Anda di halaman 1dari 7

NASKAH DRAMA

BALADA PERMINTAAN TERAKHIR

Disusun oleh
Nama

: Intan Pritasari Andriyani

NIM

: 1102413052

Rombel

:2

Mata Kuliah

: Broadcasting

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Judul

: Balada Permintaan Terakhir

Tema

: Keluarga dan cita-cita

Tokoh

: 1. Tata
2. Andri
3. Luky
4. Pak Joko
5. Ibu Sri
6. Pak Samidi
7. Ibu Toni
8. Nana

SINOPSIS
BALADA PERMINTAAN TERAKHIR
Tahap Pemaparan
Tinggalah sebuah keluarga sederhana nan bahagia. Dengan ditemani 3 orang anak Pak
Joko dan Ibu Sri selalu bersemangat menjalani hidup mereka. Pagi itu, ketika matahri mulai
menampaknnya sinarnya, Tata sudah bergegas bangun, membantu menyiapkan sarapan untuk
keluarganya pagi ini bersama ibunya. Selang berapa lama, adzan subuh berkumandang.
Segera saja, Pak Joko beserta keluarga melaksanakan shalah subuh berjamaah. Setelah
selesai, masing-masing bergegas berisap-siap untuk aktifitas yang akan mereka jalani hari ini.
Tata segera mandi untuk kemudian berangkat menuju sekolah. semuanya sudah siap dan
segera berkumpul untuk sarapan bersama. Bukan makanan enak dan mahal, tetapi makanan
sederhana yang melengkapi mereka. Senyum dari Pak Joko, Ibu Sri, Tata, Andri dan Luky
sudah dapat membantu matahari menceriakan bumi hari ini.
Semuanya sudah selesai, Tata, Luky dan Andri berpamitan kepada Ibu Sri. Tata, Luky
dan Andri bergegas berangkat bersama Pak Joko. Pak Joko yang merupakan seorang supir
angkot selalu mengantar anak-anaknya. Ke sekolah untuk mengantar Tata dan Luky belajar
dan depan pabrik untuk mengantar Andri bekerja. Tempat duduk samping Pak Joko adalah
tempat yang menjadi rebutan oleh ketiga bersuadara ini. Siapa yang menang merekalah yang
akan duduk di depan menemani Pak Joko. Tak jarang pagi-pagi sudah terjadi keributan

sebelum akhirnya di lerai pak Joko. Selama perjalanan, selalu di warnai dengan candaan.
Tata, meski ia perempuan sendiri diantara kakak dan adiknya tetapi ia tak mau kalah. Tak
jarang jika Andri dan Luky mulai diam ketika Tata mulai diam, itu menandakan bahwa Tata
sudah mulai marah. Setelah mengantar anak-anaknya, Pak Joko langsung mencari nafkah
dengan mencari penumpang.
Tahap Penggawatan
Sampai di sekolah, Tata bergegas menuju kelasnya. Duduk dibangku paling depan dan
segera mengeluarkan buku-bukunya. Tak berselang lama, pelajaran pun dimulai. Tata begitu
menikmati pelajaran yang berlangsung, karena pelajaran ini sangat di senengai oleh Tata,
Matematika. Bagi sebian murid yang lain, matematika menjadi pelajaran yang menyeramkan
apalagi jika ditambah guru yang killer. Tapi tidak bagi Tata, karena Matematika lah Tata
berhasil terbang ke Singapura dan merebut medali emas dalam ajang olimpiade Matematika
tingkat internasional.
Bel istirahat berbunyi, Tata iseng menuju ke BK. Menanyakan perguruan tinggi negeri
yang bagus dan juga terdapat program beasiswanya. Keinginan tata melanjutkan ke PTN
begitu kuat mengingat studi matematika murni yang akan mereka ambil. Setelah berbincang
agak lama dengan guru BK, Tata pun mohon ijin untuk kembali ke kelas. Suatu hari saat
keluarga Tata sedang berkumpul di ruang makan, Tata mengutarakan keinginannya untuk
kuliah. Setelah Lina mengutarakan keinginannya suasana sepi sejenak dan menjadi tegang.
Suasana semakin tegang saat Pak Joko mengeluarkan suaranya, Pak Joko menentang
keinginan Lina untuk kuliah.
Konflik 1
Tata terisak dan segera masuk ke kamar diikuti kakak dan adiknya. Tinggal lah Ibu Sri
dan Pak Joko diruang makan. Pak Joko masih terlihat emosi dan belum bisa meredam
amarahnya. Ibu Sri mencoba menenangkan Pak Joko untuk menahan emosinya. Setelah
terlihat emosinya mulai menurun, Ibu Sri mencoba membujuk Pak Joko agar mengizinkan
Tata berkuliah. Tak di sangka, suara lembut Ibu Sri dijawab dengan suara lantang dan keras
dari Pak Joko. Pak Joko tetap tidak mengizinkan Tata untuk berkuliah karena merasa kasihan
dengan kakak Tata, Andri. Ibu Sri menangis karena baru kali ini ia melihat Pak Joko semurka
itu. Akhirnya pak Joko meninggalkan Ibu Sri di ruang makan sedirian.
Konflik 2

