Anda di halaman 1dari 8

“Cerpen – Reuni Sekolah”

Nama :

NIM :

Kelas :

Hari itu adalah hari yang sangat cukup merindu bagiku. Yaitu di hari libur yaitu hari
minggu, dan pada saat itu hujan turun dengan derasnya dengan hembusan angin yang cukup
menyejukan hati ku dan teringat dengan teman – teman sekolah SMA ku dulu. Aku selalu
teringat kenangan dulu di sekolah bersama teman – teman ku seperti makan di kelas, tidur
pada saat jam olahraga, mencontek ramai – ramai yang sebenarnya itu adalah perbuatan
terlarang tapi itu cukup menyenangkan dan seru bagi aku dan kawan – kawan ku dulu. Ketika
kelas aku ketahuan mencontek beramai – ramai di sekolah, kelas aku langsung dihukum di
depan kelas dan langsung disuruh lari di lapangan sebanyak sepuluh kali dan cukup
melelahkan pada saat itu. Aku teringat itu, dan aku mengambil sebuah ponsel ku dan aku
langsung menghubungi kawan – kawan ku di telephone dan ingin merencanakan reuni
sekolah hanya kelas aku saja.

Aku membuka ponsel ku, tapi sebelum itu aku ke dapur untuk membuat kopi yang
akan ku nikmati nanti selama perbincangan kedepan dengan kawan – kawan ku, setelah
semua sudah siap dan aku kembali ke teras rumah ku, kemudian aku langsung menghubungi
teman ku lewat telephone dan nomor tersebut mengarah ke teman ku bernama Faaris. Aku
pencet tombol telephone tersebut dan langsung bordering telephone ku, kemudian diangkat
lah telephone ku dan Faaris berkata

“halo mar, gue lagi sibuk nih. Lagi bantu mama gue, nanti gue hubungi lo lagi ya?” ucap
Faaris

Lalu dengan merasa bersalah dengan ku pikir aku telah mengganggu Faaris dan aku berkata
di telephone ke Faaris

“oh iya ris, maaf yaa ganggu, tadi nya gue mau ngomong sedikti sama lo sedikit, tapi lo lagi
sibuk begini yaudah nanti aj ris gapapa. Telephone gue aja yaaaa nanti” ucap gue sendiri di
telephone

“oke siap mar, nanti gue hubungi lo lagi lewat telephone yaaa. Sebentar lagi kok” ucap Faaris

Lalu aku berkata kepada Faaris “oke deh ris, ditunggu yaaa”

Lalu aku mematikan telephone tersebut dan langsung mematikan handphone ku


dengan merasa bersalah karena sudah mengganggu Faaris, dan aku pikir tidak masalah dan
aku langsung melupakan nya begitu saja.

Sambil menunggu Faaris menelepon ku kembali, aku searching di handphone ku dan


langsung mencari di google tempat apa yang cocok untuk menongkrong makan dan minum
ramai – ramai yang bisa disewakan tempatnya dan aku cari tempat yang cocok tersebut. Lalu
aku mendaptkan tempat yang sangat rekomendasi dari google yaitu berada di daerah Bogor.
Lalu aku berpikir, jika hanya untuk makan dan minum serta menongkrong di daerah Bogor,
lantas mengapa kita tidak menyewa vila saja sekalian untuk dua malam dan satu hari, dengan
begitu cukup menyenangkan bagi kelas kita semua nanti untuk bereuni menceritakan sejarah
seru di sekolah dulu.

Lalu aku melihat tempat nya, memang cukup luas dan harga nya pun terjangkau untuk
30 orang siswa, kebetulan di kelsas ku dulu memang ada 30 siswa, tapi besar kemungkinan
akan ikut semua jadi akan merasa puas lah jika aku mengajak seluruh siswa kelas ku yang
dulu agar teringkat sebuah kisah yang seru di sekolah dahulu. Kemudian aku mendapatkan
dering telephone yang dari nama telephone tersebut berasalah dari nama Faaris yang sedang
ku tunggu – tunggu kan akan datang nya dari telephone dia tersebut, lalu aku angkatlah
telephone tersebut dan berkata kepada Faaris
“iya halo ris, gimana? Udah selesai? Tanya gue

“iya nih mar, udah selesai nih. Gimana tadi? Emang nya mau ngomong apa mar?” Tanya
Faaris

