Anda di halaman 1dari 12

Ninda Anggreini Putri

a. Data Pasien
Nama

: Ny. Sarni

Jenis Kelamin

: Perempuan

Usia

: 66 tahun

Alamat

: Sitirejo08/01

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga dan Pembuat Kue

Antropometri:
BB

: 64 kg

TB

: 152,7 cm

IMT

: 27,8

Pemx Lab

:-

Pemx Fisik/ Klinis

TD= 160/100 mmHg


RR= 12x/ menit
Nadi= 84x/menit
Sering merasakan deg-degan
Dada sering terasa sakit
Batuk
Sering keluar keringat dingin

b. Riwayat Penyakit
Sekarang

: Mengeluh dada sering terasa sakit, pernafasan terasa tersumbat

Dahulu

: Tidak ada riwayat penyakit jantung

Keluarga

: Tidak ada riwayat penyakit jantung

c. Riwayat Nutrisi
Sekarang :
-

Frekuensi makan 2-3 kali makan dalam sehari


Jarang minum air putih
Kamis, 17 Maret 2016
E= 832,1 kkal (53,6%)
P= 19,5 g (34,8%)
L= 34,4 g (80%)
KH= 111,1 g (44%)

Jumat, 18 Maret 2016


E= 827,6 kkal (53,4%)

P= 20,4 g (36,4%)
L= 29,1 g (67,67%)
KH= 126,3 g (50,1%)
-

Dahulu

Sabtu, 19 Maret 2016


E= 595,9 kkal (38,4%)
P= 14 g (25%)
L= 24,9 g (57,90%)
KH= 79,4 g (31,5%)

:
-

Nafsu makan baik, makan 3x sehari

Suka makan goreng-gorengan

Suka makan makanan yang asin-asin

Suka makan makanan yang pedas

Sering mengkonsumsi buah jambu, apel, wortel dan tomat

Suka makan tahu goreng matang

Tidak suka makan sayur bayam dan rebung

Tidak suka mengkonsumsi ayam potong

Suka minum the tawar

Tidak suka minum air putih

d. Status Gizi
IMT

: 27,8 (Obesitas)

e. Diagnosa Medis

: Penyakit Jantung + Hipertensi

f. Diagnosa Gizi

NB. 1.1
Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan gizi disebabkan pola makan yang tidak
baik dan kurangnya informasi ditandai dengam suka mengkonsumsi goreng-gorengan,

makanan pedas, dan asin serta tidak suka minum air putih
NI. 5.6.3

Ketidaksesuaian intake lemak dalam makanan disebabkan kurangnya pengetahuan


tentang makanan dan nutrisi yang ditandai dengan sering mengkonsumsi lemak/ makanan
-

yang digoreng-goreng
NC. 2.2
Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus dikarenakan gangguan fungsi organ
lain akibat perubahan biokimia dan penurunan kebutuhan zat gizi (Na) yang disebabkan
oleh penyakit jantung dan hipertensi ditandai dengan tekanan darah tinggi, RR rendah
dan nadi tinggi

NI. 5.4
Penurunan kebutuhan zat gizi (Na) yang disebabkan hipertensi yang ditandai dengan
tekanan darah tinggi
NI. 2.1
Kekurangan asupan makan peroral dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang
kecukupan makanan peroral yang ditandai dengan tingkat konsumsi energi defisit tingkat
berat.

g. Advise Diet
Berdasarkan anamnesa pasien, keluhan pasien dan diagnosa medis, maka advise diet untuk
Ny. Sarni antara lain :
Tujuan Diet:

Memberikan diet jantung III rendah garam II untuk menurunkan tekanan darah

Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung

Menurunkan berat badan untuk mencapai status gizi normal

Mencegah atau menghilangkan penimbunan garan atau air

Prinsip Diet:

Energi cukup

Protein cukup

Lemak sedang

Kolesterol rendah

Rendah garam

Vitamin dan mineral cukup

Serat cukup

Syarat Diet:
a. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
b. Protein cukup yaitu 0,8g/kg BB
c. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh
dan 10-15% lemak tidak jenuh
d. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia
e. Vitamin dan mineral cukup
f. Natrium dibatasi, yaitu 600-800 mg Na/ sdt/ 2 g garam dapur
g. Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
h. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
i. Caira cukup, 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
j. Bentuk makanan lunak
k. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi
Jenis Diet :
Diet Jantung III dan Rendah Garam II
Bentuk makanan :
Makanan Biasa
Frekuensi pemberian:
3x makanan utama dan 2x snack
Kebutuhan Gizi :
1. Jenis Diet: Diet Jantung III Rendah Garam II
2. Tujuan
Memberikan diet jantung III rendah garam II untuk menurunkan tekanan darah
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
Menurunkan berat badan untuk mencapai status gizi normal
Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
Memberikan makanan rendah garam untuk membantu menurunkan tekanan darah
3. Prinsip Diet

