Tugas:TIK
Mendengar bentakan Hasan yang keras, makhluk putih itu diam seketika.
Sepertinya ia salah tingkah karena jejaknya sudah diketahui. Kalau tidak mau
mengaku kubakar wajahmu dengan obor ini!gertakHasan sambil mendekati api ke
wajah makhluk putih itu.
Tiba-tiba, Oh jangan! Jangan!aku bukan hantu !kata makhluk putih itu
yang ternyata Kamal. Hasan langsung membuka seluruh kain putih yang membelit
badan temannya tadi.Wajahnya tampak pucat karena merasa bersalah.
Mal! Mengapa kamu tega melakukan semua ini? bentak Hasan dengan
marah. Kamal yidak berani berucap. Ia hanya diam
Mengapa?ayo mengapa?ulang Hasan seraya memegang pundak Kamal.
Kamal menunduk. Maafkan aku San. tadi, waktu dimushola,aku kesal sekali
karena kamu tidak mau diajak pulang bersama,ucap Hasn.
Sesudah kutakuti ternyata kamu tidak takut, makanya aku pun ingin
menyamar jadi hantu untuk menekutimu, sahutnya lagi Hasan menghela napas .
Beberapa saat keduanya terdiam sambil berdiri dipojok perkuburan Sirnaraga.
Mungkin, Hasan masih jengkel dengan ulah temannya.
Maafkan aku ya, San.Hantu,kuntilaaanak,dan sebangsanya sebenarnya
memang tidak ada. Kalau ada orang yang melihatnya sebenarnya hanya bayangan
dari rasa takutnya.Buat apa aku takut? Manusia kan, lebih mulia dan lebih tinggi
derajatnya, ujar Kamal lagi.
Hasan mengangguk-anggukan kepalanya. Ia bangga karena kamal sudah
mengakui kesalahannya.
Mal, aku senang punya teman seperti kamu. Selama ini, kamu selalu
menungguiku setiap selesai mengaji, tapi kalau tadi aku tidak mau diajak pulang,
itu karena aku tidak mau rugi waktu. Sekaranglah kesempatan kita buat belajar
mengaji. Mumpung kita masih kecil, masih banyak waktu dan belum banyak
pekerjaan. Ya, kalau bukan sekarang kapan lagi .ya nggak Mal?sahut Hasan
sambil menatap Kamal. Kamal mengangguk.
San, tadi aku khilaf. Jadi, maafkan aku sekali lagi!Kamal mengulurkan
tangannya.
ya, sudah nggak apa-apa, sambut Hasan. Lalu mereka berdua pulang
bersama menuju rumah masing masing.