Anda di halaman 1dari 2

TEGAR

Tegar ialah seorang anak istimewa, ia merupakan s ia merupakan seorang anak yang dirawat
oleh kakek dan ibunya, di hari itu ia sedang melukis bersama sang kakek, kakeknya menanyakan
padanya .

Tegar besok kan 10 tahun tegar ingin apa? Ujar kakeknya

Kakek akan memberikan semua yang tegar mau? Jawab tegar jangan semangat

Iya , tegar ingin apa nanti akan kakek kasih , jawab sang kakek

Tegar ingin sekolah kek iya tegar ingin sekolah , jawab tegar dengan sangat semangat

Sekolah ya hmm ? Kakeknya kebingungan

Kakeknya kebingungan iya lalu mengangkat tegar dibawa ke kamar dan diletakkan di tenda
kamarnya. Saat malam hari kakeknya berbicara dengan ibu tegar, ia berbicara agar cucunya itu
dapat bersekolah akan tetapi sang ibu tidak menyetujui, sebelumnya s sang ibu sangat sangat
tidak menyetujui tegar untuk sekolah bahkan ia dari sejak lahir dikurung di dalam rumah atau
tidak boleh keluar rumah sama sekali dan tidak boleh bertemu dengan seseorang. Rumah
mereka memang bagus dan besar akan tetapi rumah mereka terletak sangat jauh dari
pemukiman, sang ibu sengaja memiliki rumah di sana agar tidak ada satu orang pun yang
mengetahui tegar sang ibu merasa malu karena kondisi fisik anaknya , akan tetapi berbeda
dengan sang kakek sang kakek sangat menyayangi tegar sangkakelah yang selama ini mengajari
tegar untuk melukis bermain sepeda berenang dan kegiatan yang lain, iya benar-benar ingin
cucunya itu agar sekolah, ia selalu berusaha agar cucunya dapat bersekolah ia selalu
meyakinkan ibunya agar tegar dapat sekolah, ibunya tegar adalah seorang yang mementingkan
diri sendiri dan tidak pernah bermain dengan tegar ia melampiaskan amarahnya kepada tegar
karena kesalahan di masa lalunya di malam hari saat tegar ulang tahun kakeknya membawa kue
yang sudah dinyalakan lilin dengan angka 10 sesuai usianya tegar pun bangun ia sangat bahagia
karena mendapat kejutan dari kakeknya ia mendapat hadiah seragam sekolah dari kakeknya
kakeknya pun memakaikan seragam pada tegar dan membawanya ke depan cermin untuk
berkaca tegar sangat bahagia melihat dirinya di cermin ia sangat bersemangat untuk bersekolah
esok karena hari masih malam ia dan kakeknya pun tidur di pagi hari tegar pun terbangun
sandaran kakeknya ia pun membangunkan kakeknya a akan tetapi kakaknya tidak bangun ia
pun pergi ke jendela untuk membuka tirai ia sangat senang karena melihat hari sudah pagi ia
pun pergi lagi ke kasur untuk membangunkan sang kakek ia membangunkan kakeknya akan
tetapi sang kakek juga tak kunjung bangun iya tetap berusaha membangunkan kakeknya tapi
kakeknya tetap bangun ia berteriak membangunkan kakeknya dan ternyata kakeknya
meninggal di pagi itu pupus harapan tegar tidak ada sekolah dan tidak ada keluar rumah setelah
meninggalnya kakeknya ibunya langsung meninggalkan tegar untuk bekerja sekarang tegar
tinggal di rumah hanya bersama teh isi yaitu salah satu pembantu di rumahnya tegar di rumah
tersebut tidak dapat dan tidak diizinkan oleh ibunya untuk bertamu siapapun ia hanya diizinkan
untuk bertemu dengan yang akan membantu semua kegiatan tegar. Di pagi hari ibu dan teh isi
berjalan menuju ke arah parkir mobil di situ si ibu menjelaskan kepada isi bahwa ia akan pergi
selama satu minggu untuk untuk bekerja di luar kota ia pun memperingatkan teh isi agar tidak
memberi izin agar bertemu dengan siapa-siapa kecuali dia teh isi ingin berbicara sesuatu akan
tetapi sang ibu tetap terus berbicarasang ibu memberi amplop untuk kebutuhan tegar ia
menjelaskan kepada isi bahwa itu adalah untuk kebutuhan tegar selama satu minggu setelah
sang ibu selesai berbicara atau isi pun berbicara yang mengatakan bahwa ia ingin izin pulang
karena sang Mama sedang sakit akan tetapi justru ia dibentak oleh sang ibu dan tetap tinggal di
sana sebelum ibunya pulang ia memberitahu bahwa ia tidak akan pergi lama hanya satu minggu
sakit sekali rasanya hati tah isi, setelah itu adegan berganti tesis sedang di dapur ia ditelepon
oleh sang kakak bahwa ia memberitahu bahwa sang ibu sedang sakit parah iya dimarahi oleh
kakaknya karena ia tidak pulang dan dipikir ia mementingkan pekerjaannya tak isi pun
menjelaskan kepada sang kakak bahwa ia tidak diizinkan pulang oleh sang bosnya karena sang
bosnya pergi keluar kota dan ia tidak mendapatkan uang yah hanya memegang uang untuk
kehidupan 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai