Anda di halaman 1dari 10

UJIAN KASUS

SEORANG PEREMPUAN USIA 26 TAHUN DENGAN


GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK (F.25.0)
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Disusun Oleh :
Nabila Rasyida Fajriaty, S.Ked
J510165051

Penguji :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

0
UJIAN KASUS

SEORANG PEREMPUAN 26 TAHUN DENGAN


GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK (F.25.0)
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Yang diajukan oleh:

Nabila Rasyida Fajriaty, S.Ked

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing Ilmu Kesehatan Jiwa Bagian
Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Surakarta

Pembimbing
Nama : dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ (...............................)

Penguji
Nama : dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ (.................................)

1
STATUS PASIEN

I. Identitas
Nama : Ny. J
Usia : 26 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : menikah 2 kali
Pendidikan Terakhir : SMP kelas 2
Pekerjaan : swasta dan dipengurusan rumah tangga
Alamat : Drojo puntuk
Tanggal Masuk RS : 25 September 2017
Tanggal Pemeriksaan : 03 Oktober 2017

II. Riwayat Psikiatri


A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk

B. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Autoanamnesis
Pasien perempuan usia 26 tahun berada dibangsal Srikandi RSJD
Surakarta sejak tanggal 25 september 2017. Pasien datang diantar oleh
ibu, keponakan, dan tetangga. Pasien diperiksa tanggal 03 Oktober
2017 di bangsal Srikandi RSJD Surakarta. Pasien mengenakan pakaian
seragam RSJ yang berwarna biru, tampak sesuai usia dan perawatan
diri cukup. Terdapat tato bunga teratai ditangan kiri pasien. Pasien
mampu memperkenalkan diri sebagai Ny. J dan usia 26 tahun. Pasien
dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan bersikap kooperatif
selama pemeriksaan.
Pasien sadar berada dirumah sakit jiwa, pasien mengaku dibawa
ke RSJD Surakarta karena mengamuk dan banting pintu pada 3 hari
yang lalu. Pasien mengatakan pasien mengamuk karena tidak dituruti
keinginan ingin dibelikan hp dan pasien mengamuk karena mendengar
bisikan bisikan yang menyuruh pasien mengamuk, bisikan tersebut
berkata “ ngamuk o” tapi pasien tidak dapat melihat yang membisiki,
setiap kali dibisikin pasien selalu merasa emosi, pasien pernah melihat
bayangan besar. Tetapi sekarang pasien mengaku sudah tidak

2
mendengar bisikan bisikan lagi, kecuali saat pasien lagi menyendiri
baru terdengar bisikan bisikan itu lagi. pasien mengaku sudah 18 kali
masuk ke RSJD surakarta. Pasien mengatakan bahwa pasien tidak
meminum obat dan pasien telat meminum obat, saat pasien telat
meminum obat pasien mengatakan bahwa pasien kumat merasakan
badannya panas, mukanya merah dan perasaan ingin marah dan
terdengar bisikan lagi. Pasien mengaku sudah menikah 2 kali dan
memiliki 2 anak. Pesien mengaku kalau suaminya gendeng karena
kerana kerja tapi tidak pulang- pulang. Yang dirasakan pasien saat ini
pasien merasa senang, ketika ditanyakan alasannya pasien menjawab
tidak tahu. Pasien mengaku hobinya menyanyi, dan olah raga yang
disukainya badminton dan karate. Pasien merasa ada kekuatan dalam
dirinya sejak saat sd topi pasien hilang dipantai dan ditemukan oleh
nyi roro kidul, pasien merasa punya kekuataan saat pasien mecahin
kaca tapi tangan tidak berdarah. pasein mengatakan mendapatkan
kekuatan dari allah dan setan, pasien mengatakan tidak punya indra
keenam tapi pasien bisa lihat hantu. Pasien sering jatuh saat naik
sepeda sampai kepalanya berdarah, pasien merasa ada yang aneh
dalam dirinya pasien merasa dirinya tomboy dan pasien pernah melihat
kembarannya yang mirip seperti pasien dibangsal srikandi. Pasien
mengaku pernah masuk penjara saat mengamen. Pasien bisa menjawab
dan tahu maknanya saat ditanyakan pribahasa yang berbunyi air susu
dibalas air tuba dan berakit rakit kehulu berenang – renang kemudian.

