Anda di halaman 1dari 7

Maafkan Aku Ibu

Pendengar yang setia di radio Zoa FM, malam ini Zoa FM akan mengupas
tema tentang ibu, wah kalau tema seperti ini, selalu buat nangis sendiri, apalagi
bagi para anak kos-kosan hehehehe, jangan galau bro dunia sekarang sudah
canggih, kalau lagi kangen sama ibu atau ayah tinggal telfon atau video call aja
kan atau nyempetin pulang ,nunda tugas sebentar gak papa kan ...asalkan rindu
pada ibu bisa tersampaikan

Aku hanya bisa menatap langit-langit kamar kos, kuhempasakan tubuhku


di kasur dengan berbalut selimut tebal, hari ini hujan mengguyur kota Jakarta
sebuah berkah yang luar biasa ,setidaknya polusi di Jakarta bisa terusir sejenak
oleh tetesan air hujan ,meski takut karena petir yang bersahutan tapi momen hujan
tetap membuatku bersyukur, kurapatkan selimutku ,kukeraskan volume radio yang
mulai tersaingi oleh derasnya hujan ,tema Zoa FM kali ini membuatku berfikir
telalu jauh,aku selau membayangkan jika aku ditinggalkan oleh orang yang
paling aku sayangi didunia ini yaitu kedua orang tuaku terutama ibu mungkin aku
tak pernah sanggup untuk menjalani hidup.

Sudah hampir satu bulan ini aku tak pernah menelfon ibu,karena aku
marah, satu minggu lagi aku akan diwisuda tapi ibu tidak bisa menghadiri acara
wisudaku karena alasan yang tak logis, padahal hampir 3,5 tahun ini aku tidak
bertemu keluargaku bahkan kedua orang tuaku, aku selalu dikejar tugas kuliah
hingga aku lupa atau bahkan tidak sempat untuk pulang kampung, ya rumahku
ada dipelosok desa bahkan jika pulang mengunakan kereta harus satu hari penuh
di perjalanan, belum lagi naik bus dan angkutan umum yang membuatku sangat
malas untuk pulang, karena itulah aku harus lulus dengan cepat hanya 3,5 tahun
agar segera bertemu keluargaku di kampung, walaupun aku tak pernah pulang
karena malas dengan perjalanan jauh, seharusnya keluargaku bisa menghadiri
wisudaku, tapi sayang yang bisa hadir hanya ayah, kakak dan adikku,entah kenapa
ibu tak bisa menghadirinya dan itu membuatkau sangat marah sekaligus sedih,
padahal aku berusaha keras untuk lulus dengan IP terbaik untuk membahagiakan
orang yang aku sayangi,tapi dimomen yang membanggakan itu justru seorang
yang selalu mengalirkan doa-doanya hingga aku bisa mencapai impianku, tidak
bisa menghadirinya.

bicara tentang ibu, ibu bagiku adalah sesosok malaikat yang diturunkan oleh
tuhan untuk membuatku tersenyum saat aku sedih, membuatku menangis saat aku
bahagia, sebagai motivator terhebat dalam hidupku, sahabat terbaik dan seorang
yang luar biasa, jasa-jasanya yang tidak akan terbalaskan meski kita selalu
berusaha untuk membalasnya.. begitu mulianya seorang ibu, tapi pendengar Zoa
FM tak jarang kita mendengar curhatan-curhatan dari teman atau sahabat
mereka bercerita kalau ibunya jahat, sering marah, cerewet atau menyebalkan...
Waduh... untuk masalah seperti itu anaknya sendiri yang salah
menafsirkannya ,padahal niat seorang ibu selalu ingin membuat anaknya menjadi
anak yang terbaik sehingga tak jarang ibu marah karena menasehati anaknya
yang sangat bandel, kalau kalian tidak bandel,pasti deh ibu kalian tidak akan
marah hehehehe harus berusaha jadi anak yang penurut..oke spesial untuk hari
ibu untuk para ibu yang terhebat lagu terindah Bunda melly goslow selamat
mendengarkan

Air mataku mengalir deras membasahi selimut tebalku, aku segera mengambil
ponsel,ingin sekali aku mengirimkan pesan pada ibu untuk meminta maaf atau
hanya sekedar mengucapkan selamat hari ibu, tapi entah mengapa aku masih saja
marah akan keputusan ibu untuk tidak menghadiri wisudaku,tapi aku harus
menghargai keputusan ibu, sabar Nayla,pasti ibu punya alasan yang kuat kenapa
beliau tidak menghadiri wisudaku , tekadku semakin bulat aku harus mengirimkan
pesan yang berisi ucapan maaf, akhirnya pesan singkat telah terkirim satu menit
yang lalu.

