Anda di halaman 1dari 3

Hadiah Tak Terduga

Hujan deras di malam itu semakin menambah dinginnya suasana di dalam rumah. Setelah selesai
makan malam ayah bertanya kepadaku, "oh iya zar tanggal berapa sih kamu study tour bapak lupa
lagi?". Study tournya masih lama sih pak bulan depan tapi pembayarannya terakhir Minggu ini. Emang
udah ada yah uangnya?" Belum zar masih bapak usahain, Tapi kamu tenang aja ya kalo bapak udah
dapet uangnya nanti langsung kasih tau kamu. Oh iya pak.

Ibu yang telah selesai makan itu berbicara sembari berjalan ke dapur untuk mencuci piring. Emang
harus banget yah ikutan study tour kaya gitu, jaman ibu dulu ga ada tuh sekolah mh sekolah aja. Jawab
bapak "yah harus lah Bu kasian anak kita temen temennya yang lain pada ikut masa anak kita engga"

Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk tidak ikut study tour, sebab aku tidak ingin menambah beban
kedua orang tuaku. Namun, ayah secara tegas tetap ingin aku ikut study tour itu.

Setelah itu aku langsung menuju kamar untuk belajar. Sayangnya aku tak bisa konsentrasi untuk belajar
mendengar mereka berdua yang masih melanjutkan percakapannya sambil menangis.Aku paham betul
penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras agar aku tetap ikut kegiatan sekolah tersebut.
Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan anaknya merasa sedih dan malu.

Saat itu malam sebenarnya belum terlalu larut, masih sekitar jam 8 malam, tiba-tiba suasana sunyi
dalam rumah dipecahkan oleh suara ketukan pintu. Ternyata tamu yang datang itu adalah pak RT yang
membawa sebuah amplop cukup tebal. Bapak yang membuka pintu mempersilahkan pak RT untuk
masuk dan setelah keduanya berbincang, pak RT menyerahkan amplop tersebut pada bapak.

Bapak tentu saja heran mengapa pak RT tiba-tiba menyerahkan amplop, pak RT menjelaskan bahwa
uang dalam amplop itu untuk pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu memang sudah digunakan
untuk tambahan jalan desa. Uang pembayaran tanah itu sebenarnya tidak pernah diduga oleh bapak
sebab bapak memang telah merelakan tanah tersebut untuk jalan umum.

Untungnya, kebijakan desa tidak seperti yang dipikirkan oleh bapak, karena desa memutuskan untuk
membeli sebidang tanah yang telah direlakan bapak untuk jalan desa tersebut. Setelah pak RT pulang,
ibu masuk ke kamarku dan langsung memeluk aku, kemudian ibu memberikan uang untuk membayar
biaya study tour. Malam itu aku sangat bersyukur atas hadiah tak terduga tersebut.

Hujan deras di malam itu semakin menambah dinginnya suasana di dalam rumah.

Bapak : "oh iya zar tanggal berapa sih kamu study tour bapak lupa lagi?".

Nizar : Study tournya masih lama sih pak bulan depan tapi pembayarannya terakhir Minggu ini.

Bapak :Belum zar masih bapak usahain, Tapi kamu tenang aja ya kalo bapak udah dapet uangnya nanti
langsung kasih tau kamu.

Nizar : Oh iya pak.

Ibu yang telah selesai makan itu berbicara sembari berjalan ke dapur untuk mencuci piring

Ibu : Emang harus banget yah ikutan study tour kaya gitu, jaman ibu dulu ga ada tuh sekolah mh sekolah
aja.

Bapak :"yah harus lah Bu kasian anak kita temen temennya yang lain pada ikut masa anak kita engga"

Nizar : bener kata ibu pak. Kalo gaada uangnya ga usah ikut. Lagi pula ngga wajib juga kok.

Ibu : udah kamu masuk aja ke kamar zar belajar sana !

Setelah itu aku pun masuk ke kamar. Tetapi ayah dan ibu nya masih melanjutkan percakapannya

Ibu : udah lah pa ga usah terlalu memaksakan, ibu paham betul kondisi ekonomi kita sekarang seperti
apa.

Bapak : nggak Bu, Nizar harus tetep ikut kasian temen temennya pada ikut semua.

Ibu : yaudah lah terserah bapak aja.


Malam belum terlalu larut. Saat itu jam masih menunjukan pukul 8 malam. Tiba tiba datang lah pak RT
ke rumah

Pak RT : assalamualaikum....

Bapak : waalaikumsalam, sebentar...

Bapak : aduh pak RT ada apa nih malem malem. Silahkan masuk pak

Pak RT : jadi begini maksud dan tujuan saya kesini untuk memberikan uang pembayaran tanah yang
bapa yang berikan untuk pembangunan jalan desa

Bapak : oh begitu pa, pedahal tanah itu sudah saya ikhlaskan untuk warga toh kita semua disini saling
membutuhkan.

Pak RT : ngga lah pak lagi pula ini sudah ada aggarannya dari sana. Ini pak silahkan uangnya diterima

Bapak : baik pa kalo begitu terimakasih banyak, semoga ini bisa jadi amal ibadah buat kita semua

Pak RT : iya pa sama-sama. kalo begitu saya pamit pulang dulu soalnya sudah malem kasian anak anak
dirumah.

Setelah pak RT pulang ibu langsung masuk ke kamarku dan memberikan uang untuk membayar biaya
study tour

Hari itu aku sangat senang dengan hadiah yang tak terduga tersebut

Anda mungkin juga menyukai