NAMA :
PAK RUDI HARYADI
FIRMA HAFIZ TRIAJI Membedakan Koneksi BU NETTY AMALIYAH
Packet Switching dan Circuit
KELAS : MATA PEL AJARAN:
Switching
XII TKJ A DIAGNOSA WAN
TEKNIK KOMPUTER
SMKN 1 CIMAHI
JARINGAN
I. Tujuan
Mengetahui perbedaan proses konsep dedicated (leased line) dengan circuit switched
II. Pendahuluan
Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan yang digunakan untuk membuat
interkoneksi antar jaringan local yang secara fisik mencakup wilayah geografis luas
seperti provinsi, pulau, negara, benua atau seluruh dunia(50 Km).Contohnya jaringan
telekomunikasi nasional,telekomunikasi seluler dan televisi nasional. WAN (Wide Area
Network) juga merupakan kumpulan dari LAN atau Workgroup yang dihubungkan
dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet. Dengan sistem
jaringan ini, pertukaran data antar jaringan local yang satu dengan jaringan local yang
lain dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem
jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada. Sebuah WAN
beroperasi pada layer fisik dan layer data link dari OSI layer. WAN menghubungkan
LAN-LAN dalam suatu area geografik yang luas. WAN mampu melakukan
pertukakaran paket data dan frame antara router dan switch.
Jenis koneksi jaringan circuit-switch memberikan alternative dri sambungan leased line,
memungkinkan kita menggunakan sambungan bersama (share line). Koneksi WAN jenis
ini bekerja dua arah, koneksi WAN dial-in dan dial-out. Saat kita memakai koneksi
WAN circuit-switched, maka:
Jaringan Packet-switched
1
1. Message dipecah kedalam paket-paket
2. Paket-2 menjelajah secara independen melalui interjaringan (yaitu mengambil jalur
yang berbeda)
3. Pada sisi penerima paket-2 di assembling ulang pada urutan yang tepat
4. Piranti pengirim dan penerima mengasumsikan suatu koneksi yang ‘selalu on’ (tidak
memerlukan dial-up)
Jenis koneksi jaringan WAN ini menggunakan permanent virtual circuit (PVC).
Walaupun suatu PVC terlihat terhubung langsung – jalur WAN tersendiri, jalur yang
diambil setiap paket melalui inter-jaringan dapat berbeda (pribahasanya: banyak jalur
menuju Jakarta).
Seperangkat PC
Software Wireshark
Modem dial up
3. Klik start pada interface yang akan kita analisa ,lalu jalankan aplikasi yang akan kita
analisa.
4. Analisa paket-paket tersebut
Packet Switched :
1. Buka aplikasi wireshark
2. Klik capture, pilih interfaces.Lalu akan muncul gambar seperti ini :
3. Klik start pada interface yang akan di analisa
5. Jika sudah terkoneksi, jalankan aplikasi yang akan di analisa
7. Stop peng-capture-an
8. Analisa paket-paketnya
Hasil Kerja
1. Koneksi Packet Switched dan dedicated point to point
Karena koneksi pada packet switch dan dedicated point to point tidak memerlukan
dial in dan dial out maka akan langsung melakukan request content . Lihat capture
2
wireshark di bawah ini yang menyatakan bahwa connection : keep alive , artinya
bahwa koneksi ini adalah layanan yang sudah ada dan kita tinggal memakainya tanpa
harus melakukan dial in / dial out terlebih dahulu.
Circuit Switched
3
3. Klik start pada interface yang akan di analisa
6. Selesai menjalankan aplikasi yang di analisa , putuskan koneksi (disconnect) dari modem
Hasil Kerja
Keterangan :
No 1 :
No2:
Setelah user melakukan configuration request , maka CHAP akan memberi response sebagai
berikut:
Setelah ada code response , maka apabila berhasil maka aka nada keterangan dial berhasil :
4
Keterangan di atas menyatakan bahwa dial berhasil dan user dapat melakukan komunikasi data
(seperti browsing). Setelah melakukan komunikasi data maka user harus mengakhiri koneksi
dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
Termination Request
Termination Ack
Setelah ada konfirmasi termination ack maka komunikasi data telah diakhiri
V. KESIMPULAN
Jadi dengan melakukan praktikum ini kita dapat membedakan antara konsep dedicated
(leased line) dengan konsep circuit switched adalah dimana pada saat proses dial in dan
dial out nya .Pada konsep dedicated tidak memerlukan proses dial in dan dial out karena
bersifat permanen atau koneksinya selalu ON. Berbeda dengan konsep circuit switched
dimana yang membutuhkan proses dial in dan dial out
5
PEMATERI :
NAMA :
PAK RUDI HARYADI
FIRMA HAFIZ TRIAJI
BU NETTY AMALIYAH
VLAN
KELAS : MATA PEL AJARAN:
(MANAGEABLE SWITCH)
XII TKJ A DIAGNOSA WAN
TEKNIK KOMPUTER
SMKN 1 CIMAHI
JARINGAN
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan
VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi
workstation.