“iya ris, jadi begini. Di hari minggu yang dingin ini karena hujan, aku teringat kisah masa –
masa sekolah kita dulu yang mungkin wajib kita kenang. Bagaimana kalo kita kumpul –
kumpul dengan teman – teman kita yang dahulu, yang mungkin kita bisa nongkrong bareng
di tempat makan atau minum, tapi yang jauh agar bisa mendapat sensasi berkumpul bareng
kawna – kawan kita yang dulu ris. Tapi aku dapat rekomendasi tempat makan atau minum itu
di daerah Bogor, tapi aku berpikir lagi, kalo emang di daerah Bogor, mengapa kita tidak
nginap aja? Dengan cara meyewa villa di daerah sana, cukup dua malam satu hari saja itu pun
udah cukup kok ris. Gimana menurut lo? Tanya gue

“hmm, gimana ya… boleh – boleh aja sih mar, gue pun setuju akan hal itu. bagaimana kalo
kita jadi panitia buat reuni kelas kita nanti? Ucap Faaris

“boleh ris, ayo kita rundingkan di group kelas kita!” ucap gue

“ setuju!!!” ucap Faaris

“yaudah ris, nih telephone gue tutup dulu yaaaa. Biar kita lanjutkan di group kelasan kita”
ucap gue

Kemudian aku menutup telephone tersebut dan aku langsung menuju group kelasan untuk
mebicarakan akan tentang wacana gue sama Faaris mengadakan reuni kelas di daerah villa
kawasan Bogor. Lalu gue memulai percakapan di group kelasan ini

“assalamu’alaikum semua. Jadi begini, gue sama Faaris ada rencana mau ke Bogor dengan
menyewa villa buat kita kumpul – kumpul lagi. Karena kita udah hampir satu tahun tidak
bertemu dan gue mau sekalinya bertemu itu berkelas dan berkualitas. Kira – kira lu pada mau
ikut ga nih? Kalo yang ikut banyak mungkin harga sewa nya semakin murah untuk patungan
nya, soalnya emang villa nya agak gede dan sedikit mahal kalo kita yang ikut nya banyak”
ucap gue

Lalu beberapa siswa merespon dengan cara yang cukup menyenangkan bagi gue, dan mereka
ada yang berkata

“wahhh, boleh tuh, kira – kira kapan ya mar? biar gue kumpulin duit nih.. kali juga gue bisa
bayarin orang yang uang nya kurang, ahahah” ucap Nava

Lalu gue membalas pesan tersebut dan berkata

“nah, untuk harga villa tersebut lumayan mahal sih. 5 juta permalam, tapi kalo yang ikut
banyak, biaya patungan akan lebih murah karena yang ikut kan banyak, jadi bakalan ketutup,
sukur – sukur kalo ada sisa lebih kita bisa beli makanan yang kurang kan??” ucap gue

“nah iya betul tuh, ayo dong yang ikut ramaikan. Biar enak juga, lagi juga kita jarang – jarang
kan kumpul seperti ini ramai – ramai” ucap Sabrina
“betul, ayo kita bicarakan kapan untuk kesan nya” ucap Bunga

“jadi pas gue searching di traveloka. Bulan yang kosong adalah bulan besok dan di minggu
ke dua, ya kira – kira begitu lah. Dan juga yang kosong di hari biasa atau weekday. Gimana
kalo kita ambil weekday? Dan juga bisa ga kalo yang udah kerja ambil hari cuti dulu? Hehe”
ucap gue

“bisa kok, nanti gue izin dulu ke bos gue buat ambil cuti. Dua hari kan yaa?” ucap Budi

“asik, pada bisa nih yaaa? Kalo udah fix gue bakalan booking nih, nanti buat DP pake uang
gue dulu yaaa” ucap gue”

“oke, booking dulu mar selebihnya bicarakan untuk masing – masing orang untuk membayar
vila dan biaya hidup disana selama dua hari” ucap Irsyad

Setelah kawan – kawan ku pada setuju semua nya, lalu aku memesan villa tersebut di
traveloka, kebetulan untuk tempat dan lokasi tidak jauh dari chimory Bogor dan jika naik
motor tidak akan cukup melelahkan, toh pengalaman seperti ini juga jarang – jarang bukan?
Hehe

Ketika aku booking, aku langsung ditujukan ke nomor telephone, dan ketika aku lihat
kok seperti aku kenal nomor telephone nya. dan ternyata itu adalah paman ku sendiri. Jadi
aku punya paman yang kebetulan dia punya villa di kawasan chimory tersebut dan aku
langsung menghubungi paman ku yang kebetulan aku sudah meniyimpan nomor nya satu
tahun yang lalu dan langsung aku menghubungi paman ku tersebut di pesan.

Lalu aku langsung mengirimkan pesan dan berkata

“halo assalamu’alaikum om. Ini aku umar, aku kan tadi nya mau mesen vila ya di traveloka,
dan aku lihat contact person nya dan langsung mengarah nomor telephone om. Jadi om
selama ini punya vila di daerah chimory ya?” Tanya gue

Kemudian tidak lama kemudian pesan ku langsung dibalas oleh paman ku

“waalaikumussalam nak umar, iya ini om. Om punya villa di kawasan chimory Bogor, hehe.
Om juga punya traveloka, emang nya nak umar mau mesen villa om? Tanya om

“iya nih om, rencana umar mau mesen villa om itu, harga nya lima juta ya? Nanti aku
langsung bayar cash apa dp dulu om? Tanya aku

“ga usah bayar nak umar, om kasih gratis aja untuk nak umar. Bayar nya mungkin untuk uang
makan ya? Kira – kira bayar satu juta aja yaaa, cathering dua malam satu hari dan makan nya
tiga kali sehari ya nak umar” ucap paman aku

“hah? Serius om? Masa gratis sih, aku ga enak nih om. Aku mau nya bayar nih om” ucap aku

“iya ga usah bayar nak umar, nak umar kan keponakan om, jadi masa keponakan om sendiri
disuruh bayar. Gapapa nak umar, nanti nak umar bayar untuk cathering aja ya. Soal nya
catheting om sama villa om itu berbeda, tapi nanti om yang urus semua kok nak umar. Jadi
nak umar bayar aja yang satu juta nya aja ya. Jadi tinggal terima jadi aja ya nak umar” ucap
paman ku
“waduh, jadi gaenak nih umar, om… yaudah deh om, nanti aku chatt temen – temen ku untuk
pembayaran per orang nanti om. Nanti umar tinggal kasih uang nya ke om untuk urus biaya
chatering ya om” ucap umar

“okay nak umar, nanti om tunggu yaaaa nak umar” ucap paman ku

“okay om, terima kasih ya om” ucap umar

“siap nak umar, sama – sama yaa” ucap paman ku

Kemudian sebelum aku chat digrup, aku masih tidak enak kepada paman ku. Karena aku
yang tadinya ingin menyewa villa kepada om, tapi aku dikasih gratis sama om karena ga enak
masa keponakan sendiri disuruh bayar. Ya meski emang masih ada hubungan saudara, tapi
yang namanya dagang, penjua dan pembeli wajib membayar akan syarat dari perdagangan
tersebut hehe.

Aku terlintas akan mengabari ini ke Faaris, namun aku masih kepikiran tentang apa yang
terjadi sebelum nya karena ketika aku menelpon Faaris, ia sedang membantu ibu nya.
kemudian aku langsung berpikir, apa aku mengirimkan pesan terlebih dahulu sebelum aku
menelpon nya kali ya. Kemudian aku membetulkan pikiran aku tersebut, dan aku langsung
menghubungi Faaris, tapi sebelumnya minuman yang ku buat sebelum nya sudah habis,
kemudian aku membuat kopi lagi setelah kopi yang ku minum sebelumnya sudah habis.

Setelah pikiran ku sudah matang akan menghubuni Faaris, sebelumnya aku menyeruput kopi
yang aku bikin tadi dengan sangat nikmat ditambah deras nya hujan di sore hari. Lalu aku
mengambil handphone ku yang aku letakan di atas meja dan langsung menuju ke nomor yang
akan dituju yaitu kawan saya, Faaris. Telephone pertama tidak diangkat oleh nya, kemudian
akumenghubungi yang ke dua kali nya, kemudian tidak di angkat juga oleh nya, kemudian
aku tunggu beberapa saat.

Disaat menunggu, perutku bunyi dan aku terasa akan lapar, lalu aku mencari di dapur akan
sedikit makanan yang ada. Kebetulan masih ada sisa satu mie, dan mie tersebut adalah mie
kuah atau rebus. Aku masak lah mie tersebut, cocok sekali di saat waktu hujan di sore hari
yang dingin memakan makanan yang hangat seperti soup atau mie rebus dan sejenis nya. aku
siapkan piring dan panci, lalu aku taruh panci di atas kompor dan mmemasukan air ke dalam
panci lalu merebus hingga mendidih. Aku kemudian memasukan mie tersebut ke dalam panci
dan menunggu hingga mendidih. Setelah mendidih, aku langsung angkat mie rebus tersebut
dan menyajikan diatas mangkuk yang sedikit besar.