2. Alloanamnesis
Alloanamnesis didapatkan dari sepupu pasien, Ny. S melalui
telepon. Awalnya pasien sudah 3 hari tidak minum obat, malam harinya
pasien terlihat seperti orang bingung, mengamuk, mecahin barang, dan
mecahin kaca, dan mencekik ibunya serta anaknya yang berusia 2 tahun
mau dibanting. Dan paginya pasien dibawa kerumah sakit jiwa daerah
surakarta.

3
Pasien tinggal bersama ibu pasien yang seorang tuna rungu yang
didikan kepasiennya terlalu disiplin dan anak pasien yang berusia 2
tahun, dan tidak diketahui siapa bapak pasien sebenarnya. pasien sejak
2005 pertama kali masuk rumah sakit jiwa, dan sudah 18 kali masuk
kerumah sakit jiwa.
pasien menikah sekali dan punya anak 1 lalu pasien diceraikan
karena suami tidak terima kalau pasien ternyata mantan penghuni rumah
sakit jiwa, lalu pasien hamil diluar nikah dan melahirkan seorang anak
laki- laki kemudian menikah lagi dengan suami kedua yang juga seorang
mantan penghuni rumah sakit jiwa tapi sudah pisah ranjang, karna dua-
duanya sering kumat. Pasien anak tunggal, dan keseharian pasien saat
tidak kumat pasien seorang yang ceria, sehari- hari pasien rajin bekerja,
pasien bekerja sebagai baby sitter dan tidak ada riwayat keluarga dengan
gangguan jiwa
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri : diakui
2. Riwayat Gangguan Medik
a. Riwayat Asma : disangkal
b. Riwayat Hipertensi : disangkal
c. Riwayat Diabetes Mellitus : diakui
3. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : disangkal
b. Riwayat trauma kepala : diakui
c. Riwayat kejang : disangkal
4. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat merokok : diakui
b. Riwayat alkohol : disangkal
c. Riwayat konsumsi NAPZA : disangkal
D. Riwayat Gangguan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak tunggal. Pasien terlahir melalui persalinan
normal dan cukup bulan.
2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak seusianya,
pasien dibesarkan oleh orang tua tunggal
3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien masih tinggal dengan ibu kandungnya. Bermain dengan
teman-teman disekitarnya.
4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)

4
Pasien tidak dapat mengikuti sampai selesai jenjang SMP.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja swasta dan dipengurusan rumah tangga
b. Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 2 kali
c. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah tidak sampai tamat SMP
d. Agama
Pasien beragama Islam
e. Aktivitas Sosial
Pasien merupakan pribadi yang ceria dan rajin bekerja, dan masih
bisa bersosialisasi di lingkungannya.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien pernah melanggar hukum.
g. Situasi Hidup Sekarang
Pasien tinggal di rumah bersama ibu dan anak
E. Riwayat Keluarga
Genogram

5
III. Pemeriksaan Status Mental
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
perempuan 26 tahun berpenampilan sesuai usia, dan perawatan diri
baik. Mengenakan seragam RSJ. tampak sesuai usia dan perawatan diri
cukup. Terdapat tato bunga teratai ditangan kiri pisien
2. Pembicaraan
Pembicaraan spontan, volume sedang, intonasi jelas, dan artikulasi
jelas.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien normoaktif
4. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
5. Kesadaran
Berkabut, compos mentis GCS 15 E4V5M6
B. Alam Perasaan
1. Mood : senang
2. Afek : meningkat
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat dirabarasakan
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : visual dan auditorik
2. Ilusi : Tidak Ada
3. Depersonalisasi : Tidak Ada
4. Derealisasi : Tidak Ada
D. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non Realistik
2. Arus Pikir : Koheren
3. Isi Pikir : Waham kebesaran
E. Kesadaran dan Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Baik (dapat mengenali pemeriksa)
b. Tempat : Baik (dapat mengenali tempat dimana ia berada)
c. Waktu : Baik (bisa menyebutkan waktu dengan benar)
d. Situasi : Baik (dapat mengenali kondisi sekitar)

