DISUSUN OLEH :
1. JOKO SUPRIYANTO
(155120600111005)
(155120600111009)
(155120607111011)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Kewirausahawan
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami berterima kasih pada Ibu
Alifiulahtin Utaminingsih selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Kewirausahaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Tak lupa kami ucapkan terimakasih atas pihak yang menyediakan referensi baik
dari internet maupun dari buku.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia masih kekurangan wirausahawan, terutama di kalangan pemuda.
Keberadaan anak muda yang berwirausaha diharapkan dapat mengurangi tingkat
pengangguran. Deputi Bidang Restruksturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian
Koperasi dan UKM, Chairul Djamhari menyebutkan, jumlah pengusaha di Indonesia hanya
sekitar 1,26 persen. Beliau tidak menampik jumlah tersebut jika berbeda dengan data lain,
tergantung dari hasil survei maupun data statistik yang digunakan. Namun, angka tersebut
masih kurang ideal untuk Indonesia sebagai negara berkembang. (Lia Erika dalam
Sindonews.com)
Pola pikir yang masih berorientasi untuk mencari kerja setelah lulus, bukan
menciptakan lapangan kerja bukan hanya sekedar argument saja. Hal ini dibuktikan dalam
hasil wawancara dan kuesioner di beberapa Perguruan Tinggi di Jakarta dalam buku
Kewirausahaan oleh Dr. Kasmir, SE., M.M. yang diterbitkan tahun 2006. Lalu
pertanyaannya, siapa yang salah, mahasiswa, para orang tua, atau pemerintah. Jawabannya
tentu tergantung dari sudut pandang mana kita melihat. Kita tidak dapat menyalahkan salah
satu pihak. Masing-masing memliki peran, secara langsung atau tidak langsung akibat pola
pikir yang tidak mau atau belum diubah. Peran mahasiswa sebagai salah satu agen perubahan
diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut.
Oleh karena itu laporan ini dibuat untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil
wirausahawan muda sebagai bentuk kemandirian mereka. Sehingga masyarakat Indonesia
umumnya dan khususnya mahasiswa dapat meniru bahkan mengaplikasikannya untuk
membantu perekonomian Indonesia.
B. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan pada laporan hasil observasi wawancara ini, sebagai berikut:
: Sabtu Ahad
Tanggal
: 21 22 Desember 2013
Waktu
Tempat
: Rumah Penjual
BAB II
ISI
A. BIODATA NARASUMBER
Nama
Asal
: Sumenep, Madura
Pekerjaan
Usia
: 22 tahun
Jenis Usaha
: Berdagang Gitar
terdapat perguruan tinggi dan di dalamnya terdapat mahasiswa yang pasti sedikit maupun
banyak tertarik dengan music (khususnya gitar). Selain mahasiswa di malang juga banyak
band-band local bermunculan dengan konsep akustik yang juga membutuhkan adanya gitar
akustik berkualitas. Dari sinilah peluang berwirausaha gitar terbuka dan kita mulai
menekuninya. Dengan awalnya menjual satu gitar dan kemudian dapat berkembang menjadi
lebih banyak gitar dan variasinya.
D. MEDIA BERWIRAUSAHA
Dalam berwirausaha kita harus pandai dalam memasarkan apa yang menjadi produk
kita. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi kita dapat memanfaatkannya
sebagai media dalam berwirausaha. Pasar di era yang modern ini tidak hanya terdapat di
tempat dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, namum dalam media social maupun
dunia maya sekarang ini dapat dijadikan pasar untuk menjual produk kita. Media yang kita
gunakan dalam wirausaha gitar ini adalah media online dengan masuk kedalam forum jual
beli yang terdapat di internet. Selain media online kita juga dapat mempromosikan produk ini
kedalam media sosial dengan menyertakan harga, spesifikasi, alamat, dan yang terpenting
kontak yang dapat dihubungi jika pengguna media social lain tertarik dengan gitar yang kita
masukkan di media sosial.
