: Ninik Setyowani
Disusun oleh :
1 Muhammad Rosyid Hidayat
2 Adidtia Ari Kuncoro
3 Rizal Pradana
1102413043
1102413042
6301415077
PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pandang guru.
4. Untuk mengetahui permasalahan Bimbingan dan Konseling yang terjadi dari sudut
pandang siswa.
5. Untuk mengetahui cara menyelesaikan masalah Bimbingan dan Konseling
tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7 Semarang?
2. Apa saja permasalahan guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7
Semarang?
3. Apa saja permasalahan siswa dalam Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7
Semarang?
BAB II
METODE OBSERVASI
A. METODE
TTL
Status
: Mahasiswa BK UNNES
PPL
Pengalaman Mengajar :
-
BAB III
HASIL OBSERVASI
Terwujudnya :
BERBUDI PEKERTI LUHUR DAN BERPRESTASI .
Indikator-indikator VISI sekolah,
1 Kompetitif dalam dalam peningkatan kelulusan, prestasi akademik dan non akademik.
2 Kompetitif dalam pengembangan kurikulum.
3 Kompetitif dalam proses pembelajaran.
4 Kompetitif dalam peningkatan / pengembangan SDM bidang pendidikan.
5 Kompetitif dalam pengembangan fasilitas pendidikan.
6 Kompetitif dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah.
7 Kompetitif dalam kreatifitas penggunaan teknologi informatika.
8 Kompetitif dalam pengembangan standar penilaian.
9 Kompetitif dalam pelestarian lingkungan, budaya bangsa dan nasionalisme.
10 Kompetitif dalam hal keimanan dan akhlak mulia.
I MISI SEKOLAH
1 Membentuk Manusia yang bermasa depan mandiri dan berkepribadian
2 Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga sekolah
3 Menumbuh kembangkan suasana kehidupan beragama , berbudaya , dan berbudi pekerti
luhur
4 Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya , sehingga dapat
dikembangkan secara optimal
5 Meningkatkan pembinaan kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang olah raga dan kesenian
6 Meningkatkan budaya bersih , tertib dan belajar
II TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN
Tujuan yang akan dicapai selama 4 tahun mendatang adalah :
Sekolah mampu meningkatkan kualitas kelulusan, prestasi akademik dan non akademik.
Guru mampu mengimplementasikan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah.
Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM dan CTL
(Contextual Teaching and Learning).
4 Sekolah mampu melaksanakan peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
5 Sekolah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
6 Mutu kelembagaan dan manajemen sekolah memenuhi standar.
7 Sekolah mampu melaksanakan standar pembiayaan Sekolah Standar Nasional.
8 Sekolah mampu menerapkan penilaian dengan mengacu SNP (Standar Nasional
Pendidikan)
9 Sekolah mampu melestarikan lingkungan, budaya bangsa dan nasionalisme.
10 Seluruh warga sekolah memiliki keimanan dan akhlak yang berkualitas.
1
2
3
Pengorganisasian
Program
Pelaksanaan sudah mengacu dengan kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 13.
Semua layanan BK dilaksanakan saat tatap muka, namun apabila siswa ingin
melakukan konsultasi dapat dilakukan di lain jam mengajar.
Hampir semua layanan Bimbingan dan Konseling sudah berjalan dengan baik, hanya
saja fasilitas yang kurang memadai sehingga program-program BK kurang berjalan
dengan sempurna.
C. MASALAH YANG TERJADI DARI SUDUT PANDANG GURU
Jumlah guru yang kurang memadai, karena satu guru membawahi 250 siswa.
Sehingga jam mengajar dari satu guru tersebut lebih dari ketentuan yang
ditetapkan. Dari permasalahan ini maka hasil yang didapat untuk siswa kurang
optimal.
Belum terlaksananya bimbingan kelompok, karena belum adanya ruang
khusus Bimbingan dan Konseling.
Untuk permasalahan siswa yang terjadi itu banyak, seperti keterlambatan, bolos
sekolah, merokok, narkoba, berkelahi hingga tawuran antar sekolah.
Salah satu yang dihadapi narasumber yaitu siswa yang terjerumus narkoba. Siswa
tersebut menawarkan kepada teman-temannya berupa pil koplo. Hal tersebut terjadi
saat ujian sekolah akan berlangsung. Maka dari pihak BK dan sekolah memanggil
siswa tersebut, memberikan sosialisasi dan sanksi yang tegas agar siswa tersebut tidak
mengulanginya kembali.
Selain itu, narasumber juga mengalami kendala saat mengajar siswa kelas satu SMP.
Karena pada dasarnya sifat psikologis siswa kelas satu yang masih terbawa suasana
SD, seperti urakan dan nangisan. Maka pihak BK memberikan pengertian kepada
tiap-tiap individu bahwasanya mereka sudah masuk tahap menuju remaja. Dan
diberikannya contoh pubertas.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN