Anda di halaman 1dari 12

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
(Micro Teaching)

Dosen Pembimbing :
Drs. Suripto M.Si
Disusun Oleh :
Briyan Anugerah Pekerti (1102413014)

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2016

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mikro


Mata Pelajaran
: Komposisi foto digital
Kelas/Semester
: X / 1 (Satu)
Pertemuan
: 1 x pertemuan
Alokasi Waktu: 1 x 20 menit

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan Bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.
1. Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis pengertian fotografi
1.2 Menganalisis sejarah fotografi
2. Indikator
2.1 Mampu menjelaskan pengertian fotografi
2.2 Mampu menjelaskan sejarah fotografi
3. Tujuan Pembelajaran Mikro
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi Peserta didik dapat :
3.1 Siswa Memahami pengertian fotografi.
3.2 Siswa dapat menjelaskan sejarah fotografi di dunia dan di Indonesia

4. Materi Ajar (Materi Pokok) :


4.1 Pengertian dasar seputar dunia fotografi
4.2 Deskripsi alur sejarah terciptanya fotografi

5. Metode Pembelajaran Mikro


5.1 Metode

Ceramah
Praktek di Lab Komputer
Dikusi kelompok/Tanya Jawab
Penugasan

6. Sarana/Media/Sumber
6.1 Sarana
: LCD proyektor, Jaringan Internet dan computer.
6.2 Media
: Slide materi Pembelajaran
6.3 Sumber belajar : Buku teks pelajaran
7. Kegiatan pembelajaran Mikro :
Rincian Kegiatan
Pendahuluan
Berdoa Bersama
Memberi Salam pada Peserta Didik
Absensi Peserta Didik
Bertanya kepada siswa mengenai fotografi
Kegiatan Inti:
Mengamati
Siswa menyaksikan penayangan Slide tentang Pengertian dasar fotografi oleh
guru
Guru Menjelaskan isi materi di dalam slide Penertian dasar fotografi
Siswa Menyaksikan penayangan slide sejarah fotografi di dunia dan di Indonesia
oleh guru
Guru Menjelaskan isi materi di dalam slide sejarah fotografi di dunia dn
indonesia
Menanya
Mendiskusikan berbagai macam peralatan fotografi
Mendiskusikan terjadinya awal mula fotografi di dunia dan di indonesia
Mengeksperimenkan/mengeksplorasi-kan

Mengidentifikasi kegunaan alat-alat fotografi


Mengidentifikasi sejarah awal mula fotografi penggunaan BIOS
Melakukan percobaan penggunaan camera DSLR

Waktu
5
Menit
15
Menit

Rincian Kegiatan

Waktu

Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang pengertian dasar fotografi
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pembelajaran
Penutup
Siswa membuat kesimpulan untuk menggugah kembali ingatan tentang materi yang
telah dipelajari (Konfirmasi)
Siswa diberi beberapa soal untuk mengukur keterserapan materi (post test)
Siswa memperhatikan penjelasan tugas berikutnya (terlampir dalam bentuk tugas
individu (PR)/tugas terstruktur)
8. Evaluasi
8.1 Prosedur
Menggunakan post test
8.2 Bentuk soal
Test Subjektif
8.3 Soal
Terlampir

5
Menit

Lampiran :
A. Materi
Pengertian fotografi :
Fotografi adalah adalah seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. kebanyakan jika anda
mencari pengertian fotografi jawabannya hampir sama semua yaitu proses melukis dengan menggunakan
media cahaya. Tetapi yang paling utama adalah bagaimana cara mendalami seni fotografi tersebut.
Setelah mengetahui pengertian fotografi secara umum, lalu apa yang ada di pikiran anda tentang fotografi
?
Fotografi adalah sebuah kegiatan atau proses menghasilkan suatu seni gambar/foto melalui media cahaya
dengan alat yang disebut kamera dengan maksud dan tujuan tertentu.
Pengertian fotografi adalah seni :
Bila pengertian fotografi adalah proses seni melukis dengan media cahaya, maka setiap orang bisa
melakukan kegiatan fotografi jika mempunyai sebuah kamera, tetapi apakah semua orang dapat
menghasilkan sebuah seni ?
Seni adalah sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan atau intisari dari
kreativitas.
Seni yang paling utama dalam fotografi adalah komposisi, dengan komposisi yang baik maka foto yang
dihasilkan akan mempunyai makna dan cerita yang bisa disampaikan.
Bagian-bagian pada kamera DSLR dan fungsinya :
Pada kamera DSLR terdapat banyak sekali bagian-bagian. Pada setiap bagian mempunyai kegunaan dan
fungsinya sendiri. Seperti Shutter untuk mengaktifkan auto focus dan tombol untuk menangkap gambar.
Untuk lebih jelasnya di sini saya akan menjelaskan bagian-bagian kamera dan fungsinya.
1.

Shutter
Tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan AF(Auto Focus) dan
untuk mengambil gambar.

2. Dial mode button


Bagian ini terdapat mode-mode untuk pengambilan gambar seperti
mode manual, mode auto, dan mode close up.

3.Flash built in
Untuk memberikan cahaya. Flash ini juga dapat bekerja otomatis pada
mode-mode tertentu.

4. Lensa
Bagian ini terdapat pada depan kamera yang berbentuk tabung.
Bagian ini terdapat pengaturan fokus dan zoom. Bagian ini sangat
penting karena jika tidak ada lensa maka kamera tidak dapat bekerja
karena lensa ini berguna untuk menangkap atau mengambil gambar.

5. Viewfinder
Viewfinder atau jendela bilik ini terdapat karet yang berfungsi untuk
bantalan mata (eye piece) dan sebagai penahan cahaya. Viewfinder ini
berguna untuk melihat objek yang akan dipotret.

6. Tombol Navigasi
Tombol ini berfungsi untuk menjadi analog pada memilih setting atau
biasa menjadi analog untuk melihat foto. Tiap kamera berbeda ada
yang berbentuk analog dan scroll.

Menghasilkan foto yang bagus dalam proses fotografi :


Untuk menghasilkan sebuah hasil karya yang bagus atau menarik ada beberapa faktor, faktor yang paling
utama adalah faktor pencahayaan, tanpa cahaya atau pencahayaan yang baik akan terlalu sulit untuk
menghasilkan hasil karya yang bagus, untuk itu dibutuhkan faktor yang kedua.
Faktor kedua adalah fotografer, foktor ini juga penting, karena tanpa fotografer proses fotografi tidak
akan terjadi. Disini fotografer akan dituntut dan di uji seni atau kreatifitas nya untuk menghasilkan
subuah foto yang bagus atau menarik.
Fotografer adalah sebuah profesi, fotografer hidup dengan fotografi.
Faktor yang ketiga adalah kamera, tanpa kamera proses fotografi pun tidak terjadi. Kamera adalah alat
pokok pada kegiatan fotografi. Faktor yang terakhir adalah faktor pendukungm seperti lensa cadangan,
alat bantu cahaya ( lampu flash kamera), reflektor, tripod, dan lain-lainnya
Tidak perlu menggunakan kamera yang mahal untuk menciptakan sebuah karya seni fotografi.
Setelah faktor-faktor diatas menjadi satu, seorang fotograferlah yang kemudian menjadi faktor utama
untuk menciptakan sebuah seni foto yang bagus dan menarik.
Sebuah Foto yang bagus itu adalah relatif, dan foto yang jelek adalah mutlak.

Sejarah Fotografi :
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan
tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan
secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat
itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat
permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5
Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu
gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang
itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang
pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles
pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang
berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada
tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut camera obscura pada sebuah
kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.

Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat
desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera
obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk
gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia
Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak.
Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood,
seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera
obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut
dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui
kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis,
Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam mengexposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang
disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat
logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak
kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia
melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya
menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan
itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS. Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga
pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande
Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya:
sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari
selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini
disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir
suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah
Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan


Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan
menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan
dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter,
film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan
prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang
kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan.
Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan
film.
Sejarah fotografi di Indonesia :
Sejarah fotografi di Indonesia tidak lepas dari momen perjalanan bangsa dan keterkaitannya dalam
perubahan politik-sosial yang terjadi di Indonesia. Fotografi mulai masuk di Indonesia pada era 1840 saat
seorang petugas medis, Juriaan Munich yang berasal dari negeri kincir angin, Belanda ini diberi tugas
untuk mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia.
Sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam. Saat itu, Munich
menggunakan daguerrotype, yaitu metode atau proses percetakan yang diciptakan pertama kalinya oleh
dua orang sahabat dari Perancis, Louis Daguerre dan Nicophore Niepce pada tahun 1834 dan diumumkan
penemuannya di tahun 1839.
Ia yang pertama kali membawa dunia fotografi ke Indonesia dan sejak saat itu, kamera menjadi bagian
dari teknologi modern yang dipakai pemerintah Belanda untuk menjalankan kebijakan barunya.
Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng
pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi
transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi difungsikan lewat pekerja
administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris.
Singkat cerita, pada akhirnya Munich tercatat dalam sejarah
fotografi dan karyanya dianggap paling sukses saat itu karena ia
memotret alam di Jawa Tengah yang dikenal dengan Kali
Madioen. Kemudian tugas tersebut diteruskan oleh Adolph
Schaefer yang tiba di Batavia (sekarang bernama Jakarta) pada tahun
1844. Schaefer juga berhasil memotret objek-objek foto patung
Hindu-Jawa dan foto Candi Borobudur.