2. Daya Ingat
a. Jangka Segera: Baik (pasien dapat mengingat kata yang
diucapkan pemeriksa)
b. Jangka Pendek : Baik (pasien dapat menjawab pertanyaan
pemeriksa menu sarapan pagi)

6
c. Jangka Panjang : Baik (pasien dapat menyebutkan nama sekolah ,
kebiasaan masa kecil, alamat rumah)
3. Kemampuan Abstrak
Baik (Pasien mengetahui arti dari peribahasa saat ditanya)
4. Kemampuan Visuospasial
Baik (Pasien dapat melakukan gambar bentuk yang disuruh)
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Baik
b. Perhatian : Baik
6. Kemampuan Menolong diri
Baik, Pasien dapat makan, mandi sendiri dengan baik

F. Tilikan Diri
Derajat 5 (pasien menerima sakitnya disebabkan perasaan yang irasional
dalam dirinya, tanpa mampu menerapkannya untuk mengatasi situasi
berikutnya)
G. Taraf Kepercayaan
Informasi yang diutarakan pasien dapat dipercaya

IV. Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan


A. Status Interna
Keadaan Umum : Baik
Tanda Vital : TD 120/70 mmHg
Nadi 86 x/m
RR 20 x/m
Suhu 36,90 C
Thorax : Cor dan pulmo dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal
Gastrointestinal : Dalam batas normal
Urogenital : Dalam batas normal
Gangguan khusus : Pasien memiliki penyakit diabetes

B. Status Neurologis
1. Nn. Craniales : Dalam batas normal
2. Meningeal sign : -
3. Gejala peningkatan TIK : -
4. Mata : Pupil isokor, reflex cahaya +/+, reflex
kornea +/+
I. Motorik
1. Tonus : Normotonus
2. Turgor kulit : Baik
3. Koordinasi : Dalam Batas Normal

7
4. Reflek fisiologis : Reflek patologis
+ + - -
+ + - -

II. Sensibilitas : Normoestesi


III. Susunan fungsi vegetative : Dalam Batas Normal
IV. Fungsi luhur : Dalam Batas Normal
V. Gangguan khusus : Dalam Batas Normal

C. Ikhtisar Penemuan Bermakna


Seorang perempuan 26 tahun perawatan diri cukup, tampak sesuai
usia datang ke RSJD karena pasien terlihat seperti orang bingung,
mengamuk, mecahin barang, dan mecahin kaca, dan mencekik ibunya
serta anaknya yang berusia 2 tahun mau dibanting. Hal ini sudah
dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Status mental didapatkan gangguan persepsi yaitu halusinasi
auditorik dan visual. Terdapat gangguan proses pikir yaitu terdapat
waham kebesaran, sehingga bentuk pikir non realistik. Kognitif dan
kesadaran pasien normal, daya nilai, daya ingat, dan pengendalian
implus baik. Pasien dengan tilikan 5, status neurologis dalam batas
normal dan interna, pasien memiliki riwayat DM.
Riwayat sakit serupa diakui dari tahun 2005. Riwayat kejang
disangkal. Riwayat penggunaan narkotika juga disangkal.

V. Diagnosis Multiaxial
Axis I : F. 25.0 Gangguan skizoafektif tipe manik
Axis II : Gangguan kepribadian emosional tak stabil
Axis III : penyakit metabolik
Axis IV : stressor psikososial dari lingkungan
Axis V : GAF 60-51

VI. Diagnosis Banding


F. 25.0 gangguan skizoafektif tipe manik
F. 25.2 gangguan skizoafektif tipe campuran
F. 30.2 mania dengan gejala psikotik
VII. Daftar Masalah
1. Organobiologik : tidak ada
2. Psikologik
a. Gangguan persepsi

8
b. Gangguan proses pikir
VIII. Rencana Terapi
a. Psikofarmaka
1. Risperidon 2 x 2 mg
2. Chlorphromazine 1 x 100 mg
3. Litium carbonate 1x 200 mg
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas
sehari-hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien.

