Anda di halaman 1dari 2

Hadiah Tak Terduga.Hujan deras di malam itu semakin menambah dinginnya suasana di dalam rumah.

Saat makan malam, semua anggota keluarga tidak ada satupun yang bersuara. Tidak ada yang marah
atau kecewa satu sama lain, hanya ayah dan ibuku sedang pusing memikirkan cara membayar biaya
study tour yang harus aku bayar besok.Sebenarnya aku sudah memutuskan untuk tidak ikut study tour,
sebab aku tidak ingin menambah beban kedua orang tuaku. Namun, belum sempat aku berbicara untuk
memberitahu bahwa aku tidak ingin ikut study tour, ayah secara tegas tetap ingin aku ikut study tour
itu.Setelah makan malam usai, aku langsung menuju kamar untuk belajar. Sayangnya aku tak bisa
konsentrasi untuk belajar apalagi aku juga mendengar isak tangis ibuku di kamar sebelah. Aku paham
betul penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras agar aku tetap ikut kegiatan sekolah
tersebut. Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan anaknya merasa sedih dan malu.Saat
itu malam sebenarnya belum terlalu larut, masih sekitar jam 8 malam, tiba-tiba suasana sunyi dalam
rumah dipecahkan oleh suara ketukan pintu. Ternyata tamu yang datang itu adalah Pak RT yang
membawa sebuah amplop cukup tebal. Ayah yang membuka pintu mempersilahkan Pak RT untuk masuk
dan setelah keduanya berbincang, Pak RT menyerahkan amplop tersebut pada ayah.Ayah tentu saja
heran mengapa pak RT tiba-tiba menyerahkan amplop, pak RT menjelaskan bahwa uang dalam amplop
itu untuk pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu memang sudah digunakan untuk tambahan jalan
desa. Uang pembayaran tanah itu sebenarnya tidak pernah diduga oleh ayah sebab ayah memang telah
merelakan tanah tersebut untuk jalan umum.Untungnya, kebijakan desa tidak seperti yang dipikirkan
oleh ayah, karena desa memutuskan untuk membeli sebidang tanah yang telah direlakan ayah untuk
jalan desa tersebut. Setelah Pak RT pulang, ibu masuk ke kamarku dan langsung memeluk aku,
kemudian ibu memberikan uang untuk membayar biaya study tour. Malam itu aku sangat bersyukur
atas hadiah tak terduga tersebutHadiah Tak Terduga.Hujan deras di malam itu semakin menambah
dinginnya suasana di dalam rumah. Saat makan malam, semua anggota keluarga tidak ada satupun yang
bersuara. Tidak ada yang marah atau kecewa satu sama lain, hanya ayah dan ibuku sedang pusing
memikirkan cara membayar biaya study tour yang harus aku bayar besok.Sebenarnya aku sudah
memutuskan untuk tidak ikut study tour, sebab aku tidak ingin menambah beban kedua orang tuaku.
Namun, belum sempat aku berbicara untuk memberitahu bahwa aku tidak ingin ikut study tour, ayah
secara tegas tetap ingin aku ikut study tour itu.Setelah makan malam usai, aku langsung menuju kamar
untuk belajar. Sayangnya aku tak bisa konsentrasi untuk belajar apalagi aku juga mendengar isak tangis
ibuku di kamar sebelah. Aku paham betul penyebab ibu menangis, tetapi ayah masih saja bersikeras
agar aku tetap ikut kegiatan sekolah tersebut. Ayah memang sosok pria yang tidak pernah membiarkan
anaknya merasa sedih dan malu.Saat itu malam sebenarnya belum terlalu larut, masih sekitar jam 8
malam, tiba-tiba suasana sunyi dalam rumah dipecahkan oleh suara ketukan pintu. Ternyata tamu yang
datang itu adalah Pak RT yang membawa sebuah amplop cukup tebal. Ayah yang membuka pintu
mempersilahkan Pak RT untuk masuk dan setelah keduanya berbincang, Pak RT menyerahkan amplop
tersebut pada ayah.Ayah tentu saja heran mengapa pak RT tiba-tiba menyerahkan amplop, pak RT
menjelaskan bahwa uang dalam amplop itu untuk pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu memang
sudah digunakan untuk tambahan jalan desa. Uang pembayaran tanah itu sebenarnya tidak pernah
diduga oleh ayah sebab ayah memang telah merelakan tanah tersebut untuk jalan umum.Untungnya,
kebijakan desa tidak seperti yang dipikirkan oleh ayah, karena desa memutuskan untuk membeli
sebidang tanah yang telah direlakan ayah untuk jalan desa tersebut. Setelah Pak RT pulang, ibu masuk
ke kamarku dan langsung memeluk aku, kemudian ibu memberikan uang untuk membayar biaya study
tour. Malam itu aku sangat bersyukur atas hadiah tak terduga tersebut

Anda mungkin juga menyukai