Sampai akhirnya dua bersaudara asal Inggris, Albert Walter Woodbury dan James
Page datang ke Indonesia pada tahun 1857, yang menjadi titik terang mulainya
sejarah pendokumentasian di Indonesia secara menyeluruh. Foto-foto yang
dihasilkan kedua bersaudara ini adalah seperti, upacara-upacara tradisional, sukusuku pedalaman dan bangunan-bangunan kuno di Indonesia.
Selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941), penguasaan alat
ini secara eksklusif berada di tangan orang Eropa, Cina, dan Jepang.

Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-foto komersial di Hindia Belanda, hanya ditemukan
empat orang lokal Indonesia yang menguasainya, salah satunya adalah Kassian Cephas.
Kassian Cephas adalah warga lokal asli Indonesia. Ia lahir pada tanggal 15 Februari 1844 di Yogyakarta.
Cephas sebenarnya adalah pribumi asli, yang kemudian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus
Schalk dan Eta Philipina Kreeft, dan disekolahkan ke Belanda. Cephas lah yang kemudian mengenalkan
dunia fotografi ke masyarakat Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia sangat
jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama
Kassian Cephas mulai terlacak lewat karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875.

Selain Cephas, fotografer Indonesia lainnya adalah


Mendur bersaudara. Masuknya Jepang pada tahun 1942
telah memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk menyerap teknologi ini. Demi kebutuhan
propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia
menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita
mereka, Domei. Pada saat itulah, Mendur bersaudara
mendapat kesempatan untuk membentuk imaji baru
tentang bangsa Indonesia.
Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha
menggiring mental bangsa ini untuk memiliki
mental yang sama tinggi dan sederajat. Frans
Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur juga
menjadi icon bagi dunia fotografer nasional.
Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa
penting bagi negeri ini, salah satunya
mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah
momentum di mana fotografi benar-benar
sampai ke Indonesia, ketika kamera berpindah
tangan dan orang Indonesia mulai bisa merepresentasikan dirinya sendiri. Karya foto monumental lainnya
adalah foto pidato Bung Tomo, serta foto karya Frans Mendur yaitu, foto Soeharto yang sedang
menjemput Panglima Besar Jendral Soedirman sepulang dari perang gerilya di Jogja pada tahun 1949.

B. Soal Evaluasi

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Teknik
Penilaian
Tes
tertulis

Bentuk
Penilaian
Daftar
pertanyaan

Tes
tertulis

Daftar
pertanyaan

Menjelaskan secara
spesifik fungsi awal
fotografi

Tes
tertiulis

Daftar
pertanyaan

Apa definisi fotografi ?

Pendalaman sejarah
fotografi di
Indonesia

Tes
tertulis

Daftar
pertanyaan

Bagaimana
Indonesia?

Menjelaskan
pengertian fotografi
Menjelaskan sejarah
fotografi

Instrumen
Jelaskan pengertian fotografi yang
telah kamu ketahui !
Siapa penemu kamera?

awal

fotografi

di

Kunci Jawaban :
1. Adalah sebuah seni ilmu pengetahuan dan praktik menciptakan gambar yang tahan lama
dengan merekam cahaya atau radiasi elektromagnetik lain, baik secara kimia dengan
menggunakan film fotografi atau secara elektronik menggunakan sensor gambar.
2. Penemu kamera adalah Louis Jacques Monde Da Guerre seoarang berkebangsaan perancis
yang merupakan seorang seniman dan kimiawan.
3. Fotografi berasal dari bahasa yunani yaitu phobos yang berarti cahaya dan graphoo yang
berarti menulis.
4. Masuknya fotografi ke Indonesia diawali pada saat Woodbury dan Page membuka studio foto
di Harmonie, Batavia pada tahun 1857.

Semarang, 11 April 2016


Guru Mata Pelajaran

Briyan Anugerah Pekerti

Anda mungkin juga menyukai