IX. Prognosis

BAIK BURUK

Onset Akut Onset Kronik √

Faktor Pencetus Jelas √ Faktor Pencetus Tidak Jelas

Pendukung Sosial Yang Baik √ Pendukung Sosial Yang Buruk

Gejala Positif menonjol √ Gejala Negativ menonjol

Riwayat Premorbid Baik √ Riwayat Premorbid Buruk

Menikah √ Tidak Menikah

Psikoseksual Baik Psikoseksual Buruk √

Status Ekonomi Baik Status Ekonomi Buruk √

Tidak Ada Kekambuhan Ada Kekambuhan √

Faktor Genetik Tidak Ada √ Faktor Genetik Ada

Anda mungkin juga menyukai

  • Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Dokumen20 halaman
    Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Case I Tetanus
    Case I Tetanus
    Dokumen16 halaman
    Case I Tetanus
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen9 halaman
    Bab 1
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Case I Tetanus
    Case I Tetanus
    Dokumen29 halaman
    Case I Tetanus
    Ligar Hervian
    Belum ada peringkat
  • MC
    MC
    Dokumen21 halaman
    MC
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Dokumen24 halaman
    Laporan Kasus BRONKITIS AKUT - MIRA
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Case II Scleroderma
    Case II Scleroderma
    Dokumen24 halaman
    Case II Scleroderma
    Ligar Hervian
    Belum ada peringkat
  • Paru
    Paru
    Dokumen12 halaman
    Paru
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Case II Thypoid Mira
    Case II Thypoid Mira
    Dokumen28 halaman
    Case II Thypoid Mira
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Case II Thypoid Mira
    Case II Thypoid Mira
    Dokumen28 halaman
    Case II Thypoid Mira
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Dokumen10 halaman
    Translate Jurnal
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Penge Sah An
    Penge Sah An
    Dokumen2 halaman
    Penge Sah An
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Infeksi Tali Pusat
    Infeksi Tali Pusat
    Dokumen15 halaman
    Infeksi Tali Pusat
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Dfu Journal
    Dfu Journal
    Dokumen4 halaman
    Dfu Journal
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • S. Limfoid.
    S. Limfoid.
    Dokumen32 halaman
    S. Limfoid.
    Olivia Nurudhiya
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen7 halaman
    Kulit
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Dan Fisiologi Hidung
    Anatomi Dan Fisiologi Hidung
    Dokumen22 halaman
    Anatomi Dan Fisiologi Hidung
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Faktor Yang Terkait Dengan Dengue Shock Syndrome
    Faktor Yang Terkait Dengan Dengue Shock Syndrome
    Dokumen30 halaman
    Faktor Yang Terkait Dengan Dengue Shock Syndrome
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Kasus Toa
    Kasus Toa
    Dokumen21 halaman
    Kasus Toa
    Adjeng Retno Bintari II
    Belum ada peringkat
  • TRSLT Jrnalku
    TRSLT Jrnalku
    Dokumen13 halaman
    TRSLT Jrnalku
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Referat 2 - 2
    Tugas Referat 2 - 2
    Dokumen25 halaman
    Tugas Referat 2 - 2
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Sinus Paranasal
    Anatomi Sinus Paranasal
    Dokumen27 halaman
    Anatomi Sinus Paranasal
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Scleroderma
    Scleroderma
    Dokumen6 halaman
    Scleroderma
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • TF
    TF
    Dokumen16 halaman
    TF
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Dis Tosia
    Dis Tosia
    Dokumen14 halaman
    Dis Tosia
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Seminar Skripsi
    Seminar Skripsi
    Dokumen44 halaman
    Seminar Skripsi
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • J 2
    J 2
    Dokumen14 halaman
    J 2
    RizkaNNatsir
    Belum ada peringkat
  • Referat BPH Mira
    Referat BPH Mira
    Dokumen23 halaman
    Referat BPH Mira
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat
  • Translate Abstrak FIX
    Translate Abstrak FIX
    Dokumen14 halaman
    Translate Abstrak FIX
    Mira C. Karuniawati
    Belum ada peringkat