PENANGANAN
1. Latar Belakang
Berdasarkan hasil baseline tanggal 26-31 Oktober 2015 didapatkan data dengan
presentase responden berdasarkan indeks BB/U dengan kategori status gizi kurang sebanyak
11,1 % dan sangat kurang sebesar 8,3 %. Sedangkan presentase responden berdasarkan indeks
TB/U dengan kategori tinggi sebanyak 4,2 % ; pendek sebanyak 13,9 % ; serta sangat pendek
sebanyak 16,7 %. Untuk responden berdasarkan indeks BB/TB dengan kategori kurus sebanyak
5,6 % dan sangat kurus 5,5 %. Dengan demikian perlu dilakukannya kegiatan penanganan bagi
balita BGM dan 2T untuk penanggulangan lebih lanjut. Selain itu diketahui dari hasil recall,
pemenuhan tingkat konsumsi energi, protein, lemak dan karbohidrat sebagian besar
dikategorikan defisit tingkat berat.
Dari data balita yang masuk dalam kategori BGM dan 2T dipilih 6 balita yang paling
memiliki prioritas untuk segera ditangani. Penanganan kasus ini adalah untuk membantu
pencapaian status gizi yang normal dengan bantuan PMT serta edukasi melalui konseling gizi
untuk balita.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Melakukan penanganan pada balita BGM dan 2T selama 10 hari dengan
dilakukan pemantauan serta pemberian PMT dan edukasi pada ibu balita.
b. Tujuan Khusus
Penanganan balita 10 hari
Meningkatkan derajat kesehatan
Meningkatkan status gizi balita BGM dan 2T
Pemberian PMT padat gizi
Meningkatkan keterampilan ibu balita dalam pembuatan PMT
Memberikan edukasi gizi pada ibu balita
Menggali potensi yang ada dalam keluarga untuk mengatasi masalah gizi
kasus
Adanya kerja sama antara mahasiswa dengan keluarga balita kasus
PMT berhasil dan tersedia
Adanya dukungan dan kerja sama dari masyarakat dan puskesmas
Pelaksanaan Kegiatan
7. Hasil Kegiatan
8. Evaluasi Kegiatan
IDENTIFIKASI KASUS
A. Data Pribadi dan Keluarga
1.
Nama
: M. Maruf Syamil
2.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
3.
Tanggal lahir
: 20 september 2013
4.
Umur Balita
: 29 bulan
5.
Ayah
Tn. Panawil
30 tahun
Swasta
SMA
1.200.000
Ibu
Ny. Khoirul
30 tahun
Ibu Rumah Tangga
SMA
Alamat
Lantai ruang tamu terbuat dari bahan campuran semen dan pasir, tapi lantai ruang
kelurga sudah diberi ubin.
b)
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah disemen dan dicat.
c)
Jendela terbuat dari kaca dan berada di sebelah depan ruang tamu dan bisa
dibuka tutup
d)
e)
f)
g)
Pengkajian Data
Data Antropometri dan Konsumsi Zat Gizi
Berat Badan
: 10 kg
BB Lahir
: 2,4 kg
Tinggi Badan
: 81,3 cm
Lemak
: 20 - 30 % x TEE
: 240 360 kkal
: 26,7 - 40 g
Karbohidrat
: 65% x TEE
: 780 kkal
: 195 g
Kebutuhan energi dan protein tersebut terdistrubusi menjadi 5 kali waktu makan, yaitu
makan pagi, siang, malam, dan 2 kali snack. Distribusi energi dan protein tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pagi
Snack
Siang
Snack
Malam
Status kesehatan
1.
3.
