranalisisnya jumlah ton ton
limbah B3 terkelola
sektor manufaktur

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor manufaktur
yang dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 170 rb 190 rb 210 rb
Tersedianya data ton ton ton ton
limbah B3 cair dan
padat sektor
manufaktur yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
manufaktur

95 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 200 250 300 350
Terselenggaranya industri Industri Industri Industri
pembinaan teknis Manufa Manufa Manufa Manufa
pemanfaatan limbah ktur ktur ktur ktur
B3 sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 3 7
Tersusunnya buku
panduan/best practices
dan pedoman
pemanfaatan limbah
B3 manufaktur
UK3:
Sektor
Agroindustri
S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan Limbah Non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 45 60 70 75 100
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri
jenis dan jumlah limbah
B3 dan Limbah Non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor agroindustri

96 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100%
Portal sistem data dan
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6
Tersedianya data regional regiona regiona
persebaran jumlah l l
limbah B3 industri
agroindustri berbasis
webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor agroindustri
yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2
Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedom
dan pedoman penilaian n; n an
kinerja sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limah
B3 sektor
agroindustri

97 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 105 235 350 450 600


Terselenggaranya industri; industri; industri; industri industri
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; ; 34 ; 34
pembinaan teknis 100 100 100 prov; prov;
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ 100 100
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kab/ kab/
dan Limbah non B3 kota kota
sektor agroindustri

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempr pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan ov dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemka pemka
agroindustri kepada /kot /kot b/kot b/kot
pemerintah daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 100 100 100
Tersedianya data dan industri industri industri
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3
agroindustri

98 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan Limbah non
B3 agroindustri
S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1
Tersedianya fasilitas
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah Limbah B3
terkelola sektor
agroindustri

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 4 jt ton 4,4 jt 5,0 jt 5,4 jt


Teranalisisnya jumlah ton ton ton
limbah B3 sektor
agroindustri terkelola

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor manufaktur
yang dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb
Tersedianya data ton ton ton ton
limbah B3 cair dan
padat sektor
agroindustri yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan

99 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 150 170 200 250
Terselenggaranya industri Industri Industri Industri
pembinaan teknis Agroind Agroind Agroind Agroind
pemanfaatan limbah B3 ustri ustri ustri ustri
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 4 7 7 4
Tersusunnya buku
panduan/best practices
dan pedoman
pemanfaatan limbah
B3 agroindustri
UK4:
Prasarana dan Jasa

S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah Non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
prasarana dan jasa
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 120 45 45 50 54
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah Non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
prasarana dan jasa
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3

100 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
sektor prasarana dan
jasa

S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100%


Portal sistem data dan
informasi Limbah B3
dan limbah non B3
sektor prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6
Tersedianya data regional regiona regiona
persebaran jumlah l l
limbah B3 industri
prasarana dan jasa
berbasis webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor prasarana dan
jasa yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2
Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedom
dan pedoman penilaian n; n an
kinerja sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan

101 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 200 150 350 450 550


Terselenggaranya industri; industri; industri; industri industri
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; ; 34 ; 34
pembinaan teknis 100 100 100 prov; prov;
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ 100 100
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kab/ kab/
dan limbah non B3 kota kota
sektor prasarana dan
jasa

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempr pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan ov dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemka pemka
prasarana dan jasa /kot /kot b/kot b/kot
kepada pemerintah
daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 36 36 36
Tersedianya data dan industri industri industri
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3
prasarana dan jasa

102 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan limbah non
B3 prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1 1
Tersedianya fasilitas
pengelolaan limbah B3
dan limbah non B3
sektor prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
prasarana dan jasa

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1:
Teranalisisnya jumlah
limbah B3 sektor 12,1 jt 13,309.
10 jt ton 11 jt ton
prasarana dan jasa ton 3 jt ton
terkelola

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor prasarana dan
jasa yang
dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1:
Tersedianya data
limbah B3 cair dan
151.498 166.648 183.31 201.64
padat sektor prasarana
,5 ton ton 3 ton 5 ton
dan jasa yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

103 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.9.UI1:
Terselenggaranya 200 250 300 350
pembinaan teknis industri Industri Industri Industri
pemanfaatan limbah B3 Prasara Prasara Prasara Prasara
sektor prasarana dan na Jasa na Jasa na Jasa na Jasa
jasa
S1.P11.K4.UK1.9.UI2:
Tersusunnya buku
panduan/best practices
3 3
dan pedoman
pemanfaatan limbah
B3 prasarana dan jasa

104 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Matrik Target Kinerja Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3

Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target


Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K5:
Kegiatan Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3
UK1:
Pemulihan
Pertambangan,
Energi, Minyak dan
Gas
S1.P11.K5.UK1.1:
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi
limbah B3
S1.P11.K5.UK1.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem
10% 30% 65% 85% 100% 15% 40% 70% 85% 100%
Informasi dan database
lahan terkontaminasi
Limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK1.2:
Pemantauan dan
evaluasi keberhasilan
pelaksanaa
pemulihan lahan
terkontaminasi
limbah B3 oleh
penanggung jawab
S1.P11.K5.UK1.2.UI1:
Meningkatnya lahan
terkontaminasi Limbah 55
65 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu 55 ribu 25 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu
B3 yang terkontaminasi ribu
ton ton ton ton ton ton ton ton ton
Limbah B3 yang ton
terpulihkan oleh
penanggung jawab

105 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
kegiatan/usaha sesuai
target yang ditetapkan
S1.P11.K5.UK1.3:
Penyusunan peta /
mapping sebaran
lahan terkontaminasi
limbah B3 di
Indonesia
Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta
Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaa Sebaara
n lahan n lahan n lahan n lahan n lahan n lahan n lahan n lahan ran n lahan
S1.P11.K5.UK1.3.UI1: terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta lahan terkont
Tersedianya peta minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi terkon aminasi
di Jawa, di di di di Papua di Jawa, di di tamin di
sebaran lahan
Bali dan Sumater Kaliman Sulawesi Bali dan Sumater Kaliman asi di Papua
terkontaminasi Limbah
Nusra a tan dan Nusra a tan Sulaw
B3 Malujku esi
dan
Maluj
ku
UK2:
Pemulihan
Manufaktur,
Agroindustri, dan
Jasa
S1.P11.K5.UK2.1:
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi
limbah B3
S1.P11.K5.UK2.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem
10% 30% 65% 85% 100% 15% 40% 70% 85% 100%
Informasi dan database
lahan terkontaminasi
Limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK2.2:
Pemantauan dan