Ting tong.. layar ponselku berkedip tanda jika ada pesan masuk, aku sangat
bahagia pasti ibu membalas smsku, saat aku lihat ternyata pesan dari operator ahh
menyebalkan sekali. Kulirik jam yang melingkar dilenganku, benda itu sudah
menunjukkan pukul 22.40 mungkin ibu sudah tidur apalagi selisih waktu jakarta
dan kampungku satu jam,pasti dikampungku sudah larut malam, walaupun Jakarta
masih bising dengan bunyi klakson mobil yang bersahutan karena macet dan
pengendara yang tak sabar menunggu, selalu ingin menyerobot, kubuka tirai
jendela dari lantai 2 kamar kosku terlihat macet yang mengular panjang sekali,
aku hanya berdesah pelan, pemandangan yang sangat menjenuhkan.

Aku segera kembali ketempat tidur dan menikamati radio lagi , season kali
ini yaitu cerita, ini favoritku aku paling suka mendngarkan cerita karena bagiku
cerita itu bisa menjadi referensi dan pengalaman dalam hidupku.

Kembali lagi di Zoa FM, oke guys kali ini kita kan memberikan cerita tentang
penantian seorang ibu, kita ambil dari kisah nyata yang ada di Amerika dahulu
ada orang tua yang memiliki seorang putri cantik bernama Novella,namun hidup
mereka kurang beruntung,mereka dilanda kemiskinan, sehingga ayahnya harus
merantau untuk bekerja keluar kota, ayah berpesan pada ibu untuk selalu
merawat anaknya dengan baik dan penuh kasih sayang, aku kan kembali selama
2 minggu lagi kata sang suami, 2 minggupun telah berlalu , satu bulan berlalu
ibu selalu cemas dengan keadaan suaminya, kenapa dia tak kunjung pulang
padahal Ia tak ada uang sepeserpun untuk makan anaknya, Novella kala itu
masih berumur 2 tahun, ibu tak tega meninggalkannya di rumah kecil
dilingkungan kumuh itu, namun jika dia tak bekerja lalu dari mana anaknya
makan, karena itu ia berpesan pada novella untuk tetap didalam rumah, jangan
mau jika ada orang yang mengajakmu tetap disini hingga ibu datang, namun
sayang, saat ibu kembali kerumah kumuh itu Novella tak ada lagi, berhari-hari
Dia mecarinya, bertahun-tahun tapi hasilnya tetap nihil

Akupun terlelap mendengar cerita itu, suara hujan selalu membiusku

***

Hari ini adalah hari wisudaku, aku amat bahagia karena sebentar lagi aku
akan mengakhiri masa-masa menjadi mahasiswa, masa yang menyenangkan
sekaligus menyebalkan karena dosen yang selalu merasa benar sendiri,dan selalu
memberikan tugas yang memberatkan mahasiswanya. Meskipun aku belum
sepenuhnya lulus karena harus menjalankan profesi di rumah sakit selama satu
tahun penuh untuk menjadi dokter muda ,tapi setidaknya penerapan di masyarakat
itu lebih menyenangkan dibanding hanya belajar di kampus.

Ting tong....sebuah pesan di terima.

dek kami sudah distasiun

Aku segera meninggalkan kamar, berlari untuk mencari angkutan umum,


hari ini ayah,kakak dan adik tiba di Jakarta aku harus menjemputnya di stasiun
kereta, jam telah menunjukkan pukul 07.02, aku harus cepat karena wisuda
dimulai pukul 10.00 tepat, jalanan Jakarta selalu macet membuatku amat kesal,
aku harus turun dari angkutan umum dan mencari ojek, setidaknya dengan ojek
perjalanan akan lebih cepat karena bisa menyelip di jalan yang sempit.

Tiga puluh menit berlalu.

Ayah,kakak... teriakku dari kejahuan dengan melambaikan tangan. Aku segera


menghampiri mereka.

Selamat ya nak, sekarang kau sudah menjadi dokter muda ya cantik dan baik
memelukku erat-erat.

Ibu menitip salam untuk kamu , dan minta maaf karena tidak bisa hadirbisik
ayah dengan nada yang parau.