Sekitar bulan Februari, sudah banyak perguruan tinggi negeri yang membuka
pendaftaran mahasiswa baru. Dengan keinginan yang kuat, akhirnya Tata mendaftar ke salah
satu perguruan tinggi negeri dengan program beasiswa tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Hal ini disambut baik oleh Bu Rita, karena beliaulah yang sangat berharap agar Tata bisa
melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
Setiap waktu Tata selalu berusaha dan berdoa agar keinginannya duduk dibangku
perkuliahan bisa tercapai. Selain itu juga agar mendapat restu dari orang tuanya. Betapa
bahagianya Tata, ternyata ia dinyatakan diterima di salah satu perguruan tinggi dengan
program beasiswa. Setelah melihat pengumuman, Tata segera mengurus berkas persyaratan
untuk verifikasi data di PTN nanti. Semua data sudah terkumpul, tetapi ada salah satu yang
masih tertinggal. Yaitu surat perjanjian yang menyertakan tanda tangan orang tua dan tidak
boleh dipalsukan. Akhirnya, Tata memberanikan diri untuk meminta tanda tangan kepada ibu
dan bapaknya. Ibu Sri dengan senang hati mau menanda tangani surat perjanjian itu, tetapi
tidak dengan Pak Joko, ia malah semakin memarahi Tata dan pergi meninggalkan Tata.
Konflik 3
Pengumuman kelulusan telah tiba, itu artinya hari pengumpulan berkas verifikasi data
terakhir. Surat perjanjian itu tak juga ditanda tangani oleh Pak Joko. Tata menangis, karena
tak ada hal yang bisa dilakukan. Ada kabar membahagiakan yang datang dari sekolah, Nana
memberitahukan kepada orang tua Tata, jika Tata mendapat juara 1 perolehan UN
disekolahnya. Pak Joko bangga dengan prestasi Tata, tapi itu tak mampu mengubah
keputusan Pak Joko untuk mengizinkan Tata berkuliah. Dari balik tembok kamarnya, Tata
mengucap syukur kepada Tuhan untuk semua nikmat yang telah diturunkan.
Tak mendapat persetujuan untuk berkuliah, akhirnya Tata membulatkan tekad pergi ke
Jakarta untuk bekerja. Awalnya, Ibu Sri melarang Tata pergi karena memang tak ada suadara
disana. Ibu sri khawatir akan tinggal dimana jika Tata sudah sampai disana. Sama halnya
dengan Pak Joko yang keras kepala, akhirnya Tata berangkat menuju Jakarta, meninggalkan
ayah, ibu, saudara serta kampung halaman tercintanya.
Tahap Penyelesaian
Tata berhasil tiba di Jakarta, tetapi ia bingung akan tinggal dimana. Disepanjang jalan
ia hanya melihat gelandangan yang tidur dijalan. Tak ada pilihan lain, untuk malam
pertamanya di Jakarta ia putuskan untuk tidur di depan toko bersama orang-orang yang ada

disana. Tata bangun lebih pagi, ia pun mencari mushola atau masjid terdekat untuk
melaksanakan shalat shubuh. Dan setelah itu dilanjutkan berjalan mencari pekerjaan.
Selama satu bulan, Tata belum juga mendapat pekerjaan. Ia ingin pulang saja
kerumah, tapi ia harus membuktikan kepada Ayah nya bahwa ia mampu mencari uang sendiri
untuk biaya kuliahnya. Pagi itu, diawal bulan kedua, Tata mulai bersemangat kembali.
Berjalan menyusuri kota jakarta demi mendapata pekerjaan. Ketika akan menyebrang jalan,
Tata tak melihat jika ada mobil yang melintas dengan sangat kencang. Tata tertabrak dan
akhirnya dibawa kerumah sakit. Pendaharan di otak membuat Tata koma dan tak sadarkan
diri.
Ijul yang merupakan tentangga Tata yang berada di Jakarta pun segera pulang ke
kampung halaman untuk memberi tahukan kepada keluarga Tata dengan kondisi Tata yang
sebenarnya. Semua keluarga Pak Joko akhirnya berangkat menuju Jakarta. Pak Joko dan Ibu
Sri tak kuasa melihat kondisi Tata saat itu. Setelah koma selama satu minggu, akhirnya Tata
membuka matanya, Pak Joko sangat bahagia sekali, Pak Joko pun mengatakan bahwa Tata
boleh kuliah. Tata pun hanya bisa mengeluarkan air matanya. Tetapi, setelahnya ada yang
membuat ruang Tata dirawat menjadi penuh dengan air mata. Tata meninggal. Dan Pak Joko
menyesal tak menuruti permintaan anaknya. Akhirnya, setelah kepergian Tata menjadi
pelajaran bagi Pak Joko untuk lebih bisa mengerti keinginan anak.

