Proposal Dea Qwerty
Proposal Dea Qwerty
Oleh :
SURABAYA
2010
1. PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang diangkat sehubungan dengan latar belakang di atas ialah:
1.2.1Bagaimana efisiensi handphone Blackberry dan handphone qwerty lokal yang
diteliti?
1.2.2Apakah handphone qwerty lokal layak bersaing dengan Blackberry atau justru
sebenarnya Blackberry bukanlah saingan yang tepat bagi handphone qwerty
lokal?
1.2.3Handphone manakah yang memberikan efisiensi yang tinggi bagi penggunanya
dari antara berbagai pilihan handphone qwerty lokal sehingga membuat produk
tersebut layak dipilih?
1.3 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini ialah untuk:
1.3.1Mengetahui dan mengevaluasi efisiensi handphone Blackberry dan handphone
qwerty lokal yang diteliti.
1.4 Batasan
Batasan-batasan yang digunakan dalam peelitian ini ialah sebagai berikut:
1.4.1Handphone qwerty lokal yang digunakan dalam penelitian ini ialah handphone
dengan merek ZTE, Nexian, HT, D-One, Beyond.
1.4.2Pemilihan tipe untuk setiap merek handphone yang digunakan dalam penelitian
menggunakan tipe handphone dengan fitur standar.
1.4.3Perhitungan efisiensi yang dilakukan dilihat dari sudut pandang konsumen.
1.4.4Penelitian dilakukan di Universitas Kristen Petra dan mengambil responden
mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya sebagai objek penelitian.
1.4.5Harga yang digunakan pada kriteria input merupakan harga tiap tipe
handphone dari dealer resmi dan harga yang berlaku pada bulan September
2010.
1.4.6Jumlah service center yang digunakan pada kriteria output merupakan total
service center yang ada di kawasan Surabaya.
1.4.7Nilai sisa pada kriteria output merupakan harga jual setiap tipe handphone
setelah pemakaian selama 1 tahun dan handphone dalam kondisi normal (tidak
rusak dan handphone masih dalam keadaan lengkap).
Penelitian yang dilakukan kali ini akan mengkolaborasikan hasil analisis efisiensi
yang menggunakan metode data envelopment analysis (DEA) dengan analisis
eksperimen desain yang menggunakan metode multivariate analysis.
2.1 Efisiensi
Efisiensi menyatakan penggunaan sumber daya yang sebaik dan seminimal
mungkin agar menghasilkan suatu hasil output diinginkan. Efisiensi merupakan rasio
dari sejumlah output dengan sejumlah input (Donthu&Yoo,1998). Al-Ani&Al-
Delaimi (2006) mendefinisikan efisiensi sebagai pengubahan input menjadi output
pada performa yang terbaik, yang dinyatakan dengan tidak adanya waste ketika input
tersebut diproses menjadi output yang diharapkan. Efisiensi akan mengukur
kesuksesan perusahaan dalam memproduksi output yang maksimum dari sejumlah
input yang tersedia.
Menurut Danthe&Yoo (1998), suatu perusahaan akan dapat mencapai nilai
efisiensi 100% jika memenuhi dua kondisi, yaitu tidak adanya peningkatan suatu
output dengan tidak meningkatkan input yang digunakan atau tanpa mengurangi
output yang lain dan tidak adanya pengurangan suatu input dengan tidak disertai
pengurangan output atau tanpa meningkatkan input lain..
Al-Aini&Al-Delaimi (2006) memberikan suatu istilah yaitu allocative efficiency
yang berarti bahwa bagaimana memilih input untuk menghasilkan output yang
diinginkan pada harga yang tepat, sehingga dapat meminimumkan biaya produksi.
Selain allocative efficiency terdapat juga istilah cost efficiency yang akan dapat
dicapai ketika perusahaan menemukan kombinasi input yang tepat sehingga dapat
memproduksi output yang diinginkan dengan biaya yang minimum.
(2.1)
DEA mengestimasikan bobot U1, U2, V1, V2 untuk unit 1 sehingga efisiensi untuk
unit 1 (H1) akan mungkin dicapai maksimum. U1 merupakan bobot untuk output Y1,
U2 bobot untuk Y2, V1 bobot untuk input X1, dan V2 merupakan bobot untuk input X2.
Efisiensi untuk setiap unit bernilai kurang dari sama dengan 1, sedangkan bobot
(2.2)
dengan kendala :
(2.3)
j = 1,…,n
Ur, Vi ≥ 0; r = 1,…,s; i = 1,….,m; 0 ≤ HO ≤ 1
HO merupakan efisiensi DMU ke O, sedangkan Yrj dan Xij menyatakan output ke r
dan input ke i dari unit ke j. Ur dan Vi merupakan bobot yang diberikan untuk
menentukan efisiensi relatif dari unit ke O.
Adler (2002) menerjemahkan formulasi model DEA tersebut ke dalam program
linier agar lebih mudah untuk diselesaikan, yaitu:
(2.4)
dengan kendala :
(2.5)
(2.6)
j = 1,…,n
Ur, Vi ≥ 0; r = 1,…,s; i = 1,….,m; 0 ≤ HO ≤ 1
Batasan efisiensi ditunjukkan dengan titik atau garis yang dihubungkan dengan
unit yang paling efisien. DEA akan membuat batasan efisiensi relatif yang disebut
dengan envelope. Unit dengan efisiensi kurang dari 1 akan diletakkan di dalam batas
garis. Unit akan memiliki efisiensi = 1 jika output yang dihasilkan optimal dengan
Efisiensi
Blackberry= 1
Tidak
dan efisiensi
lainnya <1?
Ya
Perhitungan efisiensi relatif hanya untuk
handphonelokal
Perhitungan super
-efisiensihandphone
dengan efisiensi relatif
=1
Menarik kesimpulan
End
Al-Ani, Ahmad Hussein Battall & Dr. Khalid Shahooth Khalaf Al-Delaimi.. 2006.
“Using Data Envelopment Analysis To Measure Cost Efficiency With an
Application on Islamic Bank”. Scientific Journal of Administrative
Development, Vol. 4, pp. 134-156.
Adler, Nicole, et al. 2002. “Review of Ranking Methods in the Data Envelopment
Analysis Context”. European Journal of Operational Research, Vol. 140, pp.
249-265.
Donthu, Naveen & Boonghee Yoo. 1998. “Retail Productivity Assessment Using
Data Envelopment Analysis”. Journal of Retailing, Vol. 74 no 1, pp. 89-105.
Palit, Herry Christian, et al. 2008. “Aplikasi Kombinasi Algoritma Genetik dan Data
Envelopment Analysis pada Penjadwalan Flowshop Multikriteria”. Jurnal
Teknik Industri, Vol.10 no 1, pp. 86-96.
Tonanont, Ake et al. 2009. “Reverse Logistics Optimization with Data Envelopment
Analysis”. Proceedings of the 2009 Industrial Engineering Research
Conference, pp. 1268-1273.