Dietary history
Riwayat gizi sekarang
Frekuensi makan balita sudah teratur dan jumlah yang dikonsumsi hanya sedikit, dan
Riwayat
Tidak pernah
-
Jarang (1-2 x /
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Tidak pernah
Jarang (1-2 x /
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Sawi
Buncis
Buah buahan :
Pisang
Jeruk
Rambutan
Melon
Jeruk
Apel
Pepaya
Minuman :
Susu formula
Bahan makanan
Lain lain :
Minyak
Santan
Kerupuk
Kopi
Teh
Tidak pernah
-
Jarang (1-2 x /
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1200
906,4
Konsumsi
75,3
defisit tingkat
19,5 32,5
21,4
65,8
sedang
defisit tingkat
26,7 40
195
36,5
128,3
91,25
65,7
berat
Normal
defisit tingkat
berat
Recall II
Energi (kkal)
Protein (gr)
Kebutuhan
1200
19,5 32,5
Pemenuhan
Kategori
1380,6
34,1
Konsumsi
115,05
106,15
Normal
normal
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Recall III
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
26,7 40
195
61,1
174,9
152,75
89,69
Diatas AKG
Normal
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1070
Konsumsi
89,16
Defisit tingkat
88
ringan
Defisit tingkat
86,5
ringan
Defisit tingkat
85,5
ringan
Defisit tingkat
1200
19,5 32,5
26,7 40
195
28,6
34,6
166,8
ringan
Recall IV
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1200
1038,4
Konsumsi
86,5
Defisit tingkat
19,5 32,5
26,7 40
30,6
34,9
94,1
87,25
ringan
Normal
Defisit tingkat
77,5
ringan
Defisit tingkat
195
151,2
sedang
Recall V
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Recall VI
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1200
19,5 32,5
26,7 40
195
1368,7
33,5
57,6
184,1
Konsumsi
114,05
103,7
144
94,4
Normal
Normal
Diatas AKG
normal
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1208,9
30,5
39,4
192,1
Konsumsi
100,7
93,8
98,5
98,5
normal
normal
normal
normal
1200
19,5 32,5
26,7 40
195
Balita diasuh oleh ibu balita. Balita makan 3 kali sehari dan mengkonsumsi ASI. Balita
sering mengkonsumsi biscuit dan buah
Partisipasi ke Posyandu
Kepemilikan KMS
Kontinyuitas Ke Posyandu
Imunisasi
Diagnosa Gizi
1.
NC-3.1
Berat badan kurang dari normal disebabkan karena intake energi kurang
ditandai
dengan status gizi balita yang masuk dalam gizi kurang (-2,4 , indeks BB/U menurut
WHO 2005 sebesar)
2. NI-2.1
Inadekuat oral food disebabkan karena tidak tersedianya makanan yang bergizi dan
cukup di rumah ditandai dengan jarangnya balita mengkonsumsi buah dan sayur dan
lebih suka makan jajanan di warung seperti kue mari, biskuit, coklat dan wafer
3. NB-1.5
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap makanan dan zat gizi untuk balita,
ditandai dengan seringnya mengkonsumsi wafer, coklat, jarang mengkonsumsi buah
dan sayur, minum susu
TINGAKT KONSUMSI BALITA SELAMA PENANGANAN 10 HARI
ENERGI
Berdasarkan home visit, intake makanan selama 6x recall dalam penanganan 10 hari
dapat diketahui bahwa intake energi mengalami perubahan setiap harinya. Intake energi
selama selama 6x recall disajikan pada grafik energi dibawah ini
LEMAK
Berdasarkan home visit, intake makanan selama 6x recall dalam penanganan 10 hari
dapat diketahui bahwa intake energi mengalami perubahan setiap harinya. Intake lemak selama
selama 6x recall disajikan pada grafik lemak dibawah ini
KARBOHIDRAT
Berdasarkan home visit, intake makanan selama 6x recall dalam penanganan 10 hari
dapat diketahui bahwa intake energi mengalami perubahan setiap harinya. Intake karbohidrat
selama selama 6x recall disajikan pada grafik karbohidrat dibawah ini
IDENTIFIKASI KASUS
Data Pribadi dan Keluarga
6.