Tidak lama kemudian, aku ingin membawa mangkuk mie itu, Faaris menelpon ku, dan aku
langsung bergegas ke meja depan yang kebetulan aku ingin makan disana dan handphone ku
letakan di sana. Aku taruh mie tersebut diatas meja agar tidak tumpah kemudian aku
langsung buru – buru mengangkat telephone tersebut agar tidak mati

“iya halo mar, maaf tadi gue lagi di kamar mandi nih” ucap Faaris

“eh iya gapapa ris, gue juga tadi sekalian masak mie kok. Laper banget gue nih hujan – hujan
gini. Saying kalo ga makan sama kalo ga makan yang hangat – hangat haha” ucap gue

“betul banget tuh mar, gue juga barusan abis makan. Tapi pas udah selesai tiba – tiba perut
gue mules. Gue lari aja deh ke kamar, mandi. Oh iya mar, ini tadi ada apa telephone gue
tadi?” Tanya Faaris
“iya jadi gini ris, tadi gue mesen villa di traveloka. Pas gue buka contact person nya ternyata
om gue sendiri. Pas gue chatt, terys ngobrol.. gue nanya – nanya tentang harga dan yang
kosong hari apa nya. nah tadinya kan harga nya per dua malam satu hari nya kan lima jyta
yaa, itu udah sama catering. Ternyata pas gue ngomong harga katanya bayar satu juta aja buat
bayar catering nya. jadi kita ga usah bayar lima juta buat villa nya karena gue keponakan nya
masa iya di kasih bayar. Jadi nya di kasih gratis sama om gue. Gimana ris? Rezeki kita nih,
jadi kita suruh kawan – kawan kita bayar jauh lebih sedikit dari target yang kita tentukan nih
ris” ucap gue

“wah, boleh banget tuh mar. kalo bisa anak – anak yang ikut harus banyak nih. Siapa tau
dengan bayaran nya semakin murah, banyak juga yang mau ikut” ucap Faaris

“betul tuh ris, yuk kita obrolkan di group kelasan” sambung gue

Kemudian setelah perbincangan singkat tersebut, aku langsung chatt di grup kelas, diawali
dengan aku dan lanjut dengan Faaris.

“assalamu’alaikum kawan – kawan ? sehat semua kan ya? Jadi gue mau lanjut perbincangan
rencana kita nginep di villa bogor dua malam satu hari itu. kebetulan gue mesen villa di
traveloka. Pas gue buka contact person nya ternyata om gue sendiri. Pas gue chatt, terys
ngobrol.. gue nanya – nanya tentang harga dan yang kosong hari apa nya. nah tadinya kan
harga nya per dua malam satu hari nya kan lima jyta yaa, itu udah sama catering. Ternyata
pas gue ngomong harga katanya bayar satu juta aja buat bayar catering nya. jadi kita ga usah
bayar lima juta buat villa nya karena gue keponakan nya masa iya di kasih bayar. Jadi nya di
kasih gratis sama om gue. Gimana kawan – kawan? Pada mau ikut ga nih? Mungkin yang
mau ikut akan lebih banyak? “ Tanya gue

“waalaikumussalam mar, wah boleh tuh. Tadi nya gue gamau ikut karena takut uang nya
kurang. Tapi pas dikasih gratis dan Cuma bayar catering doang gue ikut deh” ucap Denis

“waalaikumussalam mar iya, betul tuh gue juga ikut deh” sambung semua teman – teman
yang rata – rata ingin ikut dari data sebelum nya

“oke kawan – kawan, jadi untuk biaya perorang nanti cukup bayar tujuh puluh lima ribu aja
ya kawan – kawan. Jadi kita naik motor nih, kalo naik mobil kan kita orang nya banyak dan
juga takut biaya sewa mobil nya mahal dan uang nya juga nanti jadi beban di kalian semua.
Jadi mungkin untuk naik motor kita target harus ada sepuluh motor yang harus dibawa. Jadi
nanti mungkin untuk biaya bensin hanya isi lima puluh ribu aja untuk pertalite yaaa. Itu udah
bulak balik kok dari Jakarta Bogor dan Bogor Jakarta. Kira – kira total kalian harus bawa
semua dari patungan dan bensin hanya seratus dua puluh lima ribu rupiah aja yaaa. Kecuali
kalo mau bawa lebih untuk mau keluar mungkin atau mau jajan lebih boleh yaa” ucap gue

“kira – kira kita pergi tanggal berapa ya mar?” Tanya Thiana

“oke, jadi gue udah rencana pertengahan bulan Maret. Kira – kira ada yang bisa tanggal
berapa di pertengahan bulan maret tersebut?” Tanya gue

“gue sih tanggal 17 ya, gue tangal 17 bisa, gue tanggal 18 bisa nya, tapi gue ikut deh tanggal
17 gapapa” ucap bunga, hafsah dan Diana

“oke deh, gue booking tanggal 17 maret bulan depan yaa?” Tanya gue
“oke siap dehh, bulan depan pertengahan” ucap yang lain nya.

Kemudian setelah deal, aku pun menghubungi paman ku untuk mengatakan bahwa teman –
teman ku ingin memesan villa di tanggal 17 Maret yang akan datang. Tapi waktu sudah
memasuki adzan maghrib, kemudian aku rapih – rapih meja di teras ku untuk siap – siap
ambil wudhu untuk melaksanakan sholat maghrib berjama’ah. Aku berjalan ke kamar mandi
untuk ambil wudhu, dan setelah selesai mengambil wudhu, aku langsung rapih – rapih
memakai baju koko dan langsung berjalan ke masjid untuk melaksanakan sholat maghrib
berjama’ah di tengah hujan gerimis yang masih mengguyur komplek rumah ku pada saat itu

Sesampainya di masjid, aku langsung sholat berjama’ah agar tidak tertinggal aku berjalan
terburu – buru. Ketika salam selesai, dan aku pun berdo’a., kemudian aku melihat paman ku
juga sedang sholat disitu, kebetulan paman ku ingin mampir ke rumah ku untuk mengobrol
dengan ku. Kemudian aku hampiri paman ku dan sedikit ada obrolan di masjid, kemudian
paman menyurhku untuk mengobrol di rumah karena tidak ada adab jika kita mengobrol di
dalam masjid. Lalu aku menaiki motor paman ku dan bareng kerumah dengan paman ku
menaiki motor.

Sesampainya dirumah, aku ganti baju koko ku dengan pakaian kaos biasa dengan bawahan
masih memakai sarung. Lalu aku memulai obrolan dengan paman ku

“jadi begini paman, aku udah berbincang dengan kawan – kawan ku untuk membicarakan
tentang reuni kelas ku di villa bogor paman, dan temen – temen ku setuju di tanggal 17 maret
bulan depan paman. Kira – kira bisa ya paman?” Tanya aku

“oh iya nak umar, paman cek di schedule villa om untuk tanggal 17 maret bulan depan
kosong dan nak umar dan kawan – kawan bisa memakai villa tersebut” ucap paman

“oh siap oke paman, senang sekali bisa liburan hehe. Tapi untuk pembayaran nya umar bayar
cash apa transfer paman?” Tanya aku

“transfer boleh atau cash juga boleh. Tapi alangkah baik nya jika di transfer ya nak umar, nak
umar ada atm kan?” Tanya paman

“iya ada om, aku ada atm BRI. Nanti aku transfer yaa ke paman, nanti paman kasih aja nomor
rekening nya ke umar biar nanti umar langsung transfer ya” lanjut aku

“oke nak umar ditunggu ya”

Hari – hari pun berlalu, dan datanglah hari yang ditunggu – tunggu, yaitu sehari sebelum
tanggal 17. Aku membuat janji di hari esok untuk berkumpul di depan sekolah ku pada pukul
06.00, dan semua kawan – kawan ku menyetujuinya, lalu malam berlalu, aku dan kawan –
kawan ku beristirahat agar tidak lelah di hari esok, terutama yang membawa motor

Pagi hari pun tiba, aku siap – siap mandi dan sholat subuh serta langsung membawa barang
yang harus di siap kan nanti di villa, kemudian aku berangkat ke tempat yang sudah di janji
kan, dan disana sudah ada beberapa kawan ku yang sudah menunggu aku. Kemudian sudah
ada semua kawan ku yang ingin ikut kemudian aku berangkat ke Bogor tepat pukul 06.15. di
sepanjang perjalanan aku merasa senang sekali karena bisa berkumpul dan jalan bareng
kawan – kawan ku. Sesampainya disana, aku dan kawan – kawan langsung menikmati segala
fasilitas yang ada di villa punya paman ku dan kami senang – senang disana sebagai
kenangan Reuni kami.
Sekian …

Anda mungkin juga menyukai