E. KENDALA dan CARA MENGATASI
Dalam berwirausaha tentunya tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang kita
inginkan. Tentunya ada saja permasalahan-permasalahan maupun kendala dalam kita
berwirausaha. Permasalahan dan kendala yang kita hadapi mulai dari keterlambatan
pengiriman produk gitar yang akan kita jual, sampai dari kualitas produksi gitar. Produksi
gitar yang kita jual ini adalah home industry yang murni dibuat menggunakan tangan manusia
dan tidak melibatkan mesin apapun, dimana kualitas gitar yang dihasilkan tidak sepenuhnya
bagus semua. Dengan keadaan gitar yang kurang bagus kualitasnya kita harus pintar-pinytar
untuk mensiasatinya dengan memperbaiki sedikit gitar tersebut supaya gitar yang kurang
bagus dapat menjadi enak saat dimainkan. Dari situlah kita belajar memperbaiki gitar supaya
konsumen tidak kecewa dengan kualitas gitar yang kurang bagus.
Logo atau lambing dari Pradana Music ini dibuat dengan perpaduan gambar gitar,
huruf PM, tulisan PRADANA MUSIC, dan corak siluet warna pada huruf PM.
1. Gambar gitar
Gambar gitar pada logo tersebut menggambarkan usaha yang digeluti.
2. PM
Huruf PM pada logo tersebut menjelaskan singkatan label usaha.
3. Tulisan PRADANA MUSIC
Tulisan PRADANA MUSIC yang terdapat pada logo tersebut diambil dari nama
pemilik usahanya.
4. Warna siluet
Warna hitam dalam logo tersebut yang berarti keabadian dimaksudkan untuk
memaknai kelanggengan usaha. Sedangkan warna oranye mengartikan pelayanan
yang sangat bersahabat sehingga menarik pelanggan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari observasi yang telah kelompok kami lakukan terdapat beberapa kesimpulan yang
dapat kita ambil, yaitu:
1) Dalam berwirausaha kita harus memperhatikan peluang yang ada di sekitar kita untuk
dapat menentukan usaha apa yang akan kita jalankan.
2) Wirausahawan harus memiliki sikap berani menanggung risiko. Karena jika kita tidak
berani mengambil resiko yang ada kita hanya akan memiliki rencana tanpa
direalisasikan.
3) Selain berani mengambil risiko kita juga harus dapat bangkit dalam keterpurukan.
Maksudnya jika kita menghadapi suatu masalah dalam menjalankan usaha, kita harus
bangkit dan berusaha untuk mengatasi masalah tersebut.
4) Pengalaman dalam berwirausaha lebih berpengaruh daripada hanya teori-teori dalam
berwirausaha untukmenjadi wirausahawan yang sukses.
B. SARAN
Dalam observasi yang telah kelompok kami lakukan terdapat beberapa saran yang
dapat kita ambil, yaitu:
1) Dalam mengadakan observasi yang berbentuk wawancara kita harus mempersiapkan
pertanyaan yang ingin ditanyakan.
2) Sebelum wawancara kita harus mengadakan kesepakatan dengan narasumber.
3) Dalam mengadakan wawancara kita harus mencari narasumber yang tepat sesuai
dengan tema penelitian.
4) Mengidentifikasi semua jawaban narasumber dengan baik sebelum ditulis dalam
sebuah laporan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Angel Stefie, 2011, Laporan Wawancara Sistematika Sebenarnya, diakses pada 1 Maret
2016
pukul
13.15,
http://angelicebreakbeats.blogspot.co.id/2011/05/laporan-
wawancara-sistematika-aslinya.html.
Hasanah Elisa Nur, 2014, Laporan Hasil Wawancara, diakes pada 1 Maret 2016 pukul 13.15,
http://nurhasanahelis55.blogspot.co.id/2014/01/laporan-hasil-wawancara.html.
Kasmir, 2006, Kewirausahaan, Jakarta: PT RajaGrafindo persada.
Sumarsono Sonny, 2010, Kewirausahaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tarmuji Tarsis, 2000, Prinsip-prinsip Wirausaha, Yogyakarta: Liberty.
Waringin, Tung Desem, 2008, Financial Revolution, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
---, 2013, Laporan Hasil Wawancar, diakses pada 1 Maret 2016 pukul 13.15,
http://phunsukhwang.blogspot.co.id/2013/08/contoh-cara-membuat-hasillaporan.html.