DISTOSIA
Pembimbing
dr. Gede S Dhyana M. A, Sp.OG
Diajukan oleh:
Adjeng Retno Bintari, S.Ked J510165040
Ligar Hervian, S.Ked J510165070
Mira Candra Karuniawati, S.Ked J510165010
REFERAT
DISTOSIA
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Dokter Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
Adjeng Retno Bintari, S.Ked J510165040
Ligar Hervian, S.Ked J510165070
Mira Candra Karniawati, S.Ked J510165010
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Stase Ilmu
Obsetri dan Ginekologi Program Pendidikan Profesi Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Pembimbing :
dr. Gede Sri Dhyana M. A, Sp.OG
(..)
Dipresentasikan dihadapan :
dr. Gede Sri Dhyana M. A, Sp.OG
(.................................)
(..)
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Distosia
Persalinan disfungsional (distosia akibat kelainan tenaga) merupakan
masalah persalinan dunia dan merupakan salah satu indikasi dilakukannya
intervensi selama persalinan dengan tingkat kekerapan kejadian sebesar 440% (Putri et al, 2015). Persalinan yang sulit atau macet dan berlangsung
lama termasuk salah satu dari lima penyebab utama kematian ibu di
negara berkembang. Persalinan yang lama dapat menyebabkan kesulitan
melahirkan janin, dehidrasi ibu, perdarahan postpartum, asfiksia janin,
infeksi neonatal serta kematian (World Health Organization, 2008).
Distosia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh kemacetan atau
tidak adanya kemajuan dalam persalinan atau persalinan yang menyimpang
dari persalinan persalinan normal (eustasia) yang menunjukkan kegagalan
(Paat et al, 2015 dalam Josep dan Nugroho, 2011). Distosia juga
didefinisikan sebagai persalinan abnormal akibat kelainan pada power
(kontraksi uterus), passenger (posisi, ukuran dan presentasi janin) dan
passage (pelvis). Distosia akibat kelainan tenaga terdiri atas dua tipe pola
kontraksi yag berbeda yaitu hypertonic dan hypotonic (Cunningham et al,
2008 dalam Putri et al , 2015).
B. Etiologi
Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul bahu untuk
melipat ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase
aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan
kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui
jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami
pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul.
Adapun etiologi lainnya sebagai berikut:
1. Panggul sempit,
2. Dada sangat besar atau anasarka,
I. Penatalaksanaan
1. Tatalaksana Umum
a. Minta bantuan tenaga kesehatan lain, untuk menolong persalinan dan
resusitasi neonatus bila diperlukan. Bersiaplah juga untuk
kemungkinan perdarahan pascasalin atau robekan perineum setelah
tatalaksana.
b. Lakukan manuver McRobert. Dalam posisi ibu berbaring telentang,
mintalah ia untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan
Manuver McRobert
Penekanan suprasimfisis
Sumber : WHO, 2003
2. Tatalaksana Khusus
a. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan:
1) Buatlah episiotomi untuk memberi ruangan yang cukup
untuk memudahkan manuver internal.
2) Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat
tinggi, masukkan tangan ke dalam vagina pada sisi
punggung bayi.
Pada Ibu
IUFD
Gawat Janin
Infeksi Intrauterine
Brachial Plexus Palsy
Fraktur Clavicula
Hipoksia janin, dengan atau tanpa
Infeksi
Asidosis
Robekan perineum derajat III atau IV
Robekan pada simfisis pubis
BAB II
KESIMPULAN
Distosia juga didefinisikan sebagai persalinan abnormal akibat kelainan pada
power (kontraksi uterus), passeger (posisi, ukuran dan presentasi janin) dan
passage (pelvis). Distosia akibat kelainan tenaga terdiri atas dua tipe pola
kontraksi yag berbeda yaitu hypertonic dan hypotonic. Distosia bahu menurut
Oleary, dibagi menjadi 4 derajat yang mempunyai penanganan berbeda-beda.
Penentu derajat distosia bahu tidak dapat dilakukan sampai proses persalinan
selesai dilakukan, karena penilaian dilakukan berdasarkan jumlah, jenis maneuver
yang dikerjakan untuk mengatasi distosia yang mana maneuver dilakukan secara
berurutan mulai dari yang paling sederhana sampai dengan tindakan
perabdominam. Untuk penatalaksanaannya dengan melakukan episotomi
secukupnya dan manuver Mc Roberts sebagai pilihan utama.
DAFTAR PUSTAKA
Chang gung medical foundation (CGMF), 2011. Dystocya.
https://www1.cgmh.org.tw/intr/intr5/c6700/OBGYN/f/web/Dystocia/index.h
tm, diakses 2 juni 2016.
Dipta, T.P., 2011. Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Partus Tak Maju Rawat Inap
Di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2005-2009. Skripsi. Medan :
Universitas Sumatera Utara.
Kurniawati, D., Mirzanie, H., 2009. Obgynacea: Obstetri & Ginekologi.
Yogyakarta : TOSCA Enterprise.
OLeary, J. dan Spellacy W.N., 2009. Shoulder Dystocia and Birth Injury :
Prevention and Treatment 3rd Ed. New York : M.D Human Press.inc.
Paat, J., Suparman, E., Tendean, H., 2015. Persalinan Distosia Pada Remaja Di
Bagian Obstetri-Ginekologi Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Jurnal e-Clinic. 3:2.
Putri, M.R., Serudji, J., Efrida. 2015. Gambaran Kejadian Persalinan
Disfungsional pada Pasien Anemia dalam Kehamilan di RSUP Dr. M.
Djamil Periode 20102012. Jurnal Kesehatan Andalas. 4:2.
Saifuddin, A.B., Wikniosastro, G.H., Affandi, B., Wospodo, D., 2003. Buku
Panduan Klinis Pelayanan Kesehatan & Neonatal 1st Ed. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Shoulder Dystocia Info, 2013. Fetal Injuries.
http://www.shoulderdystociainfo.com/fetalinjuries.htm, diakses 5 mei 2016.
WHO. 2003. Managing Complications in Pregnancy and Childbirth : A Guide
For Midwives And Doctors. Geneva.
_____. 2008. Worldwide prevalence of anemia 19932005 : WHO Global
Database on Anemia. Switzerland.