Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN HANDPHONE QWERTY LOKAL DENGAN


BLACKBERRY MENGGUNAKAN APLIKASI DATA
ENVELOPMENT ANALYSIS

Oleh :

Lidya Novalina NRP : 25407077

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

SURABAYA

2010
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemunculan jejaring sosial facebook telah membius jutaan masyarakat di seluruh
belahan dunia. Berbagai macam kemudahan untuk mengakses jejaring sosial
ditawarkan sejumlah media elektronik, terutama handphone. Hal inilah yang
mendasari kesuksesan handphone Blackberry yang menawarkan berbagai fitur untuk
memudahkan penggunanya dalam mengakses berbagai jejaring sosial. Hanya saja
Blackberry membidik kalangan menengah ke atas sehingga harga yang ditawarkan
cukup tinggi. Kesuksesan Blackberry sebagai pioneer membuat produsen handphone
lainnya terpacu untuk mengeluarkan produk handphone serupa yang dapat menjawab
kebutuhan konsumen akan kemudahan dalam bersosialisasi via online. Berbagai
macam handphone lokal bermunculan dengan harga yang jauh di bawah harga
Blackberry, sehingga diharapkan dapat menjadi pesaing Blackberry yang memiliki
segmentasi masyarakat kelas ekonomi bawah.
Hal utama yang menjadi fokus konsumen berbagai handphone lokal ini ialah
ketersediaan facebook atau media komunikasi via internet lainnya seperti yahoo
messenger. Selain itu kemiripan handphone dengan Blackberry akan memberikan
kebanggaan tersendiri bagi konsumen handphone tersebut. Banyaknya merek
handphone lokal yang ditawarkan dengan berbagai harga yang ramah bagi konsumen
membuat konsumen lebih leluasa dalam memilih mana yang terbaik bagi dirinya.
Namun di sisi lain untuk memilih yang terbaik dari sekian banyak merek lokal yang
ada sebenarnya bukanlah sesuatu yang mudah. Berbagai hal perlu dipertimbangkan di
dalam menentukan handphone mana yang dipilih, termasuk pertimbangan akan
efisiensi penggunaan handphone lokal tersebut.
Efisiensi merupakan fokus utama dalam sektor industri, tidak terkecuali industri
handphone. Hal ini membuat para pelaku industri harus memiliki cara pandang yang
mengarah kepada perlakuan yang efisien, yaitu bagaimana dapat menggunakan input
seminimal mungkin untuk dapat menghasilkan output sebanyak mungkin.

1 Universitas Kristen Petra


Pengukuran efisiensi akan membantu industri dalam melakukan evaluasi dan
perbaikan dalam hal efisiensi. Salah satu metode yang dapat mengukur efisiensi suatu
unit secara obyektif ialah data envelopment analysis (DEA). DEA merupakan metode
matematis yang mengukur efisiensi relatif suatu unit dengan banyak input dan
output. (Adler, 2002). DEA akan mengubah banyak input dan output dari suatu unit
ke dalam satu ukuran performa. (Donthu & Yoo, 1998).
Penggunaan metode DEA akan membantu melihat efisiensi yang dihasilkan baik
oleh Blackberry maupun oleh handphone lokal. Efisiensi ini akan digunakan sebagai
tolak ukur untuk menentukan performa dari setiap handphone yang dijadikan objek
penelitian. Penerapan aplikasi DEA ini diharapkan juga dapat menjadi alat bantu
pengambilan keputusan untuk memberikan alternatif handphone qwerty lokal terbaik
yang layak dipilih.

1.2 Permasalahan
Permasalahan yang diangkat sehubungan dengan latar belakang di atas ialah:
1.2.1Bagaimana efisiensi handphone Blackberry dan handphone qwerty lokal yang
diteliti?
1.2.2Apakah handphone qwerty lokal layak bersaing dengan Blackberry atau justru
sebenarnya Blackberry bukanlah saingan yang tepat bagi handphone qwerty
lokal?
1.2.3Handphone manakah yang memberikan efisiensi yang tinggi bagi penggunanya
dari antara berbagai pilihan handphone qwerty lokal sehingga membuat produk
tersebut layak dipilih?

1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini ialah untuk:
1.3.1Mengetahui dan mengevaluasi efisiensi handphone Blackberry dan handphone
qwerty lokal yang diteliti.

2 Universitas Kristen Petra


1.3.2Menganalisa apakah handphone qwerty lokal layak bersaing dengan Blackberry
atau justru sebenarnya Blackberry bukanlah saingan yang tepat bagi handphone
qwerty lokal.
1.3.3Memberikan alternatif handphone yang memiliki efisiensi yang tinggi bagi
penggunanya dari antara berbagai handphone qwerty lokal sehingga membuat
produk tersebut layak dipilih.

1.4 Batasan
Batasan-batasan yang digunakan dalam peelitian ini ialah sebagai berikut:
1.4.1Handphone qwerty lokal yang digunakan dalam penelitian ini ialah handphone
dengan merek ZTE, Nexian, HT, D-One, Beyond.
1.4.2Pemilihan tipe untuk setiap merek handphone yang digunakan dalam penelitian
menggunakan tipe handphone dengan fitur standar.
1.4.3Perhitungan efisiensi yang dilakukan dilihat dari sudut pandang konsumen.
1.4.4Penelitian dilakukan di Universitas Kristen Petra dan mengambil responden
mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya sebagai objek penelitian.
1.4.5Harga yang digunakan pada kriteria input merupakan harga tiap tipe
handphone dari dealer resmi dan harga yang berlaku pada bulan September
2010.
1.4.6Jumlah service center yang digunakan pada kriteria output merupakan total
service center yang ada di kawasan Surabaya.
1.4.7Nilai sisa pada kriteria output merupakan harga jual setiap tipe handphone
setelah pemakaian selama 1 tahun dan handphone dalam kondisi normal (tidak
rusak dan handphone masih dalam keadaan lengkap).

3 Universitas Kristen Petra


1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini akan dibagi ke dalam 6 bab, dengan
perincian sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Bagian ini akan menjelaskan mengenai latar belakang, permasalahan,
tujuan, dan batasan dari penelitian yang dilakukan, serta menjelaskan
mengenai sistematika penulisan tugas akhir.
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Bagian ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian yang
dilakukan, meliputi pembahasan data envelopment analysis (DEA)
sebagai metode pengukuran efisiensi dan paired t-test yang digunakan
untuk melihat perbedaan yang ada di antara dua hal yang dibandingkan.
Bab 3 : Metode Penelitian
Bagian ini menunjukkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
melakukan penelitian hingga didapatkan alternatif keputusan pemilihan
handphone.
Bab 4 : Pengumpulan Data
Bagian ini berisi data-data hasil kuesioner dan hasil percobaan yang
dilakukan untuk setiap kriteria input dan output dari masing-masing
handphone yang diujikan.
Bab 5 : Pengolahan dan Analisa Data
Bab ini memuat pengolahan dan analisa dari data-data yang telah
dikumpulkan, meliputi perhitungan efisiensi menggunakan data
envelopment analysis, pengevaluasian terhadap unit yang belum efisien,
melakukan perbandingan antara handphone qwerty lokal dengan
Blackberry menggunakan paired t-test, perhitungan super-efisiensi untuk
mendapatkan alternatif handphone terbaik.

4 Universitas Kristen Petra


Bab 6 : Kesimpulan dan Saran
Bagian ini memberikan kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisa data
yang telah dilakukan sebelumnya, serta memberikan saran bagi konsumen
yang akan membeli handphone qwerty.

5 Universitas Kristen Petra


2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang dilakukan kali ini akan mengkolaborasikan hasil analisis efisiensi
yang menggunakan metode data envelopment analysis (DEA) dengan analisis
eksperimen desain yang menggunakan metode multivariate analysis.