106 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
evaluasi keberhasilan
pelaksanaan
pemulihan lahan
terkontaminasi
Limbah B3 oleh
penanggung jawab
S1.P11.K5.UK2.2.UI1:
Meningkatnya lahan
terkontaminasi limbah
55
B3 yang terpulihkannya 65 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu 55 ribu 65 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu
ribu
oleh penanggung jawab ton ton ton ton ton ton ton ton ton
ton
kegiatan dan/atau
usaha sesuai target
yang ditetapkan
S1.P11.K5.UK2.3:
Penyusunan
peta/Mapping
sebaran lahan
terkontaminasi
Limbah B3 di
Indonesia
S1.P11.K5.UK2.3.UI1: Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta
Tersedianya Peta Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebar Sebara
/Mapping sebaran lahan lahan lahan lahan lahan lahan lahan lahan an n lahan
terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta lahan terkont
lahan terkontaminasi
minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi terkon aminasi
Limbah B3 di Indonesia di Jawa, di di di di Papua di Jawa, di di tamin di
Bali dan Sumater Kaliman Sulawesi Bali dan Sumater Kaliman asi di Papua
Nusra a tan dan Nusra a tan Sulaw
Malujku esi
dan
Maluj
ku
UK3:
Tanggap Darurat
dan Pemulihan
Non Institusi
S1.P11.K5.UK3.1:

107 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi
imbah B3 yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung
jawabnya
S1.P11.K5.UK3.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem
10% 30% 65% 85% 100% 15% 40% 70% 85% 100%
Informasi dan database
lahan terkontaminasi
limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK3.2:
Pelaksanaan fasilitasi
pemulihan lahan
terkontaminasi
limbah B3 yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung
jawabnya
S1.P11.K5.UK3.2.UI1:
Terlaksananya fasilitasi
pelaksanaan pemulihan
4500 4500 20000 20000 30000 5000 20000 20000 20000 30000
lahan terkontaminasi
ton ton ton ton ton ton ton ton ton ton
limbah B3 yang tidak
ada/tidak diketahui
penanggung jawabnya
S1.P11.K5.UK3.3:
Penyusunan
peta/Mapping
sebaran lahan
terkontaminasi
limbah B3 di
Indonesia yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung

108 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
jawabnya
S1.P11.K5.UK3.3.UI1: Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta Peta
Tersedianya Peta Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebar Sebara
/Mapping sebaran lahan lahan lahan lahan lahan lahan lahan lahan an n lahan
terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta lahan terkont
lahan terkontaminasi
minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi minasi terkon aminasi
Limbah B3 di Indonesia di Jawa, di di di di Papua di Jawa, di di tamin di
Bali dan Sumater Kaliman Sulawesi Bali dan Sumater Kaliman asi di Papua
Nusra a tan dan Nusra a tan Sulaw
Malujku esi
dan
Maluj
ku
S1.P11.K5.UK3.4:
Penerapan sistem
serta mekanisme
tanggap darurat
Pengeloaan Limbah
B3
S1.P11.K5.UK3.4.UI1: 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
Diterapkannya sistem pandua pandua pandua pandua pandua pandua pandua pandua pandu pandua
serta mekanisme n n / SOP n / SOP n / SOP n / SOP n n / SOP n / SOP an / n / SOP
tanggap darurat SOP
Pengeloaan limbah B3
Peningk Peningk Peningk Peningk Peningk Peningk Peningk Penin Peningk
atan atan atan atan atan atan atan gkata atan
kapasita kapasita kapasita kapasita kapasita kapasita kapasita n kapasit
s dalam s 80 s 80 s 80
s 80 s 80 s 80 kapasi as 80
rangka SDM SDM SDM
penerap SDM SDM SDM tas 80 SDM
an STD SDM
80 SDM
S1.P11.K5.UK3.5:
Terlaksananya
penanggulangan
keadaan darurat
Pengelolaan Limbah
B3
S1.P11.K5.UK3.5.UI1:
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tingkat keberhasilan

109 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
penanggulangan setiap
kasus kedaruratan
Pengelolaan Limbah B3

110 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Matrik Target Kinerja Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengelolaan Sampah,
Limbah , dan Bahan Berbahaya Beracun
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K6:
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen
Pengelolaan Sampah, Limbah , dan Bahan Berbahaya Beracun
UK1:
Pelaksanaan
Program dan
Evaluasi
S1.P11.K6.UK1:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
pelaksanaan
dukungan
manajemen bidang
program dan
evaluasi
S1.P11.K6.UK1.UI1: 4 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 4 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 1 Dok RKAKL, 1
Meningkatnya Dok Renja, 1
persentase pencapaian Dok PK, dan
target pelaksanaan 1 Dok Renstra
dukungan manajemen di TA 2015
bidang program dan
anggaran
S1.P11.K6.UK1.UI2: 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 1 Lap E-
Meningkatnya Monev,
persentase pencapaian 1 Lap DAK LH
target pelaksanaan 1 Lap Gender
dukungan manajemen 1 Lap Humas
bidang evaluasi,
pelaporan, data dan
informasi
UK2:
Kepegawaian,
Organisasi dan

111 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Tata Laksana
S1.P11.K6.UK2:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan dukungan
manajemen bidang
kepegawaian,
organisasi dan tata
laksana
S1.P11.K6.UK2.UI1: 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 1 Dok renc
Meningkatnya formasi peg
persentase pencapaian 1 Dok entry/
target kegiatan updating Data
dukungan manajemen Kepeg
bidang kepegawaian 1 Dok Identif
Kompetensi
Jabatan
1 Dok
Pelaksanaan
Pembekalan
Pembinaan
Pegawai
S1.P11.K6.UK2.UI2: 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 1 Dok Analisis
Meningkatnya Jabatan
persentase pencapaian 1 Dok Evaluasi
target kegiatan Jabatan
dukungan manajemen 1 Dok
bidang organisasi dan Penilaian
tata laksana Kinerja Peg
1 Dok SOP
UK3:
Keuangan dan
Umum
S1.P11.K6.UK3:
Meningkatnya
persentase