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan
pembagian network secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok
device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen)
sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang
sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi
VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun lebih pada koneksi logikal, yang
tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa
subnetwork. VLAN mengijinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan
switch yang sama.
6
IV. LANGKAH KERJA
1. Buat topologi.
2. Perencanaan
P VLAN PORT
C
1 V1 Fa 0/1
2 V2 Fa 0/2
3 V3 Fa 0/3
4 V4 Fa 0/4
3. Skenario
Pada sebuah industry rumahan terdapat 4 PC. PC 1 (192.168.1.8) dapat berkomunikasi
dengan PC 2 (192.168.1.9), sedangkan PC 3 (192.168.1.10) dapat bekomunikasi dengan
PC 4 (192.168.1.11).
• Buka hyper terminal di windows xp ( start- all programs – accesoris –communication –
hyper terminal)
7
• Masukan nama dan icon untuk new connection
• Pada tab com1 properties port setting pilih 9600 bits per second .
8
Managable Switch D-Link (Menu)
Login , masukan username : root , password : root
9
Pada switch main menu pilih vlan configuration
10
• Ubah postbased untuk vlan grup yang akan kita buat
11
• Setelah itu lakukan untagged pada vlan port 1-3 , 2-4 agar port lain tidak bisa berkomunikasi
dengannya .
• Untuk membuat vlan dengan vlan name v1 ketikkan perintah #create vlan v1
• Konfigurasi vlan v1 lalu tambahkan dan tandai port 1 dan port 2 menjadi satu vlan.
12
• Untuk membuat vlan dengan vlan name v2 ketikkan perintah #create vlan v2
• Konfigurasi vlan v2 lalu tambahkan dan tandai port 3 dan port 4 menjadi satu vlan.
13
• Ketikkan ip 10.90.90.90 pada address bar untuk masuk pada menu web base D-Link
14
• Lalu pada vlan v2 tandai port 3 dan port 4 pada kolom Tag
15
V. HASIL KERJA
16
Uji koneksi ( ping ) dari PC 4
VI. KESIMPULAN
Dari hasil praktek di atas kita dapat membuat sebuah vlan , dengan melakukan 2
konfigurasi yaitu konfigurasi ip pada pc dan konfigurasi switchport access pada switch.
17
Disini kita membuat segmentasi, switchport access dengan id vlan1 hanya dapat
berkomunikasi dengan switchport access vlan1. Jika dengan switchport vlan yang
berbeda maka PC tidak dapat berkomunikasi.
I. TUJUAN
Mengkonfigurasi VTP pada Packet Tracer
Mengetahui cara kerja VTP
Mengimplementasikan VTP
Memenuhi tugas yang diberikan
II. PENDAHULUAN
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala
besar yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN).
Tujuan utama VTP adalah untuk menyediakan fasilitas sehingga switch Cisco dapat
diatur sebagai sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua
switch Cisco kita, pembuatan VLAN baru pada satu switch akan menyebabkan VLAN
tersebut tersedia pada semua switch yang terdapat VTP management domain yang sama.
VTP management domain merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP.
Suatu switch hanya dapat menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan
secara default tidak menjadi bagian dari VTP
• 1 unit PC
• Software Packet Tracer
19
Skenario :
• PC 1 pada switch 1 di trunk ke PC 1 pada switch 2 dengan VLAN ID 1.
• PC 2 pada switch 1 di trunk ke PC 2 pada switch 1 ditrunk ke PC2 dengan VLAN
ID 2
• PC 1
• PC2
20
• PC 3
21
• PC 4
22
3. Lalu, konfigurasi VTP pada switch
V. HASIL KERJA
Setelah konfigurasi VLAN telah selesai, maka lakukan pengujian terhadap koneksi VTP
tersebut.