2.1 Efisiensi
Efisiensi menyatakan penggunaan sumber daya yang sebaik dan seminimal
mungkin agar menghasilkan suatu hasil output diinginkan. Efisiensi merupakan rasio
dari sejumlah output dengan sejumlah input (Donthu&Yoo,1998). Al-Ani&Al-
Delaimi (2006) mendefinisikan efisiensi sebagai pengubahan input menjadi output
pada performa yang terbaik, yang dinyatakan dengan tidak adanya waste ketika input
tersebut diproses menjadi output yang diharapkan. Efisiensi akan mengukur
kesuksesan perusahaan dalam memproduksi output yang maksimum dari sejumlah
input yang tersedia.
Menurut Danthe&Yoo (1998), suatu perusahaan akan dapat mencapai nilai
efisiensi 100% jika memenuhi dua kondisi, yaitu tidak adanya peningkatan suatu
output dengan tidak meningkatkan input yang digunakan atau tanpa mengurangi
output yang lain dan tidak adanya pengurangan suatu input dengan tidak disertai
pengurangan output atau tanpa meningkatkan input lain..
Al-Aini&Al-Delaimi (2006) memberikan suatu istilah yaitu allocative efficiency
yang berarti bahwa bagaimana memilih input untuk menghasilkan output yang
diinginkan pada harga yang tepat, sehingga dapat meminimumkan biaya produksi.
Selain allocative efficiency terdapat juga istilah cost efficiency yang akan dapat
dicapai ketika perusahaan menemukan kombinasi input yang tepat sehingga dapat
memproduksi output yang diinginkan dengan biaya yang minimum.

6 Universitas Kristen Petra


2.2 Data Envelopment Analysis
Tonanont, et.al. (2009) menyatakan bahwa DEA merupakan suatu teknik yang
berdasarkan pada linier programming yang mengubah pengukuran dari banyak input
dan output menjadi satu nilai yang mengukur efisiensi produktivitas. DEA
dikemukakan pertama kali oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978
sebagai tool evaluasi untuk mengukur suatu unit keputusan. DEA telah sukses
diaplikasikan di banyak bidang, yaitu manufaktur, sekolah, bank, farmasi, rumah
sakit, dan unit perbaikan pada pesawat terbang Amerika Serikat. (Donthu&Yoo,
2006)
Menurut Tonanont, et al. (2009), DEA digunakan untuk mengukur efisiensi relatif
dari suatu unit yang disebut dengan decision making unit (DMU). Performa dari
masing-masing komponen dalam DMU harus dipertimbangkan dengan baik sebab
efisiensi dalam 1 komponen dapat menyebabkan ketidakefisienan dari komponen
lain. Al-Aini&Al-Delaimi (2006) mengemukakan DEA mengukur efisiensi DMU
dengan membandingkan dengan unit yang memiliki performa terbaik. Perbandingan
dengan unit terbaik merupakan tahap yang penting bagi unit lain agar dapat
berorientasi menuju kesempurnaan. (Donthu&Yoo, 1998)
Palit (2008) menyatakan bahwa analisis dengan DEA didesain secara spesifik
untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit produksi dalam kondisi terdapat banyak
output maupun banyak input, yang biasanya sulit diukur oleh teknik analisis
pengukuran efisiensi rasio ataupun analisis regresi.
Donthu&Yoo (1998) menyatakan efisiensi merupakan rasio dari sejumlah output
dengan sejumlah input, yang masing-masing memiliki bobot. Perhitungan efisiensi
untuk unit 1 (H1) adalah sebagai berikut.

(2.1)
DEA mengestimasikan bobot U1, U2, V1, V2 untuk unit 1 sehingga efisiensi untuk
unit 1 (H1) akan mungkin dicapai maksimum. U1 merupakan bobot untuk output Y1,
U2 bobot untuk Y2, V1 bobot untuk input X1, dan V2 merupakan bobot untuk input X2.
Efisiensi untuk setiap unit bernilai kurang dari sama dengan 1, sedangkan bobot

7 Universitas Kristen Petra


untuk setiap output atau input memiliki nilai lebih dari 0. Model matematis DEA
untuk suatu DMU adalah sebagai berikut:

(2.2)

dengan kendala :

(2.3)

j = 1,…,n
Ur, Vi ≥ 0; r = 1,…,s; i = 1,….,m; 0 ≤ HO ≤ 1
HO merupakan efisiensi DMU ke O, sedangkan Yrj dan Xij menyatakan output ke r
dan input ke i dari unit ke j. Ur dan Vi merupakan bobot yang diberikan untuk
menentukan efisiensi relatif dari unit ke O.
Adler (2002) menerjemahkan formulasi model DEA tersebut ke dalam program
linier agar lebih mudah untuk diselesaikan, yaitu:

(2.4)
dengan kendala :
(2.5)

(2.6)
j = 1,…,n
Ur, Vi ≥ 0; r = 1,…,s; i = 1,….,m; 0 ≤ HO ≤ 1

Batasan efisiensi ditunjukkan dengan titik atau garis yang dihubungkan dengan
unit yang paling efisien. DEA akan membuat batasan efisiensi relatif yang disebut
dengan envelope. Unit dengan efisiensi kurang dari 1 akan diletakkan di dalam batas
garis. Unit akan memiliki efisiensi = 1 jika output yang dihasilkan optimal dengan

8 Universitas Kristen Petra


menggunakan sejumlah input yang dibandingkan dengan input dan output dari semua
unit, dan unit tersebut berada pada batas efisiensi. (Adler, 2002).
DEA akan membantu memberikan referensi unit yang efisien terhadap unit yang
tidak berada dalam batas efisiensi yang. Unit yang efisien tersebut membantu
mengidentifikasi kekurangan variabel input atau output dari unit yang tidak efisien
tersebut. Hal ini akan membantu unit yang tidak efisien untuk mengalokasikan
sumber daya dengan lebih efisien sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
(Donthu&Yoo,1998)

2.3 Pengembangan Eksperimen Desain


Eksperimen desain merupakan serangkaian tes yang mengubah input variable
sehingga didapatkan variabel mana yang memberikan pengaruh terhadap respon atau
output. Eksperimen desain akan membantu mempermudah proses manufaktur dalam
perusahaan dan digunakan untuk meningkatkan performa proses. Tujuan dari
eksperimen adalah untuk menentukan variabel X yang mempengaruhi respon Y,
menentukan nilai suatu variabel X sehingga dapat menghasilkan respon atau output
yang diinginkan, menentukan nilai variabel X sedemikian rupa sehingga variabilitas
yang dihasilkan semakin kecil, menentukan nilai variabel X sehingga dapat
meminimalkan efek dari variabel Z yang tidak terkendali. (Montgomery, 2005, p.550)
Pengembangan eksperimen desain akan dilakukan dengan menggunakan metode
multivariate analysis, karena akan menggunakan dua variabel respon berupa rasa dan
kemampuan mengembang. Mardia, K.V., et al (1982, p.1) menyatakan bahwa
multivariate analysis berhubungan dengan data yang berisikan observasi dengan 2
atau lebih variabel yang masing-masing diukur dari suatu objek. Multivariate
analysis akan menggunakan data matriks n x p, dengan n objects (baris) dan p
variable (kolom). Apabila akan dibandingkan antar kolom, maka harus dilakukan
pengujian hubungan antar variabel. Perbandingan antar baris akan melibatkan
pengujian hubungan antar object. Ketika terdapat lebih dari satu variable yang diukur
dalam eksperimen desain, maka desain tersebut dianalisa dengan menggunakan

9 Universitas Kristen Petra


teknik multivariate analysis of variance atau disingkat dengan MANOVA.(Rencher,
1995, p174)