TREATMENT
Musik pembuka
Adegan 1

ROLLING STAR YUI


Narator menceritakan sedikit cerita dan tokoh-tokoh yang
diperankan. Selanjutnya narator mengajak pendengar untuk
mendengarkan kisah selanjutnya. Narator juga membacakan plot

dan setting yang ada.


Adegan 2 monolog dan (FX SUARA KOKOK AYAM) Tata bangun dari tidurnya dan
dialog (pengenalan)

merapikan tempat tidurnya dan bergegas membantu ibunya

Adegan 3

mempersiapkan makanan
(FX SUARA ADZAN SUBUH) Pak Joko dan Keluarga bergegas

Adegan 4

mengambil wudhu kemudian shalat berjamaah,


Lina bersiap-siap berangkat sekolah. Keluarga Lina sedang
sarapan bersama-sama di ruang makan, setelah itu Lina dan Putri

pamit hendak berangkat ke sekolah, Agus hendak berangkat kerja


dan pak Kusen hendak kerja. Pak Kusen mengantar anak-anaknya.
Adegan 5 (penggawatan)

(FX : SUARA MESIN MOBIL).


Tata sampai di sekolah dan tak lama setelah itu lonceng berbunyi
pertanda siswa harus segera masuk (FX : BUNYI LONCENG).

Adegan 6

Tata pun masuk ke kelas dan mengikuti pembelajaran dengan baik.


(FX : BUNYI BEL PULANG). Lina pun langsung pulang ke

Adegan 7 (konflik 1)

rumah dan membantu ibunya di rumah sampai sore.


(FX : SUARA ADZAN MAGHRIB) keluarga Tata melaksanakan
sholat maghrib berjamaah dan setelah itu makan malam bersama.
Tata mengutarakan keinginannya untuk kuliah yang akhirnya
ditentang oleh ayahnya. Semua meninggalkan ruang makan
kecuali ibu Sri dan Pak Joko. Bu sri mencoba membujuk ayah Tata
agar mengijinkan tata Kuliah tetapi ayah tata tetap pada

Adegan 8

pendiriannya.
(FX : SUARA KOKOK AYAM, ALARM DAN ADZAN SUBUH)
tata bangun tidur dan mendengar ibunya sedang menangis di

Adegan 9

tempat sholat. Tata menghampiri ibunya dan menghibur ibunya.


Tata berangkat sekolah tapi tidak diantar oleh pak Joko. (FX :
SUARA LONCENG)Sampai di sekolah tata mengikuti pelajaran
tidak konsen. (FX : SUARA BEL ISTIRHAT SEKOLAH). Saat
istirahat

Adegan 10 (konflik 2)

dia

ke

ruang

BK

untuk

berkonsultasi

tentang

keinginannya kuliah.
Sekitar bulan Februari pendaftaran kuliah mulai dibuka, Tata
mendaftar kuliah tanpa sepengetahuan orang tuanya dan mengurus
semuanya sendiri sampai akhirnya pengumuman dan menyatakan
Tata diterima kuliah tetapi karena pak Joko tidak mau

Adegan 11 (konflik 3)

menandatangani surat perjanjian akhirnya Tata tidak dapat kuliah.


Tata sering menyendiri setelah kejadian itu. Sampai akhirnya tata
pergi ke Jakarta (FX : SUARA KERETA API). Tata sampai di
Jakarta tidur di pinggir jalan. Dan menyusuri kota jakarta agar
mendapat pekerjaan (FX : SUARA KENDARAAN BERMOTOR,

Adegan 13

KERAMAIAN KOTA JAKARTA)


Tata bimbang, sudah 1 bulan tetapi belum juga mandapat
pekerjaan, akhirnya ia memilih bertahan. Ketika sedang menyusur
jalanan jakarta dan hendak menyebrang, ada mobil yang melintas,

Tata menjadi korban tabrak lari (FX SUARA KLAKSON MOBIL,


TERIAKAN, BENDA JATUH)
Ijul, tetangga Tata memberitahukan kepada keluarga Tata yang ada

Adegan 14

dikampung tentang kondisi tata saat itu. Akhirnya keluarga Pak


Adegan 15 (peleraian)

Joko berangkat menuju jakarta


Pak Joko dan keluarga tiba dirumah sakit di tempat tata dirawat,
mereka shock melihat tata yang koma. 1 minggu setelah tata
divonis koma, tata sadar dan akhirnya tata meninggal. Tangisan
tumpah ruah di kamar tata dirawat.
Narator menyimpulkan pesan dari drama sekaligus menutup.
LAGU SEPANJANG JALAN KENANGAN

Adegan 15
Adegan 16

NASKAH DRAMA
No
1
2

Pelaku
MUSIK
NARATOR

Uraian/Narasi/Audio
ROLLING STAR YUI
Selamat Pagi pendengar setia TAND FM, kembali lagi
bersama saya Intan. Nah pada acara kali ini, kami akan
memutarkan sebuah drama yang berjudul Balada
Permintaan Terakhir

Anda mungkin juga menyukai