Nama
: Ahmad Zavinoah
7.
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
8.
Tanggal lahir
: 20 september 2013
9.
Umur Balita
: 21 bulan
10.
Ayah
Ibu
Tn. Yudi
Ny. Sonya
27 Tahun
25 tahun
Swasta
Ibu Rumah Tangga
SMA
SMA
900.000
Dsn. Krobyokan Rt 03 Rw 09 Ds. Jedong, Kec.
Wagir
Sosial ekonomi
Orang tua Balita berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Ayah bekerja
sebagai seorang kuli bangunan ibu seorang iburumahtangga. Pendapatan keluarga dalam satu
bulan Rp 900.000.
i)
Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah disemen dan dicat.
j)
Jendela terbuat dari kaca dan berada di sebelah depan ruang tamu dan dibuka dan
ditutup
k)
l)
m)
n)
o)
Pengkajian Data
Data Antropometri dan Konsumsi Zat Gizi
Berat Badan
: 7,8 kg
Tinggi Badan
: 83 cm
: 1,8 gram/kgBBI
: 1,8 x 11,6 kg
: 20.88 gram/hari
: 83.52 kkal
Lemak
Karbohidrat
Kebutuhan energi dan protein tersebut terdistrubusi menjadi 5 kali waktu makan, yaitu
makan pagi, siang, malam, dan 2 kali snack. Distribusi energi dan protein tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Pagi
Snack
Siang
Snack
Malam
Status kesehatan
3.
4.
4.
Fisik
Kondisi fisik
: kurus
Status kesehatan
5.
6.
5.
Dietary history
Riwayat gizi sekarang
Frekuensi makan balita sudah teratur dan jumlah yang dikonsumsi hanya sedikit, dan
sangat sulit meningkatkan berat badan.
Balita menyukai konsumsi makanan jajanan seperti biscuit
Riwayat gizi dahulu
Balita termasuk ASI ekslusif
Balita sering diberi seperti biscuit dan buah seperti pisang, papaya dan jeruk, Berdasarkan hasil
recall, diperoleh hasil bahwa tingkat konsumsi balita terhadap energi dan zat gizi adalah
sebagai berikut
Tidak pernah
-
Jarang (1-2 x /
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Jarang (1-2 x /
Tidak pernah
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Wortel
Blonceng
Buncis
Buah buahan :
Pisang
Jeruk
Rambutan
Melon
Jeruk
Apel
Pepaya
Minuman :
Susu formula
Bahan makanan
Lain lain :
Minyak
Santan
Kerupuk
Kopi
Teh
Tidak pernah
-
Jarang (1-2 x /
Sering (> 2 x /
minggu)
minggu)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1044
630.8
Konsumsi
60.4
defisit tingkat
20.8
29
174.12
23.2
30.7
69.2
111.1
105.8
39.7
berat
normal
normal
defisit tingkat
berat
Recall hari ke 2
Rata-rata Recall
Energi (kkal)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1044
663.2
Konsumsi
63.5
defisit tingkat
berat
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
20.8
29
174.12
20.2
32.1
78.5
97.1
110.6
45.08
normal
normal
defisit tingkat
berat
Recall hari ke 3
Rata-rata Recall
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1044
766.7
Konsumsi
73.4
defisit tingkat
20.8
29
174.12
26.5
32.7
74
127.4
112.7
42.4
berat
diatas AKG
normal
Defisit tingkat
berat
Recall hari ke 4
Rata-rata Recall
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kebutuhan
1044
20.8
29
174.12
Pemenuhan
Kategori
753.7
Konsumsi
72.2
defisit tingkat
103.4
111.3
43.6
berat
diatas AKG
normal
Defisit tingkat
21.5
32.3
76
berat
Recall hari ke 5
Rata-rata Recall
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
1044
797.5
Konsumsi
76.4
defisit tingkat
20.8
29
174.12
20.3
31.5
76
97.6
108.6
43.6
berat
diatas AKG
normal
Defisit tingkat
berat
Recall hari ke 6
Rata-rata Recall
Kebutuhan
Pemenuhan
Kategori
Energi (kkal)
Protein (gr)
Lemak (gr)
Karbohidrat (gr)
1044
766.7
20.8
29
174.12
Konsumsi
73.4
defisit tingkat
108.2
112.7
44.8
berat
diatas AKG
normal
Defisit tingkat
22.5
32.7
78
berat
Kontinyuitas Ke Posyandu
Imunisasi
Diagnosa Gizi
1.