112 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
pencapaian target
kegiatan dukungan
manajemen bidang
keuangan dan umum
S1.P11.K6.UK3.UI1: 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
Meningkatnya Pelayanan
persentase pencapaian Adm & Tata
target kegiatan Usaha Ditjen
dukungan manajemen PSLIMBAH B3
bidang tata usaha
S1.P11.K6.UK3.UI2: 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok Lap
Meningkatnya BMN
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang perlengkapan
S1.P11.K6.UK3.UI3: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok Lap
Meningkatnya Keuangan
persentase pencapaian '- 1 Lap Keu
target kegiatan Satker
dukungan manajemen '- 1 Lap Keu
bidang administrasi Ditjen
keuangan PSLIMBAH B3
UK4:
Hukum dan
Kerjasama Teknis
S1.P11.K6.UK4:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan dukungan
manajemen bidang
hukum dan kerja
sama teknik
S1.P11.K6.UK4.UI1: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok ‘- 1 Dok Hasil
Meningkatnya Telaahan,
persentase pencapaian Rumusan dan

113 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN B
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Baseline Target
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
target Review PPU
kegiatan dukungan terkait
manajemen bidang PSLIMBAH B3
hukum ‘- 1 Dok 1
Dokumen Hasil
Telaahan Atas
Rancangan
Kepmen
tentang Izin
Pengelolaan
Limbah B3
S1.P11.K6.UK4.UI2: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok ‘- 1 Dok
Meningkatnya Analisa
persentase pencapaian Kebutuhan
target kegiatan dan Hasil
dukungan manajemen Pelaksanaan
bidang kerja sama Kerjasama
teknik Teknis DN
‘- 1 Dok
Analisa
Kebutuhan
dan Hasil
Pelaksanaan
Kerjasama
Teknis LN

114 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C

Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Direktorat Pengelolaan Sampah


Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K1:
Pengelolaan Sampah
UK1:
Barang dan
Kemasan
S1.P11.K1.1.UK1:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
melalui penerapan
kewajiban produsen
dalam pengurangan
sampah (EPR)
S1.P11.K1.1.UI1:
Terkelolanya sampah
dari barang dan
kemasan melalui
15 ton 38 ton 60 ton 70 ton 85 ton 1,125,0 2,850,0 4,500,0 5,625, 6,375,0
penerapan kewajiban
00 00 00 000 00
produsen dalam
pengurangan sampah
(EPR)
UK2:
Sampah Spesifik
dan Daur Ulang
S1.P11.K1.1.UK2.1:
Berurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
kegiatan daur ulang
dalam penerapan
EPR
S1.P11.K1.1.UK2.1.UI1: 10 ton 20 ton 50 ton 60 ton 70 ton 750,000

102 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terkelolanya sampah 1,500,0 3,750,0 5,250, 6,000,0
melalui kegiatan daur 00 00 000 00
ulang dalam penerapan
EPR
S1.P11.K1.1.UK2.2:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.2.UI1: 26,098 37,413 49,275 72,088 105,850 8,750,0 9,500,0 10,250, 11,00 12,000,
Terkelolanya sampah ton ton ton ton ton 00 00 000 0,000 000
spesifik dan sampah
rumah tangga/sampah
sejenis sampah rumah
tangga melalui kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.3:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
pengelolaan bank
sampah untuk
sampah spesifik dan
kegiatan daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.3.UI1: 1,277,5 1,387,0 1,496,5 1,606,0 1,752,0 8,750,0 9,500,0 10,250, 11,00 12,000,
Terkelolanya sampah 00 ton 00 ton 00 ton 00 ton 00 ton 00 00 000 0,000 000
spesifik dan sampah
rumah tangga/sampah
sejenis sampah rumah
tangga melalui kegiatan
pengelolaan bank

103 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
sampah
S1.P11.K1.1.UK2.4:
Meningkatnya
jumlah kota
berwawasan
lingkungan berbasis
3R sebagai destinasi
wisata melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
S1.P11.K1.1.UK2.4.UI1: 3 kota 5 kota 8 kota 12 kota 16 kota 3,000,0 5,000,0 8,000,0 12,00 16,000,
Terkelolanya kota 00 00 00 0,000 000
berwawasan lingkungan
berbasis 3R sebagai
destinasi wisata melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan kegiatan
daur ulang
UK3:
Sarana dan
Prasarana
S1.P11.K1.1.UK3.1:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
penyediaan sarana
dan prasarana pusat
daur ulang (recycle
center)
S1.P11.K1.1.UK3.1.UI1: 25,550 36,500 47,450 69,350 102,20 12,000, 17,000, 22,000, 32,00 47,000,
Terkelolanya sampah ton ton ton ton 0 ton 000 000 000 0,000 000
melalui penyediaan
sarana dan prasarana
pusat daur ulang

104 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K1.1.UK3.2:
Berkurangnya jumlah
timbulan sampah
dan meningkatnya
jumlah sampah
tertangani melalui
penyediaan sarana
dan prasarana bank
sampah
S1.P11.K1.1.UK3.2.UI1: 36,500 36,500 36,500 73,000 109,500 15,000, 15,000, 15,000, 30,00 45,000,
Terkelolanya sampah ton ton ton ton ton 000 000 000 0,000 000
melalui penyediaan
sarana dan prasarana
bank sampah
S1.P11.K1.1.UK3.3:
Meingkatnya jumlah
kota berwawasan
lingkungan sebagai
destinasi wisata
melalui penyediaan
sarana dan
prasarana berbasis
3R
S1.P11.K1.1.UK3.3.UI1: 3 kota 4 kota 5 kota 7 kota 10 kota 3,000,0 4,000,0 5,000,0 7,000 10,000
Terkelolanya kota 00 00 00 ,000 ,000
berwawasan lingkungan
sebagai destinasi wisata
melalui penyediaan
sarana dan prasarana
berbasis 3R
UK4:
Penilaian Kinerja
Pengelolaan
Sampah
S1.P11.K1.2.UK4.1:
Meningkatnya
jumlah sampah

105 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
tertangani melalui
melalui pemantaun
dan evaluasi kota
bersih, teduh, dan
sehat berkelanjutan
S1.P11.K1.2.UK4.1.UI1: 13,439, 14,067, 14,955, 16,363, 17,798, 20,158, 21,100, 22,433, 24,54 26,698,
Terkelolanya sampah 212 ton 190 ton 644 ton 967 ton 961 ton 818 785 466 5,951 442
melalui melalui
pemantaun dan
evaluasi kota bersih,
teduh, dan sehat
berkelanjutan
S1.P11.K1.2.UK4.2:
Meningkatnya
jumlah sampah yang
tertangani melalui
kegiatan composting
terpadu
S1.P11.K1.2.UK4.2.UI1: 548 ton 913 ton 1,825 2,738 3,650 3,000,0 5,000,0 10,000, 15,00 20,000,
Terkelolanya sampah ton ton ton 00 00 000 0,000 000
melalui kegiatan
composting terpadu
S1.P11.K1.2.UK4.3:
Meningkatnya
jumlah timbunan
sampah yang
terkelola menjadi
nergy terbarukan
S1.P11.K1.2.UK4.3.UI1: 438,000 547,500 1,022,0 1,788,5 2,409,0 1,000,0 1,250,0 202,000 203,7 305,00
Terkelolanya jumlah ton ton 00 ton 00 ton 00 ton 00 00 ,000 50,00 0,000
timbunan sampah yang 0
menjadi energi
terbarukan
S1.P11.K1.2.UK4.4:
Meningkatnya
jumlah kota yang
membangun urban

106 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
farming melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan daur
ulang
S1.P11.K1.2.UK4.4.UI1: 3 kota 5 kota 10 kota 15 kota 20 kota 3,000,0 5,000,0 10,000, 15,00 20,000,
Terkelolanya kota yang 00 00 000 0,000 000
membangun urban
farming melalui
pengelolaan sampah
spesifik dan daur ulang

107 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K2:
Pengelolaan B3
UK1:
Penerapan
Konvensi Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK1:
Meningkatnya tata
kelola B3 melalui
penerapan konvensi,
penyusunan
peraturan dan
pelaksanaan
bimbingan teknis
S1.P11.K2.1.UK1.UI1:
Tersedianya 8 2.500.00 2.700.0 2.500.00
0 2 2 2 2 - 2.500.000
Rancangan peraturan 0 00 0
penerapan konvensi B3
S1.P11.K2.1.UK1.UI2:
Terlaksananya 9
bimbingan teknis 50 50 70 80 60 500.000 600.000 750.000 800.000 575.000
penerapan konvensi B3
di 6 lokasi P3E
S1.P11.K2.1.UK1.UI3:
Terlaksananya Supervisi
penerapan Rencana
0 30 40 50 50 - 400.000 500.000 500.000 400.000
Aksi Nasional Konvensi
Pengelolaan B3 di 24
Provinsi
UK2:
Pengendalian
Bahan Berancun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK2:

108 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
jumlah registrasi,
notifikasi dan
rekomendasi
S1.P11.K2.1.UK2.UI1:
Terlaksananya kegiatan 1.000.00 2.500.00 3.500.0 3.500.00
1500 1500 1500 1500 1500 1.475.000
registrasi B3 sebesar 0 0 00 0
100%
S1.P11.K2.1.UK2.UI2:
Terlaksananya kegiatan 1.250.0 1.250.00
20 20 20 20 20 500.000 700.000 1.250.000
notifikasi B3 sebesar 00 0
100%
S1.P11.K2.1.UK2.UI3:
Terlaksananya kegiatan
1.000.00 1.200.00 1.500.0 1.500.00
rekomendasi 60 60 75 75 75 1.500.000
0 0 00 0
pengangkutan B3
sebesar 100%
UK3:
Inventarisasi
Penggunaan Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.1.UK3.1:
Meningkatnya data
jumlah dan jenis B3
melalui kegiatan
inventarisasi
S1.P11.K2.1.UK3.1.UI1:
Tersedianya data
jumlah dan jenis B3 di
120.000 840.000 1.260.0 1.680.0 2.100.0 1.000.00 1.100.00 1.500.0 2.100.00
sektor Manufaktur, 3.000.000
ton ton 00 ton 00 ton 00 ton 0 0 00 0
Jasa, Kesehatan dan
Pertanian (MJKP)
sebesar 100%
S1.P11.K2.1.UK3.1.UI2:
1.000.0 1.300.00
Tersedianya data 90 ton 360 ton 540 ton 720 ton 900 ton 500.000 550.000 2.500.000
00 0
jumlah dan jenis B3 di

109 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
sektor Pertambangan,
Energi, Minyak dan Gas
(PEM) sebesar 100%
S1.P11.K2.1.UK3.2:
Membangun dan
mengembangkan
sistem informasi tata
kelola B3 nasional
S1.P11.K2.1.UK3.2.UI1:
Tersedianya aplikasi
1.500.0 1.750.00
sistem data dan 1 1 1 1 1 800.000 800.000 2.000.000
00 0
informasi tata kelola B3
nasional
UK4:
Penanganan Bahan
Beracun
Berbahaya
S1.P11.K2.2.UK4.1:
Menyediakan
rekomendasi B3 yang
dibatasi dan
rekomendasi bahan
alternatif pengganti
bahan B3 yang
dibatasi
S1.P11.K2.2.UK4.1.UI1:
Tersedianya
rekomendasi B3 yang
1.000.00 2.000.00 2.000.0 2.000.00
dibatasi dan 0 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2.000.000
0 0 00 0
rekomendasi bahan
alternatif pengganti
bahan B3 yang dibatasi
S1.P11.K2.2.UK4.2:
Menyediakan
rekomendasi B3 yang
dihapuskan
S1.P11.K2.2.UK4.2.UI1: 0 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 1.000.00 2.000.00 2.000.0 2.000.00 2.000.000

110 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Tersedianya 0 0 00 0
rekomendasi B3 yang
dihapuskan
S1.P11.K2.2.UK4.3:
Menyediakan
rekomendasi
teknologi
pemusnahan B3
S1.P11.K2.2.UK4.3.UI1:
Tersedianya
1.000.00 1.000.00 4.000.0 3.800.00
rekomendasi teknologi 0 1 1 1 1 3.000.000
0 0 00 0
untuk B3 yang
dihapuskan

111 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Direktorat Kegiatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K3:
Kegiatan Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
UK1:
Pengumpulan dan
Pemanfaatan
Limbah B3
S1.P11.K3.1.UK1:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target,
terbitnya izin
pengumpulan dan
pemanfaatan limbah
B3
S1.P11.K3.1.UK1.UI1: 76 90 90 90 90 1,500,0 1,560,0 1,900,0 2,080, 1,910,0
Meningkatnya 00 00 00 000 0
persentase pencapaian
target verifikasi
pengumpulan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK1.UI2: 52 90 90 90 90 1,500,0 1,560,0 1,900,0 2,080, 1,910,0
Meningkatnya 00 00 00 000 0
persentase pencapaian
target verifikasi
pemanfaatan limbah
B3
UK2:
Pengangkutan dan
Pengolahan
Limbah B3
S1.P11.K3.1.UK2:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target

112 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
verifikasi
pengangkutan dan
pengolahan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK2.UI1: 83 90 90 90 90 1,705,0 1,716,0 2,090,0 2,288, 2,101,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target verifikasi
pengangkutan limbah
B3.
S1.P11.K3.1.UK2.UI2: 54 80 80 80 80 1,705,0 1,716,0 2,090,0 2,288, 2,101,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target verifikasi
pengolahan limbah B3.
UK3:
Penimbunan dan
Dumping Limbah
B3
S1.P11.K3.1.UK3:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target.
kegiatan verifikasi
penimbunan dan
dumping limbah B3.
S1.P11.K3.1.UK3.UI1: 45 60 60 60 60 1,705,0 1,716,0 2,090,0 2,288, 2,101,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target kegiatan
verifikasi penimbunan
limbah B3.
S1.P11.K3.1.UK3.UI2: 63 90 90 90 90 1,705,0 1,716,0 2,090,0 2,288, 2,101,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target kegiatan
verifikasi dumping

113 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
limbah B3.
UK4:
Penetapan dan
Notifikasi Limbah
B3 dan Limbah
Non B3
S1.P11.K3.1.UK4:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan penetapan
dan notifikasi limbah
B3 dan limbah non
B3.
S1.P11.K3.1.UK4.UI1: 0 30 50 90 80 1,628,0 1,638,0 1,995,0 2,184, 2,006,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target kegiatan
penetapan limbah B3
dan limbah non B3.
S1.P11.K3.1.UK4.UI2: 93 95 95 95 95 1,628,0 1,638,0 1,995,0 2,184, 2,006,0
Meningkatnya 00 00 00 000 00
persentase pencapaian
target kegiatan
notifikasi limbah B3
dan limbah non B3.
S1.P11.K3.2:
Pemanfaatan Limbah
B3 dan Limbah Non
B3 yang dikelola
sebagai sumber daya
sebesar 30% melalui
fasilitasi
S1.P11.K3.2.IKK.a 1,163,0 2,340,0 2,850,0 3,120, 2,865,0
Meningkatnya limbah 00 00 00 000 00
15 20 25 25 30
yang dimanfaatkan
sebagai sumber daya

114 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
setiap tahun
S1.P11.K3.2.IKK.b 1,163,0 2,340,0 2,850,0 3,120, 2,865,0
Meningkatnya volume 00 00 00 000 00
147.000 196.000 245.000 245.000 294.000
dan Jenis limbah yang
ton dan ton dan ton dan ton dan ton dan
dimanfaatkan sebagai
30 Jenis 35 Jenis 40 Jenis 45 Jenis 50 Jenis
sumber daya setiap
tahun

115 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C

Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Direktorat Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K4:
Kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non
B3
UK1:
Sektor Pertambangan, Energi, Minyak dan Gas
S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 50 30 40 50 60 418,500 1,368,9 718,000 747,90 723,60
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri 00 0 0
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

116 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100% 279,000 912,600 478,800 498,60 482,4
Portal sistem data dan 0 00
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Tersedianya data regional regional regional 00 0 0
persebaran jumlah
limbah B3 industri
pertambangan, energi,
minyak dan gas
berbasis webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 1 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80


Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedoma 00 0 0
dan pedoman penilaian n; 5 n n
kinerja sektor pedoma
pertambangan, energi, n
minyak dan gas
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan

117 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 225 450 585 850 1000 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40
Terselenggaranya industri; industri; industri; industri; industri; 00 0 0
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov;
pembinaan teknis 100 100 100 100 100
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ kab/ kab/
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kota kota
dan limbah non B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40


Terselenggaranya pempro pempro pempro pempro pempro 00 0 0
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan v dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemkab pemkab
pertambangan, energi, /kot /kot /kot /kot
minyak dan gas kepada
pemerintah daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 200 200 200 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80

118 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Tersedianya data dan industri industri industri 00 0 0
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3
Industri pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan limbah non
B3 industri
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80


Tersedianya fasilitas 00 0 0
pengelolaan limbah B3
dan limbah non B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 56,100 61,610 67,721 74,493. 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Teranalisisnya jumlah jt ton jt ton jt ton 1 jt ton 00 0 0
limbah B3 terkelola
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas

119 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor
pertambangan,
energi, minyak dan
gas yang
dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb 279,000 912,000 478,800 498,60 482,40
Tersedianya data ton ton ton ton 0 0
limbah B3 cair dan
padat sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
pertambangan,
energy, minyak dan
gas

S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 200 300 350 400 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40
Terselenggaranya industri Industri Industri Industri 00 0 0
pembinaan teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
pertambangan, energi,
minyak dan gas

120 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 2 6 5 3 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40


Tersusunnya buku 00 0 0
panduan/best practices
dan pedoman
pemanfaatan limbah B3
sektor pertambangan,
energi, minyak dan gas
UK2:
Sektor Manufaktur

S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 100 100 120 140 160 279,000 912,600 478,800 498,60 482,40
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri 0 0
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor manufaktur

121 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100% 186,000 608,400 319,200 332,40 321,60
Portal sistem data dan 0 0
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Tersedianya data regional regional regional 0 0
persebaran jumlah
limbah B3 industri
manufaktur berbasis
webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor manufaktur
yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20


Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedoma 0 0
dan pedoman penilaian n; n n
kinerja sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limah
B3 sektor

122 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
manufaktur

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 225 325 500 650 750 341,000