Iya yah, pasti ibu ada acara yang amat penting sehingga tidak bisa menghadiri
wisudaku

Adik , adik kenapa kok sedih, sini sayang aku memeluk adik yang sembari tadi
memegang tangan kakak dengan wajah yang cemas, dia hanya bungkam dengan
mata yang berkaca-kaca, lalu terisak-isak memelukku.

Mungkin Dirga terlalu rindu denganmu sahut kakak sambil mengusap rambut
Dirga yang tipis.
Sepanjang perjalanan menuju tempat wisuda,kami lebih banyak diam,sebenarnya
aku bingung, bukankah ini adalah momen yang tepat untuk bercerita dan saling
bercanda, tapi ayah dan kakak justru memandang jauh keluar jendela dengan
tatapan kosong, adik hanya tidur di pangkuan ayah.

***

Prosesi wisuda berjalan dengan lancar, begitu juga saat rektor memberikan
perhargaan IP tertinggi kepadaku. Ucapan selamat membanjiriku, baik dari
dosen,sahabat dan teman- temanku. Tapi hatiku masih terasa ganjil karena ibu
tidak menelfon untuk memberikan selamat,padahal itu yang aku tunggu-
tunggu,sebenarnya bukan menanti ucapan selamat, tapi aku sangat rindu dengan
suara ibu,sudah lama sekali aku tidak mendengar suara ibu, kemaren saat aku
mengirim sms untuk meminta maaf, ibu hanya membalas dengan pesan singkat.

Nayla, ayah mohon supaya kau mau pulang bersama kami hari ini

Kenapa yah? Bukankah ayah pernah berjanji jika aku wisuda, ayah dan keluarga
akan tinggal di Jakarta selama seminggu untuk jalan-jalan dan menungguku
mengurus semua surat-surat untuk profesiku di rumah sakit? ucapku parau

Ibu sangat rindu denganmu Nayla, Ibu ingin bertemu kamu nak

Rindu? Ingin bertemu? Jika memang ibu ingin bertemu kenapa ibu tidak ikut ke
Jakarta? Bahkan menelfon pun tidak pernah, apa itu yang dikatakan rindu? Di
telfonpun tak pernah dijawab karena alasan sibuk air mataku mengalir deras,
membuat Make up yang menempel diwajahku luntur.

Nayla, jaga kata-katamu,kau tak pernah tau apa yang

Cukup Rangga, Ayah mohon nak, kau bisa mengurus surat-surat lain waktu
bukan? ucapan ayah menghentikan teriakan kakak yang marah padaku , Dirga
hanya menangis di pelukan Kak Rangga, aku benar-benar bingung, apa yang
terjadi dengan keluargaku,akupun memutuskan untuk pulang.

***

Sepanjang perjalanan kami semua bungkam, sebenarnya aku ingin menanyakan


apa yang terjadi, tapi kata-kata itu sulit keluar dari mulutku. Semalam penuh kami
berada di kereta, dan sekarang adalah trasportasi terahir menuju desaku, akupun
tertidur pulas dibahu Kak Rangga.

Nayla bangun, kita sudah sampai

Kok cepat kak, bukankah perjalanan ke desa membutuhkan waktu 2 jam?

Kakak hanya diam dan langsung turun dari mobil.


Kenapa kita dirumah sakit kak?, siapa yang sakit? Apakah ibu sakit? Kak
Rangga, tolong jawab pertanyaanku ucapku dengan nada parau.

Nanti kau akan tau siapa yang sakit ucap kakak sembari masuk ke rumah sakit
dan mencari kamar yang dituju.

Kuarahkan pandanganku ke ayah yang hanya diam, wajahnya begitu cemas dan
mengendong Dirga yang mulai mengantuk, jam sudah menunjukkan pukul 20.30

Pintu kamar 202 itupun terbuka

Aku hanya diam, tepat didepan pintu, bola mataku tertuju pada seseorang yang
terbaring lemah, matanya tertutup dengan wajah yang kuning pucat.

Ibu, sadarlah.. Nayla sudah datang, bukankah ibu pernah bilang kalau ibu sanagt
rindu dengan Nayla, sekarang dia disini bu ucap kakak dengan wajah sembab
dan memeluk ibu. Dirga yang tadinya tidurpun terbangun dan menangis

Kakiku gemetar menuju orang yang amat aku sayangi,tapi aku sangat berdosa
padanya, bahkan aku lupa menanyakan keadaannya, aku amat egois,aku hanya
marah karena tidak dihadiri wisuda padahal ibu sedang koma dirumah sakit.