NC-3.1
Berat badan kurang dari normal disebabkan karena intake energi kurang
ditandai
NI-2.1
Inadekuat oral food disebabkan karena kurangnya nafsu makan ditandai dengan
hasil recall rata-rata selama tiga hari Energi 65.7%, Protein 111.8%, Lemak 109.7
%, dan KH 42.3%.
3.
NI-52.1
Peningkatan kebutuhan energi disebabkan karena Kurang asupan Energi ditandai
dengan tingkat konsumsi energi rata-rata 65.7%.
4.
NB-1.5
Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap makanan dan zat gizi, ditandai dengan
kurangnya informasi mengenai makanan sehat dan seimbang untuk balita (menu
makanan kurang bervariasi).
Rencana Penanganan
Rencana penanganan dilakukan setelah mendapatkan data dan melihat kondisi
responden dengan berbagai penyebab. Penanganan akan dilakukan selama 10 hari. Intervensi
dilakukan dengan memberikan edukasi, dan PMT.
jajanan dari bahan lokal yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan energi dan protein balita,
pemberian PMT ini bertujuan untuk membuka wawasan ibu balita tentang pemanfaatan bahan
lokal yang bernilai gizi tinggi sekaligus penerapan program pemanfaatan teknologi tepat guna di
Desa Jedong agar tepat sasaran.
Materi-materi yang akan direncanakan untuk konseling pada ibu balita adalah
Gizi
Di atas AKG
Normal
Defisit Tingkat Ringan
Defisit Tingkat Sedang
Defiisit Tingkat Berat
: >119%AKG
: 90 119 % AKG
: 80 89 % AKG
: 70 79 % AKG
: < 70% AKG
2.
Memberikan edukasi
Edukasi diberikan kepada ibu balita dan juga balita. Hal ini bertujuan agar semua
berperan aktif dalam meningkatkan status gizi balita, materi edukasi yang diberikan adalah
mengenai pola makan seimbang pada balita, penggunaan garam briodium dan pemanfaatan
daun kelor untuk meningkatkan kesehatan balita.
No
Tanggal
PMT yang
Materi
diberikan
Edukasi
Protei
Bahan
Kalori
Utama
PMT utuh
PMT
utuh
Gizi
1.
29 Maret 2016
Nagget Kelor
Seimbang
Kelor
210
5,6
Tempe
245
4,4
275
9,46
Balita
Pemakaian
2.
30 Maret 2016
Bronis Tempe
garam
beryodium
3.
31 Maret 2016
Sari Kelor
Pemanfaatan
Kelor dan
Tempe
daun kelor
Tempe
Penanganan
Pelaksanaan Kegiatan Sebelum Penanganan
Pada kegiatan awal studi kasus, dilakukan dilakukan pengambilan data balita yang
meliputi data pribadi dan keluarga, data antropometri meliputi berat badan dan tinggi badan,
kondisi fisik klinis balita dan keadaan lingkungan rumah yang dilakukan dengan observasi dan
tanya jawab. Pada awal kegiatan studi kasus, dilakukan recall selama 1 hari untuk mengetahui
asupan makanan dan kebiasaan makan balita. Asupan makan balita selama 1 hari memiliki
kandungan energi sebesar 630.8 kkal l, protein 23.2 gram, lemak 30.7 gram, dan karbohidrat
69.2 gram.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan ibu balita yang menanyakan
tentang kebiasaan makanan balita melalui pola makannya, hasil pengumpulan data
antropometri dan data klinis sehingga dapat disimpulkan bahwa balita tersebut mengalami
kekurangan energi, maka kegiatan awal yang dilakukan dalam penanganan balita ini adalah :
a. Menjelaskan tentang kondisi yang dialami oleh balita
b. Menjelaskan tujuan dari upaya penanganan balita yang dialami oleh balita
c. Melakukan kerjasama antara mahasiswa dengan ibu balita dalam penanganan balita
d. Memberikan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan dengan materi tentang makanan
dan jajanan sehat, tahapan pemberian makan, higiene dan sanitasi lingkungan, serta
penanganan pertama ketika anak sakit.
Pemantauan Kegiatan Sebelum Penanganan
Setelah dilakukan kegiatan awal, diperoleh :
a.
Data pribadi dan keluarga meliputi nama balita, nama orang tua, pekerjaan orang
tua, tingkat pendidikan orang tua dan tingkat pendapatan orang tua
b.
Data antropometri yaitu berat badan balita 7,8 kg dan dapat disimpulkan status
gizi balita (BB/U) yaitu gizi kurang.
c.
d.
e.
Data kondisi lingkungan rumah meliputi atap, tembok, ventilasi, sumber air dll
Berdasarkan gambar di atas tingkat konsumsi protein selama10 hari tergolong masih di
atas kebutuhan. Hal ini karena ibu balita memberikan makan seperti tempe goring dan tahu
goreng, sebenarnya konsumsi jenis bahan makanan yang dikonsumsi balita sudah bagus
namun jumlahnya masih terlalu banyak. Selain itu, balita kurang mengkonsumsi jenis bahan
makanan sumber protein hewani seperti telur.
pertumbuhan dan perkembangan balitanya dan berupaya agar balita mencapai berat badan
normal.
Pemantauan Kegiatan Setelah Penanganan
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengamatan dengan ibu balita setelah
dilakukan penyuluhan, dan pemantauan pemberian PMT sebagai contoh variasi menu dan
motivasi diketahui bahwa asupan energi dan zat-zat gizi sudah sesuai dengan kebutuhannya.
Pemantauan berat badan pada kasus juga dilaksanakan setiap 3 hari sekali selama
intervensi. Setelah penanganan kasus terjadi peningkatan asupan makan. Hasil penimbangan
berat badan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Hasil Pengamatan Berat Badan Balita
Penimbangan
Sebelum penanganan
Setelah Penanganan
7,8
8,1
EVALUASI HASIL
Kondisi Awal
Kondisi yang terjadi sebelum penanganan balita adalah :
a. Berat badan awal penanganan pada penimbangan balita adalah 7,9 kg. .
b. Pengetahuan ibu balita tentang masalah gizi dan kesehatan masih kurang.
c. Status gizi balita adalah gizi kurang berdasarkan WHO-2005 menurut BB/U (-2,78).
Kondisi setelah Penanganan
a.
b.
Nafsu makan balita kurang. Berdasarkan hasil recall dapat diketahui bahwa terjadi
penurunan asupan energi.
c.
Adapun kondisi klinis setelah penanganan adalah sebagai berikut : pada balita
didapatkan balita balita masih cengeng.
d.
Pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi balita mulai meningkat dengan adanya
konsultasi individu di rumah.
e.
Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung pada kegiatan asuhan gizi balita
menyambut mahasiswa dengan baik.
Faktor Penghambat
a. Ibu Balita sangat pasif sehingga perlu keaktifan dari mahasiswa untuk menggali
informasi.
b. Balita tidak menyukai beberapa jenis makanan sehingga sangat selektif untuk
memberikan makanan tambahn.
c. Balita sering rewel saat penanganan berlangsung