Anda di halaman 1dari 7

1.

PIN PISTON DAN CONNECTING ROD


Pada pemasangan piston kita mengenal adanya pin piston. Pin piston berfungsi untuk mengikat
piston terhadap connecting rod. Selain itu, pin piston juga berfungsi sebagai pemindah tenaga
dari piston ke connecting rod supaya gerak bolak-balik dari piston dapat diubah menjadi gerak
berputar pada cran shaft. Walaupun ringan bentuknya tetapi pin piston dibuat dari bahan baja
paduan yang bermutu tinggi agar tahan terhadap beban yang sangat besar.
http://fuadmje.wordpress.com/2012/02/18/874/

Pena Torak (Piston Pin)

Pena torak (piston pin) menghubungkan torak-torak dengan bagian ujung yang kecil (small end) pada
batang torak. Dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke batang torak. Pena Torak
berlubang di dalamnya untuk mengurangi berat yang berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bushing pena
torak (piston pin boss).
Torak dan batang torak (connecting rod) dihubungkan secara khusus seperti diperlihatkan pada gambar.
Pada model Full Floating, pena torak tidak terikat pada bushing torak atau batang torak, sehingga dapat
bergerak bebas. Pada kedua ujung pena ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada model semi
floating, pena torak dipasang dan dibaut pada batang torak untuk mencegah lepas keluar, atau bagian
ujunga yang kecil pada batang torak terbagi dalam dua bagian dan pena torak dibuat diantara keduanya.
Pada model lainnya adalah tipe fixet, salah satu ujung penanya dibautkan pada torak.

http://kemeroh.blogspot.com/2012/07/pena-torak-piston-pin.html
Fungsi pin piston adalah menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil
(small end) pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan
tekanan pembakaran yang diterima piston ke batang piston.

Pin piston umumnya terbuat dari baja nikel. Diameternya dibuat besar agar luas
bidang gesek menjadi besar dan tahan terhadap keausan. Selain besar, pin piston
juga dibuat berlubang agar lebih ringan sehingga berat keseluruhan piston dapat
dibuat lebih ringan dan mudah untuk membalansnya.
Untuk mencegah keluarnya pin piston dari lubangnya, maka penempatan pin piston
pada piston ada beberapa macam cara, yaitu; (1) tipe fixed, (2) tipe semi floating,
dan (3) tipe full floating. Pada model full floating, pin piston tidak terikat pada
bushing piston atau batang piston, sehingga dapat bergerak bebas.

Gambar 1 Piston Pin


Pada kedua ujung pin piston ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada
model semi floating pin piston dipasang dan dibaut pada batang piston untuk
mencegah lepas keluar atau bagian ujung yang kecil terbagi dalam dua bagian dan
pena piston dibaut antara keduanya. Pada model fixed, salah satu ujung pin
pistonnya dibautkan pada piston.
http://ki-tapunya.blogspot.com/2013/11/piston-pin-pena-torak.html

Piston Pin
Manfaat Piston Pin yaitu menghubungkan piston dengan sisi ujung yang kecil (small end) pada
batang piston (connecting rod) lewat bushing serta melanjutkan desakan pembakaran yang di
terima piston ke batang piston.
Piston Pin biasanya terbuat dari baja nikel. Diameternya di buat besar supaya luas bagian gesek

jadi besar serta tahan pada keausan. Tak hanya besar, pin piston juga di buat berlubang supaya
lebih mudah hingga berat seluruh piston bisa di buat lebih mudah serta gampang untuk
membalansnya.
Untuk menghindar keluarnya pin piston dari lubangnya, maka penempatan pin piston pada piston
terdapat banyak jenis langkah, yakni ; (1) jenis fixed, (2) jenis semi floating, serta (3) jenis full
floating. Pada jenis full floating, pin piston tak terikat pada bushing piston atau batang piston,
hingga bisa bergerak bebas.
Pada ke-2 ujung pin piston ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring). Pada jenis semi
floating pin piston dipasang serta dibaut pada batang piston untuk menghindar terlepas keluar
atau sisi ujung yang kecil terdiri dari dua sisi serta pena piston dibaut pada keduanya. Pada jenis
fixed, satu diantara ujung pin pistonnya dibautkan pada piston.
http://www.teknovanza.com/2014/05/cara-kerja-platina-blok-silinder.html

Untuknya maka piston harus memiliki syarat syarat sebagai berikut:

Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika
konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai
putaran tinggi, sehingga akselerasi sepeda motor atau mobil menjadi sangat
lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk
cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.

Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah
usaha , bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Hasil pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat
kuat di dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan
tekanan dari hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus
ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil
pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.

Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam


ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik
sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka
logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat
dari logam logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit.
Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston
terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan
berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa
mesin telah mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik
turun.

Dari sini kita dapat simpulkan bahwa dalam pembuatan piston memerlukan perhitungan dan
perencanaan yang cermat, karenanya tidak sewajarlahnya kita melakukan perubahan atau
modifikasi yang berlebihan pada piston. Semoga dengan artikel ini , Anda jadi tau harus
bagaimana memperlakukan dan menggunakan sepeda motor dan mobil Anda sendiri.

Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam
silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:

Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena
piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi
silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah
tekanan tersebut menjadi gaya (linear).

Membuka-tutup jalur aliran.

1. B.

Cara kerja piston engine

Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau
beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder
dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring
piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan
ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
Agar menghasilkan tenaga gerak, pada mesin bensin diiakukan tahapan proses berikut :
1) Pengisapan gas (campuran bensin dan udara) ke dalam silinder ketika piston bergerak turun.
2) Kompresi di dalam ruang bakar ketika piston bergerak naik. Di akhir kompresi ini dilakukan
penyalaan oleh busi, agar gas terbakar.
3) Kerja yaitu bergeraknya pinton ke bawah karena terdesak oleh gas hasil pembakaran yang
bersuhu dan bertekanan tinggi.
4) Pembuungan, yaitu membuang gas sisa pembakaran ke luar silinder.

Proses pengisapan gas ke dalam silinder. mengkompresikan, membakarnya, kerja, dan


membuang gas bekas pembakaran ke luar silinder disebut satu siklus.
untuk melaksanakan satu siklus dapat dilakukan dua cara, yaitu:
- satu siklus dilakukan dalam empat langkah torak. Cara ini ada pada mesin bensin empat

langkah (mesin 4 tak), dan


- satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah torak. Cara ini ada pada motor bensin dua langkah
(mesin 2 tak).

# Langkah isap
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka sehingga gas (campuran
bensin dan udara) terisap masuk ke silinder.
Katup isap kemudian tertutup ketika torak mencapai TMB.
# Langkah kompresi
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup,
sehingga gas termampatkan (terkompresikan).
Akibat kompresi ini, suhu dan tekanan gas naik, sehingga akan terbakar.
Sesaat sebelum terak mencapai TMA, busi memberi loncatan bunga api dan terjadilah
pembakaran.
# Langkah kerja
Pada Iangkah ini, torak terdorong dari TMA ke TMB oleh kekuatan tekanan gas hasil
pembakaran. Gerakan torak pada langkah ini disebut melakukan kerja, yang selanjutnya
dijadikan sebagai tenaga gerak dari mesin.
# Lungkuh buang
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka, sehingga gas sisa
pembakaran terdorong keluar silinder melalui lubang katup buang dan saluran pembuangan.
Setelah torak mencapai TMA,
dari sini akan dimulai lagi siklus berikutnya yang diawali dengan pengisapan gas baru.
Gerakan bolak-balik torak diubah oIeh poros engkol menjadi gerak putar. Dalam satu siklus yang
terdiri atas 4 langkah torak (isap, komprcsi, usaha, dan buang), poros engkol telah melakukan 2
putaran penuh.

Ketika torak bergerak naik saluran pembilas A tertutup torak dan kompresi dimuIai. Sementara
itu saluran pemasukan C membuka dan gas (campuran udara dan bensin) masuk ke ruang
engkol. Penyalaan dan pembakaran terjadi pada waktu torak mulai bergerak turun, saluran
buang B membuka. Ketika saluran pembilas A membuka gas baru yang berada di ruang engkol
terdesak memasuki silinder sambil mendesak gas bekas pembakaran keluar siilinder melalui
saluran buang B

Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran ke
poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen pelengkapnya, yaitu :
* Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
* Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang penghubung melalui lubang
bushing
http://jordiarman10.wordpress.com/2014/03/09/definisi-piston-engine/

Pada pemasangan piston kita mengenal adanya pena piston atau pen piston. Pen piston
berfungsi untuk mengikat piston terhadap batang piston. Selain itu, pena piston juga berfungsi
sebagai pemindah tenaga dari piston ke batang piston agar gerak bolak-balik dari piston dapat
diubah menjadi gerak berputar pada poros engkol. Walaupun ringan bentuknya tetapi pena piston
dibuat dari bahan baja paduan yang bermutu tinggi agar tahan terhadap beban yang sangat besar.

Bagian lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut dengan setang piston, setang
piston berfungsi menghubungkan piston dengan poros engkol. Jadi batang piston meneruskan
gerakan piston ke poros engkol. Dimana gerak bolak-balik piston dalam ruang silinder
diteruskan oleh batang piston menjadi gerak putaran (rotary) pada poros engkol. Ini berarti jika
piston bergerak naik turun, poros engkol akan berputar.
Ujung sebelah atas di mana ada pena piston dinamakan ujung kecil batang piston(small end) dan
ujung bagian bawahnya disebut ujung besar(Big end). Di ujung kecil batang piston ada yang
dilengkapi dengan memakai bantalan peluru dan dilengkapi lagi dengan logam perunggu atau
bush boaring (namanya dalam istilah di toko penjualan komponen kendaraan bermotor). Ujung
besarnya dihubungkan dengan penyeimbang poros engkol melalui king pin dan bantalan peluru.
Pada umumnya panjang batang penggerak kira-kira sebesar dua kali langkah gerak torak.
Batang piston dibuat dari bahan baja atau besi tuang.
Piston pada sepeda motor dibedakan menjadi dua macam yaitu piston untuk sepeda motor empat
langkah dan piston untuk sepeda motor dua langkah. Secara umum kedua bentuk piston tersebut
tidak sama.
Piston sepeda motor empat langkah mempunyai alur untuk ring oli sehingga jumlah alurnya tiga
buah atau lebih. Pada alur ring piston sepeda motor empat langkah tidak ada Lekukan. Untuk
lebih jelasnya kita lihat gambar piston dan komponen lainnya dari mesin empat langkah berikut
ini:

http://www.laskar-suzuki.com/2012/06/fungsi-piston-dan-kelengkapannya.html

Anda mungkin juga menyukai