Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 7

SEMARANG SERTA PERMASALAHAN YANG TERJADI

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling


Dosen Pengampu

: Ninik Setyowani

Disusun oleh :
1 Muhammad Rosyid Hidayat
2 Adidtia Ari Kuncoro
3 Rizal Pradana

1102413043
1102413042
6301415077

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2016
BAB I

PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Adanya Bimbingan dan Konseling di Sekolah ditujukan untuk membantu program


sekolah. Bimbingan dan Konseling merupakan program untuk memberikan bimbingan
dan konseling kepada siswa yang membutuhkan. Hal ini dianggap penting karena di
setiap sekolah pasti mempunyai masalah yang perlu diselesaikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa peserta didik bersifat unik dan berbeda antar satu
dengan yang lain. Karenanya, Bimbingan dan Konseling dipandang pantas untuk
memberikan arahan kepada seluruh peserta didik sehingga dapat tumbuh sebagai individu
yang positif.
B. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan observasi ini adalah :


1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui permasalahan Bimbingan dan Konseling yang terjadi dari sudut

pandang guru.
4. Untuk mengetahui permasalahan Bimbingan dan Konseling yang terjadi dari sudut
pandang siswa.
5. Untuk mengetahui cara menyelesaikan masalah Bimbingan dan Konseling
tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7 Semarang?
2. Apa saja permasalahan guru Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7

Semarang?
3. Apa saja permasalahan siswa dalam Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7
Semarang?

BAB II
METODE OBSERVASI
A. METODE

Wawancara dengan Guru Honorer Bimbingan dan Konseling


B. WAKTU DAN TEMPAT OBSERVASI

Observasi tersebut di lakukan pada :


Hari/tanggal
: Sabtu, 14 Mei 2016
Waktu
: 16.00 s/d selesai
Tempat
: Jalan Dewi Sartika Barat 1 no. 31 Semarang
C. NARASUMBER

Narasumber yang kami wawancarai adalah :


Nama

: Tisaga Purnama Jaya

TTL

: Sragen 28 Oktober 1993

Status

: Mahasiswa BK UNNES

PPL

: Agustus Oktober 2014

Pengalaman Mengajar :
-

SMP N 7 Semarang : Juli 2015 Maret 2016

Tisaga, adalah mahasiswa BK UNNES yang diangkat menjadi guru honorer


setelah dia melakukan PPL di SMP Negeri 7 Semarang. Tisaga mengajar BK
untuk siswa kelas 1 SMP.

BAB III
HASIL OBSERVASI

A. PROFIL SMP NEGERI 7 SEMARANG


I. VISI SEKOLAH

Terwujudnya :
BERBUDI PEKERTI LUHUR DAN BERPRESTASI .
Indikator-indikator VISI sekolah,
1 Kompetitif dalam dalam peningkatan kelulusan, prestasi akademik dan non akademik.
2 Kompetitif dalam pengembangan kurikulum.
3 Kompetitif dalam proses pembelajaran.
4 Kompetitif dalam peningkatan / pengembangan SDM bidang pendidikan.
5 Kompetitif dalam pengembangan fasilitas pendidikan.
6 Kompetitif dalam peningkatan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah.
7 Kompetitif dalam kreatifitas penggunaan teknologi informatika.
8 Kompetitif dalam pengembangan standar penilaian.
9 Kompetitif dalam pelestarian lingkungan, budaya bangsa dan nasionalisme.
10 Kompetitif dalam hal keimanan dan akhlak mulia.
I MISI SEKOLAH
1 Membentuk Manusia yang bermasa depan mandiri dan berkepribadian
2 Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga sekolah
3 Menumbuh kembangkan suasana kehidupan beragama , berbudaya , dan berbudi pekerti
luhur
4 Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya , sehingga dapat
dikembangkan secara optimal
5 Meningkatkan pembinaan kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang olah raga dan kesenian
6 Meningkatkan budaya bersih , tertib dan belajar
II TUJUAN SEKOLAH DALAM 4 TAHUN
Tujuan yang akan dicapai selama 4 tahun mendatang adalah :
Sekolah mampu meningkatkan kualitas kelulusan, prestasi akademik dan non akademik.
Guru mampu mengimplementasikan kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah.
Guru mampu menerapkan pembelajaran dengan pendekatan PAIKEM dan CTL
(Contextual Teaching and Learning).
4 Sekolah mampu melaksanakan peningkatan kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga
kependidikan.
5 Sekolah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai.
6 Mutu kelembagaan dan manajemen sekolah memenuhi standar.
7 Sekolah mampu melaksanakan standar pembiayaan Sekolah Standar Nasional.
8 Sekolah mampu menerapkan penilaian dengan mengacu SNP (Standar Nasional
Pendidikan)
9 Sekolah mampu melestarikan lingkungan, budaya bangsa dan nasionalisme.
10 Seluruh warga sekolah memiliki keimanan dan akhlak yang berkualitas.
1
2
3

B. PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengorganisasian

Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7 Semarang dipimipin


langsung oleh Kepala Sekolah, namun dalam tataran teknis, pelaksanaan bimbingan
dan konseling dilakukan oleh guru BK yang berkoordinasi dan bekerja sama dengan
wali kelas dari masing-masing kelas.
Guru BK yang ada di SMP Negeri 7 Semarang yaitu ada tiga guru. Yang mana satu
guru mengajar untuk satu angkatan yaitu sebanyak 250 siswa. Hal ini tidak sesuai
dengan semestinya, karena guru BK seharusnya mengajar siswa sebanyak 150 siswa
(maksimal).

Program

Pelaksanaan sudah mengacu dengan kurikulum yang terbaru yaitu kurikulum 13.
Semua layanan BK dilaksanakan saat tatap muka, namun apabila siswa ingin
melakukan konsultasi dapat dilakukan di lain jam mengajar.
Hampir semua layanan Bimbingan dan Konseling sudah berjalan dengan baik, hanya
saja fasilitas yang kurang memadai sehingga program-program BK kurang berjalan
dengan sempurna.
C. MASALAH YANG TERJADI DARI SUDUT PANDANG GURU

Jumlah guru yang kurang memadai, karena satu guru membawahi 250 siswa.
Sehingga jam mengajar dari satu guru tersebut lebih dari ketentuan yang
ditetapkan. Dari permasalahan ini maka hasil yang didapat untuk siswa kurang
optimal.
Belum terlaksananya bimbingan kelompok, karena belum adanya ruang
khusus Bimbingan dan Konseling.

D. MASALAH YANG TERJADI DARI SUDUT PANDANG SISWA

Untuk permasalahan siswa yang terjadi itu banyak, seperti keterlambatan, bolos
sekolah, merokok, narkoba, berkelahi hingga tawuran antar sekolah.
Salah satu yang dihadapi narasumber yaitu siswa yang terjerumus narkoba. Siswa
tersebut menawarkan kepada teman-temannya berupa pil koplo. Hal tersebut terjadi
saat ujian sekolah akan berlangsung. Maka dari pihak BK dan sekolah memanggil
siswa tersebut, memberikan sosialisasi dan sanksi yang tegas agar siswa tersebut tidak
mengulanginya kembali.
Selain itu, narasumber juga mengalami kendala saat mengajar siswa kelas satu SMP.
Karena pada dasarnya sifat psikologis siswa kelas satu yang masih terbawa suasana
SD, seperti urakan dan nangisan. Maka pihak BK memberikan pengertian kepada

tiap-tiap individu bahwasanya mereka sudah masuk tahap menuju remaja. Dan
diberikannya contoh pubertas.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pada dasarnya pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 7 Semarang


sudah berjalan dengan baik. Seperti layanan mediasi dan konsutasi sudah
dilaksanakan. Hanya saja layanan kelompok belum bisa dilaksanakan karena kurang
memadainya fasilitas seperti ruangan khusus BK.
Selain itu keterbatasan guru juga menjadi kendala, karena guru dipaksa untuk bisa
mengajar satu angkatan sebanyak 250 siswa. Sehingga hasil yang didapat kurang
optimal.
B. SARAN

Ditambahkan lagi guru BK sehingga guru BK dapat mengajar sesuai dengan


aturan yaitu sebanyak 150 siswa.
Ditingkatkan kembali fasilitas BK. Mengingat BK merupakan salah satu
komponen dalam sekolah untuk membentuk kepribadian siswa.
Dilakukannya evaluasi yang rutin sehingga masalah dapat diselesaikan dengan
cepat.

Anda mungkin juga menyukai