Terselenggaranya industri; industri; industri; industri; industri;
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov;
pembinaan teknis 100 100 100 100 100
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ kab/ kab/ 1,115,4 609,40 589,60
585,200
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kota kota 00 0 0
dan limbah non B3
sektor manufaktur

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10 341,000
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempro pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan v dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
1,115,4 609,40 589,60
limbah B3 bidang /kot pemkab pemkab pemkab pemkab 585,200
00 0 0
manufaktur kepada /kot /kot /kot /kot
pemerintah daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 75 75 75 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Tersedianya data dan industri industri industri 0 0
informasi indeks kinerja Manufa Manufa Manufa
pengelolaan limbah B3 ktur ktur ktur
Industri manufaktur

123 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan Limbah non
B3 industri
manufaktur

S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20


Tersedianya fasilitas 0 0
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah Limbah B3
terkelola sektor
manufaktur

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 5 jt ton 5,5 jt 6 jt ton 6,5 jt 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Teranalisisnya jumlah ton ton 0 0
limbah B3 terkelola
sektor manufaktur

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor manufaktur
yang dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 170 rb 190 rb 210 rb 186,000 608,400 319,200 332,40 321,60
Tersedianya data ton ton ton ton 0 0
limbah B3 cair dan
padat sektor
manufaktur yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

124 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
manufaktur
S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 200 250 300 350 341,000
Terselenggaranya industri Industri Industri Industri
1,115,4 609,40 589,60
pembinaan teknis Manufa Manufa Manufa Manufa 585,200
00 0 0
pemanfaatan limbah ktur ktur ktur ktur
B3 sektor manufaktur
S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 3 7 341,000
Tersusunnya buku
panduan/best practices 1,115,4 609,40 589,60
585,200
dan pedoman 00 0 0
pemanfaatan limbah B3
manufaktur
UK3:
Sektor
Agroindustri
S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 45 60 70 75 100 418,500 1,368,9 718,000 747,90 723,60
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri 00 0 0
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor

125 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
agroindustri

S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100% 279,000 912,600 478,800 498,60 482,4
Portal sistem data dan 0 00
informasi Limbah B3
dan limbah non B3
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Tersedianya data regional regional regional 00 0 0
persebaran jumlah
limbah B3 industri
agroindustri berbasis
webGIS
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor agroindustri
yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

126 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedoma 00 0 0
dan pedoman penilaian n; n n
kinerja sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
agroindustri

S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 105 235 350 450 600 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40
Terselenggaranya industri; industri; industri; industri; industri; 00 0 0
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov;
pembinaan teknis 100 100 100 100 100
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ kab/ kab/
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kota kota
dan limbah non B3
sektor agroindustri

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40


Terselenggaranya pempro pempro pempro pempro pempro 00 0 0
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan v dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemkab pemkab
agroindustri kepada /kot /kot /kot /kot
pemerintah daerah

127 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 100 100 100 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Tersedianya data dan industri industri industri 00 0 0
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3
agroindustri

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan Limbah non
B3 agroindustri
S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Tersedianya fasilitas 00 0 0
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
agroindustri

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 4 jt ton 4,4 jt 5,0 jt 5,4 jt 325,000 1,064,7 558,600 581,70 562,80
Teranalisisnya jumlah ton ton ton 00 0 0
limbah B3 sektor
agroindustri terkelola

128 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor manufaktur
yang dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 150 rb 150 rb 150 rb 150 rb 279,000 912,000 478,800 498,60 482,40
Tersedianya data ton ton ton ton 0 0
limbah B3 cair dan
padat sektor
agroindustri yang
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor
agroindustri
S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 150 170 200 250 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40
Terselenggaranya industri Industri Industri Industri 00 0 0
pembinaan teknis Agroind Agroind Agroind Agroind
pemanfaatan limbah B3 ustri ustri ustri ustri
sektor agroindustri
S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 4 7 7 4 511.500 1,673,1 877,800 914,10 884,40
Tersusunnya buku 00 0 0
panduan/best practices
dan pedoman
pemanfaatan limbah B3
agroindustri
UK4:
Prasarana dan Jasa

129 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.1:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
dan limbah non B3
yang didata
pengelolaannya
untuk sektor
prasarana dan jasa
S1.P11.K4.UK1.1.UI1: 120 45 45 50 54 279,000 912,600 478,800 498,60 482,40
Terdatanya timbulan industri industri industri industri industri 0 0
jenis dan jumlah limbah
B3 dan limbah non B3
dari industri yang
dipantau pada sektor
prasarana dan jasa
S1.P11.K4.UK1.2:
Pembangunan dan
pemutakhiran sistem
data dan informasi
nasional limbah B3
sektor prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.2.UI1: 100% 100% 100% 100% 100% 186,000 608,400 319,200 332,40 321,60
Portal sistem data dan 0 0
informasi limbah B3
dan limbah non B3
sektor prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.2.UI2: 1 3 6 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Tersedianya data regional regional regional 0 0
persebaran jumlah
limbah B3 industri
prasarana dan jasa
berbasis webGIS

130 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.3:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
sektor prasarana dan
jasa yang terkelola
melalui penyediaan
kebijakan, peraturan
dan pedoman teknis

S1.P11.K4.UK1.3.UI1: 3 2 2 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20


Tersedianya kebijakan kebijaka kebijaka pedoma 0 0
dan pedoman penilaian n; n n
kinerja sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.4:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang terkelola
melalui pemahaman
terhadap peraturan
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa

131 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.4.UI1: 200 150 350 450 550 341,000
Terselenggaranya industri; industri; industri; industri; industri;
sosialisasi dan 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov; 34 prov;
pembinaan teknis 100 100 100 100 100
terkait penilaian kinerja kab/ kab/ kab/ kab/ kab/ 1,115,4 609,40 589,60
585,200
pengelolaan limbah B3 kota kota kota kota kota 00 0 0
dan limbah non B3
sektor prasarana dan
jasa

S1.P11.K4.UK1.4.UI2: 5 10 10 10 10 341,000
Terselenggaranya pempro pempro pempro pempro pempro
supervisi penilaian v dan 30 v dan v dan v dan v dan
kinerja pengelolaan pemkab 125 125 125 125
1,115,4 609,40 589,60
limbah B3 sektor /kot pemkab pemkab pemkab pemkab 585,200
00 0 0
prasarana dan jasa /kot /kot /kot /kot
kepada pemerintah
daerah

S1.P11.K4.UK1.5:
Meningkatnya
kinerja pengelolaan
limbah B3 melalui
penilaian kinerja
pengelolaan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.5.UI1: 36 36 36 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Tersedianya data dan industri industri industri 0 0
informasi indeks kinerja
pengelolaan limbah B3
prasarana dan jasa

S1.P11.K4.UK1.6:
Penyediaan fasilitas
pengelolaan limbah
B3 dan limbah non

132 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
B3 prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.6.Ul1: 1 1 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20
Tersedianya fasilitas 0 0
pengelolaan limbah B3
dan limbah Non B3
sektor prasarana dan
jasa
S1.P11.K4.UK1.7:
Jumlah limbah B3
terkelola sektor
prasarana dan jasa

S1.P11.K4.UK1.7.Ul1: 217,000 709,800 372,400 387,80 375,20


Teranalisisnya jumlah 0 0
limbah B3 sektor 12,1 jt 13,309.
10 jt ton 11 jt ton
prasarana dan jasa ton 3 jt ton
terkelola

S1.P11.K4.UK1.8:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
cair dan padat
sektor prasarana dan
jasa yang
dimanfaatkan
S1.P11.K4.UK1.8.UI1: 186,000 608,400 319,200 332,40 321,60
Tersedianya data 0 0
limbah B3 cair dan
padat sektor prasarana 151.498 166.648 183.313 201.645
dan jasa yang ,5 ton ton ton ton
dimanfaatkan sebagai
bahan bakar alternatif

133 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K4.UK1.9:
Meningkatnya
jumlah limbah B3
yang dimanfaatkan
melalui peningkatan
pemahaman teknis
pemanfaatan limbah
B3 sektor prasarana
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.9.UI1: 341,000
Terselenggaranya 200 250 300 350
pembinaan teknis industri Industri Industri Industri 1,115,4 609,40 589,60
585,200
pemanfaatan limbah Prasara Prasara Prasara Prasara 00 0 0
B3 sektor prasarana na Jasa na Jasa na Jasa na Jasa
dan jasa
S1.P11.K4.UK1.9.UI2: 341,000
Tersusunnya buku
panduan/best practices 1,115,4 609,40 589,60
3 3 585,200
dan pedoman 00 0 0
pemanfaatan limbah B3
prasarana dan jasa

134 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Indikator Unit Kegiatan Catatan
Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K5:
Kegiatan Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3
UK1:
Pemulihan
Pertambangan,
Energi, Minyak dan
Gas
S1.P11.K5.UK1.1:
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi
limbah B3
S1.P11.K5.UK1.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem 1,000,0 1,200,0 1,300, 1,400,0
80% 100% 100% 100% 100% 860,000
Informasi dan database 00 00 000 00
lahan terkontaminasi
Limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK1.2:
Pemantauan dan
evaluasi keberhasilan
pelaksanaan
pemulihan lahan
terkontaminasi
Limbah B3 oleh
penanggung jawab
S1.P11.K5.UK1.2.UI1: 25 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu 55 ribu 2,700,0 5,250,0 7,300,0 9,325, 10,400,
Meningkatnya lahan ton ton ton ton ton 00 00 00 000 000
terkontaminasi limbah
B3 yang terpulihkannya
oleh penanggung jawab
kegiatan dan/atau

135 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
usaha sesuai target
yang ditetapkan
S1.P11.K5.UK1.3:
Penyusunan
peta/Mapping
sebaran lahan
terkontaminasi
Limbah B3 di
Indonesia
S1.P11.K5.UK1.3.UI1: Peta Peta Peta Peta Peta 686,600 2,000,0 3,000,0 4,000, 5,000,0
Tersedianya Peta Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara Sebaara 00 00 000 00
/Mapping sebaran n lahan n lahan n lahan n lahan n lahan
terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta
lahan terkontaminasi
minasi minasi minasi minasi minasi
Limbah B3 di Indonesia di Jawa, di di di di Papua
Bali dan Sumater Kaliman Sulawesi
Nusra a tan dan
Maluku
UK2:
Pemulihan
Manufaktur,
Agroindustri, dan
Jasa
S1.P11.K5.UK2.1:
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi
limbah B3
S1.P11.K5.UK2.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem 1,000,0 1,200,0 1,300, 1,400,0
15% 40% 70% 85% 100% 860,000
Informasi dan database 00 00 000 00
lahan terkontaminasi
Limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK2.2:
Pemantauan dan
evaluasi keberhasilan

136 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
pelaksanaan
pemulihan lahan
terkontaminasi
Limbah B3 oleh
penanggung jawab
S1.P11.K5.UK2.2.UI1:
Meningkatnya lahan
terkontaminasi limbah
B3 yang terpulihkannya 65 ribu 45 ribu 50 ribu 55 ribu 55 ribu 3,500,0 5,250,0 7,300,0 9,325, 10,400,
oleh penanggung jawab ton ton ton ton ton 00 00 00 000 000
kegiatan dan/atau
usaha sesuai target
yang ditetapkan
S1.P11.K5.UK2.3:
Penyusunan
peta/Mapping
sebaran lahan
terkontaminasi
Limbah B3 di
Indonesia
S1.P11.K5.UK2.3.UI1: Peta
Peta Peta Peta
Tersedianya Peta Sebaran
Sebaran Sebaran Sebaran Peta
/Mapping sebaran lahan
lahan lahan lahan Sebaran
terkonta
lahan terkontaminasi terkonta terkonta terkonta lahan 2,000,0 3,000,0 4,000, 5,000,0
minasi 686,600
Limbah B3 di Indonesia minasi minasi minasi terkonta 00 00 000 00
di
di Jawa, di di minasi
Sulawesi
Bali dan Sumater Kaliman di Papua
dan
Nusra a tan
Maluku
UK3:
Tanggap Darurat
dan Pemulhan Non
Institusi
S1.P11.K5.UK3.1:
Inventarisasi dan
identifikasi lahan
terkontaminasi

137 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
limbah B3 yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung
jawabnya
S1.P11.K5.UK3.1.UI1:
Tersedianya informasi
dalam portal Sistem 1,000,0 1,200,0 1,300, 1,400,0
80% 100% 100% 100% 100% 860,000
Informasi dan database 00 00 000 00
lahan terkontaminasi
Limbah B3 di Indonesia
S1.P11.K5.UK3.2:
Pelaksanaan fasilitasi
pemulihan lahan
terkontaminasi
Limbah B3 yang
tidak ada/tidak
diketahui
penganggung
jawabnya
S1.P11.K5.UK3.2.UI1:
Terlaksananya fasilitasi
pelaksanaan pemulihan
5,000 20,000 20,000 20,000 30,000 2,393,0 8,000,0 8,100,0 8,200, 12,100,
lahan terkontaminasi
ton ton ton ton ton 00 00 00 000 000
Limbah B3 yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung jawabnya
S1.P11.K5.UK3.3:
Penyusunan
peta/Mapping
sebaran lahan
terkontaminasi
Limbah B3 di
Indonesia yang tidak
ada/tidak diketahui
penganggung
jawabnya

138 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
S1.P11.K5.UK3.3.UI1: Peta Peta Peta Peta Peta
Tersedianya Peta Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran Sebaran
/Mapping sebaran lahan lahan lahan lahan lahan
terkonta terkonta terkonta terkonta terkonta
lahan terkontaminasi 2,000,0 3,000,0 4,000, 5,000,0
minasi minasi minasi minasi minasi 686,600
limbah B3 di Indonesia 00 00 000 00
di Jawa, di di di di Papua
Bali dan Sumater Kaliman Sulawesi
Nusra a tan dan
Maluku
S1.P11.K5.UK3.4:
Penerapan sistem
serta mekanisme
tanggap darurat
pengeloaan limbah
B3
S1.P11.K5.UK3.4.UI1:
Diterapkannya sistem 1 2 2 2 2
serta mekanisme pandua pandua pandua pandua pandua 1,100,0 1,200,0 1,300,0 1,400, 1,500,0
tanggap darurat n n/SOP n/SOP n/SOP n/SOP 00 00 00 000 00
pengeloaan limbah B3
Peningk Peningk Peningk Peningk Peningk
atan atan atan atan atan
kapasita kapasita kapasita kapasita kapasita
s 50 s dalam s dalam s dalam s dalam
750,0 850,00
SDM rangka rangka rangka rangka 150,000 550,000 650,000
00 0
penerap penerap penerap penerap
an STD an STD an STD an STD
80 SDM 80 SDM 80 SDM 80 SDM

S1.P11.K5.UK3.5:
Terlaksananya
penanggulangan
keadaan darurat
pengelolaan limbah
B3
S1.P11.K5.UK3.5.UI1: 300,0 400,00
100% 100% 100% 100% 100% 200,000 250,000
Tingkat keberhasilan 00 0

139 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
penanggulangan setiap
kasus kedaruratan
pengelolaan limbah B3

140 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Tabel Matriks Alokasi Pendanaan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengelolaan
Sampah, Limbah , dan Bahan Berbahaya Beracun
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K6:
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah , dan Bahan Berbahaya
Beracun
UK1:
Pelaksanaan
Program dan
Evaluasi
S1.P11.K6.UK1:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
pelaksanaan
dukungan
manajemen bidang
program dan
evaluasi
S1.P11.K6.UK1.UI1: 4 dok 3 dok 3 dok 3 dok 3 dok 2,325,00 1,400,00 1,460,00 1,550,0 1,660,00
Meningkatnya 0 00 0 00 0
persentase pencapaian
target pelaksanaan
dukungan manajemen
bidang program dan
anggaran
S1.P11.K6.UK1.UI2: 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok 2,325,00 1,400,00 1,460,00 1,550,0 1,660,00
Meningkatnya 0 00 0 00 0
persentase pencapaian
target pelaksanaan
dukungan manajemen
bidang evaluasi,
pelaporan, data dan

141 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
informasi
UK2:
Kepegawaian,
Organisasi dan
Tata Laksana
S1.P11.K6.UK2:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan dukungan
manajemen bidang
kepegawaian,
organisasi dan tata
laksana
S1.P11.K6.UK2.UI1: 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 1,660,00 1,000,00 755,000 810,00 925,000
Meningkatnya 0 0 0
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang kepegawaian
S1.P11.K6.UK2.UI2: 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 4 Dok 1,660,00 1,000,00 755,000 810,00 925,000
Meningkatnya 0 0 0
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang organisasi dan
tata laksana
UK3:
Keuangan dan
Umum
S1.P11.K6.UK3:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target

142 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
kegiatan dukungan
manajemen bidang
keuangan dan umum
S1.P11.K6.UK3.UI1: 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 13,116,6 7,886,66 14,050,0 14,766, 15,246,6
Meningkatnya 67 7 00 667 67
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang tata usaha
S1.P11.K6.UK3.UI2: 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 13,116,6 7,886,66 14,050,0 14,766, 15,246,6
Meningkatnya 67 7 00 667 67
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang perlengkapan
S1.P11.K6.UK3.UI3: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 13,116,6 7,886,66 14,050,0 14,766, 15,246,6
Meningkatnya 67 7 00 667 67
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang administrasi
keuangan
UK4:
Hukum dan
Kerjasama
Teknis
S1.P11.K6.UK4:
Meningkatnya
persentase
pencapaian target
kegiatan dukungan
manajemen bidang
hukum dan kerja
sama teknik

143 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah ,
dan Bahan Beracun Berbahaya

LAMPIRAN C
Kegiatan/Unit Sasaran Unit Indikator Unit Target Rencana Alokasi (‘000)
Catatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
S1.P11.K6.UK4.UI1: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 1,825,00 1,100,00 1,060,00 1,105,0 1,260,00
Meningkatnya 0 0 0 00 0
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang hukum
S1.P11.K6.UK4.UI1: 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 1,825,00 1,100,00 1,060,00 1,105,0 1,260,00
Meningkatnya 0 0 0 00 0
persentase pencapaian
target kegiatan
dukungan manajemen
bidang kerja sama
teknik

144 | R e n c a n a Strategis 2015-2019 K e m e n t e r i a n L i n g k u n g a n H i d u p d a n K e h u t a n a n


www.pslb3.menlhk.go.id

Anda mungkin juga menyukai