Energi cukup
Protein cukup
Lemak sedang
Kolesterol rendah
Rendah garam
Vitamin dan mineral cukup
Serat cukup

4. Syarat Diet
l. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
m. Protein cukup yaitu 0,8g/kg BB
n. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh
dan 10-15% lemak tidak jenuh
o. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia
p. Vitamin dan mineral cukup
q. Natrium dibatasi, yaitu 600-800 mg Na/ sdt/ 2 g garam dapur
r. Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
s. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
t. Caira cukup, 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
u. Bentuk makanan lunak
v. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan
berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi
5. Perhitungan Kebutuhan (Harris Benedict)
Kebutuhan energi dan zat gizi
BBI = (TB-100) 10%
= (152,7-100) 10%
= 47,43 kg
a. BEE

= 655+(9,6 BB) + (1,7TB)(4,7U)


= 655 + (9,6 (47,43))+(1,7(152,7))-(4,7(66))
= 655+455,32+259,59-310,2
= 1059,71 kkal

b. TEE = BEE x FA x FS
= 1059,71 x 1,3 x 1
= 1377,62 kkal/hr
= 1300 Kkal/hr
c. Protein = 0,8 x 47,43

= 37,94 g x 4 kkal
= (151,76 kkal : 1300 kkal) x 100%
= 11,56%
d. Lemak = 25% x 1300
= 325 Kkal/ 9
= 36,11 g
e. KH = 100% (11,56%+25%) x 1300 kkal
= 63,44% x 1300 kkal
= 824,72 Kkal/ 4
= 206,18 g
f. SAFA = 5% x Kebutuhan energi
= 5% x 1300 kkal
= 65 kkal/ 9
= 7,2 g
g. PUFA = 10% x Kebutuhan energi
= 10% x 1300 kkal
= 130 kkal/ 9
= 14,4 g
h. MUFA = 15% x Kebutuhan energi
= 15% x 1300 kkal
= 195 kkal/ 9
= 21,67 g
Bahan Makanan yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan
Bahan
Makanan
Sumber
Karbohidrat

Dianjurkan

Tidak Dianjurkan

Beras ditim atau disaring;


mie, kentang, macaroni,
tepung beras/ terigu/ sagu
aren/ sagu ambon, gula pasir,
gula merah, madu dan sirup

Makanan yang mengandung


gas atau alcohol, seperti:
ubi,
singkong,
tape
singkong, dan tape ketan
Kue-kue yang dimasak
dengan garam dapur atau
baking powder dan soda

Sumber
Protein
Hewani

Sumber

Daging sapi, ayam dengan


lemak rendah; ikan, telur,
susu rendah lemak dalam
jumlah yang telah ditentukan

Daging sapi dan daging


ayam berlemak, gajih, sosis,
ham, hati, limpa, babat,
otak, kepiting dan kerangkerangan, keju dan susu
Telur maksimal 1 btr sehari, penuh, ikan asin, ikan
daging dan ikan maksimal pindang, udang kering, telur
100 g
asin, dan telur pindang
Kacang-kacangan
kering,
sepert; kacang kedelai dan
hasil olahannya, seperti tahu
dan temped an dimasak tanpa
garam dapur

Kacang-kacangan
kering
yang mengandung lemak
cukup tinggi seperti kacang
tanah, kacang mete, dan
kacang gor dan dimasak
dengan dengan garam dapur
dan lain ikatan natrium

Sayuran

Sayuran
yang
tidak
mengandung gas, seperti:
bayam, kangkung, kacang
buncis, kacang panjang,
wortel, tomat, labu siam dan
tauge. Sayuran yang diawet
tanpa garam dapur dan
natrium benzoat

Semua
sayuran
yang
mengandung gas seperti:
kol, kembang kol, lobak,
sawi dan nangka muda,
sawi asin, asinan dan acar

Buah-buahan

Semua buah-buahan segar,


seperti pisang, papaya, jeruk,
apel, melon, semangka dan
sawo, buah yang diawet
tanpa garam dapur dan
natrium benzoat

Buah-buahan segar
mengandung alcohol
gas, seperti: durian
nangka matang ,
dalam kaleng

Sumber lemak

Minyak jagung, minyak Minyak


kelapa
sawit,
kedelai, margarine, mentega minyak kelapa dan santan
dalam jumlah terbatas dan kental
tidak untuk menggoreng
tetapi untuk menumis, kelapa
atau santan encer dalam
jumlah terbatas. Tanpa garam

Protein Nabati

yang
atau
dan
buah

h. Pelaksanaan Diet
Hasil Kegiatan Kunjungan:
Energi
(kkal)

Protein
(gram)

Lemak
(gram)

KH
(gram)

Asupan

1
2
3

832,1
827,6
595,9
1550

19,5
20,4
14
56

34,4
29,1
24,9
43

111,1
126,3
79,4
252

1
2
3

53,6
53,3
38,4

34,8
36,4
25

80
67,6
57,9

44
50,1
31,5

Kebutuhan
% Pemenuhan
Kebutuhan
Hasil Observasi

Tingkat konsumsi energi dan zat gizi pasien dilihat dengan cara melakukan recall 24 jam
untuk mengetahui makanan apa saja yang dikonsumsi dalam satu hari penuh.