Nak, sebenarnya ibu sudah lama sakit,ibu sudah koma dua minggu yang lalu
karena itu ibu tak pernah menelfonmu, bahkan yang membalas smsmu adalah
ayah, ibu amat sayang denganmu hingga Ia tak mau bicara denganmu saat
tubuhnya lemah, ibu takut kau akan mengetahui kalau Ia sakit,itu akan
membuatmu sedih, padahal bulan-bulan kemaren kau sedang serius mengerjakan
skipsi, jika kau tau keadaannya sekripsimu pasti akan terbengkalai,karena
permintaan ibu ,kami tak bernah memberitaumu

tapi yah,sebenarnya ibu sakit apa? tangisku semakin menjadi

ibu sakit hepatitis, hatinya sudah mengalami sirosis, kau tau tau kenapa kami
tidak melakukan cangkok hati? Ibu tidak mau karena cangkok hati membutuhkan
biaya yang mahal, itu berarti kamu harus berhenti kuliah karena tidak ada biaya,
karena alasan itu ibu memilih sakit untuk kesuksesanmu, sadarlah Nayla,ibu amat
sayang padamu, tapi kau marah karena masalah sepele, tidak dihadiri wisuda,
padahal ibu rela menderita untuk kebahagiaanmu ucap kakak dengan wajah
memerah, air matanya hampir tumpah.

Aku yang tadinya berdiri,jatuh kakiku lemas mendegar semua celotehan kakak,
Ayah menghampiriku dan mendekapku.

Nak, sudah berhentilah menangis, dengan kau menangis seperti ini ibu tak
mungkin sembuh, lebih baik kita berdoa meminta yang terbaik untuk ibu
Ibu harus sembuh yah, harus sembuh, kita harus melakukan cangkok hati
sekarang yah, biar aku yang menjadi donornya ,aku janji akan berusaha
membiayai operasi ibu, aku akan bekerja keras yah, kumohon yah dengan
cangkok hati itu, aku bisa memaafkan diriku sendiri tangisku pecah

Kumohon yah,aku takut menyesal karena keegoisanku

Akhirnya ayah menyetujui permintaanku, walaupun sempat tidak menerima


pendapatku, operasi akan dilakukan besok pagi,biaya untuk operasi ayah pinjam
dari kerabat dan teman dekatnya

Operasinya butuh berapa jam dok?

Sekitar 1 sampai 2 jam, silakan memasuki ruang operasi, ibumu sudah ada di
dalam.

Sebelum memasuki ruang operasi aku meminta doa pada ayah ,kakak dan kerabat
agar operasinya berjalan lancar, aku benar-benar gugup, hani ini pertama kalinya
aku melakukan operasi. Semoga dengan opersi ini ,ibu bisa pulih kembali.

Jangan tegang mbak Nayla, Dokter akan memberi anestesi sehingga tidak terasa
sakit seorang perawat menenangkan,aku berusaha untuk tenang dan berbaring
senyaman mungkin.

Tut.................Tut...................

Dokter .. Dokter, jantung ibu sudah tidak berdetak

Nafasku tercekat mendengar teriakan perawat itu, suara itu amat jelas karena aku
berada dlam satu ruangan yang hanya dipisahkan oleh sebuah tabir,aku segera
turun dan berlari ke ibu, tapi perawat menahanku, menyuruhku untuk tenang,
dokter sedang menangani jika aku tetap menyerobot akan membuyarkan
kosentrasinya.

Tangisku semakin menjadi saat dokter menemuiku, dokter meminta maaf karena
ibu sudah meninggal, dokter sudah berjuang untuk keselamatan ibu tapi Allah
berkehendak lain.

***

Aku hanya mampu tertunduk dan menaburkan bunga di pusaran (kuburan) ibu, air
mataku mengalir deras, aku benar-benar menyesal,kini aku merasakan betapa
sedihnya, betapa kehilangannya saat orang yang amat kita cintai pergi, jika waktu
bisa kembali aku hanya ingin meminta maaf dan melihat seulas senyum diwajah
yang teduh itu, senyum dibibir yang selalu penuh dengan doa-doa untuk
anaknya, kini aku hanya bisa menatap tanah yang mengubur tubuh ibuku. Doaku
akan selalu menyertaimu malaikat kehidupanku.

Indah nurlaily

D3 Analis kesehatan

Anda mungkin juga menyukai