23
24
Uji Koneksi pada PC 4 (192.168.1.6)
25
Uji Koneksi pada PC 1 (192.168.1.1)
VI. KESIMPULAN
Jadi, dengan melakukan pratikum Konfigurasi VLAN Trunking Protocol pada Packet Tracer
maka, kita dapat mengetahui konsep VTP dan kita juga dapat mengimplementasikan
topologi dengan scenario yang dibuat, dan kita juga dapat mengkonfigurasikan VTP. Fungsi
VTP yaitu untuk mengkoneksikan PC yang berbeda switch yang memiliki VLAN ID yang
sama.
26
PEMATERI :
NAMA :
PAK RUDI HARYADI
FIRMA HAFIZ TRIAJI
BU NETTY AMALIYAH
SPANNING TREE
KELAS : MATA PEL AJARAN:
PROTOCOL
XII TKJ A DIAGNOSA WAN
TEKNIK KOMPUTER
SMKN 1 CIMAHI
JARINGAN
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
Untuk mencegah gagalnya traffict saat terjadi kerusakan pada perangkat jaringan
dibutuhkan adanya perangkat cadangan (redundant) yang selalu stand by. Namun
dengan adanya perangkat redundant yang selalu stand by ini terdapat kemungkinan
terjadinya looping. Spanning Tree Protocol merupakan protokol yang
memungkinkan suatu jaringan menggunakan perangkat redundant tanpa terjadinya
looping.
Cara kerja STP adalah sebagai berikut :
1. Menentukan root bridge.
2. Menentukan least cost paths ke root bridge.
3. Non-aktifkan root path lainnya.
27
2 SWITCH
28
8 SWITCH
29
Konfigurasi pada switch 6
30
Konfigurasi pada switch 1
V. HASIL KERJA
VI. KESIMPULAN
31
PEMATERI :
NAMA :
PAK RUDI HARYADI
FIRMA HAFIZ TRIAJI LAPORAN VLAN, VTP, BU NETTY AMALIYAH
DAN STP
KELAS : MATA PEL AJARAN:
(TOPOLOGI
XII TKJ A DIAGNOSA WAN
IMPLEMENTASI ITB)
TEKNIK KOMPUTER
SMKN 1 CIMAHI
JARINGAN
I. TUJUAN
Memahami dan mengetahui cara kerja dan konsep VLAN, VTP, dan STP
Melakukan konfigurasi pada topologi implementasi dengan menggunakan
simulator
Memenuhi tugas yang deberikan
II. PENDAHULUAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN
akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi
workstation.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN). VTP management domain
merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat
menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian
dari VTP management domain manapun.
Untuk mencegah gagalnya traffict saat terjadi kerusakan pada perangkat jaringan
dibutuhkan adanya perangkat cadangan (redundant) yang selalu stand by. Namun dengan
adanya perangkat redundant yang selalu stand by ini terdapat kemungkinan terjadinya
looping. Spanning Tree Protocol merupakan protokol yang memungkinkan suatu jaringan
menggunakan perangkat redundant tanpa terjadinya looping.
Cara kerja STP adalah sebagai berikut :
1. Menentukan root bridge.
2. Menentukan least cost paths ke root bridge.
32
3. Non-aktifkan root path lainnya.
Skema STP :
33
3. Konfigurasikan pada setiap PC
34
Switch LABTEK 1
35
Switch Kimia
Switch LABTEK 7
36
Switch COMLABS
37
Switch LABTEK 9C
Switch LABTEK 9A
38
Switch LABTEK 9B
39
Konfigurasi router
V. HASIL KERJA
http://www.youtube.com/watch?v=wWWAA9OJyoU&feature=player_embedded
http://www.youtube.com/watch?v=6p38ujVhSek&feature=player_embedded
VI. KESIMPULAN
40
PEMATERI :
NAMA :
PAK RUDI HARYADI
FIRMA HAFIZ TRIAJI LAPORAN VLAN DAN VTP BU NETTY AMALIYAH
(TOPOLOGI
KELAS : MATA PEL AJARAN:
IMPLEMENTASI SMKN 1
XII TKJ A DIAGNOSA WAN
CIMAHI)
TEKNIK KOMPUTER
SMKN 1 CIMAHI
JARINGAN
I. TUJUAN
Memahami dan mengetahui cara kerja dan konsep VLAN, VTP, dan STP
Melakukan konfigurasi pada topologi implementasi dengan menggunakan simulator
Memenuhi tugas yang deberikan
II. PENDAHULUAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN
akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi
workstation.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN). VTP management domain
merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat
menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian
dari VTP management domain manapun.
Untuk mencegah gagalnya traffict saat terjadi kerusakan pada perangkat jaringan
dibutuhkan adanya perangkat cadangan (redundant) yang selalu stand by. Namun dengan
adanya perangkat redundant yang selalu stand by ini terdapat kemungkinan terjadinya
looping. Spanning Tree Protocol merupakan protokol yang memungkinkan suatu jaringan
menggunakan perangkat redundant tanpa terjadinya looping.
Cara kerja STP adalah sebagai berikut :
1. Menentukan root bridge.
2. Menentukan least cost paths ke root bridge.
3. Non-aktifkan root path lainnya.
Perencanaan:
VLAN
Switch 1,2 dan 3 pada tiap-tiap network memiliki vlan id 1 dan 2 yaitu interface 1 dan 3
vlan id 1 dan interface 2 dan 4 vlan id 2
VTP
Masing-masing switch dengan vlan id yang sama pada tiap-tiap network dapat
berkomunikasi dengan cara trunk
Network 1
Network 2
42
Network 3
5. Konfigurasikan Switch
SWITCH 1
Konfigurasi VLAN
Konfigurasi VTP
43
SWITCH 2
Konfigurasi VLAN
Konfigurasi VTP
SWITCH 3
Konfigurasi VLAN
Konfigurasi VTP
V. HASIL KERJA
44
How To Testing Configuration?
1. Klik Simulation Mode
2. Klik Add Simple PDU (P) dengan symbol amplop, lalu letakkan pada PC
pengirim
dan PC penerima
3. Klik Capture/Forward untuk mengetahui jalur amplop
4. Jika amplop tersebut berjalan sesuai routenya, dari PC pengirim ke
PC penerima dan kembali lagi ke PC pengirim maka dipastikan
konfigurasi yang dibuat telah berhasil
5. Amplop yang telah berhasil dikonfigurasikan akan bertanda (√)
pada bagian PC pengirim dan satatusnya successful
http://www.youtube.com/watch?v=wWWAA9OJyoU&feature=player_embedded
http://www.youtube.com/watch?v=6p38ujVhSek&feature=player_embedded
VI. KESIMPULAN
I. TUJUAN
Memahami dan mengetahui cara kerja dan konsep VLAN, VTP, dan STP
Melakukan konfigurasi pada topologi implementasi dengan menggunakan
simulator
Memenuhi tugas yang deberikan
II. PENDAHULUAN
VLAN (Virtual Local Area Network) merupakan suatu model jaringan yang tidak
terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN
akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat
segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi
workstation.
VLAN Trunking Protocol (VTP) merupakan fitur Layer 2 yang terdapat pada jajaran
switch Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam lingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa Virtual Local Area Network (VLAN). VTP management domain
merupakan sekelompok switch yang berbagi informasi VTP. Suatu switch hanya dapat
menjadi bagian dari satu VTP management domain, dan secara default tidak menjadi bagian
dari VTP management domain manapun.
Untuk mencegah gagalnya traffict saat terjadi kerusakan pada perangkat jaringan
dibutuhkan adanya perangkat cadangan (redundant) yang selalu stand by. Namun dengan
adanya perangkat redundant yang selalu stand by ini terdapat kemungkinan terjadinya
looping. Spanning Tree Protocol merupakan protokol yang memungkinkan suatu jaringan
menggunakan perangkat redundant tanpa terjadinya looping.
Cara kerja STP adalah sebagai berikut :