Energi
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 3 hari pengamatan pada tanggal 17-19
Maret 2016 dapat diketahui bahwa intake energi mengalami perubahan setiap harinya.
Intake energi selama 3 hari pengamatan disajikan pada Gambar 1.

Asupan Energi
1800
1600
1400
1200
1000
Energi (kkal)

800
600
400
200
0
Recall 1

Recall 2

Recall 3

Gambar 1. Pengamatan Asupan Energi


Pada gambar 1, menunjukkan bahwa pengamatan konsumsi energi pada hari pertama
hingga ke tiga kurang dari kebutuhan. Asupan energi selama 3 hari pengamatan mengalami
penurunan. Asupan yang kurang dari normal dikarenakan kondisi pasien yang tidak terlalu nafsu
makan.

Karbohidrat

Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 3 hari pengamatan pada tanggal 17-19
Maret 2016 dapat diketahui bahwa intake karbohidrat mengalami perubahan setiap harinya.
Intake karbohidrat selama 3 hari pengamatan disajikan pada Gambar 2.

Asupan Karbohidrat
300
250
200
Karbohidrat (gram) 150
100
50
0
Recall 1

Recall 2

Recall 3

Gambar 2. Pengamatan Asupan Karbohidrat


Gambar 2 menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat pasien selama pengamatan 3 hari
mengalami kenaikan pada hari pertama dan kedua. Namun pada hari ketiga konsumsi
karbohidrat mengalami penurunan, dalam 3 kali pengamatan tersebut asupan karbohidratnya
masih dibawah standar kebutuhan. Hal ini karena penderita membatasi konsumsi nasi, karena
pasien merasa dirinya semakin gendut dan mengalami kenaikan berat badan.

Protein
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 3 hari pengamatan pada tanggal 17-19

Maret 2016 dapat diketahui bahwa intake protein mengalami perubahan setiap harinya. Intake
protein selama 3 hari pengamatan disajikan pada Gambar 3.

Asupan Protein
60
50
40
Protein (gram)

30
20
10
0
Recall 1

Recall 2

Recall 3

.
Gambar 3. Pengamatan Asupan Protein
Gambar 3 menunjukkan bahwa konsumsi protein pasien selama pengamatan 3 hari
mengalami kenaikan pada hari pertama dan kedua, namun pada hari ketiga konsumsi protein
mengalami penurunan. Dari 3 hari pengamatan, hasilnya masih dibawah standar kebutuhan.
Konsumsi protein yang masih dibawah standar dikarenakan jarang mengkonsumsi daging atau
ikan dan lebih sering mengkonsumsi tahu.

Lemak
Berdasarkan pengamatan, intake makanan selama 3 hari pengamatan pada tanggal 1719 Maret 2016 dapat diketahui bahwa intake lemak mengalami perubahan setiap harinya.
Intake lemak selama 3 hari pengamatan disajikan pada Gambar 4.

Asupan Lemak
50
45
40
35
30
Lemak (gram)

25
20
15
10
5
0
Recall 1

Recall 2

Recall 3

Gambar 4. Pengamatan Asupan Lemak


Gambar 4 menunjukkan bahwa konsumsi lemak selama pengamatan 3 hari mengalami
penurunan. Dari 3 hari pengamatan, hasilnya masih dibawah standar kebutuhan. Hal ini karena
penderita sudah mulai dapat mengubah kebiasaannya tentang makanan. Intake lemak tinggi
pada hari pertama dikarenakan pasien sebelum mendapatkan intervensi gizi memiliki kebiasaan
mengkonsumsi tahu yang digoreng setengah matang. Namun setelah pemberian intervensi gizi,
pasien mulai mencoba untuk mengurangi konsumsi tahu yang digoreng setengah matang.

Perkembangan Pemeriksaan Klinik/ Fisik


Tanggal Observasi

Pemeriksaan
fisik/klinis
TD (mmHg)

17/03/2016
160/100

18/03/2016
-

19/03/2016
140/90

Dapat disimpulkan bahwa untuk fisik klinik tekanan darah mengalami penurunan dan
sudah tergolong normal. Hal ini dikarenakan cukup kehati-hatian penderita hipertensi ini dalam
menjaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai