Pendahuluan
Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP) merupakan salah satu protokol Point -to-
Point yang menyediakan layanan otentikasi dengan menggunakan suatu identifier yang berubah-
ubah dan suatu variabel challenge. CHAP digunakan secara periodik untuk memverifikasi
pengguna atau host network menggunakan suatu metode yang dinamakan 3-way handshake.
Proses ini dilakukan selama inisialisasi link establishment. Dan sewaktu-waktu bisa saja diulang
setelah hubungan telah terbentuk. Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP :
1. Setelah fase link establishment selesai, otentikator mengirimkan sebuah pesan challenge
ke peer atau pasangan usernya.
2. Peer meresponnya dengan menghitung suatu nilai hash-nya.
3. Otentikator merespon nilai hash tersebut, kemudian membandingkannya. Jika nilai hash-
nya sama, maka otentikasi valid, sebaliknya koneksi bisa saja diputus.
4. Pada interval tertentu (ditentukan secara acak), otentikator mengirimkan suatu challenge
baru kepada peer dan peer meresponnya seperti pada tahap (2).
5. Begitupun dengan otentikator merespon nilai hash tersebut seperti pada tahap (3).
1. Persyaratan Desain
Algoritma CHAP mensyaratkan bahwa panjang nilai secret minimal harus delapan oktet (64-bit).
Dan juga nilai secret tersebut diusahakan tidak terlalu pendek serta susah untuk ditebak (tidak
bersifat umum, contoh : root, 123456, dan lain-lain). Nilai secret tersebut disarankan minimal
sepanjang nilai hashnya (hal ini tergantung dari algoritma hash yang dipilih) atau dengan kata
lain panjangnya tidak kurang dari nilai hashnya. Hal ini dimaksudkan agar cukup tahan terhadap
exhaustive search attack. Masing - masing nilai challenge harus unique (tidak sama satu sama
lain), karena perulangan dari nilai challenge tersebut dalam hal ini untuk nilai secret yang sama,
akan memberikan peluang bagi attacker untuk melakukan replay attack. Oleh karena itu
diharapkan bahwa untuk nilai secret yang sama yang digunakan untuk melakukan
otentikasi dengan server – server pada wilayah yang berbeda-beda, nilai challenge-nya harus
menunjukkan keunikan. Disamping itu juga, nilai challenge harus bersifat unpredictable. Karena
dengan nilai challenge yang bersifat unpredictable, dapat melindungi dari serangan – serangan
aktif dengan jangkauan yang luas.
2. Kelebihan
CHAP memberikan perlindungan terhadap playback attack yang dilakukan oleh peer. Kegunaan
dari challenge yang diulang-ulang adalah dimaksudkan untuk membatasi waktu pembukaan
untuk suatu single attack. Otentikator bertugas mengontrol frekuensi dan waktu dari challenges.
Metode otentikasi ini tergantung pada suatu nilai secret yang hanya diketahui oleh otentikator
dan peer yanag bersangkutan dimana nilai secret tersebut tidak dikirimkan lewat jaringannya.
Walaupun otentikasinya bersifat satu arah (one way), melalui negosiasi CHAP pada kedua arah,
maka nilai secret yang sama dapat dengan mudah digunakan untuk mutual authentication.
3. Kekurangan
Disamping memiliki kelebihan, CHAP juga memiliki kekurangan yakni nilai secret-nya harus
tersedia dalam bentuk plaintext. Basis data untuk password yang terenkripsi satu arah, ada yang
tidak bisa digunakan. Sehingga hal tersebut membuat CHAP tidak baik untuk jaringan yang lebih
luas. Hal ini karena akan membuat instalasi yang besar yang harus dikelola di kedua pihak (peer)
dalam jaringan.
Type – 3
Length - 5
Authentication-Protocol - C223 (Hex) untuk CHAP
Algorithm - algoritma berisi satu oktet yang mengindikasikan metode authentikasi yang
digunakan
Packet format
Kode:
3 untuk Sukses;
4 untuk Kegagalan.
Identifier merupakan 1 oktet untuk membandingkan request dan replies. Identifier harus diambil
dari field identifier pada respon.
Message merupakan 0 atau lebih oktet, isinya bisa dibaca dan tidak boleh mempengaruhi operasi
dalam protocol, direkomendasikan isi dari pesan ini merupakan karakter ASCII antara decimal
32 sampai 126. Ukurannya ditentukan dari field length.