1. Menentukan root bridge.
2. Menentukan least cost paths ke root bridge.
3. Non-aktifkan root path lainnya.
46
IV. LANGKAH KERJA
1. Buka aplikasi packet tracer lalu buat topologinya
· PC U7
IP Address : 172.16.16.11
Subnet Mask : 255.255.255.192
· PC U4
47
IP Address :172.16.16.4
Subnet Mask : 255.255.255.192
Switch 1
Switch 2
48
49
Switch 3
Switch 4
50
V. HASIL KERJA
1. Klik Simulation Mode
2. Klik Add Simple PDU (P) dengan symbol amplop, lalu letakkan
pada PC pengirim dan PC penerima
3. Klik Capture/Forward untuk mengetahui jalur amplop
4. Jika amplop tersebut berjalan sesuai routenya, dari PC pengirim ke
PC penerima dan kembali lagi ke PC pengirim maka dipastikan
konfigurasi yang dibuat telah berhasil
5. Amplop yang telah berhasil dikonfigurasikan akan bertanda (√)
pada bagian PC pengirim dan satatusnya successful
http://www.youtube.com/watch?v=Mwq9-LPc8Go&feature=player_embedded
VI. KESIMPULAN
Dari hasil pratikum diatas maka kita dapat mengetahui perbedaan cara kerja antara
VLAN, VTP dan STP kita juga dapat melakukan konfigurasi topologi VLAN, VTP dan
STP pada topologi yang telah kita buat serta kita dapat memahami lebih lanjut
mengenai materi yang telah diberikan.
I. TUJUAN
II. PENDAHULUAN
Metode perbaikan atau perawatan koneksi jaringan dapat dilakukan dengan cara antaralain :
a. Bottom upPerbaikan sesuai dengan alur lapisan bawah (phisycal layer) sampai lapisan
atas(application layer).
b. Top downPerbaikan sesuai alur lapisan atas (application layer) sampai lapisan bawah
(phisycallayer)
c. Divide and conquerPemeriksaan dilakukan hanya pada lapisan yang dilakukan proses
perbaikan koneksijaringan.
Topologi Sederhana
52
Masalah :
Seorang client di komputer client 2 di Warnet Sumber Makmur mengeluhkan komputernya tidak
terkoneksi ke internet dan muncul pemberitahuan pada Taskbar Lan Connection Area muncul pesan
ERROR " This connection has limited or no connectivity ". Seperti gambar dibawah ini :
Perbaikan
1. Mengumpulkan dan mendokumentasikan masalah:
a) Semua perangkat telah berada pada kondisi aktif
b) Kabel dalam keadaan baik
c) Indikator lampu pada NIC menyala
2. Mengisolasikan masalah
a) Memeriksa apakah ISP yang digunakan sedang mengalami maintenance atau tidak
b) Memeriksa apakah konfigurasi IP address telah sesuai
c) Memeriksa apakah NIC dapat berfungsi dengan baik
Setelah melakukan analisa, ternyata client yang bersagkutan (client2) mendapat pemberitahuan
“limited or no connectivity” dari settingan DNS.
Metode yang digunakan :
1. Bottom Up
Layer Physic
a) Cek Kabel UTP yang terhubung antara komputer dan switch
b) Cek apakah switch dalam keadaan aktif atau tidak
Jika tidak terdapat masalah pada layer physic,maka analisa dilanjutkan pada layer selanjutnya.
Layer Data Link
a) Cek apakah switch yang digunakan dalam keadaan aktif atau tidak
b) Cek konfigurasi yang digunakan pada switch
Jika tidak terdapat masalah pada layer physic,maka analisa dilanjutkan pada layer selanjutnya.
Layer network
a) Cek apakah router yang digunakan dalam keadaan aktif atau tidak
b) Cek konfigurasi yang digunakan pada router (IP route)
c) Cek konfigurasi DNS pada client yang bermasalah. Jika pengisian DNS salah atau kosong maka
gunakanlah DNS yang valid sehingga dapat terkoneksi lagi ke internet.
Layer Application
Web browser pada mode offline bekerja dengan baik, sedangkan untuk mengakses keluar tidak
bisa. Saat melakukan uji koneksi , jawaban Destination Host Unreachable.
Layer network
a) Cek apakah router yang digunakan dalam keadaan aktif atau tidak
b) Cek konfigurasi yang digunakan pada router (IP route)
c) Cek konfigurasi DNS pada client yang bermasalah. Jika pengisian DNS salah atau kosong maka
gunakanlah DNS yang valid sehingga dapat terkoneksi lagi ke internet.
a) Cek apakah router yang digunakan dalam keadaan aktif atau tidak
b) Cek konfigurasi yang digunakan pada router (IP route)
c) Cek konfigurasi DNS pada client yang bermasalah. Jika pengisian DNS salah atau kosong maka
gunakanlah DNS yang valid sehingga dapat terkoneksi lagi ke internet.
IV. KESIMPULAN
Dengan melakukan praktikum ini kita dapat menganalisa dan memperbaiki masalah
pada jaringan komputer kita dengan berbagai metode yang telah kita pelajari (bottom-up,
top-down, divide and conquer).
54