10 Universitas Kristen Petra


3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahap-Tahap Penelitian


Langkah awal yang akan dilakukan dalam penelitian ialah menentukan merek
dan tipe handphone yang digunakan dalam pengujian. Tiap tipe handphone yang
digunakan akan dijadikan sebagai decision making unit (DMU) yang akan diukur
performanya melalui perhitungan efisiensi dengan DEA. Setelah melakukan
penentuan merek dan tipe handphone, kemudian dilakukan penentuan kriteria untuk
input dan output yang dilihat dari sudut pandang konsumen. Penentuan kriteria ini
didapatkan dari keinginan konsumen, oleh karenanya dilakukan penyebaran
kuesioner kepada sejumlah responden untuk mengetahui kriteria-kriteria penting yang
dipertimbangkan konsumen dalam memilih handphone qwerty. Kriteria-kriteria
tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam kriteria input dan output, yang akan
digunakan dalam perhitungan efisiensi pada DEA.
Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data-data input dan output dari setiap
DMU yang ada. Data-data yang dikumpulkan tersebut kemudian digunakan untuk
melakukan perhitungan efisiensi setiap DMU. Alternatif handphone lokal yang
memiliki efisiensi sama dengan 1 kemudian dibandingkan dengan Blackberry untuk
mengetahui apakah output handphone lokal berbeda secara signifikan dengan
Blackberry atau tidak. Perbandingan antara Blackberry dengan handphone lokal tidak
hanya dilihat dari segi output namun juga dilihat dari segi efisiensi. Oleh karenanya
dilakukan perhitungan super efisiensi untuk mengetahui handphone mana yang
memiliki performa terbaik dari beberapa alternatif handphone yang efisien. Hasil
yang didapatkan dari perbandingan output dan dari perhitungan super efisiensi
digunakan untuk menarik kesimpulan apakah handphone lokal layak menjadi saingan
Blackberry atau justru sebalikanya dan dapat juga ditentukan handphone lokal mana
yang memiliki performa yang paling baik dari beberapa alternatif yang ada.
Langkah-langkah yang akan dilakukan sehubungan dengan penelitian
ditunjukkan melalui flowchart berikut:

11 Universitas Kristen Petra


Start

Menentukan merek dan tipehandphone


yang akan digunakan dalam penelitian

Membagikan kuesioner kepada sejumlah responden


untuk mendapatkan kriteria pemilihan
h andphone
qwerty

Mengelompokkan kriteria hasil kuesiner


ke dalam kriteriainput dan output yang
digunakan dalam perhitungan efisiensi

Melakukan penelitian untuk


mendapatkan datainput dan output
dari setiaphandphone

Perhitungan efisiensi relatif dari setiap


handphonedengan metode DEA

Efisiensi
Blackberry= 1
Tidak
dan efisiensi
lainnya <1?

Ya
Perhitungan efisiensi relatif hanya untuk
handphonelokal

Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian

12 Universitas Kristen Petra


A

Membandingkanoutput handphone lokal yang


memiliki efisiensi=1 dengan Blackberry
menggunakanpaired -ttest

Perhitungan super
-efisiensihandphone
dengan efisiensi relatif
=1

Membandingkan dan menganalisa hasil paired t


test dengan hasil super efisiensi D EA

Menarik kesimpulan

End

Gambar 3.1 Alur Metodologi Penelitian (Sambungan)

3.2 Data yang diperlukan


Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif digunakan untuk penentuan kriteria input dan output pada
awal penelitian dan digunakan untuk perhitungan efisiensi pada tahap pengolahan
data dengan menggunakan DEA, yang meliputi bobot kepentingan fitur-fitur yang
ada dan tingkat kenyamanan penggunaan dari setiap DMU. Data kuantitatif juga
digunakan untuk perhitungan efisiensi dengan DEA yang dapat diukur secara
langsung dari objek yang diteliti, yang meliputi: harga beli, harga jual setelah satu
tahun, kecepatan mengetik dan jumlah kata yang diketik dengan benar oleh
responden, kecepatan browsing, kekuatan sinyal, kemudahan pencarian menu, dan
jumlah service center setiap DMU.

13 Universitas Kristen Petra


3.3 Cara Pengumpulan Data
Pengukuran data kualitatif menggunakan kuesioner yang disebarkan dan diisi
oleh sejumlah responden. Kuesioner untuk penentuan kriteria handphone dibagikan
kepada responden baik yang telah memiliki handphone qwerty maupun yang tidak
memilikinya. Kuesioner yang digunakan untuk pengumpulan data-data sehubungan
dengan pengukuran efisiensi disebarkan kepada responden yang dijadikan sebagai
objek penelitian.
Data-data kuantitatif dapat diperoleh dengan observasi dan wawancara untuk
mendapatkan harga beli, harga jual, dan jumlah service center setiap DMU. Selain itu
data kuantitatif dapat diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan, meliputi:
perhitungan jumlah kata yang diketik dalam satuan waktu untuk mendapatkan
kecepatan mengetik responden, perhitungan jumlah kata yang diketik dengan benar
oleh responden, perhitungan waktu untuk masuk ke website tertentu yang mewakili
kecepatan browsing, perhitungan waktu sambungan telepon (waktu yang dihitung
setelah menekan dial hingga terdengar bunyi sambungan untuk pertama kalinya)
untuk mewakili kekuatan sinyal, dan pengukuran waktu responden mencari menu
yang diminta oleh peneliti untuk mewakili kemudahan pencarian menu pada setiap
DMU.

3.4 Cara Pengolahan Data


Langkah awal yang dilakukan setelah berbagai data dikumpulkan ialah
menghitung efisiensi setiap DMU. Apabila hasil perhitungan menyatakan bahwa
efisiensi Blackberry adalah 1 sedangkan efisiensi DMU lainnya kurang dari 1, maka
dilakukan perhitungan efisiensi kembali dengan tidak mengikutsertakan Blackberry.
Selanjutnya dilakukan perhitungan duality untuk mengevaluasi DMU yang tidak
efisien. Perhitungan ini akan memberikan hasil berapa seharusnya jumlah input dan
output dari setiap DMU yang tidak efisien agar DMU tersebut menjadi efisien
mengikuti frontier.
Alternatif DMU yang menghasilkan efisiensi sama dengan 1 kemudian diuji
dengan menggunakan paired t test untuk membadingkan output Blackberry dengan

14 Universitas Kristen Petra


handphone lokal yang efisien. Sebagai perbandingan dilakukan perhitungan super
efisiensi dengan memasukkan DMU yang efisien saja untuk didapatkan handphone
lokal yang terefisien dari beberapa yang efisien.

3.5 Cara Analisis Data


Analisis yang dilakukan meliputi analisis hasil perhitungan efisiensi DEA, hasil
paired t-test, dan hasil perhitungan super efisiensi DEA. Hasil perhitungan efisiensi
DEA digunakan untuk menentukan DMU yang efisien yang dibandingkan dengan
Blackberry. Hasil efisiensi DMU yang sama dengan 1 menunjukkan bahwa DMU
tersebut merupakan DMU yang efisien. Hasil paired t test akan dianalisis untuk
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan atau tidak antara Blackberry dengan
handphone lokal lainnya. Nilai terbesar dari perhitungan super efisiensi menunjukkan
bahwa DMU tersebut menunjukkan performa yang terbaik dari beberapa DMU yang
efisien lainnya. Hasil paired t test dan hasil super efisiensi dibandingkan dan
dianalisis untuk mendapatkan handphone dengan performa terbaik dan yang dapat
bersaing dengan Blackberry.

3.6 Cara Penarikan Kesimpulan


Penarikan kesimpulan didasarkan pada hasil analisis data yang menjawab tujuan
dari penelitian. Kesimpulan yang diberikan dalam penelitian ini yaitu alternatif
handphone qwerty dengan performa baik, kelayakan handphone lokal untuk bersaing
dengan Blackberry, dan kesimpulan handphone yang terbaik untuk dipilih. Melalui
penelitian ini dapat diberikan saran kepada konsumen yang akan membeli handphone
qwerty, terutama handphone lokal.

15 Universitas Kristen Petra


DAFTAR REFERENSI

Al-Ani, Ahmad Hussein Battall & Dr. Khalid Shahooth Khalaf Al-Delaimi.. 2006.
“Using Data Envelopment Analysis To Measure Cost Efficiency With an
Application on Islamic Bank”. Scientific Journal of Administrative
Development, Vol. 4, pp. 134-156.

Adler, Nicole, et al. 2002. “Review of Ranking Methods in the Data Envelopment
Analysis Context”. European Journal of Operational Research, Vol. 140, pp.
249-265.

Donthu, Naveen & Boonghee Yoo. 1998. “Retail Productivity Assessment Using
Data Envelopment Analysis”. Journal of Retailing, Vol. 74 no 1, pp. 89-105.

Palit, Herry Christian, et al. 2008. “Aplikasi Kombinasi Algoritma Genetik dan Data
Envelopment Analysis pada Penjadwalan Flowshop Multikriteria”. Jurnal
Teknik Industri, Vol.10 no 1, pp. 86-96.

Tonanont, Ake et al. 2009. “Reverse Logistics Optimization with Data Envelopment
Analysis”. Proceedings of the 2009 Industrial Engineering Research
Conference, pp. 1268-1273.

16 Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai