Pa Rot It Is
Pa Rot It Is
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Parotitis merupakan penyakit infeksi pada anak-anak yang pada 30-40
% kasusnya merupakan infeksi asimptomatik. Infeksi ini disebabkan oleh
virus. Infeksi terjadi pada anak-anak kurang dari 15 tahun sebelum
penyebaran imunisasi. Penyebaran virus terjadi dengan kontak langsung,
percikan ludah, bahan mentah mungkin dengan urin. Sekarang penyakit ini
sering terjadi pada orang dewasa muda sehingga menimbulkan epidemi
secara umum. Pada umumnya parotitis epidemika dianggap kurang menular
jika dibanding dengan morbili atau varicela, karena banyak infeksi parotitis
epidemika cenderung tidak jelas secara klinis.(1)
Dalam perjalanannya parotitis epidemika dapat menimbulkan
komplikasi walaupun jarang terjadi. Komplikasi yang terjadi dapat berupa:
Meningoencepalitis, artritis, pancreatitis, miokarditis, ooporitis, orchitis,
mastitis, dan ketulian.(1,2,3,4,5,6)
Insidensi parototis epidemika dengan ketulian adalah 1 : 15.000.(1)
Meningitis yang terjadi berupa Meningitis aseptik. Insidensi dari parotitis
Meningoencephalitis sekitar 250/100.000 kasus. Sekitar 10% dari kasus ini
penderitanya berumur kurang dari 20 tahun. Angka rata-tata kematian
akibat parotitis Meningoencephalitis adalah 2%.(2) Kelainan pada mata
akibat komplikasi parotitis dapat berupa neutitis opticus, dacryoadenitis,
uveokeratitis, scleritis dan trombosis vena central retina(1, 2) Gangguan
pendengaran akibat paroitis epidemika biasanya unilateral, namun dapat
pula bilateral. Gangguan ini seringkali bersifat permanen.(2,4).
I.2. Tujuan
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai parotitis epidemika, mulai
dari etiologi, epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosa
banding, komplikasi, penatalaksanaan dan prognosisnya.
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
kelenjar ludah terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus). Gejala khas
II.2 Etiologi
yang sanggup memfiksasi, yaitu : antigen S atau yang dapat larut (soluble)
Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat
pada suhu <4 C, oleh formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet
selama 30 detik.(3)
II.3 Epidemiologi
2
Parotitis merupakan penyakit endemik pada populasi penduduk urban.
Virus menyebar melalui kontak langsung, air ludah, muntah yang bercampur
dengan saliva, dan urin. Epidemi tampaknya terkait dengan tidak adanya
penyakit endemik pada komunitas besar, dan menjadi endemik setiap kurang
lebih 7 tahun. Relatif jarang terjadi epidemi, terbatas pada kelompok yang
tahun. Parotitis kadang juga terjadi pada usia dibawah 4 tahun dan diatas 40
tahun. Namun meskipun demikian, pada daerah yang terisolasi atau daerah
yang tidak ada sejarah pernah endemik parotitis ditemukan kejadian parotitis
pada usia dibawah 1 tahun sebesar 17% dan umur 3 4 tahun sebesar 70% -
II.4 Patogenesis
traktus respiratorius atas dan nodus limfatikus servikalis, dari sini virus
3
gonad, pankreas, payudara, thyroidea, jantung, hati, ginjal, dan saraf otak.
(1,2,3,4,7)
multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel epithel saluran nafas. Virus
parotis.(2,3,7)
Bila testis terkena maka terdapat perdarahan kecil dan nekrosis sel
18 hari dan rata-rata selama 18 hari. Batasan paling lama untuk masa
tetapi mungkin bersama dengan demam, nyeri otot (terutama pada leher),
pada perabaan, terlebih-lebih jika penderita makan atau minum sesuatu yang
4
asam, ini merupakan gejala khas untuk penyakit parotitis epidemika. Ciri
keatas dan keluar dari sudut mandibula tidak lagi dapat dilihat. Kulit diatas
sehari atau dua hari sebelum yang lain, tetapi lazimnya pembengkakan
II.6 Diagnosis
1. Anamnesis
sakit kepala, muntah, sakit waktu menelan dan nyeri otot. Kadang
dengan keluhan pembengkakan pada bagian pipi yang terasa nyeri baik
2. Klinik
2. Keluhan nyeri didaerah parotis satu atau dikedua belah fihak disertai
pembesaran
5
3. Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala, muntah, anoreksia
mastoid) (5,6)
2. Laboratorium
a. Darah rutin
(2,6,7,8)
b. Amilase serum
lebih 2 minggu.(2,6,8)
c. Pemeriksaan serologis
6
Uji ini menerlukan dua spesimen serum, satu serum dengan onset
cepat dan serum yang satunya di ambil pada hari ketiga. Jika
kemungkinannya parotitis.(3)
tidak mahal.(2,6,8)
7
d. Pemeriksaan Virologi
yang diberi cairan fosfat-NaCl dan tidak ada pada biakan yang diberi
serum hiperimun.(6)
II.7 Komplikasi
1. Meningoensepalitis
menyertai encephalitis
8
Meningoencepalitis parotitis secara klinis tidak dapat dibedakan dengan
penyakit.(2,6)
2. Ketulian
3. Orkitis
Komplikasi dari parotitis dapat berupa orkitis yang dapat terjadi pada
mual, nyeri perut bagian bawah, gejala sistemik, dan sakit pada testis.
Testis paling sering terinfeksi dengan atau tanpa epidedimitis. Bila testis
9
hari. Sekitar 30-40% testis yang terkena menjadi atrofi. Gangguan
terjadi.(2,4,6).
4. Ooforitis
5. Pankreatitis
Nyeri perut sering ringan sampai sedang muncul tiba-tiba pada parotitis.
gastroenteritis.(1,2,4)
6. Nefritis
sesudah parotitis.(2)
7. Tiroiditis
10
Walaupun tidak biasa, pembengkakan tiroid yang nyeri dan difus dapat
8. Miokarditis
9. Artritis
sempurna.(2)
adalah sendi besar khususnya paha atau lutut. Penyakit ini berakhir 1
11
kekaburan ringan dengan penyembuhan dalam 10 20 hari;
Tidak terdapat bukti yang kuat bahwa infeksi ibu menciderai janin,
4. Parotitis supuratif
Disebabkan oleh bakteri dan ditemukan pus yang keluar dari duktus
5. Parotitis berulang
12
6. Kalkulus salivarus
8. Adenitis servikal
9. Reaksi obat
pembengkakan parotis.(7)
II.9 Tatalaksana
sendiri) yang berlangsung kurang lebih dalam satu minggu.(1) Tidak ada
13
terapi spesifik bagi infeksi virus Mumps oleh karena itu pengobatan
Penderita baru dapat dirawat jalan bila : tidak ada komplikasi, keadaan
c. Medikamentosa
b. Analgetik-antipiretik
a. Encephalitis
b. Orkhitis
14
- pemberian analgetik
- Simptomatik saja.(1)
II.10 Pencegahan
1. Pasif
2. Aktif
Vaksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan tidak
imunitas yang lama dan dapat diberikan bersama vaksin campak dan
rubella.(4,6)
15
15 sampai 95 %. Proteksi yang baik sekurang-kurangnya selama 12 tahun
mendapat radiasi.(8)
II.11 Prognosis
parotitis adalah baik, dapat sembuh spontan dan komplit serta jarang
16
BAB III
KESIMPULAN
nyeri yang kadang mengenai kelenjar gonad, pankreas dan organ lain, Penyakit
ini dapat dicegah secara pasif dengan pemberian gamaglobulin atau secara aktif
dengan vaksinasi.
stadium prodromal 1 sampai 2 hari dengan gejala, demam, anoreksia, sakit kepala,
muntah dan nyeri otot. Kemudian timbul pembengkakan kelenjar parotis yang
baik spontan maupun pada perabaan. Terlebih-lebih jika penderita makan atau
minum sesuatu yang asam, ini merupakan gejala yang khas untuk parotitis
epidemika.
sehingga tidak bisa dijadikan patokan bila gejala fisik tidak jelas maka diagnosis
tidak ada terapi spesifik untuk infeksi virus mumps. Prognosis baik, kematian
yang terjadi akibat parotitis epidemika sangat jarang terjadi, sterilitas dan ketulian
17
DAFTAR PUSTAKA
18