Anda di halaman 1dari 4

NAMA: TANGGAL:

FIRMA HAFIZ TRIAJI FEBRUARI 2011

PEMATERI:
KELAS: PRA-KBM
BP. NUSIRWAN HAKIM
3 TKJ – A GPL DAN FDL
BP. DODI PERMANA

MATA PELAJARAN:
SMKN 1 CIMAHI
ADMIN SERVER

Pada kesempatan ini mari kita membahas tentang materi GPL atau kepanjangan dari
General Publik License dan yang kedua adalah FDL atau kepanjangan dari Free
Document License .Pertama mari kita mambahas tentang materi GPL terlebih dahulu.
Berdasarkan materi yang telah saya dapatkan dari salah satu website yaitu bersumber
dari http://www.gravisware.com/informasi/96-general-public-license-gpl.html inilah
pembahasan tentang materi GPL.
GPL adalah sebuah lisensi yang menyatakan bahwa sebuah karya intelektual (biasanya
software) bebas  dipakai, disalin, diedarkan, bahkan dikembangkan oleh siapapun
tanpa harus membayar atau ijin terlebih dulu. GPL atau bila diterjemahkan menjadi
Lisensi Publik Umum pertama kali dibuat oleh Richard Stallman untuk proyek-proyek
pembuatan software di bawah bendera GNU.
GNU sendiri adalah sebuah yayasan pembuat software-software gratis termasuk Linux.
Seiring perkembangannya, GPL tidak hanya dipakai oleh GNU dan Linux saja.
Sekarang telah ada lebih dari 60.000 aplikasi yang menyatakan dirinya berlisensi GPL.
Khusus untuk urusan aplikasi, saat ini telah berdiri Free Software Foundation (FSF)
yang merupakan perhimpunan pembuat software gratis sedunia.
RICHARD STALLMAN
Bagi penganut GPL, karya intelektual - seperti halnya ilmu
pengetahuan - pada dasarnya tidak memiliki hak cipta. Karena
ia berasal dari 'Ide Murni' dan sudah sepantasnya dinikmati
oleh seluruh umat manusia karena memang sudah menjadi
hak alamiah. 'Ide murni' berbeda dengan barang dagangan
seperti meja maupun kursi yang membutuhkan biaya
produksi. 'Ide Murni' seperti wahyu, ia datang secara natural
langsung dari 'atas sono', maka sudah seharusnya jika ia
disebarluaskan demi kemajuan bersama. Berbagai ketentuan
GPL tersebut dituangkan dalam ayat-ayat GPL. Kesepakatan GPL sendiri hingga saat
ini telah mengalami tiga kali penyempurnaan, yang paling akhir adalah ketentuan GPL
versi ke 3 (GPLv3).
Lalu bagaimana cara yayasan-yayasan pembuat software tersebut membiayai dirinya?
biasanya dari dua sumber, yang pertama dari iklan dan yang kedua dari sumbangan,
baik oleh pemakai software maupun perusahaan-perusahaan yang merasa diuntungkan
oleh adanya software tersebut. Memang, GPL tidak bisa menyulap pembuat software
bisa sekaya Bill Gates, tetapi kenyataan membuktikan bahwa mereka ternyata lebih
dihargai dan dihormati, baik oleh penggunanya maupun oleh para pengembang ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Harus diakui pula, tanpa ada kesepakatan GPL perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi tidak akan seperti sekarang. Coba bayangkan, jika PHP, MySQL,
JavaScript, Apache, Joomla, E-commerce, Wordpress, dan Mozzila tidak berada di
bawah lisensi GPL, internet tidak akan semaju ini.. online shop akan pincang, website
hanya dimonopoli orang-orang tertentu saja, bisnis online hanya menjadi milik mereka
yang berduit, bahkan blog ini pun juga tidak akan ada.
 

GPL adalah gebrakan luar biasa yang sempat membuat perusahaan-perusahaan


software raksasa seperti Microsoft dan Adobe kebakaran jenggot. Bagaimana tidak?
sifat program GPL yang terbuka membuat semua orang dapat mengembangkan dan
menyempurnakannya secara bebas. Hasilnya pun luar biasa, banyak software-software
GPL yang terbukti lebih sempurna dari pada software-software berbayar, contohnya
adalah Firefox atau Opera yang saat ini sedang kita pakai (coba bandingkan dengan
Internet Explorer.. ha..ha..). Bandingkan pula tingkat keluwesan PHP & MySQL dengan
Ms ASP & Ms SQLServer (yang 'kurang' laku tuh).. ha..ha..
Berbagai komunitas pengguna dan pengembang software GPL pun mulai bermunculan.
Biasanya komunitas-komunitas tersebut menolak keras penggunaan software-software
komersil. Mereka menggunakan Linux untuk operating system, mengetik dengan
OpenOffice, berselancar dengan Firefox, membaca email dengan Thunderbird, ngeblog
dengan Wordpress atau Blogspot, bikin website dengan Joomla, mengelola server
dengan CPanel, bikin animasi 3D dengan Blender, membuka foto dengan Fastone,
mengedit gambar dengan Gimp, dan lain sebagainya.
 
Selanjutnya marilah kita membahas tentang materi kedua kita, yaitu tentang FDL.
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Lisensi_Dokumentasi_Bebas_GNU

GNU Free Documentation License (GFDL) adalah lisensi copyleft untuk isi bebas,


yang dirancang oleh Free Software Foundation (FSF) untuk proyek-proyek GNU.
Lisensi ini merupakan bagian untuk isi terbuka dari GNU General Public Licence (GNU
GPL). Versi GFDL yang paling baru adalah versi 1,3.
Lisensi ini dirancang untuk buku manual, buku teks, referensi dan bahan instruksional,
serta dokumentasi yang seringkali menyertai perangkat lunak GNU GPL. Walaupun
demikian, lisensi ini dapat juga dipergunakan untuk semua produk teks dengan tidak
tergantung topik pembahasannya. Lisensi ini menuntut bahwa semua salinan naskah,
walaupun diubah sekalipun, harus tetap mempertahankan lisensi yang sama. Salinan
tersebut dapat dijual, tapi tetap harus tersedia dalam format yang dapat memfasilitasi
pengubahan lebih lanjut.
Dan menurut
http://www.teachersparadise.com/ency/en/wikipedia/g/gn/gnu_free_documentation_lice
nse.html

Bagian Sekunder
Lisensi secara eksplisit memisahkan "Dokumen" dari "Bagian Sekunder", yang
mungkin tidak terintegrasi dengan Dokumen, tetapi ada sebagai bahan depan atau
lampiran. bagian sekunder dapat berisi informasi tentang penulis atau hubungan
penerbit dengan materi pelajaran, tetapi tidak ada materi pelajaran itu sendiri.
Sementara Dokumen itu sendiri sepenuhnya diedit, dan pada dasarnya dicakup oleh
lisensi setara dengan (tetapi bothways tidak sesuai dengan) Umum GNU Public
License, beberapa bagian memiliki batasan berbagai sekunder dirancang terutama
untuk menangani dengan atribusi yang tepat untuk penulis sebelumnya.
Secara khusus, penulis versi sebelumnya harus diakui dan "bagian
invarian" tertentu yang ditentukan oleh penulis asli dan berurusan dengan
hubungan-nya dengan masalah tidak dapat diubah. Jika bahan yang
dimodifikasi, judul harus diubah (kecuali penulis sebelum memberi izin untuk
mempertahankan gelar). Lisensi ini juga memiliki ketentuan untuk penanganan-
cover depan dan belakang-cover buku teks, serta untuk "Riwayat",
"Penghargaan", "Dedikasi" dan "Pengesahan" bagian.

Menggunakan GFDL

Untuk dokumen yang harus ditutupi oleh GFDL, seseorang harus


menyertakan hak cipta yang spesifik dan pernyataan lisensi.

Wikipedia dan GFDL

Semua artikel Wikipedia dilisensikan kepada masyarakat di bawah Lisensi


Dokumentasi Bebas GNU. Lihat Wikipedia: Hak cipta untuk rincian. Salinan lokal
lisensi, sebagaimana diharuskan oleh ketentuan GFDL, adalah di Wikipedia: Teks dari
GNU Free Documentation License.

Bahan yang redistribusi komersial dilarang

Bahan yang redistribusi komersial dilarang tidak dapat digunakan dalam


dokumen GFDL-lisensi, misalnya sebuah artikel Wikipedia, karena lisensi tidak
mengecualikan kembali digunakan-komersial. Namun di beberapa kasus tertentu,
komersial kembali mungkin menggunakan penggunaan yang adil dan dalam hal bahwa
materi tersebut tidak perlu memiliki lisensi untuk jatuh dalam GFDL jika penggunaan
yang adil tersebut ditutupi oleh semua penggunaan berikutnya potensial. Salah satu
contoh yang baik mengenai penggunaan yang adil seperti liberal dan komersial adalah
parodi.

Itulah sedikit pembahasan tentang materi kita yaitu GPL dan FDl, semoga dapat
bermanfaat. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai